11
SEKOLAH Imunisasi Massal Campak dan Rubella diberikan pada anak usia 9 bulan - kurang dari 15 tahun di Sekolah, Puskesmas, Posyandu dan Fasilitas Kesehatan, pada bulan Agustus - September 2018. www.kemenkes.go.id Imunisasi Massal Campak dan Rubella diberikan pada anak usia 9 bulan - kurang dari 15 tahun di Sekolah, Puskesmas, Posyandu dan Fasilitas Kesehatan, pada bulan Agustus - September 2018. www.kemenkes.go.id POSYANDU Imunisasi Massal CAMPAK-RUBELLA AGUSTUS-SEPTEMBER 2018 PAKET ADVOKASI Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR melindungi kita dari penularan penyakit Campak & Rubella LINDUNGI DIRI KITA DARI BAHAYA PENYAKIT CAMPAK & RUBELLA PANTI ASUHAN

Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

SEKOLAH

Imunisasi Massal Campak dan Rubella diberikan pada anak usia 9 bulan - kurang dari 15 tahun di Sekolah, Puskesmas, Posyandu

dan Fasilitas Kesehatan, pada bulan Agustus - September 2018.

www.kemenkes.go.id

Imunisasi Massal Campak dan Rubella diberikan pada anak usia 9 bulan - kurang dari 15 tahun di Sekolah, Puskesmas, Posyandu

dan Fasilitas Kesehatan, pada bulan Agustus - September 2018.

www.kemenkes.go.id

POSYANDU

Imunisasi Massal

CAMPAK-RUBELLAAGUSTUS-SEPTEMBER 2018

PAKET ADVOKASI

Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menularImunisasi MR melindungi kita

dari penularan penyakit Campak & Rubella

LINDUNGI DIRI KITADARI BAHAYA PENYAKIT

CAMPAK & RUBELLA

PANTI ASUHAN

Page 2: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) MENYEBABKAN:

• Radang Paru (Pneumonia)• Radang Otak (Ensefalitis)• Kebutaan • Diare dan Gizi Buruk

PENYAKIT RUBELLA MENYEBABKAN:

• Kelainan Jantung • Kelainan Mata (Katarak Kongenital)• Tuli • Keterlambatan Perkembangan• Kerusakan Jaringan Otak

Ayah dan Ibu,aku ingin mendapatkan

Imunisasi Campak-Rubella,agar aku tumbuh sehat

dan cerdas!

Jangan lupasarapan pagi

sebelumdiimunisasi!

Meskipun anak sudah pernah diimunisasi Campak atau terkena Campak sebelumnya, anak tetap harus mendapatkan Imunisasi MR agar mendapatkan kekebalan terhadap Rubella.

Jika masih ada pertanyaan tentang Imunisasi MR, silahkan hubungi petugas kesehatan.

Pastikan anak Anda

mendapat Hak nya untuk

diimunisasi!

Page 3: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

TANYA JAWAB SEPUTAR PELAKSANAAN KAMPANYE NASIONAL MR

SEPERTI APA GEJALA PENYAKIT CAMPAK DAN RUBELLA?

Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis). Gejala Penyakit Rubella tidak spesifik, bahkan bisa tanpa gejala. Gejala umum berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri persendian, mirip gejala flu.

APAKAH PENYAKIT CAMPAK DAN RUBELLA?

Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menularmelalui saluran napas yang disebabkan oleh virusCampak dan Rubella. Campak dan Rubella sangat menular. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat Imunisasi Campak dan Rubella, atau yang belum pernah mengalami penyakit Campak dan Rubella adalah orang yang berisiko tinggi tertular penyakit ini.

1

3

BAGAIMANA AGAR TERLINDUNGDARI PENYAKIT CAMPAK DAN RUBELLA?

Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.

4

APAKAH VAKSIN MR?

Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella.

5

APAKAH VAKSIN MR AMAN?

Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan POM. Vaksin MR 95 persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KAMPANYE IMUNISASI MR?

Kampanye Imunisasi MR adalah upaya pencegahan penularan penyakit Campak dan Rubella di masyarakat dengan cara pemberian vaksin MR secara massal pada anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun.

MENGAPA KAMPANYE IMUNISASI MR DILAKUKAN?

Kampanye Imunisasi MR dilakukan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penularan penyakit Campak dan Rubella yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Kampanye Imunisasi MR merupakan langkah awal untuk introduksi Imunisasi Rubella ke dalam jadwal imunisasi rutin.

6

7

8

APA BAHAYA DARI PENYAKIT INI?

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Pada tahun 2000, lebih dari 12 juta anak di dunia meninggal karena komplikasi penyakit Campak.

Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, kerusakan jaringan otak, katarak, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

2

KELAINAN JANTUNG

KERUSAKAN JARINGAN OTAK

KATARAK KONGENITAL

GANGGUAN PENDENGARAN

1

3

4

5

2

Page 4: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

KAPAN DAN DIMANA KAMPANYE IMUNISASI MR DILAKUKAN?

Kampanye Imunisasi MR dilakukan dalam dua fase. Fase pertama di Pulau Jawa pada tahun 2017. Fase kedua di luar Pulau Jawa pada tahun 2018. Masing-masing fase dibagi dalam dua tahap.Tahap satu pada bulan Agustus di sekolah. Tahap dua pada bulan September di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Posyandu). SIAPA SAJA YANG HARUS MENDAPATKAN IMUNISASI MR?

Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama Kampanye Imunisasi MR bulan Agustus-September 2017 dan Agustus-September 2018. Selanjutnya, Imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan Imunisasi Campak.

APAKAH ANAK LAKI-LAKI PERLU MENDAPAT IMUNISASI MR?

Ya, perlu. Anak laki-laki tetap dapat terserang virus Campak dan Rubella, juga dapat menularkan penyakit ini kepada orang sekitarnya, termasuk ibu yang sedang hamil.

APAKAH IMUNISASI MR MEMILIKI EFEK SAMPING?

Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.

APAKAH ANAK AKAN KEBAL TERHADAP CAMPAK DAN RUBELLA SETELAH IMUNISASI?

Sebagian besar anak akan mendapat kekebalan terhadap Campak dan Rubella seumur hidup setelah mendapatkan Imunisasi MR.

APABILA ANAK TELAH DIIMUNISASI DENGAN 2 DOSIS VAKSIN CAMPAK, APAKAH MASIH PERLU MENDAPAT IMUNISASI MR?

Anak yang telah menerima 2 dosis vaksin Campak sesuai jadwal, telah mendapat kekebalan terhadap Campak tapi belum mendapat kekebalan terhadap Rubella. Anak tetap harus mendapat Imunisasi MR untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis Imunisasi Campak.

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

APAKAH VAKSIN CAMPAK TETAP ADA?

Vaksin Campak akan digantikan dengan kombinasi vaksin Campak dan Rubella. Satu vaksin untuk mencegah dua penyakit sekaligus.

APAKAH PERBEDAAN VAKSIN MR DAN MMR?

Vaksin MR bermanfaat untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Sedangkan vaksin MMR bermanfaat untuk mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.

MENGAPA YANG DIBERIKAN ADALAH VAKSIN MR BUKAN MMR?

Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.

APABILA ANAK TELAH MENDAPAT IMUNISASI MMR, APAKAH MASIH PERLU MENDAPAT IMUNISASI MR?

Apabila anak telah mendapat 1 dosis vaksin MMR, dia tetap perlu mendapat Imunisasi MR pada saat kampanye. Imunisasi MR diberikan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella.

Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.

APAKAH BENAR VAKSIN MR DAPAT MENYEBABKAN AUTISME?

Tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.

Kandungan etil merkuri dalam vaksin sangat rendah (1,25 mcg/KgBB/minggu) dan masih dalam batas yang diizinkan oleh WHO (maksimal 159 mcg/kgBB/minggu).

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 4 TAHUN 2016

Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.

Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.

Page 5: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

PENGENALAN VAKSIN MEASLES RUBELLA (MR)

Rekomendasi Introduksi Vaksin Rubella di Indonesia

Pada tahun 2011, WHO merekomendasikan agar semua negara yang belum mengintroduksikan vaksin Rubella dan telah menggunakan 2 (dua) dosis vaksin Campak dalam program imunisasi rutin untuk memasukkan vaksin Rubella dalam program imunisasi rutin.

Komite Penasihat Ahli imunisasi Nasional (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pada tanggal 11 Januari 2016 mengenai introduksi, agar mengintegrasikan Vaksin Measles Rubella (MR) ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan angka kejadian penyakit Rubella dan Congenital Rubella Syndrome.

K e m a s a n

Kontra indikasi pemberian vaksin MR

Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi; wanita hamil; leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya; kelainan fungsi ginjal berat; decompensatio cordis (gagal jantung); setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah; riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn).

Hal yang perlu diperhatikan

Pastikan vaksin MR yang digunakan masih dalam kondisi baik. Pada tutup vial vaksin terdapat indikator paparan suhu panas berupa Vaccine Vial Monitor (VVM). Vaksin yang boleh digunakan hanyalah vaksin dengan kondisi VVM A atau B. Setelah dioplos/rekonstitusi pastikan vaksin dijaga suhunya 2-8°C (ditaruh di foam pad) dan hanya dapat digunakan dalam batas waktu 6 (enam) jam.

Untuk: IDI, IDAI, IBI, PPNI, dan organisasi profesi lainnya.

!

Vaksin

Vaksin Rubella tersedia dalam bentuk monovalent maupun kombinasi dengan vaksin virus yang lain misalnya dengan Campak (Measles Rubella/MR) atau dengan Campak dan parotitis (Measles Mumps Rubella/MMR). Semua vaksin Rubella dapat menimbulkan serokonversi sebesar 95% atau lebih setelah pemberian satu dosis vaksin dan efikasi vaksin diperkirakan sekitar 90% - 100%.

Cara pemberian

Vaksin MR diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml. Vaksin hanya boleh dilarutkan dengan pelarut yang disediakan dari produsen yang sama. Vaksin yang telah dilarutkan harus segera digunakan paling lambat sampai 6 jam setelah dilarutkan.

6jam

Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan sebagai berikut: demam, batuk pilek dan diare.

Page 6: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

TANYA JAWAB SEPUTAR PELAKSANAAN KAMPANYE NASIONAL MR STATUS CAMPAK DAN RUBELLA SAAT INI DI INDONESIA

Apa itu Campak dan Rubella?

Penyakit Campak dikenal juga sebagai morbili atau Measles. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau mata merah (conjunctivitis). Penyakit ini akan sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Manusia diperkirakan satu-satunya inang (reservoir), walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam penularan. Penyakit Rubella adalah suatu penyakit yang mirip dengan Campak yang juga ditularkan melalui saluran pernapasan saat batuk atau bersin. Seperti juga Campak, Rubella disebabkan oleh virus. Virus Rubella cepat mati oleh sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam dan pemanasan. Rubella pada anak sering hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala sehingga sering tidak terlaporkan. Sedangkan Rubella pada wanita dewasa sering menimbulkan sakit sendi (arthritis atau arthralgia). Rubella pada wanita hamil terutama pada kehamilan trimester 1 dapat mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan yang disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek kepada janin (teratogenik) apabila Rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi Rubella yang terjadi sebelum terjadinya pembuahan dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran, kematian janin atau sindrom Rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan. CRS umumnya bermanifestasi sebagai penyakit jantung bawaan, katarak mata, bintik-bintik kemerahan (Purpura), Microcephaly (kepala kecil) dan tuli.

Setiap tahun melalui kegiatan surveilans dilaporkan Iebih dari 11.000 kasus suspek Campak dan dari hasil konfirmasi laboratorium, 12-39% diantaranya adalah Campak pasti (lab confirmed) sedangkan 16-43% adalah Rubella pasti. Dari tahun 2010 sampai 2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus Campak dan 30.463 kasus Rubella. Jumlah kasus ini diperkirakan masih lebih rendah dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat masih banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, terutama dari pelayanan swasta serta kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah.

Di Indonesia, Rubella merupakah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus Rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2.767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun.

Siapakah yang berisiko terkena Campak dan Rubella?

Setiap orang yang belum pernah divaksinasi Campak atau sudah divaksinasi tapi belum mendapatkan kekebalan, dapat menjadi orang yang berisiko tinggi tertular Campak dan komplikasinya, termasuk kematian.

Gambaran situasi terkini penyebaran Campak dan Rubella di Indonesia

Page 7: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

Mengapa Diperlukan Vaksinasi Masal MR di Indonesia?

Penyakit Campak dan Rubella tidak dapat diobati. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat supportif. Tetapi kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi. Selama ini Indonesia memberikan Imunisasi Campak sebagai salah satu program imunisasi nasional.

Mengingat besarnya perkiraan beban penyakit Rubella dan tersedianya vaksin kombinasi Measles Rubella (MR), maka diputuskan untuk mengganti vaksin Measles dengan vaksin kombinasi Measles-Rubella, yang dimulai dengan kegiatan Kampanye Imunisasi MR.

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

02010 2011 2012 2013 2014 2015

Rubella +

Campak +

Estimasi Kasus Campak dan Rubella di Indonesia Tahun 2010 - 2015

Analisa Cakupan Campak Dosis Pertama per Kabupaten Tahun 2013-2015 di Indonesia

Gambaran tabel di atas menunjukkan adanya penurunan cakupan Imunisasi Campak tahun 2014 dan 2015 dan angka insiden Campak cenderung meningkat. Selain itu persentase kabupaten yang mempunyai cakupan Campak dosis pertama >95% cenderung menurun dari 45% tahun 2013 menjadi 28% tahun 2015.

Kegiatan Kampanye Imunisasi MR adalah kesempatan yang sangat baik untuk menutupi kesenjangan di atas sehingga tidak ada daerah kantong yang akan menjadi sumber penularan. Dengan cakupan yang tinggi dan merata minimal 95% akan terbentuk herd immunity dan memutus rantai penularan Campak dan Rubella.

GAMBARAN IMUNISASI CAMPAK DI INDONESIA

100

75

50

25

0

10

8

6

4

2

02010 2013 2014 2015

MCVI Measles Incidence rate

Cakupan Campak Dosis pertama dan Angka Kejadian Campak Tahun 2012-2015 di Indonesia

cove

rag

e (%

)

2013 2014 2015

45%

14%

22%

15%

3%1%

41%

12%

21%

22%

3%1%

35%

12%21%

28%

4%

District with DTP3 Cov <50% District with DTP3 Cov 50-79% District with DTP3 Cov 80-89% District with DTP3 Cov 90-94% District with DTP3 Cov >95% No Report

250

200

150

100

50

0

Trend of Number of District by each MVC2 Coverage

2013 2014 2015

Untuk: Organisasi profesi (IDI, IDAI, IBI, PPNI, Ibakesmas)

98

7.68

4.645.11 5.44

98 92 92

Page 8: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

STRATEGI KAMPANYE IMUNISASI MR

Bagaimana pelaksanaan Kampanye dan Introduksi Imunisasi MR?

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi Campak dan pengendalian Rubella/ Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020.

Tujuan khusus:

1. Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat.

2. Memutuskan transmisi virus Campak dan Rubella. 3. Menurunkan angka kesakitan Campak dan Rubella. 4. Menurunkan angka kejadian CRS

Tempat dan waktu pelaksanaan

• Kampanye Imunisasi MR dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia (34 provinsi). • Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dibagi ke dalam 2 fase:

• Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan, yaitu:

• Kampanye Imunisasi MR dilaksanakan dalam waktu dua bulan penuh di masing-masing daerah termasuk sweeping. Kegiatan sweeping dilakukan untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan imunisasi karena sakit, sedang bepergian, orang tua sibuk, tidak mengetahui mengenai adanya Kampanye Imunisasi MR maupun alasan lainnya.

Bagaimana kampanye imunisasi massal MR fase kedua dilaksanakan?

Pelaksanaan imunisasi massal MR dilaksanakan sepanjang bulan Agustus-September 2018, di 28 provinsi di luar Pulau Jawa. Target cakupan kampanye adalah minimal 95% secara universal. Untuk itu diperlukan mikroplanning dan penyiapan strategi yang optimal agar berhasil mencapai target yang diharapkan.

Fase pertama

Bulan Agustus - September 2017

Di Pulau Jawa

Fase kedua

Bulan Agustus - September 2018

Di luar Pulau Jawa

Strategi Pelaksanaan

Sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-

Kanak (TK), SD/Ml/sederajat, MP/MTs/sederajat, dan Sekolah Luar Biasa.

Fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan lainnya.

SEKOLAH

Siapakah sasaran Kampanye Imunisasi MR?

• Seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan di bawah 15 tahun yang totalnya berjumlah sekitar 66.859.112 anak di seluruh Indonesia.

• Imunisasi MR diberikan tanpa melihat status imunisasi maupun riwayat penyakit Campak dan Rubella sebelumnya.

Page 9: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

SEKOLAH

Pelaksanaan kampanye imunisasi massal MR fase kedua ini dibagi menjadi 2 tahap:

Pemberian imunisasi dilakukan terlebih dahulu di sekolah dikarenakan sasaran sudah terkumpul dan anak yang belum mendapatkan imunisasi lebih mudah diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Setelah pemberian imunisasi di sekolah-sekolah selesai, maka dilanjutkan dengan pemberian imunisasi di pos-pos pelayanan imunisasi lainnya.

Kegiatan ini harus dilaksanakan berdasarkan pada mikroplaning yang telah disusun sebelumnya. Daftar anak- anak yang menjadi sasaran harus sudah tersedia sebelum dilaksanakan pelayanan imunisasi, namun setiap petugas kesehatan maupun kader yang bertugas harus memahami bahwa setiap anak (usia 9 bulan sampai kurang 15 tahun) yang datang ke pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan Imunisasi MR harus diberikan Imunisasi MR, meskipun anak tersebut tidak masuk ke dalam daftar sasaran yang telah disiapkan.

Bagaimana anak-anak sasaran Imunisasi MR terdeteksi dan terdaftar?

pemberian Imunisasi MR di seluruh sekolah yang terdiri dari sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak, SD/Ml/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB sepanjang bulan Agustus 2018. Sebelum pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dilaksanakan, perlu melibatkan Tim Pembina UKS (Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag, dan Pemda) untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan imunisasi massal MR di sekolah.

pemberian Imunisasi MR untuk anak-anak di luar sekolah usia 9 bulan sampai kurang 15 tahun di pos-pos pelayanan imunisasi seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sepanjang bulan September 2018.

1

• Empat minggu sebelum pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dimulai, pengelola imunisasi provinsi/ kabupaten/kota meminta data anak sekolah melalui Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama sebagai data sasaran. Data ini kemudian di konfirmasi oleh petugas Puskesmas dengan mendatangi sekolah untuk mendapat daftar murid dan tanggal lahir dari Kepala Sekolah/guru.

• Petugas puskesmas dibantu oleh kader melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk mendata seluruh sasaran (usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun) khususnya anak-anak balita yang belum masuk usia sekolah dan/atau anak-anak usia sekolah namun tidak bersekolah.

• Selama masa pendataan ini, petugas mengingatkan orang tua agar membawa anaknya untuk diberikan Imunisasi MR di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan pada saat kampanye MR. Bagi orang tua dari anak usia sekolah, diingatkan agar anaknya datang ke sekolah pada hari dimana akan dilaksanakan pemberian Imunisasi MR. Kepada orang tua dari anak usia sekolah namun tidak bersekolah agar dapat membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan yang terdekat dari tempat tinggalnya.

Hal penting lainnya

Setiap anak (usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun) yang datang ke pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan Imunisasi MR harus diberikan Imunisasi MR, meskipun anak tersebut tidak masuk ke dalam daftar sasaran yang telah disiapkan.

Petugas imunisasi akan memberi tanda pada kuku (nail bed) jari kelingking kiri anak-anak yang telah mendapat Imunisasi MR. Hal ini akan membantu petugas untuk melakukan skrining untuk pemeriksaan anak-anak yang belum mendapat Imunisasi MR.

Kampanye MR ini adalah kesempatan untuk memperkuat program imunisasi rutin. Anak usia dua tahun yang belum lengkap status imunisasinya pada saat pendataan sasaran akan dicatat oleh petugas kesehatan. Selanjutnya bersama orang tua anak tersebut, petugas kesehatan menetapkan waktu untuk melengkapi imunisasi rutin anak setelah Kampanye Imunisasi MR selesai dilakukan.

Tahap

2Tahap

9 bulan - <15 tahun

RUMAH

Page 10: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

• Dalam rangka menyukseskan kampanye dan introduksi Imunisasi Campak dan Rubella (MR) tahun 2017-2018, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajak Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beserta perangkat kerjanya, Organisasi Masyarakat Sipil, dan Lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kampanye nasional imunisasi massal MR (Measles-Rubella).

• Sasaran pelaksanaan kegiatan imunisasi massal MR adalah seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun yang totalnya berjumlah sekitar 67 juta anak, atau seperempat dari total jumlah penduduk Indonesia.

• Kampanye imunisasi massal MR dilakukan dalam dua fase:

• Imunisasi MR diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini bersifat wajib dan tidak memerlukan ijin tertulis/individual informed consent.

AJAKAN AKSI

• Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan untuk membentuk Kelompok Kerja Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella dengan susunan dan uraian tugas menyesuaikan dengan Keputusan Menteri dan kondisi daerah masing-masing. Pemerintah daerah juga wajib mendukung (dana dan tenaga) serta memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh POKJA di wilayah masing-masing. Hal ini demi menyukseskan Kampanye Imunisasi MR dan tercapainya target sasaran 95% sesuai waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

• Peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama sangat penting khususnya dalam menyediakan dan memvalidasi data-data sasaran utama kampanye, membantu membuat surat edaran dan sosialisasi kegiatan agar kampanye ini lancar dilaksanakan di tingkat provinsi/kabupaten/kota dan bisa menjangkau sasaran secara optimal (95%).

• Peran Kementerian Sosial dalam pemetaan anak rentan – yaitu anak yang tinggal di institusi sosial atau anak jalanan – agar mendapatkan akses pada Kampanye Imunisasi MR.

• Badan Kesehatan Dunia WHO, UNICEF dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa lainnya, diminta untuk mengerahkan sumber daya yang ada dan berpartisipasi demi menyukseskan pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dan introduksi MR.

• Lembaga-lembaga LSM lokal dan internasional diminta untuk memanfaatkan sumber daya serta SDM mereka untuk membantu menyukseskan kampanye ini sehingga kegiatan ini dapat menjangkau seluruh sasaran termasuk yang berada di wilayah terpencil, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten dan Puskesmas setempat.

• Peran Tim Penggerak PKK tiap tingkatan, tokoh masyarakat dan alim ulama sangat diharapkan dalam penyuluhan dan penggerakkan sasaran agar masyarakat luas dapat menerima informasi terkait tentang tujuan, waktu, jadwal, dan dapat menggerakkan kelompok sasaran kampanye imunisasi untuk datang sesuai waktu pelayanan.

• Organisasi profesi (IDAI, IDI, IBI, PPNI, PERSI) agar mendukung kegiatan kampanye dan introduksi MR ini dengan dengan membuat surat edaran ke masing-masing anggotanya dalam mendukung pelaksanaan kampanye dan introduksi MR ini dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.

• Seluruh organisasi kemasyarakatan dan keagamaan diminta untuk mengajak para orang tua dan wali untuk membawa anak-anak mereka ke tempat-tempat pelayanan imunisasi massal MR sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

• Guna membangun kepekaan dan kesadaran masyarakat terhadap pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR ini, kami mengajak partisipasi media massa ( cetak, radio, TV, ) untuk menerbitkan berbagai berita, wawancara, dialog, pesan layanan masyarakat, pengumuman publik, dan diskusi.

• Kami menghimbau agar pihak swasta, lembaga pendidikan dan organisasi lain di masyarakat untuk terlibat aktif membantu menyukseskan pelaksanaan kampanye ini.

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit Campak dan pengendalian penyakit Rubella/kecacatan yang disebabkan oleh infeksi Rubella saat kehamilan (Congenital Rubella Syndrome) pada tahun 2020.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan kampanye dan introduksi Imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR). Kampanye Imunisasi MR ini bertujuan untuk memutus transmisi penularan virus Campak dan Rubella yang ada di masyarakat.

2020

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/191/2017 tertanggal 11 April 2017

Menetapkan Pembentukan Kelompok Kerja Nasional Eliminasi Campak Dan Pengendalian Rubella (Congenital Rubella Syndrome) yang bertugas menyelenggarakan secara menyeluruh kegiatan catch up campaign vaksin MR, introduksi vaksin MR dan tahapan pemeliharaan menuju dan mempertahankan status eliminasi Campak. Kelompok Kerja ini terdiri dari lima bidang: Perencanaan, Logistik, Pelaksanaan, Komunikasi, serta Monitoring & Evaluasi.

Kementerian/Lembaga terkait diharapkan mendukung pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR sesuai dengan bidangnya.

Fase pertama Fase kedua

Dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2017 di enam provinsi di pulau Jawa.

Dalam tahap pertama, pemberian Imunisasi MR akan dilakukan di seluruh sekolah yang terdiri dari sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB sepanjang bulan Agustus 2017. Selanjutnya pada bulan September 2017, pemberian imunisasi untuk anak-anak di luar usia sekolah dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Akan dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2018

di 28 provinsi di seluruh Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara,

Maluku dan Papua.

Page 11: Penyakit CAMPAK & RUBELLA sangat menular Imunisasi MR ... · mata merah dan nyeri persendian, ... melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus ... reaksi normal yang akan menghilang

• Dalam rangka menyukseskan kampanye dan introduksi Imunisasi Campak dan Rubella (MR) tahun 2017-2018, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajak Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beserta perangkat kerjanya, Organisasi Masyarakat Sipil, dan Lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kampanye nasional imunisasi massal MR (Measles-Rubella).

• Sasaran pelaksanaan kegiatan imunisasi massal MR adalah seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun yang totalnya berjumlah sekitar 67 juta anak, atau seperempat dari total jumlah penduduk Indonesia.

• Kampanye imunisasi massal MR dilakukan dalam dua fase:

• Imunisasi MR diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini bersifat wajib dan tidak memerlukan ijin tertulis/individual informed consent.

PERAN ANDA

• Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota) diharapkan untuk membentuk Kelompok Kerja Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella dengan susunan dan uraian tugas menyesuaikan dengan Keputusan Menteri dan kondisi daerah masing-masing. Pemerintah daerah juga wajib mendukung (dana dan tenaga) serta memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh POKJA di wilayah masing-masing. Hal ini demi menyukseskan Kampanye Imunisasi MR dan tercapainya target sasaran 95% sesuai waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

• Peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama sangat penting khususnya dalam menyediakan dan memvalidasi data-data sasaran utama kampanye, membantu membuat surat edaran dan sosialisasi kegiatan agar kampanye ini lancar dilaksanakan di tingkat provinsi/kabupaten/kota dan bisa menjangkau sasaran secara optimal (95%).

• Peran Kementerian Sosial dalam pemetaan anak rentan – yaitu anak yang tinggal di institusi sosial atau anak jalanan – agar mendapatkan akses pada Kampanye Imunisasi MR.

• Badan Kesehatan Dunia WHO, UNICEF dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa lainnya, diminta untuk mengerahkan sumber daya yang ada dan berpartisipasi demi menyukseskan pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dan introduksi MR.

• Lembaga-lembaga LSM lokal dan internasional diminta untuk memanfaatkan sumber daya serta SDM mereka untuk membantu menyukseskan kampanye ini sehingga kegiatan ini dapat menjangkau seluruh sasaran termasuk yang berada di wilayah terpencil, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten dan Puskesmas setempat.

• Peran Tim Penggerak PKK tiap tingkatan, tokoh masyarakat dan alim ulama sangat diharapkan dalam penyuluhan dan penggerakkan sasaran agar masyarakat luas dapat menerima informasi terkait tentang tujuan, waktu, jadwal, dan dapat menggerakkan kelompok sasaran kampanye imunisasi untuk datang sesuai waktu pelayanan.

• Organisasi profesi (IDAI, IDI, IBI, PPNI, PERSI) agar mendukung kegiatan kampanye dan introduksi MR ini dengan dengan membuat surat edaran ke masing-masing anggotanya dalam mendukung pelaksanaan kampanye dan introduksi MR ini dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.

• Seluruh organisasi kemasyarakatan dan keagamaan diminta untuk mengajak para orang tua dan wali untuk membawa anak-anak mereka ke tempat-tempat pelayanan imunisasi massal MR sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

• Guna membangun kepekaan dan kesadaran masyarakat terhadap pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR ini, kami mengajak partisipasi media massa ( cetak, radio, TV, ) untuk menerbitkan berbagai berita, wawancara, dialog, pesan layanan masyarakat, pengumuman publik, dan diskusi.

• Kami menghimbau agar pihak swasta, lembaga pendidikan dan organisasi lain di masyarakat untuk terlibat aktif membantu menyukseskan pelaksanaan kampanye ini.

Lebih dari 150 negara telah melaksanakan Imunisasi MR sejak tahun 1970, Indonesia akan mengikuti negara-negara ini untuk memperkenalkan vaksin MR melalui kampanye nasional dan akan menjadi imunisasi rutin (bagi anak berusia 9 bulan, 18 bulan dan murid kelas I SD) mulai bulan Oktober 2017 untuk 6 Provinsi di Pulau Jawa dan Oktober 2018 untuk 28 provinsi di luar Pulau Jawa.

Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ini dengan membawa anak-anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun untuk datang ke sekolah-sekolah, Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan berbagai fasilitas kesehatan untuk mendapatkan Imunisasi MR sesuai waktu yang telah ditentukan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/191/2017 tertanggal 11 April 2017

Menetapkan Pembentukan Kelompok Kerja Nasional Eliminasi Campak Dan Pengendalian Rubella (Congenital Rubella Syndrome) yang bertugas menyelenggarakan secara menyeluruh kegiatan catch up campaign vaksin MR, introduksi vaksin MR dan tahapan pemeliharaan menuju dan mempertahankan status eliminasi Campak. Kelompok Kerja ini terdiri dari lima bidang: Perencanaan, Logistik, Pelaksanaan, Komunikasi, serta Monitoring & Evaluasi.

Kementerian/Lembaga terkait diharapkan mendukung pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR sesuai dengan bidangnya.

online