Penyakit Jantung Koroner

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PJK

Citation preview

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh pentakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik (Yayasan Jantung Indonesia, 22-03-2010). Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama angka kematian di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

a. Usia

Kelainan awal di pembuluh darah dan plak aterosklerotik yang ada pada usia lebih dari 20 tahun sebenarnya sudah bermula sejak kanak-kanak dan remaja yang disebabkan oleh pola hidup seperti: merokok, pola makan, perilaku olahraga.

Peningkatan morbiditas dan mortalitas PJ dan PD mulai terjadi pada kelompok usia 30-44 tahun semakin bertambah umur maka semakin berisiko. Kematian pada usia dini yaitu 65 tahun, namun penyebab kematian pada kelompok udia tua atau >65 tahun lebih sulit diinterpretasikan karena adanya berbagai faktor penyebab penyakit.b. Jenis kelamin

Mortalitas karena PJK (kasus fatal) lebih sering terjadi pada pria, namun PJK mengenai wanita sama banyaknya dengan pria terutama pada usia lanjut.

Wanita merupaan kasus special untuk PJK, ini disebabkan karena :

Risiko pada wanita lebih tinggi dibanding pria (merokok, tingginya kadar trigliserida)

Prevalansi faktor risiko tertentu lebih tinggi pada wanita dibanding pria. (DM, depresi)c. Genetik

Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (esensial). Tentunya faktor genetic ini juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain, yang kemudia menyebabkan seorang menderita hipertensi. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolism pengaturan garam dan rennin dalam sel.

Faktor risiko perilaku (primordial)

a. Merokok

Merokok dapat meningkatkan :

Risiko 2x lipat terkena stroke, PJK, dan impoten. Risiko 3x lipat meninggal karena PJK yang tidak terdiagnosis

Lebih dari 3x lipat meningkatkan risiko terkena penyakit pembuluh darah perifer.

Risiko 4x lipat meningkatkan risiko terkena aortic aneurysm.

b. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik berhubungan dengan penurunan berat badan pada orang dewasa,merupakan studi epidemiologi selama 12 tahun di Connecticut, dengan n=2.812

Aktivitas fisik berhubungan dengan salah satu faktor risiko penyakut kardiovaskular yaitu hipertensi.

3. Faktor risiko utama (primer)

a. Hipertensi

Hipertensi memicu proses aterosklerosis oleh karena tekanan yang tinggi mendorong LDL kolesterol sehingga lebih mudha masuk ke dalam intima. Hipertensi menyebabkan reaktivitas vaskular meningkat dan memicu perubahan struktural sampai terjadi hipertrofi. Hipertensi menimbulkan gangguan endotel melalui peningkatan EDCF seperti tromboxan A2, prostaglandin H2, anio vasokonstriktor. Disfungsi endotel baru bermakna secara klinis apabila sudah disertai faktor risiko kardiovaskular lainnya.b. Kadar lipid-kolestrol yang abnormal

Hiperlipidemia mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi pembuluh darah dan plak arterosklerotik :

Menurunkan fungsi dari fraksi-fraksi kolesterol (LDL sebagai faktor risiko, sementara HDL sebagai pencegah)

Estrogen; cenderung meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL, perlindungan bagi wanita di usia reproduksi.

c. DiabetesDM menyebabkan gangguan lipoprotein (dyslipoproteinemia). Ini diduga penyebab gangguan vaskular berupa mikroangiopati. Yang tidak khas pada usia lanjut adalah mikroangiopati pada pembuluh darah besar seperti jantung dan otak. Pada perempuan pengaruh DM lebih tinggi dibandingkan laki-laki.d. Obesitas

Obesitas mungkin bukan faktor risiko yang berdiri sendiri, karena pada umumnya selalu diikuti oleh faktor risiko lainnya. Bahaya aterosklerosis menjadi lebih besar kalau ada kombinasi 2 atau 3 faktor risiko lainnya. Obesitas disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, yaitu dengan mengkonsumsi sedikit buah dan sayuran, kandungan serat, dan tingginya intake tinggi lemak jenuh dan gula.

Gejala-gejala penyakit jantung koroner

Gejala yang perlu diwaspadai pada serangan jantung : rasa tertekan seperti ditimpa beban berat, rasa sakit terjepit atau terbakar di dada; nyeri ini menjalar ke seluruh dada, bahu kiri, punggung (diantara kedua belikat), leher dan rahang bawah, terkadang di ulu hati sehingga ditafsirkan sakit maag; dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak; lamanya 20 menit bahkan lebih; disertai keringat dingin, rasa lemah, berdebar; terkadang sampai pingsan. Beberapa gejala diatas bisa jadi merupakan gejala adanya gangguan pada jantung. Untuk menghindari keluhan yang berlanjut dari gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat.Penatalaksanaan1. Kelainan yang melatarbelakangi angina pektoris harus dicari, kemudian dikurangi atau diobati. Faktor yang memperberat seperti merokok, berat badan berlebihan, dan kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.

2. Tekanan darah tinggi diobati.

3. Stress dikendalikan

4. Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.Pengobatan serangan akut1. Serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang. Vasodilator berfungsi memperbaiki penyediaan oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.

2. Nitrogliserin sublingual 0,15 0,6 mg sangat efektif. Tablet ini dapat digunakan beberapa kali tiap hari tanpa efek samping kecuali sakit kepala. Bila 1 tablet belum menolong boleh diulang, tetapi bila setelah diulang 3 kali gejala tak berkurang maka kemungkinan telah terjadi infark.

3. Isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 5 mg yang juga dapat diulang atau tablet oral 5 30 mgPencegahan serangan1. Propranolol efektif untuk angina pektoris karena dapat mengurangi kerja otot jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung. Efek klinik propranolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan istirahat 60 70 kali/menit.Dosis awal : 20 mg 2 x sehari.

Dosis maksimal : 120 mg sehari.

Obat ini tidak boleh digunakan pada angina Prinzmetal.

2. Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 20 mg 2 x sehari.

3. Nifedipin 10 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 60mg 3 x sehari, atau verapamil 40 80mg 3 x sehari.

4. Angina tidak stabil : perlu perawatan khusus.

5. Angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 1mg 3 x sehari dengan titrasi.

Indikator mutu untuk pengendalian penyakit jantung dan pengendalian penyakit hipertensiJudul IndikatorAngka kematian akibat penyakit jantung koroner

Dimensi MutuKeselamatan, efektifitas, efisiensi, kepatutan

Tujuan IndikatorMenunjukan efektifitas dari upaya promosi, pencegahan dan pengobatan dari penyakit jantung koroner

RasionalisasiKematian merupakan bentuk dampak yang paling tidak diharapkan dari upaya pengendalian penyakit jantung koroner, kematian ini dapat dicegah melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Definisi terminologi yang digunakanKematian akibat penyakit jantung koroner adalah kematian dengan penyebab utama sesuai dengan kode ICD X (......... dan .........)

Frekuensi updating dataTiap 3 bulan

Periode dilakukan analisisTiap 12 bulan

NumeratorJumlah kematian akibat penyakit jantung koroner

DenominatorJumlah penduduk

Sumber data numerator dan denominatorLaporan kematian di Puskesmas dan Laporan kematian di Rumahsakit, BPS untuk jumlah penduduk

Target