Upload
hana-chovicha-simanjuntak
View
257
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
1/118
PENYAKIT KULITHana Chovicha Yulia
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
2/118
CUTANEUS LARVA MIGRAN
Creeping Eruption, Dermatosis linearis migrans,
sandworn disease
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
3/118
DEFINISI
Kelainan kulit yang merupakan peradangan
nernemtuk linear atau berkelok-kelok, menimbul,
dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing
tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
4/118
ETIOPATOGENESIS
Penyebab utama : Larva yang berasal dari cacing
tambang binatang anjing dan kucing. Uaitu
Ancylostoma braziliense danAncylostoma
caninum.
Nematoda hidup pada hospes, ovum terdapat pada
kototan binatang dan karena kelembapan berubah
menjadi larva yang mampu mengadakan penetrasi
kekulit.
Larva ini tinggal dikulit dan berjalan-jalan tanpatujuan sepanjang dermoepidermal.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
5/118
ETIOPATOGENESIS
Larva akan bermigrasi antara stratu germinativum danstratum korneum tanpa tujuan yang jelas.
Setelah penetrasi ke stratum korneum, larva melepaskutikelnya.
Larva dalam bentuk infektif akan menembus kulitmanusia menggunakan enzim protease untukmenembus melalui folikel, fisura, atau kulit intak
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
6/118
ETIOPATOGENESIS
Manusia merupakan hospes aksidental,
larva tidak memiliki enzim kolagenase yang
cukup, sehingga larva tidak dapat
menembus mencapai dermis.Enzim proteolitik yang yang disektresi larva
yang menyebabkan inflamasi dan rasa
gatal.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
7/118
SIKLUSHIDUP
Telur keluar bersamadengan kotoran
binatang
Pada kondiskelembapan tertentu,
telur menetasmenjadi larvarhabditiform
Larva akan memakanbakteri untuk
pertumbuhan
Larva berubahsebanyak 2 kali
hingga menjadi larva
stadium 3 yanginfektif
Pada hosp es alami bin atang, larva mampu berpenetrasi hingg a dermis
dan di transpor m elalui sistem lim fat ik dan vena sampai ke paru-paru.
Kemud ian menembu s sampai ke alveol i dan trakea, kemud ian tertelan.
Diusus akan mengalami pematangan secara seksual.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
8/118
GEJALAKLINIS
Masuknya larva kekulit biasanya disertai rasa
gatal dan panas.
Awalnya timbul papul kemudian diikuti bentuk
yang khas, yakni lesi berbentuk linear atau
berkelok-kelok. Menimbul dengan diameter 2-3mm dan kemerahan.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
9/118
GEJALAKLINIS
Papul merah ini menjalar seperti benangberkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa,
menimbul dan membentuk terowongan .
Umumnya bertambah gatal dimalam hari.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
10/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Tiabendazol (mintezol): 50 mg/kgBB/hari,
diberikan 2x sehari dengan dosis maksimum
3 gram sehari.
Diberikan selama 2 hari berturut-turut. Jika
belum sembuh dapat diulang setelah
beberapa hari.
Efek samping: mual, pusing , muntah
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
11/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Albendazol 1x 400 mg
Diberikan selama 3 hari berturut-turut.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
12/118
NONMEDIKAMENTOSA
CO2 snow(dry ice) dengan penekanan
selama 45 menit 1 jam sehari selama 2
hari berturut-turut.
Menyemprotkan kloretilsepanjang lesi.
Cara ini agak sulit karena kita tidak
mengetahui secara pasti lokasi larvaberada, dan bila terlalu lama dapat merusak
jaringan disekitarnya.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
13/118
NONMEDIKAMENTOSA
Penyakit ini dapat dicegah dengan
meningkatkan sistem sanitasi yang baik,
terutama terkait dengan feses.
Pemakaian sepatu didaerah dimana banyakpenyakit cacing tambang.
Memperhatikan kebersihan dan kontak
dengan hewan yang merupakan karier
cacing tambang.
Hindari kontak langsung kulit dengan tanah
yang tercemar kotoran.A
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
14/118
PROGNOSIS
Baik
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
15/118
FILARIASIS
Elefantiasis tropikal, Filiarosis, Bancrofts filariasis, Malayan
filiriasis, Elefantiasis arabum.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
16/118
DEFINISI
Penyakit yang selalu terdapat didaerah tropis yang
disebabkan oleh infeksi cacing filaria.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui nyamuk-nyamuk antrofilik, umumnya oleh genus culex,
aedes, amsonia, anopheles.
Filariasis menyerang sistem kelenjar dan salurangetah bening
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
17/118
ETIOLOGI
Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
18/118
DAURHIDUP
1. Tahap Pertama : Perkembangan cacing filaria
dalam tubuh nyamuk sebagai vektor yang masa
pertumbuhannya kurang lebih 2 minggu.
2. Tahap kedua: Perkembangan cacing filaria dalam
tubuh manusia kurang lebih 7 bulan.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
19/118
DAURHIDUP
Siklus hidup pada tubuh nyamuk terjadi apabila
nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah
orang yang terkena filariasais, sehingga mikrofilaria
yang terdapat di tubuh penderita ikut terhisap ke
dalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria yang masuk kepaskan sarung pembungkusnya, kemudian
mikrofilaria menembus dinding lambung dan
bersarang di antara otot-otot dada (toraks).
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
20/118
DAURHIDUP
Bentuk cacing Filaria menyerupai sosis yang disebut
larva stadium I. Dalam waktu kurang lebih 1 minggu,
larva ini berganti kulit, tumbuh akan lebih gemuk dan
panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke
sepuluh dan seterusnya, larva berganti kulit untukkedua kalinya, sehingga tumbuh semakin panjang
dan lebih kurus, ini yang sering disebut larva stadium
III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga
larva mulai bermigrasi (pindah), mula-mula ke ronggaperut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan ke
alat tusuk nyamuk.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
21/118
DAURHIDUP
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh manusia
terjadi apabila nyamuk yang mengendung mikrofilaria
ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah
berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif
ikut masuk ke dalam tubuh manusia (hospes).
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
22/118
DAURHIDUP
Bersama-sama dengan aliran darah pada tubuh
manusia, larva keluar dari pembuluh darah kapiler
dan masuk ke pembuluh limfe. Di dalam pembuluh
limfe, larva mengalami dua kali pergantian kulit dan
tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering disebutlarva stadium IV dan stadium V. Cacing Filaria yang
sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe,
sehingga akan menyumbat pembuluh limfe dan akan
terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki dandisebut kaki gajah (filariasis).
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
23/118
DAURHIDUP
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
24/118
MANIFESTASIKLINIS
Dibagi menjadi 3 tingkatan:
1. Asimtomatik
Mikrofilaria ditemukan dalam sirkulasi darah.
2. Fase InflamatoriEpisode demam, limfangitis, limfadenitis, edema,
orchitis, epididimitis dan funikulitis.
3. Tingkat Obstruksi dan Ruptur Limfatik
Dapat menyebabkan hidrokel atau chylocoele padaskrotum yang ditandai dengan kiluria dan acites
kilus.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
25/118
MANIFESTASIKLINIS
Setelah beberapa tahun, fibrosis dan obstruksi
limfatik berkembang menjadi elefantiasis (kaki
gajah).
Elefantiasis disebabkan oleh kalsifikasi, fibrosis, dan
obliterasi total saluran limfe dan merupakan fase
akhir filiariasis setelah peradangan berulang.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
26/118
PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan darah tepi pada ujung jari pada
malam hari (22.00-02.00)
2. Pemeriksaan cairan hidrokel dan kiluria.
3. Biopsi nodul kelenjar limfe untuk menemukan
cacing dewasa.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
27/118
DIAGNOSIS
Dilakukan berdasarkan anamnesis, gejala klinis,
dan pemeriksaan laboratorium. Di daerah endemik,
diagnosis dapat ditegakkan berdasarkam gejala
klinik.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
28/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Dietilkarbamazin 2 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis
selama 7-14 hari.
Efek samping berupa demam, mual, muntahm dan
ras/kemerahan pada kulit.
Pembedahan dapat dipertimbangkan untuk
memperbaiki pembengkakan pada jaringan
subkutan, skrotum, dan payudara.
Edema pada kaki dapat diatasi dengan pembalut
tekan atau stocking elastic dari kaki keatas.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
29/118
PENGOBATAN(NONMEDIKAMENTOSA)
Edema pada kaki dapat diatasi dengan pembalut
tekan atau stocking elastic dari kaki keatas.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
30/118
PENCEGAHAN(PEMBERIANOBATMASSAL)
UMUR DEC (100 mg) Albendazol 400
mg
Parasetamol 500
mg
2 5 th 1 tablet 1 tablet tablet
6 14 th 2 tablet 1 tablet tablet
> 14 th 3 tablet 1 tablet 1 tablet
1. Dosis Obat:
2. Cara minum Obat : Sesudah makan malam/sebelum tidur malam
3. Pemberian d itunda pada :
- Pada anak dibawah 2 tahun , anak dengan kurang gizi
- Ibu hamil dan menyusui- Penyakit Kronis : Kencing Manis, Tekanan Darah Tinggi , Asthma, TBC,
Gangguan Hati dan Ginjal, Penyakit Jantung, Stroke.
4. Efek samping bisa berupa : ngantuk, mual dan pusing serta diare
Catatan: Apabila efek samping tersebut tidak berkurang, maka hubungi kader
setempat dan petugas kesehatan di Puskesmas setempat
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
31/118
PROGNOSIS
Pada infeksi ringan, prognosis baik.
Pada elafantis prognosis kurang baik.
Penyakit ini dilaporkan tidak mengancam nyawa,tetapi penanganan yang terlambat dapat
menyebabkan kecacatan.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
32/118
PEDICULOSIS CAPITIS
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
33/118
DEFINISI
Infeksi kulit dan rambut kepala yang
disebabkan olehPediculus humanus ver. capitis.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
34/118
ETIOLOGI
Kutu ini memiliki 2 mata dan 3 pasang kaki, bewarna abu
dan menjadi kemerahan apabila menghisap darah.
Terdapat 2 jenis kelamin:
Betina (panjang: 1,2 -3,2 cm ; lebar: panjang)
Jantan (lebih kecil dari betina)
SIKLUS HIDUP
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
35/118
SIKLUS HIDUP
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
36/118
SIKLUSHIDUP
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan metamorfosis
tidak lengkap, yaitu telur-nimfa-dewasa. Telur akan
menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah
dikeluarkan oleh induk kutu rambut. Sesudah
mengalami 3 kali pergantian kulit, nimfa akan berubahmenjadi kutu rambut dewasa dalam waktu 7-14 hari.
Dalam keadaan cukup makanan kutu rambut dewasa
dapat hidup 27 hari lamanya.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
37/118
GEJALA KLINIS
Gatal didaerah oksiput dan temporal yang dapat
meluas keseluruh kepala.
Garukan dapat menyebabkan erosi, ekskoriasi,
dan infeksi sekunder (pus, krusta, dan disertaipembesaran KGB regional). Dalam keadaan ini
kepala memberi bau busuk.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
38/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
39/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Melathion 0,5 % atau 1 % (losio atau spray)
Gama benzen heksaklorida 1%
Emulsi benzil benzoat 25%
Pada keadaan infeksi sekunder yang berat
sebaiknya rambut dicukur, lalu diobati denganantibiotika sistemik atau topikal. Lalu dilanjutkan
dengan pengobatan diatas.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
40/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Pengobatan diulang sesudah 7-10 hari untuk
membunuh setiap kutu kecil yang selamat, karena
tidak ada insetisida yang dapat membasmi habis
semua telur.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
41/118
PENATALAKSANAANNONMEDIKAMENTOSA
Sumber lain mengatakan pengobatan dapat
dilakukan dengan mencuci rambut dengan sampo
yang kemudian diikuti oleh penggunaan
kondisioner dengan jumlah yang banyak. Kemudian
rambut disisir dengan menggunakan sisir yanggiginya kecil-kecil dan rapat. Ulangi setiap 4 hari
selama 2 minggu.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
42/118
PROGNOSIS
Prognosis baik apabila higine diperhatikan.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
43/118
PEDICULOSIS PUBIS
Kutu kepiting / Kutu cinta / papillons damour
(Perancis)
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
44/118
DEFINISI
Infeksi rambut didaerah pubis dan
sekitarnya oleh
Phthirus pubis.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
45/118
CARAPENULARAN
Umumnya dengan kontak langsung.
Digolongkan sebagai PMS (Penyakit
Menular Seksual)
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
46/118
ETIOLOGI
Kutu ini memiliki 2 jenis kelamin, yaitujantan dan betina. Dimana betina
berukuran lebih besar daripada jantan.
Panjang sama dengan lebar badan,
berkisar 1-2 mm.
Selain menyerang rambut pubis, dapat
juga menyerang jenggot,kumis, dan alis
atau bulu mata.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
47/118
SIKLUSHIDUP
Telur bewarna putih, mempunyai operkulum,
0,6-0,8 mm, disebut nits. Telur diletakkan
pada rambut dan dengan erat melekat pada
rambut atau serabut pakaian. Telur ini dapathidup berbulan-bulan pada pakaian. Telur
menetas dalam waktu 5-11 hari pada suhu
21- 36oC. Nimfa tumbuh dalam kulit telur dan
telur keluar melalui operkulum yang terbuka.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
48/118
GEJALAKLINIS
Gatal (terutama malam hari) didaerah pubisdan sekitarnya. Gatal ini dapat meluas
kedaerah abdomen dan dada, disitu
dijumpai bercak-bercak yang bewarna abu-abu atau kebiruan yang disebut makula
serulae.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
49/118
GEJALAKLINIS
Kutunya dapat dilihat dengan mata biasa dan sulit
dilepaskan karena kepalanya dimasukkan
kedalam folikel rambut.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
50/118
GEJALAKLINIS
Patognomonik : Black dot
Bercak-bercak hitam yang tampak jelas pada celanadalam bewarna putih yang dilihat oleh penderita
pada waktu bangun tidur.
Bercak ini nerupakan krusta berasal dari darah.
Dapat terjadi infeksi sekunder dengan pembesaran
kelenjar getah bening regional.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
51/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
52/118
PEMERIKSAAN
Ditemukannya telur atau bentuk dewasa dari kutu
ini.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
53/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Krim gameksan 1 & atau emulsi benzilbenzoat 25% yang dioles dan didiamkanselama 24 jam. Pengobatan diulang 4 harikemudian.
Infeksi pada bulu mata dapat menggunakanparafin lunak putih (vaselin) 3x sehariselama 2-3 minggu.
Apabila terdapat infeksi sekunder, diberiantibiotika.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
54/118
PENATALAKSANAAN (NONMEDIKAMENTOSA)
Dianjurkan rambut kelamin dicukur. Pakaian dalam
direbus atau disetrika, dan mitra seksual wajib
diperiksa dan diobati.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
55/118
PROGNOSIS
BaikUntuk mencegah kekambuhan maka pasangan dari
pasien harus diobati juga
PEDICULUSHUMANUSVER. CAPITIS
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
56/118
VS
PTHIRUSPUBIS
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
57/118
SKABIES
The itch, gudik, budukan, gatal agogo
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
58/118
DEFINISI
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasidan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei var, hominis
dan produknya.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
59/118
CARAPENULARAN
Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit)
Misal: berjabat tangan, tidur bersama,
hubungan seksual.
Kontak tidak langsung (melalui benda)
Misal: pakaian, handukm sprei, bantal, dan
lain-lain
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
60/118
ETIOLOGI
Sarcoptes scabei termasuk filum Arthropoda, kelas
Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes.
Secara morfologik berupa tungau kecil, berbentuk
oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya
rata. Tungau tranlusen, bewarna putih kotor, dan
tidak bermata.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
61/118
ETIOLOGI
Betina: 330-450 mikron x 250-350mikron
Jantan: 200-240 mikron x 150-200
mikron
Bentuk dewasa memiliki 4 pasang
kaki ( 2 pasang didepan sebagai
alat perekat dan 2 pasang kaki
kedua pada betina berakhir
dengan rambut, sedangkan pada
jamtam sepasang kaki ketiga
berakhir dengan rambut dan ke
empat dengan alat perekat.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
62/118
SIKLUSHIDUP
Kopulasi
Jantan akanmati/hidupbeberapa hari
dalamterowongan yangdibuat tungaubetina.
Tungau betinabertelur
Tungau yangtelah dibuahiakan menggali
terowongandalam stratumkorneum
Telur sebanyak 2-4butir sehari sampaimencapai 40-50.
Betina yang telahdibuahi umumnyahidup selama
sebulan. Telur akan
menetas dalamwaktu 3-5 hari.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
63/118
SIKLUSHIDUP
Larva Nimfa
Dewasa
Betina
Memiliki 3
pasang kaki.
Dapat
tinggal di
terowongan
atau diluar
Jantan
Dewasa
Memiliki 4
pasang kaki
2-3 hari
PATOGENESIS
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
64/118
OG S S
Lesi primer skabies berupa terowonganyang berisi tungau, telur, dan hasil
metabolisme.
Pada saat menggali terowongan tungaumengeluarkan sekret yang dapat
melisiskan stratum korneum.
Sekret dan ekskret menyebabkansensitisasi sehingga timbul pruritus danlesi sekunder.
Lesi sekunder dapat berupa papul, pustul,atau bula. Sedangkan lesi tersier berupaekskoriasi, eksematisasi dan pioderma.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
65/118
PATOGENESIS
Tungau HANYA ditemukan pada LESI PRIMER.
Tungau hidup dalam terowongan ditempat predileksi,
yaitu:
Jari tangan, pergelangan tangan bagian ventral, siku
bagian luar, lipatan ketiak depan, umbilikus,
gluteus,ekstremitas, genitalia eksterna pada laki-laki,
dan aerola mammae pada perempuan.
Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak
kaki.
G K D
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
66/118
GEJALAKLINISDANDIAGNOSIS
Pruritus nokturna
Tinggal berkelompok
Ditemukannya terowongan(kunikulus)
Ditemukannya tungau
Tanda-tanda Kardinal:
Diagnosis d apat di lakuk an bi la menemukan 2 dar i 4 tanda
kardinal tersebu t.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
67/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
68/118
PEMBANTUDIAGNOSIS
Cara menemukan tungau:
1. Cari terowongan, pada ujungnya akan terlihat
papul atau vesikel lalu congkel dengan jarum.
Letakkan diatas sebuah kaca obyek, lalu tutup
dengan kaca penutup. Lihat menggunakanmikroskop.
2. Sikat dengan penyikat, lalu tampung diatas
selembar kertas putih dan lihat dengan kaca
pembesar.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
69/118
PEMBANTUDIAGNOSIS
3. Membuat biopsi irisan. Cara: lesi dijepit dengan 2jari, kemudian dibuat irisan tipis dengan pisau dan
periksa menggunakan mikroskop.
4. Dengan biopsi eksisional dan periksa denganpewarnaan H.E.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
70/118
FAKTOR-FAKTORYANGHARUSDIPERHATIKAN
1. Papul yangbaik untuk dikerok adalah papul yangbaru dibentuk.
2. Pemeriksaan jangan dilakuakan pada lesi
ekskoriasi dan lesi dengan infeksi sekunder.
3. Kerokan kulit harus superfisial dan tidak bolehberdarah.
4. Jangan mengerok dari satu lesi, tetapi beberapa
lesi. Tungau sering pada sela jari, sehingga
perhatian utama pada lokasi tersebut.
5. Sebelum mengerok, teteskan minyak mineral
pada skalpel dan lesi yang dikerok.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
71/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Belerang endap 4-20 %dalam bentuk salap ataukrim. Tidak efektif pada stadium telur tetapi efektifpada stadium larva, nimfa, dan dewasa. Sehinggaobat ini diberikan minimal selama 3 hari, sehinggatelur sudah menetas. Kekurangannya adalahmemberikan bau yang kurang sedap.
Emulsi benzil-benzoat digunakan setiap malamselama 3 hari berturut-turut. Efektif pada semua
stadium, tetapi sulit didapat dan seringmenimbulkan iritasi. Selain itu, obat ini mahalharganya.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
72/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Gama benzena heksa klorida kadar 1% dalamlotio atau krim. Efekti pada semua stadium. Tidak
dianjurkan pada anak
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
73/118
PENGOBATAN(MEDIKAMENTOSA)
Agar pengobatan dapat berjalan dengan baik,maka krim harus dioleskan keseluruh tubuh mulai
dari leher hingga jari kaki.
Perhatian diberikan pada daerah intertriginosa
termasuk lipatan intergluteal, ibu jari kaki, dansubungual.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
74/118
NONMEDIKAMENTOSA
Melakukan pengobatan pada seluruh orang yangtinggal / kontak dengan penderita (mencegah
kekambuhan pasca pengobatan).
Cuci dan setrika dengan baik pakaian, seprei,
sarung bantal, dan handuk. Kasur, bantal, guling, harus dijemur paling sedikit 2
kali seminggu.
Ventilasi di rumah diperbaiki agar cahaya matahari
dapat masuk. Dilarang bertukaran barang yang kontak dengan
tubuh pasien.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
75/118
PROGNOSIS
Dengan memperhatikan pemilihan dan carapemakaian obat dan menghilangkan faktor
predisposisi maka akanmemberi prognosis yang
baik
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
76/118
REAKSI GIGITAN SERANGGA
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
77/118
DEFINISI
Kelainan akibat gigitan atau tusukan
seranggayang disebabkan reaksi terhadaptoksin atau alergenyang dikeluarkan
artropoda penyerang.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
78/118
SENGATANTAWON/LEBAH
Tawon termasuk insektisida yang melakukan
penyerangan dengan alat penyengat yang berasal
dari bagian abdomen tawon betina.
Racun dari tawon madu mengandung:
Fosfolipase A, histamin, hialuronidasem narepinefrin,
mellitin, mast cell degranulation peptide, yang akan
merangsang keluarnya mesiator (histamin) danakan menimbulkan reaksi peradangan akut.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
79/118
GEJALAKLINIS
Gejala Lokal:
Rasa terbakar dan sakit segera setelah sengatan,
yang diikuti dengan edema setempat, urtikaria,
eritematus yang jelas dan pruritus.
Gejala Sistemik: (0,4 - 0,8% dari total kejadian)
1. Angioderma atau urtikaria menyeluruh
2. Edema laring atau bronkial yang menyebabkan
insufisiensi pernapasan.
3. Syok anafilaktik
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
80/118
GIGITANSEMUT
Gigitan semut biasamya menimbulka rasa sakit,sedangkan gigitan semut merah (fire ant)
menimbulkan rasa terbakar dan sakit beberapa
detik setelah gigitan.
Zat-zat yang terkandung dalam gigitan semut ini
menyebabkan pelepasan histamin dan vasoaktif
aminlain dari sel mast.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
81/118
GEJALAKLINIS
Reaksi inflamasi lokal dapat berupa urtika, tempatgigitan yang hemoragis yang kemudian menjadi
vesikula, pustula.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
82/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
83/118
PENGOBATAN
Dilakukan tergantung berat ringannya responspenderita.
LOKAL
1. Kompres dengan kantung es.2. Antihistamin untuk mengurangi pruritus.
3. Solutio papain (pelunak daging) atau serbukaspirin pada daerah yang basah dapat
mengurangi rasa sakit.4. Bila rasa sakit belum berkurang dan terasa
tambah sakit dapat diberikan suntikan ludokainatau campuran lidokain 2% dan 1% triamsinolondiasetat.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
84/118
PENGOBATAN
SISTEMIK
1. 0,3 0,5 ml epinefrin (1:1000). Bila diperlukan
dapat diberikan suntikan kedua dengan interval 10
menit.
2. Antihistamin dan kortikosteroid dapat diberikanpada urtikaria atau edema.
3. Pada kasus syok anafilaktik dapat dilakukan
penatalalsanaan syok.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
85/118
PROGNOSIS
Tergantung dari reaksi yang ditimbulkan olehtubuh. Penanganan yang baik dan cepat memberi
hasil yang baik.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
86/118
REAKSI LEPRA
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
87/118
DEFINISI
Interupsi dengan episode akut padaperjalanan penyakit yang sebenarnya
sangat kronik.
Merupakan salah satu dari reaksi imunpatologik.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
88/118
ENL (ERITEMANODUSUMLEPROSUM)
Timbul pada tipe lepromatosa polar dan juga padaBL, sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi
multibasilarnya, makin besar timbulnya ENL.
Nerupakan respons imun humoral, dimana:
AntigenM. leprae
Antibodi
(IgM danIgG)
Komplemen
KompleksImun
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
89/118
ENL (ERITEMANODUSUMLEPROSUM)
Kadar imunoglobulin pada penderita kusta tipelepromatosa lebih tinggi dibanding tuberlukoid. Hal
ini disebabkan pada tipe lepromatosa jumlah
kuman lebih banyak.
ENL lebih banyak terjadi pada masa pengonatan. Hal
ini dikarenakan, pada masa pengobatan banyak
kuman kusta yang hancu, berarti banyak antigen
yang dilepaskan dan bereaksi dengan antibodi.Kompleks imun yang terbentuk akan terus beredar
di sistem sirkulasi darah yang akan melibarkan
berbagai organ.
GEJALAKLINIS
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
90/118
KULIT
Nodus eritema dan nyeri dengan tempat predileksi di lengandan tungkai.
ORGAN LAIN
Iridosiklitis, neuritis akut, limfadenitis, artritis, orkitis, dannefritis akut dengan adanya proteinuria.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
91/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
92/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
93/118
PENGOBATAN
Tablet kortikosteroid (Paling sering digunakan)
Prednison 15-30 mg / hari
Makin berat penyakitnya maka dosis dapat
ditambah, tetapi bila ringan maka tidak perludigunakan.
Sesuai perbaikan reaksi, maka dosisnya dapatditurunkan secara bertahap hingga tidak digunakansama sekali.
Dapat ditambahkan analgetik-antipiretik atau sedativabila keluhan berat.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
94/118
PENGOBATAN
Talidomid(Pilihan pertama)
Hati-hati dengan efek teratogeniknya.
Klofazim 200-300 mg sehari.
Merupakan alternatif apabila terjadi ketergantungan
kortikosteroid. Penghentian obat dilakukan secara
bertahap.
Efek samping kulit bewarna merah kecoklatan.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
95/118
REAKSIREVERSAL/ UPGRADING
Hanya dapat terjadi pada kusta dengan tipeborderline (Li, BL,BB,BT,Ti).
SIS (Sistem Imunitas Seluler) merupakan
pemegang peranan terpenting.
Reaksi peradangan terjadi ditempat M.lepraeberada yaitu saraf dan kulit. Umumnya terjadi
dipengobatan 6 bulan pertama.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
96/118
GEJALAKLINIS
Sebagian atau seluruh lesi yang ada bertambahaktif dan atau timbul lesi baru dalam waktu relatif
singkat.
Artinya lesi hipopigmentasi menjadi eritema. Lesi
eritema menjadi lebih eritematosa, lesi makulamenjadi infiltrat, lesi infiltrat menjasi makin infiltratif,
dan lesi lama bertambah luas.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
97/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
98/118
PENGOBATAN
Tanpa Neuritis Akut
Tidak perlu tambahan pengobatan
Dengan Neuritis Akut
Prednison dengan dosis tergantung berat ringannya
gejala, umumnya 40 mg/hari. Pengobatan harus
secepatnya dan adekuat untuk mengurangi
kerusakan saraf secara mendadak.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
99/118
PROGNOSIS
Reaksi reversal ini terjadi karena meningkatnyastatus imunologis penderita umumnya setelah
pengobatan disertai penurunan jumlah kuman pada
pemeriksaan bakteriologi. Prognosis reaksi reversal
ditentukan dari seberapa cepat reaksi ini terdeteksidan diobati.
Semakin cepat terapi pengobatan maka prognosis
semakin baik, sedangkan jika tidak cepat dideteksi
dan ditangani akan menimbulkan kecacatan
irreversible pada sistem saraf tepi yang terkena.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
100/118
PROGNOSIS
Reaksi reversal dapat menimbulkan relaps. Seringkalipasien mengalami gangguan fungsi saraf tepi yaitu
gangguan sensorik maupun mototrik secara tiba-tiba
dan jika mendapat pengobatan segera akan
meninggalkan gejala sisa, walaupun penyakitnyateratasi, yaitu timbulnya kecacatan permanen
(sensorik maupun motorik), dan beresiko tinggi untuk
terjadinya suatu deformitas. Pencegahan terdiri
dengan menghindari kontak fisik dengan penderita
yang tidak mendapatkan pengobatan. Penderita yang
sudah lama mendapatkan MDT sudah tidak menular.
SKEDUL PENGOBATAN
ANJURAN SUB DIREKTORAT KUSTA DIRJEN
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
101/118
ANJURANSUBDIREKTORATKUSTA-DIRJEN
PENGENDALIANPENYAKITDANPENYEHATAN
LINGKUNGAN
Minggu Pemberian Dosis Harian yang Dianjurkan
Minggu 1 Minggu 2 40 mg
Minggu 3 Minggu 4 30 mg
Minggu 5 Minggu 6 20 mg
Minggu 7 Minggu 8 15 mg
Minggu 9 Minggu 10 10 mg
Minggu 11 Minggu 12 5 mg
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
102/118
PEMBERIANLAMPERAN
Klofazimin 300 mg/ hari
Klofazimin 100 mg/ hari
Klofazimin 50 mg/ hari
Bila ada pebaikan
Bila ada pebaikan
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
103/118
SIFILIS
Raja Singa
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
104/118
DEFINISI
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema pallidum.
Sangat kronik dan bersifat sistemik. Dalam
perjalanannya dapat mengenai semua alat
tubuh.
PATOGENESIS Stadium Dini
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
105/118
T. pallidum masukkedalam kulit
Kuman akan membiak
Jaringan bereaksi denganmembentuk infiltrat yangterdiri dari sel-sel limfosit
dan sel-sel plasma.
Pembuluh darah kecilakan berproliferasi
dikelilingi olet T. pallidumdan sel radang.
Treponema terletakdiantara endoteliumkapiler dan jaringa
perivaskular sekitarnya.
Enarteritis pembuluhdarah kecil menyebabkan
perubahan hipertrofikendotelium yang
mengakibatkan obliterasilumen.
Kehilangan perdarahanmenyebabkan erosi, yangpada pemeriksaan klinistampak sebagai Sifilis
Stadium 1
Sebelum gejala S1terlihat, kuman telah
mencapai kelenjar getahbening regional dan
membiak
Penjalaran hematogendan menyebar ke seluruh
jaringan badan.Multiplikasi ini disertaidengan reaksi jaringan
sebagai S 2.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
106/118
SIFILIS STADIUM 1
Masa tunas 2-4 minggu setelah kuman masukkedalam selaput lendir atau kulit.
Kelainan kulit dimulai sebagai papul lentikular yang
permukaannya segera menjadi erosi, umumnya
kemudian menjadi ulkus.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
107/118
SIFILIS STADIUM 1
Ulkus: bulat, solitar, dasarnya ialah jaringangranulasi bewarna ,erah dan bersih, diatasnya
hanya tampak serum. Tidak bergaung.
Khas: Ulkus durum (indolen dan teraba indurasi)
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
108/118
SIFILIS STADIUM 2
Timbul 6-8 minggu sejak S1.
Disertai gejala: anoreksia, turunnya berat
badan, malese, nyeri kepala, demam tidaktinggi, artralgia.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
109/118
SIFILIS STADIUM 2
Kelainan kulit yang membasah sangatmenular. Kondilomata lata dan plaque
muqueuses merupakan bentuk yang paling
menular.
Kelainan kulit pada S2 tidak disertai gatal,
sering terdapat limfadenitis generalisata.
Dapat terjadi kelainan kulit pada telapaktangan dan kaki.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
110/118
SIFILIS STADIUM 2
Bentuk Lesi:1. Roseola
Eritema makular, berbintik, atau berbercak-bercak,
bentuknya bulat atau lonkong, bewarna merah
tembaga.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
111/118
SIFILIS STADIUM 2
2. PapulBerbentuk bulat dan dapat dikelilingi oleh skuama
(papulo skuamosa). Bila papul-papul ini hilang
maka akan membentuk hipopigmentasi
(leukoderma sifilitikum)Kondilomata lata: papul-papul lentikuler,
permukaannya datar , sebagian berkonfluensi,
terletak pada daerah lipatan kulit. Akibat gesekan
dapat menyebabkan erosif, eksudatif sangatmenular.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
112/118
SIFILIS STADIUM 2
3. PustulJarang ditemukan. Mula-,ula dari papul yang menjadi
vesikel kemudian menjadi pustul. Umumnya
muncul apabila daya tahan tubuh menurun.
Timbul pustul diikutu dengan demam intermittendan penderita tampak sakit.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
113/118
SIFILIS STADIUM 2
4. Bentuk lainPapul, pustul, dan krusta berkonfluensi membentuk
sifilis impetiginosa.
Ulkus yang ditutupi krusta disebut ektima sifilitikum
Ulkus meluas kedaerah perifer menyerupai kulit
kerang disebut Sifilis ostrasea.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
114/118
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
115/118
PEMERIKSAAN
WR VDRL
TPHA (Treponema Pallidum Hemagglutination)
Tes treponermal yang dianjurkan karenapembacaannya cukup mudah, cukup spesifik dansensitif. Kekurangannya tidak dapat menilai hasilterapi.
Untuk skirining penyakit sipilis (awal) biasanyamenggunakan pemeriksaan VDRL atau RPRapabila hasil reaktif kemudian dilanjutkan denganpemeriksaan TPHA sebagai konfirmasi.
PENATALAKSANAAN (MEDIKAMENTOSA)
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
116/118
PENATALAKSANAAN(MEDIKAMENTOSA)
Pengobatan Pemantauan
Penisillin G benzatin dosis 4,8 juta
unit IM 1x seminggu
Bulan I, III, VI, dan
XII dan setiap 6
bulan pada tahun
kedua.
Penisillin G prokain dalam akuadosis total 6 juta unit, diberi 0,6
juta unit/hari selama 10 hari
PAM (penisillin prokain+2%
alumunium monostreat)Dosis total 4,8 juta unit diberikan
1,2 juta unit per kali 2 x seminggu
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
117/118
PENATALAKSANAANNONMEDIKAMENTOSA
Menghentikan hubungan seksual selama masapengobatan (hingga sembuh).
Hindari hubungan seksual berganti-ganti pasangan.
Melakukan pemeriksaan HIV setelah terdiagnosa
sifilis. Pasien memeriksakan diri 3-6 bulan sekali setelah
pengobatan.
Membersihkan diri setelah melakukan hubungan
seksual.
7/22/2019 penyakit kulit (Cutaneus larva migran, filariasis, pedikulosis pubis, pedikulosis capitis, skabies
118/118
PROGNOSIS
Bila pengobatan sempurna,prognosis baik.