Upload
ocidoci
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tropmed coi
Citation preview
PENYAKIT OLEH BAKTERI GRAM POSITIF
Rossi M I Sebayang
GRAM POSITIF
COCCI1. Staphy. aureus, catalase (+)2. Staphy. Epidermidis, Catl (-)3. Staphy. saprophyticus, Cat –4. Strep. pyogens5. Strep. agalactiae6. Strep. enterococcus7. Strep. pneumoniae8. Strep. viridans
BACILLI1. Corynebacterium2. Clostridium3. Listeria4. Bacillus
Pneumococcal Diseases (Pneumonia):
Adalah suatu infeksi akut dari parenkim paru dari distal sampai ke bronkiolus terminalis, secara klinis maupun radiologis dijumpai konsolidasi satu paru atau kedua paru
Etiologi :
Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus) - Coccus Gram positif, tersusun seperti rantai atau berpasangan - katalase (-) - hemolitik-alfa - sensitif terhadap optokin - dilisis oleh empedu
Streptococcus pneumoniae
Patogenesis :
1. Masa inkubasi : 1-3 hari, Ditularkan melalui droplet
2. Infeksi terjadi apabila terjadi tidak keseimbangan daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan m.o berkembang biak penyakit
3. Cara m.o mencapai permukaan saluran nafas : inhalasi bahan aerosol inokulasi langsung kolonisasi di permukaan mukosa penyebaran melalui pembuluh darah organ
Patogenesis :
4. Tipe pneumococcus : Dewasa, tipe 1-8 dan 18 dan anak-anak, tipe 6, 14,19, dan 23
5. Pneumococcus berkembang biak di jaringan kapsul sbg virulensi kuman (menghambat fagositosis) sakit
6. Kehilangan resistensi alami : 1) kelainan saluran nafas oleh infeksi virus (merusak permukaan sel); penimbunan lendir yg abnormal (alergi) melindungi kuman dari fagositosis; obstruksi bronkhus (atelektasis); luka saluran pernafasan (merusak mukosiliaris), 2) Alkohol atau intoksikasi obat
Patogenesis :
7. Kelainan sirkulasi : kongesti paru, payah jantung
8. Manultrisi : debilitas umum, anemia bulan sabit, nefrosis
Klasifikasi :
Berdasarkan Klinis dan Epidemiologi :1. Pneumonia comuniti (community-acquired
pneumonia)2. Pneumonia nosokomial (hospital-acquired
pneumonia)3. Pneumonia aspirasi4. Pneumonia pada penderita
immunocompromised
Pencegahan dan Pengobatan :
• Capsular vaccine tersedia – 23 antigen kapsular
• Conjugate vaccine untuk bayi• Terapi : penicillin, erythromycin, dan lainnya
TETANUS (lockjaw)
Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid)
ETIOLOGI
Etiologi : Clostridium tetani- Distribusi diseluruh dunia (tanah dan feces
kuda)- Antigen O (somatik)- Menghasilkan Ag neurotoksin (tetanospasmin)
Klinis :
1. Masa inkubasi 4-5 hari sampai beberapa minggu
2. Spasme otot terjadi pada daerah cedera (infeksi) kemudian otot rahang (trismus, Lockjaw) berkontraksi mulut tidak dapat dibuka spasme tonik otot voluntar
3. Pasien sadar 4. Nyeri yang hebat5. Kematian bila gangguan respirasi
Diagnosis :
1. Berdasarkan gambaran klinis dan riwayat cedera
2. Biakan anaerob : Cl. tetani
Clostridium tetani
Patogenesis :
1. C. Tetani bukan organisme invasif2. Spora Infeksi lokal pada jaringan devitalisasi
(luka, luka bakar, cedera, sisa umbilikus, jahitan bedah) Germinasi spora menghasilkan Toksin + jaringan nekrotik, garam kalsium, infeksi pyogenik (menghasilkan oksidasi reduksi yang rendah) toksin berikatan dengan reseptor membran parasimpatik neuron motorik SSP medula spinalis dan batang otak hiperefleksia, spasme otot, paralisis spastik, letal
Pencegahan dan Pengobatan :
1. Hasil pengobatan tetanus tidak memuaskan2. Pencegahan : imunisasi aktif dengan toksoid,
perawatan luka yang terkontaminasi dengan tanah
3. Penggunaan profilatik antitoksin/ imunoglobulin tetanus (IM : 250-500 unit)
4. Pemberian penicillin5. Obat relaksan otot obat sedasi, bantuan
ventilasi
Pencegahan dan Pengobatan :
• Atau imunoglobulin tetanus (3000-10000 unit)• Debridemen bedah mengangkat jaringan
nekrotik
Pengendalian :
1. Imunisasi aktif (wajib) tetanus toksoid
Clostridium Infeksi Invasif :
• Cl. Perfringens• Cl. Difficle
Penyakit Anthrax
1. Adalah penyaki yang penting pada hewan dan dan kadang-kadang pada manusia
2. Bacillus antharacis agen utama dalam perang biologi dan biotrorisme
Etiologi :
Bacillus anthracis- Batang Gram positif- Berbentu rantai, aerob- Terdapat dalam tanah, air, udara, tumbuh-
tumbuhan
Patogenesis :
1. Penyakit herbivora (kambing, sapi, kuda)2. Manusia terinfeksi kontak dengan binatang
terinfeksi atau produk-produknya spora kulit yang luka (anthrax cutaneus) atau melalui inhalasi spora (anthrax inhalasi) oedem gelatinosa dan kongesti sistm limfatik kealiran darah dan jaringan
Klinis :
1. Anthrax cutaneus (95% kasus) papul pruritus (1-7 hari) vesikeln ulcus nekrotik (mempunyai eskar hitam di tegah)
2. Anthrax inhalasi (5% kasus) (masa inkubasi 6 mgg) , nekrosis hemoragika dan edema mediastinum, nyeri substernal, pelebaran mediastinum (Ro Foto), efusi fleura hemoragik, batuk, sepsis, meningitis hemoragika
3. Anthrax gastrointestinal (Jarang), penyebaran hematogen sal. Cerna ulcerasi usus
DiagnostiK Laboratorium :
1. Spesimen : cairan atau pus, darah dan sputum
2. Direct smear (Mikroskopis) : P. Gram3. Kultur (Makroskopis) ; Agar darah
nonhemolitik (koloni abu-abu sampai putih struktur kasar (ground glass)
4. ELISA (Enzym-linked immunoasay untuk mengukur Ab (titer, 1:32)
Bacillus anthracis
Pengobatan :
1. Ciplofloxasin2. Penisilin G3. Gentamisin4. Streptomisin
Spesies basil
1. Bacillus cereus
DIFTERI
Difteri adalah penyakit saluran pernapasan atas yang ditandai dengan sakit tenggorokan, demam rendah, dan membran patuh (disebut pseudomembrane pada amandel, faring, dan / atau rongga hidung
Etiologi :
Corynebacterium diphtheriae- Bentuk basil Gram positif (diameter 0,5-1 um
panjang beberapa mikrometer)- Agar Darah : koloni kecil, granular dan abu-abu
tepi tidak beraturan, hemolisa
Patogenesis :
1. Penyebaran melalui droplet atau kontak dengan orang yang rentan
2. Basil toksigenik mukosa atau abrasi kulit obstruksi jalan nafas
Klinis :
1. Nyeri tenggorokan, demam2. Lemah dan dispnoe akibat obstruksi oleh
membran3. Irama jantung tidak teratur4. Gangguan pada mata, kesulitan bicara,
menelan dan menggerakkan lengan atau tungkai
Diagnosis laboratorium :
1. Bahan : apusan hidung, tenggorokan, lesi lain yang dicurigai
2. Pewarnaan Gram atau Neisser/ Albert3. Biakan : AD dan Slant Loeffler dan lempeng
Telurit
Pengobatan :
1. Antitoksin (20.000-100.000 unit)/im2. Antibiotik (penisillin, eritromisin)
Epidemiologi, Pencegahan dan Pengendalian
1. Sebelum ada imunisasi buatan difteri menyerang anak-anak
1. Imunisasi aktif
Terima kasih