Upload
hermaz-wibisono
View
239
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penyalahgunaan asset
Citation preview
Business Fraud Prevention Manual 1
ASSET
MISAPPROPRIATION
DISAJIKAN OLEH :
SUBROTO, Ak, CFrA.CFE,CA
LPFA, 25 JUNI 2014
Business Fraud Prevention Manual 2
ASSET MISAPPROPRIATION
CASH Inventory and
All Other Assets
Larceny Skimming
Fraudulent
Disbursement
Billing
Schemes
Payroll
Schemes Exp.
Reimbursement
Check
Tempering
Misuse Larceny
Business Fraud Prevention Manual 3
Cash Theft Schemes
uang dicuri sebelum tercatat dalam sistem akuntansi
uang dicuri ketika sdh tercatat dalam pembukuan
Skimming
Larceny
Business Fraud Prevention Manual 4
SKIMMING
Umumnya, terdiri dari kategori: Skim penjualan yg tidak dicatat, Skim pencatatan yg terlalu rendah, Cek2 yg diterima via pos, Short Term skimming.
Semua orang yang terlibat dalam proses penerimaan kas dpt menjadi pelakunya,
mis: tenaga penjualan, kasir, kolektor.
Selain itu, petugas yang menerima dan mencatat pembayaran o/ pelanggan melalui surat.
Business Fraud Prevention Manual 5
DETECTION OF
SKIMMING SCHEMES
Receipt or Sales Level Detection,
Prosedur2 analitis vertical dan horizontal atas account sales/ penjualan.
Prosedur pengendalian inventory juga dapat digunakan u/ mendeteksi penjualan yg tdk tercatat,
Check Conversion Detection
Berikut red flag yg dpt timbul ketika seseorang mencoba menguangkan cek yang dicuri : Bank/ pihak penerima cek mempertanyakan validitas cek.
Ditemukan cek dg dual endorsement yang dibatalkan.
Ditemui adanya rekening dg nama yg sama dg korban penerima.
Ditemui adanya nama penerima/ endorsement yg diubah
Skimming dpt dideteksi dr reviu dan analisis jurnal terkait kas dan inventory sbb :
Pengkreditan inventory yg salah u/ menyembunyikan penjualan yg tdk tercatat/terlalu rendah
Penghapusan inventory dg alasan hilang,pencurian, produk rusak/catat
Penghapusan account piutang
Jurnal entry yg tidak wajar terhadap Kas.
Detecting lapping of sales/receivables
Business Fraud Prevention Manual 6
Larceny (Theft)
Pencurian uang yg sdh masuk dlm sistem akuntansi
On-books fraud
A large percentage of cash larceny schemes occur at the cash register
To cover cash theft schemes at the register, fraudster employ a number of different methods, among them:
stealing from a co-worker's register
reversing transaction on the register tape
altering cash counts
destroying the register tape
Terjadi pada kondisi seorang pegawai memiliki akses ke kas, baik penerimaan, penyetoran, dan distribusi kas.
Business Fraud Prevention Manual 7
Detection of Cash Larceny
Receipt recording
Analisis yang mendalam terhadap Surat dan register penerimaan
Penjurnalan dan pencatatan penerimaan
Pengamanan kas sejak penerimaan hingga penyetoran
Control Objectives
Penerimaan kas harus lengkap, penerimaan harian hrs tepat waktu dan disetor seluruhnya.
Pastikan bahwa semua transaksi piutang yg dicatat adalah sah dan ada dokumen pendukungnya.
Seluruh informasi terkait dg transaksi hrs diverifikasi dg benar, yaitu jumlah, tgl, kode account, deskripsi.
Slip penyetoran asli hrs disimpan dan direkonsiliasi dg jumlah pada catatan penerimaan kas.
Analisis hubungan antara penjualan, harga pokok, pengembalian dan diskon akan mendeteksi pengembalian dan diskon yg tak wajar
Register Detection
Penerimaan kas, baik melalui surat dan register, perlu dipastikan bahwa petugas yg diberi kewenangan diinformasikan apa yg menjadi tanggung jawabnya dan diawasi dg baik.
Assignment rotation and mandatory vacation
Surprise cash counts and procedure supervision
Business Fraud Prevention Manual 8
Contoh lainnya
Skimming uang tunai sebelum pengakuan pendapatan atau piutang (mengecilkan penjualan atau piutang) dilakukan.
Mencuri kas/cek masuk dengan mengalihkannya ke rekening pribadi
Membuat invoice tagihan palsu dengan tanda tangan palsu, seolah-olah itu tagihan dari vendor, tentunya dengan slip
penerimaan barang palsu juga.
Membuat email permintaan pembayaran palsu, seolah-olah datangnya dari vendor, yang disusul dengan pengiriman invoice
(hardcopy) palsu, dengan approval palsu juga.
Memanfaatkan sempitnya waktu di saat-saat menjelang tutup buku, karyawan nakal membuat invoice tagihan palsu, seolah-olah
itu invoice susulan (ketinggalan)untuk mempermudah proses approval pembayaran.
Business Fraud Prevention Manual 9
Contoh lain
Pencurian / pemalsuan cek perusahaan.
Mengubah nama dan atau nominal cek pembayaran
Menyetorkan cek ke rekening pihak ketiga tanpa persetujuan manajemen perusahan
Cek kiting (skema penipuan menggunakan dua rekening deposito untuk menarik uang secara ilegal dari bank).
Mengubah angka nominal di invoice tagihan ke pelanggan
Membuat memo kredit palsu untuk seolah-olah mengembalikan pembayaran ke pelanggan.
Membayar lebihan kepada vendor untuk diam-diam dikompensasikan di penagihan berikutnya (dan mengantongi
pengembalian berikutnya).
Mensuplai barang ke dalam perusahaan, lalu diam-diam mengubah catatan tagihan internal perusahaan.
Mencuri identitas dan password yang bukan wewenangnya, untuk melakukan transaksi internet banking.
Business Fraud Prevention Manual 10
Studi Kasus I
Kecurangan Terhadap Aktiva Perusahaan (Penerbitan Bilyet Deposito Aspal yang tidak dicatat dalam pembukuan)
Pada suatu tanggal BUMN A menempatkan sejumlah dananya dalam bentuk deposito di Bank X. Untuk maksud tersebut, Direktur Investasi BUMN A mengisi formulir aplikasi pembukaan deposito 12 bulanan dengan nominal Rp N.
Untuk pembayaran deposito tersebut, Direktur Investasi BUMN A menyerahkan Bilyet Giro Bank lain senilai deposito kepada Kepala Cabang Bank X. Pada saat jatuh tempo, deposito tersebut ternyata tidak dapat dicairkan karena tidak tercatat
di Bank X
Diminta :
1. Diskusikan kemungkinan terjadinya kecurangan
2. Prosedur audit minimal yang harus dilakukan untuk mengungkap kasus tersebut.
3. Diskusikan titik-titik lemah investasi yang dlakukan PT A tersebut. (dilihat dari sisi PT A)
4. Titik kritis mana yang perlu mendapat perhatian untuk mencegah terulangnya kasus
tersebut.
Business Fraud Prevention Manual 11
INVENTORY
AND OTHER ASSETS
Business Fraud Prevention Manual 12
..
Pencurian Penyalahgunaan
Penyalahgunaan Persediaan & Asset Lainnya
(Non Kas)
Pinjaman Lama Tidak Kembali
Pembelian & Penerimaan
Permintaan & Transfer
Pencurian Terselubung
Pemakaian Pribadi
Menyewakan Ke Pihak Lain
Salah Jual & Salah Kirim
Business Fraud Prevention Manual 13
Penyalahgunaan Aset
Penggunaan aset pada jam kantor
untuk kepentingan
pribadi;
Cost-nya biasanya tidak material namun
bisa juga material;
Berdalih pinjaman.
Business Fraud Prevention Manual 14
Larceny Scheme
Felonious stealing, taking and carrying, leading, riding or driving away anothers personal property, with intent to convert it or to deprive owner thereof;
Mengambil inventory tanpa mencoba untuk menyembunyikannya;
Pelanggaran oleh karyawan yang memiliki akses ke persediaan;
Mengirimkan persediaan atau membuat penjualan palsu
Business Fraud Prevention Manual 15
Assets Requisition
and Transfer
Menggunakan surat permintaan dan pemindahan aset;
Pemindahan dari satu lokasi ke lokasi lain;
Meninggikan jumlah yang diminta;
Terkait dengan proyek;
Memalsukan dokumen atau proyek fiktif.
Business Fraud Prevention Manual 16
False Sales and
Shipping
Membuat dokumen pengiriman dan penjualan palsu;
Packing slip;
Perusahaan palsu atau kaki tangan;
Dokumen penjualan palsu untuk match;
Berupaya agar piutang dihapus dari neraca.
Business Fraud Prevention Manual 17
Purchasing and
Receiving
Memanipulasi pembelian dan
penerimaan barang;
Billing scheme;
Inventory larceny scheme.
Business Fraud Prevention Manual 18
Penyembunyian
Kekurangan Aset
Rekayasa catatan inventory
Penjualan dan Piutang fiktif
Penghapusan persediaan
Physical padding
Business Fraud Prevention Manual 19
Pendeteksian
Statistical sampling
Perpetual inventory record
Shipping documents
Physical inventory counts
Analytical review
Computer-generated trend analysis
Business Fraud Prevention Manual 20
Pencegahan
Proper documentation
Segregation of duties
Independent checks
Physical safeguard
Business Fraud Prevention Manual 21
Contoh kasus
PT S menjual 2 bidang tanah:
SHGB 192 Luas 78.300 m2 NJOP Tanah Rp160.000 per m2
SHGB B65 Luas tanah 182.900 NJOP Tanah Rp537.000 per m2 luas bangunan 24.401 m2 NJOP bangunan Rp365.000 per m2.
SHGB sudah habis masa berlakunya dan harus diperpanjang.
Direktur Utama PT S mengatur agar NJOP atas tanah SHGB B65 diubah disamakan dengan atas SHGB 192 menjadi Rp160.000 per
m2
Dilakukan perubahan atas SPPT atas ruas tanah kedua, SPPT dipalsukan (tidak terdaftar dalam basis data Sistem Informasi
Geografis (SIG) dan Sistem Manajemen Informasi Obyek Pajak
(SISMIOP) pada Kantor Pelayanan PBB Bandung Satu).
SPPT Palsu untuk meminta keterangan ke Camat Cibiru bahwa harga pasar di kawasan tersebut Rp140.000-160.000
SPPT Palsu untuk meminta penillaian harga tanah ke 3 Appraisal
Business Fraud Prevention Manual 22
Contoh kasus
Direktur Utama membentuk Panitia Penaksir Harga yang menggunakan harga hasil 3 appraisal dan keterangan
Camat.
Direktur Utama membentuk Panitia Penjualan Asset
Panitia Penjualan Asset melakukan proses penjualan seolah-olah dengan pelelangan yang fair (pemasangan
iklan di mass media Pikiran Rakyat, Gala Media
Bandung, Bisnis Indonesia dan Warta Kota, ada 3
penawar yang sudah diatur dengan sumber dana dari
pinjaman bank atas nama sebuah PT YM).
PT YM dan PT BDP bekerjasama untuk menjual dan mengelola asset tersebut dalam kurun waktu tertentu
Direktur Utama PT S terafiliasi dengan PT BDP
Aliran uang untuk Dirut PT S melalui PT BDP
Business Fraud Prevention Manual 23
FRAUDULENT
DISBURSEMENTS
Business Fraud Prevention Manual 24
FRAUDULENT DISBURSEMENTS
Pembiayaan Yang Tidak Benar
Skim Gaji
Skim Penagihan
Check Tampering
Skim Pembayaran
Kompensasi Pekerja
Pegawai Fiktif
Skim Komisi
Shell Company
Altered Payee
False Void Forged Maker/ Endorsement
False Refunds
Personal Purchases
Check Kosong/Palsu
Non Accomplice Vendor
Upah Tidak Benar/Wajar
Authorized Maker
Skim Pembiayaan
Overstated Expense
Mischaracterized Expense
Biaya Fiktif
Biaya Ganda/Doubel
Business Fraud Prevention Manual 25
FRAUDULENT DISBURSEMENTS
Dalam skema ini, pelaku membuat
pengeluaran uang perusahaan u/ tujuan
yang tidak benar.
mengubah cek,
menyerahkan tagihan yg tidak benar/fiktif,
merekayasa kartu jam kerja, dst.
Hal yang perlu diwaspadai adalah pengeluaran2 yg
terjadi terlihat sbg pengeluaran resmi.
Business Fraud Prevention Manual 26
FRAUDULENT DISBURSEMENTS
2 skema register disbursements:
False Refunds
False Voids
Business Fraud Prevention Manual 27
False Refunds
Refund diproses pada register saat
pelanggan mengembalikan barang yg
dibeli.
Seharusnya, transaksi yg dicatat pada
register adalah inventory dikembalikan ke
gudang, dan uang senilai pembelian
dikembalikan ke pembeli.
Business Fraud Prevention Manual 28
False Refunds
Credit Card Refunds 1. Saat pembelian dilakukan dg CC, refund tampil sbg kredit pada CC
pelanggan, bukan sbg pengeluaran kas.
2. Pelaku memproses false refunds pd CC, padahal seharusnya
memprosesnya secara tunai.
Keuntungannya adalah tidak harus membayar tunai melalui
register.
3. Pada skema ini, membuat refund pd CC, padahal barang tidak
benar2 dikembalikan.
4. Pelaku mengkredit nomor CC miliknya,bukan CC pembeli.
Hasilnya adalah nilai pembelian tsb dikreditkan ke CC pelaku.
5. Cara yg lebih kreatif adalah dg mengkredit CC pihak lain, dan
pelaku memperoleh bagian dari refund sbg kickback.
Business Fraud Prevention Manual 29
False Voids
1. Saat penjualan dikosongkan pd register, copy u/ pembeli dilekatkan pd slip yg kosong, bersama-sama dg tandatangan/ inisial manajer
yg menunjukkan persetujuan transaksi.
2. U/ melakukan hal ini, yg dibutuhkan o/ pelaku adalah copy kuitansi
penjualan milik pembeli. Pd beberapa kasus pembeli tdk sadar
mereka tdk diberi kuitansi.
3. Dg memegang kuitansi penjualan milik pembeli, pelaku mencatat
penjualan nihil. Uang pembayaran diambil dr register kas seolah
dikembalikan kpd pembeli. Copy kuitansi pembeli dilekatkan ke slip
kosong u/ verifikasi keabsahan transaksi.
4. Celah lain adalah manajer yg kurang perhatian pd dokumen2 yg
disampaikan pdnya, langsung membubuhkan tanda tangan,
membuat skema ini berjalan lancar.
5. Cara lain adalah konspirasi manajer dg kasir.
Business Fraud Prevention Manual 30
Concealing
register disbursements
Akibat dari skema ini adalah shrinkage inventory.
Penyembunyiannya dilakukan dg cara overstating
inventory saat perhitungan fisik, seharusnya saldo
menurut catatan > fisik inventory.
Lancar jika cek fisik adalah tugas dari pelaku.
Business Fraud Prevention Manual 31
Small disbursements
1. Cara lain menghindar dari deteksi kecurangan adalah
menjaga disbursements dalam nilai/frekuensi yang
rendah.
Beberapa perusahaan menetapkan batasan nilai yg
perlu dilakukan reviu, shg pelaku bermain pd level ini.
Mis: kebijakannya adalah reviu dilakukan jika nilainya
>$15. Pelaku tertangkap meskipun nilainya di bawah itu
karena refunds tercatat sebelum jam buka toko.
Tertangkap karena kebetulan.
Business Fraud Prevention Manual 32
Destroying records
Cara terakhir adalah menghancurkan seluruh
catatan.
Seluruh cara penyembunyian adalah u/
mencegah manajemen sadar atas fraud yg
terjadi.
Dg menghancurkan catatan pelaku berharap
manajemen kesulitan menemukan siapa
pelakunya.
Business Fraud Prevention Manual 33
Detection of Register
Schemes
Fictitious refunds or voided sales
Dapat terdeteksi dg cara menguji dokumentasi yg ada dg penerimaan kas.
Mengevaluasi refunds/diskon yg diberikan o/ masing2 kasir/ petugas penjualan. Akan menunjukkan petugas mana yg sering memberikan refund/diskon.
Selanjutnya, menguji transaksi tsb layak dan didokumentasikan dg baik.
Adanya tanda tangan pembeli pada register dan mengingatkan pembeli u/ meminta kuitansi sbg bagian dari internal control system.
Menelpon secara acak pelanggan yg mengembalikan barang/membatalkan transaksi u/ menguji keabsahan transaksi. Review and analysis of decrease in gross sales and/or increases in returns and allowances
Business Fraud Prevention Manual 34
Detection of Register Schemes Register scheme red flags Pemisahan fungsi yg tidak tepat.
Kasir, bukannya pengawas, memiliki akses ke kunci2 pengendalian yg penting u/ refunds and voids.
Petugas register berwenang untuk membatalkan transaksi (void trans).
Register refunds tdk direviu dg cermat.
Beberapa kasir bekerja melalui sningle cash drawer tanpa kode akses yg terpisah.
Transaksi batal tdk didokumentasikan dg baik/ tdk ada persetujuan pengawas.
Form penerimaan kas yg batal (sistem manual) atau dok pendukungnya tdk disimpan/didokumentasikan.
Pita register yg hilang/diubah.
Adanya gap urutan transaksi pd register.
Frekuensi yg tdk wajar pada pita register atas transaksi2 tsb.
Jumlah inventory menunjukkan ketidakwajaran
Refunds and void banyak terjadi dalam nilai yg di bawah limit reviu.
Business Fraud Prevention Manual 35
Detection
Account analysis throuh cut-off statements
Prosedur Ini perlu dilakukan 10-15 hari setelah neraca ditutup. Cara ini akan mendeteksi kecurangan kas
dalam periode R/K bulanan. Jika pegawai tahu hal ini
rutin dilakukan, kecurangan dpt ditekan.
R/K ini diminta sewaktu-waktu dr bank, disampaikan tertutup kpd auditor (pihak independen)
u/direkonsiliasi.
Business Fraud Prevention Manual 36
Detection
Rekonsiliasi Bank
Salinan rekons bank dan analisisnya hrs diperoleh bersamaan dg R/K bank, termasuk cek dan simpanan.Dari rekons lakukan prosedur berikut:
Uji keakuratan matematis dari rekons. Uji apakah ada pengubahan pd R/K. Telusuri saldo bank ke cut-off nya dan laporan konfirmasi bank. Adu saldonya ke buku besar. Telusuri deposit in transit ke cut off memastikan dicatat pd periode yg tepat.
Uji cek yg batal, dan bandingkan dg daftar cek yg beredar. Uji acak dokumen pendukung u/ cek yg diterbitkan dlm nominal besar. Verifikasi dokumen pendukung atas cek yg beredar dlm nominal besar. Verikfikasi kas2 non operasional/ pos2 setara kas. Mencakup institusi penerbit,bunga, jatuh tempo, saldo awal/akhir, dan aktivitas periode terkini. Saldo buku dan saldo bank harus dibandingkan dan bunga akrual dianalisis.
Business Fraud Prevention Manual 37
Detection
Konfirmasi Bank
Metode lain adalah permintaan konfirmasi bank u/ mengetahui saldo
bank per tgl yg diminta.
Saldo bank ini perlu diminta u/ menguji saldo menurut pembukuan pd tgl yg
sama. Cara ini sangat membantu jika
terdapat selisih pd tahap
rekonsiliasibank.
Business Fraud Prevention Manual 38
Detection
Check tampering red flags
Kejanggalan2 berikut merupakan petunjuk adanya kecurangan:
Cek batal mengindikasikan pegawai mencuri kas dan membebankannya sbg biaya.Daftar cek batal hrs diverifikasi dg fisiknya. Saldo bank hrs direviu bahwa cek yg batal benar2 tdk diproses.
Cek yg hilang menunjukkan pengendalian yg lemah atas pengamanan cek.
Cek kpd pegawai, selain gaji, hrs diuji mendalam, dpt mengungkap konflik kepentingan, pemasok fiktif, pembayaran ganda.
Endorsement yg diubah/ dual endorsement yg dikembalikan dpt mengarah pd penyalahgunaan cek.
Cek yg dikembalikan dg tandatangan yg dipalsu/ meragukan dpt mengarah pd penyalahgunaan cek.
Business Fraud Prevention Manual 39
Detection
Pengembalian cek dg penerima yg berbeda hrs diuji dg penerima
sebenarnya.
Cek duplikat menunjukkan adanya kecurangan. Dpt ditelusuri ke
pengkodean yg diterbitkan o/ bank.
Tanggal penerimaan yg janggal hrs diadu dg tgl penerimaan o/ pelanggan.
Pengujian atas seluruh uang muka dpt mengungkap tdk semua uang muka didokumentasikan, ada kemungkinan disalahgunakan o/ karyawan.
Komplain pelanggan atas tdk diterimanya tagihan mereka hrs dicari tahu.
Adanya penerima/ alamat penerima yg janggal harus diuji ke cek ybs dan dokumen pendukungnya.
Business Fraud Prevention Manual 40
Billing Schemes
Pd tiga skema berikutnya pelaku tidak harus menangani kas/cek, mereka melakkan klaim/ tagihan yg tdk benar kpd perusahaan.
Klaim yg tidak benar ini mencakup:
Billing schemes (menyerang fungsi pembelian),
Payroll schemes,
Expense reimbursement schemes.
Business Fraud Prevention Manual 41
Billing Schemes
Menjadi incaran karena sebagian besar
pengeluaran perusahaan adalah melalui
mekanisme pembelian barang/ jasa.
3 jenis billing schemes:
Tagihan melalui shell company,
Tagihan melalui pemasok yg tdk sesuai,
Pembelian pribadi menggunakan uang perusahaan.
Business Fraud Prevention Manual 42
Detection
FRAUD SCHEME DETECTION METHOD
Fictitious vendors Alamat rekanan sama dg alamat pegawai
Beberapa rekanan beralamat sama
Rekanan yg beralamat hanya PO
BOX
Overbilling Unusual, one-time, extra charges
Conflict of interest Rekanan yg mempunyai hubungan persaudaraan dg pegawai
Terjadinya komplain dalam jumlah
yg tidak wajar
Komplain thd rekanan tertentu
Harga mahal dan/ atau kualitas
rendah
Business Fraud Prevention Manual 43
Payroll Fraud
Pada payroll fraud, pelaku biasanya menyalahgunakan timecard atau
mengubah informasi pd payroll records.
Terjadi pada pembayaran gaji karyawan.
Modus2nya:
ghost employee schemes,
falsified hours and salary schemes,
commission schemes.
Business Fraud Prevention Manual 44
Payroll Fraud
Ghost employees schemes
merupakan nama yg tercantum pada daftar gaji tapi tidak benar2 bekerja pd perusahaan korban. Berikutnya, cek dibayarkan kpd hantu, pelaku menikmati cek tsb.
GE bisa nama fiktif atau nama seseorang yg tidak bekerja di perusahaan korban.
GE scheme mencakup 4 unsur berikut:
penambahan nama pd daftar gaji Mengumpulkan timekeeping dan informasi tingkat gaji Pengeluaran cek ke hantu. Cek diterima o/ pelaku.
Business Fraud Prevention Manual 45
Payroll Fraud
penambahan nama pd daftar gaji
Biasanya dilakukan o/ pejabat yg berwenang dalam pembuatan daftar nama karyawan.
Dapat juga dilakukan oleh pegawai yg menangani akuntansi payroll.
Cara yg paling lazim dg menambah nama yg mirip dg nama karyawan yg sebenarnya,mis: pegawai sebenarnya bernama Achmad, hantunya bernama Ahmad. Tidak menimbulkan kecurigaan dlm penerbitan cek.
Business Fraud Prevention Manual 46
Payroll Fraud
Collecting timekeeping information
Dalam hal pegawai digaji berdasarkan jam kerja, cek dibuat berdasarkan informasi timekeeping.
Pada skema ini dokumentasi yg harus disiapkan adalah jam kerja si hantu, meliputi: menyiapkan timecard palsu atas kehadiran, memasukkan punchcard dan membuat tandatangan a/n si hantu.
Hal yg paling sulit dilakukan adalah memperoleh persetujuan supervisor atas timecard sebelum cek disetujui.
Jika pelakunya adalah nonsupervisor, ia harus memalsukan dokumen2 terkait, u/ diserahkan ke bag. Akuntansi tanpa melalui supervisornya. Jika dilakukan o/supervisor kecurangan akan lebih mudah dilakukan.
Jika pembayaran tdk berdasarkan jam kerja tidak perlu diperoleh informasi timekeeping, shg lebih mudah lagi kecurangan dilakukan.
Business Fraud Prevention Manual 47
Payroll Fraud
Issuing the ghosts paycheck
Setelah nama hantu masuk ke sistem penggajian dan dan time cardnya
disetujui,langkah ketiga adalah penerbitan
cek. Hal ini akan berjalan dg sendirinya.
Business Fraud Prevention Manual 48
Payroll Fraud
Delivery of the paycheck
Langkah terakhir adalah distribusi cek ke pelakunya. Dilakukan dg cara tunai, ditransfer ke rek. Bank,dikirim ke rumah.
Jika menggunakan nama fiktif, seluruh informasi terkait telah disiapkan o/ pelaku, shg pembayaran menjadi mudah.Jika murni GE, alamat tujuan cek biasanya adalah sama dengan pelaku, indikasi fraud telah terjadi. Cara lain adalah dg mengirim ke PO BOX atau rek.bank lain.
Menjadi lebih sulit ketika digunakan nama mantan karyawan yg tidak dikeluarkan dari daftar gaji. Pelaku tinggal mengganti alamat tujuan pembayaran cek.
Jika pembayaran dilakukan secara tunai, pelaku dg mudah membayar dg mengabaikan dafatar gaji. Dan langsung mengantongi fraudulent check tsb.
Business Fraud Prevention Manual 49
Payroll Fraud
Falsified hours and salary
Cara yg paling lazim adalah dengan melakukan pembayaran lebih.
U/ pembayaran berdasarkan jam kerja, besarnya cek terkait 2 hal: jam kerja dan rate pembayaran.
U/ pegawai bulanan, dilakukan dg cara meninggikan rate pembayarannya.(contoh kasus pada jasa konsultan).
Business Fraud Prevention Manual 50
Payroll Fraud
3 cara pegawai memperoleh otorisasi:
Memalsukan tandatangan supervisor
Berkolusi dg supervisor
Rubberstamps supervisor
Business Fraud Prevention Manual 51
Detection of Payroll
schemes
Independent payroll distribution
Ghost employee schemes dpt terungkap dg menggunakan pihak independen u/ mendistribusikan cek gaji, dan meminta ID asli penerima.
Analysis of payee address or accounts
Jika cek gaji dikirim/disetor secara otomatis,maka daftar alamat ganda atau rekening yg disetor akan memunculkan GE atau pembayaran ganda.
Duplicate social security numbers
Adanya keharusan setiap pegawai u/ memperoleh nomor jaminan sosial, maka daftar nomor ganda mungkin akan mengungkap adanya GE.
Business Fraud Prevention Manual 52
Detection of Payroll
schemes
Overtime authorization
Memaksimalkan peran supervisor u/ mengurangi penyelewengan jam lembur, dg cara memberinya kewenagan sbg:
- pihak yg membuat persetujuan lembur,
- pihak yg bertanggung jawab atas timecards,
- pihak yg menyerahkan timecards kpd bag.gaji.
Bag.gaji hrs meneliti laporan waktu kerja dan mempertanyakan jika hanya ada satu orang yg kerja lembur atau kelebihan waktu kerja yg sangat tinggi pada timecard.
Business Fraud Prevention Manual 53
Expense Schemes
4 hal yg lazim dalam expense reimbursement
schemes:
mischaracterized expenses,
overstated expenses,
fictitious expenses,
dan multiple reimbursements.
Business Fraud Prevention Manual 54
Detection of Expense
Schemes
Ada dua cara:
Mereviu dan manganalisis pos biaya.
Reviu mendalam atas tagihan yg terjadi.
Business Fraud Prevention Manual 55
Prevention of Expense
Schemes
Detailed expense reports: submission and review
Laporan biaya lengkap harus mencakup informasi sbb:
Kuitansi atau dokumen pendukung lainnya
Penjelasan atas biaya, mencakup tujuan bisnis yg spesifik
Periode waktu terjadinya pengeluaran
Tempat terjadinya pengeluaran
Jumlah
Informasi yg lengkap tsb tidak memberi manfaat jika tidak direviu.
Harus ada kebijakan u/ reviu periodik dan pengujian secara
mendalam akanmencegah pegawai memanfaatkan pengeluaran
kantor u/ tujuanpribadi.
Business Fraud Prevention Manual 56
INDONESIA
MENANTI
PERAN SERTA
ANDA
SUBROTO, Ak.CFr.A,CFE,CA
+6281 22 558 0909