Upload
keziastephanie1
View
226
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
PENYEBAB KONDISI IMUNOSUPRESIF PENYEBAB KONDISI IMUNOSUPRESIF DAN DAMPAKNYA TERHADAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KESEHATAN AYAMKESEHATAN AYAM
OLEHOLEH Prof. drh. CHARLES RANGGA TABBUProf. drh. CHARLES RANGGA TABBU
DEWAN PAKAR DEWAN PAKAR ASOHIASOHI
SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL KESEHATAN UNGGAS KE-2KESEHATAN UNGGAS KE-2
JAKARTA, 2 FEBRUARI 2012JAKARTA, 2 FEBRUARI 2012
KONDISI IMUNOSUPRESIF KONDISI IMUNOSUPRESIF
PADA AYAM PADA AYAM
Suatu kondisi yang ditandai oleh Suatu kondisi yang ditandai oleh penurunan fungsi sistem penurunan fungsi sistem imun imun ((kekebalankekebalan)) akibat kerusakan pada akibat kerusakan pada organ limfoid (“pabrik kekebalan”) organ limfoid (“pabrik kekebalan”) tertentutertentu
SISTEM IMUN SISTEM IMUN
(SISTEM KEKEBALAN) PADA AYAM(SISTEM KEKEBALAN) PADA AYAM
• Semua mekanisme yang berfungsi untuk: Semua mekanisme yang berfungsi untuk: •Melindungi tubuh ayam terhadap substansi asing Melindungi tubuh ayam terhadap substansi asing
yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang berasal dari luar atau dalam tubuh
• Fungsi khusus: Fungsi khusus: •Pertahanan terhadap infeksiPertahanan terhadap infeksi
ANTIGEN
• Setiap substansi asing yang dapat menimbulkan respons kekebalan spesifik pada tubuh ayam
ANTIBODI (ZAT KEBAL, ZAT ANTI)ANTIBODI (ZAT KEBAL, ZAT ANTI)
Protein (globulin)Protein (globulin) Dikenal sebagai imunoglobulin (Ig)Dikenal sebagai imunoglobulin (Ig) Dihasilkan oleh sel plasma akibat Dihasilkan oleh sel plasma akibat
adanya reaksi sel B peka antigen adanya reaksi sel B peka antigen dengan antigen khususdengan antigen khusus
Mampu berikatan dengan antigen serta Mampu berikatan dengan antigen serta mempercepat penghancuran dan mempercepat penghancuran dan penyingkiran antigenpenyingkiran antigen
SIFAT KEKEBALANSIFAT KEKEBALAN
AlamiAlami
PerolehanPerolehan Aktif (vaksinasi atau terserang Aktif (vaksinasi atau terserang
penyakit)penyakit) Antibodi humoralAntibodi humoral KekebalanKekebalan lokal lokal Kekebalan selular Kekebalan selular
Pasif (diturunkan dari induk)Pasif (diturunkan dari induk) Antibodi maternalAntibodi maternal
Antibodi humoralAntibodi humoral
DUA BENTUK SISTEM KEKEBALANDUA BENTUK SISTEM KEKEBALAN
Sistem kekebalan tidak spesifikSistem kekebalan tidak spesifik
Sistem kekebalan spesifikSistem kekebalan spesifik
SISTEM KEKEBALAN TIDAK SISTEM KEKEBALAN TIDAK SPESIFIK (ALAMI)SPESIFIK (ALAMI)
• Hambatan fisik dan mekanikHambatan fisik dan mekanik• Kekebalan biokimiawiKekebalan biokimiawi• KomplemenKomplemen• InterferonInterferon• C Reactive ProteinC Reactive Protein (CRP) (CRP)• Selular (Selular (natural killer cellsnatural killer cells/sel /sel
pembunuh, fagosit)pembunuh, fagosit)
SISTEM KEKEBALAN SISTEM KEKEBALAN TIDAK TIDAK SPESIFIK SPESIFIK
Pada permukaan jaringanPada permukaan jaringan• Kulit: Kulit: •Struktur nya bertindak sebagai Struktur nya bertindak sebagai barrierbarrier primer primer
• MukosaMukosa•Produksi mukusProduksi mukus
•Mengeluarkan benda asing/mikroorganismeMengeluarkan benda asing/mikroorganisme
•IgA: bekerjasama dengan komplemen dan IgA: bekerjasama dengan komplemen dan lisozim menghambat invasi bakterilisozim menghambat invasi bakteri
• Local mucosal associated lymphoid tissueLocal mucosal associated lymphoid tissue•Peran leukosit berinti Peran leukosit berinti •Peran makrofag: eliminasi antigen dan Peran makrofag: eliminasi antigen dan antigen antigen
presenting cellspresenting cells
SISTEM KEKEBALAN TIDAK SISTEM KEKEBALAN TIDAK SPESIFIK….SPESIFIK….(lanjutan)(lanjutan)
•Kekebalan yang berhubungan dengan Kekebalan yang berhubungan dengan proses biokimiawiproses biokimiawi
•MukusMukus
•SerumSerum
•Air mataAir mata
•Asam lambungAsam lambung
•LisozimLisozim
•LaktoferinLaktoferin
•Asam neuraminatAsam neuraminat
SISTEM KEKEBALAN TIDAK SISTEM KEKEBALAN TIDAK SPESIFIK….SPESIFIK….(lanjutan)(lanjutan)
•Berhubungan dengan faktor humoralBerhubungan dengan faktor humoral•Komplemen Komplemen
•InterferonInterferon
•C-reactive proteinC-reactive protein (CRP) (CRP)
SISTEM KEKEBALAN TIDAK SISTEM KEKEBALAN TIDAK SPESIFIK….SPESIFIK…. (lanjutan) (lanjutan)
•Berhubungan dengan faktor selularBerhubungan dengan faktor selular•Fagosit: Fagosit:
•Makrofag Makrofag yang ditemukan pada dinding yang ditemukan pada dinding parabronki (fungsinya mirip parabronki (fungsinya mirip alveolalveoli)i) pada parupada paru
•Sel Kupfer (hati)Sel Kupfer (hati)•Histiosit (jaringan)Histiosit (jaringan)•Sel Langerhans (kulit)Sel Langerhans (kulit)•Makrofag peritoneumMakrofag peritoneum
•Polymorph nuclearPolymorph nuclear (PMN) cells (PMN) cells (leukosit): (leukosit): •HHeterofieterofil, l, •Eosinofil, Eosinofil, •Basofil Basofil
SISTEM KEKEBALAN SPESIFIK
Kekebalan humoral Limfosit B –> sel plasma –> sintesis
ANTIBODI Kekebalan selular
Limfosit T (effector T lymphocytes) – cytotoxic T cells
SISTEM KEKEBALAN SPESIFIK ...(lanjutan)
Ayam muda: Limfosit B terutama diproduksi oleh
bursa Fabricius Limfosit T terutama diproduksi oleh
timus Ayam dewasa:
Limfosit B dan T diproduksi oleh limpa dan sumsum tulang
DUA BENTUK KEKEBALAN HUMORAL
•Kekebalan humoral yang aktif•Hasil vaksinasi •Hasil kontak dengan agen penyakit
asal lapang
•Kekebalan humoral yang pasif•Kekebalan asal induk (antibodi
maternal)
KEKEBALAN SELULAR
•Limfosit T : sekresi kimiawi•Cytotoxic –T cells (Tc cells)
•Helper-T cells (Th cells): membantu sel B•Memory-T cells: Pertahanan terhadap infeksi
sekunder oleh antigen homolog
SISTEM KEKEBALAN LOKALSISTEM KEKEBALAN LOKAL
Berperan pada mukosa sehubungan Berperan pada mukosa sehubungan dengan sekresi imunoglobulin-A (IgA)dengan sekresi imunoglobulin-A (IgA)
Terbentuk jika sistema tertentu kontak Terbentuk jika sistema tertentu kontak dengan antigendengan antigen
Saluran pernapasan (Saluran pernapasan (BALTBALT pada paru) pada paru) Saluran pencernaan (Saluran pencernaan (Peyer patchesPeyer patches, , cecalcecal
tonsilstonsils, , GALTGALT))
SISTEM KEKEBALAN LOKALSISTEM KEKEBALAN LOKAL……(lanjutan)(lanjutan)
Mediator humoral terdapat dalam Mediator humoral terdapat dalam jumlah rendah pada mukosa jumlah rendah pada mukosa
Tidak terdeteksi pada titer humoralTidak terdeteksi pada titer humoral Rangsangan akibat penetrasi Rangsangan akibat penetrasi
antigen kedalam mukosa antigen kedalam mukosa Rangsangan hanya oleh vaksin Rangsangan hanya oleh vaksin livelive
ORGAN LIMFOID (“PABRIK ORGAN LIMFOID (“PABRIK KEKEBALAN”) PADA AYAMKEKEBALAN”) PADA AYAM
• • Primer (sentral):Primer (sentral):
••Bursa FabriciusBursa Fabricius
• • TimusTimus
ORGAN LIMFOID (“PABRIK ORGAN LIMFOID (“PABRIK KEKEBALAN”) PADA AYAMKEKEBALAN”) PADA AYAM….….
(Lanjutan)(Lanjutan)
• • Sekunder (tepi):Sekunder (tepi):
• • LimpaLimpa
• • Lempeng Peyer pada mukosa ususLempeng Peyer pada mukosa usus
• • Tonsil sekalisTonsil sekalis
• • Struktur limfoid sepanjang saluran Struktur limfoid sepanjang saluran
pernapasanpernapasan
• • Kelenjar HarderKelenjar Harder
• • KonjungtivaKonjungtiva
STRUKTUR LIMFOID KHUSUS PADA STRUKTUR LIMFOID KHUSUS PADA
SALURAN PERNAPASAN BAGIAN SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATASATAS
•Head associated lymphoid tissueHead associated lymphoid tissue (HALT)(HALT)
•Conjunctival associated lymphoid Conjunctival associated lymphoid tissuetissue (CALT) (CALT)
Bronchial associated lymphoid Bronchial associated lymphoid tissuetissue (BALT) (BALT)
STRUKTUR LIMFOID KHUSUS STRUKTUR LIMFOID KHUSUS PADA SALURAN PADA SALURAN PENCERNAANPENCERNAAN
Lempeng peyer (Lempeng peyer (Peyer patchesPeyer patches) ) pada mukosa ususpada mukosa usus
Tonsil sekalisTonsil sekalis
FAKTOR-FAKTOR YANG MENEKAN FUNGSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENEKAN FUNGSI SISTEM KEKEBALAN PADA AYAMSISTEM KEKEBALAN PADA AYAM
Berbagai faktor yang merusak/menekan Berbagai faktor yang merusak/menekan fungsi organ limfoid (“pabrik fungsi organ limfoid (“pabrik kekebalan”) primer maupun sekunderkekebalan”) primer maupun sekunder
MikroorganismeMikroorganisme Virus, bakteri, mikoplasma, fungi, protozoa, Virus, bakteri, mikoplasma, fungi, protozoa,
parasit internalparasit internal
Pakan Pakan Kandungan nutrien Kandungan nutrien Pencemaran oleh mikotoksin (mikotoksikosis) Pencemaran oleh mikotoksin (mikotoksikosis)
FAKTOR-FAKTOR YANG MENEKAN FUNGSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENEKAN FUNGSI SISTEM KEKEBALAN ….SISTEM KEKEBALAN ….(lanjutan)(lanjutan)
Berbagai faktor yang menimbulkan Berbagai faktor yang menimbulkan stress stress Berhubungan dengan manajemenBerhubungan dengan manajemen
Sistem perkandangan (design, perlengkapan, Sistem perkandangan (design, perlengkapan, ventilasi, kondisi lingkungan, amoniak, debu, ventilasi, kondisi lingkungan, amoniak, debu, sumber air minum)sumber air minum)
Potong paruh, pindah kandangPotong paruh, pindah kandang Program kesehatan (vaksinasi, pengobatan)Program kesehatan (vaksinasi, pengobatan)
Berhubungan dengan iklimBerhubungan dengan iklim Hujan, angin yang ekstrimHujan, angin yang ekstrim Fluktuasi temperatur dan kelembapan yang Fluktuasi temperatur dan kelembapan yang
ektrim ektrim
PENYAKIT ASAL VIRUS YANG PENYAKIT ASAL VIRUS YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN MERUSAK MORFOLOGI DAN
FUNGSI ORGAN LIMFOID PRIMERFUNGSI ORGAN LIMFOID PRIMER
Gumboro (IBD)Gumboro (IBD)Marek’s diseaseMarek’s disease (MD) (MD)Infeksi ReovirusInfeksi ReovirusAvian influenzaAvian influenza (AI) (AI)
MEKANISME IMUNOSUPRESIF MEKANISME IMUNOSUPRESIF
AKIBAT GUMBOROAKIBAT GUMBORO
Nekrosis limfosit B pada berbagai organ Nekrosis limfosit B pada berbagai organ limfoid, terutama bursa fabriciuslimfoid, terutama bursa fabricius
Limfosit B merupakan prekursor sel plasma Limfosit B merupakan prekursor sel plasma yang mensintesis antibodiyang mensintesis antibodi
Juga terjadi nekrosis limfosit B pada timus Juga terjadi nekrosis limfosit B pada timus dan limpadan limpa
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT AKIBAT MMAREK’S DISEASEAREK’S DISEASE
(MD)(MD)
Nekrosis limfosit B (bursa Nekrosis limfosit B (bursa FFabricius abricius mengecil)mengecil)
Pembentukan tumor yang Pembentukan tumor yang meningkatkan aktivitas sel T (meningkatkan aktivitas sel T (ttumor umor pada timus, berbagai organ viseral) pada timus, berbagai organ viseral)
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT AAKIBAT AVIAN VIAN IINFLUENZA NFLUENZA
Kerusakan pada organ limfoid Kerusakan pada organ limfoid primerprimer Bursa Bursa FFabriciusabricius Sumsum tulang Sumsum tulang
MEKANISME IMUNOSUPRESIF AKIBAT MEKANISME IMUNOSUPRESIF AKIBAT AAVIAN INFLUENZAVIAN INFLUENZA……(Lanjutan)(Lanjutan)
Kerusakan pada organ limfoid Kerusakan pada organ limfoid sekundersekunder Limpa Limpa Saluran pernapasanSaluran pernapasan Saluran pencernaanSaluran pencernaan Sirkulasi darah (jantung, pembuluh Sirkulasi darah (jantung, pembuluh
darah)darah)
MEKANISMEMEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF
AKIBATAKIBAT AVIAN INFLUENZA AVIAN INFLUENZA….….(Lanjutan)(Lanjutan)
Penurunan jumlah leukosit (sel Penurunan jumlah leukosit (sel darah putih), limfosit (jenis darah putih), limfosit (jenis leukosit), trombosit (pembekuan leukosit), trombosit (pembekuan darah)darah) Berperan pada sistem kekebalanBerperan pada sistem kekebalan
INFEKSI REOVIRUSINFEKSI REOVIRUS
Salah satu penyebab Salah satu penyebab malabsorption syndrome (MAS) malabsorption syndrome (MAS) atauatau infectious stunting syndrome infectious stunting syndrome (ISS)(ISS)
Terdapat 3 serotipe yang ada Terdapat 3 serotipe yang ada hubungannya dengan MAShubungannya dengan MAS
MEKNISME MEKNISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT AKIBAT INFEKSI REOVIRUSINFEKSI REOVIRUS
Bursa Bursa FFabricius mengecil (MAS) abricius mengecil (MAS) Atrofi bursa Atrofi bursa FFabricius dan timus abricius dan timus
mengecil (ISS) mengecil (ISS)
PENYAKIT ASAL VIRUS YANG PENYAKIT ASAL VIRUS YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN MERUSAK MORFOLOGI DAN
FUNGSI ORGAN LIMFOID FUNGSI ORGAN LIMFOID SEKUNDER SEKUNDER
Infectious bronchitisInfectious bronchitis (IB) (IB) Newcastle diseaseNewcastle disease (ND) (ND) Avian influenzaAvian influenza (AI) (AI)Swollen head syndrome Swollen head syndrome (SHS)(SHS) Infectious laryngotracheitisInfectious laryngotracheitis (ILT) (ILT) Fowl poxFowl pox bentuk basah bentuk basah
PENYAKIT ASAL BAKTERI DAN PENYAKIT ASAL BAKTERI DAN MIKOPLASMA YANG MERUSAKMIKOPLASMA YANG MERUSAK
MORFOLOGI DAN FUNGSI ORGANMORFOLOGI DAN FUNGSI ORGAN LIMFOID SEKUNDERLIMFOID SEKUNDER
•CRDCRD•Infectious coryzaInfectious coryza (snot) (snot)•KolibasilosisKolibasilosis•Kolera unggas Kolera unggas •SalmonelosisSalmonelosis•Necrotic enteritis Necrotic enteritis (NE)(NE)•Ulcerative enteritisUlcerative enteritis (UE) (UE)
PENYAKIT ASAL FUNGI YANG PENYAKIT ASAL FUNGI YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI
ORGAN LIMFOID SEKUNDER ORGAN LIMFOID SEKUNDER
•AspergilosisAspergilosis•KandidiasisKandidiasis
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT PENYAKIT AKIBAT PENYAKIT
PERNAPASANPERNAPASAN
Penyakit pernapasan: ND, IB, ILT, Penyakit pernapasan: ND, IB, ILT, SHS, CRD, Infectious coryza, SHS, CRD, Infectious coryza, kolera unggas, aspergilosiskolera unggas, aspergilosis Kerusakan sel, jaringan yang Kerusakan sel, jaringan yang
berperanan sebagai organ limfoid berperanan sebagai organ limfoid sekundersekunder
PENYAKIT ASAL PROTOZOA YANG PENYAKIT ASAL PROTOZOA YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI
ORGAN LIMFOID SEKUNDERORGAN LIMFOID SEKUNDER
•KoksidiosisKoksidiosis•LeukositozoonosisLeukositozoonosis
PENYAKIT ASAL PARASIT INTERNAL PENYAKIT ASAL PARASIT INTERNAL YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN
FUNGSI ORGAN LIMFOID SEKUNDERFUNGSI ORGAN LIMFOID SEKUNDER
•Helmintiasis (infestasi cacing)Helmintiasis (infestasi cacing)– Cacing pita Cacing pita – Cacing giligCacing gilig
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT PENYAKIT AKIBAT PENYAKIT
PENCERNAANPENCERNAAN
Penyakit pencernaan: ND, Penyakit pencernaan: ND, kolibasilosis, salmonelosis, NE, kolibasilosis, salmonelosis, NE, uulcerative enteritislcerative enteritis, koksidiosis, , koksidiosis, leukositozoonosisleukositozoonosis Kerusakan sel, jaringan yang Kerusakan sel, jaringan yang
berperanan sebagai organ limfoid berperanan sebagai organ limfoid sekunder (saluran pencernaan)sekunder (saluran pencernaan)
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBAT AKIBAT PENYAKIT PENCERNAANPENYAKIT PENCERNAAN….….(Lanjutan)(Lanjutan)
Infestasi cacing pita dan cacing gilikInfestasi cacing pita dan cacing gilik Kerusakan sel, jaringan yang berperan Kerusakan sel, jaringan yang berperan
sebagai organ limfoid sekundersebagai organ limfoid sekunder Menekan penyerapan nutrien yang Menekan penyerapan nutrien yang
merupakan bahan baku pembentukan merupakan bahan baku pembentukan antibodiantibodi
PENYAKIT ASAL NUTRISI YANG PENYAKIT ASAL NUTRISI YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI
ORGAN LIMFOID PRIMER DAN ORGAN LIMFOID PRIMER DAN SEKUNDERSEKUNDER
Gangguan kandungan dan Gangguan kandungan dan keseimbangan keseimbangan
nutrien atau bahan penyusun nutrien nutrien atau bahan penyusun nutrien dalamdalam
pakanpakan
MEKANISME MEKANISME IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF AKIBATAKIBAT GANGGUAN NUTRISI GANGGUAN NUTRISI
Gangguan bahan baku untuk Gangguan bahan baku untuk pertumbuhan organ limfoid primer pertumbuhan organ limfoid primer dan sekunderdan sekunder
Gangguan bahan baku untuk Gangguan bahan baku untuk pembentukan antibodipembentukan antibodi
PENYAKIT ASAL MIKOTOKSIN YANG PENYAKIT ASAL MIKOTOKSIN YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI
ORGAN LIMFOID PRIMER DAN ORGAN LIMFOID PRIMER DAN SEKUNDERSEKUNDER
Berbagai jenis mikotoksin yang Berbagai jenis mikotoksin yang menimbulkan gangguan fungsi atau menimbulkan gangguan fungsi atau kerusakan organ limfoid, meliputi:kerusakan organ limfoid, meliputi: AflatoksinAflatoksin Kelompok trikotesen (T2 toksin, DAS, Kelompok trikotesen (T2 toksin, DAS,
DON)DON) OkratoksinOkratoksin
PENYAKIT ASAL MIKOTOKSIN YANG PENYAKIT ASAL MIKOTOKSIN YANG MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI MERUSAK MORFOLOGI DAN FUNGSI
ORGAN LIMFOID ORGAN LIMFOID ........(lanjutan)(lanjutan)
Zearalenon Zearalenon FumonisinFumonisin Multitoksin dosis rendah yang dapat Multitoksin dosis rendah yang dapat
mempunyai efek sinergistik ataupun mempunyai efek sinergistik ataupun aditifaditif
MEKANISME IMUNOSUPRESIF AKIBAT
MIKOTOKSIKOSIS
Bursa Fabricius, timus, dan limpa mengecil Fungsi sebagai “pabrik
antibodi” tidak maksimal
BERBAGAI JENIS BERBAGAI JENIS STRESSSTRESS YANG YANG MEMENEKAN NEKAN FUNGSI ORGAN LIMFOID FUNGSI ORGAN LIMFOID
PRIMER DAN SEKUNDERPRIMER DAN SEKUNDER
Berhubungan dengan berbagai Berhubungan dengan berbagai kondisi dankondisi dan
perlakuan manajemenperlakuan manajemen Berhubungan dengan iklimBerhubungan dengan iklim
MEKANISME IMUNOSUPRESIF AKIBAT BERBAGAI JENIS STRESS
Fungsi organ limfoid primer tidak maksimal Hambatan mobilisasi limfosit ke
organ limfoid sekunder
EVALUASI EVALUASI STATUS IMUNOSUPRESIF STATUS IMUNOSUPRESIF
PADA AYAMPADA AYAM
Evaluasi dilakukan terhadap:Evaluasi dilakukan terhadap: Fungsi dan morfologi Fungsi dan morfologi organ limfoid, organ limfoid,
terutama bursa Fabricius, timus, lienterutama bursa Fabricius, timus, lien TTiter antibodi terhadap berbagai penyakititer antibodi terhadap berbagai penyakit
EVALUASI EVALUASI STATUS IMUNOSUPRESIFSTATUS IMUNOSUPRESIF......(lanjutan)(lanjutan)
– TTingkat kejadian penyakit bakterialingkat kejadian penyakit bakterial dan dan mikoplasmamikoplasma– RRespons terhadap pengobatanespons terhadap pengobatan– KKinerja zooteknikinerja zooteknik ayam ayam– RRespons terhadap stressespons terhadap stress
PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP PROGRAM KESEHATAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN
AYAMAYAM
• Reaksi suboptimal terhadap vaksinasiReaksi suboptimal terhadap vaksinasi• Titer antibodi terhadap berbagai penyakit tidak Titer antibodi terhadap berbagai penyakit tidak
optimal (rendah, sebaran lebar)optimal (rendah, sebaran lebar)
• Titer antibodi cenderung lebih cepat turunTiter antibodi cenderung lebih cepat turun
• Respons terhadap vaksinasi ulang (Respons terhadap vaksinasi ulang (bboosterooster) ) juga suboptimal juga suboptimal
• Peningkatan reaksi pasca vaksinasi, T.U. Peningkatan reaksi pasca vaksinasi, T.U. terhadap penyakit pernapasanterhadap penyakit pernapasan
PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP PROGRAM …TERHADAP PROGRAM …(Lanjutan)(Lanjutan)
• Lebih peka terhadap berbagai penyakitLebih peka terhadap berbagai penyakit• Infeksi dapat timbul dengan jumlah dan Infeksi dapat timbul dengan jumlah dan
keganasan mikroorganisme yang lebih rendahkeganasan mikroorganisme yang lebih rendah
• Penyakit tertentu cenderung berulang dan Penyakit tertentu cenderung berulang dan sangat “bandel”sangat “bandel”
• Reaksi suboptimal terhadap pengobatan Reaksi suboptimal terhadap pengobatan antibiotikantibiotik• Hasil cenderung lebih baik, jika dosis Hasil cenderung lebih baik, jika dosis
ditingkatkan dan lama pengobatan ditingkatkan dan lama pengobatan diperpanjangdiperpanjang
PENGARUH KONDISI PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP IMUNOSUPRESIF TERHADAP
PERFORMANCEPERFORMANCE AYAM AYAM
• Kinerja optimal tidak tercapai (akibat Kinerja optimal tidak tercapai (akibat langsung atau tidak langsung)langsung atau tidak langsung)•Peningkatan mortalitasPeningkatan mortalitas
•Hambatan pertumbuhan Hambatan pertumbuhan
•Tingkat keseragaman rendahTingkat keseragaman rendah
•Angka kerdil meningkatAngka kerdil meningkat
PENGARUH KONDISI PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP IMUNOSUPRESIF TERHADAP
PERFORMANCEPERFORMANCE …. ….(Lanjutan)(Lanjutan)
• Gangguan produksi telurGangguan produksi telur•Kuantitas (HD, HH) lebih rendahKuantitas (HD, HH) lebih rendah•Kualitas produksi lebih rendahKualitas produksi lebih rendah•Berat dan ukuran telur lebih rendahBerat dan ukuran telur lebih rendah•Kerabang lebih pucat, tipisKerabang lebih pucat, tipis• Kuning telur dan putih telur lebih pucat, lebih Kuning telur dan putih telur lebih pucat, lebih
cair cair
PENGARUH KONDISI PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP IMUNOSUPRESIF TERHADAP
PERFORMANCE PERFORMANCE ......(Lanjutan)(Lanjutan)
•Konversi pakan meningkatKonversi pakan meningkat• Efisiensi penggunaan pakan rendahEfisiensi penggunaan pakan rendah
•Biaya produksi meningkatBiaya produksi meningkat• Biaya program kesehatan meningkatBiaya program kesehatan meningkat
• Biaya pakan meningkatBiaya pakan meningkat
• Biaya tenaga kerja meningkatBiaya tenaga kerja meningkat
PENGARUH KONDISI PENGARUH KONDISI IMUNOSUPRESIF TERHADAP IMUNOSUPRESIF TERHADAP
STRESSSTRESS
• Lebih peka terhadap stressLebih peka terhadap stress•Kejadian mati mendadak cenderung Kejadian mati mendadak cenderung
meningkatmeningkat•Kepekaan terhadap Kepekaan terhadap heat stressheat stress meningkat meningkat•Ketahanan terhadap perubahan iklim Ketahanan terhadap perubahan iklim
cenderung lebih rendahcenderung lebih rendah•Ketahanan terhadap perlakuan fisik lebih Ketahanan terhadap perlakuan fisik lebih
rendah, misalnya waktu vaksinasi rendah, misalnya waktu vaksinasi
STRATEGI PENANGGULANGAN STRATEGI PENANGGULANGAN KONDISI KONDISI IMUNOSUPRESIF IMUNOSUPRESIF PADA AYAMPADA AYAM
Menjaga semua aspek manajemen Menjaga semua aspek manajemen pada kondisi optimalpada kondisi optimal DOC dengan kualitas optimalDOC dengan kualitas optimal Pakan dengan kualitas optimal, Pakan dengan kualitas optimal,
khususnya bebas pencemaran mikotoksinkhususnya bebas pencemaran mikotoksin
STRATEGI PENANGGULANGAN STRATEGI PENANGGULANGAN KONDISI KONDISI IMUNOSUPRESIFIMUNOSUPRESIF........(lanjutan)(lanjutan)
Sistem budidaya yang optimalSistem budidaya yang optimal Kondisi yang nyaman dalam kandangKondisi yang nyaman dalam kandang Sumber air minum yang layak minum, bebas Sumber air minum yang layak minum, bebas
logam berat, bebas bakterilogam berat, bebas bakteri
Program kesehatan yang ketatProgram kesehatan yang ketat Biosecurity ketatBiosecurity ketat Program pencegahan dan pengendalian penyakitProgram pencegahan dan pengendalian penyakit imunosupresif yang ketatimunosupresif yang ketat
Sistem distribusi/pemasaran produkSistem distribusi/pemasaran produk yang mengacu pada program yang mengacu pada program
biosecuritybiosecurity ketat ketat