Penyebab Timbulnya Jerawat

Embed Size (px)

Citation preview

Penyebab Timbulnya Jerawatpenyebab seseorang kurang percaya diri karena timbul jerawat diarea wajahnyaPengertianJerawat(bahasa Inggris:acne) adalah kondisi abnormalkulitakibat gangguan berlebihan produksikelenjar minyak(sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluranfolikel rambutdan pori-pori kulit.Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) danseborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi denganbakterijerawat.Jerawat digolongkan ringan bila bentuknya masih komedo dengan jumlahlesikurang dari 30. Apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125 maka dinamakan jerawat sedang (papule). Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.Munculnya jerawat sering terjadi pada masapubertasantara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahanhormonpadaremaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.EtiologiPenyebab sebenarnya mengapa seseorang mempunyai jerawat dan yang lain tidak punya masih belum diketahui secara menyeluruh. Beberapa faktorPenyebab Timbulnya Jerawatialah: Stres Keturunan dari orang tua (genetika) Aktivitas hormon: Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosteron, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosteron yang terdapat dalam tubuh pria maupun wanita memicu timbulnya jerawat dengan merangsangkelenjar minyak(sebaceous gland) untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan. Kesehatan kulit Gaya hidup khususnya nutrisi Kelenjar minyak yang hiperaktif Bakteri di pori-pori kulit Iritasi kulit atau karena garukan Anabolicsteroid Pil pengontrol kelahiran / pil KB, namun banyak wanita mengalami penurunan munculnya jerawat semasa pemakaian pil Berada dalam lingkungan dengan kadarchlorineyang tinggi, terutamachlorinated dioxins, yang menyebabkan jerawat serius yang disebutChloracnePatofisiologiSecara patofisiologi, terjadinya jerawat dipahami sebagai hasil keterlibatan empat faktor yaitu:1. Peran hormon androgen (hormon seksual) yang menstimulasi aktivitas kelenjar sebasea (kelenjar minyak) sehingga produksi minyak/sebum pada kulit meningkat2. Proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal yang menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal bakal terbentuknya komedo3. Proliferasi (pertumbuhan) dari bakteri propionibacterium acnes penyebab jerawat4. Proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.Etiologi (hormonal, stress, genetic, bakteri) > masa puberitas > hormone androgen > menstimulasi kelenjar sebasea > kelenjar sebabse membesar dan mensekresi sebum > sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut > mengalir keluar pada permukaan kulit > duktus pilosebaseus tersumbat sebum > lesi obstruktif > di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu:1. Penipisan dinding folikular (penipisan dinding folikular > pecah > isi folikular keluar dan mengiritasi dermis > lesi baru >infeksi berulang)2. Resiko InfeksiManifestasi klinikGejala atau tanda-tanda jerawat mudah dilihat dan dirasakan, diantranya pada kulit acne muka terdapat benjolan baik besar atau kecil. Benjolan yang besar biasanya berkepala kuning dan berisi nanah. Dan kadang-kadang terasa gatal dan sedikit nyeri pada benjolan tersebut. Selain ada pula beberapa referensi yang menyebutkan tanda-tanda jerawat yang disebabkan oleh hormone, antara lain yaitu:1. Mulai terjadi jerawat pada saat puberitas atau memasuki masa remaja. Muncul lagi pada saat menjelang haid datang, saat kehamilan, menjelang menopause, dan menopause.2. Tidak ada respons pada pengobatan biasa3. Biasanya memburuk pada kehamilan atau haid, dalam arti jumlahnya bertambah dan gejala klinik seperti panas dan gatal sering dirasakan4. Cenderung berkaitan dengan sifat maskulin.

Jerawat Dipengaruhi Nutrisi

Oleh dr. Ary Wulandari

JERAWAT merupakan proses inflamasi atau peradangan kronis kulit yang terjadi pada unit pilosebasea. Hampir dipastikan setiap orang pernah mengalami jerawat. Jerawat biasanya dihubungkan dengan masa pubertas sehingga dia menjadi masalah pada remaja. Jerawat banyak menyebabkan dampak psikologi pada masa remaja.

Penyebab jerawat bersifat multifaktor antara lain genetik, ras, hormonal, faktor makanan, iklim, keaktifan kelenjar sebaseus, lingkungan kerja, psikis atau kejiwaan, bakteri, kosmetik, faktor trauma, dan bebera faktor lainnya yang sifatnya akan mempercepat dan memperberat munculnya jerawat.

Secara patofisiologi, terjadinya jerawat dipahami sebagai hasil keterlibatan empat faktor yaitu (1) peran hormon androgen (hormon seksual) yang menstimulasi aktivitas kelenjar sebasea (kelenjar minyak) sehingga produksi minyak/sebum pada kulit meningkat, (2) proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal yang menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal bakal terbentuknya komedo, (3 ) proliferasi (pertumbuhan) dari bakteri propionibacterium acnes penyebab jerawat, dan (4) proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.

Faktor Diet

Meskipun faktor diet jarang dianggap sebagai agen penyebab jerawat, namun diet dikaitkan dengan terjadinya hiperglikemia atau peningkatan kadar gula dalam darah baik secara mendadak atau perlahan (kronis), kondisi ini berpengaruh pada proses keratinisasi dan peran hormon androgen pada proses patofisiologi terjadinya jerawat.

Hasil studi terbaru dari American Journal of Clinical Nutrision pada Juli 2007 melihat pengaruh faktor diet atau nutrisi khususnya pada sisi glycemic load (GL) dalam menyebabkan jerawat. Indeks glikemik atau glycemic index (GI) merupakan suatu sistem peringkat untuk menilai seberapa cepat glukosa atau gula dari suatu jenis makanan memasuki aliran darah, atau dapat dikatakan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah.

Berbeda dengan GI, GL tidak hanya menilai seberapa cepat glukosa dari makanan memasuki peredaran darah, tetapi juga menilai seberapa banyak glukosa yang terkandung dari makanan tersebut sehingga GL lebih menilai secara keseluruhan. GL dinyatakan sebagai peringkat standar saji dari suatu makanan untuk dapat meningkatkan kadar gula darah. Makin rendah GL, makin kecil kemampuan makanan yang disajikan memicu peningkatan gula darah secara berlebihan.

Makanan dengan GL yang tinggi meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga terjadi suatu kondisi hiperinsulinemia. Kondisi ini akan meningkatkan kadar IGF 1 (insulinlike growth factor) yang merangsang terjadinya jerawat lewat peningkataan proses keratinisasi pada folikel polisebasea dan stimulasi hormon androgen yang mengakibatkan peningkatan produksi minyak atau sebum.

Jenis Makanan

Jenis-jenis makanan yang memiliki kadar GL tinggi bisanya ditemukan pada jenis makanan olahan seperti keripik jagung, coklat karamel batangan, cookies, waffles, cereal, permen, donat dan lain-lain.

Hasil penelitian menunjukkan pada minggu ke-12 jumlah jerawat pada penderita yang mengkonsumsi makanan dengan GL rendah menurun dibandingkan penderita yang makan tanpa memperhatikan GL atau pun GI. Makanan dengan GL rendah dapat dijadikan terapi penunjang yang potensial untuk mengurangi gejala jerawat.

---boks grafis tabel

Tabel Jenis-jenis Bahan Makanan dengan

Nilai GL (Glycemic Load) dan GI (Glycemic Index)

Makanan olahan

Makanan alami

Jenis makanan

Glycemic Index

(GI)

Glycemic Load

(GL)

Jenis makanan

Glycemic Load

(GL)

Glycemic Index

(GI)

Crisped rice cereal

88

77.3

Lobak

97

19.5

Cornflakes

84

72.7

Kentang panggang

85

18.4

Permen lolipop

70

67.9

Nasi

71

16.8

Kue beras

82

66.9

Buncis rebus

79

15.5

Gula pasir

65

64.9

Kacang rebus

65

15.1

Cereal gandum

69

57

Ketela madu

54

13.1

Wafer vanilla

77

49.7

Beras merah

55

12.6

Keripik jagung

73

46.9

Pisang

53

12.1

Coklat karamel batangan

68

42.2

Ubi rebus

51

11.5

Cookies

64

41.9

Nanas

66

8.2

Donat

76

37,8

Anggur

43

7.7

Roti putih

70

34.7

Kiwi

52

7.4

Waffles

76

34.2

Wortel

71

7.2

Apel

39

6.0

Pear

36

5.4

Roti gandum utuh

69

31.8

Semangka

72

5.2

Croissant

67

31.2

Jeruk

43

5.1

Tips Mencegah Munculnya Jerawat

1. Bersihkan wajah menggunakan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit 2 kali sehari. Setelahnya keringkan dengan handuk lembut secara perlahan.

2. Hentikan kebiasaan buruk menyentuh wajah dan jerawat.

3. Gunakan produk perawatan wajah yang noncomedogenic (tidak menyebabkan komedo) dan acnegenic (tidak menyebabkan jerawat).

4. Gunakan sunblock (oil free) ketika berada di luar rumah. Jika aktivitas Anda berada di dalam ruangan, bersihkan sunblock setelah 2 jam pemakaian, kembali gunakan sunblock jika kembali beraktivitas di luar ruangan.

5. Minum air putih yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit.

6. Makan makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan dan makanan yang mengandung glycemic load yang rendah seperti buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak, dan pedas.

7. Jangan merokok dan mengkonsumsi alkohol.

8. Istirahat yang cukup, 6-8 jam dalam sehari.

9. Olah raga teratur