60
PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU PADI MELALUI UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DI PROVINSI BENGKULU Harwi Kusnadi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2015

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU PADI MELALUI UNIT

PENGELOLA BENIH SUMBER DI PROVINSI BENGKULU

Harwi Kusnadi

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2015

Page 2: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

1

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHP : Penyediaan dan Penyebarluasan Benih Sumber Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Melalui Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) di Provinsi Bengkulu

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu

3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119

4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2015

5. Status Kegiatan (L/B) : L (lanjutan)

6. Penanggung Jawab

a. Nama : Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc

b. Pangkat/Golongan : Penata /IIIb

c. Jabatan Fungsional : Peneliti Pertama

7. Lokasi : Provinsi Bengkulu

8. Agroekosistem : Lahan sawah dan lahan rawa

9. Tahun Mulai : 2011

10. Tahun Selesai : 2016

11. Output Tahunan : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke BPSB bagi petani kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yang diproduksi oleh UPBS.

4. Diperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu.

12. Output Akhir : 1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga

perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar) dalam penyediaan benih unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh petani dalam upaya peningkatan

Page 3: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

2

produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis (padi).

3. Data base yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga perbenihan yang mandiri, profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

13. Biaya : Rp. 179.570.000,- (Seratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).

Koordinator Program, Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP.196904271998031001

Penanggung Jawab RDHP,

Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc NIP.19761118 200801 1 007

Mengetahui, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Dr. Ir. Abdul Basit, MS NIP. 196109291986031003

Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 195902061986031002

Page 4: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

3

RINGKASAN

1. Judul : Penyediaan dan Penyebarluasan Benih Sumber VUB Padi Melalui UPBS di Provinsi Bengkulu

2. Unit kerja : BPTP Bengkulu

3. Lokasi : Provinsi Bengkulu

4. Agroekosistem : Lahan Sawah, Lahan Rawa, dan Ladang

5. Status (L/B) : Lanjutan

6. Tujuan : Tahun 2015: 1. Menyusun basis data kebutuhan benih,

varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Memproduksi benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke BPSB bagi petani kooperator.

3. Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai media dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.

4. Memperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu

Akhir kegiatan : 1. Menciptakan harmonisasi dan sinergi dari

lembaga perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar) dalam menyediakan benih unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang spesifik lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis (padi).

3. Menyusun basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. Menjadikan UPBS sebagai lembaga perbenihan yang mandiri, profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

Page 5: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

4

7. Keluaran : Tahun 2015 :

1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke BPSB bagi petani kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yang diproduksi oleh UPBS.

4. Diperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu.

Akhir kegiatan : 1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga

perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar) dalam penyediaan benih unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh petani dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan strategis (padi).

3. Data base yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga perbenihan yang mandiri, profesional dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

8. Hasil/pencapaian : 1. Pada tahun 2012 telah tersebar 17.962 kg

benih padi yang dihasilkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.

2. Pada tahun 2013 telah diproduksi benih sumber varietas unggul baru padi (Inpari, Inpara dan Inpago) 33,5 ton, jagung 1,95 tondan kedelai 0,40 ton.

3. Alternatif rekomendasi peningkatan kinerja lembaga perbenihan.

4. Peta terintegrasi (overlay) dari lokasi penangkar, lembaga perbenihan dan penyebaran VUB padi.

Page 6: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

5

9. Prakiraan Manfaat : 1. Tersedia informasi yang akurat mengenai kebutuhan benih, varietas, kelas benih, waktu produksi dan penyebaran VUB di Provinsi Bengkulu.

2. Lembaga perbenihan di daerah termasuk petani penangkar mendapatkan benih sumber secara tepat jumlah, varietas, mutu, waktu, lokasi dan harga.

3. Petani dan lembaga perbenihan daerah mendapatkan bimbingan teknis budidaya, prosesing benih, dan bahkan dapat menyaksikan langsung keunggulan varietas yang dikembangkan melalui berbagai kegiatan diseminasi (penangkaran, temu lapang, panen raya).

4. Petani menghargai dan memahami panjangnya proses untuk menghasilkan benih unggul berkualitas dan pentingnya penggunaan VUB spesifik lokasi.

5. Petani mendapatkan varietas adaptif yang sudah teruji dengan potensi hasil tinggi dan toleran terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik, sebagai upaya untuk mengurangi resiko kegagalan dalam usaha tani.

6. Benih yang spesifik agroekosistem (dataran rendah, dataran tinggi, lahan kering, lahan rawa, lahan masam, lahan alkalis, lahan sawah irigasi, tadah hujan) dapat disediakan secara tepat, sehingga para pengguna/petani mempunyai banyak pilihan atau alternatif VUB spesifik lokasi.

7. Lembaga perbenihan di daerah dapat melakukan pembenahan secara internal dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga penyedia benih berkualitas untuk masyarakat tani di Provinsi Bengkulu.

10. Prakiraan Dampak : Adopsi terhadap benih berkualitas yang spesifik

lokasi berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi di Provinsi Bengkulu. Peningkatan tersebut akan menyebabkan meningkatnya pendapatan petani. Peningkatan produktivitas dan produksi padi dapat mendukung dan mewujudkan swasembada dan swasembada padi berkelanjutan di Provinsi Bengkulu.

11. Prosedur : Kegiatan Produksi Benih/UPBS dilaksanakan di 10

Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu melalui

Page 7: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

6

penangkaran benih di lahan petani penangkar

dengan pengawalan teknologi sesuai dengan

kondisi spesifik lokasi. Kegiatan akan

dilaksanakan pada bulan Januari–Desember 2015.

Kegiatan Produksi Benih/UPBS meliputi persiapan,

pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Persiapan

kegiatan meliputi penyusunan dan perbaikan

rencana kegiatan (RODHP dan juklak) dan

koordinasi. Pelaksanaan kegiatan meliputi: (a)

Pertemuan internal dan antar institusi

(dinas/instansi terkait di pusat dan daerah),(b)

Menyusun basis data perbenihan di Provinsi

Bengkulu (c). Identifikasi kegiatan dan kinerja

lembaga perbenihan daerah (BBI dan BBU) (d).

Produksi benih/pelaksanaan penangkaran di lahan

petani penangkar, prosesing, sertifikasi,

penyimpanan dan distribusi benih (e)

Meningkatkan kapasitas (pengetahuan dan

keterampilan) petugas, penangkar, dan petani

dalam upaya perubahan sikap dan perilaku (f).

pelaporan kegiatan. Adapun parameter yang

diamati meliputi: (1) Basis data dan Peta

penyebaran varietas padi di Provinsi Bengkulu, (2)

Kinerja UPBS, lembaga perbenihan daerah dan

peran petani penangkar dalam memenuhi

kebutuhan benih sumber di Provinsi Bengkulu, (3)

Produksi benih sumber padi, (4) Jumlah benih

yang produksi dan disalurkan oleh UPBS BPTP

Bengkulu, dan (5) Jumlah penangkar yang dibina.

12. Jangka Waktu : 5 tahun (2011 -2016).

13. Biaya : Rp. 179.570.000,- (Seratus tujuh puluh sembilan

juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).

Page 8: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

7

SUMMARY

1. Title : Supplyingand Distribution of Breeding Seed for New

Improved Varieties by Management Unitfor Breeding Seed in BengkuluProvince.

2. Institusion : Bengkulu AIAT

3. Location : Bengkulu Province

4. Agroecosystem : Rice field, Swamp, and fields

5. Status (N/C) : Continued

6. Objective : On 2015 : 1. Develop database seed needed, varieties, seed

class, and distribution of high yielding varieties of

rice in the province of Bengkulu. 2. Producing rice seed source for agroecosystem

fields, swamps and fields as much as 13.70 tons with seed class SS (purple label) and facilitate the

certification process of strategic food crop seeds

for farmers to BPSB cooperators. 3. Accelerate the deployment site-specific VUB

through a variety of media and methods of delivery of information technology in the province

of Bengkulu. 4. Obtain feedback breeding institution performance

in Bengkulu

And of activity : 1. To create harmonize dan sinergy of breeding

institution (UPBS, BBI), BBU, UPTD, and breeders) and in supplying high quality of supperior seed for

farmers in Bengkulu Province.

2. Farmers understand and adopt using high specific locations quality VUB in an effort to increase

productivity and production of strategic food crops (rice).

3. Develop accurate data base on with seed needed, regional breeding institution, (BBI, BBU,

penangkar), spreading seed and map of

developing new improved varieties having site-specific in Bengkulu Province.

4. To make UPBS as self and profesional breeding seed supplyer that able to colaborate with regional

breeding institution.

7. Output : On 2015 :

1. Informations of seed needed, varieties, seed class,

distribution of high yielding varieties of rice in the

Bengkulu Province. 2. The seed source for agro-ecosystem paddy fields,

swamps and fields as much as 13.70 tons with seed class SS (purple label) and facilitate the

certification process of strategic food crop seeds

(rice) to BPSB for farmer cooperators. 3. Increasing the number of users VUB produced by

UPBS.

Page 9: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

8

4. Retrieved performance feedback seed institutions in the province of Bengkulu.

End of activity :

1. Harmonize dan sinergy of breeding institution (UPBS, BBI, BBU, UPTD, and breeders) and in

supplying high quality of supperior seed for farmers in the province of Bengkulu users.

2. VUB specific quality massively understood and

adopted by farmers in an effort to increase productivity and production of strategic food crops

(rice). 3. The data base that is accurate about the needs of

the seed, seedling institute area (BBI, BBU,

breeder), seed dispersal, and maps VUB development of specific locations in the province of

Bengkulu. 4. Germination UPBS be independent institutions,

professional and able to collaborate actively and synergistically with local seed institutions.

8. Result/Achievement : 1. On 2012 UPBS had produced and distributed 17.962 kg of rice breeding seed.

2. On 2013 UPBS had produced new improved varieties of rice (Inpari, Inpara, Inpago), corn, and

soybean.

3. Recommandation for increasing performance of regional breeding seed institution.

4. Integrated map of breeding location, regional breeding institution, and spreading new improved

varieties of breeding seed.

9. Expected benefit : 1. Aviability of acurate informations conected with

seed needed, varieties, seed class and period of seed production, and spreading new improved

varieties in Bengkulu Province. 2. Regional breeding institutions included breeders can

get breeding seed easely in exactly volume, variety,

time, site, price and quality. 3. Farmersandregional breeding institution get

guidance in cultivation and seed proccessing and than they can see supperiorty of developed varieties

directly on the field through various disemination

activities. 4. Farmersgetadaptive varieties having high potencial

yield and tolerant for manykinds of extreem environment.

5. Specific agroecosystem of seeds/varieties can be supplied fastly and axactly.

6. Regional breeding institution can do internal

improvement as an effort to do duty and fanction as high quality of breeding institution in Bengkulu

Province. 7. Farmers appreciate and understand the complexity

Page 10: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

9

proccess to produce improved seed having good quality and they aware that planting or using new

improved varieties is important thing to increase

rice production. 8. Seed having specific agroecosystem (low latitu, high

latitu, dry land, swamp, acid soil, alcalic soil) can be supplied exactly, sothat farmers and breeders have

many choiice in using new improved varieties.

10. Expected Impact : Adoption for supperior seed has impact in

increasing rice productivity and production in Bengkulu Province. The increasing of productivity

will cause increasing of farmersincome. This condition will support rice self suficient.

11. Methodology : UPBS activities will be conducted in Bengkulu Province. Seed production will be conducted on

farmers field with controling quality from AIAT and certification institute. UPBS activities consist of

preparation, execution and evaluation. The preparation incluted activities of arrangment of

proposal (RODHP and Guidance) and coordination.

The excecution activities consists of a). Coordination between internal and external institution. b). Seed

production. c). Assistance for breeders. d). Reporting and evaluation. .

12. Duration : 5 years (2011 -2016).

13. Budged : Rp. 179.570.000,- (One hundred seventy-nine million five hundred and seventy thousand rupiah).

Page 11: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

10

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu hambatan dalam pencampaian swasembada tanaman pangan di

Indonesia adalah ketersediaan benih yang belum memadai. Saat ini, produksi

benih baru memenuhi sekitar separuh produksi benih nasional, sisanya dipenuhi

dengan cara mengimpor. Selain permasalahan tersebut, petani juga kesulitan

memperoleh benih yang bermutu, sehingga petani menggunakan benih asalan

untuk memenuhi kebutuhannya.

Permasalahan lain terdapat pada kelembagaan produksi benih seperti

Balai benih Induk (BBI) dan Balai Benih Unggul (BBU) yang selama ini belum

berfungsi secara optimal khususnya sejak era otonomi daerah, sehingga lembaga

tersebut belum dapat diharapkan sebagai penyedia benih sumber. Berdasarkan

hasil survei lembaga perbenihan yang tercakup dalam kegiatan UPBS pada tahun

2014, dari 10 kabupaten dan kota yang ada di Propinsi Bengkulu, hanya 7

kabupaten yang memiliki balai benih padi. Terdapat tiga kabupaten, yakni

Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah yang belum memiliki

lemabaga perbenihan. Padahal, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu

Utara merupakan sentra penghasil padi di Propinsi Bengkulu.

Secara umum, lembaga perbenihan baik pada tingkat BBI dan BBU

menghadapi permasalahan yang sama yakni keterbatasan sarana dan prasarana

(peralatan dan bangunan sarana produksi benih), SDM (kurang keterampilan dan

pelatihan), infrastruktur jaringan irigasi, dan anggaran. Selain itu, struktur

kelembagaan lembaga perbenihan di kabupaten dan kota di Propinsi Bengkulu

masih beragam. Sudah ada lembaga perbenihan yang dibentuk struktur

tersendiri menjadi institusi eselon III dan IV, namun masih ada lembaga

perbenihan yang menempati struktur di bawah Kabid Pertanian.

Lemahnya kapasitas lembaga perbenihan dapat menghambat pemenuhan

kebutuhan benih di Propinsi Bengkulu. Idealnya, lembaga perbenihan yang dapat

merespon kebutuhan benih dengan baik yang memenuhi prinsip enam tepat

yakni tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, dan

tepat harga. Apabila, lembaga perbenihan di daerah belum mampu mewujudkan

hal tersebut, maka diharapkan keberadaan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS)

Page 12: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

11

dalam sistem perbenihan dapat mewujudkannya. Keberadaan UPBS di BPTP juga

diharapkan dapat mengatasi permasalahan kurangnya promosi dan diseminasi

VUB oleh Balai Besar Penelitian/Balit komoditas, minimnya stok dan logistik benih

VUB adaptif serta jauhnya rentang kendali antara produsen (sumber benih: Balai

Besar Penelitian dan Balit Komoditas) dan pengguna benih (BBI, BBU dan petani

penangkar).

Lebih lanjut, UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan

benih sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan

dengan kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan

sosial budaya setempat (BBP2TP, 2013). Oleh karena itu, sejalan dengan

meningkatnya tuntutan tersebut, maka perlu upaya peningkatan kapasitas UPBS.

Kegiatan UPBS pada tahun 2015 diarahkan pada produksi VUB Inpari,

Inpara, Inpago, dan Banyuasin. Total produksi VUB yang dihasilkan oleh UPBS

bersinergi dengan lembaga perbenihan di Propinsi Bengkulu pada tahun 2014,

sebesar 34.56 ton. Selain itu, optimalisasi distribusi benih dan peningkatan

kapasitas UPBS juga akan dilakukan dengan cara melengkapi Standar Operating

Procedure (SOP) distribusi VUB, memperbanyak jumlah dan penyebaran media

informasi, melengkapi SOP seluruh rangkaian kegiatan dalam proses produksi

benih. Peningkatan kapasitas UPBS juga dilakukan dengan cara meningkatkan

kualitas SDM melalui kegiatan pelatihan, dan melengkapi sarana/prasarana

penyimpanan dan penggudangan.

1.2 Dasar Pertimbangan

1. Produktivitas padi di Provinsi Bengkulu masih relatif rendah yaitu 4,29 t/ha

(Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, 2012).

2. Luas tanam padi di Provinsi Bengkulu tahun 2013 seluas 137.727 ha dengan

kebutuhan benih padi sebanyak 3.443,18 ton. Untuk memenuhi kebutuhan

benih tersebut perlu didukung dengan penyediaan benih VUB yang tepat.

3. Tingkat kesadaran petani dalam memanfaatkan VUB spesifik lokasi baru

mulai muncul. Hal ini dimungkinkan oleh kurangnya promosi, sosialisasi dan

diseminasi VUB spesifik lokasi serta lemahnya kinerja perbenihan dalam

penyediaan logistik VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

Page 13: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

12

4. Peningkatan produktivitas perlu didukung melalui penggunaan VUB padi.

UPBS BPTP Bengkulu pada tahun 2013 mampu menyediakan benih sumber

VUB sebanyak 33,15 ton, tahun 2014 sebanyak 34.56 ton dan pada tahun

2015, produksi sumber benih UPBS ditargetkan menjadi 13,70 ton VUB SS.

5. Penyebarluasan VUB spesifik lokasi dapat diwujudkan secara cepat dengan

cara mendekatkan teknologi kepada stakeholders (pengambil kebijakan) dan

petani pengguna. Keunggulan VUB dapat disebarluaskan kepada petani

maupun stakeholders melalui kegiatan demplot, penangkaran, temu lapang

dan temu usaha. VUB cepat diadopsi jika stakeholders dan petani yakin

bahwa VUB yang ditawarkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas

hasil serta pendapatan usahatani.

6. UPBS dapat berperan sebagai penyedia logistik benih dan agent dalam

mempromosikan/menyebarluaskan VUB Badan Litbang Pertanian.

7. Ketersediaan benih sumber spesifik lokasi untuk lembaga perbenihan di

daerah (BBI, BBU, UPTD Perbenihan) dan petani penangkar masih kurang

dan perlu disediakan secara tepat.

8. Sinergi dan kolaborasi antar lembaga perbenihan di daerah masih lemah.

1.3 Tujuan

Tujuan kegiatan UPBS pada tahun 2015 adalah:

1. Menyusun basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran

varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Memproduksi benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan

ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta

memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke

BPSB bagi petani kooperator.

3. Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai media

dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.

4. Memperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu

Page 14: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

13

Tujuan akhir kegiatan UPBS BPTP Bengkulu adalah :

1. Menciptakan harmonisasi dan sinergi antar lembaga perbenihan (UPBS, BBI,

BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar) dalam menyediakan benih unggul

yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang

spesifik lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman

pangan strategis (padi).

3. Menyusun basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga

perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta

pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. Membentuk UPBS sebagai lembaga perbenihan yang mandiri, profesional

dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan

daerah.

1.4 Keluaran yang Diharapkan

Keluaran Tahun 2015 :

1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan

sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak

13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi proses

sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke BPSB bagi petani

kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yang diproduksi oleh UPBS.

4. Diperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu.

Keluaran Akhir Kegiatan :

1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD

Perbenihan, petani penangkar) dalam penyediaan benih unggul yang

berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh

petani dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan

strategis (padi).

Page 15: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

14

3. Basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan

daerah (BBI, BBU, penangakar), penyebaran benih dan peta pengembangan

VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga perbenihan yang mandiri, profesional dan mampu

berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak

Manfaat dari UPBS BPTP Bengkulu bagi stakeholders:

1. Memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan benih, varietas,

kelas benih, waktu produksi dan penyebaran VUB di Provinsi Bengkulu.

2. Lembaga perbenihan di daerah termasuk petani penangkar mendapatkan

benih sumber dengan tepat jumlah, varietas, mutu, waktu, lokasi dan harga.

3. Petani dan lembaga perbenihan daerah mendapatkan bimbingan teknis

budidaya, prosesing benih, dan bahkan dapat menyaksikan langsung

keunggulan varietas yang dikembangkan melalui berbagai kegiatan

diseminasi (penangkaran, temu lapang, panen raya).

4. Petani menghargai dan memahami panjangnya proses untuk menghasilkan

benih unggul berkualitas dan pentingnya penggunaan VUB spesifik lokasi.

5. Petani mendapatkan varietas adaptif yang sudah teruji dengan potensi hasil

tinggi dan toleran terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik,

sebagai upaya untuk mengurangi resiko kegagalan dalam usaha tani.

6. Benih yang spesifik agroekosistem (dataran rendah, dataran tinggi, lahan

kering, lahan rawa, lahan masam, lahan alkalis, lahan sawah irigasi, tadah

hujan) dapat disediakan secara tepat, sehingga para pengguna/petani

mempunyai banyak pilihan atau alternatif VUB yang spesifik lokasi.

7. Lembaga perbenihan di daerah dapat melakukan pembenahan secara

internal dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga

penyedia benih berkualitas untuk masyarakat tani di Provinsi Bengkulu.

Dampak yang diharapkan dari UPBS BPTP Bengkulu diantaranya adalah:

Adopsi terhadap benih berkualitas yang spesifik lokasi berdampak pada

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan di Provinsi Bengkulu.

Peningkatan tersebut akan menyebabkan meningkatnya pendapatan petani.

Peningkatan produktivitas dan produksi padi dapat mendukung dan mewujudkan

swasembada dan swasembada berkelanjutan di Provinsi Bengkulu.

Page 16: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

15

Page 17: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

16

I. TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi, responsif

terhadap pemupukan dan toleran terhadap serangan hama penyakit utama telah

terbukti dapat meningkatkan produktivitas (Nugraha dkk., 2007). Sistem

perbenihan yang tangguh (produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan)

sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan penyediaan benih padi

dan peningkatan produksi beras nasional.

Di Provinsi Bengkulu mulai muncul kesadaran petani untuk

menggunakan benih bermutu dari VUB spesifik lokasi. VUB (Inpari, Inpara, dan

Inpago) yang dilepas sejak tahun 2008 masih belum dominan di petani. Hal ini

menunjukkan bahwa sistem diseminasi masih lemah. Wahyuni (2011)

melaporkan bahwa lambatnya adopsi VUB juga dipicu oleh terbatasnya

ketersediaan benih sumber serta belum dapat dilayaninya permintaan VUB dari

stakeholders maupun petani secara tepat waktu, jumlah, varietas, tempat, harga,

dan kualitas.

Penyebarluasan informasi tentang keunggulan VUB padi spesifik lokasi

serta ketersediaan benih sumber berpengaruh terhadap percepatan proses

adopsi. Keunggulan suatu varietas akan dapat dirasakan manfaatnya apabila

tersedia benih dalam jumlah cukup untuk ditanam oleh petani (Daradjat dkk.,

2008).

Untuk mendorong percepatan penggunaan benih bermutu diperlukan

upaya penangkaran dan sertifikasi benih. UPBS dilembagakan sebagai bentuk

tindakan reponsif atas lemahnya kinerja kelembagaan perbenihan di daerah,

kurangnya promosi dan diseminasi VUB oleh sumber inovasi, serta minimnya

stok dan logistik benih VUB spesifik lokasi. UPBS di BPTP mempunyai mandat

untuk menghasilkan benih sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas

yang disesuaikan dengan kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik

agroekosistem dan sosial budaya setempat (BBP2TP, 2013).

Banyak permasalahan dan tantangan dalam penyediaan dan

penyebarluasan benih bermutu maupun VUB padi spesifik lokasi. Secara umum

persepsi petani terhadap benih berlabel adalah negatif, yang berarti bahwa

tingkat kepercayaan petani terhadap kualitas benih berlabel rendah. Hal ini

beralasan karena sering kali petani mendapatkan benih berlabel tetapi dengan

Page 18: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

17

kualitas rendah dari berbagai program bantuan benih unggul. Tingginya kotoran

dan gabah hampa serta rendahnya daya kecambah menjadi indikator utama dari

ketidaksesuaian antara label dengan kondisi fisik dan fisiologi benih. Keyakinan

masyarakat tani terhadap mutu benih berlabel harus dipulihkan melalui

pencitraan bahwa label adalah jaminan mutu yang bersifat mutlak. UPBS sudah

memulai untuk meyakinkan penangkar/petani bahwa benih berlabel berarti

benih bermutu/berkualitas yang memenuhi persyaratan baku sesuai dengan

kelas benihnya.

Akhir-akhir ini petani di Bengkulu sudah mulai berminat untuk

menggunakan varietas unggul berlabel secara mandiri. Ada 4 alasan utama bagi

petani dalam pemilihan varietas yaitu produktivitas tinggi, toleran terhadap

serangan OPT, berumur genjah, dan nasinya pulen (Wibawa dkk., 2012).

Konsekuensi dari peningkatan kesadaran petani dalam penggunaan benih

bermutu dan VUB spesifik lokasi adalah: (1). Perlu peningkatan intensitas,

kualitas dan jangkauan informasi/penyuluhan yang berkaitan dengan keunggulan

VUB yang spesifik lokasi (2). Perlu perencanaan dan prediksi yang akurat

berkaitan dengan kebutuhan benih, varietas, kelas benih, waktu produksi dan

sebaran varietasnya (3). Penguatan sinergi dan kolaborasi antar lembaga

perbenihan daerah (BBI, BBU) dan kelompok/petani penangkar (4). Penyediaan

(logistik) benih sesuai kebutuhan masyarakat tani secara tepat waktu, tempat,

jumlah, varietas, harga, dan kualitas.

Page 19: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

18

II. PROSEDUR

3.1 Pendekatan/Kerangka Pemikiran

Untuk mendapatkan output yang lengkap diperlukan data dan informasi

yang berkaitan dengan: (1). Total kebutuhan benih padi dalam 1 tahun (2).

Komposisi varietas padi yang dikembangkan/dibudidayakan (3). Kebutuhan benih

berdasarkan varietas dan kelas benih (4). Sebaran varietas padi (peta) (5).

Kalender tanam terpadu dalam penentuan waktu dan lokasi tanam (6). Jumlah,

aktifitas, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kinerja lembaga perbenihan

daerah (BBI dan BBU) di Provinsi Bengkulu (7). Jumlah dan sebaran

kelompok/petani penangkar (8). Peluang dan permasalahan dalam penyediaan

dan penyebarluasan VUB spesifik lokasi (9). Metode penyuluhan dan diseminasi.

Data dan informasi tersebut diperoleh melalui deks study, survey,

pengisian kuisioner maupun wawancara. Data yang terkumpul ditabulasikan,

dianalisis, dan diintrepretasikan menjadi output kegiatan yang sesuai dengan

tujuan kegiatan yaitu : (1) Informasi dan basis data kebutuhan varietas, kelas

benih, dan sebaran varietas unggul padi. (2) Informasi tentang kelembagaan,

kegiatan dan kinerja institusi perbenihan daerah (BBI dan BBU) serta kelompok

penangkar. (3) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan

perilaku dari petugas, penangkar, dan petani dalam pemilihan serta penggunaan

VUB spesifik lokasi (4) Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan

ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta

memfasilitasi proses sertifikasi.

Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Produksi Benih/UPBS pada tahun 2015 meliputi

(a) produksi benih VUB dilakukan di UPBS BPTP Bengkulu dan di lahan petani

penangkar Propinsi Bengkulu, (b) VUB yang dihasilkan adalah benih padi

sebanyak 13,70 ton kelas benih SS, (c) fasilitasi proses sertifikasi benih padi hasil

penangkaran petani kooperator ke BPSB, (d) pemetaan dan penyebarluasan VUB

padi (f) promosi dan sosialisasi benih sumber melalui berbagai media (e)

menjaring umpan balik kinerja kelembagaan perbenihan di Propinsi Bengkulu..

Kegiatan UPBS akan dilaksanakan di seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Pada akhir kegiatan diharapkan UPBS sudah menjadi lembaga yang profesional

Page 20: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

19

serta mampu berperan aktif dan bersinergi dengan lembaga perbenihan daerah.

Produksi benih diutamakan untuk kebutuhan benih sumber di Provinsi Bengkulu.

3.2 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

3.2.1 Bahan dan alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

Produksi Benih/UPBS antara lain :

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

Produksi Benih/UPBS antara lain :

1. Benih Varietas Unggul Baru (VUB) padi (inpari, inpara, inpago) kelas FS.

2. Saprodi pupuk (pupuk ponska, urea), pestisida (herbisida, insektisida,

fungisida).

3. Karung untuk hasil panen

4. Karung kemasan 20 kg

5. Plastik kemasan 5 kg

6. Tali

7. Elpiji

Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan UPBS tahun 2015 antara lain :

1. Timbangan

2. Alat pengukur kadar air

3. Alat pengebor tanah

4. Sealer

5. Terpal penjemuran

6. Sead cleaner

7. Sead blower

8. Ac

9. Gerobak sorong

3.2.2 Prosedur pelaksanaan kegiatan

Lokasi kegiatan dan waktu

Kegiatan UPBS akan dilaksanakan di Provinsi Bengkulu diantaranya di 10

Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu yaitu di Kabupaten Seluma, Rejang Lebong,

Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kaur, Mukomuko, Bengkulu Tengah,

Page 21: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

20

Kepahiang dan Kota Bengkulu. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari–

Desember 2015. Pemilihan lokasi penangkaran didasarkan pada beberapa kriteria

yaitu: (1). Merupakan daerah sentra padi di masing-masing kabupaten/kota, (2).

Lokasi strategis, pinggir jalan, mudah dijangkau dan didukung oleh sarana irigasi

yang memadai, (3) Bukan merupakan daerah endemis hama dan penyakit utama

padi, (4). Petani kooperatif dan bersedia bekerjasama secara partisifatif.

Tahapan pelaksanaan kegiatan

Persiapan

Kegiatan persiapan meliputi penyusunan RODHP, petunjuk

pelaksananaan (juklak) dan koordinasi awal ke stakeholders di Kabupaten/kota.

RODHP disusun untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di lapangan sebagai

penjabaran dari proposal/RDHP. RODHP lebih rinci memuat aspek

administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan teknis di

lapangan akan dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang berisi

tahapan teknis kegiatan secara rinci dan detail sebagai acuan pelaksanaan

kegiatan di lapangan.

Pelaksanaan kegiatan

1. Pertemuan internal dan antar institusi

Pertemuan internal dilaksanakan secara rutin dalam bentuk

pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1 kali

dalam sebulan. Dalam pertemuan ini akan dievaluasi kemajuan dan tindak

lanjut kegiatan di masing-masing lokasi kegiatan UPBS/Perbenihan.

Pertemuan antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di

provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Pertemuan di tingkat regional,

khususnya ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk pemaparan

kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian

Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan).

Pertemuan/workshop/seminar di tingkat nasional dilakukan di Balai

Besar/Balit lingkup Badan Litbang pertanian.

Page 22: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

21

2. Penyusunan basis data perbenihan di Provinsi Bengkulu

Basis data disusun dari data primer dan sekunder melalui desk study,

wawancara, pengisian kuisioner, dan survey (Lampiran 1, 2, 3 dan 4). Data

yang diperlukan dalam penyusunan basis data perbenihan diantaranya

adalah: (1). Total kebutuhan benih padi dalam 1 tahun (2). Komposisi

varietas padi yang dikembangkan/dibudidayakan di Provinsi Bengkulu (3).

Kebutuhan benih berdasarkan varietas dan kelas benih (4). Sebaran varietas

padi (peta) di 10 kabupaten/kota (5). Kalender tanam terpadu dalam

penentuan waktu dan lokasi tanam.

Basis data ini bermanfaat dalam perencanaan produksi benih

berkaitan dengan jumlah/volume, varietas, kelas benih, lokasi dan waktu

penggunaan benih. Basis data perbenihan dapat digunakan untuk

mengevaluasi kecukupan dan kinerja UPBS dan lembaga perbenihan daerah

dalam penyediaan dan penyebarluasan benih sumber dari VUB spesifik

lokasi.

1. Identifikasi kegiatan, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kinerja

lembaga perbenihan daerah (BBI; BBU) serta kelompok penangkar.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengenal dan mendalami kondisi serta

kinerja mitra perbenihan yang ada di Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini

dilakukan dengan pengisian form yang telah disediakan (Lampiran 5).

Di Provinsi Bengkulu terdapat 7 lembaga perbenihan daerah yang

tersebar di 7 kabupaten/kota yaitu Balai Benih Pembantu (Kota Bengkulu

dan Bengkulu Selatan), Balai Benih Induk (Kepahiang dan Mukomuko), Balai

Benih Utama(Kaur), Balai Benih Padi dan Palawija (Lebong dan Rejang

Lebong). Sementara Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah dan Bengkulu

Utara belum memiliki lembaga perbenihan daerah.

2. Produksi benihSS

Penentuan lokasi dan petani kooperator

UPBS BPTP Bengkulu tidak mempunyai kebun percobaan maka

produksi benih dilakukan di lahan petani kooperator.Penentuan lokasi dan

petani penangkar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan.

Pemilihan petani kooperator menjadi salah satu faktor penting dalam

pelaksanaan penangkaran. Petani yang dipilih adalah petani yang kooperatif

Page 23: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

22

dan bersedia untuk mengikuti semua petunjuk teknis yang telah ditentukan.

Komunikasi yang baik dengan petani penangkar sangat mempengaruhi

keberhasilan kegiatan. Melalui komunikasi akan terbentuk persepsi yang

sama dalam pelaksanaan kegiatan.

Budidaya , panen , prosesing dan sertifikasi benih

Pelaksanaan penangkaran difokuskan pada produksi benih sumber

padi SS sebanyak 13,70 ton. Untuk kegiatan produksi benih dimulai dengan

budidaya yang meliputi kegiatan persemaian, penyiapan lahan, penanaman,

pemupukan, pengairan, penyiangan dan pengendendalian OPT, roughing,

panen, pengeringan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan

benih, sertifikasi, dan penyimpanan serta pengemasan yang secara

keseluruhan akan dtuangkan dalam juklak. Juklak dijadikan acuan bersama

dalam pelaksanaan kegiatan penangkaran. Penangkaran dilaksanakan sesuai

dengan juklak yang telah disampaikan kepada petani penangkar. BSPB

sudah dilibatkan sejak awal kegiatan mulai dari pendaftaran, penanaman,

pengamatan, roughing hingga proses sertifikasi dan pelabelan benih.

VUB yang ditangkarkan sudah diseleksi melalui berbagai kegiatan

penelitian, pengkajian, pendampingan, maupun gelar teknologi di BPTP

Bengkulu. VUB yang akan ditangkarkan dan sudah terseleksi diantaranya

adalah Inpari 6, Inpari 7, Inpari 10, Inpari 13, Inpari 15 dan Inpari 30,

Banyuasin, Inpara 2, Inpara 6, dan Inpago 8. Varietas tersebut ditentukan

berdasarkan pertimbangan teknis, kesesuaian agroekosistem dan preferensi

petani.

5. Diseminasi dan peningkatan kapasitas petugas maupun petani penangkar

Petani tidak mudah mengganti varietas existing ke varietas baru

sebelum mereka yakin dan melihat bukti keunggulan varietas yang

diintroduksikan. Berbagai metode dan media penyuluhan (display, demplot,

temu lapang, gelar teknologi, maupun penyebaran bahan informasi tercetak

maupun elektronik) perlu diintensifkan untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan petani. Hal ini dilakukan dalam upaya mengubah sikap dan

perilaku petani untuk menerima VUB spesifik lokasi yang direkomendasikan.

Penentuan responden (petugas, penangkar dan petani) dilakukan

dengan metode simple random sampling, dengan jumlah responden petugas

Page 24: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

23

sebanyak 100 orang, petani penangkar sebanyak 100 orang dan petani

pengguna sebanyak 200 orang. Responden petugas merupakan petugas yang

wilayah tugasnya ada kegiatan penangkaran atau pernah mengikuti

pelatihan/apresiasi/sosilaisasi/koordinasi perbenihan. Responden petani

penangkar adalah petani yang pernah atau sedang melakukan kegiatan

penangkaran padi. Dan responden petani pengguna adalah petani padi yang

pernah atau selalu menggunakan VUB.

Promosi/sosialisasi juga dilakukan untuk menyebarluaskan informasi

tentang ketersediaan benih sumber di UPBS BPTP Bengkulu kepada

dinas/instansi lingkup pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, BUMN,

penangkar dan petani padi. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan

pertemuan (temu lapang, temu usaha, sinkronisasi/koordinasi kegiatan

dengan stakeholders), penyebarluasan informasi dalam bentuk tercetak serta

website. Melalui berbagai kegiatan sosialisasi diharapkan timbulnya sinergi

kegiatan antar pelaku agribisnis (petani, badan usaha, dan pemerintah)

dalam mempercepat penyebarluasan penggunaan VUB padidi lahan petani.

Strategi pendistribusian benih sumber dilakukan dengan 2

pendekatan yaitu (1) promosi/diseminasi dan (2) komersial.

Distribusi melalui kegiatan promosi/diseminasi

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

(1) Sosialisasi benih VUB kepada dinas pertanian (provinsi/kabupaten/kota),

badan koordinasi penyuluhan (pada tingkat provinsi) atau badan

pelaksana penyuluhan kabupaten/kota.

(2) Melakukan promosi benih bersama dengan Dinas dan masyarakat dalam

bentuk kunjungan lapang maupun panen bersama.

(3) Pemberian bantuan benih kepada petani melalui dinas pertanian

kabupaten/kota dan/atau badan pelaksana penyuluhan pertanian

kabupaten/kota setempat untuk dimanfatkan dalam kegiatan uji adaptasi

varietas, demonstrasi benih unggul (dembul), demplot, display VUB dan

kaji terap varietas unggul.

(4) Temu lapang hasil kegiatan penangkaran varietas unggul serta pameran.

(5) Pameran dalam rangkahari ulang tahun (HUT) kabupaten/kotadan

pameran pembangunan.

(6) Pemberian bantuan benih VUB kepada penangkar benih.

Page 25: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

24

Distribusi benih secara komersial

1). Produksi benih yang dimanfaatkan secara komersial atau dijual. Hasil

penjualan sepenuhnya disetorkan kepada kas negara sebagai

pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Semakin besar proporsi benih

yang dapat dikomersialkan, mengindikasikan bahwa minat masyarakat

terhadap VUB berkualitas semakin meningkat.

2). Penyaluran (distribusi) benih, baik yang bersifat bantuan maupun benih

yang dikomersialkan perlu dilengkapi dengan dokumen administrasi

benih atau berita acara serah terima benih. Pelaksanaan pengelolaan

UPBS berdasarkan pada Pedoman Umum Unit Pengelola Benih Sumber

Tanaman (UPBS) Badan Litbang Pertanian Tahun 2011 melalui SK

Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor: 142/Kpts/OT.160/I/5/2011

tanggal 18 Mei 2011 dan Petunjuk Pelaksanaan UPBS Balai Pengkajian

dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).

6. Pelaporan

Penyusunan laporan pelaksanaan yang terdiri atas laporan bulanan,

semester dan laporan akhir. Isi laporan meliputi : (1) target produksi, (2)

pelaksanaan kegiatan : lokasi, varietas benih, mekanisme produksi, (3)

realisasi produksi dan distribusi, (4) Kinerja UPBS dalam memenuhi

kebutuhan benih padi di Provinsi Bengkulu.

3.3.3 Parameter yang Diukur

Produksi benih sumber padi

Jumlah benih yang produksi dan disalurkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.

Jumlah penangkar yang dibina.

Basis data dan Peta penyebaran varietas padi di Provinsi Bengkulu.

3.3.4 Analisis Data

Tingkat pengetahuan dan keterampilan serta perubahan perilaku dari

petugas, penangkar dan petani dalam pemilihan serta penggunaan VUB

spesifik lokasi dianalisis secara deskriptif dan interval kelas (Nasution dan

Barizi dalam Rentha, 2007, penentuan interval kelas untuk masing-masing

indikator adalah sebagai berikut:

Page 26: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

25

NR = NST – NSR dan PI = NR : JIK

Keterangan : NR : Nilai Range PI : Panjang Interval NST : Nilai Skor TertinggiJIK : Jumlah Interval Kelas NSR : Nilai Skor Terendah

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan perilaku dari

petugas, penangkar dan petani dalam pemilihan serta penggunaan VUB

spesifik lokasidianalisis dengan menggunakan Uji Statistik Paired Simple T

Test (Riduwan dan Alma, 2009) :

t =

D

Keterangan : t :nilai t hitung

D : rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2 SD : standar deviasi pengukuran 1 dan 2 N : jumlah sampel

Page 27: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

26

IV. ANALISIS RESIKO

Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang

mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan.

Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun

strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun

responsif (Tabel 1 dan 2).

Tabel 1. Daftar resiko pelaksanaan kegiatan Produksi Benih/UPBS tahun 2015.

No Resiko Penyebab Dampak

1 Kegagalan usaha penangkaran (gagal panen)

Ketidakpastian iklim dapat menyebabkan lanina (kekeringan) maupun El-nino (banjir/terendam)

- Stok benih VUB berkurang dan target produksi tidak tercapai

- Lembaga perbenihan daerah dan penangkar tidak mendapatkan benih dengan 6 tepat (waktu, tempat, jumlah, varietas, harga dan kualitas)

2 Penurunan produktivitas yang signifikan

Serangan hama dan penyakit utama untuk tanaman padi

Stok benih sumber berkurang dan target produksi benih tidak tercapai

3 Kerusakan fisik dan fisiologis benih yang berakibat terhadap rendahnya daya kecambah dan vigor

Kurang siapnya sarana dan prasarana pasca panen dan pengeringan serta cuaca yang ekstrem (frekuensi curah hujan yang tinggi)

- Calon benih tidak lulus sertifikasi

- Target produksi tidak terpenuhi

4 Benih tidak terdistribusi ke penangkar/ stakeholders

- Distribusi benih lambat akibat musim tanam yang tidak tepat

- Varietas tidak diminati oleh penangkar/petani

Penumpukan benih sumber (benih expired).

5 Lembaga perbenihan, penangkar/petani tidak memanfaatkan varietas yang diproduksi UPBS

Kurang sosialisasi/informasi lemah

- Dominansi varietas unggul lama tetap bertahan

- Citra VUB (Inpari, Inpara, Inpago) negatif

Page 28: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

27

Tabel 2. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan kegiatan Produksi Benih/UPBS tahun 2015.

No. Resiko Penyebab Penanganan

1 Kegagalan usaha penangkaran (gagal panen)

Ketidakpastian iklim dapat menyebabkan lanina (kekeringan) maupun El-nino (banjir/terendam)

- Pemilihan varietas toleran spesifik lokasi terhadap cekaman lingkungan abiotik

- Pemilihan lokasi secara cermat dengan mempertimbangkan aspek teknis terutama irigasi

2 Penurunan produktivitas yang signifikan

Serangan hama dan penyakit utama untuk tanaman padi

- Pemilihan varietas padi spesifik lokasi yang toleran cekaman lingkungan biotik

- Penerapan pengendalian OPT dengan pendekatan PHT (Spot-Stop)

3 Kerusakan fisik dan fisiologis benih yang berakibat terhadap rendahnya daya kecambah dan vigor

Kurang siapnya sarana dan prasarana pasca panen dan pengeringan serta cuaca yang ekstrem (frekuensi curah hujan yang tinggi)

Perbaikan sarana dan prasarana pasca panen dan prosesing benih yang high profil.

4 Benih tidak terdistribusi ke penangkar/ stakeholders

- Distribusi benih lambat akibat musim tanam yang tidak tepat

- Varietas tidak diminati oleh penangkar

- Melakukan promosi dan diseminasi secara intensif dan kontinyu kepada stakeholders dan penangkar.

- Pemilihan varietas didasarkan pada pertimbangan teknis, agroekosistem dan preferensi pengguna

5 Lembaga perbenihan, penangkar/petani tidak memanfaatkan varietas yang diproduksi UPBS

Kurang sosialisasi/informasi lemah

Penyuluhan/sosialisasi dan promosi lebih intensif

Page 29: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

28

V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

5.1 Tenaga Yang Terlibat Dalam Kegiatan

Tenaga yang terlibat dalam kegiatan produksi benih/UPBS terdiri atas

peneliti, penyuluh, dosen, dan teknisi dengan latar belakang pendidikan yang

beragam antara lain bidang agronomi, sosek, dan administrasi (Tabel 3).

Tabel 3. Tenaga pelaksana kegiatan UPBS/Perbenihan Tahun 2015.

No Nama/NIP Jabatan Fungsional/Bida

ng keahlian

Jabatan dalam

Kegiatan

Uraian Tugas Alokasi W0aktu

(Jam/minggu)

1 Harwi Kusnadi, S.Pt, M.Sc 19761118 200801 1 007

Peneliti Pertama/ Agronomi

Penanggung jawab

1. Mengkoordinir anggota tim dalam pelaksanaan kegiatan

2. Membuat perencanaan dan mengevaluasi kegiatan

3. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Balai secara periodik

15

2 Dr. Wahyu Wibawa, MP 196904271998031001

Peneliti Muda/ Agronomi

Anggota tim 1. Membantu perencanaan kegiatan

2. Membantu pelaksanaan

kegiatan

10

3 Lina Ivanti, S.TP Peneliti Pertama/Teknologi Pascapanen

Anggota tim 1. Membantu kegiatan di lapangan

2. Membantu pengolahan data pascapanen

10

4 Tri Wahyuni, S.Si 19790603 201101 1 007

Calon Peneliti / Kimia

Anggota tim 1. Membantu kegiatan teknis di lapangan

2. Membantu pengolahan data sumberdaya

10

5 Rahmat Oktavia, SP 19791003 200701 1 001

Calon penyuluh/Sosek

Anggota tim 1. Membantu kegiatan teknis di lapangan

2. Membantu pengolahan data sosial ekonomi

3. Membantu administrasi

10

6 Yanhar 19630119 198903 1 001

Teknisi Anggota tim 1. Membantu kegiatan teknis di lapangan

2. Membantu dalam kegiatan prosesing benih

10

7 Syafi’i 19691012 199903 1 002

Teknisi Anggota tim 1. Membantu kegiatan teknis di lapangan

2. Membantu dalam kegiatan prosesing benih

10

Page 30: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

29

5.2 Jangka Waktu Kegiatan Tabel 4. Jadual pelaksanaankegiatan UPBS/Perbenihan Tahun 2015.

No. Uraian Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan, penyusunan (RODHP, Juklak) dan koordinasi

x x X

2 Penentuan lokasi, petani kooperator

x x X

3 Produksibenih di lapangan x x X x X x x

4 Prosesing benih x x X x x

5 Sosialisasi/Open House/Diseminasi x x x

6 Penyebaran /distribusi benih x x X x x x x x x x

7 Pelaporan x x

Page 31: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

30

5.3 PEMBIAYAAN

Tabel 5. Pembiayaan kegiatan UPBS/Perbenihan Tahun 2015.

No Uraian Volume Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Belanja Bahan 0 0 50.870.000

- Benih, saprodi dan bahan pendukung

kegiatan

1 TAHUN 44.350.000 44.350.000

- ATK, Komputer suplies dan pelaporan 1 TAHUN 3.250.000 3.250.000

- Pencetakan bahan informasi 1 TAHUN 3.270.000 3.270.000

2 Honor Output Kegiatan 0 0 33.250.000

- UHL petani 700 OH 35.000 24.500.000

- Upah Prosessing Benih 250 OH 35.000 8.750.000

3 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 0 0 18.500.000

- Pengiriman benih 1 PAKET 5.000.000 5.000.000

- Analisa tanah 1 KEG 3.500.000 3.500.000

- Biaya sertifikasi benih 1 KEG 10.000.000 10.000.000

4 Belanja Sewa 0 0 9.000.000

- sewa kendaraan 10 KALI 500.000 5.000.000

- Sewa lahan 1 KEG 4.000.000 4.000.000

5 Belanja Jasa Profesi 0 0 3.000.000

- Nara sumber, pengarah, evaluator 6 OJ 500.000 3.000.000

6 Belanja perjalanan biasa 0 0 50.000.000

- Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan (berkisar antara Rp. 365.000,- s/d Rp. 5.000.000)

10 OP 5.000.000 50.000.000

7 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 0 0 4.950.000

- Perjalanan dalam rangka pelaksanaan kegiatan

45 OK 110.000 4.950.000

8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

0 0 10.000.000

- Uang harian dan transport perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan

2 OH 2.900.000 5.800.000

- Penginapan perjalanan ke luar propinsi/pusat dalam rangka pelaksanaan kegiatan

6 OP 700.000 4.200.000

Jumlah 179.570.000

Page 32: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

31

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian

Nomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2013. Petunjuk

Pelaksanaan UPBS. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. 2012. Provinsi Bengkulu dalam Angka.

Bappeda dan BPS Provinsi Bengkulu. Bengkulu 402 p. Daradjat, A.A., Agus S., A.K. Makarim, A. Hasanuddin. 2008. Padi – Inovasi

Teknologi Produksi. Buku 2. LIPI Press. Jakarta. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2013. Pedoman Teknis : Sekolah

Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi dan Jagung Tahun 2013. Dirjen Tanaman Pangan. 134Hal.

Gardner, F.P. 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press. Kustiyanto. 2001. Kriteria seleksi untuk sifat toleran cekaman lingkungan biotik

dan abiotik. Makalah Penelitian dan Koordinasi pemuliaan Partisipatif (Shuttle Breeding) dan Uji Multilokasi. Sukamandi.

Nugraha, U.S, Sri Wahyuni, M.Y. Samaullah, dan A. Ruskandar. 2007. Perbenihan

di Indonesia. Prosiding Hasil Penelitian Padi Tahun 2007. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Riduwan dan Alma, B.2009. Pengantar Statistika Sosial.Alfabeta : Bandung. Rentha, T. 2007. Identifikasi Perilaku, Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi

Sawah Irigasi Teknis Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga Pupuk di Desa Bedilan Kecamatan Belitang OKU Timur. Universitas Sriwijaya.Palembang.

Rubiyo, Suprapto, dan Aan Drajat. 2005. Evaluasi beberapa galur harapan padi

sawah di Bali. Buletin Plasma Nutfah. Vol 11. No 1:6-10. Ruskandar, A. 2012. Varietas Unggul Baru Padi yang Banyak Ditunggu Petani.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/st260706-1.pdf.

Sembiring, H. dan Abdulrahman, H. 2008. Filosofi dan Dinamika Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. BB Penelitian Padi sawah. Sukamandi.

Wahyuni, S. 2011. Teknik Produksi Benih Sumber Padi. Makalah disampaikan

dalam Workshop Evaluasi Kegiatan Pendampingan SL-PTT 2001 dan Koordinasi UPBS 2012 tanggal 28-29 November 2011. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Page 33: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

32

Wibawa, W., Yahumri, Yesmawati, Y. Oktavia, S. Rosmanah, Nurmegawati,

J. Firison, T. Rahman, T. Wahyuni, B. Honorita, dan T. Hidayat. 2012. Laporan Akhir Tahun Kegiatan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu. Bengkulu: Kementerian Pertanian.

Page 34: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

33

LAMPIRAN

Lampiran 1.Penyebaran VUB Padi Tahun 2015 di Provinsi Bengkulu

KUESIONER PETA PENYEBARAN VUB PADI BADAN LITBANG PERTANIAN

1. Nama :

2. Alamat : a. Desa/Kelurahan :

b. Kecamatan :

c. Kabupaten/Kota : 3. Kelompok tani :

4. Status keanggotaan : a. pengurus b. anggota c. bukan anggota (pilih salah satu)

5. Umur : .................. tahun

5. Pendidikan terakhir : ............................. (...... tahun) 6. Pengalaman bertani padi : ............ tahun

7. Luas sawah (ha) : ........................ 8. Status lahan (ha) :

a. Milik : ........................

b. Bagi hasil : ........................ c. Sewa : ........................

10. Nomor telepon/HP : 11. Jumlah tanggungan keluarga : ...... orang

12. Pekerjaan utama : .............................................. 13. Pekerjaan sampingan : a. ...........................................

b. ...........................................

14. Jarak dari rumah ke kios saprodi (km) : ........................ 15. Varietas yang ditanam terakhir : ........................

16. Kelas benih : ........................ 17. Sumber informasi benih : a. petugas b. penangkar c. kios d. petani

e. media (pilih salah satu yang utama)

18. Alasan pemilihan varietas : pilih yang sesuai a. Produktivitas tinggi

b. Harga jual tinggi c. Rasa nasi enak

d. disukai konsumen e. Tahan hama penyakit

f. Umur pendek

g. Tahan rebah h. Benih mudah diperoleh

i. Anakan banyak j. Malai panjang

k. Gabah bernas

l. Tahan kekeringan m. Wangi

n. Mutu gabah baik o. Daun bendera tegak

Tanggal : Enumerator :

Page 35: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

34

19. Analisa Usahatani Penyebaran Padi

No Uraian Jumlah Harga

satuan (Rp)

Harga

total (Rp)

Keterangan

1 Luas lahan (ha) sesuai kondisi

2 Sarana produksi

Benih

Pupuk Urea ....... kali pupuk

Pupuk NPK Phonska ....... kali pupuk

Pupuk NPK Mutiara ....... kali pupuk

Pupuk SP-36 (kg) ....... kali pupuk

Pupuk KCl ....... kali pupuk

Pupuk lainnya

- ........................................... - ...........................................

Pupuk organik

ZPT ....kali pemberian

Pestisida

- ..........................................

- .......................................... - ..........................................

- .......................................... - ..........................................

- ..........................................

- .......................................... - ..........................................

- ..........................................

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

3 Biaya bajak per hektar ....... kali bajak

4 Tenaga kerja per hektar (HOK)

Pengolahan lahan/persemaian

Penanaman Sistem tanam ............................

Penyulaman

Pemupukan ....... kali

Penyiangan ....... kali

Jaga burung

Panen

Perontokan gabah

Pengangkutan

Pembersihan gabah

Penjemuran

Penyimpanan

5 Hasil (ton)

6 Harga gabah (Rp./ton)

Page 36: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

35

Lampiran 2.Kuesioner penyebaran VUB Padi Tahun 2015 di Provinsi Bengkulu

IDENTIFIKASI PENANGKAR BENIH PADI PROVINSI BENGKULU

A. Data Penangkar Benih Padi

1. Nama penangkar :

2. Nama unit organisasi : 3. Umur :

4. Pendidikan terakhir : 5. Pernah ikut pelatihan penangkaran : ya / tidak (pilih salah satu)

6. Pengalaman menangkar padi : ............ tahun

7. Alamat : a. Desa/Kelurahan :

b. Kecamatan : c. Kabupaten/Kota :

8. Nomor telepon/HP :

9. Luas lahan penangkaran (ha) : 10. Nomor SKPB :

11. Sumber benih : 12. Harga beli benih (Rp/kg) :

a. Benih Penjenis (BS)/kuning : b. Benih Dasar (FS)/putih :

c. Benih Pokok (SS)/ungu :

13. Produksi benih (ton/thn) : 14. Tujuan pemasaran benih :

No Pembeli Jumlah benih (%)

1 Dinas/instansi pemerintah

2 Perusahaan (a. PT. Pertani b. SHS)

3 Gapoktan/kelompok tani/petani

15. Harga jual benih (Rp/kg) :

a. Benih Dasar (FS)/putih : b. Benih Pokok (SS)/ungu :

c. Benih Sebar (ES)/biru : 16. Mitra penangkaran :

17. Fasilitas pendukung :

No Uraian Jumlah

1 Luas lahan penangkaran (ha)

2 Luas lantai jemur (m2)

3 Kapasitas gudang penyimpan (ton)

4 Power thresher (unit)

5 Alat pengering gabah (unit)

6 Seed cleaner (unit)

6 Kipas angin (unit)

7 Alat pengukur kadar air (buah)

8 Penjahit karung (buah)

9 Traktor (unit)

10 Timbangan (buah)

18. IP penangkaran padi : 19. Tujuan penangkaran padi :

20. Varietas yang ditangkarkan :

Tanggal : Enumerator :

Page 37: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

36

B. Stock Opname / Standing Crops

1. Stok benih saat ini (Stock Opname)

No Varietas Kelas benih Jumlah (kg) Tanggal kadaluarsa

1

2

3

2. Penangkaran benih saat ini (Standing Crops)

No Varietas Kelas

benih

Luas

tanam (ha)

Tanggal Target

produksi (ton)

Tanam Perkiraan panen

1

2

3

C. Analisa Usahatani Produksi Benih Musim Tanam yang lalu

No Uraian Jumlah Harga

satuan (Rp)

Harga

total (Rp)

Keterangan

1 Luas lahan (ha) sesuai kondisi

2 Sarana produksi

Benih

Pupuk Urea ....... kali pupuk

Pupuk NPK Phonska ....... kali pupuk

Pupuk NPK Mutiara ....... kali pupuk

Pupuk SP-36 (kg) ....... kali pupuk

Pupuk KCl ....... kali pupuk

Pupuk lainnya

- ......................................... - .........................................

Pupuk organik

ZPT ....kali pemberian

Pestisida - .......................................

- ....................................... - .......................................

- .......................................

- ....................................... - .......................................

- ....................................... - .......................................

- ……………………………………

- …………………………………..

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

....kali pemberian

3 Biaya bajak per hektar ....... kali bajak

Page 38: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

37

4 Tenaga kerja per hektar (HOK)

Pengolahan lahan/persemaian

Penanaman Sistem tanam

...........................

Penyulaman

Pemupukan ....... kali

Penyiangan ........ kali

Pembersihan CVL, tipe simpang, tanaman terserang hama

....... kali

Jaga burung

Panen

Perontokan gabah

Pengangkutan

Pembersihan gabah

Penjemuran

Penyimpanan

5 Hasil (ton)

6 Benih yang lulus (ton)

7 Distribusi benih

- ............................................

- ............................................

- ............................................

- ..........................................

- ...........................................

- ...........................................

- .........................................

Page 39: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

38

D. Identifikasi Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Penangkaran Benih

Pengisian jawaban dengan cara menuliskan tanda centang (√) pada baris dan kolom yang sesuai (faktor pendorong atau penghambat), kemudian diberikan nomor sesuai urutan prioritas.

No Pernyataan Pendorong Penghambat

Tanda Urutan Tanda Urutan

1 Permodalan (cukup atau kurang, dana sendiri/pinjam)

2 Ketersediaan lahan (milik sendiri/milik petani)

3 Kondisi irigasi (mencukupi atau tidak)

4 Ketersediaan benih sumber

5 Harga benih sumber

6 Penguasaan terhadap prosedur penangkaran

7 Koordinasi dengan pengawas benih

8 Ketersediaan pupuk dan pestisida

9 Ketersediaan tenaga kerja dalam penanganan benih

10 Sarana/prasarana pendukung produksi benih

11 Pemasaran

12 Kestabilan harga jual benih

13 Kerjasama/kemitraan/jaringan pemasaran

14 Kebutuhan benih petani

15 Daya beli petani

16 Tingkat kepercayaan petani terhadap hasil produksi benih

17 Serangan hama penyakit

18 Kualitas produksi benih

19 Permintaan benih

20 Kesinambungan produksi benih

21 Persaingan antar penangkar

22 Sistem informasi manajemen

Khusus untuk Balai Benih

23 Ketepatan pencairan dana dengan musim tanam

24 Dukungan dana dari Pemda

25 Dukungan kebijakan pusat/daerah

26 Perdagangan benih dari daerah lain

Page 40: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

39

Lampiran 3.Blanko isian identifikasi kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu Tahun 2015.

No Kriteria Skala/status

A. ASPEK PERBENIHAN

1 Status Lahan Penangkaran

Sewa

Bagi Hasil

Investasi

2 Ketersediaan saprodi (pupuk dan pestisida/fungisida)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

3 Asal benih sumber Badan Litbang

Dinas

Swasta

4 Penyebarluasan benih Dijual

Diberikan dg persyaratan

Diberikan dg gratis

5 Ketepatan dalam memperoleh benih sumber

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

a. Waktu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

b. Mutu

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

c. Varietas

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

d. Jumlah

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

e. Harga

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

Page 41: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

40

f. Tempat

Tepat (Sesuai kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

6 Ketersediaan fasilitas dan peralatan (sarana lapangan, sarana pengolahan benih, sarana laboratorium)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

7 Ketersediaan stok benih Ada dan kontinu

Ada tidak kontinu

Tidak tersedia

B. ASPEK PENGELOLAAN PENANGKARAN

1 Jumlah kelompok penangkar yang dibina

2 Jumlah kelompok penangkar saat ini

3 Persentase perkembangan jumlah penangkaran (awal sampai saat ini)

4 Jumlah VUB yang ditanam

6 Pengguna benih Sendiri

Anggota Poktan

Poktan lain

7 Pemasaran benih Sendiri

Poktan/Gapoktan

Swasta

8 Permodalan Kas kelompok

Bantuan

Tidak ada

9 Administrasi pengelolaan benih

Ada dan tertib

Ada dan tidak tertib

Tidak ada

Page 42: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

41

10 Sarana dan prasarana

a. Prasarana bangunan (Gudang benih)

Baik

Rusak

Tidak ada

b. Sarana penunjang produksi

- Seed Cleaner Baik

Rusak

Tidak ada

- Power Tresher Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin penjahit karung

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Tanam (Caplak)

Baik

Rusak

Tidak ada

c. Sarana Pengolahan

- Dryer Baik

Rusak

Tidak ada

d. Sarana Laboratorium

- Gedung & Alat

Laboratorium Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat pengukur PH Tanah

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur

Kadar Air Benih Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur

Bagan Daun Baik

Rusak

Tidak ada

Page 43: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

42

a. Sarana Mobilitas

- Kendaraan

Operasional Roda 3

Baik

Rusak

Tidak ada

- Gerobak Dorong Baik

Rusak

Tidak ada

b. Prasarana Lain

- Sumber Listrik Baik

Rusak

Tidak ada

- Sumber Air Baik

Rusak

Tidak ada

C. ASPEK KELEMBAGAAN

1 Keterlibatan Gapoktan/KUD

Tinggi

Sedang

Rendah

2 Keterlibatan petugas lapang/PPL

Tinggi

Sedang

Rendah

3 Keterlibatan aparat/unsur kab/kota

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 44: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

43

Lampiran 4. Blanko isian evaluasi kinerja dan produktivitas petani penangkar di Provinsi Bengkulu tahun 2015

No. Kriteria Skala/status Kabupaten/Kota

KOTA SLMA Muko2 RL KPHG LEBONG BENTENG BS KAUR BU

A. ASPEK PERBENIHAN

1 Status Lahan Penangkaran

Sewa

Bagi Hasil

Investasi

2 Ketersediaan saprodi

(pupuk dan pestisida/fungisida)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

3 Asal benih sumber Badan Litbang

Dinas

Swasta

4 Penyebarluasan

benih

Dijual

Diberikan dg

persyaratan

Diberikan dg gratis

5 Ketepatan dalam memperoleh benih

sumber

Tepat (Sesuai kebutuhan saat

tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

a. Waktu

Tepat (Sesuai

kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Page 45: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

44

b. Mutu

Tepat (Sesuai

kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

c. Varietas

Tepat (Sesuai

kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

d. Jumlah

Tepat (Sesuai

kebutuhan saat

tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

e. Harga

Tepat (Sesuai kebutuhan saat

tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

f. Tempat

Tepat (Sesuai

kebutuhan saat tanam)

Belum tepat

Tidak tepat

Page 46: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

45

6 Ketersediaan fasilitas

dan peralatan (sarana lapangan,

sarana pengolahan benih, sarana

laboratorium)

Cukup

Kurang

Tidak tersedia

7 Ketersediaan stok

benih

Ada dan kontinu

Ada tidak kontinu

Tidak tersedia

B. ASPEK PENGELOLAAN PENANGKARAN

1 Jumlah kelompok

penangkar yang dibina

2 Jumlah kelompok penangkar saat ini

3 Persentase

perkembangan jumlah penangkaran

(awal sampai saat ini)

4 Jumlah VUB yang

ditanam

Page 47: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

46

6 Pengguna benih Sendiri

Anggota Poktan

Poktan lain

7 Pemasaran benih Sendiri

Poktan/Gapoktan

Swasta

8 Permodalan Kas kelompok

Gotong royong/iuran

Tidak ada

9 Administrasi

pengelolaan benih

Ada dan tertib

Ada dan tidak tertib

Tidak ada

10 Sarana dan prasarana

g. Prasarana

bangunan (Gudang benih)

Baik

Rusak

Tidak ada

Page 48: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

47

h. Sarana

penunjang produksi

- Seed Cleaner Baik

Rusak

Tidak ada

- Power Tresher Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin penjahit karung

Baik

Rusak

Tidak ada

- Mesin Pemotong

Padi

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Tanam (Caplak)

Baik

Rusak

Tidak ada

Page 49: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

48

i. Sarana

Pengolahan

- Hand Traktor Baik

Rusak

Tidak ada

- Kulti Factor Baik

Rusak

Tidak ada

- Dryer Baik

Rusak

Tidak ada

- Silo Baik

Rusak

Tidak ada

- Perontok

Jagung

Baik

Rusak

Tidak ada

j. Sarana

Laboratorium

- Gedung & Alat

Laboratorium

Baik

Rusak

Tidak ada

Page 50: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

49

- Alat pengukur

PH Tanah

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur Kadar Air

Benih

Baik

Rusak

Tidak ada

- Alat Pengukur Bagan Daun

Baik

Rusak

Tidak ada

a. Sarana Mobilitas

- Kendaraan Operasional

Roda 4

Baik

Rusak

Tidak ada

- Kendaraan

Operasional Roda 2

Baik

Rusak

Tidak ada

- Gerobak

Dorong

Baik

Rusak

Tidak ada

Page 51: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

50

b. Prasarana Lain

- Sumber Listrik Baik

Rusak

Tidak ada

- Sumber Air Baik

Rusak

Tidak ada

C. ASPEK KELEMBAGAAN

1 Keterlibatan

Gapoktan/KUD

Tinggi

Sedang

Rendah

2 Keterlibatan petugas lapang/PPL

Tinggi

Sedang

Rendah

3 Keterlibatan

aparat/unsur

kab/kota

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 52: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

51

Lampiran 5.Form data base institusi perbenihan tanaman panganProvinsi Bengkulu

1. Identitas A. Nama : B. Lokasi/alamat

1) Jalan : 2) Kode Pos : 3) No. Telp/Fax : 4) Desa : 5) Kecamatan : 6) Kabupaten : 7) Provinsi :

C. Keadaan Geografis 1) Luas areal : Ha 2) Curah Hujan : Tinggi/Sedang/Rendah*) *) Coret yang tidak perlu 3) Temperatur : Tinggi/Sedang/Rendah*) 4) Jenis Tanah : 5) Ketinggian : m dpl 6) Ordinat :

2. Potensi Balai Benih

A. Lahan Instalasi/Kebun Benih (Form 1)

(beserta denah/peta komplek & lahan balai benih) 3. Keragaan Hasil

Produksi Dan Distribusi/Penyebaran Benih Yang Dihasilkan (Form 2) 4. Ketersediaan Sdm (Form 3) 5. Struktur Organisasi

A. Dasar Hukum : B. Bagan Organisasi : C. Tugas Pokok Dan Fungsi

1) Tugas Pokok :

2) Fungsi :

6. Sarana Dan Prasarana Yang Dimiliki (Form 4)

7. Masalah, Upaya Pemecahan Dan Rencana Pengembangan (Form 5)

Page 53: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

52

Form 1 Lahan Instalasi/Kebun

No Nama Instansi Kebun

Benih

Kabupaten/Kota

Luas Lahan (Ha)

Kapasitas

Produksi

Benih Padi

(Ha)

Potensi

Produksi

Benih (T/thn)

Sawah Tegalan Pekarangan Cekdam Bangunan Total

Page 54: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

53

Form 2 Produksi Dan Distibusi/Penyebaran Benih Yang Dihasilkan

No Produksi Benih Tahun 2012

Rencana Produksi Benih Tahun 2013

Produktivitas (Ton/ha)

Lokasi lahan

Produksi Benih

Dasar Penentuan

Varietas yang diproduksi

Peyaluran Benih

Varietas Volume Varietas Volume Sumber Benih Disalurkan ke

Page 55: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

54

Form 3 Ketersediaan SDM No Pendidikan Tenaga (orang) Status (orang) Golongan (orang) Kekurangan

SDM (orang)

Kebutuhan

SDM (orang)

Jabatan

Teknis Non Teknis PNS Honorer IV III II I

1 Sarjana (S2)

2 Sarjana (S1)

3 Sarjana Muda)D3)

4 SLTA

5 SLTP

6 SD

7

8

9

10

Jumlah

Page 56: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

55

Form 4 Sarana Dan Prasarana Yang Dimiliki

No Sarana/Prasarana Luas Yang

dimiliki

(M2/Unit)

Kondisi Usula/Rehab (M2/Unit)

1 Prasarana Bangunan

a. Gedung Kantor

b. Gedung Laboratorium

c. Green House

d. Rumah Dinas

e. Rumah Jaga

f. Gudang Benih

g. Gudang Prosessing

h. Gudang Work Lound

i. Garasi

j. Ruang Komputer

k. Ruang Pompa Air

l. Bak Air

m. Saluran Irigasi

n. Bangunan Irigasi

o.

Page 57: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

56

p.

q.

r.

s.

2 Sarana Penunjang Produksi

a. RMU

b. Seed Cleaner (Pembersihs Gabah)

c. Power Tresher (Perontok Padi)

d. Mesin Penjahit Karung

e. Mesin Pompa Air

f. Hand Prayes

g. Mesin Pemotong Padi

h. Mist Blower

i. Mesin Rumput

j. Mesin Penyiang

k. Alat Pemotong Padi

l. Alat Tanam (Caplak)

m.

n.

o.

p.

Page 58: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

57

3 Sarana Pengolahan

a. Hand Traktor

b. Kulti Factor

c. Dryer

d. Silo

e. Perontok Jagung

f.

4 Sarana Laboratorium

a. Gedung & Alat Laboratorium

b. Alat pengukur PH Tanah

c. Alat Pengukur Kadar Air Benih

d. Alat Pengukur Bagan Daun

e.

f.

g.

5 Sarana Mobilitas

a. Kendaraan Operasional Roda 4

b. Kendaraan Operasional Roda 2

c. Gerobak Dorong

d.

e.

Page 59: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

58

6 Sarana Kantor

a. Laptop

b. Komputer

c. Printer

d. Mesin Tik

e. Photo Digital

f. Pengeras Suara

g. Kursi Tamu

h. Meja Kantor

i. Kursi Putar

j. Kursi Lipat

k. Kursi Plastik

l. Lemari arsip

m. Filing Kabinet

n. Brankas

o. Radio Pemanggil

p. Dana Operasional Balai Benih

q. Dana Operasional Tenaga Honorer

r. Mushola

s. Pagar Keliling

t.

Page 60: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2015/...4 7. Keluaran : Tahun 2015 : 1. Informasi dan basis data kebutuhan benih, varietas,

59

7 Prasarana Lain

a. Jalan

b. Sumber Listrik

c. Sumber Air

d.

e.

Form 5 Masalah, Upaya Pemecahan Dan Rencana Pengembangan

No Aspek Permasalahan Upaya Pemecahan/Solusi

1 Kelembagaan

2 Sarana dan Prasarana Pertanian

3 Pembiayaan

4 Manajemen

5 Pemasaran

Arah/Rencana Pengembangan