Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENYELESAIAN NUMERIS BEDA HINGGA PERSAMAAN
DIFERENSIAL PARSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Matematika
Program Studi Matematika
Oleh:
Ria Ayu Agustin
153114006
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENYELESAIAN NUMERIS BEDA HINGGA PERSAMAAN
DIFERENSIAL PARSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Matematika
Program Studi Matematika
Oleh:
Ria Ayu Agustin
153114006
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FINITE DIFFERENCE NUMERICAL SOLUTION TO
PARTIAL DIFFERENTIAL EQUATIONS
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the
Requirements to Obtain the Degree of Sarjana Matematika
Mathematics Study Program
Written by:
Ria Ayu Agustin
153114006
MATHEMATICS STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MATHEMATICS
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk orang tua saya yaitu Bapak Agustinus
Purjianto dan Ibu Agustina Rustinah yang selalu mendukung dengan berbagai
aspek. Dosen pembimbing yaitu Bapak Sudi Mungkasi yang dengan sabar
membimbing agar dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. Adik saya yaitu
Lusia Chrisanti yang setia mendengar keluh kesah serta semua orang yang
mengasihi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Tugas akhir ini menyelesaikan persamaan diferensial parsial menggunakan
metode beda hingga. Hasil perhitungan numeris mengkonfirmasi keunggulan
metode beda hingga dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial. Metode
beda hingga menghasilkan error yang cukup kecil, sehingga dapat dipercaya
sebagai metode penyelesaian yang handal.
Kata kunci: metode numeris, metode beda hingga, persamaan diferensial parsial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
This final project solves partial differential equations using the finite
difference method. The results of numerical calculations confirm the superiority
of the finite difference method in solving partial differential equations. The finite
difference method results in a fairly small error, so it can be trusted as a reliable
method of resolution.
Keywords: numerical method, finite difference method, partial differential
equation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
TITLE PAGE .......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING ........................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Batasan Masalah.......................................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
E. Metode Penulisan ........................................................................................ 3
F. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 3
G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 3
BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL................................................................. 5
A. Turunan ....................................................................................................... 5
B. Klasifikasi Persamaan Diferensial .............................................................. 6
C. Deret Taylor ................................................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Analisis Galat .............................................................................................. 9
BAB III PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL ........................................... 11
BAB IV PENYELESAIAN NUMERIS PERSAMAAN DIFERENSIAL ........... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 31
A. Kesimpulan .............................................................................................. 31
B. Saran .......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran matematika tidak dapat dilepaskan dalam membantu manusia di
berbagai aspek kehidupan. Contohnya saja terhadap fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitar. Para peneliti dapat mendiskripsikan atau
menganalisis sesuatu dengan bantuan ilmu matematika. Hal ini dilakukan agar
mendapatkan solusi yang sesuai dalam pemecahan masalah. Biasanya masalah
yang akan diselesaikan dimodelkan secara matematis ke dalam bentuk sistem
persamaan matematika.
Persamaan diferensial adalah persamaan yang menghubungkan suatu fungsi
dengan turunan-turunannya (Boyce dan DiPrima, 2013). Beberapa contoh
fenomena fisik yang melibatkan tingkat perubahan antara lain: dinamika populasi,
gerak sistem mekanis, dan gerakan fluida. Persamaan diferensial dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam berdasarkan banyaknya varibel bebas yang
bersangkutan. Persamaan diferensial biasa adalah persamaan diferensial yang
melibatkan satu variabel bebas. Persamaan diferensial parsial adalah persamaan
diferensial yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Tidak semua persamaan dapat diselesaikan secara analitis. Hal itu dapat
diatasi dengan menyelesaikan secara numeris. Salah satu penyelesaian secara
numeris yang digunakan adalah metode beda hingga. Metode beda hingga adalah
suatu metode alternatif untuk mengonstruksi diskretisasi terhadap persamaan
diferensial yang bertujuan menemukan solusi numeris. Metode beda hingga dapat
diaplikasikan dalam berbagai macam bidang, seperti biologi, kesehatan, ekologi,
teknik, kimia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang bersangkutan di dalam tugas akhir berdasarkan latar
belakang adalah:
1. Bagaimana merumuskan skema beda hingga?
2. Bagaimana penggunaan skema beda hingga dalam menyelesaikan
persamaan diferensial?
C. Batasan Masalah
Permasalahan tugas akhir yang akan dibahas dibatasi dengan penggunaan
skema beda hingga pada masalah persamaan diferensial agar menemukan solusi
numeris.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Menjelaskan tentang skema beda hingga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Memaparkan penggunaan skema beda hingga dalam penyelesaian
persamaan diferensial.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari tugas akhir ini adalah penulis dan pembaca mendapat
pengetahuan baru tentang skema beda hingga.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
studi pustaka, dengan membaca jurnal-jurnal, makalah ilmiah, dan buku-buku
yang berhubungan dengan skema beda hingga. Selain itu akan digunakan bantuan
aplikasi komputer untuk simulasi numeris.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penulisan
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Pemulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL
A. Turunan
B. Klasifikasi Persamaan Diferensial
C. Deret Taylor
D. Analisis Galat
BAB III PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL
BAB IV PENYELESAIAN NUMERIS PERSAMAAN DIFERENSIAL
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PERSAMAAN DIFERENSIAL
A. Turunan
Definisi 2.1
Turunan fungsi f adalah fungsi f yan didefinisikan sebagai
,)()(
lim)(0 h
xfhxfxf
h
di setiap titik x sehingga limit fungsi tersebut ada dan berhingga (bukan atau
).
Contoh: Jika 125)( 3 xxxf , carilah )(xf .
Penyelesaian:
h
xfhxfxf
h
)()(lim)('
0
h
xxhxhx
h
1251)(2)(5lim
33
0
h
xxhxhxhhxx
h
12512215155lim
33223
0
h
hhxhhx
h
21515lim
322
0
21515lim 22
0
hxhx
h
215 2 x .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Klasifikasi Persamaan Diferensial
Dalam sub bab ini akan membahas tentang klasifikasi pada persamaan
diferensial.
Definisi 2.2
Persamaan diferensial adalah persamaan yang menghubungkan suatu
fungsi satu variabel atau lebih dengan turunan-turunannya.
Contoh:
(2.1.1)
( ) (2.1.2)
(2.1.3)
(2.1.4)
Definisi 2.3
Persamaan diferensial biasa adalah persamaan diferensial yang melibatkan
tepat satu variabel bebas.
Contoh:
Persamaan diferensial biasa dapat dilihat pada persamaan (2.1.1) dan (2.1.2).
Variabel bebas untuk persamaan (2.1.1) adalah t , sedangkan variabel terikatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
adalah v . Pada persamaan (2.1.2) melibatkan t sebagai varibel bebas dan y
sebagai varibel terikat.
Definisi 2.4
Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang melibatkan
lebih dari satu variabel bebas.
Contoh:
Persamaan diferensial parsial dapat dilihat pada persamaan (2.1.3) dan
(2.1.4). Variabel bebas untuk persamaan (2.1.1) adalah t dan u sedangkan
variabel terikatnya adalah v . Pada persamaan (2.1.2) melibatkan t dan z sebagai
variabel bebas dan v sebagai variabel terikat.
C. Deret Taylor
Definisi 2.5
Andaikan dan turunanya , kontinu di selang , -. Misalkan
, -, maka nilai-nilai untuk disekitar dan , -, ( ) dapat
diperluas ke dalam deret Taylor.
( ) ( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( ) .
Contoh:
Tentukan perluasan fungsi ( ) ( ) ke dalam deret Taylor di sekitar
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penyelesaian:
Menentukan turunan ( ) terlebih dahulu,
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )( ) ( )
dan seterusnya.
Berdasarkan Definisi 2.5, ( )dihampiri dengan deret Taylor,
( ) ( ) ( )
( ( ))
( )
( ( ))
( )
( ( ))
( )
( ( )) .
Bila dimisalkan , maka
( ) ( ) ( ( ))
( ( ))
( ( ))
( ( ))
Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di sekitar , maka deretnya
dinamakan deret Maclaurin, yang merupakan deret Taylor baku. Deret Taylor
yang dipotong sampai suku orde ke- dinamakan deret Taylor terpotong dan
dinyatakan oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
( ) ( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( ).
Yang dalam hal ini,
( ) ( )
( )( ) ,
disebut galat atau sisa (residu).
D. Analis Galat
Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi
sebenarnya. Semakin kecil galat maka semakin teliti solusi numerik yang
didapatkan.
Pada penurunan rumus turunan numeris dengan deret Taylor, rumus galat
dalam penurunan rumus turunan numeris dapat langsung diperoleh. Akan tetapi
dengan polinom interpolasi harus dicari rumus galat tersebut dengan bantuan deret
Taylor.
Contoh:
Tentukan rumus galat dan orde dari rumus turunan numeris hampiran beda-pusat:
( )
Nyatakan E sebagai ruas kiri persamaan, lalu ekspansi ruas kanan dengan deret
Taylor disekitar ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
( )
*(
)
(
)+
(
)
,
( )
Jadi hampiran beda pusat memiliki galat
, , dengan
orde ( ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB III
PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL
Dalam bab ini akan dibahas tentang persamaan diferensial dan
klasifikasinya.
Klasifikasi Persamaan Diferensial Parsial
Benda berkeadaan isotropik jika konduktivitas termal pada setiap titik dalam
benda tidak tergantung pada arah panas yang rendah melalui titik tersebut.
Andaikan , , dan adalah fungsi dari ( ) dan masing-masing mewakili,
konduktivitas termal, panas spesifik, dan kepadatan isotropik benda pada ( ).
Maka suhu, ( ), dalam suatu benda dapat ditemukan dengan
menyelesaikan persamaan diferensial parsial
.
/
.
/
.
/
,
Ketika , , dan adalah konstanta, persamaan ini dikenal sebagai persamaan
panas tiga dimensi yang sederhana dan dinyatakan sebagai
.
Jika batas benda relatif sederhana, solusi untuk persamaan ini dapat ditemukan
menggunakan deret Fourier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dalam sebagian besar situasi di mana , , dan tidak konstan atau ketika
batas tidak ditentukan, solusi untuk persamaan diferensial parsial harus diperoleh
dengan teknik penaksiran.
Persamaan Eliptik
Persamaan diferensial parsial umumnya dikategorikan dengan cara yang
mirip dengan bagian kerucut. Persamaan diferensial parsial yang akan dibahas
melibatkan ( ) ( ) dan merupakan persamaan eliptik. Persamaan
eliptik tertentu yang akan ditinjau dikenal sebagai persamaan Poisson:
( )
( ) ( ).
Dalam persamaan ini, diasumsikan bahwa menggambarkan input ke masalah
pada bidang daerah dengan batas . Persamaan dari tipe ini muncul dalam studi
berbagai masalah fisik yang tidak tergantung waktu seperti distribusi stabil dari
panas dalam suatu daerah bidang, energi potensial dari suatu titik dalam bidang
yang digerakkan oleh gaya gravitasi di bidang tersebut dan masalah yang
melibatkan cairan yang tidak bisa dimampatkan.
Kendala tambahan harus dikenakan untuk mendapatkan solusi unik untuk
persamaan Poisson. Sebagai contoh, studi tentang distribusi panas tunak di daerah
bidang membutuhkan ( ) , menghasilkan penyederhanaan persamaan
Laplace
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
( )
( ) .
Jika suhu dalam suatu daerah ditentukan oleh distribusi temperatur pada batas
daerah, kendalanya disebut kondisi batas Dirichlet, yang diberikan oleh
( ) ( ),
untuk semua ( ) pada , batas wilayah . (Lihat Gambar 3.1).
Gambar 3.1. Ilustrasi domain dan kondisi batasnya.
Persamaan Parabolik
Ditinjau masalah yang melibatkan persamaan diferensial parsial parabolik
bentuk
( )
( ) .
Masalah fisik yang dipertimbangkan di sini menyangkut aliran panas sepanjang
batang (lihat Gambar 3.2) yang memiliki suhu yang seragam dalam setiap
elemen penampang. Ini membutuhkan batang untuk diisolasi dengan sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pada permukaan lateral. Konstanta diasumsikan tidak tergantung pada posisi
pada batang. Ini ditentukan oleh sifat konduktif panas dari bahan yang batangnya
disusun.
Gambar 3.2. Ilustrasi domain satu dimensi.
Salah satu kondisi untuk masalah aliran panas jenis ini adalah untuk
menentukan distribusi panas awal dalam batang,
( ) ( ),
dan untuk menggambarkan perilaku di ujung tongkat. Misalnya, jika ujungnya
ditahan pada suhu konstan dan , syarat batasnya berbentuk
( ) dan ( ) ,
dan distribusi panas mendekati distribusi temperatur yang membatasi adalah
( )
.
Sebaliknya, jika batang diisolasi sehingga tidak ada panas yang mengalir melalui
ujung, kondisi batasnya
( ) dan
( ) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Maka tidak ada panas yang keluar dari batang dan dalam kasus pembatas suhu
pada batang konstan. Persamaan diferensial parsial parabolik juga penting dalam
studi difusi gas; pada kenyataannya, ini dikenal di beberapa kalangan sebagai
persamaan difusi.
Persamaan Hiperbolik
Persamaan gelombang satu dimensi dan merupakan contoh dari persamaan
diferensial parsial hiperbolik. Misalkan sebuah tali elastis dengan panjang
direntangkan di antara dua penyangga pada tingkat horizontal yang sama (lihat
Gambar 3.3).
Gambar 3.3. Ilustrasi gelombang yang merambat satu dimensi.
Jika tali diatur untuk bergetar dalam bidang vertikal, perpindahan vertikal ( )
dari titik pada waktu memenuhi persamaan diferensial parsial
( )
( ) , untuk dan ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
asalkan efek redaman diabaikan dan amplitudo tidak terlalu besar. Untuk
memberikan batasan pada masalah ini, asumsikan bahwa posisi awal dan
kecepatan tali diberikan oleh
( ) ( ) dan
( ) ( ), untuk .
Jika titik akhir ditetapkan, maka diperoleh ( ) dan ( ) .
Masalah fisik lainnya yang melibatkan persamaan diferensial parsial
hiperbolik terjadi dalam studi balok bergetar dengan satu atau kedua ujung dijepit
dan dalam transmisi listrik pada garis panjang di mana ada beberapa kebocoran
arus ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB IV
PENYELESAIAN NUMERIS PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial parsial eliptik yang dipertimbangkan adalah persamaan
Poisson,
( )
( )
( ) ( ) (4.1)
pada *( )| +, dengan ( ) ( ) untuk
( ) , dimana menunjukkan batas . Jika dan kontinu di domain
mereka, maka ada solusi unik untuk persamaan ini.
Metode yang digunakan adalah adaptasi dua dimensi dari metode beda-
hingga untuk masalah nilai batas-linear. Langkah pertama adalah memilih
bilangan bulat dan untuk menentukan ukuran langkah ( ) ⁄ dan
( ) ⁄ . Partisi interval , - menjadi bagian yang sama lebar dan
interval , - menjadi bagian yang sama dengan lebar (lihat Gambar 4.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 4.1. Ilustrasi diskritisasi domain dua dimensi.
Tempatkan kisi pada persegi panjang dengan menggambar garis vertikal
dan horizontal melalui titik dengan koordinat ( ), di mana , untuk
setiap , ,..., , dan , untuk setiap , ,..., .
Garis-garis dan adalah garis-garis kotak, dan persimpangan
mereka adalah titik-titik jala dari kotak. Untuk setiap titik jala di bagian dalam
kisi, ( ), untuk , , . . . , dan , , . . . , , kita dapat
menggunakan deret Taylor dalam variabel tentang untuk menghasilkan
rumus perbedaan terpusat.
( ) ( ) ( ) ( )
( ), (4.2)
di mana ( ). Dapat juga menggunakan deret Taylor dalam variabel
tentang untuk menghasilkan rumus perbedaan terpusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
( )
( ) ( ) ( )
( ), (4.3)
dimana ( ).
Menggunakan rumus ini dalam persamaan (4.1) memungkinkan untuk
mengekspresikan persamaan Poisson pada titik ( ) sebagai
( ) – ( ) ( )
( ) – ( ) ( )
( )
( )
( ),
untuk setiap , , . . . , dan , , . . . , . Kondisi batasnya
adalah
( ) ( ) dan ( ) ( ), untuk setiap , , . . . , ;
( ) ( )dan ( ) ( ), untuk setiap , ,..., .
Metode Beda-Hingga
Dalam bentuk persamaan-beda, ini menghasilkan metode beda-hingga:
*(
)
+ ( ) (
)
( )
( ), (4.4)
untuk setiap , , . . . , dan , , . . . , , dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
( ) dan ( ), untuk setiap , , . . . , ; (4.5)
( ) dan ( ), untuk setiap , , . . . , ;
di mana mendekati ( ). Metode ini memiliki kesalahan pemotongan
lokal pada orde ( ).
Persamaan (4.4) melibatkan perkiraan untuk ( ) pada titik-titik
( ), ( ), ( ), ( ), dan ( ).
Mebentuk bagian grid di mana titik-titik ini berada (lihat Gambar 4.2)
menunjukkan bahwa setiap persamaan melibatkan perkiraan dalam wilayah
berbentuk bintang tentang X biru di ( ).
Gambar 4.2. Ilustrasi grid perhitungan beda-hingga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Digunakan informasi dari kondisi batas persamaan (4.5) kapan pun sesuai
dalam sistem yang diberikan oleh persamaan (4.4); yaitu pada semua titik ( )
yang berdekatan dengan titik batas jala.
Ini menghasilkan ( )( ) ( )( ) sistem linier
dengan yang tidak diketahui adalah perkiraan ke ( ) pada titik jala
interior.
Sistem linier yang melibatkan hal-hal yang tidak diketahui ini
diekspresikan untuk perhitungan matriks secara lebih efisien jika pelabelan ulang
titik-titik jala interior diperkenalkan. Pelabelan yang direkomendasikan untuk
titik-titik ini adalah
( ) dan ,
dimana ( )( ), untuk setiap , , . . . , dan , , .
. . , . Ini memberi label titik-titik jala secara berurutan dari kiri ke kanan dan
atas ke bawah. Memberi label titik dengan cara ini memastikan bahwa sistem
yang diperlukan untuk menentukan adalah matriks berpita dengan lebar pita
paling banyak .
Misalnya, dengan dan , hasil pelabelan ulang dalam kotak
yang poinnya ditunjukkan pada Gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 4.3. Ilustrasi grid pelabelan ulang beda hingga.
Contoh 1:
Tentukan distribusi panas kondisi tunak dalam pelat logam persegi tipis dengan
dimensi 0,5 m x 0,5 m menggunakan . Dua batas yang berdekatan
ditahan pada , dan panas pada batas lain meningkat secara linear dari di
satu sudut ke tempat sisi bertemu.
Solusi:
Tempatkan sisi dengan kondisi batas nol di sepanjang sumbu dan . Kemudian
masalahnya dinyatakan sebagai
( )
( ) ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
untuk ( ) di domain *( )| +. Kondisi batasnya
adalah
( ) , ( ) , ( ) , dan ( ) .
Jika , masalah memiliki grid yang diberikan pada Gambar 4.4, dan
persamaan beda (4.4) adalah
,
untuk setiap 1, 2, 3 dan 1, 2, 3.
Gambar 4.4. Ilustrasi grid perhitungan beda hingga untuk Contoh 1.
Mengekspresikan ini dalam hal titik-titik grid interior yang dilabel ulang
( ) menyiratkan bahwa persamaan pada titik-titik adalah:
,
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
,
,
,
,
,
,
,
di mana sisi kanan persamaan diperoleh dari kondisi batas.
Faktanya, syarat batas menyiratkan hal itu
,
, , and .
Jadi, sistem linear yang terkait dengan masalah ini memiliki bentuk
[ ]
[
]
[ ]
Nilai , ,. . . , , ditemukan dengan menerapkan metode Gauss-Seidel ke
matriks tersebut, diberikan pada Tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 4.1. Tabel hasil perhitungan untuk Contoh 1.
1 18.75
2 37.50
3 56.25
4 12.50
5 25.00
6 37.50
7 6.25
8 12.50
9 18.75
Jawaban-jawaban ini tepat (solusi-solusi tersebut adalah eksak), karena solusi
yang benar, ( ) , miliki bentuk
,
dengan error nol pada setiap langkah.
Masalah yang dibahas dalam Contoh 1 memiliki ukuran jala yang sama,
0.125, pada setiap sumbu dan hanya membutuhkan penyelesaian sistem linier 9 ×
9. Ini menyederhanakan situasi dan tidak memperkenalkan masalah komputasi
yang hadir ketika sistem lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Persamaan Poisson Beda-Hingga
Untuk memperkirakan solusi untuk persamaan Poisson
( )
( ) ( ), , ,
tunduk pada ketentuan batas
( ) ( ) jika atau dan
dan
( ) ( ) jika atau dan .
Meskipun prosedur iteratif Gauss-Seidel dimasukkan ke dalam algoritma untuk
kesederhanaan, disarankan untuk menggunakan teknik langsung seperti eliminasi
Gaussian ketika sistemnya kecil, pada urutan 100 atau kurang, karena kepastian
positif memastikan stabilitas sehubungan dengan kesalahan pembulatan.
Berikut ini adalah Algoritma Metode Beda Hingga menurut Burden dan
Faires (2011):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Contoh 2
Gunakan metode beda hingga Poisson dengan , , dan toleransi
untuk mendekati solusi
( )
( ) , , ,
dengan syarat batas
( ) , ( ) , ,
( ) , ( ) , ,
dan bandingkan hasilnya dengan solusi perhitungan ( ) .
Solusi:
Gunakan algoritma sebelumnya dengan jumlah iterasi maksimum yang ditetapkan
pada memberikan hasil pada Tabel 4.2. Kriteria berhenti untuk metode
Gauss-Seidel pada Langkah 17 mengharuskan itu
| ( )
( )
| ,
untuk setiap 1, . . . ., 5 dan 1, . . . ., 4. Solusi untuk persamaan perbedaan
diperoleh secara akurat, dan prosedur dihentikan pada . Hasilnya, bersama
dengan nilai-nilai yang benar, disajikan pada Tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 4.2. Hasil perhitungan beda hingga untuk Contoh 2.
( )
( ) | ( ) ( )
|
1 1 0.3333 0.2000 0.40726 0.40713 1.30
1 2 0.3333 0.4000 0.49748 0.49727 2.08
1 3 0.3333 0.6000 0.60760 0.60737 2.23
1 4 0.3333 0.8000 0.74201 0.74185 1.60
2 1 0.6667 0.2000 0.81452 0.81427 2.55
2 2 0.6667 0.4000 0.99496 0.99455 4.08
2 3 0.6667 0.6000 1.2152 1.2147 4.37
2 4 0.6667 0.8000 1.4840 1.4837 3.15
3 1 1.0000 0.2000 1.2218 1.2214 3.64
3 2 1.0000 0.4000 1.4924 1.4918 5.80
3 3 1.0000 0.6000 1.8227 1.8221 6.24
3 4 1.0000 0.8000 2.2260 2.2255 4.51
4 1 1.3333 0.2000 1.6290 1.6285 4.27
4 2 1.3333 0.4000 1.9898 1.9891 6.79
4 3 1.3333 0.6000 2.4302 2.4295 7.35
4 4 1.3333 0.8000 2.9679 2.9674 5.40
5 1 1.6667 0.2000 2.0360 2.0357 3.71
5 2 1.6667 0.4000 2.4870 2.4864 5.84
5 3 1.6667 0.6000 3.0375 3.0369 6.41
5 4 1.6667 0.8000 3.7097 3.7092 4.98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Metode beda hingga berhasil diterapkan untuk menyelesaikan masalah
persamaan diferensial parsial. Metode beda hingga mempunyai keuntungan
bahwa metode ini mudah untuk diprogram secara numeris. Namun demikian,
pembahasan dalam Tugas Akhir ini masih perlu dikaji lebih lanjut terkait teori
kestabilan metode beda hingga untuk menyelesaikan masalah persamaan
diferensial parsial tersebut.
B. SARAN
Penulis menyarankan agar metode beda hingga dalam Tugas Akhir ini
dianalisis lebih lanjut terkait kestabilan dan konvergensinya sehingga pembaca
lebih yakin dengan keunggulan metode beda hingga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
DAFTAR PUSTAKA
Boyce W. E., DiPrima, R.C. (2012). Elementary Differential Equations and
Boundary Value Problems, edisi ke-10, New York: John Wiley & Sons, Inc.
Burden R. L., Faires J. D. (2011). Numerical Analysis, edisi ke-9, Boston:
Brooks/Cole, Cengage Learning.
Hong Q., Li J., Wang Q. Supplementary variable method for structure-preserving
approximations to partial differential equations with deduced equations, 2020,
Applied Mathematics Letters, 110, 106576, 10.1016/j.aml.2020.106576
Patel K.S., Mehra M. Fourth order compact scheme for space fractional
advection-diffusion reaction equations with variable coefficients, 2020, Journal of
Computational and Applied Mathematics, 380, 112963,
10.1016/j.cam.2020.112963
Salama F.M., Hj. Mohd. Ali N., Abd Hamid N.N. Efficient hybrid group
iterative methods in the solution of two-dimensional time fractional cable
equation, 2020, Advances in Difference Equations, 2020, 1, 257, 10.1186/s13662-
020-02717-7
Varberg, Purcell, Ringdon. (2010). Kalkulus (Terjemahan), edisi ke-9, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Wongsaijai B., Oonariya C., Poochinapan K. Compact structure-preserving
algorithm with high accuracy extended to the improved Boussinesq equation,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2020, Mathematics and Computers in Simulation, 178, 125-150,
10.1016/j.matcom.2020.05.002
Zhang H., Yang X., Liu Y., Liu Y. An extrapolated CN-WSGD OSC method
for a nonlinear time fractional reaction-diffusion equation, 2020, Applied
Numerical Mathematics, 157, 619-633, 10.1016/j.apnum.2020.07.017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI