20
KATA PENGANTAR Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa alas Berkat clan Karunia- Nya sehingga Penyiisunan Rencana Aksi Kegiatan Sekretaiiat Direktorat Jenderal Pencegalian dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024 ini dapat diselesaikan. Penyiisunan Rencana Aksi Kegiatan ini beitujuan iintuk Meningkatkan Pelayanan Kekarantinaan di pintu masiik negara/ dengan menjabarkan tiijuan dan sasaran sti'ategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan. Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-2024, kami merasakan biikii ini masih nieiniliki banyak kekurangan karena diikungan data yang belum memadai terutama data-data yang digunakan sebagai balian analisis situasi, prioritas progi'ain/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus disempumakan dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintii masuk negara/ Diharapkan program dan kegiatan dalam RAK tahim 2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam melaksanakan upaya mencegah masuk keliianiya penyakit/. Bagi kepala seksi dibawah Satuan kerja, diharapkan RAK 2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyiisun Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai. Akhiraya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah beiproses bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-2024 ini, semoga buku ini menjadi dokumen bersama dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan Dukungan Manajemen semoga bennanfaat bagi kita semua. Lhokseumawe, 31 Agustus 2020 Kepala Siib. Tata Usaha NIP. 196808241^034'001

Penyiisunan Rencana Aksi Kegiatan ini beitujuan iintuk … · 2020. 9. 3. · 5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia 6. Pelaksanaan sentra/simpul

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KATA PENGANTAR

    Dengan Rasa Syukur atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa alas Berkat clan Karunia-

    Nya sehingga Penyiisunan Rencana Aksi Kegiatan Sekretaiiat Direktorat Jenderal

    Pencegalian dan Pengendalian Penyakit tahun 2020-2024 ini dapat diselesaikan.

    Penyiisunan Rencana Aksi Kegiatan ini beitujuan iintuk Meningkatkan Pelayanan

    Kekarantinaan di pintu masiik negara/ dengan menjabarkan tiijuan dan sasaran sti'ategis, arah

    kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan.

    Sebagai buku Rencana Aksi Kegiatan pertama untuk tahun RPJMN 2020-2024, kami

    merasakan biikii ini masih nieiniliki banyak kekurangan karena diikungan data yang belum

    memadai terutama data-data yang digunakan sebagai balian analisis situasi, prioritas

    progi'ain/ kegiatan, dan upaya rencana aksi. Selanjutnya kedepan akan terus disempumakan

    dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dipintii masuk negara/ Diharapkan program

    dan kegiatan dalam RAK tahim 2020-2024 dapat dijadikan dasar dan acuan dalam

    melaksanakan upaya mencegah masuk keliianiya penyakit/. Bagi kepala seksi dibawah

    Satuan kerja, diharapkan RAK 2020-2024 dapat digunakan sebagai acuan dalam menyiisun

    Rencana Kerja dan Sasaran Kerja Pegawai.

    Akhiraya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah beiproses

    bersama dan mendukung tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020-2024 ini, semoga

    buku ini menjadi dokumen bersama dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan Dukungan

    Manajemen semoga bennanfaat bagi kita semua.

    Lhokseumawe, 31 Agustus 2020Kepala Siib. Tata Usaha

    NIP. 196808241^034'001

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembaiigunan

    Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan

    jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan memenganilii

    pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan

    mencapai tingkat kesejalrteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas

    {Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas siunber daya

    manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

    Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Taliim

    Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

    Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas utama

    dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan berkeadilan.

    Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

    sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

    2020-2024 yaitu

    Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program

    kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalali Program Pencegahan

    dan Pengendalian Penyakit (P2P), berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukmrg pencegahan

    dan pengendalian penyakit, di pintu masuk negara dilakukan upaya kekarantinaan

    Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangiman

    Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategi

    (Renstra). Selanjutnya menijuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan nomor 21 taliun 2020

    tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan Tahim 2020-2024 bahwa tingkat Eselon I

    menjabarkan dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan Eselon II atau satuan kerja

    menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).

  • B. Kondisi Umum

    Secara ummn Kantor Kesehatan Pelabualian Kelas III Lhokseumawe Telah berhasil

    mencapai target dan indikator yang ditetapkan, yang memperoleh penilaian SAKIP dengan

    basil 95.44% AA, yang ditingkatkan sarana/prasarananya 140%, anggaran tanpa blokir pada

    DIPA induk tercapai 94,14%, Kantor Kesehatan Kelas lii Lhokseumawe yang memiliki aset

    tanali milik Kemenkes, 75 % Satuan Keija UPT yang memiliki gedung milik Kemenkes, 100

    %, Seratus persen layanan administrasi kepegawaian, 100% layanan ketatausahaan dan gaji,

    98.98 % layanan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN 100 % Satker yang menyusun

    Laporan Keuangan yang tepat waktu dan 100 % Satker yang menyusun Laporan Realisasi

    Penggunaan PNBP yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Sumber Daya Manusia KKP Kelas III Lhokseumawe sebanyak 55 orang 35 orang

    berstatus ASN dan 20 orang Honorer. Dari 35 orang ASN 77,1% pangkat golongan III, 20%

    Golongan II dan 2.9% pangkat golongan IV terdiridari pegawai Tata Usaha memiliki 9 Seksi

    PRL dan KLW berjumlah 14 orang, Seksi Pengendalian Karantina dan SE sebanyak 10

    Sajikan data dalam bentuk narasi jumlah, data perbidang/ seksi, pendidikan dill

    KKP Kelas III Lhokseiunawe sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

    2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Peaibahan Peraturan Menteri Kesehatan No.

    356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

    adalali melaksanakan pencegahan masuk dan keluamya penyakit, penyakit potensial, wabali,

    siuweilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,

    pelayanankesehatan, serta pengamatan terhadap penyakit barn dan penyakit yang muncul

    kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja

    bandara, pelabulian, dan lintas batas darat negara.

    Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kantor Kesehatan Pelabulian Kelas III

    Lhokseumawe menyelenggarakan fungsi sebagai berikut;

    1. Pelaksanaan kekarantinaan

    2. Pelayanan pelayanan kesehatan

    3. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas

    darat negara

    4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit bam, dan

    penyakit yang mimciil kembah

  • 5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia

    6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesiiai penyakit yang

    berkaitan dengan lain lintas nasional, regional, dan intemasional

    7. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

    pelabuhan dan lintas batas darat negara

    8. Pelaksanaan Pemberian Sertifikat Kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan Alat

    Kesehatan serta Balian Adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan

    dokumen kesehatan OMKABA impor

    9. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

    10. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan

    dan lintas batas darat negara

    11. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabulian

    dan lintas batas darat negara

    12. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan

    lintas batas darat negara

    13. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans

    kesehatan pelabuhan

    14. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan handara, pelabulian, dan lintas batas

    darat negara

    15. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 111 Lhokseumawe menurut Peraturan Menteri Kesehatan

    R1 No. 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Penihalian Peraturan Menteri Kesehatan No.

    356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

    inasuk dalam klasifikasi Kelas III, yang terdiri dari;

  • C. Potensi dan Permasalahan

    Semakin pesatnya perkerabangan transportasi, maka penularan penyakit juga akan

    semakin cepat, sehingga kemungkinan terjadinya Public Health Emergency of

    International Concern (PHEIC) semakin besar. Kasus terkini saat ini adalali semakin

    merebaknya Mers Corona Virus 19 yang ditetapkan sebagai pandemi. KKP sebagai

    petugas kesehatan yang berada di pintu masuk negara hams memiliki kesiapsiagaan dan

    kemampuan dalam detect dan respons penyakit meniilar potensial wabah dan PHEIC.

    Keberadaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe pada posisi sebagai

    pintu masuk (show window) terhadap alat angkut, ABK, crew dan penumpang melalui

    pelabuhan laut serta pesawat, baik melalui Pelabuhan Laut Kmeng Geukueh, Pelabuhan

    Laut Kuala Idi, Pelabulian Laut kuala Langsa, Bandara Rembele maupiin Bandara

    malikussaleh.

    Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dipintu masuk Negara, Kantor Kesehatan

    Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.

    Berikut mempakan beberapa permasalahan yang masih dialami oleh Kantor Kesehatan

    Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe.

    1. Belum optimalnya pengawasan terhadap alat angkut di pintu masuk baik pelabuhan

    maupun bandara disebabkan karena minimnya jumlah tenaga bila dibandingkan

    dengan banyaknya program kegiatan yang hams dilaksanakan.

    2. Belum adanya pemeliharaan secara mtin terhadap peralatan dan perlengkapan

    kekarantinaan (contoh; thermal scanner) diakibatkan karena keterbatasan teknisi

    local yang dapat memperbaiki alat tersebut sehingga hams mendatangkan teknisi dari

    luar daerah bahkan dari pusat.

    3. Belum selumh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe

    khususnya yang bertugas dipintu masuk {point of entry) baik di pelabuhan ataupun

    bandara yang mempunyai kompetensi teknis kekarantinaan dan surveilans

    epidemiologi.

    4. Belum selumh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseiunawe

    mengetaliui dan memaliami peraturan-peraturan yang berlaku baik secara teknis

    ataupun yang berkaitan dengan penegakan hukum yang berhubungan dengan

    kekarantinaan kliususnya yang bertugas pada pintu masuk pelabuhan dan bandara.

  • 5. Belum optimalnya evaluasi terhadap penataan organisasi Kantor Kesehatan

    Pelabuhan melalui tingkat pusat iintiik lebih memfokuskan kegiatan cegah tangkal.

    6. Belum adanya keseragaman tindakan dalam pelaksanaan fumigasi, disinseksi, dan

    disinfeksi, terutama pada pesawat udara pada setiap bandara,

    7. Siunber daya manusia belum semuanya mendapatkan pelatihan.

    8. Keterbatasan SDM pada setiap wilayah kerja.

    9. Belum semua petugas teknis menduduki jabatan fimgsional tertentu.

    10. Belum disosialisasikannya informasi survey vektor pes belum kepada lintas sektor

    dengan baik.

    11. Kasus DBD masdi menjadi masalali kesehatan di beberapa wilayah keija.

    12. Pengetahuan pemilik dan penjamah makanan tentang hygiene sanitasi makanan

    masili perlu ditingkatkan.

    13. Kurangnya sosialisasi hasil pengawasan TPM di pelabuhan dan bandara kepada stake

    holder terkait.

  • BAB II

    VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAB KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    A. Visi dan Misi

    Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni; “Terwujudnya Indonesia

    Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka

    telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni: Peningkatan Kualitas Manusia

    Indonesia, Penguatan Stniktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing,

    Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai Lingkungan Hidup yang

    Berkelanjutan, Keinajuan Budaya yang Mencenninkan Kepribadian Bangsa, Penegakan

    Sistem Hukiim yang Bebas Konipsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi

    Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Selundi Warga, Pengelolaan

    Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerali dalam

    Kerangka Negara Kesatuan.

    Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, tennasuk penguatan

    stniktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah

    menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menumnkan angka kematian ibu dan

    bayi, Menmnnkan angka stunting pada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan

    Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggimaan produk farmasi dan alat kesehatan

    dalam negeri.

    Kantor Kesehatan Pelabulian Kelas III Lhokseumawe sebagai unit pelaksana teknis

    dibawali Direktorat Jenderal Pencegalian dan Pengendalian penyakit mendukimg pelaksanaan

    penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

    B, Tujuan

    Guna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan kliususnya Ditjen pencegahan dan

    Pengendalian penyakit dalam Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan

    pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat.

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe Memiliki tujuan startegis

    Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah

  • C. SASARAN STRATEGIS

    Dalam mencapai tiijuan Strategis ditetapkan sasaraa strategis, yaitii ( KKP Kelas III

    Lhoksemnawe) meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan

    sebesar 100%

  • BAB III

    ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI

    Arab kebijakan dan strategi kegiatan KKP Kelas III Lhokseumawe adalali menduknng

    kebijakan dan strategi Ditjen P2P dan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh inovasi

    dan pemanfaatn teknologi ditetapkan arah kebijakan KKP Kelas III Lhokseuinawe sebagai

    berikut:

    1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko

    2. Penguatan akuntabilatas dalam upaya mewujudkan refonnasi birokrasi.

    3. Penguatan kapasitas dan pengembangan Suinber Daya manusia

    4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program

    5. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit

    6. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko

    7. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan

    8. Pencegalian dan penanggulangan KLBAVabah termasuk yang berdimensi intemasional

    9. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan pengendalian

    penyakit

    10. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat

    11. Pelayanan kesehatan jiwa

    12. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit

    dan penyehatan lingkungan

    13. Arah Kebijakan tersebut didukung melalui 10 strategi yaitu;

    14. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal

    15. Melaksanakan advokasi dan sosiahsasi

    16. Melaksanakan intensifikasi,akselerasi dan inovasi program

    17. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang Pencegahan dan Pengendalian

    Penyakit

    18. Memperkuat Jejaring keija dan kemitraan

    19. Memperkuat manajemen logistik

    20. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)

    21. Melaksanakan monitoring,evaluasi dan pendampingan teknis

    22. Mengembangkan dan memperkuat system pembiayaan program

    23. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif

  • D STRATEGI

    Seperti yang telah ditetapkan di Bab sebeliramya, bahwa KKP Kelas III

    Lhoksemnawe telali menatapkan tujuan strategis yang mendukimg strategi program

    Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Taliun 2020 - 2024 serta mengacii pada strategi

    Keinenterian Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui strategi aksi kegiatan sebagai

    berikut;

    1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan factor risiko

    2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan factor risiko

    3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan factor risiko

    4. Peningkatan komunikasi dan advokasi

    5. Penguatan akimtabilitas

    6. Peningkatan kapasitas sumber day a manusis

    7. Kerjasama lintas sector dan program

    1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

    Upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan

    Kelas III Lhokseumawe ditempuh dengan cara:

    a. Mengusulkan penambahan tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan standar

    ketenagaan dan kebutuhan di lapangan;

    b. Menyertakan/mengirim petugas imtuk mengikuti diklat baik teknis maupun

    manajemen.

    Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalitas pegawai sehingga mampu

    menjawab tantangan dan pennasalahan yang dihadapi di lapangan dengan cepat dan

    tepat. Disamping itu juga perlu dilakukan pembinaan secara berkesinambimgan dan

    berjenjang dari masing masing pejabat di lingkimgan Kantor Kesehatan Pelabuhan

    Kelas III Lhokseumawe.

    2. Melengkapi sarana dan prasarana

    Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran dalam operasional kegiatan, langkah

    yang akan dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe

    antara lain melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana

    penunjang dibidang ketata usahaan, pengendalian karantina & surveilans eidemiologi

    dan dibidang pengendalian risiko lingkungan dan kesehatan lintas sector termasuk

    pengendalian vektor.

  • 3. Memperbaiki Manajemen Program

    Manajemen program menipakan alat penting dalam mencapai sasaran dan tujuan yang

    telah ditetapkan. Manajemen program akan berjalan baik bila disusun secara

    terencana sesuai dengan kebutuhan.

    Langkah yang dilakukan dalam perbaikan manajemen program ini meliputi

    penyusunan rencana secara sistematis dan berkelanjutan yang dibagi berdasarkan

    skala waktu (jangka pendek, menegah dan panjang) dan bersifat bottom up.

    Selanjutnya untuk mengetahui dan menilai basil kegiatan akan diadakan monitoring

    dan evaluasi secara berkala. Petunjuk teknis pelaksanaan KKP Kelas 111

    Lhokseumawe menjadi acuan imtuk pelaksanaan kegiatan di wilker. Semua tugas dan

    fimgsi dilaksanakan sesuai dengan standart prosediir operasional (SPO).

    4. Meningkatkan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

    Dalam rangka mencegah masiik dan keluamya penyakit karantina dan penyakit

    menular berpotensi wabah melalui pelabuhan, maka penerapan surveilans

    epidemiologi yang efektif perlu dilakukan. Penerapan system surveilans epidemiologi

    yang efektif akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan system kewaspadaan dini

    dan upaya cegali tangkal terhadap penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi

    wabah. Hal ini dimungkinkan bila dilakukan oleh tenaga yang terampil dibidangnya

    dan didukung fasilitas yang memadai.

    Langkah yang akan dilakukan dalam mengefektifkan kegiatan surveilans

    epidemiologi adalah dengan melakukan pengamatan dan pengawasan, mengumpulkan

    data secara terns menerus serta melakukan analisis data. Hasil analisis tersebut

    dijadikan bahan rekomendasi dalam mengambil suatu kebijakan dan tindak lanjutan

    yang akan dilakukan terhadap objek yang berpotensi sebagai media transmisi penyakit

    atau masalah kesehatan di wilayah keija.

    5. Meningkatkan Pengendalian Risiko Lingkimgan dan Kesehatan Lintas Wilayali

    Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga eksistensi KKP

    di masa yang akan datang, agar persepsi masyarakat tetap positif terhadap keberadaan

    KKP. Upaya pengendalian risiko lingkimgan menjadi perhatian utama Kantor

  • Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe mengingat angka kesakitan tertinggi di

    wilayah pelabulian Lhokseumawe disebabkan oleh penyakit yang berbasis

    lingkungan.

    6. Mengadakan Koordinasi, Kemitraan Dan Jejaring Kerja

    Upaya imtuk mempercepat pencapaian program akan dilakukan dengan mengadakan

    koordinasi lintas program dan lintas sektor guna menyamakan persepsi dalam

    menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.

    7. Melaksanakan Promo si Kesehatan

    Untuk bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat, maka KKP perlu melakukan

    promosi kesehatan. Promosi ini dilaksanakan melalui pembuatan brosur dan leaflet,

    mengadakan penyuluhan tentang kesehatan, pembuatan buletin yang berisi tentang

    masalah kesehatan dan perkembangan KKP.

    8. Memperkuat Instalasi

    Untuk mendukung tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe

    perlu memperkuat instalasi yang sudah ada. Langkah yang dilakukan dalam

    memperkuat instalasi adalah dengan menambah peralatan dan bahan laboratorium dan

    klinik sehingga cakupan jenis pelayanan dapat diperluas.

    9. Penerapan Prosedur Kerja Sesuai SPO

    Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe dalam bekeija

    senantiasa dituntut melaksanakan tugas dengan mengacu pada Standar Prosedur

    Operasional (SPO) dan dilaksanakan sesuai SPO dengan petunjuk teknis pelaksanaan

    kegiatan yang disusun oleh KKP Kelas III Lhokseumawe.

    E. Kerangka regulasi

    Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana pelayanan.

    Sebagai pelaksana pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan yang bermutu. Dalam

    menjalankan peran pemerintah ini tentimya membutuhkan dukimgan regulasi yang menjadi

    landasan dan dasar hukum sehingga tidak salali arah dan mempunyai aspek perlindungan

    yang kuat.

  • Disamping peratiiran penmdang-undangan yang disusun oleh pusat juga diperliikan

    peraturan dalam bentuk Standar Operating Procedur (SOP) yang dibuat oleh satuan Kerja.

    Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar dan mutii dalain pelayanan.

    Saat ini sudah tersedia regulasi, antara lain ;

    1). SOP pemeriksaan kapal yach oleh Badan Penguasaan Kawasan Sabang

    2). SOP Surveilaans Epidemiologi di Pelabulian- Bandara

    3). SOP Penerbitan ICY

    4). SOP Pengawasan Lain Lintas Kapal

    5). SOP Penerbitan SSCC - SSCEC

    6), SOP Sanitasi Kapal

    Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Program Pencegahan dan

    Pengendalian Penyakit dan sasaran strategis KKP Sabang beberapa kebutuali regulasi yang

    dibutuhkan antara lain:

    1). Regulasi dalam deteksi dini di pelabuhan

    2). Regulasi Peningkatan respon kejadian penyakit dan factor risiko

  • BABIV

    TARGET KINERJA DAN KEGIATAN

    Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalan

    Penyakit taliun 2020-2024, Tujuan, Arab Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis

    sebagaunana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka target kinerja dan kerangka

    pendanaan program dan kegiatan KKP Kelas III Lbokseiunawe 2020-2024.

    A. Target Kinerja

    Target kinerja meaipakan pendaian dari pencapaian program yang diukur secara

    berkala dan dievaliiasi pada akliir tabun 2024. Sasaran kinerja dibitung secara kimiulatif

    selama lima tabun dan berakbir pada tabun 2024.

    Tabel.

    Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis RAK KKP Kelas

    III Lbokseumawe 2020-2024

    No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator

    Meningkatnya

    Pelayanan

    Kekarantinaan di

    Pintu Masuk Negara

    dan Wilayab

    Terselenggaranya

    pengendalian faktor resiko

    dipintu masuk negara

    1. Jumlali pemeriksaan

    orang, alat angkut, barang

    dan lingkungan sesuai

    standar kekarantinaan

    kesebatan sebesar 83%

    2. Persentase faktor risiko

    penyakit dipintu masuk

    yang dikendalikan pada

    orang, alat angkut, barang

    dan lingkungan sebesar

    90%

    3. Indeks Pengendalian

    Faktor Risiko di pintu

    masuk negara sebesar

    67%

    4. Nilai kinerja anggaran

    Terwujudnya pengendalian

    factor resiko di pintu masuk

    Negara

  • Meningkatnya tata kelola

    manajemen KKP

    sebesar 80

    5. Nilai Indikator Kinerja

    Pelaksanaan Anggaran 90

    6. Kinerja implementasi

    WBK satker sebesar 70

    7. Persentase Peningkatan

    kapasitas ASN sebanyak

    20 JPL sebesar 80%

    B. Kegiatan

    Dalam rangka menjainin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran

    Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program,

    Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kineija Kegiatan Rencana Aksi kegiatan 2020-2024.

    Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah Meningkatnya

    faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan, Untuk mencapai sasaran basil,

    maka kegiatan yang akan dilakukan adalali;

    1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar

    kekarantinaan kesehatan

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Pemeriksaaan alat angkut orang, barang dan suplay terbatas di atas alat angkut

    b. Pemeriksaan sanitasi kapal/pesawat

    c. Pemeriksaan HAC dan skrining

    2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat

    angkut, barang dan lingkungan

    Kegiatan yang dilakukan;

    a. Penyelidikan epidemiologi

    3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

    Kegiatan yang dilkukan

    a. Pengawasan kualitas air di kapal dan pesawat

    b. Pemeruksaan kualitas air bersih ke laboratorimn

    c. Inspeksi TPP di pelabuhan dan bandara

    d. Pemeriksaan sampel makanan ke laboratorium

    e. Inspeksi gedimg dan bangunan pelabuhan dan bandara

    Strategis, dan

  • f. Uji resistensi insektisida

    4. Nilaikinerja anggaran

    Kegiatan yang dilakukan :

    a. Penyusunan rencana program dan recana anggaran

    b. Pelaksanaan pementauan dan evaluasi pengelolaan keuangan dan

    perbendaharaan

    c. Pengelolaan kepegwaian

    d. Pelayanan lunum, nimah tangga dan perlengkapan

    e. Kegiatan yang dilakukan

    f. Peningkatan kualitas SDM teknis

    C. Kerangka Pendanaan

    Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai target

    Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN baik yang

    bersumber dari Rupiah Mumi, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau

    Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan

    Badan Usalia (KPBU) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

  • Pendanaan Bersumber APBN

    Tahun 2020-2024

    Alokasi ( Dalam ribum Rupiah)TargetSasaran Program(Outcome)/Sasaran Kegiatan

    (Output)/Indikator

    No2023 20242024 2020 2021 20222020 2021 2022 2023

    KKP Sabang8.543.477 8.726.4718.863.553 8.255.321 8.372.877

    1.332.1631.268.726100% 118.890 291.768 1.208.311Jumlah pemeriksaan orang, alatangkut, barang dan lingkungansesuai standar kekarantinaan

    kesehatan

    100 % 100% 100% 100%1

    998.604998.604 998.604100% 100% 949.122 199.917Persentase faktor risiko penyakitdipintu masuk yang dikendalikanpada orang, alat angkut, barang danlingkunganIndeks Pengendalian faktor risikodi Pintu Masuk Negara

    100% 100% 100%2

    421.402401.335 401.33585% 90% 180.401 190.91780% 80% 85%3

    2.507.8882.388.464 2.388.46485% 85% 90% 515.376 547.00Nilai kinerja anggaran 80% 80%4

    2.388.464 2.507.8882.274.728 2.388.464Nilai indikator kinerja pelaksanaananggaran

    75% 75% 80% 80% 85% 2.274.7285

    315.000300.000 300.000 315.000Kinerja implementasi WBK Satker 70% 70% 75% 75% 140.233.70%6

    612.883 643.527555.903 583.69855% 60% 65% 70% 71.2657 Presentase peningkatan KapasitasASN Sebanvak20 JPL

    54%

  • BABIV

    PENUTUP

    Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III Lhoksemnawe Taliim 2020-2024 ini

    disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaianupaya KKP

    Kelas III Lhoksemnawe dalam kunm waktu lima tahunkedepan. Dengan demikian, Bidang/

    Seksi di KKP III Lhoksemnawe target kinerja yang telah disusun dan akan dievaluasi pada

    pertengahan periode (2022) dan akhir periode 5 tahun (2024) sesuai ketentuan yang berlaku.

    Penyusunan dokumen ini melibatkan semua Bidang/seskidi KKP Kelas III

    Lhoksemnawe. Oleh karena itu kepada semua pihak yang telali berkontribusi disampaikan

    penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besamya.

    Diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III

    Lhoksemnawe upaya dukungan manajemen memberikan kontribusi yang bermakna dalam

    Pencegahan dan Pengendalian Penyakit khususnya dan ummnnya pembangunan kesehatan

    untuk menuamkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit seita pencapaian

    sasaran program berdasarkan komitmen nasional dan intemasional.

    Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini, maka akan

    dilakukan penyempmnaan sebagai mana mestinya.

  • PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

    NPENANGGUNG JAWABSASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJANO

    O

    653 41 2

    Kepala Kantor Kasi PKSEJumlah pemeriksaan orang,barang, alat angkut danLingkungan

    11 Meningkatnya factor

    resiko penyakit di pintu

    masuk yang dikendalikansebesar 100%

    Kasi PRL & UKLW

    Kepala Kantor Kasi PKSE

    2Kasi PRL & UKLWPresentasi faktor Risiko

    yang dikendalikan padaorang, barang, alat angkutdan lingkungan.

    Kasi PKSEKepala Kantor

    Kasi PRL & UKLW

    Terwiijudnyapengendalianfaktor Risiko di Pintu

    Masuk

    2 1

    Kepala Kantor Kasi PKSE

    Indeks Pengendalian faktorrisiko di Pintu Masuk

    Negara

    Kasi PRL & UKLW

    3. 1

    Meningkatnya tata kelolaKelola manajemenKKP

    Kepala Kantor Kasubbag TU

    Nilai kinerja anggaran 80%2.Kasubbag TUKepala Kantor

    Nilai indikator kinerjapelaksanaan anggaran 75% Kepala Kantor Kasubbag TU3.

  • Kinerja implementasi WBKSatker 70% Kasubbag TUKepala Kantor4,

    Presentase pegawai yangdikembangkankompetensinya 54%