Upload
lydung
View
233
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENYISIPAN PERMAINAN KATA
DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA
BAHASA CHINA
DI SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
WARSIANA PURWATI
C 9608036
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :
Kedua orang tua yang sudah memberikan semangat, doa dan dukungan
material pada penulis.
Almamater-almamater D3 Bahasa China.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Teruslah berlayar, jangan menunggu keajaiban itu datang.
Teruslah berusaha jika melakukan sesuatu, jangan menunggu sesuatu itu
datang tetapi hampirilah sesuatu itu
(HR.Bukhari)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan judul “PENYISIPAN PERMAINAN KATA DALAM PEMBELAJARAN
KOSAKATA BAHASA CHINA DI SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR” ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai sebutan Ahli Madya
Bahasa China pada program III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima
setiap masukan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Terima kasih penulis ucapkan
kepada pihak-pihak yang yang telah membantu selesainya Tugas Akhir ini:
1. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program D3 Bahasa China.
3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program D3 Bahasa
China.
4. M. Bagus Sekar Alam, S.S., Msi., selaku Pembimbing Akademik.
5. Christina, S.E., selaku Pembimbing pertama atas pengarahan dan
masukkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Iwan Kusmartono, S.H., selaku Pembimbing kedua atas pengarahan dan
masukkannya.
7. Hj.Endang Widowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 03 Jaten
Karanganyar yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
mengajar dan mengambil data sekolah.
8. Reni Asyaroh NS, S.E., S.Pd., selaku Ketua Program RSBI yang telah
membantu penulis sehingga bisa mengajar dan mengambil data sekolah yang
diperlukan.
9. Sri Handayani, Ama.Pd., dan Christiana Wijayanti, S.Pd., selaku Guru Kelas
1A yang telah banyak membantu penulis dalam pengajaran.
10. Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan pada penulis.
11. Semua teman dari D3 Bahasa China angkatan 2008, terutama Fenti, Anggun,
Andri dan Pipit yang selalu membantu dalam semua hal.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan informasi tentang pembelajaran bahasa China.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Warsiana Purwati, 2011. Penyisipan Permainan Kata dalam Pembelajaran
Kosakata Bahasa China di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar. Program Diploma III
Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bahasa yang mulai dipelajari saat ini adalah bahasa China. Di SD Negeri 03
Jaten sendiri, bahasa China belum masuk ke kurikulum sekolah. Untuk mengajarkan
bahasa China kepada anak kecil, penulis menggunakan beberapa penyisipan
permainan kata. Masalah yang penulis temui dalam pembelajaran, misalnya: Apakah
penyisipan permainan kata mampu mempermudah pembelajaran bahasa China,
hambatan apa sajakah yang ditemui dan bagaimana penanganan hambatannya.
Tujuan dari penyisipan permainan kata ini untuk mengetahui manfaat penyisipan
permainan kata dalam pembelajaran kosakata bahasa China, hambatan yang dihadapi
siswa dan penanganan hambatan dalam pembelajaran.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi,
wawancara dengan guru dan siswa SD Negeri 03 Jaten dan studi pustaka.
Hasil penelitian dengan menggunakan penyisipan permainan kata dalam
pembelajaran kosakata mengalami peningkatan dibandingkan dengan menggunakan
metode ceramah. Peningkatan nilai siswa dengan metode ceramah dibandingkan
dengan menggunakan metode penyisipan permainan kata sebanyak 55,2%. Dalam
kegiatan belajar mengajar terdapat hambatan-hambatan seperti, siswa-siswi yang
sering ramai, kurangnya waktu belajar dan yang paling penting pelajaran bahasa
China hanya sebagai ekstrakulikuler di sekolah. Hambatan tersebut dapat diatasi
dengan beberapa penanganan yaitu: adanya pengulangan materi dalam pembelajaran,
menggunakan peringatan/penghukuman jika ada siswa yang ramai saat pembelajaran.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah proses belajar
mengajar dengan menyisipkan permainan kata dalam pembelajaran kosakata bahasa
China ternyata efektif dan dapat diterima siswa dengan baik. Prestasi belajar siswa
pun menjadi lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan presentasi nilai siswa yang
mengalami peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
摘要
使用插入文字游戏以教学中文词汇。
在 国立小学三 Jaten ,汉语课还 不属于学校的课程项目。教汉语给小
孩,作者用很多教学媒体比如:图片,影片或 PPT 以教汉语词汇。此外作者也
用文字游戏教学。目的是利用文字游戏是否能提高教学汉语词汇。
作者实习教中文词汇用插入一些文字游戏。利用的文字游戏其中是玩猜
谜语和乱文字。用文字游戏之前,老师用图片和 PPT 媒体来解释词汇,学生一
边听一边模仿老师的话。其次的中文课老师给学生测验,让他们回答问题。考
题用文字游戏。
教学的过程利用插入文字游戏以教学中文词汇,果然是相当成功的。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN........................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
MOTTO............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... viii
提要…………………………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 6
A. Pembelajaran Kosakata Bahasa China.................................. 6
1. Pengertian Belajar............................................................ 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2. Pengertian Kosakata........................................................ 7
3. Pengertian Bahasa Mandarin........................................... 10
B. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran...................... 12
1. Pengertian Permainan....................................................... 12
2. Pembelajaran Kosakata dengan Teknik Permainan......... 14
3. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran................ 21
BAB III PEMBAHASAN...................................................................... 22
A. Gambaran Umum Sekolah.................................................... 22
1. Sejarah Sekolah............................................................... 22
2. Visi dan Misi Sekolah..................................................... 23
3. Kegiatan Ekstrakurikuler................................................. 24
4. Keadaan Sekolah............................................................. 24
B. Kegiatan Praktik Kerja.......................................................... 25
1. Observasi Kelas............................................................... 25
2. Pembuatan Satuan Pembelajaran..................................... 27
3. Proses Belajar Mengajar.................................................. 41
C. Masalah Pembelajaran........................................................... 46
D. Upaya Penanganan................................................................ 47
BAB IV PENUTUP................................................................................ 49
A. Simpulan............................................................................... 49
B. Saran...................................................................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51
DAFTAR WEBSITE....................................................................................... 52
LAMPIRAN..................................................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Jadwal Praktek Mengajar 26
Tabel 3.2 Tabel Perbandingan nilai 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi,
saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan
meningkatkan kemampuan intelektual. Memasuki jaman globalisasi
seperti sekarang ini peranan bahasa sangat penting. Sekarang ini banyak
perusahaan-perusahaan yang mencari karyawan yang bisa berbahasa
China. Hal ini dapat dilihat pada lowongan pekerjaan yang mensyaratkan
kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa China sebagai salah satu bahan
pertimbangan.
Di Indonesia bahasa China semakin berkembang. Bahasa China
menjadi bahasa yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Sekarang ini
bahasa China sudah masuk ke kurikulum sekolah. Selain di sekolah-
sekolah banyak lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa
China, baik lembaga formal maupun non formal. Bahasa China dianggap
mampu membentuk siswa ideal yang memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik, sehingga diharapkan dapat menghadapi pasar global dimasa
depan.
Di Karanganyar sendiri bahasa China masih dianggap sangat baru,
tetapi dengan adanya sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional) bahasa China sudah mulai dilirik untuk masuk kurikulum.
Penulis memilih untuk mengajar di SD Negeri 03 Jaten yang sudah RSBI.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sekolah ini terletak di Jalan Solo-Tawangmangu km 09. Walaupun sudah
bertaraf Internasional SD Negeri 03 Jaten masih belum memasukkan
bahasa China ke kurikulum mereka. Mereka masih mengutamakan bahasa
Inggris sebagai bahasa asing yang wajib dipelajari.
Penulis mengajar di kelas 1A, siswa-siswa kelas 1A sebagian besar
belum pernah belajar bahasa China. Tetapi siswa-siswi kelas 1A menerima
dengan senang pelajaran bahasa China, karena akan bisa menambah
wawasan buat mereka. Penulis berpikir bagaimana caranya memberikan
pelajaran bahasa China yang masih baru buat siswa-siswa kelas 1A?
Selama kurang lebih 2 bulan penulis memberikan pelajaran bahasa
China, penulis bisa merasakan pengalaman mengajar bahasa China kepada
pemula seperti siswa-siswi kelas 1A. Penulis menemukan hambatan-
hambatan dalam mengajar bahasa China. Sifat siswa-siswi yang masih
anak-anak membuat penulis harus banyak berpikir dalam mengajar, agar
mereka bisa menerima pelajaran baru yaitu bahasa China. Penerapan
model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan
salah satu upaya guru dalam pembelajaran. Penggunaan media-media
pembelajaran yang menarik memberikan dampak positif dalam kegiatan
belajar-mengajar di kelas. Jika pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
menggunakan model pembelajaran yang tepat dan juga menggunakan
media yang menarik akan dapat membantu guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pembelajaran bahasa China diharapkan lebih banyak melatih siswa
untuk melakukan latihan-latihan tertulis dan menghafalkan kata atau tata
bahasa Mandarin, bahkan ada siswa yang takut ketika ada pelajaran bahasa
China karena merasa tidak bisa, ada juga yang malas karena hanya disuruh
membaca dan menterjemahkan, jadi siswa menjadi kurang aktif di dalam
pembelajaran. Oleh karena itu seorang pengajar harus bisa memilih
metode pembelajaran yang tepat supaya siswa bisa berperan aktif dalam
pembelajaran.
Untuk mendapatkan hal tersebut, maka perlu strategi pembelajaran
bahasa China yang mendorong siswa aktif dalam pembelajaran bahasa
China yaitu salah satunya dengan media permainan kata. Permainan kata
sangat banyak sekali jenisnya, tetapi di sini penulis hanya mengunakan
beberapa permainan kata, misalnya TTS (Teka Teki Silang), acak kata,
dan tebak kata. Dengan menggunakan permainan kata ini diharapkan
siswa akan lebih tertarik belajar bahasa China tanpa dibebani rasa takut,
dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran bahasa China terutama pada
taraf penguasaan kosakata. Di sini penulis mengutamakan pembelajaran
kosakata dengan pinyin, karena anak-anak masih belum bisa untuk
menulis hanzi(huruf China). Dengan latar belakang di atas, maka penulis
mengambil judul penulisan tugas akhir: Penyisipan Permainan Kata
dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa China di SD Negeri 03 Jaten
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditemukan beberapa
rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah penyisipan permainan kata mampu mempermudah
pembelajaran kosakata bahasa China kelas 1A SD Negeri 03 Jaten?
2. Hambatan apa sajakah yang ditemui dalam pembelajaran kosakata
bahasa China dengan penggunaan permainan kata?
3. Bagaimanakah penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan
menggunakan permainan kata di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manfaat penyisipan permainan kata dalam
pembelajaran bahasa China di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi siswa dalam
mempelajari kosakata bahasa China dengan permainan kata.
3. Untuk mengetahui penanganan hambatan pengenalan kosakata
dengan permainan kata di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Menambah teori pengajaran terhadap penyisipan permainan kata
dalam upaya mempermudah pembelajaran kosakata bahasa China
di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengenalan
kosakata bahasa China setelah mengikuti proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan
beberapa permainan kata.
b. Bagi Guru
Diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, karena dengan
memanfaatkan permainan kata di kelas 1A dapat
mempermudah pembelajaran kosakata bahasa China.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kosakata Bahasa China
1. Pengertian Belajar
Definisi belajar sangat luas sekali, banyak pakar yang
mendefinisikan pengertian belajar. Menurut Thursan Hakim, belajar
adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir,
dan kemampuan. Sedangkan menurut Slameto, belajar merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut R. Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto dalam
bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,
memberikan dua definisi belajar, yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Definisi belajar menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya
Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam suatu situasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat
melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di
dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan
kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut
mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
2. Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar, namun kita perhatikan masih
banyak para ahli yang masih berbeda dalam menafsirkan maknanya.
Untuk itu, diperlukan lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan
kesimpulan mengenai pengertian kosakata. Soedjito dalam Tarigan
(1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata
yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh
seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu
pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Selanjutnya, istilah kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1988:462) kosakata berarti pembendaharaan kata atau
vocabuler. Kemudian Keraf (1991:24) dalam bukunya mengemukakan
bahwa kosakata atau pembendaharaan kata suatu bahasa adalah
keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.
Dalam KBBI (Depdiknas, 2001:513) kata adalah unsur bahasa
yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan fikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Hocket
mengemukakan pendapatnya mengenai istilah kata. Pendapatnya
tersebut menyebutkan bahwa kata itu didasarkan pada „kesenyapan‟
dan „isolabilitas‟. Kemudian pendapat Hocket tersebut dipertegas
dalam Parera (1992:3) bahwa kata adalah tiap segmen dari sebuah
kalimat yang diapit oleh sendi-sendi yang berturut-turut
memungkinkan adanya kesenyapan.
Untuk lebih memahami pengertian kosakata, maka penulis
mengutip salah satu tulisan Kridalaksana dalam Tarigan (1994:446)
yang menyatakan bahwa kosakata adalah (1) komponen bahasa yang
memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam
bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis
atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus,
tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.
Dengan paparan para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
kosakata adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
dimiliki seseorang penulis atau pun juga dimiliki seseorang pembicara.
Kosakata ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pengajaran
bahasa, sebab penguasaan kosakata sangat berpengaruh terhadap
keterampilan berbahasa. Semakin banyak kosakata yang dimiliki,
semakin terampil pula seseorang dalam berbahasa. Dengan penguasaan
kosakata ini memungkinkan seseorang lebih terampil dalam menulis,
seperti menulis narasi. Menulis ini membutuhkan kosakata yang
banyak untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada
pembacanya.
Kosakata bahasa mandarin dapat terbentuk dari satu atau gabungan
dua sampai tiga aksara China ( Hanzi ). Penulisan hanzi berbeda dari
penulisan huruf abjad. Hanzi diperoleh dari gambaran yang memiliki
maksud, sehingga setiap hanzi memiliki arti berbeda. Oleh sebab, itu
untuk menuliskan kosakata tertentu perlu menggabungkan Hanzi.
3. Pengertian Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin (Tradisional: 北方話, Sederhana: 北方话, Hanyu
Pinyin: Běifānghuà, harafiah: "bahasa percakapan Utara" atau
北方方言 Hanyu Pinyin: Běifāng Fāngyán, harafiah: "dialek Utara")
adalah Bahasa Tionghoa yang dituturkan di sepanjang utara dan barat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
daya Republik Rakyat China. Kata "Mandarin", dalam bahasa Inggris
(dan mungkin juga Indonesia), digunakan untuk menerjemahkan
beberapa istilah China yang berbeda yang merujuk kepada kategori-
kategori bahasa China lisan.
Dalam pengertian yang sempit, Mandarin berarti Putonghua
普通话 dan Guoyu 國語 yang merupakan dua bahasa standar yang
hampir sama yang didasarkan pada bahasa lisan Beifanghua.
Putonghua adalah bahasa resmi China dan Guoyu adalah bahasa resmi
Taiwan. Putonghua yang biasanya dipanggil Huayu juga adalah salah
satu dari empat bahasa resmi Singapura.
Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua (secara
harafiah berarti "bahasa percakapan Utara"), yang merupakan sebuah
kategori yang luas yang mencakup beragam jenis dialek percakapan
yang digunakan sebagai bahasa lokal di sebagian besar bagian utara
dan barat daya Cina, dan menjadi dasar bagi Putonghua dan Guoyu.
Beifanghua mempunyai lebih banyak penutur daripada bahasa apapun
yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi yang
sama sekali tidak dapat dimengerti. Seperti ragam-ragam bahasa China
lainnya, ada banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa Mandarin
itu merupakan semacam dialek, bukan bahasa.
Kata Mandarin dalam bahasa Indonesia sendiri sepertinya diserap
dari bahasa Inggris yang mendeskripsikan bahasa China juga sebagai
bahasa Mandarin. Namun sebenarnya, kata Mandarin ini diserap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
bahasa Inggris dari bahasa China sendiri. Mandarin secara harfiah
berasal dari sebutan orang asing kepada pembesar-pembesar Dinasti
Qing di zaman dulu. Dinasti Qing adalah dinasti yang didirikan oleh
suku Manchu, sehingga pembesar-pembesar kekaisaran biasanya
disebut sebagai Mandaren (Hanzi: 滿大人) yang berarti Yang Mulia
Manchu. Dari sini, bahasa yang digunakan oleh para pejabat Manchu
waktu itu juga disebut sebagai bahasa Mandaren. Penulisannya
berevolusi menjadi Mandarin di kemudian hari.
* Guoyu (Hanzi: 國語) adalah sebutan lain bagi dialek Utara
bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin. Guoyu berarti
harfiah "bahasa nasional", sesuai dengan kenyataan bahasa Mandarin
ditetapkan sebagai bahasa resmi pemerintahan dan nasional di
beberapa negara seperti Republik Rakyat China dan Republik China di
Taiwan.
* Huayu (Hanzi: 華語) adalah nama lain dari dialek Utara bahasa
Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin sekarang ini. Huayu
berarti harfiah "bahasa Hua", merupakan bahasa yang umum
digunakan oleh orang China dalam hal ini menunjuk kepada bahasa
Mandarin yang luas dituturkan.
Bahasa Mandarin sendiri merupakan bahasa kedua yang masuk ke
Indonesia setelah bahasa Inggris pada tahun 1900an. Sekarang ini
bahasa Mandarin dilirik oleh orang-orang di seluruh dunia tak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
terkecuali Indonesia. Banyak masayarakat Indonesia yang ingin
mempelajari bahasa Mandarin, ini terbukti dari banyaknya instansi-
instansi seperti sekolah dan tempat-tempat les yang banyak membuka
kelas bahasa Mandarin.
B. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran
1. Pengertian Permainan
Sesuatu yang digunakan untuk bermain barang atau sesuatu
yang dipermainkan. Dari kata dasar main melakukan permainan untuk
menyenangkan hati dengan menggunakan alat atau tidak
(KBBI,1995:614-615)
Jenis jenis permainan terdapat empat macam, yaitu :
a. Teka teki
b. Permainan untuk melatih struktur kalimat
c. Permainan untuk melatih kosakata
d. Permainan untuk melatih membaca dan menjawab pertanyaan
secara tertulis.
(utama, 1995: 614-615)
Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang
berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (sadiman,1996:7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Untuk melatih ketrampilan dalam bidang kebahasaan dapat
kita lakukan dengan menggunakan berbagai permainan bahasa.
Permainan bahasa mempunyai tujuan ganda, yakni: untuk
memperoleh kegembiraan, dan untuk melatih ketrampilan tertentu
dalam bidang kebahasaan.
Ketrampilan bahasa yang dilatihkan, tetapi tidak menimbulkan
kegembiraan maka aktivitas tidak dapat juga dinamakan permainan
bahasa. Jenis permainan bahasa yang dipilih dan disajikan sudah
seharusnya sesuai dengan ketrampilan yang dilatihkan (Soeparno,
1980:58). Secara tidak langsung permainan bahasa juga dapat
memupuk rasa solidaritas , sportivitas, kreativitas dan rasa percaya
diri.
Permainan bahasa itu sendiri dapat dikelompokkan sesuai
dengan kemampuan berbahasa yang akan dicapai dalam proses
belajar mengajar yaitu, permainan mendengarkan, berbicara dan
menulis dan sebagainya. Tetapi ada pula yang mengelompokkan
permainan menurut bagian bahasa mana yang akan dilatihkan dalam
permainan itu, misalnya permainan untuk melatih tata bahasa
,kosakata,struktur dan sebagainya.
2. Pembelajaran kosakata dengan teknik permainan
Harus disadari benar-benar bahwa tujuan pembelajaran
kosakata adalah untuk mengembangkan minat para siswa pada kata-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
kata. Para siswa yang ingin tahu membaca besar, tentu akan mudah
memperkaya kosakata dan menjadi lebih mudah membedakan dan
berpikir secara logis. Menurut soeparno (1980:64-65) ada beberapa
kelebihan dari permainan bahasa sebagai media pembelajaran.
Kelebihan itu antara lain :
a. Permainan bahasa merupakan media pembelajaran bahasa
yang dapat dipakai untuk meningkatkan kadar keaktifan
pembelajar dalam proses belajar mengajar.
b. Permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan
kembali kegairahan pembelajar dalam belajar yang sudah
mulai lesu.
c. Sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong
pembelajaran untuk berlomba-lomba maju.
d. Selain untuk menimbulkan kegairahan dan melatih
ketrampilan berbahasa tertentu, permainan bahasa memupuk
berbagai sikap yang positif seperti solidaritas, kreatifitas dan
rasa percaya diri.
e. Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa
biasnya mengesankan hingga sulit dilupakan.
Permainan bahasa juga banyak memiliki kekurangan diantara
lain :
a. Pada umumnya jumlah siswa di dalam kelas terlalu besar.
Hal tersebut akan menimbulkan kesulitan untuk melibatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu
justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung.
b. Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat
media permainan.
c. Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal
tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan.
d. Banyak yang memperlakukan permainan bahasa hanya untuk
mengisi waktu kosong saja.
e. Permainan bahasa banyak mengandung spekulasi. Siswa
yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan
ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa
lain.(Suparno,1988:64-65)
Dalam alat atau media mengajar dimasukkan juga segala
permainan yang dapat dimainkan oleh pelajar berkelompok, sekelas
atau berdua.contohnya ialah: a) permainan teka-teki, permainan untuk
melatih struktur kata, permainan untuk melatih membaca dan
menjawab pertanyaan secara tertulis, permainan untuk melatih
pendengaran untuk membedakan dan mengidentifikasi kata-
kata(utama,1993:211).
Dalam penelitian ini jenis permainan yang akan digunakan
adalah tentang permainan kata. Permainan kata dan huruf dapat
memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan.
Siswa dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
tanggapan dan keputusan. Dalam memainkan suatu permainan, siswa
dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara
yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan sanjungan dan
semangat. Hindari kesan bahwa siswa melakukan kegagalan. Jika
permainan sukar dilakukan oleh siswa, maka guru perlu membantu
agar siswa merasa senang dan berhasil dalam belajar. Permainan kata
yang digunakan, yang berupa teka teki silang, acak kata, dan tebak
kata.
a) TTS (Teka Teki Silang)
Teka teki silang atau TTS adalah suatu permainan dimana kita
harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan
huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang
diberikan. Permainan ini dapat digunakan sebagai teknik untuk
melatihkan penguasaan kosakata dan ketrampilan membaca. Media
yang diperlukan untuk permainan ini adalah gambar yang di dalamnya
terdapat rangkaian kotak bujur sangkar atau persegi empat sama sisi.
Kotak-kotak tersebut sebagian berwarna putih dan yang lain berwarna
hitam. Pada sebagian kotak berwarna putih diberi nomor yang
mengindikasikan nomor jawaban. Dalam permainan, kotak berwarna
putih itu harus diisi dengan huruf-huruf. Susunan huruf-huruf tersebut
baik secara horisontal maupun vertikal akan membentuk kata yang
merupakan jawaban dari pertanyaan yang ada. Pertanyaan terdiri dari
dua macam, yaitu pertanyaan untuk jawaban yang harus ditulis secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
horisontal (mendatar) dan pertanyaan untuk jawaban yang harus
ditulis secara vertikal (menurun). Pertanyaan biasanya ditulis di
bawah atau di samping gambar.
Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan
menemukan jawaban. Kehidupan penuh dengan teka-teki yang
kadangkala menyenangkan, membingungkan dan menyulitkan
langkah untuk memecahkannya. Teka-teki silang seperti sebuah
misteri yang menggelitik perasaan dan pikiran untuk menguliknya,
sekedar hobi atau kebutuhan. Sebuah teka-teki bisa menutrisi
kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan dan
mengasah kemampuan otak.
Cara Pembuatan TTS
Cara pembuatan
Sebelum membuat media teka-teki silang, terlebih dahulu guru
harus menyiapkan sejumlah kosakata yang akan dilatihkan. Kosakata
tersebut dapat diambil dari kamus bahasa China sesuai dengan materi
yang diajarkan. Sesudah itu, guru menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan yaitu:
1. Kertas HVS
2. Penggaris
3. Pensil, ball point, spidol warna hitam
4. Karet penghapus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Gambarlah bujur sangkar ukuran 10 cm x 10 cm atau sesuai selera.
2. Bagilah menjadi bujur sangkar-bujur sangkar kecil ukuran 1 cm x 1
cm.
3. Hitamilah sejumlah bujur sangkar kecil tersebut.
4. Isilah blok-blok kecil (yang tidak dihitami) dengan huruf-huruf dari
kosakata yang telah disiapkan (gunakan pensil).
5. Tulislah soal di sisi kanan atau di bawah bujur sangkar besar sesuai
dengan kelompoknya, mendatar atau menurun berdasarkan
kosakata tersebut.
6. Salinlah kosakata tersebut pada kertas lain sebagai kunci jawaban.
7. Hapuslah kosakata pada bujur sangkar-bujur sangkar kecil tersebut.
8. Fotokopilah lembar teka-teki silang tersebut sesuai dengan jumlah
siswa.
Prosedur Permainan
1. Setiap siswa diberi selembar soal teka-teki silang yang sama.
2. Setiap siswa mengisi teka-teki itu dalam tempo yang telah
disepakati bersama.
3. Setelah selesai, setiap siswa membacakan hasil kerjanya.
4. Guru mengoreksi hasil kerja siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
5. Kalau belum selesai dikerjakan di dalam kelas, teka-teki silang
dapat dikerjakan di rumah sebagai PR.
6. Guru juga dapat membuat teka-teki silang “raksasa” dari triplek
melamin yang ditempatkan di depan kelas atau kalau tidak ada,
guru bisa membuatnya dengan kertas HVS biasa.
b) Acak kata
Acak kata adalah kata-kata acak yang sengaja diacak untuk
kemudian digabungkan, agar tahu jawabannya. Acak kata ini bisa
disebut juga skrambel kata yang artinya sebuah permainan yang
menyusun kata-kata dari huruf-huruf yang telah dikacaukan letak
huruf-hurufnya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang
bermakna. Misalnya dari huruf-huruf :
Lewerkala : kelelawar
Opmketru : komputer
Cara pembuatannya:
Membuat huruf kecil-kecil dengan cara menggunting kertas
HVS/karton. Setelah itu di belakangnya diberi solasi/perekat, agar
dapat menempel di papan tulis. Kalau guru tidak bisa, guru bisa
menulis tulisan acak kata di papan tulis.
Prosedur permainan:
Siswa diberi soal yang telah dibuat oleh guru. Soal tersebut
berisi huruf-huruf yang diacak untuk digabungkan menjadi 1 kata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Guru menyiapkan huruf-huruf dari kertas di papan tulis, kemudian
memanggil salah satu siswa untuk maju dan menjawab pertanyaan.
c) Tebak kata/tebak gambar
Permainan ini adalah permainan menebak kata/menebak nama
gambar. Siswa disuruh menebak kata yang diberikan oleh guru.
Cara permainan :
Menyediakan alat-alat berupa : Kertas, pensil, dan penghapus.
Siswa menyiapkan alat-alat tersebut. Guru membacakan soal. Siswa
menjawab dengan menulis jawaban di kertas, lalu kalau sudah selesai
jawaban diacungkan ke atas.
Permainan ini sangat menarik siswa, guru juga bisa tahu siapa
yang aktif mengerjakan dan siapa yang tidak aktif mengerjakan.
3. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran
Permainan dalam suatu pembelajaran itu banyak sekali
manfaatnya, apalagi pembelajaran untuk anak-anak. Manfaat
permainan kata dalam pembelajaran antara lain :
a. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan. Permainan dapat membangkitkan
keingintahuan siswa, merangsang reaksi mereka terhadap
penjelasan guru, memungkinkan siswa menyentuh objek kajian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang
abstrak dan sebagainya.
b. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Permainan dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran
secara lebih mendalam dan utuh. Hal ini disebabkan permainan
lebih menarik yang dapat membuat siswa bisa berinteraksi
dengan permainan tentang suatu mata pelajaran.
c. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun
terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan.
Dengan permainan, proses belajar mengajar menjadi lebih
menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi
siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah SD Negeri 03 Jaten
SD Negeri 03 Jaten berdiri tahun 1974 dengan nama SD INPRES.
Dulu sebelum SD Negeri 03 Jaten terbentuk, awalnya adalah tanah milik
penduduk yang memiliki luas 4375 m2. Pertama-tama perkembangannya,
SD Negeri 03 Jaten memiliki jumlah murid yang sedikit yang dibagi atas
bagian A dan bagian B dengan tenaga pengajar yang terbatas pula. Pada
permulaannya SD Negeri 03 Jaten masih berstatus swasta penuh,
kemudian dengan seiring waktu disahkan oleh pemerintah menjadi
sekolah yang berstatus negeri.
Dengan berjalannya waktu SD Negeri 03 Jaten berkembang menjadi
salah satu Sekolah Dasar Negeri favorit di Karanganyar. Pada tahun 2009
SD Negeri 03 Jaten melakukan sebuah Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional (RSBI). Dengan adanya RSBI, SD Negeri 03 Jaten menjadi
Sekolah Dasar yang paling dituju oleh masyarakat.
Sejak awal berdirinya SD Negeri 03 Jaten telah beberapa kali
mengalami pergantian kepemimpinan, yakni antara lain:
1. H. Soepadmi Umar S
2. Dra. Hj Sri Hartinah
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Hj. Purwanti BA
4. Drs. Agus Saptomo
5. Hj. Endang Widowati S.pd.
2. Visi dan Misi SDN 03 Jaten
Visi
“Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, berwawasan
perspektif global dan menjadi insan yang cerdas, berprestasi dan
bermartabat”.
Misi
1) Menjadi sarana pengembangan bakat dan minat bagi siswa.
2) Membentuk siswa menjadi manusia cerdas yang dapat
berkompetensi di dunia pendidikan.
3) Memberikan bekal untuk dapat survive dan menghadapi
tantangan hidup.
4) Mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan insan
yang bermoral.
Tujuan
1) Memberi fasilitas bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan khusus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2) Mengembangkan potensi bakat dan minat siswa untuk
lebih maksimal.
3) Untuk mempersiapkan siswa untuk dapat hidup
dimasyarakat dan mampu menjawab tantangan perubahan
zaman yang sangat cepat di era globalisasi.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler SD Negeri 03 Jaten
a. Drumband
b. Tari
c. Taekwondo
d. Rebana
e. Seni Rupa
f. Pramuka
g. Musik dan Vokal
h. Mading
i. Kelompok Ilmiah
4. Keadaan Sekolah
1. SD Negeri 03 Jaten beralamat di :
Jalan : Jl. Raya Solo-Tawangmangu km 09
Telp/fax : 0271 821234 / 0271 821234
Kelurahan : Jaten
Kecamatan : Jaten
Kota : Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Kode Pos : 57771
Provinsi : Jawa Tengah
Website / e-mail : www.sdn3jaten-kra.sch.id /
rsdbi [email protected]
Letak sekolah berada di tepi jalan raya, maka lokasi SD
Negeri 03 Jaten mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan
mempunyai letak yang sangat strategis. Dengan demikian akan
mendukung kelancaran proses belajar mengajar.
B. Kegiatan Praktik Kerja
1. Observasi Kelas
Penulis melakukan praktik mengajar bahasa Mandarin di kelas 1A
sejak Rabu, 2 Februari 2010. Kelas 1A mempunyai ruang kelas yang
cukup luas, yang ditempati oleh siswa-siswi sebanyak 29 orang dengan
perincian 16 siswa putra dan 13 siswa putri. Penulis diberi ijin mengajar
bahasa Mandarin selama 2 bulan dengan jadwal 1 minggu 1 kali. Berikut
jadwal praktik mengajar bahasa Mandarin di kelas 1A :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pertemuan
ke Hari dan Tanggal Jam Materi
1 Rabu, 2 Februari
2011
08.10 – 08.45 Kosakata Pekerjaan
2 Rabu, 9 Februari
2011
08.10 – 08.45 Kosakata
Pekerjaan&Tes
3 Rabu, 16 Februari
2011
08.10 – 08.45 Kosakata Tempat
Umum
4 Rabu, 23 Februari
2011
08.10 – 08.45 Kosakata Tempat
Umum&Tes
5 Rabu, 2 Maret
2011
08.10 – 08.45 Kosakata Alat
Sekolah
6 Jumat, 11 Maret
2011
09.00 – 09.35 Kosakata Alat
Sekolah&Tes
7 Jumat, 18 Maret
2011
09.00 – 09.35 Kosakata Warna
8 Jumat, 25 Maret
2011
09.00 – 09.35 Pengulangan
Kosakata Warna
Tabel 3.1: Jadwal Praktek Mengajar
2. Pembuatan Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran dibuat untuk rencana pelaksanaan pembelajaran 4
kali. Dalam 1 pertemuan berlangsung selama 35 menit. Di sini penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
penyisipan permainan kata 3 kali. Secara terperinci dijelaskan sebagai
berikut :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Nama Sekolah : SD Negeri 03 Jaten
Mata Pelajaran : Bahasa China
Tema : Pekerjaan/profesi
Kelas/Semester : 1A/II
Alokasi Waktu :1x 35 Menit
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Tanggal : 2 Februari dan 9 Februari 2011
A. Standar Kompetensi
Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat
umum, dan alat tulis, dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu mengenali nama-nama pekerjaan dalam bahasa
Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
C. Indikator Penyampaian Kompetensi
Mengetahui nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin.
Mampu menyebutkan nama-nama pekerjaan dalam bahasa
Mandarin.
Mampu membaca nama-nama pekerjaan dalam bahasa
Mandarin.
Mampu menirukan nama-nama pekerjaan dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Ajar
1. Pengenalan nama-nama pekerjaan dengan menggunakan media
power point.
2. Lampiran nama-nama pekerjaan
a. Kepala Sekolah:
校长Xiàozhǎng
b. Guru :
老师Lǎoshī
c. Satpam :
保安人员bǎo ān
rèn yuǎn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
d. Tukang Kebun :
园丁
Yuándīng
e. Polisi :
警察Jǐngchá
f. Dokter :
大夫dàifū
g. Perawat : 护士Hùshì
h. Sopir : 司机Sījī
i. Pilot : 飞行员
Fēixíngyuán
j. Petani : 农民
Nóngmín
E. Pola Pembelajaran
No Kegiatan Belajar Waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
1. Kegiatan Pendahuluan
Membaca kosakata tentang pekerjaan
bersama-sama
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil,
dan penghapus
Siswa menjawab soal yang diberikan oleh
guru
Guru memberikan evaluasi
25 menit
3. Kegiatan Penutup
Memberikan tugas yang belum selesai untuk
di kerjakan di rumah
Menanyakan kesulitan yang di alami oleh
siswa.
Memberikan tema pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
5 menit
F. Sumber Belajar
www.google.com, download gambar tentang pekerjaan.
G. Media
Buku, power point
H. Soal
1. Tebak kata yang laoshi ucapkan dan jawab dengan bahasa
Mandarin, kalau sudah jawaban ditulis di kertas dan letakkan di
depan meja kalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
a) Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah
berumur. Di sekolah ini yang menjabat sekolah ini namanya ibu
Endang.Siapakah dia?Jawab dengan bahasa Mandarin
b) Pekerjaan ini kalian pasti sudah pada tahu. Dalam bahasa Inggris
namanya teacher, apa bahasa Mandarinnya
c) Pekerjaan ini biasanya banyak orang suka. Kerjanya di rumah
sakit, dia suka memeriksa orang sakit. Gambarnya seperti ini
d) Apa bahasa Mandarin gambar di bawah ini
2. Jawab nama gambar di bawah ini dengan bahasa Mandarin
a)
b)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c)
d)
e)
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Nama Sekolah : SD Negeri 3 Jaten
Mata Pelajaran : Bahasa China
Tema : Tempat umum
Kelas/Semester : 1A/II
Alokasi Waktu :1x 35 Menit
Pertemuan Ke : 3 dan 4
Tanggal : 16 Februari dan 23 Februari 2011
A. Standar Kompetensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat
umum, dan alat tulis, dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu mengenali nama-nama tempat umum dalam bahasa
Mandarin.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengetahui nama-nama tempat umum dalam bahasa
Mandarin.
Mampu menyebutkan nama-nama tempat umum dalam bahasa
Mandarin.
Mampu membaca nama-nama tempat umum dalam bahasa
Mandarin.
Mampu menirukan nama-nama tempat umum dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Ajar
1. Pengenalan nama-nama tempat umum dengan menggunakan
media power point, dan media gambar.
2. Lampiran nama-nama tempat umum
a. Sekolah :
学校Xuéxiào
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Bank :
银行Yínháng
c. Kantor Pos :
邮局Yóujú
d. Pasar :
市场Shìchǎng
e. Mall :
百货大楼Bái
huò dà lóu
f. Rumah : 家Jiā
g. Rumah Sakit: 医院Yīyuàn
h. Terminal : 车站Chē zhàn
i. Bandara : 飞机场Fèi jī
chāng
j. Stasiun : 火车站Huò
chē zhàn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
E. Pola Pembelajaran
No Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
Membaca kosakata tentang tempat umum
bersama-sama
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil,
dan penghapus
Siswa menjawab soal yang diberikan oleh
guru
Guru memberikan evaluasi
25 menit
3. Kegiatan Penutup
Memberikan tugas yang belum selesai untuk
di kerjakan di rumah
Menanyakan kesulitan yang di alami oleh
siswa.
Memberikan tema pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
5 menit
F. Sumber Belajar
www.google.com , download gambar
G. Media
Buku, power point
H. Soal
1. Susun huruf-huruf di bawah ini menjadi kata yang benar
ia-j :J………..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
uan-y-y-i :Y……….
j-u-ou-y :Y……….
ue-iao-x-x :X……….
sh-i-ang-ch :S………..
2. Tempel gambar sesuai dengan soal
a) Chē zhàn (车站)
b) Yínháng(银行)
c) Huò chē zhàn(火车站)
d) Bái huò dà lóu(百货大楼)
e) Fèi jī chāng(飞机场)
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran V
Nama Sekolah : SD Negeri 3 Jaten
Mata Pelajaran : Bahasa China
Tema : Alat Sekolah
Kelas/Semester : 1A/II
Alokasi Waktu :1x 35 Menit
Pertemuan Ke : 5 dan 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tanggal : 2 Maret dan 11 Maret 2011
A. Standar Kompetensi
Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat umum,
dan alat sekolah dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu mengenali nama-nama alat sekolah dalam bahasa
Mandarin.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengetahui nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin.
Mampu menyebutkan nama-nama alat sekolah dalam bahasa
Mandarin.
Mampu membaca nama-nama alat sekolah dalam bahasa
Mandarin.
Mampu menirukan nama-nama alat sekolah dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Ajar
1. Pengenalan nama-nama pekerjaan dengan menggunakan media
power point, dan media realia/nyata.
2. Lampiran nama-nama alat tulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a. Buku : 书Shū
b. Texs book :
课本Kèběn
c. Pensil :
铅笔Qiānbǐ
d. Bolpoint :
圆珠笔Yuánzhūbǐ
e. Penggaris :
尺子Chǐzi
f. Penghapus: 橡皮Xiàngpí
g. Tas Sekolah: 书包Shūbāo
h. Meja : 桌子Zhuōzi
i. Kursi : 椅子Yǐzi
j. White Board: 百般Báibǎn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
E. Pola Pembelajaran
No Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
Membaca kosakata tentang alat-alat sekolah
bersama-sama
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil,
dan penghapus
Siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru
Guru memberikan evaluasi
25 menit
3. Kegiatan Penutup
Memberikan tugas yang belum selesai untuk di
kerjakan di rumah
Menanyakan kesulitan yang di alami oleh
siswa.
Memberikan tema pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
5 menit
F. Sumber Belajar
Dengan menggunakan media power point , media realia, dan kertas
kerja
G. Media
www.Google.com ,download gambar angka
H. Soal
TTS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3.
2.
1.
5.
4.
7.
6.
Mendatar Menurun
1. Bahasa Mandarinnya Penghapus 2. 铅笔 ini bacanya
4. Bahasa mandarinnya gambar di bawah ini 3. Penggaris
5. Papan tulis berwarna
putih
6. Temannya kursi
7. 书 artinya apa
3. Proses Belajar Mengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
a) Pertemuan 1 dan 2
Dalam pertemuan pertama siswa akan diajari materi yang pertama,
yaitu pekerjaan. Tema tentang pekerjaan sangat luas sekali, tapi guru
hanya mengajarkan tentang pekerjaan yang sering diketahui oleh siswa-
siswi.
Sebelum pelajaran dimulai guru mengucapkan “大家好Dàjiā hǎo”,
karena siswa-siswi tidak tahu maksudnya mereka hanya diam. Lalu guru
menjelaskan bahwa itu adalah salam guru kepada siswa. Setiap salam
yang guru ucapkan siswa-siswi harus menjawab “老师好lǎoshī hǎo”.
Setelah guru menjelaskan maksud katanya, guru mengucapkan salam 1
kali lagi. “ 大家好Dàjiā hǎo” Siswa-siswi menjawab “老师好lǎoshi
hǎo”.
Guru menyampaikan materi tentang pekerjaan, kemudian siswa
mengeluarkan buku tulis bahasa Mandarin. Guru mengajarkan materi
dengan menggunakan media power point. Setelah media sudah disiapkan,
guru menjelaskan materi, siswa mencatat materinya. Karena siswa-siswi
belum bisa menulis hanzi, mereka hanya menulis pinyin dan cara
membacanya. Tapi walaupun hanya belajar pinyin, mereka juga harus tahu
tulisannya (hanzi). Jadi jika suatu saat mereka menemui tulisan hanzi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
seperti di atas, mereka akan bisa membacanya. Setelah siswa-siswi selesai
menulis, penulis membaca kosakata kemudian siswa-siswi menirukan
kosakata tersebut dengan nada yang benar.
Untuk pertemuan kedua, guru mengulang mengajar materi pertemuan
yang pertama yaitu tentang pekerjaan. Ini tujuannya untuk mengetahui
apakah sebelum pelajaran siswa-siswi sudah mempelajari materi yang
diberikan oleh guru. Guru membaca, kemudian siswa menirukan. Setelah
mengulang pelajaran penulis langsung membagikan soal yang sudah
penulis buat. Soal terdiri dari soal tebak kata dan soal menyebut gambar.
Penulis menggunakan tebak kata untuk menjawab pertanyaan. Tebak
kata ini dibuat seperti permainan ranking satu seperti acara di televisi.
Guru memberikan pertanyaan, siswa menjawab dengan menulis jawaban
di kertas kerja mereka. Setelah guru membacakan soal, siswa menulis
jawaban mereka di kertas kerja yang sudah disiapkan, mereka tidak boleh
menoleh kiri atau kanan. Setelah waktu habis mereka meletakkan jawaban
di depan meja mereka. Kalau jawaban benar mereka lanjut menjawab
pertanyaan dari guru, tetapi kalau jawaban mereka salah mereka tidak
boleh ikut menjawab pertanyaan lagi. Karena waktu pelajaran tidak cukup,
permainan disudahhi dan tugas dilanjutkan dikerjakan dirumah. Sebelum
pelajaran selesai penulis memberikan tema pelajaran untuk minggu depan.
Salam untuk selesai pelajaran “再见Zàijiàn”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b) Pertemuan 3 dan 4
Dalam pertemuan ketiga penulis memberikan materi kosakata tempat
umum. Guru menggunakan media power point dalam materi ini. Seperti
biasa sebelum pelajaran mengucapkan salam. Siswa-siswi menulis materi,
setelah itu guru membaca kemudian siswa-siswi menirukan. Setelah
selesai kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Guru
membacakan soal misalnya apa bahasa mandarinnya sekolah? Kemudian
siswa yang mengangkat tangan maju ke depan menjawab pertanyaan dari
guru. Siswa-siswi sangat antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru,
mereka rebutan bilang aku,aku,aku laoshi!!. Guru menunjuk salah satu
dan menyuruh siswa yang maju untuk menjawab pertanyaan.
Untuk pertemuan ke empat, penulis mengulang materi tentang tempat
umum kemudian membagikan soal yang harus dikerjakan. Soal terdiri dari
acak kata dan menempel gambar. Guru menyediakan beberapa kata yang
telah diacak untuk disusun menjadi kata yang benar. Guru menulis kata-
kata yang sudah diacak di papan tulis, siswa-siswi diberi waktu untuk
berpikir jawabannya, kemudian siswa dipanggil namanya salah satu, terus
maju untuk menyusun kata yang telah diacak. Seperti biasa karena waktu
pelajaran sudah habis, maka tugas yang diberikan oleh guru diselesaikan
di rumah.
c) Pertemuan 5 dan 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Dalam pertemuan ini guru mengajarkan materi tentang alat sekolah.
Materi ini sangat bagus untuk siswa-siswi, karena materi ini berhubungan
dengan alat-alat yang mereka bawa saat sekolah. Guru menjelaskan materi
dengan menggunakan media power point dan media realia (nyata).
Sebelum mulai pelajaran guru sudah membagikan fotokopi materi
kepada siswa-siswi, tujuannya agar memudahkan belajar dan menghemat
waktu. Guru menggunakan media power point dan media realia ( benda
nyata). Misalnya: guru berbicara Qiānbǐ铅笔,Kemudian siswa
memegang pensil mereka sendiri sambil mengacungkan pensil mereka ke
atas. Contoh lain Zhuōzi 桌子, siswa menunjuk meja yang ada di depan
mereka. Guru juga menggunakan metode tanya jawab. misalnya, guru
memegang buku, lalu guru menanyakan ke salah satu murid, buku ini
bahasa Mandarinnya apa?. Karena siswa belum hafal kosakatanya, siswa
membuka buku dan menjawab 书Shū.
Untuk pertemuan ke 6, seperti biasa guru mengulang materi. Lalu guru
memberikan tugas kepada siswa. Tugasnya berupa TTS yang harus
mereka kerjakan. Sebelum mengerjakan guru bertanya pada siswa, siapa
yang suka mengisi TTS? . Ternyata banyak siswa yang mengacungkan
jarinya. TTS itu dibuat di papan tulis seperti soal, lalu siswa disuruh maju
untuk mengerjakannya. Sebelum maju siswa dipanggil namanya, sebelum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
mengerjakan soal siswa itu diberi waktu berpikir untuk menemukan
jawabannya. Setelah menemukan jawabannya siswa maju ke depan untuk
menjawab soal TTS.
d) Pertemuan 7 dan 8
Dalam pertemuan ini guru mengajarkan materi tentang warna. Guru
menjelaskan materi dengan media power point. Berikut materi
pelajarannya:
a. Merah :红色hóng sè
b. Hijau :绿色lǜ sè
c. Kuning: 黄色huáng sè
d. Biru :蓝色lán sè
e. Putih :白色bái sè
f. Hitam :黑色hēi sè
g. Ungu :紫色zǐ sè
h. Orange: 橙色chéng sè
Guru menjelaskan materi, kemudian siswa menirukan materi yang
diucapkan oleh guru.
Pertemuan ke 8 guru mengulang materi warna. Setelah itu guru
memutarkan video lagu warna. Guru menyanyikan lagu tentang warna,
kemudian siswa dan guru bernyanyi bersama-sama. Pertemuan ke 8
adalah pertemuan terakhir belajar bahasa China. Guru mengucapkan
salam perpisahan 再见Zàijiàn kepada siswa-siswi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
C. Masalah Pembelajaran
Dari pertemuan 1 sampai 8 dapat ditemukan beberapa hambatan
dalam mengajar, yaitu :
1. Kurangnya daya ingat siswa untuk menghafal kosakata bahasa
China. Siswa-siswi yang baru belajar bahasa China masih sulit
untuk menghafal kosakata bahasa China yang diajarkan. Jadi saat
tes dengan menggunakan permainan kata kadang siswa-siswi
membuka buku untuk mengerjakan. Selain itu dalam
pembelajaran hanya diupayakan menggunakan sedikit materi
pelajaran agar siswa-siwi dapat menghafal sedikit materi yang
diajarkan.
2. Saat proses belajar mengajar berlangsung siswa sering ramai,
apalagi bila menggunakan permainan kata. Salah satu siswa ada
yang maju mengerjakan soal, tetapi siswa lain yang tidak
mengerjakan soal selalu gaduh di kelas.
3. Sedikitnya waktu untuk belajar, karena waktu pelajaran bahasa
China hanya seminggu sekali, 1 kali pertemuan hanya 35 menit
dan dengan waktu yang terbatas tersebut tidak dapat leluasa
menggunakan permainan kata dalam pembelajaran.
D. Upaya Penanganan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Di dalam proses belajar mengajar bahasa China di SD Negeri 03
Jaten khususnya kelas 1A pengajar harus selalu aktif dalam proses
belajar mengajar, Untuk itu pengajar mengupayakan beberapa hal
dalam masalah penanganan belajar.
Pengulangan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran bahasa
China khususnya untuk anak-anak. Pada setiap pertemuan selalu
diadakan sesi pengulangan membaca kosakata bahasa China. Hal ini
dilakukan karena terbatasnya waktu belajar dan dilakukan agar siswa
mudah menghafal kosakata bahasa China. Materi pembelajaran
kosakatapun juga dibatasi, agar siswa-siswi mampu menghafal
kosakata
Untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran, disini guru
menggunakan media visual yang ada di dalam kelas 1A, antara lain:
Laptop, LCD, media gambar, dan media realia. Di dalam pembelajaran
disisipkan beberapa permainan kata. Tujuan dari permainan kata ini
supaya siswa lebih senang dalam belajar dan ada peningkatan prestasi
dalam belajar bahasa China.
Untuk mengatasi kondisi kelas yang sering gaduh karena
menggunakan permainan kata di kelas, guru selalu memberikan
peringatan kepada siswa. Jika ada yang mengganggu temannya maju
guru bilang: nanti anak yang gaduh akan disuruh maju ke depan, jika
siswa diam maka dia akan mendapatkan nilai tambah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berikut perbandingan nilai siswa-siswi SD Negeri 03 Jaten kelas
1A antara tes dengan metode ceramah dengan metode penyisipan
permainan kata :
No
Nama
Nilai Rata-rata Total
Rata-
rata
nilai
Tes 1 Tes 2 Tes 3
1. Tes dengan metode ceramah 70 65 75 70
2. Tes permainan kata 75 78 80 77
Tabel 3.2 : Perbandingan Nilai
Peningkatan nilai siswa dengan menggunakan metode ceramah
dengan metode penyisipan permainan kata sebanyak 55,2%. Hal ini
terbukti dari nilai siswa dengan menggunakan metode permainan kata
yang tuntas, sedangkan dengan metode ceramah sebesar 44,8%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melakukan praktik kerja lapangan di kelas 1A SD Negeri
03 Jaten selama kurang lebih 2 bulan mengenai kegiatan belajar mengajar
bahasa China, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyisipan permainan kata dalam pembelajaran bahasa China kelas
1A mampu membuat siswa lebih senang belajar dan tidak bosan
dalam belajar bahasa China. Permainan kata ini hanya sebagai
media bantu dalam pembelajaran bahasa China. Diharapkan
dengan menggunakan sedikit permainan kata di dalam suatu
pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik, apalagi
untuk anak-anak yang baru belajar bahasa China. Permainan kata
juga dapat meningkatkan nilai siswa, nilai rata-rata kelas yang
sebelumnya 70 dengan menggunakan metode ceramah menjadi 77
dengan menggunakan permainan kata. Presentase nilai meningkat
55,2%.
2. Masalah yang ditemui selama proses belajar mengajar adalah daya
ingat siswa yang masih kurang dalam menghafal kosakata bahasa
China, kurangnya waktu untuk melakukan permainan kata di kelas,
dan seringnya ramai dalam permainan kata.
3. Untuk menangani permasalahan di atas, penulis melakukan upaya
penanganan melalui pengulangan materi pelajaran, membatasi
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
kosakata pelajaran, memberikan tes lisan dengan permainan kata,
dan
jika ada siswa yang gaduh guru akan memberikanperingatan/peng
hukuman kepada siswa.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian , penulis ingin memberikan saran,
diantaranya sebagai berikut :
1. Guru SD Negeri 03 Jaten
Diharapkan tugas akhir ini dapat menjadi acuan atau panduan guru
dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Sekolah SD Negeri 03 Jaten
Diharapkan agar dapat memasukkan bahasa China ke dalam
kurikulum sekolah. Jadi selain belajar bahasa Inggris, siswa juga
bisa belajar bahasa China.
3. Pengelola program D3 bahasa China
Diharapkan dapat lebih menjalin kerjasama dengan lembaga-
lembaga yang terkait dengan magang mahasiswa, agar
memudahkan mahasiswa dalam menentukan tempat magang.