97
i PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN, DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (STUDI DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Pada Fakultas Syari’ah Oleh : ANTI SEPRI RATNASARI NIM :SIP162239 PEMBIMBING : SitiMarlina, S.Ag.,M.H.I IrsyadunnasNoveri, S.H., M.H PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1441 H / 2020 M

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

i

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN,

PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN, DAN PEREDARAN GELAP

NARKOTIKA (STUDI DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Syari’ah

Oleh :

ANTI SEPRI RATNASARI

NIM :SIP162239

PEMBIMBING :

SitiMarlina, S.Ag.,M.H.I

IrsyadunnasNoveri, S.H., M.H

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

1441 H / 2020 M

Page 2: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

ii

Page 3: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

iii

Page 4: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

iv

Page 5: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

v

Page 6: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

vi

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran Badan Narkotika Nasional

Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap

Narkotika (Studi di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung

Timur).Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Lokasi penelitian

bertempat di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Fokus penelitian ini adalah Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan

Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta permasalahan dan

upaya BNN dalam pemberantasan narkoba di Kecamatan Muara Sabak Barat.

Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan menggunakan

purposive sampling, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu observasi (observation), wawancara (interview), dan dokumentasi. Serta

teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model

interaktif yakni dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan

memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran BNN Dalam

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah dengan

Melakukan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika,Mendorong Peran Serta Masyarakat Dalam Menciptakan Lingkungan

Bebas Narkoba danPenyediaan Sarana Rehabilitasi Bagi Penyalahguna dan

Pecandu Narkoba.Kendala BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak

Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah minimnya dana operasional dan

kurangnya petugas pencegahan dan pemberantasan narkotika.Upaya BNN Dalam

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah dengan

Meningkatkan Kerjasama dengan Kepolisian, TNI dan masyarakat, Pelibatan

Media Massa dan Melaksanakan Penegakan Hukum Secara Tegas dan Konsisten.

Kata Kunci: Peran, BNN, Pemberantasan Narkoba.

Page 7: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Peran Badan Narkotika

Nasional Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran

Gelap Narkotika (Studi di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung

Jabung Timur)”.

Kemudian tidak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk

dari alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti saat ini,

yang disinari Ilmu, Iman, dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan

pemikiran terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan dan memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas

Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha

dengan semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena

keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat

kejanggalan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Selanjutnya,

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

Page 8: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. Ph.D. Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, MH. Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., M.IR. Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH. Wakil Dekan II, Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum. Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Siselaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum, selaku Sekretaris

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Ibu Siti Marlina, S.Ag., M.H.I Sebagai Pembimbing I.

8. Bapak Irsyadunnas Noveri, S.H., M.H Sebagai Pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah dan

pihak Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi yang telah memberikan pelayanan dalam proses penyelesaian studi

penulis.

Page 9: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

ix

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan

adanya skripsi ini kiranya dapat memotipasi kepada diri penulis pribadi

khususnya dan para pembaca umumnya untuk membuat karangan ilmiah

dimasa yang akan datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya

kepada kita semua.Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, Maret 2020

Penulis

Anti Sepri Ratnasari

NIM: SIP162239

Page 10: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

x

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillah

Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya

Ayahanda dan Ibundatercinta

Yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi saya dengan

penuh kasih sayang tanpa pernah merasa letih, serta telah

berkorban seluruh jiwa dan raga demi membuat saya

menjadi seorang anak yang lebih berarti lagi.

Semoga keluh kesah dan air mata kalian menjadi aliran sungai yang

mengalir di surga Firdaus. Amiin

Ungkapan terima kasih juga kepada:

Kakak saya karena dia saya bisa bertahan

sekuat ini dari segala masalah, teman curhat yang selalu

memberikan solusi, dan karna mereka sampai di titik ini.

Tak luput pula ucapan terima kasih kepada

Seluruh keluarga yang mau memberikan bimbingan dalam

Menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 11: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .... i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR...................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................. v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

PERSEMBAHAN............................................................................................. viii

DAFTAR ISI..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN..............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Batasan Masalah ................................................................................. 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................ 7

E. Kerangka Teori ................................................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 12

BAB II :METODE PENELITIAN ........................................................................ 17

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 17

B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 17

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 18

D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 20

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 22

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 24

G. Jadwal Penelitian ................................................................................ 26

Page 12: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xii

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................ 27

Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 27

1. Sejarah Singkat Kecamatan Muara Sabak Barat ......................... 27

2. Visi dan Misi Kecamatan Muara Sabak Barat ............................ 28

3. Letak Geografis ........................................................................... 28

4. Keadaan Demografi ....................................................................

..................................................................................................... 30

5. Struktur Organisasi Kecamatan Muara Sabak Barat ................... 32

6. Tugas dan Wewenang .................................................................

32

7. Keadaan Kantor Camat Muara Sabak Barat ............................... 39

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................. 40

1. Sejarah Singkat BNN Tanjung Jabung Timur ............................ 40

2. Visi dan Misi BNN Tanjung Jabung Timur ................................ 40

3. Struktur BNN Tanjung Jabung Timur......................................... 41

4. Tugas dan Wewenang BNN Tanjung Jabung Timur .................. 42

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara

Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung Timur..................................... 48

1. Melakukan Pencegahan, Pemberantasan Narkoba.................... 48

2. Mendorong Peran Serta Masyarakat....................................... 54

3. Penyediaan Sarana Rehabilitasi................................................. 57

B. Kendala Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung Timur ............ 60

1. Minimnya Dana Operasional ...................................................... 60

Page 13: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xiii

2. Kurangnya Petugas Pencegahan dan Pemberantasan ................. 62

Page 14: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xiv

C. Upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung Timur ............ 64

1. Meningkatkan Kerjasama dengan Kepolisian, TNI....................64

2. Pelibatan Media Massa................................................................66

3. Pelaksanaan Penegakan Hukum Secara Tegas............................67

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 15: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Luas Wilayah ..................................................................................... 30

Tabel 1.2 : Jarak Tempuh ..................................................................................... 30

Tabel 1.3 : Jumlah Penduduk Muara Sabak Barat Tahun 2016 ........................... 31

Tabel 1.4 : Data Tentang Kasus Narkotika(2018-2020) ....................................... 51

Page 16: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1 : Struktur Organisasi Kecamatan Muara Sabak Barat ........................ 32

Bagan 1.2 : Struktur Organisasi BNNK Tanjung Jabung Timur ......................... 41

Page 17: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Lampiran 2 : Foto Wawancara Penelitian

Page 18: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia sekarang ini sedang dihadapkan pada keadaan

yang sangat mengkhawatirkan akibat semakin maraknya pemakaian secara

tidak sah bermacam-macam jenis narkotika. Narkotika disatu sisi merupakan

obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan

kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan di sisi lain dapat

pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila

disalahgunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang

ketat dan seksama.1

Kejahatan masa kini memang tidak lagi selalu menggunakan cara-cara

lama yang telah terjadi selama bertahun-tahun seiring dengan perjalanan usia

bumi ini. Bisa dilihat contoh seperti, kejahatan dunia maya (Cybercrime),

tindak pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang (Money laundry), tindak

pidana teroris, tindak pidana narkotika, dan tindak pidana lainnya, salah satu

tindak pidana yang menjadi musuh seluruh bangsa di dunia ini. Aparat

penegakhukum di sini berperan besar dalam melindungi, mengawasi, serta

mengayomi masyarakat.Apalagi sekarang telah dibentuk lembaga Non

Kementrian, yaitu, Badan Narkotika Nasional (BNN) yang bertugas

menangani perkara narkotika diseluruh Indonesia. Harus benar-benar

1Akhyar Ari Gayo dkk.Pemberantasan Gelap Narkotiks, Pusat Pengkajian, Pengolahan

Data dan Informasi (P3DI). (Jakarta: 2014). hlm. 33.

Page 19: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

2

profesional dalam menjalankan tugas Negara dan harus siap menghadapi

polemik narkotika baik kecil maupun besar.2Kejahatan dan pelanggaran yang

mengancam keselamatan, baik fisik maupun jiwa si pemakai dan juga

terhadap masyarakat disekitar secara sosial.Peredaran dan penyalahgunaan

narkotika dalam masyarakat harus dicegah dan ditanggulangi.Upaya

pencegahan ini harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya

Undang-Undang Narkotika agar masalah ini tidak terus tumbuh dalam

masyarakat sebagai wabah yang buruk bagi perkembangan Negara.3

Pendapat Laurence M. Friedman menyatakan bahwa “Semua produk

hukum baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan perundang-

undangan pasti akan memberikan dampak terhadap kinerja aparat penegak

hukum.Peraturan tentang Narkotika telah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, peraturan Narkotika dalam

Undang-Undang ini meliputi segala bentuk kegiatan dan atau perbuatan yang

berhubungan dangan Narkotika dan Prekursor lainnya. Karena banyaknya

peraturan tentang Narkotika maka penulis membatasi penjelasan dengan

sesuai judul yang diangkat, yaitu efektifitas peran BNN dalam rangka

melakukan pencegahan Narkotika dengan melibatkan peran serta masyarakat,

dalam Pasal 104 menerangkan jika masyarakat mempunyai kesempatan yang

2 Heriady Willy, “Berantas Narkotika tak cukup hanya bicara- (Tanya Jawaban dan

Opini)”. (Yogyakarta: UII Press, 2005). hlm 70. 3Ibid, hlm. 50.

Page 20: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

3

seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan peredaran

gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.4

Sifat mencegah dapat ditinjau dari beberapa tahapan diantaranya

pencegahan untuk tidak terjadinya suatu tindakan dan pencegahan yang

sifatnya pemulihan. Maksud kata pemulihan dalam tulisan ini adalah keadaan

hal-hal yang berkaitan dengan akibat yang ditimbulkannya suatu tindak

pidana oleh subjek hukum. Dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

tentang Narkotika, Undang-Undang ini dibuat secara khusus yang memiliki

maksud dan tujuan mengatur bagaimana pengadaan, Impor dan Ekspor,

Peredaran, Label dan Publikasi, Presekusor Narkotika, Pengobatan dan

Rehabilitasi, Pembinaan dan Pengawasan, Pencegahan dan Pemberantasan,

Penyidikan, Tuntutan, Pemeriksaan Sidang Pegadilan, Peran Serta

Masyarakat, Penghagaan dan Ketentuan Pidana. Objek yang dimaksud dalam

Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 adalah Narkotika. Narkotika adalah Zat

atau tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semisintetis, yang

dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa

nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam

golongan-golongan.5

Menurut pendapat Dadang Hawari, bahwa orang yang telah

bergantung pada narkotika, maka hidupnya mengalami gangguan jiwa

sehingga tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam masyarakat.Kondisi

4 Siswantoro Sunarso, Penegakan Hukum Psikotropika, dalam kajian Sosiologi Hukum,

(Jakarta: Grafindo Persada, 2004). hlm 141. 5 UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, Babinkum TNI

Tahun 2009.

Page 21: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

4

demikian dapat dilihat dari rusaknya fungsi sosial, pekerjaan atau sekolah,

serta tidak mampu mengendalikan dirinya. Pada peristiwa ini timbul gejala-

gejala seperti air mata berlebihan, puril mata melebar, cairan hidung

berlebihan, mual, muntah, diare, bulukuduk berdiri, menguap, tekanan darah

naik, jantung berdebar, insomnia, mudah marah, emosional, serta agresif.

Dadang Hawari juga menjelaskan hal apa yang menyebabkan manusia

menggunakan/mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Berdasarkan data psikiater DadangHawari, metode rehabilitasi kasus

narkoba yang memasukkan konsep agama memiliki tingkat kegagalan sekitar

12 (dua belas) persen. Sementara tingkat keberhasilan rehabilitasi kasus

narkoba tanpa konsep agama hanya sekitar 43 (empat puluh tiga) persen.

Selanjutnya, perlu bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para orang tua

tentang seluk-beluk bahaya dan akibat narkoba, dengan mengetahui hal yang

terkait dengan segala resiko dan bahaya narkoba, orang tua bisa melihat dan

mendeteksi secara dini segala keanehan yang muncul dalam keseharian

anggota keluarganya, baik dalam keseharian di rumah maupun aktivitas

bersama rekan sebayanya. Semakin jelas bahwa faktor harmonisasi hubungan

keluarga memegang peran amat menentukan dalam upaya pencegahan

penyalahgunaan narkoba.6

Dalam hakekatnya untuk mengaktualisasikan yang telah

diamanatkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Badan

Narkotika Nasional bersama masyarakat di Kecamatan Muara Sabak Barat

6 Tim Ahli, Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. (Jakarta Timur, 2009).hlm.

162.

Page 22: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

5

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu di bidang pencegahan dan

pemberdayaan masyarakat. BNN Tanjung Jabung Timur harus melakukan

upaya-upaya untuk penyelamatan akan terjadinya penyalahgunaan Narkotika

dengan cara rehabilitasi, memberantas para Bandar, sindikat, dan memutus

peredaran gelap narkotika. Tetapi itu tidak cukup, karena diperlukan pula

upaya yang preventif berupa pencegahan agar tidak muncul pengguna atau

pecandu narkotika yang baru.Pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika

saat ini tidak hanya ada pada kalangan yang cukup umur saja, bahkan ada

kalangan yang belum cukup umur.Oleh karena itu, diperlukan pencegahan

penyalahgunaan narkotika sejak dini khususnya di Kecamatan Muara Sabak

Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.7

Namun dalam prakteknya dalam menjalankan tugas dan wewenang

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Timur masih banyak kendala

yang dihadapi diantaranya. Pertama, kurangnya sumber daya manusia dalam

proses pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika (P4GN). Kedua, kurangnya sosialisasi dan perhatian Pemerintah

Kecamatan Muara Sabak Barat akan bahaya Narkotika dan upaya pencegahan

secara dini. Ketiga, kurangnya kerjasama antara BNNKabupaten Tanjung

Jabung Timur dengan Pihak Kecamatan Muara Sabak Barat dalam

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika

(P4GN).8

7Observasi Peneliti tentang pentingnya upaya pencegahan dan pemberantasan oleh BNN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada Tanggal 26 Oktober 2019. 8Observasi Peneliti tentang permasalahan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan

oleh BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada Tanggal 26 Oktober 2019.

Page 23: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

6

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merasa

tertarik untuk membahasnya dalam suatu karya ilmiah yang penulis tuangkan

dalam bentuk skripsi dengan judul: PERAN BADAN NARKOTIKA

NASIONAL DALAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN,

PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA

(STUDI DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN

TANJUNG JABUNG TIMUR).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat

dirumuskan mengenai permasalahan yang akan penulis angkat dalam skripsi

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Peran BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara

Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

2. Apa Saja Kendala BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara

Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

3. Bagaimana Upaya BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara

Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar dan mengambang khususnya tentang

Pemuda dalam berbagai aspek, maka untuk mempermudah penelitian ini

Page 24: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

7

penulis akan membatasi masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah

tentang Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak

Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2018-2019.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

2. Ingin mengetahui Kendala Badan Narkotika Nasional Dalam

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

3. Ingin mengetahui Upaya Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

2) Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap para pembaca khususnya

dan masyarakat luas pada umumnya tentang Peran Badan Narkotika

Nasional Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Page 25: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

8

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

2. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka

mengembangkan keilmuan yang telah di dapat setelah di bangku

perkuliahan.

3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) dalam bidang Ilmu Pemerintahan pada Program Studi Ilmu

Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uraian yang ringkas tentang teori yang

digunakan dan cara menggunakan teori ini dalam menjawab pertanyaan

penelitian.9Penggunaan kerangka teori sebagai landasan berfikir guna

mendapat konsep yang benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini sebagai

berikut.

1. Teori Peran

Menurut Soerjono Soekanto, peran merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.

Sedangkan menurut Abu Ahmadi, peran adalah suatu kompleks pengharapan

manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi

tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 283.

Page 26: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

9

Teori Peran mengemukakan bahwa peran adalah sekumpulan tingkah

laku yang dihubungksn dengan suatu posisi tertentu.Peran yang berbeda

membuat jenis tingkauh laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang membuat

tingkah laku itu sesuai dalam suat situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain

relatif bebas pada seseorang yang menjalankan peran tersebut.10Peran adalah

aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh

seseorang yang menempati atau memangku suatu posisi dalam melaksanakan

hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya.11

Peran merupakan dinamisasi dari statis ataupun penggunaan dari

pihak dan kewajiban atau disebut subyektif.Peran dimaknai sebagai tugas

atau pemberian tugas kepada seseorang atau sekumpulan orang. Peran

memiliki aspek-aspek sebagai berikut:

1. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat.

2. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peran juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat.12

10

Soerjono Sukanto, Sosiologi Pengantar. (Jakarta: Rajawali Press, 2002). hlm. 221. 11

Ibid, hlm. 223. 12

Muhammad Fadly Saputra, “Peranan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung

Dalam Penanggulangan Masalah Narkoba Di Kalangan Remaja Kota Bandar Lampung”. Skripsi,

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung Bandar Lampung, 2019. hlm. 9.

Page 27: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

10

Peran dalam konteks hukum meliputi tugas,fungsi dan wewenang

aparat penegak hukum dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sebagai aspek

yuridis peran tersebut. Peran dalam hal ini terbia menjadi:

1. Peran Normatif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau

lembaga yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku dalam

kehidupan masyarakat.

2. Peran Ideal adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga

yang didasarkan pada nilai-nilai ideal atau yang seharusnya dilakukan

sesuai dengan kedudukannya di dalam suatu sistem.

3. Peran Faktual adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga

yang didasarkan pada kenyataan secara kongkrit di lapangan atau

kehidupan sosial yang terjadi secara nyata.13

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dinyatakan bahwa peran

merupakan seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat.Seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu

dapat dkatakan sebagai pemegang peran.Suatu hak sebenarnya merupakan

wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah

beban atau tugas.Peran dalam suatu lembaga berkaitan dengan tugas dan

fungsi, yaitu dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan

pekerjaan oleh seseorang atau lembaga.Tugas merupakan serangkaian bidang

13

Ibid, hlm. 10.

Page 28: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

11

pekerjaan yang harus dikerjakan dan melekat pada seseorang atau lembaga

sesuai dengan fungsi yang dimilikinya.14

2. Pengertian Narkotika

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengistilahkan narkoba atau

narkotika adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa

sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang.Menurut istilah

kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan terutama rasa

sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga dada dan

rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang lama

dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan.15

Penggolongan narkotika berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 yaitu:16

a. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi

sangat tinggi menimbulkan ketergantungan (heroin/putaw,kokain,ganja).

b. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai

pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan (morfin, peditin).

14

Muammar Himawan, Pokok-Pokok Organisasi Modern. (Jakarta: Bina Ilmu, 2004).

hlm. 51. 15

Fransiska Novita Eleonora, “Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha Pencegahan

Dan Penanggulangannya (Suatu Tinjauan Teoritis”). Jurnal, Fakultas Hukum Universitas MPU

Tantular. Vol, XXV, No. 1. (Jakarta: April, 2011). hlm. 3. 16

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Page 29: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

12

c. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan

serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (codein).

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu

(penelitian-penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek

fokus/tema yang diteliti.

Pertama, penelitian yang ditemukan adalah Skripsi Dovriadi Karo17

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area yang berjudul“Peranan

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karo Dalam Upaya

Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika.” Penelitian yang

dilakukan oleh Dovriadi Karo memiliki judul yang cukup sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang membedakan penelitian yang

peneliti lakukan sekarang adalah lokasi penelitian dan Sistem Penelitiannya.

Penelitan yang dilakukan oleh Septiana berlokasi BNNK Karo,

Medan.Sedangkan lokasi penelitian yang saya lakukan berlokasi pada BNN

Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari keseluruhan data dari

tahun 2016 sampai dengan 2018 bahwa kasus Narkotika di Tanah Karo

meningkat setiap tahunnya. Maka dari itu dapat disimpulkan kinerja Badan

Nasional Narkotika Kabupaten Karo belum efektif.Seharusnya BNNK Karo

lebih bekerja keras untuk memberantas tindak pidana Narkotika.

17

Dovriadi Karo, “Peranan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karo Dalam

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika”.Skripsi, Mahasiwa Fakultas

Hukum Universitas Medan Area, 2019.

Page 30: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

13

Persamaan penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan

variabel Peran Pemerintah (BNN).Peneliti juga melakukan penelitian di BNN

mengenai Peran BNN dalam P4GN.Sedangkan perbedaannya ialah pada

substansinya yaitu antara Pencegahan, Pemberantasan dan Pengedaran Gelap

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

Kedua, penelitian yang ditemukan adalah Jurnal Arika

Mahmuda18Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.“Peranan Badan Narkotika

Nasional Kota Samarinda dalam Pencegahan Masalah Narkoba di Kota

Samarinda.” Penelitian yang dilakukan oleh Arika Mahmuda memiliki judul

yang cukup sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang

membedakan penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah lokasi

penelitian dan Sistem Penelitiannya. Penelitan yang dilakukan oleh Arika

Mahmuda berlokasi di Kota Samarinda Sedangkan lokasi penelitian yang

saya lakukan berlokasi pada Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Peranan Badan Narkotika

Nasional Kota Samarinda dalam Pencegahan Masalah Narkoba di Kota

Samarinda yang di dalamnya terdapat pencegahan, pemberdayaan

masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan sudah dilakssanakan dengan baik

dan maksimal. Namun di sisi lain masih adanya masyarakat yang belum

18

Arika Mahmuda, Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam

Pencegahan Masalah Narkoba di Kota Samarinda. Jurnal.Mahasiswa Program Studi Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman.Samarinda, 2015.

Page 31: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

14

mendapatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba, khususnya daerah rawan

narkoba dan masyarakat masih kurang peduli dengan narkoba sehingga

pengedar dan pengguna masih banyak berkeliaran di sekeliling kita. Hal ini

harus adanya kerjasama antara masyrakat dengan Badan Narkotika Nasional

Kota Samarinda, dan Polresta Samarinda agar Narkoba bisa diselesaikan

dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Arika Mahmuda memiliki judul yang

cukup sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang

membedakan penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah lokasi

penelitian dan Sistem Penelitiannya. Sedangkan perbedaannya adalah

terdapat pada penambahan variabel Peran BNN dalam Pencegahan,

Pemberantasan, dan Pengedaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak

Barat.

Ketiga,penelitian yang ditemukan adalah Jurnal Brian Yuda

Wibawa19Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Blitar dengan judul

“Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar Dalam Upaya

Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Pada Ruang Lingkup Sekolah di

Kabupaten Blitar”. Penelitian yang dilakukan oleh Brian Yuda

Wibawamemiliki judul yang cukup sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti, yang membedakan penelitian yang peneliti lakukan sekarang

adalah lokasi penelitian dan Sistem Penelitiannya. Penelitan yang dilakukan

oleh Brian Yuda Wibawaberlokasi di Kabupaten Blitar.Sedangkan lokasi

19

Brian Yuda Wibawa, Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar

Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Pada Ruang Lingkup Sekolah di Kabupaten

Blitar. Jurnal.Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Blitar.Samarinda, 2015.

Page 32: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

15

penelitian yang saya lakukan berlokasi pada Badan Nasional Narkotika

(BNN) Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dan

kendala-kendala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar dalam

upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dilingkup sekolah.Penelitian ini

juga menggunakan pendekatan yuridis empiris. Penelitian yang akan peneliti

lakukan juga menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan metode

kualitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek dalam penelitiannya,

dimana penelitian Brian Yuda Wibawa objeknya adalah penyalahgunaan

narkotika pada ruang lingkup sekolah.Sedangkan penelitian saya

penyalahgunaan narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat.

Keempat, penelitian yang ditemukan adalah skripsi Maslihah20

,

Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam

Negeri Malang yang berjudul “Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental

Az-Zainy Tumpang Malang tahun 2015”. Berdasarkan hasil penelitiannya

diperoleh bahwa data pembinaan korban narkoba menggunakan: a). Metode

pembiasan, b). Metode wirid, c). Metode sorogan, d). Metode kebebasan.

Tahap pertama yang selalu dilakukan dalam pembinaan korban

narkoba sebelum menerapkan metode di atas yaitu menemukan yang selama

ini menjadi masalah yang dirasakan oleh korban penyalahgunaan

narkoba.Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang peran

20

Maslihah, “Peranan Pondok Pesantren Rehabilitasi Mental Az-Zainy Tumpang Malang

tahun 2015”.Skripsi, Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam

Negeri Malang. 2015.

Page 33: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

16

pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba.Sedangkan perbedaannya

adalah lokasi penelitian dan objek penelitian.

Dari Keempat penelitian diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa

sudah ada penelitian terdahulu tentang Peranan Badan Narkotika Nasional

dalam Upaya Pencegahan, Pemberantasan dan Peredaran Gelap

Narkotika.Perbedaan antara tinjauan pustaka yang ditemukan dengan

penelitian yang sedang dilakukan adalah perbedaan obyek penelitian.Jika

ketiga penelitian tersebut membahas tentang peranan BNN dalam upaya

pencegahan narkotika.Akan tetapi, peneliti membahas tentang berbagai aspek

dari Upaya BNN dalam P4GN di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.Peneliti juga lebih memfokuskan pada peran BNN

Tanjung Jabung Timur serta kendala-kendala dan upaya yang dilakukan guna

memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kecamatan

MuaraSabakBarat.

Page 34: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

17

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Muara Sabak Barat dan

Kantor Badan Narkotika Nasioal Tanjung Jabung Timur.Karena sesuai

dengan latar belakang masalah dengan keadaan dilapangan.Alasannya, karena

Kecamatan Muara Sabak Barat sampai saat ini masih banyak terjadi

penyalahgunaan Narkotika dan Peran BNN Tanjung Jabung Timur.

2. Waktu Penelitian

Mengigat, menimbang serta memperhatikan segala kekurangan dan

keterbatasan waktu, tenaga,pikiran, moril dan materil pada diri peneliti, maka

penelitian ini dibatasi dengan waktu.Waktu dalam penelitian ini adalah

2019/2020.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

pendekatan kualitatif dan pendekatannya adalah yuridis sosiologisyaitu

pendekatan penelitian lapangan secara langsung oleh peneliti

sendiri.Pendekatan yuridis sosiologis adalah mengidentifikasi dan

mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang rill dan fungsional

dalam sistem kehidupan yang nyata.21Sosiologi memandang narkoba sebagai

fenomena yang kompleks dengan berbagai macam

21

Journal Etheses.UIN-Malang.Ac.id Pdf.

Page 35: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

18

perangkatnya.Narkobadapat dipandang dari sudut yang beragam misalnya

narkoba merupakan suatu srtuktur yang padat dengan jaringan sosial atau

penuh dengan konflik dan persaingan dalam penyebaran gelap.22Sosiologi

pasar memandang bahwa pemanfaatan dan penggunaan ruang bagi aktor

ekonomi terutama ditujukan kepada fungsi ekonominya. Disamping itu juga

dapat diselimuti oleh aspek lain seperti politik,sosialbudaya dan seterusnya.

Pendekatan yuridis sosiologis adalah menekankan penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan

terjun langsung ke obyeknya.Sosiologi bersifat empiris artinya sosiologi

didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya

tidak spekulatif.23Pentingnya jenis data karena diperolehnya temuan

dilapangan mengenai kaitan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

Penelitian ini bersifat deskriptif, metode ini adalah metode yang

menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik dari penulis maupun

secara kelompok. Ciri-ciri metode deskriptif adalah memusatkan diri pada

masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual, dan kemudian data yang

dikumpulkan disusun, dijelaskan dan dianalisis.

22

Ajeng, http://scholar.unand.ac.id/1387/2/BAB%20ajeng.pdf. Di akses pada tanggal 17

September 2020,Pukul 17:12 WIB. 23

Subandi, Tjipo, Sosiologi, (Surakarta: BP- FKIP UMS, 2008), hlm. 1

Page 36: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

19

C. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Dalam upaya merumuskan skripsi ini, penulis melakukan penelitian

lapangan, maka sumber data atau informasi yang menjadi data baku peneliti

untuk diolah merupakan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian,

yang diperoleh secara langsung dari sumbernya maupun dari lokasi objek

penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh

dilapangan.Data primer tidak diperoleh melalui sumber perantara atau

pihak kedua dan seterusnya. Dalam penelitian ini data primer adalah

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan

wawancara pihak BNN Tanjung Jabung Timur, Kepala BNN Tanjung

Jabung Timur, Kasubbag Bagian Tata Usaha BNNK Tanjung Jabung

Timur. Kasi Pemberantasan, Kasi Rehabilitasi, Kasi Pemberdayaan dan

pihak Kecamatan Muara Sabak Barat.24

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. Data ini

diperolehdengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak

bersifat autenthik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga

dan seterusnya.Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan

24

Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-

7,(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 97.

Page 37: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

20

yang di peroleh secara tidak langsung dan data di peroleh dengan

cara mengutip dari sumber sepertiUndang-Undang Nomor 35 Tahun

2009 tentang Narkotika, buku, jurnal dan internet.25

b. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini berupa

literature-literature yang mendukung penelitian ini baik berupa Buku, Koran,

Majalah, Jurnal maupun tulisan-tulisan lain yang dianggap penting dalam

mendukung penelitian ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.

Jadi metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan.26

25

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Jambi: Syari‟ah Press IAIN

STS, 2014), hlm. 34. 26

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 118.

Page 38: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

21

b. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.27Susan dalam Sugiyono

mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti

akanmengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang rekrutmen dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini

tidak bisa ditemukan melalui observasi. Tujuan dari wawancara ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana

pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.dalam

penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan informan sebagai

berikut:

1. Camat Muara Sabak Barat

2. Kepala BNNK Tanjung Jabung Timur.

3. Kasubbag Bagian Tata Usaha BNNK Tanjung Jabung Timur.

4. Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.

5. Seksi Pemberantasan

6. Seksi Rehabilitasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

27

Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21. (Bandung:

Alfabeta, 2014), hlm. 231.

Page 39: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

22

catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peratran, kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-

lain.Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.28

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan tentunya dapat di

informasikan kepada orang lain.Analisis data yang digunakan adalah teknik

analisa data model induktif, yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari

lapangan baik berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan

lainnya.Kemudian diperiksa kembali dan diatur untuk diurutkan.

28

Ibid, hlm. 240.

Page 40: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

23

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan data yang didapatkan dari catatan tertulis

dilapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Seperti telah

dikemukakan semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data

akansemakin banyak, kompleks dan rumit.Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data.Mereduksi data erarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya bila diperlukan.

c. Penyadian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data.Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.Dalam hal ini

Miles and Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.29

29

Sugiyono, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D 2014.hlm. 249.

Page 41: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

24

d. Verifikasi Data

Langkah selanjutnya dalam penelitian kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.30

F. Sistematika Penulisan

Agar penulis skripsi tidak keluar dari pembahasan, maka penulis

membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan

skripsi ini dan menjadi ringkasan dalam pembahasan-pembahasan yang ada

didalam bab nya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi

penulis skripsi.Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan

tinjauan pustaka.

BAB II : Merupakan bab yang membahasa mengenai metode

penelitian yang didalamnya membahas tentang jenis penelitian, pendekatan

penelitian, jenis dan sumber data, instrument pengumpulan data, teknis

analisis data, serta sistematika penulisan dan jadwal penelitian.

30

Sugiyono, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D 2014 hlm. 252.

Page 42: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

25

BAB III :Merupakan bab yang memuat gambaran umum lokasi

penelitian.

BAB IV :Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu

Peran Pemerintah Dalam Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

BAB V : Berisi tentang penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum

vitae. Kesimpulan ditarik dari pembuktian dan uraian yang telah ditulis

terdahulu dan berkaitan erat dengan pokok masalah. Kesimpulan bukan

resume dari apa yang ditulis dahulu melainkan kesimpulan adalah jawaban

masalah dari data yang diperoleh.

Page 43: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

26

G. Jadwal Penelitian

No

.

Kegiatan

Tahun 2019/2020

Oktober November Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

x

2. Pembuatan

Proposal

x x

3. Perbaikan

Proposal

dan

Seminar

x

x

4. Surat Izin

Riset

x X

5. Pengumpula

n Data

X

6. Pengolahan

dan Analisis

Data

x

x

x

7. Pembuatan

Laporan

x

8. Bimbingan

dan

Perbaikan

9. Agenda dan

Ujian

Skripsi

10. Perbaikan

dan

Penjilidan

Page 44: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

27

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Kecamatan Muara Sabak Barat

Kecamatan Muara Sabak Barat adalah sebuah kecamatan diKabupaten

Tanjung Jabung Timurterdiri dari 7 kelurahan, yaitu merupakan wilayah

dataran dan bukan pesisir. Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini merupakan

salah satu kabupaten pecahan dari kabupaten Tanjung Jabung Barat pada

tanggal 21 oktober 1999 dengan dasar hukum yaitu Undang-Undang Nomor

54 Tahun 1999. Dimana Kabupaen Tanjung Jabung Timur memiliki 11

Kecamatan yang salah satunya adalah kecamatan Muara Sabak

Barat.kemudian terbagi lagi menjadi 93 desa/kelurahan dan Kecamatan juga

merupakan pemekaran kecamatan Muara Sabak.31

2. Visi dan Misi Kecamatan Muara Sabak Barat

a. Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah

harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif, visi juga sebagai suatu

gambaran yang memandang keadaan masa depan yang diinginkan oleh

instansi pemerintah.Visi Kecamatan Muara Sabak Baratadalah Terwujudnya

aparatur Kecamatan Muara Sabak Barat yangBerinovasi, Patuh, Cakap dan

Unggul.32

31

Observasi peneliti Sejarah Singkat Kecamatan Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret

2020. 32

Dokumentasi Data Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat.Rabu, Tanggal 11 Maret

2020.

Page 45: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

28

b. Misi

Misi merupakan penjabaran dari Visi, dimana Misi harus seiring dan

searah dengan Visi yang sudah ditetapkan, sehingga tujuan dari Visi dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik.untuk mencapai Visi tersebut telah

ditetapkan Misi-misi yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Kecamatan

Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu:

1. Mewujudkan aparatur yang inovatif, berwawasan dan berdisiplin tinggi

dan berprestasi.

2. Terwujudnya aparatur yang taat pada peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.

3. Mengedepankan musyawarah dalam segala kegiatan yang berhubungan

dengan pengambilan keputusan menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Menumbuhkembangkan sinergi dan koordinasi lingkup kecamatan dalam

pencapaian pelayanan prima.33

3. Letak Geografis

Kecamatan Muara Sabak Barat merupakan daerah berbukit dengan

ketinggian: 12-15 meter dari permukaaan laut dengan suhu 27oC – 37

oC.

Daerah ini terletak di antara koordinat: 00o, 31, 12, 00

o sampai dengan 11-42

lintang selatan dan 103o 31, 27 sampai dengan 103

o, 57 bujur timur. Di

Kecamatan Muara Sabak Barat terdapat 7 kelurahan diantaranya sebagai

berikut:

33

Dokumentasi Data Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung Timur.

Rabu, Tanggal 11 Maret 2020.

Page 46: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

29

1. Rano.

2. Parit Culum I.

3. Parit Culum II.

4. Teluk Dawan.

5. Talang Babat.

6. Nibung Putih.

7. Kampung Singkep.34

Adapun batas-batas Kecamatan Muara Sabak Barat adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuala Jambi.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Muara Sabak Timur.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Dendang.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Geragai.35

Luas wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat adalah = 41.028 ha,

Terbagi atas:

34

Dokumentasi Data Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020. 35

Dokumentasi Data Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020.

Page 47: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

30

Tabel 1.1

Luas Wilayah36

No. Nama Kelurahan Luas

1. Rano 1.840 ha

2. Nibung Putih 5.360 ha

3. Kampung Singkrep 3.880 ha

4. Parit Culum I 3.230 ha

5. Parit Culum II 7.130 ha

6. Teluk Dawan 6.598 ha

7. Talang Babat 9.470 ha

Jumlah 41.028 ha

Sumber: Muara Sabak Barat Dalam Angka 2016

Adapun jarak tempuh atau orbitasi (jarak ke pusat pemerintahan) dari

7 Kelurahan ke Kecamatan Muara Sabak Barat adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Jarak Tempuh37

No. Nama Kelurahan Jarak

1. Rano 4 Km

2. Nibung Putih 1 Km

3. Kampung Singkrep 23 Km

4. Parit Culum I 5 Km

5. Parit Culum II 7 Km

6. Teluk Dawan 4 Km

7. Talang Babat 2 Km

Sumber: Muara Sabak Barat Dalam Angka 2016

4. Keadaan Demografi

a. Kependudukan

Selama periode 2011-2016 tidak ada terjadi pemekaran kelurahan

dusun dan RW di wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat.Satuan lingkungan

36

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020. 37

Tabel 1.2 Jarak Tempuh Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020.

Page 48: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

31

setempat di Kecamatan Muara Sabak Barat berjumlah 21 Rukun Warga dan

100 Rukun Tetangga. Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal

dasar pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah

penduduk Kecamatan Muara Sabak Barat pada akhir tahun 2016 mencapai

17.186 Jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8.826 Jiwa dan perempuan

sebanyak 8.360 Jiwa.38

Tabel 1.3

Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun 201639

No. Nama Laki-laki Perempuan Jiwa

1. Muara Sabak Barat 8.826 8.360 17.186

Jumlah Jiwa

Sumber: Muara Sabak Barat Dalam Angka Tahun 2016

38

Dokumentasi Data Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020. 39

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Sabak Barat Kab. Tanjung Jabung

Timur.Rabu, Tanggal 11 Maret 2020.

Page 49: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

32

5. Struktur OrganisasiKecamatan Muara Sabak Barat

Bagan 1.1

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR CAMAT MUARA SABAK BARAT

6. Tugas dan Wewenang

Adapun Tugas dan Wewenang di Kecamatan Muara Sabak Barat

sebagai berikut:

1. Camat

Tugas dan wewenang Camat secara umum meliputi:

a. Koordinasi dalam bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

b. Koordinasi upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum.

SEKCAM

IRWANUDIN, S.Ag

Kasubag Umum dan

Kepegawaian

AZHAR, SH

CAMAT

ARIE JULIAN S, S.IP, MH

Kasubag Perencanaan dan

Keuangan

M. RIONALDI, A.Md

Kasi Pemerintahan

SUKRI, S.P

Kasi PPM

EMAN SAPUTRA, SE

Kasi Trantib

FRANS FITRIA, A.Md

Kasi Kessos

MARISA SARIF, S.IP

Page 50: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

33

c. Koordinasi penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

walikota.

d. Koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

e. Koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh

perangkat daerah dan instansi vertikal di tingkat kecamatan.

f. Membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi kewenangan

pemerintahan daerah kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten yang ada di kecamatan.40

2. Sekretaris Camat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai

membantu camat dalam melaksanakan tugas kesekretariatan yang meliputi:

a. Melaksanakan urusan umum seperti administrasi, tata usaha, membuat

laporan kepada camat.

b. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga Kecamatan.

c. Melaksanakan penyusunan perencanaan serta rancangan program

kecamatan.

d. Mengelola administrasi umum, kepegawaian dan keuangan kecamatan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang

tugasnya.41

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sekretaris dibantu oleh sub

40

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Camat di Kecamatan Muara Sabak Barat.

Rabu, 11 Maret 2020. 41

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Sekretaris Camat di Kecamatan Muara Sabak

Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 51: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

34

bagian yang berkedudukan sebagai unsur pembantu sekretaris dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam

melaksanakan urusan umum dan kepegawaian, dengan rincian tugas sebagai

berikut:

a. Menyusun rencana kerja sub bagian umum dan kepegawaian.

b. Menerima, membukukan, mendistribusikan surat masuk, menyortir dan

mengirimkan surat kepada satuan kerja lain.

c. Merencanakan kebutuhan, menginventarisir perlengkapan, melaksanakan

pengadaan dan melakukan perawatan barang inventaris kecamatan.

d. Menyusun, meneliti dan meregistrasi keputusan camat.

e. Menyusun standar operasional prosedur pada kecamatan.

f. Menghimpun data dan menyajikan informasi yang berhubungan dengan

sub bagian umum dan kepegawaian.

g. Melaksanakan pengelolaan aset dan barang daerah.

h. Menyiapkan, mengusulkan, mengolah data dan dokumentasi pegawai

yang meliputi kenaikan pangkat, permohonan izin dan tugas belajar, cuti,

perpindahan, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa dan sanksi,

pemberhentian, kenaikan gaji berkala, tunjangan dan pension.42

2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu

42

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di

Kecamatan Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 52: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

35

sekretaris dalam melaksanakan urusan perencanaan dan keuangan dengan

rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja sub bagian perencanaan dan keuangan.

b. Menyusun dan menyiapkan rencana strategis, rencaana indikator

kinerja utama serta penetapan kinerja di lingkungan kecamatan.

c. Menyusun dan menyiapkan anggaran kegiatan pemerintahan kecamatan

meliputi dokumen KUA PPAS, RKA dan DPA.

d. Melaksanakan dan menyelenggarakan proses pengelolaan keuangan

meliputi pembukuan, perbendaharaan dan kas.

e. Melaksanakan urusan pembayaran gaji pegawai dalam lingkungan

pemerintahan kecamatan dan kelurahan.

f. Menyusun pertanggungjawaban keuangan kegiatan pemerintahan

kecamatan.

g. Membuat laporan keuangan kecamatan menghimpun dan menyusun

laporan realisasi fisik dan keuangan yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang menghimpun dan melakukan penyimpanan administrasi

pengelolaan keuangan.43

3. Seksi Pemerintahan Umum

Seksi Pemerintahan Umum mempunyai tugas membantu camat dalam

melaksanakan urusan pemerintahan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja seksi pemerintahan umum.

b. Melaksanakan pembinaan administrasi kependudukan dan catatan sipil,

43

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan di

Kecamatan Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 53: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

36

informasi komunikasi serta ketenagakerjaan.

c. Melaksanakan penataan pertanahan dan batas kelurahan.

d. Menghimpun dan menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan kelurahan.

e. Menghimpun data kependudukan informasi dan komunikasi, pertanahan,

pajak bumi, bangunan dan batas kelurahan.

f. Melaksanakan pembinaan kelompok informasi masyarakat.

g. Menyelenggarakan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.

h. Membantu melaksana.kan pengawasan orang asing dalam lingkungan

kecamatan dan kelurahan.

i. Membantu penyusunan pembentukan, penghapusan, pemekaran dan atau

penggabungan kelurahan.

j. Membantu penyelenggaraan pembuatan akta tanah, penerimaan pajak

bumi dan bangunan dan penerimaan pendapatan asli daerah lainnya.

k. Membantu kelancaran penetapan batas kecamatan dan kelurahan.

l. Membantu persiapan dan pelaksanaan ganti rugi objek land reform dan

ganti rugi tanah rakyat serta membantu pelaksanaan konsolidasi tanah

dan persiapan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.44

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas membantu camat

dalam melaksanakan urusan pemberdayaan masyarakat, dengan rincian tugas

sebagai berikut:

44

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Seksi Pemerintan Umum di Kecamatan Muara

Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 54: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

37

a. Menyusun rencana kerja seksi pemberdayaan masyarakat.

b. Melaksanakan pembinaan perekonomian, kebudayaan, teknologi tepat

guna, lingkungan hidup dan kebersihan.

c. Menyelenggarakan musyawarah rencana pembangunan kecamatan.

d. Menghimpun data usaha mikro dan kecil di kecamatan.

e. Melaksanakan pembinaan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan

perempuan.

f. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan musyawarah rencana

pembangunan kelurahan.

g. Membantu pelaksanaan penanggulangan pencemaran dan kerusakan

lingkungan.

h. Menyusun jadwal dan melaksanakan gotong royong kebersihan

lingkungan melakukan pembinaan rukun tetangga, lembaga dan

organisasi kemasyarakatan.

i. Membantu pengembangan adat daerah dan menginventarisasi lembaga,

tokoh dan pemuka masyarakat.

j. Menghimpun data dan menyajikan informasi pemberdayaan masyarakat

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.45

5. Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi kesejahteraan mempunyai tugas membantu camat dalam

melaksanakan urusan kesejahteraan sosial, dengan rincian tugas sebagai

45

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Seksi Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan

Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 55: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

38

berikut:

a. Menyusun rencana kerja seksi kesejahteraan sosial.

b. Melaksanakan pembinaan mental dan spiritual masyarakat

dalamkecamatan.

c. Melaksanakan pembinaan peningkatan gizi keluarga di kecamatan.

d. Membantu penyelenggaraan pembinaan kegiatan sosial dikecamatan.

e. Membantu dan melaksanakan pemantauan penyaluran bantuan sosial dan

distribusi bantuan barang bagi korban bencana di kecamatan.

f. Menghimpun data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan

membantu penanganan masalah-masalah sosial di kecamatan.

g. Menghimpun data peserta jaminan kesehatan masyarakat di kecamatan.

h. Melakukan pembinaan lembaga pengembangan tilawatil qur‟an di

kecamatan.46

6. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum

Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas

membantu Camat dalam melaksanakan urusan ketenteraman dan ketertiban

umum, dengan rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja seksi ketentraman dan ketertiban.

b. Melaksanakan pembinaan kesatuan bangsa, wawasan kebangsaan dan

perlindungan masyarakat.

c. Melaksanakan pengawasan ketentraman dan ketertiban.

d. Membantu pelaksanaan pengawasan tertib perizinan.

46

Data Observasi tentang tugas dan fungsi Seksi Kesejahteraan Sosial di Kecamatan

Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 56: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

39

e. Melaksanakan pemberdayaan anggota polisi pamong praja yang ada di

kecamatan.

f. Melaksanakan pengawasan disiplin pegawai dalam lingkungan

kecamatan.

g. Membantu kelancaran penerimaan pajak, retribusi dan pendapatan daerah

lainnya dalam kecamatan.

h. Membantu pengawasan dan pengamanan aset-aset daerah dalam

kecamatan.

i. Membantu organisasi perangkat daerah terkait dalam pelaksanaan

penertiban dan penegakan peraturan daerah serta produk hukum

lainnya.47

7. Keadaan Kantor Camat Muara Sabak Barat

a. Sarana dan Prasarana Umum

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,

Kantor Kecamatan Muara Sabak Barat dilengkapi dengan sebidang tanah

untuk bangunan kantor seluas ± 1500 m2 dengan 1 (satu) bangunan gedung

kantor, Sedangkan untuk sarana dan prasarana Kecamatan memiliki

kendaraan dinas yang terdiri dari 2 (dua) unit kendaraan roda empat dan 8

(delapan) unit kendaraan roda dua, dimana kondisi kendaraan tersebut dalam

keadaan baik. Sarana dan prasarana tersebut masih perlu ditingkatkan baik

47Data Observasi tentang tugas dan fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum di

Kecamatan Muara Sabak Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 57: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

40

dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menunjang pelayanan prima kepada

masyarakat.48

B. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam

Pencegahan,Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat bisa dikatakan masih muda

atau baru-baru saja dibentuk. Badan Narkotika Nasional TanjungJabung

Timur resmi dibentuk pada tanggal 9 Januari 2012 sesuai dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten dan

bekerja mulai 9 Januari 2012. BNNK Tanjung Jabung Timur dipimpin oleh

Bapak AKBP.Cecep Subaryat, SH dengan jumlah pegawai sebanya 34

orang.49

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur

yaitu Menjadi lembaga pemerintah non kementerian yang profesional dan

berintegritas mampu menyatukan dan menggerakkan komponen masyarakat,

bangsa dan negara dibidang P4GN diwilayah Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

48

Data Observasi tentang Sarana dan Prasarana di Kantor Camat Muara Sabak Barat.

Rabu, 11 Maret 2020. 49

Data Observasi tentang Sejarah Singkat BNNK Tanjung Jabung Timur. Selasa, 10

Maret 2020

Page 58: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

41

b. Misi

Misi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur

yaitu bersama instansi pemerintah dan komponen masyarakat, bangsa dan

negara melaksanakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat,

pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama dibidang pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.50

3. Struktur Organisasi BNNK

Bagan 1.2

STRUKTUR ORGANISASI BNN

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

50

Data Observasi tentang Visi dan Misi di Kantor Camat Muara Sabak Barat. Rabu, 11

Maret 2020

KASUBBAG UMUM

Hj. NURHASMAYETI, SH

KASI CEGAH DAN

DAYAMAS

SAKTI WIJAYA, SE

KEPALA

AKBP. CECEP S, SH

KASI

PEMBERANTASAN

M. RIONALDI, A.Md

JABATAN FUNGSIONAL

KLINIK PRATAMA

KASI

REHABILITASI

SRI AGUSTINA, Am.KL

Page 59: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

42

4. Tugas dan Wewenang Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

Badan Narkotka Nasional Kabupaten (BNNK) adalah instansi vertikal

Badan Narkotika Nasional yang melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang

Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam wilayah Kabupaten. seperti yang

telah di jelaskan dalam Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 4

Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional

Kabupaten pasal 651 huruf a-f yang mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintah di bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang Pencegahan, Pemberdayaan

Masyarakat dan Rehabilitasi.

Untuk menegakkan peraturan-peraturan Negara, menjaga ketertiban

serta melindungi masyarakat dari dampak buruk yang diakibatkan oleh

Narkotika, maka pemerintah membentuk suatu badan beserta pegawai-

pegawainya yang khusus dibebani dengan pekerjaan itu.Badan inilah yang

disebut Badan Narkotika Nasional (BNN).Menurut Peraturan Bupati Tanjung

Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Narkotika Nasional Kabupaten Pasal 4 Ayat 1, bahwa organisasi BNNK

terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pencegahan;

51

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasal 6.

Page 60: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

43

d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;

e. Seksi Pemberantasan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.52

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) bertugas

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang Badan Narkotika Nasional (BNN)

dalam wilayah Kabupaten.

Pasal 7

Kepala BNNK

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) bertugas:

a. Memimpin BNNK dalam pelaksanan tugas, fungsi dan wewenang Badan

Narkotika Nasional (BNN) dalam wilayah Kabupaten;

b. Mewakili Kepala Badan Narkotika (BNN) dalam melaksanakan

hubungan kerjasama Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan instansi pemerintah terkait

dan komponen masyarakat dalam wilayah Kabupaten.

Pasal 8

Sub Bagian Tata Usaha

(1) Sub Bagian Tata Usaha bertugas:

a. Melakukan penyiapan pelaksanaan penyusunan rencana program dan

anggaran ketatausahaan kantor;

b. Melakukan urusan tata persuratan dan urusan rumah tangga kantor;

c. Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, kearsipan, dokumentasi dan

hubungan masyarakat;

52

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasal 4 Ayat 1.

Page 61: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

44

d. Melakukan bantuan hukum dan kerjasama evaluasi dan penyusunan

laporan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK).

(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

bertanggungjawab kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten

(BNNK).53

Pasal 9

Seksi Pencegahan

(1) Seksi Pencegahan bertugas:

a. Melakukan kebijakan teknis Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

pencegahan dalam wilayah Kabupaten;

b. Menyusun dan merumuskan norma, stándar, kriteria dan prosedur

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pencegahan dalam wilayah Kabupaten;

c. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi

pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam pelaksanaan

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pencegahan;

d. Melakukan pembinaan teknis Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

pencegahan dalam wilayah Kabupaten;

e. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pencegahan. (2) Seksi Pencegahan dipimpin

53

Ibid, Pasal 7-8.

Page 62: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

45

oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan

Narkotika Nasional Kabupaten.

Pasal 10

Seksi Pemberdayaan Masyarakat54

(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat bertugas:

a. Melakukan kebijakan teknis Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Kabupaten;

b. Menyusun dan merumuskan norma, stándar, kriteria dan prosedur

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi

dalam wilayah Kabupaten;

c. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi

pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam pelaksanaan

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi;

d. Melakukan pembinaan teknis Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi dalam wilayah Kabupaten;

e. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis

Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika (P4GN) dibidang pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi.

54

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pasal 10 Pemberdayaan Masyarakat.

Page 63: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

46

(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan Narkotika Nasional

Kabupaten.

Pasal 11

Seksi Pemberantasan55

(1) Seksi Pemberantasan bertugas:

a. Melakukan kebijakan teknis Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

Pemberantasan jaringan kejahatan terorganisir penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekusor dan bahan adiktif

lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah

Kabupaten;

b. Menyusun dan merumuskan norma, stándar, kriteria dan prosedur

Pemberantasan jaringan kejahatan terorganisir penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekusor dan bahan adiktif

lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah

Kabupaten;

c. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi

pemerintah terkait dalam rangka Pemberantasan jaringan kejahatan

terorganisir penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika,

prekusor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau

dan alkohol dalam wilayah Kabupaten;

55

Ibid, Pasal 11.

Page 64: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

47

d. Melakukan pembinaan tekni Pencegahan, Pemberantasan,

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dibidang

Pemberantasan dalam ranka pemetaan jaringan kejahatan terorganisir

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekusor

dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan

alkohol dalam wilayah Kabupaten;

e. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemberantasan

jaringan kejahatan terorganisir penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika, psikotropika, prekusor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan

adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Kabupaten;

(2) Seksi Pemberantasan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

bertanggungjawab kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten.

Page 65: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

48

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Peranan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dalam Pencegahan,Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat bisa dikatakan masih muda atau

baru-baru saja dibentuk. Badan Narkotika Nasional TanjungJabung Timur

resmi dibentuk pada tanggal 9 Januari 2012 sesuai dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten dan bekerja mulai 9

Januari 2012.56

Kejahatan narkoba adalah masalah serius yang mengancam setiap

orang pada setiap saat. Maka, dalam mengemban misi P4GN (Pencegahan

Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika. Badan

Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam usianya yang

masih muda sedang bergegas menggandeng seluruh pihak termasuk instansi

pemerintah maupun swasta menjadi kader anti narkoba.Hal tersebut

dibuktikan dengan berbagai kegiatan maupun event BNNKabupaten Tanjung

Jabung Timur yang melibatkan instansi pemerintah dan swasta.57

56

Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten. 57

Observasi peneliti tentang kegiatan BNN Tanjung Jabung Timur.09 Maret 2020.

Page 66: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

49

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

AKBP. Cecep Subaryat, SHmenyampaikan sebagai berikut:

“Beliau menekankan pentingnya pelaporan pecandu narkoba kepada

BNN untuk mendapat perlindungan.Maka dari itu, AKBP. Cecep

Subaryat, SH untuk sementara ini melakukan test urine Kepala Desa

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan perangkatnya yang

dilakukakan secara bergilir di 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Lebih lanjut Kepala BNNKabupaten Tanjung

Jabung Timur menegaskan jika kepala desa menggunakan narkoba

maka selanjutnyaakan direkomendasikan untuk direhabilitasi ke panti

rehab atau dilakukan pembinaan secara hukum.58

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam

komitmennya dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Nartkotika atau yang disingkat (P4GN) mempunyai strategi

diantaranya:

1. Melakukan PencegahanPenyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika

Pemberantasan dan pencegahan ditujukan kepada masyarakat di

wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, baik itu pemberantasan terhadap

penyalahgunaan narkotika itu sendiri maupun pencegahan terhadap seluruh

masyarakat agar diharapkan tidak akan melakukan tindakan penyalahgunaan

Narkotika ini. Sesuai dengan observasi peneliti bahwa dalam upaya

pencegahan ini maka BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur mengadakan

kegiatan dalam rangka mensosialisasikan ke berbagai tempat terutama di

sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Muara Sabak Barat.59

58

Hasil Wawancara bersama Bapak AKBP. Cecep Subaryat, SH. Kepala Badan Narkotika

Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selasa 10 Maret 2020. 59

Observasi peneliti tentang Upaya Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat.

Page 67: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

50

Seperti yang disampaikan oleh Bapak AKP. Gunawan, S.IP.,MH

selaku Kasi Pemberantasan Narkoba di BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur mengenai peran BNN sebagai berikut:

“Perannya sangat penting karena disini dari pihak BNN maupun

dikantor kecamatan sudah melakukan sosialisasi diberbagai

lingkungan terutama yang paling bnyak itu di sekolah-sekolah dan

kegiatan kami dari BNN yaitu Kegiatan diva (kegiatan yang diberikan

anggaran oleh Negara). Yang kedua, kegiatan Non diva (kegiatan

yang tidak memiliki anggaran dari Negara) karena anggaran di BNN

Tanjung Jabung Timur ini terbatas tetapi dari kantor ini sendiri lebih

bnyak bergerak dibidang non diva yaitu kerelaan sebagai BNN dalam

bidang pencegahan, pemberantasan, penyalgunaan, dan peredaran

gelap narkotika aau P4GN”.60

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa

pihak Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah

mengupayakan dalam pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika dengan melakukan sosialisasi ke lingkungan

masyarakat dan sekolah-sekolah.Menurut keterangan wawancara upaya ini

dilakukan untuk mencegah masyarakat terutama generasi muda agar tidak

menggunakan narkoba atau sejenisnya.Menurut peneliti sosialisasi ke

masyarakat dan sekolah-sekolah sangat penting karena memberikan edukasi

serta pemahaman kepada masyarakat dan generasi muda agar tidak memakai

narkoba dan barang sejenisnya. Generasi muda yang masih rentan akan

pengaruh lingkungan dan pergaulan bebas harus menjadi target atau sasaran

60

Wawancara bersama Bapak AKP. Gunawan, S.IP., MH selaku Kasi Pemberantasan

Narkoba di BNN Tanjung Jabung Timur. Selasa, 10 Maret 2020.

Page 68: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

51

utama dalam upaya pencegahan peredaran gelap narkotika khususnya di

Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.61

Tabel 1.4

Data Tentang Kasus Narkotika

Berdasarkan Peran BNN (2018-2020)

N0 TAHUN PENCE

GAHAN

PEMBERANTAS

AN

PENYALGU

NAAN

PEREDAR

AN

GELAP

JUMLA

H

1 2018 44 61 29,129 15,485 44,711

2 2019 52 107 14,185 14,184 38,405

3 2020 35 113 20,263 13,086 33,497

Sumber: BNN Kabupaten Tanjung Timur

Selanjutnya peneliti mewawancarai Bapak Arie Julian Saputra, S.IP., MH

selaku Camat Muara Sabak Barat mengenai kegiatan yang dilakukan oleh BNN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai berikut:

“Kami merespon baik dan sangat mendukung setiap kegiatan atau pun

program yang dilaksanakan oleh BNN, baik itu sosialisasi ke

masyarakat maupun ke sekolah-sekolah.BNN Tanjung Jabung Timur

juga pernah bekerjasama dengan Kecamatan Muara Sabak Barat

menggelar Penyuluhan Pencegahan dan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan

Pemerintah dan Swasta, bertempat di Kecamatan muara Sabak

Barat.Pada kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh unsur Kecamatan,

Polsek, Kelompok UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Kecamatan

dengan harapan terciptanya liingkungan kerja bersih narkoba”.62

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa

pihak Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga

pernah melakukan kerjasama dengan pihak kecamatan Muara Sabak Barat

61

Observasi peneliti tentang pentingnya kegiatan atau program sosialisasi kepada

masyarakat dan generasi muda terhadap bahaya narkoba. 62

Wawancara bersama Bapak Arie Julian Saputra, S.IP., MH selaku Camat Muara Sabak

Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 69: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

52

untuk mengadakanprogram penyuluhan tentang pemberantasan, pencegahan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika diikuti oleh Polsek, UKM dan

masyarakat. Menurut peneliti program atau kegiatan seperti ini harus

ditingkatkan dan harus benar-benar terjaring kepada setiap lapisan

masyarakat, menginga bahwa bahaya dan pengaruh terhadap narkoba datang

dari berbagai arah.Jika masyarakat diberi pemahaman serta penyuluhan maka

kegiatan ini bisa meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan terkait dengan

narkoba.63

Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika maka Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Tanjung Jabung Timur melakukan fungsi kerja yang terbagi dalam Seksi

Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.Dimana seksi ini bertugas untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat dan stakeholder Narkotika dan

Prekursor Narkotika dan juga memberdayakan segenap potensi yang ada di

masyarakat dalam upaya pencegahan peredaran dan peyalahgunaan narkotika

dan Prekursor Narkotika. Contoh kegiatanya adalah tes Urine, dan lain- lain.

Upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung

Timur pada bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2019 dalam

menaggulangi dan mencegah Narkotika yaitu dengan penyuluhan ke

masyarakat-masyarakat yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.Sosialiasi ke setiap sekolah-sekolah.64

63

Observasi peneliti tentang pentingnya kegiatan atau program sosialisasi BNN kepada

masyarakat dan generasi muda terhadap bahaya narkoba di Kecamatan Muara Sabak Barat. 64

Observasi peneliti tentang kegiatan atau program Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Februari-Agustus.

Page 70: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

53

Peneliti mewawancarai Bapak Sakti Wijaya, SE selaku Kasi

Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur mengenai peran dan manfaat dari kegiatansosialisasi sebagai berikut:

“Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan yang kita lakukan ini sangat

penting mengingat besarnya peran BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur dalam Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) khususnya di Kecamatan Muara

Sabak Timur ini. Program kita bukan hanya penyuluhan saja tapi juga

melakukan berbagai cara untuk mencegah dan menanggulangi melalui

media seperti, Media Online. BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur

sudah melakukan pencegahan dan penanggulangan melalui media

online yaitu melakukakan himbauan serta postingan akan bahaya

narkoba.Kedua. Media Penyiaran, BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur sudah melakukan pencegahan dan penanggulangan melalui

penyiaran Radio sebanyak 5 (Lima) kali,tujuannya agar masyarakat

mendengar dan memahami apa yang kami himbau. Ketiga, Media

Cetak.BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah melakukan

pencegahan dan penanggulangan melalui media cetak sebanyak 2

(Dua) kali agar masyarakat membaca himbauan kami terhadap bahaya

narkoba”.65

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa kegiatan

yang dilakukan oleh BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini merupakan

bagian dari program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan

peredaran gelap narkotika (P4GN). Diharapkan warga desa juga ikut bekerja

sama dengan pihak pihak yang berwajib untuk memberantas narkoba. Sesuai

dengan keterangan wawancara dengan Kepala BNN bahwa BNN Tanjung

Jabung Timur juga sering melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah atau

lembaga pendidikan.Karena lembaga pendidikan berperan penting setelah

keluarga dalam membentuk kepribadian seseorang anak dari sekolah sampai

Perguruan Tinggi. Lembaga Pendidikan yang bersih dari narkoba

65

Wawancara bersama Bapak Sakti Wijaya, SE selaku Kasi Pencegahan dan

Pemberdayaan Masyarakat BNN Tanjung Jabung Timur. Selasa, 10 Maret 2020.

Page 71: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

54

akanmelahirkan bibit-bibit generasi yang berprestasi dalam bermoral generasi

inilah yang menjadi tumpuan negeri ini di masa depan.

Peneliti mewawancarai salah satu pemakai yang sudah di rehabilitasi

mengenai peran dan danpak dari narkotika dalam pencegahan dan

pemeberantasan.

Jangan mencoba narkoba apapun jenisnya, Dampaknya sangat

berbahaya menghancurkan moral,ekonomi,sosial dan keluarga karna saya

salah satu mantan pecandu narkoba menjadi bukti pernah merasakannya.

Akibat pergaulan saya yang terlalu bebas dan terlalu banyak pikiran tentang

kebutuhan ekonomi dan masalah keluarga, rekan saya menawarkan untuk

mencoba pakai ini (narkoba), rasanya bikin kamu lebih fresh,kuat, dan

percaya diri dan saya Termakan rayuan rekan saya akhirnya dicoba dan itu

berkali-kali saya mencobanya, singkat cerita akhirnya saya memberanikan

diri datang ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjalankan rehab.

Disitu saya mendapatkan pembinaan khusus dan berbaur langsung bersama

dokter kesehatan, psikolog, dan para pecandu lainya. Dan beberapa bulan

rehabilitasi dan dibina saya lebih percaya diri. Semenjak peristiwa pahit yang

saya rasakan itu membuat saya berjanji tidak akan menyentuh narkoba lagi.

2. Mendorong Peran Serta Masyarakat Dalam Menciptakan Lingkungan

Bebas Narkoba

Menghadapi kasus narkoba di tanah air yang semakin marak, maka

kita tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sama bahu- membahu dengan

seluruh komponen masyarakat. Dukungan dan keikutsertaan masyarakat

Page 72: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

55

maupun badan penegakan hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan

yang terlibat dalam program pencegahan penyalahgunaan narkotika, sangat

diperlukan dalam menanggulani faktor-faktor berbahaya yang dapat

mendorong berkembangnya penyalahgunaan narkotika.Masyarakat

mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

Narkotika dan Prekursor Narkotika.Masyarakat mempunyai hak dan

tanggung jawap dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Narkotika.66

Berkaitan dengan hal tersebut peneliti mewawancarai Bapak AKP.

Gunawan, S.IP., MH selaku Kasi Pemberantasan Narkoba di BNN Kabupaten

Tanjung Jabung Timur mengenai Peran serta dukungan masyaraka sebagai

berikut:

“Tentu masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.

kerjasama bisa diwujudkan dalam bentuk seperti mencari,

memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi

tindak pidana Narkotika dan melaporkan kasus tersebut kepada

penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana

Narkotika, artinya kerja sama dan peran aktif masyarakat sangat

membantu kami pihak BNN dalam menjalankan tugas Pemberantasan,

Pencegahan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika”.67

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dipahami bahwa peran

masyarakat dalam pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika sangat penting karena masyarakat bisa

berkontribusi dan mencari informasi langsung terkait penyalahgunaan

narkotika tersebut. Menurut peneliti masyarakat bisa melaporkan ke penegak

66

Observasi Peneliti tentang Peran serta masyarakat dalam pemberantasan Narkotika. 67

Wawancara bersama Bapak AKP. Gunawan, S.IP., MH selaku Kasi Pemberantasan

Narkoba di BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur. Selasa, 10 Maret 2020.

Page 73: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

56

hukum terkait dengan penyalahgunaan narkotika ini sehingga membantu

menjalankantugas BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selanjutnya

dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat adalah

upaya BNN untuk memberi kekuatan masyarakat melalui peningkatan

pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengidentifikasi dan

memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan melakukan upaya-

upaya untuk mencapai kebutuhan tersebut.68

Selanjutnya peneliti mewawancarai Bapak Arie Julian Saputra, S.IP.,

MH selaku Camat Muara Sabak Barat mengenai peran serta masyarakat

dalam pemberantasan narkoba sebagai berikut:

“Peran masyarakat sangatlah penting terutama dalam usaha

pencegahan masalah narkoba, tokoh-tokoh masyarakat diharapkan

untuk mendorong dan menggerakkan, terutama para orang tua, para

remaja, sekolah, kelompok masyarakat, dan organisasi-organisasi

sosial di sekitar lingkungan untuk mencegah masalah narkoba secara

terpadu. Tokoh masyarakat perlumemahami masalah penyalahgunaan

narkoba, harus memahami upaya pencegahan dan penanggulangan di

masyarakat.Selanjutnya masyarakat mengadakan pengamatan situasi

dan kondisi lingkungan di wilayahnya mengenai masalah

penyalahgunaan.Masyarakat juga menggalang potensi yang ada di

masyarakat yang dapat membantu pelaksanaan penanggulangan di

sekolah dan lingkungan.69

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti bersama Bapak AKP.

Gunawan, S.IP., MH dan Bapak Arie Julian Saputra, S.IP., MH maka dapat

disimpulkan bahwa BNN harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

salahsatunya adalah masyarakat. Dimana peran masyarakat yang

sangatstrategis dalam upaya pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan

68

Observasi Peneliti tentang Pentingnya Peran serta masyarakat dalam pemberantasan

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat. 69

Wawancara bersama Bapak Arie Julian Saputra, S.IP., MH selaku Camat Muara Sabak

Barat. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 74: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

57

dan peredaran gelap narkotika.Oleh karena itu, menurut peneliti selain

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pemberantasan maka tidak kalah pentingnya masyarakat, remaja dan anak

sekolah di edukasi tentang bahaya narkoba agar tidak terjerumus

kedalamnya.70

3. Penyediaan Sarana Rehabilitasi Bagi Penyalahguna dan Pecandu

Narkoba

Rehabilitasi adalah tindakan yang dilakukan dalam rangka pemulihan

nama baik maupun hak seseorang yang hilang agar kembali utuh karena suatu

keputusan dari hakim bahwa orang yang bersangkutan telah bersalah. Pada

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur Seksi

Rehabilitasi ini bertugas memfasilitasi bagi para pengguna atau korban

penyalahgunaan Narkotika untuk di rehabiltasi, baik rehabilitasi rawat jalan

maupun rehabilitasi rawat inap.

Sejauh ini Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung

Timurmenyatakan apabila seseorang itu telah positif penyalahguna narkoba

baik itu akibat pengaduan orang tua maupun tertangkap oleh BNN saat razia

maka akan diadakan skrining test. Apabila di dalam skrining test tersebut dia

telah positif sebagai pengguna narkoba maka akan dianjurkan untuk segara

direhabilitasi, dengan menggunakan assesmen untuk menentukan sampai

tingkat mana penyalahguna nya tersebut.

70

Observasi Peneliti tentang Pentingnya Peran serta masyarakat dalam pemberantasan

Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat.

Page 75: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

58

Hal diatas sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak AKBP. Cecep

Subaryat, SH selaku Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung

Jabung Timur terkait dengan rehabilitasi pengguna narkoba sebagai berikut:

“Selain menerima aduan atau laporan dari masyarakat, kami juga

sering mengadakan razia di tempat-tempat tertentu untuk menjaring

pengguna narkotika dan setiap yang kami tangkap maka akan dites

terlebih dahulu, mereka itu positif pengguna atau tidak. Jika mereka

positif maka mereka harus menjalankan proses rehabilitasi. Unuk

panti rehabilitasi terbagi menjadi dua bagian yaitu Rehabilitasi rawat

jalan, yang langsung berada di Badan Narkotika Nasioinal Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dan Rehabilitasi rawat inap yang ada di

provinsi atau pun pusat.Sejauh ini tingkat keberhasilan Badan

Narkotika Kabupaten Tanjung Jabung Timurpada tahun 2017 hingga

dengan saat ini 2020 telah terhitung 80 orang sebagai rawat jalan dan

rawat inap sebanyak 10 orang.”71

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dipahami bahwa selain

menerima aduan atau laporan dari masyarakat, pihak BNNKabupaten

Tanjung Jabung Timur juga sering mengadakan razia di tempat-tempat

tertentu untuk menjaring pengguna narkotika dan setiap yang kami tangkap

maka akan dites terlebih dahulu, jika mereka positif maka mereka harus

menjalankan proses rehabilitasi. Menurut peneliti kinerja dari BNN

KabupatenTanjung Jabung Timur cukup baik.Sejauh ini tingkat keberhasilan

Badan Narkotika Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2017 hingga

dengan saat ini 2020 telah terhitung 80 orang sebagai rawat jalan dan rawat

inap sebanyak 10 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa BNN Kabupaten

Tanjung Jabung Timur sudah melakukan berbagai upaya

71

Wawancara bersama Bapak AKBP. Cecep Subaryat, SH. Kepala Badan Narkotika

Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selasa 10 Maret 2020.

Page 76: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

59

untukpemberantasan, pencegahan,penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika.72

Untuk sarana rehabilitasi bagi para pecandu narkotika dan korban

penyalahgunaan Narkotika dibagi menjadi dua yaitu:

a. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara

terpadu membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika.

b. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara

terpadu fisik, mental, maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat

kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Ibu Sri Agustina, Am, KL

selaku Kasi Rehabilitasi di BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengenai

proses rehabilitasi yang dijalankan oleh pecandu dan korban narkoba sebagai

berikut:

“Kalau untuk proses rehabilitasi itu harus sesuai dengan aturan yang

ada ya, untuk rehabilias medis pecandu narkoba itu dilakukan dirumah

sakit yang di tunjuk oleh Menteri atau lembaga Rehabilitasi tertentu

yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat dapat

melakukakan rehabilitasi medis pecandu narkotika setelah mendapat

persetujuan Menteri. yang kedua,rehabilitasi atau metode peyembuhan

Pecandu Narkotika yang diselenggrakan oleh instansi pemerintah atau

masyarakat juga tapi melalui pendekatan keagamaan dan tradisional,

atau bisa juga melalui pendekatan-pendekatan yang persuasif lah.

karena kita kan harus mengenal terlebih dahulu apa saja faktor

seseorang memakai narkoba, kalau masih bisa dibina dengan cara

baik-baik ya kita bina,kita usahakan sampe sembuh.”73

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dipahami bahwa proses

rehabilitasi sudah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sesuai dengan

72

Observasi peneliti tentang proses rehabilitasi dan pencapaian kinerja BNN Tanjung

Jabung Timur. 73

Wawancara bersama Ibu Sri Agustina, Am, KL selaku Kasi Rehabilitasi di BNN

Tanjung Jabung Timur.Selasa 10 Maret 2020.

Page 77: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

60

hasil observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa bidang

rehabilitasi terdiri atas seksi penguatan lembaga rehabilitasi dan seksi pasca

rehabilitasi. Tugas seksi rehabilitasi penguatan lembaga rehabilitasi adalah

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana

strategis dan rencana kerja tahunan P4GN, asesmen bagi penyalahguna dan

pecandu narkotika, peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan

sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, pembinaan

teknis P4GN kepada BNNK/Kota , dan evaluasi dan pelaporan P4GN dalam

wilayah provinsi.74

B. Kendala BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1. Minimnya Dana Operasional Pemberantasan Narkoba

Ini yang menjadi kelemahan dan kendala dalam menjalankan tugas

pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaandan peredaran narkotika di

wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Kelemahan itu, baik dalam memaksimalkan kinerja tim maupun dalam

mensosialisasikan dampak buruknya narkoba bagi masyarakat, pelajar dan

generasi muda. Demikian juga program penembakan di tempat bagi pengedar

atau bandar narkoba sampai saat ini belum dapat dilaksanakan karena

minimnya dana operasional. Selain itu sampai saat ini belum ada tertangkap

74

Observasi peneliti tentang proses rehabilitasi dan mekanisme rehabilitasi di

BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur.

Page 78: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

61

bandar narkoba yang menjadi incaran.Personel dan senjata juga minim di

BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Kendala ini sudah beberapa kali

disampaikan kepada Polres, termasuk anggaran yang di butuhkan sudah

disampaikan kepada Bupati, baik secara langsung maupun melalui

musrenbang daerah.75

Selanjutnya peneliti mewawancarai Bapak Sakti Wijaya, SE selaku

Kasi Pemberantasan di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung

Timur mengenai dana operasional kegaiatan sebagai berikut:

“Kendala kami dalam pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan

dan peredaaran gelap narkotika karena anggaran di BNN ini terbatas.

Tetapi dari kantor ini sendiri lebih bnyak bergerak dibidang non diva

yaitu berupa kerelaan sebagai BNN dalam bidang pencegahan,

pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika.

Kegiatan ini dilakukan di setiap sekolah 1 minggu 2x dan himbauan

juga kepada guru-guru untuk mengingatkan stop narkoba terutama

dikalangan remaja atau siapa pun. Alat-alat operasional juga masih

kurang,kemudian karena terbatasnya anggaran maka kegiatan razia

juga tidak bisa sering-sering kami lakukan mengingat biaya

operasional penangkapan,penyergapan dan lain-lain masih kurang”.76

Peneliti juga mewawancarai Bapak Irwanudin, S.Ag selaku Sekretaris

Camat Muara Sabak Barat mengenai biaya operasional di BNN Kabupaten

Tanjung Jabung Timur sebagai berikut:

“Terkendala oleh biaya operasional penyelidikan yang besar dan

sampai saat ini belum tercukupi.Untuk penyelidikan, waktu yang

dibutuhkan minimal satu bulan dan anggota di lapangan untuk itu

pasti butuh makan, tempat, itu yang selama ini kami masih

kesulitan,Selain masalah-masalah tersebut.maka dalam proses

pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan dan peredaran gelap

75

Observasi peneliti tentang minimnya alokasi danaoperasional dan kegiatan di BNN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 76

Wawancara bersama Bapak Sakti Wijaya, SE selaku Kasi Pemberantasan di Badan

Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selasa, 10 Maret 2020.

Page 79: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

62

narkoba BNN juga terkendala oleh persenjataan dan alat pemantau

yang kurang dan kalah dengan yang dimiliki oleh jaringan. BNN, juga

dihadapkan pada keterlibatan oknum aparat penegak hukum yang

dilapangan justru menghambat pemberantasan peredaran

narkoba.padahal kami sangat mendukung dan berupaya untuk

membantu pihak BNNdalam pemberantasan narkoba ini”.77

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dipahami bahwa proses

pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika

di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah

berjalan baik namun masih ada kendala yang dihadapi salah satunya adalah

minimnya dana operasional. Dana tersebut seharusnya digunakan dalam

proses pemberantasan narkoba di Tanjung Jabung Timur, akan tetapi dengan

dana yang terbatas membuat proses pemberantasantidak bisa dilakukan

dengan maksimal. Menurut peneliti pemerintah harus memperhatikan ini

mengingat bahwa narkoba merupakan musuh bersama yang harus kita

perangi dengan bekerjasama pula baik dalam program maupun

pemberantasannya. Setiap program harusmempunyai dana maka oleh sebab

itu alokasi dana untuk BNNK Tanjung Jabung Timur sangat perlu ditambah

dan ditingkatkan lagi.78

2. Kurangnya Petugas Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba

Sesuai dengan hasil observasi peneliti di kantor Badan Narkotika

Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur bahwasanya pegawai dibidang

Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat berjumlah 3 orang dan Petugas

dibidang Pemberantasan sebanyak 4 orang. Menurut peneliti bahwa jumlah

77

Wawancara bersama Bapak Irwanudin, S.Ag selaku Sekretaris Camat Muara Sabak

Barat Kab. Tanjung Jabung Timur. Rabu, 11 Maret 2020. 78

Observasi peneliti tentang minimnya alokasi dana operasional dan kegiatan di

BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur.

Page 80: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

63

petugas pencegahan dan pemberantasan tersebutdirasakan belumlah cukup

untuk mengcover seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Oleh karena itu sangat perlu untuk penambahan jumlah petugas dan

personil baik dalam menjalankan program maupun pemberantasan berupa

penangkapan, razia dan lain sebagainya.79

Seperti yang disampaikan oleh Bapak AKBP. Cecep Subaryat, SH

selaku Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur

sebagai berikut:

“Kalau kendala kita yang paling mendasar itu anggaran yaa. Selain itu

kendalanya ada pada jumlah petugas yang masih sedikit sedangkan

kasus-kasus, tugas atau pun program yang kita laksanakan banyak,

Jadi seperti kurang maksimal. pihak kita pun jika ingin menambah

jumlah petugas baik dibidang pencegahan maupun bidang

pemberantasan itu kan butuh dana juga, sedangkan anggaran kita

terbatas. Jadi, sekarang kita memanfaatkan SDM yang ada saja untuk

melaksanakan operasional dan tugas lainnya”.80

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dicermati bahwasanya

kendala yang dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung

Jabung Timur dalam pemberantasan, pencegahan, penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika adalah karena jumlah petugas atau personil yang

masih sedikit. Hal itu disampaikan oleh Kepala BNNKabupaten Tanjung

Jabung Timur. Menurut peneliti jumlah petugas sangatlah berpengaruh

terhadap kinerja dan percepatan pemberantasan maupun pencegahan

mengingat jumlah kasus narkoba yang tidak menentu. Dimana petugas

79

Observasi peneliti tentang kurangnya petugas pencegahan dan pemberantasan narkoba

di BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur. 80

Wawancara bersama Bapak AKBP. Cecep Subaryat, SH. selaku Kepala BNNKabupaten

Tanjung Jabung Timur. Rabu 11 Maret 2020.

Page 81: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

64

dituntut untuk selalu siap siaga dalam menjalankan tugasnya sebagai

pemberantas narkoba.81

C. Upaya BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1. Meningkatkan Kerja Sama dengan POLRI, TNI dan Masyarakat

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga

bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan TNI, Kecamatan dan masyarakat

dalam upaya mencegah dan menanggulangi tindak pidana narkotika. Salah

satu upaya yang mereka lakukakan adalah melakukan sosialisasi bahaya

narkoba ke desa-desa dan melakukan penyuluhan ke tiap kecamatan yang ada

di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.82Seperti yang disampaikan oleh Bapak

AKBP. Cecep Subaryat, SH selaku Kepala Badan Narkotika Kabupaten

Tanjung Jabung Timurmengenai kerjasama dengan berbagai pihak sebagai

berikut:

“Kedepannya kami akan meningkatkan kerjasama dengan semua

pihak, siapapun itu baik Kepolisian, TNI, masyarakat dan swasta

karena narkoba itu kan sindikat kejahatan yang besar yang memiliki

jaringan dimana-mana sehingga peran aktifmasyarakat sangat

dibutuhkan. kami juga akan tetap melaksanakan program ke tengah-

tengah masyarakat baik berupa penyuluhan di tiap kecamatan dan ke

sekolah-sekolah, melakukan seminar dan lain-lainnya.”83

81

Observasi peneliti tentang kurangnya petugas pencegahan dan pemberantasan narkoba

di BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur. 82

Observasi peneliti tentang pentingnya meningkatkan kerjasama dengan Kepolisian, TNI

dan Masyarakat dalam proses pemberantasan narkoba. 83

Wawancara bersama Bapak AKBP.Cecep Subaryat, SH selaku Kepala Badan Narkotika

Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rabu, 11 Maret 2020.

Page 82: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

65

Hal yang sama juga yang disampaikan oleh Bapak Arie Julian

Saputra, S.IP., MH selaku Camat Muara Sabak Barat mengenai program

kerjasama dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BNN Kabupaten Tanjung

Jabung Timur sebagai berikut:

“Iya benar kerjasama ini dijalin agar membantu BNN maupun

Kepolisian, TNI dalam pemberantasan dan pencegahan penyebaran

narkoba di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan khususnya di

Kecamatan Muara Sabak Barat ini.Adapun tujuan dari

dilaksanankannya penyuluhan tersebut adalah untuk memberikan

wawasan dan pengertahuan kepada masyarakat, mulai dari generasi

muda hingga orang tua tentang bahannya narkoba. Begitu juga dengan

dampak buruk yang ditimbulkan, serta meningkatkan kesadaran

masyarakat akan peran penting dalam menentukan masa depan

bangsa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pencegahan,

pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika

(P4GN). Diharapkan warga desa juga ikut bekerja sama dengan pihak

pihak yang berwajib untuk memberantas narkoba”.84

Berdasarkan wawancara peneliti bersama Kepala BNN Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dan Camat Muara Sabak Barat maka dapat

disimpulkan bahwa kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh BNN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat bagus dan bermanfaat demi

pengetahuan dan upaya untuk memberantas narkoba. BNNKabupaten

Tanjung Jabung Timur juga sering melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah

atau lembaga pendidikan. Karena lembaga pendidikan berperan penting

setelah keluarga dalam membentuk kepribadian seseorang anak dari sekolah

sampai Perguruan Tinggi. Menurut peneliti Lembaga Pendidikan yang bersih

dari narkoba akan melahirkan bibit-bibit generasi yang berprestasi dalam

bermoral generasi inilah yang menjadi tumpuan negeri ini di masa depan.

84

Wawancara bersama Bapak Arie Julian Saputra, S.IP., MH selaku Camat Muara Sabak

Barat Kabupaten Tanjung Timur. Selasa, 10 Maret 2020.

Page 83: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

66

Karena situasi inilah, BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur menyadari

bahwa penting sekali upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba memalui

program sosialisasi bahaya narkoba kepada pelajar.85

2. Pelibatan Media Massa

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur tesebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman

mengenai narkotika secara menyeluruh mulai dari pengetahuan tentang jenis

jenis narkotika serta dampak apa saja yang ditimbulkan dari narkotika

tersebut serta ancaman hukuman bagi penyalahgunaan narkotika. Namun bagi

masyarakat yang belum mengikuti acara BNN tersebut bisa mengakses

program sosialisasi BNN melalui Media Massa dan Sosial. Dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini menuntut agar semua kalangan

bisa mengakses dan mendapatkan informasi.86

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Sakti Wijaya, SE selaku Kasi

Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur sebagai berikut:

“Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan ini ditujukan bagi semua

kalangan masyarakat ya baik bagi masyarakat yang bukan pengguna

agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika maupun bagi

para pelaku penyalahguna narkotika. Kegiatan rutin yang dilakukan

oleh bagian pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terus diadakan. Kami juga

memposting di Media Sosial dan Media Massa seperti Koran setiap

kegiatan yang kami lakukan, agar masyarakattau apa yang kami

sampaikan dan upaya-upaya ini tentunya agar semua kalangan

85

Observasi peneliti tentang Kerjasama antara BNN Tanjung Jabung Timur dan

masyarakat dalam meningkatkan program dan kegiatan pencegahan narkoba. 86

Observasi peneliti tentang pelibatan media massa dalam pemberantasan, pencegahan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Page 84: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

67

masyarakat mendapatkan informasi yang sama mengenai bahaya

narkoba”.87

Berdasarkan wawancara diatas maka bisa dipahami bahwa Kasi

Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Tanjung Jabung

Timur telah mengupayakan berbagai cara untuk memberantas narkoba, baik

melalui media massa maupun media sosial serta media cetak untuk

mensosialisasikan guna memberikan pemahaman kepada seluruh kalangan

masyarakat agar tidak terjerumus kedalam bahayanya narkoba

tersebut.Menurut peneliti upaya tersebut harus mendapatkan dukungan dan

apresiasi dari pemerintah dan masyarakat, namun sayangnya kegiatan demi

kegiatan yang diadakan oleh BNN Kabupaten Tanjung Jabung Tmur tetapi

pemerintah belum juga meningkatkan alokasi anggaran agar meningkatkan

program dan kegiatan BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selanjutnya

yang harus ditingkakan adalah membangkitkan dan memberdayakan segala

potensi masyarakat, bangsa, dan negara untuk bersatu pada membangun

komitmen menyatakan perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

pemberantasan gelap narkoba.88

3. Pelaksanaan Penegakan Hukum Secara Tegas dan Konsisten

Bagi para penegakan hukum para pelaku peredaran narkoba menurut

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ditambah lagi dengan adanya

87

Wawancara bersama Bapak Sakti Wijaya, SE selaku Kasi Pencegahan dan

Pemberdayaan Masyarakat BNN Tanjung Jabung Timur. Rabu, 11 Maret 2020. 88

Observasi peneliti tentang pelibatan media massa dalam pemberantasan, pencegahan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Page 85: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

68

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018. semngat pemberantasan tindak

pidana narkotika, sehingga Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tidak

hanya mengatur pemberantasan sanksi pidana bagi penyalahgunaan narkoba

saja,melainkan juga bagi penyalahgunaan untuk pembuatan narkoba.

Penegakan hukum dan sanksi pidana narkoba ini diwujudkan dalam bentuk

pidana minimum khusus,pidana penjara 20 tahun, pidana penjara seumur

hidup maupun pidana mati yang didasarkan pada golongan,jenis, ukuran dan

jumlah narkoba. Dengan harapan adanya pemberataan sanksi pidana ini maka

pemberantasan tindak pidana narkotika menjadi efektif serta mencapai hasil

yang maksimal.89

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Irwanudin, S.Ag selaku

Sekretaris Camat Muara Sabak Barat mengenai upaya penegakan hukum

narkoba sebagai berikut:

“Selama ini dari BNN itu mengadakan kegiatan atau program yaitu

memberikan pelatihan-pelaihan ketempat lingkungan pendidikan,

lingkungan swasta, pemerintah, dan masyarakat supaya mereka

menjadi perpanjangan lidah dari pada BNN untuk memberikan materi

sosialisasi ini dari segi pencegahan. Kalau dari segi pemberantasan itu

sockterapi atau meberitahu langsung bahwa siapa yang menggunakan

narkoba hukuman nya paling tidak seumur hidup atau hukuman mati

walaupun kenyataannya kan tidak semua begitu tapi sockterapi yang

diberikan dan untuk upaya di rehabilitasi. Misalnya supaya orang yang

menggunakan narkoba itu agar bias melaporkan diri ke BNN untuk

berobat, itu yang selalu diberikan upaya-upaya trus supaya mereka

mengerti bahwa peredaran narkoba itu, tapi dari pemahaman

masyarakat sekarang dalam arti rehabilitasi itu sendiri kata nya

ditangkap / dipenjara ternyata itu tidak lah benar jadi untuk itu upaya

kami dari pihak Kecamatan menyakinkan masyarakat bahwa narkoba

itu sangat berbahaya bagi dampak sosial, kesehatan, dan meyakinkan

masyarakat dari segi hukum bahwasanya rehabilitasi atau

89

Observasi peneliti tentang penegakan hukum tegas dan konsisten dalam pemberantasan

penyalahgunaan narkotika.

Page 86: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

69

pemberantasan itu bukan ditangkap atau dipenjarakan tapi diobati.

artinya penegakan hukum dalam pemberantasan narkoa harus

ditegakkan secara tegas dan konsisten”.90

Berdasarkan wawancara diatas bersama Sekretaris Camat Muara

Sabak Barat maka dapat disimpulkan bahwa pihak kecamatan Muara Sabak

Barat sangat mendukung seluruh kegiatan dan program yang dilaksanakan

oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur agar

proses pemberantasan,pencegahan, penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkotika bisa berjalan dengan baik. Sekretaris Camat Muara Sabak Barat

juga mengatakan bahwa pihaknya akan semaksimal mungkin bekerjasama

dengan BNN dan penegak hukum lainnya dalam upaya P4GN guna

menyikapi Indonesia darurat narkoba.Kondisi bangsa Indonesia saat ini,

permasalahan narkoba yang sudah masuk ke dalam kondisi darurat, dimana

tingkat penyalahgunaanya sudah sangat meresahkan berbagai pihak. Oleh

sebab itu menurut peneliti kita harus lebih berhati-hati dan berupaya

semaksimal mungkin untuk menekan penyalahgunaan narkoba yang suatu

saat dapat mengancam lingkungan kita.Menanggulangi masalah narkoba bisa

dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, serta lingkungan

kerja baik pemerintah dan swasta secara bersama-sama menginformasikan

tentang narkoba dan permasalahannya dengan harapan memiliki pemahaman,

kesadaran dan memilki sikap menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba.91

90

Wawancara bersama Bapak Irwanudin, S.Ag selaku Sekretaris Camat Muara Sabak

Barat. Selasa, 10 Maret 2020. 91

Observasi peneliti tentang pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan

penegakan hukum secara tegas dan konsisten.

Page 87: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Peran

BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran

Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung

Jabung Timurmaka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peran BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten

Tanjung Jabung Timur adalah dengan melakukan pencegahan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, mendorong peran serta

masyarakat dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba dan

penyediaan sarana rehabilitasi bagi penyalahguna dan pecandu narkoba.

2. Kendala BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten

Tanjung Jabung Timur adalah minimnya dana operasional dan kurangnya

petugas pencegahan dan pemberantasan narkotika.

3. Upaya BNN Dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten

Tanjung Jabung Timur adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan

kepolisian, TNI dan masyarakat, pelibatan media massa dan

melaksanakan penegakan hukum secara tegas dan konsisten.

Page 88: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

71

B. Saran

1. Hendaknya BNNKabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya

Kecamatan Muara Sabak Barat lebih bekerja keras untuk memberantas

Tindak Pidana Narkotika supaya masyarakat yang ada di Kecamatan

Muara Sabak Barat bebas dari Narkoba.

2. Disarankan agar BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak sekedar

melakukan sosialisasi atau penyuluhan-penyuluhan saja. BNN Kabupaten

Tanjung Jabung Timur perlu merancang pemikiran baru agar lebih aktif

lagi dalam memberantas Narkotika.

3. Hendaknya BNN Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengenai masalah

kendala- kendala atau hambatan-hambatan yang ada, agar segera diatasi

dan diselesaikan. Supaya dalam melakukan tugas dalam memberantas

Narkotika di Tanjung Jabung Timur cepat teratasi.

Page 89: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

72

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.

Akhyar Ari Goy dkk. Pemberantasan Gelap Narkotika, Pusat

Pengkajian,Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Jakarta: 2014.

Burha Bungin,Penelitian Kualitatif:Komunikasi,Ekonomi,Kebijakan Publik,

dan Ilmu sosial Lainnya, Jakarta Kencana, 2017.

Chairudin dan dkk, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak

Pidana Korupsi, Bandung: PT Refika Aditama 2009.

Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,Cet

Ke-7 Bandung: Alfabeta, 2017.

Heriady Willy, Berantas Narkotika tak cukup hanya bicara(Tanya

Jawaban dan Opini), Yogyakarta: UII Press, 2005.

Makarao, Moh. Taufik. Tindak Pidana Narkotika, Ghalia

Indonesia,2003.

Muammar Himawan, Pokok-Pokok Organisasi Modern. Jakarta: Bina Ilmu,

2004.

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, jambi: Syari‟ah Press

IAIN STS, 2014.

Siswanto Sunarso, Penegakan Hukum Psikotropika, dalam kajian

Sosiologi Hukum, Jakarta: Grafindo Persada, 2004.

Soerjono Sukanto, Sosiologi Pengantar. Jakarta: Rajawali Press,

2002.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. Ke 21.

Bandung: Alfabeta, 2014.

Tim Ahli, Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta Timur,

2009.

Page 90: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

73

B. Peraturan Perundang- Undangan

UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Peraturan Bupati Tanjung Jbung Timur Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkitika Nasional Kabupaten.

C. Lain-lain

Arika Mahmuda, Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda

dalam Pencegahan Masalah Narkoba di Kota Samarinda. Jurnal.

MahasiswaProgram Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Sosial dan

Politik Universitas Mulawarman. Samarinda, 2015.

Dovriadi Karo, Peranan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)

Karo Dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana

Narkitika. Skripsi, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan

Area. 2019.

Fransiska Novita Eleonora, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha

Pencegahan Dan Penanggulangan (Suatu Tinjauan Teoritis). Jurnal,

Fakultas Hukum Universitas MPU Tantular. Vol, XXV, No. 1.

Jakarta: April, 2011.

Page 91: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: PedomanWawancara

DaftarPertanyaan:dikantor BNN

1. BagaimanaPeran BNN DalamPencegahan, Pemberantasan,

PenyalahgunaandanPeredaranGelapNarkotika?

2. SejauhiniapasajaKendalaatauhambatan yang ditemui BNN

DalamPencegahan, Pemberantasan,

PenyalahgunaandanPeredaranGelapNarkotika?

3. Bagaimanaupaya BNN dalampencegahan, pemberantasan,

penyalahgunaandanperedaranGelapNarkotika?

4. Seberapabesardampak yang ditimbulkandaripenyalahgunannarkoba?

5. jumlahpenyalahgunaannarkotikapadatahun 2018-2020

sekrangapakahtetapsamaataumalahsebaliknya?

6. Peredarandanpenyalahgunaannarkotikadalammasyarakatharusdicegahdand

itanggulangi.

UpayapencegahaninidilaksanakansesuaidengandikeluarkannyaUndang-

undangatautidak,?

7. Gimanakebijakankantorbnntentangperedarangelapnarkoba?

8. Apakahminum-

minumankerasbisamendorongatautermasukpenyalahgunaannarkoba?

9. Kenaparemajadangenerasimudabisamenajdisasaranutamabagipengedarnar

koba?

10. Jenishukumanuntuk orang yang

memakainarkobaitusamaatauberbedahsesuaiumur?

11. Jikamelihataktivitas yang mencurigakan yang menjuruspadanarkoba, apa

yang harusdilakukanpertama kali?

12. Adakahhimbauankantorbnninibagipemerintahmaupunmasyarakatterkaitde

nganmasalahnarkoba?

13. Program ataukegiatan yang dilakukanbnndalampemberantasan,

penyalahgunaan ,peredaran, peredarangelapNarkotika?

Page 92: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

75

DaftarPertanyaan : dikantorcamat

1. BagaimanaPeran BNN DalamPencegahan, Pemberantasan,

PenyalahgunaandanPeredaranGelapNarkotika di KecamatanMuaraSabak

Barat KabupatenTanjungJabungTimur?

2. BagaimanaKendala BNN DalamPencegahan, Pemberantasan,

PenyalahgunaandanPeredaranGelapNarkotika di KecamatanMuaraSabak

Barat KabupatenTanjungJabungTimur?

3. BagaimanaUpaya BNN DalamPencegahan, Pemberantasan,

PenyalahgunaandanPeredaranGelapNarkotika di KecamatanMuaraSabak

Barat KabupatenTanjungJabungTimur?

4. Sejarahkecamatan?

5. Visimisidarikecamatanmuarasabakbarat?

6. Sejarahkecamatanmuarasabakbarat?

7. Letakgeografis?

8. Demografi (jumlahpenduduk)?

9. Strukturorganisasi?

10. Tugasdanfungsikecamatanmuarasabakbarat?

Page 93: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

76

LAMPIRAN DAFTAR INFORMAN

No. Nama Jabatan

1. AKBP. CecepSubaryat, SH Kepala BNNK Tanjabtim

2. SaktiWijaya, SE KasiCegahdanDayamas BNNK

3. Sri Agustina, Am.KL KasiRehabilitasi BNNK

4. AKP. Gunawan, S.IP., MH KasiPemberantasan BNNK

5. Arie Julian S, S.IP., MH CamatMuaraSabak Barat

6. Irwanudin, S,Ag Sekretaris Camat

6. Jahaluddin Mantan Pecandu Narkotika

Lampiran 2: FotoWawancara

WawancarabapakKepala BNNK Tanjabtim

Fotobersamakepala BNNK danKasiCegahdanDayamas BNNK

KasiRehabilitasi BNNK, KasiPemberantasan BNNK.

Page 94: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

77

Fotobersamakepala BNNK danKasiCegahdanDayamas BNNK

KasiRehabilitasi BNNK, KasiPemberantasan BNNK.

Wawancarabersamabapakcamatkecamatanmuarasabakbarat

dansekretariscamat

Page 95: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

78

Wawancarabersamabapakcamatkecamatanmuarasabakbarat

Fotorisetpenelitiandikantorkecamatanmuarasabakbarat

Page 96: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

79

Fotorisetpenelitiandikantorkecamatanmuarasabakbarat

Foto riset bersama mantan pecandu narkotika yang di rehabilitasi

Page 97: PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM PENCEGAHAN

80

CURICULUM VITAE

A. BiodataPribadi

Nama : Anti SepriRatnasari

NIM : SIP.162239

Tempat/TanggalLahir : ParitCulum 1, 22 September 1998

JenisKelamin : Perempuan

Fakultas/Prodi/Semester : Syariah/IlmuPemerintahan

Universitas : Universitas Islam Negeri STS Jambi

Agama : Islam

Tinggi/BeratBadan : 165cm / 57kg

GolonganDarah : A

Status Perkawinan : BelumKawin

Kewarganegaraan : WNI

E-Mail : [email protected]

No. Tlp/Wa : 082241985419

B. RiwayatPendidikan

SDN : 2004 – 2010

SMP : 2010 – 2013

SMAN : 2013 – 2016

C. PengalamanOrganisasi

PMII Rayon SyariahUIN STS Jambi : 2016 – 2017