Upload
others
View
45
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN EKONOMI KERAJAAN DI NUSANTARA
PRAKTEK BISNIS DI INDONESIA(Week 4)
EKONOMI KERAJAAN DI NUSANTARA
Ekonomi Kerajaan Di Nusantara
Kerajaan adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja.
Sebelum kemerdekaan, wilayah Indonesia terdiri dari berbagai kerajaan.
Perekonomian pada masa kerajaan pun bekembang pesat. Mengandalkan
hasil bumi dan letak wilayah yang strategis, roda perekonomian tersebut
berjalan. Ada kerajaan yang mengandalkan hasil pertanian dan ada pula
kerajaan yang mengandalkan hasil perdagangan. Setiap kerajaan memiliki
pusat perdagangan komoditinya masing-masing untuk diperjualbelikan.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang ada di pulau Sumatera. Kerajaan
ini terletak di Palembang. Di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi. Kerajaan
Sriwijaya mulai berkembang pada abad ke 7 dan pada awal perkembangannya raja
disebut Dapunta Hyang. Pada masa pemerintahan Balaputradewa, Kerajaan
Sriwijaya mencapai masa keemasan. Pada masa kejayaannya, wilayah Kerajaan
Sriwijaya cukup luas. Daerah kekuasaan Sriwijaya antara lain Sumatera dan pulau-
pulau sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan,
Semenanjung Melayu dan hampir seluruh wilayah perairan Nusantara.
Peran Kerajaan Sriwijaya Dalam Perekonomian di Indonesia
1. Sebagai Pusat Perdagangan Internasional
Sriwijaya merupakan salah satu negara maritim yang ada di Indonesia. Sehingga
Sriwijaya mempunyai banyak kapal dagang untuk menggerakkan perekonomian. Selain
itu, posisi Kerajaan Sriwijaya juga cukup strategis karena berada di jalur perdagangan
internasional. Dimana pedagang dari Tiongkok yang akan ke India singgah lebih dulu di
Sriwijaya. Begitupun sebaliknya pedagang India yang akan ke Tiongkok juga singgah di
Sriwijaya. Pada saat di Sriwijaya pedagang tersebut melakukan bongkar muat komoditi
perdagangannya. Dengan demikian Sriwijaya semakin ramai dan berkembang menjadi
salah satu pusat perdagangan.
2. Sebagai Keamanan Dengan Armada Laut yang Kuat
Setelah menjadi salah satu pusat perdagangan yang ada di Indonesia, Sriwijaya
mulai memperkuat kedudukannya sebagai negara maritim yang ada di Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan membentuk armada angkatan laut yang kuat. Melalui
armada laut ini, Sriwijaya mengawasi perairan di Nusantara. Hal ini dilakukan
sebagai jaminan keamanan bagi pedagang yang akan berdagang dan berlayar di
perairan Sriwijaya.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang ada di Pulau Jawa dan berdiri sekitar
abad ke 13. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit menurut Kakawin Negarakertagama
Pupuh XIII – XV meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi,
Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik dan sebagian Kepulauan Filipina.
Kerajaan Majapahit terletak diantara dua sungai yang luas yaitu Sungai Brantas dan Sungai
Bengawan Solo. Kerajaan Majapahit beribukota di Trowulan yang saat ini masuk di
wilayah Kabupaten Mojokerto. Kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya pada masa
kepemimpinan Hayam Wuruk.
Kerajaan Mjapajit
Peran Kerajaan Majapahit Pada Perekonomian Indonesia
1. Sebagai Kota Pelabuhan
Perekonomian yang dikembangkan di pinggir sungai dan tepi pantai mengakibatkaan
munculnya pusat-pusat perdagangan. Hal ini mengakibatkan terjadinya arus bolak-balik
perdagangan para pedagang yang menjajakan dagangannya dari daerah pantai atau muara
ke pedalaman. Dan hal ini juga berlaku sebaliknya. Dimana pusat perdagangan ini pada
akhirnya berkembang menjadi perdagangan lintas wilayah. Hal inilah yang menyebabkan
munculnya kota pelabuhan sebagai pusat pelayaran dan perdagangan. Beberapa kota
pelabuhan penting pada masa Kerajaan Majapahit antara lain Canggu, Surabaya, Gresik,
Sedayu dan Tuban. Pada waktu itu terdapat pedagang yang berasal dari luar seperti
Tiongkok, India, dan Siam.
2. Mengenalkan Sistem Uang Sebagai Alat Tukar
Pada awalnya sistem yang digunakan adalah sistem barter atau tukar menukar
barang. Namun, sistem ini hanya berlaku bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan
terbatas. Sehingga tukar menukar barang tidak terikat oleh harga atau uang. Lambat
laun sistem ini menjadi terdesak karena meningkatnya kebutuhan. Oleh karena itu
muncul uang sebagai alat tukar. Pada awalya, uang hanya digunakan sebagai alat
tukar saja, namun karena digunakan terus menerus jumlah uang yang beredar pun
menjadi banyak sehingga dapat berkembang penggunaannya sebagai alat tukar
utama sekaligus dasar pembayaran.
3. Menjadi Salah Satu Pusat Industri dan Agraria
Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang berbagai industri untuk menunjang
perekonomian yang ada. Beberapa industri yang berkembang di Kerajaan Majapahit
misalnya penghasil kapur, pembuat payung bulat, penghasil kajang, penghasil
kerajinan anyaman dan lain sebagainya. Selain industri, Kerajaan Majapahit juga
mengandalkan agraria, hal ini dikarenakan kondisi alam di wilayah Kerajaan
Majapahit yang subur. Selain itu, hal ini juga didukung oleh sistem irigasi yang baik
dan keterlibatan penguasa dalam mengembangkan pertanian tersebut.
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai muncul pada abad ke 13 Masehi dan didirikan
oleh Malikussaleh. Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara
Aceh, pada muara Sungai Peusangan (Pasai). Pada muara sungai itu
terletak dua kota, yaitu Samudera dan Pasai. Kedua kota yang
masyarakatnya sudah masuk Islam tersebut disatukan oleh Marah Silu
atau Merah Selu yang masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh
Ismail, seorang utusan Syarif Mekah. Merah Selu kemudian dinobatkan
menjadi Sultan dengan gelar Sultan Malik Al Saleh.
1. Sebagai Salah Satu Penghasil Lada
Dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil. Dalam
perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada
masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham atau dirham.
2. Menjadi Salah Satu Bandar Dagang
Samudra Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai- Arab-
India-Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan bandar dagang yang digunakan untuk
menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan,
mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang
dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia.
Kerajaan Gowa - Tallo
Kerajaan Gowa – Tallo adalah salah satu kerajaan yang berada di Pulau
Sulawesi. Pada mulanya kerajaan ini bukanlah satu kerajaan yang utuh.
Dimana Kerajaan Gowa dipimpin oleh Daeng Manrabia dan Kerajaan
Tallo dipimpin oleh Karaeng Matoaya. Namun, setelah keduanya
memeluk Islam dan berganti nama maka kedua kerajaan ini pun melebur
menjadi satu. Dimana Daeng Manrabia berganti nama menjadi Sultan
Alauddin dan Karaeng Matoaya berganti nama menjadi Sultan Abdullah.
Kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Hasanuddin yang dikenal sebagai Ayam Jantan Dari Timur.
Peran Kerajaan Gowa - Tallo Pada Perekonomian di Indonesia
1. Menjadi Pusat Perdagangan di Indonesia Timur
Hal ini dikarenakan letaknya yang strategis dan memiliki pelabuhan. Serta didukung akan
jatuhnya Selat Malaka ke tangan Portugis dan menyebabkan banyak pedagang yang pindah
ke Indonesia Timur. Pada pusat perdagangan ini diatur oleh hukum dagang yang bernama
Ade’ Aloping Loping Bicaranna Pabbalue. Dengan adanya hal ini maka perdagangan yang
ada disana menjadi teratur dan mengalami perkembangan yang pesat.
2. Sebagai Salah Satu Sentral Pembuat Kapal
Hal ini dikarenakan kondisi geografis yang berada dekat dengan jalur perdagangan laut,
maka kerajaan ini membuat kapal untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.
Jenis kapal yang diproduksi yaitu Kapal Pinisi dan Lombo.
Peran Sentralisasi Pelabuhan Dalam Bidang Perdagangan Pada Masa Lampau
Pemusatan pelabuhan pada masa lampau digunakan sebagai tempat jual beli komoditi antar
pulau. Pemusatan ini dilakukan untuk memudahkan pedagang dalam membeli barang
sehingga tidak perlu menuju ke daerah pedalaman untuk mendapatkan barang-barang
komoditas tersebut.
Contohnya:
a. Pelabuhan Banten dipusatkan sebagai pelabuhan yang menjual rempah-rempah terutama
lada.
b. Pelabuhan Canggu dipusatkan sebagai pelabuhan yang menjual barang tambang seperti
timah dan tembaga.
Daftar Pustaka
http://www.nafiun.com/2013/02/masyarakat-kerajaan-majapahit-sistem-kehidupan-sosial-dan-ekonomi.html
http://www.hariansejarah.id/2016/11/peran-sungai-brantas-pada-masa-kerajaan-majapahit.html
https://jagokata.com/arti-kata/kerajaan.html
https://www.researchgate.net/publication/307859882_Sistem_Perekonomian_Kerajaan_Majapahit
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Sejarah_Indonesia_Siswa.pdf
http://www.sridianti.com/perkembangan-ekonomi-kerajaan-sriwijaya.html
http://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-samudera-pasai.html
https://www.akhmadshare.com/2017/10/kehidupan-ekonomi-kerajaan-gowa-tallo.html
http://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-makassar-kehidupan.html
https://brainly.co.id/tugas/2010376
https://prezi.com/q7p4q5jzwqlk/keadaan-ekonomi-kerajaan-islam-di-nusantara/