Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER AGAMA DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRIWATI
PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH LANGKAP BURNEH BANGKALAN
SKRIPSI
Oleh:
IMROATUS SHOLIHA
NIM: 201693010760
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH
BANGKALAN 2020
2
PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER AGAMA DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRIWATI
PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH LANGKAP BURNEH BANGKALAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Prodi Pendidikan Agama Islam untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
IMROATUS SHOLIHA
NIM: 201693010760
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH
BANGKALAN 2020
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul peran ekstrakurikuler dalam membentuk karakter pondok pesantren Darul Hikmah ,oleh imroatus sholiha NIM. 201693010760 ini telah diperiksa dan disetujui, serta layak diujikan.
Bangkalan, Agustus 2019
Pembimbing,
Moh Kholil Baita Putra, M.Pd.I
NIY/NIDN: 990004036 / 110088804
NIY/NIDN:
Mengetahui, Ketua Program Pendidikan Agama Islam
Tri Wahyudi Ramdlan, M.Pd.I
NIY/NIDN: 990004033 / 21121289011
4
PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan judul Skripsi dengan judul ‘peran ektrakurikuler keagamaan dalam membentuk karakter santriwati di pondok pesantren ’ Darul Hikmah’’, yang ditulis oleh Imroatus sholiha, NIM. 201693010760 ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada: Tanggal ……. Bulan: …………………Tahun: ………………. dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam
Dewan Penguji Penguji I : Dr. Tri Wahyudi Ramdhan, M.Pd.I NIDN/NIY 990004033/2212128901 Penguji II: Imam Haromain, S.Pd, M.Pd NIDN/NIY 990004044 Sekretaris: Mudarris, S.Pd, M.Pd NIDN/NIY 991004042
Tanda Tangan
……………………
……………………
…………………….
Mengesahkan, Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam
Tri Wahyudi Ramdlan, M.Pd.I
NIY/NIDN: 990004033 / 21121289011
Mengetahui, Ketua STAI Darul Hikmah
KH>. Bustomi Arisandhi, SH, MH.
NIDN. 2115058001
5
MOTTO
“ Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri karena hasil akhir dari
semua urusan ini sudah ditetapkan oleh allah swt .dan jika sesuatu telah
ditakdirkan untukmu maka akan datang dengan cara dirinya sendiri dan
jika tidak ditakdirkan dengannya maka tidak akan kembali kepadanya”
(umar bin khotob)
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak KH. Bustomi Arisandhi, SH. MH. Selaku Ketua STAI Darul Hikmah Bangkalan.
2. Bapak Tri Wahyudi Ramdlan, M.Pd.I selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam STAI Darul Hikmah Bangkalan.
3. Bapak Moh Kholil Baita Putra, M.Pd.I, Sebagai pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
4. Segenap Bapak Dosen STAI Darul Hikmah Bangkalan yang telah membimbing dan memberikan wawasannya sehingga studi ini dapat terselesaikan.
5. Hj silvia adriani yang telah mengizinkan utuk meniliti santriwati di pondok pesantren Darul Hikmahah.
6. HJ kamilia adriani yang telah membantu atrimitrasi sampai selesai 7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan
penelitian ini. Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. dan tercatat sebagai amal shalih. Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.
Bangkalan, 02 Agustus 2019 Penulis
Imroatus sholiha
7
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Luar ................................................................................ i
Halaman Sampul Dalam ............................................................................. ii
Halaman Persetujuan .................................................................................. iii
Halaman Pengesahan .................................................................................. iv
Halaman Motto ........................................................................................... v
Halaman Persembahan ................................................................................ vi
Kata Pengantar ........................................................................................... vii
Daftar Isi .................................................................................................... viii
Daftar Tabel ............................................................................................... xi
Daftar Gambar ............................................................................................ xii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xiii
Daftar Transliterasi ..................................................................................... xiv
Abstrak ....................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
D. Penegasan Istilah ........................................................................ 8
E. Sistematika Pembahasan ............................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN .................. 9
1.Pengertian ekstrakurikuler ........................................................ 11
2. Kegunaan ekstrakurikule .......................................................... 14
3. Asas pelaksana ekstrakuikuler................................................... 15
8
B.TINJAUAN TENTANG KARAKTER ............................................ 19
1. pengertian ekstrakurikuler……………………………………... 19
2. Nilai karakter…………………………………………………… 27
3.Unsur dan dasar pembentukan karakter………………………... 36
4. factor ekstrn…………………………………………………….. 44
C. PONDOK PESANTREN MODERN……………………………. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………… …….. 54
B. Lokasi Penelitian………………………………………………... 56
C. Kehadiran Penelitian……………………………………………. 57
D. Sumber data ……………………………………………………. 59
E. Tehnik pegumpulan data……………………………………….. 61
F. Tehnik analisis data ……………………………………………. 65
G. Pengecekan keabsahan data…………………………………….. 67
H. Tahap-Tahap Penelitian………………………………………… 69
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………
A. Deskripsi lokasi penelitian ……………………………………….
B. Analisis data ……………………………………………………..
C. Pembahasan Dan Penelitian……………………………………..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………….
C. Daftar Pustaka…………………………………………………..
9
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Pendapat Mahasiswa dan Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Hikmah Bangkalan Mengenai Jual Beli Online ................................. 81
4.2 Menurut Pandangan Mahasiswa dan Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Hikmah Bangkalan .................................................................. 85
10
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2.1 Nilai Karakter Menurut Diknas ......................................................... 34
4.1 Jumlah Santriwati…………………………………………………… 79
4.2 Kegiatan Ekstrakurikuler……………………………………………. 80
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Dokumentasi
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 : Kartu Bukti Bimbingan
Lampiran 5 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup
12
ABSTRAK
“peran ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk karakter santriwti pondok pesantren darul hikmah langkap burneh bangkalan
Nama : Imroatus ssholiha NIM : 201693010760 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Pembimbing : Moh Kholil Baita Putra, M.Pd.I.
Skripsi ini dilatarbelakangi Faktanya Peneliti menemukan bahwa
santriwatira pondok pesantren darul hikmah ini sangat terpengaruh dalam membantuk karakter melalui ektrakurikuler agama di pondok pesantren Darul Hikmah langkap burneh bangkalan
Kata kunci: pendidikan di Indonesia akhir ini sangat banyakmenuai problem
yang diantaranya adalah lemahnya karakter yang dimilikinya.melihat permasalahan tersebut maka perlu adanya beberapa terobosan yang salah satunya dapat dilakukan melalui penanaman karakter regelius sejak dini yag diterapkan di pesantren baik melalui pelajaran di pondok maupun di kegiatan lainnya seperti ekstrakurikuler keagamaan memiliki peranan penting bagi santriwati dalam membentuk karakter regelius terhadap santri
Peneliti ini menggunakan peneliti kualitatif dengan pendekatan studikasus.
Peneliti ini menggunangkan 3 tehnik pengumpulan data yaitu observasi dokumentasi dan wawancara. Analisis dalam penelitian ini menggunangkan analisa data iteraktif dari miles da herbeman dengan tahap pengumpulan data koleksi data.penyajian data penarikan kesimpulan dan pengecekan keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan 1 perencana program ekstrakurikuler keagamaan bertujuan untuk membentuk karakter regelius pada santriwati program ekstrakurikuler agama meliputi sholawat al-banjari muhadoroh dan murojeah 2. pelaksanaan ekstrakurikuler agama ini dilakukan dengan tiga jenis kegiatan yaitu harian mingguan dan bulanan uppaya yang dilakukan dengan cara memberikan siraman rohani sikap keteladanan dan pembiasaan dalam kegiatan di pesantren . 3.evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dapat dilihat sejauh mana pengetahuan sejauh mana santriwati megembangkan karakter dalam ekstrakurikuler keagamaan di pondok pesantren Darul Hikmah Lagkap Burneh Bangkalan.
.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan rangkaian dari tiga kata yaitu kata
kegiatan, ekstra dan kurikuler menurut bahasa kata ekstra mempunyai arti
tambahan di luar yang resmi sedangkan kata kurikuler mempunyai arti
bersangkutan denga kurikulum1. Ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai
kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di dalam atau diluar lingkungan pesantren dalam rangka
memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan juga
menginternalisasikan nilai-nilai agama serta norma-norma sosial baik local,
nasional, maupun glonbal untuk membentuk insan yang sempurna
Dengan kata lain bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan
pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk
membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi bakat
dan juga minat mereka melalui kegiatan yang secara husus diselenggarakan
oleh pihak pendidkan yang berada di pesantren Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yag dilakukan di luar jam pelajaran tetap maka yang dilaksanaka
1 Departemen agama dan kebudayaan,kamus bahasa besar Indonesia KBBI,(Jakarta :balai
pustaka, 1989)hal.223
14
disekolah atau luar sekolah untuk memperkaya memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran
dalam kurikulum2 jadi kegiatan ekstrakurikuler di pondok pesantren adalah
kigiatan belajar yang dilakukan di luar jam kegiatan wajib kegiatan wajib yang
dimaksud disini adalah keiatan sekolah.membaca al qur an .sholat dan lain-lain
Agama adalah sistema keyakinan atas adanya yang mutlak di luar manusia
atau satu sistem ritus (tanpa peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya
mutlak itu, serta satu sistema norma ( tata kaidah ) yang mengatur hubungan
dengan sesama manusiadan dengan alam lainnya.keagamaan yakni kegataran
jiwa yang menyebabka manusia berlaku religius
Dalam diri pastinya telah ada sifat keagamaan yakni berlaku regilius hanya
saja terkadang mereka tidak sadar atau mungkin tidak menerimanya dengan
adanya keagamaan dalam diri manusia sehinngga melakukan hal-hal yang tidak
senonoh.keagamaan yang bisa dilakukan oleh manuasia yakni melantukan ayat
suci al qur’an ,sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, melaksanakan perintah
allah dalam rukun islam khususnya,melakukan akhlak baik kepada sesama.
Yang dimaksud ekstrakurikuler keagamaan adalah berbagai kegiatan yang
diselenggaraka dalam ragka memberikan jalan bagi peserta didik untuk
mendorong pembentukan pribadi mereka dengan sesuai nilai-nilai agama dan
tujuan dasarnya adalah membentuk manusia terpelejar dan bertakwa kepada
Allah SWT.
2 Suryosubroto, proses belajar mengajar di sekolah ,(Jakarta :PT Rineka cipta,2002)hal,271
15
Jadi selain menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, peserta didik juga
menjadi manusia mampu menjalankan perintah agama dan menjahui larangannya
selain itu , kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah berbagai kegiatan yang
diselenggarakan di luar jam pelajarandalam memberikan arahan kepada peserta
didik untuk dapat megamalkan ajaran agama yang diperolehnya melalui kegiatan
belajar dan serta utuk mendorong penanaman nilai-nilai akhlakul karimah
santriwati.
Karakter menurut pusat bahasa depdiknas adalah bawaaan, hati ,jiwa
kepribadian, budi pekerti, prilaku porsonalitas, sifat, tabiat, temperamen watak
adapun berkarakter adalah kepribadian berprilaku, bersifat, dan berwatak.
Pembentukan karakter adalah upaya untuk membentuk perkembagan jiwa
anak santribaik lahir maupun batin yang dari sifat kodratinyamenuju kearah
perbedaan masyarakat dan bangsa secara umum pendidikan membentuk karakter
upaya untuk menumbuhkan dan megembangkan nilai-nilai yang baik pada diri
santri sesuai dengan etika dan moral yang berlaku sanri tidak hanya tahu apa
yang harusnya dilakukan tetapi juga memahami mengapa hal tersebut dilakukan
sehingga santri akan berprilaku seperti yng diharapkan3 oleh para wali murid.
Konfigursi karakter ditetapkan berdasarkan empat proses psikososial yaitu
olah pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa/kursa. Nilai-nilai yang berasal dari
olah pikir. Cerdas, kritis, inovatif,ingin tau,berpikir terbuka,produktif,beriontasi
iptek dan refleksi yang berasal dari olah hati: jujur, berimam, berani mengambil 33 Deni damayanti,panduan implementasi pendidik karakter di sekolah(Jakarta:Araska,2014)
hal,9-10
16
resiko,rela berkorban dan berjiwa patriotic. yang bersal dari olah raga: tangguh,
bersih dan sehat, disiplin,sportif, andal, berdayatahan, bersahabaat, koperatif ,
kompetitif dan ceria yang terakhir yang berasal dari rasa/ karsa: peduli ,ramah,
santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran ,suka,kerja keras dan gigih4
Akar dari semua tindakan yag jahat dan buruk, tindakan kejahatan,terletak
pada hilangnya karakter. Karakter yang kuat adalah sandingan fundamental yang
memberi kemampuan kepada populusi manusia untuk hidup bersaama dalam
kedamaian serta membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebijakan
yg bebas daari kekerasan dan tindakan yg tidaak bermoral.
Ekstra kurikuler di Pondok Pesantren Darul Hikmah ini sebagai sarana
perkembangan karakter santri. Dalam mengadakan kegiatan ini para santri dapat
megesahkan nilai karakter dengan lebih kompek dibandingkan ketika mereka
berada di bangku kelas .karena dalam aplikasinya kegiatan ekstrakurikuler
membutuhkan komunikasi satu dengan yang lainnya.dengan mengikuti kegiatan
ini para santri akan belajar bagaimana bersosilisasi .bermasyarakat .bersikap dan
bertindak semuanya mereka pelajari termasuk bagaimana cara penyelenggara
ekstra mengatur santri lainnya bagaimana santri bernteraksi dan bagaimana cara
semua santri berkomitmen terhadap masyaakat di sekitarna
Pondok pesantren modern di Darul Hikamah Ini adalah salah satu
lembaga yang konsisten dalam membentuk krakter santri tersebut jadi para
santri tinggal 24 jam di sebuah asrama yg didalam nya terdapat pembimbing 44 Damanyanti Zuhdi, Ed, model pendidikan karakter:terintergrasi dalam pembelajarandan
pengembangan kultur sekolah”,( yokyakarta : multi presindo,2013),hal,24
17
yang dapat membimbig 24 jam pula maka segala bentuk proses dan
pembelajarannya maupun kegiatan ekstrakulikulerr tidak lepas dari pendidikan
karakter.
Pondok pesantren modern Darul Hikmah ini juga memiliki lembaga
pendidikan formal yaitu madrsah ibtidaiyah (M.I), madrasah stanawiyah(MTS)
.SMP, madrasah aliyah(M.A), (SMA), (SMK) dan sekolah tinggi islam darul
hikmah dan bagi santri mukim wajib mengikuti kurikulum pondok dan wajib
bersekolah di lembaga yang telah di sediakan dan para santri dan santriwati
dilarang keluar dari pondok kecuali izin kepada pengurus.
B.Rumusan Masalah
1. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk
karakter di pondok pesantren darul hikmah?
2. Nilai karakter apasajakah yang dikembangkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler agam di pondok pesantren Darul Hikmah?
3. Apa peran kegiatan ektrakurikuler agama dalam meningkatkan
karakter di pondok pesantren Darul Hikmah ini?
C.Identifikasi penelitian dan batasan masalah
A.INDETIFIKASI PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka di indetifikasi penelitian
yang dikemukakan sebagai berikut
18
1. Kurangnya santriwati dalam membagi waktu untuk belajar sehingga
mengakibatkan prestasi belajarnya rendah
2. Sikapnya anak santri terpengaruh dengan sesama santri yang
berkarakter jelek sehingga dia tepengaruh dengan karakter jeleknya
3. Kurangnya santriwati dalam keaktifan ekstrakurikuler yang diperoleh
dari Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah
B.BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk lebih menfokuskan permasalahan
yang akan dibahas untuk mendapatkan tingkat kedalamman penelitian secara
maksimal.adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian sebagai
berikut:
1. Pentingnya ekstrakurikuler dalam membentuk karakter santriwati
pondok pesantren darul hikmah
2. Peserta dalam penelitian ini adalah santriwati pondok pesantren darul
hikmah
D.Tujuan penelitian
Adapun tujuan peelitian dilihat dari permasalaha yang ada sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui nilai perkembangan karakter apa sajakah yang
dikembangkan melalui kegiatan ekstrakulikuler keaagamaan di Pondok
Pesantren Modern Darul Hikmah
19
2. Untuk mengetahui peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam
meningkatkan karakter santri di Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah
E.Manfaat peneliti
Manfaat penelitian yang berjudul kegiatan ekstrakulikuler keaagama dalam
meningkatkan karakter santriwati pondok pesantren Darul Hikmah sebagai
berikut
Untuk membawa wawasan bagi penulis dan bagi pembaca tentang
peyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler keaagamaan yang ada di
pondok pesantren modern darul hikmah ini
Untuk mengetahui cara peningkatan karakter santri melalui
kegiatan ekstrakurikuler agama yang ada dilam pondok pesantren
modern darul hikmah sehingga para santriwati lebih
antusiasidalam menjalni semua kegiatan ekstrakurikuler agama
Untuk memberikan motivasi terhadap santriwati yang belum
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agama turut berpartipasi
dalam rangka pembinaan karakter
Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar penelitian selanjutnya
mengenai peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam
meningkatkan karakter santri dapat lebih dikembangkan
20
F.Penegasan Istilah
Untuk menghindari persepsi dengan istilah atau mengadakan penjelasan
mengenai definisi istilah. Adapun definisi yag terkait dengan judul skripsi ini
adalah sebagai berikut;
1. kegiatan ekstrakurikuler agama
Program ekstrakurikuler keagamaan adalah sebagai program kegiatan
yang diselenggarakan di luar jam pelajaran dalam rangka memberikan
arahan bagi peserta santriwati untuk dapat mengamalkan ajaran agama
yang diperoleh melalui kegiatan belajar di kelas dan juga belajar di
kamarnya serta untuk mendorong pembentukan pribadi santriwati dan
penanaman agma dan akhlakul karimah santriwati. bertujuan untuk
membentuk manusia yang terpelajar dan bertakwa kepda allah SWT.5
2. karakter santri
Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia John M.Echols dan Hassan
shadly menyebutkan bahwa karakter berasal dari Bahasa Inggris yaitu
character yang berarti watak atau sifat6
Santri adalah peserta didik yang belajar atau menuntut ilmu di
pesanten.perkataan santri sering digunangkan untuk menunjukan pada
golongan orang-orang islam di jawa yang memiliki kecenderungan lebih kuat
5 Dapartemen agama RI, panduan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam,(Jakarta:Direktural jenderal kelembagaan agama islam 2005)hal 9 6 John M.Echols dan hasan sadly,kamus ingris Indonesia (Jakarta :gramedia)hal 107
21
pada ajaran ajaran agamanya.7 .nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada diri
santriwati, kedisiplinan, kemandirian, kesederhanaan, regelius, kebersamaan,
kepedulian, kasih sayang dan tanggung jawab.8
G. Sistematik Pembahasan
Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka penulis membagi
dalam tahapan-tahapan yang terdiri dari beberapa bab yang disusun secara
sistematis, Pembagian bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup Latar belakang masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah Judul
Sistematika Pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini mencakup landasn teori yang menjelaskan atau membahas
tentang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam karakter santriwati
Pondok Pesantren Darul Hikmah Langakap Burneh Bangkalan.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
7 Pusat Bahasa Daparteme pendidikan Nasional, kamus besar bahasa Indonesia (jakarta :balai pustaka 2002).hal 19 8 Badrih dan munawiroh pergeseran literatur pesantren salafiyah,(Jakarta ;pusletbar lektur ke agamaan,2007).14
22
Bab ini membahas tentang laporan yang mengenai hasil peelitian,
sumber data dan tekhnik pengumpulan data, instrumen data,análisis data
da pengujian keabsahan data .
BAB IV HASIL PENELITIAN ATAU PEMBAHASAN
Bab ini mencakup deskripsi lokasi penelitian santriawatidi
pondok pesatren darul hikma análisis data dan serta pembahasan
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran.
Demikianlah sistematika pembahasan yang nantinya akan menjadi alur
penulisan skripsi ini sesuai urutan-urutannya.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kegiatan ekstrakurikuler agama
1. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler
Pendidikan hakekatnya bukan hanya menjadi tanggung
jawab pesantren , tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan
masyarakat. Mengenai pendidikan di sekolah, proses
pendidikannya tertuang dalam satuan pendidikan yang lebih
dikenal dengan sebutan kurikulum. Kegiatan pendidikan yang
didasarkan pada penjatahan waktu bagi masing-masing mata
pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah lebih
dikenal dengan sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang
diselenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka dilaksanakan di
pesantren atau di lingkungan pesantren agar lebih memperkaya dan
memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah
dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum disebut
kegiatan ekstrakurikuler.9
Lebih jauh lagi kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di
luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu
pengembangan santriwati sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat
dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
9 Suryosubroto,Proses Belajar…hal 271
11
24
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
memiliki kemampuan dan kewenangan di pondok peantren.10
Menurut Sudirjo yaitu kegiatan di luar jam biasa, yang
bertujuan agar santri lebih memperdalam dan menghayati apa yang
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler, serta menurut Oteng
Sutisno kegiatan ekstrakurikuler adalah merupakan kegiatan-
kegiatan sekolah yang konstruksif, dimana santriwati
berpartisipasi diluar dan sebagai tambahan kepada kegiatan kelas
formal.11
Pengertian lain disebutkan bahwa ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilaksanakan di luar jam terjadwal dan dilaksanakan
secara berkala atau hanya dilaksanakan pada waktu tertentu
termasuk pada waktu libur, yang dilakukan di sekolah atau di luar
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan peserta
didik, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat minat serta melengkapi upaya pembinaan
manusia seutuhnya.12
Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa ekstrakurikuler
merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap
muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan
10 Tim pustaka yustisia panduan lengkap.kurikulum tingkat satuan pedidikan (yokyakarta:pustaka yustisia,2007).hal 213 11 Surdirjo,peneliti kurikulum,(yokyakarta:Fak.ilmu pendidikan IKIP,1987).hal 86 12 Timur Djailani. Peningkatan pengembangan perguruan agama,(jakarta : dermaga 1984).hal 122
25
maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta
didik dari berbagai bidang studi13.
Ekstrakurikuler yang ada di pesantren merupakan kegiatan
tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang
diberikan secara intrakurikuler. Bahkan menurut Suharsimi
Arikunto, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di
luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan
pilihan.14
Sebagian dari kegiatan ekstrakurikuler dikoordinir dan
dilaksanakan oleh organisasi santriwati. Organisasi santriwati
Sekolah ialah satu-satunya organisasi siswa yang bersifat intra
sekolah. Organisasi Siswa Intra Sekolah ada disetiap sekolah
lanjutan dan mengkoordinir serta melaksanakan sebagaian dari
kegiatan ekstrakurikuler untuk sekolahnya masing-masing.
Organisasi siswa Intra Sekolah bersifat otonom yang berarti bahwa
Organisasi Siswa Intra Sekolah disuatu sekolah tidak dilandasi
dengan organisasi apapun diluar sekolah.15
Dengan demikian yang dimaksud dengan ekstrakurikuler
adalah serangkaian macam kegiatan pengembangan bakat minat
13 Moh user usman dan Lilis satyowati upaya optimilisasi kegiatan belajar mengajar (bandung remaja rosdakarya 2002)hal.22 14 Suharsini Arikunto pengelolahan kelas dan siswa ,Jakarta CV.Rajawali. 15 Suryosubroto telaksana kurikulum,(jakarta : Rineka cipta 2005)hal 59
26
yang dilakukan di luar jam kegiatan wajib pondok agar dapat
memperluas wawasan, pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
para santri dalam menghayati apa yang telah dipelajari dalam
kegiatan intrakurikuler.
2. Kegunaan kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki nilai dan kegunaan sebagai
berikut:
a. Memenuhi kebutuhan kelompok
b. Menyalurkan bakat dan minat
c. Memberikan pengalaman dan eksploratif
d. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata
pelajaran
e. Mengikat peserta didik di lembaga pendidikan
f. Mengembangkan loyalitas terhadap lembaga pendidikan
g. Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
h. Mengembangkan sifat-sifat tertentu
i. Memberikan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan
secara terformat16.
3. Asas pelaksanaan ekstrakurikuler:
a. Harus dapat meningkatkan pengayaan santriwati, baik ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 16 Oemar hamlik. admistrasidan supervise pengembangan kurikulum (bandung mandar maji 2002)hal 129
27
b. Memberikan tempat atau mendorong penyaluran bakat dan
minat santriwati sehingga santriwati terbiasa melakukan
kesibukan yang positif.
c. Adanya rencanaan yang telah perhatikan secara matang
sehingga tujuan dari ektrakurikuler dapat tercapai.
d. Adanya pelaksanaan kegiatan serta evaluasi program.17
4. Tujuan dan fungsi kegiatan ekstrakurikuler
Tujuan dan fungsi ekstrakurikuler menurut Departemen agama Republik
Indonesia
a. Meningkatkan pemahaman terhadap agama sehingga mampu
mengembangkan dirinya sejalan dengan norma-norma agama dan
mampu mengamalkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan budaya.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social,
budaya, dan alam semesta.
c. Menyalurkan dan mengambangkan potensi dan bakat peserta didik
agar dapat menjadi manusia yang beraktifitas tinggi dan penuh karya.
d. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas.
1717 Dapartemen agama republic Indonesia kurikulum madrasah aliyah petunjuk proses belajar
mengajar (Jakarta: Dirjen pembinaa kelembagaan agama islam 2004 )hal6
28
e. Menumbuh kembangkan akhlak islami yang mengintegrasikan
hubungan dengan Allah, Rasul, manusia, alam semesta dan diri
sendiri
f. Mengembangkan sensitifitas peserta didik dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial dan dakwah.
g. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi dengan baik, secara verbal dan non verbal.
h. Melatih kemampuan peserta didik untuk bekerja dengan sebaik-
baiknya secara mandiri maupun kelompok.
i. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik untuk
memecahkan masalah sehari-hari.18
Dan ada beberapa tujuan dan fungsi dari kegiatan
ekstrakurikuler menurut Muhaimin DKK diantaranya:
a. Pengembangan, yaitu menyalurkan dan mengembangkan potensi
dan bakat peserta didik agar dapat menjadi manusia yang
berkreatifitas tinggi dan penuh karya.
a. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial peserta didik.
b. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan
bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
18 Ibid,hlm 10
29
c. Persiapan Karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.19
Dalam usaha membina dan mengembangkan program
ekstrakurikuler hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Materi kegiatan yang dilakukan dapat memberikan pengayaan bagi
siswa.
b. Sejauh mungkin tidak membebani siswa.
c. Memanfaatkan potensi alam lingkungan.
d. Memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
Adapun langkah langkah pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa secara
perorangan atau kelompok ditetapkan di pesantren berdasarkan
minat santriwati, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta
adanya guru atau petugas untuk itu, jika diperlukan.
b. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada
santriwati hendanya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan
santri serta kondisi sosial budaya setempat.20
c. Ektrakurikuler agama
19 Muhaimin,dkk,pengembengan Model KTSP pada sekolah dan madrasah (jakrata Raja Grafindo Persada 2008)hal 75 20 Suryosubroto proses belajar….hal276-77
30
Program ekstrakurikuler keagamaan adalah berbagai program
kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran dalam rangka
memberikan arahan bagi peserta didik untuk dapat mengamalkan ajaran
agama yang diperolehnya melalui kegiatan belajar dikelas serta untuk
mendorong pembentukan pribadi peserta didik dan penanaman nilai-nilai
agama dan akhlakul karimah peserta didik. Tujuannya adalah
membentuk manusia yang terpelajar dan bertaqwa kepada Allah swt.21
B. Tinjauan Tentang Karakter
1. Pengertian karakter
Dalam kamus Inggris-Indonesia, John M. Echols dan Hassan
Shadly bahwa karakter berasal dari bahasa Inggris yaitu character
yang berarti watak, karakter atau sifat.22
Dalam kamus psikologi sebagaimana dikutip oleh M. Furqon
Hidayatullah, menyatakan bahwa karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral.
Masnur Muslich mengutip dari Winnie yang juga dipahami oleh
Ratna Megawangi, menyatakan bahwa istilah karakter diambil dari
bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai. Istilah ini lebih
focus pada tindakan atau tingkah laku. Ada dua pengertian tentang
karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah
laku. Apabila seseorang bertingkah laku tidak jujur, kejam, dan rakus,
21 Departemen agama RI,panduan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama islam (Jakarta direktur jenderal kelembagaan agama islam 2005)hal 9 22 John M.Echoles dan hasan sadly, kamus ingris Indonesia hal 107
31
tentulah orang terkenal memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya,
apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang
tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter
erat kaitannya dengan personality, seseorang baru bisa disebut orang
yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya
sudah sesuai dengan kaidah moral.23
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat
membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap
akibat dari keputasannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
berwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan
estetika. Karakter ialah perilaku yang bertampak dalam kehidupan
sehari-harinya baik dalam bersikap maupun bertindak.24
M. Furqon mengutip dari Aa Gym mengemukakan bahwa
karakter itu terdiri dari empat hal, pertama, karakter lemah;
misalnya penakut, tidak berani mengambil resiko, pemalas, belum
apa-apa sudah menyerah, dan sebagainya. Kedua, karakter kuat;
misalnya, tangguh, ulet, mempunyai daya juang yang tinggi atau
pantang menyerah. Ketiga, karakter jelek misalnya;licik, egois,
23 Manshur musluich pendidkan karakter,menjawab tantangan krisis multimesial,(Jakarta: Bumi Aksara 2011)hlm 71 24 Muclas Samani dan haryanto,konsep dan pendidkan karakter …hal 42
32
serakah, sombong, pamer, dan sebagainya. Keempat, karakter baik
kebalikan dari karakter jelek. Nilai-nilai utama yang menjadi pilar
pendidikan yang membangun karakter kuat adalah amanah dan
keteladanan.25
Sebagaimana yang termaktub dalam Alquran, manusia adalah
manusia dengan berbagai karakter. Dengan kerangka besar manusia
mempunyai dua karakter yang berlawanan, yaitu karakter baik dan
buruk.
سها فأ لهمها فجورها وتقوها # قدأفلح من زكها# وقد خاب د Artinya: “Maka Dia (ALLAH) mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kejahatan dan ketakwaan, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa ini) Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.26
Dalam kehidupan sehari-hari, karakter seseorang akan
membawa dampak pada sekelilingnya. Orang yang sukses
memiliki banyak karakter positif umumnya mempunyai kebiasaan
berusaha mencapai keunggulan yang artinya berusaha dengan
tekun dan terus-menerus untuk mencapai keunggulan dalam
hidup. Hal ini mengandung pengertian selalu berusaha untuk
menjaga perkembangan diri, yaitu dengan meningkatkan kualitas
25 M. furqn Hidayatullo, guru sejati: membangun imam berkarakter kuat dan cerdas( suryakarta; Yuma pustaka 2010)hal 10 26 Q.S AS-Syams 8-10 Dapartemen agama R I AL QUR AN dan terjemahnya ( bandung diponogoro; 2010)hal 595
33
iman, akhlak, hubungan sesama manusia, dan memanfaatkan untuk
mewujudkan motto (misi) kehidupan.27
Sejalan dengan konsep diatas. Dra Ratna Elliyawati, M.Pd.I.
membagi dua kecenderungan dari karakter anak-anak, yaitu
karakter sehat dan tidak sehat. Anak berkarakter sehat bukan
berarti tidak pernah melakukan hal-hal yang negative, melainkan
perilaku itu masih wajar.28
Karakter anak yang masuk dalam katagori sehat sebagai berikut:
a. Afilasi tinggi
Anak ini mudah menerima orang lain untuk menjadi sahabat. Ia
juga sangat toleran terhadap orang lain dan bisa diajak utuk
berkerja sama. Oleh karena itu ia memiliki banyak teman dan
disenangi oleh teman-temannya
b. Power tinggi
Anak ini mudah cenderug yang menguasai temen temennya
tapi dengan sifat positif. Artinya ia mampu menjadi pemimpin
untuk temen-temannya. Anak yang tipe seperti ini juga mampu
mengambil inisiatif sendiri sehingga bisa menjadi panutan bagi
teman-temannya
c. Achiever
27 Moh said pendidikan karakter di skolah,what who dan why tentang pendidikan karakter( Surabaya jepe pres media utama 2011)hal 1-2 28 Najib Sulhan.pendidikan berbasis karaktr sinergi antar sekolah dan rumah dalam membentuk
karakter anak (Surabaya;jepe prees media utama :2011)hal 2
34
Anak yang seperti ini selalu termotifasi untuk berprestasi
(achievement oriented). Dia lebih suka mengedepankan
kepentingannya sendiri daripada kepentingan orang lain
(egosentris).
d. Asserter
Anak yang seperti ini tipe anak yang lugas, tegas, dan
tidak banyak bicara. Ia mempunyai keseimbangan yang cukup
baik antara kepentingan diri sendiri dan kepentigan orang lain.
Selain itu ia juga mudah diterima oleh lingkungannya.
e. Adventur
Anak sangat menyukai petualangan tetapi anak ini tidak
selalu ke alam artinya anak yang tipe seperti ini slalu ingin
mencoba hal yang baru.
Anak berkarakter tidak sehat akan slalu melakukan hal-
hal yang negative. Karakter sepeti ini biasanya sangat alami
atau bisa jadi terbentuknya prilaku orang yang ada di
sekitarnya. Adapun anak yang berkarakter tidak sehat adalah
a. Nakal
Anak yang nakal biasanya selalu membuat ulah yang
memancing kemarahan, terutama kepada orang tua. Hal ini
sering kali terjadi secara alami dan muncul karena sikap
orang-orang yang ada disekelilingnya, terutama orang tua.
b. Tidak teratur
35
Anak tipe ini cenderung tidak teliti dan tidak cermat, hal ini
kadang-kadang tidak disadarinya. Meskipun diingatkan,
seringkali masih melakukan kesalahan yang sama.
c. Provokator
Anak tipe ini cenderung suka berbuat ulah dengan mencari
gara-gara dan ingin mendapat perhatian orang lain. Seringkali
tindakannya dalam bentuk kata-kata, namun tidak jarang
berujung perkelahian.
d. Penguasa
Anak tipe ini cenderung menguasai teman-temannya dan suka
mengitimidasi orang lain. Ia berharap orang lain tunduk dan
patuh padanya.
e. Pembangkang
Anak tipe ini sangat bangga jika memiliki perbedaan dengan
orang lain. Ia ingin tampil beda, sehiggga ketika diminta
melakukan sesuatu yang sama dengan orang lain, ia selalu
membangkan.29
Adapun dalam khazanah psikologi islam, terdapat tiga istilah yang
mengacu pada terminology karakter, yaitu al-khuluq (karakter), al-
thab’u (tabiat), dan al-ashifat (sifat)
a. Al-Khuluq (karakter)
29 Ibid hal 3-4
36
Khuluq (bentuk tunggal dari akhlak) adalah kondisi
batiniyah (dalam) bukan kondisi lahiriyah (luar) individu
yang mencakup al-thab’u dan as-shifat. Orang ber-khuluq
akan dermawan pada lazimnya gampang memberikan uang
kepada orang lain, tetapi sulit mengeluarkan uang pada orang
yang digunakan untuk maksiat. Sebaliknya, orang yang ber-
khuluq pelit lazimnya sulit mengeluarkan uang, tapi boleh
jadi ia menghambur-hamburkan uang untuk keburukan.
Khuluq adalah kondisi (hay’ah) dalam jiwa (nafs) yang suci
(rasikhah), dan dari kondisi itu tumbuh suatu aktifitas yang
mudah dan gampang tanpa memerlukan pikiran dan
pertimbangan terlebih dahulu.
b. At-thab’u (tabiat)
Tabiat yaitu citra batin individu yang menetap (al-sukn).
Citra ini terdapat pada konstitusi (al-jibillah) individu yang
diciptakan oleh Allah SWT sejak lahir. Tabiat adalah daya
dari daya nafs kulliyah yang menggerakkan jasad manusia.
Berdasarkan pengertian tersebut, at-thab’u ekuivalen dengan
tempramen yang tidak dapat diubah, tetapi didalam Al-
quran tabiat manusia mengarah pada perilaku baik dan
buruk.
c. As-shifat
37
Sifat yaitu satu ciri khas individu yang relativ menetap,
terus-menerus, dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu
deretan keadaan. Sifat-sifat totalitas dalam diri individu
dikatagorikan menjadi tiga bagian yaitu diferensasi, regulasi,
dan integrasi. Diferensasi adalah perbedaan mengenai tugas-
tugas dan pekerjaan dari masing-masing bagian tubuh.
Misalnya, fungsi jasmani seperti fungsi jantung, lambung,
darah, dan sebagainya. Serta fungsi kejiwaan seperti,
intelegensi, kemauan, perasaan, dan sebagainya. Regulasi
adalah dorongan untuk mengadakan perbaikan sesudah
terjadi gangguan didalam organism manusia. Integrasi adalah
proses yang membuat keseluruhan jasmani dan rohani
manusia yang menjadi satu kesatuan yang harmonis, karena
terjadi satu sistem pengaturan yang rapi.30
Dari beberapa pengertian di atas, karakter dapat
dinyatakan adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral,
akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan
kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak
dan membedakan antara individu satu dengan yang lainnya.
at harus melekat pada santri dan yang menjadi pendorong
dan penggerak dalam melakukan sesuatu.
30 Abdul mujib kepribadian dalam priskologi islam ( Jakarta; Raja Grafindo Persada;2006 ) hal 45-
46
38
Dengan demikian santri dikatakan berkarakter berarti
ia telah memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak
etis atau moral seperti sifat kejujuran, amanah, keteladaan,
ataupun sifat-sifat lain yang harus melekat pada diri santri.
2. Nilai Karakter
Berikut ini merupakan nilai-nilai karakter yang perlu
ditanamkan kepada santri menurut Heritage Foundation dan
terkumpul dalam sembilan pilar karakter yang dicetuskan oleh
Ratna Megawangi adalah :
a. Cinta kepada tuhan yang maha esa dan segenap ciptaanya
b. Kemandirian dan Tanggung jawab
c. Kejujuran/amanah, bijaksana
d. Hormat dan santun
e. Dermawan, suka menolong dan gotong royong
f. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras
g. Keadilan dan kepemimpinan
h. Baik dan rendah hati
i. Toleransi, kedamaian dan kesatuan.31
Muchlas Samani dalam bukunya yang berjudul Konsep dan Model
Pendidikan Karakter, nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan
31 Dharma kesuma , dkk ,pendidikan karakter: kajian teori dan pabrik di sekolah ( bandung
Remaja Rosdakarya,2011)hal 14
39
dalam budaya satuan pendidikan formal dan nonformal adalah sebagai
berikut:
a. Jujur, menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang
dikatakan dan dilakukan (berintegritas), berani karena benar, dapat
dipercaya (amanah, trustworthiness), dan tidak curang.
b. Tanggung jawab, melakukan tugas sepenuh hati, bekerja dengan
baik kerja yang tinggi, berusaha keras untuk mencapai prestasi
terbaik (giving the best), mampu mengontrol diri dan mengatasi
stres, berdisiplin diri, akun tabel terhadap pilihan dan keputusan
yang diambil.
c. Cerdas, berpikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh
pertimbangan, rasa ingin tahu yang tinggi, berkomunikasi efektif
dan empatik, bergaul secara santun, menjunjung kebenaran dan
kebajikan, mencintai Tuhan dan lingkungan.
d. Sehat dan bersih, menghargai ketertiban, keteraturan, kedisiplinan,
terampil, menjaga diri dan lingkungan, menerapkan pola hidup
seimbang.
e. Peduli, memperlakukan orang lain dengan sopan, bertindak santun,
toleran terhadap perbedaan, tidak suka menyakiti orang lain, mau
mendengar orang lain, mau berbagi, tidak merendahkan orang lain,
tidak mengambil keuntungan dari orang lain, mampu bekerja sama,
mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, menyayangi manusia dan
makhluk lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan.
40
f. Kreatif, mampu menyelesikan masalah secara inovtif, luwes, kritis,
berani mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, menampilkan
sesuatu secara luar biasa (unik), memiliki ide baru, ingin terus
berubah, dapat membaca situasi dan memanfaatkan peluang baru.
g. Gotong royong, mau bekerja sama dengan baik, berprinsip bahwa
tujuan akan lebih mudah dan cepat tercapai jika dikerjakan
bersama-sama, tidak memperhitungkan tenaga untuk saling
berbagi dengan sesama, mau mengembangkan potensi diri untuk
dipakai saling berbagi, agar mendapatkan hasil yang terbaik, tidak
egoistik.32
Muchlas Samani juga menulis dalam bukunya yang berjudul
Konsep dan Model Pendidikan Karakter tentang berbagai karakter
yang harus dimiliki kaum muslim baik menurut Al-Quran maupun
Hadits antara lain adalah :
a. Menjaga harga diri Hadits
Carilah kebutuhan hidup dengan senantiasa menjaga harga
dirimu (HR Asakir dari Abdullah bin Basri)
b. Rajin bekerja mencari rizki Hadits
c. Berpagi-pagilah dalam mencari rizki dan kebutuhan hidup,
sesungguhnya pagi-pagi itu mengandung berkah dan
keberuntungan (HR Ibn Ali dari Aisyah)
d. Bersilaturrahmi, menyambung komunikasi Hadits
32 Muclas samani dan haryanto konsep dan pendidikan karakter,…hal 51
41
Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya hendaklah bersilaturrahmi ( HR Bukhari Muslim
dari Anas)
e. Berkomunikasi dengan baik dan menebar salam Al-Quran
Seluruh manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik, dan berdebatlah (berdiskusilah) kamu
dengan mereka menurut cara yang lebih baik (QS An-Nahl:
125)
f. jujur, tidak curang, menepati janji dan amanah Al-Quran
Celakalah orang-orang yang curang dalam
timbangan/takaran (QS Muthaffin;1)
g. Sabar dan optimistis Al-quran
Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, baik dan
memberi bantuan kepada kerabat. (QS An-Nahl: 90)
h. Kasih sayang, hormat pada orang tua, dan tidak menipu Al-
Quran
Dan kami wasiatkan pada manusia untuk berbuat baik
kepada orang tuanya. (Al-Ankabut; 8)
i. Pemaaf dan dermawan Hadits
Pemaaf tidak akan menambah kecuali kemuliaan maka
jadilah pemaaf maka Allah akan memuliakan kamu.
Besedekah tidak mengusik harta kecuali bertambah,
42
bersedekahlah kamu, pasti Allah akan mengasihi kamu. (HR
Ibnu Abidunya)
j. Berkata benar, tidak berdusta Al-Quran
Sangat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS As-
Shaff; 3)33
Tabel 1.1: Nilai karakter menurut kemendiknas34
No Nilai karakter Makna nilai karakter
1 Regilius Nilai yang bersumber dari keyakinan yang ada pada diri seseorang yang berupa sikap dan toleran terhadap pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
2 Jujur Yakni sikap dan perilaku yang didasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataannya dalam melakukan tindakan dan perkerjaanya.
3 Teloransi Yaitu sikap dan prilaku atau tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, aliran kepercayaan, adat, etnis , pendapat dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta hidup tenang ditengah perbedaan tersebut
4 Disiplin Merupakan tindakan atau kebiasaan yang menunjukkan prilaku tata tertib pada segala bentuk terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku.
5 Kerja keras Merupakan segala prilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dan tugas, permasalahan, perkerjan dan lain sebagainya dengan
33 Ibid,hal 79-82 34 Kemendiknas pengembangan karakter dan budaya bangsa ( Jakarta puskur 2010).
43
sebaik-baiknya.
6 Kreatif Merupan sikap dan prilaku untuk melakukan sesuatu untuk dapat menghasilkan cara yang baru dari sesuatu yang dimilikiya untuk lebih baik dari pada sebelumnya
7 Mandiri Merupakan sikap dan perilaku yang tidak bergantung kepada orang lain dalam melakukan tugas maupun persoalannya.
8 Demokratif Merupakan sikap untuk cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai hak dan kewajiban pada dirinya dan orang lain .
9 Rasa ingin tahu Merupakan sikap dan prilaku yang berupa untuk mengetahui lebih mendalam dan untuk memperluas keinginan tahuan terhadap segala hal yang di pelajarinya.
10 Semangat kebangsaan Merupakan cara untuk berfikir atau bertindak yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan sendiri atau kelompok.
11 Cita tanah air Merupakan cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian terhadap bahasa, budaya, sosial, ekonomi dan politik bangsa.
12 Menghargai prestasi Merupakkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
13 Bersahabat/komuikatif Merupakan tindakan yang memperlihatkan rasa senang dalam berkomunikasi terhadap orang lainuntuk berkerja sama secara kolaboratif dengan baik.
14 Cinta damai Merupakan sikap dan perilaku dalam berkomunitas pada orang lain sehingga orang lain merasa senang atas kehadiran dirinya
15 Gemar membaca Merupakan kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara
44
khusus dalam membaca berbagai informasi baik di buku, koran, jurnal dan lain sebagaiya sehingga memberikan kebijakan pada diri sendiri.
16 Peduli lingkungan
Merupakan suatu sikap atau perbuatan yang mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya sehingga dapat mengembangkan kelestarian lingkungan disekitarnya.
17 Peduli sosial Merupakan sikap keperdulian terhadap orang lain yang membutuhkan
18 Tanggung jawab Merupakan sikap dan perilaku seseorang yang melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, sosial, masyarakat bangsa dan negara maupun agama.
3. Unsur dan Dasar pembentukan karakter
a. Unsur-unsur karakter
Ada beberapa unsur karakter, yaitu:
1. Sikap
Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter yang
dimilikinya seorang tersebut dalam hal ini menunjukkan
bagaimana karakter seorang tersebut jadi apabila seorang
semakin baik karakternya maka akan dinilai baik tetapi
sebalikya jika karakternya jelek maka akan dinilai jelek
pula.
45
2. Emosi
Emosi merupakan gejala yang dinamis dalam mengatahui
situasi yang dialami manusia dan disertai efeknya pada
kesadaran dirinya atau perilakudan juga merupakan proses
fisiologis. Sikap seseorang yang dipengaruhi dengan emosi
yang dialami seketika. Dan emosi ini identik dengan adanya
perasaan yang kuat.
3. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia
faktorsosiopsikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar
atau salah atas dasar bukti, pengalaman, dan intuasi
sangatlah penting dalam membangun karakter dan watak
pada diri manusia jadi kepercayaan memperkuat eksistensi
terhadap kepercayaan hubungan orang lain.
4. Kebiasaan dan kemauan
Kebiasaan merupakan aspek erilaku manusia yang menetap,
jika berlangsung secara otomatis atau tidak direncanakan
dalam waktu yang lama dan diulangi berkali-kali maka
kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan
karakter seseorang yang berkaitan dengan kemauan
tindakan dengan erat yang bisa mencermikan prilaku orang
tersebut.
5. Konsepsi diri
46
Konsepsi diri merupakan konsep totialitas baik sadar
maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter pada diri
seorang tersebut maka dari itu kita harus membngun diri
apa yang kita inginkan pada dirinyadan bagaiman kita akan
menempatkan diri dalam kehidupan seseorang.
b. Dasar pembentukan karakter
Dalam berbagai literatur, kebiasaan yang dilakukan secara
berulang-ulang yang didahuli oleh kesadaran dan pemahaman akan
menjadikan kakarakter seseorang.. Jika karakter merupakan seratus
persen turunan dari orang tua, maka dari itu karakter tidak bisa
dibentuk. Namun jika hanyalah menjadi salah satu faktor dalam
pembentukan karakter, kita akan meyakini bahwa karakter bisa
dibentuk. Dan orang tualah yang bisa merubah bentuk karakter
anaknya. Orang tua disini adalah yang mempunyai hubungan genetis,
yaitu orang tua kandung, atau orang tua dalam arti luas orang-orang
dewasa yang berada disekeliling anak dan memberi peran yang berarti
dalam kehidupan anak.35
Pendapat lain menyebutkan bahwa unsur terpenting dalam
pembentukan karakter adalah pikiran, karena pikiran yang di
dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman
hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian
membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk
35 Abdul majid dan dian adriani pendidikan karakter hal 17-18
47
pola pikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang
tertanam sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka
perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam.36
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan
karakter. Dan sekian banyak faktor, para ahli menggolongkannya
dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan factor ekstren.
a. Factor intern
Factor intern merupakan factor-faktor yang terdapat dalam diri
seseorang atau individu, yang mencakup beberapa hal sebagai
berikut :
1) Fisiologi
Informasi yang diperoleh melalui indera akan mempengaruhi
dan melengkapi usaha untuk membberika arti terhadap
lingkungan sekitar.
2) Perhatian
3) Minat
b. Factor ektren
Yaitu factor yang di luar individu meliputi lingkungan dan
obyek-obyek yang dapat mengubah sudut pandangan seorang
terhadap dunia disekitarya dan pengaruhi seseorang dalam
merasakan d an menerima sesuatu.
36 Abdul majid dian andayani,pendidikan karakter….hal 20
48
C. Pondok Pesantren Modern
Lembaga pendidikan yang memainkan perannya di Indonesia, jika
dilihat dari struktur internal pendidikan Islam secara praktek-praktek
pendidikan yang dilaksanakan, ada empat katagori. Pertama, pendidikan
pondok pesantren, yaitu pendidikan Islam yang diselenggarakan secara
tradisional, bertolak dari pengajaran Al-Quran dan hadits dan merancang
segenap kegiatan pendidikannya untuk mengajarkan kepada para siswa
Islam sebagai cara hidup atau way of life. Kedua, pendidikan madrasah,
yakni pendidikan islam yang diselengarakan dilembaga-lembaga model
Barat, yang menggunakan metode pengajaran klasikal, dan berusaha
menanamkan islam sebagai landasan hidup kedalam diri siswa, ketika,
pendidikan umum yang bernafaskan Islam, yaitu pendidikan yang
dilakukan melalui pengembangan suasana pendidikan yang bernafaskan
Islam di lembaga-lembaga yang yang menyelenggarakan program
pendidikan yang bersifat umum. Keempat, pelajaran agama islam yang
diselenggarakan dilembaga-lembaga pendidikan umum sebagai suatu mata
pelajaran atau mata kuliah saja.37 Dalam penelitian ini peneliti akan
membahas tentang lembaga pendidikan pesantren
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama islam
yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama atau
komplek dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem
pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah kedaulatan dari leader- 37 Yamadi modernisasi pesantren (kritik nurcholis majid terhadap pendidkan islam tradisional,)
(jakarta ;ciputat press 2002)hal 58-59
49
ship seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat
karismatik serta independen dalam segala hal.38
Pesantren adalah merupakan hasil usaha mandiri kiai yang dibantu
santri dan masyarakat, sehingga memiliki berbagai bentuk. Variasi
pesantren tersebut perlu diadakan pembedaan secara katagorial. Katagori
pesantren bisa diteropong dari berbagai prespektif; dari segi rangkaian
kurikulum, tingkat kemajuan atau kemoderenan, keterbukaan terhadap
perubahan, dan dari sudut sistem pendidikannya. Dari segi kurikulumnya,
Arifin menggolongkan menjadi pesantren modern, pesantren tahassus
(tahassus ilmu alat, ilmu fiqh/ushulul fiqh, ilmu tafsir hadits, ilmu tasawuf
thariqat, dan qiraat Al-Quran) dan pesantren campuran.
Dhofier memandang dari prespektif keterbukaan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi, kemudian membagi pesantren menjadi dua kategori
yaitu pesantren salafi dan khalafi. Pesantren salafi tetap mengajarkan
pengajaran kitab-kitab islam klasik seagai inti pendidikannya. Penerapan
sistem madrasah untuk memudahkan sistem sorogan yang dipakai dalam
lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran
pengetahuan umum. Sedangkan pesantren khalafi telah memasukkan
pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkan
atau membuka tipe-tipe sekolah umum didalam lingkungan pesantren.39
Pondok pesantren yang diteliti disini adalah pondok pesantren katagori
khalafi atau yang bisa disebut modern. Yang mana pondok pesantren ini 38 Muzammil qomar pesantrn tranformasi hal 2 39 Ibid hal 16-17
50
memiliki lembaga pendidikan sendiri yang megajarkan pelajaran umum
yang setara dengan jenjang pendidikan para santri.
Pembaruan pesantren pada masa kini mengarah kepada
pengembangan pandangan dunia. Dan substansi pendidikan pesantren agar
lebih responsif terhadap kebutuhan tantangan zaman. Selain itu pembaruan
pesantren juga diarahkan untuk fungsionalisasi pesantren sebagai salah satu
pusat penting bagi pembangunan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam kamus bahasa Inggris kata “modern” memiliki makna
pembaharuan, yang terbaru atau tradisinal40. Pondok pesantren modern
adalah pesntren yang menggunakan sistem modern (baru) dari segi
penyampaian dan pengajaran materinya.41
Pesantren khalaf atau modern adalah: “Pesantren yang telah
memasukan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang
dikembangkannya, atau membuka tipe sekolah-sekolah umum dalam
lingkungan pesantren42
Hal ini senada dengan Wahjoetomo mengatakan bahwa pesantren
Modern adalah lembaga pesanten yang memasukan pelajaran umum
kedalam pelajaran madrasah yang dikembangkan atau pesantren
menyelenggarakan tipe sekolah umum bahkan perguruan tinggi dalam
lingkungannya43
40 John M Echols dan hasan shadly kamus ingris-indonesia…hal 384 41 Ensiklopedia islam (Jakarta:Depak 1992)hal 28 42 Zamaksyari Dhofir, tradisi pesantren “studi tentang pandangan hidup kyai (Jakarta:LP3ES)cet ke-1 hal 41 43 Wahjeotomo.perguruan tinggi pesantren (jakarat Gama insani Press 2007 )hal 41
51
Sedangkan Suwendi mengatakan bahwa “Pesantren modern berarti
pesantren yang selalu tanggap terhadap tuntutan dan perubahan Zaman,
berwawasan pada masa depan, selalu mengutamakan prinsip efektifitas
dan efisien dan sejenisnya44
Pondok pesantren modern dapat dikatakan sebagai pondok pesantren
yang mengadopsi sistem madrasah atau sekolah, dengan kurikulum
Departemen Agama, maupun Departemen Pendidikan Nasiona Selain itu
pesantrn modern biasanya memiliki jumlah santri yang banyak, dan tampak
adanya administrasi manajemen yang baik. Pesantren modern adalah
pesantren yang memberi respon terhadap ekspansi sisitem pendidikan
umum dengan cara merevisi kurikulumnya dengan memasukan semakin
banyak mata pelajaran umum membuka kelembagaan dan fasilitas-fasilitas
pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum.
Selain dengan cara diatas menurut Azumardi Azra pesantren modern
dapat merespon perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cara:
1. Pembaruan substansi/ isi pendidikan pesantren dengan memasukan
subyek-subyek umum dan victorial.
2. Pembaruan metodologi, seperti sistem klasik, penjenjangan, dan
kurikulum yang lebih luas.
3. Pembaruan kelembagaan, seperti kepemimpinan pesantren diversivikasi
lembaga pendidikan.
44 Ibid hal 217
52
4. Pembaruan fungsi dari fungsi kependidikan juga mencakup fungsi sosial
ekonomi.45
Dengan demikian semakin jelaslah bahwa pesantren bukan hanya
mampu mengembangkan dirinya. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu-
ilmu agama Islam tetapi juga mengadopsi sistem pendidikan nasional.
Perkembangan dunia telah melahirkan suatu kemajuan zaman yang modern
begitu pula dengan sistem pesantren. Karena itu,sistem pendidik harus
slalu melakukan upaya rekontruksi pemahaman tentang ajaran-ajarannya
agar tetap relevan dan survey.adapun ciri-ciri pondok pesantren modern
sebagai berikut:
1. Sekolah Formal
Sekolah formal yang dilaksanakan di pondok pesantren modern berjalan
sebagaimana sekolah-sekolah umum pada umumnya. Pembelajaran dilakukan di
dalam kelas secara klasikal, memakai seragam, menggunakan kurikulum Depag,
Diknas dan juga kurikulum pondok itu sendiri.sekolahan formal di pesantren
modern dilaksanakan secara berjenjang mulai dari I’det, LTQ, M.I MTS, SMP,
M.A, SMA,SMK bahkan juga mengadakan perguruan tinggi untuk melanjutkan
pendidikan para santrinya berbeda dengan pesantren tradisional yang
melaksanakan perjenjangan pendidikan berdasarkan pengajian kitab yang
dipelajarinya.
2. Lembaga Ekonomi
Produktif Lembaga ekonomi prokuktif yang ada di pondok pesantren
modern biasa juga disebut dengan koperasi pelajar. Koperasi pelajar
45 Azurmardi azra ilmu pendidikan dalam persepektif islam (Jakarta rosdakarya 2000)hal 102
53
menyediakan segala kebutuhan santri, mulai dari buku hingga
pakaian. Koperasi dikelola oleh pesantren, santri diajarkan dan
dibimbing untuk bermuamalah menurut ajaran agama Islam.
3. lembaga Pengembangan Masyarakat
Lembaga pengembangan masyarakat atau organisasi, pada pesantren
modern organisasi dijalankan oleh santri, organisasi yang mengatur
kehidupan sehari-hari santri. Pengurus organisasi biasanya diambil
dari santri yang kelasnya tertinggi dan berlaku pada satu periode
setelah itu diadakan pergantian pengurus baru, ketua organisasi
dipilih oleh seluruh santri secara demokrasi. Ustadz atau guru
biasanya hanya bertindak selaku pembimbing atau pengasuh. Dalam
organisasi terdapat berbagai kegiatan yang diajarkan kepada santri,
hal tersebut guna menyiapkan santri agar dapat terjun kemasyarakat.
4. Manajemen
Segala urusan di pondok pesantren modern sudah terorganisir dengan
baik. Mulai dari urusan bayaran santri atau keuangan sampai
hubungan masyarakat guna mengembangkan pondok pesantren.
Kepemimpinan tidak lagi bersifat absolut pada satu orang kyai
sebagai pemimpin dan pengasuh serta ustadz atau dewan guru juga
memilki wewenang masing-masing pada organisasi pesantren. Semua
54
itu atas kebijakan hasil musyawarah dewan guru dan pimpinan
pondok pesantren.46
Selain ciri-ciri diatas menurut Wahjeotomo bahwa salah satu ciri yang lain
dari pondok modern adalah: biaya pembangunan pondok tersebut tidak hanya
didanai oleh kiyai, tetapi juga dari masyarakat 47Di pondok pesntren modern
kiyai tidak memegang keuangan pondok justru yang memegang keuangan adalah
bendahara, ia mencari rejeki yang lain yang bukan berasal dari pondok. Selain itu
juga kebiasaan pada pondok pesantren modern umumnya para santri sudah tidak
memasak lagi tetapi diberi langsung secara instant kepada santri-santri.
Pesantren modern sendiri memiliki bobot keberanian berbeda dalam menerima
pelajaran umum baik intra maupun ektrakurikuler. Dipesantren yang senantiasa
adaptif ini telah disajikan mata pelajaran umum yang beragama termasuk ilmu-
ilmu eksak. Keterampilan yang telah diperkenalkan pesantren sebagai kegiatan
ekstrakurikuler meliputi berbagai bidang yang dapat dijangkau kapasitas
pesantren dan bantuan pemerintah.48
46 Abdulloh syukri zarkasi gontor dan pembaruan pendidikan pesantren (Jakarta PT Raja grafindo
persada,2005) hal 172 47 Azzurmardi azra,ilmu pendidikan dalamperseektif islam hal 102 48 Mujamil qomar pesantren dari tranformasi metologi menuju demokratisi institusi …Hal 134
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Menurut dalam buku karangan Ahmad Tanzeh penggolongan jenis-
jenis penelitian tergantung kepada pedoman penggolongan itu ditinjau49
sejalan dengan definisi tersebut, suatu penelitian deskriptif dimaksudkan
untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan
atau gejala-gejala lainya
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat
ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendiskripsikan, mencatat,
analisis, dan meginterpresentasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi.
Dengan kata lain peneliti deskriptif bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara
variabel – variabel yang ada.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah agar
peneliti dapat menyelidiki objek penelitian sesuai dengan latar alamiah
yang ada. Penelitian kulaitiatif juga dapat mendiskripsikan suatu
keterangan dari seseorang baik melalui wawancara atau dengan mengamati
sesuatu. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Setelah fakta-fakta tersebut dikumpulkan
secara lengkap selanjutnya adalah ditarik kesimpulan.
49 Ahmad tanzeh ,pengantar metode penelitian (yokyakarta:Teras 2009)hal 14
43
56
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan diatas, penelitian ini berusaha untuk mendapatkan informasi
yang lengkap dan mendalam mengenai peran ekstrakurikuler dalam
meningkatkan karakter. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan
pendekatakan kualitatif. Sebagai mana Suharsimi arikunto menyatakan
penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistic. Istilah naturalistic
menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara
alamiah, apa adanya, dan dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi
keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami.
Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang
sewajarnya ini dikenal dengan sebutan “pengambilan data secara alami dan
natural”50
Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menemukan dan
memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui atau dipahami, pendekatan
ini juga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara utuh dan
terperinci tentang fenomena yang menjadi fokus penelitian. Sebagaimana
diungkapkan Bogdan dan Taylor sebagai berikut:
Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara holistic dan utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh 5050 Suharsini Ariikanto,produser penelitian :suatu pendekatan praktek ( Jakarta Rineka
cipta:2002)hal 11-12
57
mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis
tetapi perilu memandangnya sebagai bagian dari kebutuhan51.
Meninjau dari teori-teori diatas, maka peneliti akan mendeskripsikan
penelitian ini secara menyeluruh dengan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, pemikiran dari orang secara individu maupun
kelompok, baik yang diperoleh dari data observasi, wawancara maupun
dokumentasi. Beberapa deskripsi ini digunakan untuk menjawab rumusan
masalah yaitu bagaimana pelaksaan kegiatan ekstrakurikuler agama, nilai
karakter apa sajakah yang dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
agama, dan apa peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam meningkatkan
karakter santri di pondok modern Darul Hikmah langkap burneh bangkalan
B. Lokasi Penelitian
Lokasi Pondok Pesantren Darul Hikmah terletak di jalan raya langkap
kecamatan burneh kabupaten bangkalan tepat di jalan raya langkap rt 01 rw
01 burneh bangkalan .kode pos 69121
Menurut peneliti lokasi Pondok Pesantren Darul Hikmah ini layak di
teliti karena merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang
berfungsi sebagai wadah atau tempat kegiatan belajar mengajar,pengkajian
wawasan keagamaan ekaligus pembentukan mental dan pendidikan
karakter. Sekaligus pesantren ini juga memiliki pendidikan formal yaitu
M.I, MTS, ALIYAH ,SMA.SMK,PERGURUAN TINGGI (STAIDHI)
Pondok Pesantren Darul Hikmah ini. Hal ini sesuai dengan tujuan di
51 Lexy j. Meleong .Metodelogi penelitian kualitatif (Bandung : Remaja rosda karya:2002) hal 3
58
selenggarakan modernisasi pendidikan islam terutama terkait peningkatan
sumberdaya manusia yang masih tertingal disbanding dunia akhirat.
C. Kehadiran peneliti
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, akan
tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti Instrumen.
Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen utama (main of
Instrumen) sekaligus sebagai pengumpul data, karena ia menjadi segalanya
dari keseluruhan proses penelitian dimana ia merupakan perencana,
pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, penafsir data dan pada
akhirnya ia menjadi pelapor dari hasil penelitianya52.
Selain peneliti sebagai instrumen manusia, dalam setiap penelitian
instrumen non manusia juga dipergunakan. Karena pada dasarnya metode
dan Instrumen penelitian saling berkaitan. Jika metode pengumpulan data
menggunakan variasi metode seperti wawancara, observasi dan lain
sebagainya, maka instrumen penelitinya adalah sebagai pelengkapnya.
Menurut Nasution penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai
instrument utama dalam penelitian dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Penelitian sebagai alat peka dan dapat beraksi dalam segala
stimulus dari lingkungan yang harus diperkiraannya bermakna
atau tidak bagi peneliti
52 Ibid hal 121
59
b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua
aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data
sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada sesuatu
instrumen berupa test atau angket yang dapat mengumpulkan
anneraka ragam dan sekaligus.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat
dipahami dengan pengetahuan semata untuk memahaminya
kita perlu sering merasakannnya ,menyelaminya berdasarkan
pengetahuan kita
e. Penelitian sebagai instrument dapat segera menganalisis data
yang diperoleh dia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis
dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk
mentest hipotesis yang setika
f. Manusia sebagai instrument dapat megambil kesimpulan
sebagai data yang dikumpulkan pada suatu saat dan
menggunangkan segera sebagai balikan untuk memperoleh
penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakuan.
g. Dalam penelitian dengan menggunangakan test atau angket
yang bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang
dapat dikuantitatifkan agar dapat dikelolah secar statistic
sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.dengan
manusia sebagai instrument respon yang aneh yang menyimpan
60
justru diberi perhatian. Respon yang lain dari pada yang lain,
bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat
kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang
diteliti 53
Kehadiran peneliti dalam penelitian sebagai pengamat
partisipasi disamping sebagai pengamat peneliti juga berperan
sebagai partisipasi yang berfungsi mengumpulkan data agar
peneliti memberikan identitas atau status peneliti kepada
pengurus di pondok pesantren darul hikmah Bangkalan .langkah
ini dimaksudkan agar peneliti mendapatkan dat yang
diperlukan
D.Sumber data
Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat
dibedakan dengan kata lain dapat di analisis dan relevan dengan problem
tertentu54
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
dimana data diperoleh. Apabila penelitian menggunangkan kuersier atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
respondent, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan –
pertanyaan peneliti baik pertanyaa tertulis maupun lisan. Apabila peneliti
menggunangkan teknik observassi, maka sumber data nya bisa berupa 53 Sugiono memahami penelitian kualitatif,(Bandung CV Alfabeta;2003) hal 62 54 Ahmad Tanzeh,pengantar Meteologi…hal 53
61
benda, gerak proses sesuatu dan apabila peneliti menggunangkan
dokumentasi, maka sumber datanya berupa dokumen atau catatan yang
menjadi sumber data55
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunangkan istilah populusi,
tetapi oleh Spardly dinamakan “sosial situation” atau situasi sosial yang
terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors) , dan
aktifitas ( activity ) yang berinteraksi secara sinergis.
1. Tempat (place) : yaitu tempat dimana interaksi dalam situasi
sosial sedang berlangsung
2. Pelaku (actors) : yaitu pelaku atau orang-orang yang sedang
memainkan peran tertentu
3. Aktifitas (activity) :yaitu kegiatan yag dilakukan oleh actor
dalam situasi sosial yang sedang berlangsung56.
Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam
penelitian ini adalah kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan sebihnya
adalah seperti dokumen dan lain-lain57
Adapun sumber data yang diambil oleh penulis dalam peelitian ini
adalah sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan, serta
sumber data tambahan yang barupa dokumen- dokumen
55 Suharsini arisukanto prosedur penelitian….hal 107 56 Sugiono memahamii penelitian kualitatif …hal 68 57 Lexy j.Meleong metodelogi penelitian hal 157
62
Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data yang langsung memberikan data kepda
pengumpulan data58. Informan dalam penelitian ini adalah
pembimbing ekstrakurikuler, pengurus atau keamanaan yang
bertaggung jawab atas kegiatan ekstrakurikuler santriwati pondok
pesatren Darul Hikmah bangkalan.
2. Sumber data skunder
Sumber data skuder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpulan data, misalanya lewat orang lain
atau dokumentasi. Adapun data skunder dalam hal ini adalah aktifitas
kegiatan ekstrakurikuler agama, dokumentasi59.
Dalam proses pengumpulan data penulis wawancara beberapa
elemen dalam lembaga yang terkait ( pembimbing
ekstrakurikuler,pengurus organisasi pondok Modern (OPPM).serta santri
pondok modern)yang penulisansecara berkala.
E.Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.Tanpa mengetahuan teknik pengumpulan data maka
58 Sugiono. Memahami penelitian kualitatif…hal 62 59 Ibid..hal 62
63
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang di
tetapkan.60
Dalam usaha pengumpulan data ,peneliti berusaha mencari informasi-
informasi yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini baik
berupa pendapat , fakta-fakta maupun dokumentasi. Adapun metode
pengumpulan data yang digunangkan oleh peneliti ada tiga metode yaitu
obesrvasi, wawancara, dan dokumentasi’
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian61. Dalam
observasi ini, peneliti memilih jenis observasi tak berstruktur yaitu
observasi yang yang tidak persiapkan secara sistematis tentang apa
yang kan iamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunangkan instrument yang telah beku tapi hanya berupa
rambu rambu pengamatan62 Dalam pelaksanakan nanti yang akan
menjadi sasaran observsi penelitian diantaranya : proses kegiatan
ekstrakurikuler agama
2. Wawancara
Interview adalah metode pengumpuln data Tanya jawab sepihak dan
dikerjakn dengan sistematis dan berlandasan kepada tujuan
penelitian. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik
60 Ibid..hal 62 61 Jamal Ma’mur Asmani tuntunan lengkap metologi praktispenelitian pendidikan,(Jogjakarta;Diva
press 2011),hal 123 62 Sugiono memahami penelitian kualitatif …64
64
dalam proses Tanya jawab63.sedangkan menurut meleong wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu.percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara{ (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviwee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaanya64
Merajuk pada pendapt diatas.wawancar yang dilakukan oleh
peneliti ini dilakukan oleh peneliti dan respondent dalam penelitian ini
dilakukan diruangan yang telh ditentukan dan pada jam sesuai dengan
perjanjian antara peneliti dan rosponden.adapun wawancara dari segi
pelaksanaan dibedakan atas:
a. Wawancara bebas (inguided interview),dimana pewawancara
bebas menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data
apa yang dikumpulkan.
b. Wawancara terpimpin (guided interview) yaitu wawancara
yang dilakukan pewawancara dengan membawa sederetan
pertanyaan lenkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam
wawancara terstruktur.
c. Wawancara bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawncara
bebas dan wawancara terpimpin
Motede wawancara sangat di perlukan dan bepengaruh besar dalam
proses pengumpulan data dalam penelitian,peneliti menyiapakan dahulu
bahan-bahan yang akan diwaancarakan yang hanya memuat secara garis 63 Sutrisno Hadi ,Meteologi research II (Yokyakarta;Andi off Set 2004).hal 218 64 Lexy j, Meleong Metedologi peelitian kualitatif…..hal 186
65
besar apa yang akan ditanyakan, atau menyiapkan pedoman wawancara
yang disusun baru melakukan wawancara sesuai dengan hal yang
diinginkan. Disini penelitian yang berperan aktif untuk bertanya dan
memencing pembicaraan menuju masalah tertentu kepada sumber data
agar memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada sehingga
diperoleh data penelitian.
5Berikut ini tabel wawancara di bawah ini 3.1:
NO Informasi Tema Wawancara
1 Dewan pengurus a. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darul Hikmah
2
Kegiatan ekstrakurikuler
a. Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler agama
b. Pengembngan karakter melalui ekstrakurikuler agam
3 Santriwati a. Tanggapan para santriwati tentang ekstrakurikuler agama membentuk karater
Dalam penelitian ini peneliti menggunangkan tehnik wawancara
bebas pemimpin, yaitu peneliti membawa sederet pertanyaan dan juga
menanyakan hal-hal yang terkait penjelasan yang telah dipaparkan.
Sumber data dalam peelitian ini adalah pembimbing ekstakurikuler,
pengurus pelajar pondok modern dan santriwatati pondek modern
66
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan motede
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Tetapi perlu
dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas tinggi.
Sebagai banyak fotoyang tidak mencermikan keadaan aslinya, karena
dibuatuntuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis
untuk dirinya sendiri sering subjektif65
Alasan penelitian menggunangkan motode dokumen karena
dokumen merupakan sumber yang stabil, dapat berguna sebagai bukti
untuk pengujian, mempunyai sifat alamiyah, tidak reaktif, sehingga mudah
ditemukan dengan teknik kajian isi, disamping itu hasil kajian isi akan
membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap
sesuatu yang diselidiki.66
Motede ini peeliti gunakan untuk mendapat data tentang sejarah
tberdirinya pondok pesantren modern darul hikmah kondisi geografis
jadwal kegiatan ekstrakurikuler agama dan tata tertib kegiatan
ekstrakurikuler agama.
f. Teknik analisis data
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di peejarinya dan
memutuskan apa yang dpat diceritakan kepada orang lain67.
65 Sugiono Meteologi penelitian pendidikan …. Hal 329 66 Ahmad tanzeh meteologi penelitian paktis ,(yokyakarta;teras,2011) hal 93 67 Lexy J, Meleong Meteolog penelitian kualitatif ..hal 248
67
Analisis data kualitatif merupakan suatu teknik yang menguraikan
dan mendeskripsikan data-data yang telah terkumpul secara menyeluruh
tentang keadaan yang sebenarnya. Menurut Seiddel proses analisis data
kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu
diberi kode agar sumber datanya dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
c. Berfikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum68
Adapun langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisis
data yang telah diperoleh dari berbagai sumber data tidak beda jauh
dengan langkah-langkah analisa data diatas, yaitu
a. Mencatat dan menelaah seluruh hasil data yang diperoeh dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara observasi dan dokumentasi
b. Mengumpulkan, memilah-milah, mensintesiskan, membuat ikhtisar
dan mengklasifikasikan data sesuai dengan data yang dibutuhkan
untuk menjawab rumusan masalah
68 Ibid hal 248
68
c. Dari data yang telah dikatagorikan tersebut, kemudian peneliti berfikir
untuk mencari makna, hubungan-hubungan, dan membuat temuan-
temuan umum terkait dengan rumusan masalah.
Karena penuisan menggunangkan kualitatif maka tehnik analisis datanya
bersumber dari wawancaraandengan pembimbimbing kegiatan ekstrakurikuler
agama , pengurus organisasi pelajar pondok modern dan santri yang mengikuti
ekstrakurikuler agama.
G. Pengecekan keabsahan data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi
“positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan
paradigma sendiri.69
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas criteria tertentu. Kriteria
itu terdiri atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan,
kebergantungan, dan kepastian. Masing-masing criteria tersebut
menggunakan tehnik pemeriksaan sendiri-sendiri. Kriteria derajat
kepercayaan pemeriksaan datanya dilakukan dengan
a. Tehnik perpanjangan
Teknik perpanjangan keikutsertaan, ialah untuk
memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda,
yaitu factor-faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada
peneliti dan subyek pada akhirnya mempengaruhi fenomena
yang diteliti
69 Ibid hal 171
69
b. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan, bermaksud menemukan cirri-ciri
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pda hal-hal tersebut secara rinci
c. Triangulas
Tringgulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin
membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,
metode, penyidik dan teori
d. Pemeriksaan sejawat
Pengecekan atau diskusi sejawat, dilakukan dengan cara
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan teman
sejawat;
e. Kajian kasus negative
dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus
yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi
70
yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan
pembanding;
f. Pengecekan anggota
Yang dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data,
katagori analisis, penafsiran, dan kesimpulan. Yaitu salah
satunya seperti ikhtisar wawancara dapat diperlihatkan
untuk dipelajari oleh satu atau beberapa anggota yang
terlibat, dan mereka diminta pendapatannya.
Kriteria kebergantungan dan kepastian pemeriksaan
dilakukan dengan teknik auditing. Yaitu untuk memeriksa
kebergantungan dan kepastian data70 .emikian halnya dengan
penelitian ini, secara tidak langsung peneliti telah menggunakan
beberapa kriteria pemeriksaan kebsahan data dengan menggunakan
teknik pemeriksaan sebagaimana yang telah tersebut diatas, untuk
membuktikan kepastian data. Yaitu dengan kehadiran peneliti
sebagai instrument itu sendiri, mencari tema atau pembanding atau
penyaing, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara dari beberapa oang yang berbeda menyediakan data
deskriptif secukupnya dan berdiskusi dengan teman sejawat.
g. Tahap tahap penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan oleh peelitian dalam melaksanakan
penelitia adalah sebagai berikut
70 Ibid hal 177 -183
71
1. Tahap persiapan
a. Menyusun instrument penelitian
Menyusun instrument penelitian ini di susun berdasarkan tujuan
penelitian dan jenis data yang dijadikan sumber penelitian
.instrumen yang digunangkan dalam mengumpulakan data oleh
observasi, wawncara dan d okumentasi
b. Try out instrument
Sebelelum melakukan wawancara penelitian melakukan
pejajakan terlebih dahulu untuk mengetahui atau mengecek
sampai sejauh mana bahan wawancara yang akan
dipergunangkan dengan maksud untuk menghindari pertanyaan
–pertanyaan yang kurang jelas dan untuk memudahkan kata-
kata yang kurang dimengerti
c. Mendatangi respondent
Agar dalam melaksanakan penelitian tidak terjadi
kesalaphaman bagi respondent maka peneliti harus mendatangi
respondent untuk memberi informasi seperlunya kepada
respondent
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Kegiatan yang dilakukan oleh tahap ini adalah mengumpulkan data
dengan instrument – instrument yang sudah dipersiapkan mengolah
data dan menyimpulkan data. Dalam kegiatan ini peneliti harus
membawasurat izin dari dosen fakultas tarbiyah untuk langsung
72
terjun ke tempat atau lokasi yang mau diteliti untuk mengambil data
tersebut
3. Tahap peyelesaian
Tahap penyelesaian yang dilakukan dalam tahap ini menyusun data-
data yang talah diperoleh dan dianalisis ke dalam bentuk
laporanhasil peneliti yang ditempatkan pada bab 1V.
BAB lV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi lokasi penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Darul Hikmah Langkap
Burneh Bangkalan.
Pondok modern darul hikmah ini adalah pondok pesantren yang memiliki
lembaga pelajaran yang setara. pondok pesantren ini berada di sebelah utara
pasar baru langkap tepatnya ada di jl raya langkap burneh bangkalan RW 01
RT 01.jadi berdirinya pondok pesantren ini juga menceritakan bagaimana
berdirinya lembaga sekolah yang ada.
Hari lahir Pondok Pesantren pada tanggal 25 juli 1975\\\\\\\|\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\ \\\\\\/ 11 syawwal 1359
didirikan oleh K.H.A.Djauhari Aris El Fanani yang awal mulanya atau priode
pertama tahun 1975 s/d 1979 berdirinya Pondok Pesantren Darul Hikmah ini
di awali dari sebuah langgar kecil yag menumpang 75 santri utuk mengaji al
qur an dan sebuah madrasah ibtidaiyah / sederajat SD hanya menumpang 20
siswa dan pula MTS ( yang belum terdaftar ke dapartemen agama )yang hanya
menumpang 15 siswa dan juga Madrasah aliyah( yang belum terdaftar ke
dapartemen agama )hanya menumpang 9 siswa dan tenaga pengajar ( guru ) 9
orang dan seiring berjalannya waktu pada tahun 1979 Madrasah ibtidaiyah
siswa nya semakin bertambah yang menumpang 250 siswa tapi belum terdaftar
61
ke dapartemen agama dan juga MTS yang masih belum juga terdaftar ke
dapartemen agama namun sudah mengeluarkan ijazah local yang sudah
menumpang 60 siswa . dan juga M.A belum terdaftar ke dapartemen agama
namun sudah mengeluarkan ijazal localnya pula sudah menumpang 40 siswa
dan juga tenaga pengajar bertambah pula menjadi 20 seorang guru.
Priode kedua pada tahun 1986 semua unit didaftarkan pada dapartemen
agama pondok pesantren ini mempunyai santri muqim yang hanya 50 orang
dan madrasah ibtidaiyah 250 siswa MTS :75 siswa M>.A :50 orang dan Majlis
Ta’lim : 500 orang dari masyarakt sekitar keterangan tersebut semua unit
pada tahun tersebut telah mengikuti ujian Negara oleh karena itu semua siswa
mendapatkan ijazah local dan ijazah Negri.dan pada tahun 1989 santri muqim
bertamba menjadi 100 orang dan M>.I msih tetap 250 siswa.Mts bertambah 15
orang menjadi 90 siswa M>.A bertambah 10 orang menjadi 60 siswa. Majlis
Ta’lim juga bertambah 100 orang menjdi 600 orang dan juga guru 25 orang.
Priode ke ketiga tahun 1990 pondok pesantren membuka unit SMP dan
SMA yang jumlah santrinya semakin bertambah. dan santri yang muqim ada
200 santri begitu pula pada unit lainnya seperti M.I: 250 siswa.MTs: 90
siswa.MA 75 siswa dan SMP yang msih baru dibuka sudah ada 90 siswa dan
begitupula pada SMA: 120 siswa.majlis Ta’lim ; 700 orang dan juga guru
bertambah menjadi 45 orang pengajar
Priode ke empat pada tahu 2003 pondok pesantren darul hikmah ini
membuka perguruan tinngi (STAIDHI) Sekolah tinngi agama islam darul
hikmah yang hanya membuka satu jurusan yaitu jurusan fakultas
tarbiyah.pertama mengadakan STAIDHI hanya berjumlah 45 orang
mahasiswa dan dosen hanya 25 orang dan pda tahun selanjutnya 2008 pondok
pesantren ini membuka sekolahan SMK dan untuk pertamkalinya berisi 25
siswa smk.
Seiring berjalannya tahun ini semakin banyak pula santri yang muqim
pada thun 2010 santri muqim berjumlah 697 orang M.I: 270 siswa MTs : 120
siswa M.A: 85 siswa SMP: 210 siswa SMA: 214 siswa Majlis Ta’lim: 700
orang. Guru: 68 orang SMK: 115 siswa dan staidhi berisi 180 mahasiswa dan
dosen di staidhi ada 32 seorang dosen dan pada tahun 2012 pondok pesantren
membuka lembaga tahfidzul qur an yang berjumlah 32 orang. Dan pada tahun
2014 STAIDHI menambah satu jurusa lagi yaitu jurusan ekonomi syari ah
jadi perguruan tinngi ini memmpunyai dua jurusan yang satu fakultas tarbiyah
dan yang satu lagi fakultas ekonomi syariah.
Pondok pesantren setiap tahun nya bertambah sampai dengan tahun 2019
santri muqim ada 1076 orang dan madrasah ibtidaiyah 290 siswa Mts ada 224
siswa MA 106 siswa SMP PLUS 274 siswa Majlis Ta’lim 861 orang tenaga
pengajar di Pondok Pesantren Darul Hikmah (GURU) 72 orang SMK ada 196
siswa dan mahasiswa STAIDHI ada 486 mahasiswa dan Dosen 37 orang dan
lembaga tahfidzul qur an (LTQ) ada 285 orang dan T>U di Pondok Pesantren
Darul Hikmah berjumlah 24 0rang.
sejarah berdiriya Pondok Pesantren Darul Hikmah Langkap Burneh
Bangkalan tiap tahun selalu bertambah dan termasuk pesantren yang maju dan
modern
ekstrakurikuler yang dia adakan oleh Pondok Pesantren Darul Hikamah ini
adalah ekstrakurikuler muhadoroh, pencak silat atau pagar nusa, drum band,
qosideh modern al banjari, olah raga dan murojeah di pondok pesantren ini
yang dibawah pimpinan majlis KH.Bustomi Arisandhi SH.MH.71
2. Keadaan Giografis Pondok Pesantren Darul Hikmah Langkap Burneh
Bangkalan
Pondok Pesantren Darul Hikamah adalah salah satu pondok pesantren
yang modern yang sebagai wadah atau tempat kegitan belajar mengajar.
Pengkajian wawasan keagamaan sekaligus pembentukan mental dan
kepribadian yang sempurna.namun pondok pesanten darul hikmah dapat
digambarkan bahwa pondok pesanten darul hikmah ini termasuk pondok
pesantren yang modern dan maju yag terletak di jalan raya langkap burneh
bangkalan rt 01 rw 01langkap burneh bangkalan kode pos 69121.
71 Dokumentasi Sejarah berdirinya pondok pesantren darul hikmah langkap burneh bangkalan pada tahun 2020
Pondok Pesantren Darul Hikmah terletak di Desa Langkap Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur merupakan Pondok
Pesatren yang paling banyak kegiatan ektrakurikulernya sekabupaten
bangkalan karena menurut pengasuh pesantren ingin memajukan pondok
lewat ektrakurikulernya buat dakwah untuk memajukan Pesantren Darul
Hikmah Sehingga pesantren ini lebih maju dari pada sebelumnya
Sesuai dengan hasil wawancara dengan H.silvia adriani SS. Bahwasannya Cara untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darul Hikmah akan lebih maju karna adanya sekolah formal dan bahkan disini mengadakan ekstrakurikuler untuk lebih memajukan Pondok Pesantren Darul Hikmah ini.
Pesantren ini memiliki pendidikan formal seprti M.I, MTS, ALIYAH
SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi bahkan pesantren memiliki lembaga
tahsinul qur an untuk memperbaiki membaca Al-Qur’An( LTQ )dan tahffidzul
Qur an nya.dan jga di pondok pesantren ini memiliki kegiatan jami iyah yaitu
toriqoh naksabandiyan dan qodiriyah yang dilakukan setiap hari kamis ba’dah
ashar yang dipimpin langsung oleh salah satu pengasuh Pondok Pesantren
Darul Hikmah ini.
Dari sekian kawasan yang mengelilinginya dan lokasi yang strategis
tercipta suasana yang mendukug program pendidikan yang direncanakan oleh
Pondok Pesantren Darul Hikmaah sebagai lembaga pencetus kader2 manusia
yang prefisional dan handal.72
3. Visi Misi.tujuan intrakurikuler motto dan panca jiwa pondok pesantren
darul hikmah langkap burneh bangkalan Madura :
a. Visi intrakurikuler Pondok Pesantren Darul Hikmah
1. Membentukmanusia beriman bertakwa berilmu berbudi luhur
cerdas dan bertampilan kepridian nasional yang kuat.
2. Membuka peluang sdeluas luasnya generasi penerus bagsa
dan menuntaskan program belajar 10 tahun
b. Misi intrakurikuler Pondok Pesantren Darul Hikmah
1. Pembelajaran aktif kereatif efektif dan menyenangkan
(PAKEM) sehinnga siswa mampu berkembang secara
optimal.
2. Penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan teknik
iformatika yang di landasi iman dan takwa serta akhlaqul
karimah.
3. Menyiapkan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan
anak didik dan masyarakat.
c. Tujuan
72 Dokumentasi pondok pesantren darul hikmah 2020
Adapu tujua yang di terapkan adalah mewujudkan manusia
beriman dan bertaqwa, berakhlaqul karimah, trampil, bertanggung
jawab,menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,berwawasan
nasional yang kuat sehinnga dapat membangaun dirinya sendiri
sendiri,berguna bagi nusa,bangsa dan agama.
d. Motto pondok modern
Pendidikan pondok modern menekankan pada pembentukan pribadi
santri yang berbudi tinngi,berbadan sehat ,berpengetahuan luas dan
berfikir bebas yang maksudnya seperti berikut ini:
1. Berbudi tinggi
Merupakan landasan paling utama yang ditanamkan oleh
pondok kepada seluruh santri dalam semua tigkatan, dari
yang paling rendah hingga tigkatan yang paling
tinggi.realisasi motto ini di lakukan melalui seluruh unsur
pendidikan yang ada.
2. Berbadan sehat
Tubuh yang sehat adalah sisi lain yang dianggap penting
dalam pendidik di pondok ini. Dengan tubuh yang sehat para
santri akan melaksanakan tugas hidup dan beribadah
dengan sebaik-baikya pemeliharaan kesehatan dilakukan
melalui berbagai kegiatan olahraga.
3. Berpengetahuan luas
Para santri di pondok ini didik melalui proses yang telah
dirancang secara sistematik untuk dapat memperluas
wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya di ajari
pengetahuan saja tapi juga diajari segala ilmu termasuk ilmu
belah diri dan juga diajari cara belajar yang dapat di
gunangkan untuk membuka gudang pengetahuan yang seluas
luasnya.
Dari kyai sering berpesan kepada santrinya bahwa
pengetatuan itu luas, tidak terbatas tetapi tidak boleh
terlepas dari ber budi tinggi, sehingga seseorang itu tahu
untuk apa ia belajar serta tau prinsip untuk apa ia menambah
ilmu.
4. Berfikir bebas
Berfikir bebas tidak berarti bebas sebebas-bebasnya (liberal).
Kebebasan di pondok ini tidak boleh menghilangkan prinsip
sebagai muslim mukmin. Justu kebebasan disini merupaka
lambang kematangan dari hasil pendidikan yang talah di terangi
petunjuk ilahi
e. Panca jiwa pondok modern
1) Jiwa keikhlasan
2) jiwa kesederhanaan
3) jiwa ukhwah islamiyah
4) jiwa bebas
4. keaadaan kurikulum di pendidikan MTs, SMP, M.A, SMA, SMK pondok
modern darul hikmah langkap burneh bangkalan
Pelaksannan kurikulum di MTs, SMP, M.A, SMA, dan SMK di
pesantre darul darul hikmah ini meggunangkan system an exalary (belajar
cepat tuntas) KTSP .dan pada tahun 2018 berpindah pada kurikulum K13
karnah lebih mengacu kepada siswa atau mnggunangkan kedua duanya.
ialah perpaduan antara kurikulum ktsp dan kuikulum k13 dengan
dapartement agama dan pendidikan nasional.
5. keadaan santri pondok pesantren darul hikmah langkap burneh bangkalan
Pondok Pesantren Darul Hikmah ini memiliki dua asrama yang
bersebelahan,asrama untuk santri putra dan asrama santri putri. Dan
peneliti disini hanya menelti pada santriwati saja.santriwati di darul
hikmah ini peraturan khusus santriwati Adapun jumlah santriwati di
pondok pesantren darul hikmah sebagai berikut.
Tabel 4.1
Unit M.I MTS M.A SMA SMK STAIDHI TOTAL
JUMLAH 8 58 19 67 65 80 297
Sumber: Dokumentasi absensi pondok peantren Darul Hikmah Langkap Burneh Bangkalan pada tgl 25 juli 2020
6. Kegiatan ektrakurikuler pondok pesantren darul hikmah lagkap burneh
bangkalan
Sebelum para santri masuk sekolah santri mempuyai kegiatan yaitu
mengaji kitab pada jam 06.00 wib dan setelah ngaji baru para santri
masuk sekolah pada jam 07.30 wib dan ulang pada pukul 11.30 wib
dengan di lanjutkan sholat dzuhur berjemaah yang di imami oleh salah
satu pengasuh pondok pesantren darul hikma dan kegiatan
ekstrakurikuler yang di lakukan oleh para santriwati adalah sebagai
berikut:
Table : 4.273
No Ekskul senin Selasa Rabu Kamis Jum’at sabtu Ahad 1 Murojaah 16.00
wib 16.00wib 16.00wib 16.30W
ib
2 Muhadoroh 18.30wib
3 Al-banjari 08.00wib
4 Pencak silat 19.30Wib
5 Olah raga 05.30Wib
6 Drum band 16.00 Wib
16.00Wib
73 Dokumentasi pondok darul hikmah pada 2020
Dalam peneliti ini peneliti mengambil ekstrakurikuler yang berbasis
keagamaan yaitu tartilul qur.an, muhadoroh, hadroh, dan diantara
kegiatan ekstrakurikuler lainnya di atas tiga kegiatan ekstrakurikuler
itulah yang berbasis agama74.
Selain santriwati mempunyai ekstrakurikuler santiwati mempunyai
peraturan khusuh yang diberikan oleh pengurus untuk santri putri yang
wajib haruus dilakukan oleh santriwati sebagai berikut
1. Kamar harus slalu bersih
Setelah ngaji pagi
Setelah Jemaah ashar
2. Membangun Jemaah subuh (bagi keamanan dan ketua khos)
3. Santriwati harus mmpunyai perlengkapan kamar
4. Santriwati dilarang memakai perhiasan kecuali yang bertunangan
5. Santriwati tidak boleh menelpon pada malam hari (pacar maupun
tunangan)
6. Santri tidak boleh ramai pada waktu jam istirahat
7. Seragam tidak boleh ketat
8. Santriawati tidak boleh memakai make up keterlaluan (lipstick dan
lain@-lain)
74 Wawancara oleh fatmaatus sahroh satri lama pada tanggal 20 juli 2020 di pondok pesantren darul hikmah
9. Santriwati tidak boleh menjemur pakaian di depan kamar dan harus
berjemur ditempat yang sudah disediakan (di atas loteng)
10. Ketua kamarnya harus peduli kepada anak kamar nya terutama kepada
anak santri baru, seperti kehilangan,tidak kerasan,bertengkar.
7. Struktur pengurus santriwati di pondok pesantren darul hikmah langkap
burneh bangkalan.
Pimpinan; KH. Bustomi arisandhi SH.MH
Dewan pengurus : Hj. Siti Muti ah. Djauhari
Dewan keamanan : Hj. Siti Silvia Adriani
Keamana penddikan : Aliya Fikria
Fatimatuz Sahroh
Siti Amina
Keamana kebersihan : Sofia
Dian Aryani
Bagian kesehatan : Putri
Mubaiyinah
Bagian olahraga : Nur Aini
Bagian kesenian : Ani Maftuhah
Bagian khos E : Siti Zainab
Herlinawati
Bagian khos F : Munawerroh
Musyarofah
Bagian khos G : Zelawati
Faiqotul Hikmah
Bagian koprasi : Munawwaroh
Nurul Badriyah
Ratnawati
Iklimah
Bagian kantin : Uswatun Hasanah
Nur Hasanah
Nur laily
Bagian dapur : Musammah
Bagian sarana : Nur Jennah
B. Analisis data
Data yang di teleti di peroleh dari lapangan adalah data hasil observasi.
Wawancara dan dokumentasi . dalam hal ini penelititidak mengalami
kendala yang berarti untuk menggali iformasi. Wawancara yang diteliti di
gunangkan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin yaitu
wawancara yg mengkombinasikan antara wawancara dan wawancara bebas.
Jadi peneliti di sini juga membawa sederet pertanyaa yang akan ditanyakan
tentang ekstrakuler agama
Berikut ini adalah data dari observasi wawancara dan dokumentasi yang
di peroleh penelitu untuk mengetahui perkembangan karakter
santriwati melalaui kegiata ekstrakurikuler agama ( hadrah, sholawat
muhadoroh.)
1. Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler agama pondok pesantren darul
hikmah langkap burneh bangkalan
Perlu di ketahui bahwa organisasi kegiatan ekstrakurikuler agama
ini di bawah tanggung jawab para santriwati dan di ikuti oleh para
santriwati. Dan santriwati wajib untuk mengikuti ekstrakurikuler agama
ini yang terdiri dari Al-banjari, Muhadoroh dan Murejeah al qur an.75
a. Muhadoroh.
ektrakurikuler muhadoroh termasuk ekstrakurikuer
keagamaan yang mana muhadoroh membahasa tentang hakikat nya
sebagai santri dan hakikatnya seorang muslim dan selain muhadoroh
lainnya ada juga tentang ektrakurikuler kajian dan kajian ini termasuk
ekstrrakurikuler muhadoroh.
Sesuia yang telah diwawancarai oleH ‘Fatimatus Sahroh’ salah satu santriwati Darul Hikamah ini bahwa ekstrakurikuler muhadoroh kajian dan membahas kajian kajian kitab ilmiah atau tentang kitab-kitab kuning yang membhasah masalah haid zakat dan lain-lainya dan santriwati dan juga ikut berperan dalam masalah
75 Dokumentasi pondok pesantren darul hikmah pada tanggal 27 juli 2020
kajian ekstrakurikuler ini dan santriwati di wajibkan untuk mengikuti ektrakurikuler ini.76
b. Al banjari
Ekstrakurikuler al banjari ini di bawah tanggung jawab
santriwati bagian kesenian dan dilaksanakan satu kali dalam
semiggu untuk berlatih ini yaitu pada hari jum’at yang bertempatan
di studio atau di atas gedung smk pondok pesantren darul hikmah.
Proses hadroh ini dilaksanakan pada hari jum’ at yang dilaksanakan
pada pukul 08.00 istiwak atau setelah kegiatan roan asrama putri.
Sesuai dengan wawancarai oleh mutmainnah Ekstrakulikuler ini memang tidak wajib akan tetapi banyak santriwati berminat untuk mengikutinya ekstrakurikuler ini.karna apa santriwati ingin sekali untuk bisa menjadi terkenal bahwasannya di pondok pesantren ini memiliki Al-banjari santriwati bukan hanya santri laki-laki saja yang bisa memperankan ekstrakurikuler agama ini tapi santriwati juga bisa memainkan Al banjari ini dan yang palig penting bagi santrwati ingin memajukan pondok pesantren lewat ekstrakurikuler agama ini.
c. Murojaah
Ektrakurikuler muro jeah yang dilakukan oleh santriwati yang hanya
mengikuti lembaga tahsinul qur an atau taffidul qur an
saja.ekstrakurikuler ini di lakukan setiap hari setelah jemaaah subuh
kecuali pada hari jumat oleh santriwati yang menghafalkan al qur an
dan setip sore atau setelah Jemaah ashar ekstrakurikuler muro jaah
ini dilakukan oleh santriwati yang mengikuti tahsinul qur an di
tempat auala santriwati pada hari sabtu,ahad,senin,dan rabu.
76 Wawancara fatimatuz sahroh pada taggal 27 juli 2020
Sesuai denga wawancara elika fitriani yaitu salah satu santri yang mengikuti ekstrakurikuler murojaah Ekstrakurikuler murojaah ini di adakan supaya santriwati lancar membaca Al-quran dan mengetahui tempat keluarnya makhroj. Dan metode yag digunangkan murojeah ini melalui motode jibril.yaitu serang murid menirukan gurunya.
2. Karakter yang dikebangkan melalui ekstrakurikuler agama di pondok
pesantren darul hikmah langkap burneh bangkalan
Dalam bukunya yang berjudul konsep dan model pendidikan
karakter, muchlas samani meulis tentang sebagai kaakter yang harus
kaum muslim baik menurut al qur an maupun hadist antar lain adalah
(1) menjaga diri (2) rajin berkeja (#3) bersilaturahmi,menyambung
komunikasi (4) berkomunikasi dengan baik (5) jujur menepati janji atau
amanah (̂6) sabar dan optimis (7) kasih sayang (8) pemaaf (9)berkata
benar atau tidak berdusta
Dalam buku pengembangan karakter dan udaya milik kemediknas
ditulis ada 18 nilai karakter yaitu religious, jujur, toleransi ,disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau dan semangat,
Kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai perestasi,
komunikatif senang bersahabat atau proaktif, cinta damai, gemar
membaca, cinta lingkungan, peduli social, dan tanggung jawab . dari
beberapa nilai karakter diatas yang dikembangkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler agama di pondok pesantren darul hikmah langkap burneh
bangkalan sebagai berikut
Yang telah diwawancarai oleh Nur Jannah bahwasan karakter santriwati banyak perubahan saat mengikuti ekstrakurikuler agama ini seperti santriwati yang mengikuti ekstrakurikuler al banjari dia sangat senang mendengarkan lagu yang islami atau sholwatan bahkan santriwati yang mengikuti kagiatan murojaah ini ssering membaca Al-qur an setiap mau beragkat kemasjid dia membacanya begitupula kegiatan lainnya. Dan banyak perubahan karakter bagi santri yang mengikuti ekstrakurikuler agama ini.
a. Silaturahmi yaitu petalian rasa cinta kasih antara sesama
Nilai silahtuhrahmi meelalui bekstrakurikuler agama ( al banjari
musabaqoh dan murojeah ) terlihat dari suasana di dalam kegiatan
tersebut. Dalam seluruh kegiatan mulai dari khos E sampai khos G
menjadi satu. Hal ini beguna untuk keaamanan putri untuk menjadi
contoh yang baik bagi santriwati yang lainnya, selain itu juga sebagai
sarana siltahturahmi. Selama kegiatan berlangsung santriwati berbau
menjadi satu dan tidak ada yang membentuk kelompok kecuali pada
ekstrakurikuler murojeh yaitu harus dilakukan dengan kelompok
sebagaimana yang aturkan oleh k̀etua keamanan putri.
b. Regelius
Niai regelius dalam ekstrakurikuer ini sangat terlihat contohnya
pada ekstrakurikuler albanjari.
Seperti yang telah diwawancarai oleh Siti Suhana para anggota albanjari membawakan lagu lagu yang islami dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini dan lagu yang digunangkan berbau islami sehingga dapat menigkatkan iman dan takwat para santriwati Nilai regelius ini juga terdapat dalam kegiatan ektrakurikuler murojeah karna ekstrakurikuler ini juga membawakan lagu tahsinnya ada yang membawa lagu tahqiq dan tartil dan banyak lagi lagu tartillil qur an
lain secara membaca bersama sama atau berkelompok dan dipimpin oleh para ustadzahnya di aula asrama santriwati.
c. Disiplin
Nilai karakter disiplin kegiatan ini juga terlihat, karena Dalam
seluruh kegiatan kedisiplinan para santriwati sangat di perhatikan
mengingat semua santriwati masih belajar dan waktu yang harus
dibagi dengan kegiatan lain.
Bagi santriwati yang terlambat datang akan mendapatkan
hukuman dari keamanan putri yang hukuman berupa bersih bersih
asrama putri dan lain-lainnya apabila santriwati ada halangan
mendadak tanpa izin maka itu juga dikenakan sangsi dari keamanaan
putri seprti yang telah diwancari oleh salah satu keamanaan putri
Dalam seluruh kegiatan santriwati harus bersikap disiplin dalam
seluruh kegiata baik kegiatan ekstrakurikuler juga kegiatan lainnya
mereka harus melakukan kedisiplinan juga dan bagi santriwati yang
terlambat akan menadpat hukuman.
d. Kerja keras
Dalam nilai karakter kerja keras ini sangat terlihat sekali bagi
para santriwati dan karakter kerja keras yang dapat di kembangkan
dalan kegiatan ini seperti al banjari meraka yang mengikuti
ekstakurikuler al banjari ini bekerja keras dalam memainkan
hadrohnya dan menyanyikan lagu- lagu yang islami dan enak untuk
didengar bagi para santri lainya.
Dalam kegiatan muhadoroh santriwati melatih diri untuk
menyipkan diri untuk menampilkan karya pidato nya begitupula pada
kegiatan lainnya dan santriwati yang melakukan kegiatan muro jeah
sangat terlihat dengan kerja kerasnya karna santrwati saat membanya
al qur an secara tartil dengan keras dan berlagu sehingga
menhasilkan tidak mengecewakan.
e. Kreatif
Dalam nilai karakter santriawati sangatlah kreatif seperti
melakukan kegiatan ekstrakurikuler al banjari para anggota al banjari
memaduhkan music dengan lagu yang di mainkannya dan mereka juga
harus menvariasi music dan mengubah lagu agar tidak bosan untuk di
dengarkan
Selain itu terlihat juga dalam ekstrakurikuler dalam kegiatan
musabaqoh nya karna santriwati sebelum menampilkan diri untuk
maju kedepan berpidato dia membaca secara tegas dan cra
menyampaikan berpidato sangat bagus begitu pula pada
ektrakurikuler murojeah nya santrwati membaca al qur an secara
berlagu dan santriwati yang mendegarkan nya hingga tidak bosan.
3. Peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam meningkatkan karakter
santriwati pondok pesantren darul hikmah langkap burneh bngkalan
Kegiatan ekstrakurikuler ini adalah tempat santri dalam
mengembangkanbakat dan minatnya,dalam kegiatan ekstrakurikuler ini
mewajibkan para santri untuk datang tpat waktu sehingga apabila ada
yang terlambat mereka akan mendapat sangsi oleh keaamanan putri
bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut sehingga ekstrakurikuler
ini berperan dalam meningkatkan karakter disiplin santriwati
Ektrakurikuler agama ini juga termasuk kegiatan yang berbau seni
dan tepatnya seni yang berbau islami. Dalam seni para saniman di tuntut
menjadi manusia kreatif agar apa yang telah dihasilkan dapat menarik
dan tidak membosankan. Begitu juga dalam ekstrakurikuler agam
contohnya al banjari(sholawat)
ekstrakurikuler albanjari menuntut anggotanya untuk dalam
kreatif dalam mencari lagu memfariasi music serta untuk memainkan
serta menyanyikan lagu. Jadi kegiatan ini berperan sekali dalam
meningkatkan karakter kreatif santri
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini juga berperan penting dalam
meningkatkan karakter regelius, sebab dalam ekstrakurikuler ii
terkandung nilai-nilai agama yang dapat meningkatkan karakter
keimanan dan keaqwaan para santriwati. Maka dari itu kegiatan ini
sangatlah penting bagi para santriwati.
Dalam setiap kegiatan para santriwati diwajibkan untuk melakukan
atau berkeja dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh setengah-
setengahb atau juga bermalas malasan dalam berkerja, karena jika tidak
perkerjaan yang dilakukan akan menghasilkan pekerjaan yang setengah
setengah pula contoh pada al banjari apabila al banjari di mainkan maka
terdengar berantakan dan tidak kompak cara memainkannya, dan jika
tejadi pada murojeah anak-anak yang membacanya akan juga berantakan
karna tidak kompak dan kurang merdu jika di dengar.
C. pembahasan hasil penelitian
seluruh data yag dihasilkan dari lapangan dan telah peneliti sajikan. Tahap
selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah analisis data.
1. Pelaksana kegiatan ektrakurikuler agama di pondok, pesantren darul
hikmah langakap burneh bangkalan
a. Al banjari
Albanjari ini di latih dalam semiggu sekali yaitu pada hari jum at
atau setelah roan asrama putri pada jam 08.00 wib di studio atau
juga di atas gedung smk pondok pesantren darul hikmah langkap
burneh bankalan. Ekstrakurikuler ini memang tidak wajib akan
tetapi kegiatan inimemiliki anggota kurang lebihnya 15 anggota
santriwati.
Dalam hal ini jika sudah selesai latihan pra aanggota harus
bertanggug jawab untuk merapikan alat tersebu pada tempatnya
yang sudah disediakan oleh kakak abanjari bagian santri putra.
Dalam kegiatan ini akan di evaluasi dan dilakukan dengan
pembibing albanjari di pimpin oleh santriwan yang handal
memainkan al banjari atau hadroh.
b. Muhadoroh
Ekstrakurikuler muhadoroh dilakukan setiap satu minggu satu
kali pada hari jum at malan sabtu atau pada jam 18.30 wib atau juga
setelah jema ah maghrib di aula asrama santriwati pondok pesantren
darul hikmah. Kegiatan ini di bawah tanggung jawab keamanan
putri.wajib bagi semua santriwati untuk mengikuti kegiatan ini.
c. Murojaah
Ekstrakurikuler murojeah ini dilakukan setiap sore atau
setelah Jemaah ashar setiap hari sabtu ahad senin dan rabu jam
16.15 istiwak sampai 16.45 istiwak di aula asrama putrid dan
kegiatan dipimpim oleh guru atau wali kelas nya dan metode yang
gunangkan adalah metode jibril, yang mana guru memperaktekan
terlebih dahulu dan muridnya menirukan.
Ekstrakurikuler ini dievaluasi satu kali dalam seminggu untuk
mengetahui seberapa besar kelancaran bacaan dan makhroj yang
dimiliki oleh masing-masing siswa.
2. Karakter yang dikembangkan melalui ekstrakurikuler agama di pondok
pesantren darul hikmah
Karakter yang dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
agama ada enam karakter antara lain silaturrahmi, komunikatif senang
bersahabat atau proaktif, religious, disiplin, kerja keras dan kreatif.
Pondok sudah sudah mengatur sedemikian rupa prosedur kegiatan
ekstrakurikuler agama ini.
Semua prosedur yang ada tidak lepas dari harapan pondok untuk
santrinya mempunyai karakter yang baik. Mungkin santri itu sendiri
tidak begitu menyadari bahwa pondok telah menyelipkan pendidikan
karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler agama ini. Dengan usaha yang
sungguh-sungguh dan teratur maka karakter yang baik akan tumbuh
sendirinya dalam jati diri masing-masing santri
Berdasarkan dari uaraian data yang telah diperoleh dari lapangan
menunjukkan bahwa tidak ada data terperinci yang menjelaskan tentang
pendidikan karakter dikembangkangka melalui kegiatan
ekstrakurikuler agama, namun karakter muncul dan tertanam dalam diri
siswa denan sendirinya tanpa disadari. Perlu diketahui bahwa,
pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik.
Artinya pendidikan nilai berlangsung melalui sejumlah kejadian yang
tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak
direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat
terjadi kapan saja.
3. Peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam meningkatkan karakter
santriwati dalam pondok pesantren darul hikmah langkap burneh
bangkalan
Ektrakurikuler agama adalah kegiatan penyalur bakat dan minat
santri diluar jam kegiatan wajib dipondok pesantren modern Darul
Hikmah ini. Kegiatan esktrakurikuler ini bukan hanya wadah untuk
pengembangan bakat dan minat santriwati, akan tetapi kegiatan
ekstrakurikuler ini juga diproses dan difungsikan sedemikian mungkin
sehingga dapat menjadi ajang pengembangan karakter para santriwati
Kegiatan ekstrakurikuler agama ini (al banjari,muhadoroh,murojaah)
memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter santri. Karena
kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu inti dari kurikulum yang
tidak boleh di tinggalkan. Dalam penelitian ini tidak ada data terperinci
tentang pendidikan karakter yang dikembangkan dalam kegiatan ini,
akan tetapi karakter muncul dengan sendirinya pada diri para santri yang
disebabkan oleh
pembiasaan yang harus mereka lakukan pada setiap kegiatan
BAB V
Penutup
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian peran kegiatan ekstrakurikuler agama dalam
meningkatkat karakter santri pondok modern Darul Hikmah Langkap Burneh
Bangkalan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut
1. Kegiatan ekstrakurikuler agama dibagi menjadi tiga bagian yaitu
albanjari,musabaqoh, dan murojeah ketiga kegiatan ini di lakukan dihari
yang berbeda.ada yang dilakukan setelah Jamaah ashar dan ada yang
dilakukan setelah Jamaah maghrib dan ada juga di lakukan di pagi
hari.ekstrakurikuler tersebut di bawah pimpinan pengurus Pondok Pesantren
akan tetapi tidak lepas dari bimbingan para keamanan.
2. Terdapat enam nilai regelius yang dikembangkan melalui eksteakurikuler
agama yaitu silahturahmi terlihat ketika para santriwati lama dan baru
saling berbau menjadi satu,komunikatif senang bersahabat atau proaktif
ketika pengurus atau keaamanan menjalankan tugas dan bertanggung jawab
dengan atas pengabdian pada Pondok Pesantren Darul Hikmah.
Regelius terlihat dari nilai tema keagamaan yang santriwati lakukan
ketika kegiatan yang menambah keimanan dan ketakwaan. Disiplin terlihat
dari santriwati harus dapat tepat waktu dalam mengikuti kegiatan. Kerja 95
keras terlihat santriwati melakukan kegiatan berlangsung dalam melakukan
tugasnya dan kreatifnya para santri dapat mencari yang baru atas apa yang
mau ditampilkan dan tidak akan membosankan
3. Kegiatan ekstrakurikuler agama ini sangat berperan dalam
pengembangan karakter santri, dikarenakan adanya tuntutan atau
kewajiban santri untuk menjadi lebih baik, dengan adanya kewajiban
maka para santri akan terbiasa dengan hal tersebut dan menjadikan
karakter baik tumbuh dan berkembang pada jati diri masing-masing
B. SARAN
1. Bagi pembingbing ekstrakurikuler
Memaksimalkan peranan pembimbing dalam mengontrol pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler agama. Nilai-nilai yang sudah ada pada kegiatan
ekstrakurikuler hendaknya lebih dikembangkan
2. Bagi pengurus atau keamanan
Menjadi jabatan keamanan sebagai pengabdian sehingga berusaha
semaksimal mungkin untuk menjalankan kegiatan di pondok pesantren
modern darul hikmah berjalan dengan baik dan usaha menjalankan amanah
dengan ikhlas dan akan usahakan menjadi yang lebih baik dari pada
sebelumnya
3. Bagi santri
Menjadikan kegiatan ekstrakurikuler agama sebagai sarana untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada sangilahi. dan terus
mengesah bakat serta minat yang dimilikinya.
4. Bagi penliti
Membeikan pengetahuan atau memberi wawasan baru tentang
ekstrakurikuler dalam menigkatkan karakter santri. Diharapkan kepada
peneliti dapat di sempurnakan oleh peneliti selanjutnya baik dari segi
pendidikan islam maupun aspek kehidupan lain.
Daftar pustaka
Aqil Husain Al-Munawar Said, 2002.Al-quran; Membangun Tradisi Keshalehan
Hakiki, Jakarta, Ciputat Press.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta.
Asri Budiningsih Asri, 2008.Pembelajaran Moral, Jakarta, Rineka Putra
Azra Azumardi, 2000.Ilmu Pendidikan dalam PersepektifIslam, Jakarta,
Damayanti Deni, 2014.Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
Jogjakarta, Araska
Departemen Agama Republik Indonesia, 2012. Kurikulum Madrasah Aliyah, Petunjuk
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam.
Departemen Agama RI, 2009. Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama
Islam, Jakarta, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
Djaelani Timur,2007.Peningkatan Mutu Pendidikan Pengembangan Perguruan Agama,
Jakarta, Dermaga
Echols John M, Hassan Shadly, 2006. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta, Gramedia,
Hidayatullah M. Furqon, 2010.Guru Sejati: Membangun Iman berkarakter Kuat dan
Cerdas Surakarta,Yuma Pustaka.
Hamalik Oemar, 2009. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum,
Bandung, Mandar Maji.
Kemendiknas, 2010. Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa , Jakarta, Puskur.
Kesuma Dharma, dkk, 2011..Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Kuntowijoyo, 2007. Paradigma Islam : Interpretasi Untuk Aksi, Bandung, Mizan
Mastuki dkk, 2008. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta, Diva Pustaka.
Ma‟mur Asmani Jamal, 2011. Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian
Pendidikan, Jogjakarta, Diva Press
Moleong, Lexy J,2009. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung, PT Remaja
Rosdakarya
Muhaimin, dkk, 2008.Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta
Raja Grafindo Persada
Mujib Abdul, 2006,.Kepribadian Dalam Psikologi Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Munawiroh dan Badri, 2007.Pergeseran Literatur Pesantren Salafiyah, Jakarta,
Puslitbang Lektur keagamaan
Munir Abdul, 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak dari
Rumah, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani.
Muslich Masnur, 2011. Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensial, Jakarta, Bumi Aksara.
Mu‟in Fathul, 2011. Pendidikan Karakter Konstrekstrakurikuleri Teoretik dan Praktik ,
Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta, Balai Pustaka
Said Moh., 2011. Pendidikan Krakter di sekolah; What, How dan Why tentang
Pendidikan Karakter, Surabaya, Jepe Press Media Utama.
Samani Muchlas, Haryanto, 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung,
Remaja Rosda Karya.
Zubaidi, 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, Jakarta, Prenada media group
Zuhdi Damiyati, Ed, 2013. Model Pendiidkan Karakter: terintegrasi dalam Pembelajaran
dan Pengembangan Kultur Sekolah, Yogyakarta, Multi Presindo
L a m p i r a n 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana sejarah Pondok Pesantren Darul Hikmah ?
2. Bagaimana cara mengembangkan pondok ini lebih maju?
3. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantrn Darul Hikmah?
4. apa saja yang termasuk kegiatan ekstrakurikuler agama ?
5. Kapan ekstrakurikuler keagamaan dilaksanakan ?
6. Bagaimana reaksi santriwati dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler al-
banjari ?
7. Apa tujuan satriwati mengikuti ekstrakurikuler al-banjari?
8. Bagaimana perasaan santriwati saat mengikuti ektrakurikuleh muhadoroh di
Pondok Pesantren Darul Hikmah?
9. Apa yang melatar belakangi santriwati mengikuti murojaah ?
10. Apakah ada perubahan bagi santriwati yang mengikuti kegiatan pada
ekstrakurikurikuler murojaah ?
L a m p i r a n 2
35
L a m p i r a n 3
36
37
38
39
L a m p i r a n 4
40
L a m p i r a n 5
41
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Imroatus Sholihah
NIM : 201693010760
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peran Ekstrakulikuler Keagamaan Dalam Membentuk Karakter Santriwati Pondok Pesantren Darul Hikmah” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya, dan bebas dari plagiarisme. Jika di kemudian hari terbukti bukan karya saya sendiri atau melakukan plagiarisme, maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bangkalan, 9 Agustus 2020
Saya yang menyatakan,
Materai 6000
Imroatus Sholihah
NIM. 201693010760
L a m p i r a n 6
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri Nama : Imroatus Sholihah Tmpt/Tgl Lahir : 17 April 1997 Alamat Rumah : Langkap Burneh Telpon/HP : 085784197906 Email : - Nama Ayah : Alm. Turmudi Nama Ibu : Alm. Sumroh
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI : SDN Langkap 1 (2010) SMP/MTs : MTs Darul Hikmah (2013) SMA/MA : MA Darul Hikmah (2016)
L a m p i r a n 7
43
L a m p i r a n 1
44
.