133
PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DI DESA ERETAN WETAN, KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Dine Ayu Ertanti NIM. 1110015000063 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA

PENGEMBANGAN ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DI

DESA ERETAN WETAN, KECAMATAN KANDANGHAUR,

KABUPATEN INDRAMAYU

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Dine Ayu Ertanti

NIM. 1110015000063

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMGBING

PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN

ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DI DESA ERETAN WETAN,

KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh

Dine Ayu Ertanti

NIM: r110015000063

Pembimbing I

alqAnnisa Windarti. M.Sc

NrP. 19820802201101 2 00s

JURUSAN PBNDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Pembimbing II

8 201101 1 006

Page 3: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

LBMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG

Skripsi berjudul Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya Pengemtrangan

Organisasi Sosial Keagamaan Di Desa Eretan-Wetan Kecamatan Kandanghaur

Kabupaten Indramayu disusun oleh DINE AYU ERTANTI Nomor induk mahasiswa

1110015000063, diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN syarif

hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah pada tanggal

24 marct20l5 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar

sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang pendidikan IPS.

Jakarta 24Maret20l5

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Progam Studi)Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP: 1 9730 424 20080 I 101 2

Sekretaris (Sekretaris jurusan/Prodi)Drs. H. Syaripulloh. M.SiNIP: 19670909 200701 I 003

Penguji IDrs. H. Syarioulloh. M.SiNIP: 19670909 200701 1 003

Penguji IISodikin. M.Si

-.t\. -----tt

\

--"-t J \

A2-O4-2O/S =--- €-

Mengetahui:Tarbivah dan K

IIIP: 195 1 007

Page 4: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

SURAT PERIYYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

Dine Ayu Ertanti

I 10015000063

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Jln KUD Misayamina blok pang-pang 1, no: 6a Eretan-Wetan,

Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

MEI\'YATAKAN DENGAI\ SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya

Pengembangan Organisasi Sosial Keagamaan Di Desa Eretan-Wetan, KecamatanKandanghaur, Kabupaten Indramayuadalah benar hasil karya sendiri dibawah

bimbingandosen:

Nama Pembimbing Dosen I : Annisa Windarti, M.Sc

NIP :198208A2201101 2005

Nama Pembimbing Dosen II : Mochammad Noviadi Nugroho, M.pd

NIP :19761118 201101 1 006

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima

segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri.

Jakarta 2 Februari 2015

ill

Page 5: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

iv

ABSTRAK

DINE AYU ERTANTI. NIM. 1110015000063. Peran Masyarakat Nelayan

Dalam Upaya Pengembangan Organisasi Sosial Keagamaan Di Desa Eretan-

Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaen Indramayu. Skripsi. Jakarta:

Progam Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat

nelayan dalam upaya pengembangan Pondok Zakat Al-ikhlas di Desa Eretan-Wetan,

Indramayu.

Populasi penelitian ini adalah masyarakat nelayan di Desa Eretan-Wetan,

kemudian peneliti juga mewawancarai pengurus Pondok Zakat, pengurus KUD

Misaya Mina dan terakhir tokoh agama. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan adalah

wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan),

wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. Pemeriksaan dan pengecekan data

dalam menguji credibility dan transferability. Penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi metode, dengan menyesuaikan studi pendalaman observasi, teknik

wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan.

Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya

pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan yang

dilakukan berupa sumbangan uang dan tenaga. Namun, peranan dalam bentuk uang

lebih sering dilakukan daripada peranan dalam bentuk tenaga. Meskipun peranan

dalam bentuk tenaga masih terbilang rendah, namun sumbangan yang mereka berikan

dalam bentuk uang kepada Pondok Zakat sangatlah besar.

Kata kunci: Peran, Masyarakat Nelayan, Pondok Zakat

Page 6: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

v

ABSTRACT

DINE AYU ERTANTI. NIM. 1110015000063. The Role of Fisherman Society in

Development of Religious Social Organization in Eretan-Wetan Village,

Kandanghaur, Indramayu. Thesis. Jakarta: Education of Social Sciences,

Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic University (UIN) Syarif

Hidayatullah. 2015.

The purpose of this research is to find out how are the roles of fishermen

society in the effort of development of Pondok Zakat al-Ikhlas in the Eretan-Wetan

village, Indramayu.

This research is using the fishermen society in Eretan-Wetan village as a

population. The researcher is also having interview with the managers of Pondok

Zakat, Misaya Mina (the Organizer of KUD), and religious figures. The research is

using descriptive method with qualitative approach as its research method. The

researcher is using the saturated sample of the sampling technique in its research.

Also. Observations, interviews, documentations, and field notes are also used to

collect all necessary data. The data examination and checking are used to verify the

credibility and transferability of the research. This research is using the triangulation

technique method, by adjusting the depth study of observation, interview techniques,

documentations and field notes.

The results indicate that there is the role of fishermen society in the

development of religious social organization Pondok Zakat Al-Ikhlas, such as

donations of money and personnel. However, the donation of money is more often

given than the donation of personnel. Even so, their contributions are quite

enormous.

Key Words: Role, Fishermen society, Pondok Zakat

Page 7: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji serta syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT dan rasululloh

SAW beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi nikmat

iman, islam dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan

pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal mencurahkan

segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis telah melakukan

penelitian terkait dengan Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya Pengembangan

Sosial Keagamaan Di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten

Indramayu.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Anissa Windarti, M.Sc, selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

5. M. Noviadi Nugroho, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada jurusan Pendidikan

Page 8: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

vii

Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

7. Kepada Lembaga Organisasi Pondok Zakat Al-ikhlas yang telah bersedia

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ungkapan terimakasih yang teristimewa penulis haturkan kepada bapa dan ibu

tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, materi dan doa yang

tiada hentinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

dan penyusunan skripsi dengan baik.

9. Ungkapan terimakasih juga penulis haturkan kepada kaka dan adik tersayang

Amaliyah Ertanti dan Muhammad Iqbal Az-zuhri yang telah memberikan

semangat, nasehat serta doa terbaik dalam setiap doanya.

10. Agus Prasetyo Bayu Aji yang tak pernah letih dalam menyemangati dan

memberikan doa terbaiknya, menampung segala keluh kesah penulis yang

dibalasnya dengan segala dukungan, kesabaran dan kasih sayang.

11. Sahabat inanta tercinta, khususnya Rizqa Afifah, Entim Fatimah, dan Maria Ulfah

terimakasih atas empat tahun yang begitu berwarna, segala canda, doa dan

semangat yang diberikan telah menjadi bagian teristimewa penulis dalam

menjalankan proses penyusunan skripsi ini.

12. Maya Rizky yulianti, Rima Setiawati, Usniyah dan Lita jamalia yang selalu

menemani penulis dalam setiap warna-warni perkuliyahan, memberikan segenap

perhatian dan semangat kepada penulis.

13. Terimakasih juga kepada Ardi Muhammad Arsyad yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan proses penyusunan skripsi dan Putri Anastasya Wulandari

yang telah membantu penulis dalam menyusun revisian Abstract

14. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS khususnya SOS-ANTRO yang telah

berjuang bersama dalam susah dan senangnya masa-masa perkuliyahan,

mengajarkan segala kasih dan rasa pertemanan sehingga penulis dapat bertahan

dan melewati setiap proses dalam perkuliyahan.

Page 9: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

viii

15. HMJ Pendidikan IPS yang telah memberikan pelajaran penting pada hidup

penulis tentang kepemimpinan, kekeluargaan, kebersamaan dan pengalaman yang

tidak akan terlupakan bagi penulis.

16. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua yang kalian berikan sangat

berarti bagi penulis.

Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo’a semoga allah SWT

memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-

Nya, Amin.

Harapan penulis, semoga penyusunan skripsi ini akan dapat membantu

mahasiswa dalam penyusunan skripsi disemester akhir dan menjadi acuan pula bagi

adik-adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi.

Wassalamualaikum wr.wb

Jakara, 24 maret 2015

Penulis

Dine Ayu Ertanti

Page 10: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ...................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ........................................................................ iii

ABSTRAK .................................................................................................................................... iv

ABSTRACT ...................................................................................................................................v

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1

B. Identifikasi .......................................................................................................................5

C. Batasan Masalah ..............................................................................................................5

D. Rumusan Masalah ...........................................................................................................5

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................................5

F. Manfaat Penelitian ...........................................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Status dan Peran ...............................................................................................................7

1. Status ..........................................................................................................................7

2. Peran ..........................................................................................................................8

B. Pengertian Masyarakat ...................................................................................................11

C. Masyarakat Nelayan .......................................................................................................14

Page 11: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

x

D. Kondisi Kehidupan Masyarakat Nelayan Saat ini .........................................................17

E. Pengertian Pengembangan dan Pengembangan Organisasi ...........................................18

F. Pengertian Organisasi ....................................................................................................20

G. Organisasi Keagamaan ...................................................................................................22

H. Pedesaan .........................................................................................................................24

1. Desa ..........................................................................................................................24

2. Masyarakat Pedesaan ...............................................................................................26

3. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan ..................................................................26

I. Pengaruh Agama Terhadap Golongan Masyarakat ......................................................28

J. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................................29

K. Kerangka Berfikir ..........................................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................................32

1. Tempat Penelitian ....................................................................................................32

2. Waktu Penelitian ......................................................................................................32

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................................................34

C. Populas dan Sampel ................................................................................................................ 34

D. Prosedur Pengumpulan Data ..........................................................................................35

E. Instrumen Penelitian ............................................................................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................................37

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................................40

H. Uji Keabsahan Data ................................................................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Eretan-Wetan ...........................................................................45

1. Sejarah Desa Eretan-Wetan ............................................................................................ 45

2. Kondisi Geografis dan Keadaan Alam .......................................................................... 46

3. Jumlah Penduduk .....................................................................................................49

4. Budaya dan Karakteristik Masyarakat Eretan-Wetan ..............................................51

B. Sejarah Pondok Zakat Al-ikhlas ....................................................................................53

1. Sejarah Pondok Zakat Al-ikhlas ..............................................................................53

Page 12: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

xi

2. Visi dan Misi ............................................................................................................58

3. Divisi Pondok Zakat ................................................................................................60

4. Progam Kerja ...........................................................................................................64

5. Pola Kerja dan Distribusi Pondok Zakat ..................................................................65

C. Pola Kehidupan Masyarakat Nelayan Eretan Saat ini ...................................................66

D. Peran Masyarakat Nelayan Dalam Pengembangan Organisasi Pondok Zakat Al-ikhlas

.........................................................................................................................................69

E. Pengaruh Pondok Zakat Terhadap Masyarakat Nelayan ................................................74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................................79

B. Saran ..............................................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Penelitian Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya

Pengembangan Organisasi Sosial Keagamaan ................................................................ 37

Table 4.1 Jumlah Penduduk Masyarakat Eretan-Wetan ............................................ 49

Page 14: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Kompleksitas Status dan Peran Individu Dalam Masyarakat .... 9

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian .................................................................................. 32

Gambar 3.2 Skema Metode Triangulasi ................................................................... 44

Gambar 3.3 Skema Sumber Triangulasi ................................................................... 44

Gambar 4.1 Alur Peran Masyarakat Nelayan ........................................................... 74

Page 15: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ......................................................................... 84

Lampiran 2 Instrumen Wawancara ........................................................................ 87

Lampiran 3 Pedoman Observasi ............................................................................ 89

Lampiran 4 Hasil Wawancara ............................................................................... 90

Lampiran 5 Hasil Observasi ................................................................................ 102

Lampiran 6 Dokumentasi .................................................................................... 103

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi

Lampiran 9 Biodata Penulis

Page 16: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.508

dengan keseluruhan wilayah Indonesia seluas kurang lebih 5 juta km. 62%

dari wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan dengan sumber daya alam

yang begitu melimpah.1 Selain itu, ada juga yang menjelaskan bahwa

Indonesia merupakan negara maritime dengan luas lautan mencapai 5,8 juta

km2 yang terdiri dari perairan teritorial, perairan laut 12 mil dan perairan ZEE

Indonesia. Indonesia juga memiliki 17.504 buah pulau dengan panjang garis

pantai 104.000 km.2 Sumber daya di wilayah pesisir, di antaranya ikan,

terumbu karang, dan rumput laut. Ikan di dalam batas teritorial diperkirakan

mencapai 5,6 juta ton per tahun. Kondisi tersebut merupakan potensi strategis

bagi negara yang maju dan kuat dari sektor kelautan.3

Dalam hal ini, orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam

oprasi penangkapan ikan atau budidaya binatang air biasannya di sebut

dengan Nelayan,4 mereka tinggal di daerah pedesaan yang berdekatan dengan

pesisir pantai. Menurut Robert Redfield “pedesaan merupakan peasant

society, yaitu suatu tipe masyarakat yang hidup dari pertanian, yang terikat

lahir dan batin kepada tanah yang mereka duduki, tetapi juga sebaliknya

merasakan diri sebagai bagian dari satu kesatuan kebudayaan atau suatu

1 Rokmin Dahuri dalam Skripsi Nuraini, Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Nelayan

Mouroami di Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Skripsi pada pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, jakarta, 2007, h.1, tidak dipublikasikan 2 Keaneka ragaman hayati. http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/9822/KEANEKARAGAMAN-

HAYATI-LAUT-INDONESIA-TERBESAR-DI-DUNIA/?category_id. Di akses 12 januari pukul

06.15 3 Rokmin Dahuri dalam Skripsi Nuraini, loc. cit.

4 Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 35

Page 17: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

2

tradisi yang lebih besar”.5 Penduduknya menganggap kehidupan

masyarakatnya sendiri hanya bagian bawah dari tradisi yang lebih luas,

sedangkan bagian lainnya mereka anggap sebagai suatu masyarakat yang

lebih maju yaitu masyarakat kota. Sementara menurut firth “seorang

penduduk desa apakah ia petani, nelayan, pengrajin ataupun merangkap

ketiga-tigannya akan di sebut peasan”.6

Warga pedesaan biasannya mempunyai hubungan yang erat dan lebih

mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lainnya.

Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan.7

Ciri-ciri yang menonjol dari masyarakat pedesaan adalah:8

1. Warga memiliki hubungan yang lebih erat

2. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan

3. Golongan orang tua memegang peranan penting

4. Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan rakyat

bersifat informal

5. Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan

6. Kehidupan keagamaan lebih kental

Desa Eretan Wetan adalah salah satu Desa yang terletak di wilayah

pesisir pantura, pada zaman dahulu Desa ini bernama Wanakerta yang berarti

alas atau hutan yang ramai. Tidak dapat dilacak kapan persisnya perubahan

dari nama Wanakerta ini menjadi Eretan. Nama eretan sendiri berasal dari

kata eret, aktifitas menarik rakit atau getek dengan tambang yang saat itu

merupakan media transportasi satu satunya yang menghubungkan dua desa.

Letak eretan secara geografis dari arah utara berbatasan langsung dengan laut

5 Ibid., h. 3 6 Ibid., h. 4

7 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h.

136 8 Ibid., h. 143

Page 18: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

3

jawa dan berbentuk memanjang sepanjang bibir pantai,9 oleh karenanya

secara alamiah mayoritas penduduk eretan terdorong menjadi masyarakat

nelayan dan menggantungkan hidupnya dari hasil laut, baik sebagai nelayan

tangkap, pengusaha/bakul ikan, buruh pengelola atau jasa lainnya.

Nelayan pada umumnya tidak pernah mempunyai gambaran yang pasti

mengenai pendapatan yang akan diperolehnya. Suatu saat pendapatannya

besar, tetapi di waktu lainnya bisa tidak ada hasil. Dengan demikian sumber

pendapatan nelayan serba tidak pasti, dan penuh resiko. Karena kerasnya

kehidupan, mereka berjuang di tengah laut mencari nafkah untuk keluarganya.

Akan tetapi mereka terkadang lalai dengan kewajibannya sebagai manusia,

yaitu beribadah kepada Allah.10

Desa Eretan-wetan ini walaupun

penduduknya sebagian besar adalah nelayan tetapi desa ini pada umumnya

berbeda dengan desa-desa nelayan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari adannya

beberapa lembaga sosial agama yang berdiri di Desa Eretan-wetan,

diantaranya adalah POKJA PSA, yaitu kelompok kerja yang bergerak di

bidang sosial agama di bawah naungan KUD Misaya Mina Eretan, yang

menyisihkan dana dari nelayan dan bakul untuk keperluan sosial agama di

desa eretan. Kedua, pondok zakat Al-ikhlas adalah lembaga sosial keagamaan

niribala yang bernaung di bawah yayasan Al-Ikhlas Eretan Wetan. Dan yang

ketiga adalah pondok Bina Yatama Al-ikhlas, yaitu pondok yang menaungi

anak-anak yatim yang ada di desa Eretan Wetan.

Pada dasarnya pelayanan yang di berikan pondok zakat al-khlas

eretan-wetan bersifat kemanusiaan, yang di latar belakangi oleh nilai-nilai

keagamaan bagi setiap umat islam yang beriman untuk saling menolong

terhadap sesama bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini juga tercantum

dalam firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2 :

9 Tim penyusun, Telaah Historis Pondok zakat Al-Ikhlas Eretan. (Eretan: Al-ikhlas Press,

2009), h. 1 10 Rokmin Dahuri dalam Skripsi Nuraini, op. cit., h. 4

Page 19: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

4

yang artinya :

“Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan

saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan (Al Maidah :2)”

Kondisi pondok zakat sekarang ini pun masih berjalan dengan baik,

bahkan seiring dengan perkembangan waktu pondok zakat Eretan ini semakin

lebih baik. Kemajuan pondok zakat Eretan ini pastinnya tidak luput dari peran

masyarakat setempat yang turut dalam membangun pondok zakat ini. Pada

umumnya walaupun sebagian besar masyarakat Eretan berprofesi sebagai

nelayan tetapi mereka masih memegang erat rasa solidaritas dan nilai-nilai

keagamaan, sehingga dasar inilah yang membuat pondok zakat Eretan masih

berjalan sampai sekarang ini. Selain peran masyarakat, peran pengelola

Pondok zakat pun dinilai penting dalam kemajuan pondok zakat itu sendiri,

karena mereka terus memberikan pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat

Eretan yang kurang mampu dengan baik, yang akhirnya masih terus di

percaya oleh masyarakat setempat.

Melihat kondisi yang telah dipaparkan diatas, peneliti akan

memperdalam pengetahuan tentang hubungan masyarakat nelayan dengan

organisasi keagamaan di Desa Eretan-Wetan, maka penulis tertarik untuk

membahasnya dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk sebuah skripsi yang

berjudul, “Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya Pengembangan

Organisasi Sosial Keagamaan di Desa Eretan-Wetan Kecamatan

Kandanghaur Kabupaten Indramayu”.

Page 20: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

5

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada

penelitian masyarakat nelayan ini adalah :

1. Masih rendahnya kegiatan agama pada masyarakat nelayan di eretan

wetan dikarenakan beberapa sebab yang mempengaruhinya.

2. Kurangnya sifat sosial dikalangan masyarakat nelayan eretan terhadap

lingkungan sekitar di karenakan kegiatan rutinitas yang dilakukan oleh

para nelayan.

3. Kurangnya peran masyarakat nelayan terhadap lembaga keagamaan di

Desa Eretan Wetan.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, peneliti akan membatasi masalah

sosial keagamaan pada satu lembaga keagamaan saja yaitu pada organisasi

pondok zakat yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Ikhlas.

D. Rumusan masalah

Dari batasan masalah di atas, maka penulis memfokuskan

penelitiannya terhadap peran masyarakat nelayan pada pengembangan

lembaga Pondok zakat. Dengan demikian, perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimana Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya

Pengembangan Sosial Keagamaan Pada Organisasi Pondok Zakat Al-Ikhlas”

E. Tujuan Penelitian

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada

masyarakat Desa Eretan dan masyarakat umum mengenai peran masyarakat

nelayan dalam mengembangkan organisasi sosial Pondok zakat Al-ikhlas.

Page 21: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang peran masyarakat nelayan dalam upaya

pengembangan sosial keagamaan pada organisasi Pondok zakat Al-ikhlas ini

diharapkan memiliki manfaat, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang kehidupan

masyarakat nelayan di desa Eretan-wetan khususnya tentang peran

dalam pengembangan sosial keagamaan

b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

Karya tulis ilmiah ini akan menjadi rujukan bagi penulis untuk

mengetahui segala hal yang berhubungan dengan masyarakat nelayan.

b. Manfaat bagi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Sebagai referensi tambahan tentang perang masyarakat nelayan terhadap

pengembangan sosial keagamaan sehingga nantinya bisa dijadikan

sebagai rujukan untuk diadakannya penelitian yang lebih mendalam

tentang hal ini.

c. Manfaat bagi masyarakat

Memberikan gambaran mengenai peran masyarakat nelayan dalam

upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan di Desa Eretan

Wetan.

Page 22: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Status dan Peran

1. Status

Kedudukan dapat diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang

dalam suatu kelompok sosial. Menurut Soerjono Soekanto “kedudukan

sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya

sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,

prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya”. 11

selain itu

Wikipedia menjelaskan bahwa “status sosial adalah tempat atau posisi

seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-

kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi”.12

Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu

pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan mempunyai

beberapa kedudukan dikarenakan seseorang biasannya ikut serta dalam

berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukan tempatnya

sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.13

Contoh:

kedudukan fulan sebagai warga masyarakat merupakan kombinasi dari

kedudukannya sebagai karyawan, pengusaha, ketua rukun tetangga, suami

nyonya fulanah, ayah dari anak-anak, dan seterusnya.

Hubungan antara individu dengan Kedudukan dapat diibaratkan

sebagai hubungan pengemudi motor dengan tempat atau kedudukan si

pengemudi dengan mesin motor tersebut. Tempat mengemudi dengan

segala alat untuk menjalankan serta mengendalikan motor. Pengemudinya

11 Soekanto, op. cit., h. 210 12

Status social, http://id.wikipedia.org/wiki/Status_sosial. Diakses pada 12 januari 2014

pukul 10.55 13 Soekanto. loc. cit.

Page 23: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

8

dapat diganti degan orang lain, yang mungkin akan dapat menjalankannya

secara lebih baik, atau bahkan secara leih buruk.

Menurut Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga

macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.

a. Ascribed status merupakan status seseorang yang dicapai degan

sendirinya tanpa memerhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan.

Status tersebut bisa diperoleh sejak lahir.contohnya, anak dari keluarga

bangsawan dengan sendirinya memperoleh status bangsawannya.

b. Achieved status merupaka status yang diperoleh seorang individu

melalui usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas

dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan individu

dalam mencapai tujuannya. Jenis status ini bersifat terbuka bagi siapa

saja. Contohnya setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi

persyaratan tertentu, seperti lulusan fakultas hukum, memiliki

pengalaman kerja dalam bidang hukum, dan lulus ujian sebagai hakim.

c. Assigned status merupakan status yang diperoleh dari pemberian

pihak lain. Assigned status berkaitan erat dengan achieved status.

Artinya, suatu kelompok atau golongan memberikan status yang lebih

tinggi kepada seseorang yang berjasa. Status ini diberikan karena

orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh assigned status adalah

gelar pahlawan revolusi, siswa teladan, dan peraih kalpataru.14

2. Peran

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan. Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, dia

menjalankan suatu peranan. Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena

yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan

tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.15

Contoh, status kepala

sekolah SMA XII, dengan status tersebut, seseorang diharapkan berperan

memimpin sekolahnya. Peran ini tidak akan melekat pada seseorang jika

ia tidak memiliki status kepala sekolah SMA XII. Demikian sebaliknya,

dengan status kepala sekolah SMA XII, seseorang memiliki peran untuk

14 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. (Jakarta: esis, 2012),

h. 66 15

Soekanto, op.cit., h. 212-213

Page 24: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

9

memimpin sekolah tersebut. Setiap orang mempunyai macam-macam

peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus

berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi

masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur

perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas

tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang

bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku

orang-orang sekelompoknya. Peranan diatur oleh norma-norma yang

berlaku. Misalnya, norma kesopanan menghendaki agar seorang laki-laki

bila berjalan dengan seorang wanita, harus di sebelah luar.

Gambar 2.1. Contoh Kompleksitas Status dan Peran Individu Dalam Masyarakat

Sumber: Kun Maryati dan Juju Suryawati Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X

Page 25: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

10

Dari bagan tersebut terlihan bahwa sebagai anggota keluarga,

kelompok, masyarakat, dan Negara, seorang individu selalu dihadapkan

dengan berbgai hubungan. Hubungan-hubungan ini melahirkan hak dan

kewajiban tertentu bagi individu tersebut.16

Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan

posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam

masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu

pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi,

penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki

suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peranan

mungkin mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut.

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Perlu pula disinggung perihal fasilitas-fasilitas bagi peranan individu

(role-facilitis). Masyarakat biasannya memberikan fasilitas-fasilitas pada

individu untuk menjalankan peranan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan

merupakan bagian masyarakat yang banyak menyediakan peluang-

peluang untuk pelaksanaan peranan. Setiap peranan bertujuan agar antara

individu yang melaksanakan peranan tadi dengan orang-orang

disekitarnya yang tersangkut, atau ada hubungannya dengan peranan

16

Maryati dan Suryawati. op. cit., h.68

Page 26: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

11

tersebut, terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang

diterima dan ditaati kedua belah pihak.17

B. Pengertian Masyarakat

Dalam bahasa inggris di pakai society yang berasal dari kata latin

socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab

syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.18

Drs. JBAF Mayor Polak menyebut “masyarakat adalah wadah segenap

antar hubungan social terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta

kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik

atau sub kelompok”.19

Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno

tentang “masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan

dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia”.20

Dari kedua

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah hubungan

antara individu satu dengan individu yang lain yang terdiri atas kelompok-

kelompok dan hidup bersama.

Jelasnya masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah

memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama

ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka

miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka,

sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri

kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu, antara orang tua dan anak,

antara ibu dan ayah, antara kake dan cucu, antara sesama kaum laki-laki atau

sesama kaum wanita, atau antara kaum laki-laki dan kaum wanita, larut dalam

suatu kehidupan yang teratur dan terpadu dalam suatu kelompok manusia,

yang disebut masayrakat.21

Selain itu juga ada yang mejelaskan bahwa masyarakat adalah

sekumpulan manusia yang saling “bergaul” atau dengan istilah ilmiah, saling

17 Ibid., h.212-214 18 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.115 19 Ahmadi, abu, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),h.96 20 Ibid., h.96 21 Ibid., h.97

Page 27: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

12

“berinteraksi”. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai peranan agar

warganya dapat saling berinteraksi. Negara modern misalnya, merupakan

kesatuan manusia dengan berbagai macam prasarana, yang memungkinkan

para warganya untuk berinteraksi secara intensif, dan dengan frekuensi yang

tinggi. Adanya prasarana untuk berinteraksi menyebabkan warga dari suatu

kelompok manusia itu saling berinteraksi. Sebaliknya, bila hanya adannya

suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari suatu

kesatuan manusia itu benar-benar akan berinteraksi. Suatu suku bangsa,

misalnya saja suku bangsa bali, mempunyai potensi untuk berinteraksi, yaitu

bahasa bali. Namun adannya potensi itu saja tidak akan menyebabkan bahwa

semua orang bali tanpa alasan mengembangkan aktivitas yang menyebabkan

suatu interaksi secara intensif di antara semua orang bali tadi.

Hendaknya diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang

bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat

harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Sekumpulan orang yang

mengerumuni seorang tukang tukang penjual jamu di pinggir jalan tidak dapat

di katakan sebagai suatu masyarakat. Meskipun kadang-kadang mereka juga

berinteraksi secara terbatas, mereka tidak mempunnyai satu ikatan lain kecuali

ikatan berupa perhatian terhadap penjual jamu tadi. Demikian juga

sekumpulan manusia yang menonton suatu pertandingan sepak bola, dan

sebenarnya semua kupulan manusia penonton apapun juga, tidak di sebut

masyarakat. Sebaliknya, untuk sekumpulan manusia itu kita pakai istilah

kerumunan.

Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu

masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor

kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Lagipula, pola itu harus bersifat

mantap dan kontinu; dengan perkataan lain, pola khusus itu harus sudah

menjadi adat istiadat yang khas.

Page 28: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

13

Selain ikatan adat-istiadat khas yang meliputi sektor kehidupan dan

kontinuitas waktu, warga suatu masyarakat harus juga mempunyai ciri lain,

yaitu suatu rasa identitas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan

khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lainnya.

Dari uraian di atas, maka definisi masyarakat secara khusus dapat

dirumuskan sebagai berikut: masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu,

dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Definisi itu menyerupai suatu definisi yang diajukan oleh J.L Gillin

dan J.P. Giliin dalam buku mereka cultural sociology, yang merumuskan

bahwa masyarakat atau society adalah “…the largest grouping in which

common customs, tradition, attitudes and feelings of unity are operative”.

Unsur grouping dalam definisi di atas menyerupai unsur “kesatuan hidup”

dalam definisi kita, unsur common customs dan traditions adalah unsur “adat-

istiadat” dan “kontinuitas” dalam definisi kita, serta unsur common attitudes

and feelings of unity sama dengan unsur “identitas bersama”.22

Pengertian masyarakat (society) jelas berbeda dengan pengertian

masyarakat setempat (community) atau komunitas. Pengertian masyarakat

(society) sifatnya lebih umum dan luas, sedangkan pengertian masyarakat

setempat (community) lebih terbatas dan juga dibatasi oleh areal kawasannya,

serta jumlah warganya. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya, lebih erat

pada masyarakat setempat (community) daripada masyarakat (society), dan

persatuannya juga lebih erat.

Menurut Soerjono Soekanto, Istilah community dapat diterjemahkan

sebagai “masyarakat setempat”, istilah mana menunjuk pada warga-warga

sebuah desa, sebuah kota, suku atau suatu bangsa.

Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar

atau kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa

kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang

22

Koentjaraningrat, op. cit., h.115-119

Page 29: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

14

utama, maka kelompok tadi dapat disebut masyarakat setempat. Intinya

mereka menjalin hubungan sosial.

Dengan mengambil pokok-pokok uraian di atas, dapat dikatakan

bahwa masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang

bertempat tinggal di suatu wilayah dengan batas-batas tertentu di mana faktor

utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara

anggota-anggotanya, dibandingkan interaksi dengan penduduk di luar batas

wilayahnya. Setiap community sentiment memiliki unsur:

1. Seperasaan

2. Sepenanggungan

3. Saling memerlukan

Unsur seperasaan muncul karena anggota komunitas memosisikan

dirinya sebagai bagian dari kelompok lain yang lebih besar. Mereka

menganggap dirinya sebagai “kami” ketimbang dengan “saya”. Umpamanya

“tujuan kami”, “kelompok kami” atau “perasaan kami”.

Unsur sepenanggungan muncul karena setiap anggota masyarakat

setempat sadar akan peranannya dalam kelompok. Setiap anggota

menjalankan peranannya sesuai dengan posisi kedudukannya masing-masing.

Unsur saling memerlukan muncul karena setiap anggota dari

komunitas tidak bisa memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan anggota lainnya.

Ada saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan

psikologisnya.23

C. Masyarakat Nelayan (fishing communities)

Terdapat beberapa pengertian nelayan diantarannya adalah:

1. Menurut Ensiklopedia Indonesia yang di terbitkan oleh Ichtiar-Hoeve, di

jakarta tahun 1989. Pengertian nelayan ialah: “orang yang secara aktif

23 Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2007, hal 83-86

Page 30: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

15

melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung (seperti para

penebar dan penarik jarring), maupun tidak langsung (seperti juru mudi

perahu layar, nakoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak

kapal ikan), sebagai mata pencaharian.”

2. Sedangkan menurut buku pedoman teknik pembangunan perumahan

nelayan, yang dikeluarkan oleh departemen pekerjaan umum, direktorat

jendral cipta karya, direktorat perumahan, pengertian nelayan ialah: “orang

yang mata pencahariannya sebagai penangkap ikan (laut, sungai, danau),

sebagai pengolahan industry ikan seperti membuat petis, krupuk, dan lain-

lain.

3. Menurut buku penyusunan kamus pusat pembinaan dan pengembangan

bahasa, kamus besar bahasa Indonesia, yang diterbitkan oleh balai pustaka

di jakarta, tahun 1989, pengertian nelayan ialah: “orang yang mata

pencaharian utamannya dari usaha menangkap ikan (di laut).24

4. Dalam buku ketentuan kerja pengumpulan dan penyajian data statistik,

nelayan di definisikan sebagai orang yang secara aktif melakukan

pekerjaan dalam oprasi penangkapan ikan atau budidaya binatang air.Hal

ini berarti orang yang membuat jaring, istri, anak serta orang tua nelayan

yang tidak aktif dalam oprasi penangkapan ikan tidak di masukkan dalam

katagori nelayan.

Dari keempat definisi ke atas bahwasannya banyak dari mereka yang

mendefinisan nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan

dalam oprasi penangkapan ikan. Dengan demikian orang yang hanya

melakukan pekerjaan seperti membuat jaring atau mengangkut alat-alat

perlengkapan ke dalam perahu/kapal tidak dikatagorikan sebagai nelayan.

Sedangkan ahli mesin dan juru masak yang bekerja di atas kapal penangkap

24

Endah candra, Permukiman Nelayan, Skripsi pada Pascasarjana Universitas Indonesia,

jakarta, h. 4-5, tidak dipiblikasikan

Page 31: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

16

ikan dikatagorikan sebagai nelayan, walaupun mereka tidak aktif secara

langsung melakukan penangkapan ikan.

Menurut Alfredo Sfeir Younis dalam pollnac, sektor penangkapan

ikan dibedakan menjadi dua, yaitu: pertama, sektor perikanan berskala besar,

pada umumnya diorganisasikan dengan cara serupa perusahaan agro industry

dinegara-negara maju dan lebih padat modal, memberikan pendapatan lebih

tinggi serta kebanyakan untuk ikan kaleng dan ikan beku serta untuk pasaran

ekspor. Kedua, sektor perikanan berskala kecil, umumnya terletak di daerah

pedesaan dan pesisir dengan cirri khas bertumpang tindih dengan kegiatan

lain seperti perternakan, pertanian dan budi daya ikan. Umumnya tidak

menggunakan mesin dan ikan yang dihasilkan umumnya untuk konsumsi

masyarakat setempat.

Pola hidup nelayan sedikit banyak diliputi oleh ketidakpastian

penghasilan, karena aktivitas penangkapan ikan sangat tergantung pada alam.

Disamping sifat usahannya pun dianggap sebagai milik bersama. Kedua hal

ini yang sering mewarnai ketidakpastian penghasilan mereka, disisi lain factor

musim pun sangat berpengaruh.25

Selain itu, citra mengenai nelayan di Indonesia umumnya

mengisahkan hal yang sama, yaitu tentang kemiskinan, struktur sosial-budaya

yang masih tradisional, struktur nelayan produsen yang kurang

menguntungkan, hambatan dari KUD Mina, kurang berperannya TPI (tempat

pelelangan ikan), atau juga pola manajemennya yang masih sederhana.26

Berdasarkan pengalamannya nelayan membagi musim menjadi empat

musim, yaitu: pertama, diawali musim kapat, yakni antara bulan September-

November dimana angin bertiup dari arah barat dan Timur Laut dan laut

bergelombang. Kedua, musim keenam, dimana angin bertiup dari arah barat,

gelombang besar diiringi hujan dan keruhnya air laut, musim ini berlangsung

25 Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, op.cit., h. 35-38 26

Herman hidayat, Masyarakat Indonesia, jilid XIII Nomer 2, (Jakarta: Lipi, 1986), h. 229

Page 32: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

17

antara bulan desember sampai februari. Ketiga, musim kowulo, antara bulan

maret sampai mei, dimana laut tenang, angin bertiup pagi hari dari tenggara

dan siang hari dari Timur Laut. Keempat, musim petaruh antara bulan juni

sampai Agustus, dengan kondisi angin sama dengan musim sebelumnya,

tetapi laut bergelombang kecil. Musim yang di anggap sebagai “Musim

Paceklik” adalah pada saat Musim barat (musim keenam) antara bulan

Desember sampai Februari. Pada musim ini hampir semua nelayan tidak

melakukan operasi penangkapan ikan dikarenakan laut bergelombang besar

disertai hujan dan keruhnya air laut.27

D. Kondisi Kehidupan Masyarakat Nelayan Saat ini

Dari definisi masyarakat nelayan yang kita bahas sebelumnya,

bahwasannya dalam arti umum masyarakat nelayan adalah masyarakat yang

mata pencahariannya menangkap ikan dan hasil-hasil laut lainnya, dengan

menggunakan laut sebagai wadah/tempatnya. Kemudian, dilihat dari

prilakunnya dilapangan, masyarakat nelayan dapat dibedakan menjadi:

a. Masyarakat nelayan tradisional

Kelompok nelayan ini merupakan mayoritas dari jumlah penduduk

yang hidup di daerah pesisir pulau-pulau terpencil, yang jumlahnya lebih

dari 40 juta. Sehari hari mereka melaut hanya sekedar mencari makan bagi

keluargannya. Siklus kehidupan para nelayan tradisional ini berlangsung

turun temurun. Dibeberapa daerah (dipantai selatan, dan utara jawa, riau,

Sumatra timur, dan utara, Maluku, dan irian jaya)

27

Syamsir salam dan amir fadhilah. loc. cit., h. 35-38

Page 33: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

18

b. Masyarakat nelayan modern

Biasa disebut nelayan mesin, nelayan berdasi atau nelayan kaya.

Gologan atau kelompok ini merupakan minoritas, tinggal di kota-kota

besar dan pusat kota, mendapatkan hasil penangkapan yang sangat besar

di laut dengan sarana armada kapal ikannya yang besar dan berteknologi

canggih.

Mereka memiliki modal yang cukup untuk membeli beberapa kapal

ikan, dengan tenaga kerja direkrut dari para nelayan tradisional. Sebagian

besar para nelayan modern menjalin kerjasama dengan pihak asing.28

E. Pengertian Pengembangan dan Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi/PO (Organizational Development/OD)

pada prinsipnya merupakan suatu proses di mana pengetahuan, konsep-

konsep, dan praktek-praktek yang berkaitan dengan (perilaku) organisasi

digunakan secara efektif untuk membantu organisasi dalam mencapai

tujuannya. Proses ini juga termasuk bagaimana meningkatkan kualitas kinerja

organisasi dan sekaligus meningkatkan produktivitas organisasi.

Pengembangan organisasi pada dasarnya berbeda dengan berbagai

upaya perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti upaya

perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau merancang

ulang sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau

suatu departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian PO itu

terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.

28 Soebandi slamet, Pemberdayaan Kehidupan Nelayan Guna Meningkatkan Pariwisata Dan

Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional. skripsi Tanhana Dharmma

Mangrva, 2002, h.12-14, tidak dipublikasikan

Page 34: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

19

Dengan demikian, pengembangan organisasi pada kenyataannya

berorientasi pada peningkatan atau kemajuan (kinerja) sistem; di mana

organisasi sebagai suatu sistem dengan bagian-bagian yang terdapat di

dalamnya, dapat mempengaruhi atau memberi dampak (positif) dalam

interaksinya dengan lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu lingkungan di luar

organisasi.29

Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl dalam buku mereka yang

berjudul organizational behavior and personnel psychology mengemukakan

13 ciri umum pengembangan organisasi sebagai berikut.

1. Pegembangan organisasi mengandung suatu sistem organisasi total.

Seperti yang ditunjukan oleh beckhard, hal ini tidak perlu berarti bahwa

keseluruhan organisasi harus terlibat. Akan tetapi, pengembangan

organisasi dapat dimulai dalam setiap subsistemnya yang secara relative

bebas untuk menentukan rencana dan masa depannya sendiri (missal suatu

pabrik yang otonom).

2. Pengembangan organisasi memandang organisasi dari sudut ancangan

atau pendekatan sistem. Organisasi dipandang sebagai serangkaian bagian

komponen utuh yang saling berhubungan. Orang yang melaksanakan

praktik menyadari bahwa apabila satu bagian dari sistem total dengan cara

apapun berubah, hal ini akan mempunya banyak pengaruh terhdap bagian-

bagian dari sistem yang lain.

3. Pengembangan organisasi dibantu oleh manajemen puncak. Manajemen

puncak harus menunjukan tanggung jawab dan kesadaran akan usaha

pengembangan organisasi yang nyata.

4. Sering digunakan pelayanan seorang perantara perubahan pihak ketiga.

Perantara mungkin seorang anggota organisasi, akan tetapi harus bersifat

ekstern terhadap subsistem organisasi khusus yang memprakarsai usaha

pengembangan organisasi.

5. Pengembangan organisasi merupakan suatu usaha terencana.

6. Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan

dan kesehatan organisasi.

7. Pengembangan organisasi menggunakan pengetahuan ilmu perilaku.

Campur tangan pengembangan organisasi didasarkan atas pengetahuan

dan tekhnologi yang diperoleh dari berbagai ilmu perilaku:

kepemimpinan, komunikasi, motivasi, penentuan tujuan, ilmu

pengetahuan, hubungan antar kelompok, perilaku kelompok kecil,

29

Oetojo, Boedhi, Pengembangan Organisasi, (http://www.ut.ac.id)

Page 35: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

20

manajemen pertentangan, sikap, struktur organisasi, dan hubungan antar

pribadi.

8. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses jangka panjang. Sering

memerlukan beberapa tahun untuk mengdakan suatu perubahan organisasi

yang berarti dan abadi.

9. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang terus menerus,

tanpa berhenti.

10. Pengembangan organisasi terutama memusatkan pada pengubahan sikap,

prilaku dan hasil kerja kelompok atau tim organisasi ketimbang pada

individu.

11. Pengembangan organisasi terutama bertumpu pada pengalaman seperti

bertentangan dengan pengetahuan didatik. Meskipun pengembangan

organisasi dapat mengandung pemberian pengetahuan berdasarkan fakta-

fakta melalui kuliah atau ceramah dan diskusi kelompok, pengembangan

organisasi banyak bertumpu pada anggota-anggota organisasi yang benar-

benar mengalami, mengadakan percobaan dengan, dan mencerminkan

bentuk-bentuk perilaku yang baru.

12. Pengembangan organisasi menggunakan suatu model campur tangan riset

tindakan. Aspek-aspek kunci model mengandung pengumpulan data riset

tentang suatu sistem yang terus menerus oleh perantara perubahan,

melakukan diagnosis pendahuluan, mengumpanbalikkan dan

membicarakan data ini dengan kelompok klien, perencanaan tindakan

bersama oleh perantara dank lien, tindakan dan diagnosis ulangan.

13. Pengambangan organisasi menekankan pentingnya penentuan tujuan dan

kegiatan perencanaan. Salah satu ciri penting dari progam pengembangan

organisasi adalah mengajari individu-individu dan kelompok-kelompok

bagaimana menentukan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan realistis, dan

bagaimana pengubah tujuan-tujuan ini menjadi tindakan.30

F. Pengertian Organisasi

Masyarakat kita merupakan masyarakat yang terdiri dari organisasi-

organisasi. Kita dilahirkan di dalam organisasi, dididik melalui organisasi dan

hampir semua dari kita melewati masa hidup dengan bekerja untuk

kepentingan organisasi. Kita juga memanfaatkan sebagian besar waktu yang

senggang untuk kegiatan membeli, bermain maupun berdoa di dalam

organisasi. Selain itu sebagian besar umat manusia akan meninggal di dalam

30 Moekijat, Pengembangan Organisasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, ), h.1995

Page 36: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

21

organisasi dan apabila saatnya tiba untuk dimakamkan, maka organisasi yang

terbesar yaitu Negara mau tidak mau harus memberikan ijin resmi.

Masyarakat modern dewasa ini lebih mengutamakan rasionalitas

efektivitas dan efesiensi sebagai nilai-nilai moral yang tinggi.31

Inti dari teori

modernisasi ini adalah usaha pembangunan institusional (perekayasaan

struktur sosial melalui pembentukan institusi-institusi baru) dan pembangunan

mentalitas manusia (perekayasaan cultural).32

Peradaban modern pada

hakekatnya sangat bergantung pada organisasi-organisasi sebagai bentuk

pengelompokan sosial yang paling rasional dan efisien. Dengan cara

mengkoordinasikan sejumlah besar tindakan manusia. Organisasi mampu

menciptakan suatu alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan. Organisasi

tersebut menggabungkan sumber daya tenaga manusia yang dimilikinnya

dengan sumber daya lainnya, yakni dengan menjalin para pemimpin,

kelompok tenaga ahli pekerja mesin maupun bahan mentah menjadi satu.

Pada saat yang sama organisasi juga secara terus menerus mengkaji sejauh

mana ia telah berfungsi serta selalu berusaha menyesuaikan diri sebagaimana

yang diharapkan agar dapat mencapai tujuan. Sebagaimana yang akan kita

lihat kemudian, semua menyebabkan organisasi dapat melayani serta

memenuhi berbagai kebutuhan suatu masyarakat maupun warganya secara

lebih efisien.

Bertambah luasnya ruanglingkup dan meningkatnya rasionalitas

organisasi jelas tidak terbentuk tanpa suatu pengorbanan sosial atau manusia.

Di antara sekian banyak sarana utama yang digunakan oleh organisasi untuk

mencapai tujuannya, sumber daya tenaga manusia adalah yang paling sering

digunakan.

31

Amita Etzioni, Organisasi-organisasi Modern, (jakarta: UI Press, 1985 ), h. 1-4 32

Amri marzali, Antropologi dan Pembangunan Indonesia, (jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005), h. 43

Page 37: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

22

Dari uraian diatas, maka definisi organisasi adalah unit sosial (atau

pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali

dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Dalam organisasi tersebut mencakup antara lain korporasi, pasukan angkatan

bersenjata, sekolah, rumah sakit, dan penjara; sedangkan suku bangsa, kelas,

kelompok etnis, kelompok persahabatan dan keluarga tidak masuk kedalam

organisasi. Pada umumnya organisasi ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adannya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab

komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian yang tidak

dipolakan begitu saja atau disusun menurut cara-cara tradisional,

melainkan sengaja direncanakan untuk dapat lebih meningkatkan usaha

mewujudkan tujuan tertentu

2. Adannya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi

pengendalian usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi

mencapai tujuannya

3. Penggantian tenaga, dalam hal ini tenaga yang dianggap tidak bekerja

sebagaimana diharapkan, dapat diganti oleh tenaga yang lain.33

G. Organisasi Keagamaan

Agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama

dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang

dalam masyarakat. Agama menurut pendekatan antropologis adalah hubungan

mekanisme pengorganisasian.

Organisasi keagamaan adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh

masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,

yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam lingkup suatu

agama tertentu. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia

33

Amitai Etzioni. loc. cit.

Page 38: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

23

membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang

tidak dapat mereka capai sendiri.

Konsep organisasi keagamaan yang dipakai adalah adalah suatu

pendekatan, kegiatan, atau sistem kehidupan yang irrasional. Organisasi

keagamaan yang khusus mengurus upacara dan hubungan dengan Tuhan yang

dinamakan tarekat (jalan menuju kebenaran). Kelompok masyarakat yang

religius atau agama secara teologis yang telah menjadi antropologis itu,

mengembangkan segenap sistem budayanya dari ajaran ajaran tuhan atau

wahyunya yang diungkap dalam kitab suci. Roland Robertson, membuat suatu

model yang menggambarkan hubungan antara tingkat homogenitas dan

heteroginitas agama yang dianut suatu masyarakat dikaitkan dengan

organisasi keagamaan, ke dalam empat tipe:

1. Pada masyarakat yang memiliki heteroginitas dalam agama, ada dua tipe:

yaitu agama secara organisasi terpisah dari kehidupan ekonomi, politik,

dan pendidikan; dan agama yang tidak begitu terorganisir.

2. Pada masyarakat yang memiliki homogenitas agama, juga ada dua tipe:

yaitu agama teroganisir dengan baik, dan agama diakui secara resmi

sebagai agama negara; dan tidak terorganisir seperti pada masyarakat

primitif.

Usaha Organisasi:

1. Di bidang agama, melaksanakan dakawah islamiyah dan meningkatkan

rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan.

2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan

nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur,

berpengetahuan luas.

3. Di bidang Sosial Budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta

kebudayaan yang sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.

Page 39: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

24

4. Di bidang Ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk

menik-mati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya

ekonomi rakyat. 34

H. Pedesaan

1. Desa

Secara umum, desa selalu dipandang sebagai daerah yang masih

belum maju, belum modern, atau berbagai pencitraan lainnya yang

menunjukan keterbelakangan. Demikian pula masyarakatnya. Dalam

pergaulan dan percakapan sehari-hari seringkali kita dengar ungkapan-

ungkapan yang bernada merendahkan orang desa. Sikap atau pandangan

semacam ini dapat menciptakan presepsi dalam diri kita bahwa masyarakat

desa kurang berharga untuk menjadi objek studi. Sebaliknya dari kesan dan

pandangan semacam itu, desa dan masyarakatnya sangat penting artinya bagi

kehidupan manusia. Siapa yang tidak mengakui bahwa orang desalah yang

menghasilkan pangan bagi kita semua.35

Memang pada umumnya, pengertian desa sering dikaitkan dengan

pertanian, terlepas dari jenis dan tingkat kemajuan sistem pertaniannya.

Diantara pakar sosiologi pedesaan, cukup banyak pula yang menyetujui

pengertian semacam itu, Namun pada intinnya mereka berpendapat bahwa

desa adalah lingkungan yang wargannya memiliki hubungan yang akrab dan

informal.

Agar lebih jelas dan lengkap, seorang pakar sosiologi pedesaan dari

Amerika Serikat, Paul H. Landis dalam bukunnya rular life in process. Di

antara sekian ahli Sosiologi Pedesaan, P. H. Landis ini memilki definisi yang

lebih lengkap. Ia mengemukakan tiga definisi mengenai desa, tergantung pada

tujuan analisisnya. Untuk tujuan analisis statistic, desa adalah suatu

34

Ilham Nugraha, Agama dan Organisasi Agama, 2012, (http://hanz-one.blogspot.com) 35

Rahardjo, sosiologi pedesaan, (jakarta, universitas terbuka, 2001 ), h.2.1

Page 40: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

25

lingkungan yang peduduknya kurang dari 2.500 orang. Untuk tujuan analisi

social-psikologis, desa adalah suatu lingkungan yang penduduknya memiliki

hubungan yang saling akrab dan serba informal satu sama lain. Sedangkan

untuk tujuan analisis ekonomi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan

yang penduduknya hidup dari pertanian.

Selain dari definisi-definisi di atas, terdapat pendefinisian lainnya

yang bias dijadikan pegangan. Definisi ini dikemukakan oleh

Koentjaraningrat. Secara garis besarnya, dia membedakan dua komunitas,

yakni komunitas besar (kota, Negara bagian, Negara, dan lainnya), Dan

komunitas kecil (desa, rukun tetangga, dan lainnya). Batasannya mengenai

desa adalah: “komunitsa kecil yang menetap tetap di suatu tempat”.

Komunitas disamping menunjukan ikatan sosio-emosional di antara

angotanya, juga menunjukan adanya ikatan antara anggota tersebut dengan

suatu daerah tertentu. Maka, definisi koentjaraningrat tersebut dapat

mencakup desa pertanian maupun non-pertanian (misalnya desa nelayan).36

Sedangkan menurut Paul H. Landis : desa adalah dengan ciri-cirinya

sebagai berikut:

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan

jiwa.

b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.

c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum sangat

dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan

pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

2. Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan

batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga /anggota

36

Ibid., h.3.3-3.5

Page 41: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

26

masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia

hidup dicintainnya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban

setiap waktu demi masyarakatya atau anggota-anggota masyarakat, karena

beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai

dan menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap

keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai

berikut:

a. Didalam masyarakat pedesaan diantara wargannya mempunyai hubungan

yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat

pedesaan lainnya diluar batas wilayahnya.

b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

c. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

Pekerjaan-pekerjaan sambilan yang biasannya sebagai pengisi waktu

luang

d. Masyarakat tersebut homogeny, seperti dalam hal mata pencaharian,

agama, adat-istiadat dan sebagainya.

3. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat

Indonesia lebid dari 80% tingal di pedesaan dengan mata pencaharian

yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasannya

dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai

masyarakat tantang damai, harmonis yaitu msyarakat yang adem ayem,

sehingga oleh orang kita dianggap sebagai tempat untuk melepas lelah

dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekudutan pikir.

Maka tidak jarang orang kota melepas segala kelelahan dan

kekusutuan pikiran dengan pergi ke luar kota, karena merupakan tempat

Page 42: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

27

yang adem ayem dan penuh ketenangan. Tetapi sebetulnya ketenangan

masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat pedesaan

itu, oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat gameinschaft

(paguyuban). Jadi keguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan

orang-orang kota menilai masyarakat desa itu tenang, harmonis, rukun,

dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.

Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesan kita ini mengenal

bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau

paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam

masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial. Dalam

hal ini kita sering jumpai gejala-gejala yang sering diistilahkan dengan:

1. Konflik (Pertengkaran)

Pada kenyataannya masyarakat pedesaan penuh dengan masalah dan

ketegangan. Karena setiap hari mereka hidup berdekatan dengan

tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menimbulkan pemicu

yang paling banyak penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa peledakan

dari ketegangan.

2. Kontroversi (Pertentangan)

Pertentangan bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep

kebudayaan (adat istiadat), psikologi atau dalam hubungan guna-guna

(black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalah

kontroversi dari sudut kebiasaan masyarakat.

3. Kompetisi (Pertandingan)

Sesuai kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia biasa yang

memiliki sifat bersaing. Wujud persaingan bisa positif jika tujuannya

untuk meningkatkan prestasi atau menciptakan produk atau output

(hasil). Dan bisa berwujud hal negatif jika bersingan hanya berhenti

pada sikap iri dan kegiatan yang tidak bermanfaat yang dapat

Page 43: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

28

menimbulkan fitnah sehingga dapat menciptakan ketegangan pada

masyarakat.

I. Pengaruh Agama Terhadap Golongan Masyarakat

Untuk mengetahui pengaruh agama terhadap masyarakat, ada tiga

aspek yang perlu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian.

Ketiga aspek itu merupakan fenomena sosial yang kompleks dan terpadu yang

pengaruhnya dapat diamati pada prilaku manusia. Berkaitan dengan hal ini,

Nottingham menjelaskan secara umum tentang hubungan agama dengan

masyarakat. Golongan-golongan masyarakat itu antara lain :

1. Golongan petani. Pada umumnya, golongan petani termasuk masyarakat

yang terbelakang. Lokasinya berada di aerah terisolasi, sistem

masyarakatnya masih sederhana, lembaga-lembaga sosialnya pun belum

banyak berkembang. Disamping alasan-alasan tersebut, unsur-unsur

ketidakpastian, ketidakmampuan, dan kelangkaan, sangat erat dengan

kehidupan petani. Mata pencaharian utamanya bergantung pada alam yang

tidak bisa dipercepat, diperlambat, atau diperhitungkan secara cermat

sesuai dengan keinginan petani. Faktor cuaca, faktor pertumbuhan

tanaman, faktor binatang, baik sebagai alat pembantu maupun sebagai

hama, faktor subur tidaknya tanah, dan sebagainya merupakan faktor-

faktor yang berada diluar jangkauan petani. Oleh sebab itu, mereka

mencari kekuatan dan kemampuan diluar dirinya yang dipandang mampu

dan dapat mengatasi semua persoalan yang telah atau akan menimpa

dirinya. Maka, diadakanlah upacara-upacara atau ritus-ritus yang dianggap

sebagai tolak bala atau menghormati dewa. Menyediakan sesajen bagi

Dewi Sri, yang dipercaya sebagai pelindung sawah dan lading, pada waktu

akan panen menjadi keharusan bagi mereka, agar hasil panenya berlimpah.

Dengan pengamatan selintas, pengaruh agama terhadap golongan petani

cukup besar. Jiwa keagamaan mereka relatif lebih besar karena

kedekatannya dengan alam.

2. Golongan nelayan. Karakter pekerja golongan nelayan hamper sama

dengan karakter golongan petani. Mata pencahariannya bergantung pada

keramahan alam. Jika musimnya sedang bagus, tidak ada badai, boleh jadi

hasil tangkapan ikannya melimpah. Biasannya pada waktu-waktu tertentu

ada semacam upacara untuk menghormati penguasa laut yang pada

masyarakat Indonesia dikenal sebagai Nyi Roro Kidul. Menurut konsep

Nottingham, baik golongan petani atau golongan nelayan termasuk tipe

masyarakat terbelakang, yang nilai-nilai sakral sangat memasuki sistem

Page 44: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

29

nilai masyarakatnya. Maka dalam penyampaian ajaran agama kepada

mereka, hendaklah dengan cara yang sederhana dan memakai contoh-

contoh yang biasa diambil dari lingkungan alamnya.

3. Golongan pengrajin dan pedagang kecil. Golongan pengrajin dan

pedagang kecil hidup dalam situasi yang berbeda dengan golongan petani.

Kehidupan golongan ini tidak terlalu berkutat dengan situasi alam dan

tidak terlalu bergantung pada hukum alam. Hidup mereka didasarkan atas

landasan ekonomi yang memerlukan perhitungan rasional. Mereka tidak

menyandarkan diri pada keramahan alam yang tidak bisa dipastikan, tetapi

lebih mempercayai perencanaan yang teliti dan pengarahan yang pasti.37

J. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Pada skripsi yang berjudul Tingkat Partisipasi Masyarakat Petani,

Nelayan, dan Buruh dalam Pembangunan (studi tentang partisipasi

masyarakat petani, nelayan dan buruh dalam pembangunan sarana umum

di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Propinsi Banten)

yang di tulis oleh Dindin Abidin, menurutnya tingkat partisipasi ketiga

kelompok masyarakat tersebut secara umum dalam katagori sedang, hal

ini terlihat dari olahan data secara statistik dimana angka menunjukan

64,7% berada pada katagori sedang, pada katagori tinggi hanya 11,7%

dan 23,7% berada pada katagori rendah.38

Dari skripsi ini terlihat bahwa

persamaannya adalah sama-sama membicarakan mengenai partisipasi

atau peran yang dilakukan khususnya oleh masyarakat nelayan.

Perbedaanya adalah skripsi ini membahas mengenai peran masyaraka

tani, nelayan dan buruh dalam pembangunan sarana umum, sedangkan

skripsi saya membahas tentang peran masyarakat nelayan dalam

mengembangkan organisasi keagamaan.

37 Kahmad Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006) h. 131-133 38

Dindin Abidin, Tingkat Partisipasi Masyarakat Petani, Nelayan, dan Buruh dalam

Pembangunan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jakarta, 2003, h.vi, tidak dipublikasikan

Page 45: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

30

2. Pada skripsi yang berjudul Peran Lembaga Keagamaan Dalam

Penanggulangan Kemiskinan Studi Kasus Pada Yayasan Pusat

Kesejahteraan Sosial YPKS-PGI yang di tulis oleh Anglyane E.

Pinontoan, menurutnya peran lembaga sosial keagamaan dalam

penanggulangan kemiskinan sangat penting sehingga eksistensinnya perlu

dipertahankan. Untuk itu diperlukan partisipasi masyarakat dalam

memberikan dukungan dan bantuan kepada organisasi sosial tersebut.

Umumnya mereka yang berpartisipasi dan terlibat di dalamnya adalah

orang-orang Kristen yang merasa terpanggil dalam pelayanan, baik

mereka para pengurus, direktur maupun staf lembaga YPKS. Partisipasi

dikalangan mereka muncul karena adannya persaan solider, untuk

membantu anggota masyarakat yang tidak mampu (miskin) yang

dilatarbelakangi oleh nilai-nilai luhur keagamaan untuk mengasihi sesame

manusia.39

Persamaan pada skripsi ini adalah sama-sama membahas

mengenai lembaga keagamaan. Perbedaanya adalah lembaga keagamaan

yang di ambil pada pembahasan saya adalah lembaga keagamaan islam,

sedangkan pada skripsi ini adalah lembaga keagamaan Kristen.

3. Pada skripsi yang berjudul Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat

Nelayan Mouroami di Pulau Tidung Kepulauan Seribu yang di tulis oleh

Nuraini, menurutnya kehidupan masyarakat nelayan Mouroami

mempunyai pengaruh agama yang kuat bagi kehidupan mereka. Bagi

nelayan mouroami yang mengatakan agama mempunyai pengaruh itu

dikarenakan mereka mempunyai dasar keagamaan yang kuat pada masa

kecil hingga sekarang, baik itu mereka peroleh dari keluarga, lingkungan

sekolah atau dari teman-temannya, bagi mereka agama sangat berperan

39

Anglyane E.Pinontoan, Peran Lembaga Sosial Keagamaan dalam Penanggulangan

Kemiskinan Studi Kasus Pada Yayasan Pusat Kesejahteraan Sosial YPKS-PGI. Skripsi Universitas

Indonesia , Depok, 1992, h.vii

Page 46: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

31

dalam memotivasi diri untuk berusaha tetap berperilaku baik.40

Pada

persamaan skripsi ini yaitu sama-sama melibatkan unsur keagamaan.

Perbedaanya, skripsi ini lebih mendalami pembahasan mengenai

agamanya sedangkan pada pembahasan saya agama hanya ditulis secara

garis besarnya saja.

K. Kerangka Berfikir

Pada umumnya banyak yang berfikir bahwa masyarakat nelayan

adalah masyarakat yang mengesampingkan nilai-nilai keagamaan, tetapi pada

masyarakat eretan wetan yang sebagian besarnya berprofesi sebagai nelayan,

di desannya mereka memiliki berbagai organisasi keagamaan seperti pondok

zakat. Dari pengamatan tersebut pastinya ada keterlibatan antara masyarakat

nelayan dengan organisasi pondok zakat, sehingga peneliti berkeinginan

untuk melihat bagaimanakah peran masyarakat nelayan dalam pengembangan

organisasi pondok zakat di desannya. Hasilnya, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan informasi bahwa tidak semua masyarakat nelayan

mengesampingkan nilai-nilai keagamaannya.

40

Nuraini, Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Nelayan Mouroami di Pulau Tidung

Kepulauan Seribu. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jakarta, 2007, h. 61

Page 47: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sumber : https://www.google.com/maps/vt/data

Gambar 3.1

Tempat penelitian ini akan dilakukan di Desa Eretan-Wetan,

Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Adapun alasan peneliti

dalam memilih Desa Eretan Wetan sebagai tempat peneliatian berkenaan

dengan letak geografis desa yang secara geografis dari arah utara

berbatasan langsung dengan laut jawa dan berbentuk memanjang

sepanjang bibir pantai.

2. Waktu penelitian

penelitian ini dilakukan dengan proses yang bertahap, dimulai dari

tahap perencanaan, persiapan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

Page 48: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

33

pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti dari penelitian ini dan

berakhir pada laporan penelitian. Agar penelitian ini dapat berjalan sesuai

dengan target yang telah direncanakan, maka peneliti membuat time

schedule sebagai berikut:

No Kegiatan BULAN

AGUS OKT NOV DES JAN FEB MAR

1 Penyusunan

2 Observasi

3

Menentukan

dan

menyusun

instrument

penelitian

4 Pengumpulan

data

5

Analisis data

dan

pengolahan

data

6 Penyusunan

laporan

7 Bimbingan

akhir skripsi

8 Siding skripsi

Page 49: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

34

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya metode penelitian

pendidikan “Penelitian kualitatif dirancang dan dilaksanakan berdasarkan

asumsi bahwa fenomena ilmu pengetahuan harus difahami dari prespektif

fenomena tersebut bukan dari prespektif peneliti.”41

Oleh karena itu penelitian

dilakukan secara alami dan dengan konteks langsung menggunakan subjek

yang menghasilkan fenomena ilmu pengetahuan. Peneliti memfokuskan

masalahnya terhadap penemuan yang ada di lapangan, sedangkan teori akan

dibangun berdasarkan temuan yang data di lapangan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut sugiyono dalam bukunya yang berjudul metodologi

penelitian dijelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. 42

tidak semua populasi adalah orang,

populasi juga bisa berupa obyek dan benda-benda alam yang lain. Selain itu

menurut sugiyono “populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristk/ sifat yang

dimiliki subyek atau obyek itu”.43

Adapaun populasi yang diteliti oleh peneliti

adalah masyarakat nelayan yang tinggal di Desa Eretan-Wetan.

Sugiyono menambahkan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”44

Kemudian selain

sugiyono, Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari

populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah

41

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 3 42 Sugiyono h.117 43

Ibid h.117 44

Ibid h.118

Page 50: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

35

sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi”.45

Dari ke dua pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dalam

penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah purposive

sampling dimana sampel ini mengambil sumber data yang sesuai dengan

ahlinya. Misalnya pada penelitian ini peneliti akan meneliti tentang peran

masyarakat nelayan dalam mengembangkan organisasi pondok zakat,

sehingga sumber datannya adalah orang yang bekerja sebagai nelayan atau

tidak lain adalah masyarakat nelayan dan anggota Pondok zakat. Selain itu

purposive sampling adalah sampel yang paling cocok digunakan untuk

penelitian kualitatif.

Pada penelitian ini, populasi masyarakat nelayan di Desa Eretan-

Wetan berjumlah 2.034 jiwa kemudian sampel masyarakat nelayan yang kita

ambil sebanyak 2 orang dan anggota pondok zakat yang berjumlah 11 anggota

kemudian sampel yang kita ambil sebanyak 3 orang.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer

dan

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.46

Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.

Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer

antara

45

Pengertian sampel, http://konawe-online.blogspot.com/2012/07/definisi-populasi-dan-

sampel-menurut.html diakses pada 9 januari 2015 jam 7.25 46

Pengolahan dan analisis data hasil penelitian, http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_8.pdf. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 19.44

Page 51: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

36

lain observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Selain itu, pengertian

data primer menurut Umi Narimawati dalam bukunya Metodologi Penelitian

Kualitatif dan Kuantitatif bahwa “Data primer ialah data yang berasal dari

sumber asli atau pertama”.47

Maksud dari sumber asli atau pertama adalah

data yang hanya bisa di dapat dari narasumber atau responden yaitu orang

yang kita jadikan objek penelitian sebagai sarana untuk mendapatkan

informasi. Selain data primer peneliti juga menggunakan data skunder,

menurut sugiono“sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data”.48

Data sekunder ini

merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-

buku dab literatur.

E. Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-

cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.49

Dapat

dijelaskan bahwa Instrumen penelitian berguna sebagai alat bantu dalam

menggunakan metode pengumpulan data yang merupakan sarana yang dapat

diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.

47 Objek dan metode penelitian, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/449/jbptunikompp-gdl-

megimaulan-22401-4-babiii.pdf. Di akses pada 10 januari, pukul 14.30 48

Ibid 49

Instrument penelitian, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teknik-

pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 14.20

Page 52: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

37

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara Penelitian Peran Masyarakat Nelayan Dalam

Upaya Pengembangan Organisasi Sosial Keagamaan

No Indikator Sub Indikator No Butir Soal Jumlah

1 Pengetahuan Mengetahui seputar

Pondok zakat

4 4

2 Karakteristik kegiatan seputar

pekerjaan nelayan

3 3

3 Kebudayaan Nadranan 1 1

Jumlah 8

Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan metode

wawancara terbuka. Wawancara ini adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis, wawancara ini hanya berupa garis-garis besar permasalahannya

saja.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pertama dalam pengumpulan data peneliti melakukan studi

kepustakaan/studi dokumentasi, selain itu peneliti juga mengumpulkan data

melalui hasil dari pengamatan (observasi) dan hasil wawancara.

1. Studi pustaka/ Studi Dokumentasi

“Studi kepustakaan merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian. Pada waktu mengidentifikasi masalah, diperlukan studi

kepustakaan berkenaan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu serta

dokumen-dokumen berkenaan dengan informasi tentang pendidikan”.50

50

Sukmadinata op. cit., h.277

Page 53: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

38

Studi pustaka ini digunakan untuk bahan masukan dari penelitian

yang telah peneliti lakukan, studi pustaka ini tentunya berkenaan dengan

masyarakat nelayan dan data-data pondok zakat.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumplan data ini mendasarkan diri

pada laporan tentang diri sendiri atau self –report, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi

mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut.

a. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya

c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh peneliti.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan

menggunakan telepon. Dalam melakukan wawancara, selain harus

membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka

pengumpulan data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape

recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu

pelaksanaan wawancara menjadi lancar.51

51

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 194-195

Page 54: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

39

Pada tahap wawancara ini peneliti akan memakai jenis wawancara

tidak terstruktur dimana wawancara ini adalah wawancara yang bebas,

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datannya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan.52

Pada teknik wawancara ini, paling utama peneliti akan

mewawancarai masyarakat nelayan dan pengurus organisasi Pondok zakat

Al-ikhlas. Karena masyarakat nelayan dan pengurus organisasi Pondok

zakat merupaka informan penting bagi peneliti agar terkumpulnya data-

data dan informasi yang akurat.

3. Pengamatan (observasi)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi pada obyek-obyek

alam lain. 53

Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat”

dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan

memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.54

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

52 Ibid., h.197 53 Ibid., h.203 54 Pengertian observasi, http://mastarmudi.blogspot.com/2010/07/pengertian-

observasi.html. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 19.10

Page 55: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

40

biologi dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan”.55

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila

penelitian yang dilakukan peneliti berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak

terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan

non participant observation. Pada pengamatan ini peneliti akan

menggunakan pengamatan nonpartisipan observasi tidak terstruktur dimana

peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen,

kemudian pengamatan yang dilakukan tidak menggunakan instrumen yang

telah baku.

4. Catatan Lapangan

Selain dokumentasi berupa rekaman suara dan gambar, peneliti juga

dapat mencatat temuannya. Catatan lapangan merupakan sumber data yang

penting dan berharga. Penelitian lapangan merupakan salah satu metode

pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan

pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan

tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk

memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks. 56

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

setelah semua data yang kita perlukan terkumpul, maka langkah

selanjutnya dalam penelitian adalah mengelolah data. Data tersebut akan

55 Sugiyono. loc. cit. 56

Catatan lapangan, http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan, diaksess pada 29

januari 2014 pukul 09:38

Page 56: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

41

ditelaah dan dianalisis menjadi suatu laporan. Menelaah dan menganalisis

data biasannya lebih di kenal dengan istilah analisis data. Analisis data adalah

tahapan berlangsungnya proses penentuan pengukuhan pendapatan dalam

sebuah penelitian. Analisa data adalah proses penyusunan data agar dapat

ditafsirkan. S.Nasution menjelaskan bahwa menyusun data berarti

menggolongkannya kedalam pola, tema atau kategori sehingga dengan

demikian tidak akan terjadi chaos. Tafsiran atau interpretasi data artinya

memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari

hubungan antara berbagai konsep yang mencerminkan pandangan atau

perspektif peneliti, dan bukan kebenaran. Kebenaran hasil penelitian masih

harus dinilai orang lain dan diuji dalam berbagai situasi lain.

Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk analisis deskriptif dalam pendekatan kuantitatif. Teknik ini

digunakan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengawasan

kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet di Bank Tabungan

Pensiunan Nasional.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini antara lain :

1. Data Reduction (Mereduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya dan

membuang data yang tidak diperlukan dalam penelitian. Dengan demikian

data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan.

2. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart, matriks

dan sejenisnya agar mudah dipahami.

3. Conclusion Drawing atau Verification

Page 57: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

42

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman adalah

conclusion drawing dan verifikation (penarikan kesimpulan dan

verifikasi). Sejak semula peneliti berusaha mencari makna data atau

kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan. Untuk itu perlu dicari pola,

tema, hubungan, persamaan, hal yang sering timbul, dan sebagainya. Hal

ini dapat dilakukan dengan verifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi dapat dilakukan dengan mencari data baru yang berkaitan

dengan analisis pelaksanaan pengawasan kredit dalam upaya mengurangi

resiko kredit macet di Bank Tabungan Pensiunan Nasional.

H. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data digunakan untuk melihat ketepatan antara data

yang terjadi pada lapangan dengan hasil yang di tulis oleh peneliti. Dalam

penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan

dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Uji keabsahan data

pada penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal),

transferability (validitas eksternal), dependability (realibilitas) confirmability

(obyektifitas)

1. Uji credibility dan transferability

Creadibility dan transferability atau validitas desain menunjukan

tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan

kenyataan.57

Oleh karena itu dalam pembuatan laporan harus memberikan

uraian yang rinci dan jelas, sistematis dan dapat dipercaya.

2. Uji dependability (realibilitas)

Dependability disebut realibilitas. Suatu penelitian yang reliable

adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian

57

Tim penyusun,Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: 2008), h. 72

Page 58: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

43

tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruh proses penelitian.58

3. Uji confirmability (obyektifitas)

Pengujian confirmability dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji

obyektivitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian

telahdisepakati banyak orang.59

Menguji konfirmabiliti sama halnya

dengan menguji hasil penelitian, bila hasil penelitian merupakan fungsi

dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah

memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian jangan sampai proses

tidak ada, tetapi terdapat hasil penelitiannya.

Menggunakan metode Triangulasi juga diperlukan dalam uji

keabsahan data agar fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik.

Metode triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua metode triangulasi,

yakni pertama triangulasi sumber, dilakukan untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Kedua triangulasi teknik,

dilakukan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda, Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek

dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. 60

Pemeriksaan dan pengecekan keabsahan data ini menunjukan bahwa

konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan pada desain

penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.

58

Sugiyono, op. cit., h.377 59

Ibid., h. 377 60 Ibid., h. 373

Page 59: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

44

Gambar 3.2 Skema Metode Triangulasi

Gambar 3.3 Skema Sumber Triangulasi

OBSERVASI WAWANCARA

DOKUMENTASI

DESA ERETAN-WETAN MASYARAKAT

NELAYAN DAN

PONDOK ZAKAT

MASYARAKAT

NELAYAN DAN

KEGIATAN PONDOK

ZAKAT

Page 60: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Eretan-Wetan

1. Sejarah Desa Eretan-Wetan

Desa Eretan Wetan adalah salah satu desa yang terletak di

wilayah pesisir pantura, dulu desa ini bernama Wanakerta yang berarti

alas atau hutan yang ramai. Tidak dapat di lacak kapan persisnya

perubahan dari nama Wanakerta ini menjadi Eretan, namun dari

presentasi bapak Murcita sesepuh masyarakat Eretan dalam diskusi

“Bedah problema dan Solusi Desa Eretan” di Jakarta, tanggal 26-27

Mei 2005. Dalam catatan singkatnya dinyatakan bahwa saat itu

Wanakerta sudah memiliki kuwu/ kepala desa. Pertama kuwu Basman

yang memerintah selama dua tahun dari tahun 1920-1922, kemudian

di lanjutkan oleh penerusnya Kuwu Embat-embat selama kurang dari

satu tahun (1922 awal-1922 akhir). Setelah kuwu Embat-embat ini

nama Eretan baru muncul, jadi perkiraan nama Eretan muncul antara

tahun 1922 sampai tahun 1923. Bersamaan saat bangsa ini melakukan

pergolakan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan asing.

Nama Eretan sendiri berasal dari kata eret, aktifitas menarik

rakit atau getek dengan tambang yang saat itu merupakan media

transportasi satu-satunya yang menghubungkan dua desa, Wanakerta

(Eretan Wetan sekarang) dengan desa Kerta jaya (Eretan Kulon

sekarang) dan Kertawinangun (hasil pemekaran dari Eretan kulon).

Sejak adanya media transportasi yang dieret atau ditarik ini nama Eretan

Page 61: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

46

menjadi terkenal sementara nama Wanakerta menjadi hilang sampai

saat ini. Maka nama Wanakerta berubah menjadi nama Eretan61

2. Kondisi Geografis dan Keadaan Alam

Letak Eretan Secara geografis dari arah utara berbatasan

langsung dengan laut jawa dan berbentuk memanjang sepanjang bibir

pantai, oleh karenanya secara alamiah mayoritas penduduk Eretan

terdorong menjadi masyarakat nelayan dan menggantungkan hidupnya

dari hasil laut, baik sebagai nelayan tangkap, pengusaha / bakul ikan,

buruh pengolah atau jasa lainnya. Kalau di total di sektor ini profesi

penduduk Eretan mencapai angka kurang-lebih 80% dari total jumlah

penduduk Eretan.

Secara geografis Eretan juga berada pada posisi yang strategis,

yaitu berada di jalur transportasi utama jalan Negara Cirebon-Jakarta.

Hal ini tentunya secara ekonomis sangat menguntungkan Eretan,

karena ramai dan potensialnya dan juga menjadikan Eretan sebagai

salah satu daerah tujuan transit, baik dari arah laut melalui

pelabuhannya atau melalui jalur darat dengan restoran, rumah-rumah

makan, maupun tempat wisata yang membentang sepanjang desa

Eretan.

Letak Eretan yang strategis ini membuat interaksi masyarakat

Eretan dengan dunia luar berjalan secara masif dan dialektis, hal ini

terjadi dari dulu hingga sekarang, yang tentunya hal tersebut dapat

dipastikan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat

Eretan, terutama yang berkaitan dengan kemudahan dan penguatan

akses yang ditawarkan, baik dari segi perdagangan maupun informasi

di samping juga membawa ancaman dan dampak negative lainnya.

61 Tim penyusun, loc.cit.

Page 62: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

47

Potensi ini membuat Eretan bertahan sebagai salah satu daerah sentra

produksi ikan terbesar di Indramayu-Jawa barat dengan pasokan hasil

laut sebesar 30 % dari kebutuhan masyarakat Indramayu-Jawa Barat.

Keberadaan Eretan sebagai daerah transit yang strategis baik

melalu jalur darat ataupun melalui jalur laut adalah sesuatu yang

otentik, salah satu buktinya adalah saat kedatangan pertama kali

pasukan tentara Jepang ke Indonesia (Baca : Jawa) dalam perang dunia

II melawan sekutu adalah melalui pantai Eretan di samping melalui

Kragan-Demak Jawa Tengah dan Teluk Banten, informasi ini penulis

ketahui dari sebuah catatan pada Museum Sri Baduga Bandung. Saat

itu kalau kita kaitkan dengan periodesasi pemerintahan di Eretan,

maka kedatangan pasukan tentara Jepang ini terjadi saat Eretan di

pimpin oleh Kuwu Sunadi yang memerintah dari tahun 1942 sampai

1950 atau kuwu yang ke enam terhitung sejak masih bernama desa

Wanakerta.

Dalam catatan sejarah perjuangan bangsa disebutkan, bahwa

pasukan tentara Jepang mendarat di pantai Eretan, Kragan dan Teluk

Banten pada tanggal 1 Maret 1942 M. setelah sebelumnya mendarat

dan menguasai wilayah tarakan Kalimantan Timur pada tanggal 11

Januari 1942, kemudian menduduki wilayah palembang pada tanggal

16 Februari 1942, sehingga terbukalah pulau Jawa bagi tentara Jepang.

Setelah itu terjadilah pertempuran antara Jepang dan pemerintah

colonial Belanda di Jawa. Tanpa diduga, pasukan Belanda tidak dapat

menghadapi keperkasaan tentara Jepang. Akibatnya belanda menyerah

tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati Subang, satu desa

yang letaknya tidak begitu jauh dari Eretan, berjarak kisaran 70 Km.

Dalam diskusi dengan Bapak Murcita, Beliau menjelaskan

bahwa saat perjuangan kemerdekaan banyak putra pribumi Eretan yang

Page 63: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

48

ikut terjun sebagai pejuang perintis kemerdekaan. Saat itu banyak

pemuda Eretan yang tergabung dalam GPPI (Gerakan Pemuda Islam

Indonesia), gerakan dari para santri ini dipimpin oleh ABDUL

WAHID dan WAIL (Alm), dengan anggota Saripin,Basuki, Muklas,

Ilyas, dan Raswad, yang semuanya telah meninggal dunia (Allahu

yarham), kecuali Raswad masih hidup, beliau sekarang lebih dikenal

dengan nama H. Mustakim (Blok Condong). Markas GPPI saat itu

bertempat di rumah yang sekarang ditempati Wawat atau Anhar Zorqi.

Adapun yang aktif dalam pergerakan sosial dan politik di ormas NU

adalah Kyiai Abdul Halim, Kyiai Sarwin, dan Ustad Muin Rais.

Sementara yang berjuang melalui wadah Masyumi tercatat nama Kyiai

Karjum dan Kyiai Tama.

Sebagian pemuda Eretan yang lain aktif dalam gerakan GP

Ansor di bawah kepemimpinan Jayadi. sementara di kalangan pemuda

nasionalis Eretan banyak yang terlibat dalam gerakan Pembela Rakyat

Indonesia (PELOPOR). Gerakan ini bermarkas di rumah Ibu Turinah

(Alm), sekarang menjadi tanah kosong di samping rumah Bapak

Murcita. Pimpinan gerakan ini adalah MUTHOLIB dengan anggota

Limin palak, Leman kamintra, Tadi bin Arsa, Tarsiman bin Dar,

Raswad bin Sungeb, dan Kaslam.

Salah satu peristiwa heroik yang di kenang masyarakat Eretan

sampai saat ini adalah saat Raswad dan tiga orang kawannya mengawal

MA. Sentot dengan perahu dari Eretan ke Ujung Ori (Indramayu)

berhasil dengan selamat sampai tujuan dalam pengejaran Belanda.

Padahal saat itu Sentot adalah target utama penjajah Belanda di wilayah

utara Jawa Barat. Tiga teman yang mendampingi Raswad saat itu adalah

Carmita (Alm), Kembar (Alm), dan Jana (Alm). Pada saat itu semangat

Page 64: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

49

perjuangan ditunjukkan seluruh bangsa Indonesia, tidak terkecuali

rakyat dan para pemuda Eretan.62

3. Jumlah Penduduk

Luas wilayah Eretan 179,800 ha. Sementara seluas 49,266 ha

adalah wilayah pemukiman penduduk, sisanya berupa persawahan,

lahan tambak, ladang garam, lahan kuburan, dll. Hasil sensus tahun

2004, menyatakan Eretan memiliki jumlah penduduk 11.710 jiwa

dengan komposisi 5928 jiwa adalah laki-laki, sedang sebanyak 5728

jiwa adalah kaum perempuan, data ini menjadikan Eretan salah satu

desa dengan jumlah penduduk terbesar dan pemukiman padat di

wilayah kecamatan Kandanghaur.

Table 4.1

Jumlah Penduduk Masyarakat Eretan-Wetan

No Jumlah Penduduk Menurut

1 Jenis kelamin Laki-laki 5.502 jiwa

Perempuan 5.728 jiwa

Jumlah 11.230 jiwa

2 Kewarganegaraan WNI 11.230 jiwa

WNA -

3 Agama

Islam 11.063 jiwa

Kristen 167 jiwa

Hindu -

Budha -

4 Mata Pencaharian

PNS 52 jiwa

ABRI 6 jiwa

Swasta 746 jiwa

62

Casmin, eretan untukmu kami berkarya, (Eretan: Pondok zakat Eretan, 2014), h. 2-4

Page 65: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

50

Pedagang 1.084 jiwa

Tani 46 jiwa

Pertukangan 65 jiwa

Buruh 709 jiwa

Pensiunan 23 jiwa

Nelayan 2.034 jiwa

Pemulung 3 jiwa

Jasa 27 jiwa

5 Usia

Kelompok pendidikan

00-03 tahun 170 jiwa

04-06 tahun 90 jiwa

07-12 tahun 1.320 jiwa

13-15 tahun 586 jiwa

16-18 tahun 633 jiwa

19- keatas 208 jiwa

Kelompok tenaga kerja

10-14 tahun 74 jiwa

15-19 tahun 1,522 jiwa

20-26 tahun 2,244 jiwa

27-40 tahun 1,119 jiwa

41-56 tahun 974 jiwa

57- keatas 405 jiwa

6 Tingkat Pendidikan

Pendidikan umum

TK 479 jiwa

SD 3.491 jiwa

SMP/SLTP 3.069 jiwa

SMA/SLTA 2.579 jiwa

Page 66: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

51

Akademi/D1-D3 171 jiwa

Sarjana (S1-S3) 37 jiwa

Pendidikan khusus

Pondok pesantren 115 jiwa

Madrasah 2.937 jiwa

SLB 3 jiwa

Kursus/keterampil

an

34 jiwa

Sumber : Data Monografi Desa Eretan Wetan

4. Budaya dan Karakteristik Masyarakat Eretan-Wetan

Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu, kecil

atau besar yang terikat oleh satuan adat, ritus, atau hukum khas, dan

hidup bersama. Setiap masyarakat mempunyai ciri khas dan

pandangan hidupnya. Mereka melangkah berdasarkan kesadaran

tentang hal tersebut. Inilah yang melahirkan watak dan

kepribadiannya yang khas. Eretan sebagai kampung nelayan tentunya

sama seperti daerah lain yang yang ada di nusantara, yakni

mememiliki ciri khas dan pandangan hidupnya yang bisa

diidentifikasi atau dibedakan dengan daerah lainnya.

a. Nadranan

Eretan merupakan satu di antara tiga daerah sentra produksi

ikan terbesar di Kabupaten Indramayu selain Dadap Kecamatan

Juntinyuat dan Karangsong Kecamatan Indramayu, Eretan juga

dikenal sebagai kampung nelayan yang memiliki tradisi dan

budaya masyarakat yang unik sebagai bagian masyarakat pesisir

pantura. Salah satu budaya yang tetap lestari dan masih mendapat

Page 67: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

52

apresiasi positif dari masyarakat adalah pesta laut atau yang

dikenal dengan istilah nadran.

Nadran adalah satu tradisi budaya yang tumbuh dan

berkembang di tengah-tengah masyarakat pesisir, secara harfiah

kata nadran terambil dari bahasa Arab dari akar kata Nadara yang

berarti Kaul, janji atau nadar. Masyarakat pesisir, dan Eretan

khususnya memahami nadran sebagai manivestasi rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rizki-Nya

yang berlimpah dari laut sehingga perlu adanya pegejawantahan

atau simbolisasi rasa syukur. Biasanya perayaan nadran dilakukan

dengan melakukan larung umbi rampe ke tengah-tengah laut yang

selanjutnya diperebutkan oleh para nelayan sebagai simbolisasi

berebut rizki Allah dari laut.

b. Simbatan

Banyak masyarakat luar Eretan yang memahami bahwa

karakter masyarakat pesisir dikenal sebagai masyarakat yang

temperamen, keras, lagi suka tawuran. Padahal sebenarnya

masyarakat pesisir memiliki budaya dan tradisi kerja sama dan

semangat gotong royong yang kuat, hal ini bisa kita dapati dalam

banyak tradisi dan istilah-istilah masyarakat (nelayan) yang

menggambarkan adanya kebutuhan dan jalinan kerja sama antara

yang satu dengan yang lain, pola kerja sama ini sudah demikian

melembaga dalam hampir setiap pekerjaan yang sifatnya massal,

seperti menangkap ikan, menarik perahu, resepsi, atau saat

menyelengarakan acara adat dan keagamaan, istilah yang paling

populer untuk pola gotong royong ini di masyarakat Eretan

dikenal dengan istilah Simbatan.

Istilah ini berasal dari kata simbat/sambat yang secara

sederhana dapat diartikan meminta (memberi) bantuan.Tradisi ini

Page 68: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

53

juga banyak berkembang pada masyarakat sederhana yang

bersikap komunal (kesukuan) atau masyarakat pedesaan. Tradisi

gotong royong ini dalam masyarakat sunda dikenal dengan istilah

sambat sinambat, biasanya dilakukan ketika akan megerjakan

sawah, membangun rumah, menyelenggarakan perhelatan seperti

pesta perkawinan atau sunatan, sementara di masyarakat Bali

istilah ini dikenal dengan Subak. Dan masih banyak lagi budaya-

budaya serta tradisi khas masyarakat pesisir pantura baik pada

bidang seni musik seperti tarlingan atau seni teater seperti

sandiwara dsb.63

B. Sejarah Pondok zakat Al-ikhlas

1. Sejarah Pondok zakat Al-ikhlas

Usaha untuk mendirikan lembaga amil zakat sudah lama dilakukan,

baik perorangan atau melalui lembaga keagamaan seperti masjid, maupun

yang formal atau semi formal yang difasilitasi oleh pemerintah atau MUI

(Majelis Ulama Indonesia) desa, namun demikian hasilnya belum banyak

terlihat. Kegigihan untuk menangani zakat di kalangan muslim Eretan dapat

dimaklumi, karena menunaikan zakat adalah kewajiban setiap muslim,

bahkan zakat merupakan salah satu sendi atau rukun Islam yang ketiga

setelah syahadat dan sholat.

Seorang muslim harus merasakan manis atau pahitnya sesuatu yang

terjadi di dalam masyarakat, bukan bersikap acuh dan tak peduli. Banyak di

jelaskan dalam banyak ayat dan hadis yang menekankan keterikatan iman

dengan rasa senasib dan sepenanggungan, satu di antaranya adalah surat al-

hasyr ayat 9. yang artinya “Mereka mengutamakan orang lain atas diri

mereka sendiri sekalipun mereka membutuhkan (atas apa yang mereka

63

Casmin, op. cit., h. 4-5

Page 69: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

54

berikan itu)”. Pendidikan kejiwaan untuk merasakan senasib dan

sepenanggungan di antara masyarakat dapat menciptakan hubungan yang

serasi di antara mereka, yang salah satu cerminannya adalah kesediaannya

mengulurkan tangan sebelum diminta oleh yang membutuhkan, atau

kesediaan berkorban demi kepentingan orang banyak.

Setiap pribadi muslim bertanggung jawab untuk menyucikan jiwa

dan harta dirinya, kemudian keluarganya. Dengan memberikan perhatian

(minimal) terhadap pendidikan anak-anak, istri dan keluarga, baik dari segi

jasmani maupun rohani, bila memungkinkan dengan menyantuni orang yang

membutuhkan, yang tentunya tanggung jawab tersebut mengandung

konsekwensi biaya dan pendanaan.

Seorang muslim berkewajiban pula menciptakan rasa aman

menghadapi masa depan diri dan keluarganya. Firman Allah:

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang seandainya

meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang

benar” (QS. Al-Nisa : 9)

Dari keluarga, kewajiban beralih kepada seluruh anggota masyarakat,

sehingga dikenal adanya kewajiban timbal balik antara pribadi dan

masyarakat, serta masyarakat terhadap pribadi. Kewajiban tersebut-

sebagaimana halnya setiap kewajiban-melahirkan hak-hak tertentu yang

sifatnya adalah keserasian dan keseimbangan di antara keduanya.

Islam sebagai agama yang bersifat paripurna, di dalamnya

mengajarkan ajaran keseimbangan dan jalan moderasi bagi umat manusia.

Page 70: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

55

Islam tidak hanya mengajarkan kesalehan individu tetapi islam juga

menuntut kita untuk saleh secara sosial. Banyak dijelaskan dalam al-qur’an

maupun sunnah nabi tentang kewajiban-kewajiban sosial kita terhadap

sesama, bahkan kita dianggap belum beriman selagi kita belum peduli

dengan sesama kita dan mencintai mereka seperti mencintai diri kita sendiri,

terlebih pada mereka yang hidup dalam kekurangan. Dalam bahasa yang

lebih tegas, al-qur’an mengecap pendusta agama bagi mereka yang tidak

mau menyantuni fakir-miskin yang kekurangan juga tidak mau tahu soal

keberadaan anak-anak yatim (Q.S Al-Maun 1-3).

Dalam pelacakan penulis, informasi tertulis tentang lembaga

(organisasi) atau badan zakat di Eretan sangat minim, kalau tidak dikatakan

tidak ada sama sekali. Untuk menelusuri informasi tentang keberadaan

lembaga amil zakat yang pernah ada di desa Eretan dan usaha-usaha yang

pernah dilakukan, penulis berusaha menelusurinya dari pelaku sejarah dan

nara sumber yang tahu keberadaannya, sehingga kemungkinan informasi dan

tulisan saya tentang masalah ini terbatas sampai masa dari nara sumber atau

pelaku sejarah yang masih hidup saat buku ini ditulis.

Dalam diskusi penulis dengan salah satu nara sumber yang juga

pelaku sejarah, Ustadz Sufyan Tsauri, BA (Ketua DKM Al-Ikhlas periode

1983-2004). Beliau mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Kuwu

Safrudin Yuafi (Alm) (1988-1997), pemerintah desa saat itu memfasilitasi

para ulama dan umara dalam satu tim melakukan studi banding tentang tata

cara pengelolaan zakat ke Desa Putuk Rejo kecamatan Gondang Legi kota

Malang Jawa Timur, yang dari kabar/isunya desa ini dapat membangun

rumah sakit dari dana zakat yang berasal dari penduduknya.

Karena tidak ada koordinasi sebelumnya dengan pemerintah desa

Putuk Rejo saat itu, Tim yang terdiri dari Safrudin Yuafi (Alm), Suyatno

(Alm), Sopyan Tsauri dan Ta’ardjo ini tidak bisa bertemu dengan pihak

pemdes Putuk Rejo, karena hari ahad/libur.

Page 71: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

56

Program ini dilanjutkan pada masa pemerintahan Kuwu Nano

Suwarno (1998-2008) melakukan studi banding dengan tujuan desa yang

sama. Saat itu tim terdiri dari Bapak Patoni Kaharudin (Alm) sebagai ketua,

dengan anggota Nano Suwarno, Sopyan Tsauri, Saefudin Zuhri, dan

Sumarso. Dari studi banding yang kedua ini didapat informasi kalau desa

Putuk Rejo yang berada di Propinsi Jawa Timur ini berpenduduk 6000 jiwa,

sebagaian besar dari penduduknya adalah suku Madura, dengan mata

pencaharian sebagai petani. Di desa Putuk Rejo ini ada lembaga musyawarah

yang melibatkan aparat pemerintah desa, tokoh agama dan masyarakat yang

bernama MUAD (Musyawarah Ulama dan Aparat Desa) yang merumuskan

kebijakan-kebijakan pengelolaan zakat.

Musyawarah yang melibatkan pihak pemdes, ulama dan tokoh

masyarakat ini diadakan satu bulan sekali. Dari musyawarah/ rapat ini dapat

dirumuskan kebijakan dalam pengelolaan dan pengalokasian zakat untuk

masyarakat. Informasi yang didapat dari studi banding ini bahwa dari

seluruh dana yang masuk, 25% untuk alokasi pendidikan masyarakat,

sementara yang 70% untuk pembangunan fisik dan santunan sosial bagi

fakir-miskin, sisanya yang 5% untuk bagian amilin.

Hasil dari studi banding ke desa putuk rejo ini, karena beberapa

alasan belum dapat diterapkan di desa Eretan, hal ini dikarenakan karakter

dan SDM masyarakatnya yang berbeda. Badan Zakat resmi bentukan

pemerintah desa pun dalam setiap periodenya selalu ada, tercatat dalam

investigasi penulis dua kepengurusan Badan Amil Zakat, Infaq, dan

Shodaqah (BAZIS) desa Eretan yang terakhir adalah BAZIS desa Eretan

periode 1999-2004 dengan ketua H. Suharto, kemudian dilanjutkan periode

setelahnya (2004-2008) dengan ketua Dasuki Dinussalam. Pada prakteknya

Bazis desa saat itu hanya mengelola zakat fitrah saat hari raya idul fitri,

sementara zakat mal belum tergarap secara maksimal sehingga

keberadaannya sebagai lembaga pengelola dana zakat, infaq, dan shodaqah

Page 72: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

57

kurang efektif. Setelah berdirinya Pondok zakat Al-Ikhlas pada tahun 2006,

BAZIS desa akhirnya meleburkan diri di dalamnya.

Usaha yang juga cukup penting dari perjuangan masyarakat Eretan

untuk merintis dan mendirikan lembaga zakat adalah saat komisi bidang

keagamaan yang diwakili Bapak Mustaram Shiddiq dengan makalah yang

ditulis Sumarso dalam pleno persiapan sebelum diskusi dalam Forum

Komunikasi Keluarga Eretan di PPSDP Jakarta pada tanggal 24 Mei 2005 di

masjid Al-Furqon merumuskan dan mempresentasikan salah satu skala

prioritas komisi keagamaan adalah mendirikan lembaga amil zakat di

samping pengadaan perpustakaan untuk masjid dan musholla dalam rangka

pemberdayaan dan peningkatan kualitas masyarakat Eretan.

Rumusan ini pada akhirnya juga dikukuhkan dalam pleno Bedah

Problema dan Solusi desa Eretan di Jakarta pada tanggal 26-27 Mei 2005,

dan akhirnya ditetapkan menjadi agenda di komisi keagamaan FKKE

(Forum Komunikasi Keluarga Eretan).

Permasalahan kemiskinan adalah sesuatu yang pelik dan kompleks,

bahkan sering terjadi kemiskinan menimbulkan efek domino, seperti tindak

criminal/kejahatan, kekerasan, prostitusi, juga kebodohan dan

keterbelakangan. Permasalahan ini terjadi dan dialami dalam setiap sejarah

manusia. Eretan sebagai komunitas masyarakat yang heterogen pun pernah

mengalaminya, Peristiwa tindak anarkhis itu terjadi di tengah-tengah

masyarakat Eretan yang mayoritas penduduknya berada di bawah garis

kemiskinan utamanya sebagai nelayan kecil. Pada pertengahan Ramadhan

1426 H / Oktober 2005 tepatnya pada hari jum’at, karena merasa kecewa

dengan pemerintah desa yang dianggap tidak adil dan merata dalam

distribusi dana BLT, masyarakat miskin marah dengan merusak balai desa

Eretan dan fasilitas desa lainnya. Hal ini menimbulkan keprihatinan semua

pihak, dengan difasilitasi oleh DKM Al-Ikhlas bekerja sama dengan FKKE

Jabodetabek diadakan acara Halal bihalal pasca lebaran idul fitri 1426 H,

Page 73: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

58

yang salah satu sesinya adalah pembentukan lembaga pemberdayaan

masyarakat lemah.

Dalam acara Halal Bihalal yang dimoderatori Masnun Sarnawi, SAg

dengan notulen dan coordinator seksi acara, Casmin AR. saat itu banyak

saran dan usulan yang disampaikan mengenai kesetujuan dan pentingnya

membentuk lembaga pemberdayaan ekonomi lemah dengan memanfaatkan

dana zakat yang ada. Tercatat yang menyampaikan usul dan harapannya saat

itu perwakilan dari FKKE Jabodetabek, Drs. H. Marita Triono, MM (Auditor

Depkeu), Dra. H. Yati Setiati (Dosen UNJ Jakarta). Adapun dari masyarakat

Eretan domisili, Drs. H. Tosin Kaharyanto, MPd (Kepsek SMPN Patrol), H.

Mansur Idris (DPRD Kab. Indramayu), Acih Sumiarsih, dll.

Acara halal bihalal yang difasilitasi oleh DKM Al-Ikhlas ini

membuat kesepakatan untuk membentuk tim yang akan menindak lanjuti

sampai terwujudnya lembaga zakat yang diharapkan. Dalam forum itu juga

H. Marita selaku ketua umum FKKE Jabodetabek menawarkan studi

banding ke Rumah Zakat Indonesia (RZI) di Bandung. Dalam sejarah

masyarakat Eretan lembaga amil zakat yang dideklarasikan setelah

pertemuan-pertemuan tersebut kemudian dikenal dengan nama Pondok zakat

Al-Ikhlas Eretan.64

2. Visi dan misi

Pondok zakat Al-Ikhlas menerapkan system pembagian yang

seimbang dan sama rata dari delapan ashnaf yang ada sehingga setiap

ashnaf mendapat bagian 12,5%. Landasan yuridis kebijakan dan

kesepakatan ini berpijak pada dalil-dalil yang sharih baik dalam al-

qur’an maupun sunnah Nabi juga qaul ulama. Mayoritas ulama

syafi’iyah yang jadi rujukan umat Islam Indonesia, menggunakan konsep

64 Tim penyusun, op. cit., h. 9-12

Page 74: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

59

pembagian yang sama ini, kecuali dalam situasi khusus atau tertentu

dapat ditasharufkan (disalurkan) untuk ashnaf-ashnaf tertentu saja.

Pada Rapat Kerja (RAKER) Pondok zakat Al-Ikhlas II, tanggal

28 Juni 2009 di Rumah Makan Asy-Syafiq Eretan Kulon, Majelis

Pelaksana Pondok zakat Al-Ikhlas mengusung Tema : “Dengan zakat

kita tingkatkan kualitas umat”. Dalam Raker Pondok zakat Al-Ikhlas II

ini, Majelis Pelaksana juga berusaha merumuskan Visi, Misi, dan strategi

lembaga.

Karena keterbatasan waktu saat itu, visi dan misi Pondok zakat

Al-Ikhlas secara redaksionalnya belum dapat dirumuskan secara valid

sehingga upaya selanjutnya dilakukan oleh Tim Adhoc yang pada

akhirnya menemukan rumusan redaksional visi Pondok zakat Al-Ikhlas

sebagai “Lembaga amil zakat yang unggul, amanah, serta menjadi motor

penggerak upaya pemberdayaan sosio-ekonomi umat”. Sementara misi

yang diusung dan diproyeksikan sebagai penjabaran dari visi Pondok

zakat Al-Ikhlas adalah :

a. Menjadi Lembaga amil zakat profesional berbasis kesalehan social

b. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga tentang zakat

c. Meningkatkan peran sosio-ekonomi zakat bagi kemaslahatan umat

d. Membina dan Melaksanakan dakwah masyarakat

Dari visi, misi, ini kemudian di tuangkan dalam program kerja

Pondok zakat Al-Ikhlas masa khidmat 2009-2011 yang tanggung jawab

tekhnisnya diampu dan didistribusikan pada empat divisi yang ada.65

65

Casmin. op. cit., h. 13

Page 75: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

60

3. Divisi Pondok zakat

Dalam oprasionalnya ketiga aspek pemberdayaan dan santunan

sosial tersebut di formulasikan dalam empat divisi. Empat divisi tersebut

adalah:

a. Divisi Operasional Kelembagaan

Divisi operasional kelembagaan adalah bagian rumah tangga

pondok zakat Al-ikhlas, divisi ini menangani seluruh kebutuhan rumah

tangga organisasi. Baik berupa pengadaan alat-alat kantor, kesekretariatan

sampai pada intensif atau bisyaroh amil. Dalam operasional kelembagaan

mengelola 12,5% dari dana yang masuk, bagian dari ashnaf amil, yang

alokasi pengeluarannya untuk kebutuhan intern organisasi

Pondok zakat Al-ikhlas menerapkan system pembagian yang

seimbang dan sama rata dari delapan ashnaf yang ada sehingga setiap

ashnaf mendapat bagia 12,5%. Landasan yuridis kebijakan dan

kesepakatan ini berpijak pada dalil-dalil yang sharih baik dalam al-quran

maupun sunnah nabi juga qaul ulama. Mayoritas ulama syafi’iyah yang

jadi rujuka umat islam Indonesia, menggunakan konsep pembagian yang

sama ini, kecuali dalam situasi khusus atau tertentu dapat ditasharufkan

(disalurkan) untuk ashnaf-ashnaf tertentu saja.

b. Divisi Kesejahteraan Umum

Divisi ini berperan sebagai badan urusan logistic (BULOG) pondok

zakat Al-ikhlas, karena urusan logistic dan progam-progam santunan sosial

untuk fakir-miskin yang sifatnya konsumtif menjadi garapan divisi ini.

Divisi ini mengelola 37,5 % dari zakat yang ada. pos alokasinnya diambil

dari tiga ashnaf masarif zakat (person atau lembaga yang menjadi sasaran

penerimaan zakat).

Page 76: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

61

Divisi ini mengagendakan santunan sosial untuk fakir miskin secara

periodic atau berkala, setelah sebelumnya melakukan pendataan dan

inventarisasi nama-nama fakir miskin yang ada di desa Eretan Wetan

bekerja sama dengan membangun jaringan data dengan masjid atau

mushola se-desa Eretan.66

c. Divisi Pengembangan Sosial dan Keagamaan

Divisi pengembangan Sosial keagamaan adalah divisi ketiga

dalam struktur Majelis pelaksana Pondok zakat al-Ikhlas. Divisi ini

menjadi ujung tombak keberadaan Pondok zakat Al-Ikhlas di tengah-

tengah masyarakat Eretan, karena program-program sosial dan

keagamaan terdistribusikan melalui divisi ini.

Divisi Pengembangan Sosial Keagamaan (DPSK), mengelola

37,5 % dari dana yang ada, alokasi dari tiga masarif zakat, yakni;

Mualaf, Ibnu sabil, dan Fi sabilillah. Penanggung jawab divisi ini

adalah H. Iyon Supriyono dan Drs. Tatang Suwatno. Di antara program

kerja yang telah dilaksanakan sesuai rumusan hasil Raker II untuk

divisi pengembangan Sosial keagamaan adalah :

1) Pemberian Bisyaroh untuk guru ngaji dan imam rawatib secara

periodik atau berkala

2) Subsidi untuk guru MI dan DTA se-Desa Eretan Eretan

3) Bea siswa Miskin untuk siswa-siswi DTA Eretan wetan, masing-

masing DTA mendapat bantuan bea siswa sebanyak 10 anak

dalam setiap bulannya.

4) Dana pralaya atau penyediaan kain kafan, tikar dan kebutuhan

mayit lainnya untuk keluarga miskin yang sedang mengalami

musibah kematian salah satu sanak keluarganya.

66

Tim penyusun. op. cit., h. 14-15

Page 77: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

62

5) Bantuan paket sembako paceklik untuk fakir-miskin se-desa

Eretan Wetan. Program ini biasanya dibagikan saat cuaca sedang

memasuki masa-masa dengan curah hujan tinggi (Januari-

Pebruari), sehingga mengkibatkan masyarakat nelayan Eretan

tidak bisa berlayar ke laut mencari nafkah, program ini

digulirkan untuk sedikit membantu masyarakat miskin mengatasi

masa-masa paceklik mereka.

6) Layanan kesehatan masyarakat.

Untuk program layanan kesehatan ini pada bulan April 2011

Pondok zakat Al-Ikhlas membangun komunikasi dan kerja sama

dengan panitia lokal Jalinan kasih cirebon mengadakan operasi

hernia, katarak, dan bibir sumbing gratis, program yang baru

dilaksanakan pada tahun 2011 ini mendapat perhatian dan

apresiasi yang luas dari masyarakat Eretan. Program ini diikuti

46 masyarakat penderita hernia dan katarak, setelah dilakukan

kajian dan pemeriksaan oleh dokter ahli, yang dinyatakan layak

operasi hanya 12 orang. Bantuan yang diberikan secara gratis

oleh Pondok zakat Al-Ikhlas adalah meliputi penyediaan

kendaraan untuk transportasi Eretan-Cirebon sekaligus

akomodasi dan konsumsinya sebanyak 3 kali pemeriksaan

sampai pelaksanaan operasi katarak dan hernia.

7) Pengadaan Ambulans murah.

Program layanan ambulans ini sudah dilaksanakan sejak tahun

2007 dan atas bantuan dari masyarakat Eretan dan pengurus

FKKE pada tahun 2011 tepatnya di rumah Keluarga Drs H. Eddi

Budiono, MM di Depok, Pengurus Pondok zakat Al-Ikhlas di

dampingi Ketua Yayasan Al-Ikhlas, Drs. H. Marita Triono, MM

membahas dan melakukan peremajaan dan penggantian

Page 78: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

63

ambulans dari minibus menjadi sedan AVP. Program ini Dalam

praksisnya karena masih terkendala dengan dana, layanan

gratisnya baru untuk tujuan RSUD Sentot Patrol dan RSUD

Bhayangkara Losarang, sementara untuk wilayah yang lebih jauh

dari kedua RSUD itu ditarik biaya sesuai jaraknya sebagai infaq

pengganti bensin.

d. Divisi Pemberdayaan Ekonomi

Divisi pemberdayaan Ekonomi adalah divisi keempat

dalam struktur majelis pelaksana Pondok zakat al-Ikhlas, Divisi ini

pada kepengurusan pondok zakat jilid II dipegang oleh Samani,

SPd I dkk.

Sesuai keputusan Rapat Kerja Pondok zakat II pada

tanggal 28 Juni 2009, divisi ini sebagaimana putusan Raker I

memproyeksikan untuk pengadaan koperasi simpan pinjam atau

pendirian unit-unit usaha dalam rangka pendampingan dan

pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah. Ide dasar dari rencana

atau proyeksi ke tujuan ini adalah bahwa idealnya dana zakat yang

disalurkan kepada masarif zakat yang delapan ashnaf tersebut tidak

semuanya bersifat konsumtif atau sekali habis, tetapi sebagian atau

kalau bisa lebih banyak lagi prosentasenya disalurkan untuk

program-program yang bersifat produktif. Program yang melatih

fakir-miskin menjadi mandiri dan tidak bergantung pada uluran

tangan atau bantuan orang lain, Sehingga hasil akhirnya bagaimana

menjadikan mustahiq zakat menjadi muzakki, begitu seterusnya.

Program dan agenda yang besar ini setelah di diskusikan

dan dimusyawarahkan dengan keluarga besar Al-Ikhlas akhirnya

disepakati untuk memilih lembaga pemberdayaan masyarakat

Page 79: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

64

ekonomi lemah dalam bentuk Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Al-

Ikhlas yang dalam operasionalnya bersifat mandiri di bawah

Yayasan Al-Ikhlas Eretan. Adapun dalam operasionalisasi dan

pendanaan awalnya, Pondok zakat Al-Ikhlas melakukan support

penuh dengan menyerahkan dana alokasi divisi ini yang

diendapkan sejak tahun 2006 hingga tahun 2010 sebesar 70 Juta

rupiah kepada BMT Al-Ikhlas. Dimulai dari dana stimulan inilah,

BMT Al-Ikhlas mulai berkiprah sejak tahun 2011 melakukan

pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah

yang ada di desa Eretan wetan.67

4. Progam kerja

Dalam setiap organisasi pasti memiliki progam kerja, begitu juga

dengan Pondok zakat. Progam-progam Kerja diantarannya adalah:

a. Ketua

1) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses jalannya

pelaksanaan pondok zakat al-ikhlas

2) Merencanakan pengembangan, pengumpulan dan pendayagunaan

dana pondok zakat Al-ikhlas

3) Melakukan koordinasi kedalam dan keluar Pondok zakat Al-ikhlas

b. Sekertaris

1) Pengadaan sarana administrasi dan kesekertariatan Pondok zakat

Al-ikhlas

2) Melakukan sosialisasi mengenai keberadaan Pondok zakat Al-

ikhlas

3) Membuat logo atau identitas serta jadwal kerja pengurus Pondok

zakat Al-ikhlas

67

Casmin, op.cit., h. 14-15

Page 80: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

65

c. Bendahara

1) Melakukan usaha penggalian dana yang halal dan tidak mengikat

2) Menghimpun dan mengelola dana yang masuk maupun yang

keluar pada Pondok zakat Al-ikhlas

d. Divisi operasional kelembagaan

1) Mengelola anggaran operasional kelembagaan

2) Pengadaan kotak amal Pondok zakat Al-ikhlas

e. Divisi kesejahteraan umum

1) Validasi data mustahik zakat

2) Distribusi bantuan langsung baik berupa uang maupun paket

bantuan kepada mustahik

f. Divisi pengembangan sosial keagamaan

1) Inventarisasi musholla, madrasah (lembaga keagamaan/sosial)

yang butuh bantuan fisik

2) Pemberian tunjangan ustadz/ustadzah

3) Pemberian santunan orang sakit dan kaum dhu’afa

4) Pemberian santunan kepada pralaya dari kaum dhua’fa

5) Pemberian bantuan paket sekolah untuk anak-anak yang kurang

mampu

6) Pengadaan khitanan dan penikahan missal

g. Divisi pemberdayaan ekonomi

1) Menghimpun dan mengelola dana 12,5% bagian riqob

Memberikan pinjaman modal bagi usaha kecil.68

5. Pola Kerja dan Distribusi Pondok zakat

Salah satu ciri khas penanganan zakat di Desa Eretan-Wetan

adalah dilakukan secara terkordinir, sehingga dapat dipastikan apa yang

68

Tim penyusun. op. cit., h. 21

Page 81: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

66

diterima dan seberapa besar atau banyaknya jumlah beras atau uang

kepada mustahik sedesa Eretan adalah sama rata, pola ini kita namai pola

distribusi silang yang merupakan karya rintisan pertama dilingkungan

wilayah kabupaten Indramayu. Pola ini menempatkan Pondok zakat,

melanjutkan rintisan yang sudah dijalankan di masjid al-ikhlas sebagai

sentral informasi dan pelaksanaan zakat baik fitral maupun maal dengan

mengkordinir dan mendata pendapatan beras (fitrah) dari masing-masing

musholla kemudian mengkalkulasi dan membaginya secara sama rata

kepada masing-masing mustahik sedesa eretan, dengan mensubsidi

musholla yang kurang dan menarik bagian musholla yang berlebih.

Dalam menjalankan tugas pengelolaan dan pendistribusian zakat

pengurus pondok zakat Al-ikhlas membangun jalinan kerja sama dengan

masjid dan musholla sedesa Eretan wetan baik berkenaan dengan data

mustahik atau saat pendistribusiannya.69

C. Pola Kehidupan Masyarakat Nelayan Eretan Saat ini

Masyarakat di Kabupaten Indramayu umumnya mendiami wilayah

pesisir pantai utara pulau jawa, tepatnya jawa barat. Beberapa kecamatan yang

wilayahnya memanjang menyisir pantai Indramayu dimulai dari kecamatan

Anjatan, Kandanghaur, Sindang, Indramayu dan Juntinyuat.70

Penelitian ini

difokuskan pada Desa Eretan-Wetan kecamatan Kandanghaur kabupaten

Indramayu.

Secara geografis letak Desa Eretan berbatasan langsung dengan laut

jawa dan berbentuk memanjang sepanjang bibir pantai, sehinga menurut pak

casmin salah seorang informan yang berperan sebagai sekretaris di lembaga

pondok zakat Eretan-Wetan Menurutnya, bahwa hal inilah yang menjadi

69

Casmin. op. cit., h. 17 70

Budiaman, “Strategi Adaptasi Masyarakat Nelaya Dalam Menghadapi Masa Lanjut Usia”.

Skripsi Universitas Indonesia. Depok, 2002, h.21

Page 82: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

67

alasan mengapa masyarakat Eretan banyak yang berprofesi sebagai nelayan.

Menurut data yang ada bahwa tercatat 80% masyarakat Eretan-Wetan

berprofesi sebagai nelayan

Masyarakat nelayan di desa Eretan-Wetan pada umumya sama dengan

nelayan-nelayan di daerah lainnya, namun masyarakat nelayan di desa Eretan-

Wetan menurut peneliti dapat digolongkan menjadi dua golongan, pertama

golongan masyarakat nelayan yang memiliki kapal besar dan masyarakat

nelayan yang memiliki kapal kecil. Masyarakat nelayan yang memiliki kapal

besar biasanya memiliki modal yang banyak sehingga kapal yang mereka

gunakan dapat menampung anak buah kapal dan hasil tangkapan dalam

jumlah yang banyak. Selain itu, masa berlayar kapal besar lebih lama dan

lebih jauh dibandingkan dengan kapal-kapal kecil. Sedangkan masyarakat

nelayan yang memiliki kapal kecil sebaliknya, yaitu memiliki modal yang

kecil serta jumlah anak buah kapal dan hasil tangkapan yang relatif sedikit.

Kegiatan menangkap ikan ke laut pada umumnya di lakukan oleh

kaum laki-laki, baik yang sudah berkeluarga maupun yang masih bujangan.

Kegiatan tersebut tidak memandang usia, melainkan kondisi fisiklah yang

menentukan. Biasannya penduduk laki-laki yang sudah berusia 15 tahun boleh

ikut menangkap ikan ke laut.71

Mereka lebih memilih berangkat untuk menangkap ikan pada sore

hari, karena pada waktu ini di anggap sebagai waktu yang efektif dan

strategis. Dari kedua anggota kelompok nelayan tersebut, mereka memiliki

waktu lama yang berbeda dalam proses penangkapan ikan. Pada umumnya

kelompok yang memiliki kapal kecil hanya mencari ikan paling lamannya 2-6

hari dan yang besar bisa mencapai 10 hari sampai berbulan-bulan. Dan untuk

menangkap cumi dan sontong biasannya dilakukan oleh kelompok yang

71

Budhisantoso, dkk., Kehidupan Masyarakat Nelayan(Kabupaten Banyuwangi, Propinsi

Jawa Timur), (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991), h. 38

Page 83: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

68

memiliki kapal besar, karena dalam pencariannya mereka bisa menghabiskan

waktu sekitar satu bulan lamannya.

Menurut pengungkapan dari para informan kondisi masyarakat

nelayan saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan masyarakat nelayan

terdahulu dikarenakan banyaknya faktor-faktor pendorong. Beberapa faktor

pendorongnya adalah seperti biaya sekolah yang sekarang lebih terjangkau

sehingga anak-anak nelayan bisa mengenyam pendidikan jauh lebih mudah

dibandingkan dengan dulu, kemudian pemikiran atau wawasan para nelayan

sekarang ini jauh lebih baik dan adanya tokoh-tokoh agama yang akhirnya

banyak membawa pengaruh besar seperti diantarannya mendirikan organisasi-

organisasi keagamaan. Peningkatan-peningkatan masyarakat nelayan saat ini

dapat dilihat dari segi ekonomi maupun dari segi agama.

Dari segi ekonomi dapat dilihat dari banyaknya jumlah anak-anak

nelayan yang mengenyam pendidikan dari mulai sekolah dasar bahkan ada

yang sampai jenjang perguruan tinggi, selain itu dari kondisi rumah yang jauh

lebih baik di bandingkan dengan rumah masyarakat nelayan yang dulu, jika

sebagian besar masyarakat nelayan yang dulu tinggal di rumah gubuk yang

beralaskan tanah, sekarang masyarakat nelayan saat ini banyak yang memiliki

rumah dengan bangunan yang terbuat dari batu bata dan beralaskan keramik.

Selain itu, dari segi agama berkaitan dengan pengaruh agama terhadap

golongan masyarakat yang telah dijabarkan pada bab dua, bahwasanya

keagamaan masyarakat nelayan menurut Nottingham termasuk tipe

masyarakat terbelakang dan keagamaan mereka lebih besar karena

kedekatannya dengan alam. Menurut para informan, masyarakat nelayan

eretan memang melaksanakan ritual-ritual atau upacara-upacara yang diyakini

dapat menolak bala atau menghormati penguasa laut yang biasa dikenal

sebagai Nyi Roro Kidul. Upacara-upacara semacam ini di eretan biasa dikenal

dengan sebutan nadranan. Nandranan ini dilakuan karena kehidupan

masyarakat nelayan berada dalam ketidakpastian, pendapat mereka

Page 84: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

69

bergantung pada keramahan alam. Namun dengan seiringnya waktu,

masyarakat nelayan saat ini jauh lebih mengenal agama dibandingkan

masyarakat nelayan terdahulu, hal ini bisa dilihat dari anak-anak mereka yang

sekarang ini lebih rajin mengaji di mushola setiap ba’da magrib sampai isya,

serta pengungkapan masyarakat nelayan yang sekaligus menjadi informan

dalam penelitian ini mereka mengungkapkan bahwa budaya pesta laut atau

biasa disebut sebagai nadranan yang biasanya dilakukan setiap dua tahun

sekali dengan memberikan suguhan berupa kepala kerbau yang dihanyutkan

ke laut dengan menggunakan kapal-kapalan yang dibuat oleh para nelayan

sekarang-sekarang ini mulai malas di lakukan walaupun memang pada

kenyataanya entah sekarang ini masih akan dilakukan atau dihapuskan.

Dikarenakan peran dari tokoh agama dalam upaya medakwahkan ajaran

agama yang mulai direspon oleh masyarakat nelayan sehingga para informan

nelayan penelitian ini mengungkapkan bahwa nadranan memang tidak

seharusnya diadakan karena sekarang ini mereka lebih memahami agama

dibandingkan sebelunya, sehinga mereka berpendapat bahwa acara ini

sebenarnya tahayul (musyrik) menurut ajaran islam, selain itu juga mereka

berpendapat bahwa acara nadranan cenderung lebih bersifat hedonisme atau

duniawi dan mengambur hamburkan uang saja.

D. Peran Masyarakat Nelayan Dalam Pengembangan Organisasi Pondok

zakat Al-ikhlas

Peningkatan dalam segi agama pada masyarakat nelayan di Desa

Eretan-Wetan tidak lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Hal ini dapat

terlihat dari adanya beberapa lembaga-lembaga keagamaan yang sudah

berdiri, salah satunya adalah Lembaga Pondok zakat yang berdiri dari tahun

2006 sampai sekarang, yang mana Pondok zakat ini mengelola atau menerima

zakat dan sumbangan dari masyarakat Eretan-Wetan termasuk didalamnya

terdapat masyarakat nelayan. Awal berdirinya pondok zakat di Desa Eretan

Page 85: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

70

sampai sekaran ini tentunya mengalami peningkatan kualitas, baik dari segi

fisik sepeti bangunan, peralatan dll atau maupun dari segi kinerja yang

akhirnya menghasilkan dana sumbangan yang semakin tahun semakin

meningkat.

“ memang pondok zakat setiap tahunnya semakin meningkat.

(Iyon Supriyono, ketua Pondok zakat)”72

Peningkatan kualitas dari Pondok zakat yang semakin tahun semakin

meningkat pastinya tidak lepas dari peranan masyarakat sekitar atau peranan

dari masyarakat nelayan Eretan yang memang 80% sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai nelayan. Peranan dalam setiap masyarakat

memang sangat diperlukan agar setiap masyarakat dapat berinteraksi satu

sama lain. Begitu pula dengan masyarakat nelayan Eretan, mereka melakukan

peranan agar dapat menyesuaikan prilaku sendiri dengan prilaku orang-orang

sekelompoknya. Selain itu, dalam buku sosiologi yang di tulis oleh soerjono

soekanto membahas bahwa posisi seseorang dalam masyarakat merupakan

unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat.

Lembaga-lembaga atau organisasi masyarakat seperti Pondok zakat yang ada

di Eretan merupakan fasilitas-fasilitas yang di berikan oleh masyarakat untuk

masyarakat dalam menjalankan peranan, karena lembaga-lembaga

kemasyarakatan seperti pondok zakat merupakan bagian yang menyediakan

peluang banyak kepada msayarakat untuk melaksanakan perananya.

Peranan yang dilakukan masyarakat nelayan terhadap lembaga Pondok

zakat tentunya peranan yang positif dimana peranan ini berupa zakat dan infak

dengan cara menyumbangkan sedikit hartanya untuk kepentingan dan

kesejahteraan masyarakat Desa Eretan-Wetan.

Peranan yang dilakukan masyarakat nelayan eretan kepada Pondok

zakat memang tidak bisa terbilang sedikit, hal ini di ungkapkan langsung oleh

72

Iyon Supriyono, Ketua Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29/03/2015, Eretan-Wetan

Indramayu

Page 86: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

71

seorang informan dalam penelitian ini pak Casmin selaku sekertaris dari

Pondok zakat.

“Yah secara umum memang sangat besar sangat dominan

karena memang mayoritas masyarakat eretan adalah nelayan ada yang

secara pribadi, ada yang terlembaga kan dalam lembaga lembaga yang

menaungi masyarakat nelayan secara khusus contoh KUD, nah KUD

ini termasuk besar perananya dalam membesarkan pondok zakat

dengan masyarakat lainnya yang memang kalo harus di itung atau di

bedah satu-satu memang mayoritas adalah masyarakat nelayan, baik

nelayan tangkap ataupun mereka pengusaha yang sudah ada di darat

yang mendapatkan banyak rezeki dari hasil ikan ini, hasil nelayan ini

secara umum gambarannya seperti ini.”73

Kemudian hal ini juga dibenarkan oleh pak Iyon Supriyono selaku

ketua dari Pondok zakat.

“ ya peran masyarakat nelayan memang banyak melakukan

kontribusi, khususnya nelayan yang besar memang perananya

sebagian besar jakat dan sumbangannya masuk”74

Seperti penjelasan di atas, peranan yang dilakukan masyarakat nelayan

Eretan dalam mengembangkan pondok zakat memang tidak bisa terbilang

sedikit. Peranan yang dilakukan diantarannya adalah:

1. Menyumbang dalam bentuk uang

Banyak yang berpendapat bahwasannya masyarakat nelayan

umumnya berada pada garis kemiskinan namun bagi para nelayan yang

memiliki kehidupan ekonomi di atas garis rata-rata mereka cukup

memiliki antusias yang tinggi dalam menyumbangkan sebagian kecil

hartannya untuk membantu dalam kelancaran program kerja yang telah

dibuat oleh Pondok zakat.

Menyumbang dalam bentuk uang memang banyak dilakukan oleh

masyarakat nelayan karena selain praktis, menyumbang dalam bentuk

73 Casmin, Sekretaris Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29/03/2015, Eretan-Wetan

Indramayu 74

Iyon Supriyono, Ketua Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29/03/2015, Eretan-Wetan

Indramayu

Page 87: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

72

uang juga diyakini banyak berpengaruh besar dalam membantu kelancaran

kinerja Pondok zakat, karena memang sebagian besar kinerja yang

dilakukan pondok zakat adalah membantu fakir miskin, orang yang

membutuhkan dan kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial yang ada di

Desa Eretan Wetan adalah dengan cara mengadakan aksi sosial bencana

banjir berupa pengadaan dapur umum pada awal tahun 2014 lalu.

Proses yang dilakukan dalam menyumbangkan uang ke Pondok

zakat sangatlah praktis artinya masyarakat nelayan tidak harus pergi ke

kantor Pondok zakatnya langsung karena para anggota yang tergabung

dalam Pondok zakat memiliki tempa tinggal yang menyebar, dari lima

blok yang ada di Desa Eretan Wetan yaitu blok pang-pang I rukun warga

1, blok pang-pang II rukun warga 2 , blok condong rukun warga 3, blok

prempu I rukun warga 4 , dan blok prempu II rukun warga 5 hampir

memiliki salah satu anggota dari pondok zakat, misalnya seperti di blok

prempu terdapat pak casmin selaku sekertaris dari Pondok zakat kemudian

di blok condong terdapat pak iyon selaku ketua dari pondok zakat, dan

blok-blok lainnya sehingga memudahkan para nelayan dalam

memberikan sumbangan setiap bulannya.

2. Menyumbang dalam bentuk tenaga

Peranan yang dilakukan masyarakat nelayan dalam bentuk tenaga

memang tidak bisa dikatakan besar, karena Memang pada dasarnya

masyarakat nelayan Eretan lebih banyak menyumbangkan uangnya

kepada pondok zakat ketimbang menyumbang dalam bentuk tenaga hal ini

dikarenakan waktu yag dimiliki masyarakat nelayan lebih banyak

dihabiskan untuk pekerjaanya di laut dibandingkan waktu yang dihabiskan

untuk di darat. Namun walaupun demikian, tetap saja masyarakat nelayan

Eretan setidaknya pernah ikut serta berperan dalam menyumbangkan

tenagannya di pondok zakat. Menyumbang dalam bentuk tenaga biasanya

dilakukan dari kalangan masyarakat nelayan manapun baik yang berada

Page 88: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

73

diatas ataupun yang berada di bawah garis kemiskinan, karena

menyumbang dalam bentuk tenaga ini sifatnya gotong royong sesuai

dengan budaya dan karakteristik masyarakat Eretan-Wetan yaitu

simbatan.

Sumbangan ini biasannya dilakukan setahun sekali yaitu ketika

bulan ramadhan dimana pondok zakat melaksanakan salah satu progam

kerjannya yaitu mengelola zakat, baik zakat fitrah, zakat maal ataupun

infak. Para nelayan Eretan biasannya membantu dalam mendata fakir

miskin yang ada di bloknya atau di sekitar lingkungannya, misalnya

masyarakat nelayan yang berada di blok karang baru yang masih bagian

dari blok pang-pang I atau masyarakat biasanya lebih banyak

menyebutnya dengan sebutan blok muara, Mereka mendata fakir miskin

yang berada di sekitar blok nya atau lingkungannya, dan begitu juga

masyarakat nelayan di blok-blok lainnya. selain itu mereka juga

membantu dalam mengkordinir zakat yang ada dilingkungan sekitarnya

serta menyerahkan hasil zakatnya kepondok zakat jika berlebih atau

mengambil zakat yang ada dipondok zakat ketika hasil zakat yang mereka

dapatkan tidak memenuhi jumlah data fakir miskin yang ada di

lingkungan mereka.

memang pada umumnya di blok muara ini mayoritas

masyarakatnya bekerja sebagai nelayan sehingga mushola-mushola yang

berada di blok muara ini diurus dan dikelola oleh masyarakat nelayannya

sendiri. Selain itu, alasan mengapa blok muara mayoritas penduduknya

adalah nelayan karena di blok muara ini daerahnya lebih dekat dengan laut

ketimbang blok-blok lainnya, sehingga masyarakat yang tingal di blok

muara ini lebih cenderung memilih pekerjaan sebagai nelayan. Menurut

peneliti keterbiasaan masyarakat menyebutkan blok karang baru sebagai

blok muara ini selain karena daerahnya yang berdekatan dengan laut

penamaan blok muara ini juga di ambil karena kata laut dalam bahasa

Page 89: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

74

Eretannya atau dalam bahasa jawannya adalah muara sehingga terciptalah

penamaan blok muara.

Gambar 4.1 Alur Peran Masyarakat Nelayan

E. Pengaruh Pondok zakat Terhadap Masyarakat Nelayan

Setiap lembaga yang berdiri pasti memiliki peranan dan pengaruhnya

terhadap lingkungan sekitar, baik pengaruh yang dirasakan dalam jumlah

besar maupun kecil atau baik pengaruh yang positif maupun negatif. Pondok

zakat yang berdiri di Desa Eretan sejak tahun 2006 pastinnya memiliki

pengaruh terhadap masyarakat sekitarnya. Menurut para informan penelitian

ini pengaruh-pengaruh yang dirasakan antara lain adalah:

1. Pengaruh dalam bidang Agama

Di dalam divisi yang ada di Pondok zakat terdapat divisi yang

menangani tentang sosial dan keagama yaitu divisi pengembangan sosial

keagamaan. Seperti yang talah di jelaskan dalam penjelasan tiap divisinya,

divisi sosial keagamaan ini menjadi ujung tombak keberadaan Pondok

zakat Al-ikhlas karena progam-progam keagamaan di distribusikan

melalui divisi ini. Progam-progam tersebut diantarannya adalah santunan

untuk guru-guru ngaji, imam rawatib, guru-guru Madrasa Diniyah

Peran Masyarakat

Nelayan

TenagaUang

Pondok Zakat Pondok Zakat

Masyarakat

Page 90: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

75

Awaliyah (MDA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada di Desa Eretan-

Wetan secara periodic atau berkala, selain itu divisi ini juga memberikan

tunjangan sarana/fasilitas ibadah yang membutuhkan.

Dari penjelasan diatas, dalam menangani atau memperbaiki agama

masyaraka Eretan atau khusunya masyarakat nelayan pondok zakat

memang tidak terjun langsung dalam mengajarkan atau terjun langsung

dalam menceramahi masyarakat yang biasanya dilakukan tiap satu minggu

sekali di mushola-mushola tertentu. Dalam hal ini pondok zakat hanya

memberikan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dari beberapa

kegiatan yang dilakukan oleh tiap mushola, contohnya pada mushola

Nurul Iman yang berada di blok pang-pang I para anggota musholanya

melakukan kegiatan rutin yaitu setiap harinnya kecuali hari minggu malam

senin setiap ba’da solat magrib sampai isya dilakukan untuk mengaji

anak-anak yang dipandu oleh beberapa guru ngaji laki-laki dan

perempuan, kemudian juga setiap satu minggu sekali tepatnya pada hari

minggu malam senin, mushola ini mendatangkan penceramah dari Desa

Eretan maupun lain Desa Eretan untuk ceramah di mushola Nurul Iman.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengayomi

dan membimbing masyarakat Eretan Wetan baik dari generasi tua mapun

muda agar lebih mengenal dan memahami agama dengan baik lagi.

Kegiatan-kegiatan yang telah dipaparkan diatas memang tidak

dilakukan pondok zakat secara langsung, menurut peneliti hal ini bisa

dikarenakan jumlah anggota pondok zakat yang minim dan juga karena

dalam setiap kegiatan pastinya terdapat orang yang lebih professional dan

menguasai hal-hal tersebut sehingga Pondok zakat hanya membantu

prosesnya saja. Namun dari hasil penelitian ini menurut peneliti upaya

pondok zakat dalam membantu kelancaran proses kegiatan-kegiatan

tersebut memiliki peranan yang cukup besar, karena dengan adanya

bantuan dari pondok zakat berupa santunan untuk pengajar-pengajar dan

Page 91: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

76

penceramah setiap tahunnya dapat meningkatkan semangat serta motivasi

dalam menjalankan kegiatan, selain itu santunan ini juga guna

memberikan penghargaan kepada para pengajar dan penceramah Desa atas

jerih payah yang mereka berikan dalam satu tahunnya. karena memang

tidak sedikit guru-guru ngaji atau penceramah di desa-desa kurang

mendapatkan perhatian dari wargannya, sehingga peranan pondok zakat

ini berpengaruh positif pada kegiatan tersebut. Kemudian selain dari itu

kegiatan pondok zakat juga secara tidak langsung telah mengajarkan salah

satu ajaran agama Islam tentang kewajiban masyarakat sebagai mahluk

sosial yaitu kebersamaan dan saling berbagi.

2. Pengaruh dalam bidang sosial

Seperti yang telah di jelaskan bahwasannya divisi pengembangan

sosial keagamaan Dalam bidang sosial menjadi ujung tombak keberadaan

Pondok zakat. Sehinga selain berpengaruh dalam bidang agama

keberadaan Pondok zakat juga memiliki pengaruh sosial bagi masyarakat

di Desa Eretan khusunya masyarakat nelayan yang menurut informan

Pondok zakat jumlah masyarakat miskinnya masih tergolong banyak.

Pengaruh pengaruh tersebut salah satunya diperoleh dari kegiatan-kegiatan

Pondok zakat yang di progamkan oleh divisi pengembangan sosial

keagamaan yaitu dengan adanya pengadaan mobil ambulan murah bagi

keluarga miskin, pebagian sembako ketika musim paceklik, kesehatan

masyarakat dan dana pralaya atau penyediaan kain kafan.

Selain dari progam-progam yang diberikan oleh divisi

pengembangan sosial keagamaan, divisi pemberdayaan ekonomipun ikut

serta dalam memberikan progam yang berpengaruh bagi masyarakat Desa

Eretan Wetan Progam tersebut adalah progam pengadaan Baitul Mal Wa

Tamwil atau yang biasa disebut juga dengan progam BMT. Progam BMT

ini diadakan sekaligus membekukan divisi pemberdayaan ekonomi

Page 92: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

77

sehingga anggota yang termasuk dalam divisi pemberdayaan ekonomi

konsen terhadap BMT. Progam BMT ini diadakan untuk membantu

masyarakat Desa Eretan Wetan dalam mengembangkan usahannya, selain

itu BMT juga di adakan agar masyarakat Eretan yang membutuhkan

bantuan dalam bentuk uang tidak terjerat oleh pinjaman rentenir yang

dimana rentenir ini menerapkan sistem melipat gandakan sekian persen

dari hutang yang kita pinjam setiap harinnya.

Pola kerja yang dilakukan BMT yaitu dengan cara memberikan

pinjaman atau modal kepada masyarakat Desa Eretan yang membutuhkan,

jumlahnya di sesuaikan oleh usaha atau kebutuhan apa yang mereka

perlukan kemudian pembayaran bisa dilakukan dengan cara menyicil atau

tunai. Tetapi dari setiap pembayaran yang dilakukan akan dikenakan infak

yang tidak ditentukan jumlahnya. Namun progam BMT yang dijalankan

oleh Pondok zakat ini tidak berjalan sesuai harapan dimana banyak

ditemukan kendala-kendala seperti sulitnya masyarakat eretan dalam

membayarkan hutangnya sehingga Pondok zakat mengalami kerugian

besar seperti yang diungkapkan oleh ketua Pondok zakat.

“pemberdayaan ekonomi kan sekarang dibekukan dulu,

karena memang sudah dialokasikan sebesar 70 juta dibentuk untuk

pemodalan awal BMT, kebetulan ya kurang maksimal lah karena

tingkat kemacetannya sekitar50% lebihlah hampir 60% karena

memang ketika dana itu kita tarik itu hanya dari 70% tarolah di

potong dana administrasi apalah sekitar 5 juta itu hanya kembali

sekitar 28 juta aja.”75

Dari progam-progam sosial pondok zakat yang telah dijabarkan

diatas, pastinya terdapat pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh

masyarakat Desa Eretan. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa di analisa dari

75

Iyon Supriyono, Ketua Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29/03/2015, Eretan-Wetan

Indramayu

Page 93: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

78

keadaan masyarakat Desa Eretan yang kurang mampu menjadi lebih

terbantu dengan adanya progam yang dilakukan oleh Pondok zakat.

Page 94: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan penelitian yang peneliti lakukan bahwasannya

masyarakat nelayan memiliki peranan dalam mengembangkan organisasi

sosial Pondok zakat. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Eretan Wetan

bekerja sebagai nelayan sehingga Peningkatan kualitas dari Pondok zakat

yang semakin tahun semakin meningkat pastinya tidak lepas dari peranan

masyarakat sekitar atau peranan dari masyarakat nelayan eretan yang memang

80% sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Peranan dalam

setiap masyarakat memang sangat diperlukan agar setiap masyarakat dapat

berinteraksi satu sama lain. Begitu pula dengan masyarakat nelayan Eretan,

mereka melakukan peranan agar dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan

perilaku orang-orang sekelompoknya. Peranan-peranan yang dilakukan

masyarakat nelayan antara lain adalah peranan menyumbang dalam bentuk

uang dan peranan menyumbang dalam bentuk tenaga.

Menyumbang dalam bentuk uang memang banyak dilakukan oleh

masyarakat nelayan karena selain praktis, menyumbang dalam bentuk uang

juga diyakini banyak berpengaruh besar dalam membantu kelancaran kinerja

Pondok zakat, karena memang sebagian besar kinerja yang dilakukan pondok

zakat adalah membantu fakir miskin, orang yang membutuhkan dan kegiatan

sosial yang ada di Desa Eretan Wetan. Selain menyumbang dalam bentuk

uang, menyumbang dalam bentuk tenaga juga dilakukan oleh masyarakat

nelayan Eretan, menyumbang dalam bentuk tenaga ini sifatnya gotong

royong. Sumbangan ini biasannya dilakukan setahun sekali yaitu ketika bulan

ramadhan dimana pondok zakat melaksanakan salah satu progam kerjannya

yaitu mengelola zakat, baik zakat fitrah, zakat maal ataupun infak. Para nelayan

Page 95: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

80

Eretan biasannya membantu dalam mendata fakir miskin yang ada di blok nya

atau di sekitar lingkungannya.

B. Saran

Bagi masyarakat nelayan yang ada di Desa Eretan-Wetan agar lebih

meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pondok zakat Eretan.

Serta diharapkan dapat memelihara dan mempergunakan sarana dan prasarana

yang telah diberikan oleh Pondok zakat dengan baik dan turut serta dalam

membantu kelancaran progam-progam yang telah di adakan oleh Pondok

zakat, contohnya Progam BMT.

Saran dan masukan juga ditujukan untuk Pondok zakat. Untuk Pondok

zakat diharapkan mampu mempertahankan progam-progam yang telah ada,

selain itu diharapkan untuk kedepannya kinerja anggota Pondok zakat lebih

baik dan lebih maksimal, sehingga tidak terjadi lagi kerugian seperti kerugian

yang dialami akibat kurang maksimalnya kinerja ketika menjalankan progam

BMT.

Untuk pemerintah diharapkan dapat membantu dalam memfasilitasi

kebutuhan Pondok zakat sehingga organisasi Pondok zakat ini dapat

menjalankan progamnya sesuai dengan visi dan misi.

Saran diajukan juga untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

diharapkan dapat menambah banyak referensi tentang masyarakat pesisir

pantai, sehingga dapat membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang

membahas tentang masyarakat pesisir pantai.

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan aspek

lain dari penelitian ini, misalnya peneliti melakukan penelitiannya terkait

dengan kehidupan masyarakat nelayan, atau meneliti tentang pengaruh

lembaga-lembaga keagamaan bagi masyarakat sekitar. Sehingga hal ini dapat

menambah pengetahuan serta referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

Page 96: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Dindin, Tingkat Partisipasi Masyarakat Petani, Nelayan, dan Buruh

dalam Pembangunan. Skripsi pada pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, jakarta, 2003

Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003

Budhisantoso, Kehidupan Masyarakat Nelayan di Muncar (Kabupaten

Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur), Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1991

Budiaman, Strategi Adaptasi Masyarakat Nelaya Dalam Menghadapi Masa Lanjut

Usia. Skripsi Universitas Indonesia. Depok, 2002, h.21

Casmin, “Eretan Kami Berkarya”, Eretan: Pondok Zakat, 2014

Catatan lapangan, http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan, diaksess pada

29 januari 2014 pukul 09:38

E.Pinontoan Anglyane, “Peran Lembaga Sosial Keagamaan dalam

Penanggulangan Kemiskinan”. Skripsi pada pasca sarjana Universitas

Indonesia 1992

Endah, Candra, “Pemukiman Nelayan”, Skripsi TEKNIK-UI

Etzioni, Amita. Organisasi-Organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia

(UI-Press), 1985

Hari, Susanto, “ Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Indonesia”, Masyarakat

Indonesia, Jakarta, agustus 1986

Hidayat, Herman, Masyarakat Indonesia, jilid XII Nomer 2, Jakarta: Lipi, 1986,

h. 229

Instrument penelitian,

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teknik-pengumpulan-

data-dan-instrumen-penelitian. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 14.20

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006

Keaneka ragaman hayati.

http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/9822/KEANEKARAGAMAN-HAYATI-

Page 97: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

82

LAUT-INDONESIA-TERBESAR-DI-DUNIA/?category_id. Di akses 12

januari pukul 06.15

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta,2009

M. Elly , dan Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2007

Maryati, kun dan suryawati, juju. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. (Jakarta: esis,

2012), h. 66

Marzali, Amri. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana

Pranada Media Group, 2005

Moekijat, Pengembangan Organisasi. Bandung: PT Rosdakarya Bandung, 1995

Nugraha Ilham, Agama dan Organisasi Agama, www.hanz-one.blogspot.com, 7

Januari 2014.

Nuraini, “Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Nelayan Mouroami di Pulau

Tidung Kepulauan Seribu”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007

Objek dan metode penelitian,

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/449/jbptunikompp-gdl-megimaulan-

22401-4-babiii.pdf. Di akses pada 10 januari, pukul 14.30

Oetojo, Boedhi, Pengembangan Organisasi, http://www.ut.ac.id, 18 November

2014

Pengertian observasi, http://mastarmudi.blogspot.com/2010/07/pengertian-

observasi.html. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 19.10

Pengertian sampel, http://konawe-online.blogspot.com/2012/07/definisi-populasi-

dan-sampel-menurut.html diakses pada 9 januari 2015 jam 7.25

Pengolahan dan analisis data hasil penelitian, http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_8.pdf. Diakses pada 12

januari 2014 pukul 19.44

Rahardjo, Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001) h. 2.1

Salam, syamsir, dan fadhilah, amir. Sosiologi pedesaan. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Page 98: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

83

Soebandi, slamet, “Pemberdayaan Kehidupan Nelayan Guna Meningkatkan

Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Pembangunan

Nasional” jurnal Tanhana Dharmma Mangrva 2002

Soekanto, soerjono. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2012

Status social, http://id.wikipedia.org/wiki/Status_sosial. Diakses pada 12 januari

2014 pukul 10.55

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2013

Sukmadinata, Syaodih Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta:

Uin Press, 2008

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Sekolah Pascasarjana

Uhamka, Jakarta

Tim penyusun, Telaah Histori Pondok Zakat Al-ikhlas Eretan. Eretan: Al-ikhlas

Press, 2009

Page 99: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

84

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Assalamu’alaikum Wr.Wb…

Selamat pagi/siang/sore/malam. Saya Dine Ayu Ertanti, mahasiswa

Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sedang melakukan penelitian skripsi tentang “Peran Masyarakat Nelayan

Dalam Upaya Pengembangan Organisasi Sosial Keagamaan Di Desa Eretan Wetan,

Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu”.

Adapun variabel atau dimensi yang akan diamati, yaitu: 1). Peran Masyarakat

Nelayan Dalam Pengembangan Pondok Zakat Ai-ikhlas. Bapak/ibu akan saya

wawancarai sesuai dengan kualifikasi tujuan penelitian dan kemampuan yang

bapak/ibu miliki untuk menjawab.

Untuk keperluan tersebut, dengan segala hormat saya memohon kesediaan

bapak/ibu sebagai: _____________ nelayan, pemegang kepentingan di Desa Eretan-

Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu untuk saya wawancarai.

Data Responden

Nama Responden Terpilih :

Jenis Kelamin Responden :

Nomor Telepon :

A. Kepada Masyarakat Nelayan

1. Bagaimana kegiatan nelayan setiap harinnya?

2. Menurut bapak karakteristik masyarakat nelayan yang dulu dan sekarang itu

seperti apa?

3. Apakah bapak mengetahui keberadaan pondok zakat?

Page 100: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

85

4. Apa yang bapak ketahui?

5. Adakah peranan bapak terhadap Pengembangan Pondok Zakat?

6. Selain dari peranan tersebut adakah peranan lainnya? Seperti ikut serta dalam

kepanitiaan?

7. Menurut bapak adakah pengaruh adanya pondok zakat bagi masyarakat

nelayan atau pengaruh pondok zakat terhadap bapak pribadi? Baik secara

ekonomi maupun agama?

8. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

B. Kepada Anggota Pondok Zakat

1. Dalam mengenal pondok zakat, bisakah bapak ceritakan sedikit mengenai

berdirinya pondok zakat?

2. Bagaimana kinerja pondok zakat setiap Perdivisi?

3. 80% Masyarakat Eretan-wetan bekerja sebagai nelayan, adakah peranan

masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan pondok zakat?

4. Selain peranan yang telah disebutkan adakah peranan lainnya yang dilakukan

masyarakat nelayan?

5. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat Eretan-

Wetan khususnya masyarakat nelayan?

C. Kepada Anggota KUD Misaya Mina

1. Apakah bapak mengetahui bagaimana karakteristik masyarakat nelayan

sekarang dan dahulu ketika belum adanya organisasi keagamaan di Eretan-

Wetan?

2. Apakah bapak mengetahui bagaimana peranan masyarakat nelayan terhadap

pengembangan Pondok Zakat Al-ikhlas?

Page 101: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

86

3. KUD adalah koprasi unit desa yang juga menaungi masyarakat nelayan,

adakah peranan KUD dalam pengembangan Pondok Zakat?

4. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

D. Kepada Tokoh Agama

1. Bagaimana karakteristik masyarakat nelayan sebelum dan sesudah adanya

Pondok Zakat?

2. Menurut bapak adakah peranan masyarakat nelayan dalam mengembangkan

Pondok Zakat Al-ikhlas?

3. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat Eretan

Wetan khususnya masyarakat nelayan?

4. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

PENUTUP

Demikianlah wawancara yang saya lakukan. Terimakasih atas kesediaanya,

saya mohon maaf apabila dalam wawancara terdapat kesalahan dan kekhilafan. Atas

kesediaanya saya ucapkan terimakasih banyak.

Selamat pagi/siang/sore/malam.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Page 102: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

87

Lampiran 2

INSTRUMEN WAWANCARA

A. Masyarakat Nelayan di Desa Eretan-Wetan

Petunjuk pengisian

1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pertanyaan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan

aktivitas keseharian anda sebelum menentukan jawaban.

Identitas responden

Nama : ……………………………………………….

Jenis Kelamin : ……………………………………………….

No. Telepon : ……………………………………………….

WAWANCARA PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM

UPAYA PENGEMBANGAN ORGANISASI SOSIAL

KEAGAMAAN DI DESA ERETAN WETAN, KECAMATAN

KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU

1. Bagaimana kegiatan nelayan setiap harinnya?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 103: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

88

2. Menurut bapak karakteristik masyarakat nelayan yang dulu dan sekarang itu

seperti apa?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

3. Apakah bapak mengetahui keberadaan pondok zakat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

4. Apa yang bapak ketahui?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...

5. Adakah peranan bapak terhadap Pengembangan Pondok Zakat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

6. Selain dari peranan tersebut adakah peranan lainnya? Seperti ikut serta dalam

kepanitiaan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………..

7. Menurut bapak adakah pengaruh adanya pondok zakat bagi masyarakat

nelayan atau pengaruh pondok zakat terhadap bapak pribadi? Baik secara

ekonomi maupun agama?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 104: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

89

Lampiran 3

PEDOMAN OBSERVASI

Mulailah segala kegiatan dengan mengucapkan basmalah. Identifikasi dan

pahami variabel penelitian yang diteliti, adapun variabel penelitian yang akan diteliti

adalah peran masyarakat belayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial.

Dalam observasi, semua indra peneliti harus menjadi alat penelitian yang peka

dan terintegrasi secara aktif serta dapat diandalkan. Variabel atau dimensi yang akan

diamati yaitu:

1. Peran masyarakat nelayan dalam pengembangan Pondok Zakat

Amatilah secara mendalam dan seksama tentang peran masyarakat nelayan

dalam pengembangan Pondok Zakat!

Identifikasi peran masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan

pondok zakat

2. Keadaan kegiatan pondok zakat di Desa Eretan-Wetan

Mengamati kegiatan Pondok Zakat di Desa Eretan-Wetan

Mengamati lingkungan sekitar lingkungan Pondok Zakat

Melihat sarana dan prasarana di desa Eretan-Wetan

Setelah selesai melakukan pengamatan, kroscek kembali data pengamatan

yang telah dilakukan dan catat secara jelas. Akhiri dengan berfikir positif dan

hamdalah.

Page 105: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

90

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

1. Masyarakat Nelayan Eretan-Wetan

A. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : H. Tadi

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : -

Tanggal Wawancara : 18 November 2014

Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan nelayan setiap harinya?

Jawab :

Ya kegiatannya berlayar, dateng berlayar lagi stok modal lagi berlayar

lagi. Tapi nelayan sekarang sedang kesusahan gara-gara BBM naik jadi ini

masih belum berlayar lagi.

2. Menurut bapak karakteristik masyarakat nelayan yang dulu dan sekarang

itu seperti apa?

Jawab :

ya sekarang mah insya allah udah bagus udah ngerti semua, di blok muara

di prempu juga, udah gitu kan ada mushola juga di laut di deket eretan

kulon, nelayan-nelayan pada jama’ah disana. Pengetahuan juga bagusan

sekarang. Dulu sekitar sini banyak yang mabok, banyak yang berantem

masyarakat nelayan sekitar sini tapi sekarang mah udah gak ada.

Alhamdulillah orang nelayan sekarang mah sudah suka sodaqoh walaupun

sedikit-sedikit.

Page 106: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

91

3. Apakah bapak mengetahui keberadaan Pondok Zakat?

Jawab:

ya taulah, semuanya juga tau ada Pondok Zakat Cuma ya ada yang

menjalankan ada yang tidak

4. Apa yang bapak ketahui?

Jawab:

ya taulah pokonya mah, zakat, sumbangan sama yang lainya.

5. Adakah peranan bapak terhadap Pengembangan Pondok Zakat?

Jawab:

ya paling sumbangan uang, zakat juga atau kalo ada bangunan bangunan

apa yang mau di buat kita sumbang. Sekarang masyarakat udah pada

ngerti.

6. Selain dari peranan tersebut adakah peranan lainnya? Seperti ikut serta

dalam kepanitiaan?

Jawab:

ya kalo bapak pribadi si paling nyumbang sama zakat aja

7. Menurut bapak adakah pengaruh adanya pondok zakat bagi masyarakat

nelayan atau pengaruh pondok zakat terhadap bapak pribadi? Baik secara

ekonomi maupun agama?

Jawab:

ya kalo orang yang mengerti mah pasti ada pengaruhnya, kaya pengaruh

agama ya ada karena katanya kan kalo orang menyumbang pasti akan

dikasih sama allah berlipat ganda.

8. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

Jawab :

ya bapak kan dulu jadi nelayan kurcus atau nelayan asli, ngerti sama

agama ngerti sama solat tapi ya kaya gitu tuh sugesti karna katanya kalo

Page 107: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

92

gak nadranan bakal gimana gimana di laut bakal tersesat. Nah sekarang

setelah lebih banyak mendalami agama, banyak dengerin ceramah ya kaya

kayanya di hati agak gak sreg buat melakukan itu.

B. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : Asmanto

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : -

Tanggal Wawancara : 19 November 2014

Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan nelayan setiap harinya?

Jawab :

Gak tentu si setiap harinya, kadang berlayar kadang dirumah.

2. Menurut bapak karakteristik masyarakat nelayan yang dulu dan sekarang

itu seperti apa?

Jawab :

ya masalah ekonomi sekarang dari pada dulu mah Alhamdulillah, terus

kamu juga kan tau sekarang mushola Nurul Iman juga maju tapi ya

namanya juga nelayan kalo lagi libur ya melaksanakan solat kalo sedang

berlayar ya gak tau. Terus ya alhamdulillah kalo nelayan sekarang tuh

lebih bagus dari pada yang dulu, masa masa panceklik sekarang tuh

Alhamdulillah sudah dapat ditasi oleh nelayan.

3. Apakah bapak mengetahui keberadaan Pondok Zakat?

Jawab:

sebenernya tau semua ada pondok zakat tuh, ya kadang kadang namanya

juga manusia kadang ada yang ini kadang ada yang itu.

4. Apa yang bapak ketahui?

Jawab:

Page 108: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

93

ya sampe pergantian pergantian ketua juga tau.

5. Adakah peranan bapak terhadap Pengembangan Pondok Zakat?

Jawab:

ya walaupun sedikit sediki juga bapak mah Alhamdulillah masih

nyumbang

6. Selain dari peranan tersebut adakah peranan lainnya? Seperti ikut serta

dalam kepanitiaan?

Jawab:

Ya karna bapak bukan panitia jadi ya enggak

7. Menurut bapak adakah pengaruh adanya pondok zakat bagi masyarakat

nelayan atau pengaruh pondok zakat terhadap bapak pribadi? Baik secara

ekonomi maupun agama?

Jawab:

ya ada, kan sumbangan-sumbangan dari orang-orang pasti dikeluarkan,

lagian ya kadang masyarakatnya juga menyalah gunakan, seperti Progam

BMT yang dipinjemin uang buat modal tapi pas kembalinya macet-macet.

8. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

Jawab :

Karna sekarang banyak orang yang pinter jelasnya si gitu, jadi sekarang

kan musyrik, kan nadranan diadain 2 tahun sekali tapi gak tau ini mau di

adain lagi apa mau dihilangkan.

2. Kepada Anggota Pondok Zakat

A. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : H. Iyon Supriyono

Jabatan : Ketua Pondok Zakat

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Page 109: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

94

No. Telepon :081320591908

Tanggal Wawancara : 18 November 2014

Pertanyaan

1. Dalam mengenal pondok zakat, bisakah bapak ceritakan sedikit mengenai

berdirinya pondok zakat?

Jawab :

Singkatnya berawal dari kasus BLT pemberian pemerintah yang kurang

merata sehingga beberapa dari masyarakat Eretan-Wetan ini berembuk

dan menghasilkan Pondok Zakat ini.

2. Bagaimana kinerja pondok zakat setiap Perdivisi?

Jawab :

ya memang kinerja kita kondisional, ya kaya sembako itu yang ngurusin

divisi keagamaan, nah itu memang subsidinya tidak langsung, kan tidak

dalam bentuk tunai, kalo misalkan dalam bentuk tunai ada lagi di

kesejahteraan umat setiap kali lebaran, terus yang lainnya dalam bentuk

progam seperti kain kafan dan ambulan gratis, kalo yang pemberdayaan

ekonomi itu kan kita lagi bekukan menjadi BMT.

3. 80% Masyarakat Eretan-wetan bekerja sebagai nelayan, adakah peranan

masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan pondok zakat?

Jawab :

peranan masyarakat nelayan khusunya nelayan besarkan memang zakat

dan sumbangannya masuk dan kita kelola kedalam empat divisi.

4. Selain peranan yang telah disebutkan adakah peranan lainnya yang

dilakukan masyarakat nelayan?

Jawab : ya selain sumbangan dan zakat yang masuk peranan yang lain

tidak begitu menonjol sih tapi memang ada karena kita kan bekerja sama

dengan mushola-mushola di Eretan yang dimana pengurus mushola-

mushola tersebut ada masyarakat nelayannya.

Page 110: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

95

5. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat

Eretan-Wetan khususnya masyarakat nelayan?

Jawab: ya pastinya ada tapi memang pengaruhnya tidak dalam bentuk

yang nyata, ya contohnya aja pada musim panceklik pada saat nelayan

sedang susah untuk berlayar kita beri sumbangan berupa sembako dll.

B. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : Casmin

Jabatan : Sekretaris

Tempat Wawancara : Masjid Ai-ikhlas

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 085224300377

Tanggal Wawancara : 15 November 2014

Pertanyaan

1. Dalam mengenal pondok zakat, bisakah bapak ceritakan sedikit mengenai

berdirinya pondok zakat?

Jawab :

Jadi sejarah pondok zakat itu memang tidak bisa lepas dengan kondisi dan

keadaan masyarakat eretan sendiri yang mana masyarakat eretan ini

mayoritas adalah nelayan, momentum berdirinya pondok zakat itu

awalnya adalah karena waktu awal-awal pemerintah SBY sebagai

kompensasi dari kenaikan bbm kemudian membuat progam BLT bantuan

langsung untuk masyarakat yang dilkukan secara tunai dan waktu itu

mungkin belum tersosialisasi dengan baik akhirnya ada sebagian

masyarakat yang merasa kecewa karena mereka tidak menjadi peserta atau

tidak medapatkan BLT itu, hingga akhirnya sebagian dari mereka marah

dan merusak fasilitas yang ada di desa, nah itu semua membuat

keprihatinan yang sangat mendalam sehingga akhirya para founder

fatherlah katakan seperti itu orang-orang yang ada di Al-ikhlas kemudian

Page 111: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

96

melakukan rempuk desa yang salah satu agendanya adalah melakukan

pemberdayaan masyarakat miskin yang kemudian dari pertemuan itu

dikremas dalam konsep acara halal bihalal pada akhirnya kemudian sampe

pada upaya mendirikan lembaga yang lebih permanen maka pondok

zakatlah akhir dari proses itu.

2. Bagaimana kinerja pondok zakat setiap Perdivisi?

Jawab :

Kita terdapat 4 divisi, pertama divisi lembaga ini hanya mengelola 1 astaf

berarti hanya 2,5% sementara untuk fakir miskin ghorin kita kumpulkan

dalam divisi kesejahteraan umum ini langsung yang kita distribusikan

sebanyak 37,5% dari seluruh pemasukan ini kita berikan kepada

masyarakat miskin yang umumnya adalah nelayan yang ada di desa eretan

baik itu dalam progam BLT sifatnya langsung, nah ada juga yang sifatnya

berprogam, nah yang sifatnya berprogam ini adanya di divisi sosial

keagamaan sama juga 37,5% karena terdiri dari 3 astaf fisabilillah ibnu

sabil dan mualaf. Jadi kalo diperincikan ya 1 persen untuk amil yang ada

dalam divisi kelembagaan operasional lembaga kemudian 37,5 persen

untuk fakir miskin ghorim yang biasanya dalam bentuk BLT

3. 80% Masyarakat Eretan-wetan bekerja sebagai nelayan, adakah peranan

masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan pondok zakat?

Jawab :

Yah secara umum memang sangat besar sangat dominan karena memang

mayoritas masyarakat eretan adalah nelayan ada yang secara pribadi

sebagai warga desa eretan ada yang terlembaga kan dalam lembaga

lembaga yang menaungi masyarakat nelayan secara khusus contoh KUD,

nah KUD ini juga besar perananya dalam membesarkan pondok zakat

dengan masyarakat lainnya yang memang kalo harus di itung atau di

bedah satu-satu memang mayoritas adalah masyarakat nelayan, baik

nelayan tangkap ataupun mereka pengusaha yang sudah ada di darat yang

Page 112: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

97

mendapatkan banyak rezeki dari hasil ikan ini hasil nelayan ini secara

umum gambarannya seperti ini.

4. Selain peranan yang telah disebutkan adakah peranan lainnya yang

dilakukan masyarakat nelayan?

Jawab :

Dalam membangun jaringan data kita berkordinasi dengan pengurus

musola, nah pengurus musola ini memang beragam profesi beragam

kemampuannya tapi ya juga banyak dari mereka yang memang lebih

nelayan yang sekaligus juga adalah pengurus musola, nah disanalah

mereka membantu kita baik dalam pendataan mustahiq-mustahiq yang ada

didaerah sekitar mereka maupun ketika pendistribusiannya sehingga kita

terbantu dalam proses itu.

5. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat

Eretan-Wetan khususnya masyarakat nelayan?

Karna memang sifatnya masih banyak yang komsumtif sehingga secara

faktual memang Pondok Zakat belum bisa mewujudkan satu hal yang

besar, tapi kalo dalam membangun masyarakat akan pentingnya

kebersamaan akan pentingnya kita saling berbagi maka Alhamdulillah

Pondok Zakat sudah memberikan pencerahan akan hal itu.

C. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : Ahmad Sekhu

Jabatan : Divisi Oprasional dan Kelembagaan

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : -

Tanggal Wawancara : 18 November 2014

Pertanyaan

Page 113: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

98

1. Dalam mengenal pondok zakat, bisakah bapak ceritakan sedikit mengenai

berdirinya pondok zakat?

Jawab :

awalnya memang karna BLT yang kurang merata, sehingga terfikirkan

oleh masyarakat Eretan yang mengerti kurang lebih seperti itu untuk

segera membentuk lembaga pemberdayaan ekonomi lemah dengan

memanfaatkan dana zakat yang ada.

2. Bagaimana kinerja pondok zakat setiap Perdivisi?

Jawab :

ya setiap sumbangan dan zakat masyarakat Eretan setiap tahunya

dimasukan kedalam 4 bidang itu, ke divisi oprasional, divisi keagamaan,

divisi sosial dan divisi perekonomian.

3. 80% Masyarakat Eretan-wetan bekerja sebagai nelayan, adakah peranan

masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan pondok zakat?

Jawab :

Biasanya peranan masyarakat nelayan itu berupa sumbangan dan zakat.

4. Selain peranan yang telah disebutkan adakah peranan lainnya yang

dilakukan masyarakat nelayan?

Jawab :

Ya paling peranan lainnya seperti bantu-bantu kita aja kalo misalkan ada

progam, biasanya ketika bulan ramadhan seperti bantu-bantu berupa

mendata fakir miskin yang ada di lingkungannya.

5. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat

Eretan-Wetan khususnya masyarakat nelayan?

Jawab :

Iya ada, karna masalah yang terjadi di Eretan ini khususnya dibidang

ekonomi walaupun belum bisa terpecahkan tapi setidaknya kita dapat

meringankan beban tersebut. Tapi kalo dalam bidang prestasi khusus

masih belum ada mungkin itu butuh waktu yang lama.

Page 114: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

99

3. Kepada Anggota KUD Misaya Mina

A. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : Mohammad Nur

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 082127450127

Tanggal Wawancara : 17 November 2014

Pertanyaan

1. Apakah bapak mengetahui bagaimana karakteristik masyarakat nelayan

sekarang dan dahulu ketika belum adanya organisasi keagamaan di

Eretan-Wetan?

Jawab :

Masyarakat yang dulu sama masyarakat yang sekarang si udah beda ya,

masyarakat yang sekarang mah udah pada ngerti, anak-anaknya juga udah

pada disekolahin bahkan banyak yang ke pesantren. Kalo yang dulu mah

masih pada jauh sama agama.

2. Apakah bapak mengetahui bagaimana peranan masyarakat nelayan

terhadap pengembangan Pondok Zakat Al-ikhlas?

Jawab :

ya kan setiap bulan ramadhan kan biasanya banyak kan yang ngasih

sumbangan sama zakatnya ke pondok zakat, disinikan memang mayoritas

masyarakatnya nelayan, walaupun juragan juga dia tetep termasuk ke

dalam masyarakat nelayan, walaupun di blok muara yang memang

mayoritas nelayan juga adalah yang ngasih mah.

3. KUD adalah koprasi unit desa yang juga menaungi masyarakat nelayan,

adakah peranan KUD dalam pengembangan Pondok Zakat?

Page 115: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

100

Jawab :

Iya kan Pengurus, pengawas dan karyawan gaji setiap bulannya di potong

2,5% untuk Pondok Zakat.

4. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

Jawab :

Ya tadi karna sekarang banyak masyarakat nelayan yang ngerti makanya

nadranan tuh sekarang sudah malas dilakukan.

4. Kepada Tokoh Agama

A. Profil Narasumber dan Keterangan Waktu

Nama : Saifudin Zuhri

Tempat Wawancara : Rumah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Telepon : 085224223301

Tanggal Wawancara : 18 November

Pertanyaan

1. Bagaimana karakteristik masyarakat nelayan sebelum dan sesudah adanya

Pondok Zakat?

Jawab:

Masyarakat nelayan dulu masih bersifat hinduisme seperti adanya sesajen

laut dan tidak diperbolehkannya membaca bismillah ketika memasuki

laut, kalau masyarakat nelayan sekarangkan sudah tidak seperti itu.

2. Menurut bapak adakkah peranan masyarakat nelayan dalam

mengembangkan Pondok Zakat Al-ikhlas?

Jawab:

Page 116: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

101

Ya sumbangan dan zakat yang di kelola sama Pondok Zakat kan bersifat

umum jadi masyarakat nelayan juga sumbangan dan zakatnya masuk

kesitu.

3. Menurut bapak adakah pengaruh Pondok Zakat terhadap masyarakat

Eretan Wetan khususnya masyarakat nelayan?

Jawab :

Ya banyaklah, salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

eretan-wetan.

4. Apakah bapak Mengetahui alasan pudarnya perayaan nadranan di desa

Eretan-wetan ini?

Jawab:

Pengetahuan keagamaan di desa eretan wetan sudah tinggi, sehingga hal-

hal seperti itu sudah di anggap musyrik.

Page 117: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

102

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

Beberapa variabel dan sub variabel atau dimensi yang akan diamati, yaitu:

1) Peran masyarakat nelayan dalam pembangunan Pondok Zakat

Hasil pengamatan secara mendalam dan seksama tentang peran masyarakat

nelayan dalam pengembangan Pondok Zakat.

a. Identifikasi peran masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan

pondok zakat.

Hasil :

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan bahwasanya terdapat peranan

dari masyarakat nelayan dalam mengembangkan Pondok Zakat Al-ikhlas.

Peranan yang dilakukan melalui sumbangan dalam bentuk uang yang

langsung diberikan oleh Pondok Zakat dan juga sumbangan dalam bentuk

tenaga yang biasa dilakukan dalam bentuk gotong royong.

2) Keadaan kegiatan pondok zakat di Desa Eretan-Wetan

a. Mengamati kegiatan Pondok Zakat di Desa Eretan-Wetan

Hasil :

Kegiatan Pondok Zakat secara umum berjalan dengan baik. Kegiatan-

kegiatan tersebut berupa santunan kepada fakir miskin, progam panceklik,

santunan kepada guru ngaji, ustad penceramah mingguan dan guru-guru

madrasah. Selain itu juga terdapat penyewaan mobil abulan gratis untuk

masyarakat eretan yang kurang mampu, penyewaan kain kafan dan masih

banyak lagi.

b. Mengamati lingkungan sekitar lingkungan Pondok Zakat

Pondok Zakat berada dibawah naungan Al-ikhlas sehingga tepat di depan

kantor Pondok Zakat terdapat Masjid Al-ikhlas dan dibelakan Pondok

Zakat terdapat MI Al-ikhlas. Selain itu kantor Pondok Zakat tidak jauh

Page 118: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

103

dengan jalanan besar pantura sehingga memudahkan akses bagi siapa saja

yang ingin berkunjung ke kantor Pondok Zakat. Namun kantor Pondok

Zakat terbilang kecil, sehingga dengan banyaknya peralatan yang ada

dikantor menyebabkan kantor Pondok Zakat begitu sempit.

c. Melihat sarana dan prasarana di desa Eretan-Wetan

Hasil :

Pondok Zakat memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai, mulai

dari perlengkapan sampai peralatan. Selain itu, sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh Pondok Zakat juga sangat terawat dengan baik.

Page 119: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

104

Lampiran 6

DOKUMENTASI

Tempat Pelelangan Ikan

Page 120: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

105

Koprasi Unit Desa

Page 121: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

106

Wawancara Masyarakat Nelayan

Wawancara Ketua Pondok Zakat

Page 122: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

107

Wawancara Sekretaris Pondok Zakat

Ambulan Pondok Zakat

Page 123: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

KEMENTERIAN AGAMA

dry5 urN JAKARTAf,frdy1k i FITK'3::*.:."y -i Jl. lt. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 02

Hal 111

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01 /F. 1/KM.01 .3 1........12014Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

I(epada Yth.

I(etua Pondok Zakat Al-IkhlasdiTempat

A s s alamu' alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIM

Jurusan

Semester

.Ir"rdul Skripsi

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akadernik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jal<arta, 15 November 2014

Dine Ayu Ertanti

l 1 10015000063

Pendidikan IPS

IX (Sembilan)

Peran Masyarakat Nelayan Dalam Upaya PengembanganOrganisasi Sosial Keagamaan di Desa Eretan-WetanKecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' al aikum wr.w h.

Page 124: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

PONDOK ZAKAT A[,"[K[TIASERETAN WETAN . KANDA}.IGHAUR . INDRAIVIAYI]

Sekretariat : Komplek Masjid Al-Ikhlas Eretan wetan Telp. (0234) 505928

Nama

Dinas/Instansi/Universitas

Alamat

Tujuan/Survey/Riset

Judul

Ketua Pondok Z*atAl-Ikhlas Eretan Wet4n dengan ini menerangkan bahwa:

Tempat

Dine Ayu Ertanti

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta

Jl. Ir. H. Jqarlda No.95 Ciputat

Penelitian dan Pengumpulan Data untuk Penyusunan Skripsi

Peraa Masyar.akat Nelayan dalam Upaya pengembangan

Sosial Keagamaan di Desa Eretan Wetan.

Kecamatan Kandanghaur, Kab-upaten Indrq,tuayu Jawa Barat

Pondok ZakatAl-Ikhlas

Benar nama tersebut di atas telah malakukan penelitian di Pondok Zakat Al-Ikhlas

Eretan Wetan.

Demikian surat keterangan penelitian ini kami buat dgngan sebenar-ben4tnya agar

yang berkepentingan mengetahui dan dijadikan bahan lebih lanjut.

Eretaa Wetar_r, l8 November 2014

Majelis Pelaksana Pondok Zakat Al-Ikhlas

Prrffi&Ififlt

Page 125: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

Nama

NIM

Jurusan

JudulSkripsi

Dine Ayu Ertanti

r l 1001s000063

PendidikanllmupengetahuanSosial

PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA

PENGEMBANGAN ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DI

DESA ERETAN-WETAN, KECAMATAN KANDANGHAUR.

KABUPATEN INDRAMAYU.

BAB I

No RelerensiParaf

Pernbimbing I

Paraf

Pembimbing II

Nuraini,KehidupanSosialKeagamaanMasyarakatNelayanMo

uroami di PulauTidungKepulauanSeribu.

S kripsipadapascasarj ana UIN S yarifH idayatul lah

Jakarta, jakarta, 2007 , h.l

2

Keanekaragamanhayati.

htto : //kko. so. id/index.php/arsip/c/98 2 2/KEANEKA

.4RAGAMAN-HAYATI-LAUT. TNDONE S IA-

TERBESAR-DI-DUNIA/?category-id. Di akses l2

januaripukul 06. I 5

3

Nuraini,

KehidupanSosialKeagamaanMasyarakatNelayanMouroami di PulauTidungKepulauanSeribu.

Skripsipadapasc as arj ana U IN Syari fH idayatullah

Jakarta, jakarla, 2007 , h.l

1 --''l----I

ffi)

Page 126: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

-^l---/"

gg'01 rqnd tl0z uBnuB[ 71 epudsesrylc

'letcos

SruE]S

ZI

----!---/-i0lz'q Qrcz 'epes:ed opugsrc ele6 :eue1e1)

rnlrrnEto4 tuDtls rSolotsog'o1uu>1aog ouofteogII

11 Surqurrqrue6

JBred

1 Surqurqrua;

JsredrsueJeJeuoN

II gVB

-'n/-

v'q' Loo(,'ege1u['ege4e1qullrue.{epr H}pu,(S NIn Buu ft Bsecse depudlsdlJ){S

'nqlreSuBnEInde)AunprJnelnd rp rueorno61ue.(u y a 511u1u:e,( s el4lueeureBea;tr1e lso gue dnplqe)

'tuturn51

OI

I'rl (6002'sse.rg SBITHI-IV :uelalE)'uDplgsDltpll- lv i Dl DZ lo p Lto d s t-t o I s ! H q D Dl aJ'unsn {uad uu1

6

{'---T?--"''*;q krcZ 'epesradopugerg u[e6 :Bue{Bf)

',ro7 troZ ua 4 rt 1 ortg tB o1otsog'o1ue4eo gouoftao g8

t y Ll k I OZ'epes.le4opugu:g u fuy :eueIuf)' -t t4 uo8 tra 4n1 nng rB o 1o tso5'oluuleogouo[:eog

L

bt'rl (8002'uge4e1 qe1p1u,,(epr1gue,(g g1n

9 u€rlrleuedudeqrlra'I :epe1e1)' uDosapadtSolorsog

'qsllqpuC rrruv uup TUBIBS rsue.(g

*---1'-t'E'r{ (8002'use1u1 qelln1efeprg}lruf S NIO

ueltrlouadu8equrel :egu1e1)' uoosapa4tSoptsos

'qullqpeC rrruv uup tuBI€S rrsruu{S

s

W-zg t'q ( S00 Z'uyu>1e1 qBIInrE.,(BprHJIre,(S NInuurlrleuade8equel :BUBIB1)' uoosapa4tSolotsos

'qullqpec Jrruv u?p ruelps rrsrue,{3

n

Page 127: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

14---*/'ursauopul selrsJelruneuu ft esecse6upudrsdrrlg

'uef ele5luuuDlnrruad (uJpuecqupugi(,

I

-'==1/

98

-t8'rl (t002 'druD elpahi epuuardeuecue; :eye1e1)

' t n s n g n,(n p t t g u D p I D t s o S t t ut I J'rperle 5'fl1 f llg

EZ

b*-V_---6l I-SI I'rl (6002'e1dr3e1eurg :eyulel;

' tE o 7o do.r ltrVrt tu 1J-rn 1 uo7 ua 4'le t?utuu-le llueo;ZZ

_---r4-/--L6'qGOOZ 'e1dr3e4eurX

Jd :eUBIuf)'tosoqlotsostllulJ'nqe'rpuurqyI(,

1+W----z--96'tl (€002'e1dr3u1aurX

Id :eue{ef)'tnsoglntsostuulJ'nqu'rpeuqyOZ

b---^14--'96'tI (t002'utdr3eleurX

Jd :BUe{Bf)'.tosoqlotsosnuty'nqe'rpuuqy6I

ryS I I'rl (6002 'u1dr3e1eur5 :upulel)

' tB o 1o do.r 1ttynruyto 7u o7ua 4'le t8utuuJe llueo)8I

-€VIZ-ZIZ'q'(ZIOZ 'srse :eselet) 'X sele) VIAIft1 IS

lnlunrSolorsog'r1e,ru.(rng n[n1 uuprle,{lu1,X un;1LI

THb---//Bg'q'(ZIOZ 'srse :uge1u1) 'y sule; VN^/NS

{ruunrSol or s o g' r1e rrref.rn g n fn1 u€prte.fu eIAI un)9I

w;-€;IZ-ZIZ'qQ,rcZ 'epus:e4 opugerg efeg :ege1e1)

' nt 7 unB ua tr tu D tl S rB o 1 o t s o g'o1ue1ao g ouo l:eo gSI

--"1/'99'Ll,'ftl1(, 'srse :eyelut) 'X sele) vhl6il lS

IruunG ol ors o g' r1e,u.ef-rn S n fnl uuprle,ft ery un;1VI

---t/0lZ'q QyOZ 'epusre4 opuUBlD eieg :ege>1e1)

'tnlun*ua4 ryDnS l3olorsog 'olueleos ouofteos

TI

Page 128: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

?-'-*t--"'

tl'q ( sg6l '.ssord I{l :uuB{el)

' ut a p o1,ag t s D s t LrDB J o - I s D s t u D&-t O, ruorzlEulruyZC

*\ G00z

'dnorg ulpehi EpuueJdeuecue) :eue{el), Drsauoplq

t t D tut8 tt D q ut a d u D p t 3 o I o d o.r 1 tty ; rlezrerrruruv

Ig

W--+Z-

tl'q ( 9g6l 'sserd In :euB{el)

' ut ap o14 t sD s t uD8.to- r so s t uo?t g,ruorzlgellury0t

h--^d/( 'u,{relepsogefurua1

Jd : Sunpue g)' t s o s t u oZ.t g u o 3 u o q ruaB u a 4,le [qao4

OZ

---€(pr ce' 1n',tr,tt.^a// : dllq)

' rsostuoB"tg un7uoqutaBuad' rypao g,o[o1e66Z

n ru'Ll' zooz'e,trSuelAleuruueqcBuEqueJrsdrDls

'leuorsuN ueunSuEqued

e4SuuguelBCte>lpru{seIAIuuero}qu leso)

uu(I Blesr,rlJudue

ItB{SurueI^BunDuuFB Iolrlue dnprqeyuue,(u preqrue 6

'leruelsrpuuqeog

8Z

+h8t-gt'q (SOOZ'€uu{sf qeyynle.{uprlgrru,(g 11yn

uerlrlouede8eqrual :eue>Ief)' uoosapa4rsolotsos

'qellqped rrruv uup ruBIeS lsue.(g

L7

6ZZ'q (qSOt 'rdr1 :esu1e1) ,Treuro51

11ry plll f ' n t s a u o p u J 1 o :pu o [s o 1,,g,]ef uprq uBuLraH

9Z

14rlW8€-98'I{ '(8002 'upu1u1 tlsllnls.{uprH Jrr€FS

NIn uerlrleue4 e8equo-I :euele[) ,uonsapa4

tSo1otsog 'qellqpeJ rnuv uep tu?leS rrsuefg

9Z

4,t?g-7'q'eue4et

Page 129: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

----n--"-t I I'q (e t oz 'leqeJIV

: Sunpue g)' unlrp ryua duD u tpua dap o1a 14' ouo(r?ng6E

118urqurrqua6

Jerud

l Surqrurque6

JBrudrsuereJeuoN

III gvg

__--€

I 9' Ll' LOOZ'euu1e ['ege1e1

qe1 lnlef upr pguu.( g 5gg eue frese csu dupedlsdlrls

'nquesuenslnda;lSunprlnelnd rp rruuorn

o14ue,(eya5pe>1ere,(sul4lueeuuBeeylersoguudnprqey

'rurernlq

8g

--€

ll^'rt'266I '1odeg

' urseuopul selrsJolrulleue [resucsedepedrsdrrr15

'ueurlsruelluuB

uu lnSSueuedruu I?puuurueBue;Eyerso g eBequeluere4

'ueoluour4'Eeuefpuy

LT

I^'q'€002'ege>1e['epe>1u1

qe1 1n1e,(epr lguef g g1n euu l:esecsedepedlsdlq S

'ueun8uequed tuelepqrunguep

'ue,(e1e51'rue1e41e1e:e,(sel4irsedrsrued

1e13ur1 'ulplq11u1pq6l

9E

*--/fS'€-€'t'q (tOOZ'e1nqre1

sellsJelrun'uguleQ'unosapad tSolotsos'olp-reqea9t

---'-{-t--IZ'q0002 'u4nqre1

sulrsJelrun'egu1e [)' un o s a p a d rB o 1 o t s o s'o fp"ruqeabt

--{-(uroc'lods8olq'auo-zuuLll I :dqq)' Z I OZ

'eure8y rsesrue8rguep uueEy'equ-r8n1queq11cc

Page 130: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

0t'rlIqnd'Fenuuf 0L epedses{e rC JPdTInEq-rJ6tZZ

@'uurlrleuadapoteruuup>1e lqg

9n

-'y/-/

OE''I

ynlnd'genuuf 91 upedsesle rg 3T-dTqeq-t-mrZZ

@'uurlrlsue depoleuruuple lq6

SV TI:

y;'61 lqnd rl0Z lrenuetTl epedseslulq Jp

vv O'8 htrBg/N\DICICNAd NVIIIIANSd/SECIOW

'uerlryauedlrseq elup srsrleueuepueqelo8ue4

O OOZ'e,ft elepsogu feueA

;4 :Sunpue g)' uutlp lp ua duDqry a ua d ap op lU

'uleurpuuqngqrpoe,(g euu51

EN

9(,' L utel

gl0Z rrenuei6 epedses>lBrpFulq' lrunuaur- IeorrrBsZV

-uep-rselnooo-rsruuep/ L0 I zl 0z /IuJoc'lodstsolq'eulIuo

:SmAmryfdllq' leduu sue rse8ue 4

w8I I'q Gtoz 'leqeJIV

: Sunpuu g)' u Dl t p t p u a d u D u q a u a d a p o 7 a yg' ouo(t8ngw

tl I'q (e I0Z'leqe3lY

: Sunpue g)' u Dlt p ry uad u D u t I a ua d apol a 1tg' ouot{r8ng

0,

Page 131: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

------aZ'-"ut Dl sJ s Dl t s.ta N ufi uDt1,tn8 ax uDpq Dfi q.tD

I t 1 LLt

I J s D 1 I

t t 4 D I t s d t fil S

Lt D s t I

t ru a d u D ru o p a d ( urtsn,( ued

IUII

99

------//'gE:60 1n1nd rl0Z rrpnuut67 upudsse$lerp

'ueBuedelueluie3

n9

---'V-/t0z'q (€t0z 'BleqeJIV

:Sunpuu g)' u Dl t p t p u a d u D ! I p u a d a po7a.;lg,ouof r8n g

ES

aZ"'OI'6I

1ru1nd rl 0a upnuut 7 1 upedses{elq lrutqlSETrdsilG

'tse,uesqouergeBua6

Z9

lH,^lW---€€02'q (€t0z 'BleqeJIV

: Sunpue g )' u Dl r p t p u a d u D t t t p tt a d a p o 1 a yg, ouo,fi?ngIS

th*----rlz'L6I'qGtOe 'eloqeJIV

: Sunpuu g )' u DI t p t p Lt a d u D t I q a Lt a d a p o 1 a 14, ouo fir8ng09

7W---t--/

s6r-v6r'q (E I 0z'eleqeJ1y

:Sunpue g)' u nt1 t p r p u a 4 LtD u q a u a d a p o 7 a yg, ouo(r?ng6'

L LZ' Ll (qOOZ'etuelupsoge leueg

14 :Sunpuu A)' untlplp ua d uD u t p u a dap o p l{'eluurpeurlngqrpoe,( g uuelq

8n

gZ'tI In{nd VIOZ \renuet 71 epedses{elq

'uurlrleued luerurulsul

LT

Page 132: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

SI

-tl'tl (6002 'ssar4 selWU-lV :uelerg) 'uDprgsDllpll

-lV 1ot1n7 lopuodst.totslHqDDpJ'unsndued urrl

e I'q (tl0Z'uelerE w:4.ez lopuod:uelerg)'n.itoytaq ilunl nutlntunuDlala'urursu3

Zl-6 GOOZ'sser4 seppll-lV :uelerg)'uDpqsDrulJ

- lv t Dl DZ lo p uo d s t.t ol s t H tl D Dl aJ'unsn (ued ur1

g-n'qGrcZ 'uelerE wlez Iopuod:uelarg)' oltn1taq tLuD[ ttuDltttunuDp.ta'unuse3

n- Z' y G I OT,'uulerg NleZ {opuod

:uelerg)' n,Lr o :1t a q iluD I n ruI t U u tl Lt D 1 a -t a'ururse3

I'rI (6002'sse-r4 selWII-lV :uelerg)'uwa"tgsDltplJ

-lV tDtDZ lopuodst.tolslHqDDpJ'unsnfued ur1

rsueJaJeu

ELT'q,Grc(, 'UIEqSJIV

: Sunpue g)' tt o :1 t p t p u a 4 u D t I ry au a da p o 7 a q' ouo(t8ng

LLt'qGtOZ 'BraqBJIV

: Sunpue g)' u n y p ry u a 4 u D t 1 t p ua d a p o 1a q' ouo(tflng

LLt'qGrcZ '.eteqeJlv

:Sunpue g)' u ny r p r p u a 4 u D u q a u a d a p o 7 a q' ouo Kr?ng

(,1'q

( SOO Z :eue1e1)' D t-t DI D f q o 1 1 n 1 o {o p t 11[r t n t g uE a 1tr

Page 133: PERAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM UPAYA ......Hasil menunjukan bahwa terdapat peranan masyarakat nelayan dalam upaya pengembangan organisasi sosial keagamaan Pondok Zakat Al-ikhlas, peranan

IOI IOZ900 z r0r r0z 2080286t 'drN

W

wl Surqrurque4 113urqurqrue6

tl0z raquresecl I '?uB{Bf

------w' -

8 E'q ( I 66 I'uue,(upnqa)uppue{rprpue4uerueyede g:uye>1u1), (t ttru t1 o,urryr s ut do"r 4, tB u

o,tttt iu n g ua I n dnq ny.1 u n I o 7 a 1g I o:7 n to I s rrytg u o drry ! q a X'4>1p 'osoluesF{png

69

----{//'

lZ' Ll,' Z0OZ'1odeq'ursouopul

setrsrelrui.1lsdlr{S . ersglnfuuluse4rdep

eq8ue141ue 1uqe,(e 1e grelere.(seyrtr rseldepyf elerl S..

'uuurerpng

89

(&?----Y/2--'

111'q G I0T, .uulerg le11ez {opuod

: uularg)' o {-r o:p a q t ru Dl n w4 t t I u tl u o p t a .unuse 3

L9

t_ t\tl

--'--Z'/lz'q GO1Z'sse;4 SBITHI-lV :uularg) .uDptESDlq2J

-lV lo1o7 lopuodst.totslHqDDpJ .unsnfuad ur199 \y,I

,r

--{-''g I-tl'r{ (VtOZ.uelerg w11ezlopuod

:uelerg)' n{to:paq uanl nwlntuttuDIala,unuse3s9