97
PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Perpustakaan Oleh Elpia Marliana NIM.IPT.160845 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI

VANDALISME DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Perpustakaan

Oleh

Elpia Marliana

NIM.IPT.160845

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

ii

Page 3: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

iii

Page 4: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

iv

Page 5: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

v

MOTTO

رحمت ولا تفسدوا في الأرض بعد إصلاحها وادعوه خوفا وطمعا إن

ن قريب مه ﴾٥٦ : المحسنين ﴿ سورة الأعرافالله

Artinya: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan)

dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.

Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat

kebaikan. (QS. Al-A’raf : 56).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Surabaya:Karya Agung. 2007), hal. 157

Page 6: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

vi

PERSEMBAHAN

حيم حمن الر بســــــــــــــــــم الل الر

Alhamdulillah, sujud dan syukur aku panjatkan kepada-Mu ya Allah SWT atas

karunia dan kuasamu diriku mampu berdiri hingga di titik ini. Sebuah perjalanan

yang teramat panjang dan meletihkan untuk sampai di posisi ini. Kekecewaan,

kepahitan, kebahagiaan, pertemanan, konflik, telah menjadi sebuah tinta yang

menggurati lembar-lembar kehidupanku dan akan aku simpan menjadi sebuah

pengalaman berharga yang tak terlupakan.

Skripsi ini, sebuah Mahakarya Agung kupersembahkan teruntuk kedua orang

tuaku Ayah M. Junan dan Ibu Nurpisah.

Motivasi terbesar dan penyemangat yang selalu ada dikala ku lemah dan tak

berdaya. Pengorbanan tanpa letih dan pamrih serta do’amu yang selalu

menyertaiku dalam menyusuri jalan yang teramat panjang dan melelahkan ini.

Terimakasih atas do’a, pengorbanan, dan dukungan kalian selama ini hingga aku

mencapai tahap ini.

Page 7: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

vii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر بســــــــــــــــــم الل الر

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah swt. Tuhan yang maha ’Alim

yang tidak kita mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridonya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar sarjana Ilmu Perpustakaan dan Fakultas Adab

dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui

kolom ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati, S.E, M.EI selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr.

As’ad Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Dr. BahrulUlum,

M.A selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.l selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr.

Alfian, S.Pd., M.Ed selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Raudhoh,

S.Ag., S,S., M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan

Humaniora.

5. Ibu Athiatul Haqqi, M.I.Kom selaku ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan selaku pembimbing I skripsi.

Page 8: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

viii

Page 9: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

ix

ABSTRAK

Elpia Marliana. 2020. The Role of Librarians in Overcoming Vandalism in the

Technical Implementation Unit (UPT) of the University of Jambi Library. Library

Studies Program Faculty of Adab and Humanities. Mentoring I: Athiatul Haqqi,

M.I.Kom and Counselor II: Siti Asiah Wahyuni H, M.Hum.

The research objective is to determine the role of librarians in overcoming

vandalism in the Jambi University Library Technical Implementation Unit and to

know what obstacles are faced by librarians in overcoming vandalism in the

Jambi University Library Technical Implementation Unit. This research uses

descriptive qualitative method. The results of this study indicate that the role of

librarians in overcoming vandalism in the Jambi University Library Technical

Implementation Unit is to supervise and conduct user educators or user

educators. The types of vandalism in the Jambi University Library Technical

Implementation Unit are theft, tearing, unauthorized borrowing, crossing out,

folding pages, stabilizing. The factors that cause vandalism in the Jambi

University Library Technical Implementation Unit are the lack of user awareness,

opportunities, disappointment in library services, weak supervision. The obstacle

faced by librarians in overcoming vandalism in the Jambi University Library

Technical Implementation Unit is the lack of awareness of users and human

resources.

Key Word: Role of Librarian, Vandalism.

Page 10: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

x

ABSTRAK

Elpia Marliana. 2020. Peran Pustakawan dalam Mengatasi Vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Pembimbingn I: Athiatul Haqqi,

M.I. Kom dan Pembimbing II: Siti Asiah Wahyuni H, M.Hum.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran pustakawan dalam mengatasi

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi dan

mengetahui apa kendala yang dihadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi yaitu melakukan pengawasan dan melakukan

pendidik pengguna atau pendidik pemakai. Jenis vandalisme di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu pencurian, perobekan, peminjaman

tidak syah, mencoret, melipat halaman, menstabilo. Faktor penyebab terjadinya

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu

kurangnya kesadaran pemustaka, adanya kesempatan, kekecewaan terhadap

layanan perpustakaan, lemahnya pengawasan. Kendala yang dihadapi pustakawan

dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi yaitu kurangnya kesadaran pemustaka, sumber daya manusia.

Kata Kunci : Peran Pustakawan, Vandalisme.

Page 11: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

xi

DAFTAR ISI

Cover depan

Cover dalam i

Nota Dinas ii

Lembar Pengesahan iii

Lembar Pernyataan orisinalitas iv

Motto v

Persembahan vi

Kata Pengantar vii

Abstrak ix

Abstrak x

Daftar Isi xi

Daftar Tabel xiv

Daftar Gambar xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumus Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Kegunaan Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi 6

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi 6

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi 7

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi 8

B. Peran Pustakawan 9

1. Pengertian Peran 9

2. Pengertian Pustakawan 9

3. Peran Pustakawan dalam Mengatasi Vandalisme 12

Page 12: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

xii

4. Tugas Pokok Pustakawan 17

C. Vandalisme 18

1. Pengertian Vandalisme 18

2. Jenis-jenis Vandalisme 20

3. Faktor-faktor Vandalisme 21

D. Studi Relavan 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 27

B. Lokasi 27

C. Jenis dan Sumber Data 27

D. Teknik Pengumpulan Data 28

E. Teknik Analisis Data 29

F. Triangulasi Data 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Sejarah dan Profil Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 32

2. Letak Geografi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 33

3. Visi dan Misi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 34

4. Program dan Kegiatan Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi 35

5. Tujuan Strategi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 36

6. Organisasi dan Ketenagaan Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi 36

7. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 37

Page 13: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

xiii

8. Sumber Daya Manusia Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi 38

9. Pustakawan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 40

10. Sarana dan Prasarana Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 40

11. Peraturan dan Tata Tertib Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi 42

12. Bidang Layanan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 44

13. Keadaan Koleksi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 45

B. Hasil Penelitian

1. Peran Pustakawan dalam Mengatasi Vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi 47

2. Kendala yang Dihadapi Pustakawan dalam Mengatasi

Vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 65

B. Saran 65

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Pejabat Kepala Perpustakaan 32

Tabel 4.2 Luas Tanah Bangunan dan Ruangan 33

Tabel 4.3 Daftar Nama Pegawai 38

Tabel 4.4 Jumlah sumber daya manusia berdasarkan jenjang pendidikan 39

Tabel 4.5 Jumlah sumber daya manusia Berdasarkan Golongan Pegawai 39

Tabel 4.6 Daftar Nama Pustakawan 40

Tabel 4.7 Keadaan Koleksi 45

Tabel 4.8 Koleksi Berdasarkan Bahasa 46

Page 15: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi 37

Page 16: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern,

perpustakaan memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan

informasi-informasi yang selalu dapat diakses, untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa, maka sebuah lembaga perpustakaan dituntut juga untuk

dapat mengikuti perkembangan informasi yang akan berpengaruh pada

meningkatnya sumber informasi. Perpustakaan merupakan pusat

informasi, yang berarti perpustakaan menyimpan informasi yang lengkap

untuk memenuhi kebutuhan penggunan. Perpustakaan merupakan institusi

pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara

profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.2

Pada saat ini diera globalisasi di mana tidak ada batas bagi kita

untuk mengetahui informasi yang kita inginkan, dan tidak dipungkiri lagi

pemustaka atau pengguna sekarang lebih suka hal-hal instan yang bersifat

praktis dikarenakan tidak menghabiskan waktu berlama-lama, tidak

membuang tenaga, dan pada zaman yang bisa disebut serba cepat, apakah

perpustakaan juga mengikuti perkembangan zaman dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan pemustaka atau pengguna ini sesuai dengan

kebutuhan. Dan untuk melihat seberapa jauh perpustakaan yang berada

diperguruan tinggi yang merupakan jantungnya ilmu pengetahuan, dapat

membantu penggunanya dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.

Perpusatakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat

pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang

berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu

2Sentosa Sembirin, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang

Perpustakaan.(Bandung:Nuansa Aulia. 2008),hal. 2

Page 17: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

2

perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi diIndonesia

dikenal dengan nama tridharma yaitu pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat.3

Salah satu bagian yang terpenting dalam perpustakaan adalah

koleksi, karena koleksi seperti koleksi buku adalah salah satu aset

perpustakaan. Untuk memudahkan penemuan kembali bahan pustaka dan

untuk menentukan bagus tidaknya sebuah perpustakaan dapat diukur dari

koleksi yang tersedia. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka

yang terkumpul di perpustakaan dan berguna untuk memenuhi kebutuhan

informasi bagi pengguna. Di mana perpustakaan sebagai pengelola

informasi, dituntut untuk mampu memfasilitasi dan menyediakan berbagai

bentuk koleksi, agar koleksi perpustakaan tepat guna, dimanfaatkan secara

maksimal tidak hanya sebatas pajangan belaka karena banyak koleksi

perpustakaan tidak terpakai.4

Perpustakaan memiliki pengguna yang berlatar belakang sosial,

politik, ekonomi, dan budaya berbeda yang berkumpul menjadi satu untuk

memanfaatkan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Sebagai akibatnya dari pengguna yang beragam ini, perpustakaan menjadi

rentan terhadap segala bentuk kejahatan dan resiko keamanan bukan hanya

dari pengguna tetapi staf perpustakaan juga dapat bertindak sebagai

penyayang buku, tetapi juga bisa menjadi perusak buku yang hebat.

Prilaku penyalahgunaan koleksi ini selain merugikan pihak perpustakaan

juga merugikan pemustaka lain. Tindakan pengrusakan terhadap koleksi

perpustakaan bermacam-macam bentuknya. Diantaranya adalah

vandalisme.

Vandalisme adalah tindakan pengrusakan bahan pustaka yang

meliputi pemberian tanda pada buku, menggambar, menggores, menulis,

3Andi Prastowo, Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar Teori Dan Aplikasinya

Sekolah/Madrasah.(Prenadamedia Group. 2018),hal. 167

4Elva Rahmah dan Testiani Makmur, Kebijakan Sumber Informasi

Perpustakaan.(Yogyakarta:Graha Ilmu. 2015), hal. 2

Page 18: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

3

pada halaman atau sampul koleksi dan tidak mengembalikan koleksi pada

tempatnya.5

Universitas Negeri Jambi adalah salah satu Universitas terbesar di

Provinsi Jambi, dan sudah sepatutnya sebuah perpustakaan universitas

besar memiliki perpustakaan yang baik kualitas pengelolanya. Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi melakukan kegiatan

stock opname yang dilakukan setahun sekali. Dari kegiatan stock opname

tahun 2019 menunjukan kehilangan atau rusak koleksi yaitu 679

eksemplar, jumlah buku teks 24.723 judul 47.330 eksemplar, jurnal,

majalah 2.598 judul, 39.540 eksemplar, skripsi, tesis, disertasi 39.310

judul, 39.310 eksemplar. Penelitian, KI, diklat 7.721 judul, majalah bahasa

Indonesia 548 judul, 1112 eksemplar, majalah bahasa Asing 30 judul, 39

eksemplar, jurnal bahasa Indonesia 71 judul, 123 eksemplar, jurnal bahasa

asing 15 judul, 20 eksemplar, koran bahasa Indonesia 4 judul, 2920

eksemplar, koran bahasa inggris 1 judul, 1271 eksemplar.

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Negeri Jambi

memiliki sejumlah upaya untuk melestarikan bahan pustaka, perlu

melakukan tindakan preventif untuk mengurangi terjadinya kerusakan dan

tindakan kuratif terhadap bahan pustaka yang telah mengalami kerusakan

dan angka kehilangan koleksi dengan cara menganalisis dan mengetahui

apa saja yang menjadi penyebab kerusakan dan bagaimana

penanganannya.6

Untuk itu perlu adanya usaha pelestarian. Pelestarian merupakan

suatu pertimbangan manajerial dan finasial yang diterapkan untuk

memperlambatkan kerusakan dan memperpanjang kegunaan koleksi

(bahan pustaka) untuk menjamin ketersediaan akses yang berkelanjutan.7

5Kevin Berlianto Imaman, Penyalahgunaan Koleksi di Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 20. No. 2, (2018), hal. 62.

http://jipk.ui.ac.id/index.php/jipk/article/view/112/21. (20 September 2019) 6 Observasi, 11 Oktober 2019 7Yeni Budi Rachan, Dasar-dasar Pelestarian.(Depok Jawa Barat.Universitas

Indonesia.2016), hal. 5

Page 19: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

4

Pelestarian koleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

koleksi agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.8

Kejahatan atau kriminalitas di dalam perpustakaan yang biasa

disebut book vandalism atau perusakan terhadap buku dengan cara

mencoret, menyobek, melipat halaman, mengotori buku, bahkan tindakan

yang paling tidak terpuji yaitu melakukan pencurian buku di perpustakaan.

Adanya berbagai bentuk tindakan vandalisme di perpustakaan disebabkan

oleh bebrapa faktor: (1) karena faktor lingkungan dan stress. (2) karena

seseorang mengalami frustasi, fase kebingungan ( mayoritas dialami oleh

remaja). (3) karena pemustaka atau pengguna (user) tidak bisa melawan

petugas, sehingga langsung ke koleksi. (4) karena terbentuknya aturan atau

tata tertib perpustakaan yang berlaku misalnya: tidak diizinkan fotocopy,

dan ketentuan buku yang bisa dipinjam keluar. (5) karena pemustaka atau

pengguna banyak dikecewakan oleh pelayanan perpustakaan. (6) karena

pemustaka atau pengguna tidak bisa mendapatkan sesuai harapan.9

Bedasarkan pengamatan awal penulis lakukan terhadap

perpustakaan Universitas Jambi, ditemukan koleksi yang sobek, coretan,

lipatan halaman, mencuri buku, dan memanfaatkan kartu anggota

perpustakaan milik orang lain, buku yang tidak dikembalikan. Dari

kejadian tersebut dapat diketahui bahwa di perpustakaan Universitas Jambi

terdapat book vandalism atau perusakan terhadap buku.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menyatakan

bahwa begitu penting pelestarian dan keamanan bahan pustaka, maka

penulis tertarik untuk membahas tentang karya ilmiah (skripsi) dengan

judul PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI

VANDALISME DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS JAMBI.

8 Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan.(Yogyakarta:Graha Ilmu. 2007),hal. 135

9 Faramodyta Barcell, Marlini.Faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme

dikantor arsip perpustakaan dan dokumentasi kota Padang, Jurnal ilmu informasi perpustakaan

dan kearsipan, vol.2. No.1. (2013), hal. 29.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/2287/1908. (20 September 2019)

Page 20: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi ?

2. Apa kendala yang dihadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi ?

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui peran pustakawan dalam mengatasi

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi.

b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pustakawan dalam

mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi.

B. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian

ini diharapkan memiliki kegunaan, yaitu:

a. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh

gelar sarjana strata satu (S.I) di Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

b. Untuk Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk

mengetahui penyebab terjadinya vandalisme perpustakaan serta

meningkatkan pengamanan koleksi di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi.

c. Untuk pembaca, hasil penelitian ini dapat memberi pemahaman

dan penyuluhan tentang vandalisme perpustakaan sehingga

diharapkan mengetahui dan tidak melakukan tindakan tersebut.

Page 21: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan,

bagian, fakultas, universitas, institusi, sekolah tinggi, politeknik,

akademik, maupun perpustakaan-perpustakaan non gelar. Bagi

perpustakaan badan bawahan yang bernaung di bawah universitas,

institut, maupun sekolah tinggi, misalnya lembaga penelitian dan

lembaga pengabdian masyarakat, juga dimasukan ke dalam

kelompok perpustakaan perguruan tinggi, walaupun ada juga yang

menggolongkannya perpustakaan khusus. Ditinjau dari segi jasa

perpustakaan maka terdapat perbedaan mencolok antara

perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan sekolah. Kalau

pada perpustakaan sekolah, pustakawan merupakan jembatan

antara guru dengan murid maka pada perpustakaan perguruan

tinggi terdapat bentuk yang berlainan karena mahasiswa sudah

dianggap mandiri dalam hal bacaan, penelusuran informasi,

maupun kegiatan membaca lainnya.10

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi (universitas, institut,

sekolah tinggi, akademik) yang bertujuan memenuhi kebutuhan

informasi civitas akademika dan masyarakat umum yang dikelola

secara profesional.11 Perpustaaan sebagai lembaga yang mengelola

sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi

kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan yang ada, baik di

10Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan.(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

1991),hal. 51 11HS Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah/Madrasah.(Yogyakarta:Penerbit Ombak.

2016),hal. 18

Page 22: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

7

lingkungan sekolah, luar sekolah, dunia kerja, maupun masyarakat

pada umumnya.12

perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun

lembaga yang berfasilitas dengan perguruan tinggi, dengan tujuan

utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni Tri

Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat).13 Selain itu, menurut Noerhayati, perpustakaan

perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian

integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit

lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu

perguruan inggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya.

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sejalan dengan

tujuan perguruan tingginya. Sebagai unsur penunjang perguruan

tinggi dalam mencapai visi dan misinya, maka perpustakaan

perguruan tinggi memiliki tujuan. Tujuan diselenggarakannya

perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung, memperlancar

serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kerja perguruan

tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek

pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan

informasi, dan penyebaran luas informasi.14

Menurut pendapat Sulistyo Basuki, tujuan perpustakaan

perguruan tinggi antara lain sebagai berikut:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan

tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula

mencangkup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

12Elin Rosalin, Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber Informasi.(Bandung:Karsa

Mandiri Persada. 2008),hal. 22 13Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaana. Hal. 5 14Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan.(Bandung:Alumni 1978),hal. 17

Page 23: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

8

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua

tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun

pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruang belajar bagi pengguna perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi

berbagai jenis pengguna.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas

pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industry

lokal.

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agar tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan

tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Pada prinsipnya

fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah Tri Darma

Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Fungsi utama perpustakaan

perguruan tinggi antara lain:15

a. Fungsi edukatif

Perpustakaan membantu mengembangkan potensi

mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang terdapat

dalam kurikulum pendidikan.

b. Fungsi informasi

Perpustakaan membantu mahasiswa dalam memperoleh

informasi sebanyak-banyaknya melalui penelusuran

informasi yang ada di perpustakaan.

c. Menunjang kegiatan penelitian

Dalam hal ini perpustakaan menyediakan sejumlah

informasi yang diperlukan agar proses penelitian dosen,

mahasiswa, dan staf non edukatif dapat dilakukan

berdasarkan data-data yang diperoleh dari perpustakaan.

15Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Hal. 107

Page 24: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

9

d. Sebagai tempat rekreasi atau hiburan

Mahasiswa dapat mengandalkan perpustakaan untuk

mengurangi ketegangan setelah lelah belajar dengan bahan

bacaan ringan dan menghiburkan.16

B. Peran Pustakawan

1. Pengertian Peran

Peran adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang

pimpinan terutama terjadi disuatu hal peristiwa.17 Peran adalah

pola, norma, peraturan dan nilai yang diharapkan masyarakat atau

seseorang atau suatu lembaga. Seorang ibu misalnya yang

diharapkan mampu berperan dalam menjaga dan membesarkan

anaknya sesuai dengan budaya masyarakat sekitar.18 Istilah peran

disini adalah kedudukan, posisi, dan tempat perpustakaan

beroperasional, apakah penting, strategis, sangat menentukan,

berpengaruh, atau sebagai pelengkap saja. Jika memperhatikan

konsep dasarnya sebagai pusat informasi, tentu perpustakaan

mendapatkan peran yang cukup strategis ditengah-tengah

masyarakat.19

Jadi bedasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa peran adalah seseorang yang melaksanakan tugas atau

kewajibannya dalam sebuah profesi.

2. Pengertian Pustakawan

Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh

pustakawan, perpustakaan memiliki anggaran yang luar biasa,

dilengkapi dengan teknologi canggih, dipercantik dengan layanan

sangat excellent dan banyaknya layanan terbarukan. Jika tanpa

andil pustakawan dengan kapasitas maupun kredebilitas maka bisa

16 Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan.(Bandung:Alumni. 1987),hal. 53 17 Poerwadaminta, Kamus umum bahasa Indonesia,(ed.3). (Jakarta:Gaung Persada Press.

2015),hal. 870 18 Laksmi, Manajemen lembaga Informasi”teori dan praktik”.( Jakarta:Penaku. 2011),hal.

44 19 Wiji Suwarno, Psikologi perpustakaan.(Jakarta:Sagung Seto. 2008),hal. 41

Page 25: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

10

dijaminkan roda perpustakaan tidak akan optimal karena antara

fasilitas dan sumber daya manusia dua hal saling melengkapi,

bilamana perpustakaan tanpa kehadiran pustakawan maka ibarat

gudang yang hanya sebagai pajangan atau seonggok buku.

Pustakawan atau lirarian adalah seorang tenaga kerja

bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu

perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun

dengan kegiatan sekolah formal.20 Pustakawan memiliki jenjang

jabatan (golongan/ruang) yaitu:

a. Pustawan keterampilan

Ada tiga pustakawan keterampilan:

1) Pustakawan pelaksana/pustakawan terampil adalah

pustakawan pelaksana sebagaimana yang diatur dalam

peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan

reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 9 tahun 2014

tentang jabatan fungsional pustakawan dan angkat

kreditnya.

2) Pustakawan pelaksana lanjutan/pustakawan mahir adalah

jabatan fungsional pustakawan pelaksana lanjutan

sebagaimana diatur dalam peraturan menteri

pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan

fungsional pustakawan dan angkat kreditnya.

3) Pustakawan penyelia adalah jabatan fungsional pustakawan

penyelia sebagaimana diatur dalam peraturan menteri

pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan

fungsional pustakawan dan angkat kreditnya.

20 Wiji Suwarno, Perpustakaan & buku.(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. 2011),hal. 37

Page 26: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

11

b. Pustakawan Keahlian

Ada empat pustakawan keahlian:

1) Pustakawan pertama/pustakawan ahli pertama adalah

jabatan fungsional pustakawan pertama sebagaimana diatur

dalam peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara

dan reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 9 tahun

2014 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angkat

kreditnya.

2) Pustakawan muda/pustakawan ahli utama adalah jabatan

fungsional pustakawan muda sebagaimana diatur dalam

peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan

reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 9 tahun 2014

tentang jabatan fungsional pustakawan dan angkat

kreditnya.

3) Pustakawan madya/pustakawan ahli madya adalah jabatan

fungsional pustakawan madya sebagaimana diatur dalam

peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan

reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 9 tahun 2014

tentang jabatan fungsional pustakawan dan angkat

kreditnya.

4) Pustakawan utama/pustakawan ahli utama adalah jabatan

fungsional pustakawan utama sebagaimana diatur dalam

peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan

reformasi birokrasi republik Indonesia nomor 9 tahun 2014

tentang jabatan fungsional pustakawan dan angkat

kreditnya.21

21Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005

Tentang Petunjuk Teknis Jambatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 2015),hal. 3-8

Page 27: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

12

3. Peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme

Peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme yaitu sebagai

berikut:

a. Pengawasan

Pelaksanaan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab

dalam perpustakaan perlu adanya pengawasan. Pengawasan

merupakan suatu usaha yang sistematis untuk mengamati dan

memantau berbagai fungsi, aktivitas dan kegiatan yang terjadi

dalam organisasi sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Pengawasan terhadap perpustakaan dimaksudkan untuk

mengetahui efektifitas perpustakaan. Untuk mengetahui

efektifitas ini perlu diketahui dulu tentang indikator kinerja

perpustakaan. Kinerja perpustakaan adalah efektifitas jasa yang

disediakan perpustakaan dan efisiensi sumber daya yang

digunakan untuk menyiapkan jasa. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam aspek pengawasan di perpustakaan

diantaranya sebagai berikut:

1) Selalu menyadari tujuan yang sedang dilaksanakan.

2) Menghindari kegiatan yang tidak efisien, misalnya

dalam sistem pemilihan perangkat keras.

3) Evaluasi terhadap pelayanan yang telah dilakukan,

dalam melaksanakan pengawasan dapat dilakukan

dengan cara preventif dan korektif.

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang

mengantisipasi terjadinya penyimpangan, sedangkan

pengawasan korektif baru bertindak apa bila terjadi variasi-

variasi dari hasil yang diinginkan.22

22Mustofa, Security Sistem Perpustakaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

https://digilib.isi-ska.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/SECURITY-SISTEM-

PERPUSTAKAAN.pdf.(20 Oktober 2019)

Page 28: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

13

b. Sistem layanan

Pelayanan perpustakaan adalah pemberian layanan

bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai

yang datang ke perpustakaan. Dalam menyelenggarakan

kegiatan layanan perpustakaan perlu diterapkan suatu sistem

layanan yang dapat mengatur bagaimana pemakai dapat

mengakses bahan pustaka yang dibutuhkan.

Pada umumnya, ada 2 macam sistem layanan yang

biasa digunakan di perpustakaan, yaitu sistem layanan tertutup

dan sistem layanan terbuka. Sistem layanan tertututp adalah

sistem layanan yang membatasi pemakai untuk melakukan

browsing ke jajaran koleksi atau rak penyimpanan bahan

pustaka. Oleh karena itu dalam sistem ini pemakai tidak

diperbolehkan mengambil langsung bahan pustaka yang

dibutuhkan maka petugaslah yang akan membantu pemakai

dalam mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Sedangkan

sistem terbuka adalah perpustakaan memberi kebebasan

kepada pemakai untuk langsung melakukan browsing ke

jajaran koleksi. Petugas hanya akan mencatat apabila bahan

pustaka akan dipinjam atau dikembalikan. Pengelompokan ini

didasarkan pada kebebasan yang diberikan perpustakaan

kepada pemakai dalam menemukan bahan pustaka yang

dimiliki perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemakai.

Akan tetapi, pada dasarnya tidak ada satu sistem layanan yang

sempurna.

Masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

menerapkan sistem layanan terbuka atau sistem layanan

tertutup, yaitu sebagai berikut:

1) Pertimbangan mengenai keselamatan koleksi.

Page 29: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

14

2) Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan koleksi, untuk

koleksi audiovisual, mikro, dan koleksi khusus biasanya

diterapkan sistem layanan tertutup.

3) Perbandingan antara jumlah staf, jumlah koleksi, dan

jumlah pemakai. Jika jumlah staf terbatas dan pemakai

sangat besar maka perpustakaan cenderung menerapkan

sistem layanan terbuka.

4) Luas gedung perpustakaan.

5) Perbandingan antara jam layanan dan jumlah staf

perpustakaan.

c. Pendidikan pengguna

Pengguna perpustakaan dapat dikatakan sebagai orang

yang berhubungan dengan perpustakaan baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam hubungannya dengan

kebutuhan informasi. Pendidikan pengguna adalah suatu

proses di mana pengguna perpustakaan untuk pertama kali

diberi pemahaman dan pengertian sumber-sumber

perpustakaan, termasuk pelayanan dan sumber-sumber

informasi yang saling terkait, bagaimana menggunakan

sumber-sumber tersebut, bagaimana pelayanannya dan di

mana sumbernya. Tujuan utama diadakannya kegiatan

pendidikan pengguna perpustakaan adalah agar pemakai

menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien, agar

pemakai dapat menggunakan sumber-sumber literatur dan

dapat menemukan informasi yang relevan dengan masalah

yang dihadapi, memberi pengertian kepada mahasiswa akan

tersedianya informasi di perpustakaan dalam bentuk tercetak

atau tidak, memperkenalkan kepada mahasiswa jenis-jenis

koleksi dan ciri-cirinya, memberikan latihan atau petunjuk

dalam menggunakan perpustakaan dan sumber-sumber

informasi agar pemakai mampu meneliti suatu masalah,

Page 30: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

15

menemukan materi yang relevan, mempelajari dan

memecahkan masalah, pengembangkan minat baca pemakai.23

Upaya mengatasi perilaku vandalisme terhadap

koleksi di perpustakaan dapat terjadi disemua jenis dan

bentuk perpustaakaan baik perpustakaan tersebut masih kecil

maupun sudah besar, hal-hal yang perlu dilkukan untuk

pencegahan dapat berupa tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Sistem keamanan fisik

Sistem keamanan fisik yang meliputi penataan bangunan

dan ruang adalah salah satu hal yang harus di perhatikan

dalam perancangan arsitektur yang nantinya akan

mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan koleksi.

Pengelolaan bangunan dalam hal ini dilihat dari

pengamanan pada pintu dan jendela. Pertama, pintu yang

dipasang harus harus dipastikan dapat terkontrol dan

terlindungi dari akses orang-orag yang tidak

berkepentingan terhadap koleksi perpustakaan. Gagang

pintu yang ada terbuat dari logam agar kuat terhadap

orang-orang yang kemungkinan akan membuka paksa.

b. Keamanan Koleksi

1) Penggunaan radio frequency identification (RFID)

Radio frequency identification (RFID) adalah

teknologi yang mampu mengidentifikasi objek yang

diberi tag menggunakan gelombang radio. Radio

frequency identification (RFID) menjadi sebuah solusi

yang didesain untuk meningkatkan efisiensi dari

kegiatan operasional perpustakaan. Salah satu tujuan

penggunaan Radio frequency identification (RFID)

adalah untuk membantu kegiatan operasional

23 Lailan Azizah Rangkuti, Pentingnya Pendidikan Pemakai (user education) di

Perpustakaan Perguruan tinggi, vol.08, No.01. 2014, hal 42,

httpscore.ac.ukdownloadpdf53037217.pdf. (16 Februari 2020)

Page 31: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

16

perpustakaan. Selain itu tujuan dari penggunaan Radio

frequency identification (RFID) adalah untuk

pengamanan koleksi yang merupakan asset

perpustakaan. Ketika pengguna mencoba untuk

membawa koleksi perpustakaan tanpa melalui

prosedur yang berlaku di perpustakaan, maka secara

otomatis akan terdeteksi pada gate detector. Alarm

pada gate detector akan berbunyi jika pengguna

membawa keluar koleksi perpustakaan tanpa melalui

proses pencatatan.

2) Closed Circuit Television (CCTV)

Closed Circuit Television (CCTV) merupakan

sebuah cara untuk mengawasi dan merekam

keamanan, mencegah kejahatan, dan menjamin

keamanan yang berfungsi sebagai cara untuk

memantau dan merekam kejadian, Closed Circuit

Television (CCTV) berguna untuk mencegah

kejahatan dan menjamin keamanan, perpustakaan

dapat menggunakan Closed Circuit Television

(CCTV) untuk mengidentifikasi pengunjung dan

karyawan, memantau area kerja, mencegah pencurian,

dan menjamin keamanan tempat dan fasilitas lainnya.

Sistem ini juga dapat digunakan sebagai bukti atas

kesalahan pengguna dan karyawan.

Sistem Closed Circuit Television (CCTV)

dengan cepat menjadi salah satu alat keaman paling

penting dan ekonomis yang tersedia di perpustakaan.

langkah-langkah ppenting ketika merancang dan

mempertimbang sebuah sistem keamanan Closed

Circuit Television (CCTV) yaitu:

Page 32: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

17

(a) Menentukan aplikasi utama dari sistem

Closed Circuit Television (CCTV).

(b) Menentukan tata letak dan karakteristik

daerah yang diawasi.

(c) Tentukan lokasi terbaik untuk memantau.

(d) Menentukan metode terbaik untuk

transmisi sinyal.

(e) Tentukan jenisperalatan sistem rekam.

Tindakan pelanggaran paling banyak dalam sistem

keamanan di sebuah perpustakaan terutama

perpustakaan perguruan tinggi adalah pencurian.

c. Memberlakukan Sanksi yang Tegas

Penyalahgunaan dan vandalisme pada

koleksi perpustakaan dapat dicegah dengan

memberlakukan sanksi yang tegas bagi pelaku

tindakan penyalahgunaan dan vandalisme terhadap

koleksi. Ada tiga jenis sanksi, yaitu denda, sanksi

administrasi (misalnya tidak boleh meminjam

koleksi perpustakaan dalam jangka waktu tertentu),

dan sanksi akademik (misalnya dengan pembatalan

hak dalam kegiatan belajar-mengajar).

4. Tugas pokok pustakawan

Tugas pokok pustakawan adalah kegiatan di bidang

kepustakawanan yang meliputi pengelolaan perpustakaan,

pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem

kepustakawanan yang dilakukan oleh setiap pustakawan sesuai

jenjang jabatan.

2. Tugas pokok keterampilan, meliputi:

1) Pengelolaan perpustakaan, terdiri atas:

(a) Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.

Page 33: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

18

(b) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan

perpustakaan.

2) Pelayanan perpustakaan, terdiri atas:

(a) pelayanan teknis.

(b) pelayanan pemustaka.

3) Pengembangan sistem kepustakawanan

(a) Pengembangan kepustakawanan.

3. Tugas pokok pustakawan keahlian, meliputi:

1) Pengelolaan perpustakaan, terdiri atas:

(a) Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.

(b) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan

perpustakaan.

2) Pelayanan perpustakaan, terdiri atas:

(a) pelayanan teknis.

(b) pelayanan pemustaka.

3) Pengembangan sistem kepustakawanan, terdiri atas:

(a) Pengkajian kepustakawanan.

(b) Pengembangan kepustakawanan.

(c) Penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan.

(d) Penelaahan pengebangan sistem kepustakawanan.24

C. Vandalisme

1. Pengertian Vandalisme

Pertambahan koleksi perpustakaan harus diiringi oleh

pertambahan alat pengaman bagi koleksi perpustakaan. Selain itu

berbagai aturan dan larangan yang berlakukan perpustakaan harus

dijalankan dengan seoptimal mungkin sehingga dapat

meminimalisir perilaku pemustaka yang menyimpang. Prilaku

menyimpang tersebut diantaranya dengan menyalahgunakan

koleksi perpustakaan hingga pencurian yang mengakibatkan

24 Perpustakaan Nasional, Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka

Kredinya.( Jakarta:Perpustakaan Nasional RI. 2015),hal. 9

Page 34: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

19

berkurangnya koleksi perpustakaan. Prilaku ini tentunya dapat

merugikan pihak perpustakaan dan juga pemustakaa lain dan

bahkan diri sendiri. Perilaku menyimpang ini salah satunya adalah

tindakan vandalisme atau perusak koleksi.

Vandalisme merupakan kerusakan atau penyalahgunaan

koleksi perpustakaan yang disebabkan oleh perbuatan manusia,

vandalisme diartikan sebagai perbuatan merusak dan

menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya

(keindahan alam dsb). Penyalahgunaan koleksi seperti memberi

tanda tertentu, mencoret-coret yang tidak berarti, penyobekan dan

pencurian dapat dimasukkan dalam perilaku vandalisme.25

Vandalisme adalah kerusakan pada koleksi perpustakaan, perabot,

atau fasilitas perpustakaan yang dilakukan dengan sengaja, dan

biasanya dimotivasi oleh kemarahan atau kebencian dari pelaku”.

Vandalisme pada koleksi tercetak perpustakaan dapat berupa

mencoret-coret pada lembaran buku, penandaan dengan stabillo

berwarna, catatan pendek pada sisi kalimat, membuat komentar

pada bagian margin kalimat atau kutipan tertentu. Selain itu

membuat gambar-gambar tidak bermakna, melipat lembar buku

untuk menandai halaman, merobek halaman tertentu, hilangnya

gambar atau ilustrasi, terdapat sobekan pada grafik-grafik data. Hal

yang lebih serius adalah hilangnya buku perpustakaan secara

sengaja. Biasanya tindakan vandalisme ini terjadi karena tidak

adanya rasa hormat pemustaka pada fasilitas dan properti umum.26

Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa vandalisme adalah tindakan kejahatan yang disengaja

25Eka efriza, dkk. Strategi manajemen perpustakaan dalam menghadapi Vandalisme. Jurnal

kajian informasi & perpustakaan, vol.3. No.1, (2015), hal. 42-44

http://fileCUsersUSERDownloads9488-18662-3-PB.pdf.(01 Oktober 2019) 26Suhaila, Yeni Budi Rachman, Perilaku dalam memperlakukan koleksi perpustakaan:

studikasus di perpustakaan Universitas Indonesia, Jurnal ilmu informasi, perpustakaan dan

kearsipan, Vol. 19, No. 02.(2017), hal. 91 http://fileCUsersUSERDownloads125-201-1-PB.pdf.

(05 Oktober 2019)

Page 35: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

20

terhadap koleksi perpustakaan seperti mencoret, merobek, lipat

halaman, mencuri buku, memanfaatkan kartu anggota perpustakaan

milik orang lain.

2. Jenis-jenis Vandalisme

Tindakan pengrusakan atau penyalah gunaaan bahan pustaka

menjadi empat macam yaitu:

a. Theft (Pencurian)

Theft (Pencurian) adalah tindakan mengambil bahan

pustaka tanpa melalui prosedur yang berlaku di perpustakaan

dengan atau tanpa bantuan orang lain. Pencurian bermacam-

macam jenisnya, dari pencurian kecil-kecilan sampai yang

besar. Bentuk pencurian yang sering terjadi adalah

menggunakan kartu perpustakaan pencurian.

b. Multilation (perobekan)

Multilation (perobekan) adalah tindakan perobekan,

pemotongan, penghilangan dari artikel, ilustrasi dari jurnal,

majalah, buku, ensiklopedia dan lain-lain tanpa atau dengan

menggunakan alat.

c. Peminjaman tidak sah

Peminjaman tidak sah adalah kegiatan pemustaka

melanggar ketentuan peminjaman. Tindakan ini meliputi

pelanggaran batas waktu pinjam, pelanggaran jumlah bahan

pustaka yang dipinjam, membawa pulang bahan pustaka dari

perpustakaan tanpa melaporkan ke petugas atau pustakawan,

meskipun dengan maksud untuk pengembalikannya dan

membawa pulang bahan-bahan yang belum diproses dari bagian

pelayanan teknis. Bentuk lain dari peminjaman tidak sah adalah

peredaran buku yang tersembunyi di dalam perpustakaan untuk

kepentingan ketentuan atau pribadi.

Page 36: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

21

d.Vandalism (vandalisme)

Vandalism (vandalisme) adalah tindakan perusakan

bahan pustaka dengan menulis, mencoret-coret, memberi tanda

khusus, membasahi, membakar dan lain-lain. Memasuki virus

secara sengaja pada program komputer atau menekan disket

database juga termasuk vandalisme.27

3. Faktor Vandalisme

Ada dua faktor vandalisme:

a. Faktor dari pemustaka

1. Kurangnya kesadaran pemustaka

Kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya

sebuah informasi dalam bahan perpustakaan yang

sebenarnya milik bersama di mana koleksi yang mereka

vandal dapat menyebabkan orang lain tidak bisa mengakses

lagi, rnereka tidak menyadari kemungkinan suatu informasi

yang dibutuhkan juga telah divandal oleh pemustaka lain.

Seandainya pemustaka perpustakaan menyadari akibat

perbuatan vandalisme yang mereka lakukan dapat

merugikan diri sendiri maka koleksi bahan perpustakaan di

perpustakaan akan lestari.

2. Kekecewaan terhadap layanan perpustakaan

Faktor kecewa ini juga dapat menyebabkan

pemustaka melakukan tindakan vandalisme terhadap

koleksi perpustakaan. Kekecewaan bisa terjadi karena

kebutuhan informasi yang mereka cari tidak ketemu,

sehingga mereka merasa kecewa dan melakukan tindakan

vandal. Kekecewaan pemustaka juga bisa terjadi akibat

petugas perpustakaan yang kurang ramah terhadap

pemustaka, cuek, dan tidak mau membantu kesulitannya.

27 Eka efriza, dkk. Strategi manajemen perpustakaan dalam menghadap. Hal. 47

Page 37: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

22

Faktor ini biasanya terjadi karena petugas perpustakaan

terlalu kaku dengan aturan yang ada dan tidak ada toleransi.

Contoh, pemustaka yang terlambat mengembalikan buku

cukup lama terkena sanksi denda yang cukup banyak di

mana banyaknya denda tersebut melebihi dari harga buku

yang mereka pinjam akan tetapi petugas tidak ada

kebijaksanaan. Pemberlakuan aturan yang seperti ini justru

dapat menyebabkan pemustaka marah dan bisa melakukan

tindakan vandal terhadap koleksi yang lain.

3.Adanya kesempatan

Kesempatan juga merupakan faktor pemustaka

melakukan tindakan vandalisme. Sebenarnya pemustaka

tidak ada niat untuk melakukan vandal, akan tetapi karena

kurang atau tidak adanya pengawasan maka mereka iseng-

iseng melakukan vandal. Apabila kesempatan pertama

mereka merasa aman tidak diketahui oleh petugas maka

berikutnya mereka akan mencari kesempatan lagi, bahkan

lama-lama mereka akan mencari-cari kesempatan.

b. Faktor dari Perpustakaan

1) Lemahnya Pengawasan.

Faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme

dan pencurian buku diantaranya adalah akibat lemahnya

pengawasan petugas baik terhadap pemustakanya maupun

terhadap koleksinya. Longgarnya pengawasan terhadap

pemustaka dan koleksi yang akan dibawa keluar

perpustakaan maupun koleksi yang dikembalikan menjadi

penyebab banyaknya buku-buku yang hilang. Begitu juga

lemahnya pengawasan pemustaka di rak-rak koleksi atau di

meja-meja baca dan tempat- tempat dapat menyebabkan

pemustaka dengan leluasa merobek sebagian halaman buku.

Page 38: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

23

2) Petugas yang kurang profesional

Layanan terhadap pemustaka yang terlalu birokratis

dapat menyebabkan layanan menjadi lambat sehingga

pemustaka merasa kesulitan dan tidak sabar yang akhirnya

dapat mengakibatkan pemustaka mengambil jalan pintas

dengan membawa buku keluar tanpa melalui prosedur yang

sah. Selain itu karena terbentuknya dengan aturan atau tata

tertib perpustakaan yang berlaku seperti misalnya tidak

boleh fotokopi, koleksi tertentu tidak boleh dipinjam, dan

ketentuan jumlah maksimal buku yang dipinjam,

menyebabkan pemustaka melakukan tindakan vandalisme.

Petugas yang kurang profesional dalam memberikan

layanan seperti tidak simpati, rendahnya kualitas layanan,

petugas tidak bisa membantu kesulitan pemustaka sehingga

mereka tidak puas. Ketidak puasan pemustaka ini mereka

dapat melakukan perusakan bahan perpustakaan.28

28 Daryono, Faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme koleksi perpustakaan

dan upaya pencegahannya, jurnal media pustakawan. Vol.17.No.1. (2010), hal. 32-33

http://repository.unib.ac.id/13570/.(06 oktober 2019)

Page 39: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

24

D. Studi Relevan

Penelitian tentang peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme

ini didukung beberapa penelitian sebelumnya yang dapat menjadikan

perbedaan, diantaranya:

1. Skripsi Amri Hariri. 2015: Tindakan Bibliocrime di perpustakaan

Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pemahaman pustakawan Universitas Gadjah Mada tentang defenisi

bibliocrime, mengetahui jenis tindakan bibliocrime yang terjadi di

perpustakaan Universitas Gadjah Mada, mengetahui dampak kerugian

yang ditimbulkan dari tindakan bibliocrime di perpustakaan

Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian pustakawan dan

pemustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi.

Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk vandalisme di

perpustakaan Universitas Gadjah Mada adalah pencurian, perobekan,

mencoret-coret buku, peminjaman tidak sah. Dampak dan kerugian

yang dialami perpustakaan Universitas Gadjah Mada adalah kerugian

finansial dan kerugian sosial, tindakan pencegahan yang telah

dilakukan oleh perpustakaan Universitas Gadjah Mada adalah

pemasangan closed circuit television (CCTV), pengecekan koleksi

peminjaman dan pengembalian, penerapan tata tertib untuk

menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif. Sedangkan

penanganan bibliocrime yang telah dilakukan adalah penyerahan

pelaku pencurian kepada pihak berwajib, perbaikan koleksi-koleksi

yang telah rusak, pengadaan kembali koleksi yang tidak bisa

diperbaiki dengan cara memperbanyak lagi jumlah eksemplar dan

pembelian koleksi baru dengan judul yang sama.

Dari penjelasan di atas yang menjadi perbedaan dengan

penelitian penulis adalah selain dari rumus masalah berbeda tempat

penelitiannya juga berbeda, kemudian fokus penelitian ini pada

Page 40: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

25

tindakan bibliocrime sedangkan penelitian yang penulis lakukan

adalah peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme.29

2. Skripsi Indah Sari Ulfa. 2018: Vandalisme Perpustakaan Universitas

Negeri Medan dan Upaya Pencegahannya. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bentuk tindakan vandalisme yang terjadi di

perpustakaan Universitas Negeri Medan, mengetahui faktor penyebab

terjadinya tindakan vandalisme, mengetahui upaya apa saja yang

diterapkan oleh perpustakaan Universitas Negeri Medan dalam

mencegah tindakan vandalisme terhadap koleksi. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian

pemustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi.

Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk vandalisme di

perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah merusak digital

locker, memberi tanda pada buku menggunakan spidol, mencoret-

coret buku, perobekan pada halaman buku, melipat buku, dan

menghilangkan buku, faktor penyebab tindakan vandalisme di

Perpustakaan Universitas Negeri Medan yaitu kurangnya pengawasan

oleh petugas perpustakaan, kesadaran pemustaka yang kurang menjaga

koleksi dan koleksi yang langka, upaya pencegahan vandalisme

perpustakan Universitas Negeri Medan menerapkan keamanan fisik,

namun perpustakaan belum memadai pada staf keamanan yang khusus

menjaga keamanan lingkungan dan koleksi perpustakaan, Penggunaan

teknologi keamanan, seperti: pemasangan closed circuit television

(CCTV), security gate, dan menggunakan radio frequency

identification (RFID) untuk membantu dalam mengontrol koleksi di

perpustakaan.

29Amri Hariri, Tindakan Bibliocrime di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.Skripsi.

(Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.yogyakarta. 2015)

Page 41: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

26

Dari penjelasan di atas yang menjadi perbedaan dengan

penelitian penulis adalah selain dari rumusan masalah berbeda

tempat penelitiannya juga berbeda, kemudian fokus penelitian ini

pada vandalisme perpustakaan sedangkan penelitian yang penulis

lakukan adalah peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme. 30

30Indah Sari Ulfa. Vandalisme di Perpustakaan Universitas Negeri Medan dan Upaya

pencegahannya.(Skripsi.Universitas Sumatera Utara.Medan. 2018)

Page 42: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam upaya mencari dan mengumpulkan data yang akurat,

penelitian yang penulis lakukan bersifat kualitatif pendekatan deskriptif

dengan fokuskan penelitian yaitu “Peran pustakawan dalam mengatasi

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi”.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana penelitian adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif dan hasil kualitatif lebih menekankan makna dari

generalisasi.31

B. Lokasi

Penulis memilih tempat atau lokasi penelitian di Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi yang berlokasi di Jl. Lintas

Jambi – Muara Bulian Km. 15, Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Kota

Jambi, 36122 Jambi Indonesia.

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh gambaran dan data yang dibutuhkan dalam

penulisan yang menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif,

maka penulis menggolongkan data kepada dua golongan yaitu:

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan diolah dan

disajikan oleh penelitian dari sumber pertama/utama. Jadi data

primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang

31 Sugiyono, Metode Penelitian:kuantitatif, Kualitatif dan R&D.(Bandung:Alfabeta. 2018),hal. 09

Page 43: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

28

diambil observasi dan wawancara pada pustakawan di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah, dan

disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi

atau jurnal.32 Data sekunder dalam penelitian ini meliputi

sejarah perpustakaan, geografis perpustakaan, dan data-data

yang berkaitan dengan penelitian.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

subjek dari mana data diperoleh. Apabila penulis mengunakan

kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber

data tersebut disebut responden, yaitu orang yang merespon atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis, baik tertulis maupun lisan.

Sumber data dalam penelitian ini melalui responden antara lain:

a. Kepala perpustakaan.

b. Pustakawan.

c. Pemustaka.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.33 Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah observasi

partisipatif yaitu observasi yang berada dalam keadaan obyek yang di

observasikan. Observasi dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung pada obyek penelitian, dan mencatat hal-hal

yang mungkin berkaitan atau hubungan dengan permasalahan yang

akan dibahas secara rinci dan sistematis.

32Tim Penyusun buku Pedoman Proposal dan skripsi: Fakultas Adab dan Humaniora UIN

STS Jambi.(Jambi:UIN STS Jambi. 2018),hal. 42

33 Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metode Penelitian.(Jakarta:Bumi Aksara. 2018), hal.

72

Page 44: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

29

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab

sepihak.34 Adapun bentuk wawancara yang digunakan adalah

wawancara terstruktur, oleh karena itu dalam melakukan wawancara

peneliti telah menyiapkan instrument berupa pertanyaan tertulis yang

sudah disiapkan dan setiap responden diberi pertanyaan yang sama.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang

mengumpulkan dokumen tertulis yang penting dan berhubungan

masalah yang diteliti seperti buku, majalah, dokumen, peraturan,

catatan harian, dan sebagainya.35 Dengan metode ini penulis akan

mudah mendapatkan data yang tidak ditemukan dalam observasi

maupun wawancara.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif deskriptif adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan

(observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Setelah data

diperoleh melalui hasil wawancara dokumentasi, dan observasi maka

Tujuannya untuk menemukan makna dari setiap data yang terkumpul,

adapun tahap-tahap dalam menganalisis data adalah:

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting. Pada

penelitian ini, peneliti mereduksi data mengenai bagaimana

34Sugiyono, Metode Penelitian:kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 15 35 Sugiyono, Metode Penelitian:kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Hal. 15

Page 45: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

30

peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Jambi.

2. Penyajian data

Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat negatif. Penyajian data

biasanya digunakan dalam bentuk teks neratif. Data yang

penulis dapat tidak mungkin penulis paparkan secara

keseluruhan, untuk itu, dalam penyajian data yang diperoleh

dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan agar data-data yang telah

dianalisis dan diberikan penafsiran atau interprestasi tersebut

mempunyai makna untuk kemudian dapat disusun menjadi

kalimat-kalimat deskriptif yang dapat dipahami oleh orang

lain.36 Dalam penarikan kesimpulan penulis melakukan

verifikasi atau pengambilan keputusan dari data yang telah

dikumpulkan dalam bentuk narasi dari informan. Sehingga

peneliti mendapatkan jawaban atas masalah yang telah

diangkat.

F. Triangulasi Data

Dalam tehnik pengumpulan data, Triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila penelitian

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya

penelitian mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data

yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan

data dan berbagai sumber data.

Menurut Maleong penelitian yang menggunakan teknik triangulasi

dalam pemeriksaan melalui sumbernya artinya membandingkn atau

mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

36 Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metode Penelitian. Hal. 78

Page 46: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

31

melalui waktu dan alat yang berbeda, untuk itu perlu diadakan pengecekan

terhadap sumber-sumber data dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan seseorang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

berkaitan.37

Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan

sebagai pengecekan keabsahan data yang penulis temukan dari hasil

wawancara dengan beberapa orang informan, kemudian penulis

mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan

penelitian serta dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di lapangan,

sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.

37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.(Bandung:Remaja Rosdakarya.

2010),hal. 4

Page 47: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

32

BAB IV

HASIL DAN PEBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah dan Profil UPT. Perpustakaan Universitas Jambi

Unit pelaksana teknis (UPT) Perpustakaan adalah unit pelaksana

teknis dibidang perpustakaan yang berada di bawah rektor Universitas

Jambi dan pembinaannya di bawah wakil rektor I Universitas Jambi.

Dalam pelaksanaan proses administrasi Unit pelaksana teknis.

Perpustakaan berada di bawah naungan biro administrasi akademik

(BAK) Universitas Jambi. Perpustakaan Universitas Jambi berdiri

bersamaan dengan berdirinya Universitas Jambi yang dikukuhkan

dengan surat keputusan menteri Perguruan tinggi dan ilmu

pengetahuan (PTIP) Nomor: 25, tanggal 23 Maret 1963 yang

diresmikan pada tanggal 1 April 1963.

Sejak berdiri hingga sekarang perpustakaan Universitas Jambi telah 3

kali berpindah lokasi yaitu:

a. Lokasi 1, jalan merdeka No. 16 dengan luas gedung 70 M²,

tahun 1963.

b. Lokasi 2, jalan Prof. Dr. Sri Soedewi MascunSofyan, SH

Telanaipura Jambi pada tahun 1975.

c. Lokasi 3, kampus pinang masak Universitas Jambi, jalan Jambi

– Muara Bulian KM. 15 Mendalo Darat Kab. Muaro Jambi

hingga sekarang.

Tabel 4.1: Nama Pejabat Kepala Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

No Nama Masa Jabatan

1 Prof. Dr. Hendra Esmara 1963 – 1966

2 Drs. SjahrilZawir 1966 – 1999

3 Prof. Dr. Ir. Ali MA. Rachman 1999 – 2000

Page 48: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

33

4 Drs. Azhar Wahab 2000 – 2006

5 SyafriSyam, S.H, M.H. 2006 – 2013

6 M. Hosen, S.H., M.H. 2013 – 2018

7 Drs. H. Affan Malik, M.E 2018 – sekarang

Sumber : Profil UPT. Perpustakaan Universitas Jambi, 2019. Hal.1

2. Letak Geografi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi

Secara geografi, unit pelaksana teknis perpustakaan Universitas

Jambi tempatnya strategis, di mana terletak di tengah-tengah fakultas.

Tabel 4.2: Luas tanah bangunan dan ruangan

No Keterangan Luas

1 Luas Tanah 114M X 96M =10.944M2

2 Luas Gedung 44MX 85M=3.740 M2

3 Luas ruang penerima tamu 6,5M X 6,5M =42,25M2

4 Luas ruang sirkulasi 44M X 35M =1.540M2

5 Luas ruang baca 770M2

6 Luas ruang referensi dan skripsi 334.24M2

7 Luas tempat buku tendon 45M2

8 Luas ruang jurnal 8.8M X 7.3M =64.24M2

9 Luas ruang kepala UPT.

Perpustakaan

5MX4M =20M2

10 Luas ruang Kasub. Bag. Tu 8M X 8M =64M2

11 Luas ruang administrasi 3M X 4M =12M2

12 Luas ruang pengolahan 4M X 7,2M =28.8M2

13 Luas ruang ketua pustakawan 3M X 4M =12M2

14 Luas ruang rapat 3.801M2

15 Luas ruang mushola 6M X 3,5 =21M2

16 Luas Lap. Parker 62M2

17 Luas Toilet 16M2

Page 49: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

34

18 Luas dapur 182M2

19 Luas ruang serba guna 182M2

20 Luas gudang 4M X 5M =20M2

21 Luas foto copy 4M X 5M =20M2

Sumber : Profil Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi, 2019, hal. 7

3. Visi dan Misi Universitas Jambi Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan

a. Visi

Sebagai pusat difusi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

yang mendukung terwujudnya UNJA sebagai “World Class

Entrepreneurship University”.38

b. Misi

1) Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

perpustakaan berbasis manajemen mutu (quality management).

2) Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan penyediaan

berbagai sumber informasi bermutu dalam media cetak dan

elektronik, bersifat lokal, nasional, maupun internasional.

3) Meningkatkan dan memaksimalkan inovasi teknologi sebagai

penunjang penyelenggaraan sistem perpustakaan.

4) Menjadikan perpustakaan yang mampu memberi layanan

unggul (excellence) yang memuaskan stakeholders.

5) Mengembangkan perpustakaan menjadikan tempat kelompok-

kelompok belajar, (Learning Community.39

38 Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi. 2019),hal. 7 39 Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi. 2019),hal. 8

Page 50: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

35

4. Program dan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

Unit pelaksana teknis Perpustakaan Universitas Jambi

merupakan unsur penunjang yang bersama-sama dengan unsur

penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan agar

tercapainya visi dan misi unit pelaksana teknis Perpustakaan

Universitas Jambi memiliki program dengan mengacu pada tugas dan

fungsinya sebagai berikut:

a. Fungsi edukasi

1) Menyediakan koleksi untuk mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran.

2) Pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi.

3) Penyediaan koleksi tentang strategi belajar mengajar dan

materi pendukung evaluasi pembelajaran.

b. Fungsi informasi

Menyediakan sumber informasi yang mudah diakses oleh

pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi riset

1) Mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang

paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian

dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2) Menyediakan karya-karya hasil penelitian yang dapat

diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat

dalam berbagai bidang.

d. Fungsi rekreasi

Menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk

membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya

inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi publikasi

Melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh civitas

akademika Universitas Jambi.

Page 51: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

36

f. Fungsi deposit

Perpustakaan menjadi pusat pusat deposit untuk seluruh karya

dan pengetahuan yang dihasilkan oleh civitas akademika

Universitas Jambi.

g. Fungsi interpretasi

Melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap

sumber-sumber informasi yang dimiliki untuk membantu

pengguna dalam melakukan dharmanya.40

5. Tujuan Strategi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan

Universitas Jambi

Unit pelaksana teknis (UPT) perpustakaan Universitas Jambi

diselenggarakan dengan tujuan:

a. Menunjang sistem belajar mengajar bagi civitas akademika.

b. Menunjang terselenggarakan penelitian bagi civitas akademika

Universitas Jambi sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu

tinggi.

c. Menunjang terselenggaranya penelitian bagi civitas akademika

Universitas Jambi, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

berkembang dengan baik.

d. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar Universitas Jambi

dalam rangka untuk pengumpulan, pengolahan serta penyebar

luasan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Meningkatkan cara mengakses informasi terutama di dalam

kampus Universitas Jambi.41

6. Organisasi dan ketenagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi

Unit pelaksana teknis Perpustakaan Universitas Jambi sebagai

unit pelaksanaan teknis berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada rektor, dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh

40 Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi. 2019),hal. 8-9 41 Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi. 2019),hal. 8

Page 52: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

37

wakil rektor bidang akademik. Sesuai dengan statuta Universitas

Jambi, perpustakaan memiliki struktur:

a. Kepala Perpustakaan.

b. Kepala Tata Usaha.

c. Ketua Kelompok Pustakawan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan kegiatan pada Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi didukung 13 orang

pegawai negeri sipil dan 9 orang tenaga kontrak. Secara rinci dapat

dijelaskan SDM (sumber daya manusia) yang ada pada Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi bedasarkan

pendidikan, dan status kepegawaian.42

7. Struktur Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

Gambar. 4.1

Struktur Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

42 Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan

Universitas Jambi. 2019),hal. 2

Page 53: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

38

8. Sumber Daya Manusia Unit pelaksana teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi mempunyai sumber

daya manusia (SDM) sebanyak 23 orang pegawai (PNS) yang terdiri

dari:

Tabel 4.3: Daftar Nama Pegawai Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

No Nama dan Nip/Nik Nama Jabatan Gol Pendidikan

1 Drs. H. Affan Malik, M.E

195807171984031003 Kepala IV/b S2 Ilmu Ekonomi

2 Hj. Maharani, S.E,

M.E.Sy

197404212006422001

Kepala Sub Bagian TU III/d S2 Ekonomi

Syariah

3 Lutriani, S.Sos, M.Si

197204152001122001

Pustakawan Madya IV/a S2 Perpustakaan

4 Eddy Herwanto, S.Sos

1963099191998031005

Pustakawan Madya III/d S1 Perpustakaan

5 Slamet Margono, S. Sos

196301241983031002

Pustakawan Muda III/d S1 Perpustakaan

6 Eddy Hidayat, S.E

197809051983031002

Pengelolaan bahan pustaka III/c SI Ekonomi

7 Sukarmi Pengadministrasi

Perpustakaan

III/b SMA

8 Hermanetty, SE

1979101620001122002

Pustakawan Muda III/b SI Ekonomi/ DIII

Perpustakaan

9 Santi Kumala Dewi

197911192005012003

Pustakawan Muda III/a SI Pendidikan/

DIII Perpustakaan

10 Nora Veronika, A.Md

197809082002122001

Pustakawan Penyelia III/b DIII Perpustakkan

11 Rd. Bambang Hermanto

1965055141985031002

Pengadministrasi

Perpustakaan

II/c SMP

12 Syariah

196602181986012001

Pengadministrasi Umum II/d SMA

13 Sulaiman

197805242009101002

Pengadministrasi Umum II/a SMA

14 Deni

20101010

Petugas Perpustakaan Tanaga

Kontrak

SMA

15 Pradhini Adawiya, SH

20162030

Pengelolaan Bahan Pustaka Tanaga

Kontrak

S1 Ilmu Hukum

16 Henny Febryani, SH

20172035

Pengadministrasi Sirkulasi Tanaga

Kontrak

S1 Ilmu Hukum

Page 54: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

39

17 Fajar Maulana Putra, S.Pi

20171034

Pengadministrasi Umum Tanaga

Kontrak

S1 Ilmu Perikanan

18 Mia Aulia Susanto, S.H

20182025

Pengadministrasi Umum Tanaga

Kontrak

S1 Ilmu Hukum

19 Wiria Jauzuka

20181031

Pengelolaan Bahan Pustaka Tanaga

Kontrak

S1 Ilmu Hukum

20 Novia Sri dwijayanti, SP,d

M.pd

Pengelola Keuangan Tanaga

Kontrak

S2 Magister

Pendidikan

21 Misnawati

20142056

Satpam Tanaga

Kontrak

SMA

22 Masiah

20180036

Petugas Cleaning Servisce CS SD

23 Maryam

20180037

Petugas Cleaning Servisce CS SD

Sumber : Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi. 2019),hal. 5

Tabel 4.4: Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenjang

Pendidikan:

No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 SD 2 Orang

2 SLTP 1 Orang

3 SLTA/SMK 5 Orang

4 Diploma III 1 Orang

5 Strata I 10 Orang

6 Strata II 4 Orang

Sumber: Profil Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

2019, hal 10

Tabel 4.5: Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan

Pegawai:

No Golongan Jumlah

1 Golongan IV/b 1 Orang

2 Golongan IV/a 1 Orang

Page 55: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

40

3 Golongan III/d 3 Orang

4 Golongan III/c 1 Orang

5 Golongan III/b 3 Orang

6 Golongan III/a 1 Orang

7 Golongan II/d 1 Orang

8 Golongan II/c 1 Orang

9 Golongan II/a 1 Orang

Sumber: Profil Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

2019, hal. 10

9. Pustakawan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi

Tabel 4.6: Nama Pustakawan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

No Nama Jabatan

1 Lutriani, S.Sos., M.Si Pustakawan Madya

2 Eddy Herwanto, S.Sos Pustakawan Madya

3 Hermanetty, SE Pustakawan Muda

4 Santi KumalaDewi, S.Pd Pustakawan Muda

5 SlametMargono,S. Sos Pustakawan Muda

6 Nora Veronika, A.Md Pustakawan Penyelia

Sumber: Profil Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

2019, hal. 10

10. Sarana dan Prasarana

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi berlokasi

di Jl. Lintas Jambi – Muara Bulian Km. 15, Mendalo Darat, Jambi

Luar Kota, Kota Jambi, 36122 Jambi Indonesia dengan luas 5000

meter persegi dan gedung tersebut sebagian besar digunakan untuk

ruangan pelayanan 90% sedangkan lainnya untuk layanan administrasi

(kantor dan ruang pertemuan) antara lain:

Page 56: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

41

1) Ruang pelayanan sirkulasi.

2) Ruang baca.

3) Ruang pelayanan referensi.

4) Ruang kantor (kepala, tata usaha, administrasi).

5) Ruang sholat.

6) Ruang pustakawan.

7) Ruang rapat.

8) Ruang pertemuan.

9) Ruang pengadaan koleksi.

10) Ruang pengolahan koleksi.

11) Ruang lainnya.

Rak buku yang terbuat dari besi berjumlah 93 buah, rak buku

yang terbuat dari kayu berjumlah 4 buah, rak kayu gantungan koran 1

buah, papan pengumuman kayu 3 buah, lemari kayu berjumlah 14

buah, Filing Cabinet besi berjumlah 18, Filing Cabinet kayu

berjumlah 9 buah, komputer berjumlah 30 buah, monitor PC 1 buah,

leptop 2 buah, printer berjumlah 13 buah, scanner 1 buah, locker

katalog kayu 3 buah, TV berjumlah 5 buah, tabung api 3 buah, CCTV

berjumlah 21 buah yang terletak diruang koleksi 11, di luar/dekat

parkir 2, di ruang pengadaan/pengelolaan 2, di ruang kantor 4, di area

jalan keluar 1, di belakang di dekat dapur dan layanan photo copy 1,

digital video recorder 1 buah, infocus 1 buah, switch 5 buah, alat

pemotong kertas 1 buah, dispenser 3 buah, kipas angin 7 buah, AC

berjumlah 32 buah, meja baca kayu 4 buah, meja komputer 4 buah,

meja kerja berjumlah 51 buah, kursi besi berjumlah 455 buah, kursi

putar besar 4 buah, kursi putar kecil 9 buah, bangku besi panjang 8

buah.43

43Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi. 2019), hal. 2

Page 57: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

42

11. Peraturan dan Tata Tertib

a. Jadwal Kunjungan

Jadwal kunjungan Universitas Jambi Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan adalah sebagai berikut:

Buka Senin – Jumat: 08.00 – 15.00 WIB

Istirahat Senin – Kamis: 12.00 – 13.00 WIB

Jumat: 11.00 – 13.00 WIB

Sabtu, Minggu dan libur nasional tutup.

b. Syarat Keanggotaan

Untuk menjadi anggota perpustakaan harus memenuhi syarat

sebagai berikut:

1) Menyerahkan pas photo berwarna ukuran 2X3 cm sebanyak 3

lembar.

2) Menyerahkan 1 lembar foto copy tanda bukti registrasi (untuk

mahasiswa baru atau kartu tanda mahasiswa (KTM) bagi

mahasiswa lama. Untuk dosen atau pegawai dapat

memperlihatkan tanda pengenal (karpeg, KTP).

c. Waktu pendaftaran

1) Mahasiswa baru reguler tanggal 3 September.

2) Mahasiswa baru reguler mandiri tanggal 02 Oktober s.d 02

November.

3) Registrasi anggota dimulai tanggal 02 November s.d 4

Desember.

4) Dosen, karyawan, mahasiswa lama Universitas Jambi dan

masyarakat umum dapat mendaftar setiap hari Jam kerja dan

harus melakukan registrasi pada setiap tahun ajaran baru.

d. Masa berlaku kartu anggota

Kartu anggota berlaku 1 tahun ajaran akademik dan wajib di

registrasi keanggotaannya pada setiap awal tahun ajaran akademik

baru.

Page 58: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

43

e. Umum

1) Tas, jaket dan alat-alat yang tidak diperlukan ditempatkan di

tempat penitipan tas.

2) Menjaga kebersihan, kesopanan, ketenangan.

3) Tidak boleh bawak makan dan minum, tidak boleh ribut.

4) Pengunjung perpustakaan diwajibkan ikut memelihara dan

menjaga bahan pustaka, seperti tidak boleh mencoret-coret

buku, merobek, gambar/halaman dari buku.

5) Semua bahan pustaka, bebas untuk dibaca dan dipinjamkan

kecuali koleksi referensi, makalah, kliping, majalah, skripsi,

tesis dan disertasi.

f. Ketentuan peminjaman koleksi pustaka

1) Buku teks dapat dipinjam selama 1 minggu.

2) Peminjaman dapat diperpanjang sampai 2 kali.

3) Koleksi buku tandon dapat dipinjam pada hari jumat dan

dikembalikan pada hari senin maksimal 2 buku.

4) Koleksi buku referensi, majalan dan STD (skripsi, tesis,

disertasi) dapat dibaca ditempat atau di ruang baca.

5) Untuk masyarakat umum koleksi hanya dapat dibaca ditempat.

g. Sanksi

1) Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda Rp.300 (tiga

ratus rupiah) setiap buku/hari.

2) Terlambat mengembalikan buku tandon dikenakan denda Rp.

500 (lima ratus rupiah) setiap buku/hari.

3) Jika terlambat mengembalikan buku selama 1 bulan atau lebih

akan dilaporkan melalui dekan fakultas masing-masing.

4) Buku yang rusak ditangan anggota harus diperbaiki atau

membayar biaya perbaikan.

Page 59: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

44

12. Bidang layanan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi

Bidang layanan perpustakaan mempunyai tugas

menyelenggarakan layanan informasi perpustakaan. Sistem layanan

Universitas Jambi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan bersifat open

acces atau terbuka untuk umum dimana dan siapapun boleh datang ke

perpustakaan untuk membaca dan menjadi anggota perpustakaan

dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah ditetapkan, dalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berikut layanan yang disediakan di Universitas Jambi Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan:

a. Layanan peminjaman buku

Layanan peminjaman buku adalah kegiatan yang dilaksanakan

pada bagian layanan sirkulasi, layanan ini hanya terbuka bagi

pengguna perpustakaan yang terdaftar sebagai anggota

perpustakaan.

b. Layanan referensi

Layanan ini memberikan sumber-sumber rujukan berupa:

1) Kamus

2) Ensiklopedia

3) Bibliografi

4) Indeks

5) Abstrak

6) Daftar buku

7) Buku tahunan

8) Almanac

9) Buku pegangan

10) Terbitan pemerintah

11) Atlas dan peta

12) Majalah dan surat kabar

Page 60: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

45

Layanan ini bersifat tertutup yang artinya pemustaka tidak

dapat meminjam bahan rujukan untuk dibawa pulang. Bahan

rujukan hanya dibaca di ruang referensi yang telah disediakan oleh

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi.

c. Layanan internet

Layanan internet adalah hubungan antar berbagai jenis komputer

dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun

aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan

media komunikasi.

d. Layanan pembuatan kartu anggota

Layanan pembuatan kartu anggota adalah layanan

mengadministrasikan data anggota untuk memudahkan proses

layanan pengguna perpustakaan.

e. Layanan bebas pustaka

Layanan bebas pustaka adalah suatu layanan membuat surat

keterangan bebas pinjam yang diberikan pada anggota yang, cuti

akademik, pindah studi atau kuliah dan telah menyelesaikan

pendidikan.

f. Layanan skripsi, thesis dan disertasi

Layanan skripsi, thesis dan disertasi adalah layanan yang

menyediakan koleksi tugas akhir, skripsi, thesis dan disertasi yang

dihasilkan mahasiswa dari S1-S3 sebagai syarat meraih gelar

kesarjanaan.

13. Keadaan koleksi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi

Berdasarkan catatan inventaris jumlah koleksi pada Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi sebanyak 74.352 judul dan

135.634 eksemplar.

Page 61: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

46

Tabel 4.7: Keadaan koleksi Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

No Jenis Koleksi Judul Eksemplar Hilang

/Rusak

Buku yang

tidak di

kembalikan

Yang Baik

1 Buku teks 24.723 47.330 - 419 46.232

2 Jurnal /Majalah 2.598 39.540 - - 39.040

3 Skripsi/Tesis/Diserta

si

39.310 39.310 - - 20.155

4 Penelitian/KI/Diklat 7.721 9.454 - - 8.954

Jumlah : 74.352 135.634 - 419 114.381

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi. 2019), hal. 6

Tabel 4.8: Koleksi Berdasarkan Bahasa pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi

No Jenis Koleksi Judul Eksemplar

1 Majalah Bahasa Indonesia 548 1112

2 Majalah Bahasa Asing 30 39

3 Jurnal Bahasa Indonesia 71 123

4 Jurnal Bahasa Asing 15 20

5 Koran Bahasa Indonesia 4 2920

6 Koran Bahasa Inggris 1 1271

Jumlah : 669 5.485

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi), 2019, hal. 6

Page 62: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

47

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1. Peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

Kegiatan pustakawan/staf dalam mengatasi perilaku vandalisme

(merusak) koleksi diharapkan mampu mengatasinya perilaku tersebut,

karena kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pemakai. Untuk itu

dalam kegiatan ini, kepala perpustakaan, pengawasan umum,

pengelola teknis, pengelola layanan hendaknya melakukan

pengawasan, bimbingan terhadap mahasiswa yang melakukan

kerusakan terhadap koleksi untuk menjaga informasi yang ada dalam

koleksi. Dalam melaksanakan pengawasan umum, Pengelola teknis,

dan pengelola layanan pustakawan berupanya mengatasi perilaku yang

menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka, sehingga koleksi

dapat digunakan oleh pemakai selanjutnya.

Ada empat jenis vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi:

a. Pencurian

Pencurian adalah tindakan mengambil bahan pustaka

tanpa melalui prosedur yang berlaku di perpustakaan atau

bantuan petugas yang ada di perpustakaan.

Penulis wawancarai Lutriani, selaku pustakawan madya di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Ada mahasiswa yang mencuri buku dan ketahuan terus

dilaporkan kefakultas dan dia kena sanksi tidak boleh masuk

ke perpustakaan selama satu semester”.44

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai

Hermanetty selaku pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

44 Wawancara, tanggal 12 februari 2020

Page 63: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

48

“Sering terjadi pencurian buku di perpustakaan ini, bahkan ada

yang ketangkap, bagi mahasiswa yang ketangkap mencuri

buku, maka kami beri sanksi kepada mahasiswa tersebut, tidak

boleh meminjam buku selama satu semester, buku yang sering

di ambil mahasiswa itu buku matakuliah mereka.45

Hal yang senada diungkapkan oleh Santi Kumala Dewi selaku

pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Di perpustakaan ini pernah terjadi pencurian buku tapi kami

belum melihat secara langsung pemustaka melakukan

pencurian. Kami mengetahui adanya pencurian buku di

perpustakaan ini, karena sekali setahun kami mengadakan

kegiatan stop opname, dari kegiatan tersebut kami baru

mengetahui telah terjadinya pencurian buku/kehilangan”.46

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa,

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

sering terjadinya pencurian, yang menjadi objek pencurian

adalah bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, jenis koleksi

yang dicuri sebagai acuan materi perkuliahan, koleksi langka

dan skripsi. Cara yang digunakan oleh pemustaka adalah

dengan sistem terencana atau sistematis.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Eddy Herwanto selaku

pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Tidak pernah terjadinya pencurian buku, karena belum ada

laporan, soalnya buku ini sudah di barcode dan sudah di slim,

jika hilang bakalan ketahuan berapa yang hilang”.47

Dari pernyataan Eddy Herwanto di atas mengatakan

tidak pernah terjadinya pencurian buku, sedangkan Lutriani,

45 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 46 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 47 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 64: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

49

Hermanetty, Santi Kumala Dewi mengatakan sering terjadinya

pencurian buku di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi dan data yang didapatkan dari stop opname

yang dilakukan sekali setahun menunjukan banyaknya

kehilangan koleksi.

b. Perobekan

Perobekan adalah pemotongan dan penghilangan

beberapa halaman pada buku yang membuat informasi buku

tersebut hilang. Dalam hal ini penulis menemukan beberapa

koleksi yang robek yaitu di bagian halaman depan, tengah,

sampul dan ada juga halaman yang hilang.48

Penulis wawancarai Lutriani selaku pustakawan madya di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Ada mahasiswa melakukan perobekan koran menggunakan

silet sudah itu buku ensiklopedia, mereka dapat tugas dari

dosen, tugasnya harus bewarna jadi diguntingnya buku

ensiklopedia itu”.49

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Slamet

Margono selaku pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Ada yang melakukan perobekan skripsi bahkan skripsi itu

tinggal sampulnya saja, isinya sudah hilang, kemudian buku

kamus juga ada yang melakukan peobekan. Kalau ketemu

langsung dengan mahasiswa yang melakukan perobekan belum

ada, tapi saat saya membaca buku ada perobekan buku,

halaman nya hilang, mahasiswa melakukannya menggunakan

silet jadi tidak terlihat robeknya”.50

48 Observasi, tanggal 25 Januari 2020 49 Wawancara, tanggal 12 februari 2020 50 Wawancara, tanggal 12 februari 2020

Page 65: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

50

Hal yang senada diungkapkan Nora Veronika, selaku

pustakawan penyelia di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Kalau melihat secara langsung, saya belum pernah melihat

mahasiswa melakukan perobekan buku, tapi dari kenyataannya,

banyak buku yang sobek dikarenakan mahasiswa, mungkin

mahasiswa merobek buku saat buku tersebut berada dirumah

nya”.51

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi adanya

perilaku mahasiswa atau pemustaka yang merobek buku. Jenis

koleksi yang menjadi sasaran tindakan perobekan yaitu buku

teks, skripsi, tindakan perobekan buku dilakukan dengan cara

merobek sebagian buku dengan menggunakan alat seperti silet,

gunting.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Eddy Herwanto selaku

pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan bahwa:

“Tidak ada perobekan buku, belum pernah terjadi”.52

Dari pernyataan Eddy Herwanto, di atas mengatakan

tidak pernah terjadinya perobekan buku di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, sedangkan Lutriani,

Slamet Margono, Nora Veronika, mengatakan banyak sekali

mahasiswa yang melakukan perobekan buku dan dari hasil

pengamatan penulis di lapangan banyak sekali menemukan

buku yang robek.

51 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 52 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 66: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

51

c. Peminjaman tidak sah

Peminjaman tidak sah adalah pemustaka yang

melanggar ketentuan peminjaman seperti mahasiswa yang

meminjam buku memakai kartu anggota lain.

Penulis wawancarai Lutriani selaku pustakawan madya di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Peminjaman tidak sah sering terjadi, tapi di perpustakaan ini

tidak boleh meminjam buku memakai kartu anggota temannya,

karena dulu pernah terjadi yang minjam tidak bertanggung

jawab, yang kena yang punya kartu, sampek denda seratus

lebih”.53

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai

Hermanetty selaku pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Sering terjadi disini peminjaman tidak sah, banyak sekali

mahasiswa yang melakukan peminjaman buku menggunakan

kartu anggota teman nya dikarenakan mereka belum memiliki

kartu anggota, jadi mereka meminjam kartu teman nya untuk

meminjam buku”.54

Hal yang senada diungkapkan oleh Santi Kumala Dewi selaku

pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Banyak sekali mahasiswa melakukan ini, maka dari situ

setiap mahasiswa yang mau meminjam buku pasti selalu saya

tanyakan berapa NIM yang ada di kartu anggota perpustakaan

tersebut, jika itu bukan kartu dia, maka dia tidak tau berapa nim

yang ada dikartu anggota perpustakaan tersebut, kalau bukan

milik dia, saya tidak akan meminjamkan buku kepadanya

kecuali dia sudah memiliki kartu anggota sendiri”.55

53 Wawancara, tanggal 12 februari 2020 54 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 55 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 67: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

52

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

sering terjadi peminjaman tidak syah, dengan cara

menggunakan kartu anggota teman karena mereka belum

memiliki kartu anggota dan ada kartu anggota yang hilang

mereka tidak melaporkan ke perpustakaan, kartu anggota

tersebut dipakai orang lain yang tidak bertanggung jawab.

Hal yang berbeda di ungkapkan oleh Eddy Herwanto, S. Sos

selaku pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan bahwa:

“Mahasiswa tidak pernah melakukan peminjaman buku

menggunakan kartu temannya”.56

Dari pernyataan Eddy Herwanto di atas mengatakan

tidak pernah terjadinya peminjaman tidak syah. sedangkan

Lutriani, Hermanetty, Santi Kumala Dewi mengatakan sering

terjadinya peminjaman tidak syah di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi. Dalam hal ini penulis

menemukan mahasiswa yang mau melakukan peminjaman

buku menggunakan kartu temannya, karena dia belum memiliki

kartu anggota perpustakaan, ibu Santi Kumala Dewi

menegaskan kepada mahasiswa tersebut tidak boleh meminjam

buku memakai kartu teman dan menyuruh mahasiswa tersebut

membuat kartu anggota perpustakaan terlebih dahulu.57

d. Vandalisme

Vandalisme adalah tindakan merusak koleksi dengan

menulis, merobek memberi tanda khusus, lipat halaman dan

lain-lain. Dalam pengamatan yang peneliti temukan dilapangan

56 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 57 Observasi, tanggal 25 Januari 2020

Page 68: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

53

ada beberapa koleksi yang susah dibaca disebabkan bacaan

koleksi tersebut dicoret.58

Perilaku pemustaka yang memberi tanda khusus pada koleksi

sangat merusak karena membuat koleksi tidak bisa dibaca

dengan jelas, lama-kelamaan koleksi tersebut rusak.

Penulis wawancarai Slamet Margono selaku pustakawan muda

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

beliau mengatakan:

“Ada yang menstabilo buku, kadang ada di buku itu kertas

yang kosong itu ditulisnya nomor hp, mungkin pas dia

memakai buku itu ada kawannya yang mintak nomor hp,

kadang digambarnya buku itu terus dilipatnya halaman yang

menurutnya penting”.59

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Nora

Veronika selaku pustakawan penyelia di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Kalau melakukan pencoretan buku itu udah pasti jelas

mahasiswa mencoret buku, mungkin buku yang dicoret

mahasiswa udah 1/3 buku yang udah di coret mahasiswa”.60

Hal yang senada diungkapkan oleh Mia Aulia Susanto beliau

mengatakan:

“Banyak buku yang dicoret mahasiswa, yang dilipat halaman

juga ada, contohnya buku ini sudah penuh dicoret mahasiswa

dan ada juga yang melipat halamannya”.61

Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan

bahwa di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi telah terjadinya vandalisme seperti mencoret buku,

58 Observasi, tanggal 25 Januari 2020 59 Wawancara, tanggal 12 februari 2020 60 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 61 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 69: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

54

stabilo buku, melipat halaman, menulis buku pada catatan

kosong, menggaris bawah.

Hal yang berbeda di ungkapkan oleh Eddy Herwanto selaku

pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan bahwa:

“Mahasiswa sekarang banyak yang milenial jadi tidak ada

buku yang dicoret”.62

Dari pernyataan Eddy Herwanto di atas mengatakan

tidak ada buku yang dicoret oleh pemustaka sedangkan Slamet

Margono, Nora Veronika, Mia Aulia Susanto mengatakan

bahwa banyak buku yang dicoret, dilipat halaman, memberi

tanda khusus oleh mahasiswa dan dari hasil observasi di

lapangan penulis banyak menemukan buku yang sudah dicoret,

dilipat halaman, distabilo, memberi tanda khusus.63

Dari jenis vandalisme di atas peran yang dilakukan oleh pustakawan

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi dalam

mengatasi vandalisme yaitu:

a. Pengawasan

Pengawasan adalah proses pengamatan seluruh kegiatan

dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Penulis wawancarai Affan Malik selaku kepala perpustakaan Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Pustakawan melakukan pengawasan terhadap mahasiswa yang

berkunjung ke perpustakaan, supaya tidak terjadinya yang tidak

kita inginkan”.64

62 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 63 Observasi, tanggal 25 Januari 2020 64 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 70: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

55

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Hermanetty

pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Peran pustakawan itu mengawasi pemustaka yang ada di

perpustakaan kalau tidak diawasi maka mahasiswa semena-mena

dan semaunya yang mereka lakukan”.65

Dari hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi melakukan

pengawasan, supaya pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan

tidak melakukan apa yang mereka mau. Lemahnya pengawasan

terhadap pemustaka dan koleksi, akan menyebabkan perilaku

vandalisme, pustakawan harus memperkuatkan pengawasan

terhadap pengguna yang masuk ke perpustakaan dan memberikan

pengarahan atau petunjuk kepada pengguna tentang pentingnya

menjaga bahan pustaka, agar mereka mentaati peraturan yang ada,

merawat koleksi yang digunakan sama seperti merawat koleksi

pribadi.

b. Pendidikan pengguna

Pendidikan pengguna adalah suatu proses di mana

pengguna perpustakaan untuk pertama kali diberi pemahaman dan

pengertian sumber-sumber perpustakaan, termasuk pelayanan dan

sumber-sumber informasi yang saling terkait, bagaimana

menggunakan sumber-sumber tersebut.

Penulis wawancarai Affan Malik selaku kepala perpustakaan Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Pustakawan memberitahu kepada mahasiswa tentang peraturan

yang ada di perpustakaan supaya mahasiswa tau dengan aturan

65 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 71: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

56

yang ada di perpustakaan, memberitahu tentang cara mencari buku

supaya mahasiswa tidak pusing dalam pencarian buku, karena

buku di perpustakaan itu banyak, kemudian pustakawan

memberitahu sanksi tentang merusak atau menghilang buku yang

dipinjam dan menggantinya dengan buku yang serupa“.66 Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Lutriani

selaku pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi, beliau mengatakan:

“Saya sebagai pustakawan saya memberitahu kepada pemustaka

tentang perusakan buku, seperti buku jangan dicoret, dirobek terus

tentang peraturan yang ada di perpustakaan”67

Dari hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa peran yang telah dilakukan pustakawan dalam mengatasi

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi yaitu melakukan pendidikan pengguna dengan menjelaskan

peraturan yang harus ditaati selama berada di perpustakaan,

pemberitahuan tentang larangan perusakan buku dengan sanksinya

pergantian buku judul serupa, bagaimana cara akses koleksi di

perpustakaan serta membantu pemustaka dalam menemukan

informasi yang diinginkan, supaya tidak terjadinya perilaku

vandalisme.

2. Kendala pustakawan dalam mengatasi vandalisme Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

Perilaku vandalisme telah terjadi di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi, faktor penyebab terjadinya perilaku

vandalisme yaitu sebagai berikut:

a. Faktor dari pemustaka

1) Kurangnya kesadaran pemustaka

66 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 67 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 72: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

57

Kerusakan yang dilakukan pemustaka/pengguna

yaitu mereka sering mencoret-coret buku dengan alat tulis,

merobek beberapa halaman koleksi yang mereka butuhkan

karena untuk mempercepat dan mempersingkat waktu

mereka agar tidak berlama-lama di perpustakaan. Mereka

kurang menyadari akan pentingnya suatu informasi

tersebut.

Penulis wawancarai Hermanetty selaku pustakawan muda

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

beliau mengatakan:

“Kami sudah memberitahu kepada pemustaka buku jangan

dicoret, dirobek, tetapi mereka kurang memperdulikan,

masih banyak buku yang dicoret dan dirobek, faktor

penyebabnya itu karena buku tidak boleh dipoto copy,

diphoto, jadi mahasiswa merobek beberapa halaman”.68 Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai

Slamet Margono selaku pustakawan muda di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“pemustaka tidak menyadari akan pentingnya buku yang

mereka rusakin “.69

Hal yang senada diungkapkan oleh Nora Veronika selaku

pustakawan penyelia di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi, beliau mengatakan:

“Banyak koleksi yang rusak itu disebabkan pengguna yang

sembarangan meletakan buku di rak yang penuh itu

68 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 69 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 73: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

58

menyebabkan koleksi terlipat, lama kelamaan koleksi itu

rusak”.70

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perputakaan Universitas Jambi yaitu

kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya sebuah

informasi dalam bahan perpustakaan yang milik bersama,

pustakawan sudah memberitahu kepada pemustaka tetang

jangan merusak koleksi yang ada dan jangan sembarangan

meletak buku dirak tetapi mahasiswa masih tetap

melakukannya.

2) Adanya kesempatan

Kesempatan merupakan adanya peluang pemustaka

melakukan vandalisme.

Penulis wawancarai Santi Kumala Dewi selaku pustakawan

muda di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi, beliau mengatakan:

“Adanya kesempatan mahasiswa berperilaku semaunya”.71

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Mia

Aulia Susanto beliau mengatakan:

“Faktornya mungkin adanya kesempatan mahasiswa untuk

melakukan itu”.72

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu

adanya kesempatan mahasiswa melakukan vandalisme

karena kurangnya pengawasan atau tidak adanya

70 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 71 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 72 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 74: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

59

pengawasan kesempatan mahasiswa melakukan susuatu

yang mereka inginkan seperti merobek buku, mencoret

buku, menulis buku, melipat halaman buku.

3) Kekecewaan terhadap layanan perpustakaan

Penulis wawancarai Nora Veronika selaku pustakawan

penyelia di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas

Jambi, beliau mengatakan:

“Kekecewaan terhadap layanan perpustakaan, karena dulu

ada pustakawan yang gaya bicaranya seperti orang marah,

tetapi ibu itu tidak marah emang gaya bicara ibu itu seperti

itu, setiap menegur pemustaka, pemustaka langsung

mengatakan bahwa ibu itu marah, bahkan banyak laporan

kalau mahasiswa takut ke perpustakaan. tetapi sekarang ini

ibu itu udah di pindahkan dibagian pengolahan”.73 Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai

Rezahartini selaku pemustaka di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Saya jarang sekali ke perpustakaan, karena dulu ada

petugas yang suka marah, jadi saya malas ke perpustakaan,

ini saya ke perpustakaan karena saya mau mencari buku,

karena besok pagi kami belajar harus memiliki buku itu,

kalau bukan karena itu saya tidak mau ke perpustakaan”74 Hal yang senada diungkapkan Lusi Amelia selaku

pemustaka di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Saya baru tiga kali ke perpustakaan, ini yang ketiga

kalinya, karena saya malas ke perpustakan petugasnya pada

judes, jadi saya malas kesini, saya kesini karena mau baca

skripsi, kalau bukan karena itu saya malas mau kesini”.75

73 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 74 Wawancara, tanggal 06 februari 2020 75 Wawancara, tanggal 06 februari 2020

Page 75: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

60

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perputakaan Universitas Jambi yaitu

kekecewaan terhadap layanan perpustakaan. Kecuekan

pustakawan terhadap pemustaka bisa menyebabkan

mahasiswa melakukan vandalisme, seharusnya pelayanan

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

pustakawannya harus banyak senyum, ramah, memberi

informasi yang dibutuhkan pemustaka, supaya pemustaka

puas terhadap pelayanan yang pustakawan berikan dan

tindakan vandalisme akan berkurang.

a. Faktor dari perpustakaan

1. Lemahnya pengawasan

Faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme

dan pencurian buku diantaranya adalah akibat lemahnya

pengawasan petugas baik terhadap pemustaka maupun

terhadap koleksi, kurangnya pengawasan terhadap

pemustaka dan koleksi yang dipinjam maupun koleksi yang

hanya dibaca di ruangan saja menjadi penyebab banyaknya

buku-buku yang hilang. Begitu juga lemahnya pengawasan

pemustaka di rak koleksi, di meja baca dan tempat-tempat

yang dapat menyebabkan pemustaka dengan leluasan

merobek sebagian halaman buku.

Penulis wawancarai Hermanetty selaku pustakawan muda

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi,

beliau mengatakan:

“Saat kebutuhan mahasiswa kepepet, banyak peraturan dan

pengawasan tidak ada jadi berbuatlah apa yang dia mau”.76

76 Wawancara, tanggal 04 februari 2020

Page 76: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

61

Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai

Santi Kumala Dewi selaku pustakawan muda di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Faktor penyebabnya karena lemahnya pengawasan,

sedikitnya petugas dibagian pelayanan, sedangkan ruang

nya begitu besar jadi tidak terkontrolkan“.77

Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perputakaan Universitas Jambi yaitu

lemahnya pengawasan pustakawan karena sedikitnya

petugas dibagian pelayanan. Dari hasil observasi di

lapangan, faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi

disebabkan petugas atau pustakawan yang kurang

profesional dalam memberikan layanan seperti tidak

simpati, tidak bisa membantu kesulitan pemustaka dalam

menemukan informasi. Hal itu bisa menyebabkan

perusakan bahan pustaka, pemustaka yang kesulitan

mencari buku, mereka akan mengacak-acak buku di rak,

lama kelamaan buku tersebut akan rusak. Selain itu di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi memiliki

aturan atau tata tertib perpustakaan yang berlaku seperti

buku tidak boleh foto kopi, tidak boleh di photo, dan

ketentuan jumlah maksimal buku yang dipinjam.

Menyebabkan pemustaka melakukan tindakan

vandalisme.78

77 Wawancara, tanggal 04 februari 2020 78 Observasi, tanggal 10 februari 2020

Page 77: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

62

Dari faktor tersebut pustakawan kesulitan mengatasinya, kendala yang

dihadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu sebagai berikut:

a. Kurangnya kesadaran pemustaka

Kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya suatu

informasi dalam bahan perpustakaan mengakibatkan suatu

kerusakan bahan pustaka seperti mencoret, merobek, menulis buku,

menstabilo buku.

Penulis wawancarai Lutriani selaku pustakawan madya di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, beliau

mengatakan:

“Mungkin karena kebiasaan mahasiswa jadi mereka tidak

menyadari peraturan yang ada dan pentingnya buku itu”.79

Selanjut pertanyaan yang sama penulis wawancarai Santi Kumala

Dewi selaku pustakawan muda di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi, beliau mengatakan:

“Kami sudah memberitahu kepada mahasiswa buku jangan

dirobek, dicoret, tetapi mereka masih tetap melakukannya”.80

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

kendala yang dihadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme di

Unit Pelaksana Teknis Perputakaan Universitas Jambi yaitu

kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya suatu informasi,

sedangkan pustakawan sudah memberi tahu kepada pemustaka

bahwa buku jangan dirobek dan dicoret tetapi pemustaka masih

tetap melakukannya.

b. Sumber daya manusia

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pustakawan

dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana Teknis

79 Wawancara, tanggal 10 februari 2020 80Wawancara, tanggal 10 februari 2020

Page 78: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

63

Perpustakaan Universitas Jambi tentang SDM (sumber daya

manusia) penulis mewawancarai Eddy Herwanto selaku

pustakawan madya di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi, beliau mengatakan:

“Kami dibagian pelayanan ini kekurang orang, ruangan sebesar ini

Cuma kami berempat, jadi mahasiswa tidak terkontrol buat kami,

kami sudah memberitahu kepada kepala pustakawan untuk

menambah orang di perpustakaan tetapi basic perpustakaan tapi

saat ini belum ada juga penambahan dari basic pustakawan”.81 Selanjutnya pertanyaan yang sama penulis wawancarai Nora

Veronika selaku pustakawan penyelia di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi beliau mengatakan:

“Adik bisa lihat sendiri di bagian pelayanan petugasnya cuma

berempat sedangkan ruangannya besar, bagian skripsi, buku

referensi dibuat satu ruangan itu kami berempat yang menjaganya,

jadi perilaku mahasiswa itu tidak terlihat, apa lagi di pojok sana”.82

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

kendala yang dihadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme di

Unit Pelaksana Teknis Perputakaan Universitas Jambi yaitu

kekurangan SDM (sumber daya manusia) di ruangan sirkulasi,

referensi, skripsi hanya memiliki 4 orang petugas, satu orang

bagian pengembalian buku, dua orang bagian peminjaman buku,

dan satu orang mengontrol atau mengawasi pemustaka di Unit

Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi ruang skripsi,

referensi dijadikan satu ruangan dengan ruang sirkulasi. Petugas

dibagian pelayanan tidak sebanding dengan jumlah pengunjung

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi, seharusnya

di ruang skripsi, referensi memiliki petugas khusus untuk

mengontrol dan mengawasi pemustaka karena ruang skripsi dan

81 Wawancara, tanggal 10 februari 2020 82 Wawancara, tanggal 10 februari 2020

Page 79: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

64

sirkulasi memiliki ruang tersendiri bukan digabung dengan ruang

sirkulasi. Dengan ruang yang begitu besar di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi bagian pelayanan hanya

memiliki empat orang petugas, sehingga untuk mengawasi

pemustaka mereka kekurangan SDM (sumber daya manusia).

Page 80: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang peran pustakawan dalam mengatasi

vandalisme di Perpustakaan Universitas Jambi, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu melakukan

pengawasan dengan cara memberi pengarahan atau petunjuk pada

pengguna akan pentingnya menjaga bahan pustaka, mendidik

pengguna dengan cara memberi tahu kepada pemustaka tentang

cara mencari buku atau koleksi dengan cepat, memberi tahu sangsi

dan peraturan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi.

2. Kendala yang di hadapi pustakawan dalam mengatasi vandalisme

di Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi yaitu

kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya suatu informasi

dalam bahan perpustakaan yang mengakibatkan kerusakan bahan

pustaka, kurangnya SDM (sumber daya manusia) dalam mengelola

bahan pustaka dan petugas bagian pelayanan tidak sebanding

dengan jumlah pengunjung Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan

Universitas Jambi.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, tentang peran

pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit Pelaksana Teknis

Perpustakaan Universitas Jambi, penulis memberikan beberapa saran

untuk dijadikan bahan pemikiran dan atau pertimbangan untuk masa-masa

yang akan datang, saran ini ditunjukan untuk pustakawan dan pemimpin

Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Jambi.

Page 81: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

66

1. Perlunya penambahan sumber daya manusia di Unit Pelaksana

Teknis Perpustakaan Universitas Jambi agar kegiatan

pelayanan perpustakaan bisa berjalan dengan baik.

2. Dalam mengatasi perilaku vandalisme hendaknya pihak

perpustakaan meningkatkan pengawasan terhadap pengunjung

perpustakaan.

3. Menyediakan sarana dan prasarana seperti sensor alarm, sensor

matric, agar koleksi yang dibawa keluar oleh pemustaka tampa

melakukan prosedur peminjaman akan ketahuan.

Page 82: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

DAFTAR PUSTAKA

Amri Hariri. 2015. tindakan Bibliocrime di Perpustakaan Universitas Gadjah

Mada. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Cholid Narbuko dan Abu Achmad. 2012. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara.

Daryono. 2010. Faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan vandalisme koleksi

perpustakaan dan upaya pencegahannya, jurnal media pustakawan.

Vol.17. Nomor 1.http://repository.unib.ac.id/13570/.(06 oktober 2019).

Eka Efriza, dkk. 2015. Strategi manajemen perpustakaan dalam menghadapi

Vandalisme. Jurnal kajian informasi & perpustakaan, vol.3.

No.1.http://fileCUsersUSERDownloads9488-18662-3-PB.pdf.(01 Oktober

2019).

Elin Rosalin. 2008. Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber Informasi. Bandung :

Karsa Mandiri Persada.

Elva Rahmah dan Testiani Makmur. 2015. Kebijakan Sumber Informasi

Perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Faramodyta Barcell dan Marlini. 2013. Faktor-faktor penyebab terjadinya

tindakan vandalisme dikantor arsip perpustakaan dan dokumentasi kota

Padang, Jurnal ilmu informasi perpustakaan dan ke arsipan, vol.2, No.1.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/2287/1908.(20

September 2019).

Guwido Nur Rahawati. 2014. Perilaku Vandalisme Pemustaka di Pusat

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.Skripsi.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta.

HS Lasa. 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Yogyakarta :

Penerbit Ombak.

Indah Sari Ulfa. 2018. Vandalisme di Perpustakaan Universitas Negeri Medan

dan Upaya pencegahannya. Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Kevin Berlianto Imaman. 2018. Penyalahgunaan Koleksi di Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Page 83: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Kearsipan, Vol. 20. No. 2.

http://jipk.ui.ac.id/index.php/jipk/article/view/112/21. (20 September

2019).

Lailan Azizah Rangkuti, Pentingnya Pendidikan Pemakai (user education) di

Perpustakaan Perguruan tinggi, vol.08, No.01. 2014, hal 42,

httpscore.ac.ukdownloadpdf53037217.pdf. (16 Februari 2020)

Laksmi. 2011. Manajemen lembaga Informasi”teori dan praktik”. Jakarta :

penaku.

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mustofa, Security Sistem Perpustakaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

https://digilib.isi-ska.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/SECURITY-

SISTEM-PERPUSTAKAAN.pdf. (20 Oktober 2019)

Noerhayati S. 2009. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung : Alumni.

Poerwadaminta. 2015. Kamus umum bahasa Indonesia,(ed.3). Jakarta : Gaung

Persada Press.

Perpustakaan Nasional. 2015. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Pustakawan dan Angka Kredinya. Jakarta : Perpustakaan

Nasional RI.

Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2005 Tentang Petunjuk Teknis Jambatan Fungsional Pustakawan dan

Angka Kreditnya. 2015. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sentosa Sembiring. 2008. Himpunan peraturan perundang-undangan tentang

perpustakaan. Bandung : Nuansa Aulia.

Suhail dan Yeni Budi Rachman. 2017. Perilaku dalam memperlakukan koleksi

perpustakaan: studi kasus di perpustakaan Universitas Indonesia, Jurnal

ilmu informasi, perpustakaan dan kearsipan, Vol. 19, No. 02.

http://fileCUsersUSERDownloads125-201-1-PB.pdf.(05 Oktober 2019).

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian:kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sulistyo Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Wiji Suwarno. 2008. Psikologi perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.

Page 84: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Yeni Budi Rachamn. 2016. Dasar-dasar pelestarian. Depok Jawa Barat.

Universitas Indonesia.

Page 85: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1 Drs. H. Affan Malik, M.E Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi

2 Lutriani, S. Sos., M.Si Pustakawan Madya

3 Eddy Herwanto, S. Sos Pustakawan Madya

4 Hermanetty, SE Pustakawan Muda

5 Santi Kumala Dewi, S.Pd Pustakawan Muda

6 Slamet Margono,S. Sos Pustakawan Muda

7 Nora Veronika, A.Md Pustakawan Penyelia

8 Mia Aulia Susanto, S.H Pengadministraisan Umum

9 Rezahartini Pemustaka (mahasiswi Universitas Jambi)

10 Lusi Amelia Pemustaka (mahasiswi Universitas Jambi)

Page 86: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Instrumen Pengumpulan Data

Nama : Elpia Marliana

Nim : IPT160845

Judul :Peran Pustakawan dalam Mengatasi Vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi

1. Observasi

a. Mengamati secara langsung keadaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi.

b. Mengamati secara langsung kegiatan pustakawan di Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi.

c. Mengamati secara langsung keadaan koleksi di Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Perpustakaan Universitas Jambi.

d. Mengamati secara langsung fasilitas di Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Negeri Jambi.

2. Wawancara

a. Kepala Perpustakaan

1) Bagaimana kebijakan dari anda untuk mengatasi vandalisme di

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

2) Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku vandalisme di

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

3) Apa peran pustakawan dalam mengatasi vandalisme di Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

b. Pustakawan

1) Apa yang dimaksud dengan vandalisme ?

2) Apakah pernah terjadinya vandalisme di Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

3) Jenis vandalisme apa saja yang pernah dan sering terjadi ?

4) Pernahkah anda melihat atau menangkap pemustaka yang sedang

mencuri buku ataupun melakukan vandalisme ?

Page 87: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

5) Bagaimana perilaku pemustaka dalam memanfaatkan koleksi di

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

6) Apa kendala yang dihadapi anda dalam mengatasi perilaku

vandalisme di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan

Universitas Jambi ?

7) Apa faktor penyebab terjadinya vandalisme di Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

8) Apa sanksi yang diberikan kepada pemustaka yang melakukan

vandalisme atau yang melanggar peraturan di Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi ?

c. Pemustaka

1) Bagaimana anda memanfaatkan koleksi di perpustakaan

Universitas Jambi ?

2) Apa penyebab anda meminjam buku memakai kartu anggota

teman?

3) Apakah ada sanksi yang diberikan kepada anda, jika anda

melanggar peraturan yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Jambi ?

4) Pernahkah anda kecewa terhadap pelayanan perpustaakaan ?

5) Apakah anda pernah melihat buku yang dicoret, robek ?

d. Dokumentasi

1) Profil Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas

Jambi 2019.

2) Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jambi)

3) Foto kegiatan perpustakaan Universitas Negeri Jambi

Page 88: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …
Page 89: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …
Page 90: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …
Page 91: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …
Page 92: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Elpia Marliana

NIM : IPT. 160845

Prodi : Ilmu Perpustakaan

Semester : VIII (Delapan)

Tempat, Tanggal Lahir : Tembang Cucur, 09 Agustus 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perumahan Puri Abadi Blok. E No. 17

Nomor Handphone : 082373935311

Email : [email protected]

No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun

1 SD SDN 156/ Suka Jaya 2008

2 SLTP MTsN 1/ Tanjung Agung 2011

3 SLTA MAN LABOR Muara Bungo 2014

4 PTN UIN STS Jambi 2020

Page 93: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Salah satu koleksi yang robek, berjudul Pendidikan Agama Islam dengan nomor

kelas 297.

Salah satu pemustaka yang melakukan peminjaman tidak sah.

Page 94: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Salah satu koleksi yang dicoret dan dilipat, Berjudul Iventarisasi Penelitian

Tentang Anak Indonesia dengan nomor kelas 027.6

Salah satu koleksi yang dilipat, berjudul Ekonomi Internasional dengan nomor

kelas 337.

Page 95: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Salah satu koleksi distabilo, yang berjudul Genetika dengan nomor kelas 575.1

Suasana pengunjung perpustakaan.

Page 96: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Wawancara dengan salah satu pustakawan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan

Universitas Jambi.

Suasana pengunjung perpustakaan.

Page 97: PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGATASI VANDALISME DI …

Letak CCTV (closed circuit television) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan

Universitas Jambi.