65
PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT PERKAWINAN LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON SUKADANAHAM KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG (SKRIPSI) Oleh FLOWRY FIRMAINTEN PUTRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

  • Upload
    hakien

  • View
    260

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT PERKAWINAN

LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON SUKADANAHAM

KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT

KOTA BANDAR LAMPUNG

(SKRIPSI)

Oleh

FLOWRY FIRMAINTEN PUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

ABSTRAK

PERANAN MULI MEKHANAI PADA ACARA ADAT PERKAWINANLAMPUNG SAIBATIN DI KELURAHAN SUKADANAHAM

KECAMATAN TANJUNGKARANG BARATKOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Flowry Firmainten Putri

Bagi masyarakat Lampung, perkawinan bukan semata-mata urusan individumelainkan juga menjadi urusan kerabat dan masyarakat adat. Masing-masingkedudukan dalam kekerabatan orang Lampung memiliki peranan sendiri dalammenyelenggarakan acara adat perkawinan. Peranan yang dilakukan semata-matauntuk membantu sahibul hajat dalam mempersiapkan suatu acara adatperkawinan. Salah satu kelompok adat masyarakat Lampung Saibatin adalah mulimekhanai.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan mulimekhanai pada acara adat perkawinan Lampung Saibatin di KelurahanSukdanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung tahun 2016.Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui peranan apa saja yang dilakukan olehmuli mekhanai pada acara adat perkawinan Lampung Saibatin di KelurahanSukadanaham Tanjung Karang Barat Bandar Lampung. Metode yang digunakanadalah Metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknikobservasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seiring perkembanganzaman peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan Lampung Saibatin diKelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampungmenglami perubahan. Sejak zaman dahulu muli mekhanai berperan sebagaipembantu umum yang mengerjakan tugas sebagai berikut; nutu gakhepung,tandang, nyekak hebos, mengumpulkan peralatan masak, membuat dekorasikelasa, dan memasak kue dan buasakh-asakhan. Saat ini semua peranan tersebuttelah mengalami perubahan, muli mekhanai sekarang berperan sebagai pembantuumum pada acara perkawinan adat Lampung saibatin mengerjakan tugas sebagaiberitu merangkai janur, membersihkan peralatan makan, membawa hidangan kemeja saji, menjadi panitia, menjadi MC. Selain melakukan tugas sebagai

Page 3: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

pembantu umum muli mekhanai juga berkewajiban memeriahkan acara adatperkawinan dengan mengadakan acara bujang gadis yang merupakan acarahiburan. Acara bujang gadis juga mengalami perubahan, dulu acara ini berupaacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,juga kegiatan sekhuakhian dan juga jaga damar, yang bertujuan sebagaia ajangperkeanalan bagi muda-mudi. Sekarang ini ini acara bujang gadis yangdiselengarakan berupa kegiatan lempar selendang, dan tujuan acara ini sebagaihiburan baik untuk muli mekhanai dan juga masyarakat sekitar.

Page 4: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT PERKAWINANLAMPUNG SAIBATIN DI KELURAHAN SUKADANAHAM

KECAMATAN TANJUNG KARANG BARATKOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

FLOWRY FIRMAINTEN PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan SejarahJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,
Page 6: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,
Page 7: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,
Page 8: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung, Lampung pada

tanggal 12 Desember 1993. Merupakan anak sulung dari bapak

Firdinan Nazarudin dan ibu Maryamah. Memiliki seorang

saudara laki-laki.

Pendidikan yang telah dilalui. Pada tahun 1997 penulis sekolah

di TK AISYIYAH. Pada tahun 1998 penulis sekolah di tingkan kanak-kanak di TK

Kartika Jaya II-6 Bandar Lampung. Pada tahun 1999 bersekolah di SD Kartika Jaya

II-5 Bandar Lampung hingga selesai pada tahun 2006. Jenjang Sekolah Menengah

Pertama penulis mengenyam pendidikan di SMP N 25 Bandar Lampung pada tahun

2006-2008. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas penulis bersekolah di SMA YP

UNILA di tahun 2008-2011. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa FKIP Program

Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui tes SMPTN

tertulis.

Page 9: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur teramat dalam kepadaAllah Swt, kupersembahkan karya ini kepada:

Ibu yang sangat aku sayangi yang selalu berjuang,memotivasi, mengarahkan dan mendoakan anak-anaknya

menjadi manusia yang sukses dimasa depan.Ayah dan adikku yang juga aku sayangi yang selalu

menjadi laki-laki sigap untukku.

Page 10: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

Motto

If you don’t try you’ll never knowJika tidak kau coba, kau takkan pernah tahu

(fix you - coldplay).

Be true to who you areJadilah diri mu

(who you are - Jessie J)

If you can dream it, you can do itBila bisa memimpikannya, maka bisa mewujudkannya

(Walt Disney)

Page 11: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

SANWACANA

Assalamualikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna atas rahmat, karunia dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat di selesaikan. Skripsi dengan judul: “Peranan Muli

Mekhnai Dalam Acra Adat Perkawinan Lampung Saibatin Di Kelurahan

Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di

Universitas Lampung

Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, saran serta

motivasi dari berbagai pihik. Oleh karna itu pada kesempatan ini penilis

mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si, Wakil Dekan Akademik Dan Kerjasama

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si, Wakil Dekan Nidang Keuangan,

Umum dan Kepegawaian Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

Page 12: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan

Alumni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung

6. Bapak Drs. Syaful M,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Social Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

7. Bapak Drs. Wakidi, M.Hum selaku pembimbing akademik sekaligus

pembimbing utama yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

8. Bapak Drs. Maskun, M.H selaku pembimbing kedua yang telah

membimbing dan memberikan arahan pada penulis.

9. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum selaku pembahas utama yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

10. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sejarah dan para

pendidik di Universitas Lampung yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis.

11. Bapak Ari/ Ayah Batin selaku Saibatin di kelurahan Sukadanaham, yang

telah memberi banyak pengetahuan mengenai adat Lampung kepada

penulis.

12. Seluruh perangkat kelurahan di Kelurahan Sukadanaham, khususnya

Bapak Khoirul Efendi yang telah membantu penulis memperoleh data

mengenai kelurahan Sukadanaham

Page 13: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

13. Bapak Firdinan Nazarudin yang telah membantu penulis dalam

memperoleh data penelitian.

14. Saudara Sariah Harahap, sebagai moderator pada seminar proposal

penulis, terima kasih banyak atas semuanya.

15. Sahabat-sahabat penulis: Eni Gustina, Bella Adistya Radini, Hamdana

Fitri dan Mukfliyance Iklima Putri (Yakuza sisters) yang selalu memberi

dorongan, pakasaan, semangat, dan petuah kepada penulis.

16. Teman-teman karib penulis selama kuliah di Prodi Pendidikan Sejarah:

Desy Miranda, Eka Setyo Rini, Lusia Dwi Indriati dan Windri Hartika,

atas segala masa dengan berbagai rasa yang kita lalui selama 4 tahun lebih

ini. Beruntung punya teman-teman yang peduli dan selalu memberikan

semangat seperti kalian.

17. Seluruh teman-teman angkatan 2011 baik kelas ganjil dan genap, yang

menjadi teman seperjuangan dari mulai keakraban sampai masa-masa

menunggu dilorong gedung I. Serta kakak-kakak tingkat dan adik-adik

tingkat.

18. Imam Ma’ruf atas waktu dan pengorbanannya. You’re worth more than

everything. Terima kasih.

19. Teman-teman semasa KKN (BB-rangers) terimakasih atas

kebersamaannya, dan motivasinya. selama 3 bulan tinggal bersama

ngobrol, tuker pikiran, sharing tentang hobi, meski jarang banget ketemu

semoga kita menjadi ranger-ranger tangguh yang dapat survive dalam

kehidupan.

Page 14: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

20. Bapak Hj. Nazarudin (Alm.) terimakasih telah menjadi datuk penulis,

semua kerabat datuk sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

21. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sampai terselesaikan

penulisan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, serta

berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis, amin

Bandar Lampung, Febuari 2016

Penulis

Flowry Firmainten Putri

Page 15: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian .................................. 4

1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

2. 4Kegunaan Penelitian .......................................................................... 4

3. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan pustaka .......................................................................................... 6

1. Konsep Peranan .................................................................................... 6

2. Konsep Muli Mekhanai ........................................................................ 8

3. Konsep Perkawinan .............................................................................. 9

4. Konsep Perkawinan Adat Lampung Saibatin ....................................... 10

5. Konsep Peranan Muli Mekhanai dalam acara adat Perkawinan

Lampung Saibatin ................................................................................ 16

6. Konsep Saibatin .................................................................................... 22

B. Kerangka Pikir ............................................................................................ 23

C. Paradigma ................................................................................................... 25

Page 16: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ..................................................................................... 26

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 27

C. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 28

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............................ 28

E. Teknik Penentuan Informan ...................................................................... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 31

1. Teknik Observasi ................................................................................. 31

2. Teknik Wawancara .............................................................................. 32

3. Teknik Dokumentasi ........................................................................... 33

G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 33

1. Reduksi Data ..................................................................................... 33

2. Display (Penyajian Data) .................................................................. 34

3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan ............................................... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ............................................................................................................ 36

1. Gambaran Umum Kelurahan Sukadanaham ........................................ 36

1.1 Sejarah Umum Kelurahan Sukadanaham ................................... 36

1.2 Letak Dan Kondisi Geografi Kelurahan Sukadanaham .............. 38

1.3 Topografi Kelurahan Sukadanaham ........................................... 39

1.4 Kependudukan ........................................................................... 40

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................................ 45

2.1 Peranan Muli Mekhanai Pada Acara Perkawinan Adat

Lampung Saibatin Di Kelurahan Sukadanaham ......................... 45

2.1.1 Peranan Muli Mekhanai Pada Persiapan Acara Adat

Perkawinan Lampung Saibatin Di Kelurahan

Sukadanaham .................................................................. 45

2.1.2 Peranan Muli Mekhanai Pada Pelaksanaan Acara Adat

Perkawinan Lampung Saibatin Di Kelurahan

Sukadanaham .................................................................. 49

Page 17: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

2.1.3 Peranan Muli Mekhanai Pada Penutupan Acara Adat

Perkawinan Lampung Saibatin Di Kelurahan

Sukadanaham .................................................................. 51

2.2 Perubahan Peranan Muli Mekhanai Pada Acara Perkawinan Adat

Lampung Saibatin Di Kelurahan Sukadanaham ..................................... 52

3. Pembahasan .......................................................................................... 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 63

B Saran ............................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

ii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.....................................................................412. Jumlah penduduk berdasarkan umur ................................................................................413. Jumlah penduduk berdasarkan agama................................................................................424. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ............................................................435. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian..............................................................446. Tabel perbandingan peranan muli mekhanai sebagai pembantu umum.............................547. Tabel perbandingan acara bujang gadis .............................................................................568. Tabel peranan muli mekhanai pada acara perkawinan adat Lampung...............................58

Page 19: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Pedoman wawancara..................................................................................................71

2. Identitas responden ...................................................................................................75

3. Komisi pembimbing...................................................................................................76

4. Surat izin penelitian ..................................................................................................77

5. Surat keterangan dari kelurahan.................................................................................78

6. Peta kelurahan............................................................................................................79

7. Foto-foto ...................................................................................................................80

8. Daftar istilah .............................................................................................................85

Page 20: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan. Ada lebih

dari 300 suku bangsa yang tersebar di negara Indonesia. Bentuk negara yang

kepulauan dengan keadaan alam yang berbeda-beda di setiap daerah,

membuat masyarakat Indonesia berkembang dengan berbagai kebudayaan

yang berbeda dan khas. Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia

yang juga memiliki kebudayaan yang khas.

Masyarakat adat Lampung sendiri terbagi menjadi dua masyarakat adat

(jurai) yakni jurai pepadun dan jurai saibatin. Meskipun sama-sama

masyarakat Lampung namun terdapat beberapa perbedaan dan salah satunya

yang mencolok adalah dari segi bahasa. Masyarakat Lampung jurai pepadun

berbahasa Lampung dengan dialek O/Nyow dan masyarakat Lampung jurai

saibatin berbahasa Lampung dengan dialek A/Api.

Saat ini masyarakat Lampung baik jurai saibatin maupun jurai pepadun

keduanya hidup berbaur dengan masyarakat pendatang dari luar provinsi

Lampung. Namun, umumnya masyarakat jurai pepadun dan saibatin

Page 21: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

2

memiliki kecendrungan dalam memilih daerah sebagai pemukiman.

Masyarakat Lampung jurai pepadun cenderung bermukim di daerah dataran

rendah dan di sepanjang aliran sungai yang mengarah ke Laut Jawa seperti

daerah Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur. Sedangkan

masyarakat Lampung jurai Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung dan di

sepanjang sungai yang bermuara ke Samudera Hindia seperti Lampung Barat,

Pesisir Barat, Lampung Selatan.

Kehidupan masyarakat Lampung umunya berpedoman pada prinsip yang

disebut dengan pi-il pesenggiri, meskipun di zaman sekarang sudah jarang

masyarakat Lampung yang masih berpedoman pi-il pesenggiri. Pi-il berarti

pendirian yang harus di pertahankan. pesenggiri pada dasarnya

mengutamakan harga diri. Piil pesenggiri masih sangat kental di kalangan

masyarakat Lampung Pepadun, namun tidak bagi masyarakat Lampung

Saibatin hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari budaya dan pandangan

hidup islam derta kemajuan zaman. Terdapat lima prinsip dari pi-il pesenggiri

yakni (1) pesenggiri (2) juluk buadek (3) nemui nyimah (4) nengah nyepur (5)

sakai sembayan.

Perkawinan bukan semata-mata urusan individu melainkan juga menjadi

urusan kerabat dan masyarakat adat (Hadikusuma, 1989:142). Masyarakat

adat Lampung akan membantu mempersiapkan suatu acara adat perkawinan

secara bergotong royong, hal ini merupakan salah satu bentuk prilaku

Page 22: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

3

masyarakat Lampung yang berpedoman pada piil pesenggirih, yaitu sakai

sembayan.

Kelurahan Sukadanaham merupakan salah satu kelurahan di Bandar

Lampung yang mayoritas penduduknya bersuku Lampung Saibatin.

Masyarakat Lampung di Sukadanaham masih menjalakan tata cara adat,

seperti pada acara perkawinan. Sampai saat ini masyarakat adat Lampung

Saibatin di Kelurahan Sukadanaham masih bergotong royong mempersiapkan

segala kebutuhan yang diperlukan pada acara adat perkawinan.

Salah satu kelompok adat yang turut berpartisipasi dalam acara adat

perkawinan adalah muli mekhanai. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak Isa, pada 18 September 2015 beliau mengatakan bahwa kelompok muli

mekhanai ini terdiri dari anggota bujangan dan gadis yang memiliki peranan

dalam upacara adat perkawinan.

Pada saat ini peranan muli mekhanai dalam acara perkawinan adat lampung

saibatin di kelurahan Sukadanaham menurut keterangan Bapak Firdinan

peranan tersebut tidak lagi dilakuan seperti dahulu kala tetapi telah terjadi

perubahan-perubahan (wawancara Bapak Firdinan, 27 September 2015).

Karena itu penulis tertarik untuk meneliti dan mendeskripsikan mengenai

peranan muli mekhanai dalam acara adat perkawinan Lampung Saibatin di

Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung

tahun 2016.

Page 23: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah “ bagaimana peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan

Lampung Saibatin di Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang

Barat Kota Bandar Lampung tahun 2016”

C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan muli

mekhanai pada acara perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan

Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

2. Kegunaan Penelitian

2.1 Bagi peneliti, menambah wawasan, ilmu pengetahuan, pengalaman

dan informasi mengenai peranan muli mekhanai di Kelurahan

Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

2.2 Bagi masyarakat Lampung, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi mengenai peranan muli mekhanai dalam acara adat

perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan Sukadanaham

Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

Page 24: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

5

2.3 Bagi warga Kelurahan Sukadanaham, penelitian ini dapat dijadikan

bahan bacaan yang mengulas mengenai peranan muli mekhanai dalam

acara adat perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan Sukadanaham

Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

3. Ruang Lingkup Penelitian

3.1 Objek Penelitian :

3.2 Subjek Penelitian :

3.3 Tempat Penelitian :

3.4 Tahun Penelitian :

3.5 Bidang Ilmu :

Peranan Muli Mekhanai Pada Acara Adat

Perkawinan Lampung

Muli Mekhanai Dan Masyarakat Adat

Lampung Saibatin

Kelurahan Sukadanaham Tanjung Karang

Barat Bandar Lampung

2015-2016

Antropologi Sosal

Page 25: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

REFERENSI

Hilman Hadikusuma, 1989 Masyarakat dan Adat Lampung. Bandung. Mandar maju Bandung

halaman 142

Page 26: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Peranan

Peranan erat kaitannya dengan status dan juga pranata, sebelum menjelaskan

peranan sebaiknya menjelaskan mengenai pranata dan status terlebih dulu.

Sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang

mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi

berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat, disebut pranata

(Koentjaraningrat, 2009:132). Singkatnya pranata merupakan suatu norma yang

mengatur tingkah laku seseorang dalam masyarakat.

Status merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat, pada kedudukan

itulah masyarakat bertindak menurut norma-norma khusus dari pranata tertentu

(Koentjaraningrat, 2009:138). Peranan adalah tingkah laku individu yang

mementaskan suatu kedudukan tertentu (Koentjaraningrat, 2009:138). Dengan

kata lain peranan merupakan suatu tingkah laku/perilaku seseorang sesuai dengan

norma dan adat-istiadat dalam suatu kedudukan di masyarakat.

Page 27: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

7

Menurut Soerjono Soekanto peranan merupakan suatu aspek dinamis dari suatu

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai

dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peran (Soekanto,1982:241).

Pentingnya peranan adalah karna ia mengatur perilaku seseorang. Soerjono

Soekanto dalam bukunya, Sosiologi Suatu Pengantar menuliskan juga bahwa

peranan mencangkup tiga hal yaitu;

“1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atautempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakanrangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalamkehidupan kemasyarakatan.2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan olehindividu dalam masyarakat sebagai organisasi3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang pentingbagi struktur social masyarakat” (Soekanto,1982:243-244).

Menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt menjelaskan bahwa yang dimaksud

peran adalah

“Perilaku yang diharapkan kepada seseorang yang memiliki status. Dalammempelajari peran setidaknya melibatkan dua aspek : (1) kita harusmelaksanakan kewajiban dan menuntut hak-hak suatu peran. (2) kitaharus memiliki sikap, perasaaan, dan harapan-harapan sesuai denganperan tersebut” (Horton dan Hunt, 1984:118).

Dari pendapat ahli di atas, maka pengertian peranan adalah suatu sikap dan

perilaku/ tingkah laku berdasarkan norma-norma yang beralaku yang dilakukan

seseorang baik secara individu maupun kelompok dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan kedudukannya di masyarakat. Dalam penelitian ini peranan yang

dimaksud berupa tugas-tugas yang dikerjakan oleh muli mekhanai pada acara

adat perkawinan Lampung saibatin berdasarkan kedudukannya dalam masyarakat

Adat Lampung saibatin.

Page 28: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

8

2. Konsep muli mekhanai

Masyarakat adat Lampung jurai pepadun maupun jurai saibatin dikelompokan

berdasarkan kedudukan seseorang di dalam adat. Pegelompokan tersebut bersifat

tradisional yang dilihat dari kedudukan tugas dan kewajiban mereka masing-

masing (Hadikusuma , 1996:178).

Dalam buku Pola Perkawinan Saibatin dituliskan;

“Urutan pengelompokan dalam hal ini bedakan antara kerabat wanita, yangsudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga, berikut urutanpengkelompokan masayarakat adat: (a) Tuha Raja, (b) Bebai Mirul (c)Lakau-Menginyan (d) Adik Wari (e) Apak Kemaman (f) Lebu Kelama (g)Kenubi-Binulung (h) Muli-Mekhanai (i) Bebai Sanak” (Imron, 2009: 24).

Dalam bahasa daerah Lampung, muli berarti gadis dan mekhanai berarti bujang.

Menurut Hilman Hadikusuma anak-anak dikatakan dewasa, mekhanai nyakak

atau muli nyakak setelah ia berumur lima belas tahun, dengan begitu mereka pun

sah menjadi bujang dan gadis adat sehingga dapat mengikuti acara-acara adat

(Hadikusuma, 1996:178).

Muli mekhanai ini masing-masing memiliki pemimpin. Pemimpin para mekhanai

disebut kepala bujang dan pemimpin para gadis disebut kepala muli. Tugas

kepala gadis dan kepala bujang adalah sebagai penghubung jika ada yang ingin

berkenalan di desa tersebut (Imron, 2005: 97).

Seseorang akan dikatakan muli (gadis) dan mekhanai (bujang) adat sampai

akhirnya berkeluarga menurut peraturan hukum adat setempat. Perkawinan yang

dilaksanakan di luar adat tidak akan mengubah kedudukan seseorang pemuda

Page 29: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

9

untuk tidak menjadi mekhanai lagi, sesuai hukum adat (Hilman

Hadikusuma,1996:178).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diberi pengertian bahwa muli

mekhanai adalah sebutan bagi gadis dan bujang adat Lampung. Seseorang sah

menjadi bujang/gadis adat pada saat umur lima belas tahun sampai akhirnya

berkeluarga. Dalam masyarakat lampung muli mekhanai juga merupakan suatu

kedudukan secara adat, yang juga memiliki tugas-tugas dalam acara adat seperti

acara perkawinan. Dalam satu kampung muli mekhanai dipimpin oleh satu kepala

bujang dan satu kepala gadis.

3. Konsep Perkawinan

Perkawinan adalah suatu peralihan yang terpenting pada life-cycle dari semua

manusia di seluruh dunia adalah saat peralihan dari tingkat hidup remaja ke

tingkat hidup berkeluarga (Koentjaraningrat, 1982:90).

Menurut Keesing (dalam Imron 2005:2) menjelaskan bahwa

“perkawinan berfungsi untuk (a) mengatur hubungan seksual, (b)menentukan kedudukan sosial individu-individu dan keanggotaan merekadalam kelompok, (c) menentukan hak-hak dan kepentingan-kepentinganyang sah, (d) menghubungkan individu-individu dengan kelompok-kelompok kekerabatan di luar kelompoknya sendiri, (e) menciptakan unit-unit ekononomi rumah tangga, dan (f) merupakan instrumen hubunganpolitik antar individu dan kelompok” (Imron,2005: 2).

Perkawinan menurut hukum adat tidak semata-mata berarti suatu ikatan antara

seorang pria dan wanita sebagai suami istri untuk mendapatkan keturunan dan

Page 30: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

10

membangun serta membina kehidupan keluarga rumah tangga, tetapi juga berarti

suatu hubungan hukum yang menyangkut para anggota kerabat dari pihak istri

dan dari pihak suami (Hadikusuma, 1995:70).

Berdasarkan konsep tersebut dapat dikatakan bahwa perkawinan adalah suatu

tahapan penting bagi manusia. Perkawinan mengikat hubungan lelaki dan

perempuan sebagai satu keluarga secara sah. Namun, perkawinan tidak hanya

mengikat laki-laki dan perempuan sebagai suami-istri melainkan juga mengikat

keluarga laki-laki dan keluarga perempuan sebagai satu keluarga besar.

4. Konsep Adat Perkawinan Lampung Saibatin

Adat perkawinan adalah merupakan upacara perkawinan menurut tata cara aturan

adat tertentu (Ariyono Suyono, 1985 : 315). Mulanya perkawinan secara adat

bagi orang Lampung baik itu jurai pepadun maupun saibatin, keduanya

menggunakan pola perkawinan bujujogh. Bujujogh merupakan suatu cara

pelaksanaan perkawinan, yang juga menentuakn status perkawinan itu sendiri

yakni perempuan mengikuti laki-laki sampai akhir hayatnya dengan kata lain

pihak lelaki yang menentukan garis keturunan (patrilinear).

Akan tetapi, khususnya pada suku Lampung Saibatin, adat perkawinan tidak

hanya dilakukan secara bujujogh tetapi juga dengan cara semanda. Perkawinan

semanda merupakan cara perkawinan yang diadopsi dari adat Minangkabau,

dimana segala sesuatu dihitung dari garis keturunan ibu atau wanita (Imron,

Page 31: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

11

2005:61). Perkawinan semanda dilakukan hanya apabila sebuah keluarga tidak

memiliki anak laki-laki.

Adat perkawinan Lampung baik Pepadun maupun Saibatin dalam

menyelenggarakan pesta adat perkawinan dapat menyelenggarakan pesta yang

megah dan mewah sesuai dengan norma dan nilai adat Lampung, maupun secara

sederhana.

“bentuk upacara perkawinan adatnya bermacam-macam dan bertingkat-tingkat, yang di zaman dahulu berdasarkan tingkat kepunyimbangan.Namun dimasa sekarang telah berubah, tergantung pada keinginan, dankemampuan keluarga yang akan menyelenggarakannya dengan memintapersetujuan kepunyimbangan yang ada” (Hadikusuma,1989:144).

Dalam upacara adat perkawinan Lampung Saibatin ada dua pesta adat, yaitu

nayuh balak dan bedu’a di lamban (Imron, 2005: 51).

a. Nayuh balak adalah acara perkawinan besar-besaran yangdilaksanakan tujuh hari tujuh malam dengan menyembelih tujuh ekorkerbau. Pelaksanaan nayuh balak diputuskan pada rapat adat atauprowatin atas permintaan dan usul dari kesepakatan keluarga laki-laki. Rapat ini diadakan sebulan sebelum hari perkawinan.

b. Bedu’a di lamban adalah acara perkawinan adat yang sederhana.Acara dilakukan di dalam rumah sehingga tidak memerlukan tarup.Tradisi adat yang dilaksanakan pun sedikit. (Imron, 2005: 51)

Proses adat perkawinan Lampung Saibatin umumnya dilaksanakan sesuai dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut;

a. SembambanganSembambangan adalah melarikan gadis dari rumahnya, dan barudikatakan sembambangan apabila ada surat dan peninggalan sebagaitanda gadis tersebut melaksanakan proses sembambangan.

b. Ngembekhi tahuNgembekhi tahu adalah pemberitahuan dari pihak keluarga bujangkepada keluarga gadis, yang intinya memberitahu keluarga gadis

Page 32: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

12

kalau anak gadisnya sudah berada di tempat bujang yang menjadipilihannya. Pemberitahuan ini akan dilaksanakan setelah gadis sudahberada dirumah bujang.

c. Nyeluk atau nyusul tapakNyeluk atau nyusul tapak berupa pihak adat gadis datang ketempatbujang, dengan maksud untuk menemui gadis tersebut, untukmemastikan apakah gadis tersebut yakin melakukan sembambanganini atas kemauannya sendiri bukan karna paksaan bujang.

d. NgelakauNgelakau merupakan kunjungan bujang ke rumah keluarga gadis,dengan maksud untuk menghibur keluarga tersebut agar tidak merasakehilangan anaknya, dan untuk lebih mengenal satu samalain

e. Mufakat adatMufakat adat merupakan pertemuan antara utusan adat dan pemimpinadat dari kedua belah pihak, untuk membicarakan pernikahan, uangpernikahan dan juga gelar yang akan didapatkan.

f. DeduwayanDeduwayan merupakan acara arak-arakan pengantik perempuan yangdilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Deduway dimaksudkansebagai mandi atau bersih-bersih yang biasanya dilakukan disungai/kali. Tradisi ini dilakukan pada sore hari.

g. Akhak-akhakanArak-arakan merupakan prosesi adat yang dilaksanakan sebelum akadnikah , dimana pengantin pria akan di arak dari rumah kerabat menujurumahnya yang merupakan tempat acara pernikahannya berlangsung.

h. ButamatButamat merupakan kegiatan membaca kitab suci Al-Qur’an yangdilakukan kebayan selagi akhak-akhakan berlangsung.

I. Buka pintuSetelah pengantin pria sampai di rumahnya, maka terlebih dulu diaharus melewati penunggu pintu. Pengantin pria yang dikawal olehorang yang akan membuka pintu. Kemudia penjaga dan pembukapintu akan saling berbalas pantun.

i. NgadokNgadok atau pemberian gelar adalah sebagai pertanda bahwa priatersebut sudah dinikahkan dengan menggelar acara adat. Adok/gelarini merupakan tambahan nama panggilan setelah nikah. Adok inidiberikan sebagai panggilannya dalam adat lampung.

Page 33: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

13

j. Niyuh/manjau pedomNiyuh merupakan acara berkunjung kerumah pengantin perempuan,dimana pengantin lelaki di antarkan oleh kerabatnya yang kemudianmenginap untuk beberaa hari. (dokumen adat di Desa Olok Gading)

Namun, proses pelaksanaan adat perkawinan tersebut sekarang sudah mengalami

beberapa pengurangan (wawancara Bapak Ari,29 September 2015). Berikut

adalah prosesi adat perkawinan lampung yang masih dilakukan hingga sekarang;

a. Mufakad adat

Mufakad adat atau rapat adat atau juga disebut dengan rapat perwatin di daerah

lain. Merupakan tahap pertama suatu acara adat perkawinan dilaksanakan.

Mufakad adat sendiri merupakan rapat antara tetua adat, perwatin, saihibul hajat

dan pangeran yang merupakan seorang pemimpin kebuwayan pada masyarakat

suku Lampung. Mufakad adat ini dilakukan jauh hari sebelum hari perkawinan,

biasanya sebulan atau setengah bulan sebelum hari perkawinan. Mufakad adat

bertujuan untuk menentukan tanggal atau hari perkawinan, adok atau gelar untuk

pengantin dan sekaligus pembentukan panitia acara adat perkawinan dan pesta

perkawinan (wawancara Bapak Firdinan, 23 Desember 2016).

b. Deduwayan

Deduwayan adalah suatu tradisi arak-arakan pengantin wanita, yang dilakukan

sehari sebelum perkawianan diselenggarakan. Mulanya deduawayan merupakan

tradisi mengantarkan pengantin wanita untuk mandi membersihkan diri di sungai

pada sore hari (wawancara Ibu Romlah,24 Desember 2015). Deduwayan

sekarang dilakukan pada siang hari, pengantin wanita akan diarak dari rumah

Page 34: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

14

menuju ke tanah lapang, dan sesampainya di sana sang pengantin wanita akan

dipercantik, namun secara simbolis dalam hal ini pengantin hanya akan

dicipratkan air beberapa kali setelah itu akan dirias agar terkesan cantik. Dalam

tradisi deduwayan ini, pengantin akan diarak oleh kurang lebih 20 orang yang

memiliki tempat dan fungsinya masing-masing, keduapuluh orang tersebut tidak

asal dipilih begitu saja, karna terdapat ketentuan adat untuk memilihnya dan hal

tersebut dibahas ketika mufakad atau rapat adat berlangsung (wawancara Bapak

Ari,29 Desember 2015).

c. Akhak-akhakan

Akhak-akhakan atau arak-arakan merupakan suatu tradisi yang masih dilakukan

hingga sekarang dalam acara adat perkawinan lampung. Pada tradisi arak-arakan

ini, hanya pengantin pria saja yang akan diarak, karna sebelumnya pengantin

waniti sudah. Akhak-akhakan ini di lakukan pada hari perkawinan, tepatnya

setelah kedua mempelai sah menjadi suami-istri. Bila pada pengantin wanita

diarak dari rumah menuju suatu tempat, pada arak-arakan penganti lelaki ini

justru sebaliknya. Biasanya arak-arakan ini dimulai dari rumah kerabat dekat dari

pengantin laki-laki menuju rumahnya yang merupakan tempat acara perkawinan

berlangsung (wawancara Bapak Ari,29 Desember 2015)

d. Ngadok

Ngadok atau pemberian gelar adat, merupakan suatu tradisi yang yang tidak data

lepas dari acara perkawinan masyarakat Lampung yang dilakukan secara adat.

Page 35: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

15

Pemberian gelar adat dilakukan setelah arak-arakan selesai dan acara pesta

perkawinan secara resmi dibuka oleh MC. Suatu gelar adat menentukan

kedudukan sesorang dalam adat. Biasanya yang membacakan gelar adat dari

pengantin adalah seorang perwatin atau juga seorang tetua adat (wawancara

Bapak Firdinan, 23 Desember 2015)

e. Niyuh/ manjau pedom

Niyuh atau manjau pedom merupakan tradisi dimana kedua mempelai dan

keluarga dari pengantin pria mengunjungi keluarga pengantin wanita dan

menginap untuk beberapa hari disana. Hal ini dilakukan agar kedua keluarga

dapat lebih mengenal dan dekat satu sama lain. Tradisi ini biasanya dilakukan

seminggu setelah acara perkawinan selesai diselenggarakan (wawancara Bapak

Ari,29 Desember 2015).

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diberi pengertian bahwa adat

perkawinan Lampung, memiliki pengertian perkawinan yang diselenggarakan

berdasarkan tata cara adat yang ada di daerah Lampung. Dalam melaksanakan

upacara adat perkawinan lampung dapat di laksanakan dengan dua cara yakni

dengan cara besar-besaran dan dengann secara sederhana. Dalam masyarakat

Lampung Saibatin itu disebut dengan Nayuh Balak dan Bedu’a di lamban.

Umumnya Nayuh Balak hanya diselenggarakan oleh Saibatin saja. Pelaksanaan

Perkawinan di Kelurahan Sukadanaham sendiri baik diselenggarakan secara

besarbesaran maupun sederhana. Prosesi adat perkawinan yang dilakukan

Page 36: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

16

sekarang ini adalah melaksanakan mufakat adat, deduaian, arak-arakan, ngadok

dan niyuh/manjau pedom.

5. Konsep Peran Muli Mekhanai dalam Acara Adat PerkawinanLampung Saibatin

Dalam melaksanakan suatu acara adat, khususnya perkawinan, maka di minta

ataupun tidak kerabat maupun kelompok adat akan turut serta agar suatu

perkawinan adat dapat dilaksanakan dengan baik. Pada masyarakat Lampung

peran-peran kerabat maupun kelompok adat pada acara perkawinan adat sudah

diatur berdasarkan ketentuan adat.

Muli mekhanai merupakan suatu kelompok adat dalam tatanan masyarakat

Lampung. Dalam pesta adat khususnya muli mekhanai memiliki tugasnya sendiri,

berupa kewajiban-kewajiban yang harus di lakukan berdasarkan nilai-nilai adat.

Tugas muli mekhanai adalah untuk membantu pemangku adat dalam

melaksanakan suatu acara adat.

Seperti yang ditulis Hilman Hadikusuma dalam buku adat istiadat daerah

lampung

“Kelompok muli mekhanai ini terdiri dari anggota bujangan dan gadisdimana peranan mereka dalam upacara adat mempunyai lapangantersendiri. Mereka adalah pembantu-pembantu umum danberkewajiban memeriahkan upacara adat menurut tata cara tradisional.Sebagai contoh melaksanakan pertemuan bujang dan gadis, beramai-ramai dimalam hari dengan melaksanakan seni tari, seni suara sertaaktivitas lain disamping melaksanakan tugas-tugas membantumempersiapkan peralatan dan hal-hal lainnya” (Hadikusuma1996:188).

Page 37: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

17

Tiga hari sebelum acara adat perkawinan diselenggarakan, seluruh kerabat akan

menjalankan perannya masing-masing dengan kesadaran sendiri sesuai dengan

kedudukannya dalam kelompok adat. Sejak tiga hari sebelum acara

diselenggarakan, Muli mekhanai akan melakukan serangkaina kegiatan seperti,

tandang, nutu gakhepung, nyekak bias/hebos. Setelah acara adat perkawinan

selesai, muli mekhanai akan melakukan kegiatan yang disebut buasakh-asakhan

(Sabarudin Sa, 2012:167). Berdasarkan dokumen adat berikut adalah pengertian

dari tandang, nutu gakhepung, nyekak bias/hebos dan buasakh-asakhan:

Tandang adalah kegiatan bujang gadis ke hutan untuk mencari

sayur-sayuran untuk dimasak pada acara pernikahan

Nutu gakhepung adalah atau numbuk tepung merupakan kegiatan

gadis dan bujang lampung untuk menumbuk tepung dalam rangkaian

membuat kue. Mereka menumbuk saling berhadapan sehingga dapat

berbicara satu sama lain.

Nyekak bias/hebos adalah merupakan kegiatan menyobek daun

pisang dan enau sebagai bungkus kue yang akan dimasak esok

harinya.

Buasakh-asakhan adalah merupakan kegiatan bujang gadis untuk

membersihkan peralatan yang telah digunakan saat pesta di kali atau

sungai. Kegiatan ini dilakukan sehari setelah acara perkawinan

selesai.

Page 38: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

18

Pada persiapan acara adat perkawinan, khususnya di kelurahan Sukadanaham,

muli mekhanai mengerjakan tugas-tugasnya sebagai pembantu umum yaitu

sebagai berikut;

a. Mengumpulkan peralatan masak

Setelah musyawarah adat dilakukan dan hari perkawinan sudah di

tentukan maka semua masyarakat adat khususnya di Sukadanaham akan

menjalankan perannya masing-masing dalam mempersiapkan acara adat

perkawinan tersebut sesuai dengan ketententuan adat. Muli mekhanai pun

akan mengerjakan tugasnya sebagai pembantu umum, dan hal yang

pertama yang dilakukan oleh muli mekhanai adalah mengumpulkan

peralatan masak. Seorang bebai mirul akan meminta muli mekhanai untuk

mengambil peralatan masak kerumah-rumah yang sudah ditentukan.

Peratan masak yang diambil seperti kuali, panci, baskom, langseng, dan

lain sebagainya berbagai ukuran. Muli mekhanai melakukan hal ini karna

hidangan yang akan di masak bervariasi dan dalam jumlah banyak dan

biasanya saibul hajat tidak memiliki perlengkapan dapur yang lengkap

ataupun ada peralatan yang kurang. Kegiatan ini dilakukan muli mekhanai

4 atau 5 hari menjelang pelaksanaan acara adat perkawinan (wawancara

Ibu Romlah, Desember 2015).

b. Tandang

Setelah peralatan masak selanjutnya muli mekhanai akan melakukan

tandang. Tandang merupakan kegiatan bujang gadis ke hutan untuk

mencari sayur-sayuran untuk dimasak pada acara pernikahan dan

Page 39: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

19

dedaunan yang akan digunakan sebagai bungkus kue. Sambil mencari

mereka bersenda gurau dan ada pula yang mengutarakan isi hatinnya.

c. Nutu ghakhepung

Nutu ghakhepung atau numbuk tepung merupakan kegiatan gadis dan

bujang lampung untuk menumbuk tepung dalam rangkaian membuat kue.

Tepung tersebut akan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan

kue. Mereka menumbunk saling berhadapan sehingga dapat berbicara satu

sama lain.

d. Nyekak hebos

Nyekak hebos merupakan kegiatan menyobek daun pisang dan enau

sebagai bungkus kue yang akan dimasak esok harinya.

e. Membuat kue

Membuat kue-kue tradisional adalah tugas yang harus di lakukan oleh

muli mekhanai, dalam tugas ini ibu-ibu tidak bertanggung jawab ataupun

ikut membantu. Kue-kue yang dibuat atara lain kue cucur,wajik, apem,

juwadah dan juga bubur ketan. Kue-kue yang dimasak pun akan di bagi

menjadi hak milik muli mekhanai dan bagi tuan rumah. Kue-kue tersebut

dihindangkan pada saat acara malam bujang gadis (wawancara Bapak Ari,

2015). Membuat kue juga dapat dikatakan dengan nyelimpok seperti yang

dikatakan dalam buku pola perkawinan saibatin;

“di hari H minus 3 acara membuat kue adat atau nyelimpok, seluruhwarga bebai atau perempuan, gadis bujang, diundang ke rumah

Page 40: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

20

keluarga pengantin untuk bergotong royong membuat kue adat sepertiJuwadah, cucur, wajik, dan apem. Acara ini di koordinasi oleh bebaimirul atau istri para punyimbang” (Imron, 2005:52).

f. Membuat dekorasi

Muli mekhanai membuat dekorasi pada malam hari setelah mereka selesai

dengan tugasnya dalam rangkaian membuat kue. Dekorasi yang dibuat

berupa hiasan-hiasan yang akan di temple pada tenda/ tarub. Hiasan

tersebut biasanya berupa hiasan dari dun kelapa ataupun kertas warna-

warni, ada pula yang berupa tulisan yang terbuat dari stereoform biasa di

pajang di pintu masuk, adapula yang membuat janur sebagai tanda acara

perkawinan (wawancara Bapak Firdinan, Desember 2015).

g. Mendirikan tarub/ kelasa

Setiap acara perkawinan pasti terdapat tarub yang dirikan sebagai tempat

teduh yang dapat menampung tamu undangan di luar ruangan dalam

jumlah tertentu. Mendirikan tarup atau kelasa adalah tugas yang

dikerjakan oleh kelomapok bapak-bapak atau lakau-mengiyan, namun

muli mekhanai pun turut membantu dalam mendirikan tarup serta

menyusun kursi-kursi untuk tamu undangan (wawancara Bapak Firdinan,

Desember 2015). Kelasa selain digunakan sebagai tempat yang

menampung tamu undangan juga digunakan sebagai tempat

dilaksanakannya acara malam bujang gadis, yang diadakan pada malam

sebelum hari perkawinan dilaksanakan.

Page 41: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

21

h. Buasak-asakhan Tugas sebagai pembantu umum juga masih dilakoni oleh

muli mekhanai setelah acara perkawinan selesai, pada penutupan acara

perkawinan tugas yang harus dilakukan muli mekhanai adalah Buasakh-

asakhan. Buasakh-asakhan merupakan kegiatan membersihkan peralatan

yang digunakan saat pesta sebelum dikembalikan pada pemiliknya,

buasakh-asakhan dilakukan di kali atau sungai. Setelah selesai melakukan

buasakh-asakhan maka selesai pula peran muli mekhanai pada acara adat

perkawinan Lampung saibatin.

Pada acara adat perkawinan Lampung saibatin di kelurahan Sukadanaham,

peranan muli mekhanai tidak terletak pada saat pelaksanaan acara perkawinan,

melainkan pada hari sebelum hari perkawinan atau pada persiapan acara

perkawinan dan sesudah adat adat perkawinan dilaksanakan atau penutup acara

perkawinan (wawancara Bapak Firdinan,23 Desember 2015). Selain mengerjakan

tugas-tugas pembantu umum, muli mekhanai juga mengadakan suatu acara

bujang gadis yang diselenggarkan pada malam sebelum pelaksanaan acara

perkawinan dan setelah pelaksanaan acara perkawinan. acara bujang gadis berupa

acara sekhuakhian dan jaga damar. Bagi masyarakat setempat acara tersebut

merupakan acara hiburan, bagi muli mekhanai acara tersebuta adalah acara

perkenalan dan juga wadah pergaulan (wawancara Ibu Weli. September 2015).

Dapat disimpulkan bahwa peran muli mekhanai dalam acara adat perkawinan

masyarakat lampung saibatin yakni mereka berkewajiban membantu saihibul

hajat dengan melakukan tugas seperti tadang, nutu gakhepung, nyekak bias dan

hebos, membuat kue dan buasakh-asakhan. Muli mekhanai dapat mengelar acara

Page 42: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

22

bujang gadis seperti sekhuakhian dan jaga damar, acara tersebut hanya dapat

diadakan pada acara adat seperti perkawinan. acara bujang gadis merupakan

acara hiburan untuk masyarakat dan juga kelompok bujang gadis, dan untuk

bujang gadis acara tersebut merupakana ajang pergaulan.

6. Konsep Saibatin

Saibatin bila diartikan dari bahasa Lampung ke bahasa Indonesia, Sai berarti

satu, batin berarti jiwa. Jadi diartikan satu jiwa atau satu batin. Menurut M.

Ikhwan Lampung Saibatin berarti dari kelompok suku bangsa Peminggir

Melinting atau Rajabasa, Peminggir Teluk, Peminggir Semaka, Peminggir Sekala

Berak Ranau, Komering Dan Kayu Agung (Ikhwan, 1996: 19).

Adat istiadat Saibatin menentukan orang tidak dapat menaikan status adatnya

walaupun memiliki potensi seperti kekayaan, kharisma, dan lain-lain. Kedudukan

adat yang dikenal dengan punyimbang hanya didapat seseorang keturunan.

Aplikasi satu batin ini dalam adat, bermakna kepemimpinan secara genalogis

yang tidak bisa dipindahkan kepada gennya orang yang lain. Jadi kepemimpinan

atau kepunyimbangan tidak pernah berpindah ke gen lain apalagi kesuku lain

(Imron, 2005: 100).

Saibatin merupakan salah satu suku asli Lampung yang mendiami daerah

disepanjang pesisir Lampung. Saibatin disini berarti kepemimpinan, dan hanya

didapatkan berdasarkan keturunan. Gelar yang didapat masyarakat lampung

saibatin tidak dapat dibeli dengan apapun atau bersifat mutlak.

Page 43: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

23

B. Kerangka pikir

Dalam acara adat perkawinan Lampung saibatin di Kelurahan Sukadanaham

Tanjung Karang Barat Bandar Lampung, muli mekhanai memiliki peranannya

sendiri. Peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan yakni mengerjakan

tugas-tugas sebagai pembantu umum dan juga memeriahkan acara adat. Muli

mekhanai berperan disetiap tahapan acara perkawinan seperti persiapan,

pelaksanaan dan juga penutupan acara adat perkawinan.

Persiapan acara adat perkawinan dilakukan tiga hari sebelum hari pelaksanaan

perkawinan. Pada persiapan ini muli mekhanai beberapa tugas yakni mencari

perlatan masak, mencari sayuran dan daun untuk membungkus kue atau tandang,

menumbuk tepung, nyobek daun pisang dan enau, memasak kue atau dikenal

dengan istilah nyelimpok, membuat dekorasi dan membantu mendirikan kelasa.

Pada pelaksanaan acara muli mekhanai tidak berperan banyak. Sehari setelah

acara selesai pada penutupana acara muli mekhanai akan melakukan tugasnya

untuk mencuci peralatan yang dipakai pada acara, seperti tikar dan peralatan

masak.

Selain menjadi pembantu umum dalam persiapan acara hingga selesai, muli

mekhanai juga berkewajiban memeriahkan acara adat dengan tata cara tradisonal,

dalam hal ini muli mekhanai mengadakan acara bujang gadis di malam hari. Bagi

muli mekhanai acara bujang gadis tersebut merupakan tempat bagi muli

mekhanai bergaul dan bagi masyarakat sekitar merupakan acara hiburan.

Page 44: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

24

Peranan tersebut dilakukan oleh muli mekhanai sejak zaman dahulu, di zaman

sekarang yang segala sesuatunya dikerjakan dengan cara yang lebih simple dan

cendrung meninggalkan tata cara tradisional. Hal tersebut juga berdampak pada

tugas-tugas yang dilakukan muli mekhaai dalam melakoni peranannya sebagai

pembantu-pembantu umum dan juga menyebabkan perubahan pada acara malam

bujang gadis. Sekarang ini, tahun 2016 muli mekhanai lebih berperan pada

persiapan acara dan juga pelaksanaan acara adat perkawinan, berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya muli mekhanai tidak berperan pada pelaksanaan acara

perkawinan melainkan pada penutupan atau setelah pelaksanaan acara.

Page 45: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

25

C. Paragdima

: garis hubungan

: garis peran

Acara Adat Perkawinan Lampung Saibatin Di KelurahanSukadanaham

Persiapan acara adat Pelaksanaan acara adat Selesai acara adat

Peranan Muli Mekhanai Pada Acara AdatPerkawinan Adat

Page 46: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

REFERENSI

Koentjaranigrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Rineka Cipta. Halaman 132

Koentjaranigrat. Ibid . halaman 138

Soejono Seokanto. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Pt Raja grafindo Persada. halaman

241

Soejono Seokanto. Ibid. halaman 243-244

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt. 1984. Sosiologi. Jakarta. PT. Gelora Asara Pratama

.halaman 118

Hilman Hadikusuma, 1996 Adat Istiadat Daerah Lampung, Lampung. Kanwil Depdikbud

Lampung. halaman 178

Ali Imron, 2005 Pola Perkawinan Saibatin, lampung. Univrsitas lampung. halaman 97

Hilman Hadikusuma. Op cit, halaman 178

Hilman Hadikusuma. Loc cit halaman 188

Sabarudin Sa. 2012. Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin/Pesisir. Jakarta. Buletin Way

Lima Manjau Jakarta. Halaman 167

Koentjaraningrat. 1982.Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta.Dian Rakyat. halaman 90

Ali Imron, Op cit, halaman 2

Hilman Hadikusuma. 1995. Hukum Perkawian Adat. Bandung. Aditya Bakti halaman 70

Ariyono Soeyono.1985.Kamus Antropologi. CV. Jakarta .Akademika Presindo. Halaman 315

Hilman Hadikusuma, 1989 Masyarakat Dan Adat Lampung, Bandung. Mandar maju bandung

halaman 144

Ali Imron, Op cit, halaman 51

Page 47: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

M. Ikhwan , 1996.Wujud, Arti Dab Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama Dan Asli Bagi

Masyarakat Lampung. Lampung. Depdikbud provinsi lampung. halaman 19

Ali Imron, Loc cit, halaman 100

Page 48: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode menurut Maryaeni merupakan cara yang ditempuh peneliti dalam

menemukan pemahaman sejalan dengan fokus tujuan yang di tetapkan (Maryaeni,

2005:58). Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif. Menurut Sumadi Suryabrata secara harfiah metode penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai

situasi-situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis, faktual dan akurat

(Suryabrata, 1983:18)

Menurut Handari Nawawi dan Mimi Martini metode penelitian deskiptif yaitu

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang tampak atau sebagai mana adanya (Nawawi,1994:73) Metode penelitian

deskriptif merumuskan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha

Page 49: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

27

mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Noor, 2012: 34).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, metode penelitian deskriptif merupakan

metode yang digunakan untuk menggambarkan, melukiskan dan mendeskripsikan

suatu objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang akurat sesuai dengan apa yang

sebenarnya terjadi di lapangan. Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk

menjelaskan/mendeskripsikan dan menggambarkan peranan muli mekhanai di

Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian atau sering juga disebut batasan terhadap apa yang menjadi

permasalahan dan yang akan diteliti oleh peneliti. Fokus penelitian memberikan

kemudahan untuk membatasi memperoleh data yang dibutuhkan di lapangan. Fokus

penelitian bersifat tentatif dimana dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan latar

penelitian hal tersebut yang menyebabkan fokus penelitian fungsi yang sangat

penting untuk mengarahkan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus

penelitian adalah peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan Lampung

Saibatin di Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar

Lampung.

Page 50: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

28

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang

Barat Kota Bandar Lampung. Peneliti memiliki alasan sendiri memilih Kelurahan

Sukadaham ini sebagai tempat penelitian. Kelurahan Sukadanaham merupakan salah

satu Kelurahan/ desa di Bandar Lampung dengan penduduk yang mayoritas bersuku

lampung.

Masyarakat Lampung di Kelurahan Sukadanaham pada dasarnya masih menjalankan

tradisi-tradisi nenek moyang dan masih menjaga norma dan adat. Namun, pada

pelaksanaannya sekarang tradisi-tradisi tersebut disesuaikan dengan perkembangan

zaman. Kelompok masyarakat adat Lampung Saibatin di kelurahan ini masih

menjalankan perannaya masing-masing meski pada praktiknya sudah bergeser dari

yang seharusnya.

D. Variable Penelitian Dan Definisi Oprasiona

1. Variable Penelitian

Variabel penelitian menurut Husni Usman dan Purnomo Satiady Akbar dalam

buku penelitian terapan, yaitu merupakan himpunan beberapa gejala yang

berfungsi sama dalam suatu masalah. (Usman dan Satiady Akbar, 2008:49)

sedangkan menurut Hadari Nawawi, variabel merupakan himpunan sejumlah

Page 51: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

29

gejala yang dimiliki beberapa aspek atau unsur didalamnya, yang dapat

bersumber dari kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan

berpengaruh pada objek penelitian (Nawawi, 1994:55).

Berdasarkan konsep tersebut variable adalah sesuatu gejala dalam suatu

masalah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Oleh karna itu, variable

dalam penelitian ini merupakan variable tunggal, yakni mengenai peranan muli

mekhanai dalam pesta adat perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan

Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

2. Definisi Oprasional Variable

Defininisi oprasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variable

atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan

ataupun memberikan suatu oprasional yang di perlukan untuk mengukur

konstrak atau variable tersebut (nazir, 1985:162)

Oprasional variable merupakan suatu cara pengukuran suatu variable dengan

cara memberikan arti. Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain,

definisi operasional variabel adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

cara mengukur suatu variabel (singarimbun dan efendi, 1989:46).

Page 52: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

30

Dengan demikian, definisi oprasional variable yaitu suatu petunjuk yang

memberitahukan cara mengukur suatu variable dengan cara memberi arti atau

menspesifikan kegiatan agar mudah untuk di teliti.

E. Teknik Penentuan Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi (Arikunto, 2010:188). Informan

adalah orang yang mempunyai banyak pengetahuan tentang latar belakang penelitian

dan bersedia untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang

penelitian (Moleong, 1998:90). Informan merupakan sumber data dalam penelitian

dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Teknik penentuan informan yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

snowball sampling. Snowball dapat diartikan sebagai bola atau gumpalan salju yang

bergulir dari puncak gunung es yang makin lama makin cepat dan bertambah

banyak. Dalam konteks ini snowball sampling diartikan memilih sumber informasi

mulai dari sedikit kemudian makin lama makin banyak sumber informasinya, sampai

akhirnya benar-benar dapat diketahui apa yang ingin diketahui dalam konteksnya

(Muri Yusuf, 2014:369)

Menurut Subagyo snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

bantuan key-informan, dan dari key-informan inilah akan berkembang sesuai

Page 53: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

31

petunjuknya. Dalam hal ini peneliti hanya mengungkapkan kriteria sebagai

persyaratan untuk dijadikan sampel (Subagyo, 2006: 31).

Untuk menentukan informan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Melalui teknik snowball subjek

atau sampel dipilih berdasarkan orang ke orang yang sesuai dengan penelitian untuk

di wawancarai. Teknik ini melibatkan beberapa informan yang berhubungan dengan

peneliti. Nantinya informan ini akan menghubungkan peneliti dengan orang-orang

dalam jaringan sosialnya yang cocok dijadikan sebagai narasumber penelitian,

demikian seterusnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Istilah observasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti memperhatikan dan

mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti berarti mengamati dengan teliti dan

sistematis sasaran perilaku yang dituju, diarahkan pada kegiatan memperhatikan

secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut sehingga diperoleh data atau

fakta yang berhubungan dengan masalah yang dikaji.

Observasi sebagai pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis

mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

Page 54: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

32

pencatatan (Subagyo, 2006:63). Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk

melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan

berkembang dan kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut.

Observasi dilakukan dengan tujuan agar peneliti mendapatkan data secara

langsung dengan mudah melalui pengamatan. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan teknik observasi partisipant.

2. Teknik Wawancara

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau

suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang

diwawancarai melalui komunikasi langsung ( Muri Yusuf, 2014:372)

Menurut Maryaeni, wawancara merupakan salah satu cara pengambilan data

yang dilakukan melalui komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi

terstruktur dan tak berstruktur (Maryaeni, 2012:70).

Teknik wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara

terencana tidak terstruktur. Wawancara terencana tidak berstuktur adalah apabila

peneliti/pewawancara menyusun rencana wawancara yang mantap, tetapi tidak

menggunakan format dan urutan baku (Muri Yusuf, 2014:377).

Page 55: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

33

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan cacatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang sudah

berlalu. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengumpulan

data melalui dokumen-dokumen (Usman Dan Satiady Akbar, 2008 :69).

Dokumen dapat berbentuk teks tertulis, artefak, gambar maupun foto. Dokumen

tertulis juga dapat berupa sejarah kehidupan (life-histories), biografi, karya

tulis, dan cerita (Muri Yusuf, 2014:371).

G. Teknik Analisis Data

Menurut Nazir, teknik analisis data merupakan suatu teknik yang mengelompokkan,

membuat suatu manipulasi serta menyingatkan data sehingga mudah dicerna (Nazir,

1985: 219). Dalam mengadakan analisis data perlu diingat bahwa data yang

diperoleh hanya menambah keterangan terhadap masalah yang ingin dipecahkan.

Informasi merupakan data yang dapat menjawab sebagian dari masalah yang diteliti.

Data yang terdapat pada penelitian ini merupakan data kualitatif, sehingga analisis

data yang digunakan berupa teknik analisis data kualitatif

1. Reduksi data

Reduksi data meliputi proses penataan data mentah, yaitu catatan lapangan,

rekaman maupun dokumen. Pemilihan didasarkan pada hasil penulisan ulang,

transkripsi, maupun memo dan catatan reflektif saat peneliti mengumpulkan

Page 56: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

34

data. Pada tahap reduksi data ini, peneliti akan memilah secara teliti data

yang dapat dan tidak dapat dijadikan sebagai landasan utama sebelum

disajikan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang digunakan pada tahap

ini sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data jumlah penduduk kelurahan Sukadanaham

b. Memilah penduduk kelurahan Sukadanaham yang berdasarkan suku

c. Penelitian difokuskan pada suku Lampung Saibatin di kelurahan

Sukadanaham

d. Mengumpulkan informasi mengenai muli mekhanai dan perannya padda

acara perkawinan adat Lampung saibatin dari tokoh adat dan masyarakat

di kelurahan Sukadanaham

2. Display (penyajian data)

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dari kegiatan

wawancara terhadap informan serta menampilkan dokumen sebagai

penunjang data. Langkah-langkah yang digunakan pada tahap ini sebagai

berikut:

a. Mencari informasi mengenai peranan muli mekhanai dalam acara adat

perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan Sukadanaham

Page 57: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

35

b. Mengamati peranan muli mekhanai saat akan diselenggarakan acara adat

perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan Sukadanaham.

3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahapan penulisan ulang,

Pada tahapan ini penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan

melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan

sehingga data yang ada dapat teruji kebenarannya. Hasil wawancara (data)

dari informan kemudian ditarik kesimpulannya (sesuai dengan masalah dan

tujuan penelitian) sehingga jelas maknanya. Langkah-langkah yang

digunakan pada tahap ini sebagai berikut:

a. Menggabungkan hasil wawancara dengan data yang diperoleh di

lapangan mengenai peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan di

Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar

Lampug

b. Mendeskripsikan peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan di

Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar

Lampug.

Page 58: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

REFERENSI

Maryaeni.2005.Metode Penelitian Kebudayaan.Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 58

Sumadi Suryabarata.1983.Metodologi Penelitian.Rajawali.Jakarta halaman 18

Handari Nawawi. 1994. Penelitian terapan. Gajahmada; University halaman 73

Juliansyah Noor. 2011. Metodelogi Penelitian. Jakarta. Prenada media grup halaman 34

Husni Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodeligi Penelitian Sosial. Jakarta. PT Bumi

Aksara. Halaman 49

Moh. Nazir. 1985. Motode Penelitian. Jakarta. PT Ghalia inndonesia. Halaman 162

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, metode penelitian survey. Jakarta. Jakarta LP3ES.

Halaman 46

Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta.

Halaman 188

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.Remaja Rosdakarya. Bandung

halaman 90

A. Muri Yusuf. 2014. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabugan.Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP halaman 369

P. Joko Subagyo, 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta.

Jakarta. Halaman 31

P. Joko Subagyo . Loc cit. halaman 63

A. Muri Yusuf. Op cit, halaman 372

Maryaeni. Op cit. halaman 70

A. Muri Yusuf. Loc cit. halaman 377

Husni Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Op cit. halaman 69

Page 59: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

A. Muri Yusuf. Loc cit. halaman 371

Moh. Nazir. Op cit. Halaman 2

Page 60: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahawa peranan muli

mekhanai pada acara adat perkawinan Lampung Saibatin di Kelurahan

Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung pada saat ini

mengalami perubahan. Peranan muli mekhanai pada saat ini adalah sebagai

berikut;

1. Tahap Persiapan

Pada tahap perseiapan muli mekhani berperan sebagai pembantu umum

dengan melakukan tugas-tugas antara lain; membuat janur kuning,

membersihkan peralatan makan seperti, piring, gelas dan sendok-garpu. Pada

tahap persiapan muli mekhanai juga mengadakan acara bujang gadis yang

merupakan acara hiburan yaitu acara lempar selendang.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada pelaksanaan perkawinan muli mekhanai berperan sebagai panitia pesta

perkawinan. Muli mekhanai tergabung dalam beberapa kepanitian yakni

panitia penerimatamu, panitia keamanan dan panitia konsumsi, dalam

Page 61: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

65

keadaan tertentu baik muli ataupun mekhanai berperan sebagai MC. Sebelum

acara dimulai muli mekhanai juga bertugas untuk membawakan makanan

dari dapur ke meja prasmanan.

Peranan muli mekhanai pada acara perkawinan adat Lampung saibatin yang

dikerjakan sekarang tidak sama dengan peranan muli mekhanai yang dilakukan

dulu. Perubahan peranan muli mekhanai pada acara adat perkawinan lampung

saibatin disebabkan oleh kemajuan zaman. Perubahan peranan yang dimaksud

berupa perubhan pada tugas-tugas yang dilakukan muli mekhanai baik sebagai

pembantu umum maupun memeriahkan acara adat. zaman semakin maju maka

pemikiran dan kebutuhan manusia pun semakin berkembang. Tugas-tugas muli

mekhanai yang dulu pun tidak dikerjakan lagi karena ada pilihan yang lebih

mudah yang dapat menggantikan tugas tersebut. Tugas seperti mencari sayur

mayor (tandang), menumbuk tepung (nutu gakhepung), menyobek daun (nyekak

hebos) dan memasak kue tidak lagi dikerjakan oleh muli mekhanai, tujuan

memngerjakan tugas tersebut adalah untuk membantu ibu-ibu membuat kue dan

memasak, namun saat ini kue yang sudah jadi bisa didapatkan di pasar maupun

bahan-bahan masakan seperti sayuran bahkan untuk beberapa orang urusan

konsumsi acara perkawinan diserakan pada jasa ketring. tugas mengumpulkan

peralatan masak, buasakh-asakhan juga tidak diperlukan lagi karena masyarakat

umumnya menggunakan jasa EO dan jasa ketering.

Sedangkan tugas muli mekhanai yang berkewajiban memeriahkan acara adat

menurut tata cara tradisional pun tergeserkan, dalam hal ini memeriahkan acara

Page 62: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

66

adat menurut tata cara tradisional yaitu dengan mengadakan acara hiburan atau

acara bujang gadis yang pada zaman dulu menampilkan kesenian tradisional, jaga

damar dan sekhuakhian namun sekarang acara hiburan berupa acara lempar

selendang yang diiringin dengan musik remix.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penilitian, membahas dan mengambil kesimpulan

hasil penelitian, ada beberapa saran yang diberikan oleh penulis sebagai berikut:

1. Kepada masyarakat Kelurahan Sukadanaham Kecamatan Tanjung Karang

Barat Kota Bandar Lampung saya menyarankan agar tetap menjaga dan

melestarikan adat istiadat peninggalan leluhur. Umumnya pada tata cara adat

perkawinan, hususnya pada peran muli mekhanai, agar peran yang masih ada

ini tetap dilakukan sehingga tidak hilang begitu saja akibat tergerus perubahan

zaman.

2. Kepada generasi muda saya berpesan untuk dapat lebih mencintai kebudayaan

lokal dengan begitu pasti akan timbul rasa untuk melestarikannya. Meski

banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia jangan biarkan budaya

sendiri hilang,

3. Kepada tokoh adat, tokoh pemuda, dan masyarakat umum agar dapat

melestarikan budaya khususnya budaya Lampung baik kesenian dan juga

tradisi adat. Meski sangat mencintai daerah dan budaya Lampung tetaplah

Page 63: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

67

menunjukan toleransi kepada suku lain sehingga tidak ada timbul

perselisiahan.

Page 64: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.PT. Rineka cipta

Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Lampung. Bandung. Mandarmaju Bandung

_________________. 1995. Hukum Perkawian Adat. Bandung. Aditya Bakti

_________________. 1996. Adat Istiadat Daerah Lampung. Lampung. KanwilDepdikbud.

Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sosiologi. Jakarta. PT. Gelora AsaraPratama

Ikhwan, Muhammad. 1996. Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak KebudayaanLama dan Asli Bagi Masyarakat Lampung. Lampung.Depdikbud Provinsi Lampung

Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Lampung Saibatin. Bandar lampung. UniversitasLampung

Koentjaraningrat. 1982. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta. Dian Rakyat

_____________. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Rineka Cipta

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta. Bumi Aksara

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya

Nawawi, Handari. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada

Nazir, Mohammad. 1985. Metode Penelitian. Jakarta. PT. Ghalia Indonesia

Noor, Juliansyah. 2011. Metodelogi Penelitian; skripsi, tesis, disertasi dan karyailmiah. Jakarta. Perdana media grup

Page 65: PERANAN MULI MEKHANAI DALAM ACARA ADAT …digilib.unila.ac.id/23802/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfacara hiburan yang menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan musik,

Sa, Sabarudin. 2012. Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin/Peseisir. Jakarta.Buletin way lima manjau Jakarta

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survey. Jakarta. JakartaLP3ES

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja GrafindoPersada

Soeyono, Ariyono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta. CV. Jakarta AkademikaPresindo

Subagyo, P. Joko 2006. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta.Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodelogi Penelitian. Jakarta. Rajawali

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & PenelitianGabugan. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP