Peranan Unsur Kalium Dalam Proses Respirasi

Embed Size (px)

Citation preview

Mawas Juni 11

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASIRukmi1 ABSTRACT Plants may not grow normally, if their respiratory mechanisms are not functioning well. In order to reach and sustain their optimum respiration rates, the availability of the essential nutrients for the plants, including potassium is imperative. Respiration is a process of energy emission caused by the cutting and weakening of the chemical bonds between carbon chains and/or between carbon and hydrogen chains in a molecule. The heat produced by respiration is used by plants for many purposes, such as conducting synthetic reactions, movements, nutrients intake and transport. The respiration process principally consists of a number of biochemical reactions each of which is catalyzed by enzymes, coenzymes, or certain ions, to make the reactions work thoroughly. As an example, in order to convert phosphoenol pyruvic acid into pyruvic acid, we need the pyruvic chinase enzyme, adenosine tri phosphate (ATP) coenzyme, as well as potassium and magnesium ions (K+ and Mg++). Potassium is a unique chemical element, since it is well known as catalyst that cannot be substituted by any other element, in the converting reaction of phosphoenol pyruvic acid into pyruvic acid, assisted by pyruvic kinase enzyme in anaerobic respiration. Keywords : Respiration, potassium, enzyme, coenzyme.

mendapatkan cukup unsur esensiel. Salah satu unsur esensiel tersebut adalah kalium. Respirasi merupakan suatu proses pelepasan energi dari pemutusan dan pelemahan ikatan ikatan karbon dengan karbon, karbon dengan hidrogen di dalam suatu molekul. Panas hasil respirasi dipergunakan tanaman untuk sintesa, gerak, transport, penyerapan dan sebagainya. Pada proses respirasi terjadi rentetan rentetan reaksi biokimia yang masing masing reaksi dikatalisa oleh enzim, ada yang membutuhkan koenzim, dan ada pula yang harus dibantu ion tertentu untuk dapat bereaksi secara penuh. Misalnya reaksi pengubahan asam fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat pada glikolisa yang termasuk reaksi respirasi, dibutuhkan enzim piruvat kimase, koenzim A.D.P. ( Adenosin Di Posfat ) dan ion K+ dan Mg++. Unsur kalium bekerja sebagai katalisator dan tidak dapat digantikan oleh yang lain pada reaksi pengubahan asam fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat oleh enzim piruvat kinase pada respirasi fase anaerobik. Kata kunci : Respirasi, kalium, enzim, koenzim.

PENDAHULUAN

ABSTRAK Pertumbuhan normal bagi tanaman sudah semestinya pasti di dukung oleh respirasi yang berjalan dengan sempurna. Supaya respirasi berjalan dengan sempurna pada suatu tanaman, maka tanaman tersebut harus1

Staf pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus

Pertumbuhan normal bagi tanaman sudah semestinya pasti didukung oleh respirasi yang berjalan dengan sempurna. Supaya respirasi berjalan dengan sempurna pada suatu tanaman, maka tanaman tersebut harus mendapatkan cukup unsur esensiel. Salah satu unsur esensiel tersebut adalah kalium. Respirasi merupakan suatu proses pelepasan energi dari pemutusan dan pelemahan ikatanikatan karbon dengan karbon, karbon dengan hidrogen di dalam suatu molekul. Panas hasil respirasi 2 PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASIRukmi

digunakan tanaman untuk sintesa, gerak, transport, penyerapan dan sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa unsur tertentu diperlukan untuk pertumbuhan normal bagi tanaman. Unsur penting ini harus dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh tanaman, dan dalam konsentrasi optimum untuk pertumbuhan suatu tanaman. Lagi pula unsur-unsur tersebut harus dalam suatu keseimbangan yang wajar antara konsentrasi-konsentrasi unsur hara yang dapat larut di dalam tanah. Terlalu banyak kalsium

Mawas Juni 11

misalnya dapat merintangi posfor dan boron atau dapat mempermudah khlorosis karena mengurangi tersedianya besi, seng atau mangaan. Kemampuan tanah memberikan unsur hara yang penting kepada tanaman tingkat tinggi, merupakan persoalan pokok dalam produksi hasil bumi. Unsur hara tersebut secara keseluruhan hanya merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Enam faktor luar umumnya ialah : 1. cahaya, 2. bantuan mekanik, 3. panas, 4. udara, 5.air dan 6. unsur hara (Soegiman, 1982). Para petani sudah sering mendengar pupuk NPK yaitu singkatan dari Nitrogen Pospor dan Kalium. Pupuk nitrogen berguna untuk memacu sintesa khlorofil, asam amino, basa nitrogen RNA, DNA dam lain-lain. Pupuk porfor untuk memacu sintesa ADP, ATP, DNA, RNA dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diketahui pula peranan unsur kalium dalam pertumbuhan tanaman, khususnya dalam proses respirasi. PEMBAHASAN

1.

Unsur-unsur Esensiel Respirasi supaya berjalan sempurna harus mendapatkan cukup unsur-unsur esensiel dalam keadaan seimbang. Ada tujuh belas unsur esensiel bagi pertumbuhan suatu tanaman dan dibagi menjadi 2 golongan yaitu unsur esensiel dalam jumlah relatif besar dan unsur esensiel digunakan dalam jumlah relatif kecil. Unsur esensiel dalam jumlah relatif besar yang sebagian besar dari udara dan air: karbon, hidrogen, oksigen. Unsur esensiel dalam jumlah relatif besar dari butir-butir tanah: nitrogen, posfor, kalium, kalsium, magnesium, sulfur. Unsur esensiel digunakan relatif kecil dari butir-butir tanah: besi, mangan, boron, molibden, tembaga, seng, khlor dan kobalt.

dari udara dan air Karbon Hidrogen Oksigen

tanah N P K Ca Mg S Besi Mangaan Boron Molibden Tembaga Seng Khlor Kobalt

(Sumber : Soegiman, 1982)

Unsur-unsur mikro yang lain seperti natrium, fluor, yodium, silikon, stronsium, dan barium rupanya tidak begitu banyak digunakan, seperti tujuh belas unsur tersebut di atas, meskipun demikian dapat mempertinggi hasil pertanian. Unsur Kalium Pertumbuhan normal bagi tanaman, diperlukan unsur tertentu. Unsur penting tersebut harus dalam bentuk yang dapat digunakan tanaman, dan dalam konsentrasi optimum untuk pertumbuhan suatu tanaman. Unsur-unsur hara yang penting terdapat pada tabel 1 halaman 2, dan igolongkan menurut asalnya, yaitu ada yang mula-mula berasal dari udara, air atau dari butir-butir tanah dan digunakan oleh tumbuhan relatif dalam jumlah besar atau kecil. Tidak jarang suatu tanaman seperti jagung mengambil 100 pon nitrogen dari tanah seluas satu are. 4 2.

Tabel 1. Unsur esensiel dan sumber-sumbernya

Unsur esensiel dalam jumlah relatif besar Sebagian besar Dari butir-butir

Unsur esensiel digunakan dalam jumlah relatif kecil Dari Butir-Butir Tanah

Jumlah boron yang diambil oleh tanaman yang sama, hanya 10 atau 15 gram. Kalium merupakan unsur esensiel dalam jumlah relatif besar dari butir-butir tanah (tabel 1) adalah unsur pupuk ketiga. Nitrogen dan posfor paling banyak mendapat perhatian waktu pupuk buatan untuk pertama kali muncul di pasaran. Walaupun peranan kalium dalam unsur hara sudah lama diketahui, tetapi arti pemupukan kalium diakui penuh baru pada tahun-tahun terakhir. Kalium asal mensuplai kalium tersedia begitu banyak dalam tanah, sehingga baru sesudah ditanami bertahun-tahun lamanya timbul kekurangan unsur tersebut yang cukup membahayakan tanaman. Karena itu kebutuhan kalium tanah sangat meningkat, dan ditambah pula dengan kehilangan besar karena pelindian. Dengan terdapatnya cukup kalium dalam tanah banyak

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASI

Rukmi

Mawas Juni 11

3Tabel 2. Bahan-bahan pupuk kalium

hubungannya dengan pertumbuhan tanaman yang pada umumnya kuat dan lebat. Kalium menambah ketahanan tanaman terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan sistem perakaran. Kalium cenderung menghalangi efek rebah tanaman dan melawan efek buruk yang disebabkan oleh terlalu banyak nitrogen. Kalium bekerja berlawanan dengan pengaruh kematangan yang dipercepat oleh posfor. Secara garis besar kalium memberikan efek keseimbangan, baik pada nitrogen maupun pada posfor dan karena itu terutama penting dalam pupuk campuran. Kalium sangat penting untuk pembentukan pati dan translokasi gula. Ia penting untuk pertumbuhan khlorofil, meskipun ia tidak (seperti magnesium) memasuki susunan molekulnya unsur ini penting untuk padi-padian dalam pembentukan butir. Persediaan kalium juga mutlak untuk perkembangan umbi. Daun tanaman menderita kekurangan kalium, tepinya menjadi kering dan berwarna kuning coklat sedang permukaannya mengalami

klorotik tidak teratur. Sebagai akibat dari kerusakan ini fotosintesa sangat terganggu dan sintesa pati boleh dikatakan menjadi berhenti. Semua garam kalium yang digunakan sebagai pupuk larut dalam air dan karena itu dinilai sebagai mudah tersedia. Tidak seperti garam nitrogen, kebanyakan pupuk kalium, walaupun digunakan dalam jumlah besar, berpengaruh kecil atau tidak berpengaruh pada pH tanah. Pada tabel 2 halaman 3 tercantum bahan-bahan pupuk kalium.

Pupuk Kalium Khlorida Kalium Sulfat Kalium Magnesium Sulfat Garam Pupuk Kainit Nitrat Kalfum Batang Tembakau

Bentuk kimia KCL K2SO4 Garam rangkap K dan Mg Kebanyakan KCL Kebanyakan KCL KNO3 Organik

Persentase dalam K K2O 40 50 48 60 40 42 48 50 19 25 25 30 17 25 10 13 37 20 30 12 16 44 (dan 13% N)

(Sumber : Soegiman, 1982)

Pada umumnya dalam tanah ada dua unsur hara tersedia, yaitu (1) unsur terikat dengan permukaan koloida, dan (2) garam dalam larutan tanah. Dalam kedua hal tersebut unsur penting terdapat sebagai ion, seperti K+, Ca++, CL , SO = . Ion yang bermuatan positif 4 (kation), seperti K+, sebagian besar diabsorpsi oleh koloida, sedang yang bermuatan negatif (anion) dan sebagian kecil kation terdapat dalam larutan tanah. Unsur Kalium dan Vitamin K Secara sepintas lalu, orang akan menyamakan antara kalium dan vitamin K. Unsur kalium sangat berbeda dengan vitamin K karena unsur kalium hanya mempunyai berat atom tetapi tidak mempunyai berat molekul, sedangkan vitamin K 6 3.

mempunyai berat molekul karena vitamin K adalah suatu molekul. Rumus molekul vitamin K sebagai berikut C31H46O2. Vitamin K di perlu kan untuk sintesa prothrombin dan faktor pembekuan darah pada manusia (Sumardi dan Supriyono, 1986). Vitamin K larut dalam air, tahan pemanasan, tak tahan reaksi asam dan basa. Gangguan pembekuan darah disebabkan kurangnya vitamin K. Tanaman sebagai sumber vitamin K : bayam, kubis, bunga kul. Pada tanaman vitamin K berfungsi pada fotosintesa dan dapat dilihat pada gambar 1

4

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASI

Rukmi

Mawas Juni 11

Fase cahaya Transport elektron nonsiklik Transport elektron siklik e Reduktase NADP I Vit. K II FMN OH e Sito II Sito I khl Cahaya P ADP O2 H2O H+

Fase gelap Asimilasi CO2

PATI

NADPH2 III

Hexosa fosfat

RuDP R-5-P

CO2

ATP

Gambar 1. Bagan hipotetik reaksi fotokimia dalam Fotosintesa yang meliputi fosforilasi fontosintesa siklik dan nonsiklik. ( Boedihardjo, 1985).

Pada gambar 1. halaman 4 terlihat bahwa khlorofil yang mengabsorpsi quantum cahaya menjadi terangsang, dan hasilnya elektron elektron yang ditingkatkan enersinya oleh cahaya,

terlempar keluar. Elektron elektron meluncur kembali ke khlorofil melalui siklik I dan II. Lintasan I lewat melalui vitamin K, lintasan II lewat melalui FMN. (Flavin Mono Nukleotida) suatu

koenzim. Kedua duanya menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat anorganik. Lintasan III, yang sifatnya nonsiklik, transport dari elektron elektron berenersi tinggi dapat meredusir NADP (Nikotin Amida Adenin Dinukleotida Posfat) menjadi NADPH2 dengan ion hidrogen dari H2O. Elektron elektron dari khlorofil yang meredusir NADP digantikan oleh air. elektron lain dari ion OH Pelepasan elektron dari ion OH air itu diikuti oleh keluarnya O2 (dari pembentukan air). NADPH2 dan ATP (Adenosin Tri Posfat) yang dihasilkan dari khlorofil yang dirangsang oleh cahaya, digunakan untuk asimilasi CO2 hingga menjadi gula dan pati melewati reaksi gelap, yang terus menerus mengikutkan ribose5 posfat (R5P) dan ribulosa diposfat (RuDP). Unsur kalium pada tanaman bekerja sebagai koenzim pada reaksi pengubahan asam fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat oleh enzim piruvat kinase pada respirasi fase anaerobic dapat dilihat pada gambar 2 Kalium dan Respirasi Ada 4 macam makro molekul yang terdapat dalam jasad hidup 8Rukmi

4.

yaitu asam nukleat, protein, polisakarida dan lipida. Tiap makro molekul terdiri dari unit-unit pembangunnya yang lebih kecil. Polisakarida merupakan bahan dasar utama untuk respirasi. Semua makhluk hidup terdiri dari sel dan sel merupakan unit fungsi terkecil suatu kehidupan (Aisjah Girindra, 1990). Sel terdiri atas protoplasma yang merupakan substrat dari fungsi hidup. Dalam sel terdapat mitokondria dan respirasi terjadi dalam mitokondria. Respirasi ialah suatu proses pelepasan energi kimia molekulmolekul organik di dalam sel. Energi molekul-molekul organik adalah energi matahari yang disimpan pada proses fotosintesa. Pada proses fotosintesa terjadi adanya pembentukan gula dari molekul molekul CO2 dan H2O dengan bantuan energi matahari. Dalam perkataan lain energi matahari disimpan dalam energi yang mengikat atom atom untuk terjadinya molekul. Dengan demikian molekul gula kaya akan energi. Energi yang terikat dalam molekul dapat keluar bila ikatan ikatan atom dalam molekul itu diputuskan.

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASI

Mawas Juni 11

Ikatan ikatan karbon adalah sumber energi yang sangat baik. Sedang respirasi merupakan suatu proses pelepasan energi dari pemutusan ikatan ikatan antara karbon dengan karbon, karbon dengan H di dalam suatu molekul. Terbakarnya bahan bahan organik seperti kayu, minyak dan gas bumi prinsipnya sama, karena energi keluar sebagai panas atau nyala, asal mulanya juga dari energi matahari. Bedanya ialah : pembakaran adalah suatu perombakan ikatan ikatan molekul secara tidak terkontrol dan menyeluruh sehingga C6H12O6 + 6O2 Gula terdapat di dalam sel sel sedang O2 berasal dari luar atau pelepasan dari proses fotosintesa. Pada tumbuhan O2 yang dari luar masuk melalui stomata daun dan celah celah diantara sel sel pada semua bagian dari tumbuhan. O2 masuk ke sel sel dan langsung dipakai untuk respirasi. Transport O2 di dalam tubuh tumbuhan terjadi pula, tetapi sangat terbatas. Tenaga hasil dari respirasi dipergunakan dalam proses proses hidup (sintesa, gerak, transport, penyerapan dan sebagainya). Respirasi menggunakan bahan bakar pati atau gula dapat dibagi

energi keluar semuanya dalam bentuk panas dan nyala. Sedang respirasi adalah suatu pembakaran terkontrol, sehingga energinya dapat keluar sedikit demi sedikit. Kecuali itu energi tidak langsung sebagai panas atau nyala, tetapi sedikit demi sedikit dikeluarkan ke suatu ikatan molekul yang sewaktu waktu dapat energinya lagi dengan mudah (ATP). Secara mudahnya pembakaran pada respirasi reaksinya sebagai berikut:

masuk keluarnya zat zat, serta mengatur segala kemungkinannya. (Kurnia Kusnawidjaja, 1987). Tahap kedua perombakan asam piruvat menjadi CO2 yangPati ( nC ) (1) Pan Glukosa 1-P (6C) Mg++ (2) (3)

disebut siklus Kreb atau siklus asam trikarboksilat, dan tahap ini dapat dilihat pada gambar 3

D-Glukosa (6C) Mg++ ATP ADP (5)

D-Pruktosa (6C)

Glukosa - 6 P (6C) (4) CH2 C HOCH HCOH HO CH2OPO3H Fruktosa 6-P(6C) ATP (6) Mg++ Fruktosa -1, 6-di P (6C) (8) ATP OH OH 0

ATP ADP

Mg++

ADP (7) Dihidroxiaseton fosfat (3C) COOH HC-OPO3H CH2OH (11) 2-Fosfogliserat Mg++ (12) H2O

6 H2O + 6 CO2 + Energi menjadi tiga tahap. Pertama tahap tahap perombakan gula (C6) menjadi asam piruvat (C3) yang biasa di sebut glikolisa atau fermentasi sampai terbentuk alkohol. Pada tahap ini dapat dilihat pada gambar 2 halaman 7. Proses ini berlangsung tanpa oksigen (anaerobik) dan terjadi di luar khloroplast, inti dan mitokondria dan belakangan digunakan didugakan terjadi pada sub unit plasmalema. Plasmalema adalah membran yang membatasi protoplasma di bagian luar. Fungsinya sebagai perbatasan fisiologis, dimana terjadi

3-Fosfogli seraldehida (3C) NADH2 / NADPH2 (9)

(7)

NAD / NADP Pan ADP

Mg++

1,3-Difosfogliserat (3C)

Mg++ (10) 3-Fosfogliserat (3C) (PGA)

CH2OH CH3 Etanol

Zn (15) NAD/NA DP

++

CO2 Aset aldehidn (2C) Zn++

COOH C=0 (14) CH3 As. Piruvat

ATP Mg++

ADP

COOH C OPO3H + + (13) K K CH2 + K As. Fosfoenol piruvat

Zn As.Laktat

++

(16) Ke siklus Krebs

8

(Pada binatang) Gambar 2. Glikolisa - Fermentasi atau lintasan EMP (Embden Moyerhof Parnas). P = fosfat ; Pan = fosfor anorganik ; Mg++, K+, Zn++ lingkungan ion untuk enzim; nomor dalam kurung : (1), (2) dsb, menyatakan nomor enzim. (Boedihardjo, 1985)

Tabel 3. Keterangan gambar 2.

10

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASI

Rukmi

Mawas Juni 11As. Piruvat CoASH NAD CO2 T.P.P NADH2 Mg ++ Asetil CoA (5)

Nomor reaksi, enzim dan koenzim

Dehidregunase As. Piruvat

Reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Enzim Fosforilase Pati Fosfoglukomutase Glukokinase Fosfoheksose isomerase Fruktokinase Fosfofruktokinase Aldolase Isomerase 3-Fosfogliseraldehida dehidrogenase Fosfogliserokinase Fosfogliseromutase Enolase Piruvat kinase Asetaldehida dekarboksilase Alkohol dehidrogenase Laktat dehidrogenase

Koenzim, Ion P an Mg++ Mg++, ATP ++ Mg ATP Mg, ADP NAD / NADP, Pan ADP, Mg++ Mg++ Mg++ ++ Mg , K+, ADP ++ Zn , NAD / NADP Zn++, NAD / NADP

H2O

Enzim kondensasi H+

CoASH

As. oxaloasekat (4) NADH2 NAD Dehifrogenase As. malat

As. Sitrat

H2O Fe++

Akonitase

H2O As. Isositrat Dehifrogenase As. isositrat

As. L - malat Fumarase H2O As. Fumarat FADH2 (3) FAD As. Suksinat CO2 Tiokinase As. Suksinat Mg++ CoASH Suksinil CoA ATP P`an ADP Mg++

Mn++ NAD CO2

(1)

Dehifrogenase As. sukasinat Dehifrogenase As. ketoglutarat

NADH2

As. ketoglutarat TPP NAD NADH2 (2)

Gambar 3 .

Siklus Kreb, siklus as. Trikarboxilat atau siklus Asam Sitrat

12

PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASI

Rukmi

Mawas Juni 11

KESIMPULAN merupakan tahap transfer energi yang bisa disebut tahap fosforilasi oksidatif, dan dapat dilihat pada gambar 4. halaman 10. Pada tahap ini juga terjadi transfer H dan elektron yang dengan O2 membentuk H2O (aerobik).ADP+Pan ATP

Oksigen tidak ikut dalam reaksi reaksi tahap ini tetapi harus ada karena penting untuk tahap berikutnya. Terjadi dalam mitokondria, reaksi reaksi meliputi pelepasan H ke aseptor akseptor NAD dan FAD, yang kemudian hidrogennya dapat di transport ke tahap ketiga yang

ADP+Pan

ATP

ADP+Pan

ATP

A

NADH2 NAD

FAD FADH2

CoQH2 CoQ

F+++ Fe ++ 2H+

F++ Fe +++

Cu+++ Cu++

H2O1 2+

AH2

O2

Substrat (red-oxi)

as. fumarat

FADH2

2 H+

as. suksinat

FAD

Gambar 4. Suatu model dari fosforilasi oxidative yang terikat pada transfer elektron hidrogen

Pada gambar 2, terlihat + dengan jelas pentingnya ion K sebagai katalisator, dan tidak dapat digantikan oleh yang lain. + Ion K bekerja sebagai katalisator pada reaksi pengubahan asam posfoenol piruvat menjadi asam piruvat oleh enzim piruvat

kinase pada respirasi fase anaerobik. Tanpa terbentuk asam piruvat tidak akan terjadi respirasi fase aerobik karena asam privat merupakan substrat fase aerobik.

Unsur kalium diserap dalam DAFTAR PUSTAKA + bentuk K . Aisjah Girindra, 1990, Biokimia I, Kalium asal mensuplai kalium PT. Gramedia, Jakarta. tersedia begitu banyak dalam tanah, 1985, Biokimia sehingga baru sesudah ditanami Boedihardjo, Umum II, Fakultas Pertanian bertahun tahun lamanya timbul Universitas Sebelas Maret, kekurangan unsur tersebut yang Surakarta. cukup membahayakan tanaman. Karena itu kebutuhan kalium tanah Kurnia Kusnawidjaja, 1987, sangat meningkat, sehingga perlu Biokimia, Penerbit Alumni, dilakukan pemupukan. Bandung Respirasi dapat dibagi Soegiman, 1982, Ilmu Tanah, menjadi tiga tahap. Terjemahan, Bratara Karya Tahap pertama perombakan Aksara, Jakarta. gula (C6) menjadi asam piruvat (C3) yang biasa disebut glikolisa atau Sumardi dan Supriyono, 1986, Ilmu fermentasi sampai terbentuk alkohol Gizi dan Pangan, Buku I, (an aerob). Fakultas Pertanian, Tahap kedua perombakan Universitas Sebelas Maret asam piruvat menjadi CO2 yang Surakarta disebut siklus kreb atau siklus asam trikarboksilat. Tahap ketiga yang merupakan tahap transfer energi yang bisa disebut tahap posforilasi oksidatif, yaitu terjadi transfer H dan elektron yang dengan O2 membentuk H2O (aerobik). Unsur kalium bekerja sebagai katalisator dan tidak dapat digantikan oleh yang lain pada reaksi pengubahan asam fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat oleh enzim piruvat kinase pada respirasi fase anerobik. 14 PERANAN UNSUR KALIUM DALAM PROSES RESPIRASIRukmi