Upload
lamthien
View
225
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
1. Pendahuluan
Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah
banyak tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui
maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Gas LPG (Liquified
Petroleum Gas) merupakan salah satu hasil dari sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi
kehidupan manusia. Teringat semakin menipisnya persedian minyak dibumi ini.
Perlahan-lahan gas LPG mulai menggantikan peranan utama dari minyak bumi
sebagai bahan bakar alternatif baik itu dalam bidang industri, rumah tangga,
maupun transportasi [1].
Seiring dengan banyaknya penggunaan gas LPG oleh masyarakat, maka
produsen tabung gas pun mengalami penurunan kualitas yang dapat menimbulkan
bahaya yang disebabkan kurangnya pengawasan produk tabung gas tersebut.
Semenjak pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke kompor gas banyak
sekali kejadian meledaknya tabung gas yang berbahaya bagi pengguna maupun
masyarakat sekitar. Bencana meledaknya tabung gas sebagai akibat kesalahan
manusia maupun kesalahan dalam proses produksi tabung gas LPG maupun
selang gas seharusnya mendapatkan penanganan segera agar tidak semakin
banyak korban berjatuhan [2][3][4]. Masyarakat membutuhkan sebuah solusi
untuk menghindari bahaya bencana meledaknya tabung gas, akibat dari kebocoran
gas.
Teknologi WSN dapat dimanfaatkan untuk implementasi sistem deteksi
kebocoran gas, sebagai solusi untuk menghindari bahaya kebocoran gas LPG.
Teknologi WSN banyak memberikan inspirasi dalam penerapan dan penggunaan
untuk segala bidang. Beberapa contoh penerapannya. Monitoring lingkungan,
Target tracking, Pipeline (air, minyak, gas), monitoring dalam pertanian, supply
chain management, traffic management. Setiap node WSN berfungsi untuk
mengirim data sensor ke suatu base, dan hasil kumpulan data semuanya diolah
sehingga memberikan suatu informasi [5].
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang
mampu mengidentifikasi dan memonitoring kebocoran gas, sehingga para
pemakai tabung gas menjadi lebih nyaman pada saat memakainya. Sehingga
terciptalah sebuah sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless
Sensor Network (WSN).
Penelitian ini dibatasi pada pendeteksian gas dari tabung LPG. Alat yang
digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Tujuan dari penelitian ini
adalah merancang dan mengimplementasikan Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas
LPG dengan Wireless Sensor Network (WSN). Manfaat dari penelitian ini kepada
masyarakat yaitu dihasilkannya sistem yang dapat mendeteksi kebocoran gas LPG
dan memberikan peringatan melalui SMS (Short Message Service), sehingga
dapat terhindar dari bahaya ledakan tabung Gas, dan bahaya lain yang terkait yang
dapat muncul.
2
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang membahas tentang sistem deteksi kebocoran yang pernah
dilakukan sebelumnya, salah satunya berjudul Prototype Sistem Peringatan Dini
Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610.
Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sistem untuk mendeteksi
kebocoran gas LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan menggunakan
mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang menghasilkan keluaran berupa
level kondisi. Sistem ini tidak dapat menampilkan konsentrasi gas secara
kuantitatif, tapi dalam bentuk level konsentrasi gas. Dari hasil penelitian tersebut
alat ini merupakan suatu upaya untuk mempermudah bagi para pengguna gas LPG
dalam mengontrol terjadinya kebocoran, karena alat ini mengirimkan pesan
melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para pengguna gas dapat lebih
aman dalam menggunakannya [6]. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
ini adalah pada penggunaan sensor MQ-6.
Pada penelitian yang berjudul Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran
Gas LPG dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroler
AT89S51. Penelitian tersebut dirancang sebuah alat pendeteksi yang mampu
mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor gas LPG TGS-
2610, sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat yang
dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51. Secara garis besar, alat yang
dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler.
Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada
jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian
gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap
sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu
pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama [7].
Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini
dirancang prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG
menggunakan Wireless Sensor Network (WSN). Penelitian ini membahas tentang:
1) Fungsi sensor MQ-6 sebagai sensor pendeteksi kebocoran gas LPG; 2) Board
Raspberry Pi sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil
pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di
komputer; 3) Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan
TP-Link, informasi peringatan kebocoran gas dikirimkan secara wireless.
Wireless sensor network merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari
beberapa perangkat otomatis yang didistribusikan secara spasial, yang
menggunakan sensor untuk memantau kondisi fisik atau lingkungan. Sebuah
sistem WSN menggabungkan node-node sensor dengan sebuah gateway melalui
koneksi wireless. (Gambar 1). WSN telah diaplikasikan dalam berbagai area
seperti contohnya: pusat layanan kesehatan, fasilitas umum, dan pemantauan jarak
jauh [5].
3
Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [5]
Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3
jenis topologi jaringan. Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan
gateway. Dalam sebuah jaringan cluster tree, setiap node terhubung ke simpul
yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway. Data diarahkan dari node terendah di
pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat
terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur
yang paling dapat diandalkan (Gambar 2) [5].
Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[5]
Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan
LINUX sebagai sistem operasinya. Raspberry menggunakan daya sebesar 5 volt
[8].
Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9]
Sensor MQ-6 adalah salah satu sensor sensitif terhadap gas dengan
konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat kebocoran gas konduktifitas
sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas maka konduktifitas
4
sensor juga naik. MQ-6 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen, Karbon
Monoksida, Metana dan Alcohol.
Sensor MQ-6 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH
digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan
tegangan sumber. Satu daya yang dibutuhkan pada sensor MQ-6 adalah Vc <
24VDC dan VH = 5V ±0.1V Tegangan AC atau DC [9]. Sensor MQ-6 ditunjukkan
pada Gambar 5.
Converter adalah alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi
kontrol proses yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga
sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh
piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai variabel ke bentuk sinyal
listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau
rangkaian logika digital, dilakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal
mengenai konversi ini harus diketahui sehingga hubungan khusus antara sinyal
analog dan digital.
Analog ke digital converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi
kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri,
komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC
digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem
komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer).
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam lima tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 3, yaitu: (1) Definisi
Masalah; (2) Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data; (3) Perancangan Sistem;
(4) Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem; (5) Penulisan Laporan Hasil
Penelitian.
Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Definisi Masalah
Gambar 6 Tahapan Penelitian
5
Tahapan penelitian pada Gambar 6 dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap Pertama: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi.
Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar,
wawancara responden yaitu kebocoran gas LPG, dan bahaya yang terkait dengan
hal tersebut. Tahap Kedua: Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data, pada
tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu
mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang
kebutuhan sistem yang dibangun; Tahap Ketiga: Perancangan Sistem, yang
meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam
pembuatan prototype alat kebocoran gas LPG dan aplikasi pendukungnya. Alat
yang digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Spesifikasi MQ-6
ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Spesifikasi MQ-6
Model No MQ-6
Sensor Type Semiconduktor
Standard Encapsulation Bakelite (Black Bakelite)
Detection Gas Isobutane, Butane, LPG
Concentration 200-10000ppm LPG,iso-
butane,propane
Circuit Circuit Voltage VC 5 v±0.1 AC OR DC
Heating Voltage VH 5 v±0.1 AC OR DC
Load Resistance PL 20K Ω
Character Heater Resistance RH 33Ω±5% (room Tem)
Heater consumption PH ≤750Mw
Sensing Resistance RS 10K Ω – 60K Ω(1000ppm LPG) Condition Tem. Humidity 20⁰C±2⁰C;65%±5%RH
Standard test circuit VC:5V±0.1V ; VH:5V±0.1V
Preheat time Over 24 hour
Board Raspberry Pi digunakan sebagai pengendali utama sistem untuk
perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang
dihasilkan dapat dibaca di komputer. Komunikasi antara Raspberry Pi dengan
komputer menggunakan TP-Link, dimana adanya gas bocor dikirimkan secara
wireless.
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D). Metode penelitian Research and
Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut [10].
6
DESKRIPTIFmenghimpun data tentang kondisi yang ada
EVALUATIFmengevaluasi proses ujicoba pengembangan
suatu produk
EKSPERIMENmenguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Gambar 7 Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode R&D [10]
Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu
metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang
ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba
pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji
keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem
pada Gambar 7, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: dilakukan
pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian
dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna
sistem deteksi kebocoran LPG; Tahap kedua: pada tahap ini dipelajari solusi yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Kemudian
dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap Pertama,
sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan dilakukan
ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan
perancangan; Tahap ketiga: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil
implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian,
untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan
kebutuhan.
Sistem ini dibangun untuk mendeteksi kebocoran gas LPG. Dimana terjadi
kebocoran dibaca oleh sensor, kemudian dikirimkan melalui modul komunikasi
modem serta TP-Link untuk wifi USB Raspberry dan ditampilkan di komputer
user. Langkah-langkah atau proses yang dilakukan aplikasi sistem yang dibangun
dijelaskan sebagai berikut. Sistem berfungsi menerima data dari sensor melalui
Raspberry yang dikirimkan secara wireless. Data yang telah diterima oleh sistem
kemudian dikirim melalui SMS .
7
Komputer
Modem GSM(SMS Gateway)
Tabung LPG
Penerima Peringatan
Access Point
Wireless Network Adapter
Board Raspberry Pi
Tower Selular
Koneksi GSM
Kirim SMS via Koneksi GSM
Perintah kirim sms
streamLAN
analog
stream
CLIENT
NODE SENSOR SERVER
Sensor MQ-6
Sensor MQ-6
analog
Gambar 8 Topologi Wireless Sensor Network untuk Deteksi Kebocoran Gas
Gambar 8 menjelaskan rancangan topologi WSN untuk sistem deteksi
kebocoran gas. Sensor MQ-6 diletakkan bersebelahan dengan tabung gas LPG
(maksimal 30 cm), berfungsi untuk mendeteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6
terhubung dengan micro controller Raspberry Pi, yang bekerja untuk mengolah
data analog menjadi data digital. Sinyal dalam bentuk gelombang yang bersifat
terus menerus dan membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombang. Kemudian dari analog ke digital di konversi melalui proses konverter
dimana terjadi penerjemahan informasi analog ke dalam bentuk digital. Data
digital tersebut dikirim melalui koneksi wireless dalam bentuk stream. Oleh
aplikasi pada komputer, data yang diterima diolah kemudian dikirimkan dalam
bentuk SMS melalui SMS Gateway. Untuk mengetahui syarat bocor sensor
mendeteksi adanya kandungan kadar gas LPG di udara yang sebesar 200-10000
ppm yang di kategorikan untuk mendeteksi kadar gas LPG.
Langkah proses untuk mengirim data kebocoran gas LPG ditunjukkan
pada Gambar 9, dan langkah proses deteksi kebocoran gas LPG ditunjukkan pada
Gambar 10. Perancangan sistem yang dibuat terlebih dahulu adalah blok diagram
alur kerja sistem, yang terdiri dari perangkat keras serta program komputer.
Rancangan arsitektur ditunjukkan pada Gambar 11.
8
Mulai
Inisialisasi Server
Client mengirim data kebocoran
Selesai
Tunggu Koneksi Client
TIDAK
Client Terkoneksi
Server Kirim SMSYA
Gambar 9 Flowchart Server Untuk Mengirim Data Kebocoran Gas LPG
Mulai
Inisialisasi Client
Kebocoran LPG terdeteksi
Selesai
Membuat Koneksi ke Server
TIDAK
Kirim data Kebocoran ke Server
YA
Gambar 10 Flowchart Client Untuk Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Pada Gambar 11 blok diagram arsitektur terdiri dari perangkat keras serta
program dalam sistem kebocoran gas LPG, seperti pengambilan data kebocoran
gas LPG yang diperoleh dari sensor MQ-6 yang dikirimkan secara wireless dan
ditampilkan pada aplikasi di komputer kemudian dikirim lewat SMS . Perangkat
keras yang digunakan terdiri dari sensor kebocoran gas LPG MQ-6, Raspberry Pi,
dan modul komunikasi TP-Link TL-WN727.
9
Gambar 11 Rancangan Arsitektur
Secara umum sistem dibuat terdiri dari dua blok yaitu blok pengirim
(Transmitter) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11 dan blok penerima
(Receiver) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8. Blok pengirim tersusun dari
sensor MQ-6, rangkaian pengkondisi sinyal (RPS), mikrokontroler Raspberry-Pi
dan modul transmitter wirelesss semua terkonfigurasi menjadi satu dengan power
supply dengan kapasitas tegangan 5 volt. Sensor melakukan pembacaan data
analog dengan penambahan RPS sebagai penguat sinyalnya. Kemudian data
tersebut dikonversikan menjadi data digital pada board Raspberry-Pi yang data
tersebut dikirim ke PC melalui modul wireless TP-Link. Bagian penerima
tersusun atas PC, Modem dan HP. Pada bagian ini data yang dikirim melalui
modul wireless TP-Link diterima ke PC. Dan data tersebut diolah dengan aplikasi
server, kemudian apabila data yang dikirim melalui sensor mengalami kebocoran
maka modem dengan perintah aplikasi server mengirimkan pesan SMS peringatan
bahwa gas mengalami kebocoran.
Sensor RPS Raspberry Pi
TP-Link
Power Supply
Gambar 12 Diagram Blok Sistem bagian Transmiter
PC Modem HP
Gambar 13 Diagram Blok Sistem bagian Receiver
Tahap Keempat: Implementasi Sistem, pada tahap ini dilakukan
implementasi sistem yang sesuai dengan perancangan sistem, dimana alat
diletakkan di dekat tabung gas, kemudian sensor MQ-6 mendeteksi kebocoran gas
yang dikirimkan ke Raspberry Pi, data kebocoran yang telah diterima, kemudian
dikirimkan ke PC melalui modul TP-link TL-WN727 setelah itu data dikirim
lewat SMS . Pada Pengujian Sistem dilakukan monitoring kebocoran gas suatu
10
area, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan
sebelumnya. Tahap Kelima: Penulisan Laporan Hasil Penelitian, pada tahap ini
disusun laporan yang menjelaskan hasil penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan berisi hasil rangkaian alat, konfigurasi TP-Link,
pengkodean program yang ditanamkan ke dalam mikrokontroler dan penjelasan
mengenai bagaimana aplikasi monitoring kebocoran gas dibuat menggunakan
bahasa C# pada Microsoft Visual Studio. Prototype alat ditunjukkan pada Gambar
14 dimana modul TP-Link dikoneksikan dengan board Raspberry Pi
menggunakan sensor MQ-6 yang dikonfigurasi menggunakan kabel jumper
berdasarkan pin yang sesuai.
Gambar 14 Prototype Alat
Kode Program 1. Fungsi Proses Pengiriman SMS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
public void writeMsg(String Msg, String idMobile)
{
if (idMobile.Length<4) return;
idMobileToSend = idMobile;
msgToSend = Msg;
Thread.Sleep(1000);
smsSender.RunWorkerAsync();
}
Kode Program 1 adalah fungsi proses pengiriman SMS. Fungsi tersebut
bertugas untuk melakukan validasi panjang nomor handphone yang merupakan
tujuan pengiriman SMS. Kemudian menjalankan perintah pengiriman yang
terdapat pada class smsSender.
Selanjutnya agar modul TP-Link dapat berkomunikasi, perlu ada
pengaturan antar modul (meski dalam default setting semua modul dapat
berkomunikasi secara langsung). Antar modul harus dalam satu kelas jaringan
127.0.0. Semua parameter tersebut diatur di dalam konfigurasi wireless router Tp-
Link TL-MR 3020, langkahnya atur wireless setting seperti pada Gambar 15.
11
Gambar 15 Pengaturan Wireless
Settings
Gambar 16 Pengaturan Wireless Security
Untuk keamanan menggunakan enskripsi wpa-wpa2-personal adalah harus
ada password yang dienkripsi. Port yang digunakan untuk client dan server
adalah 8080, langkah untuk mengatur wireless security ditunjukkan pada Gambar
16. Untuk menambah keamanan digunakan wireless MAC fitering dengan
memasukkan MAC address dari wireless di Raspbery, supaya perangkat yang
dapat terhubung ke wireless router hanya berdasarkan MAC address yang sudah
didaftarkan di wireless router, langkah pengaturan wireless security ditunjukkan
pada Gambar 17. Kemudian WPS (wifi protected setup) diaktifkan dengan PIN
yang telah ditentukan dan wirelesss di Raspbery didaftarkan untuk dapat
terhubung ke WPS (wifi protected setup) wireless router. WPS (wifi protected
setup) bertujuan untuk otentifikasi keamanan. Langkah pengaturan WPS (wifi
protected setup) ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 17 Pengaturan Add or Modify
Wireless MAC Address Filtering entry
Gambar 18 Pengaturan WPS (wifi protected
setup)
Pada desain aplikasi ini dijelaskan mengenai bagaimana aplikasi sensor
pendeteksi kebocoran LPG dibuat menggunakan bahasa C# pada .Net Framework
3.5. Untuk membangun aplikasi server digunakan beberapa komponen yaitu
Socket, IPEndPoint dan SerialPort. Komponen ini berupa class yang terdapat
pada library .Net Framework. Class Socket berfungsi untuk mendengarkan
koneksi dari client. Alamat IP dan port yang digunakan oleh Socket, diatur oleh
class IPEndPoint, yaitu pada alamat IP localhost dan port 9999. Data dari client
yang diterima oleh Socket, kemudian diproses oleh aplikasi untuk diketahui
apakah data yang dikirimkan merupakan data peringatan kebocoran gas. Jika data
tersebut merupakan data peringatan kebocoran gas, aplikasi akan mengirimkan
perintah ke class SerialPort untuk mengirimkan SMS. Class SerialPort bertugas
12
sebagai jembatan komunikasi antara aplikasi server dengan perangkat modem
GSM.
Socket(TCP)
Proses Pesan dari Client
SerialPort
Bind
Data dari Client
Kirim SMS
IPEndPoint(localhost, port 9999)
Gambar 19 Komponen-Komponen pada Aplikasi Server
Pada Gambar 20 ditunjukkan antarmuka pengguna yang menampilkan
informasi terkait koneksi antara client dengan server. Informasi tersebut antara
lain: status koneksi client (is online) dan peringatan kebocoran gas. Antarmuka
juga menampilkan informasi nomor tujuan pengiriman SMS, alamat IP server,
dan port TCP yang digunakan untuk koneksi client.
Gambar 20 Tampilan Data Kebocoran Gas
Kode Program 2. Mengolah Pesan dari Client 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
if (msg.StartsWith(header))
{
string realmsg = msg.Split('|')[1].Split((char)0)[0];
string toSend="WARNING : "+ realmsg;
if (msg.Contains("bocor"))
{
modem.writeMsg(toSend, modem.idMobileToSend);
new FormWarning(toSend).ShowDialog();
ServerLogWriter(realmsg + "\r\n");
return "OK";
}
if (msg.Contains("online"))
{
ServerLogWriter(realmsg + "\r\n");
return "OK";
}
}
Kode Program 2 adalah fungsi mengolah pesan dari client. Pesan yang
diterima dapat berupa pesan status "online" atau status "bocor". Hal tersebut
13
diindikasikan dengan header pesan yang dikirimkan oleh client. Jika pesan
memiliki header berupa kata "bocor", maka pesan akan diteruskan ke komponen
SerialPort yang terhubung dengan modem, untuk dikirimkan sebagai SMS. Selain
itu juga akan ditampilkan form warning yang berisi informasi peringatan
kebocoran gas. Jika pesan memiliki header berupa kata "online", maka akan
ditampilkan pada antarmuka server berupa informasi status client online.
SMS yang diterima oleh pengguna ada dua jenis. Jenis pertama adalah SMS
yang menginformasikan bahwa server telah online. Jenis kedua adalah SMS
peringatan ketika sensor mendeteksi kebocoran gas. Kedua jenis SMS ini
ditunjukkan pada Gambar 21.
Gambar 21 SMS informasi server online dan SMS peringatan kebocoran gas LPG Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan untuk mengetahui apakah
sistem yang digunakan bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box, yaitu metode
pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada
input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau
tidak). Pengujian dilakukan pada rangkaian sistem sensor kebocoran gas dan
aplikasinya.
14
Tabel 2 Hasil Pengujian dengan Metode Blackbox Testing
No Proses Hasil yang
diharapkan Hasil yang Muncul Kesimpulan
1. Klik Run Modul Tp-Link dapat
mengirimkan status
aktif dari Raspberry-
Pi ke komputer.
Modul Tp-Link
dapat mengirimkan
status aktif
Valid
2. Alat mendeteksi
kebocoran gas
LPG
Menampilkan form
warning kebocoran
gas LPG
Dapat menampilkan
form warning
kebocoran gas LPG
Valid
3. Klik Stop Modul Connectify
dapat menutup akses
dari Raspberry-Pi ke
komputer.
Modul Connectify
dapat menutup akses
dari Raspberry-Pi ke
komputer.
Valid
4. Klik Clear Menghapus listener
status pada aplikasi
Dapat menghapus
listener status pada
aplikasi
Valid
Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas program pada Tabel 2, dapat
disimpulkan bahwa alat pendeteksi kebocoran gas dapat berjalan dengan baik.
Client dapat mengirimkan status "online" dan "bocor" ke server. Aplikasi server
dapat menampilkan status client online dan juga menampilkan peringatan ketika
data yang dikirimkan oleh client adalah data kebocoran gas.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil perancangan, pembahasan dan pengujian prototype alat
untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor
Network (WSN), dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Sistem pendeteksi
kebocoran gas LPG dapat membantu para pemakai tabung gas dalam memantau
kebocoran gas; (2) Pesan peringatan dikirim melalui SMS . (3) Sistem deteksi
kebocoran gas LPG dapat menjadi solusi untuk mengurangi terjadinya ledakan
tabung gas dan bahaya lainnya yang terkait. Alat ini mudah dalam
penggunaannya, karena dapat diimplementasikan dalam bentuk komunikasi
wireless. Saran untuk pengembangan sistem selanjutnya adalah: (1) Jangkauan
jarak deteksi sensor gas dapat diperluas; (2) Pesan peringatan dapat dikirimkan ke
lebih dari satu penerima; (3) Pesan peringatan tidak terbatas pada bentuk SMS
saja, namun juga bentuk lain seperti contohnya adalah email.
15
6. Daftar Pustaka
[1]. Danur, B. D. 2011. Sistem Pendeteksian Kebocoran Gas LPG
Menggunakan Mikrokontroler. Jurusan Sistem Komputer Universitas
Andalas Padang
[2]. Ishomuddin 2012. TKW Tewas di Makau Diduga Keracunan Gas LPG.
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/29/173393306/TKW-Tewas-di-
Makau-Diduga-Keracunan-Gas-LPG-. diakses pada 1 Juli 2014
[3]. Soares, S. 2013. Tabung Gas 12 Kg Meledak, Rumah Runtuh.
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/22/064523652/Tabung-Gas-12-
Kg-Meledak-Rumah-Runtuh. diaskes pada 1 Juli @014
[4]. Muhyiddin, M. 2013. Regulator Gas Bocor, Dua Orang Luka Bakar.
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/12/214521285/Regulator-Gas-
Bocor-Dua-Orang-Luka-Bakar. diakses pada 1 Juli 2014
[5]. National Instruments 2012. What Is a Wireless Sensor Network?
http://www.ni.com/white-paper/7142/en/. diakses pada 1 Juli 2014
[6]. Herminawan, F. W. 2009. Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran
Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610. Jurusan
Fisika Elektronika dan Instrumentasi Universitas FMIPA UGM
[7]. Tarigan, D. E. E. 2009. Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG
Dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroller
AT89S51. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara
[8]. Raspberry Pi Foundation 2014. Raspberry PI Documentation.
http://www.raspberrypi.org/documentation/ Diakses 21 februari 2014
[9]. SparkFun Electronics 2014. Technical Data MQ-6 Gas Sensor.
https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/Biometric/MQ-6.pdf.
diakses 21 februari 2014
[10]. Sugiyono 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta