Upload
ngothu
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK (SIMPONI) BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN HTML5
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Andry Ananda Putra Tanggu Mara (672014160).
Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2018
2
Pernyataan Tidak Plagiat
3
Lembar Persetujuan Akses
4
Lembar Persetujuan Pembimbing
5
Lembar Pengesahan
6
PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK (SIMPONI) BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN HTML5
1) Andry A.P Tanggu Mara 2) Christine Dewi S.Kom., M.Cs
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1) [email protected], 2) [email protected]
Abstract
PT. Indonesia Comnet Plus (ICON +) is a subsidiary of the State Electricity
Company which is engaged in network, services and telecommunications content
that specifically supports information technology to PT. PLN. The projects
developed and documented in the manual book is not organized, so the search
process and the preparation of the project report to be inefficient. Staff or developer
must find and retrieve archived data from the manual book to recapitulate again
when it will be held an evaluation meeting and presentation of reports by the field of
Systems Development Manager. Project Management Information System is built to
cope with the recording of the project and assist in the creation of project
reports.The system is built using HTML5 in order to make the system look more
attractive and easy to use.
Keywords : Project, SIMPONI, HTML5
Abstrak
PT. Indonesia Comnet Plus (ICON+) merupakan anak perusahaan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bergerak dibidang jaringan, jasa, dan content
telekomunikasi yang secara khusus mendukung teknologi dan informasi untuk PT.
PLN. Proyek-proyek yang dikembangkan didokumentasi dalam manual book dan
tidak terorganisir, sehingga proses pencarian dan penyusunan laporan proyek
menjadi tidak efisien. Staff atau developer harus mencari dan mengambil manual
book dari arsip data untuk direkap-ulang ketika akan diadakan rapat evaluasi dan
pemaparan laporan oleh Manajer bidang Pengembangan Sistem. Sistem Informasi
Manajemen Proyek (SIMPONI) dibangun untuk menanggulangi pencatatan proyek
dan membantu pembuatan laporan proyek. Sistem dibuat menggunakan bahasa
pemrograman HTML5 dengan tujuan agar tampilan sistem lebih menarik dan mudah
digunakan.
Kata Kunci: Proyek, SIMPONI, HTML5 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
7
1. Pendahuluan
PT. Indonesia Comnet Plus (ICON+) merupakan salah satu dari anak
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000. PT.
Indonesia Comnets Plus (ICON+) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan
content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan sistem informasi
PT. PLN (Persero) dan publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai layanan
unggulan seperti Clear Channel, Multi ProtocolLabel Switching (MPLS), Akses
Internet Broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan.
Perusahaan ini memiliki beberapa cabang dan unit yang tersebar di seluruh ibu kota
Jakarta dan kota Bandung.
ICON+ memiliki 567 pegawai dan staff tetap. ICON+ merupakan perusahaan
yang cukup dikenal dalam bidangnya, sehingga tawaran maupun permintaan dalam
hal penugasan proyek tergolong banyak setiap bulannya, hal ini dikarenakan ICON+
menjalin hubungan kerja sama dengan banyak perusahaan di Jakarta maupun di
seluruh Indonesia. Setiap bulannya tercatat lebih dari 20 proyek yang dikerjakan
ICON+, Tahun 2017 tercatat 90 proyek yang masuk dalam daftar penugasan ICON+,
semua proyek tersebut merupakan proyek berbasis aplikasi atau perangkat lunak
yang meliputi aplikasi desktop, mobile serta web.
Penugasan-penugasan atau proyek yang telah masuk dalam daftar kerja
proyek pengembangan aplikasi akan dikerjakan dalam bentuk team work yang terdiri
dari 3-6 orang untuk setiap proyek. Biasanya satu team work menggarap lebih dari
satu program berbeda dan dalam rentang waktu satu bulan setiap team diharapkan
sudah menyelesaikan setiap proyek yang diberikan. Pada akhir minggu akan
diadakan UAT (User Acceptance Testing) oleh pimpinan bidang pengembangan
aplikasi dan client. Dalam hal ini developer dituntut agar dapat bekerja dengan
maksimal sehingga proyek yang dihasilkan tidak mengecewakan client. Oleh karena
itu developer perusahan hanya terpusat pada pengembangan proyek saja, padahal
pada setiap tiga bulan kerja Manager bidang PSPP (Pengembangan Sistem Pelayan
Pelanggan) mengadakan pertemuan evaluasi secara rutin terkait kinerja dan hasil
kerja serta laporan proyek staff dan pegawai. Sementara itu, laporan penugasan atau
proyek yang telah dikerjakan masih bersifat manual book. Sehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk diperiksa oleh manager PSPP.
Dalam kasus ini telah dirancang sebuah aplikasi berbasis web yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mencatat, merekam dan menyimpan data-data
laporan terkait pengerjaan proyek setiap bulannya. Aplikasi berbasis web yang
dimaksud adalah “Sistem Informasi Manajemen Proyek (SIMPONI)”. Sistem
aplikasi yang akan diterapkan ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman
HTML5. Aplikasi SIMPONI diharapkan dapat membantu mengurangi kesalahan
dalam melakukan pencatatan data proyek atau penugasan sehingga data dapat
tersimpan dengan aman dan mengurangi data yang hilang, serta mempercepat dalam
proses pencarian data dan membuat laporan.
8
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan pengembangan Sistem Informasi
Managemen Proyek telah dilakukan sebelumnya oleh Wahyuni seorang Dosen di
Universitas Komputer Indonesia dengan judul penelitian “Membangun Sistem
Informasi Manajemen Proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera ”. Sistem Informasi
Manajemen Proyek di PT. Konindo Cipta Sejahtera yang dibuat mampu membuat
pencatatan kegiatan pengerjaan proyek bidang renovasi interior dan eksterior. Dalam
pencatatan awal pengerjaan proyek, sistem melakukan pencatatan data barang yang
dibutuhkan, serta identitas para konsumen yang menggunakan jasa PT. Konindo
Cipta. Penelitian ini membagun aplikasi berbasis web dengan framework
CodeIgniter. Hasil dari penelitian tersebut mampu diterapkan dengan baik oleh
perusahan tujuan sehinnga pencatatan data berjalan dengan baik, data yang biasanya
disimpan dalam bentuk Microsoft excel atau dengan kata lain masih dalam bentuk
manual, dengan adanya aplikasi yang telah dibangun PT. Konindo Cipta Sejahtera
merasa sangat terbantu[1].
Penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
telah dilakukan oleh Sean Lionel de Lima dalam artikel ilmiah berjudul
“Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Akademik Pada Fakultas Teknik
Universitas Pattimura Ambon Menggunakan HTML5”. Sistem yang dibangun
berfungsi untuk mempermudah proses integrasi beberapa matakuliah, pergantian
nama matakuliah, serta pengelolaan data matakuliah dan mahasiswa. Sistem
informasi ini dibangun dengan menggunakan teknologi HTML5, dengan tujuan
untuk memberikan kemudahan bagi pengguna sistem[2].
Penelitian terdahulu di atas memiliki kesamaan-kesamaan dengan penelitian
yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: Pertama, penelitian pertama membahas
tentang aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk mencatat proses pekerjaan
proyek dalam perusahaan. Kedua, penelitian kedua membahas tentang teknologi
yang digunakan yaitu penerapan HTML5. Namun jika dibandingkan dengan
penelitian terdahulu, penelitian tentang “SIMPONI” secara khusus dibuat lebih detail
dan terperinci dalam pencatatan proyek kerja perusahaan, dan pemantauan proyek
dengan metode grant chart, serta tampilan sistem yang lebih menarik dan dinamis.
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu alat yang mendukung para
pengambil keputusan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen(perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pebgendalian), sedemikian rupa sehingga
tercapai suatu keputusan yang didasarkan kepada pendekatan sistem. Dalam
perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti
biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
proyek umumnya diterapkan terhadap pengendalian atas aktivitas operasional suatu
organisasi atau perusahaan[3].
9
Hypertext Markup Language 5 (HTML5) adalah salah satu teknologi terbaru
dalam standar World Wide Web. Standar ini memperkenalkan fitur baru seperti
memutar video dan penggunaan drag and drop, sebelum ada HTML5, HTML standar
bergantung pada plugins pihak ketiga di penjelajah website seperti Adobe Flash atau
Microsoft Silverlight. HTML5 membuat mekanisme yang lebih mudah dalam
pencitraan, baik itu hanya audio, video 2 dimensi hingga 3 dimensi sekalipun.
Teknologi yang sangat menarik dari HTML5 adalah adanya fitur Web-Based Graphic
Library (WebGL) yang diadaptasi dari aplikasi desktop agar website dapat menjalankan
sebuah interaktif 3 Dimensi yang dimasukkan dalam JavaScript dan adanya tag
Canvas yang dapat digunakan untuk pencitraan 3 Dimensi dengan berbasiskan teks
yang dikemas dalam JavaScript Object Notation(JSON)[4].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Pada Penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai
berikut: 1) Analisa Kebutuhan; 2) Perancangan Sistem; 3) Pengujian dan Analisa
Hasil Pengujian; 4) Penerapan Sistem. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian[5].
Gambar 1 menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini,
sebagai berikut: Pertama, analisa kebutuhan dan pengumpulan data dari perusahan
(PT. Indonesia Comnet Plus) yang berkaitan dengan permasalahan penugasan atau
proyek. Masalah dianalisa berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa developer
perusahaan dan pemantauan terhadap aktivitas pengembangan aplikasi oleh
developer. Kedua, Perancangan Sistem dengan menerapkan model prototype.
Prototype model adalah metode pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa
tahap sebagai berikut: 1) Mendengarkan Pelanggan, 2) Perancangan Sistem, 3)
Pengujian Sistem. Model prototype dapat dilihat pada gambar 2.
Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian
Penerapan Sistem
Perancangan Sistem
Analisa Kebutuhan (Pengumpulan Data)
10
Gambar 2. Model Prototype[6].
Berdasarkan gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap Pertama,
Listen to Customer. Pada tahap ini dilakukan proses pengambilan data dengan
mendengarkan permasalahan serta saran developer PT Indonesia Comnet Plus terkait
proses pengerjaan proyek dan pembuatan laporan akhir proyek. Tahap Kedua,
Build. Pada tahap ini dilakukan beberapa perancangan yang meliputi pembuatan
database, penentuan arsitektur program, pembuatan front-end dan Mock-Up
program, membangun program atau sistem. Perancangan sistem dibuat
menggunakan model UML (Unified Modelling Languange) yang terdiri dari activity
diagram, use case diagram, dan class diagram[7].
Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Berikut ini adalah use case diagram
yang diterapkan dalam sistem.
.
Gambar 3. Use-case Diagram Sistem “SIMPONI”
Pada gambar 3 menjelaskan bahwa terdapat dua actor yang bekerja dalam
sistem yang dibangun yaitu: PLN dan PT. ICON+. PLN yang bertindak sebagai
pemberi kerja kepada PT. ICON+ dapat memantau proyek yang sedang berjalan.
Sedangkan PT. ICON+ bertindak sebagai eksekutor atau pelaksana permohonan
pekerjaan oleh Vendor, PT. ICON+ merupakan user utama sistem yang dapat
11
mengakses semua item dalam sistem. Seteleh pengguna berhasil masuk ke sistem
melalui login, pengguna akan melihat pada menu input daftar-daftar proyek yang
sedang dikerjakan bahkan yang sudah diselesaikan. Proyek terdahulu yang terdapat
dalam daftar tersebut dapat diedit sesuai kebutuhan oleh pengguna(ICON+) dan
dapat dihapus sewaktu-waktu apabila sudah tidak dibutuhkan. Pada halaman yang
sama, pengguna akan menggunakan sub-menu tambah proyek untuk mengerjakan
proyek baru dengan mengisi formulir tambah proyek baru. Setelah tambah proyek
baru, pengguna dapat melakukan update progress dengan menambahkan perubahan-
perubahan pada proses pengerjaan proyek. Setelah dilakukan perubahan pada proses
pengerjaan proyek, pengguna dan vendor (PLN) dapat memantau proses tersebut,
dan dapat dilakukan perubahan-perubahan lain sesuai kebutuhan dalam tahap ini.
Kemudian proyek diselesaikan dan dicetak laporannya untuk diserahkan ke pemberi
kerja.
Activity Diagram berfungsi untuk menggambarkan proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam sebuah proses, Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah
atau beberapa use case pada use case diagram. Perhatikan gambar 4.
Gambar 4. Activity Diagram Tambah Proyek Baru
Pada gambar 4 dijelaskan tentang proses yang dilakukan PLN diawali dengan
mengajukan proyek baru untuk dikerjakan ICON+, kemudian PLN melakukan
pemantauan progress dari proyek yang sedang dilangsungkan. Pada tahap akhir PLN
akan menerima aplikasi atau hasil akhir proyek. ICON+ akan menerima permohonan
pekerjaan yang akan diajukan oleh PLN, kemudian ICON+ akan menjalankan atau
mengerjakan proyek tersebut sesuai alokasi waktu yang ditentukan. Login ke
“SIMPONI” lalu menambahkan proyek baru, upgrade proses pelaksanaan proyek
12
serta mencetak laporan hasil akhir proyek. Setelah selesai ICON+ akan menyerahkan
hasil proyek kepada PLN untuk diuji kelayakannya.
Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di
dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi
antar mereka.
Gambar 5. Class Diagram “SIMPONI”
Gambar 5 merupakan Class Diagram sistem SIMPONI, class home memiliki
relasi dengan class login, master, user. Class proyek membangun relasi dengan class
login, customer, progress dan project, class progress mempunyai relasi dengan class
proyek dan project. Class customer mempunyai relasi class proyek. Class Home
berisi grapich chart yang berfungsi sebagai dashboard petunjuk dan perhitungan
jumlah proyek dan nilai proyek, perhitungan tersebut diperoleh dari attribute v_graf,
v_graf_harga dan v_xx.
Setelah beberapa langkah di atas selesai dilakukan, langkah berikutnya:
Ketiga, melakukan percobaan atau pengujian sistem (pengujian alfa dan beta).
Pengujian alfa dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kegagalan dalam
menjalankan sistem, pengujian ini dilakukan dengan menguji setiap komponen atau
item dalam sistem/aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan memberikan aplikasi
yang telah selesai dibangun kepada beberapa sample dalam hal ini beberapa staff
pegawai atau developer PT. Indonesia Comnet Plus. Keempat, Penerapan Sistem.
Pada tahap ini sistem yang dibangun mulai diterapkan dan dilakukan monitoring
untuk mengawasi terdapatnya kesalahan atau error dalam penerapan program[8].
4. Hasil dan Pembahasan
Aplikasi berbasis web dengan teknologi HTML5 yang diterapkan pada
browser merupakan hasil dari penelitian ini. HTML5 diterapkan dengan tujuan
menghasilkan tampilan atau desain web yang menarik. Form Login aplikasi
SIMPONI dapat diakses oleh user (pemegang hak akses dalam hal ini PT. ICON+).
Untuk masuk/login pada Aplikasi Manajemen Proyek PT ICON+, ketikkan url
aplikasi pada browser maka akan muncul halaman login seperti pada gambar 6. Isi
username : admin, dan password : admin.
13
Gambar 6. Form Login SIMPONI
Gambar 7. Halaman Beranda SIMPONI
Gambar 7 merupakan halaman beranda SIMPONI, didalamnya terdapat 5
menu utama yang dapat diakses oleh pengguna yang terdiri dari Profile, Home,
Master, Input dan Logout. Menu Profile merupakan menu yang menyediakan
informasi tentang user yang sedang aktif atau menjalankan program. Menu Home
adalah halaman beranda SIMPONI sendiri, Menu Master adalah menu yang
menyimpan informasi tentang user dan vendor perusahaan. Menu Input digunakan
untuk melihat daftar proyek dan menambah proyek baru. Serta menu Logout yang
berfungsi untuk keluar dari sistem. Dapat diperhatikan pada gambar 7 terdapat grafik
yang memiliki fungsi untuk menampilkan perhitungan jumlah proyek yang sudah
tercatat dalam proses pelaksanaan dan grafik nilai proyek yang merupakan harga-
harga proyek dan deviasinya yang tercatat dalam sistem. Perhitungan dilakukan
dengan memanipulasi database seperti pada kode program 1 dan 2.
14
Kode Program 1. Perintah menampilkan Grafik Jumlah Proyek
1. <script type="text/javascript">
2. var chart1;
3. var chart2;
4. $(document).ready(function() {
5. chart1 = new Highcharts.Chart({
6. chart: {
7. renderTo: 'graph',
8. type: 'column'
9. },
10. title: {
11. text: '<b>Grafik Progress</b>'
12. },
13. subtitle: {
14. text: '<?php echo $nm_proyek; ?>',
15. },
16. xAxis: {
17. categories: ['Tanggal']
18. },
19. yAxis: {
20. title: {
21. text: 'Persentasi'
22. }
23. },
24. series:
25. [
26. <?php
27. $in = new progress($pdo);
28. $query = "SELECT * FROM v_progress WHERE kd_proyek='$kd_proyek' ";
29. $in->grafik1($query);
30. ?>
31. ]
32. });
Baris 1 sampai 9 pada Kode Program 1 merupakan perintah untuk
mendeklarasikan grafik atau chart yang akan digunakan, baris 10 sampai 23
merupakan perintah untuk mengatur tampilan grafik agar tertata sesuai tanggal dan
persentasi proyek. Baris 24 sampai 31 merupakan perintah untuk mengambil data
dari database.
Kode Program 2. Perintah Menampilkan Grafik Nilai Proyek
1. chart2 = new Highcharts.Chart({
2. chart: {
3. renderTo: 'graph1',
4. type: 'column'
5. },
6. title: {
7. text: '<b>Grafik Actual Cost</b>'
8. },
9. subtitle: {
10. text: '<?php echo $nm_proyek; ?>',
11. },
12. xAxis: {
13. categories: ['Tanggal']
14. },
15. yAxis: {
15
16. title: {
17. text: 'Persentasi'
18. }
19. },
20. series:
21. [
22. <?php
23. $ini = new progress($pdo);
24. $query1 = "SELECT * FROM v_progress WHERE kd_proyek='$kd_proyek' ";
25. $ini->grafik2($query1);
26. ?>
27. ] }); });
Kode Program 2 merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan
grafik atau chart bagian ke dua pada halaman beranda. Kolom 1 sampai 11
merupakan perintah deklarasi penggunaan chart. Secara khusus perintah kolom 10
digunakan untuk memnaggil nama proyek yang sedang dikerjakan. Kolom 12
sampai 19 adalah perintah untuk menampilkan chart sesuai tanggal dan persentasi,
tanggal disimbolkan sebagai sumbu x dan dan persentasi sebagai sumbu y. Kolom
20 sampai 27 merupakan perintah untuk mengambil data yang telah tersedia di
database sistem. Data diambil berdasarkan kode proyek.
Gambar 8. Menu Input (Proyek)
Gambar 8 merupakan menu yang digunakan untuk melihat daftar proyek
yang sedang atau sudah selesai dikerjakan oleh user, daftar proyek dibuat dalam
bentuk table agar lebih mudah dibaca oleh vendor. Table tersebut berisi 1) ID
Projcet, 2) Nama Pekerjaan atau proyek yang dikerjakan, 3) Pemberi Kerja, dalam
hal ini PLN pemberi kerja utama, dan Non-PLN sebagai pemberi kerja alternatif.
Tetapi ICON+ biasanya 90% mengerjakan proyek yang diberikan oleh PLN. 4)
Vendor, PLN dan ICON+ adalah dua actor utama dalam pengerjaan proyek. 5)
PM/PIC merupakan penanggungjawab dalam pengerjaan proyek. PM/PIC biasanya
ditangani langsung oleh manajer bidang teknis perusahaan. 6) Waktu Mulai
merupakan tanggal proyek mulai dikerjakan. 7) Waktu Selesai merupakan tanggal
16
yang ditetapkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. Khusus pada waktu selesai,
dapat dilakukan perubahan atau update tanggal selesai sesuai kebutuhan pengguna.
8) Rencana proses kerja yang dihitung dalam persentasi(%). Rencana proses kerja
bernilai optional/pilihan, tidak harus 100% tergantung pada kebutuhan dan
kesepakatan yang telah ditentukan oleh pemberi kerja dan vendor proyek. 9) Aktual
merupakan pencapaian yang telah diperoleh selama masa pengerjaan proyek. 10)
Deviasi merupakan selisih antara Renca dan Aktual dalam pengerjaan proyek,
Aktual digunakan sebagai parameter untuk menilai proyek yang dikerjakan sudah
selesai atau masih dalam proses pengerjaan. Proyek dinyatakan selesai apabila
Deviasi = 0. 11) Progress merupakan sub-menu yang digunakan untuk menambah
proses pengerjaan proyek, sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Sub-menu Tambah Progress
Tambah Progress merupakan sub-menu yang berfungsi untuk memperbaharui status
dalam proses pengerjaan proyek. Status yang dimaksud adalah Rencana, Aktual dan
Deviasi, agar Aktual dan Deviasi dapat diperbaharui maka dibutuhkan progress(%)
dalam sub-menu Tambah Progress dan act cost sebagai parameter perhitungan
Deviasi. 12) Edit merupakan sub-menu untuk mengedit perubahan dalam pengerjaan
proyek. Selain itu menu input juga terdapat icon , icon tersebut digunakan
untuk menambah proyek baru.
Kode Program 3. Perintah Untuk Tambah Proyek Baru
1. $proj = new project($pdo);
2. if(!empty($_POST['kd_proyek'])){
3. $kd_proyek = $_POST['kd_proyek'];
4. $customer = $_POST['customer'];
5. $nm_proyek = $_POST['nm_proyek'];
6. $pic = $_POST['pic'];
7. $nilai_kontrak = str_replace(['Rp.',',','.'],'',
8. $_POST['nilai_kontrak']);
9. $wkt_mulai = tgl_sql($_POST['wkt_mulai']);
10. $wkt_selesai = tgl_sql($_POST['wkt_selesai']);
11. $rencana = $_POST['rencana'];
12. $created_by = $_SESSION['s_user'];
17
13. if($proj>create($kd_proyek,$customer,$nm_proyek,$pic,$nilai_kontrak,$w
kt_mulai,$wkt_selesai,$rencana,$created_by)){
14. $sg = "ok";
15. $msg1 = "Data telah ditambahkan";
16. $alert='alert-success';
17. }else{
18. $g = "err";
19. $msg2 = "Data tidak bisa dimasukan";
20. $alert='alert-error';
21. }
22. }
Kode Program 3 merupakan perintah yang digunakan untuk menambah proyek
baru pada sistem. Baris 1 sampai 12 adalah perintah untuk menyimpan atau
mengumpulkan nilai/data dari pengguna yang dimasukan sesuai kebutuhan. Baris 13
sampai 22 merupakan perintah untuk menampilkan hasil input oleh pengguna.
Gambar 10. Formulir Tambah Proyek Baru
Setelah user memilih icon Tambah maka akan muncul jendela baru yang berisi
formulir untuk diisi sesuai kebutuhan proyek. Formulir tersebut berisi id_proyek,
nama_proyek, vendor, pic, nilai kontrak, waktu_mulai, waktu_selesai, dan rencana
prosentase. Formulir tambah proyek baru dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 11. Tampilan Laporan Progress Proyek
18
Gambar 11 merupakan laporan secara keseluruhan data proyek dan progress
pengerjaan proyek secara berkala yang ditampilkan menggunakan grafik(grafik
Progress) serta perhitungan biaya proyek yang diperoleh dengan memperhatikan
nilai kontrak, rencana (persentase) dan selisih harga proyek berdasarkan
deviasi(persentase). Laporan tersebut dapat dicetak dalam file dengan eksistensi .pdf.
Laporan inilah yang akan digunakan oleh pengguna atau developer untuk dijadikan
bahan laporan dasar dan pedoman pada rapat eveluasi perusahaan setiap akhir
bulannya. Beberapa file laporan juga dapat dicetak dalam file Microsoft excel. Grafik
progress dan grafik actual cost dapat dicetak secara terpisah dan dalam bentuk
format yang bermacam-macam(PNG, JPEG, PDF, SVG). Grafik progress
ditampilkan dengan perintah program seperti pada Kode Program 4 dan grafik actual
cost ditampilkan dengan perintah program pada Kode Program 5.
Kode Program 4. Perintah Menampilkan Grafik Progress
1. public function grafik1($query)
2. {
3. $query = $this->db->prepare($query);
4. $query->execute();
5. while ($row=$query->fetch(PDO::FETCH_ASSOC)) {
6. $data =$row['priode'];
7. $jumlah =$row['progres'];
8. ?>
9. {
10.
11. name: '<?php echo tgl_indo($data); ?>',
12. data: [<?php echo $jumlah; ?>]
13. },
14. <?php
15. }
16. }
Pada Kode Program 4, baris 1 sampai 7 adalah perintah untuk simpan data
yang kemudian dikalkulasi dan dikumpulkan pada variable $data dan $jumlah.
Sedangkan baris 8 sampai 12 adalah perintah untuk menampilkan chart atau grafik.
Kode Program 5. Perintah Menampilkan Grafik Actual Cost
1. public function grafik2($query1)
2. {
3. $query1 = $this->db->prepare($query1);
4. $query1->execute();
5. while ($row=$query1->fetch(PDO::FETCH_ASSOC)) {
6. $data =$row['priode'];
7. $jumlah =$row['act_cost'];
8. ?>
9. {
10. name: '<?php echo tgl_indo($data); ?>',
11. data: [<?php echo $jumlah; ?>]
12. },
13. <?php
14. }
Pada Kode Program 5, baris 1 sampai 7 adalah perintah untuk menampung
data untuk dikalkulasi dan dikumpulkan pada variable $data dan $jumlah.
19
Sedangkan baris 8 sampai 12 adalah perintah untuk menampilkan chart berdasarkan
name dan data.
Metode blackbox testing merupakan pengujian yang dilakukan dengan
mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat
lunak secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Tujuan Black
Box Testing adalah untuk mencari kesalahan/kegagalan dalam sistem, sehingga dapat
dilihat apakah sistem yang dibangun sudah sesuai harapan atau kebutuhan[9].
Tabel 1 Hasil Pengujian Black Box
FUNGSI KONDISI HASIL VALIDITAS
Login Masukan Username Sukses Login V
Dan Password yang benar
Masukan Username
dan Password yang salah Gagal Login V
Tambah Proyek Baru Form diisi dengan benar Sukses tambah proyek V
Form *wajib tidak diisi Gagal tambah proyek
Edit Proyek Form diisi dengan benar Sukses edit data V
Form *wajib tidak diisi Gagal edit data
Update Progress proyek Form diisi dengan benar Sukses update Proyek V
Form *wajib tidak diisi gagal update proyek
View Grafik Progress Pilih view grafik Sukses Tampilkan grafik V
Print daftar Proyek Pilih print proyek Sukses print proyek V
Export daftar proyek
ke PDF dan Excel Pilih menu export pada menu Sukses export data V
Berdasarkan pengujian alfa yang dilakukan pada aplikasi web Sistem
Informasi Manajemen Proyek (SIMPONI) dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini
berjalan dengan baik dan sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari status setiap fungsi
yang valid dan tidak terdapat error. Pengujian beta merupakan pengujian yang
dilakukan oleh calon pengguna aplikasi dengan menggunakan kuesioner, yaitu
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut.
Sasaran kuesioner yang dimaksud adalah pegawai atau developer perusahaan PT.
Indonesia Comnet Plus yang meliputi 10 developer dan 2 manager bidang teknis dan
pengembangan pelayanan.
Tabel 2 Hasil Jawaban Kuesioner
No. Pertanyaan SS S CS TS
1. Apakah Aplikasi ini mudah digunakan 6 2 4 0
2. Tampilan, huruf, gambar, dan grafik
aplikasi ini apakah dapat dilihat dengan jelas 4 7 1 0
3. Apakah Menu-menu dalam aplikasi ini jelas dan
tidak membingungkan 1 8 1 1
4. Apakah aplikasi ini membantu dalam mencatat
Laporan Proyek perusahaan 3 2 7 0
5. Apakah aplikasi ini membantu dalam pemantauan
Pengerjaan proyek 7 4 1 0
20
Pengujian beta dengan menerapkan kuesioner merupakan pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan,
mempermudah pekerjaan pengguna dan mudah digunakan oleh
pengguna(developer). Table 2 merupakan hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden dengan keterangan sebagai berikut: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, CS =
Cukup Setuju, TS = Tidak Setuju. Setelah semua pertanyaan diisi, akan dilakukan
perhitungan presentase jawaban kuesioner dengan rumus Index[10].
Berdasarkan analisa setiap pertanyaan diperoleh hasil sebagai berikut:
Pertanyaan pertama, diperoleh index 85% responden setuju apabila sistem informasi
manajemen proyek (SIMPONI) mudah digunakan. Pertanyaan kedua, diperoleh
index 86% responden setuju tampilan, huruf, gambar, grafik dalam sistem terlihat
jelas. Pertanyaan ketiga, diperoleh hasil 77,8% responden setuju menu-menu dalam
sistem tidak membingungkan pengguna. Pertanyaan keempat, diperoleh index
sebesar 81,56% responden setuju bahwa sistem dapat membantu pencatatan laporan
proyek. Pertanyaan kelima, diperoleh index 90% responden setuju bahwa sistem
yang dibangun dapat membantu dalam pementauan pengerjaan proyek. Sehingga
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun sudah memenuhi
syarat dalam hal membantu pengguna melaksanakan proyek hingga proses
pencatatan/perekaman laporan proyek.
Compatibility testing merupakan pengujian terhadap aplikasi untuk
membuktikan bahwa aplikasi dapat berjalan pada berbagai jenis browser.
Tabel 3 Hasil Compability testing
No. Browser Hasil Keterangan
1. Internet Explorer X chart/grafik progress proyek serta
beberapa icon tidak dapat ditampilkan
2. Mozilla Firefox V Setiap item berjalan baik
3. Chrome V Setiap item berjalan baik
4. Opera V Setiap item berjalan baik
Berdasarkan Compatibility testing dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen proyek(SIMPONI) tidak dapat berjalan sesuai harapan pada Internet
Explorer, sedangkan pada Mozilla Firefox, Chrome dan Opera sistem dapat berjalan
dengan baik atau tanpa kendala.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serta pengujian terhadap
sistem, maka dapat disimpulan beberapa hal sebagai berikut: (1) Sistem Manajemen
Proyek (SIMPONI) dapat dirancang dengan menggunakan HTML5. (2) Sistem
informasi yang telah dirancang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses
pencatatan dan perekaman laporan data proyek. (3) Sistem yang telah dirancang
dengan menggunakan HTML5 ini dapat menjadi media atau sarana
penyampaian informasi kepada staff dan developer PT Indonesia Comnet Plus.
21
Hasil pengujian sistem ini menjelaskan bahwa sistem informasi yang dibangun telah
memenuhi syarat sebagai sistem yang mempermudah developer persahaan dalam
mencatat laporan data proyek sehingga sangat membantu developer dalam
pembuatan laporan UAT. Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah: (1) CSS3
dapat digunakan untuk membuat tampilan website lebih responsif, sehingga
tampilan website dapat menyesuaikan dengan ukuran layar browser. Hal ini
memberikan keuntungan yaitu ketika website diakses menggunakan layar
browser handphone, tampilan website tidak menjadi rusak. (2) tigkatkan level
manajemen dalam SIMPONI.
DAFTAR PUSRAKA
[1] http://jamika.mi.unikom.ac.id/jurnal/membangunsistem-informasi.1u
(Diakses Pada Tanggal 9 Agustus 2017).
[2] de Lima., S. L., 2013, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi
Akademik Pada Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon
Menggunakan HTML: Artikel Ilmiah.
[3] Darmawan, D., 2013, Sistem Informasi Manajemen, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[4] Thabit, N. A., 2011. Pencitraan 3 Dimensi Berbasis JavaScript Object
Notation (JSON) pada Hyper Text Markup Language 5 (HTML5).
[5] Hasibuan, Z. A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi,
Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
[6] Sugiarti, Y., 2013, Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling
Language) Generated VB.6, Graha Ilmu : Yogyakarta.
[7] Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi
jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
[8] https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00021-
SI%20Bab2001.pdf. (Diakses Pada Tanggal 19 Agustus 2017)
[9] Pressman, R. S., (2007). Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi
(Buku1). Beizer, B. (1995). Black-Box Testing, Wiley. Yogyakarta:Andi
Offset.
[10] Sunyoto, D., (2013). Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran
Dan Perilaku Konsumen, Graha Ilmu: Yogyakarta.