9
294 Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018 PERANCANGAN ALAT IBADAH ANAK PEREMPUAN MUSLIM DENGAN INSPIRASI HURUF HIJAIYAH Finky Aura Nisa Morinta Rosandini Prodi Kriya Tekstil dan Mode, Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, Bandung e-mail: [email protected], [email protected] ABSTRACT Children’s prayer equipment becomes an educational media to introduce hijaiyah letters for children. The motif of hijaiyah letters is created with playful theme and applied by using surface design technique in the form of digital printing. Children’s prayer equipment are made in the form of prayer garment (mukena), prayer rugs, iqra cover and prayer garment case that aims to facilitate the child in prayer activity. To sum up, the product is expected to function as a prayer equipment and an educational media to introduce hijaiyah letters. Keywords: Prayer Equipment, Children, Moslem, Hijaiyah Letters ABSTRAK Alat ibadah menjadi media edukasi untuk pengenalan huruf hijaiyah pada anak-anak. Motif yang dibuat terinspirasi dari huruf hijaiyah dengan tema playfull dan diaplikasikan dengan menggunakan teknik surface design berupa digital printing. Alat ibadah anak dibuat dalam satu set berupa mukena, sajadah, cover iqra dan tas alat ibadah yang bertujuan untuk memudahkan anak dalam proses beribadah. Produk diharapkan memiliki fungsi sebagai alat ibadah dan juga alat bantu anak dalam mengenal huruf hijaiyah melalui media yang lebih menarik. Kata Kunci: Alat Ibadah, Anak Perempuan, Muslim, Huruf Hijaiyah PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, penggunaan alat ibadah di Indonesia pun sangat beragam. Seiring berkembangnya zaman, motif, warna dan desain mukena semakin bervariatif, termasuk mukena anak. Banyak produsen mengembangkan variasi desain alat ibadah anak dari segi desain, motif dan aplikasi yang terus mengikuti tren. Menurut Mirantika dalam Jurnal Studi Kultural (2016, h. 116 - 123) menunjukan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan mukena sebagai sarana perlengkapan shalat akan berdampak pada semakin baik produk/ mutu produk yang dihasilkan, berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen dengan beraneka ragam bentuk dan ukuran dengan style modis sesuai perkembangan zaman. Produsen alat ibadah anak pada saat ini melakukan pengembangan dalam pengaplikasian motif floral atau kartun yang bertujuan untuk membuat anak lebih bersemangat saat beribadah dengan memakai mukena yang menarik. Namun, ada beberapa alat ibadah dengan aplikasi gambar kartun yang berlebihan, sehingga keluar dari syariat alat ibadah itu sendiri, terutama pada mukena dan sajadah anak perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan lebih lanjut agar mukena anak memiliki nilai estetika yang sesuai

Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

294

Perancangan Alat Ibadah Anak Perempuan Muslim ....

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

PERANCANGAN ALAT IBADAH ANAK PEREMPUAN MUSLIM DENGAN INSPIRASI HURUF HIJAIYAH

Finky Aura NisaMorinta Rosandini

Prodi Kriya Tekstil dan Mode, Fakultas Industri KreatifUniversitas Telkom, Bandung

e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Children’s prayer equipment becomes an educational media to introduce hijaiyah letters for children. The motif of hijaiyah letters is created with playful theme and applied by using surface design technique in the form of digital printing. Children’s prayer equipment are made in the form of prayer garment (mukena), prayer rugs, iqra cover and prayer garment case that aims to facilitate the child in prayer activity. To sum up, the product is expected to function as a prayer equipment and an educational media to introduce hijaiyah letters.

Keywords: Prayer Equipment, Children, Moslem, Hijaiyah Letters

ABSTRAK

Alat ibadah menjadi media edukasi untuk pengenalan huruf hijaiyah pada anak-anak. Motif yang dibuat terinspirasi dari huruf hijaiyah dengan tema playfull dan diaplikasikan dengan menggunakan teknik surface design berupa digital printing. Alat ibadah anak dibuat dalam satu set berupa mukena, sajadah, cover iqra dan tas alat ibadah yang bertujuan untuk memudahkan anak dalam proses beribadah. Produk diharapkan memiliki fungsi sebagai alat ibadah dan juga alat bantu anak dalam mengenal huruf hijaiyah melalui media yang lebih menarik.

Kata Kunci: Alat Ibadah, Anak Perempuan, Muslim, Huruf Hijaiyah

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, penggunaan alat ibadah di Indonesia pun sangat beragam. Seiring berkembangnya zaman, motif, warna dan desain mukena semakin bervariatif, termasuk mukena anak. Banyak produsen mengembangkan variasi desain alat ibadah anak dari segi desain, motif dan aplikasi yang terus mengikuti tren.

Menurut Mirantika dalam Jurnal Studi Kultural (2016, h. 116 - 123) menunjukan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan mukena sebagai sarana perlengkapan shalat akan berdampak pada semakin baik produk/

mutu produk yang dihasilkan, berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen dengan beraneka ragam bentuk dan ukuran dengan style modis sesuai perkembangan zaman.

Produsen alat ibadah anak pada saat ini melakukan pengembangan dalam pengaplikasian motif floral atau kartun yang bertujuan untuk membuat anak lebih bersemangat saat beribadah dengan memakai mukena yang menarik. Namun, ada beberapa alat ibadah dengan aplikasi gambar kartun yang berlebihan, sehingga keluar dari syariat alat ibadah itu sendiri, terutama pada mukena dan sajadah anak perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan lebih lanjut agar mukena anak memiliki nilai estetika yang sesuai

Page 2: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

295

Finky Aura Nisa, Morinta Rosandini

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

untuk anak-anak dan syariat.Salah satu pengembangan yang dilakukan

adalah dengan memasukan unsur edukasi yang pada saat ini masih belum optimal. Salah satu unsur edukasi yang dapat diaplikasikan pada alat ibadah anak adalah huruf hijaiyah.

Kata ‘huruf’ berasal dari bahasa arab harf atau huruuf. Huruf arab disebut juga huruf hijaiyah. Kata hijaiyah berasal dari kata kerja hajja yag artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf. (Muhyiddin: 2012, h. 3). Menurut salah satu buku kaligrafi Islam, huruf hijaiyah dapat disebut juga alfabet arab. Kata alfabet itu sendiri berasal dari bahasa arab alif, ba’, ta’ (Abd. Karim Husain: 1988, h. 5).

Husaini (2012, h. 3) menyatakan, pada usia anak – anak, mereka lebih mudah menerima apa yang mereka lihat dan lakukan. Oleh karena itu pengolahan alat ibadah anak menggunakan motif huruf hijaiyah dinilai dapat membantu dalam mengenali huruf hijaiyah dengan mudah. Selain itu alat ibadah anak memiliki pengembangan tersendiri dari segi estetika dan kegunaan.

Menurut Hamalik (2011, h. 15) pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkikan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap anak. Perancangan alat ibadah anak menggunakan huruf hijaiyah memiliki potensi tersendiri dimana produk ini memiliki pengembangan

nilai estetika juga dapat mempermudah anak anak dalam pengenalan huruf hijaiyah.

Teknik Pengolahan Motif

Suhersono (2004, h. 13), mencipta gambar (motif) adalah pekerjaan menyusun, merangkai, memadukan bentuk dasar motif, bentuk berbagai garis sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah bentuk (motif) baru yang indah, serasi, bernilai seni, serta orisinil. Untuk dapat menghasilkan bentuk yang baik, penggambaran motif tidak terlepas dari kaitan kaidah umum dan khusus.

Kaidah umum merupakan syarat umum yang harus dimengerti, diketahui, dipahami, dikuasai, dan dilakukan sebelum menciptakan gambar (motif). Menurut Suhersono (2004) kaidah tersebut meliputi:

1. Mengetahui dan memahami alat-alat dan fungsi alat dalam pembuatan gambar (motif).

2. Harus mengetahui, memahami, merencana gambar (motif) secara teknis dan sistematis.

3. Harus melakukan berbagai latihan menggambar (motif).

Gambar 1. De Moss Hijab and Fashion(Sumber: Penulis, 2017)

Gambar 2. Motif(Sumber: A Field Guide to Fabric Design, Kight, 2011)

Page 3: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

296

Perancangan Alat Ibadah Anak Perempuan Muslim ....

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

Masih menurut Suhersono (2004), kaidah khusus dalam pengolahan motif adalah syarat khusus yang harus diketahui, dipahami, dikuasai dan dilakukan pada saat membuat dan mencipta gambar (motif), diantaranya:

1. Proporsi, yaitu kesesuaian ukuran antara kondisi luas atau sempitnya ruang gambar.

2. Komposisi, yaitu kesesuaian susunan dari berbagai ukuran, macam, dan bentuk dasar motif sehingga tercipta bentu dan gambar (motif) yang tertata serasi, indah dan berseni.

3. Nilai seni (estetika), yaitu nilai-nilai yang mengandung keindahan serta keserasian melalui pertimbangan aspek proporsi dan komposisi yang terpancar dari sebuah karya seni (gambar motif) yang telah dicipta dan ditata sedemikian rupa.

Digital Printing, Tekstil, dan Teknik

Teknik digital printing merupakan proses reka latar dari gambar digital pada permukaan material dengan teknik seperti stensil tangan, sponging dan pencetakan blok, dimana bahan dasarnya bisa beragam (Stevenson, 2012).

Pengertian Tekstil Menurut Leene (1972) merupakan benda yang dibuat dengan cara menyilangkan atau mengkaitkan benang menjadi kain. Kata ‘tekstil’ berasal dari Bahasa Latin ‘textilis’; yang merupakan penurunan dari

kata ‘textere’, yang berarti ‘menenun’. Ada dua komponen penting sebagai acuan

dalam perancangan bahan tekstil yaitu reka rakit (structure design) dan reka latar (surface design). Reka latar adalah suatu teknik dekoratif yang dapat memanipulasi kain atau merubah tampilan permukaan pada kain. Reka latar tekstil hanya dapat diaplikasikan pada material yang sudah ada, berbeda dengan reka rakit tekstil yang menghasilkan karya tekstil berupa material itu sendiri. (Millar, 2012)

Alat Ibadah Secara Umum

Alat ibadah merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menunjang proses beribadah. Dalam ritual ibadah umat Islam, khususnya ibadah shalat, digunakan alat ibadah berupa sajadah dan sarung untuk laki laki, mukena untuk perempuan. Adapun alat penunjang ibadah lain yang biasa ditemukan di Indonesia berupa tasbih, peci, dan sorban.

1. MukenaSaja (2011, h. 49) menyatakan bahwa

syarat sah shalat yang ketiga adalah menutup aurat dengan penutup yang suci yang mampu menyengah dan menutupi warna kulit putih atau hitam dari orang yang melihatnya. Mukena pada saat ini di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, mulai dari potongan, warna dan motif yang mengikuti tren. Begitu pula dengan perkembangan mukena anak, sebagai penambah daya tarik dan semangat

Gambar 4. Mukena & Sajadah(Sumber: Hijabenka.com, Dekoruma.com 2018)

Gambar 3. Digital Printing(Sumber: the wrap lab Nashville, 2018)

Page 4: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

297

Finky Aura Nisa, Morinta Rosandini

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

Gambar 5. TKIT Lukmanul Hakim(Sumber: Penulis, 2017)

dalam beribadah. Berbagai aplikasi baik dari motif, bordir, patchwork dapat ditemukan pada mukena anak saat ini.

2. SajadahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) sajadah merupakan alas yang digunakan untuk shalat, berupa karpet dan sebagainya. Sajadah menjadi salah satu alat ibadah umat muslim sebagai alas seluruh bagian tubuh saat menyentuh tanah, untuk menjaga agar tetap bersih. Sajadah secara umumnya memiliki ukuran 0,91 m x 1,5 m atau 1,2 m x 1,8 m.

Huruf Hijaiyah

Subarna (2006) Huruf Hijaiyah yaitu abjad arab yang dimulai dari alif sampai dengan ya. Huruf huruf hijaiyah yang terkandung dalam Al-Qur’an menurut para ulama ahli tajwid berjumlah 29 huruf. Huruf Hijaiyah merupakan huruf penyusun kata dalam Al Qur an. Seperti halnya di Indonesia yang memilki huruf alfabet dalam menyusun sebuah kata menjadi kalimat, huruf hijaiyah juga memiliki peran yang sama.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Darajat (1994) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mendidik manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat, serta gemar untuk mengamalkan, mengembangkan ajaran Islam yang berhubungan dengan Allah dan sesamanya, di dunia dan di akhirat. Sedangkan Marimba menjelaskan tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian Muslim yang disiplin. Para ulama pun telah menyadari pentingnya keluarga dalam pendidikan agama anak. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap

diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.

METODE

Metodologi penulisan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yang menggunakan perangkat survey, dan kualitatif yang meliputi metodologi observasi, wawancara, studi literatur dan eksplorasi.

1. Survey Mendapatkan informasi referensi

mengenai minat masyarakat akan alat ibadah anak sebagai bahan pertimbangan pada perancangan produk. Pada metode ini penulis mengambil hasil survey dari 30 responden yang merupakan kelompok orang tua yang memiliki anak yang sedang belajar beribadah dengan kisaran umur 4-6 tahun.

Page 5: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

298

Perancangan Alat Ibadah Anak Perempuan Muslim ....

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

2. Observasi Mendapatkan informasi mengenai

kegiatan belajar pendidikan anak usia dini khususnya dalam bidang agama. Observasi pada penelitian dilakukan di TKIT Lukmanul Hakim dengan data yang dicari berupa kegiatan belajar anak, khususnya pada pembelajaran keagamaan islam, dan di De Moss Hijab and Fashion dengan pencarian data kebutuhan alat ibadah yang umum dipakai oleh anak perempuan muslim.

3. Wawancara Melakukan wawancara langsung dengan

narasumber terkait huruf hijaiyah dan kegiatan belajar dalam pendidikan anak usia dini. Pada metode ini penulis mewawancarai dua narasumber bapak Aditya Pranata dengan hasil wawancara berupa pengenalan tata cara, sistem, sejarah penggunaan tipografi dan aksara arab. Lalu kepada ibu Sumiati selaku guru dari TKIT Lukmanul Hakim dengan hasil wawancara berupa informasi mengenai kegiatan belajar anak dalam pelajaran agama islam. Metode belajar baca tulis arab yang dinamakan “ummi” yang meliputi pembelajaran solat dan menghafal bacaan pada anak.

4. Studi LiteraturReferensi yang dicari meliputi data

mengenai unsur rupa dan prinsip desain dalam buku Dasar-dasar Desain oleh Irawan (2013). Kemudian data mengenai perkembangan alat ibadah anak di Indonesia dirujuk dalam sebah artikel jurnal Studi Kultural oleh Mirantika (2016) dengan judul “Pengaruh Modernisasi Terhadap Perkembangan Komodifikasi Mukena”. Artikel tersebut meliputi juga proses pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) yang sudah yang memfasilitasi anak untuk mempelajari ibadah. Hal tersebut didasari pula dengan UU RI No. 20 Bab 1 Pasal 1 butir 14 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

5. Eksplorasi Eksplorasi pengolahan huruf hijaiyah

dilakukan dengan teknik manual dan digital. Pada proses ini, penulis melakukan eksplorasi

awal dengan men-stilasi beragam bunga khas Indonesia dengan teknik manual. Lalu stilasi bunga manual diubah menjadi modul digital. Setelah itu dibuat beberapa komposisi motif Novelty dengan unsur geometris, huruf hijaiyah dan stilasi bunga untuk selanjutnya diaplikasian pada produk alat ibadah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep dan Eksplorasi Perancangan

Berawal dari pengembangan gagasan huruf hiijaiyah yang dijadikan sebagai motif dan media edukasi lewat alat ibadah anak, maka tema yang diambil adalah “playfull” atau “ceria”. Keceriaan sangat melekat dengan masa kanak kanak, dimana pada masa tersebut mereka banyak menghabiskan waktu dengan bermain yang menyenangkan.

Proses eksplorasi dilakukan melalui beberapa tahap, (1) proses eksplorasi awal berupa stilasi bunga; (2) pemindahan modul manual ke digital.

1. Stilasi BungaMelalui pertimbangan hasil observasi

dimana motif floral banyak diaplikasikan pada alat ibadah anak saat ini, serta mengacu pada salah satu hadist yang tidak memperbolehkan menggambar makhluk bernyawa. Maka stilasi bunga yang dihasilkan berupa garis dan bentuk sederhana dengan bentuk yang tidak terlalu tegas, mengikuti bentuk non-geometris. Bunga yang dipilih merupakan jenis tumbuhan yang ada di Indonesia yang kerap digunakan pada seni Islam (Gambar 6).

2. Eksplorasi Huruf HijaiyahHuruf hijaiyah dibuat tumpul dan lebih

tebal dari font sebelumnya agar terkesan lebih kuat dan dinamis dibanding font awal yang berkarakteritik lebih formal. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kesan anak anak yang bebas, tidak kaku, dan fleksibel. Bentuk huruf hijaiyah awal dirubah dari lancip dan tipis

Page 6: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

299

Finky Aura Nisa, Morinta Rosandini

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

No. Acuan Stilasi Digital1. Bunga Orchid

2. Bunga Raflessia

3. Bunga Tapak Dara

4. Bunga Dahlia

5. Bunga Kantil

6. Bunga Anggrek

menjadi tebal dan melengkung. Pada prinsip desain, ketebalan akan mempegaruhi kesan estetik. Desain huruf hijaiyah pada font lanjutan

Tabel 1. Stilasi Bunga(Sumber: Penulis, 2018)

Gambar 6. Eksplorasi Huruf Hijaiyah Font Awal dan Lanjutan(Sumber: Penulis, 2018)

dinilai lebih sesuai untuk anak anak melihat dari karakteristiknya yang lebih sederhana dan fleksibel tanpa mengurangi faktor keterbacaan dari font sebelumnya (Gambar 6).

3. Proses Eksplorasi KomposisiKomposisi desain dibuat dengan

menggunakan modul komposisi berbentuk dinamis yang dipadu padankan dengan stilasi bunga dan huruf huruf hijaiyah.

4. Pertimbangan Warna DesainPengambilan warna playful dalam buku

The Complete Color Harmony Pantone Edition (Expert Color Information for Professional Results) oleh Leatrice Eiseman, 2003. Warna yang dipilih bisa dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Playfull Color(Sumber: Pantone.com, 2018)

Page 7: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

300

Perancangan Alat Ibadah Anak Perempuan Muslim ....

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

5. Pertimbangan Psikologi Warna Warna memiliki keterkaitan erat dengan

emosi anak. Adapun pertimbangan warna dari segi psikologi warna anak secara universal. Menurut Cahyono 2006 (h. 17-25) beberapa warna memiliki efek psikologi tersendiri terhadap emosi anak (Tabel 3).

No. Outline Komposisi1.

Analisa:1. Bidang dinamis dibuat lebih

tersusun namun tetap playfull.2. Unsur garis, bunga, dan huruf

hijaiyah dibuat seimbang mengikuti bentuk komposisi bidang dinamis.

3. Huruf hijaiyah dibuat dengan outline gelap sebagai penekanan, sementara huruf hijaiyah dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dari sebelumnya dengan jumlah huruf yang lengkap.

2.

Analisa:1. Penambahan unsur garis dan titik

untuk menambah kesan playfull.2. Huruf hijaiyah dibuat dengan

outline gelap sebagai penekanan. Ditempatkan pada bidang yang

Tabel 3. Eksplorasi Komposisi(Sumber: Penulis, 2018)

berada ditengah modul desain.3. Modul garis dan stilasi bunga

dibuat dengan warna putih seperti background untuk menambah penekanan pada unsur huruf hijaiyah namun tetap terlihat sebagai kesatuan komposisi.

3.

Analisa:1. Stilasi bunga dibuat dengan

outline gelap sebagai penekanan.2. Huruf hijaiyah dibuat lebih

menyatu dengan warna latar.4.

Analisa:1. Bidang dinamis dibuat lebih

sedikit dan sederhana agar masking object huruf hijaiyah dan stilasi bunga dapat lebih terlihat.

2. Penekanan modul dibuat setara.3. Huruf hijaiyah diberi dua warna

agar terlihat kontras dan tetap menyatu. Stilasi bunga diberi outline gelap agar lebih kontras.

5.

Page 8: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

301

Finky Aura Nisa, Morinta Rosandini

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

Analisa:1. Penambahan unsur titik untuk

menambah kesan playfull juga unsur bunga yang ditempatkan di luar bidang untuk menambah variasi komposisi pada desain secara keseluruhan.

2. Penekanan desain berada pada huruf hijaiyah yang lebih dominan. Namun warna kontras terdapat pada stilasi bunga bagian atas.

6.

Analisa:1. Stilasi bunga sebagai penekanan

desain karena diberi outline gelap agar terlilhat lebih kontras.

2. Penambahan unsur garis pada bidang kuning guna menambah kesan playfull.

3. Penempatan huruf hijaiyah yang berada ditengah komposisi bidang untuk menambah segi keterbacaan.

7.

Analisa:1. Penempatan huruf hijaiyah

yang dibuat lebih menyebar di beberapa bidang untuk menambah variasi.

2. Outline stilasi bunga dibuat lebih kontras sebagai penekanan komposisi desain.

8.

Analisa:1. Huruf hijaiyah dibuat dengan

outline putih dan ditempatkan pada satu bidang yang berada di tengah modul desain untuk menambah keterbacaan pada komposisi.

2. Outline stilasi bunga dibuat lebih kontras namun tidak mengurangi penekanan pada huruf hijaiyah.

Tabel 3. Eksplorasi Komposisi (Sumber: Penulis, 2018)

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditasik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perancangan alat ibadah perempuan muslim dengan inspirasi huruf hijaiyah memiliki potensi tersendiri dalam meningkatkan pengembangan alat ibadah anak sesuai dengan kebutuhannya. Dimana alat ibadah anak dirancang dengan motif dan warna yang menarik namun tetap berada dalam syariat islam.

2. Huruf hijaiyah dinilai sesuai untuk diaplikasikan sebagai motif untuk alat ibadah anak dimana pada usia kisaran 4-6 tahun, anak masih belajar untuk mempelajari membaca tulis Al Quran yang diawali dengan pengenalan huruf hijaiyah. Dengan pertimbangan warna dan motif yang sesuai untuk anak anak dapat menambah minat dan semangat anak untuk beribadah.

3. Dalam pengaplikasiannya sebagai

Page 9: Perancangan lat baah nak Perempuan uslim PERANCANGAN ALAT

302

Perancangan Alat Ibadah Anak Perempuan Muslim ....

Jurnal ATRAT V6/N3/09/2018

unsur edukasi, huruf hijaiyah diolah sedemikian rupa dalam komposisi desain motif agar lebih mudah dikenali anak dalam alat ibadahnya. Sehingga selain pengaplikasiannya sebagai inspirasi motif, huruf hijaiyah juga dapat menjadikan alat ibadah sebagai media edukasi untuk anak.

* * *

Daftar Pustaka

Kight, Kimberly. (2011). A Field Guide To Fabric Design. Lafayette: Stash Books.

Mirantika, Noni. (2016). Pengaruh Modernisasi Terhadap Perkembangan Komodifikasi Mukena. Jurnal Studi Kultural.

Muhyiddin, Ahmad. (2012). Rahasia Huruf Hijaiyah, Membaca Huruf Arabiyah Dengan Kacamata Teosofi.

Sanyoto, Sadjiman. (2005). Prinsip Prinsip Seni Rupa dan Desain.