Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
863
PENERAPANARSITEKTURHUMANISMEDALAMPERANCANGANPASARKULINERDIKOTABANJARNEGARA
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih
ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasTeknologiYogyakartasembilansan@gmail.com
Abstrak
BanjarnegaraadalahsalahsatukabupatendiprovinsiJawaTengahyangberibukotadiBanjarnegara.SalahsatuyangterkenaldariBanjarnegaraadalahkulinernya.Banyakpedagangkakilimaberjualandipinggir-pinggir jalanyang lambat launmengakibatkanterganggunya lalu lintas.Alun-alunBanjarnegara ini terbilangcukupramai,denganadanyaCarFreeDaypadasetiaphariMinggusehinggajumlahpedagangkakilimayangberjualan di area sekitar Alun-alun Banjarnegara semakin bertambah. Pasar Kuliner adalah sebuah pusatwisatamakananyangterdiridarigerai-gerai(counters)makananyangmenawarkananekamenuyangvariatif.Ide perancangan Pasar Kuliner ini diharapkan dapat memberikan wadah yang aman dan nyaman bagipedagangdanpembeli,sertamengatasimasalahkepadatan lalu lintasdi jalanAlun-AlunKotaBanjarnegara.Pendekatan konsep “Arsitektur Humanisme”, didasarkan pada kebutuhan dasar manusia dalam hal ini,pedagang, pengelola, dan pengunjung atau pembeli. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif,dilaksanakan dengan mengumpulkan kemudian melakukan analisa data untuk memperoleh konsepperencanaan dan perancangan. Metode perencanaan meliputi studi pustaka, observasi lapangan untukmengetahui tapak eksisting, studi banding dan analisis berdasarkan teoti-teori arsitektur humanis, yangkemudiandigunakansebagaisolusiperancangandalamdesain.Katakunci:banjarnegara,arsitekturhumanisme,pasarkuliner,redesain
1.PENDAHULUANBanjarnegara adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang beribukota di
Banjarnegara.SalahsatuyangterkenaldariBanjarnegaraadalahkulinernya.KulinerdiBanjarnegaraantara lain buntil, jenang salak, kripik jamur dieng danminuman tradisional dawet ayu. Diantarakuliner khas tersebut, yang telah berhasil menasional adalah Dawet Ayu. Dawet Ayu khasBanjarnegara iniminumanyangterdiridarisantan,airgula jawaatau juruhdan isinyadawetyangterbuatdari tepungberasdantepungberasketan.Padaareapusatkota,khususnyadi JalanAlun-Alun,banyakditemukanpedagangkaki limaatauPKLyangberjualan.JalanAlun-alunBanjarnegaraini terbilang cukup ramai, dengan adanya Car Free Day pada setiap hariMinggu sehingga jumlahpedagang kaki lima yang berjualan di area sekitar Alun-alun Banjarnegara semakin bertambah. Ramainya pedagang Kali Lima yang berjualan lambat laun menyebabkan kemacetan danterganggunyalalulintas.
Pada masa sekarang, kuliner khas Banjarnegara perlu untuk diperkenalkan kepadamasyarakatluas,khususnyauntukmerekayangkebetulanberkunjungatauhanyasekedarsinggahdiKotaBanjarnegara.Denganadanyakebutuhaninidirancanglahsebuahfasilitasyangberfungsiselainuntuk memperkenalkan kuliner Kota Banjarnegara juga sebagai wadah para pedagang kaki limauntuk berjualan. Potensi pedagang kaki lima yang ada dapat dimanfaatkanmenjadi culinary areadengandilakukanpenataan(Ratriningsih,2017).
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
864
Secara umum Pasar Kuliner dapat dideskripsikan menjadi, pasar adalah tempat orangmelakukankegiatan jualbeli (KBBI,2019), sedangkankulineradalahsesuatuyangbiasadigunakanuntukmerujukpadapadahalyangberhubungandenganmemasakatauprodukmakananyangsiapdihidangkanmelaluiproses kegiatanmemasak (Fadhila, 2015).DijelaskanpulaolehFadhila (2015)bahwakarakteristik fisikdariprodukmakanandanminumanantara lain : kualitas, carapenyajian,susunan menu, porsi makanan, dekorasi ruang maupun pengaturan meja. Sehingga dapatdisimpulkanbahwapasarkulineradalahsebuahtempatdimanaorangberjualbeli, tempatpenjualyang inginmenukarbarang atau jasadenganuangdanpembeli yang inginmenukaruangdenganbarang atau jasa, dalamhal ini berhubungan denganmasak-memasak, yaitu kuliner. PerancanganPasarKulinerBanjarnegara tidakhanyamenyediakanmakanandanminumannamun jugasuasanalingkunganyangdijadikanobjektujuanwisata.
Proses perancangan Pasar Kuliner Banjarnegara ini mengambil pendekatan arsitekturhumanismeyaitusuatugagasanyangmengkaitkandenganteoridariAbrahamMaslowtentanglimakebutuhandasarmanusia(HumanNeeds).MelaluidesainPasarKulinerBanjarnegarainidiharapkandapat memenuhi kebutuhan pengguna, dari sisi psikologis, safety, belonging,esteem danactualizationsekaligussebagaifasilitas-fasilitasyangdapatmenunjangsegalakegiatandanaktifitaswisata di Kota Banjarnegara serta mampu menjadi tempat berkesan bagi para pengunjung yangdatangdenganadanyaPasarKuliner
Gambar1HirarkiKebutuhanManusiaAbrahamMaslow
Sumber:Lang,1987
Masih menurut Lang, 1987 , Arsitektur Humanis juga dapat dideskripsikan juga sebagaiberikut:
Tabel1AnalisisHumanNeedsJonLang
PHYSIOLOGICAL Perlindungan(Shelter),AccestoService
SAFETY Orientation,Privacy,Teriotoriality
BELONGING CommunalSetting,SymbolicAesthetic,AccestoService
ESTEEM Personalization,SymbolicAesthetic,
ACTUALIZATION Choice,DevelopmentOpportunities
Sumber:Lang,1987
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
865
DariteoriHumanNeedsAbrahamMaslowdanJonLangdapatdisimpulkandalamkerangkakonsepsebagaiberikut:
1. KebutuhanFisiologis(physiologicalneeds)
Merupakan kebutuhan dasar dalam hirarkhi. Kebutuhan untuk bertahan hidup, sepertiadanyaudara,makanandantempatuntukberlindung.(Lang,1994)
2. KebutuhanRasaAman(safetyneeds)
Kebutuhan akan keselamatan yang terkait dengan faktor human needs yang lain, palingutamaterkaitdenganPsycologicalNeeds.Secarapsikis,jikaberadadisuatutempat,manusiaharusmerasa aman dari berbagai macam gangguan fisik yang bisa bersumber dari faktor alam, sepertibencana alam. Elemen manusia, seperti kejahatan maupun dari faktor lingkungan sekitar kita,seperti kondisi lalu lintas yang padat, atau yakin bahwamanusia berada di suatu bangunan yangkokohsecarastrukturdankonstruksi.Manusia jugaperlusecarapsikologisaman,memilikikendaliatas lingkungan,untukmengetahuidimanamerekaberadadi ruangdanwaktu, agar tidakhilangsecara sosial atau fisik. Selain itu, ada kebutuhan untuk privasi dari kecaman untuk melakukanberbagaikegiatandanuntukmengembangkankepercayaandiri.(Lang,1994)
Dalammemenuhikebutuhankeselamatanpengguna,perancanganPasarKulinerjugaharusmemenuhi beberapa kriteria bangunanpublik, diantaranya harus :Responsive, yang berarti ruangpublikterencana&terkelolauntukmemenuhikebutuhanpengguna.Democratic,melindungihak-hak kelompok pengguna, dimiliki bersama, tempat manusia belajar hidup bersama. Meaningful,yang menjadikan orang/pengguna terhubung kuat dengan tempat tersebut, dengan kehidupanpribadinyadandenganduniayanglebihluasdalamkonteksfisik&sosial.(Ratriningsih,2017).
Selain itu, dalam pemenuhan rasa aman juga sangat terkait dengan unsur privacy danteritori. Privacy adalah kemampuan individu atau kelompok untuk mengontrol interaksi denganindividu/kelompoklainsecaravisual,audial,danbau(Lang,1987).Privasipadadasarnyamerupakankonsep yang terdiri atas proses 3 dimensi. Pertama, privasi merupakan proses pengontrolanboundary. Artinya, pelanggaran terhadap boundary ini merupakan pelanggaran terhadap privasiseseorang. Kedua, privasi dilakukandalamupayamemperolehoptimalisasi. Seseorangmenyendiribukan berarti ia ingin menghindarkan diri dari kehadiran orang lain atau keramaian, tetapi lebihmerupakan suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Ketiga, privasi merupakan prosesmultimekanisme. Artinya, ada banyak cara yang dilakukan orang untukmemperoleh privasi, baikmelalui ruang personal, teritorial, komunikasi verbal, dan komunikasi non-verbal. (Gifford dalamHelmi,1999).
Ruangpersonaladalahruangdi sekeliling individu,yangselaludibawakemanasajaorangpergi, dan orang akanmerasa terganggu jika ruang tersebut diinterferensi. (Gifford dalam Helmi,1999). Dalam penataan sebuah ruang, diperlukan jarak yang sesuai dengan konsep ruang yangdiinginkanatauyangdisebutproxemics.
Menurut Lang, 1987, teritori berupa ruang (space) dimana seseorang atau kelompokmenggunakan dan mempertahankannya sebagai batas yang ekskusif. Teritori berfungsi sebagaitatanantempatyangmemenuhiprivasimelaluikontrol teritorimenjadipentinguntukpemenuhanKebutuhanDasarManusia(HumanNeeds). Terdapatkarakteristikteritori,antaralain:kepemilikan
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
866
atauhakatastempat,penandaanarea,hakpertahananmelawanganguan,danfungsipemenuhankebutuhanfisikhinggakebutuhankognitif&estetis.
3. KebutuhanRasaMemiliki(belongingneeds)
Kebutuhan ini menekankan pada kebutuhan manusia untuk mencintai dan dicintai sertasalingmemilikisebagaisesamamanusia.Rasamencintaidanmemilikimencangkupaspekyangluas,dapatberupaperhatian,kedekatan,kebutuhanditerima,dandiantarateman-temannya.(Hariyono,2014).
4. KebutuhanakanHargaDiri(esteemneeds)Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan
kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri, dan kemandirian. Sedangan yang kedua adalahkebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggappentingdanapresiasidarioranglain.(Hariyono,2014).
5. KebutuhanAktualisasiDiri(selfactualization)
Kebutuhan ini mengarah pada keinginan seseorang untuk mengembangkan kapasitaskerjanyadenganbaikyangseringkalinampakpadahal-halyangsesuaiuntukmencapaicitradancitadiri seseorang. Motivasi kerja sangat diperlukan dalam kemampuan manajemen untuk dapatmensinkronasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitasorganisasiyanglebihbaik.(Hariyono,2014).
2.METODEPENELITIAN
Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dilaksanakan dengan mengumpulkankemudian melakukan analisa data untuk memperoleh konsep perencanaan dan perancangan.Metodeperencanaanmeliputistudipustaka,observasilapanganuntukmengetahuitapakeksisting,studibandingdananalisisberdasarkanteoti-teoriarsitekturhumanis.Metodeperancanganberbasisarsitekturhumanissertamenggunakanmetodepemodelanbaikmodelkonseptualdanmodelfisik.
Gambar2PetalokasiPasarKulinerBanjarnegara
Sumber:GoogleEarth,diolahpenulis,2018
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
867
LokasiSiteberadapadapusatkotaBanjarnegarayangterdapat fasilitaspendukungsepertihotel,terminal,sertalokasisiteyangtepatpadajalanutamayaituJl.RayaBrengkrokBanjarnegara.Siteinimemilikiluasan0.8Ha,dekatdenganalun-alunkotaBanjarnegara.Potensiyangdimilikisiteini adalah letak site yang berada di pusat kota dimana untuk para pengunjung dengan mudahmencapainya.
3. HASILDANPEMBAHASAN
KonsepGubahanMassa
Gambar3
ProsesDesainMassaBangunanPasarKuliner
Proses Desain massa bangunan Pasar Kuliner dilakukan sesuai dengan fungsi dan zonabangunan yang telah ditentukan, dari zona utama, zona servis, dan zona pendukung, sertamengaitkandengan teoriAbrahamMaslowdan JohnLang tentang limakebutuhandasarmanusia(Human Needs). Dari tersedianya lahan atau tempat untuk perancangan pasar kuliner dan hasilperancanganberupabangunanyangbertujuanuntukmemfasilitasiparaPedangangKakiLimauntukberdagangdengantempatyangnyaman,aman,sertalengkapdenganfasilitaspublikbersama,danjugamembukapeluangwisatakulinerdiBanjarnegaradengandesainbangunanyangmemilikicitraberbedadaribangunandisekitarnya,menjadikansebagaiestetikasimbolik.
1. PhysiologicalNeeds(Shelter,AccestoService)
Perancangan pasar kuliner, Pedagang Kaki Lima sudah memiliki shelter permanen untukberdagang,sehinggaterhindardarihujan,panassecaralangsung.Shelterataugeraiuntukpedagangkakilimajugadidesainsesuaidenganstandar.
Gambar4PenerapanPhysiologicalNeedspadadesainPasarKuliner
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
868
Gambar5VisualisasiInteriorPasarKuliner
Acces to Service , memisahkan akses pengunjung dengan kegiatan servis sehingga
pengunjungtidakakanterganggudenganaktifitassirkulasidroppingbarang.
Gambar6PenerapanAccestoServicepadadesainPasarKuliner
Kebutuhan paling mendasar dalam penerapan desain pasar kuliner Banjarnegara, yaitu
kebutuhan fisiologis. Pangan, papan, sebagai faktor penting dalam hal ini. Dengan adanya pasarkuliner disini dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk menusia, serta papan yang permanensebagaitempatuntukmemfasilitasiparaPKLyangberdagangdipinggirjalan.
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
869
2. SafetyNeeds(Orientation,Privacy,Territoriality)
Kebutuhan ini menekankan pada rasa aman, tentram, dan jaminan seseorang dalammelakukan aktifitas. Secara psikis, pengunjung Pasar Kuliner merasa aman dari berbagai macamgangguan fisik yang bisa bersumber dari faktor alam, seperti panas, hujan dan angin. Penerapandesain Pasar Kuliner tetap memanfaatkan cahaya matahari dan angin sebagai pencahayaan danpenghawaanlangsungtetapimasihnyamandidalamruangansertaterhindardarihujan.
Gambar7
PenerapanSafetyNeedspadadesainPasarKulinerPerancanganPasarKulinermenggunakankonstruksibentanglebarsupayadapatmemenuhi
seluruhkebutuhanpengguna.Rangkaspaceframedigunakanpadadesaindengandenganharapandapatmemenuhikebutuhanrasaamanpengguna.
Gambar8
PenerapanStrukturdanMaterialpadaBangunan
PrivacydanTeritoriPerancanganPasarkulinerberadaJl.RayaBrengkrokBanjarnegara.Denganbatasyangjelas
dari lingkungan sekitar untukmemperkuat teritori. Pembagian Zonasi ruang dirancang agar dapatmemberibatasantarpengguna,baikitupengunjungyangakanmakan,pedagangkakilimamaupunpengelola.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
870
Gambar9
Penerapanzonasiruang
Desain ruang makan Pasar Kuliner mengelompok membentuk kelompok kecil yangmengakibatkan privasi setiap kelompok terbentuk. Terdapat jarak yang sesuai antara areamakandengan ruang servis atau pelayan. Setiap area makan yang harus memiliki standar dalampenataannya, agar dapatmembuatprivacy pengunjung terjaga, seperti pada ruangmeeting yangdibatasi dengan dinding partisi kayu yang fleksibel untuk membatasi dengan ruang makanpengunjungagarprivacydalamruangmeetin`glebihterjaga.
Gambar10
PenerapanprivacypadalayoutruangmakanPasarKuliner
3. BelongingNeeds(CommunalSetting,SymbolicAesthetic)
Massa bangunan yang memiliki sisi miring pada arah timur, agar dapat berorientasimenghadap area communal setting pada sisi sebelah timur yang berupa ruang terbuka denganfasilitaspanggungpertunjukandimanasebagaiviewpositifbuatanpadabangunan.
Gambar11PenerapanBelongingNeeds
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
871
Gambar12AreaPublikCommunalSetting
Sebuah area publik terbuka sebagai tempat untuk menciptakan suatu Communal Setting
yangmemilikiambiencemenarik,sertasenseofbelonging,rasamemiliki,terbukauntuksemuayangdatangmengunjungipasarkuliner.Pengunjungdapatmenikmatisuasanalingkungansekitardengansesama, saling mengenal berinteraksi tanpa suatu halangan, dimana setiap orang bebasmenikmatinya.
4. EsteemNeeds(Personalization,SymbolicAesthetic)
Padapenerapandisini,membuatsuaturuangyangdapatmempengaruhisetiaporangagarmemunculkanhargadiriorangtersebutdenganpeletakanentranceyangterbukasertaelevasilantaiyangberbeda.
Gambar13PenerapanEsteemNeeds
Bentukbangunanpunsangatmenonjoldibandingkandenganbentukbangunan-bangunandi
sekitar,agardapatmenjadibangunanyangsimbolikdikawasanini.
Gambar14KonsepdanTampakFasadBangunan
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
872
5. SelfActualizationNeeds(Choice,DevelopmentOpportunities)
Pada penerapan ini desain mengarah pada bentuk massa bangunan dan tampilan fasadbangunanyangmenarikperhatianmasyarakat,danjugabangunanlebihmeninjoldaribangunandisekitarnya, serta memunculkan citra dari bangunan pasar kuliner ini. Selain menarik perhatianpengunjung, juga bertujuan untuk mengembangkan peluang kuliner yang ada di BanjarnegaradenganadanyaPKLyangyangberjualan,sertapeluanguntukwisatanya.
Gambar14PenerapanSelfActualizationNeeds
Gambar15PerspektifBangunanMataManusia
Sebagaimana mestinya dalam mendesain sebuah bangunan pasar kuliner, yang harus
memperhitungkanpengelolaan ruangdan saranaprasaranayangmewadahibagiparapengunjungyang datang, sehingga dapat menunjang kegiatan dalam sebuah wadah atau pusat yangmenyediakansegalasesuatumakanankhasdaerahdenganpendekatanarsitekturhumanismepadabangunan.
NurulIchsan,DesrinaRatriningsih/JurnalSENTHONG2019
873
4.KESIMPULANDANSARAN
Pembahasan mengenai penerapan arsitektur humanis, yaitu berkaitan dengan teori dariAbrahamMaslowtentanglimakebutuhandasarmanusia(humanneeds),sertapenjabaranteoridariJohn Lang, yaitu kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan rasa aman (safety needs),kebutuhan rasa memiliki (belonging needs), kebutuhan akan harga diri (esteem needs), dankebutuhanaktualisasidiri(selfactualization),antaralain:
Tabel2
PenerapanArsitekturHumanisdalamperancanganPasarKuliner
ArsitekturHumanis PencapaianDesain
PhysiologicalNeeds Shelter ShelterpermanenuntukberdagangPedagangKakiLima
DesainstandaruntukshelterPedangangKakiLima
AccestoService
Akses sirkulasi yangmembedakan zonauntukpelayanan,pengunjung, service loading dock dengan perbedaanmaterial,warna,sertadapatmenggunakanfurniture.
SafetyNeeds Orientation Desainbangunanpasarkulineramandariangindanhujantetapitetapmemanfaatkancahayadananginalami
Privacy terdapat ruang khusus untuk aktivitas tertentu, yaituRuangmeeting
jarak dan standar ruang makan (era makan yangberkelompok)denganareaservis
Territoriality pembatas area atau lahan yang jelas terdahapbangunansekitar.
pemisahanzonasiruangpublik,privat,servis
BelongingNeeds CommunalSetting
Ruang publik dengan media untuk para pengunjungmengungkapkan rasa afeksi dan perhatian diantarasesamamanusia.
SymbolicAesthetic
Sebuahruangyangmemilikikesanrasamemiliki/senseofbelongingdimanasetiappenggunadapatsalingmemiliki.
EsteemNeeds Personalization Layoutpenataanruangyangdapatmemperlihatkanhargadiri seseorang ketika masuk dalam bangunan, sepertisebuahramppadaareaentrancebangunan.
SymbolicAesthetic
Sebuahruangyangmemilikikesanrasamemiliki/senseofbelongingdimanasetiappenggunadapatsalingmemiliki.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
874
SelfActualizationNeeds
Choice Pemilihan sasaran pengunjung dengan melihat kontekssekitar yang dapat mempengaruhi tampilan bangunanuntukmemunculkancitradaribangunanini.
DevelopmentOpportunity
PotensikulinerbanjarnegaradenganbanyaknyaPKLdapatdikembangkan dengan sebuah wisata kuliner berupapasarkuliner.
Penerapan teori-teori tersebut pada Perancangan Pasar Kuliner Banjarnegara diharapkandapatmenyelesaikanpersoalanuntukmemenuhikebutuhan,baikpedagangkakilimayangberjualanmaupunpengunjung,sehinggadapatmenjadiwadahuntukberjualanditempatyangaman,nyaman,danpermanensertadapatmenunjangsegalakegiatandanaktifitaswisatadikotaBanjarnegara,danjugamenjaditempatyangberkesanbagiparapengunjungyangdatangdenganadanyaPasarKulineryangmenyajikankulinerkhaskotaBanjarnegara.
REFERENSI
Fadhila, Haris. (2016). Pasar Kuliner, Seni dan Kerajinan di Kota Magelang dengan penekananarsitekturKontemporer.LaporanTugasAkhirUniversitasNegeriSemarang,2016
Hariyono,Paulus. (2014).ArsitekturHumanisticMenurutTeoriMaslow.ProsidingSNSTke-5Tahun2014
Helmi,AvinFadilla.(1999).BeberapaTeoriPsikologiLingkungan.BuletinPsikologi,TahunVII,No.2Desember1999
KamusBesarBahasaIndonesia(KBBI),https://kbbi.kemdikbud.go.id/,diaksestahun2018
Lang, Jon (1987), Creating Architectural Theory, The Role of the Behavioral Sciences in
EnvironmentalDesign,NewYork:VanNostrandReinholdCompany
Lang, Jon (1994) , Urban Design : The American Experience, New York: Van Nostrand Reinhold
Company
Ratriningsih,Desrina.(2017).ArahanPenataanKampungTradisionalWisataBatikKaumanSurakarta.INERSIA,Vol.XIIINo.2,Desember2017