13
2011 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HOTEL DENGAN MENERAPKAN BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DAN ARSITEKTUR JARINGAN CLIENT-SERVER PADA HOTEL DELTA PEKANBARU Johan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia ABSTRAK Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah hotel yang mana ruang lingkupnya tidak begitu besar dan belum termasuk kedalam hotel berbintang, walaupun demikian Hotel Delta memiliki kelebihan yaitu dari letak hotel yang sangat strategis. Lokasi hotel yang terletak ditengah kota memudahkan tamu yang menginap untuk bepergian ke tempat-tempat hiburan, swalayan dan sebagainya. Kegiatan SI yang terjadi di Hotel Delta masih dilakukan secara manual sehingga transaksi yang terjadi tidak terkoordinasi dengan baik. Pencatatan data di bagian resepsionis, seperti mencatat data tamu yang check in dan check out sampai dengan membuat tagihan Billing untuk para tamu, sistem pelaporan dan juga pengarsipan masih belum terkomputerisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu rancangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang dapat mengelola data sehingga dapat menghasilkan informasi secara efektif dan efisien. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara melakukan wawancara dan pengembangan sistem informasinya menggunakan SDLC. Program sistem informasi hotel ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai basis data. Untuk memudahkan pendistribusian data menggunakan jaringan LAN berbasis client-server . Kata Kunci : Sistem Informasi Hotel, Pengarsipan, Pemograman Berorientasi Obyek, SQL Server, Client-server I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini memungkinkan manusia untuk mengembangkan cara atau ide yang dapat memudahkan mereka dalam melaksanakan aktivitas. Sebagaimana diketahui bahwa aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Komputer sebagai salah satu komponen Teknologi Informasi yang tercanggih saat ini telah dimanfaatkan secara meluas dimasyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang diperoleh bahwa ternyata sebagian besar perusahaan telah memanfatkan komputer untuk kegiatan Sistem Informasi (SI), termasuk dalam hal ini kegiatan pencatatan dan pengumpulan data, rekapitulasi, serta penciptaan dan pendistribusian informasi. Kegiatan ini tentu saja terjadi disemua bagian dalam perusahaan, sehingga bila dianalisis secara menyeluruh dipastikan memiliki kompleksitas yang tinggi. Terlebih kegiatan SI perusahaan tersebut umumnya terkait langsung dengan lingkungan luar. Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah hotel yang mana ruang lingkupnya tidak begitu besar dan belum termasuk kedalam

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HOTEL DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

2011

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HOTEL DENGAN MENERAPKAN

BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DAN ARSITEKTUR

JARINGAN CLIENT-SERVER PADA HOTEL DELTA PEKANBARU

Johan

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia

ABSTRAK

Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah hotel yang mana ruang lingkupnya tidak begitu

besar dan belum termasuk kedalam hotel berbintang, walaupun demikian Hotel Delta memiliki

kelebihan yaitu dari letak hotel yang sangat strategis. Lokasi hotel yang terletak ditengah kota

memudahkan tamu yang menginap untuk bepergian ke tempat-tempat hiburan, swalayan dan

sebagainya. Kegiatan SI yang terjadi di Hotel Delta masih dilakukan secara manual sehingga

transaksi yang terjadi tidak terkoordinasi dengan baik. Pencatatan data di bagian resepsionis,

seperti mencatat data tamu yang check in dan check out sampai dengan membuat tagihan Billing

untuk para tamu, sistem pelaporan dan juga pengarsipan masih belum terkomputerisasi. Untuk

itu dibutuhkan suatu rancangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang dapat mengelola

data sehingga dapat menghasilkan informasi secara efektif dan efisien.

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara melakukan wawancara

dan pengembangan sistem informasinya menggunakan SDLC. Program sistem informasi hotel

ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL

Server 2000 sebagai basis data. Untuk memudahkan pendistribusian data menggunakan jaringan

LAN berbasis client-server .

Kata Kunci : Sistem Informasi Hotel, Pengarsipan, Pemograman Berorientasi Obyek, SQL

Server, Client-server

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini

memungkinkan manusia untuk

mengembangkan cara atau ide yang dapat

memudahkan mereka dalam melaksanakan

aktivitas. Sebagaimana diketahui bahwa

aspek kehidupan manusia saat ini tidak

dapat dilepaskan dari teknologi. Komputer

sebagai salah satu komponen Teknologi

Informasi yang tercanggih saat ini telah

dimanfaatkan secara meluas dimasyarakat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi

yang diperoleh bahwa ternyata sebagian

besar perusahaan telah memanfatkan

komputer untuk kegiatan Sistem Informasi

(SI), termasuk dalam hal ini kegiatan

pencatatan dan pengumpulan data,

rekapitulasi, serta penciptaan dan

pendistribusian informasi. Kegiatan ini tentu

saja terjadi disemua bagian dalam

perusahaan, sehingga bila dianalisis secara

menyeluruh dipastikan memiliki

kompleksitas yang tinggi. Terlebih kegiatan

SI perusahaan tersebut umumnya terkait

langsung dengan lingkungan luar.

Hotel Delta Pekanbaru adalah sebuah

hotel yang mana ruang lingkupnya tidak

begitu besar dan belum termasuk kedalam

2011

hotel berbintang, walaupun demikian Hotel

Delta memiliki kelebihan yaitu dari letak

hotel yang sangat strategis. Lokasi hotel

yang terletak ditengah kota memudahkan

tamu yang menginap untuk bepergian ke

tempat-tempat hiburan, swalayan dan

sebagainya. Kegiatan SI yang terjadi di

Hotel Delta masih dilakukan secara manual

sehingga transaksi yang terjadi tidak

terkoordinasi dengan baik. Pencatatan data

di bagian resepsionis, seperti mencatat data

tamu yang check in dan check out sampai

dengan membuat tagihan Billing untuk para

tamu, system pelaporan dan juga

pengarsipan masih belum terkomputerisasi.

Dengan penerapan jaringan komputer

Client-Server, maka pekerjaan administrasi

dapat dilakukan oleh semua bagian dengan

komputer yang berbeda dengan satu

database yang sama. Hal ini dapat

mempercepat pekerjaan bagian administrasi

dan juga memperkecil pengeluaran rutin dari

sistem manual.

1.2 Permasalahan

Proses pencatatan check in dan check

out tamu hotel masih dicatat secara

manual, sehingga mengakibatkan

proses check in dan check out menjadi

lambat. Oleh sebab itu dibutuhkan

sistem pencatatan yang dapat

menghasilkan informasi yang lebih

cepat.

Data yang dibutuhkan untuk transaksi

tamu berada pada beberapa bagian

sehingga item-item biaya terkadang

tidak tercantum ke dalam tagihan maka

diperlukan Sistem Informasi berbasis

komputerisasi yang menggunakan

jaringan client-server.

Pencatatan dan perekapan laporan

masih dilakukan secara manual

sehingga laporan yang dibutuhkan

terlambat diterima oleh pimpinan. Hal

ini menyebabkan terlambatnya

pengambilan keputusan untuk

kemajuan hotel kedepannya maka

diperlukan sistem informasi berbasis

komputerisasi yang dapat

menghasilkan informasi yang lebih

cepat dan akurat.

1.3 Tujuan

Menganalisa dan merancang sistem

informasi administrasi perhotelan

berbasis komputerisasi dan

menggunakan jaringan client-server

agar dapat memudahkan pengolahan

data transaksi.

Untuk memudahkan pencatatan dan

perekapan data transaksi ataupun

laporan guna menghasilkan informasi

yang dibutuhkan dengan lebih cepat

daripada sistem manual.

Meningkatkan mutu pelayanan hotel

karena sistem sudah terkomputerisasi.

1.4 Kontribusi

Sebagai bahan masukan bagi pihak

manajemen hotel dalam melakukan

penyempurnaan sistem informasi

perhotelan sehingga mendukung

perkiraan untuk masa yang akan

datang.

Membantu pimpinan dalam

menentukan strategi perhotelan agar

tidak lagi terjadi penurunan mutu

pelayanan hotel. Juga untuk

mendukung penghematan waktu (time

saving), biaya (cost saving), dan

peningkatan efektifitas (effectiveness).

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen

yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai tujuan (Mcleod,1996:13).

Sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu atau suatu

jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-

2011

sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu Jogiyanto(2005:2).

Kristanto (2003:2) mengemukakan

bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-

elemen yang saling terkait dan bekerja sama

untuk memproses masukan (input) yang

ditujukan kepada sistem tersebut dan

mengolah masukan tersebut sampai

menghasilkan keluaran (output) yang

diinginkan. Suatu sistem yang baik harus

mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat

karena hal ini akan sangat menentukan

dalam mendefinisikan masukan yang

dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang

dihasilkan.

Suatu sistem mempunyai

karakteristik berikut ini: (Jogiyanto,2005:3)

Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama

membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian

dari sistem yang mempunyai suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang

membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau

dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan situasi

sistem yang dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope)

dari sistem tersebut.

Lingkungan Luar Sistem

(Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem

adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat

juga bersifat merugikan sistem

tersebut.

Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media

penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya.

Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lainnya.

Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang

dimasukkan ke dalam sistem.

Masukkan dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi

yang dimasukkan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. Signal

input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai

contoh di dalam sistem komputer,

program adalah maintenance input

yang digunakan untuk

mengoperasikan komputernya dan

data adalah signal input untuk diolah

menjadi informasi.

Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi

yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan

sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem

yang lain atau kepada supra sistem.

Misalnya untuk sistem komputer,

panas yang dihasilkan adalah

keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil dari sisa

pembuangan, sedang informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai

bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

Sasaran Sistem (Objectives)

2011

Suatu sistem mempunyai tujuan

(goal) atau sasaran (objective). Jika

suatu sistem tidak mempunyai

sasaran, maka operasi sistem tidak

akan berguna. Sasaran dari sistem

sangat menentukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Pengertian Database

Database merupakan suatu kesatuan

yang dibentuk dari gabungan-gabungan

tabel dan file, dimana setiap tabel terdiri dari

record yang disusun atas field yang ada

didalamnya. Field merupakan unit terkecil

dari data yang tersimpan pada sebuah file

atau database. Sedangkan sekumpulan field

yang disusun dalam suatu format yang telah

ditentukan disebut dengan record.

Database adalah sistem file

komputer yang menggunakan cara

pengorganisasian file tertentu, dimaksudkan

untuk mempermudah dan mempercepat

pengaksesan terhadap seluruh record melalui

aplikasi program guna dalam penyusunan

laporan yang dibutuhkan (Scott, 2004:349).

Basis data adalah representasi

kumpulan fakta yang saling berhubungan

disimpan sedemikian rupa tanpa redudansi

untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut (Febrian,2007:133).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa database adalah suatu

pengorganisasian sekumpulan data yang

saling terkait sehingga memudahkan

aktivitas untuk memperoleh informasi.

2.3 Structured Query Language (SQL)

SQL adalah bahasa yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan database.

Menurut ANSI (American National

Standards Institute), bahasa ini merupakan

standar untuk RDBMS (Relational Database

Management System). SQL yang sering

dibaca sebagai “Sequel” adalah bahasa

terstruktur yang digunakan untuk query,

mengupdate dan mengolah relasi antar

database (Alam, 2004:237).

Beberapa software RDBMS dan

dapat menggunakan SQL di antaranya yaitu

Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server,

Microsoft Access, dan sebagainya. Setiap

software database mempunyai bahasa

perintah yang berbeda namun pada

prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang

sama. Perintah-perintah tersebut antara lain :

Select, Insert, Update, Delete, Create, dan

Drop yang dapat digunakan untuk

mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk

memanipulasi sebuah database.

Menurut Darmayuda (2007:7)

Microsoft SQL Server 2000 merupakan

salah satu database relasional atau

Relational Database Management Systems

(RDBMS) yang dirancang untuk

mendukung aplikasi dengan arsitektur

client/server, dimana database terletak pada

komputer pusat yang disebut server, dan

informasi digunakan oleh beberapa user

yang menjalankan aplikasi di dalam

komputer lokalnya yang disebut dengan

client.

Komponen-komponen dari Ms SQL

Server terdiri dari :

Database Database berisi berbagai objek yang

digunakan untuk mewakili menyimpan

data, dan mengakses data.

Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data

yang saling berhubungan satu sama lain.

Database Diagram

Data Diagram secara grafis menampilkan

database sehingga bisa memanipulasi

tanpa harus menggunakan perintah

transact-SQL.

Indeks

2011

Indeks merupakan file tambahan yang

dapat meningkatkan kecepatan akses

baris table.

View

View menyediakan cara untuk melihat

data yang berbeda dengan melibatkan

satu atau lebih tabel.

Prosedur Tersimpan (Stored Procedure)

Prosedur tersimpan merupakan program-

program Transact-SQL yang disimpan

dalam server untuk menjalankan tugas-

tugas yang telah ditentukan.

Trigger

Trigger adalah sebuah jenis prosedur

yang disimpan dan dijalankan secara

otomatis apabila operasi tertentu

dilakukan pada tabel.

2.4 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Dilihat berdasarkan lingkup dan luas

jangkauannya, jaringan dibedakan beberapa

jenis, yaitu :

Local Area Network (LAN)/ Jaringan

Area Lokal

Merupakan suatu jaringan yang

dibatasi oleh area yang relatif kecil,

umumnya dibatasi oleh area

lingkungan seperti sebuah

perkantoran di dalam sebuah gedung,

atau sebuah sekolah, dan biasanya

tidak jauh dari sekitar 1km persegi.

Kebanyakan LAN menggunakan

media kabel untuk menghubungkan

antatra satu komputer dengan

komputer lainnya yang masing-

masing komputer memiliki kartu

jaringan atau LAN Card.

Area Network (MAN)/ Jaringan

Area Metropolitan

Merupakan pengembangan dari LAN.

Jaringan ini terdiri dari beberapa

jaringan LAN yang saling

berhubungan. MAN dapat

menjangkau lokasi yang berbeda

tempat, biasanya digunakan oleh

sebuah perusahaan dalam satu kota,

antar kampus atau universitas, dan

antar wilayah dalam satu propinsi.

Wide Area Network (WAN)/

Jaringan Area Skala Besar

Merupakan bentuk jaringan

komputer yang terdiri dari LAN dan

MAN. WAN telah memenuhi

berbagai kebutuhan sistem jaringan,

seperti jaringan untuk publik,

jaringan pada bidang perbankan,

jaringan jual-beli secara online,

jaringan penjualan jasa, dan jaringan

lainnya.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi untuk pengembangan

sistem merupakan langkah-langkah standard

yang digunakan tim pengembang untuk

pedoman melaksanakan analisa, merancang,

mengimplementasi, dan memelihara SI.

Adapun metodologi yang sampai saat ini

masih sesuai untuk menjadi pedoman dalam

pengembangan sistem adalah SDLC.

Gambar 3.1 dibawah ini adalah bagan dari

SDLC yang umum dimana terdiri atas 7

phase. Sesuai gambar sehingga SDLC juga

sering disebut metodologi “Waterfall”

karena lebih menyerupai air terjun.

Berikut ini adalah gambar SDLC dengan 7

phasenya :

2011

Gambar 3.1 System Development Life

Cycle (SDLC)

SDLC terdiri dari tujuh fase atau langkah

yaitu sebagai berikut:

3.1.1 Project Identification & Selection,

menghasilkan :

Langkah pertama yang dilakukan

dalam penelitian adalah dengan memantau,

menjabarkan dan menyimpulkan kegiatan

sistem informasi (SI) yang ada disetiap

bagian maupun di lingkungan Hotel Delta

Pekanbaru. Hal ini dilakukan untuk

mengidentifikasi kemungkinan

pengembangan terhadap kegiatan SI yang

terjadi saat ini. Adapun teknik yang

digunakan untuk mendukung pelaksanaan

langkah pertama SDLC ini adalah dengan

pemantauan secara langsung ke lokasi

terjadinya kegiatan SI, lalu mewawancarai

karyawan yang ada dan pimpinan

selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan

sistem serta mengidentifikasi informasi yang

dibutuhkan melalui analisis SWOT sebagai

landasan untuk identifikasi masalah ataupun

hambatan.

3.1.2 Project Initiation & Planning,

menghasilkan :

Setelah dilakukan identifikasi serta

penyeleksian proyek langkah selanjutnya

adalah inisialisasi serta perencanaan

pembuatan sistem, dan ruang lingkup sistem

yang akan dibangun. Pelaksanaan langkah

kedua SDLC ini, menghasilkan batasan

ruang lingkup sistem yang akan dibangun

meliputi bagian transaksi penjualan pada

bagian penjualan pengelolaan stok pada

bagian gudang, dan proses pelunasan pada

bagian kasir.

3.1.3 Analysis, menghasilkan :

Langkah ketiga dari SDLC ini

merupakan langkah yang paling sulit karena

harus menetapkan bentuk dasar dari struktur

rancangan SI baru. Pada langkah ini terbagi

menjadi tiga sub langkah yaitu:

1. Requirement Determination

Pada sub langkah ini adalah melanjutkan

langkah satu sebelumnya secara lebih

terperinci. Wawancara kembali dilakukan

kepada para karyawan yang akan menjadi

pengguna aktif (end user) dari sistem

komputerisasi yang akan di rancang.

Keinginan para calon user terhadap

karakteristik SI baru terutama modul

program aplikasi yang akan di bangun

menjadi dasar pengembangan SI baru

tersebut. Selain itu bentuk-bentuk dokumen

yang selama ini ada diamati dan dianalisa,

teknologi yang digunakan, fungsi tiap

dokumen, aliran informasi, mekanisme

kontrol autrisasi yang diterapkan, dan jenis

kebijakan yang sering dilakukan pihak

manajemen. Kematangan didalam

melaksanakan sub langkah ini menentukan

kesempurnaan rancangan SI baru yang di

hasilkan nantinya.

2. Requirement Structuring

Sub langkah kedua ini dilakukan

berdasarkan sub langkah pertama, yaitu

menstrukturisasi semua informasi yang telah

diperoleh dari pelaksanaan sub langkah

pertama tersebut. Strukturisasi akan sangat

terkendala apabila sub langkah pertama

tidak lengkap. Sub langkah kedua ini

dijabarkan dalam bentuk model grafis,

Project Identification

& Selection Project Initiation

& Planning Analysis

Logical Design

Physical Design

Implementation

Maintenance

2011

dimana pada tahap analisis menggunakan

diagram aliran Sistem Informasi & Context

Diagram sedangkan pada tahap perancangan

model grafis dijabarkan menggunakan alat

berupa diagram Unified Modeling Language

(UML) seperti Use Case, Activity Diagram,

Sequence Diagram, dan Class Diagram.

3. Alternative Generating Design

Sub langkah ini dilakukan untuk

menghasilkan sebuah rancangan sub baru

dengan rancangan modul program aplikasi

komputer.

3.1.4 Logical Design, menghasilkan :

Berhubungan dengan fungsi-fungsi,

spesifikasi terperinci dari semua element

sistem (data, proses, input, output)

diantaranya:

a. Data-data yang tersedia adalah data tamu,

data kamar, data food and beverages,

data laundry, data transaksi check in dan

data transaksi check out.

b. Proses-Proses yang tersedia yaitu proses

pengelolaan data kamar, proses transaksi

restoran, proses transaksi laundry, juga

proses transaksi check in dan check out.

c. Adapun tampilan form input dan output

yang bersifat user-friendly bagi para

pengguna.

3.1.5 Physical design, menghasilkan :

Pada bagian ini spesifikasi logcal di ubah ke

dalam detail teknologi dimana pemrograman

dan pengembangan sistem bisa diselesaikan

yang terdiri dari beberapa tahap:

a. Pemilihan Sumber Daya Hardware dan

Software

b. Penulisan Program

c. Desain Review

d. Pengujian Aplikasi

3.1.6 Implementation, menghasilkan :

Di tahap ini, aplikasi akan diinstal, prosedur

pelatihan dan didukung oleh organisasi.

Pada tahap implementasi, perusahaan akan

mencoba memakai sistem yang telah dibuat

atau diinstal. Selama percobaan, pemakai

akan dilatih dan diawasi oleh pembuat

sistem atau programmer. Adapun spesifikasi

minimal untuk komputernya adalah:

a. Server

- Processor Intel Pentium Dual

Core 2.8 GHz

- HDD 250 GB

- Memory DDR 1GB

- CD RW

- Monitor, Keyboard, Mouse.

b. Client

- Processor Intel PentiumIV

1.8 Ghz

- HDD 80 GB

- Memory DDR 512 MB

- Monitor, Keybord, Mouse

3.1.7 Maintenance, menghasilkan :

Tahapan perawatan (maintenance)

dilakukan setelah piranti lunak telah

digunakan oleh pemakai atau user. Pada

tahapan ini dilakukan monitoring proses,

evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila

diperlukan. Software versi terbaru atau

dengan pembaruan untuk dokumentasi,

pelatihan dan dukungan. Perubahan akan

dilakukan jika terdapat kesalahan, sehingga

piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk

menampung perubahan kebutuhan yang

diinginkan user.

IV. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

4.1 Aliran Sistem Informasi Lama

Untuk merancang sebuah sistem diperlukan

analisis atau gambaran mengenal sistem

yang berjalan disuatu perusahaan. Disini

akan digambarkan aliran sistem informasi di

Hotel Delta Pekanbaru. Hal ini untuk

memudahkan dalam melakukan

perbandingan antara sistem lama yang

sedang berjalan dengan sistem baru yang

diajukan. Analisa sistem merupakan

penguraian dari suatu sistem yang utuh ke

2011

dalam bagian komponen-komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, hambatan yang

terjadi dan kebutuhan yang diharapkan

nantinya dapat diusulkan dalam perbaikan

sistem yang ada.

Gambar 4.1 Diagram Aliran Sistem Informasi Lama

Selain menguraikan kegiatan SI

dengan menggunakan model grafis berupa

diagram ASI diatas, maka untuk

memudahkan analisis perlu dipastikan

bahwa Hotel Delta Pekanbaru merupakan

sebuah sistem. Untuk itu harus ditetapkan 9

karakteristik yang menjadi indikasi dari

sebuah sistem. Berikut ini uraian 9

karakteristik yang dimaksud.

1. Input : Identitas, Daftar Pesanan, TT

baju terttd.

2.Output : Identitas tercatat,

Voucher,Kwitansi Deposit,

Billing makanan, TT baju, TT

Laundry, Billing Laundry, Billing,

Laporan Tamu.

3. Komponen : Resepsionis, Restoran,

Laundry, Admin Data.

4. Interelationship antar komponen :

Restoran ke resepsionis = menyerahkan

tagihan restoran tamu

Resepsionis ke restoran = menyerahkan

tanda terima tagihan

Laundry ke resepsionis = menyerahkan

tagihan laundry tamu

Resepsionis ke admin data =

menyerahkan Form terisi, form deposit

cash terisi, billing

5. Interface : Identitas Tamu

6. Boundary : Ruang Resepsionis,

Restoran, Laundry dan

Admin Data

7. Constrait : Mempermudah

pencatatan dan perekapan

data hotel sehingga dapat

memberikan kepuasan lebih

kepada tamu dikarenakan

sistem informasi yang telah

terorganisasi

8. Environment : Tamu, Manager

9. Goals : Menghasilkan laporan

transaksi hotel yang lebih terstruktur guna

meningkatkan mutu pelayanan hotel.

4.2 Context Diagram Lama

Gambar 4.2 Context Diagram Lama

2011

Pada Context Diagram di atas

terlihat adanya 2 buah entitas yaitu Tamu

dan Manajer. Tamu memberikan data tamu,

data pesanan dan TT laundry sebagai

inputan ke sistem, dan sistem memberikan

Billing dan Menu makanan. House Keeping

akan memberikan Tanda terima baju

tertanda tangan dari tamu untuk bagian

laundry. Dan sistem memberikan billing.

Selanjutnya laporan harian tamu akan

diserahkan pada manajer hotel untuk dicek

kembali.

4.3 Analisa SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Threat)

Setelah melihat aliran sistem informasi

diatas, maka dapat dilihat adanya

kekuatan ”Strength” dari sistem yaitu,

Adanya pengisian data tamu di Form

Registrasi, sehingga pihak hotel mempunyai

arsip tentang data tamu yang pernah

menginap. Dan adanya tanda terima pada

bagian Laundry sebagai bukti penyerahan

baju dari tamu ke bagian laundry Hotel.

Sedangkan kelemahan “Weakness”

dari sistem adalah kegiatan pencatatan

registrasi tamu dan transaksi lainnya di

bagian Resepionis yang dilakukan masih

bersifat manual sehingga proses

penghitungan bill menjadi lambat. Begitu

juga halnya dengan pencatatan di bagian

Restoran dan Laundry juga masih dilakukan

secara manual, sehingga pada saat

perekapan data per-tamu ke bagian

Resepsionis sering terjadi kendala karena

harus dicek ulang dan direkap ulang secara

manual menyebabkan lambatnya terciptanya

informasi yang dibutuhkan. Perekapan data

transaksi yang masih manual mengakibatkan

penciptaan dan penyampaian laporan yang

dibutuhkan manajer hotel selalu lambat

sehingga sering mengakibatkan manajer

hotel tidak dapat segera mengetahui kondisi

hotel dan mengambil keputusan dengan

bijak.

Dengan adanya pengarsipan data

identitas tamu dari Form Registrasi maka

pihak hotel mempunyai data yang lengkap

tentang tamu yang pernah menginap. Juga

tanda terima sebagai bukti penyerahan atau

penerimaan barang akan meningkatkan

kepercayaan dan kenyamanan dari tamu ke

pihak hotel.

Sedangkan ancaman ”Threat” atau

tantangan kedepan bagi perusahaan antara

lain, pelayanan hotel menjadi buruk

dikarenakan kinerja kerja pihak hotel yang

lambat sehingga mengakibatkan

berkurangnya tamu yang datang menginap

di hotel Delta karena kecewa dengan

pelayanan hotel yang kurang memuaskan.

Atas dasar berbagai kekuatan yang sudah

ada pada perusahaan yang harus

ditingkatkan, berbagai kelemahan yang

harus di perbaiki, berbagai kesempatan yang

seharusnya diraih dan berbagai ancaman

yang harus di minimalkan maka

dirancanglah sebuah sistem hotel yang

berbasis komputerisasi.

Form Menu Utama

Gambar 4.3 Tampilan Form Menu Utama

Form Menu Utama berfungsi sebagai form

induk untuk memanggil semua form yang

ada pada sistem sesuai dengan hak akses

user yang melakukan login. Form menu

utama terdiri dari menu Master, Report dan

Exit

2011

a. Menu Master

Gambar 4.4 Tampilan Sub Menu Master

- Sub menu Tamu digunakan untuk

memanggil Form Input Data Tamu

yang berfungsi untuk menambah dan

merubah data tamu

- Sub menu Kamar digunakan untuk

memanggil Form Input Data Kamar

yang berfungsi untuk menambah dan

merubah data kamar

- Sub menu Laundry digunakan untuk

memanggil Form Input Data Laundry

yang berfungsi untuk menambah dan

merubah data Laundry

- Sub menu Food ’n Beverages

digunakan untuk memanggil Form

Input Data Food ’n Beverages yang

berfungsi untuk menambah dan

merubah data Data Food ’n Beverages

- Sub menu User digunakan untuk

memanggil Form Input Data User

yang berfungsi untuk menambah data

User

b. Menu Report

Gambar 4.5 Tampilan Sub Menu Report

- Sub menu Kamar digunakan untuk

memanggil Form Cetak Laporan

Kamar dan Tamu yang berfungsi

untuk mencetak laporan daftar kamar

yang free, rekap kamar terbooking per

tanggal, informasi kamar terbooking

per tanggal, kamar terjual per bulan

dan data tamu.

- Sub menu Omset digunakan untuk

memanggil Form Cetak Laporan

Omset yang berfungsi untuk mencetak

laporan penerimaan kas perbulan,

laporan omset restoran perbulan,

laporan omset laundry perbulan.

Form Input Data Tamu

Gambar 4.6 Tampilan Form Input Data Tamu

Form Input Data Tamu ini berfungsi untuk

menambah dan mengubah data tamu.

Gambar 4.7 Tampilan Form Input Data Jenis Kamar

2011

Gambar 4.8 Tampilan Form Input Data Laundry

Gambar 4.9 Tampilan Form Input Data Food ’n

Beverages

Gambar 4.10 Tampilan Form Input Data Reservation

Gambar 4.11 Tampilan Form Transaksi Check

In via Walk In

Gambar 4.12 Tampilan Form Transaksi Check

In via Reservation

2011

Gambar 4.13 Tampilan Form Report Kamar

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang lakukan di

Hotel Delta Pekanbaru, dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi pada Hotel Delta

Pekanbaru masih ada sebagian kegiatan

pekerjaannya menggunakan cara manual,

dimana sistem tersebut masih banyak

mengalami kelemahan-kelemahan, seperti

pembuatan laporan, pendistribusian

informasi yang masih relatif lama.

Dengan dilandasi teori-teori dan

dukungan alat-alat yang berkaitan dengan

penelitian maka disini dapat disimpulkan

bahwa untuk sistem informasi hotel

diperlukan suatu aplikasi program yang

saling berhubungan menggunakan komputer

sehingga dapat menghemat waktu, tenaga

dan menghasilkan laporan yang lebih baik.

Dari hasil analisa yang telah diuraikan,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan,

antara lain :

1. Dengan adanya sistem informasi baru,

proses pencatatan check in dan check out

tamu hotel dengan menggunakan bahasa

pemograman berorientasi objek menjadi

lebih mudah sehingga menghasilkan

sistem pencatatan yang lebih cepat dan

akurat.

2. Dengan adanya jaringan client-server

pengambilan data dari bagian resepsionis,

restoran dan laundry untuk transaksi

tamu menjadi lebih mudah sehingga

tidak ada item-item biaya yang tidak

tercantum ke dalam tagihan.

3. Program aplikasi baru yang telah

dirancang menggunakan bahasa

pemrograman berorientasi objek dapat

mengoptimalkan penggunaan komputer

dalam kegiatan sistem informasi di Hotel

Delta, sehingga sangat menunjang untuk

menghasilkan informasi-informasi yang

dibutuhkan para user.

Mempermudah pencatatan dan

perekapan laporan dikarenakan adanya

penggunaan sistem informasi berbasis

komputerisasi sehingga laporan yang

dibutuhkan bisa diterima oleh pimpinan

tepat pada waktunya. Hal ini sangat

membantu pimpinan dalam hal

pengambilan keputusan untuk kemajuan

hotel ke depannya.

Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini penulis

ingin memberi saran-saran dengan harapan

dapat berguna bagi pelayanan yang baik

kepada karyawan Hotel Delta Pekanbaru,

yang mana saran-saran yang dapat penulis

kemukakan adalah :

1. Sangat diperlukan kesadaran dan

dukungan terhadap sistem informasi

yang berdasarkan komputer dari pihak

Hotel Delta Pekanbaru.

2. Penulis menyarankan kepada pihak

Hotel Delta Pekanbaru agar dapat

menggunakan program aplikasi yang

telah penulis rancang dalam sistem

informasi hotel yang ada pada Hotel

Delta Pekanbaru.

Untuk menggunakan Aplikasi program

dalam sistem informasi hotel, maka perlu

adanya pelatihan bagi staf atau karyawan

Hotel Delta Pekanbaru agar dapat

2011

menggunakan program aplikasi yang telah

penulis rancang.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Darmayuda, Ketut. 2007. Program Aplikasi

Client Server. Informatika. Bandung.

Febrian, Jack. 2007. Kamus Komputer dan

Teknologi Informasi. Informatika.

Bandung.

Firdaus. 2007. SQL Server dengan Visual

Basic 6.0 untuk Profesional. Maxikom.

Palembang.

Halvorson, M. 2001. Microsoft Visual Basic

6.0 Professional, Step by Step. Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem

Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Penerbit Andi. Yogyakarta.

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem

Informasi dan Aplikasinya. Gaya

Media. Yogyakarta.

Kurniawan, Wiharsono. 2007. Jaringan

Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta.

McLeod, Raymond Jr. 1996,1997. Sistem

Informasi Manajemen. PT.Prehallindo.

Jakarta.

Ramadhan, Arief. 2004. 36 Jam Belajar

Komputer Visual Basic 6.0. Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Simarmata, Janner dan I. Paryudi. 2006.

Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Tarmoezi, Trizno. 2007. Manajemen Front

Office Hotel. Megapoin. Jakarta.