24
Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus: Kantor Pertanahan Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Thomilyazar Naisanu (682010083) Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs. Rudy Latuperissa, S.E., M.Cs. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oktober 2014

Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus:

Kantor Pertanahan Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Thomilyazar Naisanu (682010083)

Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs.

Rudy Latuperissa, S.E., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Oktober 2014

Page 2: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus:

Kantor Pertanahan Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:

Thomilyazar Naisanu (682010083)

Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs.

Rudy Latuperissa, S.E., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Oktober 2014

Page 3: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Persetujuan

Page 4: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Pengesahan

Page 5: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Pernyataan Persetujuan Akses

Page 6: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Tidak Plagiat

Page 7: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Pernyataan

Page 8: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Lembar Persetujuan Publish Jurnal

Page 9: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus:

Kantor Pertanahan Kota Salatiga) 1)Thomilyazar Naisanu, 2 )Rudy Latuperissa, 3)Frederik Samuel Papilaya

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1) [email protected], 2) [email protected],

3)[email protected]

Abstract

Public service essentially is a kind of civilian service that held by governmental

agencies. Land Office of Salatiga region is an organization who gives service that

concern on land. Their service performance cannot avoid any fraud, even sometimes not

based on standard operational procedures, therefore they haven’t fulfill civilian

satisfaction. This research process need some data gathering and need analysis, system

design, application design, implementation and system evaluation, result of the research.

The system design use Prototype design and UML (Unified Modeling Language). The

result achieved in this design system is providing tools for Land office to measure civilian

satisfactions index toward the service given.

Keywords: Public service, civilian satisfaction index

Abstrak

Pelayanan publik pada dasarnya merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat

yang di laksanakan oleh instansi pemerintah. Kantor Pertanahan Kota Salatiga adalah

suatu lembaga yang memberikan pelayanan menyangkut tanah. Pelayanan yang ada pada

Kantor Pertanahan Kota Salatiga saat ini masih terdapat kelemahan yang terkadang tidak

sesuai dengan standar operasional prosedur sehingga belum dapat memenuhi kualitas

yang diharapkan masyarakat. Proses penelitian ini membutuhkan pengumpulan data dan

analisis kebutuhan, perancangan sistem, perancangan aplikasi, implementasi dan

pengujian sistem, hasil penelitian. Perancangan sistem dengan menggunakan metode

Prototype dan UML (Unified Modelling Language). Hasil yang diperoleh dalam

perancangan sistem ini ialah memberikan sarana kepada Kantor Pertanahan untuk

mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat.

Kata kunci: Pelayanan Publik, Indeks Kepuasan Masyarakat

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga 2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 10: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

1

1. Latar Belakang

Perkembangan aplikasi web saat ini yang semakin pesat dengan

munculnya teknologi internet, dan penggunaan web pun sudah menjadi suatu

pusat perhatian oleh banyak kalangan, mulai dari pengusaha, praktisi media masa,

akademisi, hingga instansi pemerintahan. Web merupakan fasilitas hypertext yang

mampu menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia

lainnya, dimana diantara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu

dengan yang lainnya [1]. Pemanfaatan teknologi khususnya web diharapkan dapat

memberikan kemudahan dalam penyediaan, pengumpulan data, dan informasi

serta dapat dipergunakan untuk menganalisa data dan menunjang kebutuhan

pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Saat ini pelayanan yang ada pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga masih

terdapat kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan

masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya kelemahan pada bagian

pelayanan seperti lamanya waktu tunggu untuk pembalikan nama sertifikat,

lamanya waktu penyelesaian permohonan ukur, lamanya waktu pendaftaran

sertifikat pertama kali yang terkadang belum sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur, dan kurang detailnya informasi terhadap keluhan masyarakat. Sejauh ini

Kantor Pertanahan Kota Salatiga belum manfaatkan sistem informasi untuk

mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat. Sedangkan dalam Road Map Birokrasi

Peraturan Menteri PAN dan RB NO.20 Tahun 2010-2014, indeks kepuasan

masyarakat merupakan salah satu tolak ukur untuk keberhasilan dari Reformasi

Birokrasi. Pada pasal 38 Undang-Undang NO.25 Tahun 2009 tentang pelayanan

publik bahawa setiap penyelenggara pelayanan publik berkewajiban untuk

melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan publik secara berkala. Undang-

undang Republik Indonesia NO.25 Tahun 2000 tentang program pembangunan

nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan

jangka panjang nasional Tahun 2005-2025, Undang-Undang NO.28 Tahun 1999

tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme. Dengan demikian, maka perlu disusun indeks kepuasan masyarakat

sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang dilaksanakan

oleh Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Untuk memudahkan dan mengatasi

masalah tersebut, maka akan dibangun sebuah sistem informasi berbasis web

untuk mengukur dan mengevaluasi indeks kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah adalah

bagaimana merancang sistem informasi indeks kepuasan masyarakat berbasis web

pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

merancang sistem informasi indeks kepuasan masyarakat berbasis web pada

Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Manfaat dari penelitian ini adalah membantu

Kantor Pertanahan Kota Salatiga dalam menilai kepuasan masyarakat untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan untuk mengkaji masalah-masalah

indeks kepuasan masyarakat melalui web.

Page 11: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

2

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kualitas Pelayanan E-

Government Menggunakan Metode Regresi” [2]. Dalam penelitian ini

menyatakan bahwa dalam rangka untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan

untuk memberikan layanan pada e-government, pemerintah surabaya perlu

merancang sistem informasi dengan menggunakan pemodelan kualitas pelayanan

(servqual) berbasis web. Sistem informasi kepuasan pelanggan ini menggunakan

uji regresi berganda, uji statistik untuk mengetahui pengaruh dari kepuasan

pelanggan dengan kualitas layanan dari Pemerintah Surabaya. Sehingga

memberikan informasi penting untuk kepala Divisi Bina Program dan untuk

semua masyarakat Surabaya penerima layanan. Pengumpulan data dilakukan

dengan kuesioner dalam bentuk pengumpulan data kualitatif. Kemudian diubah

menjadi data kuantitatif menggunakan teknik skala likert.

Penelitian lain yang berjudul “Sistem Penilaian Tingkat Kepuasan

Pelanggan Dengan Metode Service Quality (Servqual) Pada Mal Cijantung-

Jakarta Timur” [3]. Menjelaskan bahwa untuk meningkatkan pelayanan maka

perlu adanya suatu sarana untuk mengevaluasi tingkat kepuasaan pelanggan.

Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk,

harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.

Metode yang digunakan adalah metode Service Quality (Servqual) digunakan

untuk mendapatkan gap antara persepsi dan ekspektasi terhadap pelayanan

Manajemen Gedung Mal Cijantung. Pengembangan sistem ini dimulai dengan

identifikasi kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem digunakan untuk desain sistem

yang dirancang dengan menggunakan metode Unified Modeling Language (UML)

yang berorientasi objek. Untuk itu hasil analisa dari Service Quality (Servqual)

dapat digunakan untuk membantu analisa penilaian tingkat kepuasan pelanggan

dengan akurat.

Pada penelitian ini akan merancang sebuah aplikasi sistem informasi

berbasis web dan perancangan kuesioner indeks kepuasan masyarakat dibuat

berdasarkan 14 unsur yang terdapat dalam pedoman umum penyusunan indeks

kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Dengan sistem

informasi ini diharapkan menjadi evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan

terhadap masyarakat pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

Pelayanan publik merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima

pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan[4]. Penyelenggara pelayanan publik adalah pemerintah yang mencakup

pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk BUMN/BUMD yang secara langsung

maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.

Unsur pelayanan sebagai faktor yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan

kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) untuk mengetahui kinerja dari unit pelayanan. Pada pedoman umum

penyusunan IKM, penerapan dilakukan pada seluruh unit pelayanan instansi baik

Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai bahan penilaian dan evaluasi dari kinerja

Page 12: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

3

pelayanan publik pada lingkup instansi. IKM merupakan data dan informasi

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan

dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara

harapan dan kebutuhannya [4].

Manfaat yang diperoleh dengan tersedianya data IKM secara periode

yaitu: (a) Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam

penyelenggaraan pelayanan publik, (b) Diketahui kinerja penyelenggaraan

pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik, (c)

Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu

dilakukan, (d) Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap

hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah,

(e) Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup

Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan, (f)

Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan [4].

Unsur IKM berdasarkan prinsip pelayanan yang telah ditetapkan dalam

Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, kemudian

dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, valid, dan reliabel dalam

KEPMENPAN NO. KEP/25/M.PAN/2/2004, sebagai unsur minimal yang harus

ada untuk dasar pengukuran IKM adalah: Prosedur pelayanan, Persyaratan

pelayanan, Kejelasan petugas pelayanan, Kedisiplinan petugas pelayanan,

Tanggung jawab petugas pelayanan, Kemampuan petugas pelayanan, Kecepatan

pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas,

Kewajaran biaya pelayanan, Kepastian biaya pelayanan, Kepastian jadwal

pelayanan, Kenyamanan lingkungan, dan Keamanan pelayanan [4].

Pada penelitan ini IKM dihitung berdasarkan pedoman penyususnan IKM

instansi pemerintah melalui keputusan menteri pendayaguna aparatur negara.

Perhitungan dilakukan menggunakan nilai rata-rata tertimbang pada tiap-tiap

unsur pelayanan yang dikaji dari 14 unsur tersebut. Tiap unsur mempunyai

penimbang yang sama dengan persamaan [4]:

Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot = 1 = 0,071

Jumlah unsur 14

Untuk mendapat nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai

rata-rata tertimbang dengan persamaan:

IKM = Total dari nilai persepsi per unsur × Nilai Penimbang

Total unsur yang terisi

Selanjutnya untuk memudahkan interpertasi terhadap penilaian IKM yaitu

antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai

dasar 25, dengan persamaan:

IKM Unit pelayanan × 25

Tabel 1. Nilai persepsi, Nilai interval IKM, Nilai konversi interval IKM, Mutu pelayanan, dan

Kinerja unit pelayanan [4].

Nilai Persepsi Nilai Interval

IKM

Nilai Konversi

Interval IKM

Mutu

Pelayanan

Kinerja Unit

Pelayanan

1 1,00 – 1,75 25 - 43,75 D Tidak Baik

Page 13: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

4

2 1,76 - 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik

Dari tabel di atas menunjukan nilai persepsi 1 dengan nilai interval IKM

1,00-1,75 kemudian nilai dikonversikan ke interval IKM yaitu 25-43,75 dengan

mutu pelayanannya D, maka kinerja dari unit pelayanan tidak baik. Kedua nilai

persepsi 2 dengan nilai interval IKM 1,76-2,50 kemudian nilai dikonversikan ke

interval IKM yaitu 43,76-62,50 dengan mutu pelayanannya C, maka kinerja dari

unit pelayanan kurang baik. Ketiga nilai persepsi 3 dengan nilai interval IKM

2,51-3,25 kemudian nilai dikonversikan ke interval IKM yaitu 62,51-81,25

dengan mutu pelayanannya B, maka kinerja dari unit pelayanan baik. Yang terakir

yaitu nilai persepsi 4 dengan nilai interval IKM 3,26-4,00 kemudian nilai

dikonversikan ke interval IKM yaitu 81,26-100,00 dengan mutu pelayanannya A,

maka kinerja dari unit pelayanan sangat baik.

Penentuan hasil perhitungan IKM yaitu: jumlah nilai dari setiap unit

pelayanan didapat dari jumlah nilai rata-rata setiap unsur pelayanan. Sedangkan

nilai indeks gabungan untuk setiap unit pelayanan, merupakan jumlah nilai rata-

rata dari setiap unsur pelayanan kemudian dikalikan dengan nilai penimbang yang

sama, yaitu 0,071. Berikut ini merupakan contoh penetuan IKM: Diketahuinya

nilai rata-rata unsur dari tiap unit pelayanan [4]. Dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Tiap Unsur [4].

No Unsur Pelayanan Nilai

Unsur

Pelayanan

1 Prosedur Pelayanan 3,45

2 Persyaratan Pelayanan 2,65

3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,53

4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 2,31

5 Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 1,55

6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3,12

7 Kecepatan Pelayanan 2,13

8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 2,43

9 Kesopanan dan Keramahan Petugas pelayanan 3,21

10 Kewajaran Biaya Pelayanan 1,45

11 Kepastian Biaya Pelayanan 1,93

12 Kepastian Jadwal Pelayanan 2,31

13 Kenyamanan Lingkungan 3,03

14 Keamanan Pelayayan 1,56

maka untuk mengetahui nilai indeks unit pelayanan dihitung dengan cara sebagai

berikut:

(3,45 x 0,071) + (2,65 x 0,071) + (3,53 x 0,071) + (2,31 x 0,071)

(1,55 x 0,071) + (3,12 x 0,071) + (2,13 x 0,071) + (2,43 x 0,071)

(3,21 x 0,071) + (1,45 x 0,071) + (1,93 x 0,071) + (2,31 x 0,071)

Page 14: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

5

(3,03 x 0,071) + (1,56 x 0,071) = Nilai indeks adalah 2,462

Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar = 2,462 x 25 =

61,55

b. Mutu pelayanan C.

c. Kinerja unit pelayanan Kurang Baik.

3. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Sugiyono yaitu

metode gabungan atau penggabungan metode kualitatif dan metode kuantitatif

atau yang biasa disebut metode kombinasi. Metode Kombinasi merupakan metode

penelitian yang menggabungkan metode kualitatif dan metode kuantitatif [5].

Metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data angka atau skoring melalui

kuisioner dan metode kualitatif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati [6].

Selanjutnya menggunakan metode Hasibuan, meliputi tahapan penelitian

yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan

data, (2) Perancangan sistem, (3) Perancangan aplikasi atau program, (4)

Implementasi dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian, dan (5)

Penulisan laporan hasil penelitian [7].

Gambar 1. Tahapan Penelitian [7].

Tahapan penelitian pada Gambar 1 akan di jelaskan sebagai berikut. Tahap

yang pertama yaitu: analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Dalam tahap ini

diperlukan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang

didapat dari sumber asli, yaitu wawancara dengan Kasubag Tata Usaha Kantor

Pertanahan Kota Saltiga Ibu.S.K Maruti, dan memberikan pertanyaan kepada 8

masyarakat yang mendapatkan pelayanan pada Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

Page 15: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

6

Selanjutnya data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah

dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal ini data sekunder di dapat dari Jurnal

Kepmenpan No.Kep/25/M.pan/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan

indeks kepuasan masyarakat, jurnal Peraturan Menteri PAN dan RB NO.20 Tahun

2010-2014, dan dari buku-buku atau sumber lain untuk menunjang penelitian ini.

Tahap kedua yaitu perancangan sistem. Dalam perancangan aplilasi IKM

menggunakan model waterfall, karena dengan model ini sangat membantu dalam

pembuatan aplikasi sistem yang tidak terlalu besar dan rumit, yang meliputi

proses perancangan arsitektur, perancangan database, dan perancangan antar

muka dengan menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML) seperti:

Use case diagram, Activity diagram dan class diagram.

Gambar 2. Waterfall model [8]

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar

dengan mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta

memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan kepada user.

Masyarakat (Responden) sebagai aktor yang mengisi kuisoner, setelah

mengisi kuisoner masyarakat hanya bisa dapat melihat hasil kuisoner. Kemudian

admin sebagai aktor kedua mempunyai hak untuk mengelola kuisoner, melihat

hasil kuisoner, dan mengelola akun admin. Use case diagram dapat dilihat pada

Gambar 3.

Page 16: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

7

Gambar 3. Use Case Diagram

Terlebih dahulu admin harus melakukan login, admin masuk ke sistem

untuk menambah, merubah dan menghapus kuisoner, kemudian admin dapat

melihat hasil kuisoner. Selanjutnya mengelola akun admin, admin dapat

menambah, merubah data, dan menghapus akun admin.

Gambar 4. Activity Diagram Masyarakat

Pada Gambar 4 menujukan acvtivity diagram masyarakat mengisi

kuisoner, setelah inputan tersimpan ke dalam sistem masyarakat dapat melihat

hasil dari kuisoner yang telah diisi, dan setelah masyarakat selesai melihat hasil

kuisoner maka proses selesai.

KelolaKuisoner

IsiKuisoner

TambahKuisoner

HapusKuisoner

EditKuisoner

EditAkunAdminHapusAkunAdmin

TambahAkunAdmin

Kuisoner

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

KelolaAkunAdmin

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

Masyarakat (Responden)

Admin

HasilKuisoner

LihatHasilKuisoner<<extend>>

Publis/Unpublis

<<include>>

Start

Mengisi Kuisoner

Melihat Hasil Kuisoner

Selesai Melihat Hasil Kuisoner

End

Inputan Tersimpan

SistemMasyarakat (Responden)

Page 17: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

8

Gambar 5. Activity Diagram Admin Kelola Kuisoner

Gambar 5 merupakan activity diagram admin kelola kuisoner, admin

melakukan login, jika admin gagal login maka harus melakukan login lagi,

setelah admin berhasil login maka admin dapat mengelola kuisoner. Setelah

selesai mengelola kuisoner admin melakukan logout dan proses selesai.

Gambar 6. Activity Diagram Kelola Akun Admin

Gambar 6 activity diagram kelola akun admin di atas menjelaskan

pertama-tama admin harus melakukan login, jika admin gagal login maka harus

melakukan login lagi, setelah admin berhasil login, maka admin dapat mengelola

akunnya. Setelah selesai admin dapat melakukan logout dan proses selesai.

Start

Login

Mengelola Kuisoner

Logout

End

gagal

berhasil

SistemAdmin

Start

Login

Gagal

Mengelola Akun Admin

Logout

End

Berhasil

sistemadmin

Page 18: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

9

Gambar 7. Class Diagram

Class Diagram menampilkan kelas-kelas yang berada dalam sistem. Pada

Gambar 7, class diagram menampilkan 4 boundary. Boundary merupakan bagian

dari sistem yang langsung berinteraksi dengan user. Melalui boundary seorang

user dapat berinteraksi dengan sistem, yang terdiri dari boundary kuisoner,

boundary lihat hasil kuisoner, boundary admin kelola kuisoner, dan boundary

admin kelola akun admin. Selanjutnya control merupakan segala aktivitas yang

dapat dilakukan seorang user terhadap entity pada sistem. Terdapat 4 control,

yaitu control isi kuisoner, control lihat hasil kuisoner, control kelola kuisoner, dan

control kelola akun admin. Kemudian terdapat 4 entity yaitu tabel respon, tabel

responden, tabel kuisoner dan tabel akun admin.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada hasil dan pembahasan ini akan dijelaskan Implementasi sistem,

pengujian, serta analisis hasil pengujian. Hasil dari perancangan aplikasi sistem

informasi indeks kepuasan masyarakat berbasis web pada kantor Pertanahan Kota

Salatiga sebagai berikut:

Tampilan pada Gambar 8 merupakan tampilan dari menu kuisoner yang

diisi oleh masyarakat. Terdapat data responden yang diisi oleh masyarakat yaitu

No.KTP, Jenis Kelamin, Alamat, Pendidikan Terakir, dan Pekerjaan Utama.

Kemudian terdapat 14 pertanyaan yang mewakili tiap unsur dari 14 unsur IKM.

Pertanyaan kuisoner yang dibuat berdasarkan 14 unsur pelayanan.

Page 19: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

10

Gambar 8. Tampilan Kuisoner

Dari 14 unsur, tiap unsur mempunyai satu pertanyaan dengan jawaban dan bobot

yaitu: Sangat Baik dengan bobot 4, Baik dengan bobot 3, Kurang Baik dengan

bobot 2, dan yang terakir Buruk dengan bobot 1.

Gambar 9. Tampilan Hasil Kuisoner

Gambar 9 menampilkan hasil kuisoner yang nantinya akan dilihat oleh

masyarakat dan admin. Terdapat Total responden, No dan Unsur pelayanan, Nilai

unsur pelayanan, Nilai IKM tertimbang, Total rata-rata IKM, Nilai dasar yang

merupakan nilai hasil konversi dari total rata-rata IKM dikali Nilai dasar, dan

kinerja dari unit pelayanan yaitu Mutu pelayanan.

Gambar 10 merupakan kelola kuisoner yang dilakukan oleh admin.

Terdapat 14 pertanyaan yang mewakili 14 unsur. dalam mengelola kuisoner yang

dilakukan oleh admin yaitu menambah kuisoner, melakukan edit, di publikasi atau

tidak di publikasi, dan menghapus kuisoner.

Page 20: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

11

Gambar 10. Admin Kelola Kuisoner.

Pada 14 pertanyaan yang mewakili 14 unsur dibuat parmanen sehingga tidak

dapat di hapus, karena sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara tentang penyusunan IKM. Sedangkan yang bisa dihapus adalah unsur dan

pertanyaan kuisoner yang di tambah oleh admin yang lebih dari 14.

Pada tahap ini aplikasi yang telah dirancang akan di implementasikan

kedalam aplikasi berbasis web, kemudian dilakukan pengujian apakah sudah

berjalan sesuai atau belum. Tahap implementasi meliputi perhitungan hasil dari

kuisoner IKM secara manual.

Untuk melihat konsistensi, maka hasil IKM yang ada pada aplikasi akan

dilakukan dengan perhitungan manual dengan persamaan Total dari nilai persepsi

per unsur / 10 (jumlah responden) × 0,071. Nilai 0,071 merupakan nilai

penimbang yang didapat dari 1 (jumlah pertanyaan per unsur) /14 (jumlah unsur).

Pada penghitungan manual ini 14 unsur yang dihitung. Untuk

mendapatkan jumlah nilai per unsur maka bobot dari tiap unsur yang telah diisi

oleh responden di jumlahkan ke bawah, dengan hasil penjumlahan yaitu Nilai Per

Unsur = U1=32, U2=31, U3= 29, U4=27, U5=29, U6=26, U7= 22, U8=22, U9=24,

U10=27, U11=27, U12=27, U13=28, U14=26. Selanjutnya untuk mendapatkan nilai

rata-rata tertimbang per unsur maka dilakukan perhitungan, dapat dilihat di tabel 3

Tabel 3. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Tertimbang

No Unsur Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Tertimbang

1 U1 0,2272

2 U2 0,2201

3 U3 0,2059

4 U4 0,1917

5 U5 0,2059

6 U6 0,1846

7 U7 0,1562

8 U8 0,1562

9 U9 0,1704

10 U10 0,1917

Page 21: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

12

11 U11 0,1917

12 U12 0,1917

13 U13 0,1988

14 U14 0,1846

Total 2,6767

Pada tabel 2 menunjukan hasil perhitungan Nilai rata-rata tertimbang

dengan total Nilai rata-rata dari ke 14 unsur tersebut adalah 2,6767. Selanjutnya

untuk memudahkan interpretasi pada penilaian IKM yaitu antara 25 - 100 maka

hasil dari nilai IKM yaitu 2,6767 dikonversikan dengan nilai dasar 25

diperhitungkan dengan persamaan, 2,6767 × 25 = 66,9175.

Maka hasil akhir dari nilai IKM unit pelayanan adalah 66,9175 dengan

Nilai Interval Konversi IKM antara 62,51-81,25 dengan mutu pelayanan B, yaitu

kinerja dari unit pelayanan pelayanannya Baik.

Gambar 11.Hasil Kuisoner

Gambar 11 menunjukan hasil dari aplikasi, hasil perhitungan dari aplikasi

ini dibandingkan dengan perhitungan manual. Dengan demikian hasil

perhitungan manual dan perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi ditemukan

kecocokan dari hasil yang didapat, yaitu Mutu Pelayanan B dan Kinerja dari Unit

Pelayanan Baik. Dari hasil perhitungan manual dan perhitungan oleh sistem,

merupakan hasil simulasi yang bertujuan untuk melihat konsistensi dari sistem.

Pengujian Black Box

Pengujian aplikasi ini menggunakan metode Black Box dan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada masyarakat yang mendapat pelayanan, untuk diuji

hasil dari aplikasi sudah membantu masyarakat dalam menyampaikan kepuasan

terhadap pelayanan yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

Metode Black Box berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak,

Page 22: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

13

Black Box testing cenderung untuk menemukan fungsi yang tidak benar,

kesalahan antarmuka, kesalahan performasi dan kesalahan inisialisasi dan

terminasi. Selanjutnya untuk pengujian spesifikasi fungsional dari aplikasi

dilakukan oleh admin yaitu Ibu Maruti yang menjabat sebagai kasubag Tatausaha

Kantor Pertanahan Kota Salatiga.

Tabel 4. Pengujian Fungsi Aplikasi

No Fungsi Form Sukses

Ya Tidak

1 Lihat hasil Kuisoner Form Lihat Hasil Kuisoner

2 Kelola Kuisoner Form Tambah Kuisoner

Form Edit Kuisoner

Form Hapus Kuisoner

Form Publish/Unpublish

Kuisoner

3 Kelola Akun Admin Form Tambah Akun Admin

Form Edit Akun Admin

Form Hapus Akun Admin

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh admin pada Tabel 4 dapat

dilihat bahwa fungsi Lihat Hasil Kuisoner, Kelola Kuisoner, dan kelola akun

admin dari aplikasi dapat berjalan dengan baik.

Pengujian manfaat aplikasi ini dilaksanankan dengan memberikan

pertanyaan kepada masyarakat yang mendapatkan pelayanan pada Kantor

Pertanahan Salatiga. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

aplikasi ini membantu masyarakat dalam memberikan penilaian atas layanan yang

diberikan Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Dengan menentukan beberapa pilihan

yang ada pada aplikasi yaitu kegunaan dari aplikasi, tampilan, kemudahan, dan

hasil dari aplikasi, pertanyaan diberikan kepada 8 responden. Hasil jawaban

responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Jawaban Responden

Pertanyaan Total Rata-rata

1. Apakah, dengan aplikasi ini sudah membantu

anda dalam menilai kepuasan pelayanan yang

diberikan Kantor Pertanahan Kota Salatiga?

29 3,62

2. Apakah, tampilan dari aplikasi menarik? 22 2,75

3. Menurut anda, apakah anda mengerti dalam

melihat hasil kuisoner pada aplikasi IKM? 28 3,5

4. Menurut anda, apakah aplikasi indeks kepuasan

masyarakat ini mudah dimengerti?

26 3,25

Page 23: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

14

Berdasarkan pertanyaan yang telah diberikan kepada 8 responden, dapat

disimpulkan bahwa dengan nilai rata-rata 3,62 masuk dalam interval 3,26 – 4,00

maka aplikasi ini sudah sangat membantu, nilai rata-rata 2,75 masuk dalam

interval 2,51 – 3,25 maka tampilan dari aplikasi cukup menarik, nilai rata-rata

3,25 masuk dalam interval 2,51 – 3,25 maka aplikasi IKM mudah dimengerti, dan

nilai rata-rata 3,5 masuk dalam interval 2,51 – 3,25 maka hasil dari kuisoner

cukup dimengerti. Interval jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Interval Jawaban Responden

Pada Tabel 5 interval jawaban responden, skor 1 dengan interval 1,00 –

1,75 maka persepsinya yaitu Tidak, skor 2 dengan interval 1,76 – 2,50 maka

persepsinya yaitu Kurang, skor 3 dengan interval 2,51 – 3,25 maka persepsinya

yaitu Cukup, dan skor 4 dengan interval 3,26 – 4,00 maka persepsinya yaitu

Sangat.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian aplikasi yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Terhadap Pelayanan Pubilk Berbasis Web pada Kantor Pertanahan

Kota Salatiga dapat diterapkan untuk membantu Kantor Pertanahan dalam

mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat.

6. Pustaka

[1] Alfanur Dimas, 2011, Berpacu menjadi yang terbaik, http://dimas-al-

feb10.web.unair.ac.id/. Diakses Tanggal 18 Januari 2014.

[2] Yansen Arnolus, 2012, Rancang Bangun Sistem Informasi Pengukuran

Tingkat Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kualitas Pelayanan E-

goverment Menggunakan Metode Regresi, Jurnal Sistem Informasi, 1:1,

http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/download/79/74.pdf.

Diakses Tanggal 23 Januari 2014.

[3] Sumartini Cucu Lilis, 2011, Sitem Penilaian Tingkat Kepuasan Pelanggan

Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Pada Mal

Cijatung Jakarta Timur, Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi, 2:2,

http://www.scribd.com/doc/195204959/servqual-IT-pdf. Diakses Tanggal

30 Januari 2014.

Skor Interval

Persepsi

1 1,00 – 1,75 Tidak

2 1,76 – 2,50 Kurang

3 2,51 – 3,25 Cukup

4 3,26 – 4,00 Sangat

Page 24: Perancangan Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

15

[4] Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

KEP/25/M.PAN/2/2004, 2004, Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,

http://www.dispenda.jabarprov.go.id/system/application/views/elearning/d

ownload/KEPMENPAN_No.pdf. Diakses Tanggal 8 Januari 2014.

[5] Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), Alfabeta.

Bandung.

[6] Bogdan, Robert, Taylor, Introducing to Qualitative Methods, Wiley

Interscience Publication. New York. 1975.

[7] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer

dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas

Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[8] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan

Praktisi. Andi: Yogyakarta.