7
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) wajib menjadi bagian dari manajemen perusahaan. Selain demi mematuhi undang - undang, penerapan SMK3 juga memiliki tujuan yang penting sebagaimana yang tertuang dalam peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012, yaitu antara lain: Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi; Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/ atau serikat pekerja/ serikat buruh; serta

perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

Page 1: perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) wajib menjadi

bagian dari manajemen perusahaan. Selain demi mematuhi undang - undang,

penerapan SMK3 juga memiliki tujuan yang penting sebagaimana yang tertuang

dalam peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012, yaitu antara lain:

Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang

terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;

Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan

melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/ atau serikat pekerja/

serikat buruh; serta

Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong

produktivitas.

Dengan kata lain perusahaan yang menerapkan SMK3 secara baik akan

memiliki tingkat produktifitas yang tinggi hal ini diakibatkan minimnya angka

kecelakaan kerja yang dialami tiap tenaga kerja. Berdasarkan pemberitaan media

tingkat kesadaran pengusaha akan pentingnya K3 mulia meningkat. Hal ini ditandai

dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang mendapat penghargaan zero accident (

kecelakaan kerja nihil) dan sistem manajemen K3 (SMK3) tahun 2013. Tahun ini

Page 2: perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

penghargaan zero accident diberikan kepada 911 perusahaan. Jumlahnya meningkat

sekitar 24 persen dibanding tahun 2012 yang jumlah perusahaannya mencapai 734

perusahaan. Sedangkan penghargaan smk3 tahun ini diberikan kepada 304

perusahaan dibanding tahun 2012 sebanyak 254 perusahaan sehingga kenaikannya

mencapai 19 persen. Namun berdasarkan data statistik angka kecelakaan kerja

jamsostek didapat bahwa angka kecelakaan kerja dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan.

TABEL 1.1 Data Kasus Kecelakaan kerja di Indonesia dari tahun 2001-2010

TahunJumlah Kasus

Kecelakaan KerjaMeninggal Cacat Total

Cacat

Sebagian

Cacat

FungsiSembuh

2001 104,774 1,768 280 4,923 7,363 90,440

2002 103,804 1,903 393 3,020 6,932 91,556

2003 105,846 1,748 98 3,167 7,130 93,703

2004 95,418 1,736 60 2,932 6,114 84,576

2005 99,023 2,045 80 3,032 5,391 88,475

2006 95,624 1,784 122 2,918 4,973 85,827

2007 83,714 1,883 57 2,400 4,049 75,325

2008 93,823 2,124 44 2,547 4,018 85,090

2009 96.314 2.144 42 2.713 4.380 87.035

2010 86.693 1.965 31 2.313 3.662 78.722

Sumber : PT. Jamsostek dan Depnaker RI.

Page 3: perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

Pada tahun 2011 angka kecelakaan kerja yang terjadi di seluruh Indonesia

mengalami peningkatan yaitu mencapai 99.491 kasus. Kecelakaan selama ini dialami

oleh pekerja yang bekerja di wilayah produksi atau lapangan yang mana pekerja

langsung bersentuhan dengan mesin dan mengikuti proses produksi. Berdasarkan data

perusahaan, tenaga kerja yang bekerja pada wilayah produksi merupakan mereka

dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan fakta ini dapat disimpulkan

bahwa kecelakaan kerja yang tinggi terjadi pada tenaga kerja dengan lulusan SMK.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melihat solusi lain untuk mengurangi

angka kecelakaan kerja di perusahaan yaitu dengan merancang SMK3 yang selama

ini diterapkan di perusahaan untuk diterapkan di SMK. Sebelum bisa diterapkan perlu

adanya perancangan, maka dari itu penulis bermaksud melaksanakan penelitian untuk

merancang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja untuk nantinya dapat

diterapkan di SMK.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang diatas antara lain:

1. Bagaimana rancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di

SMK?

2. Apakah Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja bila diterapkan

di SMK dapat mengurangi kecelakaan kerja lulusan di perusahaan industri?

Page 4: perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

3. Siapa saja yang akan menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja bila di terapkan di SMK?

4. Mengapa mata pelajaran K3LH yang ada di smk saat ini belum dapat

mengurangi angka kecelakaan kerja lulusan SMK di perusahaan industri?

5. apakah angka kecelakaan kerja di SMK sudah terdata dengan baik?

6. Dengan tujuan memberikan keterampilan kerja pada siswa, apakah sekolah

sudah cukup menjamin keselamatan dan kesehatan siswa ketika praktikum

melalui mata pelajaran K3LH ?

7. Bagaimana cara mengidentifikasi bahaya di sekolah menengah kejuruan?

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini dilakukan pada SMKN 39 Jakarta program studi Teknik

Kendaraan Ringan

2. Penelitian ini hanya sampai sebatas rancangan

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ialah bagaimana merancang Sistem Manajemen Keselamatan Dan

Page 5: perancangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah menengah kejuruan ( skripsi )

Kesehatan Kerja pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 39 Jakarta program studi

Teknik Kendaraan Ringan?.

E. TUJUAN PENELITIAN

penelitian ini bertujuan membuat rancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja yang dapat digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan demi

membangun budaya k3 peserta didik sejak dini dan sebagai bekal pengetahuan k3

ketika bekerja di industri.

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi sekolah dan pihak terkait yang

ingin menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.