8

Click here to load reader

Perawatan Tamanamn Hias

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perawatan Tamanamn Hias

PenyiramanPenyiraman dilakukan 2x sehari bila cuaca panas atau tergantung dari media tanamnya, jika masih basah maka penyiraman dilakukan cukup sekali sehari bahkan 2 hari sekali.

PupukPemupukan dilakukan rutin menggunakan NPK seimbang (16-16-16) dengan dosis 2 gram per liter air (1/2 sendok teh), Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan ketanaman (jangan mengenai daun) tiap 2 minggu sekali. Untuk satu liter air bisa untuk 4-5 tanaman tergantung dari besarnya pot. Atau menggunakan dekastar dengan komposisi seimbang juga 18-11-10, dengan dosis satu setengah sendok teh untuk satu tanaman cukup 3 bulan sekali. Pemupukan dilakukan dengan melingkari disekeliling pinggir tanaman. Kalau memungkinkan perlu dipupuk daun seminggu sekali dengan dosis 1 gram per liter air, (1/2 sendok the untuk satu liter air).

PenyimpananAnthurium suka tempat yang teduh atau dalam ruangan atau di teras rumah, dan hanya memerlukan sedikit sekali cahaya. Kalau ditempatkan dalam ruangan harus diberi naungan seperti paranet

Ganti Pot dan MediaPenggantian Media disesuaikan dengan besarnya tanaman. Anthirium suka media yang porous untuk menghindari jamur.Media bisa berasal dari campuran sekam dan pupuk kandang (2:1) atau menggunakan pakis cacah.

PerbanyakanBisa dilakukan dengan biji. Atau cara termudah adalah dengan split anakan yang ada. Yang sebelumnya harus sudah disiapkan media tanamnya

TIPS PERAWATAN ADENIUM

· Adenium membutuhkan cahaya matahari langsung minimal 5 jam perhari. Untuk tanaman muda (di bawah usia 2 bulan) lebih baik diletakkan ditempat yang agak ternaungi

· Adenium dapat hidup antara suhu 5-52 derajat c.

· Penyiraman dapat dilakukan setiap hari jika musim kemarau tiba, namun kurangi penyiraman saat musim hujan.

· Pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang, humus atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Selain itu dapat digunakan pupuk organik buatan pabrik dalam bentuk tablet atau butiran. Juga pupuk kimia buatan pabrik yang bersifat slow release (tidak mudah larut) seperti Dekastar, Magamp, Osmocote setiap 3 atau 6 bulan sekali.Pupuk daun dapat juga diberikan, seperti Gandasil, Hyponex dll. disamping itu dapat ditambahkan hormon pertumbuhan seperti Atonik, Dekamon dll dengan cara disemprotkan ke sekujur tanaman sebulan sekali.

· Media tanam : Bisa digunakan pasir + arang + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Jika tak ditemukan arang bisa digunakan sekam atau bahan lainnya yang mirip sifatnya. Lebih sempurna jika ditambah kapur dolomit secukupnya. Penggantian media tanam dapat dilakukan setiap tahun sekali

Page 2: Perawatan Tamanamn Hias

Hama dan Penyakit

· Tungau merah adalah musuh besar Adenium. Tandanya: daun gugur dan menguning bagian pucuk. Gunakan akarisida seperti: Kelthane atau Omite.

· Kutu Kuning dan Kutu Putih: berantas dengan Insektisida seperti Supraside, Decis, Curacron atau Basudin 3 kali seminggu.

· Nematod. Serangan umumnya terjadi pada akar, ditandai dengan menguning dan gugur daun. Gunakan Furadan 3G untuk pencegahan.

Serangan Penyakit

· Jamur dan Bakteri: Gejalanya : daun menguning dan bercak kecoklatanSemprotkan fungisida seperti Benlate, Dithane M45, atau Rdomil. Untuk pencegahan: tempatkan tanaman di cahaya matahari penuh, bersihkan lingkungan.

· Defisiensi unsur hara. Gejala yang sering terjadi adalah pertumbuhan daun lambat, daun menguning tanpa sebab,mudah rontok, bunga tidak sempurna bentuknya dan mudah rontok. Penyebabnya adalah media tanam sudah lama tak diganti atau ph media tanam terlalu asam sehingga mengganggu penyerapan unsur hara. Ganti media tanam.

· Virus. Gejalanya adalah muncul bercak-bercak yang berwarna lebih muda dari warna daun atau seperti variegata. Belum ada obatnya.

TIPS PERAWATAN EUPHORBIA

Media Tanam:Euphorbia suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar.

Berdasarkan pengalaman sejumlah nurseri, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air.

Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang.Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.Agar Euphorbia Tumbuh Subur dan Berbunga:

Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:Penyiraman:Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena

Page 3: Perawatan Tamanamn Hias

dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.

Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman. Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.

Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.PenyianganDi dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.PemangkasanPemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.

Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuang, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).Bunga tua juga harus dipangkas.

Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.

Pemupukan:Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan berupa pupuk.

Pemberian pupuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.

Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.Kenali Penyakit Euphorbia:Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:WHITE FLIES. Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau.Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun. Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air.

Page 4: Perawatan Tamanamn Hias

Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.

BACTERIAL SOFT ROOT. Biang keroknya, bakteri Erwinia carotavora. Serangan terlihat pada batang tanaman. Batang berwarna kehitam-hitam, dan jika dipegang, batang terasa lunak. Lama-lama, kalau dibiarkan, batrang rebah, dan busuk. Jika dicium, batang berbau busuk.

Penyakit ini muncul jika kondisi pertanaman lembab akibat hujan yang terus menerus dan kurang cahaya.Penyebab lain, saat pengangkutan. Yaitu akibat duri-duri Euphorbia bersinggungan yang meninggalkan luka.Cara mengatasinya? Pangkas saja bagian yang terserang dan semprot dengan bakterisida Starner dengan dosis yang dianjurkan pada label.

MEALY BUG. Penyebabnya, kutu putih Homoptera. Kutu ini punya semacam tepung di tubuhnya yang dilapisi lilin sehingga tampak seperti kapas. Dibanding white flies, kutu ini tidak aktif. Gejala serangannya, permukaan bawah dan atas daun menjadi hitam. Akibat serangan, pertumbuhan terhambat. Cara mengendalikannya, sama saja dengan cara menangani white flies tadi.ULAT. Ulat muncul ketika peralihan musim. Hati-hati. Daun dibuat berlubang, dan ditinggali kotongan hitam. Kalau dibiarkan, bahaya, bisa membuat batang Euphorbia juga akan roboh dan mati. Cara menumpasnya, adalah disemprot dengan Metindo, dosis 1 gr/ per liter air. Lakukan semprotan seminggu sekali atau dua kali seminggu, tergantung keparahannya. Kalau mau mencegah, gulma harus dibersihkan.

tips cara menanam tanaman hiasBerikut ini adalah cara menanam tanaman hias /bunga di dalam pot :

Persiapan Media Tanam

1. Letakan beberapa pecahan batu merah (sebagai pengikat air) di dasar pot

2. Isi pot dengan campuran tanah yang ideal untuk tiap-tiap jenis

a. Campuran umum;

pasir 1/3 bagian, tanah 1/3 bagian, 1/3 bagian pupuk kandang

b. Campuran untuk jenis suka kering;

pasir ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang

c. Campuran untuk jenis suka lembab

tanah ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang

3. Media siap untuk ditanami.

Cara Pengepotan yang Baik

Page 5: Perawatan Tamanamn Hias

Pilihlah pot tanaman dan media tumbuh yang sesuai dengan tanaman yang akan kita potkan. Pot

juga harus disesuaikan dengan tempat dimana dan bagaimana pot tersebut diletakkan.

Bila pot dan media yg telah disiapkan tersedia, pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup.

Isikan media kurang lebih 1/3 bagian pot. masukkan tanaman, usahakan media asal yang menempel

pada tanaman masih ada, agar tanaman tidak mengalami stres saat beradaptasi dengan media yang

baru.

Tambahkan lagi media tanam, sambil tanaman dipegang terus dengan sebelah tangan. Setelah

hampir penuh, tekan media perlahan-lahan dengan ibu jari agar tanaman dapat berdiri kokoh. Pot

jangan diisi sampai penuh, sisakan sekitar 2 cm dari bibir pot agar mudah waktu melakukan

penyiraman.

Setelah pengepotan selesai, siramlah tanaman secukupnya. Dinding luar dan dasar pot dibersihkan

dari kotoran dan media tanam yang masih menempel sebelum diletakkan pada tempat yang

diinginkan.

Cara Pengairan yang Tepat

Beberapa cara untuk mengairi tanaman pot dalam ruangan yaitu :

1.Air diberikan melalui alas pot. Dengan cara ini air akan meresap ke atas ke media tanam dengan

melalui sistem kapiler. Keuntungan media tidak terlalu basah, tetapi ketersediaan air cukup terjamin.

Untuk membantu peresapan air ke media tanam sebaiknya dipasang tali dari media ke alas pot

melewati lubang drainase.

2.Air diberikan langsung pada media tanam. Pada cara ini air dapat disiramkan langsung pada

permukaan media tanam atau juga dapat melalui pipa yang ditancapkan ke media tanam. Usahakan

air siraman tidak mengenai tanaman secara langsung.

Page 6: Perawatan Tamanamn Hias

Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman tanaman adalah di pagi hari kira-kira jam 7 -10 (sore juga

ok ).

Salah satu tanaman bunga, hias dan hortikultura/buah yang cocok di tanam di halaman rumah

adalah :

1.Tanaman Bunga Bougenville.

Tanaman ini selain punya bentuk yg indah, gampang hidup, bisa di modifikasi warna dan bunganya

juga berfungsi sebagai filter debu untuk rumah kita.Selain itu tanaman ini tidak terlalu besar dan

akarnya pun tidak merusak pagar atau tembok rumah karena akarnya yg lembut tapi kuat.

Kalau halamannya lumayan besar, menurut saya pohon palem sangat bagus dan dapat membuat

kesan indah/asri.

Untuk tanaman kecil lainnya, banyak sekali yang bisa ditanam contoh : anggrek, mawar, melati,

alamanda, kembang sepatu, dll

2.Tanaman Peneduh

Pohon mangga gampang merawatnya, cocok untuk peneduh, dan tentunya bisa dinikmati buahnya.

Pohon peneduh menciptakan “iklim” mikro, sehingga angin yg masuk ke pekarangan dan ke dalam

rumah akan lebih sejuk karena telah mendapat bulir2 uap air, mangga adalah salah satu yg tajuk

pohonnya tepat sbg peneduh.

3.Tanaman Penyerap Racun

Tanaman hias dan bunga yang memiliki fungsi sebagai penyerap racun antara lain: lidah mertua,

krisan, lidah buaya, sansiviera, andong, aglonema, beringin. Bahkan lidah mertua mampu menyerap

logam berat seperti timbal yang paling berbahaya yang ada di udara.

Jenis aglonema sangat cocok ditanam di sekitar rumah bagi perokok karena segala jenis aglonema,

selain mampu menyerap CO2 juga bisa menyerap nikotin dengan baik.

4.Tanaman Penolak Nyamuk (udah ogud bahas di forum kesehatan)

Page 7: Perawatan Tamanamn Hias

Tanaman yang berfungsi sebagai hiasan sekaligus penolak nyamuk, antara lain, selasih, tahi kotok,

suren, zodia, geranium, rosemary dan tembelekan. Yang bisa dijadikan anti nyamuk oles alami

misalnya, kenanga, lavender dan catnip.

Nyamuk tidak menyukai beberapa jenis tanaman tersebut karena mengeluarkan senyawa yang tidak

disukai bahkan bisa mematikan nyamuk.

”Makin banyak menanam tanaman hias penangkal nyamuk di halaman dan taman rumah, makin kecil

ketergantungan kita terhadap obat nyamuk berbahan kimia”.