Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERBANDINGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DAN IPS KELAS V DI SDN 41 AMPENAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
SAFARIAH
NIM.151.139.157
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
ii
PERBANDINGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA DAN IPS KELAS V DI SDN 41 AMPENAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SAFARIAH
NIM: 151.139.157
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Safariah, NIM : 151.139.157 dengan judul “ Perbandingan Minat Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa dan Ips Kelas V Di SDN 41 Ampenan Tahun
Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal 12 Desember 2017
iii
iv
Mataram, 7 Desember 2017
Hal :Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
DiMataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melalukan bimbingan, arahan dan
koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama Mahasiswa : Safariah
NIM : 15.1.13.9.157
Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : “Perbandingan Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPAdan IPS Kelas V DI SDN 41
AmpenanTahunPelajaran 2106/2017”
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Olehkarenaitu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segeradi munaqasyahkan.
Wassalamualikum, Wr.Wb.
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Safariah
Nim : 151. 139. 157
Jurusan : PGMI
Fakultas :Tarbiyah dan Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul:“Perbandingan Minat Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dan IPS Kelas V Di SDN 41 Ampenan Tahun
Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti
melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah
ditentukan oleh lembaga.
Mataram, 12 Desember 2017
Yang menyatakan
Safariah
151 139 157
v
vi
vi
vii
MOTTO
Artinya
“ sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain, dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Al-Insyirah 6-8)1
1 Departeman Agama RI. QS dan Terjemahanya. Al-Jumanatul Ali (Jakarta:CV J-ART,
2005)
vii
viii
PERSEMBAHAN :
“Kupersembahkan skripsi ini kepada ,Ayahandaku Jalaludindan ibuku Rahil yang tercinta dengan penuh kasih sayangnya mendidik dan membimbingku serta telah berusaha sekuat tenaga dan penuh ikhlas berdo’a untuk keberhasilan anakda, salam hormat dan baktiku selalu “
viii
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat, taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Shalawat dan salam senatiasa pula diperuntukkan ke hadapan junjungan
alam baginda Rasulullah Muhammad SAW, dengan penuh semangat dan ikhlas
berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga dapat
membimbing umat manusia menuju kemaslahatan, keimanan dan keselamatan,
baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Selanjutnya di dalam penulisan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan-bantuan para pihak, baik moril maupun material langsung maupun tidak
langsung, karena itulah penulis sampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-
tingginya disampaikan kepada kepada:
1. Bapak Drs.H.Baihaqi, M.Pd sebagai pebimbing I dan Hery Rahmat, M.Hum.
sebagai pembimbing ke II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan
dorongan tanpa bosan, dan telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan kepada peneliti.
2. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan.
3. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram dan seluruh karyawan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN
ix
x
Mataram yang telah banyak memberikan dukungan kepada peneliti selama
proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Mataram yang
telah banyak memberikan sumbangsih pikiran selama di bangku kuliah,
sehingga peneliti bisa meraih sebagian dari cita-citanya.
5. Dr.H. Mutawali, M.Ag. selaku rektor UIN Mataram yang telah memberi
tempat bagi peneliti untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan
peringatan.
6. Bapak Anwar S.Pd, selaku Kepala sekolah SDN 41 Ampenan, seluruh tenaga
pengajar, staf, serta tenaga TU yang telah memberikan izin untuk meneliti.
7. Almamaterku tercinta UIN Mataram
Mengingat kekurangan dan keterbatasan, maka peneliti menyadari adanya
kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan maupun materinya. Oleh karena itu,
masukan dari pembaca sangat peneliti harapkan demi perbaikan pada masa-masa
mendatang. Akhirnya, kepada-Mu Illahi Robbi kami mohon taufiq, hidayah serta
inayah-Mu. Amin.
Mataram, 13 Juli 2017
Peneliti
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN .............................................................................................. vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAUHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ...................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6
D. Definisi Operasional....................................................................... 7
BAB II MINAT BELAJAR IPA DAN IPS
A. Minat belajar ................................................................................. 11
1. Pengertian Minat Belajar ........................................................... 11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ..................... 13
3. Indikator Minat Belajar ............................................................. 20
B. Pembelajaran IPA ........................................................................... 22
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ......................................... 22
2. Tujuan Mata Pelajaran IPA ...................................................... 23
3. Ruang Lingkup Kajian IPA ...................................................... 23
C. Pembelajaran IPS ........................................................................... 24
1. Pengertian Pembelajaran IPS ................................................... 24
xi
xii
2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ....................... 25
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................... 29
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 31
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 32
E. Desain Penelitian .......................................................................... 33
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 34
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian .......................................................... 43
B. Hasil Penelitian………………………………………………….. 49
C. Pembahasan .................................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Nilai Rata-rata siswa 5
Tabel 3.1: Data Siswa 30
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Angket 34
Tabel 4.1: Keadaan Gedung dan Sarana SDN 41 Ampenan 44
Tabel 4.2: Keadaan Siswa SDN 41 Ampenan 45
Tabel 4.3: Data Pendidik SDN 41 Ampenan 47
Tabel 4.4: Validitas Angket Minat IPA 50
Tabel 4.5: Validitas Angket Minat IPS 50
Tabel 4.6: Uji Normalitas Angket Minat IPA 52
Tabel 4.7: Uji Normalitas Angket Minat IPS 53
Tabel 4.8: Uji Homogenitas 54
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Angket
Lampiran 2: Validitas Angket Minat IPA
Lampiran 3: Vliditas Angket Minat IPS
Lampiran 4: Tabulasi Data Hasil Minat IPA
Lampiran 5: Uji Normlitas Minat IPA
Lampiran 6: Tabulasi Data Minat IPS
Lampiran 7: Uji Normalitas Minat IPS
Lampiran 8: Uji Homogenitas
Lampiran 9: Hasil Angket Minat IPA
Lampiran 10: Hasil Angket Minat IPS
Lampiran 11: Uji Hipotesis
Lampiran 12: Struktur Organisasi SDN 41 Ampenan
xiv
xv
PERBANDINGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPA DAN IPS KELAS V DI SDN 41 AMPENAN TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Oleh:
Safariah
NIM: 151.139.157
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbandingan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausal komparatif.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 41 Ampenan yang
berjumlah 24 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengetahui perbandingan
minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS menggunakan angket.
Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji validitas, uji normalitas,
uji homogenitas sedangkan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil analisis data dari hasil perhitungan menggunakan rumus
uji t diperoleh t hitung = 4,57 taraf signifikansi (𝛼)= 0,05, dengan derajat
kebebasan (dk) = n + n - 2= 24 + 24 – 2 = 46 maka t tabel = 2,011 dengan
demikian t hitung≥ t tabel pada tarap signifikan 5% sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Berdasarkan hasil analisa data peneiti dapat menyimpulkan bahwa ada
perbandingan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di
SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata kunci : minat belajar, mata pelajaran IPA dan IPS
1 2
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadianya sesuai dengan nilai- nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembanganya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.2
Pendidikan juga merupakan salah satu kunci untuk mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM), antara pendidikan dan perkembangan
masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain, kemajuan suatu masyarakat
dan suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sector pendidikan dalam
menyipkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Sumber daya manusia bangsa Indonesia ke depan tidak terlepas dari
fungsi pendidikan nasional.
Dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system
pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Sistem Pendiikan Nasional harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu
serta relefansi dan efisiensi manajemen untuk menghadapi tantangan sesuai
2 Hasbullah,dasar-dasar ilmu pendidikan (Jakarta:PT Raja Grapindo Persada),h.1
1
2
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan.3
Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupanya juga
menempatkan tujuan sebagai suatu yang hendak dicapai. Dalam undang-
undang No 20 Tahun 2003 secara jelas disebutkan tujuan Pendidikan Nasional
yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.4
Dalam mewujudkan pendidikan Nasional sebagai upaya pendekatan
pembelajaran, maka Guru dalam pelaksanaan pembelajaran dapat memilih dan
mampu mengetahui cara mengajar atau teknik mengajar yang sesuai dengan
keadaan siswa sehingga tumbuh prestasi belajar pada diri siswa itu sendiri
atau dengan kata lain guru dapat menentukan teknik mengajar ( cara mengajar
) sesuai dengan kemampuanya, kekhasan bahan pelajaran, keadaan saran dan
keadaan siswa.
Jadi, disini peran suatu pendidikan dalam kehidupan masyarakat
sangatlah penting di karenakan supaya peserta didik siap dalam menghadapi
apapun yang akan mereka hadapi di masyarakat luas yaitu pada kehidupan
mereka. Melalui suatu proses pendidikan ini mereka belajar bagaimana
3undang-undang dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan (Direktorat jendral
pendidikan islam departemen agama RI,2006),h.5. 4 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta:Raja Wali Pers,2011),h.60.
3
menghadapi segala tantangan hidup yang sebenarnya dan mampu
menyesuaikan diri dengan segala keadaan yang ada di masyarakat luas.
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di SD memuat materi tentang pengetahuan
pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa SD. Siswa diharapkan
dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut
dalam kehidupan sehari-harinya.
IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan
secara langsung dalam masyarakat. Beberapa alasan pentingnya mata
pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak
dikemudian hari, bagian kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan
mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat membentuk
pribadi anak secara keseluruhan.
Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses
pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang
telah diungkapkan di atas keberhasilan proses pembelajaran di kelas termasuk
pada mata pelajaran IPA dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti
kegiatan tersebut.keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguatan materi serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan
penguasaan materi maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek
dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik
4
dan budaya). Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari
baik yang menimpa dirinya dan masyarakat.5
Minat merupakan kecendrungan untuk memusatkan perhatian terhadap
suatu obyek tertentu.Pada dasarnya setiap siswa memiliki minat yang berbeda-
beda pada setiap mata pelajaran.Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh
adanya pengaruh kepentingan pada diri individu tersebut.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di sekolah SDN
41 Ampenan dengan guru dan siswa terlihat ketika proses belajar mengajar
berlangsung peneliti melihat bahwa metode yang digunakan guru kurang
bervariasi, sehingga mengakibatkan siswanya merasa bosan dan rasa keingin
tahuan mereka kurang terhadap mata yang diajarkan oleh gurunya, karna
ketika proses pembelajaran berlangsung guru kurang mengkaitkan materi yang
diajarkan dengan kehidupan sehari-hari mereka, padahal yang kita ketahui
mata pelajaran IPA dan IPS itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
mereka. Hal ini terjadi karena kurangya minat atau rasa ketertarikan mereka
terhadap materi yang diajarkan. Kita lihat saja dari nilai rata-rata siswa kelas
V di SDN 41 Ampenan.6
5Trianto, Model Pembelajaran Terpadu:konsep, strategi dan implementasi dalam
kujrikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP),(Jakarta:Bumi Aksara,2010) 6Hasil Observasi awal di SDN 41 Ampenan, 2 Maret 2017
5
Tabel 1.1
Nilai rata-rata siswa semester 1 kelas V SDN 41 Ampenan tahun pelajaran
2016/2017.7
Kelas Jumlah
Siswa
Nilai Rata-
Rata
KKM Mata
Pelajaran
V 26 65 71 IPA
65 73 IPS
Berdasarkan tabel diatas bisa diketahui nilai rata-rata atau perbandingan
minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS, nilai rata-ratanya kurang
dari KKM , ini disebabkan karna dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal, faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri, jika dia kurang berminat terhadap materi yang diajarkan oleh gurunya
otomatis dia akan kurang memperhatikannya dan sebaliknya jika dia berminat
terhadap materi yang disampaikan oleh gurunya dia akan jauh lebih
memperhatikanya dan lebih memusatkan perhatianya terhadap materi yang
disampaikan. Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu,
faktor ekstern ini seperti keluarga, metode mengajar guru dan lain-lain.Salah
satu faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar siswa adalah metode
atau cara mengajar guru agar lebih bervariasi sehingga lebih menumbuhkan
minat belajar siswanya.8
Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud melakukan penelitian
tentang Perbandingan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dan IPS
Kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
7 Dokumentasi SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
8 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,(Jakarta: Rineka
Cipta,2010),h.60
6
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/ 2017?
2. Batasan Masalah
Batasan ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk membatasi penelitian
yang dibahas. Penelitian ini dibatasi pada masalah minat belajar siswa
pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan tahun
pelajaran 2016/2017.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas
V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/ 2017.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat
berguna sebagai bahan kajian untuk menumbuhkan minat belajar.
2) Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi peneliti berikutnya.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan menumbuhkanminat
belajar siswa.
7
2) Bagi Guru
Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didiknya.
3) Bagi Siswa
Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pengetahuan untuk lebih
mendorong minat belajarnya.
4) Bagi Peneliti
Dapat memperluas pengetahuan dan mendapatkan pengalaman baru
tentang bagaimana cara menumbuhkan minat belajar siswa dengan
cara mengunakan strategi pembelajaran yang beragam sehingga lebih
meningkatkan minat belajar siswanya.
D. Definisi Operasional
1. Pengertian minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
2. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
3. Pengertian IPS
IPS merupakan ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat-alat
8
pemenuhan kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Atau dengan kata lain
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan ilmu sosial.
E. Telaah Pustaka
Suatu karya ilmiah dipandang baik dan benar apabila hasil kajian atau
penelitian tersebur relepan dengan apa yang terjadi atau berkembang dalam
suatu sekolah terlebih-lebih dalam suatu masalah pendidikan pada siswa.
Karya ilmiah tersebut juga bukan merupakan hasil tiruan atau jiplakan dari
orang lain, melainkan ini harus merupakan temuan autentik peneliti.Adapun
penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan peneliti ini adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Aliansyah, yang berjudul “Perbandingan
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih antara Siswa Lulusan SD
dengan Siswa Lulusan MI di MTS Al-Istiqomah.9 Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbandingan minat belajar siswa antara lulusan SD dan MI pada
mata pelajaran fikih di MTS Al-Istiqomah.Adapun metode yang dipakai
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini
bahwa berminat atau tidaknya seorang siswa terhadap suatu pelajaran tidak
dilihat dari asal sekolahnya tetapi tergantung minat serta dorongan yang
diberikan guru yang bersangkutan. Perbedaannya penelitian Aliansyah dengan
penelitian ini adalah pada mata pelajaran dan tempat penelitianya.
9 Aliansyah,Perbandingan Minat Belajar SIswa Pada Mata Pelajaran Fikih Antara
Lulusan SD Dengansiswa Lulusan MI di MTS Al-Istiqomah,2012,h.35
9
Penelitian yang dilakukan oleh Salmah yang berjudul “Perbandingan
Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari SMP dan MTS pada bidang studi
Fikih kelas XI MAN Kandai Dua,Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.1 0
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran fikih.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini bahwa berprestasi
atau tidaknya siswa pada mata pelajaran agama bukan ditentukan dari mana
asal sekolahnya akan tetapi ditentukan oleh minat siswa itu terhadap mata
pelajaran agama. Perbandingan penelitian Salmah dengan penelitian ini adalah
tempat penelitian dan pada mata pelajarannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Deslianti Eka Putri yang berjudul
“Perbandingan Minat Belajar Antara Siswa Laki-Laki Dan Perempuan Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Lereng Kecamatan
Kuok Kabupaten Kampar”1 1 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbandingan minat belajar antara siswa laki-laki dan perempuan dalam mata
pelajaran akidah akhlak di madrasah ibtidaiyah lereng. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Hasil
penelitian ini bahwa antara siswa laki-laki dan perempuan memiliki minat
yang berbeda terhadap mata pelajaran akidah akhlak. Perbedaan penelitian
Tiara Deslianti Eka Putri dengan penelitian ini terletak pada tempat
penelitiannya, penelitian Tiara meneliti di Madrasah Ibtidaiyah Lereng
1 0 Salmah,Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Yang Berasal Dari SMPDan Mts Pada
Bidang Studi Fikih IX MAN Kandai,2011,h.30 1 1 Tiara Deslianti Eka Putri,Perbandingan Minat Belajar Antara Siswa Laki-Laki Dan
Perempuan Dalam Mata pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Lereng,2014,35
10
sedangkan penelitian ini meneliti di SDN 41 Ampenan, perbedaanya
penelitian Tiara dengan penelitian ini juga terletak pada mata pelajaranya,
penelitian Tiara meneliti pada mata pelajaran Akidah Akhlak sedangkan
penelitian ini meneliti pada mata pelajaran IPA dan IPS.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA dan HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Untuk mengetahui pengertian minat belajar dalam proses belajar
mengajar terlebih dahulu akan diuraikan berbagai pandangan mengenai
minat. Slameto, mengemukakan bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.1 2
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Crow and Crow mengatakan bahwa
minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang,benda,kegiatan,pengalaman
yang diransang oleh kegiatan itu sendiri.Sedangkan Holland dalam Djali
mengatakan, minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu .1 3
Selanjutnya Syah mengemukakan bahwa minat berarti kecendrungan
dan kegairahan yang tinggi atau atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.1 4Selanjutnya Hilgart, mengatakan minat adalah kecendrungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
1 2 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,(Jakarta, Rineka Cipta,
2010),h.180-181 1 3 Djaali,psikologi pendidikan,(Jakarta, Bumi Aksaea,2009),h.121-122 1 4 Muhibin Syah,Psikologi Belajar,(Jakarta,Raja Grapindo Persada,2010),h.152
11
12
Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang
disertai dengan rasa senang.1 5
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
suatu sikap atau bantuan dalam diri seseorang siswa, yang mampu
menggerakkan siswa sehingga dapat menjadi sebuah motivasi yang kuat
untuk mencapai sesuatu. Dan sebagai pendorong individu dimana
seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan
keinginan aktivitas tertentu.
Sedangkan Daryanto,mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamanya sebdiri dalam intraksi dengan lingkunganya.1 6
Selanjutnya menurut Syah, mengemukakan bahwa belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku indivuidu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan intraksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.1 7
Slameto mengemukakan bahwa belajar ialah suatu usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam
1 5 Daryanto, Belajar dan mengajar, (Bandung, Yrama Widya,2010),h.38 1 6 Daryanto, Belajar dan Mengajar,(Bandung, Yrama Widya,2010),h.2 1 7 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosdakarya,2004),h. 92
13
intraksi dengan lingkunganya.1 8Howard L. Kingskey mengatakan bahwa
belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas ) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan.1 9
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan atau perubahan karena adanya respon
terhadap suatu situasi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran.
Jadi menurut pendapat di atas minat belajar adalah suatu proses
dimana terjadinya perubahan tingkah laku yang ditimbulkan dan proses
perubahan tersebut diperoleh dari gejala perasaan senang terhadap
sesuatu yang dilakukan tersebut.
2. Faktor-Faktor Yang Maempegaruhi Minat Belajar
Terjadinya suatu kejadian atau peristiwa pada waktu tertentu pasti
ada yang melatar belakangi. Upaya seperti itulah gambaran awalnya ketika
kita akan berbicara tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belajar. Poerwadarminta mengatakan bahwa faktor adalah suatu hal
(keadaan, peristiwa, dan sebagainya) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi terjadinya sesuatu)2 0. Jadi faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar dapat diartikan sebagai suatu kejadian atau
unsur-unsur yang melatar belakangi terjadinya perbuatan belajar pada diri
seseorang.
1 8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta, Rineka
Cipta,2010),h.2 1 9 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 2002),h.13
2 0Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), h. 279.
14
Slameto,mengungkapkan secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu adanya faktor internal dan eksternal.
a. Faktor Intern
Faktor intern yaitu factor yang berasal dari dalam diri anak didik yang
dapat mempengaruhi minat belajarnya.
1) Faktor Jasmani
Faktor jasmani adalah faktor fisik yang dapat mempengaruhi minat
siswa di dalam belajar. Faktor tersebut berupa kesehatan tubuh dan
cacat tubuh yang dialaminya, kondisi tubuh yang sehat sangat
menentukan terhadap kualitas kegiatan anak, jika kondisi anak
pusing, maka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat
membutuhkan dukungan minat akan terganggu.
2) Faktor Psikologis
Faktor Psikologis adalah factor yang berasal dari dalam diri siswa
yang dapat berpengaruh terhadap minat belajarnya.
3) Faktor Kelelahan
Faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadidua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani (bersifat psikis).2 1
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
2 1Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta, Rineka
Cipta,2010),h.54-55
15
sesuatu hilang.2 2Sedangkan Robert dalam Muhibin Syah,
mengatakan minat mempunyai ketergantunagan yang banyak pada
faktor-faktor internal berupa keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan.2 3
1) Motivasi
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang
terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan
(kebutuhan).2 4 Motivasi ada dua macam, motivasi intrinsik yang
berasal dari dalam diri individu dan faktor ektrinsik yang berasal
dari luar diri individu.
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah keadaan dari dalam diri siswa
sendiri yang mendorongnya melakukan tindakan belajar,
termasuk dalam motivasi intrinsic siswa adalah perasaan
menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang
bersangkutan.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah keadaan yang dating dari
luar diri individu siswa yang juga mendorongya untuk
melakukan kegiatan belajar.2 5
2 2 Ibid,h.59 2 3 Muhibin Syah, Psiklogi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosdakarya,2004),h.136 2 4 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara,2009),h.101 2 5 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosdakarya,2004),h.136-137
16
2) Kebutuhan
Maslow dalam bukunya Slameto menjelaskan bahwa
ada 7 jenjang kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu:
a) Kebutuhan fisiologis
Untuk dapat belajar yang efektif dan efisien, siswa harus
sehat, jangan sampai sakit yang dapat menggangu kerja otak
yang mengakibatkan terganggunyakondisi dan konsentrasi
siswa.
b) Kebutuhan Akan Keamanan
Siswa harus dapat menjaga keseimbangan emosi,
sehingga perasaan aman dapattercapai dan konsentrasi
pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin
dipelajari.
c) Kebutuhan Akan Kebersamaan
Keinginan untuk diakui sama dengan orang lain
merupakan primer yang harus dipenuhi,belajar bersama
dengan kawan-kawan lain dapat meningkatkan pengetahuan
dan ketajaman berpikir siswa, untuk itu diperlukan cara
berpikir yang terbuka, kerjasama, memilih materi yang tepat,
dan ditunjang dengan media yang relevan dengan materi.
d) Kebutuhan Akan Status
Didalam belajar diperlukan sifat optimis, percata akan
kemampuan diri dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikan
tugasnya dengan baik, seorang siswa harus yakin bahwa apa
17
yang sipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan
banyak gunanya bagi dirinya.
e) Kebutuhan Akan Akualisasi Diri
Tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan
yang dicita-citakan,siswa haeus yakin bahwa dengan belajar
yang baikakan dapat membantu tercapainya cita-cita yang
diinginkan.
f) Kebutuhan Untuk Mengetahui Dan Mengerti
Orang yang belajar tentunya akan dapat memuaskan rasa
ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk
mengerti sesuatu, hanya melalui belajarlah upaya pemenuhan
kebutuhan ini dapat terwujud.
g) Kebutuhan Estetik
Kebutuhan estetik yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan
sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan
kelengkapan dari suatu tindakan.hal ini akan mungkin
terpenuhi jika siswa belajar yang tak henti-hentinya tidak
hanya selama dipendidikan formal saja tetapi juga setelah
selesai bekerja,berkeluarga, serta berperan dalam
masyaarakat.2 6
Dengan demikian akan memunculkan minat belajar
mereka sesuai dengan kebutuhannya, karena minat akan
2 6 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta, Rineka
Cipta,2010),h.74-75
18
mampu mengoptimalkan kegiatan belajar siswa. Oleh karena
itu minat merupakan penunjang bagi siswa dalam belajarnya.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstren adalah factor yang berasal dari luar individu
yang mempengaruhi minat belajar siswa,factor eksternal tersebut
diantaranya.
1) Lingkungan Keluarga
a) Orang Tua
Peran orang tua besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya, cara orang tua mendidik sangat berpengaruh terhadap
belajarnya.
b) Suasana Rumah
Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak akan
memberi ketenangan kepada anak yang belajar, agar anak dapat
belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang
tenang dan tentram sehingga minat belajar siswa dapat tumbuh
dirumah maupun sekolah.
c) Keadaan Ekonomi Keluarga
Dalam kegiatan belajar seorang anak harus disediakan
tempat yang kondusif untuk membantu proses belajarnya di
rumah. Apabila keadaan keluarga tidak memungkinkan untuk
memenuhinya maka kondisi ini dapat menghambat anak dalam
belajarnya.
19
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu factor dalam
menyebkan hambatan belajar anak factor tersebut diantaranya.
a) Intraksi Guru Dan Murid
Guru yang kurang berintraksi dengan siswa secara
akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancer
dan akan mempengaruhi minat belajar siswa, karena apabila
interaksi guru dan murid kurang baik atau menoton dapat juga
menjadi salah satu penyebab rendahnya minat bagi siswa.
b) Metode Mengajar
Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah
saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasip dan hanya
mencatat saja. Hal seperti itu memang sering terjadi dan inilah
yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat belajar siswa.
c) Hubungan Antar Murid
Cara guru mengajar yang kurang bijaksana dan tidak
pernah mengadakan pendekatan dengan murid bisa menghambat
proses intraksi belajar-mengajar di dalam kelas, karena guru
tidak pernah mengetahui bahwa di dalam kelas itu terdapat
kelompok atau group dimana yang satu dengan yang lainnya
saling bersaing secara tidak konstruktif, malah saling mengejek
sehingga kondisi tersebut rentan dengan perkelahian.
Dengan demikian guru seharusnya lebih
memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar dengan
20
tujuan setiap siswa bersemangat di dalam mengikuti
pelajarannya.
3) Lingkungan Masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajarbelajar siswa
diantaranya adalah :
a) Media Massa
Media massa dapat menjadi factor penghambat belajar,
contohnya bioskop,radio,TV,surat kabar,, majalah. Apabila siswa
lebih menonton hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya
mendengarkan musik maka siswa akan terganggu dalam
melakukan aktivitas belajarnya.
b) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik
dan pembinaan pergaulan serta pengawasan dari orang tua dan
pendidik harus bijaksana.2 7
3. Indikator Minat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia indicator adalah alat
pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan,
kaitanya dengan minat siswa maka indikator adalah sebagai alat pemantau
yang dapat memberikan petunjuk kearah minat. Ada beberapa indikator
2 7 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta,2010
21
siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dpat dikenali melalui
proses belajar di kelas maupun di rumah.
a. Perasaan senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pelajaran sejarah kebudayaan islam misalnya, maka ia harus terus
mempelajari ilmu yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan islam,
sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang
tersebut.
b. Perhatian dalam belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah indicator minat, perhatian
merupakan konsentrasi atau akyivitas jiwa kita terhadap pengamatan,
pengertian dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari
pada itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka
dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut.
c. Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik
Tidak semua siswa menyukai sustu bidang studi pelajaran larna
factor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap
bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas,
bahan pelajaran yang menarik.
d. Manfaat dan fungsi mata pelajaran
Selain dengan adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan
juga bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan
22
fungsi pelajaran yang merupakan salah satu indicator minat, karena
setiap pelajaran mempunyai manfaat dan fungsinya.2 8
4. Pembelajaran IPA
a. Pengertian ilmu pengetahuan alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah.2 9
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa inggris
“science”. Kata science sendiri berasal dari bahasa latin
“scientia”yang berarti saia tahu.”science” terdiri dari social sciences (
ilmu pengetahuan sosial) dan natural science ( ilmu pengetahuan
alam).
2 8 www.wawasanpendidikan.com/2015/10/pengertin aspek indikator dan
manfaat serta faktor yang mempengaruhi minat belajar.html 2 9http://www.pmat.borneo.ac.id/wp-content/pembelajaran IPA.FDF
23
IPA mempelajari alam semesta, benda- benda yang ada
dipermukaan bumi di dalam perut bumi dan diluar angkasa, baik yang
dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati oleh indera. 3 0
b. Tujuan Mata Pelajaran IPA
Adapun tujuan pembelajaran IPA di SD/MI. sebagaimana
dikutip oleh mansur muslich.
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
4) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTS.
5) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.3 1
c. Ruang Lingkup Kajian IPA
3 0Trianto,Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta:Bumi Aksara,2012),h.136. 3 1 Mansur Muslih,KTSP (Tingkat Satuan Pendidikan ,Pemahaman dan
Pengembangan(Jakarta:Bumi Aksara ,2007),h.107.
24
Ruang lingkup kajian IPA di SD/MI secara umum ada dua
aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep.
1) Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyedikan, berkomunikasi
ilmiah, sikap, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, dan
nilai ilmiah.
2) Lingkup pemahaman konsep dalam kurikulum KTSP relatif sama
jika dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang
terdapat dalam kurikulum KTSP antara lain:
a) Makhuk hidup dan beserta proses kehidupannya, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinnya dengan lingkungan, serta
kesehatan.
b) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunannya meliputi: cair,
padat dan gas.
c) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan
benda-benda langit lainnya.3 2
5. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara
3 2http://www.pmat.borneo.ac.id/wp-content/pembelajaran IPA.FDF
25
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.3 3
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan proses perubahan prilaku yang dialami
individu melalui pengalaman atau kejadian yang terjadi pada individu
itu sendiri untuk meningkatkan proses berpikir dalam pembelajaran.
Sedangkan IPS merupakan ilmu yang mempelajari usaha-usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan
alat-alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Atau dengan
kata lain Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial.3 4
Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah , mulai dari jenjang pendidikkan dasar sampai
kependidikan menengah atas,pemberian mata pelajaran IPS
dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan
keterampilan praktis, agar mereka dapat menelaah,mempelajari dan
mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada disekitar
mereka.3 5
Dari beberapa uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
3 3Surya Muhammad, Psiikologi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung: Pustaka Bani
Quraisy,2004), h.7. 3 4 Fajar Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS (Bandung, Rosdakarya, 2004), h. 110.
Syarifudi Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi (Ciputat,Quantum Teaching,2005),h.22.
26
mengkaji tentang peristiwa-peristiwa sosial yang berkaitan dengan
prilaku dan tindakan manusia guna memenuhi kebutuhannya sehari-
hari.
b. Tujuan Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
Mengenai tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan IPS)
para ahli sering mengaitkan dengan berbagai sudut kepentingan dan
penekanan dari program tersebut, sebagaimana salah satu pendapat
dari Gross yang dikutip dalam buku cooperative learning yang
menyatakan bahwa “tujuan pendidikan IPS adalah untuk
mempersiapkan mahasiswa menjadi warga Negara yang baik dalam
kehidupannya di masyarakat. 3 6
Pada dasarnya tujuan dari dari pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.3 7
Secara princi, Mutakin merumuskan tujuan pembelajaran IPS
disekolah, sebagai berikut:
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkunganya melalui pemahaman terhdap nilai-nilai sejarah dan
kebudayan masyarakat.
3 6Etin & Raharjo, Cooperative Learning (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),h.14. 3 7Ibid.h.15
27
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar atau mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakn untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang dimasyarakat .
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.3 8
Berdasarkan berbagai penjelasan tentang tujuan pembelajaran IPS
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD/MI
bertujuan untuk membentuk peserta didik yang memiliki keterampilan
yang berguna bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun Negara dan
memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
3 8 Ahmad Susanto,Teori belajar,h.145-146
28
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.3 9Berdasarkan pendapat di atas, yang dimaksud dengan hipotesis
dalam penelitian ini adalah dugaan sementara atau pernyataan sementara
yang harus diuji kebenarannya. Hipotesis penelitian ini ada 2 yakni:
1. Hipotesis kerja atau hipotesis alternative (Ha) = ada perbedaan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41
Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
2.Hipotesis nihol (Ho)= tidak ada perbedaan minat belajar siswa pada mata
pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Hipotesis Alternatif (Ha)
yang berbunyi sebagai berikut: “terdapat perbedaan minat belajar siswa pada
mata pelajaran IPA & IPS Kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017.
3 9 Sugiyono,metode penelitian kuantitatif kualitatif da
R&D,(Bandung:Alfabeta,2014).h.64
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti membuat rancangan
penelitian (desagin). Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan
yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancang-ancang kegiatan yang akan
dilaksanakan.4 0 Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
penelitian kuantitatif.
Desain Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data mengggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah
ditetapkan.4 1
Pendekatan kuantitatif bertumpu pada pengumpulan data berupa angka
hasil pengukuran terhadap perbandingan minat belajar siswa pada mata
pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/
4 0 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatanpraktik, (jakarta:PT Rineka Cipta, 2013), h.90
4 1 Ibid.h. 8
30
2017. Karena data yang terkumpul harus diolah secara sistematis agar dapat
ditafsirkan dengan baik. Dengan data kuantitatif dengan penyajiannya dalam
bentuk angka sepintas lebih mudah untuk diketahui bagaimana perbandingan
minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS. Berdasarkan peroses
penelitian kuantitatif yang telah diuaraikan di atas, maka tampak bahwa
peroses penelitian kuantitatif bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas,
mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data,
analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan “ Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.”4 2 Sedangkan menurut Sugiyono
mengatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.4 3
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa populasi
adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah
keseluruhansiswa kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas I-VI DI SDN 41 Ampenan
Kelas L P Jumlah
I 26 18 44
4 2 Suharsimi, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta,2006),h.130.
4 3 Sugiono, Metode Penelitian (Bandung:Alfabeta,2014),h.80.
31
II 12 20 32
III 14 25 39
IV 18 18 36
V 15 11 26
VI 12 12 24
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah data siswa dari
kelas I-VI keseluruhanya berjumlah 201. Dimana kelas I berjumlah 44
siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan,
kelas II berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan dan 20
orang siswa perempuan, kelas III berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 14
siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan, kelas IV berjumlah 36
siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan,
kelas V berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan
11 orang siswa perempuan sedangkan kelas VI berjumlah 24 siswa yang
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.4 4 Jadi yang diambil menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017. Peneliti mengambil kelas V sebagai sampelnya dikarenakan
siswa kelas V memiiki populasi yang tidak terlalu banayak. Suharsimi
mengatakan “apabila seserang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi.4 5
4 4 Ibid,h. 81
4 5 Suharsimi, Prosedur Penelitian(Jakarta:Rineka Cipta,2006),h.130.
32
Karena peneliti ingin meneliti semua siswa kelas V yang berjumlah
26 di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017 , maka penelitian
yang dilakukan tergolong penelitian populasi.
C. Waktu Dan Tempat Penelitian
1.Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun ajaran semester genap
2016/2017. Adapun untuk pengambilan data tentang minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran ipa dan ips kelas V serta data sekolah
dilaksanakan mulai tanggal 10 juni sampai tanggal 15 juni 2017.
2.Tempat Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian di laksanakan di SDN 41 Ampenan,
Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Jl. Banda
Seraya Jempong Timur. Gedung sekolah SDN 41 Ampenan di bangun
atas tanah seluas 1,5 Are. Tanah sendiri yang dibeli dari salah satu
masyarakat setempat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Sawah milik bapak H. Muhammad Yamani
b. Sebelah Timur : Sawah milik bapak H. Muhammad Yamani
c. Sebelah Selatan : Pemukiman Penduduk Jempong Timur
d. Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk Jempong Timur
D. Variabel Penelitian
Menurut klinger dalam sugiyono, variabel adalah konstruk atau
sifat akan dipelajari. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
33
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.4 6
Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain
maka variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel devenden atau terikat.
2. Variabel Dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yang menjadi titik tolak perbedaan.
a. Variabel bebas (Indevenden) adalah mata pelajaran ipa dan ips
b. Variabel terikat (dependen) adalah minat belajar.
E. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain yang digunakan oleh peneliti adalah
desain yang bersifat kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kausal komparatif. Kata komparasi dalam bahasa inggris
comparation, yaitu perbandingan.4 7 Penelitian komparasional pada pokoknya
adalah penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan
tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik
4 6 Sugiono, Metode Penelitia,h.38 4 7 Sugiono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung:Alfabeta,2011).h.3
34
terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.
Dapat juga dilaksanakan dengan maksud untuk membandingkan kesamaan
pandangan dan perubahan pandangan orang.
Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini bertumpu pada
pengumpulan data berupa angka hasil pengukuran terhadap perbandingan
minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41
Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. Karena itu data yang terkumpul harus
diolah secara statistik agar dapat ditafsirkan dengan baik.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena disebut variabel penelitian.4 8
Dari pendapat ahli di atas tentang pengertian instrumen penelitian.
maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian adalah suatu alat bantu
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan
pengukuran variabel- variabel yang akan diteliti. Dengan cara ini peneliti
dapat mendapatkan data yang obyektif untuk mengetahui perbandingan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner (Angket)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
4 8 Ibid.h.102
35
kepada responden untuk dijawabnya. Jenis angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tertutup dimana dalam setiap angket tersebut
lebih dahulu disiapkan jawabanya, sehingga responden tinggal memilih
jawaban yang sudah disediakan. Jumlah angket dalam penelitian ini adalah
20 soal.
Dalam penelitian ini, instrumen pada angket terdiri atas lima kategori
yang digunakan dalam memberikan kriteria. Kelima kategori tersebut
adalah: sangat setuju mendapat skor 5, setuju mendapat skor 4, ragu-ragu
mendapat skor 3, tidak setuju mendapat skor 2 dan sangat tidak setuju
mendapat skor 1.
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket
No Variabel Indikator No item
1 Minat belajar IPA 1. Memiliki perasaan
senang terhadap
pelajaran IPA.
2. Memberi perhatian saat
belajar IPA.
3. Merasa puas dengan
hasil belajar IPA.
4. Memiliki keberanian
bertanya.
5. Memiliki manfaat
11,12,17
13,15,16
14,19
20
18
2 Minat belajar IPS 1. Memiliki perasaan
senang terhadap
pelajaran IPS.
2. Memberi perhatian saat
belajar IPS.
3. Merasa puas dengan
hasil belajar IPS.
4. Memiliki keberanian
bertanya.
5. Memiliki manfaat
1,2,7
3,5,6
4,9
10
8\
2. Dokumentasi
36
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.4 9 Dari pendapat di atas dapat
diketahui bahwa dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat
catatan- catatan yang sudah disediakan, sehingga peneliti dengan mudah
mendapatkan informasi dari data tersebut.
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
berbentuk dokumentasi, yakni:
1) Struktur organisasi SDN 41 Ampenan.
2) Data Guru SDN 41 Ampenan.
3) Keadaan sarana dan prasarana SDN 41 Ampenan.
4) Visi dan Misi SDN 41 Ampenan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data dipandang sebagai
suatu keharusan bagi seorang peneliti untuk memperloleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
diberikan kepada responden untuk dijawab.5 0Berdasarkan pengertian
tersebut di atas bahwa angket merupakan sejumlah pertanyaan sebagai
alat pengumpullan data yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
4 9 Ibid.h 231
5 0 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi,(Bandung, Alfabeta,2013),h.192
37
responden tentang sesuatu yg diketahuinya atau telah dilakukannya.
Dalam hal ini, daftar pertanyaan yang dimaksud adalah angket.
Jadi data yang ingin dihimpun dengan melalui metode ini adalah
menyebarkan angket kepada siswa kelas V tentang minat belajar pada
mata pelajaran IPA dan IPS.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data dari angket adalah:
a) Membuat kisi-kisi penelitian
Penyusunan kisi-kisi penelitian ini sangat penting karena
kisi-kisi penelitian disusun sebagai acuan untuk menyusun alat
pengumpul data. Kisi-kisi penelitian ini meliputi judul, tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian, data yang aan dikumpulkan,
indikator dan item.
b) Menyusun item
Item atau pertanyaan dalam angket merupakan penjbaran dari
indikator-indikator yang kemudian dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
c) Uji coba
Sebelum angket secara masal disebarkan, penulis terlebih
dahulu mencobakan beberapa lembar angket kepada responden
dengan maksud mengetahui apakah angket tersebut sudah
layak untuk disebar atau masih ada kekurangan baik dari segi
penggunaan bahasa, maksud dan tujuannya bahkan untuk
38
mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan responden
daam pengisian angket tersebut.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
noyulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.5 1 Dari pendapat di atas
dapat diketahui bahwa dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
melihat catatan- catatan yang sudah disediakan, sehingga peneliti dengan
mudah mendapatkan informasi dari data tersebut.
Adapun langkah-langkah dokumentasi adalah:
a. Observasi Awal
Peneliti melakuakan observasi awal ke SDN 41 Ampenan
b. Izin penelitian
Peneliti meminta Izin kepada pihak sekolah untuk melakukan
penelitian.
c. Menentukan waktu Penelitian, setelah mendapatkan izin
untuk meneliti peneliti meminta fail yang berupa data-data
dari sekolah yang berupa data siswa, guru, visi dan misi, serta
struktur organisasi SDN 41 Ampenan.
H. Teknik Analisis Data
5 1Suharsimi,prosedur penelitian.h.231
39
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.5 2
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis yang diajukan, maka
dilakukan analisis data penelitian. adapun tekhnik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Uji persyaratan analisis.
a. Uji validditas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji
validitas digunkan rumus sebagai berikut:
Rhitung= n ∑ = 1 𝑥𝑖𝑦𝑖 −𝑛𝑖 ∑ = 1 𝑥𝑖 ∑ = 1 𝑦𝑖𝑛
𝑖𝑛𝑖
√(𝑛 ∑ = 1𝑥𝑖2 – (∑ = 1𝑥𝑖 )²) ( 𝑛 ∑ = 1𝑦𝑖
2 – ( 𝑛𝑖 ∑ = 1𝑦𝑖
𝑛𝑖
𝑛𝑖
𝑛𝑖 )²)
Dengan ketentuanjika rhitung > rtabel maka data valid,
sedangkanjika rhitung < rtabel maka data tidak valid.
b. Uji Normalitas
5 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta,2010),h.333
40
Pengujian normalitas data dimaksud untuk mengetahui apakah data
yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu
digunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut:
Rumus5 3
(𝑥2) = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
Dengan kriteria pengujian normalitasnya sebagai berikut :
Jika x2hitng > x
2tabel = Data berdistribusi normal
Jika x2hitung < x
2tabel = Data tidak berdistribusi normal
c. Uji homogenitas
Dalam uji homogenitas itu yang dianalisis adalah hasil angket
yang disebarkan kepada siswa. Pengujian homogenitas varian
digunakan uji f dengan rumus sebagai berikut:
Rumus5 4
F= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika Fhitng > Ftabel, tidak homogen.
Jika Fhitung < Ftabel, homogen.
5 3 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika ( Bandung: Alfabeta. 2014).h.190 5 4 Ibid.h.186
41
d. Uji hipotesis
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya dan mengambil kesimpulan, metode analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus t test dalam
bentuk separated varians.
Rumus :
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
√S1
2
n1+
S22
n2
separated varians.5 5
Keterangan:
𝑋1 = Nilai rata-rata sampel ke-1.
𝑋2 = Nilai rata-rata sampel ke-2.
𝑆12 = Varians sampel ke-1.
𝑆21 = Varians sampel ke-2.
𝑛1 = Jumlah sampel ke-1.
𝑛1 = Jumlah sampel ke-2.
5 5 Ibid.h.214
42
Ha= Ada perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan
IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
H0= Tidak Ada perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dan IPS di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jika thitung ≥ ttabel , Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung ≤ ttabel , Ho diterima dan Ha ditolak
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 5 6
a. Profil sekolah
Nama sekolah adalah SDN 41 Ampenan, nama kepala sekolahnya
yaitu bapak Anwar, S.Pd, yang mana pada taggal 16 juli 1983 mulai di
operasionalkan, sekolah ini berdiri di tanah milik sendiri, dengan
tegangan atau daya listrik sebesar 220 V atau 900 watt, dengan no NSS
yaitu 101236001043, dan nomor NPSN yaitu 50204385, dengan kode
pos yaitu 83116, yang mana jenjang sekolahnya adalah SD dan
berstatus Negri, alamat sekolah di Jalan Banda Seraya Jempong Timur,
Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kabutan Atau Kota
Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
b. Letak geografis
Letak geografis/bangunan gedung SDN Karang Jangkong
kecamatan Pringgarata adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Sawah milik bapak H. Muhammad Yamani
Sebelah Timur : Sawah milik bapak H. Muhammad Yamani
Sebelah Selatan : Pemukiman Penduduk Jempong Timur
Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk Jempong Timur
5 6 Dokumentasi SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
44
c. Visi dan Misi SDN 41 Ampenan
1) Visi
“Terwujudnya sekolah yang disiplin, maju, bersih, agamis, terdidik,
berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani.”
2) Misi
- Meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Mengupayakan
melengkapi kekurangan fasilitas belajar mengajar yang di alami
guru kelas dan guru mata pelajaran dalam rangka memenuhi
standar minimal tuntutan kurikulum dalam penyelenggaraan
proses belajar mengajar yang baik. Mengupayakan tanaga guru
yang profesional, berdisiplin, berdedikasi tinggi agar dapat
menciptakan Proses belajar mengajar yang bermutu dan berdaya
serap yang optimal bagi siswa. Memberikan motivasi/semangat
dan penghargaan dan perlindungan bagi guru berupa material
maupun spiritual agar mereka senantiasa siap dalam menghadapi
tugas dengan ikhlas, tenang, aman dan baik. Menciptakan kondisi
sekolah yang baik dan disiplin.5 7
d. Keadaan Gedung dan Sarana SDN 41 Ampenan
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar tentunya
diperlukan gedung dan sarana yang memadai, berikut peneliti sajikan
keadaan gedung di SDN 41 Ampenan.
5 7 Dokumentasi SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
45
Tabel 4.1
Keadaan gedung dan sarana SDN 41 Ampenan
No Bangunan/ruangan Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1. Gedung sekolah 2
2. Rumah dinas kepsek
3. Rumah dinas guru 2
4. Rumah dinas penjaga
5. Ruang belajar 5
6. Kantor sekolah 1
7. Perpustakaan 1
8. WC 4
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa keadaan bangunan gedung
sekolah berjumlah 2 dan kondisi bangunan keduanya masih baik dan
layak di gunakan, selanjutnya rumah dinas kesehatan masih dalam
kondisi baik, rumah dinas guru berjumlah 2 dan kondisi keduanya baik
dan masih layak di gunakan, rumah dinas penjaga kondisinya juga
masih baik, ruang belajar berjumlah 5 dan kondisi ke lima ruangan
belajarnya tersebut masih baik dan layak di gunakan, kantor sekolah
berjumlah 1 dan kondisinya masih baik, selanjutnya perpustakaanya
berjumlah 1 kondisinya masih baik dan masih layak dipergunakan dan
yang terakhir WC berjumlah 4 semuanya masih baik dan layak di
gunakan.
e. Struktur Organisasi SDN 41 Ampenan
46
Dalam suatu lembaga pendidikan struktur organisasi
mempunyai peran yang sangat penting. Pembentukan organisasi
bertujuan untuk menciptakan kesetabilan dalam hal pembagian tugas
agar masing-masing personal bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Adapun struktur
organisasi di SDN 41 Ampenan dapat dilihat pada lampiran ke 9.
f. Keadaan siswa-siswi SDN 41 Ampenan
Kehadiran siswa dalam sebuah lembaga pendidikan formal
merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat penting, karena
tanpa adanya siswa, maka kegiatan belajar mengajar tidak akan
berlangsung. Oleh karena itu kehadiran siswa dalam proses belajar
mengajar sangatlah penting. Berikut keadaan siswa/i SDN 41 Ampenan
dalam bentuk tabel.
Tabel 4.2
Keadaan siswa SDN 41 Ampenan
No
. Kelas
Jumlah Siswa Wali Kelas
Laki-laki Perempuan
1 I 26 18 Siti hadijah, S.Pd
2 II 12 20 Hidayatul ummi, S.Pd
3 III 14 25 I Made Mertaningsih
4 IV 18 18 Husniatun, S.Pd
5 V 15 11 Nur’aini, S.Pd
6 VI 12 12 Isnawati , S.Pd
Dari tabel keadaan siswa di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas
I berjumlah 44 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan, wali kelas dari siswa kelas 1 dipegang oleh ibuk Siti
47
Hadijah, S. Pd, kelas II berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 20 siswa perempuan, wali kels dari kelas II dipegang oleh
ibuk Hidayatul Ummi, S.Pd, kelas III berjumlah 39 siswa yang terdiri
dari 14 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan, wali kelas dari kelas
III dipegang oleh ibuk I Made Mertaningsih, kelas IV berjumlah 36
siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa prempuan, wali
kelas dari kelas IV dipegang oleh ibuk Husniatun, S.Pd, kelas V
berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan, wali kelas dari kelas V dipegang oleh ibuk Nur’aini, S.Pd,
kelas VI berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan, wali kelas dari kelas VI dipegang oleh ibuk
Isnawati, S.Pd.
g. Keadaan guru dan pegawai SDN 41 Ampenan
Keadaan guru dan pegawai dalam sebuah lembaga pendidikan
formal memiliki peranan yang sangat penting, dimana peran guru
dalam hal ini adalah selain sebagai pengajar juga sebagai pembimbing.
Oleh karena itu kehadiran guru tidak dapat tergantikan oleh siapapun
karena guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap
keberhasilan siswa-siswinya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Jadi tanpa adanya guru dalam proses kegiatan belajar mengajar
otomatis kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan baik sesuai
denga apa yang diharapkan.
48
Adapun keadaan guru di SDN 41 Ampenan dapat dilihat pada
tabel berikut:
49
Tabel 4.3
Data pendidik SDN 41 Ampenan
No Nama guru L/P Mata pelajaran Kelas
1. Anwar S.Pd L IPA IV, VI A
2. Hj.Siti Sapiani,
S.Pdi
P Guru Agama
Islam
I-VI
3. NI Wayan
Sukerani S.Pd
P Penjaskes I-VI
4. NI Made
Mertaningsih
P Guru Kelas III
5. Siti Hadijah S.Pd P Guru Kelas I
6. Isnawati S.Pd L Guru Kelas VI
7. Nur`aini S.Pd P Guru Kelas V
8. Hidayatul Ummi
S.Pd
P II
9. Yulia Khaerani,
S.Pd
P SBK I-VI
10 Husniatun, S.Pd P Mulok IV
11. Sri A.Md P Perpustakaan
Dari tabel data pendidik di atas dapat diketahui bahwa jumlah
tenaga pendidik di SDN 41 Ampenan berjumlah 11 orang yang terdiri
dari kepala sekolah, guru kelas dan guru perpustakaan.
50
1. Uji validitas instrument
Untuk mengumpulkan data, dibutuhkan instrumen atau alat yang
tepat supaya data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang baik. Dalam
penelitian instrumen mempunyai peranan yang sangat penting karena
kualitas data (berarti juga kualitas hasil penelitian) sangat
ditentukan/dipengaruhi oleh kualitas instrumen yang digunakan. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan pula, maka instrumen penelitian harus memenuhi kriteria
Validitas agar penggunaannya dalam suatu penelitian dapat menghasilkan
data/informasi yang akurat. Jadi instrumen yang valid merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji validitas dilaksanakan di SDN 41 Ampenan dengan jumlah
butir soal pada masing-masing variabel yaitu 10 butir soal dan di
sebarkan pada siwa berjumlah 24 siswa. Setelah peneliti melakukan uji
validitas dari butir soal pada masing-masing variabel peneliti memperoleh
soal yang valid. Berdasarkan perhitungan validitas instrumen angket yang
telah dilakukan maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 4.4
Uji validitas angket minat IPA
No. r hitung r table Keterangan
1. 0,994 0,388 Valid
2. 0,993 0,388 Valid
3. 0,996 0,388 Valid
4. 0,998 0,388 Valid
5. 0,997 0,388 Valid
6. 0,989 0,388 Valid
7. 0,998 0,388 Valid
8. 0,998 0,388 Valid
9. 0,997 0,388 Valid
10. 0,997 0,388 Valid
Tabel 4.5
Uji validitas angket minat IPS
No. r hitung r table Keterangan
1. 0,784 0,388 Valid
2. 0,421 0,388 Valid
3. 0,848 0,388 Valid
4. 0,473 0,388 Valid
5. 0,816 0,388 Valid
6. 0,404 0,388 Valid
7. 0,770 0,388 Valid
8. 0,567 0,388 Valid
9. 0,552 0,388 Valid
10. 0,896 0,388 Valid
Diketahui hasil rhitung dari angket minat IPA yang paling tinggi yaitu
0, 998 dan yang paling rendah adalah 0,993 , untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada (Lampiran 2) dan untuk hasil tertinggi r hitung
angket minat IPS siswa adalah 0, 896 dan nilai terendah adalah 0,
404, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran 3) sedangkan
nilai r tabel 0, 388 dengan taraf signifikan 5%, jadi dengan demikian
52
rhitung ≥ rtabel. Dengan demikian semua item soal dapat dikatakan valid
dan dapat digunakan untuk penelitian.
2. Uji normalitas
Sebelum uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t
dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas yang di ambil dari
data nilai hasil posttest siswa. Tujuan uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak.
Adapun langkah-langkah penghitungannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 50
Skor terkecil = 10
b. Menetukan rentangan
R = 50 – 10 = 40
c. Menentukan banyak kelas
Bk = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 18
= 5,5 dibulatkan menjadi 6
d. Menentukan panjang kelas
I = 𝑅
𝐵𝐾 =
40
6 = 6.66 ≈ 7
53
Tabel 4.6
Uji normalitas Angket Minat IPA
KELAS INTERVAL
BATAS KELAS
Z BATAS KELAS
LUAS Z TABEL
Ei Oi ((Oi-Ei)^2))/Ei
9.5 -2.21 0.4887 4.726169 1.09
10-15 7
15.5 -1.70 0.4555 4.25291 1.77
16-21 7
21.5 -1.12 0.3686 3.226605 0.97
22-27 5
27.5 -0.55 0.2088 1.941727 1.94
28-33 0
33.5 0.02 0.008 1.02575 0.93
34-39 2
39.5 0.60 0.2257 2.048867 0.44
40-50 3
50.5 1.65
Chi hitung 7.15
Chi table 11.07
Kesimpulan Normal
Dari hasil uji normalitas menggunakan rumus chi kuadrad, maka
didapatkan hasil dari chi kuadrad hitung (7,15) dengan derajat kebebasan
(dk) 6-1=5 dan kesalahan ditetapkan 5% dan chi kuadrad tabel (11,07).
Karena harga chi kuadrad hitung (7.15) lebih kecil dari harga chi kuadrad
tabel (11,070), maka distribusi data skor angket minat IPA 24 orang siswa
tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada (lampiran 4).
54
Tabel 4.7
Uji Normalitas Angket Minat IPS
KELAS INTERVAL
BATAS KELAS
Z BATAS KELAS
LUAS Z TABEL
Ei Oi ((Oi-Ei)^2))/Ei
11.5 -2.46 0.4931 4.792721 0.30
12-17 6
17.5 -1.70 0.4555 4.25091 0.72
18-23 6
23.5 -0.95 0.3289 2.844143 0.01
24-29 3
29.5 -0.19 0.075 1.269158 2.36
30-35 3
35.5 0.56 0.2123 1.963445 0.00
36-41 2
41.5 1.31 0.4049 3.621158 073
42-50 2
50.5 2.45
Chi hitung 4.12
Chi table 11.07
Kesimpulan Normal
Dari hasil uji normalitas menggunakan rumus chi kuadrad, maka
didapatkan hasil dari chi kuadrad hitung (4.12) dengan derajat kebebasan
(dk) 6-1=5 dan kesalahan ditetapkan 5% dan chi kuadrad tabel (11,07).
Karena harga chi kuadrad hitung (4.12) lebih kecil dari harga chi kuadrad
tabel (11,070), maka distribusi data skor angket minat IPS 24 orang siswa
tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada (lampiran 6).
55
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan atau
homogenitas beberapa bagian sampel yaitu seragam atau tidaknya variasi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Tabel 4.8
Uji Homogenitas
Nilai varian
sampel
IPA (X1) IPS (X2)
S2 109.33 63.26
N 24 24
Taraf signifikan 0,05 0,05
Dk1 23 23
F table 2,01
F hitung 1,72
Kesimpulan Homogen
Tabel 4.6 menginformasikan bahwa jumlah sampel IPA adalah 24
dan IPS adalah 24 . Varians pada IPA adalah 109,33 dan IPS adalah
63,26. Dengan derajat kebebasan (n-1 α 0,05 ) sehingga nilai F hitung
sebesar 1,72 dan F tabel sebesar 2.01. Karena F hitung < F tabel maka
Hasil perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini menunjukkan
bahwa data berdistribusi Homogen. Selengkapnya data hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 6.
56
4. Uji Hipotes
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji t separated
varians
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
√S1
2
n1+
S22
n2
separated varians.5 8
𝑋1 = Nilai rata-rata sampel ke-1.
𝑋2 = Nilai rata-rata sampel ke-2.
𝑆12 = Varians sampel ke-1.
𝑆21 = Varians sampel ke-2.
𝑛1 = Jumlah sampel ke-1.
𝑛1 = Jumlah sampel ke-2.
Hasil penghitungan uji t dengan menggunakan rumus
sparated varians diperoleh thitung sebesar 4,57. Adapun
penghitungannya sebagai berikut:
5 8 Ibid.h.214
57
𝑡 = 43.25 – 31.04
√109.3324 +
63.2624
𝑡 = 12.21
√4.55 + 2.63
𝑡 = 12.21
√7.18
𝑡 = 12.21
2.67 = 4,57
T hitung = 4.57
Uji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uji
statistik dengan rumus separated Varians. Dari hasil perhitungan
tersebut bahwa nilai thitung sebesar 4,57 Sedangkan ttabel yang diperoleh
dengan 𝛼 = 5% dan drajat kebebasan (dk) 𝑛1 + 𝑛2 − 2 adalah 2,021.
Hal ini berarti thitung>dari ttabel yaitu 4,57> 2,021 Sehingga diputuskan
bahwa Ha di diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada
perbandingan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS
kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
58
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal
komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017.
Adapun hasil dari pengujian normalitas tersebut diketahui bahwa hasil
dari X2 (Chi) hitung untuk angket minat IPA dan angket minat IPS siswa
dengan derajat keabsahan (dk) 6-1= 5 dengan tarap signifikan 5% adalah
11,07. Karena harga chi kuadrat hitung minat IPA 7,15 dan chi kuadrat
hitung minat IPS 4,12 lebih kecil dari chi kuadrat tabel 11,07 maka tabulasi
data skor angket minat IPA dan minat IPS dikatakan normal.
Adapun langkah selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis maka
dilakukan pengujian homogenitas, dari hasil uji homogenitas didapatkan
Fhitung 1,72 sedangkan Ftabel 2,01 Fhitung lebih kecil dari Ftabel ini
menandakan bahwa data homogen.
Dari hasil pengumpulan data penelitian kemudian dianalisis
menggunakan rumus sparated varians.Berdasarkan hasil penelitian dan
analisa data yang telah dilakukan maka diperoleh harga t = 4,57 dan t
= 2,011 pada taraf sifgnifikansi 5 % dengan derajat kebebasan (dk) = n
+ n - 2 = 24 + 24 – 2 = 46, maka t t atau (4,57 2,011),
sehingga dapat dinyatakan bahwa Ha diterma.
hitung
tabel 1
2 hitung tabel
59
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbandingan minat belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun
Pelajaran 2016/201
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis dalam penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa, ada perbandingan minat belajar siswa pada
mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN 41 Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis untuk uji hipotesis yang
dilakukan oleh peneliti, dimana thitung = 4,57 dan ttabel = 2,011 pada taraf
signifikan 5% didapatkan bahwa thitung ≥ ttabel atau 4,57 ≥ 2,011, maka Ha
diterima dan H0 ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil penelitian yang diperoleh, maka
peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah agar selalu mendorong para guru untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar melalui peningkatan kemampuan dalam
menggunakan metode-metode mengajar, sehingga prestasi maupun
motivasi serta minat belajar siswa dapat ditingkatkan.
2. Untuk guru khususnya guru kelas V agar lebih meningkatkan lagi kualitas
mengajarnya dengan menggunakan metode yang beragam sehingga minat
belajar sisanya lebih meningkat.
3. Bagi siswa selama mengikuti proses belajar supaya lebih aktif dan lebih
meningkatkan perhatiannya, agar setiap materi yang diberikan dapat di
pahami dengan baik.
59
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2011
Aliansyah, Perbandingan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih
Antara Siswa Lulusan SD dengan Siswa Lulusan MI Di MTS Al-
Istiqomah, 2012
Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005 Daryanto, Belajar Dan Mengajar, Bandung: Yrama Widya, 2010 Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 Etin&Raharjo, Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Mansur Muslih, KTSP (Tingkat Satuan Pendidikan ,Pemahaman dan
Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara , 2007 Mohammad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2004 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta:Raja Wali Pers, 2010 , Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 Salmah, Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Yang Berasal Dari SMP Dan MTS
Pada Bidang Studi Fikih IX MAN Kandai Tahun Pelajaran 2011/2012 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D,Bandung: Alfabeta, 2014 , Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,
Bandung: Alfabeta, 2013 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2002 Tiara Deslianti Eka Putri, Perbandingan Minat Blajar Antara Siswa Laki-Laki
Dan Perempuan Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Ibidaiyah lereng Tahun Pelajaran 2014/2015
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2012
62
LAMPIRAN -LAMPIRAN
63
Lampiran 1
Angket ini dimaksudkan semata-mata untuk menghimpun data atau informasi,
angket ini sama sekali tidak mempengaruhi kelancaran peajaran anda dan tidak
juga mempengaruhi nilai anda. Oleh karena itu anda diminta berkenaan
menjawabnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya:
Nama :
Kelas :
Petunjuk : berikut ini adalah sejumlah pertanyaan dan pada setiap
pertanyaan terdapat 5 (lima) pilihan jawaban , yaitu:
NILAI
Sangat setuju (SS) : 5
Setuju (S) : 4
Ragu-ragu (R) : 3
Tidak setuju (TS) : 2
Sangat tidak setuju (STS) : 1
Anda diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dan memberikan tanda silang
(X) pada alternatif jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan
sebenaranya.
No Soal Pilihan
SS S R TS STS
1 Apakah anda tertarik belajar IPS karena
pelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari?
2 Saya tidak tertarik belajar IPS karena
banyak menghapal?
3 Apakah anda selalu memperhatikan saat
guru menjelaskan pelajaran IPS?
4 apakah anda merasa biasa-biasa saja jika
mengerti pelajaran IPS?
5 Apakah anda inget cara guru menjelaskan
pelajaran IPS?
6 Saya lupa materi apa yang dipelajari saat
belajar IPS?
7 apakah anda selalu menunggu saat belajar
IPS?
8 Apakah setiap materi yang diajarkan dalam
IPS bermanfaat bagi anda?
64
9 Apakah anda merasa puas jika sudah
mengerti saat belajar IPS?
10 Apakah anda selalu bertanya sat penjelasan
guru dalam pelajaran IPS kurang jelas?
11 Apakah anda tertarik belajar IPA karena
pelajaran IPA berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari?
12 Saya tidak tertarik belajar IPA karena
banyak menghapal?
13 Apakah anda selalu memperhatikan saat
guru menjelaskan pelajaran IPA?
14 apakah anda merasa biasa-biasa saja jika
mengerti pelajaran IPA?
15 Apakah anda inget cara guru menjelaskan
pelajaran IPA?
16 Saya lupa materi apa yang dipelajari saat
belajar IPA?
17 apakah anda selalu menunggu saat belajar
IPA?
18 Apakah setiap materi yang diajarkan dalam
IPA bermanfaat bagi anda?
19 Apakah anda merasa puas jika sudah
mengerti saat belajar IPA?
20 Apakah anda selalu bertanya sat penjelasan
guru dalam pelajaran IPA kurang jelas?
65
66
67
Lampiran 5
Uji normalitas minat IPA
Interval Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Luas Z
Tabel
Ei Oi (Oi -
Ei)^2)/Ei
9.5 -2.27
10-15 0.4887 4.726169 7 1.09
15.5 -1.70
16-21 0.4555 4.25291 7 1.77
21.5 -1.12
22-27 0.3686 3.226605 5 0.97
27.5 0.55
28-33 0.2088 1.941727 0 1.94
33.5 0.02
34-39 0.008 1.02575 2 0.93
39.5 0.60
40-50 0.2257 2.048867 3 0.44
50.5 1.65
Chi Hitung 7.15
Chi Tabel 11.07
Kesimpulan Normal
Keterangan/penjelasan perhitungan :
Kolom 1 : kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu :
10 + 6 = 16 +6 = 22 , dst. Sehingga ditulis : 10 – 15
16 – 21
22 – dst.
Kolom 2 : batas kelas = 10 – 0,5 = 9,5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang kelas
= 9,5 + 6 = 15,5 dst
Kolom 3 : Z batas kelas = nilai batas kelas – nilai rata-tata/standar deviasi
= 9,5 – 43.25 /10.46
= -2,27 dst.
Kolom 4 : luas Z tabel (gunakan tabel Z)
68
Kolom 4 : luas Z tabel (gunakan tabel Z)
Luas (1) Z tabel = Z-2,27 – Z-1,70
= 0,4884 – 0,4555
= 0,0329
Luas (3) Z tabel = Z-1,12 – Z0,55
= 0,3686 + 0,2088
= 0,5776
Kolom 5: frekuensi ekspektasi = n x luas Z tabel
Kolom 6 : frekuensi observasi, yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu
kelas interval.
Kolom 7 : nilai (Oi – Ei)2 / Ei
Derajat keabsahan (dk) = banyak kelas -1
= 6 – 1
= 5
Taraf signifikan = 0,05
Chi tabel = 11,07
69
Lampiran 6
Tabulasi data minat IPS
No Nama Siswa Skor Total
1 Abdul Karim 35
2 Andrezal 12
3 Dedi Riswandi 32
4 Muhammad Fadli 36
5 Firman Sandika 34
6 Haerun Nisa 32
7 Hermi 29
8 Insan Sabur 17
9 Ita Sopi Yani 25
10 Izral 30
11 Leha Misni 32
12 Muhammad Rizal 25
13 M. Zaeni 34
14 Nia Ramadani 28
15 Muhammad Ardi 31
16 Saedah 24
17 Saefullah 30
18 Sahril Ilham 39
19 Sima Muliana 50
20 Ulya Diani 41
21 Vida Maulidia 40
22 Wahyudi 28
23 Widya Lestari 37
24 M.J.Putra 24
Minimal 12
Maksimal 50
Rata –rata 31.04
Varians 63.26
Standar deviasi 7.95
Banyak kelas 6
Panjang kelas 6
70
Lampiran 7
Uji normalitas minat IPS
Interval Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Luas Z
Tabel
Ei Oi (Oi -
Ei)^2)/Ei
11.5 -2.46
12-17 0.4931 4.792721 6 0.30
17.5 -1.70
18-23 0.4555 4.25091 6 0.72
23.5 -0.95
24-29 0.3289 2.844143 3 0.01
29.5 -0.19
30-35 0.079 1.269153 3 2.36
35.5 0.56
36-41 0.2123 1.963445 2 0.00
41.5 1.31
42-50 0.4049 3.621158 2 0.73
50.5 2.45
Chi Hitung 4.12
Chi Tabel 11.07
Kesimpulan Normal
Keterangan/penjelasan perhitungan :
Kolom 1 : kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu :
12 + 6= 18 +6 = 24 , dst. Sehingga ditulis : 12 – 27
18 – 23
24 – dst.
Kolom 2 : batas kelas = 12 – 0,5 = 11,5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang kelas
= 11,5 + 6 = 17,5 dst
Kolom 3 : Z batas kelas = nilai batas kelas – nilai rata-tata/standar deviasi
= 11,5 - 31.05/7.95
71
= -2,46 dst.
Kolom 4 : luas Z tabel (gunakan tabel Z)
Luas (1) Z tabel = Z-2,46 – Z-1,70
= 0,4931 – 0,4555
= 0,0376
Luas (5) Z tabel = Z-0,19 – Z0,56
= 0,0753 + 0,2123
= 0,2876
Kolom 5: frekuensi ekspektasi = n x luas Z tabel
Kolom 6 : frekuensi observasi, yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu
kelas interval.
Kolom 7 : nilai (Oi – Ei)2 / Ei
Derajat keabsahan (dk) = banyak kelas -1
= 6 – 1
= 5
Taraf signifikan = 0,05
Chi tabel = 11.07
72
Lampiran 8
Uji homogenitas
Nilai varians sampel IPA (X1) IPS (X2)
S2 109,33 63.26
N 24 24
Langkah-langkah uji homogenitas:
(1) Menghitung varians terbesar dan varians terkecil:
Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 =
109.33
63.26 = 1,72
(2) Bandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Dengan rumus : db pembilang = n – 1= 24-1 = 23
db penyebut = n – 1 = 24 -1 =23
taraf signifikan α = 0,05, maka diperoleh Ftabel = 2,01 (interpolasi).
(3) Kriteria pengujian
Jika Fhitng > Ftabel, tidak homogen.
Jika Fhitung < Ftabel, homogen.
Ternyata Fhitung < Ftabel, atau 1,72 < 2,01, maka varians-varians adalah
homogen.
73
74
75
Lampiran 11
Uji hipotesis
Setelah data berdistribusi normal dan homogeny maka selanjutnya dilakukan uji t
1. Rangkuman hasil angket minat IPA dan minat IPS
IPA IPS
Jumlah Siswa 24 24
Jumlah 798 745
Rata-rata 43.25 31.04
Varians 109.33 63.26
Kemudian masing-masing nilai dari jumlah nilai rata-rata, varians
dari minat IPA dan minat IPS dimasukkan kedalam rumus t-test berikut
ini:
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
√S1
2
n1+
S22
n2
𝑡 = 43.25 – 31.04
√109.3324
+63.26
24
𝑡 = 12.21
√4.55 + 2.63
𝑡 = 12.21
√7.18
𝑡 = 12.21
2.67 = 4,57
T hitung = 4.57
76
Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. ttabel
dihitung dengan dk = n1+n2-2. Jadi dk = 24+24-2 = 46. Jadi didapatkan dk sebesar
46 bila dikonsultasikan dengan nilai-nilai tabel distribusi t maka didapatkan ttabel
pada taraf signifikan 5% dengan α = 0,05, sebesar 2.011. Ternyata t hitung > t
tabel yaitu (4,57 > 2,011). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha). Sehingga dapat disimpulkan bahwa (Ha) : Ada
perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas V di SDN
41 Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017.
77
78
79
80
81
82