47
PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP MACAM VARIAN ROTI ISI BERDASARKAN NILAI GLYCEMIC LOADNYA Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: EVAN PRAMUDITO MULYADI NIM: 1111103000049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP

MACAM VARIAN ROTI ISI BERDASARKAN NILAI

GLYCEMIC LOADNYA

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

EVAN PRAMUDITO MULYADI

NIM: 1111103000049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus
Page 3: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus
Page 4: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus
Page 5: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

v

KATA PENGANTAR

Rasa syukur dan segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

nikmat yang diberikan baik nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat sehat

wal’afiat. Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya laporan penelitian ini

dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, juga kepada Rasul-Nya yang

selalu menjadi tauladan kehidupan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak maka penelitian ini tidak akan pernah selesai.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, SpAnd, dr. H. M. Djauhari Widjajakusumah,

PFK, AIF, DR. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes. Dr. Dra. Delina Hasan, Apt, M.Kes.

selaku Dekan dan Pembantu Dekan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN dan juga menjadi pembimbing 1. Terima kasih atas waktu,

tenaga, semangat, serta kesabarannya selama menjadi pembimbing 1. Memulai

penelitian ini dari nol sampai dengan akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan.

3. dr. Risahmawati, Ph.D, selaku pembimbing 2, terima kasih sudah bersedia

meluangkan waktu dan memberikan motivasi serta nasihat kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset PSPD

angkatan 2011, terima kasih atas kesabaran, semangat yang diberikan, serta

dorongan yang selalu diberikan kepada kami semua sehingga kami semua selalu

bersemangat dalam menjalani penelitian ini.

5. Rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada kedua

orang tua dan keluarga yang sangat saya sayangi, papa dan mama, Eddy Mulyadi

dan Nike Adriani Hadi, serta kakak tercinta Devi Aryandini Mulyadi yang selalu

memberikan semangat, nasihat, dan doa restu selama penulis menjalankan

pendidikan.

6. Teman-teman sejawat seperjuangan kelompok riset nutrisi “Puasa terus

makan”, Abdul Ja’far Siddiq, Tiara Putri Methas, Andhiny Rezkia Enhas, dan

Page 6: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

vi

Muhammad Fahreza Kautsar. Terima kasih telah menunjukkan kerja sama, bahu

membahu dalam pengerjaan penelitian, kepedulian satu sama lain, dan keceriaan

yang kalian berikan selama kebersamaan kita dalam penelitian ini.

7. Semua responden yang bersedia mengikuti penelitian ini saya ucapkan terima

kasih, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat

ganda serta penulis berharap untuk kelancaran dan kesuksesan penelitian kalian

kelak.

8. Kepada staff kampus FKIK dan satpam yang telah membantu segala teknis

penelitian ini.

9. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman anggota dan badan

pengurus harian Tim Bantuan Medis USMR, Mentol, Anca, Maya, Getha, Yofara,

Rasyad, Kamillah, Faruq, dan Eel. Juga kepada Desty Fauziah atas dorongan

semangat yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis selama penelitian

berlangsung sampai dengan selesai.

10. Teman-teman sejawat PSPD 2011, terima kasih atas kerja sama kita sekalian,

dukungan moril satu sama lain, dan kebersamaan selama menjalani pendidikan

pre-klinik. Semoga kekompakkan yang telah kita bangun akan terus terjaga dan

terus meningkat pada tahapan pendidikan selanjutnya, yaitu pada tahap klinik dan

internship. Semoga kita semua dapat mengemban amanah dan menjalankan

keprofesian kita kelak dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari bentuk yang

sempurna. Segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Demikian laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan,

agama, dunia dan setelahnya nanti. Amien.

Ciputat, 25 Agustus 2014

Page 7: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

vii

ABSTRAK

Evan Pramudito Mulyadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Perbandingan

Respon Glukosa Darah Terhadap Macam Varian Roti Isi Berdasarkan Nilai

Glycemic Loadnya. 2014

Kadar glukosa darah dapat dipengaruhi oleh nilai glycemic load atau beban

glikemik makanan, merupakan suatu metode untuk menggambarkan fluktuasi

kadar glukosa darah terhadap jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai glycemic load varian roti isi,

mengklasifikasikan ke dalam glycemic load rendah, sedang, atau tinggi, dan

mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puncak berdasarkan nilai glycemic

loadnya. Responden dalam penelitian berjumlah 10 orang sehat dengan IMT

normal kriteria Asia-Pasifik dan metabolisme glukosa normal. Roti cokelat

memiliki nilai glycemic load tinggi (26.3) dan roti keju kategori sedang (14.2).

Kadar glukosa darah puncak makanan dengan nilai glycemic load tinggi lebih

besar dibanding makanan dengan nilai glycemic load sedang.

Kata kunci: glycemic load, kadar glukosa darah, varian roti isi

ABSTRACT

Evan Pramudito Mulyadi. Medical Education Study Program. The Differences

of Blood Glucose Response to Varieties of Sandwiches Based on Its Glycemic

Load Value. 2014

Blood glucose concentration is affected by glycemic load value – a method used

to show blood glucose fluctuation due to carbohydrates consumed in every food

serving. This research aims to find the glycemic load value of sandwich variants,

to classify the glycemic load value into low, medium, or high categories, and to

get the differences of the peak blood glucose concentration based on the glycemic

load value. The 10 respondents in this study are healthy with a normal Asia-

Pacific criteria body mass index, and normal glucose metabolism. Chocolate

sandwich is classified to have high glycemic load value (26.3) whereas cheese

sandwich is classified to have medium glycemic load value (14.2). The peak of

blood glucose concentration is found tobe higher in food with high glycemic load

compared to that medium glycemic load.

Keywords: glycemic load, blood glucose concentration, sandwich variants.

Page 8: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.1.1 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.1.3 Tujuan Umum .................................................................................................... 2

1.1.4 Tujuan Khusus ................................................................................................... 2

1.1.5 Manfaat .............................................................................................................. 3

1.1.6 Bagi Peneliti ....................................................................................................... 3

1.1.7 Bagi Institusi ...................................................................................................... 3

1.1.8 Bagi Masyarakat ................................................................................................ 3

BAB 2 ..................................................................................................................... 4

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4

2.1 Landasan Teori .......................................................................................................... 4

2.1.1 Karbohidrat ........................................................................................................ 4

2.1.2 Indeks Glikemik ................................................................................................. 5

2.1.3 Glycemic load .................................................................................................... 8

2.1.4 Metabolisme Karbohidrat .................................................................................. 9

2.1.5 Regulasi Glukosa Darah................................................................................... 10

Page 9: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

ix

2.1.6 Roti ................................................................................................................... 11

2.1.7 Cokelat ............................................................................................................. 12

2.1.8 Keju .................................................................................................................. 12

2.1.9 Lemak .............................................................................................................. 13

2.2 Kerangka Konsep .................................................................................................... 14

2.3 Definisi Operasional ............................................................................................... 15

BAB 3 ................................................................................................................... 16

METODE PENELITIAN ................................................................................... 16

3.1 Desain Penelitian .................................................................................................... 16

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 16

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................................... 16

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi................................................................................... 16

3.5 Besar dan Cara Pengambilan Responden ................................................................ 17

3.6 Alur Penelitian ........................................................................................................ 18

3.7 Cara Kerja Penelitian .............................................................................................. 19

3.8 Rencana Pengolahan dan Analisa Data ................................................................... 19

BAB 4 ................................................................................................................... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 21

4.1 Karakteristik Responden ......................................................................................... 21

4.2 Makanan Uji............................................................................................................ 22

4.3 Grafik Glukosa Darah ............................................................................................. 22

4.4 Glycemic load ......................................................................................................... 24

4.5 Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... 25

BAB 5 ................................................................................................................... 26

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 26

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 26

5.2 Saran ....................................................................................................................... 26

Lampiran 1 .......................................................................................................... 31

Page 10: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi indeks glikemik .................................................................... 6

Tabel 2.2 Faktor – faktor pada makanan yang mempengaruhi indeks glikemik .. 6

Tabel 2.3 Klasifikasi nilai glycemic load makanan ............................................... 8

Tabel 2.4 Pengaruh beberapa hormon terhadap metabolisme glukosa ................ 10

Tabel 4.1 Karakteristik responden .................................................................... 21

Tabel 4.2 Informasi nilai gizi pada satu porsi makanan uji ................................ 22

Tabel 4.3 Persentase kenaikan/penurunan kadar glukosa darah (%) .................. 23

Tabel 4.4 Nilai glycemic load makanan uji .......................................................... 25

Page 11: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi karbohidrat ............................................................ 4

Gambar 4.3 Kurva kadar glukosa darah ..................................................... 23

Page 12: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar surat persetujuan responden ........................................ 31

Lampiran 2 Lembar status kesehatan responden ......................................... 32

Lampiran 3 Hasil pemeriksaan tanda vital .................................................. 33

Lampiran 4 Kriteria status gizi menurut Asia – Pasifik .............................. 34

Lampiran 5 Kurva respon kadar glukosa darah ........................................... 35

Lampiran 6 Hasil uji statistik ....................................................................... 40

Lampiran 7 Daftar riwayat hidup ................................................................ 42

Page 13: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

xiii

DAFTAR SINGKATAN

IG Indeks Glikemik

GL Glycemic Load

GDP Gula Darah Puasa

IMT Indeks Massa Tubuh

DM Diabetes Melitus

ATP adenosine tri phosphate

FDA Food and Drug Administration

Page 14: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan penelitian epidemiologi, diabetes melitus tipe 2 dan

obesitas secara global terus mengalami peningkatan.1 Kedua penyakit

metabolik ini saling terkait satu sama lain dan menjadi faktor resiko bagi

berbagai macam penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung koroner,

stroke, kanker, dan berujung kepada kematian.2 Indonesia diprediksi akan

mengalami peningkatan penderita diabetes melitus tipe 2 dari tahun 2000

sebanyak 8.4 juta orang dan pada tahun 2030 sebanyak 21.3 juta orang.3

Laporan RISKESDAS di tahun 2013, menunjukan bahwa telah terjadi

peningkatan prevalensi penderita diabetes melitus. Peningkatan terjadi dari

1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun 2013.4

Penyakit diabetes melitus tipe 2 sebenarnya dapat dicegah.

Pencegahan terbagi menjadi primer, sdekunder, dan tersier. Diantara

program pencegahan primer ialah dengan gaya hidup sehat, diet sehat, dan

menjaga berat badan.3 Berat badan ideal dapat dicapai dengan prinsip

menjaga energi masuk dan keluar tetap seimbang serta mengkonsumi

makanan yang memiliki nilai glikemik indeks atau gycemic load yang

rendah.5

Indeks glikemik adalah nilai yang menunjukkan kemampuan suatu

makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar

glukosa darah. Sedangkan glycemic load atau beban glikemik adalah nilai

yang menunjukkan respon glukosa darah setelah mengkonsumsi satu porsi

makanan yang mengandung sejumlah karbohidrat.6 Berdasarkan penelitian

makanan dengan nilai indeks glikemik dan glycemic load rendah

berdampak baik bagi kesehatan dan digunakan untuk pencegahan

Page 15: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

2

dan terapi penyakit penyebab morbiditas dan mortalitas seperti diabetes

melitus tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.7

Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada

awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia

terus mengalami peningkatan. Contohnya ialah konsumsi roti manis, pada

tahun 2005 sebanyak 4,2 milyar potong dan pada tahun 2008 sebanyak 6,4

milyar. Hal ini dikarenakan sifatnya yang praktis sebagai makanan pokok,

mudah didapat, dan diikuti dengan perubahan gaya hidup masyarakat

Indonesia yang modern.8

Roti merupakan sumber karbohidrat yang

penting, salah satu contohnya adalah roti putih. konsumsi roti putih

berkaitan dengan peningkatan faktor resiko diabetes.9

Oleh karena uraian permasalahan di atas dan belum adanya nilai

glycemic load varian roti isi, maka masyarakat juga belum mengetahui roti

isi seperti apa yang sebaiknya dikonsumi untuk menjaga kesehatannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa terdorong untuk

melakukan penelitian ini

1.1.1 Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan glycemic load beberapa varian roti isi?

1.1.2 Tujuan

1.1.3 Tujuan Umum

Membandingkan glycemic load beberapa varian roti isi

1.1.4 Tujuan Khusus

1. Mengklasifikasikan varian roti isi yang paling sering di makan di

kampus ke dalam glycemic load rendah, sedang, atau tinggi.

Page 16: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

3

2. Mengetahui adakah perbedaan kadar glukosa darah puncak macam

varian roti isi berdasarkan nilai glycemic loadnya.

1.1.5 Manfaat

1.1.6 Bagi Peneliti

1. Mendapatkan pelajaran serta pengalaman dalam hal melakukan

suatu penelitian terutama di bidang nutrisi dan kesehatan.

2. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.1.7 Bagi Institusi

1. Mendapatkan referensi hasil glycemic load varian roti isi dan

efeknya terhadap kadar glukosa darah yang digunakan untuk

melakukan pemilihan makanan, baik bagi masyarakat umum,

terlebih bagi masyarakat yang memiliki penyakit dan faktor resiko

diabetes melitus serta obesitas.

2. Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Referensi tersebut dapat digunakan bagi peneliti lain untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

1.1.8 Bagi Masyarakat

1. Memberikan informasi nilai glycemic load varian roti isi sehingga

dapat digunakan sebagai panduan pemilihan varian roti isi yang

baik untuk kesehatan masyarakat.

Page 17: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber utama ‘bahan bakar’ manusia, lebih dari

setengah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita berasal dari karbohidrat.

Karbohidrat terdiri dari tiga jenis atom yaitu karbon (C), oksigen (O), dan

hidrogen (H). karbohidrat memiliki arti karbon yang terhidrasi atau “hydrate of

carbon”. Penggolongan karbohidrat terbagi ke dalam dua kelas utama, yaitu

karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri

dari monosakarida dan disakarida, sedangkan karbohidrat kompleks terdiri dari

oligosakarida dan polisakarida.10

Berdasarkan penelitian, masyarakat Indonesia

paling banyak mengkonsumsi bahan pangan yang menandung karbohidrat

tinggi.11

Gambar 2.1. Klasifikasi Karbohidrat 10

Karbohidrat

Karbohidrat Sederhana Karbohidrat Kompleks

Monosakarida Disakarida Oligosakarida Polisakarida

Glukosa Fruktosa Galaktosa Laktosa Sukrosa Maltosa

Glukosa Galaktosa

Glukosa Fruktosa

Glukosa Glukosa

Rafinosa Stakiosa Verbakosa Serat

Pangan

Glikogen Pati

Galaktosa Fruktosa Glukosa Glukosa

Page 18: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

5

2.1.2 Indeks Glikemik

Indeks glikemik (IG) adalah nilai yang menunjukkan kemampuan suatu

makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar glukosa

darah. Jumlah karbohidrat makanan dalam pengukuran indeks glikemik

ditentukan sejumlah 50 gram. Pengukuran indeks glikemik ialah dengan cara luas

kurva makanan uji selama 2 jam setelah dikonsumsi dibagi dengan luas kurva

makanan uji standar selama 2 jam setelah dikonsumsi dan dikalikan dengan angka

100.10

Indeks glikemik pertama kali diperkenalkan oleh Jenkins pada tahun 1981

dengan tujuan untuk melakukan pengurutan makanan berdasarkan kemampuan

makanan tersebut dalam meningkatkan kadar glukosa dalam darah dibandingkan

dengan makanan standar.12

Pada studi awalnya pengujian indeks glikemik

menggunakan glukosa sebagai makanan uji standar, akan tetapi akhir-akhir ini

digunakan roti putih sebagai makanan uji standar. Roti putih sebagai makanan uji

memiliki nilai indeks glikemik 100 dengan roti putih sebagai makanan uji standar,

sedangkan apabila glukosa menjadi makanan uji standar maka roti putih sebagai

makanan uji memiliki nilai IG 71.10

Kita dapat melihat efek yang ditimbulkan suatu makanan terhadap

peningkatan kadar glukosa darah dan dapat membandingkan antara satu makanan

dengan makanan yang lain secara kuantitatif.10

Indeks glikemik tidak ditujukan

untuk melihat seberapa cepat terjadinya peningkatan kadar glukosa darah setelah

makan, karena puncak kadar glukosa dalam darah baik pada makanan dengan

indeks glikemik tinggi maupun indeks glikemik rendah terjadi pada waktu yang

hampir bersamaan.13

Page 19: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

6

Tabel 2.1. Klasifikasi nilai indeks glikemik 14

Klasifikasi indeks glikemik Nilai indeks glikemik

Rendah < 55

Sedang 55 – 70

Tinggi ≥ 70

Tabel 2.2. Faktor-faktor pada makanan yang mempengaruhi nilai IG 15

Faktor Mekanisme Contoh Makanan

Tingkat gelatinisasi

pati

Semakin rendah tingkat

gelatinisasi pati, semakin rendah

laju pencernaan.

Spaghetti, oatmeal

Bentuk fisik

makanan

Lapisan fibrosa pada buncis dan

biji-bijan, serta yang terdapat pada

dinding sel berfungsi sebagai

penghalang, memperlambat kerja

enzim ke dalam pati tersebut.

Roti gandum,

polong-polongan,

pasta yang dimasak

sedang.

Rasio amilosa dan

amilopektin

Semakin banyak makanan

mengandung amilosa, semakin

lambat laju pencernaan pati

Nasi basmati,

polong-polongan,

tepung maizena

Kadar serat Serat larut air meningkatkan

kekentalan isi pencernaan dan

memperlambat interaksi antara

pati dan enzimnya.

Tepung gandum halus memiliki

laju pencernaan dan absorbsi yang

cepat karena seratnya tidak kental.

Buncis, buah apel,

roti putih

Page 20: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

7

Klasifikasi makanan ke dalam indeks glikemik digunakan untuk mencegah

dan terapi penyakit-penyakit kronis seperti diabetes melitus dan penyakit jantung

coroner.16

Makanan dengan nilai indeks glikemik rendah berhubungan dengan

penurunan kadar C-peptida dalam urin, peningkatan sensitivitas insulin,

penurunan konsentrasi LDL & Triasilgliserol dalam darah, peningkatan kadar

HDL, menurunkan resiko kanker, mengontrol glukosa darah, mencegah obesitas,

dan juga berguna bagi peningkatan performa seorang atlet.10,16,17,18,19,20

Meskipun

mekanisme penyebab suatu makanan dengan nilai indeks glikemik tinggi dapat

meningkatkan resiko dari diabetes melitus tipe 2 belum jelas, terdapat dua macam

teori utama yang menjelaskannya. Pertama, dengan jumlah sajian karbohidrat

yang sama, makanan dengan nilai indeks glikemik tinggi akan menimbulkan

peningkatan kadar glukosa darah dan secara otomatis membutuhkan kadar insulin

yang banyak. Hal ini apabila terjadi dalam jangka waktu panjang dapat

mengakibatkan kelelahan pada sel beta pankreas dan menyebabkan intoleransi

glukosa. Kedua, nilai indeks glikemik yang tinggi dapat secara langsung

menyebabkan resistensi.21

Makanan dengan nilai indeks glikemik tinggi diduga memiliki peran yang

besar dalam meningkatkan faktor resiko kejadian diabetes melitus pada orang

dengan gaya hidup sedentary, obesitas, dan memiliki riwayat keluarga menderita

Kadar gula

(sukrosa)

Hasil pencernaan sukrosa hanya

menghasilkan setengah dari hasil

pencernaan glukosa dan pati

dalam jumlah yang sama.

Keberadaan sukrosa dibatasi oleh

gelatinisasi pati dengan cara

berikatan dengan air selama

pembuatannya.

Beberapa kue dan

sereal untuk

sarapan

Kadar keasaman Sifat asam pada makanan

menurunkan laju pengosongan

lambuing.

Buah jeruk, roti

sourdough

Page 21: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

8

diabetes melitus. hal ini dikarenakan aktivitas fisik dapat meningkatkan

sensitivitas kerja insulin dan meningkatkan toleransi glukosa. Pada studi

epidemiologi, aktivitas fisik menjadi prediktor kuat untuk mengurangi resiko

kejadian diabetes melitus. Sedangkan riwayat keluarga dan obesitas merupakan

faktor resiko kuat untuk terjadinya diabetes melitus.21

2.1.3 Glycemic load

Konsep glycemic load (GL) atau beban glikemik adalah nilai yang

menunjukkan respon glukosa darah setelah mengkonsumsi satu porsi makanan

yang mengandung sejumlah karbohidrat. Perhitungan glycemic load dilakukan

dengan cara nilai indeks glikemik makanan dikalikan dengan jumlah karbohidrat

dalam sajian dan dibagi seratus. Indeks glikemik dan glycemic load telah terbukti

berguna untuk menilai perkembangan dari penyakit kronis dan obesitas. Salah

satu faktor resiko dari penyakit kronis ini nampaknya berhubungan dengan derajat

peningkatan glukosa darah dan lamanya peningkatan glukosa darah itu terjadi.10

Tabel 2.3. Klasifikasi nilai glycemic load 22

Nilai glycemic load Klasifikasi

≤10 Kategori Rendah

11 – 19 Kategori Sedang

≥20 Kategori Tinggi

Makanan dengan nilai glycemic load atau indeks glikemik tinggi berfungsi

sebagai prediktor penyakit-penyakit kronis seperti diabetes melitus, obesitas, dan

penyakit jantung koroner. Hal ini terjadi karena kedua prediktor tersebut

mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi, sehingga memicu

mekanisme-mekanisme yang mengakibatkan terjadinya penyakit kronis tersebut,

seperti peningkatan kadar LDL darah yang mengakibatkan peningkatan beban

jantung, peningkatan kebutuhan insulin berakibat pada kerja sel beta pankreas

Page 22: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

9

yang berlebihan, dan terjadi konversi dari glukosa menjadi lemak sehingga

bertambahnya berat badan.21

2.1.4 Metabolisme Karbohidrat

Polisakarida dan disakarida merupakan jenis pangan harian karbohidrat

yang paling penting, dikarenakan molekul monosakarida tidak lazim ditemukan

dalam jumlah signifikan. Pencernaan polisakarida dimulai di rongga mulut. Enzim

kunci yang berperan adalah enzim saliva alfa-amilase. Fase mengunyah

memberikan kesempatan makanan berada beberapa saat di dalam rongga mulut

memberi kesempatan pencernaan secara enzimatik dan mengubah partikel

makanan menjadi lebih kecil secara mekanik. Polisakarida secara enzimatis akan

dihidrolisis menjadi monosakarida, akan tetapi tidak semuanya karena

sesampainya bolus di lambung dan mengubah pH-nya, pada saat itu pencernaan

enzimatik akan terhenti.

Pencernaan selanjutnya berada di usus halus dengan bantuan sekresi

bikarbonat dari pankreas meningkatkan pH pada level yang memungkinkan

terjadinya aktivitas enzimatik. Enzim yang berperan adalah enzim alfa-amilase

pankreas, mengubah sisa polisakarida menjadi disakarida. Selanjutnya, bentuk

disakarida akan dihidrolisis menjadi monosakarida dengan bantuan enzim

disakaridase (sukrase, maltase, dan laktase). Setelah mencapai hati, segala jenis

monosakarida (fruktosa, glukosa, dan galaktosa) akan diubah kedalam bentuk

glukosa.

Glukosa sudah dapat digunakan oleh sel tubuh kita , masuk ke dalam sel

dengan cara difusi terfasilitasi. Transport glukosa ke dalam sel sangat dibantu oleh

peran hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Sebelum glukosa

diurai ke dalam bentuk (adenosine tri phosphate) ATP, glukosa harus melalui

serangkaian tahapan, antara lain: fosforilasi glukosa, glikolisis, dan siklus krebs.10

Page 23: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

10

2.1.5 Regulasi Glukosa Darah

Kontrol glukosa darah merupakan suatu proses yang penting bagi

homeostasis tubuh. Hal ini sangat dibutuhkan bagi berlangsungnya proses

metabolisme organ, menggunakan glukosa dalam darah yang dapat digunakan

sebagai energi, atau sebagai simpanan glikogen di hati, dan sebagai bahan bakar

simpanan yang dapat digunakan kembali oleh tubuh baik dengan cara

glikogenolisis atau glukoneogenesis. Proses ini dikontrol oleh kerja hormon yang

dihasilkan oleh pankreas, insulin dan glukagon, serta glukokortikoid yang

dihasilkan oleh korteks adrenal.

Peningkatan kadar glukosa darah yang terjadi setelah mengkonsumsi

karbohidrat, direspon oleh sel beta pankreas untuk meningkatkan kadar insulin

dan menekan kadar hormon glukagon. Begitu juga sebaliknya, ketika kadar

glukosa darah turun akan terjadi peningkatan sekresi glukagon dan penekanan

kadar hormon insulin.23

Tabel 2.4. Pengaruh Beberapa Hormon Terhadap Metabolisme Glukosa 23

Hormon Efek terhadap glukosa Rangsangan

utama untuk

sekresi

Peran pada

metabolisme

Insulin Meningkatkan

intake glukosa

Meningkatkan

glikogenesis

Menurunkan

glikogenolisis

Menurunkan

glukoneogenesis

Peningkatan

sekresi glukosa

dan asam amino

darah

Regulator utama

siklus absorptif dan

pasca-absoptif

Page 24: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

11

Glukagon Meningkatkan

glikogenolisis

Meningkatkan

glukoneogenesis

Menurunkan

glikogenesis

Menurunkan

kadar glukosa

darah dan

meningkatkan

kadar asam

amino.

Bersama insulin

menjadi

regulator utama siklus

absorptif dan pasca-

absorptif,

serta proteksi terhadap

hipoglikemia

Epinefrin Meningkatkan

glikogenolisis

Meningkatkan

sekresi glukagon

Menurunkan

glikogenesis

Menurunkan

sekresi insulin

Stimulasi saraf

simpatis

Penyediaan suplai

energi untuk situasi

darurat dan olah raga

2.1.6 Roti

Roti didefinisikan sebagai makanan yang dibuat dari tepung terigu yang

diragikan dengan ragi dan dipanggang. Adonan roti dapat ditambahkan bahan

seperti garam, gula, susu, dan bahan pelezat lainnya seperti cokelat, keju, kismis,

dan sebagainya. Penggolongan roti dapat dilakukan berdasarkan rasa, warna, asal

daerah, bahan penyusun, dan cara pengembangannya. Sebagai contoh, perbedaan

jenis roti berdasarkan cara pengolahannya, roti dapat dibedakan menjadi tiga

macam, roti goreng, roti kukus, dan roti panggang.24

Bahan baku pembuatan roti dapat digolongkan menjadi tiga kelompok,

yaitu bahan pokok (tepung terigu, air, ragi), bahan penambah rasa (gula, garam,

mentega, susu, telur), dan bahan tambahan (malt, emulsifier, pengawet, penambah

mutu). Secara garis besar prinsip pembuatan roti haruslah melewati tahapan

pencampuran, peragian, pembentukan, dan pemanggangan.24

Page 25: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

12

2.1.7 Cokelat

Cokelat adalah hasil olahan dari biji tanaman kakao (Theobroma cacao)

yang pertama kali tumbuh benua Amerika. Proses pengolahan biji kakao

merupakan faktor penting yang akan menentukan mutu akhir cokelat. Pertama,

setelah biji dikeluarkan dari buahnya dan dilakukan fermentasi, setelah itu biji

kakao dikeringkan, lalu biji kakao disangrai dan dihancukran menjadi daging biji.

Daging biji tersebut kemudian digiling dan akan menghasilkan pasta cokelat yang

kental dan mengandung lemak cokelat. Dari situ dipisahkan antara pasta cokelat

dan bungkil cokelat, lalu cokelat siap diolah kedalam bentuk produk lainnya.25

2.1.8 Keju

Keju adalah produk makanan fermentasi yang terbuat dari susu. Teknik

pembuatannya melalui berbagai macam cara: pasteurisasi, koagulasi protein,

pemisahan whey, pencetakan, pengepresan, dan pemeraman/fermentasi. Pada

awalnya pembuatan keju ditujukan untuk mengawetkan kandungan protein yang

bernilai tinggi pada susu. Selain itu keju juga memiliki kandungan lemak,

karbohidrat, dan bahan mineral lain.26

Keju terbagi ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan keras tidaknya, yaitu

keju lunak, keju semi lunak, dan keju keras. Keju lunak sering digunakan sebagai

pengisi roti atau kue. Keju lunak memiliki keasaman rendah dengan pH 5,3 – 5,5

dan kadar air 53% – 80%.27

Berdasarkan ketetapan Food and Drug Administration

(FDA) Amerika Serikat, keju lunak memiliki kandungan lemak 33% dan 55%

cairan.28

Makanan yang difermentasi memiliki ciri mengandung dua atau lebih

kelompok mikroba, makanan ini penting sebagai pembawa probiotik ke dalam

saluran pencernaan. Karbohidrat kompleks atau pati yang tidak tercerna apabila

mencapai daerah kolon, akan menjadi bahan fermentasi probiotik. Produk akhir

probiotik yang paling penting adalah asam lemak rantai pendek, terutama asetat,

propionate, dan butirat, serta gas seperti karbon dioksida, metana, dan hidrogen.

Page 26: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

13

Asetat dan propionate akan direabsorbsi oleh vena portal dan

dimetabolisme di hati menjadi energi. Manfaat dari probiotik antara lain adalah

mencegah kanker kolon dengan cara mengurangi proliferasi sel dan menstimulasi

diferensiasi sel, menjaga pH lumen dari bakteri pathogen.29

Gas metana yang

dihasilkan memiliki efek memperlambat transit di usus halus dengan cara

menunda kecepatan kontraksi peristaltis dan meningkatkan amplitudo kontraksi

peristaltis.30

2.1.9 Lemak

lemak merupakan molekul kecil yang berasal dari ekstraksi jaringan

tumbuhan dan hewan, molekul yang kaya energi, memiliki nilai 9 kilo kalori tiap

satu gram. Lemak terbagi ke dalam tiga kelas utama, yaitu lemak sederhana,

campuran, dan jenis lain. Fungsi lemak antara lain sebagai pelindung organ,

insulator suhu tubuh, pelarut vitamin, cadangan energi, menjaga temperatur suhu

tubuh, dan sebagai bahan penting untuk tekstur makanan.12

Bentuk utama lemak dalam makanan manusia adalah triasilgliserol,

pencernaannya dimulai di mulut oleh enzim lipase dan di lambung oleh enzim

gastrik lipase. Adanya lemak di lambung terdeteksi oleh kimus yang sudah

mencapai usus halus, lalu direspon dengan mengeluarkan hormon-hormon yang

berperan dalam menurunkan laju pengosongan lambung seperti glucose-

dependent insulinotropic polypeptide (GIP), kolesistokinin, dan glucagon-lik

peptide (GLP-1).31

Ketika mencapai usus halus, hormon utama yang berperan dalam

mencerna lemak adalah garam empedu dan lipase pankreas. Garam empedu

berfungsi untuk memecah lemak ke dalam bentuk-bentuk kecil dan mencegahnya

untuk bersatu kembali, sedangkan lipase pankreas berfungsi untuk mengurai

triasilgliserol ke dalam bentuk asam lemak dan monoasilgliserol, kemudian

menembus sel epitelial dengan cara difusi pasif. Didalam sel epitel, triasilgliserol

disintesis kembali dan ditempatkan ke dalam lipoprotein larut air bernama

kilomikron. Kilomikron selanjutnya akan masuk ke dalam pembuluh limfatik.23

Page 27: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

14

2.2 Kerangka Konsep

Faktor

Ekstrinsik/Makanan

Nilai indeks

glikemik dan

glycemic load

makanan

Responden Sehat

Makanan Uji

Respon Glukosa Darah

Menghitung Peningkatan Kadar

Glukosa Darah pada menit ke-0, 15,

30, 45, 60, 75, 90, dan 120.

Membandingkan Kadar

Glukosa Darah Puncak

Macam Varian Roti Isi

Page 28: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

15

2.3 Definisi Operasional

No

.

Variabel Definisi Pengukur Alat

Ukur

Cara

Ukur

Skala

Ukur

Hasil

Ukur

1. Glycemic

Load

Nilai yang

menunjukkan

respon

glukosa darah

setelah

mengkonsum

si satu porsi

makanan

yang

mengandung

sejumlah

karbohidrat.

Peneliti - Nilai IG

makanan

perseratu

s dikali

dengan

jumlah

karbohid

rat per-

sajian.

gram Numer

ik

2. Kadar

Glukosa

Darah

Puncak

Hasil

absorbsi

karbohidrat

yang

bersirkulasi

di dalam

darah dan

dihitung

kadar

puncaknya

menggunaka

n kurva

glukosa darah

Peneliti Blood

Gluco

se

Meter

merek

EasyT

ouch

®

Pengamb

ilan

darah

kapiler

dan diuji

kedalam

strip test.

mg/d

L

Numer

ik

Page 29: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui nilai

glycemic load macam varian roti isi dan efeknya terhadap kadar glukosa darah

puncak.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan April

dan bertempat di Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

1. 10 orang responden mahasiswa PSPD FKIK UIN Jakarta

2. Glukometer beserta stripnya dengan merek Easy Touch®

3. Sampel darah kapiler ujung jari responden

4. Makanan uji: roti isi cokelat dan keju

5. Air mineral 250 ml

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Responden dalam keadaan sehat dengan rentang usia 18-21

tahun mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)

2013.

2. Responden memiliki nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)

normal kriteria Asia – Pasifik.

.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

Page 30: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

17

1. Menjalani diet tertentu

3.5 Besar dan Cara Pengambilan Responden

Responden berjumlah 10 orang mahasiswa PSPD teridiri dari pria dan

wanita yang memenuhi kriteria inklusi. Responden ditentukan menggunakan

random sampling, dengan cara NIM mahasiswa PSPD dikumpulkan kemudian

dikocok dan diambil 10 nomor secara acak. kemudian dilihat apakah memenuhi

kriteria berikut:

1. Anamnesis (Identitas diri dan riwayat penyakit), tidak memiliki

gangguan metabolisme glukosa dan gangguan sistem pencernaan.

2. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal

3. Pemeriksaan nilai IMT normal sesuai kriteria Asia – Pasifik

4. Pemeriksaan kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) normal sesuai

kriteria Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).

5. Responden yang memenuhi kriteria inklusi, diminta untuk mengisi

lembar persetujuan informed consent.

Page 31: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

18

3.6 Alur Penelitian

Random Sampling

Responden 10 orang

memenuhi kriteria inklusi.

Persiapan sebelum melakukan pemeriksaan: puasa 8-12

jam, tidak melakukan aktivitas berat, pola makan normal.

Roti isi cokelat

Pemeriksaan

pertama

Membandingkan kadar glukosa darah

puncak varian roti isi berdasarkan

nilai glycemic load

Roti isi keju

Pemeriksaan

kedua

Pemeriksaan kadar glukosa darah dengan cara finger prick

test di menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, dan 120.

Penapisan awal: Anamnesis (Identitas dan Riwayat penyakit),

Pemeriksaan Fisik (tanda vital, TB, BB), dan Pemeriksaan GDP

Populasi

Mahasiswa PSPD

2013

Minggu pertama Minggu kedua

Nilai glycemic

load roti cokelat

Nilai glycemic

load roti keju

Page 32: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

19

3.7 Cara Kerja Penelitian

1. Responden dipilih sejumlah 10 orang dengan cara random

sampling

2. Responden menjalani pemeriksaan penapisan awal untuk

memastikan masuk ke kriteria inklusi.

3. Responden melakukan puasa selama 8-12 jam dan tidak

melakukan aktivitas berat sebelum diberikan makanan uji pertama

4. Responden diberikan waktu 15 – 20 menit untuk mengkonsumsi

makanan dan air mineral 250 mL.

5. Sampel darah responden diambil menggunakan metode finger

prick test pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, dan 120. dimulai

sejak makanan masuk ke mulut.

6. Responden menjalani pemeriksaan untuk makanan uji kedua,

dengan rentang waktu 5 – 7 hari

7. Responden menjalani prosedur ulang di no. 3 sampai dengan no. 5

8. Nilai kadar glukosa darah kedua makanan uji diubah ke bentuk

kurva.

3.8 Rencana Pengolahan dan Analisa Data

Data hasil penelitian kadar gula darah selanjutnya diolah ke bentuk tabel

dan kurva, kemudian didapatkan kadar glukosa darah puncak. Nilai glycemic load

yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk persentase (%). Nilai glycemic load

didapatkan dengan rumus:

Nilai glycemic

load =

Nilai indeks glikemik makanan * Jumlah karbohidrat per-sajian

100

Page 33: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

20

Nilai indeks glikemik didapatkan berdasarkan referensi dari penelitian

David Mendosa dan Kaye Foster-Powell. Penelitian ini menggunakan analisi data

statistik Microsoft Excel 2010 dan SPSS 22.0. Uji normalitas data menggunakan

Shapiro-Wilk.32

Page 34: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

21

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden berjumlah 10 orang, terdiri dari 1 orang laki-laki dan 9 orang

perempuan. Karakteristik responden tersaji pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian

No

.

Kode

Nama

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(tahun)

=19

(SD±0,87)

Berat

Badan

(kg)

Tinggi

Badan

(m)

IMT

(kg/m2)

=20,56

(SD±1,40)

Glukosa

Darah

Puasa

(mg/dl)

= 98,50

(SD±10,

93)

1. HNA P 18 47 1.55 19.5 76

2. RDY P 17 57 1.72 19 104

3. AFN P 17 48 1.46 22.5 105

4. FRD P 20 52 1.64 19.2 112

5. FBI P 18 49 1.54 20.4 93

6. MLI P 19 51 1.63 19.2 107

7. SHB P 20 48 1.55 20 104

8. AZM L 19 60 1.67 21.4 92

9. UBT P 19 60 1.66 21.8 88

10. RNT P 20 65 1.73 22.6 104

Rerata usia responden dalam penelitian ini adalah 19 tahun (SD ±0,87).

Rerata IMT responden adalah 20,56 (SD±1,40) yang masuk ke dalam kategori

Page 35: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

22

normal berdasarkan klasifikasi status gizi IMT Asia – Pasifik. Responden tidak

memiliki gangguan metabolisme glukosa, ditandai dengan hasil pemeriksaan GDP

dalam batas normal dengan rerata 98, 50 (SD±10,93).

4.2 Makanan Uji

Makanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah roti isi merek Sari

Roti dengan dua macam varian, yaitu roti isi cokelat dan roti isi keju. Pemilihan

kedua jenis roti tersebut dipilih berdasarkan kegemaran konsumen akan dua jenis

roti isi tersebut, distribusi roti tersebut yang sangat baik dan mudah dijangkau

konsumen.

Roti isi Sari Roti yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dalam

bentuk kemasan dari kantin di kampus FKIK atau mini market terdekat. Peneliti

tidak melakukan proses pengolahan tambahan terhadap roti isi. Kandungan nutrisi

kedua roti isi dibandingkan berdasarkan keterangan yang tertera pada

kemasannya.

Tabel 4.2 Informasi Nilai Gizi pada Satu Porsi Makanan Uji

Makanan Uji Sajian

(gram)

Karbohidrat

(gram)

Gula

(gram)

Lemak

(gram)

Protein

(gram)

Serat

(gram)

Roti Keju 49 18 3 7 4 1

Roti Cokelat 49 26 4 8 4 1

4.3 Grafik Glukosa Darah

Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan sebanyak 7 kali

dalam 2 jam, yaitu pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, dan 120. Berdasarkan

grafik di bawah, kadar puncak glukosa darah terhadap roti cokelat berada di menit

ke-45, kemudian mengalami penurunan pada menit ke-60 hingga 120. Roti isi

keju mencapai kadar puncak pada menit ke-60 lalu mengalami penurunan pada

menit ke-90 hingga 120. Perbedaan ini disebabkan karena kandungan karbohidrat

pada roti isi cokelat yang lebih tinggi dan kadar lemak yang lebih rendah

Page 36: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

23

dibandingkan roti isi keju sehingga penyerapannya lebih cepat dan kadar glukosa

darah yang dicapai lebih tinggi.

Gambar 4.3 Grafik kadar glukosa darah rerata pada macam varian roti isi

Peningkatan kadar glukosa darah pada kedua makanan uji signifikan mulai

menit ke-30 sampai dengan menit ke-45. Oleh karenanya, persentase peningkatan

dan penurunan kadar glukosa darah dihitung setiap 15 menit.

Tabel 4.3 Persentase kenaikan/penurunan kadar glukosa darah (%)

No Makanan Uji

Presentase kenaikan glukosa

darah pada menit ke-

15 30 45 60 90 120

1. Roti Keju 17,79 8,44 0,26 1,04 -4,53 -5,64

2. Roti Cokelat 12,54 11,23 1,96 -7,75 -10,15 -6,76

Makanan uji yang meningkatkan kadar glukosa darah paling tinggi mulai

dari menit ke-30 hingga ke-45 serta penurunan kadar glukosa darah dari menit ke-

60 hingga ke-120 paling rendah adalah roti cokelat. Karbohidrat total pada roti

cokelat kandungannya lebih banyak dibandingkan roti keju dan kandungan lemak

80

90

100

110

120

130

140

150

0 15 30 45 60 75 90 105 120

Glu

kosa

Dar

ah (

mg/

dl)

Waktu (menit)

Roti Keju

Roti Coklat

Page 37: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

24

yang lebih sedikit, hal ini menyebabkan peningkatan glukosa darah yang lebih

tinggi roti cokelat.

Roti keju menunjukkan grafik yang lebih stabil dibanding roti cokelat, hal

ini disebabkan karena roti keju mengandung lemak lebih banyak sehingga

menghambat pengosongan lambung lebih lama, karena lemak hanya dapat dicerna

dan diabsorbsi di usus halus maka ketika lemak masih berada di lumen usus halus,

kontraksi lambung untuk mengeluarkan kimus ke usus halus dihambat sampai

proses pencernaan selesai.23

Terdapat dua contoh hormon yang berperan dalam

menurunkan laju pengosongan lambung seperti glucose-dependent insulinotropic

polypeptide (GIP), kolesistokinin, dan glucagon-lik peptide (GLP-1).31

Selain itu pengaruh proses fermentasi dari keju menyebabkan peningkatan

produksi gas hasil metabolisme oleh bakteri, salah satu gas yang diproduksi

adalah metana. Metana memiliki efek memicu gerakan non-propulsif sehingga

memperlambat waktu transit di usus halus dan berdampak pada penyerapan

makanan berlangsung lebih lama. Dengan demikian didapatkan respon glukosa

darah lebih lambat.33

4.4 Glycemic load

Perhitungan nilai glycemic load kedua varian roti isi menggunakan rumus

Nilai glycemic load =

Nilai indeks glikemik makanan * Jumlah karbohidrat per-

sajian

100

Nilai indeks glikemik roti cokelat dan roti keju menggunakan referensi

dari penelitian lain. Nilai indeks glikemik roti keju 79 34

dan roti cokelat 101 35

Page 38: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

25

Tabel 4.4 Nilai glycemic load makanan uji

Makanan uji Nilai glycemic load

Roti Keju 14.2

Roti Cokelat 26.3

Berdasarkan nilai glycemic load diatas, roti keju termasuk kategori sedang

dan roti cokelat kategori tinggi.22

Nilai glycemic load roti cokelat lebih tinggi

dibandingkan roti keju, hal ini disebabkan jumlah karbohidrat dan gula yang lebih

banyak serta jumlah lemak yang lebih sedikit dan tidak adanya pengaruh dari

makanan berfermentasi pada roti cokelat dibanding roti keju.33

Menurut data diatas, dianjurkan untuk pasien-pasien dengan diabetes

melitus ataupun pra-diabetes untuk mengkonsumsi roti isi keju dibanding roti isi

cokelat.

4.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini terdapat beberapa hal yang menjadi

keterbatasan penliti sehingga mempengaruhi proses dan hasil penelitian. Nilai

indeks glikemik makanan uji dalam penelitian ini berdasarkan referensi,

memungkinkan nilai indeks glikemik dan glycemic load kurang spesifik terhadap

makanan uji dalam penelitian. Kemudian, peneliti sulit untuk melakukan

pengawasan terhadap aktivitas fisik responden.

Page 39: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

26

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil penelitian ini menunjukkan roti isi dengan nilai glycemic load tinggi

adalah roti cokelat (26.3) kemudian roti keju masuk kategori sedang (14.2).

2. Makanan dengan nilai glycemic load tinggi memiliki kadar glukosa darah

puncak lebih tinggi dibandingkan makanan dengan nilai glycemic load

sedang.

5.2 Saran

1. Mengingat varian roti isi dan merek yang banyak di pasaran, diperlukan

penelitian lebih lanjut untuk mengklasifikasikan nilai indeks glikemik dan

glycemic load sehingga didapatkan referensi yang lengkap.

2. Pemeriksaan kadar glukosa darah terhadap makanan sebaiknya dilakukan

lebih dari satu kali, agar mendapatkan hasil yang lebih presisi.

3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya dilakukan

penelitian nilai indeks glikemik makanan uji.

4. Dibutuhkan glukometer yang lebih baik agar didapatkan nilai yang lebih

akurat.

Page 40: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

27

DAFTAR PUSTAKA

1. Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H. Global Prevalence of Diabetes

Estimates for The Year 2000 and Projections for 2030. Diabetes Care. 2004

May; 27: p. 1047-1051.

2. Ala Alwan. Global status report on non communicable diseases 2010. World

Health Organization; 2011. Report No.: ISBN.

3. PERKENI. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN

DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INDONESIA. In KONSENSUS

PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI

INDONESIA; 2011: www.perkeni.org. p. 1-3.

4. RI BPdPKK. RISET KESEHATAN DASAR 2013. Kemenkes RI, Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.

5. Hammond K. Assessment: Dietary and Clinical Data. In Mahan LK, Stump

SE. Krause's Food and Nutrition Therapy.: Saunders Elsevier; 2008. p. 384-

386.

6. Henry CJK, Lightowler HJ, Strik CM, Renton H, Hails S. Glycaemic index

and glycaemic load values of commercially available products in the UK.

British Journal of Nutrition. 2005 August; 90: p. 922.

7. Louie JCY, Buyken AE, Heyer K, Flood VM. Dietary glycaemic index and

glycaemic load among Australian children and adolescent. British Journal of

Nutrition. 2011 May; 106: p. 1273.

8. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Utama Nippon Indosari Corpindo,

Tbk. Laporan Utama. , Equity & Index Valuation Division; 2013.

9. Askari G, Heidari-Beni M, Broujeni MB, Ebneshahidi A, Amini M, Ghisvand

R, et al. Effect of whole wheat bread consumption and white bread

consumption on pre-diabetes patient. Pak J Med Sci. 2013; 1.

10. Gropper SS, Smith JL, Groff JL. Advance Nutrition and Human Metabolism.

5th ed.: Cengage Learning; 2009.

11. M. A. Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia Analisis Data SUSENAS

Page 41: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

28

1999-2005..

12. Gallagher ML. The Nutrients and Their Metabolism. In Mahan LK, Stump

SE. Krause's Food and Nutrition Therapy.: Saunders Elsevier; 2008. p. 49-50.

13. Franz MJ. Medical Nutrtition Therapy for Diabetes Mellitus and

Hypoglycemia of Nondiabetic Origin. In Mahan LK, Stump SE. Krause's

Food and Nutrition Therapy.: Saunders Elsevier; 2008. p. 776.

14. Chen H, Shaw MJ, Moyeur-Mileur JL. The new glucose revolution: is the

authoritative guide to the glycemic index the right dietary solution for life long

health? International Journal of Nutrition and Metabolism. 2010 September.

15. Kalergis M, De Grandpre E, Andersons C. The Role of the Glycemic Index in

the Prevention and Management of Diabetes: A Review and Discussion.

Canadian Journal of Diabetes. 2005.

16. Jenkins DJ, Kendall CW, Augustin LS, Franceschi S, Hamidi M, Marchie A,

et al. Glycemic index: overview of implications in health disease. The

American Journal of Clinical Nutrition. 2002;: p. 266.

17. Brynes AE, Adamson J, Dornhorst A, Frost S. The beneficial effect of a diet

with low glycaemic index on 24 h glucose profile in healthy young people as

assessed by continous glucose monitoring. British Journal of Nutrition. 2005

September;: p. 181-182.

18. Ludwig DS. The Glycemic Index Physiological Mechanisms Relating to

Obesity, Diabetes, and Cardiovascular Disease. American Medical

Association. 2002 May; 287: p. 2417-2420.

19. Dorfman L. Nutrition for Exercise and Sport Performance. In Mahan LK,

Stump SE. Krause's Food Nutrition and Therapy.: Saunders Elsevier; 2008. p.

594.

20. Little JP, Chilibeck PD, Ciona D, Vandenberg A, Zello GA. The Effects of

Low- and High-Glycemic Index Foods on High-Intensity Intermittent

Exercise. International Journal of Sports Physiology and Performance.

2009367-368.

21. Schulze MB, Liu S, Rimm EB, Manson JE, Willett WC, Hu FB. Glycemic

index, glycemic load, and dietary fiber intake and incidence of type 2 diabetes

in younger and middle-aged women. The American Journal of Clinical

Page 42: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

29

Nutrition. 2004 February;: p. 354-355.

22. Subroto MA. Real Food True Health Jakarta: PT Agromedia Pustaka; 2008.

23. Sherwood L. Human Physiology From Cells to System. 7th ed. Arbogast M,

Oliveira L, editors.: Yolanda Cosslo; 2010.

24. Koswara S. Teknologi Pengolahan Roti: eBookPangan.com; 2007.

25. Napitupulu BP. Penggunaan Cokelat Sebagai Bahan Dekorasi Cake di Hotel.

Jurnal Darma Agung. 2011.

26. Herawati H. Peluang Pemanfaatan Tapioka Termodifikasi Sebagai Fat

Replacer Pada Keju Rendah Lemak. Seminar Nasional Teknologi Peternakan

dan Veteriner 2011. 2011;: p. 411-412.

27. Sukotjo S. Proses Pembuatan Keju Lunak: Pusdiklat Departemen Pertanian;

2003.

28. Phadungath C. Cream cheese products: A review. Songklanakarin J. Sci.

Technol. 2004 June;: p. 192-193.

29. Vlieg JEvH, Veiga P, Zhang C, Derrien M, Zhao L. Impact of microbial

transformation of food on health - from fermented foods to fermentation in the

gastro-intestinal tract. Science Direct. 2011;(Food biotechnology): p. 1-4.

30. Jahng J, Jung IS, Chol EJ, Conklin JL, Park H. The effect of methane and

methane gases produced by enteric bacteria on ileal motility and colonic

transit time. Neurogastroenterology and Motilty. 2011 October;: p. 188-190.

31. Beyer PL. Digestion, Absorption, Transport, and Excretion of Nutrients. In

Mahan LK, Stump SE. Krause's Food and Nutrition Therapy.: Saunders

Elsevier; 2008. p. 3-8.

32. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran Kesehatan. 4th ed. J. ID, editor.

Jakarta: Salemba Medika; 2009.

33. Pimentel M, Lin HC, Enayati P, van den Burg B, Lee HR, Chen JH, et al.

Methane, a gas produced by enteric bacteria, slows intestinal transit and

augments small intestinal contractile activity. the American Physiology

Society. 2005 November.

34. Foster-Powell K, Holt SH, Brand-Miller JC. International Table of Glycemic

Page 43: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

30

Index and Glycemic Load Values: 2002. The American Journal of Clinical

Nutrition. 2002 March.

35. Englyst KN, Vinoy S, Englyst HN, Lang V. Glycaemic index of cereal

products explained by their content of rapidly and slowly available of glucose.

British Journal of Nutrition. 2002 October.

Page 44: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

31

Lampiran 1

Surat Persetujuan Responden

Formulir Informed Consent

KADAR GLUKOSA DARAH PADA MACAM VARIAN ROTI ISI

Setelah memperoleh penjelasan mengenai tujuan, manfaat, prosedur dan

kemungkinan risiko, serta jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh

peneliti dalam penelitian KADAR GLUKOSA DARAH PADA MACAM

VARIAN ROTI ISI, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Jurusan :

Semester :

Dengan ini menyatakan dengan penuh kesadaran bersedia berpartisipasi dalam

penelitian tersebut dan bersedia menjalani pemeriksaan darah sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan dalam penelitian KADAR GLUKOSA DARAH

PADA MACAM VARIAN ROTI ISI, dengan catatan semua data mengenai diri

saya dirahasiakan. Selanjutnya, bila suatu ketika, dalam masa penelitian, saya

merasa dirugikan karena penelitian ini, saya berhak mengundurkan diri dari

keterlibatan saya, serta membatalkan persetujuan ini, tanpa sanksi apapun dan dari

pihak manapun.

Ciputat, ………………. 2014

Yang membuat pernyataan, Mengetahui,

Peneliti

Page 45: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

32

Lampiran 2

Status Kesehatan Responden

LEMBAR ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

PERBANDINGAN RESPON GULA DARAH TERHADAP VARIAN ROTI ISI

Nama :

Usia :

BB :

TB :

IMT :

GDP :

Tanda Vital

1. Tekanan darah :

2. Frekuensi nadi :

3. Frekuensi nafas :

Riwayat Penyakit

1. Apakah anda menderita diabetes mellitus? Ya/Tidak

2. Apakah anda menderita penyakit ginjal dan hati? Ya/Tidak

3. Apakah anda menderita penyakit saluran pencernaan? Ya/Tidak

4. Apakah terdapat riwayat diabetes mellitus pada keluarga? Ya/Tidak

Jika ya, siapa?

5. Apakah anda memiliki riwayat alergi makanan? Ya/Tidak

Jika ya, apa?

6. Apakah anda seorang perokok? Ya/Tidak

7. Apakah anda mengonsumsi alkohol? Ya/Tidak

Page 46: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

33

Lampiran 3

Kriteria Status Gizi Menurut Kriteria Asia – Pasifik

Status gizi responden ditentukan menggunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh

(IMT) dengan rumus:

IMT = BB (Kg)

TB (m)2

Status gizi responden dihitung menggunakan IMT berdasarkan kriteria Asia –

Pasifik, dikategorikan dalam underweight, normoweight, overweight, dan obese

Page 47: PERBANDINGAN RESPON GLUKOSA DARAH TERHADAP …...Roti adalah makanan berbahan dasar tepung terigu yang pada awalnya berkembang di negara barat. Tren konsumsi roti di Indonesia terus

34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Evan Pramudito Mulyadi

Usia : 21 tahun

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Februari 1993

Alamat : Jl. H. Mida no. 11 RT/RW 03/02, Serua-Bojongsari, Kota

Depok.

No. Hp : 085780750081

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Muhammadiyah 12 Pamulang : 1999 – 2004

2. SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : 2005 – 2008

3. SMAN 2 Kota Tangerang Selatan : 2008 – 2011

4. PSPD FKIK UIN Jakarta : 2011 – sekarang