140
PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: RiL;qi Barkah NIM: 103070029018 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HKDAYATULLAH JAKARTA 2008

PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA

PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI PADA MAHASISWA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi

Oleh:

RiL;qi Barkah

NIM: 103070029018

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HKDAYATULLAH

JAKARTA

2008

Page 2: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERBEDAAN .BELANJA lMPULSIF ANTARA REMAJA

PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI PADA MAHASISWA FAKUL TAS PSIKOLOGI

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Pada tanggal 12 Mei 2008.. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 12 Mei 2008.

Sidang Munaqasyah

Pe~

Sekretaris Merangkap Aggota, ----1

Dra. Zah,,hh, M. s;

NIP. 150 238 773

Anggota:

Penguji II

~ A,_,. ,,,,bd,,_,u.,_1.:..:R,,,,a,_,,hm"""'a¥S"':ali.>='-'M"" . ._,So<!i Yunita Faela Nisa, M. Psi. Psi

NIP. 150293224 NIP. 150 368 748

Pembnb;og I .

Nene"'1 ~~m;atL M. s; P•

NIP. 150 300 679

Pembimbing U

Yunita Faela Nisa. M. Psi. Psi

NIP. 150 368 748

Page 3: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

MOTTO

CL111,tCl Ltu s:epertL sL111,Clv viACltClViClvL, 11\A,ew.bevL TAt-n>A V\A,e111,gV1ClvClp

k?,eV),CbClLL. CL111,tCl Ltu sepertL sL111,Clv 11\A,CltClhClvL, TIDAfc /v\E/v\ILIH sLClpCl

tJCl111,g Ln sL111,ClvL. CL111,tCl Ltu sepertL sL111,Clr 11\A,CltClhCln tJCl111,g /v\E/v\lSERI

KEl-tANCjATAN DI HAT! ••

(CONFIA.SIL{S)

'HClc!ClpLLClVi ViLc!up L111,L cle111,gCl111, kceLR,ViLClsCl111,, k?,m·evcCl cle111,gCl111, LR,ViLCls:

ClRClV\, V\A,eajClc!LkcCl111, k?,LtCl V\A,Cl111,usLCl t:JCl111,g tegClv c!ClLClit\A, V\A,e111,gV1Clc!ClpL

segClLCl k?,esuLLtCl111,."

Page 4: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

sR.rL-psL LV\,L dL dedLR.1AsLR.1AV\,:

V\.V\,ttA. R, R.e d IA.I/! o rl/! V\,g t IA.I/! R, IA. d IA V\, s e VVl IA.IA or IA V\,g-o r IA V\,g

ti IA V\,g VltlC V\,C, L V\,t IA L d IA V\, VltlC V\, ti IA ti IA V\,g LR, IA. ••••

I LOVS yovt ALL ...

Page 5: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

(A) Fakultas Psikologi (B) Mei 2008 (C) Rizqi Barkah

ABSTRAKSI

(D) Perbedaan Belanja lmpulsif Antara Remaja Perempuan dan Laki-iaki Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(E) xvi + 97 Halaman (F) Belanja adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks

perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun, kata yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja. Belanja impulsif menurut Rook (dalam Engel, Blackwell, & Miniard, 1995) adalah perilaku belanja tanpa perencanaan yang matang terlebih dahulu, terdapat dorongan yang kuat untuk membeli muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan. Konsumen secara spontan terpicu ketika berhadapan dengan produk, serta diiringi perasaan menyenangkan dan penuh gairah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki pada mahasiswa Fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif komporatif, menggunakan tehnik random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 140 responden, yakni 70 untuk mahsiswa perempuan dan 70 mahasiswa laki-laki.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala model Likert dengan aspek belanja impulsif, yang dilihat dari aspek spontanitas, lntensitas untuk membeli setiap kali mengunjungi toko, kegairahan yang diwarnai dengan emosi dan ketidakpedulian akan akibat. Koefisien realibilitasnya adalah sebesar 0,9445. Analisa data dilakukan dengan menggunakan t-test, dan diperoleh hasil. Ada perbedaan belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universtitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta t table 3.809 t hitung 1.66. Remaja perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan belanja impulsif (dengan rata-rata skor remaja perempuan=131.6286 dan remaja laki-laki=120.5429).

Page 6: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Adapun terdapat hasil yang dilihat berdasarkan kategorisasi yang lihat dari belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki. Kemudian ketegorisasi yang dilihat berdasarkan aspek-aspek belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki. Hasilnya sebagai berikut:

1. Dalam kategorisasi belanja impulsif antara perempuan dan laki-laki berada dalam kategori sedang, yaitu 60 orang (85.71%) untuk perempuan dan untuk laki-laki 51 orang (72.86%).

2. dalam kategorisasi aspek-aspek belanja impulsif antara perempuan dan laki-laki terdapat aspek spontanitas, intensitas untuk memilih sesuatu setiap kali mengunjungi toko, kegairahann yang diwamai dengan emosi dan ketidakpedulian akan akibat berada dalam kategorl sedang. Na mun, pada aspek-aspek tersebut jumlah terbesar terdapat pada aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali mengunjungi toko baik perempuan maupun laki-laki, yaitu 60 orang (85.71 %) untuk remaja perempuan dan untuk remaja laki-laki 57orang (81.43%).

Dari fenomena yang ada peneliti menyarankan kepada perempuan dan laki-laki agar hendaknya setiap kali ingin membeli sesuatu, sebaiknya dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, dengan menggunakan akal rasional dan bukan hanya menggunakan emosi pada saat membeli sesuatu. Sehingga pada akl1imya tidak barang yang tidak terpakai dan tidak akan ada rasa penyesalan setelah membeli barang yang tidak sesuai dengan keinginan.

(G) Bahan bacaan: 37 (1957 - 2008)

Page 7: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Kata Pengantar

>egala puji bagi Allah SWT atas segala karuniaNya yang telah menjadikan segalanya

1enjadi indah dan mudah. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi

~uhammad SAW, serta keluarga dan pengikutNya yang telah membawa masa

:egelapan menuju cahaya.

·ujuan penulis menulis skripsi ini adalah agar bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang

elah penulis dapatkan selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif

1idayatullah Jakarta ini, dan kelak akan menjadi ilmu yang berguna bagi masa depan

1enulis kelak.

'erjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan kuliah dan skripsi ini dihiasi

lengan segala kekurangan dan kelemahan penulis, dan diwamai dengan berbagai

:obaan, tantangan dan penuh dengan perjuangan. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa

1antuan dari berbagai pihak. Sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih

ang sebesar-besamya kepada:

Dra. Hj. Netty Hartati, M. Si., Dekan Fakultas Psikologi. Dra. Hj. Zahrotun Nihayah,

M. Si., Pembantu Dekan Fakultas Psikologi, dan Bapak Prof Hamdan Yasun, M. Si.,

selaku dosen pembimbing akademik.

' Neneng Tali Sumiati, M. Si., Pembimbing I, yang telah berkenan meluangkan waktu,

pikiran dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk,

arahan, dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

i. Yunita Faela Nisa, M. Psi, Psi., Pembimbing 11, yang banyak dipusingkan dengan

bimbingan sksipsi dan dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan,

saran, motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Bambang Suryadi, Ph. D., yang telah membuai saya tegar dan dewasa dalam

menerima kegagalan hidup.

Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dari awal kuliah hingga

selesai skripsi ini. Para karyawan akademik Fakultas Psikologi yang telah berjasa

kepada penulis.

Seluruh keluarga besarku, yang sangat aku cintai dan aku sayangi. Ayah, ibu, adik­

adikku: Rahman, Pipit, kakak dan abangku: Rubi, Anca, Zaki, kakak iparku Eti,

abang iparku Anom, adik iparku Mail, keponakan-keponakanku yang selalu memberi

kebahagian untukku, serta saudara-saudaraku yang memberikan dukungan serta

doa yang tak pemah putus.

Untuk semua sahabat-sahabat yang begitu peduli dan selalu memberikan dukungan

serta doa, sehingga membuatku kuat mengahadapi segala kesulitan. Terutama

untuk Kamal, Qori, Yogi, dan Mira (terimakasih untuk dukungan dan doanya, kalian

benar-benar sahabat terbaikku), Ary, Mahmud, Surya, Yuris, E:ndah, Yeyen, lyus,

Catur, Arif, Wawan, Tika, Cindai, Mba Yani, Fitria, Angga, lkhsan adik angkatku,

abang Juri, ka Agus, Iqbal.

Untuk teman-teman Fakultas Psikologi dari kelas A sampai D, yang telah banyak

membantu dalam memberikan kritik dan saran untuk skripsi ini. Terutama sekali

untuk Maya, Ramdan, Ayi, dan Sekar.

Khususnya untuk Iman Ramadhani Firdaus (Adhan) yang telah mengisi kekosongan

hati dan hidupku, memberikan keindahan dan semangat untuk terus berjuang.

Jakarta, 12 Mei 2008

Penulis

Page 9: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DAFTAR ISi

Halaman Juclul

Halaman Persetujuan.................................................................................. ii

Halaman Pengesahan................................................................................. iii

Motto ........................................................................................................... iv

Dedikasi ...................................................................................................... v

Abstract....................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................... v111

Daftar lsi ... ... .. . .. . .. ........ ... .. . .. ........ ... ... . .. . .. ... . .. ..... ... ... . . .. . . . . . .. ... . .. .. . .. ..... ... ..... x

Daftar Tabel ................................................................................................ xiii

Daftar Grafik. ... ... .. . .. . . . . . . ... ... ....... ... .. . ... . . . . .. . .. . .... ....... .. . .. . .. .. . .. ... .. .. ... ... .. ....... xv

Daftar Lampiran .......................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-15

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................... 1

1.2. ldentifikasi Masalah ........................................................... 12

1.3. Pernbatasan dan Perurnusan Masalah ............................ 12

1.3.1. Pernbatasan Masalah ............................................ 12

1.3.2. Perurnusan Masalah ............................................... 13

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .... : .................................... 13

1.4.1.Tujuan Penelitian ..................................................... 13

1.4.2. Manfaat Penelitian .......................................................... 13

1.5. Sisternatika Penulisan ...................................................... 14

BAB2 KAJIAN TEORI 16-51

2. 1. Belanja lrnpulsif.. .. ... .... ... ... .... ....... .. . . .. ... ... .. .. . .. ..... ... ...... ... 16

2. 1.1. Definisi Belanja lrnpulsif ......................................... 16

2.1.2. Elernen-elernen Belanja lrnpulsif............................ 18

2.1.3. Tipe Pernbelanja lrnpulsif ...................................... 19

2.1.4. Faktor-faktor yang Mernicu Belanja lmpulsif ........... 21

Page 10: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2.1.5. Dampak dari Perilaku Belanja lmpulsif ................... 24

2.2. Jender dan Seks (Jenis Kelamin) ...................................... 26

2.2.1. Definisi Jender dan Seks (Jenis Kelamin) .............. 26

2.2.2. Perbedaan Jender dan Seks (Jenis Kelamin) ........ 28

2.2.3. Perbedaan Karakteristik antara Laki-laki dengan

Perempuan ........................................................................ 30

2.2.4. Peran Jenis Kelamin ................................................ 34

2.2.5. Perbedaan Perilal<U Berbelanja antara Laki-laki dan

Perempuan ......................................................................... 35

2.3. Remaja ............................................................................ 37

2.3.1. Definisi Remaja . .. ... .... .. ... .. .. .. . ... ........ ... .. .... .. ... ... .. .. 37

2.3.2. Pembagian Tahapan Remaja ................................. 38

2.3.3. Remaja Sebagai Konsumen .................................. 39

2.3.4. Remaja dan Perilaku Belanja lmpulsif ................... 41

2.4. Perilaku Konsumsi Dalam Perspektif Islam ........................ 43

2.5. Kerangka Berpikir ............................................................. 49

2.6. Hipotesis ........................................................................... 51

BAB3 METODOLOGI PENELITIAN 52-66

3.1. Jen is Penelitian ......... .. .... ...... .. ... .. ........ ....... .... ....... ... .... .... 52

3.1.1. Pendekatan Dan Metode Penelitian .... ...... ..... .... .... 52

3.1.2. ldentifikasi Variabel dan Operas.ional Variabel.. ....... 53

3.2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 55

3.2.1. Populasi dan Sampel ..... .... .................................... 55

3.2.2. Teknik Pengambilan SampeL ................................. 57

3.3. Pengumpulan Data ............................................................ 57

3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian. .... .... .................. 57

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian .............................. 58

3.3.3. Hasil Uji lnstrumen Penelitian ................................. 61

Page 11: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

3.3.3.1. Uji Validitas Skala Belanja lmpulsif ...................... 61

3.3.4. Teknik Analisa Data ................................................ 63

3.4. Prosedur Penelitian ......................................................... 64

BAB4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 67-85

4. ~. Gambaran Umum Responden.......... ......................... ....... 67

4.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan

Jen is Kelamin .................................................................. 67

4.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia .... 68

4.2. Uji Persyaratan ................................................................. 69

4.2.1. Uji normalitas .......................................................... 69

4.2.2. Uji Homogenitas. .............. ... .... ... . .......... .... ... ... ....... 72

4.3. Hasil Utama Penelitian .................................................... 74

4.4. Kategorisasi Skor Berdasarkan Belanja lmpulsif antara

Perempuan dan Laki-laki....... ....... ... ...................... ... . . ... .. . 76

4.5. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek ............. 79

4.5.1. Kategorisasi Aspek-aspek Belanja lmpulsif Pada

Perempuan ........................................................................ 79

4.5.2. Kategorisasi Aspek-aspek Belanja lmpulsif Pada

Perempuan ........................................................................ 82

BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 86-93

5.1. Kesimpulan ........................................................................ 86

5.2. Diskusi ...... ...... .... .. ... .......... ... ..................... .... .... .... ... .. ... .. . 86

5.3. Saran................................................................................. 91

DAFTAR PUST AKA............................................................................... 93-97

LAMPI RAN

Page 12: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DAFT AR T ABEL

3.1. Tabel Bobot Skor Skala .................................................................... 58

3.2. Blue Print Skala Belanja lmpulsif ...................................................... 62

4.1. Tabel Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................................ 68

4.2. Tabel Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia .................. 68

4.3. Tabel Uji Normalitas ......................................................................... 70

4.4. Tabel Uji Homogenitas ..................................................................... 73

4.5. T-Test Independent Samples Test ................................................... 74

4.6. Group Statistics ................................................................................ 75

4.7. Kategorisasi Belanja lmpulsif Gabungan Pada Mahasiswa Perempuan

dan Laki-laki Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta .............................................................................................. 76

4.8. Kategorisasi Belanja lmpulsif Pada Mahasiswa Perempuan Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................ 77

4.9. Kategorisasi Belanja lmpulsif Pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................ 77

4.10. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Spontanitas Pada

Perempuan .......................................................................... 79

4.11. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek lntensitas Untuk

Membeli Sesuatu Setiap Kali Mengunjungi Toko Pada

Perempuan ...................................................................................... 79

4.12. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Kegairahan yang

Diwarnai Dengan Emosi

Page 13: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

PadaPerempuan ......................................................................... 80

4.13. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Ketidakpedulian

Akan Akibat Pada Perempuan ....................................................... 81

4.14. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Spontanitas Pada

Laki-laki ............................................................................... 81

4.15. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek lntensitas Untuk

Membeli Sesuatu Setiap Kali Mengunjungi Toko Pada Laki-laki ....... 82

4.16. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Kegairahan yang

Diwarnai Dengan Emosi Pada Laki-laki ........................................... 83

4.17. Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek Ketidakpedulian

Akan Akibat Pad a Laki-laki ....................................................... 83

Page 14: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DAFTAR GRAFIK

4.1. Grafik Belanja lmpulsif Pada Perempuan .............................................. 71

4.2. Grafik Belanja lmpulsif Pada Laki-laki ................................................... 72

Page 15: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DAFT AR LAMPI RAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat lzin Penelitian dari Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Angket Penelitian

Lampiran 4. Validitas

Lampiran 5. Reabilitas

Lampiran 6. Data Try Out

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian

Page 16: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belanja adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks

perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rurnah tangga. Namun,

kata yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya

hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. Belanja juga

punya arti tersendiri bagi remaja.

Belanja sering kali identik dengan para remaja yang banyak menghabiskan

waktunya di mal setelah pulang sekolah, baik sekedar jalan-jalan, makan,

nonton bioskop hingga berbelanja. Kegemaran remaja berbelanja di mal

menjadi fenomena yang sedang merebak saat ini.

Pada mulanya, belanja hanya merupakan suatu konsep untuk menunjukkan

suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk

sehari-harinya dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti

barang tersebut. Pada saat ini, konsep belanja itu sendiri telah berkembang

sebagai sebuah cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat.

1

Page 17: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Belanja adalah suatu gaya hidup tersendiri, dimana telah menjadi suatu

kegemaran bagi sejumlah orang.

2

Belanja menjadi alat pemuas keinginan memperoleh barang-barang yang

sebenarnya tidak dibutuhkan, akan tetapi karena pengaruh trend atau mode

yang tengah berlaku, maka seseorang merasa harus mernbeli barang-barang

tersebut. Perilaku berlebihan inilah yang disebut dengan perilaku belanja

impulsif (Konsumerisme dan gaya hidup remaja, 27 maret 2005).

Perilaku belanja impulsif juga menampakkan kesenjangan sosial yang

semakin besar pada masyarakat, sehingga kalangan yang sebenarnya tidak

mampu atau tidak memerlukan perilaku belanja impulsif ini turut

mempraktekkannya dan kemudian ia bisa saja melakukan perilaku memenuhi

keinginannya, sehingga bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak

wajar (Konsumerisme dan gaya hidup remaja, 27 Mei 2005).

Umumnya remaja suka berbelanja impulsif, yaitu kegiatan belanja yang tidak

terkontrol, berlebihan dan tidak disertai dana yang cukup. Remaja lebih

sering melakukan perilaku belanja impuslif jika dibandingkan dengan usia

dewasa, karena menurut Lury (1998), generasi muda diposisikan sebagai

peserta yang berpotensi kreatif dan melihat konsumsi sebagai sumber

kesenangan.

Page 18: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Perilaku belanja impulsif diartikan sebagai pembelian barang yang tidak

direncanakan sebelumnya, terutama pada barang-barang yang tidak terlalu

mahal, perilaku ini terjadi karena faktor eksternal yang memicu konsumen

membeli secara impulsif dan dilakukan tanpa didahului pertimbangan yang

matang (Edward dalam Loudon & Bitta, 1993). Perilaku belanja impulsif

tergolong gaya hidup yang mementingkan kesenangan yang mana terjadi

peningkatan frekuensi belanja pada barang-barang yang tidak penting

(Dittmar, Beattie, & Friese, 1995).

Perilaku belanja .impulsif tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal saja.

Menurut Dittmar dan Oury (dalam Herabadi, 2003), dalam perilaku belanja

impulsif terjadi proses pertarungan internal antara hati dan benak, yaitu

konflik antara keharusan dan hasrat.

Menurut pakar Psikologi lndustri Aslamawati maupun ahli ekonomi Sucherly

(Gila belanja yang bikin sengsara, 2006), keduanya sama-sama menyatakan

bukan hanya perempuan yang memiliki hobi belanja. Banyak juga laki-laki

yang hobi belanja, seperti membeli elektronik, .baju, celana, topi, dan barang

lainnya.

Berbeda dengan .pria, jenis .barang yang .biasa. dibeli perempuan selain untuk

konsumsi rumah tangga juga barang-barang yang berkaitan dengan

Page 19: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

4

penampilan, seperti tas, pakaian, kerudung, aksesoris, clan sepatu. Menurut

Aslamawati (Gila belanja yang bikin sengsara, 2006), hal tersebut terkait

dengan kodrat perempuan yang menyukai keindahan. Sudah punya

kerudung warna pink, ingin lagi kerudung yang berwarna lain. Karena

kesernpurnaan dalarn keindahan ini, perernpuan rnencoba mewujudkan

dengan rnembeli barang-barang yang rnungkin bisa memunculkan keindahan

tersebut. Tuntutan kaurn perempuan atas penarnpilan ini cepat ditangkap

sebagai pasar yang menjanjikan oleh para pakar pelaku bisnis.

Menurut Sucherly (Gila belanja yang bikin sengsara, 2006), pemenuhan

tuntutan pasar ini sebagai upaya pengusaha yang disebut dengan market

driven. Mereka melihat apa yang diperlukan oleh kaum perempuan, lalu

membuatnya.

Keranjingan belanja pada perempuan tidak tercipta begitu saja. Pebisnis ikut

andil dalarn menciptakan barang-barang terbaru, menarik, bagus-bagus dan

dengan harga yang cukup terjangkau narnun tetap berkualitas. Menurut

Sucherly (Gila belanja yang bikin sengsara, 2006), yan9 terjadi di dunia

sekarang adalah marketing driven, yakni pengusaha menciptakan kebutuhan

pembeli.

Page 20: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

5

Dalam menciptakan kebutuhan yang dirasa perlu oleh kaum perempuan,

pengusaha bermain di faktor eksternal di luar individu. Mereka menerapkan

strategi pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, distribusi, dan jasa.

Dari segi harga misalnya, pengusaha memberikan kesan murah sehingga

membuat orang tertarik untuk membeli.

Pengusaha pandai sekali "memainkan" perasaan calon konsumen. Dalam

teori ekonomi, keputusan membeli didasarkan oleh faktor internal yaitu

dirinya sendiri, juga faktor eksternal meliputi keluarga, teman, kelompok

referensi, dan budaya (Sucherly dalam Gila belanja yang bikin sengsara,

2006).

Perilaku belanja impulsif, menurut Sucherly (Gila belanja yang bikin

sengsara, 2006) lebih didominasi oleh kelas ekonomi atas. Golongan ini

cenderung tidak memikirkan harga. Namun golongan bawah bukan berarti

tidak terkena penyakit keranjingan belanja. Memakai istilah Sucherly (Gila

belanja yang bikin sengsara, 2006), mereka dengan daya beli terbatas

namun berbelanja demi gengsi adalah golongan dengan perilaku yang

dikarbit. Belum masanya mereka mengikuti dorongan emosional untuk

memiliki barang yang di luar jangkauannya.

Page 21: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Bagi produsen, kelompok remaja adalah salah satu pasar yang potensial.

Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia

remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk oleh rayuan iklan,

suka ikut-ikutan, tidak realistis, dan cenderung bores dalam menggunakan

uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen

untuk memasuki pasar remaja. Remaja cenderung rasa ingin menunjukkan

bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar (Tambunan,

2001).

Di kalangan remaja yang memiliki orang tua dengan l<elas ekonomi

menengah, terutama di kota-kota besar, mal sudah rnenjadi rumah kedua.

Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat rnengikuti mode yang

sedang beredar. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para

remaja tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Alhasil, muncullah

perilaku belanja impulsif (Tambunan, 2001).

Remaja adalah suatu fase dalam kehidupan manusia, yang mana ia tengah

mencari jati dirinya, dan biasanya dalam upaya pencarian jati diri, ia mudah

untuk terikut atau terimbas hal-hal yang tengah terjadi di sekitarnya, sehingga

turut membentuk sikap dan pribadi mereka (Tambunan, 2001).

Page 22: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

7

Perilaku konsumsi remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat usia

remaja sebagai usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja ingin

diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari

lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi s<ima dengan orang

lain yang sebaya itu menyebabkan remaja menjadi sama dengan orang lain

untuk mengikuti berbagai atribut yang sedang in. Remaja dalam

perkembangan kognitif dan emosinya masih memanclang bahwa atribut yang

supersifial itu sama penting (bahkan lebih penting) dengan subtansi. Apa

yang dikenakan oleh seorang artis yang menjadi idola para remaja menjacli

lebih penting untuk ditiru dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang

dilakukan artis idolanya untuk sampai pada kepopulerannya.

Menjadi masalah ketika kecenderungan yang sebenarnya wajar pada remaja

ini dilakukan secara berlebihan. lbarat pepatah "lebih besar pasak daripada

tiang" dapat terjadi di sini. Terkadang apa yang dituntut oleh para remaja di

luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana, sehingga perilaku

belanja impulsif tersebut menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya.

Dari sejumlah hasil penelitian, ada perbedaan pola konsumsi antara remaja

perempuan dan laki-laki. Juga terdapat sifat yang berbeda antara perempuan

dan laki-laki. Perbedaan tersebut Menurut Tambunan (November 2001),

adalah:

Page 23: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Laki-laki:

1. Mudah terbujuk bujukan penjual

2. Sering tertipu karena tidak sabaran dalam memilih barang

3. Mempunyai perasaan kurang enak bila tidak membeli sesuatu setelah

memasuki toko

4. Kurang menikmati kegiatan berbelanja sehingga sering terburu-buru

mengambil keputusan membeli.

Perempuan:

1. Lebih tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada hal teknis dan

kegunaannya

2. Tidak mudah terbujuk arus bujukan penjual

3. Menyenangi hal-hal yang romantis daripada obyektif

4. Senang melakukan kegiatan berbelanja walau hanya window shopping

(melihat-lihat saja tapi tidak membeli).

Meskipun ada perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan namun tidak

hanya perempuan yang lebih sering berbelanja, laki-laki pun suka berbelanja

membeli barang-barang yang menurutnya bagus dan menarik. Akan tetapi

menurut Widiastuti (Konsumerisme Vs konsumtivisme martabat perempuan

sebagai konsumen, 2003) mengatakan bahwa perempuan lebih suka

melakukan kegiatan berbelanja dibandingkan laki-laki. Pendapat di atas tidak

Page 24: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

q

sepenuhnya sesuai dengan berbelanja pada remaja pemmpuan dan laki-laki.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan berbelanja baik laki-laki

maupun perempuan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh pakar Psikologi

lndustri Aslamawati maupun ahli ekonorni Sucherly (Gila belanja yang bikin

sengsara, 2006) dan Juanita (Laki-laki pun senang berbelanja, 2003), yang

mengatakan bahwa bukan hanya perempuan yang memiliki hobi berbelanja.

Banyak juga laki-laki yang hobi berbelanja, seperti membeli elektronik, baju,

celana, topi, dan lain-lain. Karena para produsen bukan hanya menciptakan

barang untuk kaum hawa saja, mereka sangat pandai menciptakan hal-hal

yang dibutuhkan atau dinginkan oleh setiap orang bukan hanya untuk

perempuan akan tetapi juga untuk laki-laki. Sekarangpun seperti yang telah

diketahui begitu banyak toko-toko yang menjual berbagai macam jenis

barang yang bagus-bagus dan begitu menarik sehingga mampu membuat

orang tertarik untuk membeli barang-barang tersebut walaupun barang­

barang yang akan dibeli sudah dimiliki di rumah.

Berbicara tentang berbelanja adalah suatu fenomena yang tak akan pernah

habis untuk dibahas, karena berbelanja sudah menjadi suatu kebutuhan

untuk semua orang dan bisa menghilangkan stres yang ada. Dari fenomena

saat ini dimana sudah banyak mal-mal yang bediri kokoh di Jakarta dan telah

menjadi tempat rekreasi masyarakat yang ada di ibu kota, baik anak-anak,

remaja, sampai orang dewasa. Baik laki-laki maupun perempuan senang

Page 25: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

10

pergi ke pusat perbelanjaan untuk menghilangkan stres yang ada. Produsen

pun makin banyak yang menciptakan barang-barang yang bagus dan

menarik namun tetap dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.

Penelitian tentang perbedaan belanja impulsif antara rernaja perempuan dan

laki-laki pernah dilaksanakan oleh Handayani (2001). Hasilnya menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan belanja impulsif antara perernpuan dan laki-laki

pada mahasiswa Atmajaya. Yang mana bahwa Universitas Atmajaya berada

di tengah-tengah kola Jakarta terdapat mall-mall yang berada tak jauh dari

kampus mereka, sehingga membuat mereka selalu ingin pergi ke mall

setelah pulang kuliah atau ketika jenuh dengan aktivitas kuliah. Kemudian

penelitian selanjutnya penulis lakukan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang beragam karakteristik mahasiswanya dengan

landasan agama. Dimana Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu

menjunjung tinggi ajaran Islam, menanamkan sikap akhlak mulia dalam

kehidupan mahasiswanya, serta memberikan landasan dan arahan kepada

mahasiswa dalam bersikap, berkata, dan bertingkah laku. Hal ini karena

mereka diajarkan untuk menjadi pribadi yang bersahaja dan tidak berlebih­

lebihan dalam segala hal.

Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober 2007

dengan memberikan angket pertanyaan pada mahasiswa-mahasiswi

Page 26: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

11

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diperoleh data tentang

kegiatan berbelanja yang sering dilakukan oleh mereka. Ada yang seminggu

sekali, sebulan sekali, sampai yang kalau ada uang dan waktu saja. Jenis

barang-barang yarig sering dibeli oleh mereka juga bermacam-macam,

seperti; baju, celana, sweater, aksesoris, minyak wangi, sepatu, buku, tas,

CD, MP3, kerudung untuk perempuan, topi untuk laki-laki, dan barang-barang

yang lainnya. Dari hasil penilitian pendahuluan tersebut terlihat bahwa

mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga suka melakukan

kegiatan berbelanja namun tidak terlalu sering dan hanya pada waktu-waktu

tertentu saja dan apabila sedang punya uang. Walaupun tidak menutup

kemungkinan mereka juga suka pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli

sesuatu atau hanya sekedar jalan-jalan saja.

Dari fenomena tersebut di atas peneliti ingin mengetahui apakah memang

ada perbedaan belanja secara impulsif antara remaja perempuan dan laki­

laki pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Psikologi, yang mana

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta kental dengan landasan

agamanya dan selalu menanamkan akhlakul karimah dalam perkataan dan

tingkah laku mereka.

Page 27: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

1.2 ldentifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah diungkapkan di atas,

maka peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah tersebut sebagai

berikut:

1. Apakah ada perbedaan belanja impulsif antara remaja perempuan dan

laki-laki?

2. Bagaimana aspek situasional yang menimbulkan atau memicu belanja

impulsif?

3. Apakah dampak yang dirasakan setelah belanja impulsif?

4. Apa manfaat dari belanja impulsif?

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, maka peneliti berusaha memberikan

batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu perbedaan belanja impulsif

antara remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 17 sampai 21 tahun

pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

12

Page 28: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

13

1.3.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

Apakah ada perbedaan yang signifikan belanja impulsif antara remaja

perempuan dan laki-laki?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau melihat ada atau tidak

perbedaan belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki.

2. Memberikan sumbangan pada aspek mana yang paling tinggi antara

perempuan laki-laki saat melakukan berbelanja.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat T eoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah kelimuan bagi

Fakultas Psikologi berupa gambaran tentang perbedaan belanja impulsif

antara remaja perempuan dan laki-laki. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang Psikologi lndustri dan

Organisasi (PIO).

Page 29: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

14

2. Manfaat Praktis

o Menambah literatur mengenai remaja Indonesia dan sebagai bahan

acuan untuk memahami perilaku belanja impulsif pada remaja yang

diharapkan akan bermanfaat untuk mengurangi dampak buruknya bagi

remaja di Indonesia.

o Sebagai bahan acuan bagi orang tua dan pendidik untuk lebih

memperhatikan pola konsumsi remaja, agar terhindar dari efek negatif

dari belanja impulsif.

o Sebagai acuan agar membeli sesuatu dengan memakai akal rasional

dan tidak hanya membeli yang diwarnai dengan emosi saja, sehingga

pada nantinya tidak akan ada barang yang tidak terpakai.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membahas masalah yang diteliti, penulis

membagi pembahasannya ke dalam lima bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

Page 30: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Bab 2 Kajian pustaka yang meliputi kajian teori: definisi belanja impulsif,

elemen-elemen belanja impulsif, tipe pembelanja impulsif, faktor-faktor yang

memicu belanja impulsif, dampak dari belanja impulsif perilaku belanja

impulsif, definisi jender, faktor-faktor yang mempengaruhi jender, perbedaan

karakteristik antara laki-laki dan perempuan, defisni seks Qenis kelamin),

definisi remaja, pembagian tahapan masa remaja, remaja sebagai

konsumen, remaja dan perilaku belanja impulsif, perilaku belanja impulsif

dalam pandangan Islam, kerangka berpikir.

Bab 3 Metodologi Penelitian yang mencakup pendekatan dan metode

penelitian, pengambilan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

data, dan prosedur penelitian.

Bab 4 Presentasi dan Analisis Data, yang membahas tentang perbedaan

belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki.

Bab 5 Kesimpulan, Diskusi, dan Saran.

Page 31: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

BAB2

KAJIAN FUSTAKA

Bab ini terdiri dari empat sub bab. Yang pertama berisi tentang:

Kecenderungan Belanja lmpulsif, yang kedua tentang Definisi Jender,

kemudian yang ketiga tentang Definisi Seks (Jenis Kelamin), yang ke empat

tentang Remaja, dan ke lima tentang Perilaku Belanja lmpulsif Dalam

Pandangan Islam, dan yang terakhir tentang Kerangka Berpikir.

2.1 Belanja lmpulsif

2.1.1 Definisi Belanja lmpulsif

Sedangkan belanja impulsif menurut Rook (dalam Engel, Blackwell, &

Miniard, 1995) adalah perilaku belanja tanpa perencanaan yang matang

terlebih dahulu, terdapat dorongan yang kuat untuk membeli muncul secara

tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan. Konsumen s~::ara spontan terpicu

ketika berhadapan dengan produk, serta diiringi perasaan menyenangkan

dan penuh gairah.

Menurut Rook (dalam Engel, Blackwell, & Miniard, 1995), belanja impulsif

memiliki satu atau lebih karakteristik, yaitu:

16

Page 32: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

1 '7

• Spontanitas. Belanja ini tidak diharapkan dan memotivasi konsumen

untuk membeli sekarang, sering sebagai respon terhadap stimulus visual

yang langsung di tempat penjualan.

• Kekuatan, kompulsi, dan intensitas. Mungkin ada motivasi untuk

mengesampingkan semua yang lain dan bertindak dengan seketika.

" Kegairahan dan stimulasi. Desakan mendadak untuk membeli sering

disertai dengan emosi yang dicirikan sebagai "menggairahkan,"

"menggetarkan," atau "liar."

.. Ketidakpedulian akan akibat. Desakan untuk membeli dapat menjadi

begitu sulit untuk ditolak sehingga akibat yang mungkin negatif diabaikan.

Menurut Fitri (2006), belanja impulsif adalah gaya belanja spontan, tanpa

perencanaan, merupakan pemicu timbulnya belanja impulsif. Apabila tidak

dikontrol , belanja impulsif dapat menjadi habit atau kebiasaan yang tidak

sehat. Belanja impulsif sendiri dapat dijelaskan sebagai belanja tanpa

perencanaan, diwamai dorongan kuat untuk membeli yang muncul secara

tiba-tibadan seringkali sulit ditahan. Hal itu diiringi oleh pnrasaan

menyenangkan serta penuh gairah.

Jadi dengan kata lain, belanja impulsif adalah perilaku yang tidak dilakukan

secara sengaja, dan kemungkinan besar melibatkan pula berbagai macam

Page 33: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

motif yang tidak disadari, disertai perasaan menyenangkan serta penuh

gairah. Dua karakteristik dari belanja impulsif, yaitu tidak direncanakan dan

adanya hasrat serta gairah yang mengiringi, membedakannyadari jenis

perilaku belanja "tanpa pikir'' lainnya. Bc!anja impulsif akan berbeda dengan

belanja karena kebiasaan atau belanja karena terdesak oleh keterbatasan

waktu.

18

Belanja impulsif dianggap sebagai perilaku belanja yang "irasional", karena

meskipun menyadari sebelumnya akan adanya kemungkinan merasakan

penyesalan dikemudian hari tetapi orang tetap berbelanja. Karena itu,

perilaku belanja impulsif diasosiasikan dengan kecendemngan mengabaikan

dampak-dampak buruk yang mungkin terjadi dan yang dapat mengakibatkan

penyesalan, misalnya berkaitan dengan uang yang sudah terlanjurdibeli atau

kualitas produk yang dibeli.

2.1.2 Elemen-elemen Belanja lmpulsif

Menurut Loudon & Della Bitta (1993), ada lima elemen penting yang

membedakan .tingkah .laku impulsif dan tidak impulsif. Elemen-elernen

tersebut:

1. Konsumen merasakan adanya suatu dorongan yang tiba-tiba dan spontan

untuk melakukan suatu tindakan yang berbedadengan tingkah laku yang

sebelumnya.

Page 34: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

19

2. Dorongan tiba-tiba untuk melakukan suatu kegiatan belanja

menempatkan konsumen dalam keadaan disekuilibrium secara psikologis,

dimana untuk sementara waktu ia merasa kehilangan kendali.

3. Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan berusaha menimbang

pemuasan kebutuhan langsung dan konsekuensi jangka panjang dari

belanja.

4. Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari produk.

5. Konsumen seringkali belanja secara impulsif tanpa memperhatikan

konsekuensi akan datang.

2.1.3 Tipe Pembelanja lmpulsif

Menurut Loudon & Della Bitta (1993), ada empat tipe pembelanja impulsif,

yaitu:

1. Pure impulse. Pada tipe belanja impulsif ini, shopper tidak mengikuti pola

pembelian yang biasa ia lakukan (membeli tanpa melakukan

perlimbangan ).

2. Suggestion impulse. Pada tipe belanja jenis ini, shoppertidak mengetahui

mengenai suatu produk tetapi merasa memerlukannya ketika pertama kali

melihat produk tersebut.

3. Reminder impulse. Pada tipe belanja jenis ini, shoppermelihat suatu

produk dan teringat bahwa stok di rumah sudah perlu ditambah.

Page 35: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

20

4. Planned impulse. Pada tipe belanja impulsif ini, shoppermemasuki toko

derigan harapan dan intensi untuk melakukan transaksi pembelanjaan

berdasarkan harga khusus, kupon, dan kesukaan.

Menu rut Fitri (2006), terdapat empat jenis pembelanja impulsif.

Pertama, tipe kompensatif. Orang yang termasuk dalam tipe ini biasanya

berbelanja tanpa pikir panjang hanya karena-ingin meningkatkan hargadiri.

Bagi mereka berbelanja merupakan sarana untuk melarikan diri dari berbagai

masalah yang dihadapi, seperti masalah pekerjaan, rumah tangga, atau

keluarga, Sering kali barang-barang yang dibeli tidak dibiutuhkan, sehingga

tidak dipakai dan tersimpan rapi dalam lemari.

Kedua, tipe akseleratif. Orang yang termasuk dalam tipe ini sering kali

tergoda berbelanja pada saat banyak penawaran sale di pusat-pusat

perbelanjaan. Mereka akan .membeli barang.barang .tersebut, meskipun

tidak membutuhkannya saat membeli. Barang-barang yang dibeli murah

tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan.

Ketiga, tipe terobosan. Orang yang termasuk dalam tipe ini akan membeli

barang-barang mahal tanpa ada perencanaan yang matang. Ketika

berjalan-jalan di pusat perbelanjaan dan .melihat ada-pameran-mobil atau

rumah, mereka akan pulang dengan menandatangani kontrak pembelian

Page 36: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

21

rurnah atau rnobil baru tersebut. Bagi rnereka rnernbeli barang-barang mahal

tersebut rnenjadi larnbang dirnulainya babak baru dalarn kehidupannya,

rneskipun sebenarnya hasrat untuk rnernbelinya sudah lama ada.

Keempat, tipe pernbeli buta. Orang yang terrnasuk dalam tipe ini akan

rnernbeli barang tanpa ada pertirnbangan sama sekalL Sulit sekali

rnernahami apa yang melatarbelakangi merekaberbelanjaseperti itu.

2.1.4 Faktor-faktor yang Memicu Belanja lmpulsif

Verplanken & Herabadi (2001 ), rnengemukakan beberapa faktor yang dapat

memicu terjadinya-perilaku belanja impulsif.

1. Vanabel Situasional

a. lingkungan toko

Beberapa.variabel yang ada di lingkungan toko antara.lain adalah

penarnpilan fisik produk, cara menampilkannya, atau adanya

tambahan seperti bau yang wangi, warna yang inclah, atau musik yang

menyenangkan. lsyarat-isyarat yang bermuatan afek ini dapat menarik

perhatian, menimbulkan rnotivasi untuk membeli, atau menyebabkan

munculnya suasana hati yang postif, dan merupakan hal yang sangat

penting selamaberlangsungnya.in-.store.browsing dapat

mengakibatkan munculnya perasaan positif dan dorongan untuk

Page 37: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

membeli, di mana keduanya merupakan karakteristik dari belanja

impulsif.

b. Ketersediaan waktu dan uang

22

\'ariabel situasional lain yang juga mempengaruhi belanja impulsif

adalah tersedianya waktu dan uang, baik benar-benar tersedia (benar­

benarmemiliki waktu dan uang}, maupun hanyaperasaannya saja

(hanya "merasa memiliki waktu dan uang).

2. Variabel person-related

Belanja impulsif yang mungkin berada dalam batas-batas yang

berhubungan dengan manusia. Sebagai contoh menurut Wood (dalam

Verplanken & Herabadi, 2001) menemukan hubungan antara belanja

impulsif dengan latar belakang pendidikan. Rook dan Gardner (dalam

Verplanken & Herabadi, 2001) mengemukakan bahwasuasanahati

tertentu (misalnya kornbinasi dari kesenangan, kef1airahan dan

kekuasaan) mungkin menimbulkan belanja impulsif. Konsumen mungkin

juga.melakukan belanja-impulsif sebagai .cara-untuk rnenghilangkan

depressed mood.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa berbagai motivasi yang

temporer dapat menimbulkan belanja impulsif, seperti menginginkan

penghargaan (rewan:I), dukungan, atau membuat nyaman diri sendiri"

Page 38: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

23

Motivasi-motivasi tersebut mungkin ditimbulkan oleh kejadian penting

dalam hidup seseorang baik yang positif maupun yan\J negatif (misalnya

lulus atau gaga! dalam ujian). Motivasi yang lebih terstruktur dapat juga

mendorong timbulnya belanja impulsif. Dittmar (dalam Verplanken &

Herabadi, 2001) mengemukakan bahwa belanja impulsif mungkin

mengekspresikan simbol identitas diri. Pendekatan identitas ini mungkin

menjelaskan perbedaan kelompok (misalnya jender) maupun individual

dalam mempengaruhi jenis barang-barang yang dibeli secara impulsif.

3. Variabel Normatif

Belanja impulsif mungkin berada dalam batas-batas normatif. Rook dan

Fisher (dalam Verplanken & Herabadi, 2001} menemukan bahwa belanja

impulsif hanya muncul di saat individu percaya bahwa tindakan itu pantas

dilakukan. Dan tampaknya, perbedaan kelompok jender sangat mungkin

mempengaruhi perilaku belanja pada umumnya; belanja impulsif pada

khususnya.

Menurut Loudon & Della Bitta (1993), terdapat faktor-faktor lain yang

mempengaruhi belanja impulsif. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah

karakteristik produk dan marketing. Karakteristik produk irang mempengaruhf

belanja impulsif adalah:

1) Memiliki harga yang rendah

Page 39: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2) Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut

3) Siklus kehidupan produknya pendek

4} Ukurannya kecil atau ringan

5) Mudah di simpan

Pada faktor marketing, hal-hal yang mempengaruhi belanja impulsif adalah:

1) Adanya distribusi massal untuk self-service outlet

2) lklan yang besar, serta

3) Posisi display dan lokasi yang menonjol turut mempengaruhi belanja

impulsif.

2.1.5 Dampak dari Perilaku Belanja lmpulsif

24

Menurut Fitri (2006), dampak yang ditimbulkan dari perilaku belanja impulsif,

yaitu:

• Kebiasaan berbelanja impulsif dapat menyebabkan timbulnya rasa

bersalah. Perasaan itu akan timbul begitu mereka sampai di rumah dan

melihat barang-barang yang telah dibeli, atau kettka mereka-memeriksa

lemari dan menyadari banyak baju, sepatu, tas, dan barang lain yang

tidak pernah dipakai. Meskipun demikian, mereka akan membuang jauh

perasaan tersebut dengan mencoba mencari alasan rasional yang

melatarbelakangi pembelanjaan yang dilakukannya.

Page 40: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Ketika berada dalam situasi yang mendorong untuk bEirbelanja secara

impulsif lagi, terjadi pertentangan internal dalam diri mereka.

Pertentangan tersebut terjadi antara "keharusan" (ought to be) dim

"hasrat" (desire). Di satu sisi mereka menyadari untuk berbelanja

barang-barang yang dibutuhkan saja, tetapi disisi lain ada dorongan

25

kuat dalam diri mereka untuk berbelanja tanpa mempE~dulikan butuh atau

tidak.

• Berbelanja secara impulsif tentu juga akan menimbulkan masalah

keuangan. Membeli suatu barang tanpa perencanaan akan

mengakibatkan membengkaknya anggaran atau pengeluaran. Jika

memiliki simpanan uang berlebih tentu tidak jadi masalah. Akan tetapi

tetap saja hal tersebut akan menjadi masalah apabila tagihan kartu kredit

membengkak karena kebiasaan berbelanja yang berlebihan.

• Ketika melihat kualitas barang yang dibeli tidak bagus, maka akan

membuat suatu perasaan menyesal. Sehingga barang yang telah dibeli

tersebut hanya ditaruh saja dan tidak digunakan.

Page 41: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2.2. Jender dan Seks (Jenis Kelamin)

2.2.1 Definisi Jender dan Seks (Jenis Kelamin).

Kata jender dalam bahasa Indonesia dipinjam dari bahasa lnggris. Kalau

dilihat dalam kamus, tidak secara jelas dibedakan pengertian kata sex dan

gender. Karena jender diartikan jenis kelamin, sama seperti halnya seks

Uenis kelamin). Makanya para aktifis perempuan seringkali menyebutkan

bahwa jender adalah jenis kelamin sosial, untuk membedakan pemahaman

tentang seks I jenis kelamin (Fakih, 2008).

Untuk membedakan konsep jender, maka harus membedakan kata jender

dan seks I jenis kelamin. Jender adalah pembedaan peran, status,

pembagian kerja yang dibuat oleh sebuah masyarakat berdasarkan jenis

kelamin. Fakih (2008), menyebutkan bahwa jender adalah suatu sifat yang

melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara

sosial dan kultural. Misalnya, bahwa perempuan dikenal lemah lembut,

cantik, emosional atau keibuan, identik dengan wama lembut-pink.

Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa, pemimpin

dan identik dengan warna biru. Pembedaan ini bukan harga mati, sangat bisa

dipertukarkan satu dengan yang lain, hanya saja karenai pembedaan ini

sudah di konstruksi secara sosial dan budaya sehingga melekat dan menjadi

identik dengan jenis kelamin tertentu. Seperti halnya dengan pekerjaan

Page 42: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

27

rumah tangga seperti memasak, menjahit, membersihkan rumah, mencuci

pakaian sering dianggap pekerjaan perempuan. Sementara pekerjaan laki­

laki seperti memperbaiki rumah, ikut dalam rapat-rapat atau pertemuan

bahkan urusan politik seringkali menjadi urusan lc>ki-laki. Ciri dari sifat-sifat itu

dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain dan

berbeda dari zaman ke zaman. Semua hal yang dapat dipertukarkan antara

sifat perempuan dan laki-laki yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta

berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari tempat ke

tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain itulah

yang dinamakan jender (Fakih, 2008).

Sedangkan seks atau jenis kelamin adalah pensifatan atau pembagian dua

jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada

jenis kelamin tertentu, tidak dapat dipertukarkan dan metupakan kodrat,

pemberian dari Tuhan. Misalnya, laki-laki memiliki penis, memiliki jakala dan

memproduksi sperma. Dan perempuan memiliki vagina, haid, memproduksi

telur I ovum, memiliki potensi; melahirkan dan menyusui. Alat-alat tersebut

secara biologis tidak dapat dipertukarkan antara alat biologis yag dimiliki oleh

perempuan ditukarkan kepada laki-laki demikian pula sebaliknya (Fakih,

2008).

Page 43: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2.2.2 Perbedaan Jender dan Seks (Jenis Kelamin)

Menurut Umar (2007), jender secara umum digunakan untuk

mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial

budaya, maka seks secara umum digunakan untuk mengidentifikasi

perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi.

lstilah seks (dalam kamus bahasa Indonesia berarti "jemis kelamin") lebih

banyak berkonsentrasi kepada aspek biologi seseorang, meliputi perbedaan

komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan

karakteristik biologis lainnya. Sedangkan jender lebih banyak berkonsentrasi

kepada aspek sosial, budaya, pikologis, dan aspek-aspek non biologis

lainnya.

Studi jender lebih menekankan pada aspek maskulinitas (masculinity) atau

feminitas (femininity) seseorang. Berbeda dengan studi seks yang lebih

menekankan kepada aspek anatomi biologi dan komposisi kimia dalam tubuh

laki-laki (maleness) dan perempuan (femaleness). Proses pertumbuhan anak

(child) menjadi seorang laki-laki (being a man) atau menjadi seorang

perempuan (being a women), lebih banyak digunakan istilah jender dari pada

istilah seks. lstilah seks umumnya digunakan untuk merujuk kepada

persoalan reproduksi dan aktivitas seksual (love-making activities),

selebihnya digunakan istilah jender (Umar, 2007).

Page 44: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Menurut Pengurus Besar PGRI, (2006), perbedaan seks dan jender adalah

sebagai berikut:

Seks Qenis kelamin):

• Ciptaan Tuhan

• Bersifat kodrati

• Tidak dapat berubah

• Tidak dapat ditukar

• Berlaku sepanjang zaman dan dimana saja

Jender:

• " Buatan " manusia

• Tidak bersifat kodrat

• Dapat berubah

• Dapat ditukar

• Tergantung waktu dan budaya setempat

29

Menurut Pengurus Besar PGRI, (2006), sifat, fungsi, ruang dan peran jender

dalam masyarakat

Laki-laki Perempuan

Sifat Maskulin Feminin

Fungsi Produksi Reproduksi

Ruang lingkup Pabrik Domestik

Tanggung jawab Nafkah utama Nafkah tambahan

Page 45: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2.2.3 Perbedaan Karakteristik antara Laki-laki dengan Perempuan

Menurut (Santrock, 2004) perbedaan antara laki-laki dengan perempuan

ditinjau dari faktor fisik, kognitif dan sosioemosional, sebagai berikut:

a. Perbedaan fisik atau biologis

30

Horman estrogen pada perempuan memperkuat sistem kekebalan tubuh,

membuat perempuan lebih kebal terhadap infeksi. Perempuan juga lebih

jarang mengembangkan penyakit mental atau fisik dibandingkan dengan

laki-laki (Santrock, 2004 ). Bahkan sebelum dilahirkan, laki-laki lebih aktif

secara fisik dibandingkan dengan perempuan (DiPiatro et al., dalam

Shaffer, 2000). Hal ini terus berlangsung selama masa kanak-kanak,

terutama ketika berinteraksi dengan teman sebayanya (Eaton & Enns;

Eaton & Yu dalam Shaffer, 2000).

b. Perbedaan kognitif

Menurut penelitian mengenai perbedaan jender yang dilakukan oleh

Eleanor Maccoby dan Carol Jacklin pada tahun 1974 (dalam Santrock,

2004), laki-laki memiliki kemampuan matematika dan kemampuan visual I

spatial (kemampuan yang dibutuhkan seorang arsitek untuk merancang

sebuah dimensi dan sudut pandang dari sebuah bangunan) yang lebih

baik, sedangkan perempuan memiliki kemampuan verbal yang lebih baik.

Namun, beberapa ahli dalam bidang jender seperti Janet Shibley Hyde

(dalam Santrock, 2004), mempercayai bahwa perbedaan kognitif antara

Page 46: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

31

laki-laki dan perempuan terlalu berlebihan. Sebagai contoh, Hyde

berargumen bahwa terjadi overlap dalam penyebaran skor matematika

antara laki-laki dan perempuan, sehingga hal ini bera1ti bahwa walaupun

perbedaan rata-rata skor laki-laki lebih tinggi, namun banyak perempuan

mencapai skor lebih tinggi dalam kemampuan matematika dibandingkan

dengan laki-laki.

c. Perbedaan Sosioemosional

-Y Dalam berhubungan dengan orang lain.

Tanen, begitu juga dengan Gilligan (dalam Santrock, 2004)

mempercayai bahwa perempuan lebih relationship oriented

dibandingkan dengan laki-laki, dan bahwa hal ini sangat dihargai

dalam kebudayaan kita.

Y Kemampuan Mengontrol Emosi

Laki-laki biasanya menunjukkan self regulation yang lebih rendah

dibandingkan perenipuan (Eisenberg; Martin & Fabes dalam Santrock,

2004), kontrol diri yang rendah ini dapat mengakibatkan masalah

perilaku.

:;... Emotional expressivitylsensitivity

Dalam beberapa hal, perempuan nampak lebih emotionally expressive

dibandingkan laki-laki. Anak-anak perempuan usia 2 tahun sudah

menggunakan kata-kata yang lebih berhubungan dengan emosi

Page 47: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

32

dibandingkan anak-anak laki-laki (Cervantes & Callanan dalam

Shaffer, 2000). Para orangtua dari anak-anak pre-school berbicara

lebih banyak pada putri dibandingkan dengan putra mereka mengenai

emosi dan memorable emotional events (Kuebli, Butler, & Fivush;

Reese & Fivush dalam Shaffer, 2000). Tentu saja, dukungan sosial ini

sebagai refleksi perasaan mereka mungkin dapat membantu

menjelaskan mengapa perempuan mengkarakterisasikan emosi

mereka dengan lebih dalam atau lebih intens dan merasa lebih bebas

untuk mengekspresikannya dibandingkan dengan laki-laki (Diener,

Sandvik, & Larson; Fuchs & Thelen; Saarni dalam Shaffer, 2000).

~ lntegrasi Emosi

Gunarsa (1997), mengemukakan bahwa kepribadian seorang

perempuan merupakan suatu kesatuan yang tetintegrasikan antara

aspek-aspek emosionalitas, rasio dan suasana hati. Biasanya,

kesatuan ini pada perempuan bersifat kuat dan menyebabkan logika

berpikirnya dikuasai oleh kesatuan tersebut. Dengan demikian

perempuan seolah-olah berpikir dengan mengikutsertakan perasaan

dan suasana hatinya. Apabila kesedihan sedang rneliputi dirinya,

maka pikirannya terhambat oleh kegelapan suasana hati dan sulit

memperoleh penyelesaian persoalan. Pikiran, perasaan dan

kemampuan yang erat berhubungan satu sama lain menyebabkan

kaum perempuan cepat mengambil tindakan atas dasar emosinya. Hal

Page 48: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

ini mengesankan lebih cepatnya tindakan daripada pemikiran.

Sebaliknya, kepribadian seorang laki-laki menunjukkan adanya

pembagian dan pembatasan yang jelas antara pikiran, rasio dan

emosionalitas. Jalan pikirannya tidak dikuasai oleh emosi, perasaan

maupun suasana hati. Perhatiannya lebih banyak tertuju pada

pekerjaan dengan kecenderungan mementingkan keseluruhan dan

kurang memperhatikan hal yang kecil.

:>- Standar Peran Jender

Anak perempuan telah didorong untuk mengambil peran ekspresif

(expressive role) yang mana di dalamnya melibatkan sifat ramah, baik,

kooperatif, dan peka terhadap kebutuhan orang lain (Parsons dalam

Shaffer, 2000). Trait psikologis ini diasumsikan akan mempersiapkan

anak-anak perempuan untuk memegang peran ibu dan istri, untuk

menjaga dan merawat keluarga dan untuk berhasil membesarkan

anak dengan baik. Sebaliknya, anak laki-laki didorong untuk memiliki

peran instrumental (instrumental role), yang mana sebagai suami dan

ayah tradisional, seorang laki-laki akan menghadapi tugas untuk

menafkahi keluarga dan melindunginya dari segala bahaya. Oleh

karenanya, anak laki-laki diharapkan menjadi dorninan, asertif,

independen, dan kompetitif. Norma dan peran jender seperti ini telah

ditemukan di banyak masyarakat (Williams & Best dalam Shaffer,

2000).

Page 49: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

34

2.2.4 Peran Jenis Kelamin

Di usia tiga tahun anak mulai mengenal apa yang disebut dengan peran jenis

kelamin (gender role), yaitu kesadaran tentang apa yang lazim dilakukan laki­

laki dan perempuan. Dasar dari pengetahuan peran jenis ini adalah

pengenalan identitas kelamin. Kesadaran ini juga yang kelak akan membuat

anak menentukan hidupnya dan memilih pekerjaan. Lalu, bagaimana anak

mengenal peran jenis kelaminnya (Sholihah, 2006).

Biasanya ada dua cara. Pertama, belajar dari orangtua (sebagai figur yang

paling dekat) dan teman-teman sejenisnya. Anak laki-laki meniru tingkah laku

ayah atau figur penggantinya seperti kakek atau paman. Dalam psikologi,

perkembangan ini disebut imitasi. Mereka juga belajar tentang peran jenis

dengan meniru tindakan atau apa yang dilakukan oleh sesama anak laki-laki

(Sholihah, 2006).

Kedua, anak belajar peran jenis dari lawan jenisnya. Anak laki-laki tahu

tentang apa yang diharapkan untuk dilakukan anak perempuan dari melihat

tingkah ibunya dan apa yang dilakukan oleh anak perempuan. Dengan

memahami peran dari lawan jenisnya ia jadi tahu peran apa yang diharapkan

dari jenis kelaminnya sendiri (Sholihah, 2006).

Page 50: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Mungkin sering kita dengar bagaimana anak-anak mengungkapkan

pengenalan mereka tentang peran jenis kelamin. "Hei, kamu 'kan cewek,

masa main robot-robotan?"

Ketika di pertokoan atau di taman bermain, kadang kita menjumpai anak-

anak yang menunjukkan dengan jelas bagaimana mereka melakukan imitasi.

Misalnya, anak laki-laki menirukan gaya jalan ayahnya secara persis. Anak

perempuan biasanya ingin memakai lipstik dan kutek seperti ibunya

(Sholihah, 2006).

2.2.5 Perbedaan Perilaku Berbelanja antara Laki-laki dan Perempuan

Fakta menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku belanja antara

perempuan dan laki-laki; misalnya: perempuan ternyata membelanjakan

uanghya lebih banyak dari laki-laki pada masa remaja (Taylor dalam

Reynolds & Wells, 1977), sehingga kondisi pasar lebih banyak dirancang

dan ditujukan untuk perempuan. Selain itu, perempuan juga cenderung

lebih mudah dipengaruhi (Lindzey & Amstrong, 1969), sehingga

mendorong perempuan untuk lebih konsumtif dari laki-laki.

Peran jender dari perempuan adalah sebagai "purchasing agent" bagi

keluarga, sehingga kegiatan belanja sebagian besar dilakukan oleh

perempuan. Oleh sebab itu, para produsen selalu tertarik pada konsumen

Page 51: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

36

perempuan karena mereka membeli begitu banyak produk (Engel; Blackwell

& Miniard, 1993). Secara tipikal perempuanlah yang melakukan kegiatan

berbelanja (80% atau lebih keputusan konsumsi ditentukan oleh perempuan),

artinya, perempuanlah yang sebenarnya membeli seb<>gian besar barang dan

melakukan "pekerjaan" konsumsi (Lury, 1998). Psikolog lnggris, Johnstone

(dalam Mangkunegara, 1988, dan Tambunan, 2001), mengemukakan tipe­

tipe konsumen sebagaimana diuraikan oleh Faisal Afif (dalam

Mangkunegara, 1988), sebagai berikut:

Karakteristik pembeli laki-laki :

1) Mudah terpengaruh bujukan penjual.

2) Sering tertipu karena tidak sabar untul< memilih terlebih dahulu sebelum

membeli.

3) Punya perasaan kurang enak jika memasuki toko tanpa membeli sesuatu.

4) Kurang begitu berminat untuk berbelanja sehingga sering terburu-buru

mengambil keputusan membeli.

5) Mudah dipengaruhi oleh nasihat yang baik dan argumentasi yang obyektif.

Karakteristik pembeli perempuan :

1) Tidak mud ah terbawa arus bujukan penjual.

2) Lebih banyak tertarik pada warna dan bentuk, bukan pada kegunaannya,

karena perempuan lebih perasa dari laki-laki

Page 52: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

3) Lebih banyak tertarik pada "gejala mode".

4) Mementingkan status sosial, dalam hal ini perempuan jauh lebih peka.

5) Menyenangi hal-hal romantis daripada yang objektif. lni bisa anda

perhatikan pada bunyi reklame yang biasanya berkisar antara

kesejahteraan anak, kebahagiaan rumah tangga, kesehatan suami dan

sebagainya.

6) Mudah meminta pandangan, pendapat ataupun nasihat dari orang lain.

7) Kurang tertarik pada hal-hal teknis dari barang yang akan dibelinya.

8) Senang berbelanja sehingga seringkali sukar untuk cepat menentukan

barang mana yang akan dibelinya.

9) Cepat merasakan suasana toke.

2.3 Remaja

2.3.1 Definisi Remaja

Menurut Santrock (2004: 19), masa depan remaja adalah "sebuah tahap

perkembangan transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang

melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional."

Menurut Sarwono (2002), pada tahun 1972, WHO memberikan pengertian

tentang remaja yang lebih bersifat konseputual. Remaja adalah:

1. lndividu berkembang dari saat ia mencapai kematangan sosial.

'}.7

Page 53: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2. lndividu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menuju dewasa.

38

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada

relatif lebih mandiri.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa dimana telah

terjadi tahap perkembangan transisi dari kanak-kanak menuju dewasa disertai

perubahan fisik, kognitif, maupun psikososial. Pada masa remaja terjadi

banyak perubahan yang hampir terjadi pada setiap remaja adalah berupa

meningginya emosi, perubahan fisik, perubahan minat, dan pola tingkah laku,

serta sebagian besar remaja bersifat ambivalen terhadap setiap perubahan.

2.3.2 Pembagian Tahapan Masa Remaja

Pembagian usia pada masa remaja yang biasa digunakan para peneliti ilmu

sosial adalah sebagai berikut (Kagan & Coles; Keniston; Lipsitz dalam

Steinberg, 1996):

o Remaja awal (early adolescence): 11-14 tahun, biasanya berada pada

tingkat SMP. Perubahan yang terjadi pada masa ini :sangat cepat, baik

pertumbuhan fisik maupun kapasitas intelektual. Pacla masa ini tugas

perkembangannya lebih dipengaruhi oleh perubahan fisik dan mental

yang cepat yaitu adaptasi clan penerimaan tubuh yang berubah.

o Remaja pertengahan (middle adolescence) : 15-18 tahun, biasanya

Page 54: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

40

penekanan yang lebih penting dalam hal penampilan personal yang

sering dihubungkan dengan meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis.

Pada tahapan ini, mereka mengalami kebutuhan yang sangat kuat untuk

berhubungan dengan kelompok teman sebaya mereka, untuk diterima

dalam kelompok tersebut dan mendapat dukungan dari teman-teman

sebayanya. Hal ini mengakibatkan remaja berusaha mengekspresikan

dirinya dengan cara mengkonsumsi barang-baranu yang mengikuti tren,

fashionable dan sesuai dengan gaya hidup yang sedang populer pada

saat itu (Baxter, 1988).

Remaja menjadi penting bagi para produsen bukan saja karena mereka

memiliki pengaruh besar pada pembelian rumah tanm1a, tapi juga karena

daya beli mereka yang terpisah. Para remaja membelanjakan lebih dari 95

milyar dolar pada tahun 1992 di Amerika (Peter & Olson, 1996). Beberapa

studi menemukan bahwa yang melakukan sebagian besar pembelian di toko

bahan pangan untuk kebutuhan adalah para remaja. Perkiraannya adalah

bahwa 49-61 % remaja perempuan dan 26-33 % remaja laki-laki yang

biasanya melakukan tugas tersebut. Di samping itu, sekitar.60% remaja ikut

membuat daftar belanjaan di supermarket, dan 40% memilih beberapa merek

yang akan dibeli.

Page 55: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

41

Loyalitas terhadap merek juga ditemukan mulai terbentuk di antara para

konsumen remaja. Dalam sebuah survey terhadap perempuan berusia 20-34

tahun, paling sedikit 30% mengatakan bahwa mereka memutuskan merek

mana yang akan dipakai ketika usia remaja dan terus rnenggunakan merek

tersebut hingga saat ini dan 64% mengatakan bahwa mereka mencari merek

tertentu pada saat mereka remaja dulu. Oleh karena itu, alasan terakhir

mengapa pasar remaja ini begitu pentingnya bagi beberapa produk dan jasa

adalah adanya potensi untuk mengembangkan loyalitas merek yang akan

bertahan untuk waktu yang lama.

2.3.4 Remaja dan Perilaku Belanja lmpulsif

Psikolog lnggris, Johnstone (dalam Mangkunegara, 1988), mengemukakan

tipe-tipe konsumen remaja sebagai berikut:

Karakteristik pembeli remaja :

D Mudah terpengaruh oleh rayuan penjual

D Mudah terbujuk iklan, terutama pada kerapian kertas pembungkus

(apalagi jika dihiasi dengan warna-warna yang menarik)

D Tidak berpikir hemat

D Kurang realistis, romantis dan mudah terbujuk (impulsif)

Dari karakteristik konsumen remaja yang telah dikernukakan di atas, remaja

ternyata bersifat impulsif dalam berbelanja. Hal ini juga didukung oleh Wood

Page 56: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

42

(dalam Herabadi, 2003) yang mengemukakan bahwa individu yang berumur

lebih muda lebih memiliki kecenderungan belanja impulsif yang lebih tinggi

bila dibandingkan dengan individu yang lebih tua. Antara usia 18-39 tahun

belanja impulsif meningkat dan kemudian menurun kernbali setelahnya. Hal

ini sejalan dengan hasil penelitian lain yang mengemukakan bahwa

konsumen di bawah umur 35 tahun lebih cenderung melakukan belanja

impulsif dibandingkan dengan konsumen yang berusia 35 tahun ke atas

(Bellenger; Robertson & Hirschman dalam Herabadi, 2003). Hasil penelitian

ini juga menemukan bahwa dengan bertambahnya usia konsumen, mereka

dapat belajar mengendalikan kecenderungan belanja impulsif mereka,

mengingat individu yang lebih tua memperlihatkan pengendalian yang lebih

besar dalam ekspresi emosional dibandingkan dengan individu yang lebih

muda (Kacan & Lee dalam Herabadi, 2003).

Pada masa remaja, keadaan emosi mereka cukup bergejolak karena

banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari peralihan

dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa (Gunarsa, 1997). Suasana

emosi remaja yang sedang bergejolak tidak menentu ini tentunya merupakan

faktor yang sangat mendukung timbulnya perilaku belanja impulsif karena

mereka belum mampu menggunakan rasio mereka secara maksimal dalam

mempertimbangkan sesuatu, melainkan sangat dipengaruhi oleh kondisi

emosional mereka.

Page 57: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

43

2.4 Teori Perilaku Konsumsi Dalam Perspektif Islam

a. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam mer.entukan pilihan

konsumsi

Diasumsikan bahwa konsumen menyadari nilai-nilai Islam dan perilakur;ya

dilandasi oleh nilai-nilai tersebut. Sebelum sampai pada ruang pilihan

komoditas, terlebih dahulu dilihat proses seorang konsumen menentukan

pilihan pada ruang komoditas. Fahim Khan (dalam Amalia, 2003),

menjelaskan ada dua ha! yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan

pilihan konsumsi dalam pandangan ekonomi Islam yang tidak terdapat

pada teori perilaku konsumen Kapitalis adalah:

1) Pilihan adalah bagaimana membelanjakan pendapatan untuk

kebutuhan duniawi dan untuk kebutuhan ukhrawi (infaq fi

sabilillah). Konsumen sebenarnya menghadapi dua keranjang,

sebut saja keranjang X dan keranjang Y. Keranjang X adalah

pembelanjaan untuk kebutuhan hidup duniawi dan keranjang Y

adalah untuk kebutuhan ukhrawi. Pentingnya memenuhi kebutuhan

pada keranjang Y sangat ditekankan oleh ayat-ayat al-Qur'an dan

hadis yang mendorong untuk membelanjakan di jalan Allah.

2) Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan pilihan

antara lain adalah kuantitas saat ini dan seberapa banyak saving

konsumsi kemudian. Islam membolehkan sesHorang menabung

Page 58: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

untuk konsumsi mendatang. Seperti dijelaskan dalam al-Qur'an

sebagai berikut :

"Dan orang-orang yang apabila membe/anjakan harta, mereka tidak

berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanja itu di

tengah-tengah antara yang demikian." (Q.S. 55:67).

b. Konsep Kebutuhan (need)

44

Kebutuhan (need) merupakan konsep yang lebih bernilai dari sekedar

keinginan (want). Want ditetapkan berdasarkan konsep utiliti, tetapi

need didasarkan atas konsep maslahah. Tujuan syari'ah adalah

mensejahterakan manusia. Karenanya semua barang dan jasa yang

memberikan maslahah disebut kebutuhan manusia. Teori ekonomi

konvensional menggambarkan utiliti sebagai kepemilikan terhadap

barang atau jasa untuk memuaskan keinginan manusia. "Kepuasan"

bersifat subyektif. Setiap orang menentukan kepuasan berdasark~n

kriteria mereka sendiri. Sebagain aktivitas ekonomi dilakukan atau

memproduksi sesuatu didorong oleh utilitanya. Jika segala sesuatu

dapat memuaskan keinginannya, manusia akan mau berusaha untuk

memenuhi, memproduksi, mengkonsumsi baran!~-barang tersebut.

1) Konsep Maslahah, menurut Syatibil (Amalia, :2003), maslahah

adalah pemilikan atau kekuatan dari barang atau jasa yang

memelihara prinsip-prinsip dasar dan tujuan hidup manusia di

Page 59: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

dunia. Syatibi (Amalia, 2003) telah mendeskripsikan lima

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi bagi eksisnya kehidupan

manusia di dunia, yaitu:

a. Kehidupan (life I al nafs)

b. Kekayaan (property! al ma/)

c. Keimanan (faihtl al-din)

d. Pendidikan/ Kecerdasan (inte/ectua/I al-'aq/)

e. Keturunan (poterityl nas/)

45

Seluruh barang dan jasa yang akan mempertahankan kelima elemen ini

disebut maslahah bagi manusia. Seluruh kebutuhan tidak sama pentingnya.

Ada tiga tingkatan kebutuhan :

1. Tingkatan di mana kelima elemen di atas mendasar untuk dilindungi

(essential)/ dharuriyat.

2. Tingkatan di mana kelima elemen tersebut adalah pelengkap yang

menguatkan perlindungan mereka (comp/enteries)/ hajjiyat.

3. Tingkatan di mana kelima elemen tersebut merupakan kesenangan

atau keindahan (amelioratories)/ tahsiniyat.

Seluruh barang dan jasa yang mendorong dan berpotensi dalam memelihara

kelima elemen tersebut disebut maslahah. Seorang Muslim didorong oleh

keberagamaannya perlu memproduksi barang dan jasa yang merupakan

Page 60: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

46

mas/ahah bergantung pada barang dan jasa yang cer.derung

mempertahankan elemen mendasar. Barang atau jasa yang melindungi

elemen-elemen ini akan lebih bermaslahat diikuti oleh barang atau jasa

sebagai pelengkap dan barang-barang yang sekedar memberikan keindahan.

(Syatibi dalam Amalia, 2003).

Dalam sistem perekonomian, konsumsi memainkan peranan penting. Adanya

konsumsi akan mendorong terjadinya produksi dan distribusi. Dengan

demikian akan menggerakkan roda-roda perekonomian.

Dalam relitas empirik, hidup dan matinya sebuah proses ekonomi ternyata

tidak sesederhana yang baru saja digambarkan di atas. Sudah tabiat

produsen untuk mengkonversinya menjadi demand. Dengan promosi yang

gencar, sistem pembayaran yang "merangsang" serta hadiah-hadiah yang

ditawarkan, konsumen seakan tidak memilil<i alasan untul< tidal< memilil<i daya

beli. Sistem l<redit misalnya, merupal<an bagian dari upaya produsen dalam

memprovol<asi konsumen agar terus membeli, sampai al<hirnya perilal<u

konsumen mereka menjadi lepas kendali.

Menurut Najib (2003), Islam telah memberikan rambu-rambu berupa batasan­

batasan serta arahan-arahan positif dalam berl<onsumsi. Setidaknya terdapat

dua batasan dalam hal ini, yaitu:

Page 61: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Pertama, pembatasan dalam hal sifat dan cara. Seorang muslim mesti

sensitif terhadap sesuatu yang dilarang oleh Islam. Mengkonsumsi produk­

produk yang jelas keharamannya hanis dihindari, seperti minum khamr dan

makan daging babi.. Seorang muslim haruslah senantiasa mengkonsumsi

sesuatu yang pasti membawa manfaat dan maslahat, sehingga jauh dari

kesia-siaan. Karena kesia-siaan adalah kemubadziran, dan hal itu dilarang

dalam islam (QS. 17 : 27)

47

Kedua, pembatasan dalam hal kuantitas atau ukuran konsumsi. Islam

melarang umatnya berlaku kikir yakni terlalu menahan-nahan harta yang

dikaruniakan Allah SWT kepada mereka. Namun Allah juga tidak

menghendaki umatnya membelanjakan harta mereka secara berlebih-lebihan

di luar kewajaran (QS. 25: 67, 5: 87). Dalam mengkonsumsi, Islam sangat

menekankan kewajaran dari segi jumlah, yakni sesuai dengan kebutuhan.

Dalam bahasa yang indah Al-Quran mengungkapkan "dan janganlah kamu

jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu

mengulurkannya ... "(QS. 17: 29).

Menurut Najib (2003), terdapat arahan menurut Islam dalam berkonsumsi

paling tidak ada tiga hal, yaitu:

Page 62: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

48

Pertama, jangan boros. Seorang muslim dituntut untuk selektif dalam

membelanjakan hartanya. Tidak semua hal yang dianmiap butuh saat ini

harus segera dibeli. Karena sifat dari kebutuhan sesungguhnya dinamis, ia

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Seorang pemasar sangat pandai

mengeksploitasi rasa butuh seseorang, sehingga suatu barang yang

sebenarnya secara riil tidak dibutuhkan tiba-tiba menjacli barang yang seolah

sangat dibutuhkan. Contoh sederhana air mineral. Dahulu orang tidak terlalu

membutuhkannya. Namun karena perusahaan rajin "memprovokasi" pasar,

kini hampir di setiap rumah kita ada air mineral.

Kedua, seimbangkan pengeluaran dan pemasukan. Seorang muslim

hendaknya mampu menyeimbangkan antara pemasukan dan

pengeluarannya, sehingga sedapat mungkin tidak berutang. Karena utang,

menurut Rasulullah SAW akan melahirkan keresahan cli malam hari dan

mendatangkan kehinaan di siang hari. Ketika kita tidak memiliki daya beli,

kita dituntut untuk lebih selektif lagi dalam memilih, tidak malah memaksakan

diri sehingga terpaksa harus berutang. Hal ini tentu bertentangan dengan

perilaku produktif. Kita telah merasakan: keresahan, kehinaan, serta

kehilangan kemerdekaan sebagai satu bangsa akibat jerat utang.

Ketiga, tidal< bermewah-mewah. Islam juga melaran~1 umatnya hidup dalam

kemewahan (QS. 56 : 41-46) Kemewahan yang dimaksud menurut Yusuf Al

Page 63: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Qardhawi adalah tenggelam dalam kenikmatan hidup berlebih-lebihan

dengan berbagai sarana yang serba menyenangkan.

2.5 Kerangka Berpikir

Pada umumnya belanja adalah sebuah prosesi yang menjadi kebiasaan

dalam masyarakat. la adalah bagian dari keseharian anggota mayarakat.

Akan tetapi, pada saat ini akumulasi kapital mengalami kemandekan,

sehingga para kapital mencoba atau malah manghasilkan profit yang lebih

baik. Karena itu belanja menjadi gaya hidup.

49

Umumnya remaja mengetahui kalau perilaku belanja impulsif tersebut

merupakan suatu perilaku yang berlebihan dan sebaiknya tidak harus

dilakukan dalam keseharian mereka, dan umumnya ju9a tidak menyetujui jika

perilaku belanja impulsif menjadi bagian dari sebuah gaya hidup. Harus

diakui kalau memang terkadang· sebagian dari mereka suka melakukan

belanja dengan berlebihan.

Menurut Johnstone (dalam Mangkunegara, 1988), perempuan lebih

mementingkan aspek emosional dalam memilih baran~1 seperti warna, bentuk

dan aspek-aspek simbolik yang melekat pada barang tersebut. Mereka

cenderung menyukai iklan-iklan yang berbau romantisme sehingga mereka

Page 64: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

tidak lagi memperhatikan aspek fungsional dari barang yang akan mereka

beli. Sebaliknya laki-laki menyukai pendapat yang obyektif dalam

mempertimbangkan pembelian barang.

50

Sedangkan menurut Reynold & Wells (dalam Baxter, 1988), remaja akhir

lebih menekankan pada pentingnya penampilan diri sehubungan dengan

meningkatnya minat pada lawan jenis. Hal ini mendorong remaja pada

tahapan ini untuk lebih mengikuti trend yang sedang berlangsung, ditambah

lagi dengan daya beli yang lebih besar dan kebebasan untuk berbelanja

apapun yang mereka inginkan sangat memungkinkan para remaja akhir ini

melakukan belanja impulsif.

Selain itu, kecenderungan belanja impulsif antara remaja perempuan dan

laki-laki berbeda, maka tak jarang pasar ekonomi lebih didominasi oleh kaum

hawa. Yang menyebabkan perbedaan kecenderungan belanja impulsif itu

disebabkan: para remaja perempuan lebih menyukai barang-barang yang

bermakna simbolik dan mengandung muatan emosi, sedangkan laki-laki lebih

menyukai barang-barang yang bersifat fungsional. Barang-barang ini untuk

alasan berbeda: perempuan memberikan alasan lebih emosional dan

relationship-oriented, sementara laki-laki lebih fokus pada fungsinya,

instrumental, activity-related. Perernpuan juga membeli sesuatu sebagai

Page 65: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

51

fungsi simbolik, yang misalnya meningkatkan self-esteem, mengekspresikan

kedudukan sosial, mengekspresikan personal dan membuat nyaman.

Adapun bagannya sebagai berikut:

Laki-laki

Perempuan

2.6 Hipotesis

Belanja

lmpulsif

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka ditarik kesimpulan hipotesis, yaitu:

• Hiptesis Alternatif (Ha)

Ada perbedaan yang signifikan belanja impulsif antara remaja perempuan

dan laki-laki.

• Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada perbedaan yang signifikan belanja impulsif antara remaja

perempuan dan laki-laki.

Page 66: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Bab 3

Metodologi Pene;itian

Bab ini terdiri dari empat sub bab. Yang pertama berisi tentang: Jenis

Penelitian, yang kedua tentang Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel,

kemudian yang ketiga tentang Pengumpulan Data, dan yang terakhir tentang

Prosedur Penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan belanja impulsif antara

remaja perempuan dan laki-laki pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk menjawab

permasalahan, digunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental yang

bersifat komparatif, yakni mengukur perbandingan dua kelompok subyek.

Menurut Arikunto (2002), metode komparatif akan dapat menemul<an

persamaan-persamaan dan perbandingan-perbandingan terhadap orang,

kelompok dan juga dapat membandingkan kesamaan pandangan dan

perubahan group atau kelompok.

52

Page 67: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

3.1.2 ldentifikasi Variabel dan Operasional Variabell

1. ldentifikasi Variabel

Variabel dibagi atas dua jenis, yaitu independent valiable atau variabel

bebas dan dependent valiable atau variable terikat. Adapun variabel

bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah jender dan

variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah

kecenderungan belanja impulsif.

Menurut Rook (dalam Engel, Blackwell, & Miniard, 1995), belanja impulsif

adalah perilaku belanja tanpa perencanaan yang matang terlebih dahulu,

terdapat dorongan yang kuat untuk membeli, muncul secara tiba-tiba dan

seringkali sulit untuk ditahan. Dan terdapat satu atau lebih karakteristik

dalam belanja impulsif, yaitu: spontanitas, intensitas, kegairahan, dan

ketidakpedulian akan akibat setelah membeli.

Menurut Arnould, dkk (2005 : 511 ), jender adalah definisi kultural dari

seperangkat perilaku yang dianggap sesuai dengan jenis kelamin yang

berlaku pada sebuah masyarakat tertentu, pada waktu tertentu dan pada

kebudayaan sekitar (norma, nilai, kepercayaan dan adat istiadat

setempat) yang berhubungan dengan seperangkat peran jender.

Page 68: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan pengertian secara operasional

mengenai variabel-variabel yang akan dipakai dalam pendekatan ini,

yaitu:

a. Definisi operasional belanja impulsif

54

Karakteristik belanja impulsif di antaranya adalah belanja spontanitas,

intensitas untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan

setiap kali mengunjungi pusat perbelanjaan, kegairahan yang diwarnai

dengan emosi dalam membeli, dan ketidakpedulian akan akibat

setelah membeli.

b. IJ/;)fitllsi operasional jendet

Adalah laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat diketahui melalui ciri-ciri

fisik yang terlihat pada diri subyek saat dilakukannya pengambilan

data dan selain itu juga dapat diketahui melalui lembar kontrol tentang

data identitas subjek.

Page 69: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi dan Sampel

a. Populasi

55

Menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek dan subyek penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan

mahasiswi Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2004-2007, yang berusia 17-21 tahun. ,Jurnlah keseluruhan

mahasiswa-mahasiswi Fakultas Psikologi adalah 650 orang, yang terdiri

dari 538 mahasiswa perempuan dan 244 mahasiswa laki-laki.

Alasan pemilihan remaja akhir pada mahasiswa dalam penelitian ini

dikarenakan pada usia ini remaja sudah memiliki daya beli yang lebih

besar dibandingkan pada usia sebelumnya yang sebagian besar biaya

konsumsi masih ditanggung sepenuhnya oleh orang tua. Bahkan pada

masa remaja akhir ini, sudah banyak mahasiswa yang mulai memiliki

daya beli yang lebih besar serta lebih bebas untuk memakai uang mereka

tanpa harus meminta izin terlebih dahulu pada oran9 tuanya.

Page 70: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

b. Sampel

Menurut Coolican (1996), sampel adalah sekelompol< orang yang dipilih

dari populasi yang akan dijadikan obyek penelitian yang dinilai

representative untuk mewakili populasi. Arikunto (2002), yang

56

menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah populasi (subyeknya) besar dapat di ambil antara

10-15% atau 20-25%. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 15 %

dari jumlah populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini berjumlah 140 subyek yang terdiri dari 7'0 mahasiswa laki­

lclki dan 70 mahasiswa perempuan dari 851 mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sementara pada try out yang dilakukan pada tanggal 13 Desember 2007,

peneliti menggunakan 50 sampel dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah yang

terdiri dai 32 mahasiswa perempuan dan 18 mahasiswa laki-laki jurusan

Bahasa lnggris UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini disebabkan,

sampel memiliki karakteristik yang sama dengan mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 71: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik random sampling

yang merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi dengan

cara tertentu, sehingga semua sampel yang mungkin terambil memiliki

probabilitas yang sama untuk terpilih (Kerlinger, 1992).

57

Karakteristik sampel yang sama pada penelitian ini adalah subyek pada

mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah dengan rentang usia antara 17 sampai 21 tahun.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Metode dan lnstrumen Pengumpulan Data

lnstrumen yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah skala belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah,

yaitu dengan menggunakan skala likert. Skala model likert berisi pernyataan

yang sistematis untuk menunjukkan sikap terhadap setiap pernyataan yang

ada, dimana individu atau seseorang ditanya apakah mereka sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (STS) dengan skor

yang berkisar antara 1 sampai 4. Untuk item positif (favourabel) : SS = 4, S =

3, TS = 2, STS = 1, sedangkan untuk item negatif (unfavourabel) : SS = 1, S

= 2, TS = 3, dan STS = 4.

Page 72: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

58

Dalam pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dua jenis pernyataan, yaitu

pernyataan favourabel dan unfavourabel. Di dalam dua jenis pernyataan

tersebut diberi skala model likert. Dimanci subjek ditanya, apakah mereka

sangat setuju, setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju. Adapun jumlah

item sebelum diuji cobakan adalah sebanyak 96 item. Semakin tinggi skor

subyek, maka semakin tinggi perilaku belanja impulsif remaja perempuan dan

laki-laki. Kemudian, apabila total skor subyek rendah, makin rendah perilaku

belanja impulsif remaja perempuan dan laki-laki.

Cara skoring dari skala Belanja lmpulsif ini adalah sebagai berikut:

Jawaban

SS (Sangat Setuju)

S (Setuju)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak Setuju)

Tabel 3.1

Bobot Skor Skala

Favourable

4

3

2

1

3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian

Unfavourable

1

2

3

4

Suatu penelitian ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel,

agar kesimpulan penelitian Jainnya tidak keliru dan tidak memberikan

gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya.

Page 73: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

59

1. Uji Validitas

Menu rut Azwar (2001 ), validitas adalah ketepatan kecermatan skala

dalam menjalankan fungsi ukurnya, atau dengan kata lain apakah alat

tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang

valid mempunyai validitas yang tinggi. Tinggi rendah11ya validitas

instrumen sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas skala dilakukan

dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor

total. Rumus yang digunakan adalah tehnik analisis korelasi product

moment dari pearson. Untuk perhitungannya peneliti menggunakan rumus

Korelasi Product Moment ialah sebagai berikut:

Ru mus:

Keterangan :

rxy angka indeks antara variabel X dan Y

l:XY jumlah dari hasil perkalian antara skor X dan Y

l:X jumlah dari skor tiap butir

l:Y jumlah dari skor total

l:X2 jumlah dari skor X yang telah terlebih dahulu dikuadratkan

Page 74: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

60

"ZY2 jumlah dari skor Y yang telah terlebih dahulu dikuadratkan

("ZX)2 : jumlah dari seluruh skor variabel X, setelah dikuadratkan

("ZY)2 : jumlah dari seluruh skor variabel Y, setelah dikuadratkan

N jumlah :>ubyek penelitian

Nilai validitas item yang didapat akan dibandingkan dengan koefisien

korelasi pada r table untuk taraf signifikasi 0.05 atau 5%.

2. Uji Reliabilitas

Azwar (2001), mengatakan bahwa reliabilitas adalah konsistensi atau

kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan

pengukuran atau dengan kata lain menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

Rum us

[K] [1-ISj2]

Q=-- ~-~~ K-1 sx 2

Keterangan :

a : koefisien Alpha Cronbach

K : banyak belahan tes j : j = 1,2, ... K

Sj : varians skor tes

SX2 : varians skor tes

Page 75: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Adapun klasifikasi reliabilitas adalah:

;;:: 0, 90 = sangat reliable

0, 70 - 0, 89 = reliable

O, 40 - 0, 69 = cukup reliable

0, 20 - 0, 39 = kurang reliable

3.3.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian

61

Uji instrumen diberikan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta di Fakultas Tarbiyah dan llmu Keguruan (FTIK) Jurusan

Bahasa lnggris sebanyak 50 responden dibagi menjadi ;~ kelompok, 32

kelompok mahasiswa perempuan dan 18 kelompok mahasiswa yang laki-laki

dengan jumlah item sebanyak 96 butir.

3.3.3.1 Uji Validitas Skala Belanja lmpulsif

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 96 item dalam instrumen kecenderungan

belanja impulsif, maka terdapat 56 item yang valid dan 40 item lainnya tidak

valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien belanja impulsif sebesar

0,9445. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini

sangat reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas

Guilford, suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach antara 0,7-

0.9. Untuk lebih jelasnya item-item yang valid dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 76: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

62

Tabel 3.2

Blue Print Skala Belanja lmpulsif

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

i. Spontansitas - -

a. Tanpa perencanaan 2,1*,3,4, 7',8,6,5* 8

b. Stimulus visual 11*, 10*,9, 13', 14*, 15*, 12 18', 17*, 16, 19*,22,20*,21 14

2. lntensitas untuk membeli - -

sesuatu setiap kali

mengunjungi toke

a. Dorongan berbelanja setiap 24,26*,25*,23,27*,29* 30*,31*,28*,32 10

saat

b. Tersedianya waktu dan 35,33*,34*,37*,38*,36' 41,42,39,40*,43*,44* 12

uang

3. Kegairahan yang diwarnai - -

dengan emosi

a. Senang 47',46,49,48,45' 50,51,54',53,52' 10

b. Sedih 58',55,56,57*, 62,60,61,59 8

c. Marah 63,65,64* 68',67,66 6

4. Ketidakpedulian akan - -

akibat

a. Tidak sesuai dengan 70*,72*,69*,71*,73* 76*, 78, 75*, 77' 7 4* 10

kebutuhan

Page 77: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

63

--.. "-~-~---------···· . ··---b. Keperluan yang lain tidak 82',79',80',81* 8 4,86,85*,83. 8

terbeli

c. Barang tidak terpakai 89',87* ,90,88*,91 * 94 ",95*,92,93,96* 10

Jumlah 48 48 96

Ket *: item valid

3.3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data diarahkan untuk menguji hipotesis yang diajukan untuk

pengujian hipotesis yang mengatakan ada dan tidaknya perbedaan

belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki dengan

menggunakan t-test. Adapun rumus t-test adalah sebagai berikut:

Rum us

t = Mx-My

SDbm

Keterangan :

Mx Mean dari sampel X

My Mean dari sampel Y

SDbm Standar kesalahan perbedaan mean

Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan SPSS 11.5. Hasil penelitian

akan diinterpretasikan dengan menunjuk pada table nifai r, dan mengacu

pada kelompok signifikasnsi sebesar 0.05 atau 5 %. Jika hasil perhitungan

Page 78: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

lebih besar dari r table, maka korelasi dianggap tidak si~Jnifikan atau Ho

ditolak dan Ha diterima. Namun, jika hasil penelitian lebih kecil dari r table,

maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.

3.4 Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan

1. Studi pendahuluan dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Oktober 2007.

2. Dimulai dengan perumusan masalah

3. Menentukan variabel yang akan diteliti

4. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian.

64

5. Menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku kecenderungan belanja

impulsif remaja perempuan dan laki-laki dengan menggunal<an skala

Like rt.

6. Melakukan uji coba alat ukur (try out) yang dilakukan pada mahasiswa­

mahasiswi Fakultas Tarbiyah jurusan Bahasa lnggris Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tanggal 13 Desember 2007.

• Skala Belanja lmpulsif

Page 79: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

65

Skala ini terdiri dari 96 item yang mewakili 10 sub-indikator dari 4

indikator belanja impulsif. Kemudian diperoleh hasil bahwa 56

pernyataan valid yang mewakili 1 O sub indikator dari 4 indikator

belanja impulsif. Item yang valid adalah nomor 'I,~), 7, 10, 11, 13, 14,

15, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, :14, 36, 37, 38, 40,

43, 44, 45.

Kemudian item-item yang valid diuji reliabilitasnya dengan

menggunakan alpha cronbach dan diperoleh hasil koefisien reliabilitas

sebesar 0.9445 yang berarti bahwa skala tersebut sangat reliable,

sebagaimana dalam Azwar (2005) semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati 1.00 berarti semakin tinggi tingkat reliabilitas dan

sebaliknya.

7. Melakukan Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

tanggal 3 Januari 2008.

b. Tahap Penelitian

1. Menentukan sampel penelitian dan melakukan lmnfirmasi dengan

pihak akademik. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian

dan meminta kesediaan subyek untuk mengisi ska.la.

Page 80: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

2. Melakukan pengambilan data dan memberikan alat ukur yang telah

dipersiapkan kepada subyek penelitian.

c. Tahap Pengolahan Data

1. Melakukan skoring pada setiap skala yang masuk.

66

2. menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan kemudian

dibuat tebel data.

3. Melakukan analisa statistik data dengan menggunakan metode

statistik yang menguji hipotesis penelitian.

d. Tahap Pembahasan

1. Menginterpretasikan dan membahas hasil statistik berdasarkan teori.

2. Merumuskan hasil penelitian dengan menghitung data penunjang yang

diperoleh.

Page 81: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

Bab ini terdiri dari lima sub bab. Yang pertama berisi tentang: Gambaran

Umum Responden, yang kedua tentang Uji lnstrumen Penelitian, yang ketiga

tentang Uji Persyaratan, kemudian yang keempat tentang Kategorisasi Skor

Berdasarkan Belanja lmpulsif, dan yang terakhir berisi tentang Kategorisasi

Skor Berdasarkan Aspek Belanja lmpulsif Antara Remaja Perempuan dan

Laki-laki.

4.1 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini melibatkan 140 responden, yaitu 70 mahasiswa perempuan dan

70 mahasiswa laki-laki yang berusia antara 17-21 tahun. Dari data yang

diperoleh terdapat gambaran umum masing-masing kelompok.

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka sampel dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 82: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Total

Tabet 4.1

Gambaran Umum Responden

Berdasarkan Jenis Ketamin

Frekuensi I ' '

70 I

70 I I

140 I

Persentase (%)

50,00%

50,00%

100%

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, subyek dalam penelitian dapat digambarkan pada tabel

l '

I

i I

i

berikut:

Usia

17

18

19

20

21

Jumlah

Tabet 4.2

Gambaran Umum Responden

Berdasarkan Usia

Perempuan I

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi

2 2.86% 1

14 20% 6

12 17.14% 17

27 38.58% 20

15 21.42% 26

70 100% 30

Laki-laki

Persentase (%)

1.43%

8.57%

2429%

28.57%

37.14%

100

Berdasarkan usia, diperoleh gambaran secara umum mahasiswa perempuan

yang berada pada usia 17 tahun sebanyak 2 orang (2,86%), 18 tahun

I

Page 83: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

69

seb3nyak 14 orang (20%), usia 19 tahun sebanyak 12 orang (17.14%),

kemudian usia 20 tahun sebanyak 27 orang (38.58%), dan usia 21 tahun

sebanyak 15 orang (21.4~%). Kemudian diperoleh gambaran secara umum

mahasiswa laki-laki yang berada pada usia 17 tahun sebanyak 1 orang

(1.43%), 18 tahun sebanyak 6 orang (8.57%), usia 19 tahun sebanyak 17

orang (24.29%), kemudian usia 20 tahun sebanyak 20 orang (28.57%), dan

usia 21 tahun sebanyak 26 orang (37.14%). Berdasarkan tabel di atas terlihat

bahwa untuk kelompok mahasiswa perempuan yang berusia 20 tahun

sebanyak 27 orang (38.58%) lebih banyak dibandingkan dengan usia yang

lainnya. Sedangkan untuk kelompok mahasiswa laki-laki yang berusia 21

tahun sebanyak 26 orang (37 .14%) lebih banyak dibandin9kan dengan usia

yang lainnya.

4.2 Uji Persyaratan

Uji persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam

mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan disini aclalah uji normalitas

dan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 11.5

4.2.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji

normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis

Page 84: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

70

statistik pertama yang harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji

asumsi statistik yang berupa uji normalitas.

Ada pun uji ini memakai uji Komogrov - Smimov untuk menguji keselarasan

(goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian

antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) den(ian distribusi teoritis

tertentu (normal, uniform, eksponensia I poisson). Jadi hipotesis statistiknya

adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan

distribusi frekuensi hara pan (teoritis ).

Berikut adalah hipotesisnya:

Ho : populasi berdistribusi tidak normal (jika probabilitas < 0.05)

Ha : populasi berdistribusi normal (jika probabilitas > 0.05)

Tabel 4.3

Uji Normalitas

1-------1-Je_n_is_K_e1_an_1_in-1---K·olmogorov-Smirnov(a) I ___ ._ Shapiro-Wilk

Statist~ 1

1

DI I Sig. -rstatistic di Sig.

Belanja Perempuan .061

in1pulsif

Laki-laki .101

" Thrs 1s a lo\ver bound of the true s1gnrf1cance.

a Lilliefors Significance Correction

I 70 I

70

.200(') .983 70 .485

.073 .974 70 .144

Page 85: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Data dari skala belanja irnpulsif sebesar 0,20 dengan rnenggunakan taraf

signifikansi alpha 0,05, rnaka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,20 lebih

besar cari 0,05, rnaka Ho ditolak. Dengan dernikian, hipotesis alternatif (Ha)

diterirna. Sehingga dapat disirnpulkan bahwa data skala belanja irnpulsif

antara rernaja perernpuan dan laki-laki berdistribusi normal.

Nonnalitas data berdasarkan skala belanja irnpulsif antara perernpuan dan

laki-laki juga dapat dilihat berdasarkan garnbar diagram 0-0 plot keluaran

SPSS 11.5. berikut ini:

GRAFIK 4.1

SKALA BELANJA IMPULSIF PEREMPUAN

" E <> -1 z u

~ -~ • ~

Normal Q-Q Pbt of Belanja lmpulsif

ForVAR00002= Parempuan

W~J-~~~~~~~~~~---1 !i<l 100 I IO 1:0 I); !40 150 rntl !Ii)

Dari garnbar diatas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel skala

71

kecenderungan belanja irnpulsif perernpuan berada di sekitar garis diagonal,

Page 86: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

72

dan penyebaran titik data searah dengan garis diagonal. .Jadi data pada skala

belanja impulsif perempuan dikatakan normal.

GRAFIK 4.2

SKALA BELANJA IMPULSIF LAKl-LAKI

Normal Q-Q Plot of Belanja lmpulslf

For VAR00002= Laki-b ~J

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel skala belanja

impulsif laki-laki berada di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik data

searah dengan garis diagonal. Jadi data pada skala kecenderungan belanja

impulsif perempuan dikatakan normal.

4.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data

dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan

Page 87: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

7' !.)

dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat

diajukan adalah:

Ho : Varians data bersifat tidak homogen Uika probabilitas < 0.05)

Ha : Varians data bersifat homogen Uika probabilitas > 0.05)

Tabel 4.4

Uji Homogenitas

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

be!anja impulsif Based on Mean .150 1 i 138 . .699

Based on Median .134 1 ' 138 .715

Based on Median and .134 1 134.159 .715

v1ith adjusted df

Based on trimn1ed .159 1 . 138 i .691

mean

Hasil uji homogenitas pada data skala n diperoleh angka probabilitas sebesar

0,699 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% maka diketahui

bahwa nilai probabilitas skala belanja impulsif nilainya lebit1 besar dari 0,05.

sehingga dapat disimpulkan bahwa skala tersebut Ha diterima yang berarti

varians dari data tersebut bersifat homogen.

Page 88: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

74

4.3 Hasil Utama Penelitian

Berikut ini hasil uji-t dari skor belanja impulsif masing-masing kelompok, yaitu

kelompok remaja perempuan dan remaja laki-laki, dapat clilihat pada tabel

4.8.

Ho dilerima jika t hitung < l label

Ha dilerima jika t hitung > l label

Tabel 4.5

T-Test

Independent Samples Test

Belania lmpulsif Equal variances Equal variances

assurned not assumed Leven e's Test for F .150 i Equality of Variances Sig. .699 t-test for Equality of t 3.807 3.807 Means di 138 136.620

Sig. (2-tailed) .000 I

.000 Mean Difference

11.0857 11.0857

Std. Error Difference 2.91166 2.91166

95°/o Confidence Interval Lower 5.32847 5.32796 of the Difference Upper 16.84296 16.84347

Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan teknilc t test, dihasilkan nilai

t hilung sebesar 3.807. Semenlara nilai t table pada taraf signifikansi 5%

dengan df 138 adalah sebesar 1.66.

Kepulusan: Ha diterima jika t hitung > t table

Page 89: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Karena nilai t hitung yang dihasilkan (3.807) > t table (1.66), maka hipotesis

alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan belanja impulsif

antara remaja perempuan dan laki-laki diterima. Dan hipotesis nihil (Ho)

ditolak.

Jika dilihat dari hasil uji-t yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat

perbedaan belanja impulsif yang signifikan antara remaja perempuan dan

laki-laki. Sementara itu, untuk melihat mean (rata-rata) pada masing-masing

kelompok, dapat diperoleh gambaran bahwa remaja laki-laki lebih rendah

tingkat belanja impulsifnya dibandingkan dengan remaja perempuan. Berikut

ini label perkelompok yang dapat menjelaskan hal tersebut.

Tabel 4.6

Group Statistics

I kelompok umur N I Mean , Std. Deviation I Std. Error Mean

Belanja Perempuan 70 131.6286 16.33718 1.95267

impulsif

Laki-laki 70 120.5429 18.07046 2.15983

Dari label di atas, rata-rata belanja impulsif remaja perempuan adalah

sebesar 131.6286, sedangkan remaja laki-laki sebesar 120.5429.

Berdasarkan nilai rata-rata ini, tampak kecenderungan belanja impulsif

Page 90: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

remaja perempuan lebih bGsar dari laki-laki. Dengan demikian, terdapat

perbedaan tingkat belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki.

4.4 Kategorisasi Skor Berdasarkan Belanja lmpulsif Antara

Remaja Perempuan dan Laki-laki

76

Periulis menggunakan kategori jenjang (data ordinal). Tujuan kategorisasi ini

adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok·yang terpisah

secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur,

misalnya dari rendah ke tinggi, dari negatif ke positif, dari paling jelek ke baik

dan semacamnya. Dalam menentukan nilai tersebut adalah skala belanja

impulsif terdiri dari 56 item kalimat pemyataan.

Untuk mengetahui perbedaan belanja impulsif antara remaja perempuan dan

laki-laki, penulis melakukan kategorisasi rentangan untuk setiap responden.

Rentangan dibagi menjadi tiga interval dengan kategori: tinggi, sedang dan

rendah. Adapun tingkat belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki­

laki pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dapat dilihat pada label berikut.

Page 91: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

77

Tabel 4.7

Kategorisasi Belanja lmpulsif Gabungan Pada Mahasiswa Perempuan

dan Laki-laki Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi %

Tinggi Mean+SD keatas x > (168) 0 0%

Sedang Mean2:SD keatas (168) > x > (112) 111 79.29%

Rendah Mean-SD kebawah (112) 29 20.71%

Jumlah I 70

I 100

I

Dari tabel di alas dapat dilihat bahwa sebanyak 111 orang (79.29%) baik

remaja perempuan dan laki-laki mahasiswa Falkultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta memiliki belanja impulsif yang sedang berdasarkan

kategori kelompok antara perempuan dan laki-laki dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Kategorisasi Belanja lmpulsif Pada Mahasiswa Perempuan Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jal<arta

Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi %

Tinggi Mean+SD keatas x > (168) 0 0%

Sedang Mean2:SD keatas (168) > x > (112) 60 85.71%

Rendah Mean-SD kebawah (112) 10 14.29%

Jumlah 70 100

Sementara ilu pada label di alas dapal dilihal bahwa sebanyak 60 orang

(85.17%) remaja perempuan yang memiliki lingkat belanja impulsif dalam

!

i

Page 92: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

ka\ego:i sedang. Sedangkan remaja perempuan yang memiliki tingkat

belanja impulsif rendah sebanyak 10 orang (14.29%) dan remaja

perempuan yang mempunya: belanja impulsif tinggi sebesar O orang (0%).

Tabel 4.9

Kategorisasi Belanja lmpulsif Pada Mahasiswi Laki-laki Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jaka1ta

Kategori Klasifikasi Sebaran Interval IFrekuensi %

Tinggi Mean+SD keatas x > (168) 0 QO/o

78

Sedang Mean:t:SD keatas (168) > x> (112) 51 72.86%

Rend ah Mean-SD kebawah (112) 19 27.14%

Jumlah 70 100

Dari label di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 51orang (72.86%) orang

remaja laki-laki memiliki tingkat belanja impulsif dalam kategori sedang.

Sedangkan remaja laki-laki yang memiliki tingkat belanja impulsif rendah

sebanyak 19 orang (27.14%) dan remaja laki-laki memiliki tingkat belanja

impulsif tinggi sebesar O orang (0% ).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari hasil penghitungan skala belanja impulsif

antara remaja perempuan maupun laki-laki kedua kelompok tersebut temyata

mayoritas memiliki tingkat belanja impulsif dalam kategori !>edang. Sehingga

dalam kategorisasi pada belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-

Page 93: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

79

laki dalam membeli sesuatu yang mereka inginkan berada pada kategorisasi

sedang.

4.5 Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek

Penulis mengukur kategori berdasarkan aspek belanja irnpulsif antara

perempuan dan laki-laki, yang terbagi dalam empat aspek, yaitu: spontanitas,

intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali mengunjun9i toko, kegairahan

yang diwarnai dengan emosi, dan ketidakpedulian akan akibat.

4.5.1 Kategorisasi Aspe-aspek Belanja lmpulsif Pada Perempuan

Tabel 4.10

Kategori

Tinggi

Sedang

Rendah

Jumlah

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan

Aspek Spontanitas Pada Perempuan

Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi

Mean+SD keatas x > (36) 7

Mean;<:SD keatas (36) > x > (24) 58

Mean-SD kebawah (24) 5

'70

%

10%

82.86%

7.14%

100

Dari tabel di atas pada aspek spontanitas dapat dilihat bahwa sebanyak 58

orang (82.86%) remaja perempuan memiliki aspek spontanitas pada belanja

impulsif dalam kategori sedang. Sedangkan aspek spontanitas pada belanja

Page 94: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

impulsif rendah sebanyak 5 orang (7.14%) dan aspek sponlanilas pada

belanja impulsif tinggi sebesar 7 orang (10%).

Tabet 4.11

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek lntensitas Untuk

Membeli Sesuatu Setiap Kali Mengunjungi Toko Pada Perempuan

Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi %

80

Tinggi Mean+SD keatas x > (45) 3 4.29%

Sedang Mean:i:SD keatas (45) > x > (30) 60 85.71 %

Rendah Mean-SD kebawah (30) 7 10%

Jumlah 70 100

Dari label di alas pada aspek inlensilas unluk membeli sesualu setiap kali

mengunjungi loko dapal dilihal bahwa sebanyak 60 orang (85. 71 %) remaja

perempuan memiliki aspek inlensitas unluk membeli sesualu setiap kali

mengunjungi loko pada belanja impulsif dalam kalegori sedang. Sedangkan

aspek inlensilas unluk membeli sesualu setiap kali mengunjungi loko pada

belanja impulsif rendah sebanyak 7 orang (10%) dan pada belanja impulsif

tinggi sebesar 3 orang (4.29%).

I I I

I

' ' '

Page 95: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

81

Tabel 4.12

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan

Aspek Kegairahan yang Diwamai Dengan Emosi Pada Perempuan

Kategori 1 Klas ifikas i Seba ran Interval I Frelmensi I % ' I

Tinggi I

Mean+SD keatas x > (24) 7 10% I

Sedang 1 Mean:t:SD keatas (24) > x > (16) 59 84.29% I

Rendah I Mean-SD kebawah (16) 4 5.71% ! I -·

I Jumlah 70 100 I

~-------- i

Dari label di atas pada aspek kegairahan yang diwarnai dengan emosi dapat

dilihat bahwa sebanyak 59 orang (84.29%) remaja perempuan memiliki

aspek kegairahan yang diwarnai dengan emosi pada belanja impulsif dalam

kategori sedang. Sedangkan aspek kegairahan yang diwarnai dengan emosi

pada belanja impulsif rend ah sebanyak 4 orang (5. 71 %) dan pada belanja

impulsif tinggi sebesar 7 orang (10%).

Kategori

Tinggi

Sedang

Rend ah

Jumlah

Tabel 4.13

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan

Aspek Ketidakpedulian Akan Akibat Pada Perempuan

Klasifikasi Seba ran Interval Frelmensi

Mean+SD keatas x > (66) 0

Mean:t:SD keatas (66)> x > (54) 54

Mean-SD kebawah (54) 16

70

%

0%

77.14%

22.86%

100

I

'

I

Page 96: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

'

82

Dari tabel di atas pada aspek ketidakpedulian akan akibat dapat dilihat

bahwa sebanyak 54 orang (77 .14 % ) remaja perempuan memiliki aspek

ketidakpedulian akan akibat pada belanja impulsif dalam kategori sedang.

Sedangkan aspek ketidakpedulian akan akibat pada belanja impulsif rendah

sebanyak 16 orang (22.86%) dan pada belanja impulsif tinggi sebesar O

orang (0%).

4.5.2 Kategorisasi Aspek-aspek Belanja lmpulsif Pada Laki-laki.

·-···~-

Kategori

Tinggi

Sedang

Rendah

Jumlah

Tabel 4.14

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan

Aspek Spontanitas PadaLaki-laki

Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi

Mean+SD keatas x > (36) 2

Mean:i::SD keatas (36) > x > (24) 55

Mean-SD kebawah (24) 13

70

-·~·- [ __ % ___ 1

I 2.86%

78.57%

18.57%

100

Dari tabel di atas pada aspek spontanitas dapat dilihat bahwa sebanyak 55

orang (78.57%) remaja laki-laki memiliki aspek spontanitas pada belanja

impulsif dalam kategori sedang. Sedangkan aspek spontanitas pada belanja

impulsif rendah sebanyak 13 orang (18.57%) dan aspek spontanitas pada

belanja impulsif tinggi sebesar 2 orang (2.86% ).

Page 97: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Tabel 4.15

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan Aspek lntensitas Untuk

Membeli Sesuatu Setiap Kali Mengunjungi Toko Pada Laki-laki

Kategori Klasifikasi Sebaran I Interval I Frekuensi I % i i

Tinggi I Mean+SD keatas x > (45) I 2 I 2.86%

' i

83

Sedang ' Mean:!;SD keatas I (45) > x > (30) I 57

I 81.43% ! I

I Rendah Mean-SD kebawah I (30)

' I 11

I 15.71%

Jurnlah i I 70 I 100

' !

Dari tabel di atas pada aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali

mengunjungi toko dapat dilihat bahwa sebanyak 57 orang (81.43%) remaja

laki-laki memiliki aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali

mengunjungi toko pada belanja impulsif dalam kategori sedang. Sedangkan

aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali mengunjungi toko pada

belanja impulsif rendah sebanyak 11 orang (15.71 %) dan pada belanja

impulsif tinggi sebesar 2 orang (2.86%).

Tabel 4.16

Kategorisasi Belanja lmpulsif BerdasarfKan

Aspek Kegairahan yang Diwamai Dengan Emosi Pada Laki-laki

! ' i

I '

Kategori I

Klasifikasi Sebaran Interval I Frekuensi % ---i '

Tinggi I Mean+SD keatas I

x > (24) 2 2.86%

Sedang Mean::SD keatas (24) > x > (16) 50 71.43%

Rendah Mean-SD kebawah (16) 18 25.71%

Jurnlah I 70 100 I

I '

Page 98: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Dari label di alas pada aspek kegairahan yang diwarnai dengan emosi dapal

dilihal bahwa sebanyak 50 orang (71 .43%) remaja laki-laki memiliki aspek

kegairahan yang diwarnai dengan emosi pada belanja impulsif dalam

kalegori sedang. Sedangkan aspek kegairahan yang diwamai dengan emosi

pada belanja impulsif rendah sebanyak 18 orang (25.71%) dan pada belanja

impulsif tinggi sebesar 2 orang (2.86%).

Kategori

Tinggi

Sedang

Rendah

Jumlah

Tabet 4.17

Kategorisasi Belanja lmpulsif Berdasarkan

Aspek Ketidakpedulian Akan Akibat Pada Laki-laki

Klasifikasi Sebaran I

Interval Frekuensi

Mean+SD keatas I x > (66) 0 I

I

I Mean:t:SD keatas

I (66) > x > (54) 35

I Mean-SD kebawah

I (54) 35

'

i i 7'0 I i I ""····-· ·~-·~-·--

Dari label di alas pada aspek kelidakpedulian akan akibal dapal dilihal

bahwa sebanyak 35 orang (50%) remaja laki-laki memiliki aspek

%

0%

50%

50%

100

kelidakpedulian akan akibat pada belanja impulsif dalam kategori sedang.

Sedangkan aspek kelidakpedulian akan akibat pada belanja impulsif rendah

sebanyak 35 orang (50%) dan pada belanja impulsif tinggi sebesar O orang

(0%).

-··-·····

Page 99: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

85

Jadi, dapat disimpulkan bahw3 dari hasil penghitungan skala belanja impulsif

pada aspek spontanitas, intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali

mengunjungi toko, kegairahan yang diwarnai dengc:n emosi, dan

ketidakpedulian akan akibat antara remaja perempuan maupun laki-laki

kedua kelompok tersebut ternyata mayoritas memiliki tingkat belanja impulsif

dalam kategori sedang. Dan terlihatjumlah yang paling besar pada aspek­

aspek belanja impulsif antara perempuan dan laki-laki, aspek itensitas

untuk membeli sesuatu setiap kali mengunjungi toko yang lebih besar,

yaitu 60 orang (85.71%) untuk perempuan dan 57 orang (8i .43%) untuk laki­

laki.

Page 100: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui perbedaan belanja impulsif antara remaja

perempuan dan laki-laki pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan has1I analisis data

serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab 4, dapat diambil

kesimpulan bahwa: ada perbedaan yang signifikan belanja impulsif antara

remaja perempuan dengan remaja laki-laki.

5.2 Diskusi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diperoleh hasil yang menyatakan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan belanja impulsif antara remaja

perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan yang

dikatakan oleh pakar industri Aslamawati maupun ahli ekonomi Sucherly (Gila

belanja yang bikin sengsara, 2006) yang sama-sama menyatakan bukan

hanya perempuan yang memiliki hobi berbelanja. Banyak juga laki-laki yang

hobi berbelanja, seperti membeli elektronik, baju, celana, topi, dan barang

lainnya.

Page 101: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

87

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Handayani

(2001 ). yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Katolik Atmajaya

Jakarta. Hasil penelitian mengatakan bahwa terdapat perbedaaan belanja

impulsif yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Walaupun penelitian

tersebut pernah dilakukan di Atmajaya akan tetapi pada hasil penelitian ini

berbeda dari segi aspek belanja impulsifnya dimana pacla aspek tertentu

terdapat tingkat belanja yang besar dan dari tinggi-rendah belanja impulsif

antara perempuan dan laki-laki berada dalam tingkat yang sedang pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan pada Universitas

Atmajaya Jakarta karena pada skripsi ini peneliti melihat pada aspek-aspek

belanja impulsifnya, yang mana tujuan tersebut diharapkan dapat melihat

pada aspek mana dari indikator-indikator belanja impulsif yang mempunyai

pengaruh lebih besar dalam menentukan perilaku seseorang dalam membeli

suatu barang. Adapun aspek tersebut terdapat:

1). Aspek spontanitas,

2). Aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap kali mengunjungi toko,

3). Aspek kegairahan yang diwarnai dengan emosi, dan

4). Aspek ketidakpedulian akan akibat.

Page 102: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

88

Dari aspek-aspek tersebut aspek intensitas untuk membeli sesuatu setiap

kali mengunjungi toko yang lebih besar dengan hasil presentase 60 orang

(85.71%) untuk perempuan dan 57 orang (81.43%) untuk laki-laki. Kemudian

pada skripsi ini peneliti menghitung dari kategorisasi tinggi-rendah belanja

impulsif antara perempuan dan laki-laki berada pada tingkat sedang yaitu 60

orang (85.71 %) pada perempuan dan 51 orang (72.86%) pada laki-laki.

Berdasarkan penelitian yang yang peneliti lakukan dari hasil analisis data

yang telah dijelaskan pada BAB 4, diketahui bahwa terdapat perbedaan

belanja impulsif antara remaja perempuan dan laki-laki. Hal ini dapat

dibuktikan dari hasil penghitungan group statistic terhadap data kedua

kelompok dengan mean 131.6286 untuk perempuan dan mean 120.5429

untuk laki-laki.

Perbedaan belanja impulsif tersebut dikarenakan perbedaan karakteristik

antara laki-laki dan perempuan dalam aspek emosi temyata merupakan

salah satu penyebab munculnya perbedaan belanja impulsif di antara

mereka. Perempuan temyata lebih ekspresif secara emosional (emotionally

expressive) dan mengkarakterisasikan emosi mereka secara lebih dalam

atau lebih intens serta merasa lebih bebas untuk mengekspresikannya

dibandingkan dengan laki-laki (Diener, Sandvik & Larson; Fuchs & Thelen;

Saami, dalam Shaffer, 2000). Selain itu, perempuan temyata lebih emosional

Page 103: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

89

karena kepribadian mereka merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi

antara aspek-aspek emosionalitas, rasio dan suasana hati sehingga mereka

seolah-olah i:'erpikir dengan mengikutsertakan perasaan dan suasana

hatinya. Pikiran, perasaan dan kemampuan yang erat berhubungan satu

sama lain menyebabkan kaum perempuan cepat mengambil tindakan atas

dasar emosinya. Sebaliknya, kepribadian laki-laki membatasi dengan jelas

antara pikiran, rasio dan emosionalitas sehingga jalan pikirannya tidak

dikuasai oleh emosi, perasaan maupun suasana hati. Perbedaan aspek

emosional ini disebabkan karena faktor pembentukan peran jender yang

telah dialami oleh seseorang sejak masa kanak-kanak. Perempuan

diharapkan memiliki peran ekspresif (expressive role) dimana mereka dituntut

untuk menampilkan sikap ramah, sensitif, memelihara dan kooperatif

(Parsons, dalam Shaffer, 2000). Sedangkan laki-laki diharapkan memiliki

peran instrumental (instrumental role), dimana mereka diharapkan menjadi

dominan, asertif, independen dan kompetitif. Laki-laki juga memiliki stereotipe

untuk bersikap agresif, tidak emosional, menyembunyikan emosi, objektif dan

logis (Brannon, 1996). Banyak pihak yang berperan dalam pembentukan

jender ini yaitu orangtua, teman sebaya, sekolah dan media. Orangtua dan

lingkungan merupakan faktor yang berperan besar dan paling dekat dengan

kehidupan anak-anak. Sejak masa kanak-kanak sampai remaja,

perkembangan jender didapatkan melalui pengamatan dan peniruan dari

perilaku jender yang diperlihatkan oleh orang-orang di sekitar mereka.

Page 104: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

90

Bahkan kadang mereka menerima hukuman atau penghar9aan dari

lingkungan (orangtua, teman sebaya, guru, saudara sebaya) ketika mereka

memperlihatkan perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan jender

mereka. Hampir setiap saat remaja dihadapkan pada model-model yang

memperlihatkan perilaku feminin dan maskulin yan9 sesuai dengan norma

masyarakat tempat mereka tinggal. Anak perempuan diharapkan men9ambil

peran feminin sedangkan laki-laki diharapkan mengambil peran maskulin.

Jika mereka melanggar ketentuan ini mereka akan menclapat hukuman

(punishment) clari masya rakat dan keluarga mereka, terutama orangtua.

Menurut lrawan (Sepuluh karakteristik unik konsumen Indonesia, 2007),

belanja impulsif adalah perilaku orang yang tidak merencanakan sesuatu

dalam berbelanja. Konsumen yang melakukan belanja impulsif tidak berpikir

untuk membeli produk atau merek tertentu. Mereka langsung melakukan

pembelian karena ketertarikan pada merek atau produk saat itu juga. Rook

dan Fisher (Sepuluh karakteristik unik konsumen Indonesia 2007), misalnya

pernah mendefinisikan belanja impulsif sebagai kecenderungan konsumen

untuk membeli secara spontan, reflek, tiba-tiba, dan otomatis.

Definisi tersebut di atas terlihat bahwa belanja impulsif merupakan sesuatu

yang alamiah dan merupakan reaksi yang cepat. Namun demikian, dalam

situasi dan waktu apa itu te~adi, memang tidak dijelaskan. Jadi belanja

Page 105: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

91

impulsif ini terjadi di mana saja dan kapan saja. Termasuk pada saat melihat

iklan di televisi atai billboard, dan kemudian si konsumen langsung membeli.

5.3 SARAN

Penulis mengajukan beberapa saran untuk perbaikan dan penyempurnaan

pada penelitian selanjutnya:

a. Saran Praktis :

o Perhatikan dengan seksama kemana uang pergi. Miliki memo kecil

untuk mencacat apa yang dibutuhkan dan mencatat apa yang dibeli.

Seperti sihir, sebenarnya cara ini cukup ampuh untuk mencegah dan

membuang uang percuma. Terbiasa mencatat juga akan membantu

anda menjadi lebih cermat dan tentu lebih hemat saat belanja.

o Jangan suka belanja mendadak, makin banyak waktu untuk belanja,

makin hematlah anda. Anda bisa membandingkan harga sebelum

akhirnya mengambil keputusan. Hukum ini berlaku lebih pada momen­

momen tertentu seperti persiapan merayakan hari besar, ulang tahun,

dan lain-lain.

o Jangan lupa bawa daftar belanja, biasakan untuk tidak membeli

apapun yang tidak ada dalam daftar tersebut.

o Jangan belanja dalam keadaan bingung, sedih atau sedang dalam

masalah lain. Terutama pada wanita, belanja dalam keadaan seperti

Page 106: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

ini akan membuat anda lapar mata dan akhirnya membeli sesuatu

yang sama sekali tidak perlu.

92

o Bagi para remaja agar dapat menghindari dampak buruk dari perilaku

belanja impulsif karena perilaku ini dapat menjadi sangat ekstrim dan

bahkan dapat bersifat patologis yang tentunya akan sangat merugikan

bagi perkembangan remaja baik secara psikologis (perasaan

menyesal dan bersalah setelah membeli barang secara impulsif)

ataupun secara finansial (penggunaan uang yang sia-sia).

o Hendaknya memikirkan masak-masak terlebih dahulu barang-barang

yang akan dibeli, dengan menggunakan akal rsaional dan bukan

hanya menggunakan emosi pada saat membeli sesuatu. Sehingga

pada akhirnya tidak ada barang yang tidak terpakai dan tidak akan ada

rasa penyesalan setelah membeli barang yang tidak sesuai dengan

keinginan kita.

b. Saran teoritis :

o Disarankan bagi peneliti yang ingin meneliti untuk melihat sekunder

variabel atau aspek-aspek yang lain yang bisa mempengaruhi

kecenderungan belanja impulsif. Karena keterbatasan penelitian ini

peneliti tidak memperhatikan variabel lain yang ikut mempengaruhi

kecenderungan belanja impulsif.

o Disarankan bagi peneliti yang ingin meneliti pada judul yang sama

Page 107: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

sebaiknya diteliti pada subyek remaja awal atau dewasa akhir, agar

bisa menjadi suatu perbandingan.

o Begitu juga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

acuan guna membantu bagi peneliti dalam melakukan penelitian

selanjutnya.

93

Page 108: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S, (2001 ), Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

___ , (2003), Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

___ , (2003), Penyusunan ska/a psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pe/ajar.

Arikunto, S, (2002), Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek (rev. ed).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arnould, E.J., Price, LL., & Zinkham, G.M (2005). Consumer. New York: MC

Graw Hill.

Amalia, E., Teroi Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal

Pemikiran Islam Konstekstual. Pasca Sarjana vol 4, No.1.

Brannon, L. (1996). Gender: Psychological perspectives. Boston: Allyn &

Bacan.

Baxter, J. L. (1988). Social and psychological foundation of economic.

London: Harvester-Wheatsheaf.

Coolican, H, (1996), An introduction to reseacrh methods and statistic in

psychology (2. ed). London: Hodder and Stoughton.

Dittmar, H., Beattie, J., & Friese, S. (1995). Gender identity material symbols:

Objects and decision consideration in impulse purchases. Journal of

Economic Psychology 16, 491-511.

Page 109: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Edward, A.L. (1957). Technique of attitude scale construction, Ny: Appleton

Century-Croft, Inc.

Engel, J. F. Blackwell, R. D., Miniard, P. W. (1993), Consumerbehavior(fh

ed). Orlando: The Dryden Press.

Fred. N. Kerlinger. (2003). Asas-asas penelitian behavioral, Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Fitiri. (2006). Terlena nikmatnya belanja. Diambil pada bulan Oktober 2007

dari http://www.qroups.qooqle.com: (Sumber: Suara Pembaruan Daily).

Fakih, M. (2008). Pengertianjenderdan seks. Diambil pada bulan Mei 2008

dari http://www.ambonekspress.com.

Gunarsa,J. S. D& Gunarsa, S. D. (1997). Psikologi untuk muda-mudi.

Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Gila Belanja Yang Bisa Bikin Sengsara. April (2006). !11tf,i.ilwww.pikiran­

rakvat.com.

Handayani, (2001 ). Perbandingan belanja impulsif antara perempuan dan

laki-laki. Skripsi Universitas Atmajaya.

Herabadi, A. G. (2003). Perbedaan individu dalam kecenderungan belanja

impulsif: Sarat emosi dan pendek pikir (Individual impulse buying

tendency: Emotion-laden and thoughtless). Jumal Psikologi 12: 58-70.

Page 110: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

lrawan, Sepuluh karakteristik unik konsumen Indonesia. Majalah Marketing

Edisi Khusus (2007). http://www.marketinq.com.

Juanita. (2003). Laki-laki pun senang berbelanja. Diambil pada bulan

Februari 2008 dari http://sinarharapan.co.id.

Konsumerisme dan gaya hidup remaja, Mei (2005). Diambil pada bulan

Oktober 2007 dari http://www.actualchaos.bloqs.friendster.com.

rd

Kerlinger, F. N. (1992). Asas-asas penelitian behavioral (3 ed). Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Lindzey, G. & Amstrong, E. (1969). The handbook of social psychology. New

Delhi: Amefine Publishing Co, Inc.

Loudon, D. L., & Bitta, A. J. D. (1993). Consumer behavior. New York: Mc

Graw-Hill, Inc.

Lury. C. (1998). Budaya konsumen. Jakarta: Yayasan Obar Indonesia.

Mangkunegara, A. A. A. P. (1988). Perilaku konsumen. Bandung: PT. Eresco.

Najib, M. (2003). Perilaku konsumsi dalam Islam. Diambil pada bulan Mei

2008 dari http://www.mail-amhive.com. Sumber: ta:zkiaonline.com.

Peter. J.P., & Olson, J.C. (1996). Perilaku konsumen dan straterj;

pemasaran (41h ed). Jakarta: Erlangga.

Pengurus Besar PGRI, (2006). Konsep jender. Diambil pada bulan Mei 2008

dari http://www.scribd.com.

Page 111: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Reynold, F. D. & Wells, W. D. (1977). Consumer behavior. Singapura:

McGraw Hill. Inc.

Shaffer, D. R. (2000). Social and personality development (41h ed). Belmont,

CA: Wadsworth or Thomson Learning.

Sholihah, N. (2006). Tahu peran jenis kelamin. Diambil pada bulan Mei

(2008) dari http://www.sehatqroup.web.id

Sugiyono. (2002). Alfabeta statistik untuk penelitian. Jakarta: PT Raja

Grasfindo Persada.

Santrock, J. W. (2000). Adolescence (4°1 ed). New York: McGraw Hill. Inc.

Sarwono, (2002). Psikologi sosial: lndividu dan teori-teori psikologi sosial.

Jakarta: Balai Pustaka.

Tambunan, (2001). Remaja dan perilaku konsumtif. Diambil pada bulan

Oktober 2007 dari http://www.e-psikologi.com.

Umar, N. (2007). Pengertian Jender. Diambil pada bulan Mei 2008 dari

http://www.paramadina.wordpress.com.

Verplanken, B., & Herabadi, A (2001 ). Individual differences in impulsive

buying tendecy: Feeling and not thinking. Eropean Journal of

Personality, 15: 17-83.

Widiastuti. (2003). Konsumerisme vs konsumtivisme martabat perempuan

sebagai konsumen. Diambil pada bulan Februari 2008 dari

http://www.kompas.com.

Page 112: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DEP ARTEMEN AGAMA 0

UNIVERSlTAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

FAKUL'fAS PSIKOLOGI

(crta Mukti No.5 Circudeu Ciputat Jakarta Sclatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714

SURAT KETERANGAN l'ENUNJUKAN DOSEN PEMB1MBING SKRIPSI

Ketua Ricla::1g Psikologi Pendiclikan, PIO, Sosial menunjuk:

1 .... ~~~:~~ .... ~'±·.~ .. J ................................................................. . ''(uri,t'~<> f 0nQ.,,_ )0\:rq

2 .................................................................................................. ..

~- ···································································································

Untuk Pembimbing Skripsi saudara/I:

Nama . ¥1<'<'Bi Ba-Fe.in . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................................. .

No. Pokok ' \03a:Jc0200i8 .................................................................................

Judul Skripsi :

0

f<<:~f!<?!0. .... \~ ~.~~:<?\~.0."~~ ... . ~~':'~i?'.' .. . \::; t'~~ )f.~f ............ . . f1'*::~~0. ... ~':': .. ~ ~':": f.~'.':' .... . ~:::: ... l::<.~-1 ~.\~I~. ;'. ............ .

Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Disetujui Oleh Tim Penetapan Judul Skripsi Fakultas Psikologi Ketua

NIP. 150238773 I

Ketua BidanJis Psikclogi . f L. .........

.===i"·-2...= C--... '.~ ................ .

Page 113: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

DEPARTEMEN AGAMA l 'IVI~RSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ·-.\ ARJ I· HlDA YA TULLAH ,lAlv\RTA

FAKlJLTAS PSIKOLOGl

Jl. Kcn:i Mukti ~fo.5 Circu<lc .bk:1rt:1 Scl:1t:111 t5419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 7-i71-i71·l

111101 Un. 71/0T.Ol.71 Y:.r.1 {;(II/2007 Jabrta, l 0 Desember 2007 mp. 11 Jzi11 in• (),11

Kep<:d·1 \ th. Kepala Jurusan Bahasa Inggrio. fakultas -i'arbiyah dan Pendid1kan UfN hkana

Asoalanni'alaikum \Vr. \Vb.

Dengan l:orrnat, kami sampaiktcn bahwa :

"\1 a n1 2.

·ri:.:111pa1/Tg\ Lahir /\la1nat

Ri;:qi Barkah Jakarta, 13 Desencber 1985 Perurnahan Pa'rn Jaya Permai Blok A 21 No. l Tangerang

acblail tenar mahasi>wa I'aku!tl:s Psikologi U!N Syarif Hidayatullah .Jakarta

Scn1cster Ncm.or P0\:ok lahun Akademik Progran1

IX (Sembilan) 103070029018 2007/2008 Strata 1 (S-1)

Sehttbungcn dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul :"Perbedaan Kecentlerungan Be.lanja Irnpnlsif Antara Remaja Perempuan dan lald­lnki"mabasiswa terse;but memerlukan Izin Penelitian di lembaga yang Bapa!Jlbu.:saudara pimpin. Oleh k.arena itu kami mohon kesediann Bapa!<-Jlbu/Sauclarn untuk menerim1 mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikian aos perhatian dan bnntuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkac terima kasih.

\Vassalamu'olaikurn Wr. \Vb.

Page 114: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Validitas Belanja Impulsif

******Method l (space saver) will be used for this analysis******

REL I ABILITY AN ALYS IS - SC ALE (ALPHA)

Nof Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 223.8400 343. 1576 18.5245 96

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total ifitem Deleted Deleted Correlation Deleted

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025

221.4000 220.8600 220.8000 221.2200 221.8000 221.3000 221.3800 220.9000 220.8400 221.3600 221.5000 221.3400 221.3800 221.5600 221.7000 221.7200 221.7200 221.7400 221.6800 221.3400 221.5400 221.1400 221.4200 221.0000 221.3000

330.6122 354.9800 346.3265 337.3588 336.3673 354.9490 330.6486 351.8061 338.0555 325.1739 332.5408 339.9433 330.8118 327.7208 327.7245 336.8180 326.6955 335.5433 331.8955 334.3106 340.9882 350.8167 354.2078 344.2449 334.4184

.4329 -.4284 -.1406 .2457 .3092

-.4806 .5151

-.3211 .1707 .5712 .4040 .1041 .4613 .5423 .6861 .2441 .5677 .3215 .4352 .3563 .0790

-.3904 -.4366 -.0604 .3730

.8668 .8767 .8731 .8690 .8685 .8763 .8663 .8755 .8698 .8648 .8673 .8705 .8667 .8655 .8649 .8690 .8652 .8683 .8670 .8679 .8706 .8743 .8762 .8723 .8678

Page 115: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

VAR00026 221.7600 331.2882 .5263 .8664 VAR00027 221.6400 335.1331 .3256 .8682 VAR00028 221.7000 332.6633 .4578 .8671 VAR00029 221.7600 334.4718 .3226 .8682 VAR00030 221.6800 331.8139 .4189 .8671 VAR00031 221.6600 335.0453 .3019 .8684 VAR00032 221 .4000 343.7551 -.0418 .8722 VAR00033 221.6000 333.0204 .3267 .8680 VAR00034 221.3600 334.0718 .3484 .8679 VAR00035 221.0400 342.6922 .0044 .8713 VAR00036 221.8600 330.7759 .5298 .8663 VAR00037 221.1800 331.3343 .3718 .8674 VAR00038 221.4800 329.0710 .5413 .8658 VAR00039 222.0200 341.0812 .0458 .8715 VAR00040 221.9400 334.2616 .3247 .8682 VAR00041 221.3000 339.2755 .1663 .8698 VAR00042 222.0200 340.3873 .0802 .8709 VAR00043 221.8400 331.4024 .4878 .8666 VAR00044 221.9200 337.0955 .3248 .8686 VAR00045 221.2800 325.2669 .6087 .8646 VAR00046 221.0200 353.6118 -.4208 .8759 VAR00047 221.1400 334.6127 .3434 .8681 VAR00048 221.2200 349.7669 -.3 265 .8740 VAR00049 220.8600 354.0004 -.3 951 .8764 VAR00050 221.3200 337.7731 .1714 .8699 VAR00051 221.1400 355.8371 -.4469 .8771 VAR00052 221.7000 333.3163 .3499 .8678 VAR00053 220.9800 353.9384 -.4126 .8762 VAR00054 221.5800 333.1465 .4161 .8674 VAR00055 221.2800 334.8996 .2653 .8688 VAR00056 221.9000 337.2755 .2161 .8693 VAR00057 221.8400 329.2392 .5539 .8658 VAR00058 221.3000 334.3776 .3364 .8681 VAR00059 221.6000 344.2449 -.0565 .8734 VAR00060 221.6400 335.4188 .2702 .8687 VAR00061 221.3800 338.4037 .1638 .8699 VAR00062 221.7200 336.7363 .2053 .8695 VAR00063 220.7800 349.6445 -.2542 .8746 VAR00064 221.5200 326.7853 .4582 .8661 VAR00065 221.4200 345.5139 -.1019 .8731 VAR00066 221.2000 342.7755 -.0023 .8715 VAR00067 221.1400 339.9188 .1263 .8702 VAR00068 221.6600 331.6576 .4381 .8670

Page 116: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

VAR00069 221.7800 326.5833 .5767 .8651 VAR00070 221.6800 326.5078 .5806 .8650 VAR00071 221.7600 327.9820 .5835 .8654 VAR00072 221.8000 333.7143 .4379 .8674 VAR00073 221.8600 328.1637 .5169 .8658 VAR00074 221.7600 327.7780 .6202 .8652 VAR00075 221.8000 330.2041 .4514 .8666 VAR00076 221.8200 330.7629 .4388 .8668 VAR00077 221.7800 336.3792 .2657 .8688 VAR00078 221.7800 337.8078 .1947 .8695 VAR00079 221.8800 330.3935 .4627 .8666 VAR00080 221.4600 328.6616 .4586 .8663 VAR00081 222.0200 333.9792 .3621 .8678 VAR00082 221.4000 329.4694 .5401 .8659 VAR00083 221.7600 327.2473 .5075 .8657 VAR00084 221.7600 336.3902 .2592 .8689 VAR00085 221.4200 326.9016 .5948 .8651 VAR00086 221.6600 339.4943 .1622 .8698 VAR00087 221.6800 330.2629 .4799 .8664 VAR00088 221.6800 327.7322 .5565 .8655 VAR00089 221.6800 332.9159 .4138 .8673 VAR00090 221.3000 3 54.5408 -.4312 .8764 VAR00091 221.7000 331.4388 .4617 .8668 VAR00092 220.9200 355.5037 -.4894 .8766 VAR00093 221.8200 341.0486 .0883 .8704 VAR00094 221.8200 329.7833 .4263 .8667 VAR00095 221.6000 332.9796 .3872 .8675 VAR00096 221.7000 328.0510 .5522 .8656

Reliability Coefficients N of Cases = 50.0 N ofltems = 96 Alpha = .8703

Page 117: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Reliability Belanja lmpulsif

******Method l (space saver) will be used for this analysis**"***

REL I AB l L l TY AN ALYS IS - SC ALE (ALPHA)

N of Statistics for !\•lean Variance Std Dev Variables

SCALE 123.7200 384.7771 19.6157 56

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Item- Alpha

Total ifltem iv1ean

ifltem Deleted

Variance if Item Deleted Correlation Deleted

VAROOOOl VAR00005 VAR00007 VAROOOlO VAROOOl l VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00033 VAR00034 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00040

121.2800 121.6800 l 2 l.2600 121.2400 121 .3800 l 2 l.2600 121 .4400 121.5800 121.6000 121.6200 121.5600 121.2200 121.1800 121.6400 121.5200 121.5800 121.6400 121.5600 121.5400 121.4800 121.2400 121.7400 121.0600 121 .3600 1218200

369.7567 376.4669 371.0127 365.0024 3 72.1996 3 71.4616 367.5576 369.0241 368.3673 3 77.3833 3 71.1902 373.8078 375.2118 3 71. 7045 374.1322 374.1261 374.7249 3 71.9249 375.8045 373.4384 374.6351 371.3800 370.7922 369.5820 3 75.4567

.4940

.3610

.5367

.5950

.4557

.4710

.5735

.6603

.5329

.2939

.5002

.4219

.3869

.5488

.4142

.4383

.3555

.4507

.3172

.3475

.3693

.5424

.4196

.5524

.3219

.9434

.9440

.9432

.9428

.9436

.9435

.9429

.9427

.9432

.9444

.9434

.9438

.9439

.9432

.9438

.9437

.9441

.9436

.9443

.9443

.9440

.9432

.9439

.9431

.9443

Page 118: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

VAR00043 121.7200 372.6547 .4749 .9435 VAR00044 121.8000 378.2041 .3336 .9442 VAR00045 121.1600 365.4024 .6237 .9426 VAR00047 121.0200 374.7955 3819 .9440 VAR00052 121.5800 3 75.4322 .3121 .9444 VAR00054 121.4600 372.8249 .4727 .9435 VAR00057 121.7200 369.9200 .5590 .9431 VAR00058 121.1800 376.7629 .2878 .9445 VAR00064 121.4000 367.1020 .4687 .9437 VAR00068 121.5400 3723351 .4488 .9436 VAR00069 121.6600 366.3922 .6062 .9427 VAR00070 121.5600 3673943 .5723 .9429 VAR00071 121.6400 368.8065 .5800 .9429 VAR00072 121.6800 374.9567 .4302 .9437 VAR00073 121.7400 370.0331 .4783 .9435 VAR00074 121.6400 3683984 .6241 .9427 VAR00075 121.6800 370.7935 .4614 .9436 VAR00076 121.7000 370.7041 .4732 .9435 VAR00079 121.7600 370.7167 .4831 .9435 VAR00080 121.3400 369.6167 .4533 .9437 VAR00081 121.9000 376.3367 3123 .9443 VAR00082 121.2800 369.8792 .5563 .9431 VAR00083 121.6400 367.7453 .5140 .9433 VAR00085 121.3000 367.3571 .6026 .9428 VAR00087 121.5600 369.8841 .5267 .9432 VAR00088 121.5600 369.2310 .5286 .9432 VAR00089 121.5600 373 0678 .4493 .9436 VAR00091 121.5800 371.1465 .5103 .9433 VAR00094 121.7000 369.6837 .4571 .9436 VAR00095 121.4800 373.9282 .3906 .9439 VAR00096 121.5800 368.1669 .5750 .9429

Reliability Coefficients N of Cases = 50.0 N ofltems = 56 Alpha = .9445

Page 119: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Explore Jenis Kelamin

Jen is Kelamin

Belanja Jn1pulsif Peren1puan

Laki-laki

I Jenis Kelamin

Belanja Peren1puan lmpulsif

Laki-laki

I

Case Processing Summary

Cases ------~-~;i-~----------i ----~~T Total ..

--~J I Percent I N ! Percent I N I Percent

70 I_ 100.0% i 0 I .0% ·1701100.0%

70 i 100.0% I 0 I .0% 70 1100.0%

Descriptives

fv1ean

95°/o Confidence Interval for Lovier l\~ean Bound

Upper Bound

5"Yo Trimmed Mean

fv1edian

Variance

Std. Deviation

/vlinlmun1

fv1axin1um

Range

Interquartile Range

Skev.iness

Kurtosis

Mean

95°/o Confidence Interval for Lower Mean Bound

Upper Bound

5o/o Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maxin1um

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Std. Statistic Error

131.6286 1.95267

127.7331

135.5240

131.7698

131.5000

266.904

16.33718

95.00

163.00

68.00

20.5000

-.014 .287

-.283 .566

120.5429 2.15983

116.2341

124.8516

120.3095

121.0000

326.542

18.07046

83.00

163.00

80.00

22.2500

.002 .287

.171 .566

Page 120: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Tests of Normality

Jenis Kelan1in

Belanja lmpulsif Perempuan

LakHaki

Koln109orov-Sn1irnovLaJ .... s.h_apiro:_ ---····,--,···-- -·· Statistic i df : Sia. Stanstic ' df

V\{ilk,~·· ; Si .

.061 I 70 I .200(')' I '101 ! 70 ! .073

.983 70 !

.974 i 70

.485

'144

"" This is a lov.,ier bound of the true significance. a Lil!lefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

I Levene i '

Statistic i df1 ' Belanja ln1pulsif Based on Mean .150 !

Based on Median ' .134 I Based on Median and

.134 i with adjusted df

Based on trimmed .159 i mean

df2

1 138

1 138

1 134.159

1 ' 138

' Sig.

.699

.715

.715

i .691

Page 121: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Belanja lmpulsif Normal Q-Q Plots

Normal Q-Q Plot of Belanja lmpulsif

For VAR00002= Perernpuan

(•

' 1

c '

" E 0 z

"' :L 2 0 © n x w

100 110 130 1-10 150

Observed Value

Normal Q-Q Plot of Belanja lmpulsif

" E

0

0 -1 z

"' '* -2 © n

For VAR00002= Laki-laki

lGG 170

~ -3j-~~~~~~~~~~~~~~~~~__j G0 80 100 120 140 160 180

Observed Value

Page 122: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Detrended Normal Q-Q Plots

Detrended Normal 0-0 Plot of Belanja lmpuls1f

For VAR00002= Perempuan

'

m -0 E

" -1 z E _g 2 > ©

- 3 0 90 100 110 13G 140 1C-G

Observed Value

Detrended Normal 0-0 Plot of Belanja lmpulsif

For VAR00002= Laki-laki

4

2

80 100 120 140 160 180

Observed Value

Page 123: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

T-Test Group Statistics

I Jenis Kelamin '

Deviation l I ' Std. Error ' N I Mean I Std. Mean

Belanja lmpulsif Perempuan 70 I 131.6286 I 16.337181 1.95267

Laki-laki 70 120.54291 18.07046 2.15983

Independent Samples Test

1 ____ Belania lmoulsif

Equal vari~nces I Equal variances 1--~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~--l~--'a~s~s=u"'n1.ed • not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of fvleans

F

Sig.

t

di Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95o/o Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

:150

.699

3.1107 3.807

138 136.620

.000 .000

11.0857 11.0857

2.91166 2.91166

5.32847 5.32796

16.84296 16.84347

Page 124: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Assalamualaikum Wr.Wb.

Saya adalah mahasiswa semester sembilan Fakultas Psikologi Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul "Perbedaan Kecenderungan Belanja lmpulsif Antara Remaja Perempuan dan Laki-laki".

Untuk ini saya meminta kesediaan anda untuk turut serta membantu dalam penelitian ini, dengan mengemukakan pendapat yang sejujur-jujumya mengenai pemyataan-pemyataan yang terdapat pada lembar yang telah disediakan. Segala pemyataan yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Hasil penelitian ini akan tergantung pada kejujuran dari jawaban yang anda berikan.

Sebelum dan sesudahnya terima kasih atas kerjasama dan partisipasi anda semua dengan menjadi responden dari penelitian ini.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Peneliti

Ri.zqi Barkah

Page 125: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Nama

Jenis Kelamin

Umur

Petunjuk Penelitian 1. Bacalah dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti.

i I

2. Berilah tanda check list ( ./) pada kolom di sebelah kanan pada tiap pemyataan yang paling sesuai dengan pendapat adik-adik.

3. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah: SS : Sangat setuju TS : Tidak Setuju S : Sejutu STS : Sangat Tidak Setuju

4. Sebelum menyerahkan lembaran ini, harap periksa kembali 5. Contoh:

No. Pemyataan SS s 1. Saya sering membeli barang tanpa perencanaan ,/

sebelumnya

***Skala Try Out Belanja lrnpulsif'**

No. Pemyataan I SS s 1 Saya sering membeli aksesoris tanpa perencanaan

sebelumnya. 2 Saya tidak pemah rnempertimbangkan rnasak-masak

barang yang ingin dibeli. 3 Sebagian besar pembelanjaan saya telah direncanakan

sebelurnnya. 4 Sava tidak pemah membeli barano secara spontan. 5 Sebagian besar pembelanjaan saya tidak direncanakan

sebelumnya. 6 Sava sering membeli baranq secara spontan. 7 Saya tidak pemah membeli aksesoris tanpa

perencanaan sebelumnya 8 Sebelum membeli sesuatu, biasanya saya

mempertimbangkan masak-masak.

TS STS '

i I

i i

TS I STS i

I

I

Page 126: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

9 Saya sering menemukan barang yang menarik hati saat i I

' I mengunjungi toko. ' !

IO Saya orang yang cenderung "jatuh cinta pada ! i

pandangan pertama" terhadap sesuatu yang saya Iihat I

I I I

di toko. I i i

I I Saya sulit menahan diri untuk membeli barang yang ! I I I

menarik perhatian saya di toko. I i I2 Pada saat mengunjungi toko, saya tidak selalu I I I I

' menemukan barang yang menarik untuk dibeli I I I i I

13 Saya bukan orang yang cenderung "jatuh cinta pada

I I i

pandangan pertama" terhadap sesuatu yang saya lihat I I I

di toko. i

14 Saya sering membeli barang yang tidak dibutuhkan, I I I I

karena bentuknya menarik pada saat di lihat. I I

IS Saya suka membeli tanpa perencanaan, hanya karena i i : I I

! warna barangnya menarik. I I I 16 Saya bisa menahan diri untuk tidak membeli barang I Ii

I i

I yang menarik perhatian saya di toko. i I7 Saya suka membeli barang tanpa perencanaan, hanya

I I i '

karena warna kemasannya menarik. I I i

I8 Saya bisa menahan diri untuk tidak membeli barang, I I

walaupun bentuknya terlihat menarik. I

I I9 Saya akan langsung membeli barang, bila bentuknya

I I

:

' menarik pada saat saya lihat. i

i 20 Saya tidak pernah membeli barang tanpa perencanaan, I I I I I

walauoun warna kemasannva menarik.

I

I I ' I 21 Saya tidak selalu membeli barang yang diinginkan,

I I I i I

i walauoun bentuknva menarik oerhatian sava I I I

i 22 Saya tidak pernah membeli tanpa perencanaan,

I I I I I

I walaupun warna barananva terlihat rnenarik. I I l 23 Saya sering mengikuti dorongan perasaan untuk I I I

I membeli barang yang saya sukai. 24 Saya akan mempertimbangkan masak-masak barang

yang ingin dibeli, walaupun berminat dengan barang terse but.

I

25 Setiap mengunjungi toko selalu ada dorongan untuk I I I membeli barang-barana vana menarik perhatian.

I

I I I 26 Bila berminat terhadap barang, maka saya tidak berpikir

I I I I dua kali untuk seaera membelinva.

I 27 Setiap datang ke toko saya selalu menahan dorongan di !

dalam diri untuk tidak berbelanja tanpa oerencanaan. I

Page 127: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

28 Saya tidak selalu membeli barang yang menarik I perhatian saya pada saat itu juga. I

I

29 Saya sering membeli barang yang menarik perhatian saya pada saat itu juga. I I

30 Selalu ada dorongan di dalam hati untuk membeli I barang, sehingga jarang melewatkan kesempatan membeli dengan penawaran khusus.

31 Saya selalu berpikir dengan logika pada saat ingin i membeli barang. i

32 Saya berbelanja sesuai dengan perasaan, sehingga i !

tidak selalu membeli barang dengan penawaran khusus i setiap berbelanja di ias.

. i

i 33 Saya lebih suka membeli barang yang mahal dan I i I

i bermerk apabila sedang punya uang. I

i 34 Bila mempunyai uang lebih, saya cenderung belanja !

tanpa perencanaan. !

j 35 Saya tidak selalu membeli barang yang mahal dan I ! I

bermerk pada saat berbelanja di suatu ias. I

!

i I i ' i 36 Saya akan berfikir dua kali sebelum membeli barang- I ! i

I I barang yang saya inginkan. I I I 37 Jika pergi ke mall saya selalu membawa uang lebih agar i i I

I

I ias membeli barang yang lain. I I

i 38 Biasanya saya hanya berbelanja barang yang telah I I I • direncanakan, walaupun mem12unyai uang lebih. I I

I 39 Setiap barang yang saya beli harus berharga mahal dan i ! ! I I

berm erk. I i I I I 40 Bila ada barang-barang baru, maka saya akan langsung

I I I I I

membelinva. I I

41 Jika pergi ke mall saya hanya membawa uang I I I

sepenunya saja. I I

I i

I 42 Setiap barang yang saya beli tidak harus berharga I

mahal dan bermerk. i

I 43 Sebelum membayar, saya akan mempertimbangkan

I masak-masak dalam membeli barang yang diinginkan. I 44 Saya tidak berpikir dua kali untuk membeli barang- :

barang yang saya inginkan, walaupun bermerk. i I

45 Saya begitu bergairah untuk membeli barang yang i diinginkan bila suasana hati sedang sangat senang.

46 Dalam keadaan sangat senang atau tidak senang saya I suka berbelanja tanpa direncanakan. i

I

47 Saya kurang menikmati kegiatan berbelanja saya bila

I I suasana hati tidak beQitu senanQ.

Page 128: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

48 I Gaya berbelanja saya biasa saja bila suasana hati tkj3k i begitu senang.

49 I Saya selalu mempertimbangkan harga dalam berbelanja I barang, walaupun suasana hati sedang sangat senan~g,,_. __ -+---'---'----c

50 Saya suka kurang teliti dalam berbelanja pada saat sedang senang.

51 I Saya tidak pemah mempertimbangkan harga dalam ' membeli barang bila suasana hati sedang sangat senang.

52 Saya selalu teliti dalam membeli barang dalam keadaan apapun.

53 Saya selalu bergairah untuk membeli sesuatu dalam . keadaan apapun.

54 i Saya suka berbelanja tanpa perencanaan saat suasana I hati saya sedang sangat senang.

55 Jika suasana hati saya sangat sedih akan mem engaruhi gaya berbelan·a sa a.

56 Keinginan saya untuk berbelanja meningkat pada saat , sedang sedih.

57 Ketika sedang sangat sedih saya suka pergi ke mall dan membeli barang-barang tanpa perencanaan.

58 / Dalam keadaan sangat sedih atau apapun tidak mempengaruhi gaya berbelanja saya

59 Ketika suasana hati sedang sangat sedih saya lebih senang di rumah saja.

60 Dengan berbelanja tidak akan mengobati perasaan sedih saya.

61 Keinginan berbelanja saya tetap stabil dalam keaclaan apapun.

62 Perasaan sedih saya akan terobati jika saya pergi ke mall untuk berbelania.

63 Jika suasana hati dalam keadaan sedang marah gairah berbelanja saya meninqkat.

64 Bila suasana hati saya sedang marah obat yang terbaik adalah perqi ke mall.

65 Bila suasana hati sedang sangat marah, saya lebih suka menqhabiskan waktu di rumah.

66 Jika suasana hati dalam keadaan sedang marah saya tidak bergairah untuk berbelanja.

67 Bila suasana hati saya sedang marah atau tidak saya lebih suka pergi ke mall.

I I I I I .

I I i

I ! I I I

I I ! !

I I 1. I I

I I i ! ! I

i ' i !

i I

I I I

I I I I !

I i I i

I I

Page 129: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

68

I 69

I 70

71

\ 72

I 73 I

I 74

I 75

76

77

78

79

80

81

Bila suasana hati saya sedang sangat marah selalu menghabiskan waktu di mall untuk berbelanja. Saya suka membeli barang-barang baru, walaupun barang-barang tersebut tidak sesuai dengan kebu_t_uh~a~n~·~-~·--'-~1 -­Bagi saya berbelanja merupakan kenikmatan tersendiri, I 1 I I 1

walaupun barang yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan. i Apabila pergi ke mall saya suka membeli barang-barang ! yang tidak terlalu dibutuhkan. ~--+---i ----+---------.., Walaupun saya suka berbelanja tapi saya hanya akan I · I I 1

membeli barana-barang yang sesuai dengan keb_ut_u_h_a_n_. ~! ---~I ___ _ Saya akan merasa bersalah setelah membeli barang- 1

barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. ~--+-I ---~I--+---, Saya tidak suka membeli barang-barang yang tidak I 1 I i sesuai dengan kebutuhan. Saya membeli sesuatu yang tidak saya butuhkan, hanya I karena sava suka berbelanja. ! . 1

__ ,_ ______ __,

Saya tidak merasa bersalah setelah membeli barang- I i 1 1 i

barang yang tidak sesuai denaan kebutuhan. I 1 i I ---+---1 --,,---i-----Meskipun berbelanja ada kenikmatan tersendiri, tapi I I 1

' ' 1,1 saya hanya berbelanja barang-barang yang sesuai I ! dengan kebutuhan. i

---~--------

A pa bi I a pergi ke mall saya hanya membeli barang- 1 I barang yang sesuai dengan kebutuhan. i

-----------~

Biasanya saya suka membeli barang-barang yang tidak 1

1 1 ! I l sesuai dengan keperluan.

----+--+-------Say a tidak pemah membeli barang yang tidak saya j 1 ! i perlukan dan hanya membeli barang yang sudah

1

1

1

·.l I \ direncanakan sebelumnva.

.

Pengalaman mengajarkan saya agar membeli ba_ra_n_g---+-1 --,l---i-1--+-I --, e-----1--ba_rang yang hanya diperlukan saja. I I i I

Saya sering melupakan barang kebutuhan yang suclah 1,, I 111

I I i

82

83

84

85

86 87

direncanakan untuk dibeli. I Ketika melihat ada barang yang bagus, maka saya i 1

1

langsung membelinya dan melupakan keperluan yang I ,I,' 1

1.

inqin sava beli sebelumnva. I Saya bisa menahan diri untuk tidak membeli barang_+I ) I vanq tidak sava perlukan. 1

+----+--+---+-Say a tidak pemah membeli barang yang tidak I diperlukan. Saya seringkali melupakan barang lain yang ingin_d_i_b_e_li.-+-1-..... i---i-l --+-I ---jl Saya membeli barang apapun yang saya suka, I j I J walaupun pada akhimya tidak terpakai. ___ ,__,_--\-_-+-~

Page 130: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

88 I Saya senang membeli aksesoris yang modelnya unik, . dan akhimya tidak terpakai. --+-----+~--+--'----!891 Saya akan berpikir dua kali sebelum membeli barang

apapun yang saya suka, sehingga tidak ada barang J

vanq tidak terpakai. , 90 Saya lebih mendengarkan pendapat orang lain daripada I I

kata hati sendiri dalam membeli barang, sehingga tidak I I ada barang yang tidak terpakai. ~

•--9--1-,__S_a_y_a -hanya membeli aksesoris yang saya butuhkan, -r-· sehingga tidak ada aksesoris yang tidak terpakai. . I

--i

: 92

93

94

95

96

Saya hanya akan membeli sepatu yang sudah saya rencanaka11 untuk dibeli. Saya tidak pemah meminta pendapat orang lain dalam membeli barang yang saya suka, sehingga terkadang barang tidak terpakai. i

Saya suka membeli sepatu tanpa perencanaan, 1

1 i walaupun sepatu di rumah sudah banyak. . I Saya tidak pemah membeli barang yang tidak saya ----+1--1--~---~--i butuhkan, sehingga tidak ada barang yang tidak f I' I terpakai. I i Saya sering membeli barang yang tidak saya butuhkan, 1· I dan akhimya barang tersebut tidak terpakai. .

!

Page 131: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Assalamualaikum Wr.Wb.

Saya adalah mahasiswa semester sembilan Fakultas Psikologi Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saal ini saya sedang melaksanakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul "Perbedaan Kecenderungan Belanja lmpulsif Antara Remaja Perempuan dan Laki-laki".

Untuk ini saya meminta kesediaan anda untuk turut serta membantu dalam penelitian ini, dengan mengemukakan pendapat yang sejujur-jujurnya mengenai pemyataan-pernyataan yang terdapat pada lembar yang telah disediakan. Segala pernyataan yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Hasil penelitian ini akan tergantung pada kejujuran dari jawaban yang anda berikan.

Sebelum dan sesudahnya terima kasih atas kerjasama dan partisipasi anda semua dengan menjadi responden dari penelitian ini.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Peneliti

Rizqi Barkah

Page 132: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Narna

Jenis Kelamin

Umur

Petunjuk Penelitian 4. Bacalah dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 5. Berilah tanda check list(¥') pada kolorn di sebelah kanan pada tiap

pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat adik-adik. 6. Dalam hal ini, tidak adajawaban yang benar atau salah. Adapun pilihan

jawaban tersebut adalah: SS: Sangat setuju TS : Tidak Setuju S : Se ju tu STS : Sangat Tidak Setuju

4. Sebelurn menyerahkan lembaran ini, harap periksa kembali 5. Contoh:

I SS I s I TS STS

· I. Say a sering membeli barang tanpa perencanaan sebelumnya

***Skala Penelitian Belanja Impulsif*"*

No. Pernyataan SS s TS I STS

l Saya sering membeli aksesoris tanpa perencanaan I ! I ' sebelumnya. I

2 Sebagian besar pembelanjaan saya tidak direncanakan I ·, sebelumnya.

3 Saya tidak pemah membeli aksesoris tanpa I perencanaan sebelumnya. 4 Saya orang yang cenderung "jatuh cinta pada

pandangan pertama" terhadap sesuatu yang saya lihat di toko.

5 Saya sulit menahan diri untuk membeli barang yang menarik perhatian saya di toko.

6 Saya bukan orang yang cenderung "jatuh cinta pada I I

pandangan pertama" terhadap sesuatu yang saya lihat I di toko.

7 Saya sering membeli barana yang tidak dibutuhkan, i

Page 133: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

karena bentuknya menarik pada saat di lihat. 8 Saya suka membeli tanpa perencanaan, hanya karena

warna baranqnya menarik. !

9 Saya suka membeli barang tanpa perencanaan, hanya karena warna kemasannya menarik.

'

I

10 Saya bisa menahan diri untuk tidak membeli barang, I

walaupun bentuknya terlihat menarik. '

11 Saya akan langsung membeli barang, bila bentuknya I

' menarik pada saat saya lihat I i

12 Saya tidak pernah membeli barang tanpa perencanaan, i walauoun warna kemasannva menarik.

13 Setiap mengunjungi toko selalu ada dorongan untuk I i membeli barang-barang yang menarik perhatian.

I 14 Bila berminat terhadap barang, maka saya tidak berpikir ' dua kali unt(J_l<_!:;l39era membelinya. ---~-- _____ I - ·------·---·~----·-·---- --- - ----·-----·---1

15 Setiap datang ke toko saya selalu menahan dorongan di I

dalam diri untuk tidak berbelanja tanpa perencanaan. 16 Saya tidak selalu membeli barang yang menarik

perhatian sava oada saat itu juga. !

' !

I 17 Saya sering membeli barang yang menarik perhatian ! I !

I ' sava oada saat itu juga. ' ! 18 Selalu ada dorongan di dalam hati untuk membeli i

'

barang, sehingga jarang melewatkan kesempatan i

I I membeli dengan 12enawaran khusus. i 19 Saya selalu berpikir dengan logika pada saat ingin ! !

membeli barano. ! ! i 20 Saya lebih suka membeli barang yang mahal dan I I I I bermerk apabila sedanq punva uanq. !

I

21 Bila mempunyai uang lebih, saya cenderung belanja ' I I tanpa perencanaan. i I

I !

22 Saya akan berfikir dua kali sebelum membeli barang- I I I I barang yang saya inginkan. i

I I I 23 Jika pergi ke mall saya selalu membawa uang lebih agar j I

I ! !

bisa membeli barang yang lain. I I 24 Biasanya saya hanya berbelanja barang yang telah i I I I

direncanakan, walaupun mempunyai uang lebih. I I ! i

! ! 25 Bila ada barang-barang baru, maka saya akan langsung

I membelinya. 26 Sebelum membayar, saya akan mempertimbangkan I

masak-masak dalam membeli barang yang diinginkan. I 27 Saya tidak berpikir dua kali untuk membeli barang-

I barang yang saya inginkan, walaupun bermerk.

Page 134: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

28 Saya begitu bergairah untuk membeli barang yang i

I i diinginkan bila suasana hati sedang sangat senang. I

I 29 Saya kurang menikmati kegiatan berbelanja saya bila ! suasana hati tidak begitu senang t

I

i 30 Saya selalu teli:i dalam membeli barang dalam keadaan I i apapun.

I 31 Saya suka berbelanja tanpa perencanaan saat suasana I I i !

hati saya sedang sangat senang. I I I I '

I 32 Ketika sedang sangat sedih saya suka pergi ke mall dan I ! I

I i I I

i I i membeli barang-barang tanpa perencanaan. ! !

I 33 Dalam keadaan sangat sedih atau apapun tidak I

I ' ' mempengaruhi gaya berbelanja saya. I I I i ! I

I 34 Bila suasana hati saya sedang marah obat yang terbaik I i I I I

i adalah pergi ke mall. I I

i 35 Bila suasana hati saya sedang sangat marah selalu 1 i

I ' !

i menghabiskan waktu di mall untuk berbelanja. i I i I

I 36 Saya suka membeli barang-barang baru, walaupun I

i I

i \ ' I

barang-barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan. I I I i i 37 Bagi saya berbelanja merupakan kenikmatan tersendiri,

I i

I i i

I walaupun barang yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan. i I I I I

I 38 Apabila pergi ke mall saya suka membeli barang-barang ! i

I I I i i ' yang tidak terlalu dibutuhkan. I i '

I I 39 Walaupun saya suka berbelanja tapi saya hanya akan I

I I I \ membeli barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan I I 40 Saya akan merasa bersalah setelah membeli barang- I I

I I

I

I I I I barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. I i

i 41 Saya tidak suka membeli barang~barang yang tidak I i

I I I I i I

sesuai dengan kebutuhan. ' I ' ! ' I

42 Saya membeli sesuatu yang tidak saya butuhkan, hanya I I I i i

karena saya suka berbelanja. I I I 43 Saya tidak merasa bersalah setelah membeli barang-

I I I barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. I I

44 Biasanya saya suka membeli barang-barang yang ticlak I j I sesuai dengan keperluan. ' ! I I

45 Saya tidak pemah membeli barang yang tidak saya perlukan dan hanya membeli barang yang sudah direncanakan sebelumnya. I

46 Pengalaman mengajarkan saya agar membeli barang-barano vano hanva diperlukan saja.

47 Saya sering melupakan barang kebutuhan yang sudah I direncanakan untuk dibeli.

48 Ketika melihat ada barang yang baqus, maka sava

Page 135: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

langsung membelinya dan melupakan keperluan yang ! I I i '

' ingin saya beli sebelumnya. I I l l

! 49 Saya tidak pemah membeli barang yang tidak I I . diperlukan. i I I i

50 Saya membeli barang apapun yang saya suka, I I I

! i I

walaupun pada akhimya tidak terpakai. I !

! 51 Saya senang membeli aksesoris yang modelnya unik, I I i

!

dan akhimya tidak terpakai. I i !

52 Saya akan berpikir dua kali sebelum membeli barang I I I

! apapun yang saya suka, sehingga tidak ada barang

I I I '

vang tidak terpakai. I I I 53 Saya hanya membeli aksesoris yang saya butuhkan, I

I I I

sehingga tidak ada aksesoris yang tidak terpakai. ! i !

54 Saya suka membeli sepatu tanpa perencanaan, I I

I I walaupun sepatu di rumah sudah banyak. '

! I I

55 Saya tidak pemah membeli barang yang tidak saya i i i ' butuhkan, sehingga tidak ada barang yang tidak

I I terpakai. I !

56 Saya sering membeli barang yang tidak saya butuhkan, I I I I

I dan akhimya barang tersebut tidak terpakai. !

Page 136: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Skor Ro•ponden Po<ompuan

; No] 1 2 3 4 5 6 7 8 5 10 11 12 " 14 " " ,,

" 19 20 " 22 27 24 25 28 " 28 " 30 " 32 33 " " 36 37 " 75 " " " " " " 46 47 " " 50 51 52 53 " 55 55 Jml 1 !IC 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 ' ' 3 3 2 3 ' ' 3 ' ' ' 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 153 r1PN 2 ' ' 3 3 2 3 2 ' 2 ' ' 3 2 2 ' ' 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 ' ' ' ' ' ' 2 ' ' 2 3 ' 2 3 3 2 3 2 135 3 IER ' 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 ' ' 2 2 2 2 2 3 2 3 3 ' ' ' 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 ' ' ' ' 2 2 2 1 3 2 ' ' 3 3 ' ' 2 2 12a 4 FRA 3 3 ' 2 ' ' ' " ' 2 3 3 3 4 ' 1 ' ' ' 3 3 1 3 3 2 3 ' 3 ' 2 3 1 4 1 2 2 ' ' ' ' 3 2 ' ' 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 130

5 '"' ' 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 ' 2 2 2 3 3 3 ' 2 ' 3 3 3 2 3 1 4 1 ' ' 2 2 2 ' 2 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 3 ' ' ' 2 12a 6 iOS ' ' ' ' 3 ' " ' ' ' 3 3 ' 3 ' ' ' ' 2 3 ' 21 ' ' ' ' 3 ' 3 2 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 2 3 2 2 2 2 120 7 AA 4 3 3 ' 3 ' 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 21 2 3 2 3 3 ' ' 2 3 4 2 3 1 3 1 1 2 2 3 ' 1 ' ' 2 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 ' 3 2 135 8 AD 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 ' 3 2 2 3 3 3 3 21 2 2 3 3 3 3 3 3 3 ' ' 3 3 2 2 ' ' ' 3 3 ' 4 3 3 2 3 3 3 ' 3 3 149 8 YO 3 2 3 4 2 3 2 2 ' 1 2 2 ' 2 3 ' ' 3 ' 4 2 2 2 2 11 2 ' 3 4 2 2 1 3 1 1 2 2 1 ' ' ' 1 ' 1 3 ' 3 ' 3 ' ' 3 3 1 1 1 119

10 s 3 3 ' 2 ' 2 3 3 ' 3 2 3 3 3 2 ' 2 3 2 3 3 2 3 2 ' ' 2 3 3 3 2 ' 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 137 11 AS 2 ' 3 ' 3 ' ' ' ' 3 ' ' 3 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ,, ' ' 2 3 2 ' ' 3 ' ' 2 ' ' ' ' ' ' ' 1 ' 4 3 3 ' ' 2 3 2 2 2 3 123 12 K 3 3 3 3 ' ' ' 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 ,, 2 3 3 2 3 3 ' 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 ' 2 3 ' 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 135 13 so 4 4 1 4 4 3 3 ' ' ' 3 3 4 ' 3 ' 3 ' ' 4 4 ' 3 2 " ' 4 4 4 3 4 ' 3 ' 2 2 3 ' 1 2 1 2 ' ' 3 ' 4 ' 3 3 3 3 3 2 3 2 152 14 NF ' ' 3 ' ' 2 ' 3 ' ' 2 3 3 ' ' ' 2 3 ' ' 2 ' ' ' " ' 2 3 3 2 3 2 3 ' ' ' ' ' ' 3 ' ' ' 2 3 ' ' ' 3 2 2 3 ' ' 3 2 12e 15 0 1 2 1 ' 1 1 ' 2 ' " ' 3 ' 1 2 ' ' ' ' 2 ' 1 3 ' 1 < 2 ' ' 4 3 2 1 3 1 1 1 ' ' ' 1 2 ' 1 1 ' ' 3 1 2 1 2 3 ' 1 1 ' 102 10 ,OSY' 2 1 ' 1 ' 2, 3 3 ' ' 2 2 3 ' 1 ,, 2 ' ' 3 ' 2 3 2 2: 2' 1 2 4 1 4 4 ' 4 ' 3 3 3 3 2 3 ' ' 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 131 17 SPI 3 3 3 2 3 3 3 3 ' 3 ' 3 3 3 ' 31 3 3 ' 3 3 ' 4 2 ,, 1 ' 4 4 ' 4 3 ' 3 3 ' 4 3 1 1 2 3 ' 3 ' ' 3 3 2 2 2 3 ' 3 ' ' "' 1e RD

" 2 3 ' 2 ' 3 2 2 1 2 3 3 ' 3 3 2 3 2 ' ,, 2 ' 3 21 2, ' ' ' 3 3 ' 1 ' 1 1 3 ' 2 1 4 1 1 3 ' 2 3 ' 3 3 2 2 2 4 ' 3 143

18 NA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 2 ' ' 3 ' ' 3 " 2 2 1 21 21 ' 2 3 1 2 2 1 2 2 ' 2 2 2 2 3 ' ' ' ' 2 ' 2 3 ' 2 3 3 ' ' 3 128 20 CF 3 ' 3 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' 2 ' ' ' ' ' 3 3 ' ' 3 " ' ' 3 3 ' 3 ' 3 ' ' 2 ' ' ' ' ' ' ' ' ' 2 3 ' ' 2 2 3 ' ' 2 2 123

" Af' 4 3 11 4 4 4 1 ' 3 ' 3 1 4 4 1 1 3 3 ' 4 4 1 3 1 4 " 4 4 3 1 4 4 1 3 ' 3 4 3 3 2 3 ' ' 3 3 ' 3 3 ' 3 ' 3 1 4 ' 4 154

22 AQ 3 3 3 3 ' 3 3 3 ' 2 3 4 3 ' 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 ' ' ' ' 2 ' ' • 1 4 4 3 3 3 ' 1 3 3 2 ' 3 2 3 3 3 3 3 ' ' 2 3 3 148 23 HI ' 3 3 2 1 2 ' 2 2 ' 2 ' 2 1 ' ' 2 2 2 3 1 ' ' 2 2 21 ' ' 4 1 ' 1 ' 1 1 ' ' 2 2 ' ' 2 1 ' ' ' ' 1 2 ' ' 3 2 ' 2 2 109 24 NLI 3 3 ' ' 3 2 • 3 3 2 ' 3 3 3 2 1 ' ' ' ' ' 2 ' ' 4 ' ' 4 3 2 2 ' ' ' ' ' 1 3 2 1 ' 3 ' 1 ' ' ' 3 3 3 3 ' 3 3 ' ' 133 25 IAF 4 3 3 ' 3 ' ' 3 3 3 ' ' 4 3 ' ' ' ' 1 1 3 2 1 3 3 1 ' ' 3 1 ' ' ' 2 1 3 3 ' 1 2 3 3 2 3 3 2 1 ' 3 4 ' ' 3 2 3 4 140 26 NS ' 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 ' 3 ' 4 ' ' 3 4 ' ' 3 ' 1 ' ' ' 3 ' 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 ' ' 3 3 ' 3 3 3 3 3 159 27 HSZ 3 ' 3 3 1 ' 1 ' 2 1 3 ' 3 2 1 ' 3 3 ' ' 1 1 3 1 ' 1 ' 3 3 ' ' 2 3 3 ' 1 2 2 1 ' 1 2 ' 1 2 1 3 2 2 ' 2 3 ' 2 1 3 113 28 NO 3 ' 3 3 ' 3 2 3 3 1 ' ' 3 2 ' 2 ' ' ' 2 ' ' 3 3 ' 3 ' 3 2 1 3 1 3 ' 1 3 3 2 2 ' 3 2 2 ' 3 3 3 3 2 2 ' 2 2 ' ' 2 uo 29 M ' ' 3 3 3 • ' 4 ' 3 3 3 3 2 ' ' 3 3 ' ' • 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 ' 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 ' 3 3 3 2 3 ' 3 3 183 31l F 1 1 3 1 ' ' 2 ' 2 2 ' 1 4 3 ' ' ' ' 1 ' 2 ' 3 ' ' 1 1 ' 4 1 1 ' ' ' 1 2 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ' ' 2 1 1 101 31 0 3 2 3 3 ' 2 2 2 ' 2 ' ' '

, ' 2 ' ' ' 3 2 ' 2 ' 2 1 ' 3 2 2 ' ' ' 3 ' ' 2 2 2 1 1 ' 1 1 2 1 ' ' 2 1 1 ' ' 1 1

1 "' 3Z FH 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 4 3 3 ' 3 3 ' 2 ' 3 ' 3 3 ' ' 3 2 3 3 ' 3 4 3 2 3 3 3 ' 3 3 ' 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ' 3 3 183 33 RM ' 2 3 2 ' 3 3 ' ' 1 ' ' 3 2 2 ' ' 3 1 ' 2 1 3 1 , 1 1 3 3 3 ' ' 1 4 1 2 ' ' 1 1 1 1 1 ' 2 1 3 ' 1 ' 2 ' 1 1 ' 1 108 34 LB ' 2 3 3 1 3 2 ' 2 2 ' 3 4 3 1 2 ' 4 1 ' • ' 4 4 21 1 ' 4 4 1 4 ' 3 4 ' 2 2 2 1 1 3 2 1 3 3 3 ' 3 2 ' 2 ' 1 ' ' 3 141 35 NS 3 3 ' 2 2 ' 3 ' ' 2 ' ' 2 1 ' 1 1 ' ' 3 3 2 3 3 ,, 2 2 ' 3 3 2 ' 3 ' 2 3 2 3 2 1 ' 2 1 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 ' ' 3 3 132 3S AH 3 3 3 1 ' 1 3 ' ' ' 2 1 3 3 ' 2 ' 1 2 1 3 ' 3 , 1! 1 3 2 1 1 3 3 3 3 1 ' 1 ' 1 1 ' 1 2 1 1 1 ' ' 2 3 ' 3 ' 1 1 1 111 37 I 3 ' 3 3 ' 3 2 ' ' 2 3 ' 3 ' 3 3 3 ' 3 2 3 3 3 3 1 I 1 3 3 1 3 ' ' 2 ' 2 1 2 3 1 ' 3 1 ' ' 1 ' 2 3 3 3 2 3 ' ' 3 126 33 VF ' 3 3 ' ' 3 ' ' 2 ' ' 2 2 , 2 2 ' ' ' 2 2 ' 3 31 2 ' ' ' 3 2 2 ' ' 3 ' ' ' ' 1 ' ' 2 2 ' ' 1 ' ' 3 1 2 3 ' ' ' 2 118 l9 lP ' ' 3 ' 3 3 ' ' 2 2 ' ' 2 2 ' ' , 3 2 3 3 ' 3 3 2 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 ' ' ' 2 ' 2 ' ' ' ' ' ' 3 2 3 2 3 3 ' ' 3

2 "' 40 NU ' 2 2 ' 1 2 1 ' 2 1 1 ' 2 1 I 1 1 ' 2 2 3 1 1 3 1 1 1 ' ' 1 ' 1 ' 1 1 2 2 ' ' ' ' 1 1 2 ' 2 ' 1 ' ' 1 3 1 1 ' 1 " 41 ZG ' 2 ' 3 1 3 1 1 1 1 ' ' 2 1 1 1 1 ' 2 4 ' 1 2 2 ' ' ' ' 2 ' 1 ' 2 3 ' ' 2 1 1 1 ' 1 2 1 1 1 2 ' 2 1 1 3 ' 1 ' 1 " 42 MU 4 4 2 2 ' 2 3 31 ' 2 3 3 2 2 ' 2 3 ' ' 3 ' 1 3 3 ' 2 ' 3 3 ' ' ' 3 1 ' 3 ' 3 3 ' ' 3 3 2 3 ' ' 2 3 3 1 ' ' ' 3 3 142 43 s 2 2 2 ' 2 2 ' ' ' 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 3 2 ' 2 , 2 ' ' 3 3 ' ' 3 3 ' 1 1 3 ' 1 ' ' 2 1 1 1 1 ' 3 3 3 2 ' 3 ' ' 1 123 « YES ' 2 3 ' ' 3 ' 21 2 3 ' 3 2 2 2 2 ' ' 2 2 2 ' ' ' ' ' ' 2 3 ' 2 2 3 3 ' 2 ' ' 2 ' ' ' ' 2 3 ' ' ' 3 2 2 3 ' ' ' ' 122 4' TS 3 3 ' ' ' 3 3 3 3 1 ' ' 3 3 '

, 3 3 3 • • 3 ' 3 " 1 2 ' , 1 • 4 1 ' ' 3 3 3 ' ' ' ' ' 3 1 1 3 ' 1 3 3 3 ' 3 ' 2 149

4' AH ' 2 ' 2 ' 2 2 , 2 2 2 ' 2 2 ' 2 ' ' 2 1 2 ' ' 2 2 , 2 2 2 ' 3 2 2 1 1 2 ' 3 ' ' ' 2 ' ' ' 2 2 2 ' 2 ' 3 ' 2 ' 2 112 47 'NM 4 3 ' 3 3 ' ' 3 2 2 ' 3 ' 4 3 1 1 1 1 2 3 ' 2 3 2 1 1 ' 1 1 ' 1 2 2 2 1 1 1 1 1 ' 3 1 ' ' 1 3 ' 3 2 1 ' 1 ' 2 2 119 48 NS! 3 3 3 1 4 ' 3 3 2 3 3 3 3 3 3 ' 3 4 3 3 4 3 ' 3 ' 2 3 4 2 3 3 ' 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 ' 3 ' 3 3 3 2 3 ' 3 3 183 40 R 3 3 3 3 3 ' 2 3 3 3 ' 3 1 • 4 2 2 3 3 3 2 • ' 2 ' ' 3 3 2 3 ' 3 ' 1 3 ' 3 ' ' 2 3 2 3 2 ' 3 2 3 ' 2 3 3 ' 2 3 3 142 50 AL ' 2 3 2 2 ' 2 ' , ' 2 2 3 2 , 2 2 2 ' 3 3 ' ' 2 2 1 2 , 4 2 2 1 3 1 2 ' ' 2 '

, ' ' ' 2 ' 2 2 ' ' ' ' 3 2 3 2 2 118

" p 3 ,, 3 3 2 3 2 ' 2 2 ' 2 3 2 2 3 ' ' ' 3 ' ' 3 2 , 2 2 3 3 ' ' 2 3 2 2 ' , ' ' ' ' ' 2 2 ' 2 2 ' 3 ' ' 3 2 2 ' 2 126

$2 NH ' 4 3 4 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' ' ' 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 3 1 ' ' 4 3 ' 3 3 3 2 ' 2 3 3 ' 3 3 2 ' 3 3 ' 4 2 3 ' 3 3 151 53 RI 3 31 3 3 ' 3 3 2 2 ' ' ' 3 3 2 2 2 1 ' 2 3 2 3 3 2 2 ' 3 ' ' 3 3 2 1 1 ' 3 ' ' 2 3 3 ' 3 3 ' 3 ' 3 ' ' 3 ' ' 3 3 !33 54 AD 3 2 3 2 ' 2 2 ' 2 ' ' 3 3 3 3 ' ' 2 ' 3 2 2 3 3 2 3 3 ' 3 3 3 3 3 2 2 ' 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 ' 3 3 147 515 OS ' ' 3 3 2 3 2 ' ' 2 2 3 2 2 2 ' ' ' 2 2 , 2 3 3 2 2 , 3 3 2 , 2 3 2 2 ' ' ' ' 2 3 ' ' ' 2 ' 2 2 3 2 2 3 2 ' ' 2 124

"' RE 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 , 3 ' 3 3 ' 4 ' 1 4 3 ' , 2 3 3 2 3 3 3 ' ' ' 2 ' 2 2 2 ' 2 2 3 2 ' ' ' 1 1 1 ' 1 2 1 128 I 57 LI 1 1 2 1 3 1 2 1 1 , 3 1 3 2 ' 1 2 ' ' 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 ' 1 2 ' 3 1 1 2 2 2 ' ' 1 2 ' ' ' ' 2 ' 3 1 3 ' 1 2 2 112

sa DIE 2 ' 3 3 3 3 2 3 3 2 ' 3 2 2 3 1 , ' 1 3 2 2 4 3 ' 1 2 ' 4 1 ' 2 1 ' 2 2 2 2 2 2 2 ' ' ' 3 ' ' 1 3 ' ' 3 ' 2 3 2 126

59 A! 3 11 1 4 3 3 3 3 3 ' 2 3 3 2 ' ' 3 ' 1 4 3 2 3 ' ' 1 1 3 4 1 1 2 3 ' 2 1 2 2 1 1 2 ' ' ' 1 1 3 2 ' 1 ' ' 1 ' 1 1 118 50 F 4 3 3 3 3 2 4 3 3 ' 3 3 4 4 3 2 3 3 , 4 4 3 • 3 ' 2 ' 3 ' 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 ' 2 3 ' 3 3 181 61 RN 4 3 ' 3 3 4 1 1 1 2 2 ' 3 2 ' ' 2 3 , 3 3 2 4 3 3 2 ' 4 3 1 3 1 3 ' 1 1 2 ' 2 2 ' 2 2 ' 2 ' 3 3 3 3 ' 3 ' 3 ' 2 133 62 UM 3 2 3 3 2 3 3 3 2 ' 2 3 3 ,

' 2 2 1 2 3 3 ' 3 31 ' 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 ' , 3 3 ' 3 3 1 2 2 3 3 ' ' 3 2 3 2 138 r ss NA 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 ' 3 4 2 ' 4 4 2 3 3 I 3 3 3 3 3 3 ' 3 2 ' 3 4 3 3 ' 3 3 ' 3 3 3 3 2 ' 4 ' 2 3 2 3 4 181 I 8' MS 3 ' 3 3 3 3 3 3 3 ' ' 3 3 2 2 ' ' 4 2 ' 3 3 2 31 2 3 ' 2 ' 3 3 3 ' 3 2 3 ' 3 ' ' 3 2 ' 2 ' 3 ' ' 3 ' ' 2 3 ' 3 2 141

' " VRF ' ' 2 3 4 4 2 ' ' 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 ' 2 3 4 2 2 3 2 3 ' ' 3 ' 1 ' 2 2 1 ' 2 ' ' 2 3 3 2 3 ' 2 ' 2 1>-0

"' '" ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' " ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ,

' ' ' ' '·~

Page 137: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

Skor Responden Laki..Jakl

-NO! I 1 I fl IT415Tlil 7 I a r·9 I 11ll 11l 12! 13l 14] 1sl 1sj 17118\191fo]21l22l 23l 24l 25j 2s! 21l 2al 29J 30l 31132! 33l 34l 35l 3S!37!3al 39l 40l41Lf2l43l 44145l 4Sl4714al 49l5ol51l52l53f54!55l 561Jml 1fBI.;.iS1 21 21 31 21 21 21-2121212r--s1 31 31 J12T21-3r--s1 21~r-21 31 21 2T-2r··2r·3r 31 21 212T-sr-21 21 212r-2r 11 21 21 2r-·2r 21 21 31 212f212r-21 31 212T·-21-2112s 2 !ASH ! 31·2r 2T3!4T 31 4! 2r-2r 11 J( 1f 2{ 4T "H 2( 2! 4f 2( --n H 2f 2f 11 2( 1( 1j 4f 3( 2! 11 2( 2f 2! 21 21 31 1( 11 3f_JL_2( 2( 1[ 2j 1( 2L 3f 4( 4( 21 3! 11 11 11 21118 31TN r 21· ·21 -:n-··21 21 212r 2~2:r 21 21 31 ~if--2r21 212r2r 21· 31 21 2r-··2r21·· 3l 31 21 -u-2r·2r 21 21 21sr··-2r 21 31 21 2r ·2r 21··21 21 212f-·2r :2121· 3! 2121·2r-21121 41ps1-31--31314T-:ff :il 3l:i12T2121·3r·31 3! 31 21 31 -2r2r~12r21· 21212T-3r·2r·s13T2!31-21-2r21~2r--21· 21 21 if2121--2r21-312r313r--2r-2r·21 21 21 il135 srAs 1 JI JT3f412f-3! 21 21-:31 11 Jt 3! 21 2r sr 21 41 21 21-·n 21 11 21 21 2r 2r 11 31 4! 21 3r 21 3l 11 21 1r 21 21 21 212L ___ 2r 21 3J 21 1f 2i- 31 2r 31 41 31 21-2r· 21 2r12s 6 1Fc ___ 1 21 21 2r-·21 31 Jl sr 2r21·:n 21 3! 21 2r-·2r 2r 2r 21 11-----zr2r-ff 31 21 21-2r·2r 31 JI JI 212r-31 21 21 2r2T-21 21 21 21 2r·2r ·2r 21 21 Jl 21-2r·2r 2r 41 2121-ar· 21124 71fR ! 21-212!3f2r-21 21 2r··2r 21 21 21 31 31 31 21 21 3! JI 31 21 3\ JI 21 21 Jj 31 31 21 2L 2r JI 21 21 3! 3l JI 31 2! 2L 2_L31 21 2! 31 3L2L 21 31 21 21 21 2r 3T 21 31135 a i:y-- 1 2 4 2 2 :i- 2 1 1 4 1 2 3 2-- 2 2 1 J 1 3 1 2 3 1 2- 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1- 1 1100 9 AVA J 3 J J J 3 3 J J 2 J J J J J 3 J 3 J 3 3 3 2 J 2 3 3 4 3 J 3 2 3 2 2 J 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3157

Hi1AM ! 41 21 31-n 31 21 41 21 21 41 J! 21 31 31 11 JI 11 11 21 2T 21 21 JI 11 41 JI 11 2! 41 3J 31 41 31 ti 41 31 31 2! 11 1J _3_L21 31 11 ti 4LJI 3r 41 31 21 41 2r 31 3[ 1!138 mos r 31 2r·31213r-·-3:r Jf 312121 21 21 31 1r2r 2r 21 21 3l2r4r 21 21 21 2T 3f 31 JI 31 21··2r·3r11 21 21 2r-·2r 21 21 21 212r 21 21 31 3! 21312r·2r 2131 212T·21-·21130 121F-- 1 21 31 -n···-·21·· 11 2r·11 ···2nr-21 21 21 JI 2T---21-··2r 21· 21 11313r2r ·21 21 21-1r-n··-- 21 4! 11 ar21-·:n- 41··-·11 11n·-11·· 21 ···11 11 1T1r·2r 11 ·21 3!2!111r·rr 31·· 2T2111-1Tio1 13 JP I 4 J 2 --J 2 21 4 2 J J 2 2 4 4 1 1 1 J 1 J 2 2 3 2 1 3 2 1 3 2 4 J 3 2 2 4 4 1 1 1 1 2 1 1 3 4 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 122 14 TA 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 \ 4 1 2 1 1 1 J 1 1 3 2 2 1 1 3 J 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 J 91 15 FK 2 J J J 2 2 J 2 3 2 3 2 3 :2 2 :2 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 121

11sjREP I 21

2l H~2j-2' J 2 --2 :i' 3' 3' zr 2 --3 2' 3' 2'J13 - 3 2 J 3.-----zr-2 21 41 21 311 2 21 1 J i :; 2 - 2 -::?T13o · 171RBA 1 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 !16

fBIRA 1 31 31 2141---11 11 21 3f 31 31 3l 31 41 :11 ai 31 31 31 2r-H :ii 3! 31 31 21 21 21 4! 4! 2! --sr n 11 11 11 21 21 a1 JI 11 21 21 11 31 3! 21 1 ,--rr-·ar- 21 21 31 2r-3r 21 11134 19lBH 1 41 3l2f213!---2ra1 3nr·s1 :i:i :ii 21 JT-21-2r-21 31 3J-----zr--3r31 21 21 2T-2r 21 3! 31 3! 31:;n--·31·4r 11 2121-2r21 11 11 4r·-.n-212121 21 21 21 31-31 21 2~-3r-3H39 201roK r 11 21 -zr 31 21 3/ s1 21 21 21 21 21 J/ 21 21 J/ 21 21 11 21 21 21 21 J/ 21 21 3/ J/ 3/ 3/ 21 11 4/ 11 11 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 2r 31 21 21 3/ 2r 21 3/ 3/123 211ss 1 JI 213T-2r 21 21 21 21 21 21 21 21 21 :if 21 21 21 21 2ra1 21 2! 21 21 21 21 11 31 3! 21 3121 21 21 21 21·2121 11 21 2LH 21 21 11 11 21--2r2T 21 21 31 21-ar :21 4111a ·221JR 1 11 21 211T--iT 21 21 2r :H 21 21 21 21 11 s1 21 21 21 11-2r 2r 11 JI 21 ff 2r 21 31 31 31 --3r-sr 2121 21 2r--:ff-·21 21 J! 21 2r 2r 21 21 21 3!2f2f-3T-11 31 2!1!2r-·2111a

f"2JlbM I 3! 21-2! 2! 4! 21 11 11 21 21 21 21 41 21 21 21 31 4! 21 11 31 11 JI 21 11 11 11 21 21 41 41 1! 2! 21 21 11 2! 21 21 21 41 1J 11 21 2t 11 21 11 21 1! 11 3! 2r H 21 11112 24!AI 1 31 11 ·3r··31 31 JI 21 21 31 21 3! 21 3J 21 2! JI 21 ,, 21 Jt 21 21 21 21 21 11 3! 31 41 11 11 11 21 11 11 1r 21 21 21 21 21__11 21 11 11 11 21 rr 2r 21 11 41 1r2r 11 21111 2s1AR 1 :i:r 213T3l·-2r 31 21 3r--31 JI 21 31 21 2T 2r 2r 21 11 1r·2r·2r 11 21 11 2r 2r 21 11 31 11--2r-n 1r 21 21 1r-2r·21 11 11 21 2r 21 ff 11 11 2121212:r·21 31 112T"·1r--2noe 26THP 1 zr 21 31 31 21 ·-31 21 2r2r ·21 21 31 JI ·21-1T-2r 21 21 11~-2r--21 :ii 21 21n--·21-3T- 41 3l 3!31---2r--2r 21 2!2f2r--n--21 11 21-n--v-·2r 21 31 21 21 21 2r 31 11 21 11 11110 :ifJB 4 4 -1 4 4 4 4 -4 4 4 4 4 4 -4 -4 4 4 4 1 4! 41 -4 -4 41 4 1 4 4 4 1 4 1 I 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 l 4 4 4 1 4 - 1 4 1 1sa 28 F JI 3 2 4 4 3 1 1 2 2 3 2 4 3 J 2 J 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 -4 4 1 3 2 J 2 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 J 2 2 2 3 2 1 4 1 1 2 1120 29110 1 Jr 313121·---:H 11 11 1r ·n 21 31 J1 21 2r 21 2r JI 11 1r-3r 31 21 JI 31 21-·-rr 21 31 41 11 ·31 n 41 11 11 11-31 lT 21 21 4L 11··1r 11 3f 11 2111211r--1r 31 2~-~fr-11111 ~orPM 1 ·:rr--3r 3!3f"3r-2:r 2r 2nr ·rr 21 2r 3f 3r·:n ·2r- 2r 1! 2121·-3r 2r 2r Jf 3f3T- 2r 3f 2! 21 3121-4r--·1r 1r 2n·-2r-2r 21 3! 3T2T-·-:n· 3r-2r 3f 2! 31 21 31 ·-2r 41 11 41 2t135 31!NA I 21 11 21 "3! 2! 21 JJJ?I 21 21 3L2L_&_21 21 2! Jl.3L_3l 41 1! 21 31 _3-!__2] 2! 213] __ 3L__1_L21 11 31 1l .1L2J :!I 21 21 2L_7L2! 21 112L2L2L2T3r··1111 41 2r2r 21·11119 J2!HFA 1 11 11-21·31 31 JI 11 1r 11 21 J! 4f 3L 21 21 Jl JI 4! 21 21 21 21 21 21 Jl 21 21 31 21 21 2121 3l 31 21 2r·21 21 21 21 21 __ 21 21 21 21 21 3r-2r sr 2r 21 31 212r 2r 31126 3llLS ! 31 3l313l31 3] JI Jr 31 3! J) 21 Jj 31 31 21 31 :.ii 31"31 Jl JI 31 3j 3131 3! JI 3l 31--sr-2121 31 31 3f""--:if31 JI 3! 3L3l"3T 31 31 31 3!~31-513121 31313f-3H63 341AR 1 21 :!l2f2T--'n-21 21 11n 21 11 21 1111--2r21 3\ 21 11-3r--2r 2121 11 21--2r·a1· JI JI 2121-2r·2r21 21 2121--2r-21 21 21 u-2r2r :21 21 21 21 11 112r--3r21 21 21 211oa J!"IAFHl 1 21 2r-if212r-2r 31 2r2T--21 21 31 JI zr-u--n 31 21 21-----zrsr 1r · ar JI ~:ir 2r- 21 21 ---zr21·2r---sr-- 3! 2JJ!3T-2r-sr·· 21 212121-----:zr-n - 21 21 21 21 11 Jr 21 21 21 21123

I "J0' I 'I 'I. 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I '1 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 'I 2r'I 'I 'I"' :37AMS 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 J 2 2 2 2 2 2 J 3 1 2 2 2 J 2 3 3 1 2 J 3 1 1 11 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1108

r3aiFA I 21 2! 21 21 21 21 2! 21 21 2! 21 212T- 21 21 2! 21 :rr-21 JI 21 2! 21 212! 21 21 2! 3l2r 21 21 21 21 21 21 2! 2! 21 31 21 21 3j 2! JI 21 21 21 2! 21 21 JI 21 21 31 21120 ; 39/Nvoml 3/ J/ 21 21 21 21 2/ J/ 21 21 21 21 J/ 3l 21 2/ 2/ 3/ 2/ JI 31 3/ J/ 3/ 21 21 21 3/ 3/ 21 3/ 3/ 3/ 21 2/ 21 2/ 21 J/ 21 21 2121-·2r·31 2r 31 21 3/ 21 21 -21 21 31 3f 21134

40!LH 1 21 21·31 31 21 21 21 21 21 21 21 21 31 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 3! 21 21 21 3J 31 21 21··21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 212r 2r 21·· 21 31 2r-·2r3r31121 141)py I 31 Ji Ji 31 31 3! Ji 31 Ji Ji 3! 3l --3r 31 al JI 4\ 4f--31 3! JI JI 31 -JT-JI JI 3! 41 .ii 2r 31 2! 41 21 2! -31 JI 21 J! 3131 3! 31 JI 31 31 21 21 31 31 31 21 31 21 21-:iH63

421At. 1 31 21 31 41 3! 3r-s1 21212r·-3r a1 J! 3131--21 21 JI 21313r 21 21 JI 2121--21· :i:r 21 213121-Jr 2r 21 2f3l21--·3r-s1 3l 3f31-2r·-:.n--s1 21 Jl 31 3f 31 2r a1 21 31 21145 I 43IOT l 4! 31-31··3r ::!! Jj 21 lT 11 21 21 2! 21 3[ 2! JI 4\ 41 2( 21 JI 31 31 JI 21 41 3j 21 41 11 31 11 JI 2! 2l 1f tl 11 11 41 1J Tl H 11 2! 11 21-2r11 H 21 31 2111·2r·n121 1 «loo 1 --2T-3i --sr-if2T 21 21 212r-21 21 21 JI 21--21- 21 21 21 21--3r-21 21 21 JI il2r 21 31 21 21---s:12r 31 ;1 ···21 3f2r·2r-31 ·21 31 11-v-sr 3! 21 21 21 31 21 21-·21 21 21 31 3l12a 45TARt! 11 11··1r 31 JI 31 21 2l 2! 1! 21 11 21 jf 11 11 21 21 11 21 11 1! 21 21 2! 11 21 2! 21 11 1! 11 31 1! 11 1[ 11 1! 21 21 21 fl 2! 21 21 11 2r1r·3r21 21 3! 1!2T"H ff92

14a!JA I 11 2! 21 11 21 21 1\ 11 11 2\ 21 2121- 2! 21 2! 21 11-21 11 21 2! 21 21 2! 21 21 2! JI 2! 21 11 2! 11 11 21 11 2! 21 21 21 21 21 11 21 21 2r-212121·2r·a1 21 11 21 11100 !4rlsH 1 11----n 11 21 11 1r--11 11-11--2r1T21 113121--·2r2r 21 11-;:r-2r--2131 21 211111--1141 212r1r3r--·1r11 2r211r--2T2r21 11 21 3! 1i---ff·-31 11 11 11 u 4! 11 t1 21 11 ;s ,i 46/Af-- 1 J/ J/ 3T ar 21 21 21 21 21 21 21 21 31 21 JI 21 21 21 21 21 J/ 21 21 21 2r 21 21 3/ 3/ 21 31 21 3/ 21 21 21-·21 21 21 21 21 ·21 21 21 21 21 3/-212r 2r 21 31 2T212r-2n2s :4a1w1 1 3T :i1~r--·n 21 11 31--~ff-21 31 21 213r-2r21 21 31 2r-·4r3121 JI 21 2r-1r-41 21 21 112r-21··41 11 11 2!31-21·21 4! 21 2121---2r-21 n 21 21 31 11 11 31·21 11 21 21121 ! SO NJ 3 J J 21 3 3 3 J 2 2 3 2 J 3 J 2 2 21 2 4 J 3 J 2 2 2 3 3 J 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 134 is1 vP 1 2 3 J 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 1 2 4 2 1 2 2 2 J 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 122 , s2!At.Q-i 4r 4r----;:r---s:r-·1r 3! 21 212r :i:1 21 11 21 -sr· 21 21 21 31 1r·4r 41 11 J1 JI 21°11- 11 JI JI 112r-21 21 11 11 1nr---11 21 21 21 112r-3r ·2r 21 21 u 31 21 2r- 2r 21 21 21 21119 ! 53[Ro I 21 21 21 21 21 21 JI 21 2! 11 21 21_21__ 21 21 21 21 __ JL_]J JI 21 2! 2J2L_2! 21 2J J! 3_L_-1L 21 2! 21 21 2L ___ 21 21 2! 21 JJ ___ 2L2J 11 11 3! JL 2J 21 31 31 31 31 2r 21 3! 21116 r~s4TAR 1 21 2r·-2r 21 21 21 21 11 21 21 21 21 JL 21 21 21 21 2L 21 21 21 21 21 21_21 21 21 21 21 11 21 21 J! 11 11 11 21 11 11 21 21_ 21 21 21 21 11 2r-·2r rr 1121 31 212121--21100 ; 55IAR-6 r-31 3!-----:ff---ff 11 31 21 2r il 11 21 21 31 21 1! 21 21 Jl 1[ 31 31 21 31 4! 31 jf JI JI 21 21-21 11 21 11 21 2r--31·21 11 21 21 2Tmff 21 21 21 31"2r-n·-2r 21 31 11 21 2! 2TH6 i 56 AS 4 4 4 4 1 4 3 4 1 2 21-4 3 1 1 3 ---\ 4 4 1 214 1 J J J 1 3 3 2 4 1 l 1 2 J l 1 3 1 - -1 4 J J 3 4 3 2 j 4 4 1 J 2 138 !57 D 'f 11 ! \ 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 t 4 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 \ 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 83 i Sii!ARt f ti 31 ii 21 2! 2f 21 2! Jf 1f 2! JI 2f J[ Jf 2! 21 JI 3[ 31 Jf 2f 2f 21 2f 2! 3f Jf 3f 21 3f 2! JI 1\ 11 21 2f 21 2! 21 21 3[ 3f 21 2f 2f J! 2f 31 2f 2( 3[ 3r·21 31 1[121 I 59HiY i 11 21·-·41 11 11 1! 11 ii 11 \I 11 ti 11 11 JI 2! 11 11 11 JI 11 11 2! 11 21 JI 2! 31 2! 11 21 11 21 1\ 11 11 11 11 21 4l 11 11 11 1! 11 11 H"ff fl 11 11 41 111r-4r 1165 rsoiRo 1 11 JI 21 JI 21 3J 2r-2T21212121Jr 11 11 21 21-21 11 JI 21 21-2r--2r11 21 11 JI -Jr---21 21 21 21 11 ,-r--11 21 21 21 2r-1r11 21 2! 21 112r 1:r·2r-31 11 4! 2T112r--n1oa ! 61 IM 2 2 2 2 - 2 2 2 2 -2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 j - 2 2 1 1 2 - 1 - 1 1 1 1 ! ---2 1 2 2 2 1 -1 2 2 2 2 2 2 2 - -2 J 2 2 2 2 99

62 ME 4 3 J 3 3 2 3 2 2 J 2 J 2 2 2 2 3 2 3 3 3 J 2 1 2 2 2 2 3 2 J 3 J 2 2 3 3 2 J 2 2 2 3 2 2 J 2 2 2 3 3 J J 2 2 137 63IOJA l 11 21-·n 3j 11 21 1j il 11 11 11 31 11 11 2! 21 11 2LJJ JI 21 11 21 JL_2! 11 11 2! JI JJ 2! 11 J! 11 1L_JI 1! 1! 11 3LJL 1! 21 11 21 1L_2[ il 21 11 11 41 ff--ff n \TBS 64IBT- r31 3fJr--3r.:1 31 31 n·-21 21 41 21 21 ·a1 Jl 21 31 31 21 21 21 21 JI 21 21 41 21 3! JI J!41 JI 3! 21 JL21 J! 21 11 21 31_31 21 21 31 212r2r41 21 JI 21 312r-2r-3n44

,5slMNJ 1 ·41 s1~r--4r 21 31 313r21-31 21 41-3r-2:r 11 3! 41 2r-31 Jf 11 21 21 3r-2r 41 J! JI 11-·3131 J! 21 21 11·31 21 21 21 11-3r 21 21 11 21 21--;n-·31 2141 41 31 21 11 31143 1sslsP 1 2r-21 JI 11 1141·-1111 11 21 111121112r:11 11 JI 1czr--1·r-11 21 21 ?C2rTr 11 JI 112r--21 11 11 11 1nr-1r-11 11 11 Jfll--~r!I !! ~l~--!r!r~! 11 11 31 21 s~

Page 138: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

R" onden Parem,,uan dan Laki-laki

~-· 1 ' ' 4 ' ' ' ' • " " " 13 " " " " " " " " " 23 24 " " " " " " " " 33 " " " " " " 40 " 1" ' 3 3 3 ' ' 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 ' ' 3 ' 2 ' 3 2 2 2 2 2 ' 2 ' 2 3 3 2 2 3 2 2 2

"' 1 ' ' 1 2 ' 1 ' 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3 4 1 1 1 ' 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 3 3T< 2 4 3 2 3 3 ' ' 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 ' 3

"' 3 3 ' 3 ' 1 3 ' 4 2 1 1 2 3 3 1 4 ' ' 3 1 3 2 4 3 2 ' 1 3 3 3 2 3 ' 2 1 ' 2 1 1 3

"' ' 3 ' 3 ' ' 3 3 ' 3 ' 2 3 2 ' ' 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 1 3 2 2 3 ' 2 2 3 2 2 3 2

"' 2 ' 3 2 2 3 ' ' 4 1 ' 1 4 1 ' 1 2 1 3 1 2 3 2 ' 2 1 1 2 1 ' 1 4 1 2 3 1 3 4 4 2 2

"" I 21 3 ' 3 2 3 3 2 3 2 2 ' 2 2 ' 2 2 ' ' 3 2 2 3 3 3 ' 2 ' ' 3 2 ' 3 ' 3 ' ' ' ' 1 3

"" 1 4 ' 3 2 ' 1 3 2 ' 1 ' 1 1 1 4 1 ' 1 1 2 ' 3 3 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 ' 1 2 1 4 2 1

"" 1 4 3 3 1 3 1 ' 2 2 2 1 1 1 1 1 1 ' 1 ' 1 ' ' 2 2 2 3 ' 1 ' ' 3 1 ' ' 1 3 ' ' 2 3 10 Tu 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 ' 3 3 2 ' 2 ' 2 2 ' 2 2 3 2 ' ' 3 3 2 2 ' 2 3 3 ' 3 2 2 3 ' 3 11 Ma 3 3 3 3 ' 2 3 3 3 3 3 ' 3 3 2 ' ' 2 ' 3 2 3 2 2 3 2 3 ' 3 2 ' ' 2 2 3 ' 2 2 2 2 2 12 M 3 3 1 2 2 2 3 3 1 3 3 3 2 1 3 4 3 3 2 3 ' ' 3 3 3 ' 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3

13"' ' 3 ' ' 2 2 3 3 3 3 ' 3 3 ' ' 2 3 ' 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 ' 2 2 3 14 v 3 2 3 ' 3 2 ' 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 ' 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 15 An 2 3 3 3 3 3 2 2 3 ' 3 3 2 3 3 3 2 3 ' ' 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 ' 2 3 2 3 2 3 3 3 2 16 R 4 3 ' 3 3 1 3 ' 3 3 ' ' 3 3 3 3 2 3 3 4 2 ' 2 3 3 2 3 2 1 1 2 ' 3 3 3 3 2 3 1 2 3 17 N 3 2 ' 3 3 2 3 1 3 ' 3 3 3 3 2 2 ' ' ' 3 2 ' 2 ' ' 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1 1 3 ta Rs ' 4 3 3 ' ' ' 3 ' ' 2 3 2 ' ' ' 2 1 ' 3 3 ' ' 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 ' 1 2 3 1 2 2 1' D 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 ' 3 2 2 ' 2 2 ' 3 ' 3 3 3 2 2 2 ' 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 20 NP 3 3 3 ' 1 3 ' 3 ' 2 ' 3 ' 3 2 2 2 2 1 2 2 3 ' 3 3 1 1 ' 2 1 2 3 3 3 3 2 ' ' 1 1 3 21 Wo ' 4 ' 3 ' 3 ' 3 3 ' ' ' 3 1 ' ' 2 ' ' ' 2 3 3 ' 2 ' ' ' ' ' ' ' 1 ' 3 3 ' 3 ' 1 ' '"'" 3 2 ' 3 2 2 3 3 3 4 ' ' 3 3 3 ' ' 2 3 2 3 3 3 3 3 ' ' ' ' ' 1 1 3 3 ' 2 ' 3 ' 3 ' 23 Im 3 ' 3 ' ' 3 3 3 3 3 ' 3 3 2 2 3 2 3 ' ' 3 2 2 3 3 ' ' ' 1 3 ' 3 ' 3 3 2 3 2 1 ' 3

"s ' ' ' 3 1 3 3 ' 3 2 ' 2 ' 2 ' ' ' 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 ' 2 1 2 3 2 ' 3 2 3 ' 1 1 3 2' K ' 3 3 3 2 ' 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' ' ' ' 3 3 ' ' 3 3 ' ' ' ' ' ' ' 3 3 3 ' 3 3 1 1 3 26 Uu 3 3 3 ' ' 3 3 4 3 1 ' ' 2 ' ' ' ' 1 2 ' 2 3 3 3 ' ' ' ' ' ' ' 3 ' ' 3 ' ' 3 ' ' 2 271 2 3 ' 3 2 3 ' ' 3 2 ' 3 ' 2 2 ' ' 2 ' 3 ' ' ' 3 ' 2 ' ' 2 ' ' 2 ' ' 3 ' 2 2 2 ' 3 28 Sn 3 ' 3 3 ' 2 ' 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 ' 2 3 3 1 2 3

" y ' 3 3 3 2 ' 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 ' ' 3 3 3 3 3 3 2 ' 3 2 3 3 2 3 ' 3 ' 3 ' ' 3 ' " ""' 3 3 3 3 1 3 3 ' ' 2 2 3 2 2 ' ' 2 ' ' 3 3 ' 2 1 3 ' ' 3 ' ' 4 3 1 2 ' 2 3 3 1 ' 3 31 RI 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 ' 2 2 4 2 2 3 2 ' 3 ' 3 3 3 2 3 ' 2 2 2 ' 2 2 2 3 2 2 2 2 ' ' 32F 3 ' 3 2 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3 2 ' 1 2 ' ' ' 3 1 3 2 ' ' 2 4 2 3 3 ' ' 3 1 4 ' ' 3 ' 33 Ku ' ' 3 3 2 3 3 3 3 3 ' 3 3 2 ' ' ' 2 ' ' ' 3 3 3 3 ' ' ' ' ' ' ' ' ' 3 ' ' ' ' ' ' '4 So 3 ' 3 3 2 2 3 3 3 3 ' 2 3 2 2 2 ' ' 2 2 ' 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 35 Sf ' 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 ' ' 2 2 ' 2 ' 3 ' 3 2 3 2 ' 2 2 3 2 3 ' 2 2 3 3 2 2 3

" "' 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 ' 2 ' 3 3 3 3 .H Sm 3 ' 3 3 ' 2 3 2 2 3 ' 2 2 3 3 2 2 3 ' 2 3 3 2 2 ' 3 3 2 2 3 3 3 ' 3 3 2 ' 2 2 2 2 lS Rf 2 ' 3 2 2 3 2 3 3 ' 2 3 ' 2 2 2 1 2 ' ' 2 3 3 3 3 ' ' 2 ' ' 2 ' 2 2 3 2 ' 2 2 ' ' 3' R ' 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 ' ' 2 3 3 ' 3 2 3 2 2 3 2 40 Ro ' 1 3 3 ' ' 3 ' ' ' ' 2 ' 2 3 2 1 2 3 3 2 ' 2 3 ' 3 3 3 ' 2 2 2 ' ' 3 1 1 ' 3 2 2 41 Ya 3 3 3 ; ' 3 3 3 ' ' ' 3 3 3 3 3 2 2 3 ' 3 ' 1 ' ' 2 3 2 3 ' I 2 1 3 3 2 ' 3 2 1 ' '" 3 3 3 ' 2 2 3 3 3 2 3 2 2 ' 3 ' 3 2 2 3 2 3 2 ' 3 2 ' 2 2 1 2 2 3 ' 3 1 3 3 1 2 3 43 A 2 ' 3 ' 3 3 ' ' 3 3 2 3 3 ' 1 2 1 2 ' 2 3 ' 3 ' 3 1 ' 2 2 1 1 ' 1 1 3 2 ' 1 1 2 ' " ' 3 ' 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 ' ' 2 2 2 2 ' 2 3 3 3 3 ' 3 2 2 ' 2 3 ' ' 2 2 3 2 2 1 3 4ts Rel 1 ' 3 3 2 3 ' ' 3 2 2 3 2 ' ' 2 2 ' ' 2 2 3 3 3 2 3 ' 2 ' 2 ' 3 ' ' 3 2 ' 2 2 2 2

" "' 3 2 ' 2 2 3 2 2 4 ' 3 ' ' 2 ' 1 ' 2 ' ' ' 3 2 3 3 3 2 ' ' 3 2 2 ' 3 3 3 ' 2 2 ' ' '" 3 3 ' ' ' 3 2 ' ' 3 ' ' ' 2 ' ' 2 1 2 ' 3 3 2 3 3 2 ' 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 ' 1 1 3 4' H ' 3 1 2 2 3 1 ' 3 1 1 ' ' 1 1 1 1 1 2 ' ' 3 3 ' 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2

"u ' 2 3 2 2 3 3 2 ' ' 3 3 3 3 ' 2 3 2 ' 3 ' ' 1 3 3 3 3 2 3 3 ' 2 ' 3 3 3 ' 3 1 1 ' S<1 Ro 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 ' 2 3 2 2 3 ' 1 3 ' 3 3 3 3 ' 2 3 3 ' ' 3 2 2 ' 3

Page 139: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

" " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " " 70 71 " " 74 76 76 71 78 " " ' " ' 3 3 2 3 3 3 2 2 2 ' ' 2 ' 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 ' 3 2 2 3 3

-l ___ 1i ' ' ' 2 ' 2 3 2 ' ' ' 2 ' ' 3 ' ' 2 ' ' 3 2 3 ' 1 ' 1 3 1 1 1 1 3 ' ' 1

21 3 3 3 3 3 ' 2 ' 3 ' ' ' 3 3 3 ' 3 ' 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 ' 3

' --;i-::-~ ' 3 3 3 ' ' 3 ' ' 3 ' ' 3 3 ' 3 ' ' ' 3 3 2 ' 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 " 3 3 3 2 3 3 ' ' 3 3 ' 2 2 ' 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 ' 2 2 2 2 2 2 3 2 2 ' 3 2 " • 3 ' 2 ; ' 3 ' ' ' ' ' 1 ' ' ' ' ' ' ' ' ' 2 ' ' 1 ' ' 3 4 ' ' ' 3 ' 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 ' 3 2 ' ' ' 4 ' ' 3 2 2 1 ' 1 2 1 2 • • 2 1 1 2

' 2 2 3 2 2 ,, ' ' ' ' ' 2 2 2 3 1 2 ' 1 ' ' 1 ' ' 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

' 2 ' ' 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 3 ' 1 1 1 1 1 1 ' ' 2 ' ' 3 2 " 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 ' 3 3 3 3 ' 2 ' 3 2 • 3 3 3 ' 3 2 ,,

' 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 ' ' ' 2 3 ' ' 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2

----1 ;......_. 3, 3 3 ' 1 2 3 2 ' 2 2 3 1 2 3 ' 2 3 1 3 3 3 ' 3 2 3 3 ' 3 3 3 ' ' 3 2 3 4 3 1t 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 ' 3 2 3

--1 3 2 3 3 4 2 1 2 4 2 ' 1 2 2 2 3 4 1 3 1 3 2 3 ' 2 3 ' 2 1 2 ' 1 ' ' 1 2

----1 - ... ·2r· 3 3 3 ' 3 2 2 21 ' 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 ' ' 3 ' --1 --"'"3T'" 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 ' 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 ' 3 3

--1 =jf- 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 1 4 1 1 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

' 2 1 3 3 3 ' 3 2 • 2 ' 1 1 2 1 1 3 ' 1 ' 4 ' ' 1 1 1 ' 1 1 ' 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 ' ' 3 2 - 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 ' 3 2 ' 2 ' ' 2 3 3 3 2 3 ' 3 2 1 3 3 2 3 ' ' 2 3 2 3 2 ' ' 2 ' 2 2 ' ' 2 2 ' 3

-----1~--u-- ' 3 3 3 3 2 3 2 3 ' ' ' 1 3 2 2 2 ' 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 ' ' 2 ' 2 2 2 ' 2 2 3 3 3 3 • 4 3 3 3 ' 2 ' 2 3 1 1 2 3 • 1 1 4 3 2 2 3 2 2 1 ' 2 2 2 2 2 3 2 21 3 3 2 3 ' 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 2 3

~~· 1 1 3 3 3 3 2 ' ' 4 2 3 1 1 3 2 2 3 1 4 1 2 3 ' 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 ' 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2

~ 2 ' 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 ' 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

' 1 ' ' ' 2 4 2 3 1 3 3 3 ' 2 3 1 1 3 2 3 2 1 ' 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 2 3 3 3 ' 3 2 2 3 2 3 ' 2 2 2 3 3 2 3 3 ' 3 4 3 ' 3 3 2 2 2 2 ' ' 2 2 2 3 2 ' 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 ' 3 2 3 2 2 ' ' 2 2 2 2 2 3 ' 2 3 3 2 2 3 2 ' 2 2 2 2 2 ' 2 2

' 2 3 3 3 3 ' 2 1 ' ' 3 ' 2 ' 3 1 3 2 2 3 ' 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1

' " 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 ' 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ' 2 2 2 ' 3 2 2 3 2 3 2 2 ' 2 ' 2 2 3 2 ' 2 3 3 3 2 2 3 2 ' 2 2 ' 2 1 ' ' ' ' ' ----1 ~- 2 ' ' 3 2 ' ' ' ' 3 3 ' 1 1 3 1 3 3 3 • 1 1 3 3 3 ' 3 2 3 3 ' 2 3 2 ' 2 1 3 ' ' ' 3 3 2 ' 2 3 2 3 ' 2 ' ' 3 2 ' 3 3 2 2 3 3 2 3 ' 3 2 2 3 3 2 2 2 ' 2 3 2 3 ' 2 3 2 3 3 3 3 ' 3 ' ' ' 3 3 3 . 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 ' 3 3 3 3 2 3 ' 2 ' 3 ' ' 3 2 2 2 2 3 2 2 3 ' 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ' ' 2 2 3 ' 3 ' 2 3 2 3 2 ' 2 ' 3 3 3 2 2 3 2 3 ' 3 2 2 2 2 ' ' ' ' 2 ' 2 2 ' ' ' ' ' ' 3 3 4 1 ' 1 3 ' ' 1 3 ' ' 3 2 ' 1 ' 3 ' 4 1 ' ' ' 1 1 1 1 ' 1 1 1 ' ~-· 3 4 ' 2 2 ' ' 2 ' ' ' 2 3 3 3 ' 1 1 3 2 • • 2 3 2 ' ' 3 2 2 ' 2 2 ' 3 1 4

2 3 3 3 3 ' ' 3 3 ' 3 ' 2 2 3 ' 3 3 2 ' 2 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 ' 1 2 3 3 2 3 3 3 3 ' 3 3 1 ' 2 2 1 1 2 ' 3 2 2 3 2 2 3 3 ' 1 1 1 2 1 • 1 1 4 1 ' ' • 2 2 ' 2 2 2 3 3 3 3 ' 3 3 3 ' ' 3 ' 2 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 ' 2 2 2 2 3 ' 3 3 2 3 21 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 ' 3 1 2 2 2 ' 2 2 2 ' 3 ' ' ' 2 2 3 1 • 3 3 3 ' 2 3 3 3 3 3 2 ' ' ' • 3 • 2 3 1 3 • 3 3 ' 2 ' 3 • ' ' 3 ' 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 ' 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 1 1 ' ' ' 3 2 ' 2 ' 3 ' ' 1 1 1 ' 1 ' 4 4 ' 1 ' 1 1 ' 1 1 • 1 1 2 • 1 ' 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

' 2 3 4 4 ' 2 • 1 3 3 3 4 1 3 2 1 2 3 1 ' • ' 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 ' 3 2 3 ' 3 2 3 ' ' 3 3 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 1 ' ' 1 2 ' ' 2 1

Page 140: PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF REMAJA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13263/1/RIZQI... · PERBEDAAN BELANJA IMPULSIF ANTJ~RA REMAJA PEREMPUAN DAN LAKl-LAKI

" " "' " " " " " " " " 93 " " 96 Jumlah 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 234 J 1 2 1 2 1 1 1 4 1 4 2 1 1 1 "' J 2 ' J 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 244 3 1 1 3 3 2 1 2 2 1 4 1 4 2 3 227 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 231 3 1 1 ' ' ' 2 1 1 1 1 3 ' 3 3 230 2 1 2 2 2 3 2 ' 2 3 3 1 2 3 2 215 1 1 ' 1 1 1 2 1 ' 1 ' ' 1 2 2 185

' 2 2 2 2 3 1 2 3 ' 3 3 1 ' 1 "' J 3 2 3 2 2 3 2 ' ' 3 3 2 2 2 240 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 ' 3 3 224

' 1 4 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 ' 2 244 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 239 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 ' 2 2 3 3 229 2 ' 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 '" 3 ' 2 3 2 3 2 3 3 3 3 ' 2 3 3 241 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 235 2 3 2 3 3 1 1 4 3 1 ' 2 4 2 1 "'' 3 ' 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 234 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 "' 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 214 3 3 ' 3 3 3 3 2 2 3 3 2 ' 2 3 236 3 2 3 3 3 2 3 ' 1 2 3 1 1 2 2 222 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 3 ' 1 ' 1 "' 3 3 2 3 3 ' 3 2 2 3 3 2 2 3 3 239 2 1 1 2 ' 2 2 2 2 2 3 ' 2 2 2 209 2 2 2 3 2 2 ' 2 3 3 3 2 2 3 2 222 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 245 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 J 242

' 2 3 4 2 2 2 3 4 1 4 1 1 4 1 237 2 2 2 2 2 2 2 2 ' 2 ' 2 2 2 1 221 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 ' 2 3 221 2 2 ' 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 227 2 2 ' 2 2 1 2 2 3 2 ' 2 1 1 1 214 2 3 2 3 ' ' 3 ' 3 3 3 2 2 1 2 230 3 3 2 2 2 2 3 2 ' 3 2 3 2 2 2 231 3 3 3 ' 3 2 3 ' 2 3 2 2 2 ' 3 242 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 215 2 3 3 1 2 2 ' 3 2 3 2 2 3 2 2 230 3 1 1 3 2 3 3 2 3 2 4 1 1 ' 3 210 2 4 1 2 2 4 3 3 3 3 2 3 ' 1 3 244 3 2 2 3 3 2 3 ' 3 1 3 2 2 2 3 235

' 2 ' ' ' 1 1 1 ' 2 3 1 1 ' 1 202 2 2 2 2 ' 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 208 2 2 2 2 2 2 2 ' 3 2 3 3 2 2 2 222

' 3 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 1 3 2 245 2 ' 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 214 1 1 1 ' 3 1 1 1 ' 1 ' 2 1 1 1 184 4 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 239 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 ' 3 229