2

Click here to load reader

perbedaan ejaan soewandi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perbedaan ejaan soewandi

http://www.makalahkuliah.com/2012/05/perbedaan-antara-ejaan-van-ophuijsen.html

Perbedaan antara ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, dan EYDDiposkan oleh Muh Akbar Ilyas di 19:42 

1          Ejaan Van Ophuijsen mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya:1)      Masih menggunakan huruf/ j/ untuk bunyi huruf /y/ seperti

contoh yang atau Sayang  ditulis dengan  jang, sajang.2)      Masih menggunakan huruf /oe/ untuk untuk bunyi huruf /u/seperti

kata itu dan guru ditulis dengan itoe dan guroe.3)      Masih Menggunakan Tanda diakritik, seperti koma ain /’/ seperti contoh ma’moer,

‘akal, dan huruf  /k/ ditulis dengan tanda /’/ pada akhir kata misalnya bapa’,ta’4)      Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf /a/ mendapat akhiran /i/, maka di atas

akhiran itu diberi tanda trema /’/ ta’, pa’, dinamai’5)       Huruf /c/ yang pelafalannya keras diberi tanda /’/ diatasnya.6)      Kata ulang diberi angka 2, misalnya: jalan2 (jalan-jalan)7)       Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara :a.       Dirangkai menjadi satu, misalnya /hoeloebalang, apabila/, dsb.b.      Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya /rumah-sakit/,dsb.c.       Dipisahkan, misalnya /anak-negeri/,dsb.

Ø Ejaan Suwandi mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya:1)      Penggunaan huruf /oe/ dalam ejaan Van Ophuijsen berubahmenjadi /u/ seperti

pada contoh guru, itu, umur.2)      Masih menggunakan huruf /dj/ djalan untuk kata jalan, /j/ pajung untuk kata payung,

/nj/ bunji untuk kata bunyi, /tj/ tjukup untuk kata cukup, /ch/ tarich untuk kata tarikh.3)      Tanda Koma ain dan koma hamzah untuk  bunyi sentakdihilangkan ditulis dengan k,

seperti pada kata-kata tak, pak, makmur, rakyat.4)      Kata ulang masih seperti ejaan Van Ophuijsen ditulis dengan angka 2, seperti anak2,

jalan2, ke-barat2-an.  Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang            mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan  imbuhan di- pada ditulis, dikarang.

5)      Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb.

6)      Tanda trema pada huruf /a/ dan /i/ dihilangkan.dinamai’menjadi dinamai7)      Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara

Contohnya:a.       Berlari-larian b.      Berlari2-an8)      Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara

      Contohnya :

a.       Tata laksanab.      Tata-laksanac.       Tatalaksana9)      Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/ lemah (pepet) dalam

bahasa Indonesia ditulis tidak menggunakan /e/ lemah, misalnya : /putra/ bukan /putera/, /praktek/ bukan /peraktek/, dsb.

Ø  Ejaan Yang Disempurnakan mempunyai ciri-ciri diantaranya:1)      Perubahan Huruf Ejaan Suwandi dari /dj/ menjadi /j/ (jalan) ,/j/ menjadi /y/

(payung),  /tj/ menjadi /c/ (cukup), /ch/ menjadi /kh/ (tarikh)2)      Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan Soewandi

sebagai unsur pinjaman abjad asing, diresmikan pemakaiannya.seperti f: maaf, fakir, v: valuta, universitas, z: zeni, lezat

3)      Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.a : b = p : q Sinar-X

Page 2: perbedaan ejaan soewandi

4)      Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan, yaitu di- atau ke-sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di atau ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Contoh:

a.       di- (awalan): ditulis, dibakar,dilempar dsb.b.      di (kata depan): di kampus, di rumah, di jalan dsb.5)      Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2 dengan

menggunakan tanda , seperti anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat dsb.6)      Penulisan kata ulang dengan menggunakan angka /2/ hanya diperkenankan pada

tulisan cepat atau notula.7)      Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu menggunakan tanda

hubung.Contoh :Duta-besar menjadi duta besarKaya-raya menjadi kaya rayaTata-usaha menjadi tata usaha

8)      Kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contohnya : kumiliki, dipukul, barangmu, pacarku, dsb.

9)      Partikel pun terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pun yang menjadi kelompok kata.Contohnya :Kapan pun aku tetap menantimuMeskipun demikian aku tak akan marah (meskipun adalah kelompok kata)

10)  Penulisan kata si dan sang dipisah dari kata yang mengikutinya.Contohnya :Si penjual bakso bukan sipenjual baksoSang pujangga bukan sangpujangga

11)  Partikel per berarti tia-tiap dipisah dari kata yang mengikutinya.Contonya :Per orang bukan perorangPer lembar bukan perlembar