6
1. Perbedaan erosi kornea, keratitis dan ulkus kornea? Kornea memliki lima lapisan: a) Lapisan epitel : terdiri dari 5 lapisan sel skuamosa yang tersusun sangat rapih dan merupakan lanjutan dari epitel konjuntiva bulbi b) Membrane Bowman: Letaknya di bawah epitel dan terdiri dari lamel-lamel tanpa sel atau nucleus dan merupakan modifikasi jaringan stroma. c) Jaringan stroma : terdiri dari jaringan yang tersusun sejajar dan sangat rapih. Karena inilah kornea sangat jernih. Diantaranya terdapat semen, badan-badan kornea, leukosit, wandering cells, yang terdapat di dalam lacuna, diantara serat-serat tersebut. d) Membrane Descemet : merupakan membrane yang lebih kompak dan elastis daripada membrane Bowman. Juga lebih resisten terhadap trauma dan proses patologik lainnya dibandingkan dengan bagian lain. Erosi kornea Erosi kornea merupakan keadaan terkeluoasnya epitel terluar/ superfisial kornea yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. Erosi dapat terjadi pada tanpa cedera pada membrane basal. Gejala pasien meerasa

Perbedaan Erosi Kornea&ulkus, panoftalmitis&endoftalmitis

  • Upload
    bebzluv

  • View
    962

  • Download
    79

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Erosi Kornea&ulkus, panoftalmitis&endoftalmitis

1. Perbedaan erosi kornea, keratitis dan ulkus kornea?

Kornea memliki lima lapisan:

a) Lapisan epitel : terdiri dari 5 lapisan sel skuamosa yang tersusun sangat rapih dan

merupakan lanjutan dari epitel konjuntiva bulbi

b) Membrane Bowman: Letaknya di bawah epitel dan terdiri dari lamel-lamel tanpa sel

atau nucleus dan merupakan modifikasi jaringan stroma.

c) Jaringan stroma : terdiri dari jaringan yang tersusun sejajar dan sangat rapih. Karena

inilah kornea sangat jernih. Diantaranya terdapat semen, badan-badan kornea,

leukosit, wandering cells, yang terdapat di dalam lacuna, diantara serat-serat tersebut.

d) Membrane Descemet : merupakan membrane yang lebih kompak dan elastis daripada

membrane Bowman. Juga lebih resisten terhadap trauma dan proses patologik lainnya

dibandingkan dengan bagian lain.

Erosi kornea

Erosi kornea merupakan keadaan terkeluoasnya epitel terluar/ superfisial kornea

yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. Erosi dapat terjadi pada

tanpa cedera pada membrane basal. Gejala pasien meerasa sakit sekali akibat erosi yang

merusak kornea yang mempunyai serat sensible yang banyak, mata berair, dengan

blefarospasme, lakrimasi, fotofobia, dan penglihatan terganggu oleh karena media kornea

yang keruh.

Pada erosi kornea, didapatkan tes flouresein positif yaitu defek kornea akan

berwarna hijau. Untuk menghilangkan rasa sakit dapat diberikan anestesi topical. Untuk

menghindari infeksi bakteri dapat diberikan antibiotic. Dapat diberikan bebat tekan

selama 48 jam. Untuk erosi kecil biasanya akan tertutup kembali setelah 48 jam dan

dapat sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.

Keratitis

Page 2: Perbedaan Erosi Kornea&ulkus, panoftalmitis&endoftalmitis

Keratitis merupakan infeksi atau peradangan pada kornea tanpa adanya kematian

jaringan. Keratitis biasanya diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena,

keratitis superfisial apabila mengenai lapisan epitel atau lapisan Bowman dan keratitis

profunda atau interstitial yang mengenai lapisan stroma.

Adanya trauma dapat menyebabkan kerusakakan epitel kornea dan terdapat invasi

mikroorganisme. Karena kornea avascular, maka pertahanan pada waktu peradangan tak

langsung dating sehingga badan kornea, wandering cells dan sel lain yang terdapat dalam

stroma kornea segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul oleh dilatasi

pembuluh darah yang terdapat pada limbus dan tampak seperti injeksi perikornea

sehingga awalnya dapat terjadi peradangan atau infeksi tanpa adanya kematian jaringan

kornea.

Gejala pada keradangan kornea yaitu visus menurun, mata merah, fotofobia,

nyeri, terdapat hiperemi perikornea, dan vasodilatasi iris. Hasil tes fluorescein

memberikan hasil negative. Terapi keratitis didasarkan pada penyebab.

Ulkus kornea

Ulkus kornea merupakan hilangnya permukaan sebagian kornea akibat kematian

jaringan kornea, dapat disebabkan infeksi (dapat didahului riwayat trauma sebelumnya)

ataupun alergi. Karena kornea avascular, maka pertahanan pada waktu peradangan tak

langsung dating sehingga badan kornea, wandering cells dan sel lain yang terdapat dalam

stroma kornea segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul oleh dilatasi

pembuluh darah yang terdapat pada limbus dan tampak seperti injeksi perikornea.

Sesudahnya baru terjadi infiltrasi sel mononuclear, sel plasma, sel PMN, yang akan

menimbulkan infiltrate yang tampak sebagai bercak kelabu, keruh dengan batas tak jelas

dan permukaan tidak licin. Kemudian terjadi kerusakan epitel yang lebih dalam dan

timbullah ulkus (tukak).

Ulkus dapat menyebar ke permukaan atau juga dapat masuk ke dalam stroma.

Bila peradangan menjadi lebih hebat, tetapi belum ada perforasi maka toksin peradangan

akna dapat samapi ke iris dan badan siliar dengan memlalui membrane Descemet endotel

kornea ke cairan bilik mata depan dan disusul peradangan pada iris dan badan siliar,

timbul kekeruhan di bilik mata depan lalu dengan terbentuknya hipopion (pus di bilik

Page 3: Perbedaan Erosi Kornea&ulkus, panoftalmitis&endoftalmitis

mata depan). ulkus bias terjadi lebih dalam lagi sehingga bias terjadi perforasi, yang akan

dapat menyebabkan iris melekat pada luka kornea yang perforasi yang disebut sinekia

anterior atau iris dapat menonjol keluar melalui perforasi yaitu prolapse iris.

Tes fluoresin pada ulkus akan memberikan hasil positif. Terapi pada ulkus

didasarkan pada penyebab ulkus dan kedalaman dari ulkus. Pada ulkus yang dalam,

penyembuhan berakhir dengan pembentukan jaringan prut dapat berupa nebula, macula,

leukoma.

2. Bagaimana penanganan hipopion pada ulkus kornea, kapan diparasentesis?

Hipopion

Hipopion didefinisikan sebagai pus steril di bilik mata depan. Yang dapat

memberikan gambaran hipopion antara lain karena :

1. Keratitis dan ulkus kornea

2. Uveitis anterior

3. Endoftalmitis dan panoftalmitis

4. Sindrom Behcet

5. Pemberian Rifabutin pada pasien HIV, biasanya setelah pemakaian 2 minggu samapai

7 bulan.

6. Trauma (korpus alienum, post operasi, toxic lens syndrome)

7. Penyebab non infeksius (sistemik lupus eritematous, limfoma, leukemia, sarkoidosis)

Penatalaksanaan hipopion tergantung berat dan ringannya penyakit. Terapi yang lebih

spesifik yakni berdasarkan penyakit utama yang menyebabkan hipopion.

8. Bila terjadi inflamasi maka diberikan kortikosteroid (dexametason, prednisone)

9. Siklopegik digunakan untuk mengurangi nyeri dengan memobilisasi iris sehingga

tidak terjadi perlengketan iris dengan lensa anterior (contohnya atropine)

10. Bila terjadi infeksi sekunder dapat diterapi sesuai penyebab

Tetapi biila hipopion memberikan gambaran yang berat seperti endoftalmitis dan tidaka

memberikan respon terhadap pemberian kortikosteroid maka dapat dilakukan drainase

yaitu anterior cahmber paracintese

Indikasi parasintesis antara lain :

1. Hifema total tanpa adanya tanda absorbs selama beberapa hari, biasanya 5-7 hari

Page 4: Perbedaan Erosi Kornea&ulkus, panoftalmitis&endoftalmitis

2. Ulkus kornea yang tidak respon terhadao terapi konvensional

3. Hipopion dengan galukoma sekunder

4. Hipopion berat sampai terjadi endoftalmitis dan tidak respon kortikosteroid

5. Glaucoma sekunderkarena katarak hipermatur, katarak traumatic dan iridosiklitis.

3. Perbedaan endoftalmi dan panoftalmitis?

Panoftalmitis

Merupakan keadaan diamana seluruh jaringan mata meradang sampai ke kapsula

tenon.

Endoftalmitis

Peradangan jaringan mata yang lebih dalam

Perbedaan Endoftalmitis Panoftalmitis

Radang Intraokuler Intraokuler dan intraorbita

Demam Tidak begitu nyata Nyata

Sakit bola mata Ada Berat

Pergerakan bola mata Tidak terganggu Sakit. Mata sukar

digerakkan

Eksoftalmus Tidak ada Mata menonjol,

Tindakan bedah Enukleasi/eviserasi Eviserasi