14
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun Oleh KARNAWATI 202009039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

  • Upload
    ledien

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL

KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X

SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

JURNAL

Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Disusun Oleh

KARNAWATI

202009039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
Page 3: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
Page 4: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
Page 5: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

DIFFRENCES LEARNING OUTCOMES MODEL COOPERATIF STUDY MATH USING

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) AND MODEL COOPERATIVE STUDY

GROUP INVESTIGATION (GI) IN CLASS X SMK PGRI 2 SALATIGA ACADEMIC YEAR

2012/2013

Karnawati

Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRACT

This study aims to determine the differences in learning outcomes using a mathematical

model of cooperative Student Team Achievement Division (STAD) and model of cooperative Group

Investigation (GI). This Study is an experimental study, the research subjects were student of class X school

year 2012/2013 of the two classes are in SMK PGRI 2 Salatiga. The control group in this study were

students of XC SMK PGRI 2 Salatiga whose students are 32, which was treated with the model of

cooperatif learning type STAD. Experimental group were students of XD SMK PGRI 2 Salatiga which

totaled 31 students, who were treated with the model of cooperatif learning type GI. Ability to know the end

of both groups were given the posttest. T-tes is used to determine the significance of difference in

mathematics achievement between the control group and the experimental group. The results showed no

differences in significant mathematics learning outcomes among students who are taunght using the STAD

cooperative models with students who are taught using the model cooperative type GI. Students are taught

using model cooperative type STAD gained an average of 58.75, while the students are taunght using the

cooperative model type GI gained an average of 68.54. Learning outcomes in students who were taught

using the model cooperative model type GI is better than the students who are using model cooperatifve

type STAD .

Keywords: math leraning outcomes, cooperative model Student Team Achievement Division (STAD) and

the cooperatif model type Group Investigation (GI).

PENDAHULUAN

Belajar matematika tidak dapat disamakan dengan pelajaran non matematika. Proses

belajar matematika yang baik, siswa yang belajar akan dapat memahami matematika

dengan baik pula dan siswa dengan mudah mempelajari matematika selanjutnya serta

dengan mudah pula mengaplikasikan ke situasi baru, yaitu dapat menyelesaikan masalah

baik dalam matematika itu sendiri maupun ilmu lainnya atau dalam kehidupan sehari-hari

(Herman, 1988).

Proses belajar kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun

sendiri pemahaman dan pengalaman belajar. Nor Azizah Salleh dan Sharan yang dikutip

oleh Nor Azizah Shalleh, siti Rahayah Arifin, DAN Musa Daia menunjukkan bahwa

Page 6: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

pembelajaran kooperatif mempunyai struktur yang membolehkan interaksi sosial berlaku

dan dapat meningkatkan pencapaian, minat kepada sekolah, teman, dan mata pelajaran.

Pembelajaran kooperatif tipe GI maupun STAD dibagi menjadi beberapa kelompok, dan

siswa diharapkan untuk aktif, saling menghargai, saling membantu di dalam kelompok

untuk memecahkan masalah bersama-sama. Model kooperatif tipe STAD siswa dibagi

dalam tim belajar yang terdiri atas 4-5 orang yang berbeda –beda tingkat kemampuan,

jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Kelompok GI, siswa dibagi kedalam 4-5 yang

dibentuk berdasarkan kesamaan minat atau perkawanan.

Gagne dan Biggs yang dikutip oleh Tengku Zahara Djaafar pembelajaran adalah

rangkaian peristiwa atau kejadian yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa

sedemikian rupa sehingga berlangsung dengan mudah. Komponen yang berbeda-beda

menjadikan pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan strategi, pendekatan,

metode, dan model yang bermacam-macam sehingga peserta didik dapat menguasai

materi dengan baik dan mendalam. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi alternatif

untuk mencapai tujuan matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa bekerjasama

dengan orang lain sehingga memberikan pengaruh yang singnifikasi terhadap hasil

belajar.

Berdasarkan dari peryataan tersebut, mendorong penulis untuk diadakan penelitian

kembali dengan judul ’’ perbedaan hasil belajar menggunakan model student Team

Achievement Division (STAD) dan model Group Investigation (GI) pada siswa kelas X

SMK PGRI 2 Salatitiga.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah, apakah terdapat

perbedaan hasil belajar menggunakan model Student Team Achiviment Division (STAD)

dan model Group Investigation (GI) pada siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga?

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar menggunakan model STAD dan GI pada siswa kelas X SMK

PGRI 2 Salatiga. Manfaat penelitian sebagai berikut: (1) manfaat teoritis yaitu hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

Pedidikan Matematika, khususnya sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dalam

pengembangan model pembelajaran matematika dan juga sebagai acuan penelitian

selanjutnya, (2) manfaat praktis yaitu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: (a) bagi guru, dapat dijadikan acuan

untuk memperbaiki cara pembelajaran dikelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar

Page 7: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

matematika, (b) bagi siswa, dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar

matematika, selain itu siswa dapat mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan

berperan aktif, (c) bagi sekolah, dapat dijadikan kajian untuk meningkatkan lagi sarana

dan prasarana sekolah sekolah, khususnya penyediaan media pengajaran, selain itu juga

dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan pembelajaran menggunakan

model Student Team Achievement Division (STAD) dan model Group Investigation (GI)

sesuai materi yang diajarkan.

LANDASAN TEORI

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya, Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar yang

meliputi keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, serta sikap dan cita-

cita (Sudjana, 2004:22). Bila dilihat dengan tiga macam hasil belajar merupakan

gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang

eksperimenkan, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban yang benar pada

soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar (Sutrisno, 2008:25). Berdasarkan

beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang

diperoleh siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar di kelas.

Cooperative Learning berasal kata Cooperative yang berarti mengerjakan sesuatu

secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok

atau satu tim (Isjoni, 2007:15). Cooperative Learning merupakan model pembelajaran

yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk

melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran

oleh teman sebaya (peer teaching). Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran

secara berkelompok.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif

yang paling sederhana. Pembelajaran kooperatif dimana membiasakan siswa

belajar menggunakan kelompok kecil yang anggotanya heterogen dan

menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk menuntaskan

materi pelajaran, kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami

bahan pelajaran melalui tutorial, kuis satu sama lain dan melakukan diskusi.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran STAD (Slavin,

1995:17) diantaranya membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen,

Page 8: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

guru menyajikan pelajaran, guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota kelompok, guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa,

memberikan evaluasi, kesimpulan.

Pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan pembelajaran kooperatif yang paling

kompleks. Eggen dan Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group

Investigation adalah suatu pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam

kelompok untuk melakukan investigasi terhadap topik. Pembelajaran kooperatif dimana

membiasakan siswa belajar dengan menggunakan kelompok kecil secara heterogen,

kemudian tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi (pokok

bahasan) yang akan diajarkan, kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok.

Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan atau memamerkan laporannya kepada

seluruh kelas, untuk berbagi dan bertukar informasi.

Perbedaan model STAD dan model GI menurut Arends (2001) adalah sesuai dengan

Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1

Perbedaan Model Kooperatif Tipe STAD dan Tipe GI

Pendekatan Unsur Model Tipe STAD Model Tipe GI

Tujuan Kognitif Pengetahuan akademis

faktual

Pengetahuan

konseptual Akademis

dan Ketrampilan

menyelidiki

Tujuan Sosial Kerja kelompok dan

kerja sama

Kerjasama dalam

kelompok kompleks

Struktur Tim kelompok belajar

heterogen 4-5 orang

Beranggota 5-6 orang

mungkin homogen

(berdasarkan kesamaan

minat)

Pemilihan Topik Biasanya guru Guru dan siswa

Tugas Utama Siswa menggunakan

worksheet dan saling

membantu dalam

menguasai materi

pelajaran

Siswa menyelesaikan

penyelidikan yang

kompleks

Asesmen Tes mingguan Menyelesaikan proyek

dan membuat laporan,

dapat menggunakan

tes essay

Rekognisi Newsletter dan

publikasi lain

Presentasi lisan dan

tertulis

Berdasarkan kerangka berfikir maka dirumuskan suatu hipotesis. Sudjana (dalam

Buchori, 2009) mengemukakan hipotesis adalah asumsi atau dugaaan mengenai sesuatu

Page 9: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

hal dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekkan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas kelas X

SMK PGRI 2 Salatiga dalam pembelajran dengan menggunakan model kooperati tipe

STAD dan model kooperati tipe GI pada mata pelajaran matematika. Dugaan sementara

yaitu dimungkinkan model kooperati tipe GI lebih baik karena terjadi kemampuan siswa

dalam menyerap materi memberi pengalaman yang nyata.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan membagi

kelompok penelitian menjadi dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah

kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe GI.

Desain penelitian pretest-posttest (Arikunto, 2003:276). Model ini sebelum memulai

perlakuan kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal .

Kelompok eksperimen diberi model GI , dan kelompok kontrol diberi model

STAD . Selesai perlakuan, kedua kelompok diberi tes akhir ( dapat

diskemakan sebagai berikut:

Tabel 2

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Kontrol

Eksperimen

Keterangan:

: Tes awal (pada kelompok eksperimen dan kontrol)

: Menggunakan model Group Investigation (GI)

: Menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD)

: Tes akhir (pada kelompok eksperimen dan kontrol) Terdapat 2 variabel yaitu (1) Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel

yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Penelitian ini variabel bebas adalah

menggunakan model STAD dan GI yang dilambangkan dengan huruf (X), dan (2)

Variabel Terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut

variabel tergantung. Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (Y) yaitu hasil belajar.

Penelitian dilakukan di SMK PGRI 2 Salatiga sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah siswa 31 siswa dan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 siswa. Kegiatan

Page 10: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ini dilaksanakan pada 26 maret sampai 11 April. Peneliti menggunakan instrumen berupa

lembar observasi dan tes. Butir soal berisi 30 pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda.

Peneliti menggunakan uji prasyarat berupa uji validitas instrumen tes, uji

realibilitas instrumen tes, daya pembeda, taraf kesukaran, uji normalitas, dan uji

homogenitas. Menganalisis data dalam penelitian digunakan teknik analisis data yang

terdiri dari teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif adalah

analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yang diukur

yaitu hasil belajar matematika dengan menggunakan model STAD dan hasil belajar

menggunakan model GI. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, median,

standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum. Analisis inferensial dalam penelitian ada

dua sampel yang akan diujikan perbedaan rata-ratanya, karena itu analisis inferensial

yang digunakan adalah uji beda untuk sampel bebas (independent sample t test).

Analisis hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian,

apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis penelitian

menggunakan SPSS 17.0 for windows yaitu uji t. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t

dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai

signifikansi dalam tabel Independent-Sample T-Test. Jika nilai signifikansinya adalah

0,05 maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. Jika nilai

signifikansinya 0,05 maka diantara kedua kelompok terdapat perbedaan hasil belajar

setelah diberikan perlakuan. Hipotesis yang dapat ditulis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan menggunakan model kooperatif tipe STAD dan

model kooperatif tipe GI terhadap hasil belajar

H1 : Ada perbedaan yang signifikan menggunakan model kooperatif tipe STAD dan

model kooperatif tipe GI terhadap hasil belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Salatiga yang di Jalan Nakula Sadewa

1, Kembangarum, Dusun Dukuh Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Penelitian ini yang

menjadi subjek adalah siswa kelas X-C dan kelas X-D SMK PGRI 2 Salatiga tahun

pelajaran 2012/2013. Siswa kelas XC sebagai kelas kontrol terdiri dari 32 siswa dan siswa

kelas XD sebagai kelas eksperimen terdiri dari 31 siswa. Peneliti sebelum melakukan uji

beda rataan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas data yang

digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mengikuti kurva normal atau

tidak. Uji analisis deskriptif berdasarkan pada hasil pretest pada kelas X-D sebagai kelas

Page 11: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

eksperimen dan kelas X-C SMK PGRI 2 Salatiga sebagai kelas kontrol dapat dilihat pada

Tabel 3. Berikut hasil uji normalitas pretest kelompok STAD dan GI. Tabel hasil uji

normalitas kelompok STAD dan GI terlihat dalam Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Hasil Uji Deskriptif Pretest

Descriptive Statistics

N

Minimu

m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation

nilai pretest

kelas eksperimen

nilai pretest

kelas kontrol

31

32

40

30

65

70

52.90

48.59

7.277

9.938

Rata-rata dari kelas eksperimen sebesar 52,90 , sedangkan nilai rata-rata kelas

kontrol sebesar 48,59. Nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 7,277 sedangkan

nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 9,938. Analisi deskriptif berdasarkan pada

posttest pada kelas XD sebagai kelas eksperimen dan kelas XC sebagai kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Hasil Uji Deskriptif Posttest

Descriptive Statistics

N

Minimu

m Maximum Mean

Std.

Deviation

nilai pretest

kelas

eksperimen

nilai pretest

kelas kontrol

31

32

55

40

90

90

68.54

58.75

7.822

9.587

Rata-rata dari kelas eksperimen sebesar 68,54 , sedangkan nilai rata-rata kelas

kontrol sebesar 58,75. Nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 7,822 sedangkan

nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 9,587. Setelah diketahui data kelompok STAD

dan GI terdistribusi normal, maka peneliti sudah dapat melakukan uji beda rataan. Hasil

uji beda rataan dapat dilihat dalam Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5 Uji Beda Rata-Rata

Test Statisticsa

nilai postest

Mann-Whitney U 243.000

Wilcoxon W 771.000

Z -3.557

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

Page 12: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Test Statisticsa

nilai postest

Mann-Whitney U 243.000

Wilcoxon W 771.000

Z -3.557

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.000

a. Grouping Variable: kode

postest

Berdasarkan data di atas Sig. 000 0,05, maka dari hipotesis yang ada H0 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dengan menggunakan model kooperatif tipe GI dan kelas kontrol dengan

menggunakan model STAD.

Pelajaran matematika, adalah salah satu pelajaran yang perlu mendapat perhatian

lebih dari seorang guru dan siswa. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran

yang di UN kan.Pembelajaran yang cocok dengan karakter matematika salah satunya

dengan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif siswa dilatih

untuk bekerjasama dalam kelompok dan memaparkan hasil pekerjaan mereka sehingga

dapat terlihat perbedaan hasil belajar dan minat belajar siswa.

Posttest siswa kelas XC SMK PGRI 2 Salatiga yang menggunakan model STAD

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 58,75 yang berada dalam kategori

hampir cukup dengan standar deviasi 11,981, sedangkan posttest siswa kelas XD yang

menggunakan model GI menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa 68,55 yang

berada dalam kategori lebih dari cukup dengan standar deviasi 7,659.

Hasil penelitian menunjukkan tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI adalah, terdapat

perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan GI.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajar matematika yang signifikan pada kelas XC yang diajar dengan menggunakan

model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan siswa kelas

XD yang diajar menggunakan model Group Investigation (GI) di SMK PGRI 2 Salatiga.

Page 13: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Hasil belajar yang diajar hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan model

kooperatif tipe GI lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan model

kooperatif tipe STAD.

Pretest siswa kelas XC SMK PGRI 2 Salatiga yang menggunakan model STAD

menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 46,88 sedangkan siswa Kelas XD yang

menggunakan model kooperatif tipe GI menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa

47,10. Posttest siswa kelas XC SMK PGRI 2 Salatiga yang menggunakan model

kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 46,88 sedangkan

siswa Kelas XD yang menggunakan model kooperatif tipe GI menunjukkan bahwa rata-

rata hasil belajar siswa 47,10. Jadi model kooperatif tipe tipe GI lebih baik dari pada

model kooperatif tipe (STAD). Berdasarkan nilai rata-ratanya kooperatif tipe tipe GI

hasil belajar matematikanya lebih tinggi sedangkan kooperatif tipe tipe STAD lebih

rendah.

2. Saran

Setelah penelitian ini berhasil membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa

lebih baik dengan menggunakan model Group Investigation (GI), maka penelitian

memberi beberapa masukan yaitu: a) Siswa agar menggunakan model GI dalam

pembelajaran matematika, sehingga mencapai hasil belajar matematika yang baik, b) guru

diharapkan agar dalam proses pembelajarannya tidak hanya menggunakan model Student

Team Achievement Division (STAD) tetapi juga dapat menggunakan model Group

Investigation (GI) di kelas, karena dengan ini dapatmeningkatkan hasil belajar

matematika siswa, dan c) kepala sekolah diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi

para guru untuk dapat mengikuti seminar atau pelatihan tentang model GI dan dapat

menerapkannya di dalam kelas.

.

DAFTAR PUSTAKA

Al. Krismanto. 2001. Belajar Secara Kooperatif Sebagai Salah Satu Pembelajaran Aktif.

Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Asih, D. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Dengan

Pendekatan JAS Pada Materi Ligkungan . Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Anggurina. 2012. Peningkatan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Mata Pelajaran

Kewirausahaan Kelas X1-6 di SMK Kristen Salatiga. Skripsi. Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 14: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3621/2/T1_202009039_Full... · KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, Iswani, Susanti. 2012. Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil

Belajar Materi Bahan Kimia di Smp. Jurnal. Universitas Negeri Semarang.

Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hanafiah, Nanang. 2000. Konsep Strategi pembelajaran. Bandung: PT Tefika Aditama.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang –

Ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.

Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nugraha. 2011. Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Pokok Bahasan Bangun Ruang Bagi siswa kelas IV SDN 1 Bowongso Kalikajar,

Wonosobo Semester 11 tahun 2010/2011. Skripsi. Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

Puspita, D. I. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Antara Siswa Yang Diajarkan

Melalui Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

dan tipe Group Investigation. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Rahadi, Aristo. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Safa, Aziz. 2008. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik. Jakarta: Nusa

Media.

Slavin, Robert E. 1995. Cooperatif Learning, Theory, Research and Practice, Second

Edition: Boston Allyn dan Bacon.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bumi.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1989. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

JIICA UPI.

Taniredja, Tukiran. 2002. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, A. A. 2008. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Winataputra, Udin. S. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.