61
i PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA ETNIS JAWA DAN TIONGHOA SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi pada Universitas Negeri Semarang oleh AFAF 1511411159 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016

PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

i

PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA

MAHASISWA ETNIS JAWA DAN TIONGHOA

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi pada

Universitas Negeri Semarang

oleh

AFAF

1511411159

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2016

Page 2: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan judul “Perbedaan

Learning Style dan Hasil Belajar Pada Mahasiswa Etnis Jawa dan Tionghoa” ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain

sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 12 Mei 2016

AFAF

1511411159

Page 3: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Perbedaan Learning Style dan Hasil Belajar Pada

Mahasiswa Etnis Jawa dan Tionghoa” telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji

Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada hari Selasa,

tanggal 17 Mei 2016.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Dr. Drs. Edy Purwanto, M.Si Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi, M.S

NIP. 19630121198703001 NIP. 195701251985031001

Penguji I Penguji II

Dra. Tri Esti Budiningsih, S.Psi, M.A Luthfi Fathan Dahriyanto, S.Psi, M.A

NIP.195811251986012001 NIP. 197912032005011002

Pembimbing/ Penguji III

Dr. Drs. Edy Purwanto, M.Si

NIP. 19630121198703001

Page 4: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

MOTTO

Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati

untuk kesabaran (QS. Al-‘Asr: 2 – 3).

Ya Allah, janganlah Engkau hukum aku dengan sebab (pujian) yang mereka ucapkan,

dan ampunilah aku dari (perbuatan dosa) yang tidak mereka ketahui (dan jadikanlah)

aku lebih baik dari apa yang mereka sangka (HR. Bukhari).

PERUNTUKAN

Penulis peruntukan karya ini bagi:

A half of my heart, Wildan Makky

Luahan bakti tertulus: Mama Lubena Attamimi,

Abi Awod Maretan, serta

Beloved brother: Ammar Maretan, Arsalan

Maretan, Atif Maretan

Page 5: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Perbedaan Learning Style dan

Hasil Belajar Pada Mahasiswa Etnis Jawa dan Tionghoa”. Bantuan, motivasi,

dukungan, dan doa dari berbagai pihak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini,

oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada:

1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang

2. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi, M.Si, Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah membimbing penulis untuk

belajar selama ini sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik, yang telah

mengarahkan penulis selama menempuh masa studi

3. Dr. Drs. Edy Purwanto, M. Si sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar dan

telaten telah berkenan mencurahkan perhatian selama proses penyelesaian skripsi.

4. Dra. Tri Esti Budiningsih, S.Psi, M.A, sebagai penguji I yang telah memberikan

masukan dan penilaian terhadap skripsi penulis.

5. Luthfi Fathan Dahriyanto, S.Psi, M.A, sebagai penhuji II yang juga telah

memberikan saran dan penilaian kepada penulis terkait skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf di Jurusan Psikologi yang telah berkenan

membagikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.

Page 6: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

vi

7. Segenap rekan-rekan mahasiswa yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini.

8. Teman-teman Psikologi angkatan 2011, khususnya Cintya danastri S.Psi,

Cahyaning Gita S.Psi , Oki Candra S.Psi, Elysa Feri S.Psi, Aldila Dyas S.Psi, Tiar

Farhan S.Psi, Annisa Mukti, Noviana Aufa dan yang tidak bisa disebutkan satu-

persatu, yang bersama-sama dengan penulis menempuh studi dalam suka dan

duka.

9. Suami, mama, abi, kakak, dan adik yang telah memberikan segenap doa,

perhatian, dan dukungan yang tiada lelahnya kepada penulis.

10. Teman-teman kos “Wisma Srikandi” khususnya Shabrina Isti, Tiya Kumala, Tuti

Awaliah, Immatulfathina yang memberikan tempat singgah dan dukungan untuk

penulis.

11. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada semua pihak

yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Jazakumullaah khairan katsiiran.

Penulis berharap skripsi ini memberikan manfaat dan kontribusi untuk perkembangan

ilmu, khususnya psikologi.

Semarang, Mei 2016

Penulis

Page 7: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

vii

ABSTRAK

Afaf. 2016. Perbedaan Learning Style dan Hasil Belajar Pada Mahasiswa Etnis Jawa dan Tionghoa. Skripsi, Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang, Pembimbing Dr. Drs. Edy Purwanto, M.Si.

Kata Kunci: Learning Style, Hasil Belajar, Etnis

Hasil belajar tidak dapat hanya dicapai oleh salah satu golongan individu saja,

melainkan oleh semua individu. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa semua

individu memiliki kemampuan yang relatif sama untuk mencapai keberhasilan.

Stereotype masyarakat mengatakan bahwa mahasiswa Etnis Tionghoa mempunyai

hasil belajar lebih unggul dibandingkan mahasiswa Jawa. Tinggi rendahnya hasil

belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kondisi kesehatan, intelegensi,

bakat, minat, motivasi, serta cara belajar. Sedangkan faktor eksternal mencakup

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan learning style dan etnis terhadap hasil belajar mahasiswa Jawa

dan Tionghoa

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa Jawa sebanyak 37 orang dan mahasiswa Tionghoa

sebanyak 37 orang yang memenuhi kriteria menjadi populasi penelitian. Teknik

sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Data penelitian diambil dengan

menggunakan angket Learning Style yang terdiri dari 35 aitem, Hasil Belajar

diperoleh dari skor Indeks Prestasi Kumulatif tiap responden, dan Etnis

diklasifikasikan dari identitas yang responden tuliskan dan yang terpilih sebagai

subjek. Angket Learning Style mempunyai koefisien validitas item antara 0,315

sampai dengan 0,656 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,865.

Hasil analisis data dengan teknik Two Ways Anava menunjukkan (1) tidak ada

perbedaan hasil belajar ditinjau dari etnis yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi

0,232 > 0,05, (2) tidak ada perbedaan hasil belajar ditinjau dari learning style yang

ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,083 > 0,05.

Page 8: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN .............................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERUNTUKKAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK..…… ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI.. ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 11

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

1.4.1. Manfaat Teoretis ................................................................................ 11

1.4.2. Manfaat Praktis .................................................................................. 12

2. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar ...................................................................................... 13

2.1.1 Pengertian Belajar .............................................................................. 13

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 17

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 19

2.2 Learning Style .................................................................................... 21

Page 9: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

ix

2.2.1 Pengertian Learning Style .................................................................. 21

2.2.2 Karakteristik Learning Style .............................................................. 23

2.2.3 Penerapan Pengajaran Berbasis Modalitas ........................................ 28

2.3 Etnis .................................................................................................. 30

2.3.1 Etnis Jawa .......................................................................................... 30

2.3.2 Etnis Tionghoa ................................................................................... 33

2.4 Perbedaan Learning Style dan Hasil belajar pada Mahasiswa Etnis

Jawa dan Tionghoa ............................................................................ 36

2.5 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................ 38

2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 39

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 41

3.2 Desain Penelitian ............................................................................... 41

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 42

3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 42

3.3.2 Definisi Operasional .......................................................................... 43

3.3.3 Hubungan Antar Variabel .................................................................. 44

3.4 Populasi dan Sampel .......................................................................... 45

3.4.1 Populasi ............................................................................................. 45

3.4.2 Sampel ............................................................................................... 45

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 46

3.5.1 Skala Learning Style .......................................................................... 48

3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................................. 49

3.6.1 Validitas ............................................................................................. 50

3.6.2 Reliabilitas ......................................................................................... 50

3.7 Uji Coba ............................................................................................. 51

3.7.1 Persiapan Uji Coba Instrumen ........................................................... 51

3.7.2 Pelaksanaan Uji Coba ........................................................................ 54

Page 10: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

x

3.7.3 Uji Coba Kualitatif ............................................................................ 54

3.7.4 Uji Coba Kuantitatif .......................................................................... 56

3.7.5 Hasil Uji Validitas ............................................................................. 56

3.7.6 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 58

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 58

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian ........................................................................... 60

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian .............................................................. 60

4.2 Pelaksanaan penelitian ....................................................................... 60

4.2.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 60

4.2.2 Pelaksanaan Skoring .......................................................................... 61

4.3 Hasil Penelitian .................................................................................. 62

4.3.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 62

4.3.2 Gambaran Hasil Belajar Mahasiswa .................................................. 63

4.3.2.1 Gambaran Umum Hasil Belajar Mahasiswa (Jawa dan Tionghoa) . 63

4.3.2.2 Gambaran Hasil Belajar pada Mahasiswa Etnis jawa ..................... 64

4.3.2.3 Gambaran Hasil Belajar pada Mahasiswa Etnis Tionghoa ............. 65

4.3.3 Gambaran Umum Learning Style pada Mahasiswa .......................... 67

4.3.3.1 Gambaran Learning Style Visual pada Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa)............................................................................................ 67

4.3.3.2 Gambaran Learning Style Auditori pada Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa)............................................................................................ 69

4.3.3.3 Gambaran Learning Style Kinestetik pada Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa) ........................................................................................... 71

4.3.4 Gambaran Umum Learning Style pada Mahasiswa Jawa ................. 73

4.3.4.1 Gambaran Learning Style Visual pada Mahasiswa Etnis Jawa ....... 73

4.3.4.2 Gambaran Learning Style Auditori pada Mahasiswa Etnis Jawa .... 75

4.3.4.3 Gambaran Learning Style Kinestetik pada Mahasiswa Etnis Jawa 77

Page 11: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

xi

4.3.5 Gambaran Umum Learning Style pada Mahasiswa Tionghoa .......... 79

4.3.5.1 Gambaran Learning Style Visual pada Mahasiswa Tionghoa .......... 80

4.3.5.2 Gambaran Learning Style Auditori pada Mahasiswa Tionghoa ....... 82

4.3.5.3 Gambaran Learning Style Kinestetik pada Mahasiswa Tionghoa .... 84

4.4 Metode Analisis Data ........................................................................ 87

4.4.1 Uji Normalitas Data ........................................................................... 87

4.4.2 Uji Homogenitas ................................................................................ 88

4.4.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 89

4.5 Pembahasan ....................................................................................... 91

4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Learning Style dan Hasil belajar

pada Mahasiswa Jawa dan Tionghoa ................................................. 91

4.5.1.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Learning Style pada Mahasiswa ... 91

4.5.1.2 Pembahasan Analisis Deskriptif Hasil Belajar pada Mahasiswa ..... 94

4.5.1.3 Pembahasan Analisis Inferensial Learning Style dan Hasil Belajar

pada Mahasiswa Etnis Jawa dan Tionghoa ...................................... 95

4.6 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 97

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................ 99

5.2 Saran .................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 101

LAMPIRAN ................................................................................................... 105

Page 12: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

i

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Ucapan Individu pada Tiap Modalitas ................................................... 23

3.1 Blueprint Angket Learning Style ............................................................ 44

3.2 Item Instrumen Sebelum dan Sesudah Uji Kualitatif ............................ 50

3.3 Hasil Uji Coba Angket Learning Style .................................................. 51

3.4 Sebaran Baru Aitem Angket Learning Style ......................................... 52

3.5 Interpretasi Reliabilitas .......................................................................... 53

3.6 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik .............. 54

4.1 Penggolongan Kriteria Analisis ............................................................. 62

4.2 Gambaran Umum Hasil Belajar Mahasiswa .......................................... 63

4.3 Gambaran Hasil Belajar Mahasiswa Jawa ............................................. 64

4.4 Gambaran Hasil Belajar Mahasiswa Tionghoa ..................................... 65

4.5 Tabel Ringkasan Deskriptif Hasil Belajar ............................................. 65

4.6 Statistik Deskriptif Learning Style Visual Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa) .............................................................................................. 67

4.7 Gambaran Learning Style Visual Mahasiswa (Jawa dan Tionghoa) ..... 68

4.8 Statistik Deskriptif Learning Style Auditori Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa) .............................................................................................. 69

4.9 Gambaran Learning Style Auditori Mahasiswa (Jawa dan Tionghoa) .. 70

4.10 Statistik Deskriptif Learning Style Kinestetik Mahasiswa (Jawa dan

Tionghoa) .............................................................................................. 71

4.11 Gambaran Learning Style Kinestetik Mahasiswa (Jawa dan Tionghoa) 72

4.12 Statistik Deskriptif Learning Style Visual Mahasiswa Jawa ................. 74

4.13 Gambaran Learning Style Visual Mahasiswa Jawa ............................... 75

4.14 Statistik Deskriptif Learning Style Auditori Mahasiswa Jawa .............. 76

4.15 Gambaran Learning Style Auditori Mahasiswa Jawa ............................ 77

4.16 Statistik Deskriptif Learning Style Kinestetik Mahasiswa Jawa ........... 78

Page 13: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

ii

4.17 Gambaran Learning Style Kinestetik Mahasiswa Jawa ......................... 79

4.18 Statistik Deskriptif Learning Style Visual Mahasiswa Tionghoa .......... 80

4.19 Gambaran Learning Style Visual Mahasiswa Tionghoa ....................... 81

4.20 Statistik Deskriptif Learning Style Auditori Mahasiswa Tionghoa ....... 82

4.21 Gambaran Learning Style Auditori Mahasiswa Tionghoa .................... 83

4.22 Statistik Deskriptif Learning Style Kinestetik Mahasiswa Tionghoa .... 84

4.23 Gambaran Learning Style Kinestetik Mahasiswa Tionghoa ................. 85

4.24 Ringkasan Deskriptif Learning Style pada Mahasiswa ......................... 86

4.25 Kategori Learning Style per Responden ................................................ 86

4.26 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 88

4.27 Hasil Uji Homogenitas .......................................................................... 89

4.28 Hasil Analisis Varian ............................................................................. 90

Page 14: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................... 34

3.1 Interaksi Antar Variabel ........................................................................ 41

4.1 Gambaran Umum Hasil Belajar Mahasiswa (Jawa dan Tionghoa) ....... 64

4.2 Gambaran Hasil Belajar Mahasiswa Jawa ............................................. 65

4.3 Gambaran Umum Hasil Belajar Mahasiswa Tionghoa ......................... 66

4.4 Diagram Ringkasan Deskriptif Hasil Belajar Mahasiswa ..................... 66

4.5 Gambaran Umum Learning Style Visual pada Mahasiswa Jawa dan

Tionghoa ................................................................................................ 68

4.6 Gambaran Umum Learning Style Auditori pada Mahasiswa Jawa dan

Tionghoa ................................................................................................ 71

4.7 Gambaran Umum Learning Style kinestetik pada mahasiswa Jawa dan

Tionghoa ................................................................................................ 73

4.8 Gambaran Learning Style Visual pada Mahasiswa Etnis Jawa ............ 75

4.9 Gambaran Learning Style Auditori pada Mahasiswa Etnis Jawa ......... 77

4.10 Gambaran Learning Style Kinestetik pada Mahasiswa Etnis Jawa ....... 79

4.11 Gambaran Learning Style Visual pada Mahasiswa Etnis Tionghoa ..... 81

4.12 Gambaran Learning Style Auditori pada Mahasiswa Etnis Tionghoa .. 83

4.13 Gambaran Learning Style Kinestetik pada Mahasiswa Etnis Tionghoa 85

Page 15: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Uji Coba .................................................................................... 106

2. Tabulasi Instrumen Uji Coba ..................................................................... 114

3. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 124

4. Instrument Penelitian ................................................................................. 128

5. Tabulasi Instrumen Penelitian .................................................................... 137

6. Tabulasi Instrumen Penelitian (tiap Kategori Learning Style) .................. 141

7. Hasil Uji Asumsi ....................................................................................... 154

8. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 156

Page 16: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu di dunia pasti mempunyai potensi dan potensi tersebut

bisa berkembang dengan beragam cara dan dimana saja, salah satunya di

universitas. Universitas merupakan sebuah sarana pendidikan yang disediakan

untuk mahasiswa dalam rangka menggali dan mengoptimalkan potensinya.

Untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan membangun dunia dapat

dilakukan melalui pendidikan.

Persoalan dalam dunia pendidikan merupakan bahasan yang

kompleks, karena lingkup pendidikan mencakup elemen-elemen dibawahnya

seperti dosen sebagai pendidik. Dosen bertugas untuk menciptakan suasana

belajar yang senantiasa menumbuhkan semangat dan keterampilan yang akan

berdampak pada pencapaian siswa. Masalahnya, pengemasan dalam

pembelajaran sering dengan cara lama, yaitu teacher centered sedangkan

mahasiswa bertugas untuk menerima dan menghafal informasi.

Menurut Abbas (2011:1) siswa belajar baik dengan melihat nilai dan

pentingnya informasi yang ditunjukkan dalam kelas. Jika siswa tidak tertarik

dengan materi yang disampaikan, mereka tidak akan “belajar”. Maka penting

halnya untuk menggunakan kombinasi metode mengajar dan membuat

lingkungan kelas terangsang dan interaktif sebaik mungkin.

Page 17: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

3

3

Maka dari itu, tidak mengherankan apabila telah menyebar luas sikap

negatif terhadap kegiatan belajar di sekolah, khususnya kegiatan belajar

secara tradisional, terutama di antara orang-orang yang memiliki masalah

kesulitan belajar dan kesulitan dengan pendidikan formal. Gaya belajar

mereka yang khusus dan pribadi serta preferensi-preferensi mereka tidak

dikenali dan tidak dipenuhi, dan itulah sebabnya belajar mereka rasakan

sebagai hal yang tidak bermanfaat.

Kini, para ahli di bidang pendidikan mulai mengembangkan teori

mengenai gaya belajar (learning style) berbasis pada modalitas belajar sebagai

cara untuk menyajikan bahwa belajar adalah hal yang mudah dan

menyenangkan. James dan Gardner (dalam Slater., et al, 2007: 336)

mendefinisikan learning style sebagai cara dan kondisi dimana seorang pelajar

efektif dan efisien dalam memahami, memproses, menyimpan, dan mengingat

kembali apa yang sudah mereka pelajari.

Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat seseorang

menjadi lebih pandai tetapi dengan mengenal gaya belajar seseorang akan

dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif (Tanta, 2010: 9). Berarti

berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada

bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hasil

belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika

Page 18: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

4

4

proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar

yang baik.

Beberapa penelitian mengenai gaya belajar diantaranya dilakukan

oleh Tanta (2010: 20) yang mencoba menghubungan gaya belajar dengan

hasil belajar. Hasilnya, gaya belajar mahasiswa mencakup visual, auditori, dan

kinestetik secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar. Peneliti dalam

dunia pendidikan menduga bahwa setiap manusia mempunyai gaya belajar

yang berbeda dan jika metode penyampaian informasi untuk mereka dapat

diterima oleh setiap gaya belajar maka mereka dapat belajar lebih baik (Shah

et al 2011: 1).

Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara langkah-langkah

pertama adalah dengan mengenali modalitas sebagai modalitas visual,

auditorial, atau kinestetik seperti yang diusulkan de Porter dan Hernacki

(2013: 112). Walaupun masing-masing dari manusia belajar dengan

menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang

lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya.

Namun gaya belajar tidak dapat langsung dideteksi oleh dosen, karena

untuk melihat gaya belajar mahasiswa tidak bisa dilakukan hanya dengan

melihat pembelajaran ketika di kelas saja, butuh keuletan dan kedisiplinan

untuk mengetahuinya. Hal-hal di atas merupakan tantangan untuk dosen

Page 19: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

5

5

sebagai salah satu elemen dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan

keterampilan dan kinerjanya sebagai pendidik.

Mc Carthy, 1982; Felder, Silverman, 1988; Coffield et al., 2004

(dalam Abbas, 2012: 109) menegaskan bahwa terdapat tiga hal vital dalam

gaya belajar. Pertama, gaya belajar seseorang secara alamiah berbeda-beda

satu dengan lainnya. Kedua, dengan diketahuinya hal tersebut, memberikan

kesempatan untuk mengajar dengan berbagai metode. Ketiga, kemampuan

mengelola banyak hal dalam pendidikan dan komunikasi berlaku jika dapat

mengenali kelompoknya. Tentu saja, sulit untuk mengetahui setiap hal;

bagaimanapun juga menyadari tentang gaya belajar siswa, kualitas psikologis,

perbedaan motivasi akan membantu dalam mengatur pelajaran dan

menyesuaikan dengan kondisi sewajarnya.

Honigsfeld (dalam Slater., et al, 2007: 336) menyebutkan faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap gaya belajar antara lain jenis kelamin, usia,

pencapaian akademik, pemrosesan otak, kebudayaan, dan berpikir kreatif.

Sejalan dengan pernyataan Honigsfeld, Philbin (dalam Tanta, 2010: 8)

mengatakan bahwa cara belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut

yang disebut gaya belajar dipengaruhi oleh pengalaman, jenis kelamin, dan

etnis.

Mengajar dengan menampung setiap gaya belajar secara keseluruhan

dapat memperbaiki hasil belajar, meningkatan motivasi dan ketepatan serta

Page 20: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

6

6

memungkinkan sikap yang positif ke arah pemahaman bahasa. Tujuan

menggunakan gaya belajar adalah mencari cara terbaik untuk dua hal yaitu

siswa belajar dengan efektif dan guru mengajar dengan efisien (Abbas. 2012:

111).

Coffield., et al, (2004) menjelaskan bahwa salah satu masalah penting

dalam belajar mengajar adalah setiap individu memegang tanggung jawab

masing-masing. Setiap individu harus mengetahui learning style mereka

sendiri dan apa karakteristik dari gaya itu dan dengan demikian mereka harus

berperilaku sesuai dengan gaya tersebut. Dengan cara ini, individu dapat

memperoleh perubahan dan memperkaya informasi tanpa memerlukan

bantuan orang lain. Ketika pelajar memegang tanggung jawab dalam

pelajarannya sendiri, mereka dapat menghubungkan makna dalam proses

pembelajaran.

Apabila seseorang dipaksa untuk belajar dengan cara lain, akan timbul

rasa tidak nyaman sehingga pembelajaran akan sulit dicerna. Apabila orang

dibiarkan belajar dan bekerja dengan gaya mereka sendiri, dan menemukan

lingkungan yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan mereka, tidak ada batasan

untuk pencapaian manusia, dan mereka benar-benar mampu melakukannya

dengan tingkat stress yang jauh lebih kecil dan kegembiraan yang jauh lebih

besar (Prashnig, 2007:76).

Page 21: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

7

7

Keberhasilan dalam pembelajaran tidak hanya ditentukan dari faktor

model pembelajaran yang dibawakan dosen saja, tetapi dipengaruhi oleh

faktor internal mahasiswa. Sebab kemampuan seseorang untuk memahami

dan menyerap pelajaran yang disampaikan sudah pasti berbeda tingkatannya

antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, mereka harus menempuh cara

yang berbeda untuk memahami sebuah pelajaran yang sama

Dalyono (2001: 32) mengungkapkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: Faktor internal dan faktor

eksternal, faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa

seperti kondisi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara

belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

diri siswa seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Nurmiyaningsih dkk (2012: 3) menjelaskan keberhasilan dalam

pembelajaran tidak hanya ditentukan dari faktor model pembelajaran yang

dibawakan oleh guru saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal yang

berasal dari dalam diri siswa seperti motivasi dan cara belajar yang tentunya

setiap siswa memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, siswa seringkali

harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau

pelajaran yang sama.

Sejalan dengan pernyataan Ariffin et al (2013 : 1) bahwa bagaimana

variasi gaya belajar dapat mempengaruhi prestasi siswa dengan mengetahui

Page 22: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

8

8

preferensi belajar siswa, instruksi pembelajaran dapat dipahami dan metode

yang digunakan dapat diterima oleh preferensi gaya belajar siswa, hal tersebut

dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa.

Abbas ( 2011: 1) menyatakan selama siswa menggunakan seluruh

inderanya untuk mengambil informasi, mereka terlihat memiliki preferensi

bagaimana mereka belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, guru dapat

menggabungkan gaya belajar dalam kurikulum jadi siswa dapat sukses dalam

kelasnya.

Prestasi tidak dapat hanya dicapai oleh salah satu golongan individu

saja, melainkan oleh semua individu. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa

semua individu memiliki kemampuan yang relatif sama untuk mencapai

keberhasilan. Hal ini memiliki pengertian bahwa semua individu memiliki

kemampuan yang relatif sama untuk mencapai keberhasilan. Pada

kenyataannya, terdapat golongan individu yang tampak lebih sering mencapai

prestasi dan keberhasilan daripada golongan individu lainnya. Khususnya

dalam hal ini, terdapat kecenderungan etnis Tionghoa Indonesia yang lebih

banyak mencapai prestasi dan keberhasilan dibandingkan dengan warga non-

Tionghoa secara luas, atau khususnya warga Jawa. Hal ini dapat dilihat dari

banyaknya prestasi yang lebih banyak dicapai oleh murid-murid

berlatarbelakang keturunan Tionghoa antara lain sebagai berikut:

Page 23: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

9

9

1. Tim Olimpiade Matematika Indonesia meraih medali perak, dan dua

perunggu serta dua penghargaan honorable mention pada

International Mathematics Olympiad (IMO 2008) yang berlangsung di

Madrid dari tanggal 10-22 Juli 2008 dari SMAK Kolose St. Yusuf

Malang. Dikatakannya dengan prestasi yang diraih pelajar Indonesia

pada IMO 2008 ini ranking Indonesia di tingkat Olimpiade

Matematika keseluruhan naik, dari posisi ranking 52 menjadi ranking

ke-36 dunia

2. Dua Tim Indonesia meraih empat medali emas, tiga perak dan dua

perunggu pada International Olympiad Astronomy and Astrophysics

(IOAA) ke-2 yang berlangsung 19-27 Agustus 2008 . Medali Tim

Indonesia A sebagai tim inti dipersembahkan oleh Lorenz VG da Silva

dan Adi Suwardi, sedangkan perak dan perunggu dipersembahkan

oleh Esther Brigitha dan Eky Valentian Febrianto..

3. Dari kompetisi penelitian sains tingkat internasional, pelajar Indonesia

berhasil membawa pulang sedikitnya tujuh medali emas. Di ajang

lomba penelitian dan presentasi tingkat dunia atau International

Conference of Young Scientists (ICYS) 2009 di Polandia 24-28 April,

pelajar Indonesia mengharumkan nama Indonesia dengan meraih enam

emas, satu perak, dan tiga perunggu.Perolehan dua medali emas

didapat dari bidang fisika oleh Guinandra Lutfan Jatikusumo (SMA

Page 24: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

10

10

Taruna Nusantara) dengan penelitian berjudul "Menghilangkan Asap

dan Debu dari Tank Perang", serta Idelia Chandra (SMA St.Laurensia)

yang meneliti perbedaan suara secara fisika dalam Gamelan Bali.

Medali emas lainnya dari bidang komputer dipersembahkan Nugra

Akbari (SMA Global Mandiri) dengan mempresentasikan penelitian

soal batik yang dapat didesain lewat fractal. Selanjutnya, tiga medali

emas didapat dari bidang ekologi dipersembahkan J. Karli (SMA Cita

Hati) yang mempresentasikan soal durian yang ternyata dapat

membunuh nyamuk, Gabriella Alicia Kosasih (SMA St Laurensia)

soal bakteri yang dapat memutus rantai molekul oli sehingga mudah

dihancurkan tanah, dan Fernanda Novelia (SMA Petra 3) soal cara

mengontrol hama dengan cara efektif.

Uraian di atas telah merupakan berbagai prestasi akademis yang diraih

oleh siswa keturunan Tionghoa, akan tetapi prestasi siswa Jawa juga tidak

kalah jumlahnya di masa dewasa ini. Prestasi siswa warga Jawa dapat terlihat

dari kisah tentang seorang putri tukang becak bernama Raeni yang memiliki

IPK kuliah yang nyaris sempurna di Universitas Negeri Semarang

Pemaparan di atas menggambarkan fenomena pencapaian prestasi

akademis siswa keturunan Tionghoa dan siswa Jawa di skala nasional. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan siswa keturunan Tionghoa yang

mampu mencapai prestasi akademis yang lebih banyak daripada siswa Jawa.

Page 25: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

11

11

Tracey., et al (2012: 774) melakukan sebuah penelitian serupa yang

berjudul “Different Cultures and Learning Styles Matter in a Canadian

University with Middle-East students”, hasil akhir dari penelitian adalah

bahwa orientasi siswa terhadap pendidikan mencerminkan perbedaan budaya

dalam latar belakang pendidikan, harapan belajar saat ini, dan tujuan karir.

Para siswa mencatat pengaruh yang kuat pada pengajar terhadap gaya belajar

dan motivasi mereka.

Untuk melihat fenomena yang ada, peneliti melakukan studi

pendahuluan dengan melakukan wawancara secara acak kepada 6 mahasiswa

yang terdiri dari 3 mahasiswa keturunan Tionghoa dan 3 mahasiswa

keturunan Jawa.

Hasil dari studi pendahuluan menunjukkan bahwa 3 mahasiswa

keturunan Jawa dengan inisiaal A,K,R memiliki Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) 3,37 ; 3,20 ; 3,23 hasil tersebut masuk dalam kategori cukup baik

karena seluruh hasil IPK menunjukkan angka diatas 3,00. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan peneliti kepada ketiga mahasiswa tersebut

dinyatakan bahwa, ketiganya mengakui mahasiswa beretnis Tionghoa

ditempat mereka cenderung pintar. Dan hal tersebut disetujui oleh orang-

orang sekitar mereka dan juga dalam lingkungan kampus. Perilaku dosen

sebagai pengajar juga banyak terlihat memberikan “mandat” pada mahasiswa

keturunan Tionghoa dalam proses pembelajaran karena dianggap pintar.

Page 26: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

12

12

Dan hasil dari studi pendahuluan pada 3 mahasiswa keturunan

Tionghoa dengan inisial E,Y,Y memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

3,72 ; 3,59 ; 3,30 menunjukkan hasil yang baik karena seluruh hasil IPK

menunjukkan diatas 3,00 bahkan dua diantaranya cumlaude.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui lebih dalam “perbedaan learning style dan hasil belajar pada

mahasiswaetnis Jawa dan Tionghoa. Untuk lokasi penelitian, peneliti memilih

di salah satu universitas di Jawa Tengah yang sebagian besar mahasiswanya

berlatar belakang keturunan Tionghoa dan Jawa. Oleh karena itu penelitian ini

berjudul Perbedaan Learning Style dan Hasil Belajar pada Mahasiswa

Etnis Jawa dan Tionghoa.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Adakah perbedaan Hasil Belajar mahasiswa ditinjau dari etnis

(Jawa dan Tionghoa) ?

b. Adakah perbedaan Hasil Belajar mahasiswa ditinjau dari Learning

Style?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui adanya perbedaan Hasil Belajar mahasiswa

ditinjau dari etnis ( Jawa dan Tionghoa).

Page 27: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

13

13

b. Untuk Mengetahui adanya perbedaan Hasil Belajar mahasiswa

ditinjau dari Learning Style.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan

konsep di dunia pendidikan. Penelitian learning style dewasa ini

berkembang cukup pesat, terutama untuk mengkaji fenomena-

fenomena dalam perspektif Psikologi Pendidikan dan Psikologi

Perkembangan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pendidik

untuk dapat menguasai setiap karakteristik siswa sehingga dapat

meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran.

Page 28: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

14

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Untuk mencari jawaban apakah yang sebenarnya dimaksud tentang belajar,

kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan tersebut akan mendapatkan jawaban

yang bermacam-macam, demikian pula di kalangan para ahli. Berikut adalah

definisi menurut para ahli (dalam Walgito, 2010:184) :

1. Skinner, mendefinisikan belajar “learning is a process of progressive

behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa

belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.

Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya sifat progresivitas,

adanya tendensi ke arah yang lebih sempurna atau lebih baik dari keadaan

sebelumnya.

2. Mcgeoch, mendefinisikan mengenai belajar “learning is a change in

performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa

perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari

latihan (practice). Pengertian latihan mengandung arti bahwa adanya usaha

dari individu yang belajar.

Page 29: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

15

15

3. Morgan, dkk, mendefinisikan mengenai belajar ”learning can be defined

as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of

practice or experience”. Maksud dari definisi ini adalah bahwa perubahan

perilaku atau performance itu relatif permanen. Di samping itu juga

dikemukakan bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena

latihan atau karena pengalaman.

Dari pengertian-pengertian mengenai belajar di atas dapat dikemukakan

beberapa hal mengenai belajar sebagai berikut (Walgito, 2010:185):

1. Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan

perilaku. Perilaku dalam arti yang luas dapar overt behavior atau innert

behavior. Karena itu perubahan tersebut dapat dalam segi kognitif, afektif,

maupun psikomotor.

2. Perubahan perilaku itu dapat aktual, yaitu yang menampak, tetapi juga dapat

bersifat potensial, yang tidak menampak pada saat itu, tetapi akan nampak

pada lain situasi.

3. Perubahan yang disebabkan karena belajar itu bersifat relatif permanen, yang

berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif lama. Tetapi

perubahan itu tidak akan menetap terus menerus, sehingga pada suatu waktu

hal tersebut dapat berubah lagi sebagai akibat belajar.

4. Perubahan perilaku baik yang aktual maupun yang potensial yang merupakan

hasil belajar, merupakan perubahan yang melalui pengalaman atau latihan.

Page 30: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

16

16

Ini berarti bahwa perubahan itu bukan terjadi karena faktor kematangan yang

ada pada diri individu, bukan karena faktor kelelahan dan juga bukan faktor

temporer individu seperti keadaan sakit serta pengaruh obat-obatan.

Diperlukan perhatian mengenai faktor-faktor yang ada di dalam proses

belajar. Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses belajar (Walgito, 2010:

142), antara lain:

1. Faktor anak atau individu, merupakan faktor yang penting. Anak jadi belajar

atau tidak sangat tergantung kepada anak itu sendiri. Walaupun mungkin

faktor-faktor yang lain telah memenuhi persyaratan, tetapi jika individu

tersebut tidak mempunyai kemauan untuk belajar maka proses belajar out

tidak terjadi. Dalam proses belajar, faktor fisik dan psikis harus tetap dijaga

agar tetap dalam kondisi yang sebaik-baiknya.

a. Faktor fisik. Untuk menjaga kondisi fisik tetap baik maka segala aktivitas

yang berhubungan dengan fisik harus dilakukan dengan teratu, misalnya

makan dan tidur. Orang harus menyadari bahwa kemampuan itu terbatas.

b. Faktor psikis. Dala hal ini, individu harus mempunyai kesiapan mental

(mental set) untuk menghadapi tugas. Kesiapan mental ini dapat

memengaruhi beberapa hal belikut ini:

a) Motif, merupakan hal yang penting dalam manusia bertindak. Dengan

motif yang kuat, individu akan berusaha untuk menghadapi tugas yang

Page 31: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

17

17

telah ditentukan. Motif ini akan cukup kuar apabila individu

mempunyai kesadaran makn adan tujuan dari apa yang dilakukannya.

b) Minat, apabila anak memiliki minat maka akan mendorong anak untuk

berbuat sesuai dengan minatnya. Minat ini akan memperbesar motif

yang ada pada individu.

c) Konsentrasi dan perhatian, seluruh perhatian harus dicurahkan kepada

apa yang dipelajari.

d) Natural curiousity, keinginan untuk mengetahui secara alami. Apabila

setiap anak memiliki hal ini berarti anak memiliki dorongan atau motif

untuk mengetahui apa hakikat dari apa yang dipelajari.

e) Balance personality, apabila individu memiliki pribadi yang seimbang

maka individu akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi di

sekitarnya dengan baik.

f) Self confidence, kepercayaan kepada diri sendiri bahwa dirinya juga

mempunyai kemampuan untuk mencapai prestasi.

g) Self discipline

h) Intelegensi, faktor ini turut menentukan cara apa yang diambil di

dalam menghadapi materi yang harus dipelajari.

i) Ingatan, tujuan belajar adalah agar apa yang dipelajari itu tetap tinggal

dalam ingatan. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan di

Page 32: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

18

18

atas ambang kesadaran maka akan semakin baiklah materi out tetap

tinggal dalam ingatan.

2. Faktor lingkungan, faktor ini turut memegang peranan yang penting dan

termasuk peralatan yang digunakan. Faktor lingkungan berhubungan dengan:

a. Tempat

b. Alat-alat untuk belajar. Semakin lengkap alat yang digunakan maka akan

semakin mudah untuk belajar sebaik-baiknya.

c. Suasana, hendaknya menciptakan suasana belajar yang baik karena hal itu

akan memberikan motivasi yang baik dalam proses belajar dan pengaruh

yang baik pula terhadap prestasi belajar anak.

d. Waktu,belajar harus teratur sesuai yang telah direncanakan

e. Pergaulan, hendaknya mengarahkan anak untuk bergaul dengan anak yang

rajin belajar karena hal ini dapat berpengaruh terhadap motif anak untuk

belajar.

3. Faktor bahan yang dipelajari. Bahan yang dipelajari akan menentukan

metode belajar apa yang akan ditempuh. Jadi, teknik atau metode belajar

ditentukan pula oleh materi yang dipelajari.

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik mengambil tanggung jawab

dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu

Page 33: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

19

19

mengarahkan diri sendiri (self-directing) dan mandiri (independent) (Rifai, Ahmad,

2012; 122).

Hasil belajar diperoleh setelah seseorang melakukan kegiatan belajar

mengajar yang dimaksudkan untuk mengukur sampai dimana kepahaman atas ilmu

yang telah dipelajari. Dengan adanya hasil belajar maka dapat diketahui sampai

dimana pemahaman dan apa yang akan dilakukan berikutnya agar kegiatan belajar

mengajar itu menjadi berkesinambungan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

dapat menilai hasil belajar siswa, salah satunya adalah tes. Tes adalah cara penilaian

yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat

tertentu dan kondisi yang memungkinkan (Khosiyah, 2012: 67).

Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk

mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan

belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan

kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang

penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta

proses pembelajaran itu sendiri.

Mahasiswa adalah sesorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka

tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang

paripurna.

Page 34: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

20

20

Dalam jurnal Safitri (2013) menyatakan dalam perkuliahan mahasiswa

dituntut untuk berkompetisi dalam memperoleh prestasi akademik, yang dalam ini

sebagai tolak ukurnya adalah indeks prestasi. Semakin baik penguasaan akademik

mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan lebih baik. Pencapaian prestasi

akademik mahasiswa dipengaruhi baik faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor

internal) maupun faktor dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal).

Bentuk penghargaan dari proses belajar yang sudah ditempuh mahasiswa

adalah perolehan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing

lagi dalam dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari

penilaian hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan melihat kemajuan belajar

peserta didik dalam hal penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajarinya sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar digunakan untuk menunjukan

hasil yang optimal dari suatu aktivitas belajar sehingga artinya pun tidak dapat

dipisahkan dari pengertian belajar.

Prestasi belajar sebagai hasil dari suatu proses belajar yang sudah dijalani

merupakan bentuk penghargaan yang diperoleh mahasiswa sesuai perjuangan dan

usahanya. Untuk memperoleh prestasi belajar bukanlah suatu hal yang mudah karena

memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus

dihadapi.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya proses belajar seorang individu juga dipengaruhi oleh

banyak faktor baik itu faktor yang berasal dari dalam (internal), maupun faktor

Page 35: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

21

21

yang berasal dari luar (eksternal). Prestasi atau hasil belajar siswa pada hakekatnya

merupakan interaksi dari beberapa faktor Dalyono (2001: 32) mengemukakan,

yaitu:

1. Faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti

kondisi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara

belajar

2. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar

Pendapat serupa juga dipaparkan oleh Slameto (2010: 55) yang menyatakan

bahwa sekurang-kurangnya terdapat tujuh faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam menyelesaikan studi seseorang yaitu intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan

1. Intelegensi, Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru

dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep

yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan

cepat.

2. Perhatian, Untuk dapat menjamin keberhasilan dalam belajar seorang peserta

didik maka mahasiswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya agar tidak menimbulkan kebosanan.

Page 36: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

22

22

3. Minat, minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan.

4. Bakat, bakat merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu, dalam

kaitannya dengan mahasiswa maka bakat merupakan kemampuan untuk

belajar. Sebenarnya sangat penting untuk mengetahui bakat peserta didik dan

menempatkan mahasiswa belajar di perguruan tinggi sesuai dengan bakatnya.

5. Motif, motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam

proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong mahasiswa

agar dapat belajar dengan baik atau memiliki motif untuk berpikir dan

memusatkan perhatian dalam kegiatan yang berhubungan dengan belajar.

6. Kematangan, kematangan belum berarti mahasiswa dapat melaksanakan

kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan

pelajaran. Dengan kata lain mahasiswa yang sudah matang (siap) belum dapat

melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.

7. Kesiapan, kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika

mahasiswa dalam menempuh pendidikan sudah memiliki kesiapan, maka

hasilnya akan lebih baik.

2.2 Learning Style

2.2.1 Pengertian Learning Style

Learning Style merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam

pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Bobbi de Porter dan

Page 37: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

23

23

Mike Hernacki mengatakan bahwa ketika seseorang menyadari bagaimana dirinya

dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, maka seseorang itu dapat

menjadikan belajar dan berkomunikasi menjadi lebih mudah dengan gayanya

sendiri.

Seorang pelopor di bidang learning style Rita Dunn (dalam de Porter dan

Hernacki, 2012:110) telah menemukan banyak faktor yang memengaruhi cara

belajar orang. Faktor-faktor ini mencakup faktor fisik, emosional, sosiologis, dan

lingkungan. Misalnya saja, sebagian orang dapat belajar dengan baik dengan

pencahayaan yang terang, sedangkan sebagian yang lain dengan pencahayaan yang

suram. Kemudian ada orang yang dapat belajar dengan baik apabila berkelompok,

sedang yang lain memilih akan keberadaan figur otoriter seperti orang tua atau

guru, yang lain lagi merasa bahwa belajar sendiri yang paling efektif. Sebagian

orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedangkan yang lain tidak dapat

berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Adapun seseorang yang memerlukan

lingkungan kerja yang teratur dan rapi, sedangkan yang lain lebih suka menggelar

segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat.

Pada awal pengalaman belajar, langkah pertama yaitu dengan mengenali

modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, dan kinestetik (V-A-K).

gambaran dari istilah-istilah ini adalah orang dengan learning style visual belajar

melalui apa yang mereka lihat, orang dengan learning style auditorial belajar

melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar ketika mereka

Page 38: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

24

24

bergerak, bekerja, dan menyentuh. Walaupun seseorang belajar dengan

mengggunakan ketiga modalitas tersebut pada tahapan tertentu, namun kebanyakan

orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya.

Jika seseorang tidak dapat melihat, mendengar, atau merasakan tekstur,

bentuk, dan temperatur atau berat, berarti orang itu tidak mempunyai learning style

(de Porter dan Hernacki, 2013:114). Banyak orang yang belajar menggunakan

banyak gaya, namun biasanya lebih menyukai satu gaya dari banyak gaya yang ada.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka lebih condong pada satu gaya, hal itu

terjadi karena tidak ada yang mengatakan pada mereka bahwa mereka berbeda

dengan orang lain.

Salat satu cara sederhana mengetahui modalitas yang condong pada diri kita

adalah dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk dalam pembicaraan, cara lain

adalah dengan memperhatikan perilaku diri ketika menghadiri seminar atau lainnya.

Apakah banyak menyerap informasi dari membaca makalah yang disediakan atau

mendengarkan presentasi dari penyajinya ? Orang-orang dengan learning style

auditorial lebih suka mendengarkan materi bahkan terkadang kehilangan urutannya

jika mereka mencoba mencatat materi selama presentasi berlangsung. Orang-orang

dengan learning style visual lebih suka membaca makalah dan memperhatikan

ilustrasi yang dipaparkan oleh penyaji. Orang-orang dengan learning style visual

membuat catatan dengan sangat baik. Sedangkan pelajar kinestetik lebih baik dalam

aktifitas bergerak dan interaksi kelompok.

Page 39: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

25

25

2.2.2 Karakteristik Learning Style

Banyak ciri-ciri perilaku yang merupakan petunjuk kecenderungan belajar

seseorang. Ciri-ciri berikut ini dapat membantu dalam menyesuaikan dengan

modalitas belajar yang terbaik (de Porter dan Hernacki, 2013:116).

1. Orang dengan learning style visual. Modalitas ini mengakses citra visual,

yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan antar ruang, gambaran mental

(mental imagery), dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Seseorang yang

memiliki kecenderungan menggunakan modalitas ini memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Rapi dan teratur

b. Berbicara dengan cepat

c. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik

d. Teliti terhadap detail

e. Mementingkan penampilan,baik dalam hal pakaian maupun presentasi

f. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam

pikiran mereka

g. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar

h. Mengingat dengan asosiasi visual

i. Biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan

j. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,

dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya

Page 40: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

26

26

k. Pembaca cepat dan tekun

l. Lebih suka membaca daripada dibacakan

m. Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap

waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau

proyek

n. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat

o. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

p. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak

q. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

r. Lebih suka seni daripada musik

s. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai

memilih kata-kata

t. Terkadang kehilangan konsentrasi ketika ingin memperhatikan.

2. Orang dengan learning style auditorial. Modalitas ini mengakses segala jenis

kata dan bunyi, yang diciptakan maupun diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog

internal, dan suara menonjol dalam modalitas ini. Seseorang yang memiliki

kecenderung menggunakan modalitas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja

b. Mudah terganggu oleh keributan

c. Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika

membaca

Page 41: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

27

27

d. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

e. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara

f. Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

g. Berbicara dalam irama yang terpola

h. Biasanya pembicara yang fasih

i. Lebih suka musik daripada seni

j. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan

daripada yang di lihat

k. Suka bebricara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar

l. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain

m. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

n. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

3. Orang dengan learning style kinestetik. Modalitas ini mengakses segala jenis

gerak dan emosi, yang diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi,

irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik menonjol disini.

Seseorang yang memiliki kecenderung menggunakan modalitas ini memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berbicara dengan perlahan

b. Menanggapi perhatian fisik

c. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

Page 42: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

28

28

d. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

e. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

f. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

g. Belajar melalui memanipulasi dan praktik

h. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

i. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

j. Banyak menggunakan isyarat tubuh

k. Tidak dapat duduk dian untuk waktu yang lama

l. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika memang pernah berada di

tempat tersebut

m. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

n. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada bidang mereka dan

mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

o. Kemungkinan tulisannya jelek

p. Ingin melakukan segala sesuatu

q. Menyukai permainan yang menyibukkan

Ketika berbicara dengan seseorang, berbicaralah dengan kecepatan yang

sama dengan orang yang berbicara dengan kita. Menyesuaikan modalitas

diri dengan modalitas orang lain merupakan cara yang baik untuk

menciptakan keakraban dan suasana saling pengertian. de Porter dan

Page 43: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

29

29

Hernacki (2013: 122) menjabarkan daftar ucapan-ucapan yang biasa dipakai

oleh orang dengan modalitas tertentu:

Tabel 2.1 Ucapan Individu pada Tiap Modalitas

Visual Auditorial KinestetikTampak bagi saya Mendengar dengan

saksama

Rajin

Pandangan menyeluruh Menyeru Mempersingkat hingga

Melihat sekilas Jelas bagai bunyi bel Berpikir serius

Nyata, pasti, tidak

diragukan

Diungkapkan dengan

jelas

Menyebar kemana-mana

Pandangan yang kabur Dijelaskan secara

terperinci

Bisa merasakan

Tepat, pas mempunyai

ruang lingkup tentang

sesuatu

Pendengar yang baik Bagai disambar halilintar

Gagasan yang samar Dengarkan baik-baik Berhubungan/ kontak

Dalam cahaya Menangkap alur

Secara pribadi Mendengar suara-suara Bertahanlah!

Dalam pandangamiripn Pesan yang tersembunyi Tahanlah!

Citra diri Percakapan

membosankan jelas dan

tegas

Pemarah

Mata hati Terus terang Berterus terang

Indah bagai lukisan Mengoceh seperti burung Mengatur

Melihat Mengingatkan akan

sesuatu

Sangat rapi

Pandangan sempit Mengatakan yang

sejujurnya

Menyimpangkan pikiran

saya

Pamer Mendengarkan/tidak

mendengarkan

Mulai dari awal

Visi lurus Tak mendengar tentang

sesuatu

Pendiam

Menyuarakan pendapat

selalu dalam batas

pendengaran

Berahasia, tidak jujur,

curang

Berahasia

2.2.3 Penerapan pengajaran Berbasis Modalitas

Page 44: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

30

30

Menurut Handy (2006:4) terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

merangsang ketiga modalitas tersebut yaitu

1. Visual

a. Menggunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna.

b. Menggantungkan grafik di dinding sekeliling ruang kelas yang berisi

tentang informasi penting dalam materi.

c. Mendorong siswa untuk menggambarkan informasi yang diterimanya

dengan menggunakan peta pikiran, diagram, tulisan berwarna.

d. Membagikan frase-frase atau garis besar setiap materi pelajaran yang

disampaikan dengan memberikan ruang yang kosong untuk menambahkan

catatan.

e. Memberikan kode warna untuk tiap-tiap materi yang hendak

disampaikan.

f. Menggunakan bahasa yang dapat menciptakan visualisasi pada diri anak.

Misalnya: bayangkanlah bola dunia yang sedang berputar mengelilingi

matahari (jika kita sedang mempelajari tentang revolusi bumi), dan

sebaginya.

2. Auditorial

a. Menggunakan variasi vokal (ritme, volume suara, intonasi) yang

digunakan pada saat menyampaikan materi pelajaran.

Page 45: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

31

31

b. Menggunakan pengulangan dengan cara meminta siswa mengulang

kembali konsep-konsep kunci yang telah dipelajari.

c. Mengembangkan dan mendorong setiap siswa untuk membuat ‘jembatan

keledai’ untuk menghapal konsep kunci. Misalnya: warna pelangi adalah

mejikuhibiniu (merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu).

d. Menggunakan musik sebagai aba-aba untuk memulai suatu kegiatan

(misal musik barok untuk mulai menfokuskan perhatian).

e. Mendorong siswa terutama untuk pelajar audiotorial untuk merekam

informasi-informasi penting untuk kemudian didengarkan ulang karena

pelajar audiotorial tidak terlalu senang mencatat.

f. Mengijinkan siswa untuk berbicara secara perlahan pada saat sedang

mempelajari konsep yang harus dipahaminya.

3. Kinestetik

a. Menggunakan alat bantu pada saat mengajar untuk menimbulkan rasa

ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci.

b. Menggunakan simulasi konsep agar setiap siswa dapat mengalaminya

sendiri.

c. Mencoba berbicara dengan siswa secara pribadi setiap hari, misalkan: “ibu

senang kamu sudah terlibat aktif di kelas hari ini”.

Page 46: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

32

32

d. Memperagakan setiap konsep yang diajarkan dan memberikan kesempatan

kepada setiap siswa untuk mencoba mempelajarinya langkah demi

langkah.

e. Melakukan lakon pendek dapat membantu siswa untuk memahami materi

yang dipelajarinya. Setiap siswa didorong untuk membuat lakon pendek

tentang materi yang dipelajari. Misalnya: pada pelajaran biologi yang

mempelajari tentang rantai makanan, bagi siswa ke dalam beberapa

kelompok yang berbeda jumlah anggotanya, jelaskan bahwa yang lebih

banyak adalah yang jadi mangsa sedangkan yang lebih kecil menjadi

pemangsa kelompok yang lebih besar

2.3 Etnis

2.3.1 Etnis Jawa

Daerah asal etnis Jawa adalah Pulau Jawa, yaitu suatu pulau yang

panjangnya lebih dari 1.200 km, dan lebarnya 500 km bila diukur dari ujung-

ujungnya yang terjauh. Letaknya di tepi sebelah selatan Kepulaun Indonesia,

kurang lebih tujuh derajat di sebelah selatan garis khatulistiwa. Pulau ini hanya

merupakan tujuh persen dari seluruh daratan Kepulauan Indonesia.

Orang Jawa hanya mendiami bagian tengah dan timur dari seluruh Pula

Jawa, sebelah baratnya (yang hampir seluruhnya merupakan Dataran Tinggi

Priangan), seperti yang diketahui, adalah daerah Sunda. Batas dari daerah Jawa dan

Sunda sulit ditentukan secara tepat, tetapi garis batas itu dapat digambarkan sekitar

Page 47: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

33

33

Sungai Citandui dan Sungai Cijulang di sebelah selatan, dan Kota Indramayu di

sebelah utara (Koentjaraningrat, 1994: 3).

Pandangan dan sifat hidup orang Jawa pada dasarnya terbentuk dari alam

pikiran Jawa tradisional, kepercayaan Hindu (filsafah India) dan ajaran tasawuf

Islam. Pandangan hidup tersebut tertuang dalam karya-karya pujangga Keraton

Surakarta, berbentuk prosa dan puisi Jawa (Herusatoto, 2003: 71).

Menurut Jong (dalam Endraswara, 2006: 43) mengemukakan bahwa unsur

sentral kebudayaan Jawa adalah sikap rila, nrima, dan sabar. Sikap semacam ini

tak lain merupakan wawasan mental atau batin. Hal ini akan mendasari segala gerak

dan langkah orang Jawa dalam segala hal. Rila disebut juga eklas, yaitu kesediaan

menyerahkan segala milik, kemampuan, dan hasil karya kepada Tuhan. Nrima

berarti merasa puas dengan nasib dan kewajiban yang telah ada, tidak

memberontak, tetapi mengucapkan terimakasih. Sabar, menunjukkan ketiadaan

hasrat, ketiadaan ketaksabaran, dan ketiadaan nafsu yang bergolak.

Sikap hidup Jawa yang demikian merupakan sikap mental orang Jawa.

Implementasi sikap hidup ini, sering disertai dengan ngelmu rasa yang disebut

pasrah dan sumeleh. Dalam Serat Sasangka Djati, ditegaskan bahwa sikap hidup

semacam itu lazimnya ditandai dengan adanya watak: eling (sadar), percaya, mituhu

(setia), rila, nrima (tidak memaksa diri), temen, sabar (tahan cobaan), berbudi

luhur, mawas diri, satri pinandhita (tidak tergiur semat, derajat, kramat, dan

hormat) dan sepi ing pamrih, rukun.

Page 48: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

34

34

Eling atau sadar yaitu selalu berbakti kepada Tuhan Yang Maha Tunggal.

Sedangkan percaya atau pracaya ialah percaya terhadap Sukma Sejati atau Utusan-

Nya, yang disebut Guru Sejati. Dengan percaya terhadap utusannya berarti pula

percaya terhadap jiwa pribadinya sendiri serta kepada Allah. Lalu yang dimaksud

mituhu ialah setia dan selalu melaksanakan segala perintah-Nya yang disampaikan

melalui utusannya.

Rila itu keikhlasan hati sewaktu menyerahkan segala miliknya,

kekuasaannya, seluruh miliknya dan hasil karyanya kepada Tuhan, dengan tulus

ikhlas, dengan mengingat semua itu ada pada kekuasaan-Nya, oleh karena itu harus

tidak ada satupun yang membekan di hatinya. Orang yang semacam itu tidak

sepatutnya mengaharapkan hasil dari apa yang telah diperbuatnya.

Narimo banyak sekali pengaruhnya terhadap kedamaian dan ketentraman

hati. Orang yang narimo tidak loba dan ngangsa. Narimo berarti tidak menginkan

milik orang lain, serta tidak iri hari dengan kebahagiaan yang dimiliki oleh orang

lain. Orang yang narimo bisa dikatakan orang yang bersyukur kepada Tuhan.

Temen berarti menepati janji atau ucapannya sendiri. Baik janji yang

diucapkan atau yang tidak diucapkan. Orang yang tidak menepati kata hatinya

berarti menipu dirinya sendiri. Sedangkan kata hati yang telah diucapkan namun

tidak ditepati, itu sama dengan dusta yang disaksikan oleh orang lain.

Sabar merupakan tingkah laku terbaik, yang harus dimiliki oleh setiap

orang. Semua agama menjelaskan bahwa Tuhan mengasihi orang yang bersifat

Page 49: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

35

35

sabar. Sabar itu berarti momot, kuat terhadap segala cobaan, tetapi bukan berarti

putus asa.

Selanjutnya berbudi luhur, yang dimaksud berbudi luhur ialah manusia

selalu berusaha untuk menjalankan hidupnya dengan segala tabiat dan sifat-sifat

yang dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Mulia, seperti kasih sayang terhadap sesama,

suci, adil, dan tidak membeda-bedakan pangkat dan derajat seseorang, semua

dianggap keluarga sendiri (Herusatoto, 2003: 73).

2.3.2 Etnis Tionghoa

Tionghoa (dialek Hokkien) yang berarti Bangsa Tengah, dalam Bahasa

Mandarin ejaan Pinyin, kata ini dibaca "zhonghua") merupakan sebutan lain untuk

orang-orang dari suku atau ras Tiongkok di Indonesia. Kata ini dalam bahasa

Indonesia sering dipakai untuk menggantikan kata "Cina" yang kini memiliki

konotasi negatif karena sering digunakan dalam nada merendahkan.

Para Imigran Tionghoa yang tersebar ke Indonesia mulai abad ke 16

(sampai kira-kira pertengahan abad ke 19), asal dari suku bangsa Hokkien. Orang

Hokiien dan keturunannya yang telah berasimilasi sebagai keseluruhan paling

banyak terdapat di Indonesia Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur dan pantai barat

Sumatra. Imigran Tionghoa lain adalah Teo- Chiu yang berasal dari pantai selatan

Cina. Orang Teo-Chiu dan Hakka disukai sebagai kuli perkebunan dan

pertambangan di Sumatra Timur, Bangka, dan Biliton. Serupa dengan orang Hakka,

orang Kanton terkenal di Asia Tenggara sebagai kuli pertambangan. Mereka

Page 50: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

36

36

berimigrasi sekitar abad ke 19 ke Indonesia, sebagian besar tertarik oleh tambang-

tambang timah di pulau Bangka. Di Indonesia mereka terkenal sebagai ahli dalam

pertukangan, pemilik toko besi, dan industri kecil (Vasanty dalam Koentjaraningrat,

2007: 353).

Pandangan orang Indonesia terhadap orang Tionghoa di Indonesia pada

umumnya terbagi menjadi dua golongan, yaitu Tionghoa Peranakan dan Tionghoa

Totok. Tionghoa Peranakan dimaksudkan adalah orang Tionghoa yang lahir di

Indonesia dan hasil perkawinan campuran antara orang Tionghoa dan orang

Indonesia. Orang Tionghoa peranakan dalam banyak unsur kehidupannya telah

banyak menyerupai orang Jawa, yang telah lupa akan bahasa asalnya dan bahkan

ciri-ciri fisiknya telah menyerupai orang Indonesia. Sedangkan Tionghoa Totok

adalah orang Tionghoa yang lahir di negeri Cina dan belum bisa berbahasa

Indonesia, tetapi bisa berbicara bahasa Hokkien asli. Orang Tionghoa Totok juga

masih erat dalam menjalankan hidupnya dengan budaya-budaya orang asli

Tionghoa (Vasanty dalam Koentjaraningrat, 2007: 354)

Di Indonesia sendiri, tionghoa peranakan banyak terkumpul di pulau Jawa

dan Tionghoa Totok umumnya berada diluar pulau Jawa. Secara hukum kedua

kelompok etnis ini dapat dipecah menjadi warga negara Indonesia dan warga asing.

Dalam hal agama, mereka memeluk agam Budha, Konguchu, Kristen atau Islam

dan sebagian mempraktekkan ajaran agama sebagai agama tradisional.

Page 51: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

37

37

Ciri-ciri yang paling menentukan dari sikap masyarakat Tionghoa terhadap

dunia sekitarnya adalah sikap dan komitmen total mereka terhadap kehidupan, jika

perlu dengan komitmen ekstra untuk membuat hidup mereka jauh lebih baik dari

yang sudah ada. Seburuk-buruknya, mereka akan berharap dapat menciptakan

keadaan di mana anak-anak atau keturunannya dapat memiliki hal-hal baik yang

tidak mereka miliki. Jika diibaratkan, kalau melihat kue di langit, segera mulai

memperhitungkan bagaimana menurunkannya ke meja makan

Orang Tionghoa selalu memikirkan bahwa disetiap tindakan harus ada

sebuah tujuan yang akan dicapai. Mulai lahir, kehidupan seorang Tionghoa

diarahkan pada tujuan maha penting. Tujuan mempunyai anak salah satunya

memastikan bahwa diteruskannya identitas diri seorang Tionghoa.

Dalam dunia Tiongkok sebuah tindakan adalah fungsional. Dimana manusia

bertindak dan benar-benar memainkan peranannya. Permainan peranan ini sudah

dimulai saat manusia masih dalam usia yang sangat dini. Tidak heran jika anak-

anak Tionghoa secara keseluruhan kentara sekali penurutnya. Mereka menjalankan

peranan yang ditentukan orang tuanya dan lingkungannya. Mereka dilatih sejak

bayi untuk dapat menahan diri dan tidak merajuk, lalu membiarkan dirinya

ditaklukkan oleh perawatan ibunya.

Tumbuh menjadi dewasa, kepribadian seorang Tinghoa dilengkapi secara

sempurna untuk peranan-peranan seumur hidup yang akan dimainkannya. Mereka

harus dapat belajar keras dan mendapatkan kualifikasi yang baik, menghornati

Page 52: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

38

38

atasan, menikah di usia yang tepat, mempunyai jumlah anak yang sesuai,

melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat secara sosial, serta puas dengan

nasib masing-masing.

2.4 Perbedaan Learning Style dan Hasil Belajar pada Mahasiswa Etnis

Jawa dan Tionghoa

Teori mengenai learning style dipelopori oleh Rita Dunn (dalam de Porter

dan Hernacki, 2012:110) yang telah menemukan banyak faktor yang memengaruhi

cara belajar orang. Faktor-faktor ini mencakup faktor fisik, emosional, sosiologis,

dan lingkungan. Misalnya saja, sebagian orang dapat belajar dengan baik dengan

pencahayaan yang terang, sedangkan sebagian yang lain dengan pencahayaan yang

suram. Kemudian ada orang yang dapat belajar dengan baik apabila berkelompok,

sedang yang lain memilih akan keberadaan figur otoriter seperti orang tua atau

guru, yang lain lagi merasa bahwa belajar sendiri yang paling efektif. Sebagian

orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedangkan yang lain tidak dapat

berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Adapun seseorang yang memerlukan

lingkungan kerja yang teratur dan rapi, sedangkan yang lain lebih suka menggelar

segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat

Pada awal pengalaman belajar, langkah pertama yaitu dengan mengenali

modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, dan kinestetik (V-A-K).

gambaran dari istilah-istilah ini adalah orang dengan learning style visual belajar

melalui apa yang mereka lihat, orang dengan learning style auditorial belajar

Page 53: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

39

39

melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar ketika mereka

bergerak, bekerja, dan menyentuh. Walaupun seseorang belajar dengan

mengggunakan ketiga modalitas tersebut pada tahapan tertentu, namun kebanyakan

orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya.

Menurut Cofield (dalam Pourhossen: 2011) salah satu hal penting dalam

belajar adalah individu mengambil tanggung jawab dalam pembelajarannya.

Individu harus mengetahui apa karakteristik dari gaya belajar mereka. Dengan

begitu mereka dapat meningkatkan pemahamannya dalam pembelajaran dan

menjadi lebih puas terhadap lingkungannya.

Beberapa penelitian mengenai gaya belajar diantaranya dilakukan oleh

Tanta (2010: 20) yang mencoba menghubungan gaya belajar dengan hasil belajar.

Hasilnya, gaya belajar mahasiswa mencakup visual, auditori, dan kinestetik secara

signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar. Peneliti dalam dunia pendidikan

menduga bahwa setiap manusia mempunyai gaya belajar yang berbeda dan jika

metode penyampaian informasi untuk mereka dapat diterima oleh setiap gaya

belajar maka mereka dapat belajar lebih baik (Shah et al 2011: 1).

Dalyono (2001: 32) mengungkapkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: Faktor internal dan faktor eksternal,

faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti kondisi

kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar, sedangkan

Page 54: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

40

40

faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti

keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Honigsfeld (dalam Slater., et al, 2007: 336) menyebutkan faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap gaya belajar antara lain jenis kelamin, usia, pencapaian

akademik, pemrosesan otak, kebudayaan, dan berpikir kreatif. Sejalan dengan

pernyataan Honigsfeld, Philbin (dalam Tanta, 2010: 8) mengatakan bahwa cara

belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut yang disebut gaya belajar

dipengaruhi oleh pengalaman, jenis kelamin, dan etnis.

Tracey., et al (2012: 774) melakukan sebuah penelitian serupa yang berjudul

“Different Cultures and Learning Styles Matter in a Canadian University with

Middle-East students”, hasil akhir dari penelitian adalah bahwa orientasi siswa

terhadap pendidikan mencerminkan perbedaan budaya dalam latar belakang

pendidikan, harapan belajar saat ini, dan tujuan karir.

2.5 Kerangka Bepikir Penelitian

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

MAHASISWA

Jawa Tionghoa

Hasil Belajar (Y)

Learning Style (X)

Jenis- jenis menurut Bobbi de

Porter dan Mike Hernacki

1. Visual

Perbedaan Learning Style (X1) dan Etnis (X2)

terhadap Hasil Belajar

(Y) pada mahasiswa

Jawa dan Tionghoa.

Page 55: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

41

41

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa beretnis Jawa dan Tionghoa

karena peneliti melihat adanya stereotype sebagian masyarakat yang mengatakan

bahwa etnis Tionghoa memiliki prestasi atau hasil belajar yang lebih unggul

dibanding mahasiswa Jawa. Prestasi atau hasil belajar siswa pada hakekatnya

merupakan interaksi dari beberapa faktor Dalyono (2001: 32) mengemukakan,

yaitu: faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa seperti

kondisi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa

seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Cara belajar merujuk dengan bagaimana seseorang belajar sesuai dengan

learning style masing-masing. Gambaran dari istilah learning style adalah orang

dengan learning style visual belajar melalui apa yang mereka lihat, orang dengan

learning style auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar

kinestetik belajar ketika mereka bergerak, bekerja, dan menyentuh.

Page 56: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

42

42

Dengan begitu judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Learning Style

dan Etnis terhadap Hasil Belajar pada Mahasiswa Jawa dan Tionghoa”

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa ditinjau dari etnisnya (Jawa

dan Tionghoa)

2. Ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa ditinjau dari learning style

Page 57: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

102

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, antara lain:

1. Bahwa tidak adanya perbedaan hasil belajar pada mahasiswa Jawa dan

Tionghoa

2. Tidak adanya perbedaan hasil belajar pada mahasiswa dengan learning style

visual, auditori, maupun kinestetik.

3. Berdasarkan hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa hasil belajar pada

mahasiswa Tionghoa dan Jawa berada pada kategori sangat memuaskan.

4. Berdasarkan hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa learning style visual

berada dalam kategori tinggi pada mahasiswa Jawa, sedangkan learning style

auditori berada dalam kategori tinggi pada mahasiswa Tionghoa.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, analisis data, dan kesimpulan, maka

peneliti mengajukan saran-saran, sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

Untuk mahasiswa hendaknya memahami karakteristik learning style masing-

masing karena dengan memahami karakteristik learning style mahasiswa dapat

Page 58: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

103

103

menyesuaikan dengan metode mengajar dosen yang kemudian dapat meningkatkan

hasil belajar

2. Bagi Dosen

Sebagai pendidik dosen diharapkan lebih luwes dan fleksibel dalam

menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran karena sejatinya mahasiswa

denga berbagai latar belakang memiliki kecenderungan yang berbeda-beda.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Lebih rinci dalam menemukan fenomena yang ada di masyarakat dan mencari

faktor lain yang dapat mengungkap hasil belajar seperti motivasi berprestasi, jenis

kelamin, kreativitas dll.

Page 59: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

104

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:PT Rineka Cipta

Ayu, Wanadya. 2013. Peran Etnisitas, Dukungan Dan Status Sosial Orangtuam

Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Keturunan Tionghoa Dan

Siswa Jawa. Tesis. Universitas Gajah Mada

Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bahri Djamarah Syaiful, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Dalyono, Muhammad. 2001. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Roskakarya

DePorter Bobbi, Mike Hernacki. 2013. Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan menyenangkan. Bandung: PT Mizan Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2006. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala

Fatchurrohman, Rudi. 2011. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan

Belajar, Pelaksanaan Prakerin, dan Pencapaian Kompetisi Mata Pelajaran

Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. Jurnal:ISSN 1412-565X

Handayani, Rita. 2010. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar

Geografi Siswa Kelas X Dan Xi Ips Sma N 1 Minggir Sleman Tahun

Ajaran 2009/2010. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Herusatoto, Budiono. 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita

Graha Widya.

Khosiyah. 2012.. Pengaruh Strategi Pembelajaran dengan Learning style terhadap

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam SD Inti No. 060873 Medan. Jurnal Tabularasa PPS Unimed: vol. 9 No. 1

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Lemke-Westcott, Tracey dkk. 2012. Different Cultures and Learning Styles Matter in

a Canadian University with Middle Eastern students. Literacy Information and Computer Education Journal (LICEJ): Volume 1, Issue 1

Page 60: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

105

105

Nurmiyaningsih, Ambar dkk. Pengaruh Learning style Dan Motivasi Berprestasi

Siswa Terhadap Hasil Belajar Materi Lingkungan Hidup Siswa Kelas Xi

Ips Sma Al-Islam I Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal. Universitas Negeri Surakarta

Pertiwi. 2015. Perbedaan Tingkat Prestasi Belajar ditinjau dari kecenderungan Gaya

BelajarSiswa Sekolah Dasar. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Pourhossein, Abbas Gilakjani. 2011. Paper Title: The Effect of Visual, Auditory, and

kinaesthetic Learning Styles on Language Teaching. Journal of International Conference on Social Science and Humanity: IPEDR vol.5

. 2012. Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their Impacts

on English Language Teaching. Journal of Studies in Education: Vol. 2

No. 1

Prashing, Barbara. 2007. The power of Learning Style:Memacu Anak Melejitkan Prestasi dengan Mengenali Gaya Belejarnya. Bandung: PT Mizan

Pustaka

Prof. Dr. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta

Purwanto, Edy. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: CV. Swadaya

Manunggal

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Slater, Jill dkk. 2007. Does Gender Influence Learning Style Preference of First-year

Medical Students. Journal of Advan in Physiol Edu:31: 336-342,2007

Slavin. Robert. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks

Susanto, Handy. 2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur: No.6/ Th. V

Tanta, 2010. Pengaruh Learning style terhadap Hasil belajar Mahasiswa pada Mata

Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Cenderawasih. Jurnal: Volume 1, Nomor 1

Page 61: PERBEDAAN LEARNING STYLE DAN HASIL BELAJAR PADA …lib.unnes.ac.id/28626/1/1511411159.pdf · 2017. 12. 21. · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi dengan

106

106

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI OFFSET

2010. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier). Yogyakarta:

ANDI OFFSET