81
PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MENYUNDUL BOLA DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA KSATRIA SOLO TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh Gunanto Hari Sayoko NIM : K.5602043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MENYUNDUL BOLA DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN

MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA

KSATRIA SOLO TAHUN 2008

SKRIPSI

Oleh Gunanto Hari Sayoko

NIM : K.5602043

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MENYUNDUL BOLA DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN

MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA

KSATRIA SOLO TAHUN 2008

Oleh : Gunanto Hari Sayoko

NIM : K.5602043

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A 2008

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. Drs. Waluyo, M.Or. NIP. 131 658 562 NIP. 132 097 846

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 08 Pebruari 2010

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Agus Margono, M.Kes.

Sekretaris : Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.

Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes.

Anggota II : Drs. Waluyo, M.Or.

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

ABSTRAK

Gunanto Hari Sayoko. PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MENYUNDUL BOLA DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA KSATRIA SOLO TAHUN 2008. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2008.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. (2) Perbedaan pengaruh

kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. (3) Ada tidaknya interaksi antara metode

pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini

adalah siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008

berjumlah 80 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan

adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan berdasarkan ciri tertentu,

yaitu berdasarkan kekuatan otot perut. Sampel yang digunakan adalah 20 siswa

dengan kategori kekuatan otot perut tinggi dan 20 siswa dengan kategori kekuatan

otot perut rendah. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran yang

meliputi tes kekuatan otot perut dengan sit-up test dan tes kemampuan menyundul

bola dengan tes keterampilan menyundul bola dalam permainan sepakbola.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians 2 X 2 dan uji lanjut

Newman Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada

perbedaan antara metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil analisis data

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

menunjukkan Fo = 9.566 > Ft 4.11. Metode pembelajaran menyundul bola

dengan bola digantung lebih baik pengaruhnya daripada metode pembelajaran

menyundul bola dengan bola dilempar dengan selisih perbedaan peningkatan

1.15. (2) Ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot perut tinggi dan

kekuatan otot perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia

10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil analisis data

menunjukkan Fo = 29.943 > Ft 4.11. Siswa yang memiliki kekuatan otot perut

tinggi lebih baik pengaruhnya daripada siswa yang memiliki kekuatan otot perut

rendah dengan selisih perbedaan peningkatan 0.65. (3) Ada interaksi antara

metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar

terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa

Fo = 4.585 > Ftabel = 4,11 ( Fhit > Ftabel).

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

MOTTO

q Anda tidak akan menemukan waktu untuk apa pun. Jika anda menginginkan

waktu anda harus meluangkan.

(Charles Buxton)

q Cukup Kerja untuk dilakukan, dan cukup tenaga untuk bekerja.

(Rudyard Kipling)

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta

Adik tersayang

Teman-teman Angkatan ‘02

Adik-adik JPOK FKIP UNS

Almamater

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Waluyo, M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Pelatih Sekolah Sepakbola Ksatria Solo yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

7. Siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Adidas Solo tahun 2008

yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Nopember 2009

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ................................…………………………………………………

PENGAJUAN ...............................………………………………………….

PERSETUJUAN .........................……………………………………………

PENGESAHAN ..............................…………………………………………

ABSTRAK .................………………………………………………………

MOTTO .....................………………………………………………………

PERSEMBAHAN .............................……………………………………….

KATA PENGANTAR ..................................………………………………

DAFTAR ISI ......................................………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................………………………………..

DAFTAR TABEL ....................…………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN ...............................…………………………………

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………...

B. Identifikasi Masalah ..…………………………………………...

C. Pembatasan Masalah ...................……………………………..…

D. Perumusan Masalah ......………………………………………….

E. Tujuan Penelitian .....…………………………………………….

F. Manfaat Penelitian .....……………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………..

A. Tinjauan Pustaka ...……………………………………………….

1. Permainan Sepakbola………………………………………….

a. Tujuan Permainan Sepakbola……………………………..

b. Macam-Macam Teknik Dasar Bermain Sepakbola………..

c. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Sepakbola

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xii

xiii

xiv

1

1

4

5

5

6

6

7

7

7

7

8

9

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

2. Teknik Dasar Menyundul Bola……………………………….

a. Prinsip Dasar Menyundul Bola…………………………….

b. Teknik Menyundul Bola…………………………………..

c. Macam-Macam Sundulan dalam Sepakbola………………

3. Hakikat Belajar Keterampilan…………………………………

a. Pengertian Belajar Keterampilan………………………….

b. Tahap-Tahap Belajar Gerak………………………………

c. Hukum-Hukum Belajar Gerak……………………………

d. Ciri-Ciri Perubahan dari Belajar Gerak…………………..

4. Metode Pembelajaran…………………………………………

a. Pengertian Metode Pembelajaran…………………………

b. Pentingnya Metode Pembelajaran…………………………

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran…………………………….

5. Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Digantung……..

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola dengan

Bola Digantung……………………………………………

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul

Bola dengan Bola Digantung…………………………….

6. Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Dilempar………

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola dengan

Bola Dilempar……………………………………………

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul

Bola dengan Dilempar……………………………………

7. Kekuatan Otot Perut………………………………………….

a. Kekuatan Otot…………………………………………….

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot………

c. Peranan Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan

Menyundul Bola………………………………………….

B. Kerangka Pemikiran .......……………………………………….

C. Perumusan Hipotesis ............………………………….…………

10

10

11

12

14

14

16

18

19

23

23

24

25

30

30

31

32

32

33

34

34

34

35

36

39

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB III METODE PENELITIAN .............………………………………….

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....………………………………..

B. Metode Penelitian ………………………………………………

C. Variabel Penelitian………………………………………………

D. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………

F. Teknik Analisis Data……………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................………………………………..

A. Deskripsi Data ...............………………………………………..

B. Mencari Reliabilitas……………………………………………

C. Uji Prasyarat Analisis…………………………………………..

1. Uji Normalitas ………………………………………………

2. Uji Homogenitas ……………………………………………

D. Pengujian Hipotesis…………………………………………….

1. Pengujian Hipotesis Pertama…………………………………

2. Pengujian Hipotesis Kedua…………………………………..

3. Pengujian Hipotesis Ketiga………………………………….

E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........……….…………

A. Simpulan……………………………………………………….

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN.........................…………………………………………………

40

40

40

41

41

41

42

48

48

50

51

51

52

52

54

54

54

55

59

59

59

60

61

63

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Menyundul Bola Di Tempat……………………………….

Gambar 2. Menyundul Bola dengan Melompat………………………..

Gambar 3. Ilustrasi Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola

Digantung……………………………………………………

Gambar 4. Ilustrasi Pembelajaran Menyundul Bola dengan Dilempar

Bertahap…………………………………………………….

Gambar 5. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Menyundul Bola

Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat

Kekuatan Otot Perut……………………………………….

Gambar 6. Grafik Nilai Rata - Rata Peningkatan Kemampuan

Menyundul Bola antara Kelompok Perlakuan……………..

Gambar 7. Bentuk Interaksi Metode Pembelajaran Menyundul Bola

dan Kekuatan Otot Perut…………………………………..

Gambar 8. Tes Kekuatan Otot Perut……………………………………

Gambar 9. Tes Kemampuan menyundul Bola…………………………

13

13

31

33

49

50

57

81

83

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Ringkasan Angka - Angka Statistik Deskriptif Data

Kemampuan Menyundul Bola Menurut Kelompok Penelitian

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan

Tes Akhir………………………………………………………

Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas…………………………….

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Dengan Lilliefors………………………

Tabel 5. Hasil Uji Bartlet……………………………………………….

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Menyundul Bola

Berdasarkan Metode Pembelajaran dan Kekuatan Otot Perut

Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan………………………

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls………………..

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor

Utama terhadap Peningkatan Kemampuan Menyundul Bola…

48

50

51

51

52

52

53

53

57

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Hasil Tes Kekuatan Otot Perut……………………..

Lampiran 2. Kategori Kekuatan Otot Perut…………………………..

Lampiran 3. Data Tes Awal Kemampuan Menyundul Bola pada

Siswa Usia 10 - 12 Tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo Tahun 2008………………………………………..

Lampiran 4. Uji Reliabilitas Tes Awal………………………………..

Lampiran 5. Kelompok Sampel Penelitian Berdasarkan Hasil Tes

Awal……………………………………………………..

Lampiran 6. Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors……………………

Lampiran 7. Uji Homogenitas Data Tes Awal………………………..

Lampiran 8. Data Tes Akhir Kemampuan Menyundul Bola…………

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Kemampuan

Menyundul Bola…………………………………………

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Tes Kemampuan Menyundul Bola…..

Lampiran 11. Deskripsi Data Hasil Peningkatan Rata - Rata antar

Kelompok Sampel sebagai Persiapan Analisis Anava

Faktorial 2 X 2………………………………………….

Lampiran 12. Uji Rentang Newman Keuls…………………………….

Lampiran 13. Petunjuk Tes dan Pengukuran Kekuatan Otot Perut…….

Lampiran 14. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran

Kemampuan Menyundul Bola…………………………..

Lampiran 15. Program Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola

Digantung dan Dilempar…………………………………

Lampiran 16. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian……………………

Lampiran 17. Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta…………………………………………………

Lampiran 18. Surat Keterangan Penelitian SSB Ksatria Solo…………

64

65

66

67

69

70

73

74

75

77

78

80

81

82

84

90

92

97

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari oleh

semua lapisan masyarakat. Permainan sepakbola dikenal di Indonesia sejak tahun

1600. Permainan sepakbola pertama kali dikenal oleh masyarakat Sulawesi dan

Maluku dengan nama “sepak raga”.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman, permainan sepakbola

mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Munculnya klub-klub

sepakbola, Lembaga Pendidikan Sepakbola (LPSB) di berbagai wilayah

merupakan salah satu wujud perkembangan sepakbola di Indonesia. Di wilayah

Surakarta telah berkembang beberapa Lembaga Pendidikan Sepakbola di

antaranya Lembaga Pendidikan Sepakbola Bonansa, Lembaga Pendidikan

Sepakbola Patriot, Lembaga Pendidikan Sepakbola Ksatria, Lembaga Pendidikan

Sepakbola Tunas Tirta dan Lembaga Pendidikan Sepakbola Adidas dan masih

banyak lainnya.

Sepakbola merupakan cabang olahraga permainan yang di dalamnya

terdapat beberapa macam keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Agar

memiliki keterampilan bermain sepakbola, maka macam-macam teknik dasar

bermain sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola. Kemampuan

seorang pemain menguasai teknik dasar bermain sepakbola dapat mendukung

penampilannya dalam bermain sepakbola baik secara individu maupun secara

kolektif. Pentingnya peranan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola, maka

bagi para pemain pemula harus dilatih secara baik dan benar.

Menyundul bola merupakan teknik memainkan bola terhadap bola-bola

lambung. Menyundul bola merupakan usaha dari seorang pemain untuk

memainkan bola dengan dahinya untuk dioperkan kepada temannya atau

mencetak gol ke gawang lawan. Salah satu nilai lebih dari teknik dasar menyundul

bola yaitu, dapat memberikan konstribusi untuk mencetak gol ke gawang lawan

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

selain tendangan. Tidak jarang para pemain sepakbola dunia terkenal karena

kemahirannya mencetak gol melalui sundulan, seperti Bierhorp, Shevchenko dan

masih banyak lagi lainnya.

Menyundul bola merupakan teknik memainkan bola menggunakan dahi,

sehingga untuk menyundul bola dibutuhkan keberanian. Untuk membelajarkan

teknik dasar menyundul bola bagi siswa pemula dibutuhkan metode belajar yang

tepat. Seorang pelatih harus mampu menciptakan kondisi belajar yang baik dan

tepat, sehingga siswa mampu menyundul bola dengan baik dan benar. Metode

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola di

antaranya dengan bola digantung dan dilempar.

Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar belum diketahui tingkat efektivitasnya terhadap peningkatkan

kemampuan menyundul bola. Hal ini karena, kemampuan menyundul bola tidak

hanya dipengaruh metode pembelajaran yang diterapkan pelatih, tetapi

dibutuihkan dukungan kemampuan fisik yang baik. Seperti dikemukakan Timo

Scheunemann (2005: 26) menyatakan, “Teknik yang hebat tidak akan banyak

berarti apabila tidak didukung oleh stamina yang prima”. Hal ini artinya, seorang

pemain sepakbola akan terampil menyundul bola jika didukung kemampuan fisik

yang baik. Salah satu komponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan

menyundul bola yaitu kekuatan otot perut. Apakah benar pemain sepakbola yang

memiliki kekuatan otot perut yang baik, kemampuan menyundul bolanya juga

baik. Dan apakah pemain sepakbola yang kekuatan otot perutnya buruk

kemampuan menyundulnya juga buruk. Nampaknya hal ini perlu dipertanyakan

lagi, karena masih ada faktor lainnya yang dapat mendukung kemampuan

menyundul bola seperti, koordinasi, kelentukan, kelincahan, keberanian dan lain-

lain.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas bahwa, metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar

merupakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan menyundul bola. Di samping itu juga, kemampuan menyundul bola

perlu didukung kekuatan otot perut yang baik. Berdasarkan hal tersebut muncul

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

masalah yang perlu dikaji dan diteliti, adakah perbedaan pengaruh antara metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar, dan

apakah kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah memiliki

perbedaan pengaruh terhadap kemampuan menyundul bola. Untuk mengetahui

dan menjawab permasalahan tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih

mendalam baik secara teori maupun praktek melalui penelitian eksperimen.

Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar akan dieksperimenkan pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008. Teknik dasar menyundul bola telah diajarkan pada siswa

usia 10-12 tahun di Sekolah Sepakbola Ksatria Solo. Namun dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan kemampuan menyundul bola masih perlu ditingkatkan.

Masih banyak para siswa usia 10-12 tahun di Sekolah Sepakbola Ksatria Solo

kurang berani menyundul bola. Sering dijumpai dalam permainan, para pemain

seringkali melakukan kesalahan di antaranya teknik menyundul bolanya salah

sehingga sundulannya kurang tepat pada sasaran atau melenceng. Kondisi ini

perlu ditelusuri faktor penyebabnya dari semua faktor baik dari metode

pembelajaran, pelatih dan siswa.

Metode pembelajaran dan kemampuan fisik merupakan dua unsur yang

saling berkaitan untuk menguasai teknik olahraga termasuk menyundul bola.

Upaya meningkatkan kemampuan menyundul bola perlu diterapkan metode

pembelajaran yang tepat dan didukung kemampuan fisik yang memadai, sehingga

akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Di samping itu juga, kemampuan fisik

yang baik merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan untuk

mendukung kemampuan menyundul bola. Ditinjau dari gerakan menyundul bola,

otot perut merupakan bagian yang terlibat dalam gerakan menyundul bola. Oleh

karena itu, pada saat menyundul bola otot-otot perut harus dikerahkan secara

maksimal pada teknik yang benar agar sundulannya menjadi lebih baik.

Metode pembelajaran menyunul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar merupakan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan menyundul bola. Di sisi lain kekuatan otot merupakan salah satu

komponen kondisi fisik yang dibutuhkan dalam gerakan menyundul bola. Oleh

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

karena itu dalam pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar perlu memperhatikan kemampuan otot perut siswa. Untuk mengetahui

pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar serta pengaruh kekuatan otot perut maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul, “Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Menyundul Bola dan

Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul Bola dalam Permainan

Sepakbola pada Siswa Usia 10-12 Tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo Tahun

2008”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah

dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Masih banyak para siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Kstaria Solo

tahun 2008 takut menyundul bola.

2. Hasil latihan yang dicapai siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo tahun 2008 belum diketahui dan perlu ditingkatkan.

3. Belum pernah dilakukan evaluasi kemampuan menyundul bola dan

kemampuan kondisi fisik siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo tahun 2008.

4. Pengaruh kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terhadap

kemampuan menyundul bola siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Kstaria Solo tahun 2008 belum diketahui.

5. Belum diketahui pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola.

6. Kemampuan menyundul bola siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Kstaria Solo tahun 2008.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari permasalahan. Pembetasan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan

bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola.

2. Pengaruh kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terhadap

kemampuan menyundul bola.

3. Kemampuan menyundul bola siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan

bola digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola

dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008?

2. Adakah perbedaan pengaruh antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan

otot perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun

2008?

3. Adakah interaksi antara metode pembelajaran metode pembelajaran

menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul

bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah

Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008?

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo tahun 2008.

2. Perbedaan pengaruh kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah

terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa

usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008.

3. Ada tidaknya interaksi antara metode pembelajaran menyundul bola dan

kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun

2008.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi peneliti

maupun pelatih dan siswa yang dijadikan obyek penelitian antara lain:

1. Dapat meningkatkan penguasaan teknik menyundul bola bagi siswa usia 10-

12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo yang dijadikan sampel penelitian,

sehingga dapat mendukung keterampilan bermain sepakbola.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih

Sekolah Sepakbola Ksatria Solo pentingnya penerapan metode pembelajaran

dalam belajar mengajar keterampilan, sehingga akan diperoleh hasil belajar

yang optimal.

3. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan dan memilih metode

pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan kemampuan

menyundul bola untuk siswanya.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Sepakbola

a. Tujuan Permainan Sepakbola

Sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu,

yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang

penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan

mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola

bebas menggunakan seluruh anggota badannya dengan kaki dan tangannya.

Tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah berusaha untuk

memasukkan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha

mengagalkan serangan lawan untuk melindungi serangan atau menjaga

gawangnya agar tidak kemasukkan bola. Dalam permainan sepakbola para pemain

dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik dan strategi

serta kerjasama tim yang kompak agar dapat memperoleh kemenangan. Dalam hal

ini Beltasar Tarigan (2001: 2) berpendapat, “Sepak bola adalah pemecahan

masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik yang serasi, ditinjau dari posisi

lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik dan strategi bermain sepak bola

sangat penting”. Pendapat lain dikemukakan Remmy Muchtar (1992: 56) bahwa:

Permainan sepakbola adalah permainan beregu. Sebelas orang pemain mempunyai tujuan yang sama, yakni memenangkan pertandingan. Keterampilan individu baru akan besar manfaatnya jika digunakan untuk kepentingan tim. Dalam sepakbola, seorang pemain tidak ada artinya walaupun memiliki kemampuan yang baik, jika tidak dapat menjalin kerjasama dengan teman seregunya. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan

permainan sepakbola adalah mencapai kemenangan. Untuk mencapai

kemenangan dibutuhkan penguasaan teknik, taktik dan strategi yang baik,

sehingga mempunyai peluang untuk dapat memasukkan bola ke gawang lawan

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

sebanyak-banyaknya. Selain itu juga, kerjasama yang kompak dalam satu tim juga

sama pentingnya untuk memperoleh kemenangan. Sebaik apa pun keterampilan

yang dimiliki seorang pemain tanpa kerjasama yang baik antara pemain yang satu

dengan lainnya dalam satu tim, maka akan sulit memperoleh kemenangan. Dalam

hal ini Soedjono (1985: 16) menyatakan, “Apa yang dilakukan pemain-pemain

secara perorangan harus bermanfaat bagi kesebelasannya. Kesebelasan tanpa

koordinasi atau kerjasama dalam satu regu, maka penampilan yang sempurna dari

setiap pemain hanya akan mempunyai arti kecil”. Pendapat lain dikemukakan

Beltasar Tarigan (2001: 3) bahwa, “Dalam permainan sepakbola, keterampilan-

keterampilan yang dimiliki pemain tidak biasa dipisahkan dari satu kesatuan tim

dan tidak pernah ia akan menggunakannya sendiri. Artinya, keterampilan-

keterampilan yang dimiliki seorang pemain, tidak pernah merupakan tujuan

tersendiri”. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan dalam permainan sepakbola,

maka setiap pemain sepak bola harus menguasai teknik dasar sepakbola dan

mampu kerjasama yang kompak dalam satu tim.

b. Macam-Macam Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Ditinjau dari pelaksanaan permainan sepakbola bahwa, gerakan-gerakan

yang terjadi dalam permainan sepakbola adalah gerakan-gerakan dari badan dan

macam-macam cara memainkan bola. Gerakan badan dan cara memainkan bola

adalah dua komponen yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam

pelaksanaan permainannya. Gerakan-gerakan badan maupun cara memainkan

bola terangkum dalam teknik dasar bermain sepakbola. Seperti dikemukakan

Remmy Muchtar (1992: 27) bahwa, “Berdasarkan gerakan-gerakan yang terjadi

dalam permainan sepakbola, teknik sepakbola dibagi atas teknik badan dan teknik

bola. Hal senada dikemukakan Arma Abdoellah (1981: 416) bahwa:

Unsur-unsur untuk dapat bermain sepakbola secara baik sebenarnya sangat kompleks, karena unsur satu dengan yang lain sangat erat hubungannya dan sukar untuk dipisah-pisahkan. Pada garis besarnya teknik sepakbola dapat dibagi menjadi dua yaitu, (1) teknik badan (body technics), ialah gerakan-gerakan dalam sepak bola tetapi tanpa menggunakan bola, (2) teknik dengan bola ialah gerakan-gerakan sepakbola dengan menggunakan bola.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar

bermain sepakbola dikelompokkan menjadi dua macam yaitu, teknik tanpa bola

(teknik badan) dan teknik dengan bola. Teknik badan atau teknik tanpa bola pada

dasarnya bertujuan mengembangkan kemampuan fisik untuk mencapai kesegaran

jasmani (physical fitness) agar dapat bermain sepakbola dengan sebaik-baiknya.

Menurut Soekatamsi (1995: 16) unsur-unsur teknik tanpa bola terdiri dari: “(1)

lari cepat dan mengubah arah, (2) melompat dan meloncat, (3) gerak tipu tanpa

bola dan, (4) gerakan-gerakan khusus penjaga gawang”. Sedangkan teknik dengan

bola pada dasarnya yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola. Kemampuan

seorang pemain dalam memainkan bola akan sangat membantu penampilannya

dalam bermain sepakbola. Oleh karena itu, setiap pemain harus mempelajari

unsur-unsur teknik dengan bola secara seksama. Unsur-unsur teknik dengan bola

menurut Joseph A. Luxbacher (1997: 213) adalah:

1) Keterampilan mengoper bola. 2) Keterampilan menerima bola. 3) Keterampilan menggiring dan melindungi bola. 4) Keterampilan mentakle bola. 5) Keterampilan heading. 6) Keterampilan menembak. 7) Keterampilan menjaga gawang.

Unsur teknik tanpa bola dan unsur teknik dengan bola pada prinsipnya

memiliki keterkaitan yang erat dalam pelaksanaan bermain sepakbola. Kedua

teknik tersebut saling mendukung dan saling berhubungan. Kedua teknik dasar

tersebut harus mampu diperagakan atau dikombinasikan di dalam permainan

menurut kebutuhannya. Kualitas dan kemampuan teknik yang baik akan

mendukung penampilan seorang pemain dan kerjasama tim. Semakin baik

penguasaan teknik yang dimiliki memberi peluang untuk memenangkan

pertandingan.

c. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Baik dan tidaknya penampilan seorang pemain sepakbola sangat

bergantung dari penguasaan teknik dasar bermain sepakbola. Hal ini sesuai

pendapat A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992: 47)

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

bahwa, “Dalam usaha meningkatkan mutu permainan ke arah prestasi, maka

masalah teknik merupakan salah satu persyaratan yang menentukan”. Menurut

Josef Sneyers (1990: 24) bahwa, “Dilihat dari segi taktis, mutu permainan suatu

kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar“. Sedangkan Remmy

Muchtar (1992: 27) berpendapat:

Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik perlu menguasai teknik dengan baik pula. Tanpa penguasaan teknik yang baik tidak mungkin dapat menguasai atau mengontrol bola dengan baik, dan tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak mungkin dapat menciptakan kerjasama dengan pemain lain. Berdasarkan tiga pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai

teknik dasar bermain sepakbola mempunyai peran penting terhadap penampilan

seorang pemain baik secara individu maupun kolektif, serta mendukung

penerapan taktik dan strategi permainan. Dengan penguasaan teknik dasar

bermain sepakbola yang baik, maka akan mampu melakukan kerjasama yang

kompak dalam satu tim, sehingga akan meningkatkan kualitas permainan untuk

memperoleh kemenangan.

2. Teknik Dasar Menyundul Bola

a. Prinsip Dasar Menyundul Bola

Salah satu perbedaan permainan sepakbola dengan cabang olahraga

permainan lainnya adalah menyundul bola. Dalam hal ini Joseph A. Luxbacher

(1997: 87) menyatakan, “Sepakbola adalah satu-satunya permainan dimana

pemain menggunakan kepala untuk menanduk bola”. Menyundul bola merupakan

salah satu teknik dasar sepakbola yang menuntut skill yang tinggi untuk

memenangkan bola-bola lambung di atas kepala, baik untuk mengoperkan bola

atau mencetak gol ke gawang lawan. Arma Abdoellah (1981: 424) menyatakan,

“Kepandaian menyundul bola itu berarti akan memenangkan setiap permainan

bola melambung di atas kepala”.

Menyundul bola dapat dilakukan dengan baik jika seorang pemain

mengetahui prinsip dasar menyundul bola yang benar. Menurut Engkos Kosasih

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

(1993: 233) bahwa, “Menyundul bola harus memakai dahi dan mata harus selalu

terbuka jangan sekali-kali mata tertutup". Pendapat lain dikemukakan Gill Harvey

(2003: 11) bahwa, “Hal utama yang perlu diingat dalam menyundul bola adalah

menjaga mata tetap terbuka dan menggunakan dahi, bukan bagian atas kepala”.

Berdasarkan dua pendapat di atas menunjukkan bahwa, prinsip dasar

menyundul bola adalah perkenaan bola pada dahi, mata terbuka. Hal ini

dimaksudkan agar lebih tepat dan cermat dalam mengarahkan sundulan. Selain hal

tersebut, kualitas sundulan dipengaruhi oleh gerakan tubuh yang baik dan

harmonis. Hal ini sesuai pendapat Richard Widdows & Paul Buckle (1981:45)

menyatakan, "Penting untuk diingat bahwa sundulan bola itu merupakan

keterampilan yang melibatkan seluruh tubuh".

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, bagain-bagian tubuh yang terlibat

dalam gerakan menyundul bola harus dikoordinasikan dengan baik. Bagian-

bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan menyundul bola bola di antaranya,

leher, togok, tubuh kaki harus dirangkaikan dengan luwes dan lancar. Jika bagian-

bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan menyundul bola mampu

dikoordinasikan dengan baik, maka hasil sundulan akan menjadi lebih baik.

b. Teknik Menyundul Bola

Menyundul bola bukan merupakan hal yang mudah, apalagi bagi pemain

pemula. Untuk dapat menyundul bola dengan baik, seorang pemain harus

menguasia teknik menyundul bola yang benar. Menurut Gill Harvey (2003: 11)

teknik menyundul bola adalah :

1) Berdirilah sejajar dengan bola. Dengan satu kaki di depan kaki yang lain, tekuk lutut dan punggung agak condong ke belakang.

2) Saat bola datang mendekat, usahakan mata anda tetap terbuka. Tetap santai sampai pada menit-menit terakhir.

3) Sundullah bola dengan dahi anda. Jika anda menggunkan bagian kepala lain, maka akan terasa sakit.

4) Dorong bola menjauh, sambil tetap mengencangkan otot-otot leher, sehingga kepala dapat mengarahkan bola tersebut ke arah yang diinginkan.

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Menyundul bola merupakan gerakan dari seluruh anggota badan yaitu dari

gerakan kaki, badan, otot-otot leher dan kepala, mata tetap terbuka. Bagian-

bagian badan tersebut merupakan rangkaian gerakan menyundul bola yang harus

dikoordinasikan secara baik dan harmonis. Seperti dikatakan Richard Widdow &

Paul Buckle (1981: 45) bahwa, “Penyundul bola yang baik memerlukan

koordinasi yang baik antara lengan, kaki, bahu, leher dan kepala dan itu

memerlukan latihan praktek”. Kemampuan seorang pemain mengkoordinasikan

bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan menyundul bola, maka sundulan

yang dilakukan akan berhasil dengan baik sesuai yang diharapkan.

c. Macam-Macam Sundulan Dalam Sepak Bola

Menyundul bola dalam sepak bola dapat dilakukan dengan berbagai

macam cara. Hal ini tergantung dari situasi permainan yang dihadapi atau keadaan

bola yang akan disundul. Remmy Muchtar (1992:45) menyatakan, “Menyundul

bola dapat dilakukan dengan sikap berdiri dengan kaki tetap di atas tanah atau

sambil melompat ke udara”. Hal senada dikemukakan Arma Abdoellah

(1981:425-426) bahwa,

Berdasarkan sikap waktu menyundul bola ada dua sikap menyundul bola yaitu : 1) Menyundul bola dalam sikap berdiri di tempat. 2) Menyundul bola dalam sikap melompat, Cara ini dibedakan menjadi

dua yaitu : a) Melompat dari sikap berdiri dengan dua kaki tumpu. b) Melompat didahului dengan awalan lari, tumpuan dapat dengan

satu kaki atau dua kaki.

1) Menyundul Bola Dalam Sikap Berdiri Di Tempat

Teknik menyundul bola berhenti di tempat yaitu, badan menghadap ke

arah datangnya bola, kedua kaki berdiri kangkang ke muka belakang kedua lutut

sedikit ditekuk. Badan ditarik ke belakang, sikap badan condong ke belakang,

otot-otot leher dikuatkan hingga dagu merapat pada leher, mata tertuju ke arah

datangnya bola. Dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul serta

kedua lutut diluruskan, badan digerakkan ke depan hingga dahi tepat mengenai

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

bola. Seluruh berat badan diikut sertakan ke depan, hingga badan condong ke

depan diteruskan gerak lanjutan ke arah sasaran, dengan mengangkat kaki

belakang maju ke depan segera lari mencari posisi.

Sedangkan untuk sikap menyundul bola sambil berlari yaitu, lari ke arah

datangnya bola, sambil lari dengan gerakan seperti menyundul bola dalam sikap

berdiri di tempat.

Gambar 1. Menyundul Bola Berdiri Di Tempat (Gill Harvey, 2003:11)

2) Menyundul Bola Sambil Melompat

Menyundul bola sambil melompat dilakukan dengan ancang-ancang

melompat ke atas ke arah datanganya bola. Setelah badan berada di atas, badan

ditarik ke belakang, badan condong ke belakang, otot-otot leher dikuatkan.

Dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul, badan digerakkan ke

depan hingga dahi tepat mengenai bola. Badan condong ke depan hingga turun ke

tanah dengan kedua lutut kaki mengeper diteruskan dengan gerak lanjut.

Gambar 2. Menyundul Bola Dengan Melompat (Gill Harvey, 2003:11)

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

d. Kegunaan Menyundul Bola

Pada prinsipnya menyundul bola mempunyai tujuan yang berbeda-beda,

hal ini tergantung posisi pemain atau situasi yang dihadapi dalam permainan.

Sundulan yang dilakukan di daerah pertahanan biasanya lebih banyak bertujuan

menyelamatan bola dari serangan lawan atau sebagai umpan kepada temannya.

Sundulan yang dilakukan dibagian tengah lapangan biasanya mempunyai tujuan

sebagai umpan. Sedangkan sundulan yang dilakukan di daerah penyerangan atau

daerah dekat gawang lawan bertujuan untuk mencetak gol ke dalam gawang

lawan. Menurut Soekatamsi (1988:171) kegunaan menyundul bola antara lain:

1) Untuk meneruskan bola atau mengoperkan bola kepada teman atau operan jarak pendek.

2) Untuk memsukkan bola ke mulut gawang lawan untuk membuat gol. 3) Memberikan umpan kepada teman untuk membuat gol. 4) Menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan

serangan lawan, mempertahankan daerah gawang sendiri.

Hal yang terpenting dan harus diperhatikan pada saat menyundul bola

adalah telah dipikirkan tujuan dan arah yang diinginkan. Apabila dalam

menyundul bola tidak dilakukan dengan benar bola akan mudah direbut oleh

lawan. Oleh karena itu agar sundulan berhasil dengan baik, seorang pemain harus

menguasai teknik menyundul bola yang benar, sehingga sundulan tepat pada

sasaran yang diinginkan.

3. Hakikat Belajar Keterampilan

a. Pengertian Belajar Keterampilan

Belajar gerak atau keterampilan mempunyai pengertian yang sama seperti

belajar pada umumnya. Tetapi dalam belajar keterampilan memiliki karakteristik

tertentu. Belajar gerak mempelajari pola-pola gerak keterampilan tubuh. Proses

belajarnya melalui pengamatan dan mempraktekkan pola-pola gerak yang

dipelajari. Intensitas keterlibatan unsur domain kemampuan yang paling tinggi

adalah domain psikomotor yang berarti juga termasuk domain fisik. Di dalam

belajar gerak bukan berarti domain kognitif dan domain afektif tidak terlibat di

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

dalamnya. Semua unsur kemampuan individu terlibat di dalam belajar gerak,

hanya saja intensitas keterlibatannya berbeda-beda. Intensitas keterlibatan domain

kognitif dan domain afektif relatif lebih kecil dibandingkan keterlibatan domain

psikomotor. Keterlibatan domain psikomotor tercermin dalam respon-respon

muskular yang diekspresikan dalam gerak-gerakan tubuh secara keseluruhan atau

bagian-bagian tubuh. Berkaitan dengan belajar gerak, Sugiyanto (1996: 27)

menyatakan, “Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-

respon muskular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh”.

Menurut Rusli Lutan (1988: 102) bahwa, “Belajar motorik adalah seperangkat

proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah

perubahan permanen dalam perilaku terampil”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar

gerak (motorik) merupakan perubahan perilaku motorik berupa keterampilan

sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Upaya menguasai keterampilan gerak

diperlukan proses belajar yaitu proses belajar gerak. Menurut Wahjoedi (1999:

119) dalam Jurnal Iptek Olahraga menyatakan, “Penguasaan keterampilan gerak

hanya dapat diperoleh melalui pelaksanaan gerak dengan program pembelajaran

yang terencana, sistematis dan berkelanjutan”.

Dalam pelaksanaan belajar gerak harus direncanakan dengan baik, disusun

secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pembelajaran yang baik, terencana

dan terus menerus, maka siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang baik

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan belajar gerak adalah, siswa

memiliki keterampilan gerak sesuai dengan yang diharapkan. Perkembangan

gerak yang terampil merupakan sasaran pembelajaran keterampilan gerak. Jika

siswa telah menguasai keterampilan yang dipelajari, maka akan terjadi perubahan-

perubahan pada diri siswa yang mengarah pada gerakan yang efektif dan efisien.

Rink seperti dikutip Rusli Lutan & Adang Suherman (2000: 56) menyatakan ada

tiga indikator gerak terampil yaitu: “(1) efektif artinya sesuai dengan produk yang

diinginkan dengan kata lain product oriented, (2) efisien artinya sesuai dengan

proses yang seharusnya dilakukan dengan kata lain process oriented, dan (3)

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

adaptif artinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana gerak

tersebut dilakukan”.

b. Tahap-Tahap Belajar Gerak

Proses yang terjadi dalam belajar gerak memiliki karakteristik yang

berbeda dengan belajar pada umumnya. Dalam belajar gerak terlibat suatu proses

yaitu, terjadinya perubahan dalam perilaku motorik sebagai hasil dari belajar yang

lebih baik dari sebelum belajar.

Dalam proses belajar gerak terjadai beberapa tahapan. Menurut Fitts &

Posner (1967) yang dikutip Sugiyanto (1996: 44) bahwa, "Proses belajar gerak

keterampilan terjadi dalam 3 fase belajar yaitu: (1) fase kognitif, (2) fase asosiatif,

(3) fase otonom". Untuk lebih jelasnya tahap-tahap belajar gerak dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Fase Kognitif

Fase kognitif merupakan fase awal dalam belajar gerak keterampilan. Fase

awal ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang menonjol terjadi pada

diri pelajar menjadi tahu tentang gerakan yang dipelajari, sedangkan penguasaan

geraknya sendiri masih belum baik karena masih dalam taraf mencoba gerakan.

Pada fase kognitif diawali dengan aktif berpikir tentang gerakan yang dipelajari.

Anak berusaha mengetahui dan memahami gerakan dari informasi yang diberikan

kepadanya. Informasi bisa bersifat verbal atau visual. Menurut Sugiyanto (1996:

45) bahwa, “Informasi verbal adalah informasi yang berbentuk penjelasan dengan

menggunakan kata-kata. Informasi visual informasi yang dapat dilihat”.

Informasi yang diterima tersebut kemudian diproses dalam mekanisme

perseptual sehingga memperoleh gambaran tentang gerakan yang dipelajari untuk

selanjutnya mengambil keputusan melakukan gerakan sesuai dengan informasi

yang diterima. Namun gerakan yang dilakukan seringkali salah atau tidak benar.

Pada tahap ini anak hanya sebatas mencoba-coba gerakan yang dipelajari tanpa

memahami bentuk gerakan yang baik dan benar. Agar gerakan yang dilakukan

menjadi benar dan tidak kaku, harus dilakukan secara berulang-ulang dan

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

kesalahan-kesalahan segera dibetulkan agar gerakannya menjadi lebih baik dan

benar. Jika gerakan sudah dapat dilakukan dengan lancar dan baik berarti sudah

meningkat memasuki fase selanjutnya.

2) Fase Asosiatif

Fase asosiatif merupakan tahap kedua dalam belajar keterampilan atau

disebut juga fase menengah. Pada fase asosiatif ditandai dengan peningkatan

kemampuan penguasaan gerakan keterampilan. Gerakan-gerakan keterampilan

yang dipelajari dapat dilakukan dalam bentuk yang sederhana atau tersendat-

sendat. Gerakan keterampilan tersebut dapat dilakukan dengan lancar, apabila

dilakukan secara berulang-ulang, sehingga pelaksanaan gerakan akan menjadi

semakin efisien, lancar, sesuai dengan keinginannya. Menurut Rusli Lutan (1988:

306) bahwa, “Permulaan dari tahap asosiatif ditandai oleh semakin efektif cara-

cara siswa melaksanakan tugas gerak, dan mulai mampu menyesuaikan diri

dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang

terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, lambat laun

gerakan semakin konsisten”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada fase asosiatif penguasaan dan

kebenaran gerakan anak meningkat, namun masih sering melakukan kesalahan

dan harus diberitahu. Kesalahan bisa diketahui melalui pemberitahuan orang lain

yang mengamatinya atau rekaman gambar pelaksanaan gerakan. Dengan

mengetahui kesalahan yang dilakukan, anak perlu mengarahkan perhatiannya

untuk membetulkan selama mempraktekkan berulang-ulang. Pada fase asosiatif

ini merangkaikan bagian-bagian gerakan menjadi rangkaian gerakan secara

terpadu merupakan unsur penting untuk menguasai berbagai gerakan

keterampilan.

3) Fase Otonom

Fase otonom bisa dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Fase

ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana anak mampu melakukan

gerakan keterampilan secara otomatis. Menurut Sugiyanto (1996: 47) bahwa,

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

"Dikatakan fase otonom karena pelajar mampu melakukan gerakan keterampilan

tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu pelajar

memperhatikan hal-hal lain selain gerakan yang dilakukan".

Tahap otomatis merupakan tahap akhir dari belajar gerak. Dikatakan tahap

otonom karena anak mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh

walaupun saat melakukan gerakan. Tahap otomatis ditandai dengan tingkat

penguasaan gerakan keterampilan yang sudah baik, dimana anak mampu

melakukan gerakan keterampilan secara otomatis serta energi yang dikeluarkan

lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai fase otonom diperlukan praktek

berulang-ulang secara teratur. Dengan mempraktekkan gerakan secara berulang-

ulang, gerakan yang dilakukan menjadi otomatis, lebih baik dan benar, serta

lancar pelaksanaannya.

c. Hukum-Hukum Belajar Gerak

Dalam pelaksanaan proses belajar gerak, ada beberapa hukum-hukum

belajar motorik yang harus dipahami dan dimengerti oleh seorang guru. Hukum-

hukum belajar motorik tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan tujuan

proses belajar mengajar keterampilan. Menurut Thorndike yang dikutip Sugiyanto

& Agus Kristiyanto ( 1998: 2-3) hukum-hukum belajar gerak dibedakan menjadi

3 yaitu, “(1) hukum kesiapan, (2) hukum latihan dan (3) hukum pengaruh”.

Hukum kesiapan (law of readines) merupakan tahap kesiapan, dimana

dalam pelaksanaan belajar keterampilan siswa harus betul-betul siap untuk

menerimanya. Lebih lanjut Sugiyanto & Agus Kristiyanto (1998:2) menyatakan

"Hukum kesiapan (law of readinees) menyatakan bahwa belajar akan berlangsung

sangat efektif jika pelaku belajar berada dalam suatu kesiapan untuk memberikan

respons".

Hal ini artinya, belajar akan berlangsung efektif bila siswa yang

bersangkutan telah siap untuk menyesuaikan diri dengan stimulus dan telah siap

untuk memberikan respon. Dengan kata lain siswa akan belajar dengan cepat dan

efektif apabila telah siap dan telah ada kebutuhan untuk hal tersebut. Proses

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

belajar akan berjalan lancar jika materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

siswa.

Hukum latihan (law exercise) merupakan tahap pengulangan gerakan yang

dipelajari. Mengulang-ulang respon tertentu sampai beberapa kali akan

memperkuat koneksi antara stimulus dan respon. Sugiyanto & Agus Kristiyanto

(1998:3) menyatakan, “Hukum latihan mengandung dua hal yaitu (1) Law of use

yang menyatakan bahwa hubungan stimulus respon menguat kalau ada latihan (2)

Law od disuse yang menyatakan bahwa hubungan stimulus respon melemah kalau

latihan dihentikan”.

Hukum pengaruh (law of effect) menyatakan, penguatan atau melemahnya

suatu koneksi merupakan akibat dari proses yang dilakukan. Hubungan stimulus

respon menguat bila muncul respon disertai oleh keadaan menyenangkan atau

memuaskan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya materi

pelajaran yang disajikan dapat mendatangkan kesenangan sehingga menimbulkan

motivasi yang tinggi pada siswa. Keadaan yang demikian akan membuat siswa

lebih aktif melakukan gerakan yang dipelajari dan mampu melakukannya secara

berulang-ulang sehingga akan memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil

belajar.

c. Ciri-Ciri Perubahan dari Belajar Gerak

Tujuan utama dalam proses belajar mengajar yaitu terjadi perubahan yang

lebih baik pada diri siswa. Sebagai contoh, pada awalnya siswa tidak mampu

melakukan lompat tinggi gaya straddle, setelah melalui proses belajar maka siswa

mampu melakukan lompat tinggi gaya straddle. Prinsip perubahan pada siswa

dari belajar suatu keterampilan bersifat permanen. Hasil belajar bersifat permanen

maksudnya, keterampilan yang telah dikuasai siswa tidak mudah hilang sesudah

kegiatan selesai dilakukan atau dalam waktu tertentu. Tetapi jika tidak belajar lagi

(latihan secara rutin) kemampuan atau keterampilan yang telah dikuasai akan

menurun. Menurut Schmidt (1982) yang dikutip Rusli Lutan (1988: 102-107)

karakteristik dari belajar gerak yaitu:

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

1) Belajar sebagai sebuah proses. 1) Belajar motorik adalah hasil langsung dari latihan. 2) Belajar motorik tak teramati secara langsung. 3) Belajar menghasilkan kapabilitas untuk bereaksi (kebiasaan). 4) Belajar motorik relatif permanen. 5) Belajar motorik bisa menimbulkan efek negatif dan, 6) Kurve hasil belajar. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri perubahan akibat belajar

gerak (motorik) ada tujuan macam. Untuk lebih jelasnya ciri-ciri perubahan dari

proses pembelajaran diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1) Belajar Sebagai Proses

Proses adalah seperangkat kejadian atau peristiwa yang berlangsung

bersama, menghasilkan beberapa prilaku tertentu. Sebagai contoh dalam

membaca, proses diasosiasikan dengan gerakan mata, menangkap kode dan

simbol di dalam teks, memberikan pengertian sesuai dengan perbendaharaan kata

yang tersimpan dalam ingatan, dan seterusnya. Demikian halnya dalam belajar

keterampilan motorik, di dalamnya terlibat suatu proses yang menyumbang

kepada perubahan dalam perilaku motorik sebagai hasil dari belajar atau berlatih

dalam organisme yang memungkinkannya untuk melakukan sesuatu yang berbeda

dengan sebelum belajar atau berlatih.

Proses perubahan yang terjadi akibat dari belajar harus disadari oleh siswa,

sehingga siswa dapat merasakan bahwa dirinya telah mencapai peningkatan

keterampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti dikemukakan Slameto

(1995: 3) bahwa, “Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya sesuatu perubahan pada

dirinya”. Dengan kemampuan siswa menyadari akan perubahan yang terjadi

dalam dirinya, ini artinya telah terjadi proses belajar gerak dalam diri siswa.

Dengan terjadinya proses belajar maka akan dicapai hasil belajar yang lebih baik.

2) Belajar Motorik adalah Hasil Langsung dari Latihan

Perubahan perilaku motorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil

dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor

tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku (seperti anak yang dewasa lebih

terampil melakukan suatu keterampilan yang baru daripada anak yang muda),

meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar. Sugiyanto dan Agus

Kristiyanto (1998: 33) menyatakan bahwa, “Perubahan-perubahan hasil belajar

gerak sebenarnya bukan murni dari hasil suatu pengkondisian proses belajar,

melainkan wujud interaksi antara kondisi belajar dengan faktor-faktor

perkembangan individu”.

Ini artinya, perubahan kemampuan individu dalam penguasaan gerak

ditentukan oleh adanya interaksi yang rumit antara faktor keturunan dan pengaruh

lingkungan. Perkembangan individu berproses sebagai akibat adanya perubahan

anatomis-fisiologis yang mengarah pada status kematangan. Pertumbuhan fisik

yang menunjukkan pada pembesaran ukuran tubuh dan bagian-bagiannya, terkait

dengan perubahan-perubahan fungsi faal dan sistem lain dalam tubuh. Pola-pola

perubahan tersebut pada gilirannya akan selalu mewarnai pola penguasaan gerak,

sebagai hasil proses belajar gerak.

3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung

Belajar motorik atau keterampilan olahraga tak teramati secara langsung.

Proses yang terjadi dibalik perubahan keterampilan sangat kompleks dalam sistem

persyarafan, seperti misalnya bagaimana informasi sensori diproses, diorganisasi

dan kemudian diubah menjadi pola gerak otot-otot. Perubahan itu semuanya tidak

dapat diamati secara langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan eksistensinya dari

perubahan yang terjadi dalam keterampilan atau perilaku motorik.

4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi (Kebiasaan)

Pembahasan belajar motorik juga dapat ditinjau dari munculnya

kapabilitas untuk melakukan suatu tugas dengan terampil. Kemampuan tersebut

dapat dipahami sebagai suatu perubahan dalam sistem pusat syaraf. Tujuan belajar

atau latihan adalah untuk memperkuat atau memantapkan jumlah perubahan yang

terdapat pada kondisi internal. Kondisi internal ini sering disebut kebiasaan.

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Menurut Rusli Lutan (1988: 104) kapabilitas ini penting maknanya karena

berimplikasi pada keadaan yaitu, “jika telah tercipta kebiasaan dan kebiasaan itu

kuat, keterampilan dapat diperagakan jika terdapat kondisi yang mendukung,

tetapi jika kondisi tidak mendukung (lelah) keterampilan yang dimaksud tidak

dapat dilakukan”.

5) Belajar Motorik Relatif Permanen

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, seperti berkeringan, lelah dan lain sebagainya, tidak dapat

digolongan sebagai perubahan akibat belajar. Perubahan yang terjadi akibat proses

belajar bersifat menetap atau permanen. Hasil belajar gerak relatif bertahan hingga

waktu relatif lama. Sebagai contoh, kemampuan siswa melakukan lempar lembing

gaya jengket tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan semakin berkembang

jika terus dipergunakan atau berlatih secara teratur. Memang sukar untuk

menjawab, berapa lama hasil belajar itu akan melekat. Meskipun sukar ditetapkan

secara kuantitatif, apakah selama satu bulan, bertahun-tahun atau hanya dua atau

tiga hari. Untuk kebutuhan analisis dapat ditegaskan bahwa, belajar akan

menghasilkan beberapa efek yang melekat pada diri siswa setelah melakukan

belajar gerak.

6) Belajar Motorik Bisa Menimbulkan Efek Negatif

Dilihat hasil yang dicapai dari belajar gerak menunjukkan bahwa, belajar

dapat menimbulkan efek positif yaitu, penyempurnaan keterampilan atau

penampilan gerak seseorang. Namun disisi lain, belajar dapat menimbulkan efek

negatif. Sebagai contoh, seorang pesenam belajar gerakan salto ke belakang. Pada

suatu ketika lompatannya kurang tinggi dan putaran badannya terlampau banyak

sehingga jatuh terlentang. Akibatnya ia mengalami rasa sakit pada punggungnya

dan menyebabkan tidak berani lagi melakukan gerakan salto ke belakang. Rasa

takut ini mungkin berlangsung beberapa lama, sampai kemudian keberaniannya

muncul kembali. Contoh semacam ini dapat dipakai sebagai ilustrasi gejala

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

kemunduran suatu keterampilan sebagai rangkaian akibat kegiatan belajar pada

waktu sebelumnya.

Kesan buruk terhadap pengalaman masa lampau, kegagalan pahit dalam

suatu kegiatan atau tidak berhasil melakukan suatu jenis keterampilan dengan

sempurna justru bukan berakibat negatif, tetapi hendaknya dijadikan pendorong

ke arah perubahan positif. Pengalaman semacam ini hendaknya menjadi

pendorong untuk lebih giat belajar hingga mencapai hasil yang lebih baik.

7) Kurva Hasil Belajar

Salah satu persoalan yang paling rumit dalam proses belajar gerak adalah

tentang penggambaran perkembangan hasil belajar dan kecermatan dalam hasil

penafsirannya. Kurva hasil belajar adalah gambaran penguasaan kapabilitas untuk

bereaksi (yaitu kebiasaan) dalam satu jenis tugas setelah dilakukan berulang-

ulang. Kurva hasil belajar ini biasanya dibuat grafik, dimana grafik tersebut

menampilkan perkembangan penampilan kemampuan gerak sebagai cerminan

dari proses belajar internal yang berlangsung dalam diri seseorang.

Meskipun kurva belajar tidak mampu sepenuhnya mencerminkan

perubahan internal pada diri seseorang, tetapi untuk kebutuhan praktis atas dasar

penampilan nyata dapat ditafsirkan kemajuan, kemandegan atau kemunduran hasil

belajar yang dicapai seseorang pada suatu waktu.

4. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan dua kata yang memiliki arti sendiri-

sendiri. Untuk mendefiniskan metode pembelajaran harus dipahami arti dari

masing-masing kata tersebut. Menurut Sarwoto (1993: 70) metode adalah, “Cara

yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan

pembelajaran menurut H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. (1998:

32) bahwa, “Pembelajaran atau instruction merupakan usaha sadar dan disengaja

oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar”. Menurut Sukintaka (2004:

55) bahwa, “Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru

mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi

peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian metode dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan

guru untuk menyampaikan tugas ajar kepada siswa. Hal ini sesuai pendapat Nana

Sudjana (2005: 76) bahwa, “Metode pembelajaran cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran”.

Peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk untuk menciptakan

proses mengajar dan belajar. Dengan metode pembelajaran diharapkan tumbuh

berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.

Dengan kata lain, terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan

sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima

atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak

aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang baik

adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.

b. Pentingnya Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran terdapat komponen siswa yaitu belajar dan guru yang

memberikan materi pembelajaran (mengajar). Mengajar merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan

yang lebih daripada yang diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan,

atau ketangkasan. Hal ini sesuai pendapat Rusli Lutan (1988: 381) bahwa,

“mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang memiliki

pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang diajar”. Hal senada

dikemukakan Slameto (1995: 97) bahwa, “kegiatan mengajar meliputi

penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan yang

diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya dengan subyek yang

sedang belajar”.

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Untuk menyajikan seperangkat kegiatan pembelajaran untuk tercapainya

tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah metode pembelajaran. Metode

pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang terarah

dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan

metode yang membantu tercapainya tujuan dengan mengacu pada metode

pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-seri pembelajaran

yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan.

Metode pembelajaran pada pokoknya dilakukan oleh guru untuk

menjelaskan materi pelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian lainnya

berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari

konsep, prinsip atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu. Program

pembelajaran merupakan rencana kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar

dan teori pokok secara rinci yang memuat alokasi waktu, indikator pencapaian

hasil belajar dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Menurut Syaiful Sagala (2005: 68) bahwa, sistem dan pendekatan

pembelajaran dibuat karena adanya kebutuhan akan sistem dan pendekatan

tersebut untuk meyakinkan: “(1) ada alasan untuk belajar, (2) siswa belum

mengetahui apa yang akan diajarkan”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, metode pembelajaran mempunyai

peran penting yaitu siswa dalam proses belajar dan bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena

itu, guru menetapkan hasil-hasil belajar atau tujuan apa yang diharapkan akan

dicapai.

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan olahraga dibutuhkan cara

mengajar yang baik dan tepat. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

tepat, maka akan terjadi perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik pada diri

siswa. Menurut Nasution yang dikutip H.J. Gino dkk (1998: 51) bahwa,

“Perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan

juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi

perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,

tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.

Prinsip-prinisp pembelajaran meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan

motivasi, keterlibatan langsung atau berpengalaman, pengulangan, tantangan,

balikan dan penguatan serta perbedaan individual. Untuk mencapai hasil belajar

yang optimal, maka prinsip-prinsip pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam

pembelajaran dengan baik dan benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip

pembelajaran tersebut diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Belajar

Siswa merupakan obyek dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan siswa

dalam menyerap ilmu atau keterampilan dipengaruhi oleh tingkat perhatian siswa.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan,

“Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar

dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih

terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada ingatan”.

Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan,

maka akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan

yang dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah,

“Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan

motivasi belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

Belajar yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar

yang optimal.

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

2) Keaktifan Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik, intelektual dan

emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.

Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur

belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar

sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang

belajar”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya.

Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa. Menurut S.

Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52-53) macam-macam

keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral activities, listening

activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional

activities”.

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak

terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung

keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat

dilakukan bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses

belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-

organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang

diperolehnya. Dapat dikatakan bahwa, belajar merupakan hasil pengalaman, sebab

pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas

perubahan tingkah laku siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi

perubahan tingkah laku pada diri siswa.

Belajar adalah tanggungjawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang

didapat oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

siswa satu dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan

kondisi serta kemampuan setiap siswa.

4) Pengulangan Belajar

Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan

melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau pengetahuan

akan dikuasai dengan baik. Menurut Davies (1987:32) yang dikutip Dimyati dan

Mudjiono (2006: 52) bahwa, “Penguasaan secara penuh dari setiap langkah

memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Dari pernyataan inilah

pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran”. Sedangkan

Suharno HP. (1993: 22) berpendapat, “Untuk mengotomatisasikan penguasaan

unsur gerak fisik, teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus

melakukan latihan berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya secara

kontinyu”.

Mengulang materi pelajaran atau suatu keterampilan adalah sangat

penting. Dengan melakukan pengulangan gerakan secara terus menerus, maka

gerakan keterampilan dapat dikuasai dengan secara otomatis. Suatu keterampilan

yang dikuasai dengan baik, maka gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.

5) Tantangan

Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran.

Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk

(1998: 54) bahwa, “Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung banyak

masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila siswa dapat

mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan mendapatkan kepuasan”.

Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat

penting. Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa

dalam belajar, maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk

memecahkan masalah tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

dipelajarinya, maka siswa akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil belajar

yang optimal.

6) Balikan dan Penguatan

Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri siswa,

yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan

usaha belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta penampilan siswa yang

baik, diberi balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian yang

merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan penampilan siswa.

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi

penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali, yaitu tanda

persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian, penguatan ini

sangat besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan Individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu

dengan lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau

kecepatannya masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa

lain akan membantu siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi

dirinya sendiri. Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran

yang diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan

kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka

guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan dalam

membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing

individu.

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

5. Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Digantung

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Digantung

Pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung merupakan

bentuk belajar yang bertujuan untuk memberi kemudahan kepada siswa.

Dengan menggunakan bola digantung siswa akan merasa senang dan akan

meningkatkan ketepatan sundulan.

Ditinjau dari bola yang digantung, pembelajaran ini bertujuan untuk

memfokuskan ketepatan sundulan. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang

Suherman (2000: 69) menyatakan, “Fokus perhatian berlatih yaitu: guru dapat

mengurangi atau menambah fokus perhatian berlatih. Misalnya dalam aktivitas

belajar memukul fokus perhatian dapat ditekankan pada penempatan,

kecepatan, spin (sintir), terhadap bola dalam keadaan diam, bergerak, pelan,

cepat, melambung dan sebagainya”.

Bertolak dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung bertujuan untuk memfokuskan

ketepatan sundulan pada dahi. Dengan menyundul bola digantung diharapkan

siswa akan selalu tepat perkenaan bola pada dahi saat menyundul bola.

Sundulan yang dilakukan dengan teknik yang benar (tepat pada dahi), maka

hasil sundulan lebih baik dan tidak dirasakan sakit pada kepala.

Pelaksanaan menyundul bola dengan bola digantung yaitu: bola

digantung dengan seutas tali dengan ketinggian tertentu sesuai ketinggian

siswa. Guru menjelaskan teknik menyundul bola dari sikap berdiri, perkenaan

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

bola pada dahi, pandangan mata dan gerakan saat kontak dengan bola, untuk

selanjutnya mendemonstrasikannya. Pada awalnya sundulan dilakukan tanpa

awalan (menyundul di tempat) dan selanjutnya dilakukan dengan awalan. Pada

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dapat divariasikan

dengan melompat tanpa awalan dan dilakukan dengan awalan. Untuk

pembelajaran menyundul bola dengan melompat, ketinggian bola dinaikkan

sesuai dengan kemampuan melompat masing-masing siswa. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar gerakan menyundul bola dengan

bola digantung sebagai berikut:

Gambar 3. Ilustrasi Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Digantung

(Soekatamsi, 1988: 182)

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola

Digantung

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung bertujuan untuk

meningkatkan fokus perhatian pada saat menyundul bola. Dengan bola

digantung siswa dituntut untuk memfokuskan perhatiannya saat menyundul

bola tepat pada dahi, sehingga sundulan dapat dilakukan dengan baik.

Bertolak dari pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung antara lain:

1. Dapat menimbulkan rasa senang, sehingga motivasi belajar meningkat.

2. Meningkatkan ketepatan menyundul bola pada dahi, sehingga sundulan dapat

dilakukan dengan baik.

Di samping kelebihan tersebut, pembelajaran menyundul bola dengan

bola digantung juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung antara lain:

1. Bola mudah bergoyang jika sundulan tidak tepat dahi.

2. Bola yang bergoyang menjadi tidak stabil, sehingga frekuensi sundulan tidak

dapat dilakukan secara terus menerus.

6. Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Dilempar

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola dengan Bola Dilempar

Pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar merupakan bentuk

pembelajaran menyundul bola yang dilakukan oleh dua orang, yaitu salah satu

pemain menjadi pelempar dan pemain satunya melakukan sundulan.

Pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar merupakan bentuk

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

pembelajaran yang menekankan pada pengaturan kondisi penampilan. Dalam

hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 70) menyatakan:

Kondisi penampilan yaitu: guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah kualitas penampilan yang dilakukan siswa. Misalnya tinggi rendahnya kecepatan penampilan, tinggi rendahnya kekuatan penampilan, melakukan di tempat atau bergerak, maju ke depan atau ke segala arah, dikurangi atau ditambah peraturannya. Contoh tersebut seringkali terdapat dalam gerak manipulatif, misalnya melempar, menangkap, atau memukul dari permainan.

Bertolak dari pendapat tersebut, pembelajaran menyundul bola dengan

dilempar merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan ke depan atau ke

segala arah sesuai dari pelempar. Dengan bola dilempar tersebut, menyundul

bola dapat dilakukan ke berbagai arah, misalnya ke depan, ke samping kanan

atau ke samping kiri, dapat divariasikan dengan melompat atau menyundul

sambil meluncur.

Pelaksanaan pembelajaran menyundul bola yaitu: guru menjelaskan

teknik menyundul bola dari sikap berdiri, perkenaan bola pada dahi, pandangan

mata dan gerakan saat kontak dengan bola, untuk selanjutnya

mendemonstrasikannya. Pembelajaran dilakukan secara berpasangan, salah

satu pemain sebagai pelempar (pengumpan) dan pemain satunya melakukan

sundulan. Jarak antara ke dua pemain diatur sedemikian rupa 5-10 meter.

Sundulan dilakukan di tempat, dengan awalan berjalan atau berlari, dilakukan

dengan melompat. Berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran menyundul bola

dengan dilempar sebagai berikut:

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Gambar 4. Ilustrasi Pembelajaran Menyundul Bola dengan Dilempar

(Soekatamsi, 1988: 176)

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul Bola dengan

Dilempar

Pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar merupakan bentuk

pembelajaran yang mengatur kondisi penampilan berlatih. Pembelajaran

menyundul bola dengan bola dilempar, maka kondisi pembelajaran akan lebih

terkendali.

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan bola

dilempar dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan

pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar antara lain:

1. Sundulan bola dapat dilakukan dengan baik karena lambung bola terkontrol

dengan baik.

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

2. Gerakan menyundul bola dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya sudulan

bergerak ke samping kanan atau kiri, sundulan ke depan atau ke belakang,

sundulan dengan meluncur.

Kelemahan pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar antara

lain:

1. Frekuensi atau gerakan menyundul bola tergantung dari pelempar, inisiatif dan

kreativitas siswa kurang berkembang.

2. Lambungan yang tidak baik akan berdampak pada kualitas sundulan, sehingga

kualitas sundulan sangat bergantung dari baik tidaknya lemparan bola.

7. Kekuatan Otot Perut

a. Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting

untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Baik tidaknya kemampuan

fisik seseorang dapat dipengaruhi oleh kekuatan yang dimiliki. Berkaitan dengan

kekuatan KONI (1993: 18) menyatakan, “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk

membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Menurut M. Sajoto (1995: 8)

kekuatan (strength) adalah, “Komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja”. Hal senada dikemukakan Andi Suhendro (1999:4.3) bahwa, “Kekuatan

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga

maksimal dalam menahan beban tertentu dalam suatu aktivitas dengan waktu

terbatas”.

Pengertian kekuatan yang dikemukakan ketiga ahli tersebut pada dasarnya

mempunyai pengertian yang sama, sehingga dapat disimpulkan kekuatan otot

adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu beban atau

tahanan dalam menjalankan suatu aktivitas. Berdasarkan kesimpulan pengertian

kekuatan otot tersebut dapat dirumuskan kekuatan otot perut adalah kemampuan

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

otot atau sekelompok otot di perut untuk mengatasi suatu beban atau tahanan

untuk menjalankan suatu aktivitas. Kekuatan otot perut merupakan kemampuan

untuk melawan beban yang melibatkan otot-otot perut sebagai pendukung suatu

gerakan, seperti gerakan menyundul bola.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsur dari komponen kondisi fisik yang

diperlukan pada setiap cabang olahraga sesuai dengan karakteristik cabang

olahraga yang bersangkutan. Upaya memperoleh kekuatan otot yang baik, maka

harus dilatih dengan baik dan benar. Kekuatan dihasilkan oleh kerja otot, sehingga

jumlah otot dan besar kecilnya otot akan berpengaruh terhadap kekuatan yang

dihasilkan. Selain latihan yang teratur, kekuatan juga dipengaruhi oleh unsur

lainnya. Menurut Suharno HP. (1993: 39-40) faktor-faktor penentu kekuatan otot

adalah :

1) Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morfologis yang tergantung dari proses hypertropi otot.

2) Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar.

3) Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar kekuatan.

4) Innervasi otot baik pusat maupun perifer. 5) Keadaan zat kimia dalam otot (glykogen, ATP). 6) Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan

otot tersebut pada saat bekerja makin besar. 7) Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan

otot. Jika dilihat dari faktor penentu kekuatan otot menunjukkan bahwa,

besarnya fibril otot dan banyaknya fibril otot adalah faktor yang dominan yang

akan menentukan baik tidaknya kekuatan otot. Seperti dikemukakan Sugiyanto

(1998: 254) bahwa, “Kekuatan otot ditentukan oleh besarnya penampang otot

serta kualitas kontrol pada otot yang bersangkutan”. Hal ini berarti, semakin besar

dan banyak fibril ototnya, maka otot tersebut semakin besar sehingga semakin

besar pula kemampuannya. Meningkatnya ukuran otot dapat ditingkatkan lalui

latihan fisik, terutama dengan latihan berbeban. latihan berbeban yang dilakukan

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

secara teratur dapat memberikan pengaruh terhadap pembesaran ukuran fibril otot

(hypertropy). Pembesaran fibril otot itulah yang menyebabkan adanya

peningkatan kekuatan otot

c. Peranan Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul Bola

Kemampuan mengerahkan kekuatan otot secara maksimal merupakan

upaya untuk mencapai prestasi yang tinggi terhadap cabang olahraga yang

dilakukan. Demikian halnya pada gerakan menyundul bola, apabila seorang

pemain ingin menyundul bola dengan kuat dan cepat, maka bagian-bagian tubuh

yang terlibat dalam gerakan menyundul bola harus dikerahkan pada teknik yang

benar. Bagian tubuh yang berperan dalam gerakan menyundul bola adalah batang

tubuh khususnya otot-otot perut. Sadoso Sumosardjuno (1994: 52) menyatakan,

“Berkembangnya otot-otot pemutar bagian tengah badan menyebabkan bertambah

kuatnya punggung, dan kuatnya punggung ini sangat diperlukan oleh semua

atlet”.

Ditinjau dari gerakan menyundul bola, kekuatan otot perut berperan dalam

gerakan menyundul bola terutama saat badan ditarik ke belakang dan selanjutnya

dihentakkan ke depan sambil menyundul bola dengan dahi. Dalam hal ini

Soekatamsi (1988:171) menyatakan, “Gerakan menyundul bola yaitu, badan

digerakkan, ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian

dengan gerakan seluruh tubuh dorong panggul dan kaki (lutut bengkok

diluruskan) badan diayunkan atau dihentakkan ke depan hingga dahi tepat

mengenai bola”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada saat badan ditarik ke

belakang untuk selanjutnya dihentakkan ke depan untuk menyundul bola, pada

saat gerakan tersebut otot-otot perut berkontraksi dengan kuat untuk membantu

gerakan batang tubuh, leher dan dahi, sehingga sundulan menjadi lebih keras dan

kuat. Gerakan menyundul bola tersebut tidak hanya melibatkan gerakan dari otot-

otot perut saja, namun dilakukan secara selaras dan harmonis dari gerakan kaki

(lutut bengkok diluruskan) panggul, perut, punggung, leher dan dahi. Namun pada

saat kontak dengan bola, otot-otot perut ikut berkontraksi secara maksimal untuk

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

mendukung egrakan tubuh lainnya, sehingga sundulan menjadi lebih kuat dan

cepat. Seorang pemain sepakbola yang memiliki otot-otot perut yang kuat dan

mampu dikerahkan pad ateknik yang benar, maka akan sangat membantu gerakan

menyundul bola menjadi lebih baik. Namun sebaliknya, jika otot-otot perut lemah

maka sundul juga menjadi lemah.

B. Karangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat

dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Menyundul Bola dengan

Bola Digantung dan Dilempar terhadap Kemampuan Menyundul Bola

dalam Sepakbola

Pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan dilempar

merupakan bentuk pembelajaran yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kemampuan menyundul bola. Dari kedua bentuk pembelajaran tersebut

masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Prinsip pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung yaitu meningkatkan ketepatan

sundulan. Dengan bola yang digantung siswa akan mampu memfokuskan

sundulannya pada teknik yang benar yaitu pada dahi. Sundulan dengan teknik

yang benar akan menghasilkan kualitas sundulan yang baik dan terhindar dari

rasa sakit. Pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung memiliki

kelebihan antara lain: menimbulkan rasa senang siswa, sehingga

meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan ketepatan menyundul bola pada

dahi, sehingga sundulan dapat dilakukan dengan baik. Kelemahannya antara

lain: bola mudah bergoyang jika sundulan tidak tepat dahi, bola yang

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

bergoyang menjadi tidak stabil, sehingga frekuensi sundulan tidak dapat

dilakukan secara terus menerus.

Sedangkan pembelajaran menyundul bola dengan dilempar merupakan

bentuk pembelajaran yang didasarkan pada kondisi latihan. Dengan bola

dilempar sundulan akan dapat dilakukan dengan baik. Pembelajaran

menyundul bola dengan bola dilempar memiliki kelebihan antara lain:

lambung bola terkontrol dengan baik, sehingga sundulan dapat dilakukan

dengan baik, gerakan menyundul bola dapat dilakukan secara bervariasi.

Kelemahannya antara lain: frekuensi atau gerakan menyundul bola tergantung

dari pelempar, inisiatif dan kreativitas siswa kurang berkembang, lambungan

yang tidak baik akan berdampak pada kualitas sundulan, sehingga kualitas

sundulan sangat bergantung dari baik tidaknya lemparan bola.

Berdasarkan karakteritik, kelebihan dan kelemahan metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar

tersebut tentu akan menimbulkan pengaruh yang berbeda. Perbedaan perlakuan

akan menimbulkan respon yang berbeda pada diri pelaku. Dengan demikian

diduga, metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan

dilempar memiliki perbedaan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola.

2. Perbedaan Kekuatan Otot Perut Tinggi dan Kekuatan Otot Perut

Rendah terhadap Kemampuan Menyundul Bola

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Menyundul bola merupakan salah satu bentuk keterampilan yang

memiliki gerakan yang cukup kompleks. Gerakan menyundul bola melibatkan

beberapa bagian tubuh yang harus dikoordinasikan dengan baik dan harmonis.

Salah satu bagian tubuh yang mendukung kemampuan menyundul bola yaitu

batang tubuh dalam hal ini kekuatan otot perut.

Kekuatan otot perut merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang

berperan penting dalam gerakan menyundul bola. Ditinjau dari gerakan

menyundul bola yaitu, badan ditarik ke belakang untuk selanjutnya dihentakkan

ke depan untuk menyundul bola tepat pada dahi. Hentakkan dilakukan dengan

kuat untuk memperoleh sundulan yang keras. Pada saat badan ditarik ke belakang

dan dilanjutkan hentakkan tubuh ke depan tersebut, otot-otot perut berkontraksi

secara maksimal untuk membantu gerakan punggung, leher dan kepala agar

sundulanr lebih kuat dan keras. Otot-otot perut yang baik dan dikerahkan pada

teknik yang benar akan dapat membantu gerakan menyundul bola menjadi lebih

baik. Namun sebaliknya, jika otot-otot perut lemah maka sundulan kurang

maksimal atau sundulan menjadi lemah. Dengan demikian diduga, antara

kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah memiliki perbedaan

pengaruh terhadap kemampuan menyundul bola.

3. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Kekuatan Otot Perut

terhadap Kemampuan Menyundul Bola

Kemampuan menyundul siswa dapat ditingkatkan melalui belajar yang

baik dan teratur. Dalam pembelajaran menyundul bola dibutuhkan metode yang

baik dan tepat. Metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

menyundul bola diantaranya dengan bola digantung dan dilempar. Namun

demikian, kemampuan menyundul bola tidak terlepas dari dukung kemampuan

kondisi fisik yang baik, satu diantaranya kekuatan otot perut.

Kekuatan otot perut yang baik akan sangat membantu gerakan menyundul

menjadi bola lebih baik dan hasil sundulan lebih kuat dan keras. Ditinjau dari

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

pembelajaran menyundul bola menunjukkan, siswa yang memiliki kekuatan otot

perut tinggi lebih cocok diberi pembelajaran menyundul bola baik dengan bola

digantung. Hal ini karena, dengan kekuatan otot perut yang tinggi (kuat) sangat

mendukung gerakan menyundul bola, sehingga yang perlu ditingkatkan ketepatan

(accuracy) dalam menyundul bola. Melalui latihan menyundul bola dengan bola

digantung dengan pengulangan yang banyak, maka akan meningkatkan ketepatan

menyundul bola. Sedangkan siswa yang memiliki kekuatan otot perut rendah

sangat cocok diberi pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar. Karena

dengan pembelajaran menyundul bola dengan dilempar menuntut otot kerja perut

lebih maksimal. Lemparan yang tidak selalu tepat pada penyundul menuntut

gerakan otot perut semaksimal mungkin, agar sundulan berhasil dengan baik.

Dengan demikian diduga, antara metode pembelajaran menyundul bola dan

kekuatan otot perut memiliki interaksi diantara keduanya.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan dilempar terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia

10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008.

2. Ada perbedaan pengaruh antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot

perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008.

3. Ada interaksi antara metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot

perut terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12 tahun

Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008.

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Ksatria Solo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan yaitu pada bulan Mei

sampai dengan bulan Juni 2008, dengan frekuensi latihan tiga kali dalam satu

minggu. Hal ini sesuai pendapat M. Sajoto (1995: 35) bahwa, “Para pelatih

dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap

minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang

diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”.

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 2 X 2. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan gambar rancangan penelitian ini sebagai berikut :

Metode pembelajaran menyundul bola

Kekuatan Otot Perut

Bola Digantung

(A1)

Bola Dilempar

(A2)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Keterangan :

A1B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A1B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

A2B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A2B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu

variabel terikat yaitu:

1) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, terdiri dari:

a) Variabel manipulatif terdiri atas:

(1) Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung.

(2) Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar.

a) Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yang

dibedakan atas:

(1) Kekuatan otot perut tinggi

(2) Kekuatan otot perut rendah

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepakbola.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun pada Sekolah

Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008 berjumlah 80 orang.

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Suharsimi Arikunto (1998: 128) menyatakan, “Teknik sampel

purposive sampling adalah pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-

ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ci-ciri pokok

populasi”. Dari jumlah populasi 80 siswa dilakukan tes kekuatann otot perut

dengan sit up test. Dari hasil tes kekuatan otot perut diklasifiaksi menjadi

tiga yaitu: kekuatan otot perut tinggi, kekuatan otot perut sedang dan

kekuatan otot perut rendah. Sampel yang digunakan adalah 20 siswa dengan

kategori kekuatan otot perut tinggi dan 20 siswa dengan kategori kekuatan

otot perut rendah. Sedangkan kategori siswa kekuatan otot perut sedang

dihilangkan atau tidak dijadikan sampel. Dari sampel yang terpilih,

selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok sesuai rancangan faktorial

2 X 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran. Bentuk

tes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tes dan pengukuran kekuatan otot perut dengan sit-up test Barry L. Johnson

dan Jack. K. Nelson (1986: 132).

2. Tes dan pengukuran kemampuan menyundul bola dengan tes keterampilan

menyundul bola dari Ernest G. Diegel yang dikutip Soekatamsi (1988: 257).

Pentunjuk pelaksanaan masing-masing tes terlampir.

F. Teknik Analisis Data

1. Mencari Reliabilitas

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan korelasi interklas

dengan rumus sebagai berikut:

MSA – MSW

R = MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.

Langkah-langkah :

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan

simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :

S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Kreteria :

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet )

Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut :

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sample

: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sample.

Rumusnya : ( )( )

( )11...............1 2

2

--

=n

SdnSD i

( )12 -= nSdLogB i

3) Menghitung X2

Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X2 tabel ), pada taraf

signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2

tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

2. Analisis Data

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2

Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor

Tabel Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2

Sumber Variasi

dk JK RJK Fo

Rata – rata 1 Ry R

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Perlakuan A B AB

a-1 b-1 (a-1) (b-1)

Ay

By ABy

A B AB

A/E B/E AB/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E Keterangan :

A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel

B = Taraf factorial B

Langkah- langkah perhitungan :

a) 2

11

2ij

b

j

a

i

U=U åå å--

b) abn

R

b

j

a

i

y

åå--

=11

c) ( ) yij

b

j

a

i

RJJab -= åå--

2

11

d) ( ) yi

a

iy Rbn -A=A å

-

/2

1

e) ( ) yi

b

jy Ran -B=B å

-

/2

1

f) yyaby Jb B-A-=A

g) )(2yyyyy R AB+B-A--U=E

2) Kreteria Pengujian Hipotesis

Jika ( ) ( )211 VVFF --³ a , maka hipotesis nol ditolak.

Jika ( ) ( )211 VVFF --< a , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang

( )1-KiV dan dk penyebut ( )aknknV -+= .............12 = taraf siknifikan untuk

pengujian hipotesis.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Keterangan : åY2 : Jumlah kuadrat data Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan metode pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar. By : Jumlah peningkatan berdasarkan kekuatan otot perut. Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan

kelompok perlakuan dan kekuatan otot perut. Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana (1994: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman –Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai keoada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:

( )N

KekeliruanRJKS E

y = RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf siknifikan a, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK ( Kekeliruan ) dan P = 2,3…,k.

Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan haga – harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing yS

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang siknifikan

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata – rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata – rata terbesar dan rata – rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata – rata terbesar

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

kedua rata – rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata

terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada ( )12/1 -kK pasangan

yang harus dibandingkan. Jika selisih – selisih yang didapat lebih besar dari

pada RST-nya masing – masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang siknifikan antara rata – rata perlakuan.

c. Hipotesa Statistik

Hipotesa 1 210 A³A= mmH

21 A<A= mmAH

Hipotesa 2 210 B³B= mmH

21 B<B= mmAH

Hipotesa 3 00 =B´A= InteraksiH

0¹B´A= InteraksiH A

Keterangan

m = Nilai rata – rata

A1 = Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

A2 = Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

B1 = Kekuatan otot perut tinggi

B2 = Kekuatan otot perut rendah

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal

secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi empat sesuai rancangan

factorial 2 X 2. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk tabel.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data tendangan lambung siswa usia 10-12 tahun

Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008 sesuai dengan kelompok yang

dibandingkan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Kemampuan Menyundul

Bola Menurut Kelompok Penelitian.

Lat. Menyundul

Bola

Kekuatan Otot Perut Statistik Tes Awal Tes akhir Peningkatan

Tinggi

Jumlah Mean SD

58 5.80 0.79

83 8.30 0.82

25 2.50 0.71

Bola

Digantung Rendah

Jumlah Mean SD

59.00 5.90 0.74

73 7.30 0.82

14 1.40 0.52

Tinggi Jumlah Mean SD

53 5.30 1.34

62 6.20 1.14

9 0.90 0.57

Bola

Dilempar Rendah

Jumlah Mean SD

53.00 5.30 0.95

60 6.00 0.94

7 0.70 0.82

1) Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan metode pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar dibandingkan,

maka dapat diketahui bahwa metode pembelajaran menyundul bola dengan

bola digantung memiliki perbedaan peningkatan lebih besar 1.15 daripada

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

terhadap kemampuan menyundul bola.

2) Jika antara kelompok siswa yang memiliki kekuatan otot perut tinggi dan yang

memiliki kekuatan otot perut rendah dibandingkan, dapat diketahui bahwa

kelompok siswa yang memiliki kekuatan otot perut tinggi memiliki perbedaan

peningkatan sebesar 0.65 dari kelompok siswa yang memiliki kekuatan otot

perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola.

3) Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil peningkatan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola sebelum dan

sesudah diberi perlakuan maka dapat dibuat grafik perbandingan nilai-nilai

sebagai berikut :

5.85 5.3 5.55 5.6

7.8

6.17.25

6.65

1.950.8

1.71.05

0

2

4

6

8

10

B. DGT B.DLP KOP Tinggi KOP Rendah

T.awal

T.akhir

Pn

Keterangan : B. DGT : Bola Digantung B.DLP : Bola Dilempar KOP. Tinggi : Kekuatan Otot Tinggi KOP. Rendah : Kekuatan Otot Perut Rendah

Gambar 5. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Menyundul Bola Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat Kekuatan Otot Perut

4) Agar nilai-nilai rata-rata peningkatan kemampuan menyundul bola yang

dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan

kemampuan menyundul bola pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

2.5

1.4

0.90.7

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2

Gambar 6. Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Menyundul

Bola antara Kelompok Perlakuan Keterangan :

A1B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A1B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

A2B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A2B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

B. Mencari Reliabilitas

Tingkat reliabilitas hasil tes awal dan tes akhir kemampuan menyundul

bola dalam permainan sepakbola diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil uji

reliabilitas tes awaldan tes akhir kemampuan menyundul bola dalam penelitian

sebagai berikut:

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Tes awal

Tes akhir

0.765

0.914

Cukup

Tinggi sekali

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilita tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil

uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1

A1B2

A2B1

10

10

10

0,05

0,05

0,05

0.2444

0.2463

0.2007

0,258

0,258

0,258

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

A2B2 10 0,05 0.2239 0,258 Distribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah

terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet,

maka diperoleh hasil pengujian yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 5. Tabel Hasil Uji Bartlet.

å Kelompok Ni S2 X2hit X2

tabel Kesimpulan

4 10 1.130 0.7920 7.81 Homogen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X2

hit lebih kecil dari pada X2tabel.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan

demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur

analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi

analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata

setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh

kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti

yang tercantum dalam tabel berikut ini.

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Menyundul Bola Berdasarkan Bentuk Metode Pembelajaran dan Tingkat Kekuatan Otot Perut Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.

A1

A2

Variabel penelitian Rerata

B1 B2 B1 B2

Sebelum Sesudah

5.80 8.30

5.90 7.30

5.30 6.20

5.30 6.00

Peningkatan 2.50 1.40 0.90 0.70 Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Varians

dk Jk RJk Fo Ft

rerata lat 1 75.625 75.625 A 1 4.225 4.225 9.566* 4.11 B 1 13.225 13.225 29.943* AB 1 2.025 2.025 4.585* Kekeliruan 36 15.900 0.442 111.000

Keterangan :

A : Kelompok metode pembelajaran menyundul bola

B : Kelompok siswa berdasarkan tinggi-rendahnya kekuatan otot perut

AB : Interaksi antara kelompok metode pembelajaran dengan tinggi-rendahnya

kekuatan otot perut

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls.

A2B2 A2B1 A1B2 A1B1 KP Rerata 7 9 14 25

RST

A2B2 A2B1 A1B2 A1B1

7 9

14 25

2 7 5

18* 16* 11*

0.4566 0.5498 0.6067

Keterangan : * signifikan pada P < 0,05

Keterangan :

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

A1B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A1B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung

kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

A2B1:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

kriteria sampel kekuatan otot perut tinggi.

A2B2:Kelompok metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar

kriteria sampel kekuatan otot perut rendah.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola

dilempar dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

terhadap peningkatan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola

pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari

hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 9.566 lebih besar

dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti hipotesis nol

(H0) ditolak. Yang artinya, metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dengan bola dilempar terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

peningkatan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Berdasarkan tingkat kekuatan otot perut yang dimiliki siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008 hasil penelitian ini

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menyundul

bola dalam permainan sepakbola. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan

diperoleh nilai F0 = 29.943 lebih besar dari Ft = 4.11 ( F0 > Ft ) pada taraf

signifikansi 5%. Ini artinya hipotesis nol (H0) ditolak. Yang artinya antara

kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor

menunjukkan ada interaksi antara metode pembelajaran menyundul bola dan

kekuatan otot perut. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 = 4.585 ternyata

lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5% sehingga H0

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, antara metode pembelajaran

menyundul bola dan kekuatan otot perut ada interaksi terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan pengujian hipotesis menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada

perbedaan pengaruh yang signifikan metode pembelajaran menyundul bola

dengan bola digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola

dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008. (2) ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot

perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola

dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008. (3) ada interaksi antara metode pembelajaran menyundul

bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo tahun 2008. Simpulan analisis tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai

berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Menyundul Bola dengan

Bola Digantung dan Bola Dilempar terhadap Kemampuan Menyundul

Bola dalam Permainan Sepakbola

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran menyundul bola

dengan bola digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola

dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola

Ksatria Solo tahun 2008. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan metode

pembelajaran menyundul bola dengan digantung mempunyai peningkatan yang

lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

sebesar 9.566 > Ft 4.11. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada

perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepakbola pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria

Solo tahun 2008, dapat diterima kebenarannya. Dengan selisih perbedaan

peningkatan 1.15 lebih besar metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dibandingkan dengan metode pembelajaran menyundul bola dengan

bola dilempar.

2. Perbedaan Pengaruh Kekuatan Otot Perut Tinggi dan Kekuatan Otot

Perut Rendah terhadap Kemampuan Menyundul Bola dalam Permainan

Sepakbola

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa, ada

perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot

perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

pada siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Hal ini

karena, seorang pemain sepakbola yang memiliki kekuatan otot perut yang tinggi

akan dapat membantu gerakan menyundul bola lebih baik atau sundulannya

menjadi lebih kuat. Namun sebaliknya, pemain sepakbola yang tingkat kekuatan

otot perutnya rendah, maka gerakan menyundul bola kurang maksimal, sehingga

sundulannya lemah.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

29.943 > Ft 4.11. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan

yang signifikan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah

terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa

usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008, dapat diterima

kebenarannya. Dengan selisih perbedaan peningkatan 0.65 lebih besar kekuatan

otot tinggi dibandingkan dengan kekuatan otot perut rendah.

3. Interaksi antara Metode Pembelajaran Menyundul Bola dan Kekuatan

Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul Bola Permainan

Sepakbola

Dari tabel 8 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor

utama penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama

terbentuklah tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama

terhadap Peningkatan Kemampuan Menyundul Bola

A1 A2 Rerata A2 – A1

B1 2.50 0.90 1.7 -1.6

B2 1.40 0.70 1.05 -0.7

Rerata 1.95 0.8 1.375 -1.15

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

B2 – B1 -1.1 -0.2 -0.65 -0.9

2.5

0.9

1.4

0.7

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

A1 A2

B1

B2

Gambar 7. Bentuk Interaksi Metode Pembelajaran Menyundul Bola dan Kekuatan Otot Perut

Berdasarkan gambar 7 menunjukkan bahwa, bentuk garis perubahan

besarnya nilai peningkatan kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepakbola adalah tidak sejajar, sehingga jika garis tersebut diteruskan akan

terdapat satu titik pertemuan atau berpotongan. Hal ini artinya, ada kecenderungan

interaksi antara metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut.

Dengan demikian dalam menerapkan metode pembelajaran menyundul bola

dalam permainan sepakbola perlu mempertimbangkan tingkat kekuatan otot perut

tinggi dan kekuatan otot perut rendah. Hal ini karena interaksi antara metode

pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut termasuk jenis interaksi

indepanden.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

4.585 > Ft 4.11. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada interaksi

antara metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008, dapat diterima kebenarannya.

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan antara metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola pada

siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil

analisis data menunjukkan Fo = 9.566 > Ft 4.11. Metode pembelajaran

menyundul bola dengan bola digantung lebih baik pengaruhnya daripada

metode pembelajaran menyundul bola dengan bola dilempar dengan selisih

perbedaan peningkatan 1.15.

2. Ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan

otot perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12

tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil analisis data

menunjukkan Fo = 29.943 > Ft 4.11. Siswa yang memiliki kekuatan otot

perut tinggi lebih baik pengaruhnya daripada siswa yang memiliki kekuatan

otot perut rendah dengan selisih perbedaan peningkatan 0.65.

3. Ada interaksi antara metode pembelajaran menyundul bola dengan bola

digantung dan bola dilempar terhadap kemampuan menyundul bola pada

siswa usia 10-12 tahun Sekolah Sepakbola Ksatria Solo tahun 2008. Dari hasil

analisis data menunjukkan bahwa Fo = 4.585 > Ftabel = 4,11 ( Fhit > Ftabel).

B. Implikasi

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

simpulan yang telah diambil dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran menyundul bola

dan kekuatan otot perut merupakan variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi peningkatan kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepakbola.

2. Metode pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung ternyata

memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode pembelajaran

menyundul bola dengan bola dilempar terhadap peningkatan kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepakbola.

3. Dalam memberikan pembelajaran menyundul bola khususnya siswa pemula

harus disesuaikan dengan tingkat kekuatan otot perut siswa, karena tingkat

kekuatan otot perut yang dimiliki siswa memberikan pengaruh terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan

kepada pembina dan pelatih Sekolah Sepakbola Ksatria Solo sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola dapat diterapkan metode

pembelajaran menyundul bola dengan bola digantung dan bola dilempar. Dari

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, metode pembelajaran menyundul

bola dengan bola dilempar lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola, sehingga dapat

diterapkan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepakbola.

2. Untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepakbola perlu mempertimbangkan tingkat kekuatan otot perut yang dimiliki

siswa, karena tingkat kekuatan otot perut siswa dapat mempengaruhi

kemampuan menyundul bola.

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

DAFTAR PUSTAKA

Andi Suhendro. 1999. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Arma Abdoellah. 1981. Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Sastra

Hudaya. A. Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Barry L Johnson. dan Jack K Nelson. 1986. Practical Measurement for

Evaluation Pysical Education. Minesota USA: Publishing Company. Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Sepakbola. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta. Engkos Kosasih. 1993. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: AKA

Press. Gill Harvey. 2003. Teknik Mengontrol Bola. Alih Bahasa. Tim GMS. Jakarta: PT.

Gapuramitra Sejati. H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan

Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press. Joseph A. Luxbacher. 1997. Sepakbola Langkah-Langkah Menuju Sukses. Alih

Bahasa . Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Raja Grafindo. KONI. 1993. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI Pusat.

M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang Press.

Nana Sudjana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo. Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Richard Widdows & Paul Buckle 1981. Sepakbola Ketrampilan Taktik Fakta.

Jakarta: PT. Gramedia.

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Rusli Lutan. 1988. Belajar Ketrampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti.

Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perancanaan Pembelajaran Penjaskes.

Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.

Jakarta: PT. Gramedia. Sarwoto. 1993. Tekhnologi Pengajaraan Buku III Interaksi Belajar Mengajar.

Surakarta: UNS Press. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta. Soedjono. 1985. Sepakbola Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: Kedaulatan

Rakyat. Soekatamsi. 1988. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surakarta: Tiga Serangkai. 1995. Teori dan Praktek Sepakbola I. Surakarta: UNS Press. Sudjana. 1994. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press.

1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru Penjaskes. SD Setara D-II.

Sugiyanto dan Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.

Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet. Timo Scheunemann. 2005. Dasar Sepakbola Modern. Alih Bahasa. Marcel

Lombe dan J. Chrys Wardjoko. Malang: DIOMA.

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada

Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH METODE … · perbedaan pengaruh metode pembelajaran menyundul bola dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola pada