Upload
henggar-wahyu-siswanti
View
41
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tulisan
Citation preview
Nama : Henggar Wahyu Siswanti
Kelas : Kimia 4 B
NIM : 1112096000038
PERCOBAAN IV
KRISTAL TUNGGAL KAl(SO4)2
I. Tujuan
Mengetahui pembuatan kristal tunggal KAl(SO4)2
II. Dasar Teori
Kristal tunggal disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang
mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang
membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya. Dalam proses pembentukan
struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp
(hexagonal close-packed) dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan
seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) dimana
urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Dalam
penumbuhan kristal hal yang paling penting adalah nukleasi dan kinatika pertumbuhannya.
Nukleasi adalah langkah di mana molekul-molekul zat terlarut terdispersi dalam pelarut
awal untuk mengumpulkan ke dalam kelompok, pada skala nanometer (meninggikan
konsentrasi zat terlarut dalam suatu daerah kecil), nukleasi sangat penting karena untuk
memaksimumkan agar bisa terbentuk Kristal tunggal yang sempurna dari pada membuat
polikristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor
penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti
dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju
pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan ukuran
yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal
dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
KAl(SO4)2.12 H2O atau tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa
kristal dan bersifat isomorf, yang dikenal banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air
maupun limbah juga sebagai pewarna tekstil. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas
kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan
limbah, dan bahan pemadam api.Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium
hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan
larutan garam kalium aluminat. Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan
mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut
membentuk aluminat.
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan
berwarna putih dari aluminium hidroksida Al(OH)3.
2KAlO2 (aq) +2H2O (l) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + Al(OH)3 (s)
Dengan penambahan asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat
berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al
3+, dan SO4
2-, jika didiamkan akan
terbentuk kristal dari tawas kalium aluminium sulfat. Secara singkat reaksi yang terjadi
dapat dituliskan sebagai berikut
H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O
24 H2O + 2 KAl(SO4)2 (aq) 2KAl(SO4)2.12H2O(s)
III. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Erlenmeyer 250 ml 2 buah
2. Gelas arloji 1 buah
3. Batang pengaduk 1 buah
4. Penanggas 1 buah
5. Gelas beaker 1 buah
6. Kertas saring
7. Benang
8. Lumpang dan alu
9. Termometer
b. Bahan
1. Kalium alumunium sulfat
2. Aquadest
IV. Cara Kerja
1. Dipanaskan 50 ml air pada suhu 50OC dalam erlenmeyer
2. Dihaluskan kristal kalium alumunium sulfat
3. Diambil 8 gram kristal yang sudah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer
yang sudah dipanaskan
4. Diaduk rata dan didinginkan pada suhu kamar
5. Diaduk lagi selama 15 menit dan dibiarkan satu malam
6. Dilakukan dekantasi dan dipisahkan kristalnya kemudian dikeringkan
7. Dipilih salah satu kristal yang paling panjang (3mm) lalu diikat dengan benang
8. Dipanaskan lagi larutan jenuh kalium alumunium sulfat pada suhu 50OC dan bila
perlu ditambahkan 5-10 gram kalium alumunium sulfat
9. Disaring segera larutan jenuh dan dimasukkan kedalam gelas piala yang bersih
10. Didinginkan pada suhu kurang lebih 5oC sebelum suhu kamar, dimasukan kristal
tunggal yang telah diikat dengan benang
11. Ditutup rapat gelas piala agar suhu stabil
12. Diamati kristal yang terbentuk dan kristal yang digantung, jika larut ulangi dari awal
13. Jika kristal telah tumbuh sampai besar, dipisahkan dari larutan jenuhnya dan
dikeringkan diatas kertas saring.
14. Dicatat waktu yang diperlukan untuk pembuatan kristal
V. Data Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan pembentukan kristal tunggal KAl(SO4)2
Perlakuan Pengamatan Keterangan
KAl(SO4)2 + air panas (50oC)
+ dibiarkan semalam
Terbentuk sedikit kristal
Pemancingan kristal
menggunakan benang.
Terbentuk kristal yang agak
besar
(pengamatan selama 30
menit)
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan kristal tunggal KAl(SO4)2. Pada
prinsipnya, kristal tunggal KAl(SO4)2 dibuat dengan cara menjenuhkan larutan
KAl(SO4)2.12 H2O kemudian didinginkan, sehingga akan terbentuk suatu kristal yang
berbentuk oktahedron.
Percobaan pertama dilakukan nukleasi primer, yaitu pembentukan inti kristal
dengan meninggikan konsentrasi zat terlarut dalam suatu daerah kecil. Hal ini dilakukan
dengan cara penjenuhan larutan KAl(SO4)2.12 H2O dengan menghaluskan padatan
KAl(SO4)2.12 H2O kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 50 mL
air panas yang telah dipanaskan sampai 50C. Penghalusan padatan KAl(SO4)2.12 H2O
dimaksudkan agar kristal dapat mudah larut dan pemanasan bertujuan untuk
mempercepat proses pelarutan sehingga air dengan padatan KAl(SO4)2.12 H2O menjadi
homogen. Nukleasi ini bertujuan untuk memaksimumkan pembentukan kristal tunggal,
sehingga kristal yang terbentuk menjadi sempurna. Selanjutnya, larutan KAl(SO4)2.12
H2O tersebut didinginkan pada suhu kamar, lalu diaduk selama 15 menit dan didiamkan
selama 24 jam. Pada proses ini, endapan KAl(SO4)2 akan terbentuk.
Setelah itu, filtrat dan endapan yang terbentuk dipisahkan. Filtratnya digunakan
untuk membuat larutan jenuh kembali dengan cara menambahkan 10 gr KAl(SO4)2.12
H2O kemudian dipanaskan kembali pada suhu 50C kemudian didinginkan. Endapan
KAl(SO4)2 yang berbentuk kristal dipilih yang paling panjang kemudian diikat dengan
menggunakan benang, sebagai pancingan untuk membentuk kristal tunggal. Selanjutnya,
kristal KAl(SO4)2 yang akan digunakan sebagai pancingan dimasukkan ke dalam larutan
jenuh tersebut dan didiamkan sampai terbentuk kristal tunggal dari KAl(SO4)2. Pada
percobaan, kristal tunggal dapat terbentuk jika larutan yang digunakan lewat jenuh.
Kristal tunggal akan terbentuk setelah kristal KAl(SO4)2 didiamkan dalam larutan
jenuhnya selama 30 menit.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa, kristal tunggal dapat terbentuk jika
larutan yang digunakan lewat jenuh, dan dihasilkan kristal yang berwarna putih.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Gigih W. 2013. Seri Kuliah Kristalografi: Kristal Tunggal (Single Crystal).
http://gigihkurniawan.blogspot.com/2013/12/Kristal-Tunggal.html diakses pada 9
April 2014
Vogel, 1979, "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro", Edisi V,
Jakarta : PT Kalman Media Pusaka