30
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul Percobaan Lazarro Spallanzani” disusun oleh : Nama : SUPRIADI NIM : 101304026 Kelas / Kelompok : A / V Jurusan : Pendidikan Kimia telah dikoreksi dan diperiksa oleh Asisten / Koordinator Asisten maka dinyatakan dan diterima Makassar, November 2010 Koordinator Asisten Asisten Muh. Riswan Ramli Andi Ririn Noviarti NIM: 081404038 NIM: 081404040 Mengetahui : Dosen penanggung jawab

Percobaan Lazarro Spallanzani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lazzaro

Citation preview

Page 1: Percobaan Lazarro Spallanzani

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan

Lazarro Spallanzani” disusun oleh :

Nama : SUPRIADI

NIM : 101304026

Kelas / Kelompok : A / V

Jurusan : Pendidikan Kimia

telah dikoreksi dan diperiksa oleh Asisten / Koordinator Asisten maka

dinyatakan dan diterima

Makassar, November 2010

Koordinator Asisten Asisten

Muh. Riswan Ramli Andi Ririn Noviarti NIM: 081404038 NIM: 081404040

Mengetahui :

Dosen penanggung jawab

Dr. A. Mu’nisa, S.Si., M.si.NIP: 197205261998022001

Page 2: Percobaan Lazarro Spallanzani

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada dasarnya manusia memiliki daya berpikir dan rasa ingin tahu yang

tinggi termasuk dari mana awal kehidupanya di muka bumi. Karena rasa ingin

tahu yang tinggi maka mereka menggunakan kecerdasannya untuk mengungkap

asal mula kehidupan. Hal ini yang mendorong para peneliti melakukan percobaan

untuk mendapat jawaban pertanyaan tersebut. Asal-usul kehidupan menurut

pandangan ilmu pengetahuan belum sepenuhnya terkuak. Ada hal-hal yang masih

menjadi misteri. Pertanyaan ”apakah hidup?” dan “dari manakah asal kehidupan?’

merupakan masalah dari abad ke abad. Para pakar telah mengkaji dan mencoba

menjawabnya dengan berbagai teori dan percobaan.

Teori yang pertama adalah teori Abiogenesis yang dikeluarkan oleh

Aristoteles yang mengatakan bahwa itu berasal dari benda mati. Akan tetapi teori

dapat dipatahkan oleh Spallanzani melalui hasil percobaannya. Ia menyimpulkan

bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Teori ini pun

dikenal dengan nama Abiogenesis.

Teori kedua adalah teori Biogenesis. Pendukung teori ini adalah

Fransisco Redi, Lazzari Spalazano, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi

mengemukakan percobaan ulat pada bangkai tikus berasal dari  telur lalat ( Omne

Vivum ex Ovo). Lazzaro Spalazani mengemukakan percobaan kaldu yang

dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan

terbuka,harus ada jasad renik terlebih dahulu(Onme Ovum ex Vivo). Louis

Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan L. Spalazani namun

menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk

mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih dahulu (Omne Vivum ex

Vivo).

Page 3: Percobaan Lazarro Spallanzani

Dari dua teori diatas, kita bias melihat bagaimana seseorang ilmuwan

mengeluarkan pendapat dari hasil pemikiran mereka yang tentunya disertai oleh

percobaan sebagai bukti untuk menguatkan dasar pemikiran mereka. Para

ilmuwan berani menyangkal teori lama dan mengeluarkan teori baru yang

menurut mereka benar dan mereka juga berusaha unutk mempertahankan dengan

sebuah percobaan.

Dalam mengkaji asal-usul kehidupan awalnya muncul pendapat bahwa

manusia berasal dari benda mati. Hal ini mengundang reaksi dari berbagai pihak,

ada yang sependapat dengan teori tersebut tapi tidak sedikit pula yang

menentangnya. Salah satu yang menentang teori tersebut adalah Lazzaro

Spallanzani. Pendapatnya pun masih belum bisa menjawab pertanyaan tentang

asal mula kehidupa. Untuk mengkaji kebenaran teori ini Lazzaro Spallanzani

tentang asal usul kehidupan, maka kami melakukan percobaan seperti yang dia

lakukan.

B. Tujuan Percobaan

Percobaan ini bartujuan untuk memberikan kesempatan kepada

mahasiswa mengikuti jalan pikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan

para ilmuwan / peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya

menjawab pertanyaan “dari manakah asal kehidupan”.

C. Manfaat percobaan

Percobaan ini akan memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai berikut:

1. Agar mampu mengambil kesimpulan dan mengetahui seluk-beluk dan teori

asal usul kehidupan yang benar.

2. Berpikir logis dan mengambil langkah-langkah tepat dalam mengatasi

masalah biologi.

3. Berani menentukan sikap dalam mengambil jalan pikiran baru.

Page 4: Percobaan Lazarro Spallanzani

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pertanyaan yang selalu tmbul bagi bagi para pemikir filosofis dan kaum

naturalis adalah asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini. Sampai sekarang hal

tersebut masih merupakan teka-teki yang belum dapat dipecahkan, macam-macam

pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini.

Namun pandangan tersebut masih merupakan hipotesis yang memiliki arti sejarah

(Winatasasmita, 1991).

Pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”, telah dicoba dijawab dengan

berbagai teori dan percobaan Spallanzani yang meragukan kebenaran teori

Abiogenesis/Generatio Spontanea dari Aristoteles. Teori mengenai asal-usul

kehidupan senantiasa berkembang. Kini telah banyak dikenal mengenai teori asal-

usul kehidupan tersebut, seperti teori Abiogenesis (Generatio Spontanea), teori

Biogenesis, teori Kosmos, teori Evolusi Kimia dan teori Evolusi Biologi. Diantara

beberapa teori tersebut teori Abiogenesis dan teori Biogenesislah yang sangat

diperdebatkan oleh para ilmuwan (Pratiwi, 2004).

Teori asal usul kehidupan pada kategori pertama adalah Teori Abiogenesis

atau Generatio Spontanea. Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea pelopornya

seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat

bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja pendapat ini masih terus bertahan sampai

abad ke 17 -18 Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop

dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek

(salah seorang penganut teori abiogenesis) memperkuat teori generatio spontanea

teori terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air

bekas rendaman jerami) (Anonim, 2010).

Makhluk-makhluk renik yang tiba-tiba muncul pada makanan yang

membusuk sebagiannya timbul dengan sendirinya maka Lazarro Spallanzani

Page 5: Percobaan Lazarro Spallanzani

mencoba membuktikan bahwa mikro organisme tidak muncul dengan sendirinya,

maka ia mendidihkan air kaldu kemudian menutup rapat-rapat sehingga tidak

dimasuki apapun dari luar. Jika itu tetap bening dan steril maka generasi spontanea

tidak dapat terjadi (Kimbal, 1992).

Teori asal usul kehidupan pada kategori yang kedua ialah teori Biogenesis,

yaitu teori yang mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup

sebelumnya. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzaro Spalazani, dan

Louis Pasteur.

1. Fransisco Redi (1626-1697)

Fransisco redi melakukan percobaan dengan menggunakan bahan dua kerat

daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :

Stoples I :diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.

Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.

Selanjutnya kedua stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah

beberapa hari, keadaan daging dalam kedua stoples tersebut diamati,

Dan hasilnya sebagai berikut:

Stoples I :daging tidak busuk dan tidak ditemukan larva/belatung lalat.

Stoples II :daging tampak membusuk dan ditemukan banyak larva/ belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva

atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II bukan terbentuk dari

daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini

ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat

keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya

ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung

relatif sedikit.

2. Lazarro Spallanzani (1729-1799)

Teori Fransisco Redi didukung oleh teori seorang ilmuwan berkebangsaan

Itali yaitu Lazarro Spallanzani.Ia melakukan percobaan dengan menggunakan air

kaldu, ia mensterilkan air kaldu dengan cara memanasaka, lalu memasukkannya ke

Page 6: Percobaan Lazarro Spallanzani

dalam tabung. Ia menutup satu tabung dan membiarkan tabung yang lain terbuka,

tetapi air yang ada di tabung yang tertutup tetap bening. Hal ini disebabkan karena

tabung yang tidak ditutup terkena debu yang mengandung bakteri sehingga bakteri

tersebut berkembang biak di dalam air kaldu dan mnyebabkan air kaldu tersebut

menjadi keruh.

3. Louis Pasteur (1822-1895)

Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur

melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani.

Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Melaui

pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat

dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah

terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat

percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup

lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan

terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam

labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi. Pada saat

sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam

labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air

kaldu. Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air

kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi

mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme

tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu

air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooganisme tersebut.

Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation

spontanea yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang

terjadi secara spontan (Anonim, 2010).

Page 7: Percobaan Lazarro Spallanzani

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Hari / tanggal : Kamis / 5 November 2010

Waktu : Pukul 11.50 s/d 14.00 WITA

Tempat : Lantai III Laboratorium Biologi FMIPA UNM Parang

Tambung.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. 4 buah tabung reaksi

b. 1 buah rak tabung reaksi

c. 2 buah sumbat gabus/karet yang sesuai

d. 1 buah klem kayu

e. 1 buah lampu spritus

f. 1 buah wadah penyimpanan

2. Bahan

a. 40 mL air kaldu

b. 1 potong lilin

c. Korek api

d. Label

C. Prosedur kerja

1. Mengisi keempat tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 15 mL dan

meletakkannya di rak tabung reaksi.

2. Tabung pertama disumbat dengan tutup gabus/karet dan ditetesi lilin cair sela

antara mulut tabung dengan penutup.

Page 8: Percobaan Lazarro Spallanzani

3. Tabung kedua dididihkan kaldunya di atas api lampu spritus, kemudian

dibiarkan terbuka (tanpa tutup).

4. Tabung ketiga dididihkan kaldunya diatas api lampu spritus,kemudian

disumbat dengan tutup gabus/karet dan ditetesi lilin cair sela antara mulut

tabung dengan tutup.

5. Tabung keempat disimpan ke dalam wadah tanpa perlakuan.

6. Menyimpan semua tabung di wadah penyimpanan dan menghindarkan dari

gangguan. Sinar matahari langsung dan sumber panas lain.

7. Melakukan pengamatan tiap hari selama 7 hari dan mencatat perubahan-

perubuhan yang terjadi.

Page 9: Percobaan Lazarro Spallanzani

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hari ke-Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV

W E B W E B W E B W E B

0

Ben

ing

- -

Ben

ing

- -

Ben

ing

- -

Ben

ing

- -

1

Ker

uh + -

Ben

ing

- -

Ben

ing

- -

Ker

uh - +

2

3

4

Ker

uh ++

-

Ben

ing

- -

Ben

ing

- -

Ker

uh

+++

5

Ker

uh ++

-

Ker

uh

+ -

Ben

ing

- -

Ker

uh ++

+++

6

Ker

uh +++

-

Ker

uh ++

+

Ben

ing

- -

Ker

uh +++

++++

Keterangan :

W = Warna

E = Endapan

B = Bau

Page 10: Percobaan Lazarro Spallanzani

Tabung I Tabung II

Tabung III Tabung IV

Page 11: Percobaan Lazarro Spallanzani

A. Pembahasan

Dari hasil pengamatan terdapat percobaan yang sama dengan yang

pernah dilakukan oleh Larasso Spallanzani dapat dilihat pada penjelasan sebagai

berikut;

1. Tabung I

Pada tabung I, berisi air kaldu dengan perlakuan tidak dipanaskan

dan ditutup dengan sumbat gabus dan ditetesi lilin cair diantara mulut tabung

dan sumbatnya. Paga hari 1, air kaldu agak keruh begitupun pada ke 3, air

kaldu tampak lebih keruh dan berbauh dan terdapat gumpalan pada hari ke 4,

hal ini disebabkan oleh karena tabung tidak steril(dipanaskan). Sehingga air

kaldu tersebut ada mikroorganisme yang tumbuh. Bermetabolisme

mikroorganisme tersebut menyebabkan perubahan warna. Ini sesuai dengan

anggapan Lassaro Spallanzani bahwa mikroorganisme akan hidup pada kaldu

yang tidak dipanaskan atau disterilkan.

2. Tabung II

Pada tabung II, berisi air kaldu didihkan dan tidak tertutup, pada hari

pertama air tetap jernih lalu pada hari ke 2, 3, dan ke 4 air kaldu tersebut

menjadi keruh dan terdapat endapan serta buih. Hal ini disebabkan karena air

kaldu berhubungan langsung dengan udara bebas sehingga mikroorganisme

tumbuh didalam air kaldu (berkatabolisme) sehingga air kaldu keruh. Ini

terjadi pada percobaan Lazzaro Spallanzani, walaupun disterilkan,

mikroorganisme akan hidup pada kaldu karena tabung terbuka sehingga

dengan mudah mikroba dapat masuk dengan diterbangkan udara.

3. Tabung III

Pada tabung III, berisi air air kaldu yang dididihkan dan ditutp

dengan sumbat gabus dan ditetesi lilin cair sela antara mulut tabung dan

sumbatnya. Pada hari pertama hingga hari ke 4 tidak mengalami perubahan

warna, tidak berbau dan tidak ada gelembung serta endapan. Hal ini

disebabkan karena air kaldu itu sudah disterilkan dan ditutp rapat sehingga

Page 12: Percobaan Lazarro Spallanzani

tidak terkontaminasi dengan udara bebas. Cuma terdapat buih, mungkin

karena terlambat ditutup setelah dipanaskan. Perlakuan ini sesuai dengan

percobaan Lassaro Spallanzani, dimana jika kaldu di panaskan kemudian

ditutup, sehingga udara luar tidak akan dapat hidup.

4. Tabung IV

Pada tabung IV, tabung ini berasal dari air kaldu dengan perlakuan

tidak dipanasi dan tidak ditutup. Pada hari ke I air kaldu mulai keruh dan pada

hari ke 2 air kaldu tambah keruh, terdapat endapan, buih dan aromanya bauh.

Pada hari ke 3 dan ke 4 air kadu makin keruh dan endapan serta buih tambah

banyak dan aromanya sangat bauh. Ini dikarenakan mikroorganisme dapat

berkembang didalam air kaldu. Ini menunjukkan anggapan Lazzaro

Spallanzani bahwa mikroorganisme tumbuh pada air kaldu dari udara luar

yang banyak mengandung mikroorganisme.

Page 13: Percobaan Lazarro Spallanzani

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. air kaldu pada tabung yang terbuka akan ditemukan organisme karena udara

dari luar yang membawa mikroorganisme dapat lebih leluasa masuk

sedangkan air kaldu yang perlakuannya dipanaskan dan ditutup rapat tidak

ditemukan adanya mikroorganisme karena air kaldu tidak berhubungan

langsung dengan udara dari luar.

2. Dengan adanya pengamatan ini dapat dibuktikan bahwa makhluk hidup

berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Dengan demikian teori abiogenesis

yang didukung oleh Aristoteles dapat dipatahkan.

B. Saran

1. Asisten

Sebaiiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan

sedang berlangsung terutama yang berhubungan dengan api.

2. Praktikan

Mahasiswa harus lebih teliti dalam mengamati bahan penelitiannya

sehingga hasilnya pun baik.

3. Laboran

Laboratorium sebaiknya dapat dijaga kebersihannya bersama sebelum

melakukan praktikum.

Page 14: Percobaan Lazarro Spallanzani

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Asal Usul Kehidupan. http://id.shvoong.com/exact-sciences / biology/ 1963443-teori-asal-usul-kehidupan/. (Diakses pada hari sabtu tanggal 7 November 2010).

Anonim. 2010. Teori Asal Usul Kehidupan. http://free.vlsm.org/v12/ sponsor/ Sponsor-Pendamping/Praweda/Biolog y/ . (Diakses pada hari sabtu tanggal 7 November 2010).

Anonim. 2010. Teori Biogenesis. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1974419-teori-biogenesis/. (Diakses pada hari sabtu tanggal 7 November 2010).

Pratiwi, Dra. D.A. 2007. Buku Penuntun Biologi. Jakarta: Bima Aksara.

W, Kimbal. 1992. Biologi Universitas jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Winatasasmita, Djamhur. 1991. Biologi Umum. Jakarta: Universitas terbuka.

Page 15: Percobaan Lazarro Spallanzani

TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori asal usul kehidupan pada kategori pertama adalah Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea. Teori Generatio Spontanea ini mengatakan bahwa makhluk  hidup terbentuk dengan sendirinya.Teori ini disebut juga Teori Abiogenesis yang berarti makhluk hidup dapat terbentuk dari makhluk mati. Pendukung teori ini adalah Aristoteles, Thales, dan Anaximines.Thales menganggap kehidupan berasal dari air dan anaximines menganggap kehidupan berasal dari udara.

Teori asal usul kehidupan pada kategori kedua adalah Teori Biogenesis. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzari Spalazano, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi mengemukakan percobaan ulat pada bangkai tikus berasal dari  telur lalat ( Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spalazani mengemukakan percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan terbuka,harus ada jasad renik terlebih dahulu(Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan L. Spalazani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih dahulu (Omne Vivum ex Vivo).http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1963443-teori-asal-usul-kehidupan/

Disebut juga teori Abiogenesis pelopornya seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja pendapat ini masih terus bertahan sampai abad kc 17 -18 Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek (salah seorang penganut teori abiogenesis) memperkuat teori generatio spontanea teori terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air bekas rendaman jerarni). Beberapa ahli berusaha mengadakan penelitian untuk menyangkal teori generatio spontanea antara lain Franscesco Redi, Spallanzani dan Louis Pasteur. Percobaan Redi dan Spallanzani masih belum dapat menumbangkan teori generatio spontanea karena menurut pendapat para pendukung teori tersebut bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda mati diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani dan Redi tidak dapat melakukan fungsinya karena stoples dan labu percobaan tersumbat rapat-rapat. Pasteur mencoba memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan tabung kaca berbentuk leher angsa atau huruf S untuk menutup labu walaupun labu tersumbat udara sebagai "sumber gaya hidup" dapat masuk ke dalam labu. Dengan percobaan ini Pasteur berhasil menumbangkan teori generatio spontanea. http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biolog

Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran

Page 16: Percobaan Lazarro Spallanzani

paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.a). Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)

Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :· Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.· Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.· Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Danhasilnya sebagai berikut:· Stoples I : daging tidak busuk dan tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.· Stoples II : daging tampak membusuk dan ditemukan banyak larva/ belatung lalat.Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.b). percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)

Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut. Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. M,enurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.c). Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)

Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu.

Page 17: Percobaan Lazarro Spallanzani

Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu. Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :1. Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.

Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul kehidupan yang dikembangkan pleh beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat

supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.2. Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini

berasal dari mana saja.3. Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa kehidupan didunia ini muncul

berdasarkan hukum Fisika Kimia.4. Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.http://id.shvoong.com/exact-sciences/1974419-teori-biogenesis/

Page 19: Percobaan Lazarro Spallanzani

1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan

tersebut diatas ?

Jawab :

Yang menjadi penyebab terjadi perubahan kaldu pada percobaan tersebut

adalah karena adanya perkembangbiakan dari mikroorganisme yang

masuk bersama udara.

2. Darimanakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan

kaldu tersebut ?

Jawab :

Pada kaldu yang tidak tertutup, makhluk hidup berasal dari udara bebas,

karena makhluk hidup ini diterbangkan oleh angin bersama debu,

sedangkan pada tebung yang tertutup makhluk hidupnya berasal dari kaldu

sebelum dimasukkan ke dalam tabung.

3. Perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas terjadi pada tebung yang

diperlakukan bagaimana? Mengapa bisa terjadi demikian?

Jawab :

Perubahan kaldu terjadi pada tabung yang tidak diberi perlakuan, tidak

dididihkan, dan tidak ditutup. Perubahan pada tabung yang tidak diberi

perlakuan terjadi karena terdapat mikroorganisme pada air kaldu yang

tidak dididihkan dan juga berasal dari udara bebas yang terbawa angin

bersama debu. Jika kaldu tidak dididihkan maka mikroorganisme yang

berasal dari air kaldu tersebut tidak mati sehingga terjadi perubahan pada

air kaldu. Dan walaupun sudah dididihkan untuk membunuh

mikroorganisme yang ada dalam air kaldu, tetapi tidak ditutup, maka pada

air kaldu tersebut akan dimasuki mikroorganisme yang berasal di udara

bebas, sehingga tejadi perubahan air kaldu, baik dalam warna, rasa,

maupun bau.

4. Pada tebung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami

perubahan? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau?

Page 20: Percobaan Lazarro Spallanzani

Jawab :

Pada tebung yang sudah dididihkan lalu ditutup erat tidak terjadi

perubahan, karena makhluk sebeelumnya sudah mati karena kaldu sudah

dididihkan dam mikroorganisme yang berasal dari udara bebas tidak dapat

masuk ke dalam air kaldu yang telah ditutupi dengan erat.

5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba akan muncul makhluk hidup

baru?

Jawab :

Dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba tidak akan muncul makhluk hidup

baru karena dari hasil percobaan Lazarro Spallanzani menyimpulkan

bahwa makhluk hidup tidak berasal dari benda mati.

6. Hasil percobaan diatas dapat dapat digunakan sebagai bukti yang kuat unutk

menyangkal pendapat Generatio Spontanea? Jelaskan.

Jawab :

Masih belum bisa, karena menurut pendapat para pendukung teori

Abiogenesis atau Generatio Spontanea bahwa untuk dapat timbul

kehidupan secara spontan dari benda mati diperlukan gaya hidup,

sementara pada percobaan Spallanzani tidak melakukan gaya hidup untuk

melakukan fungsinya karena stoples dan labu percobaan tersumbat rapat-

rapat.