1
ABSTRAK EKO SUSILO. C54102008. Percobaan Pengoperasian Bubu pada Zona Fotik dan Afotik di Teluk Palabuhanratu. Dibimbing oleh ARI PURBAYANTO. Pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia masih terfokus pada perikanan perairan laut dangkal, sementara itu sangat sedikit kajian yang mengupas dan mengembangkan perikanan laut dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja bubu dan alat bantu penangkapan selama uji coba pengoperasian. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi dan keragaman hasil tangkapan bubu pada zona fotik dan afotik di perairan Teluk Palabuhanratu. Bubu laut dalam yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk trapesium memanjang. Rangka terbuat dari bahan besi beton berdimensi 80 cm x 40 cm x 50 cm dan panjang 120 cm. Funnel berjumlah dua buah berukuran 15 cm x 10 cm berbentuk limas terpancung ke arah dalam. Badan jaring terbuat dari polyethilene dengan mesh size 1,91 cm (¾ inci) berwarna hijau tua. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing, yaitu mengoperasikan bubu pada lokasi pengamatan dengan sistem rawai sebanyak 5 kali pemasangan pada zona fotik dan afotik. Hasil tangkapan total selama pengoperasian sebanyak 677 ekor yang terdiri dari 8 famili, yaitu Pandalidae, Majidae, Portunidae, Palinuridae, Grapsidae, Ophidiidae, Moridae, dan Synaphobranchidae. Pada zona afotik mulai ditemukan beberapa jenis ikan yang sebelumnya tidak ditemukan di zona fotik. Keragaman hasil tangkapan rendah dengan dominasi dari rendah sampai tinggi. Spesies yang mendominasi yaitu Heterocarpus hayastii. Ekosistem dalam kondisi tertekan sampai stabil. Tekanan ekologis berupa persaingan dalam mencari makan, tempat tinggal dan berkembang biak. Lokasi pemasangan bubu tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap hasil tangkapan Heterocarpus hayastii dan Heterocarpus sp. Pemasangan bubu pada zona fotik memberikan hasil yang lebih baik terhadap Lamoha sp. Kata kunci : bubu, zona fotik dan afotik, hasil tangkapan, Teluk Palabuhanratu

Percobaan Pengoperasian Bubu pada Zona Fotik dan Afotik di Teluk Palabuhanratu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia masih terfokus pada perikanan perairan laut dangkal, sementara itu sangat sedikit kajian yang mengupas dan mengembangkan perikanan laut dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja bubu dan alat bantu penangkapan selama uji coba pengoperasian. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi dan keragaman hasil tangkapan bubu pada zona fotik dan afotik di perairan Teluk Palabuhanratu.Keyword : Bubu laut dalam, zona afotik, zona fotik, Teluk Palabuhanratu

Citation preview

Page 1: Percobaan Pengoperasian Bubu pada Zona Fotik dan Afotik di Teluk Palabuhanratu

ABSTRAK EKO SUSILO. C54102008. Percobaan Pengoperasian Bubu pada Zona Fotik dan Afotik di Teluk Palabuhanratu. Dibimbing oleh ARI PURBAYANTO.

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia masih terfokus pada perikanan perairan laut dangkal, sementara itu sangat sedikit kajian yang mengupas dan mengembangkan perikanan laut dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja bubu dan alat bantu penangkapan selama uji coba pengoperasian. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi dan keragaman hasil tangkapan bubu pada zona fotik dan afotik di perairan Teluk Palabuhanratu.

Bubu laut dalam yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk trapesium memanjang. Rangka terbuat dari bahan besi beton berdimensi 80 cm x 40 cm x 50 cm dan panjang 120 cm. Funnel berjumlah dua buah berukuran 15 cm x 10 cm berbentuk limas terpancung ke arah dalam. Badan jaring terbuat dari polyethilene dengan mesh size 1,91 cm (¾ inci) berwarna hijau tua. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing, yaitu mengoperasikan bubu pada lokasi pengamatan dengan sistem rawai sebanyak 5 kali pemasangan pada zona fotik dan afotik.

Hasil tangkapan total selama pengoperasian sebanyak 677 ekor yang terdiri dari 8 famili, yaitu Pandalidae, Majidae, Portunidae, Palinuridae, Grapsidae, Ophidiidae, Moridae, dan Synaphobranchidae. Pada zona afotik mulai ditemukan beberapa jenis ikan yang sebelumnya tidak ditemukan di zona fotik.

Keragaman hasil tangkapan rendah dengan dominasi dari rendah sampai tinggi. Spesies yang mendominasi yaitu Heterocarpus hayastii. Ekosistem dalam kondisi tertekan sampai stabil. Tekanan ekologis berupa persaingan dalam mencari makan, tempat tinggal dan berkembang biak.

Lokasi pemasangan bubu tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap hasil tangkapan Heterocarpus hayastii dan Heterocarpus sp. Pemasangan bubu pada zona fotik memberikan hasil yang lebih baik terhadap Lamoha sp. Kata kunci : bubu, zona fotik dan afotik, hasil tangkapan, Teluk Palabuhanratu