Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PEREMPUAN PAPUA DAN KEPEDULIAN SOSIALNYA
(Suatu studi Terhadap Motivasi Kepedulian Sosial Wilhelmina Wouw Bagi
Masyarakat Fakfak Papua)
LENNY LEONORA KEHEK
Mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
I. PENDAHULUAN DAN PERMASALAHAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata peduli secara umum diartikan sebagai mengindahkan, memperhatikan, dan
menghiraukan1. Sedangkankepedulian sosial merupakan suatu perasaan simpati yang
mendalamterhadap penderita atau kemalangan orang lain, yang disertai oleh hasrat untuk
meringankan penderitaan atau untuk menghilangkan penyebabnya. Kepedulian sosial sejati
melibatkan seluruh pribadi kita.2 Ketika kita berbicara mengenai kepedulian sosial pasti ada
sesuatu masalah yang menyebapkan kita menjadi peduli kepada orang lain. Semua ini
disebabkan karena tidak terpenuhi kebutuhan manusia, ada juga dampak dari bencana alam,
ketergantungan ekonomi, kesehatan yang buruk dan lain sebaginya .3
Tidak semua orang dapat melakukan kepedulian sosial meskipun mereka adalah orang yang
kaya. Kadang yang mereka utamakan adalah kepentingan diri mereka dan keluarga mereka tanpa
melihat orang lain yang membutuhkan bantuan mereka. Namun dari sekian banyak manusia ada
juga orang-orang yang memiliki perasaan peduli terhadap orang lain, namun disini ada seorang
perempuan yang sama seperti Mother Teresa yang memiliki jiwa kepedulian terhadap orang lain
yang menderita, perempuan itu bernama Wilhelmina Wouw berasal dari Kota Fakfak berada di
Papua Barat yang lahir pada 3 September 1971, berasal dari keluarga yang sederhanadan mata
pencariannya hanya sebagai Petani. Wilhelmina Wouw dalam masa kehidupannnya banyak
sekali membantu orang yang memerlukan bantuanya karena dari kecil sudah diajarkan oleh
1Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta :Balai Pustaka,1989. 2Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995 ), 137. 3Sumarnonugroh, Buku Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta : PT Hahindita, 1984), (11).
2
kedua orang tuanya yang cepat tersentuh hatinya ketika melihat orang yang membutuhkan
pertolongan.
Wilhelmina Wouw merupakan seorang perempuan Papua yang berbeda dari perempuan
Papua lainnya yang hidupnya hanya dihabiskan mengurusi keluarga mereka saja,tetapi baginya
kehidupan yang ia lalui tidak hanya untuk mengurusi keluwarganya saja tetapi juga untuk orang
lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia berani menunjukan bahwa sebagai perempuan
tugasnya tidak hanya mengurusi keluarganya saja, atau menjadi Ibu bagi anak-anaknya dan
menjadi istri bagi suaminya saja, tetapi mampu menjadi ibu untuk semua orang yang
membutuhkannya. Bagi Wihelmina Perempuan Papua dan Perempuan lainnya dapat melakukan
kepedulian sosial bagi orang lain asalkan mereka memiliki keberanian sepertinya. Wihelmina
tidak ingin melihat perempuan yang masih mengikuti UU yang sudah menetapkan profesi setiap
orang, seperti dalam UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 pasal 34 ayat 1-34, tanggung Jawab
kaum laki-laki dalam keluarga yakni untuk mencari nafkahdan perempuan bertanggung Jawab
untuk mengatur segala sesuatu yang menyangkut dengan urusan rumah tangga, yakni memasak,
mengurus anak, membersihkan rumah, mengurus suami dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan rumah tangganya. Bagi Wihelmina aturan ini salah perempuan juga memiliki kebebasan
untuk berkarya di bidang Politik, Hukum, Agama, bahkan Sosial asalkan mereka memiliki niat
dan keberanian seperti Wihelmina yang berani berdiri dan membela hak-hak masyarakat dan
peduli kepada masyarakat. Ia berkata hidup ini jangan pernah berguna bagi diri sendiri,
jadikanlah hidupmu berguna bagi orang lain yang membutuhkan pertolonganmu.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini diberi judul :
PEREMPUAN PAPUA DAN KEPEDULIAN SOSIALNYA
(Suatu studi Terhadap Motivasi Kepedulian Sosial Wilhelmina Wouw Bagi Masyarakat
Fakfak Papua)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk - bentuk kepedulian sosial yang dilakukankah Wilhelmina Wouw ?
2. Apa Motivasi kepedulian sosial Wilhelmina Wouw?
4 Pernyataan UU tersebut dapat dibaca pada hal.32
3
C. Tujuan Penelitia
1. Mendeskripsikan bentuk – bentuk kepedulian sosial Wilhelmina Wouw.
2. Mendeskripsikan Motivasi kepedulian sosian Wilhelmina Wouw.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai suatu sumbangan pemikiran dan informasi bagi masyarakat dalam mengetahui
bahwa tidak hanya laki-laki saja yang dapat melakukan kegiatan kepedulian sosial tetapi
Perempuan juga dapat melakukan yang lebih dari pada laki-laki karena perempuan di lengkapi
dengan hati yang lembut yang mudah tersentuh untuk peduli kepada sesama. Dan mungkin
dalam penulisan ini juga bisa menjadi sumbang motivasi kepada perempuan Indonesia kususnya
perempuan Papua bahwa mereka juga bisa melakukan kepedulian sosial seperti apa yang
Wilhelmina Wouw lakukan.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta atau populasi tertentu.
Sedangkan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan salah
satu cara berpikir induksi, yakni proses berpikir melalui penarikan kesimpulan khusus ke
kesimpulan atau penjelasan umum. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan tersebut
akan diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan
pertanyaan penelitiannya.5 Dengan jenis penelitian ini penulis berusaha untuk mengungkapkan
fakta dari data yang ada mengenai pemahaman tetang seorang wanita yang memiliki jiwa
kepedulian sosial yang tinggi, yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis dan disimpulkan.
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena melalui pendekatan ini penulis dapat secara
langsung meneliti di lapangan tentang fenomena tersebut yang diangkat dalam tulisan ini dan
dapat secara langsung menyajikan hubungan antara peneliti dan responden.Teknik pengumpulan
data melalui wawancara, Observasi, kepustakaan, membahwa tidak berlebihan melewati batasan
masalah, mencari Subyek Penelitian dan Informan.
5 Prof. Dr. Husaini Usman, M. Pd., M. T., Purnomo Setiady Akbar, M. Pd., Metodologi Penelitian
Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), 130
4
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial merupakan salah satu cara dalam mewujudkan kasih. Salah satu alasan
mengapa kepedulian sosial ini adakarena manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial
Aristoteles menuliskan bahwa manusia merupakan mahluk sosial, artinya manusia tidak bisa
hidup tanpa mahluk lainnya (manusia, tumbuhan dan hewan). Manusia sebagai mahluk sosial
yang tidak bisa hidup tanpa mahluk lainnya, tentu saja sering melakukan interaksi. Dari interaksi
inilah melahirkan tindakan-tindakan. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh manusia ialah
menolong manusia lain atau peduli.
Kepedulian Sosial terdiri atas dua kata yaitu peduli dan sosial. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata Peduli berarti mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan, sedangkan
Kepedulian (berasal dari kata peduli yang kemudian diberiawalan (ke-) dan akhiran (-an)adalah
sikapmengindahkan, sikap memperhatikan atau mencampuri.6Dalam Kamus besar bahasa
Indonesia kata sosial berarti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan.7Dengan
demikian kepedulian sosialadalah sikap yang peduli atau memperhatikan kondisi sosial atau
masyarakat atau kepentingan umum disekitarnya.8
Rich Devos mendefinisikan Kepedulian Sosial sebagai “suatu perasaan simpati yang
mendalam terhadap penderitaan atau kemalangan orang lain, yang disertai oleh suatu hasrat
untuk meringankan penderitaan tersebut atau untuk menghilangkan penyebabnya.”9Definisi ini
menyatakan kepedulian sosial mencangkup suatu perasaan maupun tindakan.Kepedulian sosial
sejati melibatkan seluruh pribadi manusia.Perbuatan yang diwarnai kepedulian sosial muncul
dari rasa kepedulian.Jadi kepedulian adalah perasaan dan tindakan yang sama-sama bekerja.10
Sedangkan Wagito(dalam maria, 2007)Motivasi berasal dari bahasa latin ( movare) yang
berarti ( to move ) yang berarti kekuatan dalam diri organisyang mendorong untuk berbuat.
6Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (
Jakarta : Balai Pustaka,1989),658. 7Ibid.,855.
8Human Value.” Kepedulian Sosial”diunduh pada tanggal 17 juli 2013http://marduta.com/human-
vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosial 9Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995),
136. 10
Ibid.,137.
http://marduta.com/category/human-valuehttp://marduta.com/human-vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosialhttp://marduta.com/human-vale/hidup-sederhana-dan-kepedulian-sosial
5
Istilah motivasi berkaitan dengan istilah motif, motif menunjukan suatu dorongan yang timbul
dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu.
Berawal dari kata motif maka istilah motivasi dapat diartikan sebagai pendorong suatu usaha
yang disadari untuk memperngaruhi tingka laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu11
Kepedulian seseorang ada karena Motifasi atau dorongan yang ada dalam diri seseorang
yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu yang kita sebut dengan
peduli.
B. Bentuk-Bentuk Tindakan kepedulian Sosial
Ditengah-tengah dunia yang semakin hari semakin tinggi semangat persaingan dan keegoisan
manusia, ternyata masih ada orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Orang-
orang ini memiliki cara tersendiri dalam mewujudnyatakan bentuk kepedulian mereka, kepada
orang lain dan tindakan yang dilakukan bisa dalam bentuk barang maupun tenaganya sendiri.
Disini penulis mengambil tigatokoh yang peduli terhadap orang lain:
Mother Teresa, nama ini merupakan sebuah penghargaan dan penghormatan baginya atas
perbuatan kepedulian yang dia lakukan. Sebelum dikenal dengan nama Mother Teresa, beliau
bernama Agnes Gonxha Bojaxhiu, lahir pada tanggal 26 Agustus 1910 di Skopje. Gonxha
berasal dari lingkungan keluarga yang kaya, dimana ayahnya yang bernama Nicholas Bojaxhiu
adalah seorang pengusaha dengan reputasi besar dan merupakan salah satu anggota dewan kota
Skopje. Ibunya Dranafile Bernai adalah seorang perempuan yang memiliki sifat keras tetapi
mencintai anak-anaknya dengan iman yang teguh.12
Gonxha menempuhhpendidikan dasar
disekolah non-Katolik (Sekolah Pemerintah). Namun, sejak kematian ayahnya, ia harus
dipindahkan ke sekolah Katolik yang bernama Sekolah Hati Kudus. Disekolah ini, Gonxha
belajar banyak tentang kehidupan orang-orang suci dan misionaris.Di samping itu, ia sering
11 Roatiatun Nahriah,Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Motivasi Berprestasi Pada Siswa
Kelas 2 , ( Skripsi : Lembaga penerbit Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Univesditas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2009),11.
12
Hendrikus Nayuf, Religiositas cinta ibu Teresa dan realitas dehumanisasi di Indonesia, (
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara,2006),25-26.
6
berkonsultasi dengan Pastor Jambrekovic tentang panggilan dan pelayanan baik dalam biara
maupun komunitas kaum awam.13
Pada usia 18 tahun, Gonxha memutuskan untuk menjadi biarawati Katolik dan memilih
bergabung dengan suster dari Institute of Blessed Virgin Mary di Bengal India. Pada tanggal 24
Mei 1931 ia menjadi seorang biarawati dan namanya menjadi Suster Teresa. Ketika Suster
Teresa berada di Biara Loreto di Kalkuta, terdapat perkumpulan kumuh. Disinilah, ia selalu
bertemu dengan orang-orang tertindas dan miskin.14
Dengan melihat dan merasakan betapa menderitanya mereka, Teresa pada saat itu merasa
bahwa didalam dirinya ada panggilan Tuhan yang berbicara didalam jiwanya, untuk
menyampaikan pesan suci untuk melayani mereka yang termiskin dari yang termiskin. Ia merasa
bahwa panggilannya tidak sekedar menjadi misionaris di India, tetapi lebih dalam lagi yaitu
mengabdi kepada Allah di India dalam diri mereka yang miskin,terlantar, sakit,serta tersingkir.
Panggilan ini diistilahkan sebagai melayani dan semua ini ia lakukan untuk memperdalam
kehidupan religiusnya.15
Dari kenginan Teresa untuk melayani ini ia harus berani untuk
meninggalkan biara Loreto supaya bisa hidup bersama dengan kaum gelandangan dan kaum
miskin di kawasan kumuh Kalkuta.16
Menurut Mother Teresa hal yang membuat ia dan pengikut-pengikunyat kuat dalam
perjuangan dan kerja-kerja kemanusiaan selama hidupnya adalah bahwa mereka memandang
orang miskin dan hina itu adalah Yesus yang menyamar. Inilah yang membuat Mother Teresa
dan pengikut-pengikutnya menjadi sangat kuat dan betah dalam melayani dan mendampingi
orang-orang miskin.17
Dengan tangannya sendiri Teresa mengusap derita orang-orang miskin,
menyuapi bayi-bayi dan anak-anak lapar, merawat orang-orang yang sakit lepra, TBC, dan
Kusta.18
Mengajarkan anak-anak menulis dan membaca,meskipun hanya belajar membaca dan
menulis di pasir, karena tidak ada uang untuk membeli papan tulis dan buku tulis. Semua ini
13
Ibid.,26-27. 14
Ibid.,28-30. 15
Ibid.,31 16
Ibid.,32 17
Titus Menjang.”Kisah Motivasi, Inspirasi, Bermakna Dan Penuh Cinta Kehidupan”diunduh pada
tanggal 19juni2013, http://titusbercerita.blogspot.com/ 18
Anna Farida, keharuman cinta Mother Teresa,(Jakarta Timur :New Agogos Publishing,2012), 22.
http://titusbercerita.blogspot.com/
7
Teresa lalukan karena, baginya ini merupakan panggilan yang mejadi tugas yang menguji
spiritualitasnya kepada Allah.19
Paul Meyer, adalah seorang pria yang berasal dari keuarga yang sederhana, Lahir di San
Mateo, California pada tahun 1928 dari ayah imigran Jerman dan ibu keturunan Skotlandia,
Ayahnya yang bernama August Carli Hesse, adalah seorang pekerja perabotan dan bekerja
dikapal. Ibunya bernama Isabelle Rutherford, dan merupakan sosok teladan yang menjadikannya
sebagai seorang yang memiliki kasih, sikap memberi dan mengasihi Tuhan.Meyer tumbuh dan
dibesarkan di California.20
Paul J. Meyer memiliki dorongan pantang menyerah untuk belajar,
untuk unggul, dan untuk menjadi inovatif dalam semua usahanya. Pada umur 27 tahun
Meyer menjadi jutawan.21
Dari kesuksesannya, Paul Meyer membagi sebagain penghasilannya
untuk yayasan amal dan orang-orang tidak mampu. Ketika ia memberi itu merupakan pelayanan,
Meyer sangat memahami konsep tentang apa yang menjadi milik mereka dan apa yang menjadi
milik Tuhan.
Tindakan yang dilakukan Meyer merupakan Motivasi yang terbentuk dari masa kecilnya
sampai ia dewasa, semua ini dipengaruhi oleh didikan Ibunya dalam hal kasih seperti di dalam
ajaran Kristen, sikap memberi yang tidak mementingkan diri sendiri. Sampai saat ini di tengah
kesuksesan Mayer, ia selalu di didik dan di tegur Ibunya karena ibunya takut dengan
kesuksesannya, Ibunya berkata Mayer jangan pernah melupakan siapa yang memberimu berkat
dan jangan perna melupakan siapa pemilik semua ini.22
Mama Yosepha, adalah Perempuan Tangguh dari Tanah Papua. Tidak banyak orang di
Indonesia yang kenal dengan Perempuan Papua yang satu ini tetapi sepak terjangnya sudah
diakui oleh dunia internasional melalui dua penghargaan yang diterimanya yaitu Goldman
Environmental Prize (Anugerah Lingkungan Goldman) pada Tahun 2001 dan Yap Thiam Hien
Award Yaitu sebuah penghargaan yang diberikan oleh Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia
kepada orang-orang yang berjasa besar dalam upaya penegakan hak asasi manusia di Indonesia
pada Tahun 1999. Beliau lahir di Tsinga, pedalaman Papua pada Tahun 1940-an. Yosepha
19
Ibid., 121 20
Dr. Wiliam M, The Joy of Giving, ( Yogyakarta : Andi , 2008 ), hal 2-6. 21Gavin M. Southwel,” About Paul J. Meyer” diunduh pada tanggal 19 juni 2013file:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htm 22
Dr. Wiliam M, The Joy of Giving, ( Yogyakarta : Andi , 2008 ), hal 6-7
file:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htm
8
terlahir sebagai anak yatim piatu dan hidup bersama ayah tirinya.bapak Philipus Alomang
memiliki delapan orang anak, dua anak laki-laki dan emam perempuan. Yosephadibesarkan di
antara keluarga tirinya yang tidak menunjukkan sikap bersahabat dengannya. Ia memiliki ayath
angkat yang sangat baik kepadanya.Yosepha paling jarang dipukul. Karena itulah, saudara-
saudaranya kerap memukuli Yosepha sebagai bentuk rasa iri atas kasih sayang sang ayah yang
lebih padanya.23
Dalam masah remajanya Yosepa sering membantu orang- orang yang membutuhkan
bantuan.KetikaYosepa menemukan seorang suami, namun dalam kehidupannya ia selalu di
pukuli dan diperlakukan secara kasar oleh suaminya sehingga Yosepha memilih tinggal bersama
Mama Ana Timang, seorang janda, tetangga sepupunya. Dari pengalaman Pribadinya ini
membuatnya termotivasi untuk mejadi perempuan yang peduli dan membela Hak Asasi Manusia
( HAM ) bagi masyarakat Papua terutama kepada kaum perempuan. Dengankesederhanaannya
Yosepa sudah menjadi simbol perlawanan Perempuan Papua terhadap kekerasan. Bagi Yosepa
tidak harus mengenyam pendidikan yang tinggi untuk menjadi seorang pejuang yang gigih.
Semoga di waktu-waktu mendatang, masih ada Perempuan Papua yang akan meneruskan
perjuangan ini dengan jejak-jejak langkah perjuangan yang sudah mulai dirintis oleh Mama
Yosepha ini. Tidak hanya pembelaan Mama Yosepha terhadap kaum perempuan saja. Karna
melihat perempuan papua yang peduli memperjuangakan hak-hak wanita PT. Freeport
memberikan bantuan uang sebesar $248.000 kepada Mama Yosepha yang kemudian digunakan
untuk membangun Kompleks Yosepha Alomang. Kompleks ini terdiri dari sebuah klinik, gedung
pertemuan, panti asuhan anak yatim khususnya kaum perempuan dan monumen pelanggaran hak
– hak asasi manusia. Pada tahun 2001, Mama Yosepha kemudian mendirikan YAHAMAK
(Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan) dengan uang yang diterimanya ketika ia
memperoleh penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1999.24
Yosepa adalah perempuan Papua
yang memiliki kepedulian, tapi hanya dikhususkan kepada perempuan saja, berbeda dengan
tokoh perempuan Papua yang menjadi peran utama dalam penulisan ini, perempuan itu bernama
23Aprilia Russiana Amelia Wayar, “ Mama Yosepa : Perempuan Tangguh dari Tanah Papua”diunduh pada tanggal 30 Juli 2012 http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/ 24Aprilia Russiana Amelia Wayar,”Mama Yosepa, Symbol Perjuangan Perempuan Papua” diunduh pada tanggal 30 Juli 2012 http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/
http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/
9
WihelminaWouw. Ia juga perempuan Papua yang melakukan kepedulian sosial bukan saja peduli
kepada perempuan tetapi peduli untuk semua orang.
Masih banyak lagi orang-orang diluar sana yang memiliki kepedulian kepada orang lain
seperti Mother Teresa, Paul J. Meyer dan Mama Yosepa Apapun yang mereka lakukan semua itu
bukan untuk kepentingan mereka sendiri tetapi melalui pribadi mereka, mereka dapat
memberikan suatu hal yang terbaik untuk orang lain. Meski mereka harus mengorbankan harta
mereka bahkan diri mereka sendiri.
C. Alasan-Alasan Atau Motivasi Seseorang Melakukan Kepedulian Sosial
Kepedulian sosial merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia. Agama-
agama yang ada mengajarkan umatnya untuk peduli kepada orang lain. Salah satunya adalah
agama Kristen, Yesus mengajarkan kepada muridNya untuk taat dan peduli terhadap orang lain.
Dalam Injil dituliskan supaya manusia mencintai Allah dan sesama manusia seperti mencintai
dirinya sendiri.25
Dari tiga tokoh yang penulis ambil merupakan tokoh-tokoh yang beragama
Kristen yang tindakan mereka berdasarkan ajaran yang diajakan oleh Yesus tetapi mama Yosepa
berbeda. Walaupun ia Kristen, ia tidak mendasarkan perbuatannya melalui ajaran Yesus. Ia
melakukan kepedulian berdasarkan pengalaman hidup, sedangkan Meyer dan Mother Teresa
melakukan kepedulian berdasarkan ajaran Kristen yang dimana manusia diajarkan untuk peduli
terhadap manusia lainnya.Meyer melakukan kepedulian berdasarkan pendidikan dalam keluarga
yang didasari ajaran Kristen untuk mengasihi sesama dan Mother Teresamelakukan kepedulian
berdasarkan panggilan Tuhan yang berbicara didalam jiwanya melalui Cinta. Ke tiga toko ini
sangat peduli terhadap orang yang miskin, menderita, sakit, kelaparan dan mereka yang hidup
dalam kekurangan. Penulis akan menjelaska alasan ketigatokoh yang peduli terhadap orang lain:
1. Cinta
Kepedulian tidak sama dengan cinta, namun bersumber dari cinta. Untuk mencintai berarti
untuk peduli, untuk menyadari keberadaan orang lain dan untuk menghormati perkembangan
25
Rich Devos, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1995 ),
138.
10
orang tersebut.26
Ada berbagai macam bentuk cinta yang diekspresikkan oleh manusia, yaitu cinta
eros, philia dan agape.
Namun, penulis hanya memfokuskan pada cinta agape, karena penulis melihat bentuk cinta
agape merupakan salah satu alasan mengapa orang melakukan kepedulian sosial. Cinta Agape
adalah suatu bentuk pengharapan untuk orang lain, kepedulian atas kesejahteraan orang lain yang
melebihi keuntungan apa pun yang dapat diperoleh seseorang.27
Seperti Mother Teresa, karena
cinta kepada Tuhan sehingga membuat ia peduli kepada orang lain dan .
3. Didikan Keluarga
Kepedulian dapat terjadi berdasarkan didikan yang di berikan oleh Keluarga.Didikan yang
sebenarnya dimulai sejak masah kecil. Kata “ pendidikan “ berarti lebih dari menempuh suatu
pelajaran disekolah. Didikan di mulai semenjak seorang anak masih bayi ditangan ibunya.Para
Ibu merupakan guru utama di dalam keluarga yang mengajar dan mendidik anak untuk
mempelajari pelajaran-pelajaran yang paling berharga didalam kehidupannya. Didikan adalah
suatau hal yang jauh lebih luas dari pada yang disangka oleh banyak orang: itu mencangkup
seluruh proses oleh mana seorang anak dilatih semenjak bayi sampai kepada masa kanak-kanak,
dari masa kanak-kanak kepada masa muda, dan dari masa muda sampai kepada masa dewasa.
28Satu tanggung jawab yang khitmat terletak di atas bahu orangtua untuk mendidik anak-anak
mereka sedemikian rupa sehingga bilamana mereka terjun dalam dunia ini, mereka akan berbuat
baik. 29
Hal ini yang terjadi pada Paul J. Meyer, melalui pendidikan yang di lakukan dalam
keluarga terutama melalui Ibunya Meyer yang membentuk kepribadian Meyer untuk peduli dan
mengasihi sesama.
4. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu penghayatan akan makna dari setiap problem yang ditemukan
dalam pekerjaan, yang mendorongnya menjadi seorang innovator yang bersedia mengubah diri,
kerena belajar terus menerus. Berdasarkan defenisi ini pengalaman tidak sekedar bertambahnya
26 Gregory J Feist, Teori Kepribadian,( Jakarta : Salemba Humanika,2011 ),56 . 27Ibid,.59 28Ellen White, Membina Anak Yang Bertanggu Jawab,( Bandung : Indonesia Publishing House, 2005 ),23. 29Ibid,18.
11
waktu, usia, perubahan fisik juga pengalaman merupakan hasil penghayatan terhadap nilai-nilai
dari hubungan sosial.30
Dari pengalaman ini membentuk seseorang untuk memotivasi dirinya
untuk tidak lagi mengulangi hidupnya seperti dulu atau tidak ingin melihat orang lain memiliki
kehidupan seperti dirinya. Semakin banyak pengalaman yang didapat oleh seseorang, maka
semakin mudah orang tersebut memecahkan masalah hidupnya ke kehidupan yang lebih baik
lagi. Seperti Mama Yosepha yang memiliki pengalaman yang buruk sehingga memotivasikan
dirinya untuk berubah, melihat dan menolong masyarakat disekelilingnya terutama perempuan
untuk hidap lebih baik dari dirinya.
D. Apakah Kepedulian Sosial Akan Berlangsung Ke Kehidupan Kedepan, Ataukah
ada Tantangannya.
Kepedulian sosial ini akan terus berlangsung kedepan lewat interaksi sosial. Bronner ( dalam
Ahmadi 1999)31
merumuskan interaksi sosial sebagai suatu hubungan antara dua individu atau
lebih di mana individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakukan
individu yang lain atau sebaliknya. Dari interaksi ini juga membutuhkan kontak sosial.
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui percakapan dan saling
mengerti tentang maksud dan tujuannya masing-masing.32
Hubungan tersebut bisa saja terjadi
dalam bentuk antar individu dengan individu lain, antar individu dengan suatu kelompok
manusia atau sebaliknya, dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Sementara
melalui komunikasi, terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain,
keinginan-keinginan, dan perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain. Sikap,
perasaan, dan keinginan di satu pihak atau kelompok lain. Jika interaksi dilakukan dengan
30 Dewi Ari Thisnia,Hubungan Antara Pengalaman Kerja, Kesejahteraan Dengan Motivasi Kerja
Guru-Guru Sma Swata Di Kota Salatiga, ( Skripsi : Lembaga penerbit Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univesditas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2005),12..
31Junian Glen Franklin, Hubungan Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya Dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, ( Skripsi : Lembaga Penerbit
Program Studi Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 2011),24.
32Abdulsyani, Sosiologi : Sistematis, Teori, dan Terapan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2002 ),154.
12
tujuan tertentu, dan tujuan itu dipahami dan diterima pihak lain. Dan pihak lain itu akan
melewati lima tahap yaitu : menyadari, tertarik, menilai, mencoba, dan akhirnya menerima. 33
Dari definisi di atas maka interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut
hubungan antara individu, antar intividu dan kelompok, maupun antar kelompok yang satu
dengan kelompok lain yang saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku
individu lain lewat kontak sosial. Dari interaksi ini dapat disimpulkan bahwa manusia masih
tetap memiliki jiwa kepedulian satu sama lain dan terus berlangsung sampai kapanpun, karena
melalui interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain lewat kontak sosial dapat
mengetahui apa yang mau dilakukan seseorang, keinginannya serta perasaan yang di sampaikan.
Dengan mata mereka dapat melihat apa yang di lakukan seseorang, dengan tindakan mereka
dapat mencontohi tindakan yang di lakukan, dengan perkataan mereka dapat memahami dan
mengerti apa maksut dan tujuan seseorang melakukan kepedulian sosial. Interaksi hanya bisa
terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi di antara manusia.
Tetapi dalam interaksi juga memiliki tantangan dalam menjalin hubungan sosial, interaksi
juga akan mengakibatkan konflik pada masyarakat dan akhirnya akan terjadi perpecahan dalam
lapisan masyarakat. Seperti pola perilaku seseorang yang di bentuk berdasarkan interaksi.
Perilaku merupakan sikap yang di bentuk dalam sebuah lingkungan sehingga, perilaku sosial
berkembang melalui interaksi dengan lingkungan. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi
atau memberikan peluang terhadap perkembangan seseorang secara positif, maka orang tersebut akan
dapat mencapai perkembangan sosial secara matang dan baik. Namun sebaliknya apabila lingkungan
sosial itu kurang kondusif, atau kurang baik maka perilaku sosial anak cenderung menampilkan
perilaku yang menyimpang.34
Dari penjelasan ini memberi penjelasan bahwa jika interaksi yang kita dapatkan di dalam
lingkungan kita baik, maka akan membentuk pola perilaku kita untuk menjadi seseorang yang
baik dalam kehidupan sosial, dan pastinya kehidupan sosial kita akan terus berlangsung kedepan
dengan baik. Dan jika interaksi yang kita dapatkan di dalam lingkungan kita jelek maka pola
33
Robert Lauer, Perspektif Tentanng Perubahan Sosial. ( Jakarta : Rineka Cipta. 2001 ), 228. 34Diunduhpada tanggal 30 juli 2013,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEM
AHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdf
13
perilaku kita juga akan jelek atau tidak menjadi lebih baik lagi, dan pastinya kehidupan sosial
kita bukan menjadi baik melainkan menjadi buruk.
III. WILHELMINA WOUW
A. WIHELMINA WOUW DI MATA MASYARAKAT
Nama Wilhemina sudah tidak asing lagi di kota Fakfak, bahkan nama itu selalu disanjung di
Gereja dan Masyarakat. Wilhemina merupakan pahlawan bagi masyarakat miskin dan orang-
orang yang tertindas di Papua, khususnya masyarakat Fakfak. Wilhemina adalah perempuan
Mbaham atau perempuan Papua asli Fakfak yang berani dan bertindak membela masyarakat.
Berikut ini merupakan pendapat para responden mengenai sosok Wilhemina yang mereka kenal.
Berikut ini merupakan pendapatyang dikemukakan oleh Ibu D. K. sebagai perwakilan
perempuan asli Fakfak yang melihatsosok Wilhemina seperti :
Sosok Wilhemina sebagai tokoh perempuanyang berani dan peduli terhadap
masyarakat, baginya Wilhemina merupakan orang yang berkomitmen untuk
kebaikan masyarakat.Wilhelmina sebagai seorang yang keras tapi memiliki jiwa
sosial yang tinggi. Di balik sosoknya yang keras ia cepat sekali mengeluarkan air
mata karena melihat orang lain yang menderita. Wilhemina juga merupakan
seorang perempuan yang selalu konsisten dalam setiap perkataannya, apapun
yang dikatakannya pasti ia lakukan seperti perkataanya.Wilhemina tidak bisa
melihat situasi yang salah yang merugikan masyarakat, meskipun ia harus
bertentangan dengan anggota DPR bahkan bupati untuk bela hak-hak rakyat.
Wilheminabisa menghabiskan puluhan juta bahakan lebih hanya untuk membatu
kegiatan-kegiatan gereja. Bagi ibu D.K hal yang menonjol di dalam diri
Wilhemina ada jiwa sosial yang tinggi35
.
Hal yang tidak jauh berbeda dengan itu antara diungkapkan oleh Bpk. C. K sebagai
perwakilan gereja yang melihatsosok Wilhelmina seperti :
sosok Wilhelmina sebagai perempuan yang memiliki bela rasa yang tinggi dan
mempunyai hati untuk membuat sesuatu yang sifatnya menolong orang.
Wilhelmina juga banyak berpikir tentang suatu perubahan yang membawa orang
yang susah ke arah yang lebih baik, itu yang Wilhelmina selalu lakukan di dalam
Gereja dan Mayarakat umum tanpa harus membeda-bedakan orang. Wilhelmina
juga memiliki dasar iman yang sudah tertaman di dalam keluarga dan gereja
sehingga ia melakukan kepedulian.Selain membantu dalam pembangunan
35
Hasil wawancara Pdt Doli Kabes. Perwakilan Perempan Papua khusunya perempuan asli Fakfak
pada hari Kamis, 16 Agustus 2013, Pukul 19 : 30 WIT
14
pelayanan gereja, Wilhelminajuga selalu ada pada masyarakat yang terkena
bencana alam36
.
Hal yang tidak jauh berbeda dengan itu antara diungkapkan oleh Bpk. H tentang sosok
Wilhelmina :
Wilhelmina sebagai seorang perempuan yang kritis dalam memperjuangkan hak-
hak orang Papua. Welhelmina merupakan perempuan Fakfak pertama yang
menduduki kursi DPR, iaselalu ada untuk melayani masyarakat dengan baik.
Gaya kehidupan Wilhelmina yang menolong dan membantu orang lain sudah ada
sejak dulu dan sampai ia menduduki jabatan sebagai anggota DPR, ia selalu
menolong orang lain. Salah satu bukti bahwa Wilhelminamenolong orang lain
adalah siapapun yang datang kerumahnya dengan masalah mereka masing-masing
pasti Wilhelmina memberi bantuan uang kepada mereka, ia tidak pernah menolak
siapapun entah di kenal maupun tidak di kenal37
.
Wilhelmina di mata masyarakat sangat istimewa, lewat kepeduliandan pengorbanannya yang
begitu besarbagi masyarakat Fak-fak, membuat Wilhelmina menjadi teladan bagi banyak orang.
Jika seluruh masyarakat di Fak-fak dimintauntuk melihat sosok Wilhelmina pasti mereka
mengatakan bahwa mereka bangga memiliki Wilhelmina karena mampu memperhatikan orang
lain seperti seorang saudara.
B. RIWAYAT HIDUP WIHELMINA WOUW
Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten di ProvinsiPapua Barat,
Indonesia.Kabupaten Fakfak terletak pada 131°30' - 138°40' BT dan 2°25' - 4° LS.Kabupaten ini
terkenal dengan hasil buah pala sehingga dijuluki sebagai "kota pala".Kota Fakfak, merupakan
salah satu kota tertua di Papua.38
Dari kota Pala inilah lahir seorang anak Mbaham atau anak
daerah asli Fakfak yang bernama Wilhelmina Wouw atau biasa di sapa dengan sebutan
Megawati Fakfak yang dilahirkan pada tanggal 23 september 1971. Panggilan Megawati Fakfak
ini menunjukan seorang sosok perempuan yang pemberani yang mampu memimpin dengan
tegas. Ayahnya bernama Julis Wouw, bekerja sebagai petani dan nelayan dan ibunya bernama
36Hasil wawancara Bapa Carles Kambu. Perwakilan Gereja pada hari Kamis, 15 Agustus 2013,
Pukul 20 : 30 WIT. 37Hasil wawancara Bapa Hengki. Perwakilan dari Anggota DPR jumat, 16 Agustus 2013,
Pukul 20 : 30 WIT. 38
LSM Papua Barat.”Kabupaten Fakfak”diunduh pada tanggal 8 Oktober 2013
http://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/BThttp://id.wikipedia.org/wiki/LShttp://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1
15
Donthea Hegemur. Sejak bayi ia menjadi anak yang di besarkan dari keluarga yang begitu
sederhana. Di masa kecilnya, ia hidup di kebun, bersama dengan saudara-saudaranya yang lain.
Wihelmina memiliki 12 orang saudara yang bernama Yustina, Selfanus, Wihelmina, Rut,
Agustinus, Frans, Samuel, Buce, Bikson, Fince, Rudi dan Soleman.Ia sudah menikah dan
memiliki suami yang bernama Engelber Dimara. Dari hasil pernikahannya ini ia dikaruniai
empat orang anak yang bernama Tonce, Grasela, Jon dan Yoris. Saat ini Wihelmina merupakan
wanita yang sukses dalam berbisnis dan menduduki jabatan di DPR.Ia seorang perempuan yang
memiliki kepedulian sosial yang tinggi.Ia terkenal karena hatinya yang baik yang mau menolong
dan berjuang membela orang-orang yang kesusahan, khususnya masyarakat di kota Fakfak.
1. Anak Petani
Sebagian besar masyarakat asli Fakfak berprofesi sebagai petani dan nelayan. Sumber daya
alam laut dan perkebunan yang melimpah membuat kota ini sangat mengandalkan potensi-
potensi alam untuk menata perekonomiannya.Wihelmina merupaka seorang anak petani dari
kampung Sipatnanam yang berada di kota Fakfak bagian barat. Pekerjaan mereka sebagai
nelayan dan bertani sangat membentuk kehidupan masyarakat di kampung ini untuk hidup dalam
kesederhanaan. Wihelmina bersama saudara-saudaranya tumbuh dan di besarkan bukan di
kehidupan kota yang serba enak namun mereka di besarkan di kampung. Setiap hari kedua
orang tuanya selalu bekerja di kebun sehingga ia berasama saudara-saudaranya tumbuh dan
dibesarkan disana.
Kehidupan mereka sangat susah karena mau berpergian dari kebun ke kampung harus
menggunakan perahu. Kalau musim ombak mereka tidak bisa menyebrang ke kampung
lainnya.Jika pada musim obak tidak ada persediaan makanan hasil kebun yang belum saatnya di
panen mereka harus memanennya untuk di makan.Wilhelmina mengatakan perna sekali mereka
sekeluarga hanya memakan pisang yang masih sangat muda dan belum saatnya di panen. Namun
karna perut mereka yang harus di isi dengan segala cara mereka harus mendapatkan makan dan
dengan pisang mudah itu dapat mengenyangkan mereka.
Bagi Wihelmina kedua orang tuanya termasuk orang yang giat.Dari keringat orang tuanya
yang bekerja keras walau merasa kehausan dankelaparan mereka harus menderjakan kebun yang
begitu besar, dan hasil kebun itu di jual dan dimakan oleh mereka sendiri. Hal ini dilakukan terus
16
menerus, itulah kehidupan mereka karena sudah tidak ada lagi yang harus di dikerjakan oleh
kedua orang tuanya karena pendidikan yang dimiliki orang tuanya terbatas, sehingga hanya
berkebun yang harus di lakukan.Meskipun kehidupan keluarga Wilhemina yang susah tetapi
kedua orang tua masih mau menolong orang lain. Dengan hasil kebun dan hasil tangkapan
ayahnya sebagai nelayan tidak pernah dinikmati oleh keluarganya sendiri. Kerena rasa sayang
kedua orang tuanya terhadap orang lain yang kesusahan sehingga membuat mereka harus berbagi
hasil kebun mereka seperti sayur, pisang, keladi dan petatas dan hasil tangkapan mereka seperti
ikan.Kepedulian yang di lakukan oleh Ayah dan Ibu wilhemina semua ini berdasarkan didikan
dari Firman Tuhan yang mengajarkan mereka untuk mengasihi sesama sehingga didikan yang
mereka dapakan itu di ajarkan juga untuk anak-anaknya untuk menolong sesama. Dari kehidupan
keluarga yang susah, namun bisa menolong orang lain, inilah didikan sekaligus pengalaman yang
ia peroleh dari keluarganya, sehingga Wilhelmina bertumbuh menjadi seorang yang mengerti arti
kepedulian terhadap orang lain39
2. Masa pendidikan dan karirnya
Pada tahun 1978 Wihelmina bersekolah di Sekolah Dasar ( SD) YPPK Sipatnanam. Di
bangku SD Wilhelmina masih bersam-sama keluarganya.Tahun 1985 ia masuk SMP Negeri 1
Fakfak. Ketika Wihelmina masuk Sekolah Menenngah Pertama ( SMP ), ia mulai merantau dari
kampung masuk ke Kota Fakfak, Wihelminamenumpang di keluarga yang bermarga Brokwarin
yang berasal dari suku Kei Maluku. Keluarga ini sudah sangat dekat dengan ayahnya.Mereka
menyekolahkan dan membiyayai sekolahWihelmina di bangku SMP.Ketika Wihelmina mau
memasuki SMA ia ditawarkan oleh seorang bapak yang bernama Kris Nama yang merupakan
majelis di jemaat Alfa Werabuan. Bapak Kris menawarkan kepada Wihelmina bahwa sinode
GKI Papua memberikan beasiswa bagi anak-anak Papua untuk bersekolah di Jawa. Seluruh
biaya di tanggung langsung oleh Sinode.Wihelmina di pilih bersama tiga orang temannya yang
bernama Sofia Maipau, Sara Noriwari dan Sipora Hembore untuk berangkat ke Jawa
melanjutkan pendidikannya.
39
Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan ini,Fakfak19
agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT .
17
Pada tahun 1985, Wihelmina bersama tiga temannya tiba di Magelang.Wihelmina bersama
Sipora Hembore mendapatkan jurusan Pendidikan Guru Agama Pristen Protestan (PGAK.P ) dan
Sofia Maipau bersama Sara Noriwarimendapatkan jurusan Sekolah Pendidikan Wanita Kristen (
SPWK) . Di MagelangWilhemina besama tiga temannya mereka tinggal di asrama.Banyak hal
yang di pelajari Wihelmina selama berada di Magelang.Wihelmina bekerja melayani panti
Jompo, panti asuhan dan anak-anak autis. Baginya sekolah yang ia jalani ini merupakan sekolah
yang mengajarkannya untuk berelasi dengan sesama dan mendidiknya untuk peduli kepada
orang lain. Dalam masa pendidikannya Wihelmina tidak pernah mengeluarkan banyak uang,
karena ia banyak mendapat bantuan dari orang-orang yang peduli terhadap dirinya yang
susah.Setelah bersekolah di Magelang Wihelmina kembali dan mencari pekerjaan.
Setelah mendapat pekerjaan,ia bekerja berpindah-pindah dan tidak menetap sampai ia
menduduki kursi DPR. Pertama kali ia mendapatkan pekerjaan dari klasis Fakfak untuk melayani
Jemaat werabuan, setelah itu ia menjadi guru dan bertugas di teluk Etna, tetapi tidak bertahan
lama hanya beberapa bulan saja karena kondisi tempat yang sepi dan banyak kejahatan di sana.
Sehingga akirnya ia kembali ke Fakfak. Sejak itu ia tidak melanjutkan tugasnya sebagai seorang
guru di teluk Etna Wihelmina sudah mulai menunjukanrasa pedulinya yang sudah di bentuk
sejak kecil oleh orang tuanya dan sewaktu ia bersekolah di Magelang. Kepedulian pertama kali
ia nyatakan di mana ia peduli terhadap anak-anak yang pada saat itudatang dari kampunguntuk
menempuh pendidikan di kota Fakfak. Ia melihat kebanyakan anak-anak setiap hari
menggunakan jonson pulang pergi dari kampong ke kota Fakfak hanya untuk menempuh
pendidikan, melihat hal ituWihelmina menampung mereka dirumahnya supaya anak-anak
tersebut tidak harus bolak-balik ke kota Fakfak hanya untuk menempuh pendidikan. Karena ia
pernah juga mengalami hal yang sama harus bolak-balik kampung ke kota Fakfak demi
menempuh pendidikan, karena ia sudah tinggal bersama keluarga Brokwarin yang
menampungnya di rumah mereka.
Pada tahun 1999 lembaga adat di kota Fakfak berdiri dan Wihelmina turut mengambil bagian
di dalamnya. Pada saat itu ia mengundurkan diri dari Pegawai Negeri Sipil dan bekerja di
lembaga adat sebagai kordinator solidaritas perempuan Papua kabupaten Fakfak. Disinilah
tingkat kepedulian Wilhelmina semakin meningkat banyak hal yang ia buat untuk menolong
masyarakat yang menderita. Salah satunya denganmembela hak-hak rakyat. Ketika Wihelmina
18
bersama teman-temannya bekerja, mereka bekerja dengan baik dan melihatpermasalahan yang
terjadi di dalam masyarakat.Wihelmina banyak memimpin demo besar-besaran melawan
pemerintah karena banyak hak-hak dan janji-janji dari pemerintah ke masyarakat yang tidak
pernah terpenuhi. Kebanyakan orang-orang yang miskin dan menderita tidak pernah
mendapatkan pelayanan yang baik entah dalam dunia pendidikan dan kesehatan.
Kepedulian Wihelmina yang sangat besar bagi masyarakat miskin membuatnya sangat
dipercayai sehingga Wihelmina di tawarkan untuk mengajukan diri menjadi anggota DPR oleh
masyarakat. Wihelmina menerima tawaran itu karena baginya begitu banyak masyarakat kecil
yang menyampaikan aspirasinya tetapi tidak pernah di jawab oleh anggota DPR atau pemerintah.
Ia melihat kebanyakan anggota DPR tidak pernah memihak kepada masyarakat, mereka hanya
mementingkan kesenangan mereka sendiri.
Mungkin saja lewat kehadiran Wihelmina bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat
dan bisa menyuarakan kebenaran ditengah-tengah ketidak adilan yang di alami masyarakat.
Kehidupannya yang mau membaur dengan masyarakat, kesederhanaannya dan hatinya yang
begitu baik yang mau melihat kesusahan orang lain sehingga ia terpilih menjadi anggota DPR
yang bertugas di bagian Komisi III yang membidangi anggaran dan pembangunan. Ia
mengatakan bahwa tidak ada sepeserpun uang yang ia keluarkan dalam pencalonannya ini,
dengan suara masyarakat yang murni yang memilihnyamembuatnya mendapatkan kesuksesan
dan semua itu ia persembahkan untuk mereka yang menderita dan kesusahan.
Saat ini juga Wihelmina memegang tiga jabatan yaitu lembaga adat( Menjabat sebagai
anggota pleno di dewan adat ) dan lembaga Gereja ( Menjabat sebagai wakil Sekretaris Klasis
Fakfak ) dan lembaga republik indonesia ( DPR sebagai ketua komisi tiga).Wihelmina mulai
menyadari bahwa ketika ingin mencapai kesuksesan tidaklah mudah. Banyak sekali proses
pengalaman hidup yang kurang baik yang membantunya untuk memiliki kepribadian ataun
karakter yang baik.40
40
Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan ini,Fakfak19
agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT
19
C. KEPEDULIAN
Tidak semua orang dapat melakukan kepedulian sosial meskipun mereka adalah orang yang
kaya. Kadang yang di utamakan adalah kepentingan diri dan keluarga tanpa melihat orang lain
yang membutuhkan bantuan mereka. Bagi Wihelmina Alangkah indahnya jika semua orang di
dunia ini bisa saling Peduli satu sama lain. Yang kaya peduli kepada yang miskin, yang pintar
memberi perhatian kepada yang kurang pintar dengan membagi ilmunya, dan lain sebagainya.
Tetapi kenyataannya masih banyak orang yang egois memikirkan diri sendiri.
Ada berbagaicara mereka sendiri untuk melakukan tindakan kepedulian untuk mendatangkan
hal positif bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk banyak orang. Wihelmina adalah
salah satu dari sekian banyak orang yang melakukan kepedulian kepada orang.Ia mendefinisikan
kepedulian sebagai suatu bentuk keprihatinan seseorang terhadanp orang lain dengan tujuan
untuk meringankan beban dan mengurangi masalah yang mereka hadapi. Dan untuk
mewujudkan kepeduliannya, banyak tindakan dan bentuk-bentuk serta motivasikepedulian yang
di buat oleh Wihelmina untuk meringankan penderitaan orang lainyaitu.
1. Bentuk-bentuk kepedulian
Wihelmina di juluki sebagai Megawati Papua. Kepribadiannya yang peduli sehingga ia
ingin mengorbankan kehidupannya untuk membela masyarakat, maka banyak bentuk – bentuk
kepedulian yang Wihelmina lakukan untuk menyenangkan dan meringankan kesulitan orang
lain. Kalau dilihat dan dinobatkan Wihelmina adalahtokoh Perempuan yang berani yang tidak
hanya sebatas berbicara melainkan di buktikan melalui tindakan. Bukti nyata yang dilakukannya
seperti41
:
Memperhatikan anak-anak dalam biaya sekolah dan menampung mereka
dirumahnya. Karena perekonomian keluarga yang susah, sehingga mengakibatkan anak-
anak tersebut tidak dapat bersekolah dengan baik. Karena kasihan melihat kehidupan
anak-anak yang seharusnya bersekolah, tetapi karena perekonomian keluarga yang
41
Hasil wawancara dari ibu Wihelmina Wouw, sebagai tokoh utama dalam penulisan
ini,Fakfak19 agustus 2013 pukul 10 : 33,WIT .
20
kurangan sehingga menyebabkan akan-anak tersebut tidak menempu pendidikan dengan
baik. Dari sinilah Wihelminapedulian kepada anak-anak tersebut sehingga ia mengambil,
menampung dan menyekolahkan mereka. Ada 11 anak yang ia tampung di rumahnya dan
membiayai mereka dalam pendidikan.
Memberikan bantuan kepada anak-anak Yatim.Karena ia juga anak yatim maka rasa
pedulinya terhadap anak-anak yatim sangatlah besar, ia juga merasakan bagaimana
menjalani hidup tanpa orang tua. Tidak ada kasih sayang yang mereka dapatkan, kecuali
dari setiap orang yang peduli yang mau berbagi dengan mereka.Bantuan uang dan
perlengkapan sekolah selalu ia berikan kepada mereka.
Wihelmina tidak pernah merasa kekurangan mengeluarkan uang pribadi untuk
pekerjaanTuhan di dalam pembangunan gereja dan acara-acara gereja. Banyak
sekali pembangunan gereja yang tidak dipedulikan dan inilah yang merupakan suatu
masalah, sehingga membutuhkan kepedulian dari umatnya. Wihelmina sangat berjasa
bagi setiap pembangunan gereja GKI Papua yang berada di kota Fak-fak. Banyak
bantuan uang yang gereja dapatkan dari pemerintah untuk pembangunan gereja, semua
itu berkat Wihelmina yang memperjuangkan proposal-proposal dari setiap gereja yang
dalam proses pembanguna, bahkan uangnya sendiri juga ia keluarkan untuk membantu
pembangunan gereja-gereja yang ada di kota Fakfak. Ia banyak mengeluarkan uanganya
sendiri untuk acar-acara besar gereja seperti Natal gabungan seluruh gereja GKI yang ada
di kota Fakfak, perayaan berdirinya GKI di tanah Papua. Baginya siapa lagi yang mau
memberi jika tidak ada orang lain yang menjadi contoh, ia hadir dan mau mengajarkan
setiap orang untuk belajar peduli, terutama bagi pembangunan gereja.
Wihelmina tidak bisa melihat situasi yang salah yang merugikan masyarakat
meskipun dia harus bertentangan dengan anggota dewannya sendiri, dengan bupati
dan dengan orang lain. Wilhemina selalu ada di depan masyarakat miskin untuk
membela hak-hak mereka. Banyak hak masyarakat yang tidak mereka terima dengan
baik entah bangtuan dana bagi masyarakat miskin, berobat gratis bagi masyarakat miskin,
pembangunan rumah bagi mereka dan bantuan usaha tidak pernah mereka terima dengan
baik. Semua ini dikarenakan keegoisan orang-orang yang bekerja sebagai anggota DPR.
Banyak sekali korupsi yang di lakukan oleh anggota DPR sehingga masyarakat selalu
memderita karena mereka tidak pernah mendapat hak-hak mereka sepenuhnya. Disinilah
21
Wihelmina selalu hadir dan membongkar kelicikan teman sekerjanya sebagai anggota-
angota DPR dan mengenbalikan hak-hak masyarakat. Baginya bekerja dengan jujur itu
lebih baik, mendapatkan uang dengan hasih jerih payah sendiri itu lebih baik.
Wilhemina juga membela orang-orang yang ditahan karena persoalan
hukum.Hukum sekarang banyak sekali membela orang-orang yang memiliki uang saja
sedangkan orang-orang yang miskin yang tidak memiliki uang di tahan dan di
persalahkan meski mereka tidak bersalah. Dari sini kepeduliannya mungcul untuk datang
dan membela mereka dalam persoalan hukum. Kebanyakan ketidakadilah yang terjadi
bagi orang Papua, di mana mereka mendapat perlakuan tidak adil seperti dipukuli,
ditelanjangi bahkan mereka dibunuh. Sehingga di sini Wihelmina selalu hadir untuk
datang dan membela mereka agar mereka mendapatkan hukuman yang layak, bukan
dengan cara kekerasan.
Saat ini wilhemina sedang merencanakan membangun satuasrama atau panti asuhan
untuk penampungan anak-anak Yatim. Asrama ini belum dibangun tetapi tempatnya sudah
tersedia untuk pembangunan asrama, ia berkata dalam waktu 3 tahun asrama ini sudah bisa
selesai di bangun. Wihelmina harus mencari uang dan meminta bantuan dana untuk
membantunya dalam pembanguan asrama ini. Dari bentuk-bentuk nyata yang di lakukan oleh
wilhemina membuat semua orang yang berada di kota Fakfak mengenal siapa itu wilhemina.
Dia merupakan sosok perempuan yang pemberani karena bukan hanya dengan kata-kata dan
janji-janji tetapi dengan tindakan.
1. Alasan Atau Motivasi
Apapun yang di lakukan oleh Wilhemina menunjukan bahwa ia peduli kepada orang lain.
Ketika melihat kesusahan dan penderitaan orang lain membuat dia selalu meneteskan air mata, ia
memiliki perasaan empati karena melihat orang-orang yang menderita. Baginya mereka semua
adalah bagian terbesar dalam kehidupannya. Janganpernah beranggapanbahwa Wilhemina
memberi bantuan kepada Gereja karena ia bekerja di klasis dan jabatan yang ia miliki sekarang
sebagai anggota DPR, untuk mencari popularitas. Tetapi karena ia memiliki jiwa kepedulian
terhadap sesama, ia sudah membela hak-hak rakyat di dalam pendidikan, kesehatan dan
ekonomi.
22
Motivasi yang mendorong Wihelmina untuk melakukan kepedulian adalah Pengalaman
hidupnya dan didikan yang ia peroleh. Dengan latar belakang keluarga yang susah, banyak orang
yang membantunya dalam biaya sekolah, dan susah mencari pekerja inilah perjalanan kehidupan
Wihelmina yang membuatnya merasakan sendiri pederitaan itu. Ketika ia melihat orang lain
yang menderita ia sudah mengetahui rasanya hidup dalam penderitaan.Sehingga lewat
pengalaman yang begitu berarti itu membuatnya selalu melakukan kepedulian sosial bagi orang
lain.Karena Pengalaman merupakan penghayatan akan makna dari setiap problem yang
ditemukan hidup, agar menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi bukan hanya untuk dirinya
tetapi untuk orang lain juga. Begitu pula didikan yang ia dapatkan dari keluarganya untuk
menolong orang lain, ajaran dari gereja melalui Firman Tuhan untuk mengasihi sesama dan
ajaran-ajaran yang baik yang tercantum dalam Firman Tuhan dan didikan yang di dapatkan
semenjak SMA di Magelang yang mengajarkannya berelasi dengan orang lain dan peduli
terhadap mereka.
Dari motivasi Wihelmina ini dia ingin bahwa jangan hanya dia saja yang melakukan tindakan
kepedulian tetapi orang lain juga harus bisa dan harus lebih dari pada dia dalam melakukan
kepedulian bagi masyarakat. Dan Lewat tindakan yang dilakukanWihelmina merupakan sebuah
interaksi yang baik terhadap masyarakat, supaya setiap masyarakat yang melihat, dan merasakan
langsung perbuatan Wihelmina mereka dapat mencontohi dan dapat melihat sisi positifnya.
Wihelmina berharap bahwa perempuan Papua juga harus menyadari dan beranggapan bahwa
bukan hanya Wihelmina saja yang bisa melakukan tindakan kepedulian, tetapi perempuan Papua
lainnya juga bisa melakukan seperti dia. Wihelmina berpikir, apa yang ia buat itu sangat kecil.
Ia berdoa di waktu-waktu akan datang akan muncul Wihelmina – Wihelmina baru yang dapat
melakukan yang lebih seperti apa yang ia lakukan sekarang ini. Karena bagi Wihelmina banyak
perempuan yang pintar yang sudah bisa menempuh pendidikan yang setara dengan laki-laki
sehingga ia tidak perlu takut lagi pasti akan ada seorang sosok perempuan yang luar biasa yang
akan menjadi ibu bagi tanah Papua ini. Ia melihat banyak perempuan hebat yang memiliki rasa
tanggung Jawab yang besar lebih dari pada laki-laki. Dengan ketulusan hati maka tanah papua
ini akan di ubah secara perlahan-lahan, agar semua orang dapat saling mengasihi dan saling
membantu di dalam menempuh kehidupan ini.
23
D. ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS
A. Kepedulian Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia
adalahmakhluk paling sempurna ciptaan Tuhan yang diberikan akal budi dan hati nuraniuntuk
digunakan sebaik mungkin, salah satunya dengan peduli terhadap orang lain atau memiliki jiwa
kepedulian sosial. Jiwa kepedulian sosial jika tidak didasari dengan tindakan maka itu hanya
sebatas teori kepedulian sosial, kepedulian harus diwujudnyatakan dalam tindakan. Kepedulian
yang sebenarnya merupakan perasaan yang mau bertindak untuk meringankan penderitaan orang
lain. Tindakan atau cara seseorang untuk mewujudnyatakan kepedulian terhadap orang lain
tidaklah sama melainkan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Namun tindakan itu
merupakan bukti dari kepedulian terhadap orang lain.
Ada tiga contoh tokoh yaitu paul Mayer, Mother Teresa, Mama Yosepha yang memiliki
jiwa kepedualian sosial, karena mereka melakukan banyak cara atau tindakan agar dapat
meringankan penderitaan bahkan menghilangkan penyebab penderitaan tersebut. Sama halnya
dengan Wilhelmina yang memiliki jiwa kepedulian sosial dimana ia juga memiliki caranya
sendiri dalam membatu dan menolong orang yang susah atau menderita.
Ada tiga motivasi orang melakukan kepedulian yaitu cinta, didikan dan pengalaman.
Motivasi yang mendorong Wilhelmina untuk peduli terhadap orang lain adalah pengalaman
hidupnya dan didikan yang ia peroleh dari keluarga dan agama. Dari kedua motivasi yang di
miliki Wilhelmina inilah yang membentuk karakternya menjadi seseorang yang memiliki jiwa
kepedulian terhadap orang lain.
Pengalaman merupakan alur jalan kehidupan seseorang dari kecil sampai besar. Banyak
hal yang diterima entah hal yang baik bahkan hal yang buruk. Pengalaman tidak hanya berbicara
tentang waktu, usia, perubahan fisik melainkan pengalaman merupakan hasil penghayatan
terhadap nilai-nilai dari hubungan sosial. Wilhelmina pernah menjalani atau mengalami hidup
sebagai seorang yang susah dan menderita, karena lahir dan besar dari keluarga petani, sehingga
dari pengalamannya ini membuat ia berusaha untuk meringankan penderitaan orang lain yang
membutuhkan pertolongan. Begitu pula dengan didikan yang ia peroleh dari orang tuanya dan
agama. Keluarga merupakan pendidikan paling utama dan pertama bagi seorang anak sejak masa
kecil.Dari dalam keluargalah nilai-nilai dan norma-norma ditanamkan sejak dini bagi anak-
24
anak.Pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh bagi anak-anak, ketika mereka
mendapatkan didikan yang baik, mereka bertumbuh menjadi anak yang baik, ketika mereka
mendapatkan didikan yang tidak baik, mereka bertumbuh menjadi anak-anak yang tidak baik.
Begitu pula yang di terimana didalam agama yang mengajarkan umatnya untuk peduli kepada
orang lain. Salah satunya adalah agama Kristen yang dalam firmannya, Yesus mengajarkan
kepada muridNya untuk taat dan peduli terhadap orang lain. Dalam Injil dituliskan supaya
manusia mencintai Allah dan sesama manusia seperti mencintai dirinya sendiri.
Nilai-nilai kehidupan seperti mengasihi orang lain, hidup saling membantu inilah yang
lebih ditanamkan dalam keluarga dan agama, sehingga ketika ia bertumbuh menjadi dewasa
nilai-nilai kehidupan ini menjadi pegangan hidup dan terus ia terapkan dengan peduli kepada
orang lain. Wilhelmina memperoleh didikan yang baik sehingga membuanya bertumbuh menjadi
pribadi yang baik dengan peduli kepada orang lain.
Pengalaman dan didikan sangatlah menjadi motivasi terbesar yang mendorong
Wilhelmina melakukan kepedulian.Wilhelmina melakukan kepedulian sosial berdasarkan cinta.
Cinta merupakan sebuah perasaan yang keluar dari dalam dirinya. Cinta tidak akan tumbuh jika
tidak ada pengalaman dan didikan, oleh karena itu pengalaman dan didikan sangat berpengaruh
besar dalam menghadirkan cinta dalam kehidupan ini.
B. REFLEKSI TEOLOGIS
Jika kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan maka sebagai wujud kasih kita kepada
Tuhan kita pun harus mengaplikasikan kasih itu terhadap sesama manusia. Penderitaan orang
lain janganlah di pandang dengan sebelah mata. Karena tidak semua orang yang hidup di dunia
ini adalah orang yang kaya dan mampu, banyak orang memiliki kehidupan yang kurang
beruntung sehingga mereka perlu di perhatikan.
Kepedulian yang dilakukan Wilhelmina tidak bertentangan dengan agama, malahan apa
yang ia lakukan sejalan dengan ajaran yang tercantum di dalam firman Tuhan untuk mengasihi
sesama yang menderita dan tertindas. Karena Firman Tuhan mengajarkan manusia untuk
Mengasihi orang lain. Seperti tertulis dalam Kitab Matius Matius 22:37-40,“ Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
25
Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum taurat dan kitab para nabi”.
Sebagai orang Kristen kita di ajarkan untuk memberi kepada orang yang hidupnya
kesusahan atau yang membutuhkan pertolongan. Memberi tidak saja semata-mata dalam bentuk
materi, melainkan memberi diri untuk melakukan pekerjaan yang baik, seperti; menolong dan
mendukung mereka untuk keluar dari persoalannya. Yesus mengajarkan semua orang untuk
memberi seperti tertulis dalam Kitab Injil Matius 5:42a berkata; “Berilah kepada orang yang
meminta kepadamu…”.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
1) Kepedulian ini muncul karena masalah sosial yang terjadi dalam bernagai aspek etah
dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Tujuan dari kepedulian
ini adalah meringankan penderitaan orang lain.
2) Untuk melakukan kepedulian di butuhkan motivasi yang mendorong seseorang untuk
bertindak dalam mengatasi masalah sosial yang ada. Penulis melihat,Wilhelmina
memiliki motivasi yang bukan hanya sekedar perasaan, tetapi motivasi yang benar-
benar mendorongnya untuk peduli kepada orang lain. Seperti pengalaman hidupnya
dan didikan yang ia peroleh.
3) Kepedulian merupakan perasaan dan tindakan seseorang untuk menolong. Untuk itu
jika seorang hanya memiliki perasaan peduli saja tanpa harus ada tindakan, itu bukan
namanya kepedulian. Jika seseorang memiliki kepedulian itu berarti dia memiliki
perasaan yang di dukung oleh tindakan.Penulis melihat Wilhelmina tidak hanya
memiliki perasaan peduli tetapi dibuktikan melalui tindakan yang meringankan
penderitaan orang lain.
26
Daftar Pustaka
Buku
1. Abdulsyani, Sosiologi : Sitematika, Teori Dan Terapan, Jakarta : Bumi Angkasa, 2002.
2. Chang William,Menjadi Lebih Manusiawi,Yogyakarta : Kanisius, 2011.
3. Devos Rich, Kapitalisme Dengan Kepedulian Sosial. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka
Utama, 1995.
4. Djono Alberto, Kemiskinan Sebagai Tanda Dan Kesaksian, Yogyakarta : Yayasan
Pustaka Nusantara
5. Farida Anna. Keharuman Cinta Mother Teresa. Jakarta Timur : New Agogos Publishing,
2012.
6. Lauer Robert, Prespektif Tentang Perubahan Sosial, Jakarta : Rineka Cipta,2001.
7. M William, Hinson Bill. The Joy Of Giving, Yogyakarta : Andi, 2011.
8. Nayuf Henderikus. Religiositas Cinta Ibu Teresa, Yogyakarta : Yayasan Pustaka
Nusatama, 2006.
9. Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1989.
10. Sumarnonugroh, Buku Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta : Pt
Hahindita, 1984.
11. White Ellen, Membina Anak Yang Bertanggung Jawab, Bandung : Indonesia Publishing
House,2005.
27
2. Internet
1. Human Value.” Kepedulian Sosial”Diunduh Pada Tanggal 17 Juli 2013 Http://Marduta.Com/Human-
Vale/Hidup-Sederhana-Dan-Kepedulian-Sosial
2.Gavin M. Southwel,” About Paul J. Meyer” Diunduh Pada Tanggal 19 Juni
2013File:///C:/Users/User/Documents/Lenny/About%20paul%20j.%20meyer.Htm
3.Aprilia Russiana Amelia Wayar, “ Mama Yosepa : Perempuan Tangguh Dari Tanah Papua”Diunduh
Pada Tanggal 30 Juli 2012 Http://Www.Kulibet.Com/Baca/Mama-Yosepha-Simbol-Perjuangan-
Perempuan-Papua/849/
4. Aprilia Russiana Amelia Wayar,”Mama Yosepa, Symbol Perjuangan Perempuan Papua” Diunduh Pada
Tanggal 30 Juli 2012 Http://Marsinahfm.Wordpress.Com/2013/06/15/Mama-Yosepha-Perempuan-
Tangguh-Dari-Tanah-Papua/
5. Titus Menjang.”Kisah Motivasi, Inspirasi, Bermakna Dan Penuh Cinta Kehidupan”diunduh pada
tanggal 19juni2013, http://titusbercerita.blogspot.com/
6. Diunduh pada tanggal 30 juli 2013,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_BIASA/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN
_PERILAKU_SOSIAL.pdf
7. LSM Papua Barat.”Kabupaten Fakfak”diunduh pada tanggal 8 Oktober 2013
http://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1
http://marduta.com/category/human-valuefile:///C:/Users/user/Documents/lenny/About%20Paul%20J.%20Meyer.htmhttp://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://www.kulibet.com/baca/mama-yosepha-simbol-perjuangan-perempuan-papua/849/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://marsinahfm.wordpress.com/2013/06/15/mama-yosepha-perempuan-tangguh-dari-tanah-papua/http://titusbercerita.blogspot.com/http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.%20PEND._LUAR_BIASA%20/196010151987101ZULKIFLI_SIDIQ/PEMAHAMAN_PERILAKU_SOSIAL.pdfhttp://vogelkoppapua.org/?page=kabupaten.detail&id=1