Click here to load reader
Upload
robert-wiliam
View
2.130
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PERENCANAAN LOKASI
Disusun oleh:
Nicolaus Pramudya (112114102)
Maria Fransiska Rina (112114107)
Bernadeta Mewi P. (112114118)
Melia Resita Puji K. (112114121)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
1
KATA PENGANTAR
Dalam rangka proses perkuliahan Manajemen Operasi yang sedang kami
ikuti,kami mendapatkan tugas untuk membahas materi perencanaan lokasi.oleh
karena itu kami membuat makalah ini untuk memudahkan kami dalam proses
pembelajaran.
Oleh karna itu,makalah ini juga dapat digunakan sebagai dasar berpikir bagi
pemecahan masalah-masalah manajemen operasi,khususnya materi perencanaan
lokasi yang telah kami rangkum dan kami simpulkan dalam makalah ini.
Kritik dan saran dari segenap pembaca dan pemakai,baik dosen,mahasiswa
maupun peminat lainnya sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini
dikemudian hari.Pada kesempatan ini tm penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan menyempatkan membaca makalah ini.
Yogyakarta, 28 agustus 2012
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................................ii
Pendahuluan.................................................................................................................1
Latar Belakang...................................................................................................1
Rumusan Masalah.............................................................................................1
Tujuan................................................................................................................2
Pembahasan..................................................................................................................3
A. Pertimbangan Pemilihan lokasi.....................................................................3
B. Langkah-langkah Dalam Menentukan Lokasi.............................................9
C. Metode Pemilihan Lokasi............................................................................12
Penutup
........................................................................................................................14
Kesimpulan .....................................................................................................14
Saran.................................................................................................................14
Daftar Pustaka...........................................................................................................i
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya lokasi untuk semua usaha pabrik dan jasa merupakan hal yang
penting karena berkaitan langsung dengan efisiensi dan efektivitas bisnis. Lokasi
menjadi salah satu faktor keunggulan dalam bersaing dengan bisnis lainnya sehingga
lokasi yang akan digunakan memiliki nilai strategis bagi kelangsungan suatu usaha.
Selain itu lokasi yang dipilih sebaiknya mudah dalam mencapai pasar atau dicapai
oleh pelanggannya.
Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha.
Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang
berpengaruh. Selain itu, juga perlu melihat prospek lokasi tersebut pada masa yang
akan datang. Lokasi yang dipilih sebaiknya dapat mendukung untuk mendatangkan
keuntungan terbesar serta berpotensi tinggi untuk kegiatan usaha.
Rumusan Masalah
Apa pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik?
Bagaimana langkah-langkah dalam menentukan lokasi?
Apa saja metode yang digunakan dalam memilih lokasi?
4
Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini,kami berharap dapat membantu pembaca
untuk dapat memilih lokasi tempat usaha seperti lokasi pabrik maupun jasa usaha
yang sesuai dengan kebutuhan usaha dalam rangka mempengaruhi perkembangan
usaha dan kebutuhan bertahan dalam jangka panjang,serta memberi beberapa saran
untuk langkah-langkah dalam menentukan lokasi dan metode-metode yang dapat
digunakan dalam memilih lokasi sebagai langkah awal dalam karya usaha.
5
PEMBAHASAN
A. PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI
Manajemen perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktordalam
melakukan pemilihan lokasi usaha. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Harga tanah, biaya gedung, kondisi tanah, dan kemungkinan ekspansi
Kedekatan dengan sumber bahan baku
Kedekatan degan tenaga kerja dan biaya tenaga kerja
Kedekatan dengan sumber energi
Kedekatan dengan pasar
Tersedianya sarana dan prasarana
Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha karena baik
langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada perkembangan usaha yang
akan dilakukan, sejalan dengan pernyataan Russel dan Taylor (2000) yang
menyatakan bahwa dalam pemilihan lokasi untuk usaha banyak terkait dengan
kebutuhan untuk tetap bertahan dalam jangka panjang (survival the longrun).
Misalnya usaha yang bergerak di bidang jasa, jasa sangat tergantung pada derajat
tingkat kejenuhan pasar atas produknya, sehingga penempatan lokasi usaha sangat
penting bagi keberlangsungan usaha mereka dan benar-benar menjadi bagian dari
produk mereka.
Menurut Dervitsiotis (1987) berpandangan bahwa pemilihan lokasi berada di
tangan top management sebuah perusahaan. Dalam pemilihan lokasi itu, manajemen
puncak perlu memperhitungkan pertimbangan berikut :
6
a. Lokasi berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besar
jumlahnya yang berhadapan dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidak-
pastian.
b. Lokasi menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang
permanen (mencakup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat, dan lain-lain)
dan kendala itu mungkin sulit dan mahal untuk diubah.
c. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi kompetitif
perusahaan, yaitu akan meminimumkan biaya produksi dan juga pemasaran
keluaran yang dihasilkan.
Pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha harus dilakukan oleh usahawan.
Pertimbangan yang ada menurut Russel dan Taylor (2000), Chase, Aquilano, dan
Jacobs (2001) dan Chase, Aquilano (1995) yang perlu mendapatkan perhatian
manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Jangka Panjang Perusahaan
Manajemen perlu mempertimbangkan kemungkinan memperluas areal jika di
masa yang akan datang itu perusahaan akan melakukan ekspansi atau peningkatan
kapasitas atau jika perusahaan akan melakukan kebijakan diversifikasi atas produk
yang dihasilkan. Maka lokasi yang dipilih untuk membuka usaha harus bisa
menjamin kelancaran aliran bahan baku, dan aliran penyaluran keluaran yang
dihasilkan.
2. Kedekatan dengan Sumber Bahan
Dalam hubungan dengan bahan baku yang akan diolah, ada 2 kenyataan yang
mungkin dihadapi oleh perusahaan dalam penentuan lokasi usaha :
Raw materials orientation industry (lokasi dekat dengan sumber bahan
baku)
7
Ciri-cirinya :
a) Usaha memerlukan bahan baku dalan volume besar
b) Bahan baku sulit diangkut
c) Beratnya berkurang dalam proses pengolahan
d) Angkutan hasilnya lebih mudah
e) Harga bahan baku relatif murah
f) Tersedianya bahan baku secara melimpah hanya di tempat tertentu
Contoh : pabrik semen, pabrik peleburan besi, kilang minyak, pabrik gula,
dll.
Market orientation industry (lokasi dekat dengan pasar)
Ciri-cirinya :
a) Volume bahan baku besar tetapi bahan bakunya mudah diangkut
b) Beratnya bertambah dalam proses pengolahan
c) Angkutan hasilnya lebih sulit
d) Barang yang dihasilkan mudah rusak
Contoh : pabrik minuman dalam kemasan botol, pabrik pengalengan ikan,
cold storage, dll.
3. Kedekatan dengan Pasar
Perusahaan industri lebih cenderung untuk memilih lokasi yang dekat dengan
pasar (proximity to markets)
4. Iklim Bisnis
Pemerintah memiliki peraturan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis
termasuk pengaturan lokasi industri, yaitu untuk melokasikan industri di suatu
areal agar memudahkan mengatur kegiatan industri di daerahnya. Di kawasan itu
8
perusahaan industri diberikan subsidi tertentu, insentif pengurangan pajak, dan
penyediaan fasilitas pendukung lain untuk mendorong perusahaan industri masuk
ke lokasi yang ditunjuk. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim
bisnis yang kondusif dan memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan.
5. Biaya Total Produksi
Tujuan dari kriteria ini adalah mendorong usaha industri ataupun jasa untuk
memilih lokasi yang meminimumkan biaya operasi perusahaan. Namun, ada 2
permasalahan yang mungkin muncul berkaitan dengan pemilihan lokasi yang
berbasis biaya minimal :
a) Perusahaan kehilangan respons dari pelanggan karena lokasinya sulit
dijangkau atau jauh dari konsentrasi konsumennya
b) Perpindahan barang preproduksi yang berlebihan di antara lokasi-lokasi
sebelum menyerahkan produk akhir kepada pelanggan
6. Ketersediaan Infrastruktur
Perusahaan industri ataupun jasa memerlukan dukungan berbagai macam
prasana. Pemerintah diharapkan mampu untuk menyediakan sarana dan prasarana
sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh usahawan, dimana sarana dan
prasarana itu akan menjadi insentif dalam pemilihan lokasi.
7. Ketersediaan Tenaga Kerja dan Kualitas Tenaga Kerja
Di lokasi harus tersedia pasokan tenaga kerja yang diperlukan oleh usahawan.
Pasokan tenaga kerja yang memadai, upah relatif murah, sikap dan perilaku
tenaga kerja yang tersedia untuk mengikuti pendidikan dan latihan menjadi bagian
dari pertimbangan pemilihan lokasi.
8. Ketersediaan Pembekal (Presence of Supplier)
9
Pembekal adalah mitra usahawan dalam mengelola bisnisnya. Pembekal yang
andal adalah tulang belakang dari berdirinya usaha. Maka, tersedianya pembekal
akan menjadi daya tarik dalam pemilihan lokasi.
9. Kebijaksanaan Pemerintah dan Risiko Politik
Beberapa negara memberikan pembatasan dalam penempatan usaha asing di
negaranya. Pembatasan dapat berupa keharusan menggunakan bahan lokal,
memanfaatkan tenaga kerja lokal, dan kewajiban untuk melakukan alih teknologi.
Pembatasan ini dapat menjadi salah satu penghambat dalam pembuatan keputusan
pemilihan lokasi.
10. Zona Perdagangan Bebas
Beberapa negara menunjuk wilayah tertentu di negaranya sebagai kawasan
perdagangan bebas dengan berbagai insentif pajak di dalamnya. Misalnya, semua
negara di kawasan ASEAN harus meminimalkan pembatas menuju perdagangan
bebas dengan mencabut bea masuk dan menetapkan bahwa kawasan ASEAN
masuk ke sistem perdagangan bebas pungutan. Pemberian insentif ini
dimaksudkan untuk mendorong pemodal asing memilih lokasi di wilayah suatu
negara yang menerapkan sistem yang sama.
11. Blok Perdagangan
Dewasa ini banyak dijumpai kolaborasi beberapa negara di kawasan tertentu
untuk membuat blok perdagangan. Seperti, Benelux (Belgia, Netherland,
Luxemburg) dan NAFTA (North American Free Trade Agreement) yang
membawa dampak terhadap pemilihan lokasi dari perusahaan multinasional, yaitu
mendorong negara peserta akan memilih lokasi di kawasan itu untuk mendapatkan
insentif ataupun mendapat peluang pasar yang baru, begitu juga dengan negara di
luar peserta.
10
12. Keamanan
Faktor keamanan merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan oleh
pengusaha dalam memilih lokasi. Tanpa jaminan keamanan, usahawan akan ragu-
ragu menanamkan modalnya di daerah yang bersangkutan.
13. Aturan Lingkungan
Semakin sadar akan kelestarian lingkungan maka isu lingkungan menjadi
penting dalam pemilihan lokasi. Aturan tentang pelabelan lingkungan atas produk
yang dipasarkan di pasar dunia (Ecolabelling), semua negara membatasi emisi
CO2 di udara, larangan penggunaan CFC dan lain sebagainya. Maka, pemilihan
lokasi menjadi semakin sulit sebab selain harus mempertimbangkan aspek
ekonomi juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, politik, dan
keamanan.
14. Penerimaan Masyarakat Lokal
Penerimaan masyarakat lokal terhadap kehadiran perusahaan di suatu daerah
juga penting untuk diperhatikan. Segala macam aspek di daerah setempat perlu
untuk diperhitungkan. Sehingga, penerimaan masyarakat akan menjadi jaminan
terhadap keamanan dan kestabilan bisnis di masa datang.
15. Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing diciptakan pada suatu homebase (tempat
kedudukan)dengan disertai rumusan strategi tertentu, produk inti, dan teknologi
proses diciptakan, dan suatu kebijakan produksi massa perlu dipertimbangkan.
Perusahaan perlu memindahkan homebase perusahaannya dari satu negara ke
negara yang lain untuk merangsang inovasi dan menyediakan lingkungan yang
kondusif untuk daya saing global. Begitu juga dengan perusahaan domestik yang
berusaha mendapatkan keunggulan kompetitif dengan memperhitungkan daya
topang lokasi.
11
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENENTUKAN LOKASI
Berbagai macam faktor berkontribusi terhadap keberhasilan atau kegagalan
sebuah usaha . Salah satu yang utama ialah lokasi. Pemilihan lokasi yang tepat
merupakan sebuah tugas yang harus diselesaikan bahkan jauh-jauh hari sebelum
usaha dijalankan. Apapun usaha yang Anda jalankan, sebuah lokasi yang tepat
diharapkan dapat memberikan sebuah daya dorong terhadap pertumbuhan usaha
secara nyata. Sering ditemui adanya usaha yang kurang berkembang karena
terkendala faktor lokasi. Lokasi yang mereka pilih tidak strategis dan kurang
menguntungkan dalam sudut pandang bisnis.
Dalam menentukan lokasi sebaiknya dilakukan suatu rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang teratur dan terpimpin, rangkaian kegiatan ini
seharusnya dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap berikut:
1. Merumuskan sasaran pemilihan tempat kedudukan perusahaan.
Sasaran pemilihan lokasi adalah: penentuan tempat yang dapat memberikan
keuntungan bagi sebanyak mungkin mungkin pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan yang terdiri dari pemilik, pengelola, tenaga kerja,
konsumen, pemasok, masyarakat setempat, dan pemerintah.
2. Merumuskan batas-batas atau kendala-kendala.
Ini meliputi jumlah, jenis, dan harga seluruh sumberdaya yang dibutuhkan di
dalam kegiatan pengolahan, termasuk di dalamnya batasan-batasan yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk peraturan-peraturan.
3. Merumuskan norma-norma keputusan.
12
Yang dimaksud dengan norma keputusan dalam perencanaan lokasi adalah
suatu keadaan atau tingkat yang apabila sudah dicapai maka pilihan tempat
lokasi yang sudah mencapainya sudah memenuhi syarat.
4. Menghubungkan norma-norma keputusan dengan sasaran-sasaran pemilihan
lokasi.
Sasaran pemilihan lokasi adalah untuk mendapatkan kesempatan membayar
pengangkutan yang paling kecil, maka norma-norma keputusan dapat
dirumuskan sehingga apabila norma-norma itu terpenuhi maka jumlah biaya
pengangkutan akan timbul dalam jumlah yang paling kecil di antara berbagai
pilihan atau kemungkinan.
5. Membentuk model-model pengambilan keputusan.
Suatu model adalah penyederhanaan atas sifat-sifat yang sebenarnya dari suatu
rangkaian kegiatan yang menunjukkan hubungan-hubungan antara sebab dan
akibat serta antara sasaran-sasaran dan batasan-batasan. Model berbentuk
kualitatif (di mana hubungan sebab akibat menyangkut berbagai unsure yang
tidak dapat dinyatakan dalam angka yang pasti), dan kuantitatif (seluruh
unsure yang dipertimbangkan sudah diterjemahkan ke dalam angka-angka).
6. Menentukan lokasi terbaik.
Lokasi terbaik adalah: yang mempunyai nilai (score) yang paling tinggi, dan
memenuhi syarat lebih dari satu yang mempunyai nilai yang sama.
Model dapat digunakan di dalam penentuan lokasi dapat digolongkan atas:
A. Model kualitatif, yang terdiri atas:
1. Model analisis factor-faktor kualitatif atau system penilaian factor-faktor.
B. Model kuantitatif, yang terdiri dari:
1. Model analisis titik impas (break-even analysis).
2. Model median sederhana (simple-median model).
13
3. Model pengangkutan atau penyebaran linear programming.
4. Model lokasional (locacional model).
C. METODE PEMILIHAN LOKASI
Dalam aktivitas pemilihan lokasi, tersedia beberapa metode analisis. Berikut ini
akan dikemukakan aplikasi setiap metode dalam proses pemilihan lokasi.
1. Metode Beban Skor (Factor Rating Method)
Metode beban skor dilakukan dengan memberikan skor untuk setiap faktor
yang dinilai terhadap alternatif lokasi yang akan digunakan. Metode ini dipakai
jika indikator yang dinilai berbentuk kualitatif dan dipakai nilai atau harga jika
indikator itu berbentuk kuantitatif. Indikator lokasi yang bersifat kualitatif
misalnya faktor keamanan, ketersediaan air, sarana perumahan dan kualitas jalan
raya. Sedangkan indikator yang bersifat kuantitatif misalnya upah buruh, sewa
listrik, harga air, dan harga bahan bakar minyak.
Aplikasi dari metode beban skor bisa dilakukan dengan dua tahap. Misalnya,
untuk indikator lokasi yang bersifat kualitatif diberikan indeks nilai: baik sekali
(A) bobot 5, baik (B) bobot 4, netral (C) bobot 3, tidak baik (D) bobot 2 dan
sangat tidak baik (E) bobot 1. Berbeda halnya dengan indikator kuantitatif, yang
dipakai adalah harga satuannya.
2. Metode Pusat Titik Berat (Center of Gravity Method)
Metode ini cocok diterapkan untuk melakukan pemilihan lokasi tunggal dari
pabrik yang akan didirikan dengan mempertimbangkan sumber bahan, misalnya
pemilihan lokasi kilang minyak dengan sumber bahan baku dari beberapa sumur
14
minyak. Model Center of Gravity ini dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan
menetapkan lokasi baru, dan kebijakan relokasi.
3. Metode Transportasi (Transportation Method)
Metode transportasi dirancang untuk mendistribusikan produk dari beberapa
sumber (pabrik atau gudang) ke beberapa daerah pemasaran. Metode ini adalah
suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang, dari
suatu tempat ke tempat yang lain Langkah ini dilakukan dengan biaya distribusi
yang minimum atau kontribusi yang maksimum. Ada faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam metode transportasi adalah:
Kapasitas pabrik sebagai sumber
Kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang sebagai tempat
tujuan
Biaya produksi masing-masing pabrik
Biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan
Aplikasi metode transportasi akan meliputi pemecahan permasalahan-
permasalahan seperti:
Penetapan suplai yang cukup untuk beberapa lokasi tujuan dari beberapa
sumber dengan tingkat biaya minimum
Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan
pasar yang akan datang
Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas
produksi sesuai dengan permintaan yang akan datang
15
4. Metode Heuristik (Heuristics Method)
Metode ini merupakan metode pemilihan lokasi yang sangat baik diterapkan
dalam usaha menentukan lokasi perusahaan jasa, layanan publik seperti Rumah
Sakit, Puskesmas, Pemadam Kebakaran serta supermarket.
16
PENUTUP
KESIMPULAN
Awal dalam memulai usaha baik dalam usaha produksi maupun jasa,hal dalam
perencanan lokasi merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam karena
baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada perkembangan usaha
yang akan dilakukan.Dalam perencanaan lokasi tersebut harus menetukan beberapa
langkah-langkah serta metode dalam proses perencanaan,agar mempermudah
pertimbangan lokasi dan sesuai dengan kebutuhan usaha yang akan dilakukan.
SARAN
Gunakanlah langkah-langkah yang sesuai dengan kebutuhan tempat usaha yag
akan anda jalani dan lakukan juga metode pemilihan yang tepat sasaran dalam
memilih lokasi usaha agar memudahkan anda dalam mempertimbangkan tempat
tersebut. Tempat usaha mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung akan
pada perkembangan usaha yang akan dilakukan
17
DAFTAR PUSTAKA
Haming, Murdifin dan Mahmud Nurnajamuddin. 2011 Manajemen Produksi Modern.
Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara
Pardede, M. Manajemen Operasi Dan Produksi: Teori, Model, dan Kebijakan.
Penerbit: Andi
http://dinanovia.lecture.ub.ac.id/files/2011/03/Modul-3-MPO.pdf
http://sunarto63.wordpress.com/2011/03/02/perencanaan-lokasi-usaha/
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bina-usaha/47-memulai-bisnis/3651-cara-
menentukan-lokasi-usaha-terbaik.html
18