Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    1/31

    Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol

    Kabupaten Sukoharjo (dalam meningkatkan nilai

    kapabilitas dan fungsional lahan)

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Perencanaan tata guna lahan secara umum merupakan pemanfaatan

    lahan yang ditujukan untuk suatu peruntukan tertentu dan merupakan inti

    praktek perencanaan perkotaan. Permasalahan yang mungkin timbul dalam

    menetapkan peruntukan suatu lahan adalah faktor kesesuaian lahannya.

    Pada dasarnya kesesuaian suatu lahan sangat tergantung pada faktor-faktor

    lingkungannya, seperti kelerengan, iklim, jenis tanah dan batuan, tutupan

    lahan, keberadaan satwa liar, hidrologi, dan lain sebagainya.

    Hal yang terpenting dalam suatu perencanaan tataguna lahan adalah

    usulan rencana lokasi (site-plan) dan tujuan peruntukan lahan. Usulan

    rencana lokasi dan tujuan harus disiapkan sebagai dasar pertimbangan dan

    penjelasan umum dari suatu rencana pengembangan tataguna lahan.

    Rencana lokasi lahan untuk berbagai peruntukan harus konsisten dengan

    sasaran dan tujuan. Keterlibatan masyarakat dalam penetapan rencana lokasi

    dan tujuan penggunaan lahan harus ada, terutama dalam pengambilan

    keputusan.

    Dalam mewujudkan Kecamatan Grogol di masa mendatang perlu

    didistribusikan perkembangan fisik, kependudukan dan keramaian dari pusatkegiatan ke areal lain. Distribusi tersebut melalui pembentukan sus-sub area

    dibagian Kecamatan Grogol yang belum berkembang atau terkelola dengan

    baik. Penciptaan sub area tersebut untuk menciptakan generator di daerah

    kecamatan. Selain itu juga merupakan penyediaan lahan untuk memenuhi

    kebutuhan akan perkembangan penduduk di Kecamatan Grogol pada masa

    mendatang.

    Perlu diketahui bahwa kawasan Kecamatan Grogol memiliki peruntukan

    lahan yang tercampur antara permukiman, industri, komersial, fasilitas umum

    http://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.htmlhttp://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.htmlhttp://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.htmlhttp://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.htmlhttp://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.htmlhttp://wijayanoviarum.blogspot.com/2011/10/perencanaan-tata-guna-lahan-kecamatan_22.html

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    2/31

    dan sosial, ruang terbuka hijau dan merupakan kawasan dengan tingkat

    kepadatan penduduk sedang-tinggi. Sehingga butuh suatu perencanaan yang

    lebih tersrtruktur dan fungsional guna menciptakan daerah khususnya di

    tingkat kecamatan yang terpadu.

    2. RUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah dalam penelitian yang akan kami lakukan adalah

    bagaimana mengembangkanlahan, memaksimalkan nilai ekonomis lahan,

    serta kesesuain pemanfaatan lahan terhadap karakteristik tiap daerah di

    Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

    3. TUJUAN DAN SASARAN PENELITIAN

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

    dirumuskan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis perkembangan tata

    guna lahan tepatnya kesesuaian lahan, nilai kapabilitas lahan, nilai ekonomis

    dan memikirkan pemanfaatannya lebih terstruktur pada masa mendatang.

    Dari tujuan penelitian di atas sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai

    berikut :

    1.  Untuk mengetahui kondisi pemanfaatan lahan Kecamatan Grogol.

    2.  Untuk mengetahui perubahan tata guna lahan yang terjadi di kawasan

    kecamatan Grogol

    3.  Untuk mengetahui faktor penyebab perubahan tata guna lahan di sepanjang

     jalan penghubung Sukoharjo-Solo.

    4.  Untuk merencanakan fungsional lahan pada masa mendatang

    D. METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini kami menggunakan metode eksplorasi deskripstif,dimana metode eksplanasi bertujuan untuk menggambarkan dan

    mengidentifikasi kondisi lahan yang ada di lapangan kemudian dilakukan

    pengeksploran atau digali lebih lanjut permasalahan yang terjadi untuk

    mendapatkan solusi yang tepat.

    d.1 Identifikasi data :

    Data-data yang dibutuhkan dalam menunjang penelitian ini antara lain:

    Tabel 1. Daftar Data Dalam Identifikasi Data

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    3/31

     Jenis Data Macam DataCara Perolehan

     Data

     Sub

     Data S 

    Sekunder 1. Tata Guna Lahan Studi referensi

    survey dokumen,

    kajian

    -  RTRW Kabupaten

    Sukoharjo

    -  ata Topo!rafi

    -  ata Geo"o!i

    -  ata #en$ana %"am

    -  ata &idro"o!i

    -  ata 'an!!unaan Lahan

    -  Kebijakan 'emerintah

    terkait Lahan yan!

    i!unakan.

    (aka"

     pandu

    "ahan,

     peratu

    kebija

    den!a

    "ahan

    Primer 1.  Kondisi tata !una

    "ahan

    1.  Karakteristik

     pemanfaatan tata !una

    "ahan

    Wa)an$ara,

    survey,

    observasi,

    dokumentasi

    !ambar 

    Wa)an$ara,

    observasi,

    survey,

    dokumentasi

    !ambar 

      Kodisi tata !una "ahan

    ka)asan Ke$amatan Gro!o"

    saat ini.

      *enis pemanfaatan +fun!si

    "ahan.

    Sur 

    Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan untuk

    mendukung penelitian ini antara lain sebagai berikut :

    1.  Wawancara

    Yaitu wawancara dengan pihak Kantor Kecamatan Grogol, BAPPEDA

    Kabupaten Sukoharjo, dan lembaga-lembaga yang terkait.

    2. Observasi

    Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan tentang

    kondisi tata guna lahan dikawasan tersebut.3. Studi Pustaka

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    4/31

    Yaitu untuk memperoleh tinjauan-tinjauan teori mengenai tata guna lahan dan

    perkembangannya.

    d.2 Analisis Data :

      Analisis data yang kami gunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

    Yaitu menganalisis dan mengkaji data-data yang di dapat dari hasil

    wawancara, survey dan observasi yang dilakukan dilapangan.

    d.3 Sintesis Data :

      Penyajian data dari hasil analisis adalah berupa penyajian data

    aksplanasi dari hasil eksplorasi dan diskripsi data dan permasalahan yang

    diperoleh.

      E. BATASAN PENELITIAN

    Kawasan yang akan dijadikan obyek penelitian adalah kawasan

    Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Batasan aspek penelitian kami

    adalah mengetahui kondisi pemanfaatan lahan di kawasan Kecamatan Grogol

    untuk membuat bahan rekomendasi (arahan) kebijakan pengembangan lahan

    di masa yang akan datang.

    BAB II

    KOMPILASI DATA

    disi Fisik Wilayah

    -  Secara Geografis

    Ka)asan Ke$amatan Gro!o" se$ara administratif men$akup 1 desa. %dapun batas

    administratif ka)asan

    ▪  Sebe"ah /tara Kota Surakarta▪  Sebe"ah Timur Ke$amatan (ojo"aban dan 'o"okarto

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    5/31

    ▪  Sebe"ahSe"atan Ke$amatan Sukoharjo

    ▪  Sebe"ah #arat Ke$amatan #aki dan esa Sido)arno

    Gambar 1. 'eta %dministrasi Ke$amatan Gro!o"

    Sumber %na"isis men!!unakan G0S

    -  Iklim

    Kawasan Kecamatan Grogol terletak pada daerah yang beriklim tropis

    dengan temperatur rata-rata 26 derajat Celcius. Curah hujan sebagaimana

    kondisi iklim di wilayah tropis adalah cukup tinggi dan pertukaran arah angin

    setiap 6 (enam) bulan yang menandakan peralihan antara bulan basah dan

    kering. Dan curah hujan per tahun 183 mm.

    -  Topografi

    Menurut topografinya wilayah Kecamatan Grogol merupakan daerah yang

    relatif datar, yaitu terletak pada ketinggian antara 90 – 100 meter di ataspermukaan air laut dengan kemiringan lerengnya antara 0 – 4% pada bagian

    tengah dan kurang dari 7% pada bagian tenggara dan barat laut.

    -  Geologi dan Jenis Tanah

    Wilayah Kecamatan Grogol merupakan sebuah daerah dataran yang

    tersusun dari beberapa macam batuan, yang antara lain dapat dikelompokkan

    menjadi 3 (tiga) macam satuan batuan, yaitu :▪ Endapan Alluvial

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    6/31

    ▪ Batuan Vulkanik kuarter muda, dan

    ▪ Batuan Vulkanik kuarter tua.

    Hidrologi dan Air TanahDengan adanya beberapa anak sungai yang banyak mengalir disekitar

    wilayah Solo Baru yang bermuara pada sungai Bengawan Solo, ternyata

    belum dapat menjamin kemudahan bagi warga untuk mendapatkan air bersih

    dengan mudah. Pada daerah dataran banjir (Bengawan Solo), kedalaman

    sumur gali memang relatif dangkal yaitu 6 meter, namun pada daerah yang

    bergelombang ternyata sumur gali bisa mencapai kedalaman 18 meter.

    - Bencana Alam

    Di Kecamatan Grogol tidak memiliki potensi bencana alam yang serius

    (missal :gunung meletus, tanah longsor, dsb). Namun, setiap kali musim hujan

    beberapa daerah di Kecamatan Grogol mengalami banjir dan genangan.

    Banjir yang terjadi berskala lima puluh tahunan yaitu merata hampir di seluruh

    wilayah Kecamatan Grogol bagian utara dan tengah. Dan sering terjadi

    genangan akibat pendangkalan sungai dan sampah.

    -  Penggunaan Lahan dan Bangunan

    (enurut po"a pen!!unaan "ahan ada"ah dari se"uruh )i"ayah peren$anaan yan!

    me"iputi 1 desa se"uas 2 km3 atau 222 &a. &ampir separuhnya +4 5 masih

     berupa "ahan persa)ahan. 'en!!unaan "ahan Ke$amatan Gro!o" tahun 3226, "ahan

    sa)ah se"uas 3.67,16 &a, dan )i"ayah terban!un +pen!!unaan "ahan non pertanian

    se"uas 3.376,16 ha. ari pen!!unaan yan! ter"ihat dapat diketahui bah)a rin$ian

     pen!!unaan "ahan di Ke$amatan Gro!o" yaitu 5 untuk "ahan sa)ah, 35 tanah

    te!a", 465 pekaran!an, dan 8 5 "ain-"ain. #erikut ditampi"kan pen!!unaan "ahan per 

    desa di Ke$amatan Gro!o"

    Tabe" 3. Luas Wi"ayah Ke$amatan Gro!o"

    (enurut *enis 'en!!unaan Tanah 'er desa Tahun 3229 +hektar

    No DesaTanahsawah

    Tanah Tegal Pekarangan Lainnya

    1 Pondok 75 8 205

    2 Parangjoro 321 7 139

    3 Pandeyan 208 16 122

    4 Telukan 69 12 221

    5 Kadokan 55 5 96

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    7/31

    6 Grogol 0 0 80

    7 Madegondo 6 15 118

    8 Langenharjo 25 10 152

    9 Gedangan 23 0 131

    10 Kwarasan 50 0 5211 anggrahan 75 0 100

    12 Manang 62 0 69

    13 !anaran 30 0 96

    14 "e#an$ 8 0 147

    %u#lah 1007 73 1728 1

    Sumber Ke$amatan a"am %n!ka Tahun 3229

    Gambar 2. Diagram Penggunaan Lahan di Kecamatan Grogol

    Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2007

    - Kepadatan Bangunan

    Kepadatan bangunan didefinisikan sebagai luas bangunan dibagi dengan

    luas wilayahnya. Ditinjau dari kepadatan bangunan yang ada dan berdasarkan

    dari hasil pengamatan lapangan dapat disebutkan bahwa KawasanKecamatan Grogol mempunyai tingkat kepadatan rendah/jarang (0 – 20 %)

    sampai padat (di atas 80%).

    Secara umum bila dilihat sebarannya ternyata permukiman dengan

    kepadatan cukup tinggi (60 – 80 % dan yang di atas 80 %) mengelompok di

    bagian utara kawasan yang berbatasan dengan Kota Surakarta seperti di

    wilayah Desa Grogol, Madegondo, Kwarasan, Cemani, Banaran, Gentan dan

    Purbayan. Secara umum dapat disebutkan, bahwa semakin menjauhi Kota

    Surakarta kepadatannya semakin rendah.

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    8/31

    - Ketinggian Bangunan

    Berdasarkan pengamatan lapangan dapat diketahui bahwa sebagian besar

    bangunan yang ada di kawasan Solo Baru berupa bangunan 1 lantai, sedang

    bangunan 2 lantai dan 3 lantai jumlahnya (prosentasenya) sangat kecil, dan

    umunya berada di tepi jalan-jalan utama kawasan dan yang ada didalam

    komplek perumahan yang termasuk skala menengah dan mewah. Secara

    umum ketinggian bangunan tidak bertingkat rata-rata 5 – 6 m dengan

    ketinggian plafon 3 m.

    B.  Kependudukan

    Data kependudukan Kecamatan Grogol berupa data sekunder yang

    bersumber dari kantor Kecamatan Grogol, berupa Monografi Kecamatan

    Grogol selama 5 tahun yaitu Tahun 2004 – Tahun 2008.

    Jumlah penduduk wilayah perkotaan Kecamatan Grogol pada tahun

    2008 berjumlah 146.865 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar di 14 desa

    dengan luas wilayah 30 km2 atau 3000 Ha. Berikut adalah tabel rincian jumlah

    penduduk tiap Desa di Kecamatan Grogol tahun 2004-2008.

    Tabel 3: Jumlah Penduduk Tahun 2004-2008

    No. Nama DesaJumlah Penduduk

    2004 2005 2006 2007 2

    1& Pandeyan 4566 4664 4763 4865

    2& Telukan 10311 10542 10778 11019

    3& Parangjoro 3878 3879 3879 3880

    4& Pondok 8&389 8994 9644 103405& Langhenarjo 7536 7617 7700 7783

    6& Gedangan 5308 5507 5844 6133

    7& Madegondo 8266 8401 8539 8679

    8& Grogol 3864 4042 4228 4422

    9& Kadokan 4828 4990 5156 5329

    10& Kwarasan 7725 7983 8250 8526

    11& anggrahan 8615 9050 9506 9985

    12& Manang 4669 4815 4966 5121

    13 !anaran 10058 10441 10839 1125214& "e#an$ 20800 21142 21489 21841

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    9/31

    Jumlah 088! 8"00 2475 !86!"

    Sumber : Monografi Kecamatan Grogol

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk di

    Kecamatan Grogol selama kurun waktu lima tahun (2004-2008) mengalami

    peningkatan rata-rata yaitu sekitar 19,47 %. Dengan rincian pertumbuhan

    penduduk paling tinggi yaitu di Desa Sangrahan dan yang paling rendah yaitu

    di Desa Parangjoro.

    Kemudian berikut data mengenai kepadatan penduduk di Kecamatan

    Grogol Tahun 2008:

     

    Tabel 4. Kepadatan Penduduk Kecamatan Grogol Tahun 2008

    No.#$%&D$'()*+)+L

    Luas,il. -ha

    Jumlah Penduduk-Jiwa

    #e/adaan-1iwa&ha

    1 Pandeyan 364 4968 1

    2 Telukan 325 11266 3

    3 Parangjoro 487 3880

    4 Pondok 292 11087 35 Langenharjo 195 7867 4

    6 Gedangan 175 6435 3

    7 Madegondo 144 8821 6

    8 Grogol 85 4625 5

    9 Kadokan 192 5507 2

    10 Kwarasan 116 8810 7

    11 anggrahan 184 10489 5

    12 Manang 143 5281 3

    13 !anaran 131 11681 814 "e#an$ 167 22199 13

    Jumlah !.000 46865 4

      Sumber : Monografi Kecamatan Grogol

    Dari table di atas dapat kita ketahui bahwa kepadatan penduduk secara

    umum di wilayah Kecamatan Grogol adalah 49 jiwa/ha. Kepadatan tersebut

    dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ada

    sehingga di peroleh rincian kepadatan paling tinggi berada di KeluarahanCemani dan yang paling rendah yaitu berada di Desa Parangjoro

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    10/31

    C. Kondisi Eksisting Lahan

    Di Kecamatan Grogol peruntukan lahan yang paling terlihat yaitu

    peruntukan sebagai lahan industri, permukiman dan pertanian. Sehingga jikadijabarkan kondisi yang ada di lapangan adalah sebagai berikut :

    stri

    Industri yang ada di wilayah Perkotaan Kecamatan Grogol meliputi

    industri besar, industri menengah dan industri rumah tangga. Pertumbuhan

    industri menunjukkan adanya kecenderungan penggunaan lahan pertanian di

    wilayah utara Perkotaan Grogol, dan semakin ke selatan. Jenis usaha yang

    dijalankan industri tersebut adalah kegiatan produksi, pengumpul, pengemas,

    penyalur dan penjual. Berikut adalah klasifikasi dari jenis-jenis usaha yang

    berkaitan dengan industri. Penggolongan jenis usaha industri di

    wilayah Kecamatan Grogol (urutan menunjukkan dominasi) :

      0ndustri besar dan sedan! : penjua", produksi, penya"ur dan pen!emas.

      0ndustri ke$i" : produksi, penjua" dan penya"ur.

      0ndustri rumah tan!!a : produksi, penjua", penya"ur, pen!umpu" dan

     pen!emas.aerah industri yan! ada di ka)asan ini berada di perbatasan So"o-Sukoharjo, dan

    keadaannya merata di masin!-masin! esa se-Ke$amatan Gro!o" )a"aupun kondisi

    "etaknya terpen$ar.

    umahan

    Pemanfaatan lahan di Kecamatan Grogol terbesar juga digunakan

    untuk perumahan, hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang terus meningkat

    sehingga kebutuhan akan rumah pun semakin meningkat, dimana perumahan

    tersebut lokasinya terletak dekat dengan daerah industri, pertanian,

    perdagangan dan jasa. Lokasi yang dekat daerah pertanian kebanyakan

    berada di Kecamatan Grogol bagian selatan, sedangkan lokasi yang dekat

    dengan daerah industri sebagian besar berada di bagian utara, dan

    perumahan yang dekat dengan fasilitas perdagangan dan jasa lebih banyak

    berada di bagian tengah atau tepatnya lebih berkembang di jalan utama

    penghubung antar daerah (Solo-Sukoharjo).

    tanian

    Luas tanah sawah di Kecamatan Grogol berpengairan teknis seluas 92Ha (68,72 %) dan irigasi sederhana 315 Ha (31,28 %). Pada tahun 2007 untuk

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    11/31

    luas panen dan produksi padi sawah yaitu 2080 Ha dan 14.132 ton. Palawija

    diantaranya jagung sebesar 75 Ha dan 280 ton, kacang tanah 141 Ha dan

    208 ton.

    Sektor pertanian di Perkotaan Kecamatan Grogol berkembangandengan dukungan lahan dan jaringan irigasi yang ada, disamping kultur

    pertanian yang telah mengakar kuat sejak lama. Hal-hal kondisi obeyektif

    faktual tentang keberadaan sektor pertanian dapat diterangkan sebagai

    berikut:

    a)  Mengingat kondisi wilayah Kecamatan Grogol yang lebih bersifat kekotaan

    (urbanized area), lahan persawahan lebih sempit dibanding wilayah

    Kecamatan Baki (Kecamatan Baki dan Grogol merupakan satu SWP/ Satuan

    Wilayah Pengembangan II yang dikembangkan untuk pertanian dan

    permukiman). Jaringan irigasi sederhana cukup banyak dengan komoditi

    tanam mayoritas palawija.

    b)  Wilayah Desa Grogol tidak memiliki jaringan irigasi mengingat wilayahnya

    merupakan wilayah perkotaan.

    Tabel 5. Luas Tanah Sawah Dengan Jenis Irigasi

    Dirinci Menurut Desa Tahun 2007

    No DesarigasiTeknis

    rigasi &2eknis

    rigasisederhana

    Ju

    1 Pondok 60 ' 15

    2 Parangjoro 189 ' 132

    3 Pandeyan 119 ' 89

    4 Telukan 45 ' 24

    5 Kadokan ' ' 55

    6 Grogol ' ' '

    7 Madegondo ' 6 '

    8 Langenharjo ' 25 '

    9 Gedangan ' 23 '

    10 Kwarasan ' 50 '

    11 anggrahan ' 75 '

    12 Manang ' 62 '

    13 !anaran ' 30 '

    14 "e#an$ ' 8 '

    %u#lah 413 279 315

      Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2007

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    12/31

    Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa kondisi dan jenis

    pertanian di Kecamatan Grogol dapat digolongkan menjadi tiga sesuai dengan

     jenis irigasinya. Yaitu pertanian dengan irigasi teknis, ½ teknis, dan irigasi

    sederhana. Perbedaan jenis irigasi tersebut diakibatkan karena kondisi spasialwilayah yang berbeda-beda. Misalnya untuk daerah dengan pertanian di Desa

    Pondok, Parangjoro, Pandeyan dan Telukan menggunakan irigasi teknis

    karena letak daerahnya yang berdekatan dengan sumber air irigasi.

    Sementara untuk daerah yang pertaniannya menggunakan irigasi ½ teknis

    dan irigasi sederhana dikarenakan lokasi wilayahnya berada jauh dari sumber

    air pengairan.

    D. Faktor penyebab perubahan penggunaan lahan

       Konversi pertanian ke permukiman

    •  Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat

    •  Lahan pertanian yang ada memang lahan yang tidak dipertahankan

    •  Kecamatan Grogol berada di daerah perbatasan antara Kotamadya Surakarta

    dengan Kabupaten Sukoharjo sehingga menjadi sasaran lokasi luapan

    penduduk dari Kota Surakarta terutama.

     Konversi pertanian ke industri

    •  Industri memenuhi analisis AMDAL

    •  Lahan pertanian yang ada memang lahan yang tidak di pertahankan

    sehingga dapat dikonversi.

    •  Memiliki letak yang strategis (misalnya: memiliki akses transportasi yang baik,

    dekat dengan kota, dsb) yang membuat lahan tersebut lebih berpotensi

    dikembangkan sebagai areal industri.

    •  Karena daerah di pinggiran Grogol yang berbatasan dengan Surakarta

    sehingga industrinya tidak merata Lokasi permukiman yang dekat dengan industri

    •  Keinginan penduduk mendirikan bangunan atau permukiman dekat dengan

    industri sehingga prasarana dapat lebih terjangkau dan mampu memberikan

    dampak positif yaitu turut meningkatkan aspek ekonomi bagi penduduk

    sekitar.

    E. Kebijakan Terkait Tata Guna Lahan Untuk Kecamatan Grogol

    1. Program Pembangunan Daerah Lima Tahun Propinsi Jawa Tengah

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    13/31

       kebijakan pengembangan kawasan-kaswasan andalan dan strategis.

    Kota Sukoharjo diarahkan sebagai pusat distribusi/pengumpulan kegiatan

    pertanian dan pusat kegiatan perdagangandan jasa hasil pertanian dan

    mendukung pengembangan wilayah perkotaan Surakarta.2. Kebijakan Spasial Kabupaten Sukoharjo

      Kota Kecamatan Grogol sebagai Kota orde II sebagai :

    sat pengembangan industri;

    sat pengembangan;

    asarana transportasi;

    sat kegiatan perdagangan/jasa hasil pertanian;

    sentrasi permukiman skala besar;

    ngembangan pusat pariwisata dan kebudayaan.

    Wilayah pelayanan : Meliputi sebagian wilayah Kabupaten Sukoharjo

    Kawasan Kec. Grogol juga masuk dalam SWP II bersama Kecamatan Baki

    yaitu diarahkan pengembangan lebih ke sektor pertanian dan permukiman.

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    14/31

    BAB III

    ANALISIS

    lisis Kependudukan Kecamatan Grogol

    %.1 'royeksi *um"ah 'enduduk Ke$amatan Gro!o"

    'royeksi jum"ah penduduk di masa mendatan! yaitu ren$ana 4 +"ima tahunmendatan! +3227 ; 321.'royeksi penduduk se$ara !eometri yaitu pertumbuhan

     penduduk yan! men!!unakan dasar bun!a berbun!a +bun!a majemuk yan!

     berdasarkan an!ka pertumbuhan tahun terakhir yaitu tahun 3226 dan jum"ah penduduk 

    tahun terakhir yan! dapat di"akukan proyeksi penduduk sampai den!an tahun

     peren$anaan yaitu 321.

    *adi perhitun!an proyeksi ini den!an men!!unakan rumus geometric rate of 

     growth seba!ai berikut

     

    Pn = Jumlah penduduk pada tahun n

    Po = Jumlah penduduk pada tahun awal

    r = angka pertumbuhan penduduk

    n = Jangka waktu dalam tahun

    Se"anjutnya den!an rumus perhitun!an tersebut diatas, dimana dari hasi"

     proyeksi jum"ah penduduk dapat diketahui di masin!-masin! esa Se;Ke$amatanGro!o" memi"iki jum"ah dan karakteristik perkemban!an penduduk yan! berbeda-

     beda. %dapun rin$ian perkemban!an jum"ah penduduk pada tahun peren$anaan +tahun

    3227-321 ada"ah seba!ai berikut.

    Misal, kita akan menghitung perkiraan jumlah penduduk di Desa

    Pandeyan untuk tahun 2014 dengan :

    Pn : perkiraan jumlah penduduk Desa Pandeyan tahun 2014

    Po : 4968 jiwa (tahun dasar tahun 2008)

    Pn = Po

    (1+r)n

     

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    15/31

    r : 0,028

    n : 6 tahun

    Maka :

    P14  = P08(1+r)

    6

      = 4968 (1+0,028)6

      =6883

    Dengan menggunakan cara yang sama dilakukan pula penghitungan

    untuk Desa-Desa lain di Kecamatan Grogol. Dan dari perhitungan diperoleh

    data proyeksi jumlah penduduk secara rinci sebagai berikut:

    Tabel 6. Proyeksi Jumlah Penduduk Tiap Desa di Kecamatan Grogol Tahun2009-2014

    No Desa 200" 200 20 202 20!

    .   Pandeyan 5074 5182 5293 5404 5

    2.   Telukan 11519 11776 12040 12310 12

    !.   Parangjoro 3881 3882 3883 3884 3

    4.   Pondok 11887 12745 13666 14652 15

    5.   Langhenarjo 7952 8038 8125 8212 8

    6.   Gedangan 6752 7085 7434 7801 81

    7.   Madegondo 8966 9113 9263 9414 9

    8.   Grogol 34183 40893 48921 58524 70

    ".   Kadokan 5691 5881 6077 6280 6

    0   Kwarasan 9105 9409 9723 10048 10

    .   anggrahan 11017 11573 12156 12769 13

    2.   Manang 5447 5617 5793 5974 61

    !.   !anaran 12126 12588 13068 13565 14

    4.   "e#an$ 22563 22933 23309 23692 24

    Jumlah 56.6! 66.75 78.75 "2.52" 208.

    Se$ara kese"uruhan proyeksi jum"ah penduduk Ke$amatan Gro!o" sampai

    tahun peren$anaan +tahun 321 men$apai 338.893 ji)a den!an rata-rata pertumbuhan

     pertahunnya 0,555. Sedan!kan jum"ah penduduk di masin!-masin! esa terin$i

    nampak jum"ah penduduk pada tahun peren$anaan +tahun 321 yan! tertin!!i yaitu

    di esa Gro!o" sebesar 6.949 ji)a. %dapun hasi" proyeksi jum"ah penduduk yan!

    terendah pada tahun akhir peren$anaan +tahun 321 yaitu di esa 'aran!jorosebanyak .668 ji)a, se$ara kese"uruhan hasi" proyeksi penduduk di Ke$amatan

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    16/31

    Gro!o" yan! dirin$i per esa den!an tahun a)a" jum"ah penduduk tahun 322

    menunjukkan pertumbuhan menin!kat dan tidak ada yan! men!a"ami penurunan.

    %.3 'royeksi Kepadatan 'enduduk 

      Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

     

    Se"anjutnya den!an rumus perhitun!an tersebut akan dapat diketahui proyeksikepadatan penduduk tiap esa di Ke$amatan Gro!o".

    Misal kita akan menghitung proyeksi kepadatan penduduk Desa Pandeyan

    tahun 2014 :

    Kepadatan tahun 2014 = 5863 = 16 jiwa/ha

      364

    Dengan menggunakan cara yang sama dilakukan pula penghitungan

    untuk Desa-Desa lain di Kecamatan Grogol. Dan ada pun kepadatanpenduduk pada tahun perencanaan 2014 hasil proyeksi adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 7. Proyeksi Kepadatan Penduduk di Kecamatan Grogol Tahun

    2014

    No.DS! "uas

    #i$. (%a)

    &um$a%

    Penduduk 

    ('ia)

    Kepadatan

    ('ia%a)

    1 'andeyan 8   5863 16

    3 Te"ukan 34   13296 41

    'aran!joro 69   4579 9

    'ondok 373   13085 45

    4 Lan!enharjo 174   9285 48

    8 Gedan!an 194   7595 43

    9 (ade!ondo 1   10411 72

    6 Gro!o" 64   5458 647 Kadokan 173   6499 34

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    17/31

    12 K)arasan 118   10400 90

    11 San!!rahan 16   12379 67

    13 (anan! 1   6233 43

    1 #anaran 11   13786 105

    1

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    18/31

    B.1 Analisis SKL Morfologi Lahan

    Peta morfologi adalah pengelompokan bentuk bentang alam

    berdasarkan rona, kemiringan lereng secara umum, dan ketinggiannya, padabeberapa satuan morfologi

    Kemiringan lereng antara 0 – 4% pada bagian tengah dan kurang dari 7%

    pada bagian tenggara dan barat laut termasuk dalam morfologi dataran

    Sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah

    Permukiman.Satuan morfologi dataran sendiri adalah bentuk bentang alam

    yang didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang,

    dengan kisaran kemiringan lereng 0% - 5%. Lebih rinci lagi satuan morfologi

    dataran ini dapat dibedakan atas dua subsatuan, yakni: subsatuan morfologi

    dataran berkisar antara 0% - 2%; dan subsatuan morfologi medan

    bergelombang dengan kisarankemiringan lereng lebih dari 2% hingga 5%.

    Kendala yang mungkin terjadi adalah rawan genangan pada kawasan

    bagian tenggara karena kondisi tanah di wilayah ini sangat potensial untuk

    dikembangkan sebagai daerah perkotaan yang ideal karena memberikan

    kemudahan alternatif pencapaian dan beberapa alternatif kemungkinan pada

    bentuk maupun pengembangan kota yang lebih fleksibel.

    B.2 Analisis SKL Kemudahan Dikerjakan

      Satuan Kelayakan Lahan (SKL) kemudahan dikerjakan yaitu suatu

    penilaian terhadap suatu lahan terhadap perlakuan yang ditujukan untuk

    pengembangan lahan tersebut apakah memerlukan penanganan lebih karena

    kondisi morfologi dan geologi yang sulit ataukah mudah. Sehingga dapat

    diketahui pengembangan yang paling sesuai dalam menentukan peruntukan

    suatu lahan.

    Tabel 8. Analisis SKL Kemudahan Dikerjakan

    No. ,nput Data Keterangan

    1. opografi2 ; 5 pada ba!ian ten!ah dan kuran! dari 95 pada

     ba!ian ten!!ara dan barat "aut.

    /orfo$ogi (orfo"o!i dataran

    *. Geo$ogi   #atuan dike"ompokkan menjadi +ti!a ma$am

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    19/31

    satuan batuan, yaitu

    1 >ndapan %""uvia"

    3 #atuan ?u"kanik kuarter muda, dan

    #atuan ?u"kanik kuarter tua. Tanah re!oso" $ok"at keke"abuan yan! men!andun!

    kapur dan tras bersifat netra" sampai basa

    0. Penggunaan "a%an465 pekaran!an, tanah sa)ah 5, tanah te!a" 85,

    "ain-"ain 3 5

      Dengan melihat kondisi kelerengan dan morfologi yang datar dan stabil

    serta kondisi batuan yang kuat dan stabil ditambah mayoritas penggunaan

    lahan adalah sebagai lahan budidaya maka wilayah Kecamatan Grogol

    memiliki lahan yang mudah dikembangkan dalam meningkatkan fungsi lahan

    untuk mendukung kegiatan di atasnya.

    B.3 Analisis SKL Kestabilan Pondasi

      Satuan Kelayakan Lahan (SKL) kestabilan pondasi dilakukan untuk

    dapat menilai kondisi kekuatan lahan ketika lahan tersebut dibangun sebagai

    permukiman, industri, bangunan komersial dan perdagangan, dsb. Sehinggaketika memang peruntukan suatu lahan sebagai permukiman sementara

    kondisi lahan memiliki jenis tanah yang kembang kerut, maka dapat ditangani

    dengan pembangunan yang menyesuaikan kondisi lahan tersebut sehingga

    tidak terjadi proyek pembangunan yang sia-sia atau lebih parahnya

    kecelakaan karena robohnya bangunan.

      Tabel 9. Analisis SKL Kestabilan Pondasi

    No. ,nput Data Keterangan

    1. Kestai$an "ereng

    2 ; 5 pada ba!ian ten!ah dan kuran! dari 95 pada

     ba!ian ten!!ara dan barat "aut "aut  morfo"o!i dataran

    sehin!!a )i"ayah Ke$amatan Gro!o" memi"iki "eren!

    yan! stabi".

    Karakteristik !ir ana% air tanah dan!ka"

    *. Geo$ogi   #atuan dike"ompokkan menjadi +ti!a ma$am

    satuan batuan, yaitu

    1 >ndapan %""uvia"

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    20/31

    3 #atuan ?u"kanik kuarter muda, dan

    #atuan ?u"kanik kuarter tua.

     Tanah re!oso" $ok"at keke"abuan yan! men!andun!

    kapur dan tras bersifat netra" sampai basa

    0. Penggunaan "a%an465 pekaran!an, tanah sa)ah 5, tanah te!a" 85,

    "ain-"ain 3 5

    Jika dilihat dari tabel analisis di atas meliputi kestabilan lereng yang

    secara umum wilayah datar dengan titik tinggi melandai ke bagian tenggara

    dan barat laut (perubahan yang tidak curam) maka dapat diketahui bahwa

    lereng di wilayah Kecamatan Grogol stabil. Dan diketahui pula dari data

    geologi Kecamatan Grogol bahwa secara umum struktur batuan wilayah ini

    cukup kuat dan stabil, sehingga tidak akan banyak menemui hambatan untuk

    dikembangkan sebagai kawasan perkotaan.

    B.4 Analisis SKL Ketersediaan Air

      Analisis Satuan Kelayakan Lahan (SKL) ketersediaan air dilakukan

    untuk mengatahui sumber-sumber air yang dapat diperoleh untuk mendukung

    pengambangan lahan yang akan dilakukan.Tabel 10. Analisis SKL Ketersediaan Air

    No. ,nput Data Keterangan

    1. Kemiringan "ereng2 ; 5 pada ba!ian ten!ah dan kuran! dari 95 pada

     ba!ian ten!!ara dan barat "aut "aut

    Karakteristik !ir ana% air tanah dan!ka"

    *. Geo$ogi

    #atuan dike"ompokkan menjadi +ti!a ma$am

    satuan batuan, yaitu 1 >ndapan %""uvia"

    3 #atuan ?u"kanik kuarter muda, dan

    #atuan ?u"kanik kuarter tua.

     Tanah re!oso" $ok"at keke"abuan yan! men!andun!

    kapur dan tras bersifat netra" sampai basa

    0. Penggunaan "a%an465 pekaran!an, tanah sa)ah 5, tanah te!a" 85,

    "ain-"ain 3 5

    2. K$imato$ogi tropis den!an suhu 38o

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    21/31

    Dari data-data di atas maka wilayah Kecamatan Grogol menggunakan

    sumber air tanah dangkal.Air tanah dangkal sendiri merupakan air tanah

    yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih berupasumur-sumur, sehingga untuk mengetahui potensi air tanah bebas ini perlu

    diketahui kedalaman sumur-sumur penduduk, dan kemudian dikaitkan dengan

    sifat fisik tanah/batunya dalam kaitannya sebagai pembawa air.Kualitas fisik

    dan kimiawi air sumur cukup baik, kecuali di sebagian wilayah desa Telukan

    dimana air tanah terasa asin. Dari data yang ada kedalaman sumur gali di

    Kecamatan Grogol relatif dangkal yaitu 6 meter, namun pada daerah yang

    bergelombang ternyata sumur gali bisa mencapai kedalaman 18 meter.

    B.5 Analisis SKL Drainase

      Analisis Satuan Kelayakan Lahan drainase dimaksudkan untuk

    mengetahui sistem atau pola drainase di suatu wilayah sehingga dalam

    pengembangan lahannya akan dapat menyesuaikan sehingga dapat

    mengurangi dampak maupun bencana yang mungkin terjadi.

    Tabel 11. Analisis SKL Drainase

    No. ,nput Data Keterangan

    1. Kemiringan "ereng2 ; 5 pada ba!ian ten!ah dan kuran! dari 95 pada

     ba!ian ten!!ara dan barat "aut "aut

    Karakteristik !ir ana% air tanah dan!ka"

    *. Geo$ogi

    #atuan dike"ompokkan menjadi +ti!a ma$am

    satuan batuan, yaitu

    1 >ndapan %""uvia"3 #atuan ?u"kanik kuarter muda, dan

    #atuan ?u"kanik kuarter tua.

     Tanah re!oso" $ok"at keke"abuan yan! men!andun!

    kapur dan tras bersifat netra" sampai basa

    0. Penggunaan "a%an465 pekaran!an, tanah sa)ah 5, tanah te!a" 85,

    "ain-"ain 3 5

    2. K$imato$ogi tropis den!an suhu 38o<

    3. /orfo$ogi ataran

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    22/31

    Wi"ayah Ke$amatan Gro!o" den!an kemirin!an tanah 0 – 4% pada ba!ian

    ten!ah dan kuran! dari 95 pada ba!ian ten!!ara, pada umumnya merupakan daerah

    yan! re"atif datar, ke$ua"i di )i"ayah tepian Sun!ai #en!a)an So"o. *arin!an drainase

    di beberapa ba!ian menjadi satu den!an jarin!an iri!asi yaitu di daerah ba!ianten!!ara dan se"atan untuk mendukun! area" pertanian +iri!asi teknis. an den!an

    dukun!an dua sun!ai utama yaitu Sun!ai #en!a)an So"o di sebe"ah timur dan Sun!ai

    *enes di sebe"ah utara, menjadikan sistem drainase di Ke$amatan Gro!o" yaitu sistem

    drainase a"am.

    B.6 Analisis SKL Pembuangan Limbah

      Analisis Satuan Kelayakan Lahan (SKL) pembuangan limbah

    dimaksudkan untuk mengetahui kondisi lahan yang dapat menentukan system

    pembuangan limbah sehingga dalam pengembangan lahan yang dilakukan

    dapat dilakukan suatu upaya untuk mengurangu permasalahan polusi dan

    lingkungan.

     

    Tabel 12. Analisis SKL Pembuangan Limbah

    No. ,nput Data Keterangan

    1. Kemiringan "ereng

    2 ; 5 pada ba!ian ten!ah dan kuran! dari 95 pada

     ba!ian ten!!ara dan barat "aut "aut

    Karakteristik !ir ana% air tanah dan!ka"

    *. Geo$ogi

    #atuan dike"ompokkan menjadi +ti!a ma$am

    satuan batuan, yaitu

    1 >ndapan %""uvia"

    3 #atuan ?u"kanik kuarter muda, dan

    #atuan ?u"kanik kuarter tua.

     Tanah re!oso" $ok"at keke"abuan yan! men!andun!

    kapur dan tras bersifat netra" sampai basa

    0. Penggunaan "a%an465 pekaran!an, tanah sa)ah 5, tanah te!a" 85,

    "ain-"ain 3 5

    2. K$imato$ogi tropis den!an suhu 38o<

    3. /orfo$ogi ataran

    Dengan melihat analisis di atas maupun hasil analisis dari SKL

    ketersediaan air maupun drainase. Maka dapat kita simpulkan bahwa untuk

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    23/31

    pembuangan limbah di wilayah Kecamatan Grogol adalah dengan teknik

    pembuangan setempat dengan menggunakan septic tank dan bak peresapan.

    Hal ini dikarenakan kondisi lahan di Keamatan Grogol yang masih

    memungkinkan untuk pembangunan septic tank yang sehat (memenuhistandard jarak dari sumber air dan ramah lingkungan). Dan memungkinkan

    ketika permukiman memiliki kepadatan yang sangat tinggi akan diadakan

    system jaringan pembuangan limbah. Sementara pembuangan limbah industri

    kimia harus mengalami perlakuan lewat IPAL (Instalasi Pengolahan Air

    Limbah) dahulu sebelum dibuang ke sungai mengingat lokasi industri dan

    pertanian yang berdekatan.

    Dari enam analisis SKL yang telah dilakukan diperoleh data hasil analisis

    yaitu wilayah Kecamatan Grogol berada di daerah dataran yang memiliki

    lereng stabil, memiliki sumber air tanah dangkal, beriklim tropis serta kondisi

    batuan yang kuat dan stabil sehingga mudah dikembangkan dan didukung

    dengan adanya drainase alam yaitu dua sungai di sebelah timur dan utara

    serta adanya strategi pembuangan limbah yang masih baik untuk dilakukan

    membuat wilayah Kecamatan Grogol sangat memungkinkan jika

    dikembangkan sebagai kawasan perkotaan. Dimana memiliki penggunaan

    lahan utama adalah untuk permukiman, sektor industri dan jasa serta tetap

    memperhatikan sektor pertanian yang terpusat di wilayah Kecamatan Grogol

    bagian selatan. Hal ini dilihat dari perkembangan penduduk pada lima tahun

    kedepan yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu penyediaan lahan

    permukiman/ perumahan yang dapat mewadahi perkembangan penduduk

    walaupun tidak menutup kemungkinan arah pembangunan permukiman/

    perumahan dan bangunan lainnya secara vertikal pada masa depan dengan

    persyaratan menyediakan lahan terbuka hijau di setiap pembangunan yangdilakukan.

    C. Rencana Dan Rekomendasi Pembagian BWK

      Rencana pembangunan yang dapat dilakukan di Kecamatan Grogol

    adalah sebagai kawasan perkotaan sub-urban karena letak Kecamatan

    Grogol yang berada di perbatasan antara wilayah Kotamadya Surakarta dan

    Kabupaten Sukoharjo mengakibatkan Kecamatan Grogol memiliki sifat

    kekotaan walaupun sifat pertaniannya masih cukup kental terutama di wilayah

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    24/31

    Kecamatan Grogol bagian Selatan. Ditambah dengan daya dukung lahan

    yang memungkinkan di adakannya suatu pembangunan yang mengarah ke

    perkembangan kota maupun sebagai agropolitan.

      Rencana pengembangan dan pemanfaatan lahan tersebut di dasaripula oleh kebutuhan ruang untuk menunjang aktifitas penduduk

    yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik wilayah serta potensi-

    potensi dan kendala yang ada sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang akan

    direncanakan dan dikembangkan.

    %dapun jenis dan kebutuhan ruan! di Ke$amatan Gro!o" yan! diren$anakan me"iputi

    a.  'erkantoran, untuk mendukun! fun!si kota seba!ai pusat pemerintahan yan! berupa fasi"itas

     perkantoran den!an ska"a pe"ayanan tin!kat Ke$amatan.

     b.  @asi"itas perda!an!an dan jasa, untuk menunjan! fun!si kota seba!ai pusat perda!an!an dan

     jasa den!an ska"a pe"ayanan tin!kat Ke$amatan antara "ain berupa pasar, pertokoan dan

    )arun!Akios.

    $.  'erumahan, untuk menunjan! fun!si kota seba!ai pen!emban!an daerah pemukiman.

    d.  @asi"itas sosia", untuk menunjan! fun!si kota seba!ai fun!si sosia" den!an ska"a pe"ayanan

    tin!kat Ke$amatan me"iputi fasi"itas pendidikan, fasi"itas kesehatan, fasi"itas peribadatan,

    fasi"itas o"ah ra!a dan ruan! terbuka.

    e.  'ertanian yan! berupa sa)ah dan ja"ur hijau, di!aris sempadan untuk menunjan! fun!si kota

    seba!ai daerah konservasi.

    f.  Sarana dan prasarana transportasi serta prasarana jarin!an uti"itas kota untuk menunjan!

    aktifitas penduduk da"am me"akukan ke!iatan di da"am dan antar kota.

    a"am pen!emban!an kota khususnya penataan "ahan di masa yan! akan datan! den!an

    memperhatikan jum"ah penduduk yan! pada akhir tahun peren$anaan +tahun 321 berjum"ah

    338.893  ji)a dari tahun 3226 yan! berjum"ah 18.684 ji)a serta adanya bera!am aktifitas

     penduduk yan! ada, maka Ke$amatan Gro!o" diba!i da"am #a!ian Wi"ayah Ke$amatan

    +#WK. &a" ini dimaksudkan a!ar terjadi pemerataan dan penyebaran aktifitas penduduk 

    yan! bermuara pada mun$u" dan berkemban!nya titik-titik pertumbuhanan ke$amatan se$ara

    seimban!. %dapun pemba!ian #WK tersebut ada"ah seba!ai berikut

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    25/31

    Gambar . 'eta 'emba!ian Wi"ayah Ke$amatan Gro!o"

    'emba!ian #WK tersebut berdasarkan pada pertimban!an seba!ai berikut

    1. #a!ian Wi"ayah Ke$amatan 0 +#WK 0

    #a!ian Wi"ayah Ke$amatan 0 me"iputi "ima esa yaitu esa (ade!ondo, esa K)arasan,

    esa Gro!o", esa Gedan!an dan esa Lan!enharjo yan! memi"iki karakteristik ke!iatan

    yan! hampir sama yaitu sektor perda!an!an dan jasa.

    3. #a!ian Wi"ayah Ke$amatan 00 +#WK 00

    #a!ian Wi"ayah Ke$amatan 00 me"iputi empat esa yaitu esa San!!rahan, esa (anan!,

    esa, #anaran dan esa

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    26/31

    sekitar 8 ji)aAha untuk tahun 321 atau bertambah sekitar 19,85 memi"iki potensi untuk di

    kemban!kan seba!ai pusat ke!iatan ke$amatan yan! me"iputi usaha jasa dan perda!an!an

    maupun pe"ayanan umum seperti pendidikan dan kesehatan. 'ertumbuhan penduduk 

    diharapkan dapat diarahkan ke ba!ian barat yaitu esa Gedan!an, K)arasan danLan!enharjo. Sementara untuk esa Gro!o" dan esa (ade!ondo diarahkan seba!ai pusat

    ke!iatan karena "etaknya yan! strate!is yaitu di "e)ati o"eh ja"ur antar daerah +ja"an So"o-

    Sukoharjo den!an aturan pemban!unan se"anjutnya untuk permukiman maupun ban!unan

    "ainnya ada"ah dua "antai den!an penyediaan area terbuka kuran! "ebih 125 dari "uas "ahan.

    Sementara itu di esa Gedan!an kita ketahui pu"a bah)a sudah terdapat fasi"itas kesehatan

    ska"a provinsi +Ke"as # yaitu RS. r. Ben yan! dapat menjadi fasi"itas kesehatan se"ain

     puskesmas-puskesmas yan! diadakan di setiap esa. diarahkan seba!ai ka)asan pusat kota

    yan!. #WK 0 ini merupakan )i"ayah yan! berfun!si seba!ai ka)asan pemerintahan,

    komersia"A perda!an!an, perumahan dan pe"ayanan umum.

    Gambar 4. 'eta Ren$ana 'en!emban!an #WK 0 Ke$amatan Gro!o"

      ari !ambar 4 diatas tentan! 'eta Ren$ana pemanfaatan "ahan di #WK 0 akan

    dikemban!kan seba!ai area perumahan dan permukiman di ba!ian ten!ah, pen!emban!an

    area a!ro)isata pertanian dan perikanan di ba!ian se"atan, serta pen!emban!an pusat bisnis

     perda!an!an dan jasa +

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    27/31

    ruan! di

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    28/31

    #a!ian Wi"ayah Kota 00 yan! terdiri dari empat esa yaitu esa #anaran, esa

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    29/31

    seperti furniture untuk menja!a ka)asan pertanian yan! berada dekat industri tersebut.

    iharapkan dapat menambah kesempatan kerja ba!i penduduk. Se"ain itu untuk mendukun!

    ke!iatan industri maka harus ada fasi"itas seperti drainase, air bersih dan "istrik, te"epon,

     pen!e"o"aan "imbah, jarin!an persampahan, dan "ain-"ain.

    Tabe" 1. 'erbandin!an *um"ah dan Kepadatan 'enduduk #WK 00 Tahun 3226 dan 321

    No. Desa

    "uas

    #i$.

    (%a)

    &um$a%

    Penduduk 

    5 ('ia)

    Pro4eksi

    &um$a%

    Penduduk 

    10 ('ia)

    Kepadatan

    Penduduk 

    5

    ('ia%a)

    Pro4ek 

    Kepada

    10

    ('ia%

    1 San!!rahan 16 1267 1397 49

    3 (anan! 1 4361 83 9

    #anaran 11 11861 1968 67

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    30/31

    Gambar 7. : Peta Rencana Pengembangan BWK III Grogol

    Dari gambar 7 diatas tentang Peta Rencana pemanfaatan lahan di BWK II

    akan dikembangkan sebagai permukiman, pertanian dan agrobisnis.

    Rencana pengembangan kawasan tersebut antara lain :

    ermukiman

    'en!emban!an permukiman di ba!ian utara ka)asan #WK 000 ada"ah pen!emban!an

     permukiman den!an kepadatan rendah. Karena potensi "ahannya seba!ian besar $o$ok untuk 

     pertanian. (aka diarahkan perkemban!an permukiman ke arah utara. Se"ain itu harus ada

     pen!emban!an fasi"itas untuk mendukun! ke!iatan antara "ain fasi"itas pendidikan,

    kesehatan, "istrik dan air bersih, jarin!an persampahan dan fasi"itas umum "ainnya.

    ertanian

    'ertanian merupakan pemanfaatan "ahan terbesar di ka)asan #WK 000 karena memi"iki

     potensi yan! besar untuk budidaya pertanian. 'ertanian di ka)asan ini didukun! den!an

    iri!asi teknis yaitu den!an memanfaatkan a"iran sun!ai yan! me"e)ati area" pertanian

    tersebut. an untuk memenuhi SW' 00 yaitu Ke$amatan Gro!o" seba!ai area permukiman

    dan pertanian. Sehin!!a di #WK 000 diarahkan untuk pertanian karena #WK 0 dan #WK 00

     pen!emban!nnya "ebih ke permukiman dan industri. Se"ain itu untuk mendukun! ke!iatan

     pertanian maka harus ada fasi"itas antara "ain iri!asi, transportasi, drainase, dan "ain-"ain.

    grobisnis

    %!robisnis akan dikemban!kan di ka)asan #WK 000 karena adanya ja"ur Sukoharjo-

    So"o dan penin!katan hasi" pertanian. Serta den!an adanya akses ja"an Sukoharjo-So"o maka

    dapat memudahkan distribusi hasi" pertanian ka)asan tersebut. (aka diarahkan ka)asan

    yan! berada di sepanjan! ja"an Sukoharjo-So"o seba!ai ka)asan a!robisnis untuk memajukan

    ka)asan dan membuka kesempatan kerja baru ba!i penduduk sekitar terutama menin!katkan

  • 8/18/2019 Perencanaan Tata Guna Lahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

    31/31

    kesejahteraan para petani.Se"ain itu untuk mendukun! ke!iatan a!robisnis maka harus ada

    fasi"itas antara "ain transportasi, she"terA pos penampun! hasi" pertanian, air bersih dan "istrik,

    te"pon dan "ain-"ain.

    Tabe" 14. 'erbandin!an *um"ah dan Kepadatan 'enduduk 

    #WK 000 Tahun 3226 dan 321

    No. Desa

    "uas

    #i$.

    (%a)

    &um$a%

    Penduduk 

    5 ('ia)

    Pro4eksi

    &um$a%

    Penduduk 

    10 ('ia)

    Kepadatan Peduduk 

    5

    ('ia%a)

    P

    Ke

    Pe

    1 'andeyan 8 786 468 1

    3 Te"ukan 34 11388 1378 4 'aran!joro 69 662 497 6

    'ondok 373 11269 1264 6

    4 Kadokan 173 4429 877 37

    &um$a% 133 *365 0** 10

      Dari tabel 15 menerangkan bahwa jumlah penduduk pada lima tahun

    mendatang mengalami peningkatan yang begitu signifikan dibandingkan

    dengan BWK lainnya. Dan dari kepadatan penduduk diatas maka diarahkansebagai daerah pertanian atau bukan daerah permukiman murni. Dimana

    kepadatan penduduk diarahkan ke pinggir kota.

      Dengan melakukan pembagian wilayah Kecamatan Grogol menjadi

    tiga Bagian Wilayah Kecamatan (BWK) diharapkan pemerataan

    pembangunan dapat dilakukan dimana pemerataan tersebut disesuaikan

    dengan potensi dan karakteristik masing-masing wilayah sehingga masing-

    masing wilayah dapat memiliki fungsi yang saling mendukung. Selain itu

    dengan dilakukannya pembagian wilayah ini diharapkan dapat memacu

    pertumbuhan daerah-daerah yang belum berkembang dan mengendalikan

    pertumbuhan daerah-daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan daerah yang

    terlalu pesat sehingga dapat dikatakan dengan pembagian wilayah penjadi

    tiga bagian kegiatan controlling dapat dilakukan dengan lebih mudah.

    Sehingga ketika muncul suatu permasalahan dapat diatasi dengan baik