5
Page 1 of 5 PERHITUNGAN KENAIKAN TEKANAN PROPANA DAN BUTANA DALAM PIPA AKIBAT PEMUAIAN KARENA KENAIKAN TEMPERATUR Oleh: Taufik R. Mahlan I. PENDAHULUAN Telah diketahui secara luas bahwa zat cair adalah zat yang tidak dapat dimampatkan, atau incompressible. Maksudnya, volume zat cair tidak dapat dikecilkan dengan tekanan. ZAT CAIR 1 KG ZAT CAIR 10 KG h Tekanan yang diberikan kepada zat cair diteruskan ke segala arah secara sama rata. Sifat ini memungkinkan sistem hidrolik bekerja sebagai penguat gaya (dongkrak, pengungkit) dan pengendali jarak jauh. Namun, selain bermanfaat, sifat incompressible ini juga berbahaya. Kita tahu zat cair pada umumnya memuai bila temperaturnya bertambah. Karena sifatnya yang incopressible, pemuaian zat cair akibat kenaikan temperatur akan disertai dengan tekanan yang tak berhingga besarnya. Zat cair yang terperangkap dalam pipa antara dua valve yang tertutup dapat menyebabkan pipa pecah bila zat cair memuai karena kenaikan temperatur. Tulisan ini akan memperkirakan besarnya tekanan yang ditimbulkan oleh propana atau butana yang terperangkap dalam wadah tertutup ketika temperaturnya naik. Perthitungan didasarkan kepada data yang tersedia pada website NIST (National Institute of Standards and Technology), semacam lembaga metrologi di Amerika Serikat. II. KOEFISIEN MUAI RUANG Koefisien muai ruang adalah perbandingan antara pertambahan volume dengan volume awal dibagi dengan kenaikan temperatur. Satuannya: per o C, atau o C -1 Dalam rumus; ∝ൌ o C -1

Perhitungan Kenaikan Tekanan Propana Dan Butana Dalam Pipa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perkitungan

Citation preview

  • Page1of5

    PERHITUNGAN KENAIKAN TEKANAN PROPANA DAN BUTANA DALAM PIPA

    AKIBAT PEMUAIAN KARENA KENAIKAN TEMPERATUR

    Oleh: Taufik R. Mahlan I. PENDAHULUAN Telah diketahui secara luas bahwa zat cair adalah zat yang tidak dapat dimampatkan, atau incompressible. Maksudnya, volume zat cair tidak dapat dikecilkan dengan tekanan.

    ZATCAIR

    1KG

    ZATCAIR

    10KG

    h

    Tekanan yang diberikan kepada zat cair diteruskan ke segala arah secara sama rata. Sifat ini memungkinkan sistem hidrolik bekerja sebagai penguat gaya (dongkrak, pengungkit) dan pengendali jarak jauh. Namun, selain bermanfaat, sifat incompressible ini juga berbahaya. Kita tahu zat cair pada umumnya memuai bila temperaturnya bertambah. Karena sifatnya yang incopressible, pemuaian zat cair akibat kenaikan temperatur akan disertai dengan tekanan yang tak berhingga besarnya. Zat cair yang terperangkap dalam pipa antara dua valve yang tertutup dapat menyebabkan pipa pecah bila zat cair memuai karena kenaikan temperatur. Tulisan ini akan memperkirakan besarnya tekanan yang ditimbulkan oleh propana atau butana yang terperangkap dalam wadah tertutup ketika temperaturnya naik. Perthitungan didasarkan kepada data yang tersedia pada website NIST (National Institute of Standards and Technology), semacam lembaga metrologi di Amerika Serikat. II. KOEFISIEN MUAI RUANG Koefisien muai ruang adalah perbandingan antara pertambahan volume dengan volume awal dibagi dengan kenaikan temperatur. Satuannya: per oC, atau oC-1

    Dalam rumus; oC-1

  • Page2of5

    = koefisien muai ruang dV= pertambahan volume dT= kenaikan temperatur II.1. KOEFISIEN MUAI RUANG PROPANA Koefisien muai ruang propana dihitung dari data propana (fluid properties) yang tersedia pada NIST chemistry webbook. Data yang diperlukan adalah data isobar pada rentang temperatur yang sesuai dengan temperatur ruang yang normal. Data yang dipilih dan diunduh dari webbook tampak seperti berikut: Isobaric Data for P = 10.000 bar Propane Temperature

    (C) Pressure

    (Bar) Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg) Phase

    22 10 497.4 0.0020104 liquid23 10 495.8 0.0020169 liquid24 10 494.18 0.0020235 liquid25 10 492.55 0.0020302 liquid26 10 490.9 0.0020371 liquid

    Koefisien muai ruang dihitung untuk setiap kenaikan 1oC.

    Temperature (C)

    Pressure (Bar)

    Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg)

    22 10 497.4 0.0020104 23 10 495.8 0.0020169 0.00323324 10 494.18 0.0020235 0.00327225 10 492.55 0.0020302 0.00331126 10 490.9 0.0020371 0.003399

    propana-rata2 = 0.003304oC1Dengan kata lain, volume propana berubah sebanyak 0,3304 % setiap terjadi perubahan temperatur sebesar 1oC. II.2. KOEFISIEN MUAI RUANG BUTANA Koefisien muai ruang butana dihitung dari data butana (fluid properties) yang tersedia pada NIST chemistry webbook. Data yang diperlukan adalah data isobar pada rentang temperatur yang sesuai dengan temperatur ruang yang normal. Data yang dipilih dan diunduh dari webbook tampak seperti berikut:

  • Page3of5

    Isobaric Data for P = 10.000 Bar Butane Temperature

    (C) Pressure

    (Bar) Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg) Phase

    22 10 577.6 0.001731 liquid23 10 576.45 0.001735 liquid24 10 575.3 0.001738 liquid25 10 574.14 0.001742 liquid26 10 572.98 0.001745 liquid

    Koefisien muai ruang dihitung untuk setiap kenaikan 1oC.

    Temperature (C)

    Pressure (Bar)

    Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg)

    22 10 577.6 0.001731 23 10 576.45 0.001735 0.00202224 10 575.3 0.001738 0.00196025 10 574.14 0.001742 0.00201426 10 572.98 0.001745 0.002067

    butana-rata2 = 0.002016oC1Dengan kata lain, volume butana berubah sebanyak 0,2016 % setiap terjadi perubahan temperatur sebesar 1oC. III. KOMPRESIBILITAS (COPRESSIBILITY) Di atas disebutkan bahwa zat cair adalah zat yang incompressible. Sesungguhnya tidak demikian. Zat cair mengecil volumenya bila ditekan, namun diperlukan tekanan yang sangat besar untuk mendapatkan perubahan volume yang teramati. Kompresibltias adalah perbandingan antara pengurangan volume dengan volume awal dibagi dengan kenaikan tekanan. Satuannya: per Bar, atau Bar -1.

    Dalam rumus; Bar -1 = kompresibilitas dV= pengurangan volume dP= kenaikan tekanan

  • Page4of5

    III.1 KOMPRESIBILITAS PROPANA Kompresibilitas propana dihitung dari data propana (fluid properties) yang tersedia pada NIST chemistry webbook. Data yang diperlukan adalah data isotermal dengan tekanan dimana fasa propana adalah liquid. Data yang dipilih dan diunduh dari webbook tampak seperti berikut: PROPANE Temperature

    (C) Pressure

    (bar) Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg) Phase

    25 7 14.208 0.070382 vapor 25 8 16.632 0.060124 vapor 25 9 19.204 0.052073 vapor 25 9.5218 20.614 0.048512 vapor 25 9.5218 492.4 0.002031 liquid 25 10 492.55 0.00203 liquid 25 11 492.86 0.002029 liquid 25 12 493.17 0.002028 liquid 25 13 493.48 0.002026 liquid 25 14 493.79 0.002025 liquid

    dihitung untuk settiap kenakan tekanan 1 bar pada fasa liquid.

    Temperature (C)

    Pressure (bar)

    Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg)

    25 10 492.55 0.002030 25 11 492.86 0.002029 0.00059125 12 493.17 0.002028 0.00064125 13 493.48 0.002026 0.00064125 14 493.79 0.002025 0.000592

    propana-rata2 = 0.000616Bar1Dengan kata lain, volume propana berubah sebanyak 0,0616 % setiap terjadi perubahan tekanan sebesar 1 bar. III.2. KOMPRESIBILITAS BUTANA Kompresibilitas butana dihitung dari data butana (fluid properties) yang tersedia pada NIST chemistry webbook. Data yang diperlukan adalah data isotermal dengan tekanan dimana fasa butana adalah liquid. Data yang dipilih dan diunduh dari webbook tampak seperti berikut:

  • Page5of5

    BUTANETemperature

    (C) Pressure

    (bar) Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg) Phase

    25 10 574.14 0.0017417 liquid 25 11 574.31 0.0017412 liquid 25 12 574.48 0.0017407 liquid 25 13 574.65 0.0017402 liquid 25 14 574.82 0.0017397 liquid

    dihitung untuk settiap kenakan tekanan 1 bar pada fasa liquid.

    Temperature (C)

    Pressure (bar)

    Density (kg/m3)

    Volume (m3/kg)

    25 10 574.14 0.0017417 25 11 574.31 0.0017412 0.00028725 12 574.48 0.0017407 0.00028725 13 574.65 0.0017402 0.00028725 14 574.82 0.0017397 0.000287

    butana-rata2 = 0.000287Bar1Dengan kata lain, volume propana berubah sebanyak 0,0287 % setiap terjadi perubahan tekanan sebesar 1 bar. IV. KOEFISIEN KENAIKAN TEKANAN KARENA TEMPERATUR Koefisien kenaikan tekanan karena temperatur KPT adalah dan satuannya adalah Bar/oC.PT propana = propana-rata2/propana-rata2 = 0.003304/0.000616=5.36Bar/oCPT butana = butana-rata2/butana-rata2 = 0.002016/0.000287=7.02Bar/oCV. KESIMPULAN Propana yang terperangkap dalam pipa pada malam hari dan tidak bergerak sampai tengah hari akan mengalami kenaikan temperatur sekitar 10 derajat Celcius, dan tekanannya akan bertambah sebesar 10x5,36 bar, atau 53,6 bar. Bila tekanannya semula 6 bar, maka pada tengah hari tekanannya akan mencapai 59,6 bar. Bila ini butana, maka tekanannya akan mencapai lebih dari 70 bar. Bila fluida merupakan campuran antara butana dan propana, maka tekanannya akan berada di antara dua angka di atas. Oleh karena itu setiap ruas pipa yang dapat menyebabkan butana atau propana terperangkap, apalagi bila ada instrumen yang penting (coriolis flowmeter) di ruas tersebut, harus dilindungi oleh thermal safety valve.

    Jakarta, 12 Juni 2015.