Upload
okky
View
508
Download
117
Embed Size (px)
Citation preview
PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 25 METER
1DATA PERENCANAAN BANGUNAN
Direncanakan
middot Bentang Jembatan 30 metermiddot Lebar Jembatan 9 ( 1 + 7 + 1 ) metermiddot Jenis Jembatan Struktur Rangka Bajamiddot Bangunan Atas
a Lantai Jembatano Lebar Lantai Jembatan 2 x 35 metero Mutu Beton 25 Mpao Tinggi Plat 20 cm
b Lantai Trotoaro Lebar Lantai Trotoar 2 x 1 metero Mutu Beton 25 Mpao Tinggi Plat 20 cm
middot Bangunan Bawaha Abutment
o Mutu beton 35 MPao Mutu tulangan 240 MPao Jenis Kontraport
b Pelat injako Mutu beton 35 MPao Mutu tulangan 240 MPa
c Bangunan pondasio Mutu beton 40 MPao Mutu tulangan 240 MPao Jenis Tiang pancang
Gambar Penampang Memanjang Jembatan
Gambar Penampang Melintang Jembatan
2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran
Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10
Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir
Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)
Gambar Tinggi Sandaran Tiang
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))
= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))
= 16395 mm
Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga
5000
Ls6300(6300 minus16395)
Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300
= 3698809 mm = 369880 cm
22 Perhitungan Lantai Trotoar
Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm
a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3
middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm
middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm
b Pembebanan1) Akibat Beban Mati
middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg
2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg
3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +
M total (Mu) = 10375 kgm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Gambar Penampang Memanjang Jembatan
Gambar Penampang Melintang Jembatan
2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran
Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10
Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir
Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)
Gambar Tinggi Sandaran Tiang
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))
= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))
= 16395 mm
Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga
5000
Ls6300(6300 minus16395)
Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300
= 3698809 mm = 369880 cm
22 Perhitungan Lantai Trotoar
Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm
a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3
middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm
middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm
b Pembebanan1) Akibat Beban Mati
middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg
2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg
3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +
M total (Mu) = 10375 kgm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran
Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10
Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir
Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)
Gambar Tinggi Sandaran Tiang
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))
= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))
= 16395 mm
Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga
5000
Ls6300(6300 minus16395)
Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300
= 3698809 mm = 369880 cm
22 Perhitungan Lantai Trotoar
Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm
a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3
middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm
middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm
b Pembebanan1) Akibat Beban Mati
middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg
2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg
3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +
M total (Mu) = 10375 kgm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))
= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))
= 16395 mm
Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga
5000
Ls6300(6300 minus16395)
Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300
= 3698809 mm = 369880 cm
22 Perhitungan Lantai Trotoar
Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm
a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3
middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm
middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm
b Pembebanan1) Akibat Beban Mati
middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg
2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg
3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +
M total (Mu) = 10375 kgm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
22 Perhitungan Lantai Trotoar
Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm
a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3
middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm
middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm
b Pembebanan1) Akibat Beban Mati
middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg
2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg
3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +
M total (Mu) = 10375 kgm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan
Gambar Pelat Lantai Kendaraan
a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm
bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton
(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai
yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3
bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3
b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati
bull Berat sendiri pelat
= 020 x 100 x 2500
= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x
2200= 110 kgm
bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000
= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm
Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2
= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Gambar Beban rdquo T rdquo
o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty
= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T
Trsquo = 10000
06 x08iquest
iquest = 20833333 kgm
Kondsi 1) satu roda di tengah pelat
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865
Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty
= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm
Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg
Kondsi 2) dua roda berdekatan
Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 00904
ƒym = 00572
Momen yang terjadi
Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm
Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Dari tabel Bittner diperoleh
ƒxm = 02106
ƒym = 01043
Momen yang terjadi
Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty
= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm
Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty
= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2
Mxm = Mxm1 ndash Mxm2
= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm
Mym = Mym1 ndash Mym2
= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm
Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu
middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm
middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar
Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah
MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm
MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm
dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
24 Perencanaan Gelagar Memanjang
Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi
middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut
Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang
Data teknis perencanaan gelagar memanjang
Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa
Mutu baja (fy) = 240 Mpa
Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3
Berat isi beton biasa = 2200 kgm3
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Berat isi aspal = 2200 kgm3
Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Tinggi trotoar = 25 cm
Jarak antar gelagar melintang = 500 cm
241 Gelagar tengah
Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
25 Perencanaan Gelagar Melintang
Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)
b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut
Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang
1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
26 Perencanaan Rangka Induk
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
bpembebanan
Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka
1 Beban rangka induk
middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg
Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg
Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg
Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya
middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
3 Beban gelagar melintang
17 buah profil IWF 7083021528-215
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 - 7
4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)
Tebal pelat beton = 20 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
5 Beban lapis perkerasan
Tebal lapis perkerasan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
6 Beban trotoar
Tebal trotoar = 25 cm
Lebar trotoar = 10 m
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
7 Beban air hujan
Tebal genangan = 5 cm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2-6
8 Beban ikatan angin atas
Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm
Profil L 80808-96 berat = 96 kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 8 dan 13
Buhul 9-12
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
9Beban ikatan angin bawah
Profil L 20020016-485 berat = 485kgm
Distribusi beban pada tiap buhul
Buhul 1 dan 7
Buhul 2 - 6
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang
no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532
Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Gambar Pembebanan Rangka Batang
Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Pedimensian Rangka Batang
S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)
27480
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
S = 2842 ton = 28420 Kg
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
S = 1987 ton = 19870 Kg
284209139
19870
6493
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
S = 2257 ton = 22570 Kg
22570 x
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH
Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua
beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah
bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien
Perhitungan bangunan bawah meliputi
1048707 Perhitungan Pelat Injak
1048707 Perhitungan Abutment
1048707 Perhitungan Tiang Pancang
A Data Tanah
Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa
1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah
berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua
1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau
kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000
1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa
jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000
1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah
setempat
1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut
γ1 = 1566 grcm3
θ1 = 20o
C1 = 002 kgcm2
B Spesifikasi Bahan
Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain
1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa
1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Tulangan yang digunakan
Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa
D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Denah Penulangan Plat Injak
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
32 Perhitungan Abutment
Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain
Beban Mati meliputi
a Berat sendiri
b Beban mati bangunan atas
c Gaya akibat beban vertikal tanah
Beban Hidup meliputi
a Beban hidup bangunan atas
b Gaya horisontal akibat rem dan traksi
c Gaya akibat tekanan tanah aktif
d Gaya gesek tumpuan bergerak
e Gaya gempa
f Beban angin
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Dimensi Rencana Abutmen
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Perhitungan Pembebanan
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan
sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar
Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T
Lengan terhadap B (Ya)= 18 m
Momen terhadap B
MB = Ya times Pm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
= 18times572
= 10296 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Beban Hidup
Gaya Akibat Tanah Aktif
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Gaya Angin
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
Data teknis perencanaan pertambatan angin
Tekanan angin 150 kgm2
Panjang sisi bawah jembatan 30 m
Panjang sisi atas jembatan 25 m
Tinggi jembatan 63 m
Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 30 x A )) x w
= 50 x (( 30 x 338 )) x 150
= 7605 kg
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)
d2 = 100timeswtimes Ltimes2
= 100x 150 x 30 x 2
= 9000 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm
d1 = 50 x (( 15 x A )) x w
= 50 x (( 15 x 338 )) x 150
= 38025 kg
Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )
s1 = frac12 x tinggi jembatan
= frac12 x 630 m
= 315 m
Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )
Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )
Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm
Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )
Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm
Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm
Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm
Momen terhadap titik B
MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3
= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767
= 92623 Tm