115
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MASA SOCIAL DISTANCING Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh : SITI NURKOMARA NIM : 1113025100032 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA

TINGKAT AKHIR DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

PADA MASA SOCIAL DISTANCING

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

SITI NURKOMARA

NIM : 1113025100032

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1441 H/2020 M

Page 2: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

i

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA

TINGKAT AKHIR DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

PADA MASA SOCIAL DISTANCING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

SITI NURKOMARA

NIM. 1113025100032

Di bawah bimbingan

Hikmah Irfaniah, M.Hum

NIP. 198410082019032010

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2020M / 1440H

Page 3: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 4: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

iii

Page 5: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

iv

SURAT PERNYATAAN

Page 6: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

v

ABSTRAK

Siti Nurkomara NIM. 1113025100032. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa

Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing.

Di bawah bimbingan Hikmah Irfaniah, M.Hum. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi

mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi pada masa social

distancing, untuk mengetahui cara mahasiswa tingkat akhir mengatasi kendala

dalam menemukan sumber informasi yang dibutuhkan. Jenis penelitian yang

digunakan adalah fenomologi dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

yang dilakukan dengan wawancara dan studi pustaka. Sedangkan teknik

pengolahan dan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, (1) Pada masa

social distancing ini, mahasiswa masih membutuhkan informasi untuk

menyelesaikan skripsinya. Tahapan Perilaku Pencarian Informasi menggunakan

model pencarian informasi Ellis mulai dari starting, dengan cara mempersiapkan

pertanyaan, materi serta latar belakang yang berkaitan dengan penelitian;

chaining, mencatat pertanyaan wawancara, merujuk pada skripsi yang ada

kaitannya dengan penelitian, serta melihat daftar pustaka; browsing,

menggunakan sumber informasi primer dan sumber informasi sekunder;

differentiating, memilah sumbernya dengan dibaca terlebih dahulu, relevan serta

sesuai atau tidak; monitoring, mencari informasi yang up to date dengan cara

memastikan informasi itu ada penambahan atau baru. Namun beberapa mahasiswa

juga mengatakan tidak perlu informasi yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan

informasi lama pun tidak masalah; extracting, mengidentifikasi sumber sesuai

dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu, melihat abstrak dan daftar

isi, jika pembahasannya sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa akan terus

membacanya untuk memperkaya penelitian mereka; verifying, mengecek kembali

informasi yang disesuaikan kebutuhan penelitian sehingga efektif dan dapat

dipertanggung jawabkan pada saat sidang skripsi nantinya; tahapan terakhir

adalah ending, menyajikan informasi dalam bentuk ppt/word dengan presentasi

kepada penguji sidang skripsi dan akan disebarkan melalui repository UIN

Jakarta. (2) Mahasiswa mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan informasi

skripsinya pada masa social distancing ini. Mahasiswa menggandalkan media

sosial yang ada seperti whatsapp untuk melakukan wawancara dan internet

(google form) untuk melakukan penyebaran kuisioner, ini merupakan cara

Page 7: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

vi

mahasiswa yang bisa dilakukan saat ini. Sedangkan untuk sumber sekunder

mahasiswa menyiasatinya dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan

melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata kunci sesuai yang

diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan cetakan electroniknya yang

berkaitan dengan penelitian.

Kata kunci: Perilaku Pencarian Informasi, Mahasiswa Tingkat Akhir, Social

Distancing

Page 8: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam,

sehat, rezeki dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Salawat dan salam selalu tercurah pada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW, keluarga, sahabat, Tabi’in/at, serta para pengikutnya hingga

akhir zaman.

Pada skripsi yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat

Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing” ini penulis

menyadari dan meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan

dan kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Pada akhirnya karya tulis dapat

selesai, dan penulis mengucapkan rasa terimakasi dan hormat yang sebesar-

sebasarnya kepada,

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku dekan fakultas Adab dan

Humaniora.

3. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan.

4. Bapak Amir Faadhilah, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan .

5. Bapak Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag. S.S., M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik Jurusan Ilmu Perpustakaan kelas A

Page 9: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

viii

6. Ibu Hikmah Irfaniah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam

membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan beserta staff Fakultas Adab dan

Humaniora yang telah membantu dan memberikan ilmunya mulai dari awal

masuk kuliah hingga sekarang.

8. Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Perpustakaan 2013 yang telah bersedia

menjadi informan dan membantu dalam penelitian ini.

9. Teruntuk kedua orangtuaku tercinta Mamah dan Bapak yang telah

mencurahkan segala kasih sayang dan pengorbanan untuk putrinya yang

tercinta ini. Selalu memberikan nasihat, kesabaran, perhatian, dan

semangat yang mereka berikan kepada penulis sehingga menjadi dorongan

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakak-kakakku tercinta Kurniayu dan Adi Munajat, telah memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis selama penulisan skripsi ini

11. Suamiku tercinta Bayutama dan Anak-anakku M. Abdul Khalid Alfarabi

dan Sumayyah Khansa Alhusna yang telah memberikan dukungan penuh

serta doa yang tulus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

12. Teman-teman Keluarga Besar LDK Syahid FAH terutama Syafa, Tika,

Restu, Indah, Miko, Syakhril, dan Husein, karena kalian masa kuliah

penulis menjadi bahagia.

Page 10: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

ix

13. Sahabat-sahabaku tercinta Eriza, Rara, Ulil, Astia, Prima, Deby, Sakinah,

Novi dan Weni yang telah membersamai penulis hingga terselesainya

skripsi ini.

14. Teman-teman Al-Anfaal LDK Syahid 20 yang terus menerus menguatkan

dan mendorong untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

15. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2013 khususnya kelas A

yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan kuliah S1. Terimakasih

atas doa dan kebersamaan kalian.

16. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis, maaf tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan doa dan bantuannya.

Kepada seluruh pihak yang telah membantu semoga Allah SWT membalas

kebaikan kalian semua dan memberikan keberkahan atas segala aktivitas yang

dijalani. kritik dan saran sangat diperlukan untuk penulis di masa yang akan

datang. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, 29 Mei 2020

Penulis

Page 11: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................... Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN .................................................. Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK .......................................................................................................................... 5

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 7

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 10

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

D. Definisi Istilah ......................................................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 7

BAB II ............................................................................................................................... 10

TINJAUAN LITERATUR ................................................................................................ 10

A. Informasi ............................................................................................................... 10

1. Definisi Informasi ............................................................................................. 10

2. Sumber Informasi .............................................................................................. 12

B. Kebutuhan Informasi ............................................................................................ 15

1. Definisi Kebutuhan Informasi ........................................................................... 15

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi ................................ 17

C. Perilaku Pencarian Informasi ................................................................................ 17

1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi .......................................................... 17

2. Model Perilaku Pencarian Informasi ................................................................. 19

D. Fenomena Social Distancing ................................................................................. 29

E. Penelitian Terdahulu .............................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III ............................................................................................................................. 32

METODE PENELITIAN .................................................................................................. 32

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................................... 32

B. Sumber Data .......................................................................................................... 33

C. Kriteria Informan .................................................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 36

Page 12: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

xi

E. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 37

F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 38

G. Waktu Penelitian ................................................................................................... 39

BAB IV ............................................................................................................................. 40

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 40

A. Data Informan ........................................................ Error! Bookmark not defined.

B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 40

C. Pembahasan…………………………………………………………………….57

BAB V .............................................................................................................................. 79

PENUTUP ........................................................................................................................ 79

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 79

B. Saran ..................................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 85

Lampiran 1 .................................................................................................................... 86

Lampiran 2 .................................................................................................................... 88

Page 13: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini informasi dibutuhkan oleh semua orang, baik untuk mendukung

aktivitasnya ataupun hanya untuk menambah wawasan yang digunakan

sehari-hari. Informasi merupakan data yang diolah menjadi data lain yang

dapat bermanfaat bagi penggunanya. Ketika informasi berkembang, setiap

orang tidak akan lepas dari informasi itu.

Kebutuhan atas informasi setiap orang berbeda satu sama lainnya. Hal ini

tergantung pada bidang apa mereka beraktivitas. Jika berartivitas dalam

bidang industri tentu akan berbeda dengan orang yang terlibat dalam bidang

pendidikan. Kebutuhan informasi pada diri seseorang mendorong dirinya

untuk mencari informasi yang sesuai dengan keadaan dan lingkungannya.

Dalam dunia pendidikan erat kaitannya dengan informasi karena dalam

prosesnya, pendidikan merupakan sebuah proses transfer informasi dari

pemberi kepada penerima informasi.

Ketika banyak dan beragamnya informasi di sekeliling kita membuat

tuntunan permintaan suatu informasi menjadi besar. Dari hal itu timbulah

hasrat seseorang untuk mendapatkan kebutuhan informasi yang tepat dan

akurat. Saat orang tersebut menyadari bahwa ia benar-benar membutuhkan

informasi, selanjutnya ia akan melakukan pencarian sampai ia mendapatkan

apa yang dicarinya.

Page 14: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

2

Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku pencarian tingkat mikro

yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan semua jenis sistem

informasi. Pencarian informasi ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan

informasi yang diinginkan pengguna, semakin tinggi kebutuhan terhadap

informasi yang diinginkan maka semakin tinggi pula pencarian informasi

yang dilakukan.1

Mahasiswa merupakan salah satu kalangan yang sering melakukan

pencarian informasi yang juga merupakan salah satu dari pengguna sumber

informasi. Mahasiswa memiliki kebutuhan informasi untuk perkuliahan di

kelas maupun untuk tugas akhirnya. Biasanya mereka mendapatkan informasi

di perpustakaan, toko buku, internet dan lainnya. Khususnya bagi mahasiswa

tingkat akhir yang harus menyelesaikan gelar S1. Mereka mendapatkan tugas

serta memiliki kewajiban menyelesaikan skripsi. Saat penyelesaian skripsi

mereka perlu melakukan pencarian informasi untuk memperkuat teori

landasan mereka.

Terdapat dua jenis sumber informasi bagi mahasiswa tingkat akhir dalam

penyelesaian tugasnya yakni, sumber informasi primer dan sumber informasi

sekunder. Sumber informasi primer merupakan sumber utama yakni karangan

asli yang ditulis secara lengkap sebagai penemuan baru. Sumber informasi

primer biasanya didapatkan melalui teknik pencarian informasi secara

langsung terhadap objek yang ingin diamatinya, yakni melalui akuisisi data

lapangan, maupun melalui interaksi langsung terhadap pengalaman objek

penelitian. Sedangkan sumber informasi sekunder merupakan cara

1 Widyana Dewi Kartika, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi

Kasus Di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Undip Semarang

(n.d.): 1-.

Page 15: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

3

memperoleh informasi melalui media, yang mana informasi ini diperoleh dari

pengalaman pencari informasi terhadap objek penelitian seperti terdapat pada

internet, jurnal, karya ilmiah, artikel dan lainnya.

Namun kedua jenis sumber informasi tersebut mengalami sebuah

perubahan pola pada tahun 2020 ini, tepatnya semester awal perkuliahan

tahun ajaran 2019/2020 terutama untuk jenis sumber informasi primer karena

terjadi sebuah fenomema besar yang bernama virus corona di Indonesia.

Virus corona ini mulanya merupakan sebuah virus yang berasal dari kota

Wuhan di China kemudian menyebar ke seluruh negara temasuk Indonesia

pun tak luput dari wilayah pernyebaran virus tersebut. sehingga

mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia karena penyebarannya

melintasi batas-batas negara, maka WHO mengumumkan virus corona

sebagai pandemic.

Virus corona membutuhkan interaksi sosial manusia agar virus tersebut

dapat terus hidup. Penyebarannya dapat melalui air liur yang keluar saaat

batuk dan bersin tanpa menutup mulut, bahkan saat berbicara, melalui

sentuhan tangan atau jabat tangan orang yang terinfeksi corona serta

menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus, kemudian menyentuh

hidung, mata, mulut tanpa cuci tangan.

Oleh karena itu, beberapa provinsi di Indonesia menghimbau untuk

melakukan social distancing sebagai langkah antisipasi penyebaran virus

corona (Covid-19). Social Distancing merupakan sebuah pembatasan sosial

atau perlakuan pemberian jarak terhadap interaksi sosial masyarakat.

Mengurangi interaksi antara orang-orang dalam komunitas yang lebih luas, di

Page 16: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

4

mana individu mungkin tertular tetapi belum diidentifikasi sehingga belum

terisolasi.

Akibat dari social distancing ini menimbulkan beberapa kebijakan seperti

karantina wilayah dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan

tersebut berakibat pada penutupan beberapa fasilitas umum, instansi

pemerintah dan mengalihkan setiap kegiatan masyarakat dilakukan dari

rumah.

Banyak instansi menghentikan aktivitasnya termasuk perpustakaan

sekolah, perpustakaan lembaga kearsipan, dan perpustakaan perguruan tinggi

tempat mahasiswa tingkat akhir melakukan penelitian. Dari wawancara awal

penulis, mahasiswa tingkat akhir menyampaikan kekecewaan akibat adanya

social distancing ini, dikarenakan data penelitian yang berkaitan dengan

tempat penelitian terbatas serta tidak maksimal. Padahal mahasiswa tingkat

akhir harus segera menyelesaikan skripsinya pada semester ini, batas masa

studi ialah 7 tahun atau setara dengan 14 semester. Dengan kata lain semester

ini adalah terakhir mahasiswa tingkat akhir 2013 wajib untuk selesai yakni

pada bulan Juni lulus.

Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam

mendapatkan sumber informasi. Perilaku mahasiswa tingkat akhir juga

tentunya akan berbeda saat perpustakaan yang dijadikan objek penelitian

dibuka normal dengan perpustakaan ditutup. Akan timbul perubahan perilaku

untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pada saat kondisi normal

mahasiswa mendapatkan sumber informasi dengan langsung mengunjungi

objek penelitian melalui observasi dan wawancara, namun karena adanya

Page 17: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

5

pembatasan kegiatan yang menyebabkan ditutupnya instansi, mahasiswa

harus mencari alternatif lain untuk menyelesaikan studinya.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa mahasiswa tingkat akhir sangat

membutuhkan sumber informasi primer dan sumber sekunder untuk

menyelesaikan skripsinya di tahun ini. Akan tetapi, dengan kondisi yang ada

saat ini, tidaklah memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke

perpustakaan. Berlatar dari hal tersebut, penulis tertarik ingin mengetahui

bagaimana perilaku informasi mahasiswa tingkat akhir menyelesaikan skripsi

dalam kondisi sosial distancing ini? Hal tersebut, mendorong penulis untuk

mengangkat tema yang berjudul Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa

Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social

Distancing

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan latar belakang yang

telah dikemukakan di atas, maka penulis memberikan pembatasan masalah

yang sesuai dengan topik yang akan diteliti. Masalah hanya dibatasi pada

“Sumber Informasi Primer dan Sumber Informasi Sekunder yang

dibutuhkan Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menyelesaikan Skripsi”

Dari pembatasan di atas, untuk mempermudah pelaksanaan penelitian

ini, maka penulis merumuskan masalah penelitian kedalam bentuk

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir

dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distacing?

Page 18: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

6

2. Bagaimana cara mahasiswa tingkat akhir mengatasi kendala dalam

menemukan informasi yang dibutuhkan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui perilaku pencarian mahasiswa tingkat akhir dalam

menyelesaikan skripsi pada masa social distancing.

2. Mengetahui cara mahasiswa akhir mengatasi kendala menemukan

informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah wawasan serta pemahaman penulis tentang perilaku

informasi, serta penelitian ini juga merupakan salah satu syarat bagi

penulis untuk mendapatkan gelar S.IP

2. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi perpustakaan dalam

menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi yang dapat

memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa

3. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya

dengan topik yang berhubungan.

D. Definisi Istilah

Definisi istilah sangat penting untuk dicantumkan guna menghindari

perbedaan pengertian makna yang ditimbulkan agar tidak terjadi

kesalahpahaman maksud judul sesuai dengan harapan penulis. Penulis perlu

menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

Page 19: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

7

1. Kebutuhan informasi adalah kebutuhan akan informasi,

pengetahuan, berita teraktual, dan sebagainya sebagai media

pembelajaran bagi mereka.2

2. Perilaku pencarian informasi adalah serangkaian tindakan yang

dilakukan seseorang dalam mengungkapkan kebutuhan informasi,

mencari informasi, mengevaluasi dan memilih informasi, dan

akhirnya menggunakan informasi tersebut.3

3. Mahasiswa Tingkat Akhir adalah murid yang belajar di perguruan

tinggi pada semester akhir perkuliahan, sesuai dengan keputusan

kampus yakni 7 tahun lamanya.

4. Social Distancing secara bahasa yakni pembatasan sosial, yang

dilakukan pada saat terjadi suatu peristiwa yang dapat berdampak

pada orang banyak seperti penyakit menular/wabah.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pada penelitian ini terdapat beberapa penelitian

terdahulu yang memiliki tema yang sama dengan yang diteliti oleh penulis,

yakni:

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah yang bernama Hilda Safitri (2017) dengan judul “Perilaku

Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana UHAMKA”. Persamaan dari

penelitian penulis dengan penelitian terdahulu yakni terletak pada tujuan,

2 Herlina, Sri Suriana, and Misroni, “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program Doktoral

Universitas Islam Negeri Raden Farah Dalam Penyusunan Disertasi,” Tamaddun 14, no 2 (2015):

191. 3 Padma P, Ramasamy K, and Sakhti Renugadevi, “Information Needs and Information

Seeking Behaviour of Post Graduate Students of School of Economics at Madurai Kamaraj

University: A User Survey,” International Journal of Educational Research and Technology 04

(June 2013).

Page 20: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

8

sama-sama untuk mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa.

Objek yang diteliti sama-sama mahasiswa. Perbedaannya terletak pada

metode penelitian dan tempat penelitian. Penulis menggunakan metode

fenomenologi dengan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian terdahulu

menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk

tempat penelitian, penulis meneliti mahasiswa tingkat akhir di UIN Syarif

Hidayatullah sedangkan penelitian terdahulu mengambil mahasiswa

pascasarjana di UHAMKA.

Penelitian selanjutnya oleh Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah yang

bernama Dhiyah Fadhila Ariefianti (2018) dengan judul “Kebutuhan dan

Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Islam As-

syafi’iyah”. Persamaan dari penelitian penulis dengan penelitian terdahulu

yakni terletak pada tujuan, sama-sama untuk mengetahui kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi mahasiswa. Perbedaannya terletak pada

metode penelitian dan tempat penelitian. Penulis menggunakan metode

fenomenologi dengan pendekatan kualitatif sedangkan penelitian terdahulu

menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk

tempat penelitian, penulis meneliti mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah

sedangkan penelitian terdahulu mengambil mahasiswa Universitas Islam

As-syafi’iyah.

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis

mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut :

Page 21: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

9

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, penelitian yang relevan dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur. Bab ini memuat teori-teori yang berasal

dari kajian kepustakaan yang berkaitan dengan gambaran

mendetil mengenai kebutuhan informasi, sumber informasi,

model-model perilaku informasi, social distancing serta

penelitian terdahulu.

Bab III Metode Penelitian. Bab ini akan membahas tentang jenis dan

pendekatan penelitian, pemilihan informan, teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis

data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini membahas

tentang hasil penelitian deskriptif yang berkaitan dengan

“Perilaku Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam

Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing”

Bab V Penutup. Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat

oleh penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan

tersebut.

Page 22: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Informasi

1. Definisi Informasi

Informasi memiliki arti dan makna yang berbeda-beda yang

terdapat dari berbagai sumber dan literatur. Berbagai perbedaan

pendapat muncul, karena mereka mengartikan sesuai dengan pandangan

masing-masing. Informasi dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang

terstruktur yang telah dikomunikasikan kepada orang lain agar dapat

bernilai guna bagi orang tersebut.4 Ketika informasi dikomunikasikan

dan disebarkan kepada masyarakat luas, maka informasi dapat

diperoleh dan digunakan oleh tiap individu sesuai dengan

kebutuhannya.

Informasi adalah sumber yang sangat diperlukan untuk aktivitas

manusia yang dapat mewujudkan tujuan atau sasaran yang ditetapkan

oleh individu. Informasi juga merupakan unsur penting untuk

berpartisipasi dalam cara baru untuk melakukan kegiatan pribadi

maupun akademik.5 Informasi menjadi bahan atau bahkan komoditas

yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, terlebih lagi pada

4 Kartika, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti: Studi Kasus Di

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” h. 1 5 Krishna Juran Sarkhel and Md Milan Khan, “Information Needs and Information Seeking

Behavior of Faculty Members of Agricultural Universities in Bangladesh: A Study,” The

International Journal of Social Sciences 24 (June 30, 2014): h. 26.

Page 23: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

11

zaman sekarang. Tanpa informasi, manusia tidak tidak bisa berperan

banyak dalam lingkungannya.6

Melihat begitu pentingnya informasi bagi manusia, maka suatu

informasi haruslah memiliki beberapa karakteristik agar suatu informasi

dapat berguna. Karakteristiknya sebagai berikut7:

a. Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari

kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu

kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.

b. Relevant (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus

memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa

mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari

suatu keputusan.

c. Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat padasaat

dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan

keputusan.

d. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk di

dalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan

kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.

e. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan

hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si

pembuat keputusan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah sekumpulan data yang telah diolah yang kemudian masyarakat

6 Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 1995). 7 Ali Masjono Mukhtar, Audit Sistem Informasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h. 4

Page 24: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

12

dapat mencarinya dan digunakan dalam kehidupan Informasi ini

diperoleh dengan membaca, mendengar ataupun melihat sesuatu.

2. Sumber Informasi

Sumber-sumber informasi dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Sumber Primer

Sumber primer atau sumber utama adalah karangan asli yang

ditulis secara lengkap atau sumber yang melaporkan informasi

tersebut sebagai penemuan baru. Sumber informasi yang diberikan

adalah informasi yang aktual dan faktual.

1. Bersumber dari tangan pertama yang bersifat orisinil,

tanpa ada perubahan dan modifikasi apapun.

2. Merupakan bukti pendaftaran sebuah invensi baru atau

penerapan baru dari sebuah gagasan ataupun penjelasan

sebuah alat baru. Seperti paten.

3. Karya tulis yang diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

dari Pergurun Tinggi. Seperti Thesis dan Disertasi.

4. Kumpulan kertas kerja atau makalah yang diajukan dalam

konferensi, seminar atau pertemuan sejenis.

Misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, laporan hasil

penelitian, kertas kerja, monografi, laporan hasil seminar, buku

teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi. Informasi ini sering

digunakan dalam dunia ilmu pengerahuan dan teknologi serta

penelitian-penelitian ilmiah.

Page 25: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

13

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder atau sumber kedua ini merupakan ringkasan

yang dihasilkan dari sumber primer sekaligus sebagai alat bantu

untuk menemukan sumber primer.

1. Merupakan informasi yang sudah ditafsirkan atau

dimodifikasi dari sumber primer.

2. Tidak bersumber dari tangan pertama.

3. Dokumen yang berisi informasi menyangkut isi dokumen

primer, namun disajikan dalam bentuk yang mudah

digunakan serta cepat ditemu balik bagi pembaca.

4. Terbitan informatif karena berisi informasi dokumen lain.

Contoh sumber sekunder meliputi kamus, ensiklopedia,

bibliografi, indeks, abstrak, katalog.8 Sumber sekuner sering juga

dikatakan sebagai bahan rujukan umum.9

c. Sumber Tersier

Sumber tersier di sebut juga sarana bibliografi dari bibliorafi1 0

atau sumber ketiga ini adalah sumber informasi yang telah diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesimpulan atau

rangkuman yang dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder.

Sumber informasi itu diantaranya; Buku ajar (teks book), indeks

abstrak, bibliografi dari bibliografi.1 1

8 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,

1992). h. 1 9 Gatot Subrata, “Kajian Ilmu Perpustakaan : Literartur Primer, Sekunder Dan Tersier,”

Jurnal Pustakawan, Universitas Negeri Malang (Oktober). 1 0 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan. h. 1 1 1 Ibid. h. 45

Page 26: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

14

Dari ketiga sumber informasi tersebut terdapat sumber informasi

lain seperti internet. Internet adalah jaringan longgar dari ribuan

komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.1 2

Internet adalah suatu jaringan komputer yang sangat besar, terdiri

dari jutaan perangkat komputer yang terhubung melalui suatu protocol

tertentu untuk pertukaran informasi antar komputer tersebut.1 3 internet

sebuah jaringan yang saling terhubung menggunakan sistem global

tertentu sehingga membentuk rangkaian jaringan terbesar yang

dinamakan internet dan dapat digunakan sebagai media berkomunikasi

serta bertukar informasi. Pada saat melakukan pertukaran informasi

tentu menggunakan sarana penelusuran di internet. Sarana search

engine atau mesin pencari sangat umum digunakan ketika melakukan

pencarian informasi di internet. Penggunaannya yang mudah hanya

dengan mengetik kata kunci informasi yang ingin dicari sehingga para

pencari informasi banyak menggunakannya. Berikut adalah beberapa

search engine biasa digunakan seperti Google, Yahoo, Altavista, Lycos,

Excite, Alltheweb, Northern Light, Deja News, MSN search, Bing.1 4

Dewasa ini, penggunaan internet sangat bermanfaat bagi kalangan

akademisi karena internet mempermudah dalam mencari referensi,

jurnal, maupun berbagai hasil penelitian yang dipublikasikan dalam

jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mencari buku

1 2Syamsul Huda, Neneng Komariah, and Kusnandar, “Peranan Website

Pariwisata.Garutkab.Go.Id Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna,” Jurnal Mahasiswa

Universitas Padjajaran 1 (2012): 2. 1 3 Rediana Setiyani, “Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar,” Jurnal Pendidikan

Ekonomi Dinamika V, No. 2 (December 2010): 117–123. 1 4 Tom Seymour, Dean Frantsvog, and Satheesh Kumar, “History Of Search Engines,”

International Journal of Management & Information Systems (IJMIS) 15 (September 12, 2011):

49–54.

Page 27: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

15

di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas

kuliahnya. Mahasiswa dapat memanfaatkan search engine tersebut

untuk mencari materi-materi yang dibutuhkan dengan cepat. Selain

menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang

dapat ditemui di internet cenderung lebih update.1 5

Suwanto dalam Arsland menyatakan tidak hanya dokumen saja

yang dijadikan sumber informasi melainkan terdapat sumber non-

dokumen. Sumber informasi non-dokumen meliputi manusia (teman,

dosen, pustakawan, para ahli, spesialis informasi, dan lain-lain.).1 6

B. Kebutuhan Informasi

1. Definisi Kebutuhan Informasi

Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki

seseorang.1 7 Salah satu kebutuhan manusia adalah informasi.

Kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang

untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan rohaniah, pendidikan dan lain-

lain.1 8

Menurut Zipperer, kebutuhan akan informasi dianggap sebagai

suatu kesenjangan dalam memahami sesuatu, yaitu ketika seseorang

mengalami situasi dimana mereka harus membuat keputusan,

menjawab pertanyaan, menempatkan fakta-fakta, memecahkan

masalah atau memahami sesuatu. Selanjutnya menurut Chaplin

1 5 Ibid. h 117 1 6 A.H Arsland, “Studi Tentang Kebutuhan Dan Pencarian Informasi Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Proses Penerbitan Suatu Undang-Undang Atas Usul

Inisiatif,” Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indoensia (2001). 1 7 Ishak, “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading,” Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi 2,

No. 2 (December 2006): 91. 1 8 Sulistyo and Basuki, Pengantar Dokumentasi (Bandung: Rekayasa Sains, 2004).

Page 28: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

16

kebutuhan informasi adalah permintaan terhadap informasi, yang

merupakan perwujudan dari adanya rasa kekurangan dalam diri

manusia.1 9Menurut The Library Assiciation yang dikutip dari Ade

Abdul Hak mengemukakan kebutuhan informasi yaitu kemampuan

seseorang dalam mengutahui bahwa pengetahuan yang dimilikinya

tentang sesuatu subyek tertentu adalah tidak mencukupi.2 0

Kebutuhan informasi setiap orang berbeda-beda. Tidak ada seorang

pun yang tidak membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaannya.

Seorang akademisi, ilmuan, peneliti dan masyarakat pada umumnya

memerlukan informasi. Informasi diperlukan manusia untuk

membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Mahasiswa dan

dosen membutuhkan informasi untuk keperluan tugas-tugas

akademiknya, ilmuan dan peneliti memerlukan informasi untuk

memperkaya pembahasan terhadap masalah yang sedang atau akan

diteliti. Demikian pula masyarakat pada umumnya memerlukan

informasi untuk keperluannya yang lain sesuai dengan situasi yang

dihadapinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasinya,

seorang biasanya mendatangi pusat-pusat informasi seperti

perpustakaan, pusat dokumentasi, lembaga arsip, dan lain-lain.2 1

1 9 Nur Kholifah, “Studi Analisis Kebutuhaan Informasi,” 2017, accessed May 6, 2020,

https://www.academia.edu/16907199/Studi_analisis_Kebutuhan_informasi. 2 0 Ade Abdul Hak, “Strategi Informasi Perpustakaan Nasional RI dalam pengembangan

literasi informasi di masyarakat”, Al-Maktabah. Vol. 9, No. 2, (Desember 2008): h. 253 2 1 Agus Rifai, “Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Pemakai,” Al-Maktabah 4, No. 1 (April 2002): 13.

Page 29: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

17

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Menurut Panen yang dikutip oleh Ishak mengatakan bahwa faktor

yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah :

a. Jenis pekerjaan

b. Personalitas, meliputi ketepatan dan ketekunan dalam mencari

infomasi, kemauan dalam menerima informasi baik dari teman,

rekan kerja maupuan atasan.

c. Waktu.

d. Akses, yaitu menelusur di dalam organisasi maupun di luar

organisasi. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk

informasi.2 2

C. Perilaku Pencarian Informasi

1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku merupakan aspek yang dapat menggambarkan “mengapa”

sehingga “bagaimana” dan “untuk apa” sesuatu dilakukan oleh

manusia. Karena hal tersebut, dalam kajian pemakai, perilaku manusia

merupakan salah satu titik perhatian utama. Lebih jelasnya, perilaku

yang dimaksudkan adalah perilaku terhadap informasi.2 3 Perilaku

pencarian informasi merupakan perilaku seseorang yang selalu terus

bergerak berdasarkan lintas ruang dan waktu, mencari informasi untuk

menjawab segala tantangan yang dihadapi, menentukan fakta,

2 2 Ishak, “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.” 2 3 Darmono and Ardoni, “Kajian Pemakai Dan Sumbangan Kepada Dunia Pusdokinfo,”

Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi 1, No. 2 (April 1994): 24.

Page 30: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

18

memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dan memahami suatu

masalah.2 4

Sedangkan menurut Auster perilaku pencarian informasi adalah

sebagai kaitan antara siapa, membutuhkan informasi yang seperti apa;

dan guna alasan apa, bagaimana informasi dapat ditemukan,

dievaluasi dan digunakan; serta bagaimana kebutuhan-kebutuhan

informasi dapat diidentifikasi dan dipenuhi.2 5

Dalam tulisannya Yusup dan Subekti, mengulas dan

mengembangkan pandangan TD Wilson, mengenai susunan beberapa

batasan tentang perilaku informasi dan aspek-aspek aksesorinya

sebagai berikut:2 6

a. Perilaku informasi (information behavior) merupakan

keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan

saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan

penggunaan informasi baik secara aktif maupun pasif.

Menonton acara televisi dapat dianggap sebagai perilaku

informasi, demikian pula komunikasi antarmuka,

b. Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior)

merupakan upaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai

akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.

Dalam upaya ini, seseorang dapat saja berinteraksi dengan

2 4 Yasir Riady, “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam

Penyusunan Disertasi,” Visi Pustaka : Jaringan Informasi Antar Perpustakaan (Agustus, 2013.). h.

108 2 5 Puji Astuti, “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus Mahasiswa PDPT

FIB UI 2007 Dengan Metode Problem Based Learnig” (Skripsi, Universitas Indonesia, 2008). 2 6 Isna Eviliyana and Mecca Arfa, “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Asing Peserta

Darmasiswa Republik Indonesia Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Diponegoro,” Jurnal

Ilmu Perpustakaan Undip Semarang 4, No. 3 (July 2015). h. 108

Page 31: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

19

sistem informasi hastawi (misalnya, surat kabar, majalah,

perpustakaan), atau yang berbasis komputer.

c. Perilaku pencarian informasi (information searching behavior)

merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari

yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem

informasi. Perilaku ini terdiri atas berbagai bentuk interaksi

dengan sistem, baik di tingkat interaksi dengan komputer

(misalnya penggunaan mouse atau tindakan mengklik sebuah

link), maupun di tingkat intelektual dan mental (misalnya,

penggunaan strategi Boolean, atau keputusan memilih buku

yang paling relevan di antara deretan buku di perpustakaan),

d. Perilaku penggunanan informasi (information user behavior),

yakni terdiri atas tindakantindakan fisik maupun mental yang

dilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkan

informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang

telah dimiliki sebelumnya.

2. Model Perilaku Pencarian Informasi

Model perilaku pencarian informasi banyak macamnya dan

beragam yang dilakukan oleh masyarakat, hal terbebut karena perilaku

pencarian informasi terdapat perbedaan pola antara masyarakat satu

dengan yang lainnya. Oleh karena itu, ilmu informasi telah

menghasilkan beberapa model dari perilaku pencarian informasi yang

telah diteliti oleh beberapa ilmuwan, yang diantaranya yaitu:

Page 32: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

20

a. Model Perilaku Pencarian Informasi David Ellis (1990)

Dalam perilaku pencarian informasi terdapat beberapa model

perilaku pencarian informasi. Salah satunya model perilaku pencarian

informasi yang dikemukakan oleh Ellis, terdapat delapan tahap-tahap

dalam proses pencarian informasi. Tahap-tahap tersebut, yakni:

1. Starting (memulai): tahap di mana kegiatan atau aktivitas awal

dalam pencarian informasi. Pencarian awal bisa dilakukan di

perpustakaan, bahkan di rumah dengan bertanya kepada

siapapun yang dianggap bisa membantu

2. Chaining (menghubungkan): menulis hal-hal yang dianggap

penting dalam catatan-catatan kecil, menghubungkan

informasi atau materi apa saja yang akan dicari nantinya.

3. Browsing (merambah): melakukan pencarian informasi yang

terstruktur atau semi terstruktur. Jika kegiatan ini dilakukan di

perpustakaan, di pusat-pusat informasi, melihat secara umum

sumber-sumber informasi yang ada. Jika proses pencarian

menggunakan media online, internet, proses browsing bisa

dilakukan dengan mencarinya pada kotak pencarian yang

tersedia seperti search engine Google dan Yahoo dengan

mengetikkan kata kunci informasi yang relevan dan

dibutuhkan.

4. Differentiating (memilah): pemilihan data mana yang akan

digunakan dan mana yang tidak perlu. Langkah ini akan sangat

jelas jika kita mencri informasi melalui media online, internet.

Page 33: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

21

Jajaran indek kata kunci ditampilkan oleh hasil pencari awal di

atas, kita bisa memilih, mengevaluasi, dan menetapkan

informasi apa yang akan kita ambil untuk mendukung

pekerjaan kita.

5. Monitoring (memantau): selalu memantau atau mencari

informasi-informasi yang terbaru. Informasi terbaru hasil

pencarian ini biasanya ditandai dengan tahun kelahiran

informasi.

6. Extracting (merangkum): mengambil salah satu informasi

yang berguna dalam sebuah sumber informasi tertentu. Orang

bisa memilih tema, topik, atau informasi manapun yang

dianggap sesuai dengan pilihannya. Misalnya mengambil salah

satu file dari sebuah World Wide Web (www) dari internet.

7. Verifying (verifikasi): pengecekan dan juga penilaian terhadap

informasi yang telah didapatkan.

8. Ending (penyelesaian): tahap terakhir dalam kegiatan

pencarian informasi.2 7

Gambar 1: Model perilaku pencarian informasi Ellis

2 7 Nur Riani, “Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan Informasi

(Studi Literatur),” Jurnal Publish 1, No. 2 (2017): 18.

Page 34: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

22

Sumber: (Wilson , Models in Information Behaviour

Research, 1999)

Ellis mencatat bahwa interaksi individu dalam menemukan

informasi memiliki keunikan tersendiri tergantung pada aktivitas

penemuan itu sendiri. Ellis menyatakan bahwa starting, chaining,

browsing, differentiating, monitoring, dan extracting saling

berkaitan untuk membentuk pola pencarian informasi dan

seringkali bukan merupakan tahapan yang teratur. Ada perbedaan

di kalangan ilmuwan, misal di kalangan peneliti ilmu kimia ada

dua kebiasaan khusus, yaitu verifying (kebiasaan mengulang cek

ketepatan informasi), dan ending (secara khusus menetapkan akhir

kegiatan pencarian informasi) (Fathurrahman, 2016).

b. Model pencarian informasi Teori Kuthlthlau (1991)

Model ini melakukan pendekatan berdasarkan “proses kognitif”

seseorang yang sedang mencari informasi dengan memakai metode

Information Search Process (ISP) yang melihat dari perspektif pencari

informasi. Kuhlthau mengemukakan beberapa tahapan dalam perilaku

pencarian informasi yaitu :

1. Inisiasi (inisiation) merupakan tahap di mana seseorang

menyadari adanya kebutuhan terhadap informasi tertentu.

2. Seleksi (selection) Tahap dimana seseorang mengidentifikasi

dan memilih topik yang akan diselidiki dan menetapkan

fasilitas penelusuran sehingga pada tahap ini individu siap

untuk melakukan pencarian informasi.

Page 35: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

23

3. Eksplorasi (exploration) tahap yang paling sulit bagi pemakai

dan perantara (intermediary) atau petugas lembaga informasi.

Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan pemakai untuk

menyatakan dengan tepat mengenai informasi yang

dibutuhkannya.

4. Formulasi (formulation). Pada tahap ini seseorang lebih

memfokuskan pada tema yang dicari sehingga pola pikir

menjadi lebih jelas dan terpusat pada masalah yang

ditekuninya.

5. Koleksi (Collection). Tahap mengumpulkan informasi yang

terfokus pada masalah yang dihadapainya, memilih informasi

yang relevan, membuat catatan terkait informasi yang didapat

6. Presentasi (Presentation). tahapan ini menandakan proses

pencarian telah selesai yang akan berakhir dengan dua

kemungkinan, merasa puas atau sebaliknya. seseorang dalam

taham tahap ini telah berani dan merasa siap untuk menyajikan

pendapatnya berdasarkan informasi yang dicari melalui karya

tulis, diskusi atau yang lainnya.2 8

\

2 8 Carol C. Kuhlthau, “Inside The Search Process: Information Seeking from the User’s

Perspective,” Journal of the American Society for Information Science 42, No. 5 (1991): 366–368.

Page 36: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

24

Gambar 2:Model Perilaku Pencarian Informasi Kuhlthau

Sumber: (Syawqi, 2017)

Tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Kuhlthau

menghubungkan perilaku pencarian informasi dengan aspek

psikologis manusia (kognitif, afektif, motorik) untuk menjelaskan

perasaan pemahaman manusia yang mengalami peningkatan dan

penurunan ketika melakukan pencarian informasi.

c. Model Perilaku Pencarian Informasi Leckie (1996)

Model ini terdiri dari beberapa komponen yang dimulai dengan

faktor penyebab pencarian informasi yaitu peran kerja dan tugas

hingga hasil pencarian informasi. Karena model Leckie ini terbatas

pada kalangan profesional saja, maka faktor primer yang menjadi

motivasi dalam melakukan penemuan informasi adalah peran kerja

dan tugas. Studi empiris yang ada mengenai kebutuhan dan

penggunaan informasi profesional menunjukkan bahwa profesional

menghadapi dunia kerja yang rumit dan mengasumsikan

keanekaragaman peran dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Lima

peran profesional yang sering dijalani (lebih kepada frekuensi

Page 37: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

25

kejadian) yakni penyedia layanan, administrator/manajer, peneliti,

pendidik, dan siswa.2 9

Secara umum, kebutuhan informasi muncul dari situasi yang

berkaitan dengan tugas tertentu yang berhubungan dengan satu

atau lebih dari peran kerja yang dimainkan. Kebutuhan informasi

tidak bersifat tetap dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor

intervensi. Kebutuhan informasi para profesional dipengaruhi dan

dibentuk oleh beberapa variabel, diantaranya adalah: demografi

individu, konteks, frekuensi, prediksi, kepentingan dan

kompleksitas.

Dalam model ini, menunjukkan bahwa kebutuhan informasi

dapat menciptakan suatu kesadaran terhadap sumber informasi

dan/atau kandungan informasi, hal tersebut yang dapat memotivasi

seseorang dalam melakukan penemuan informasi. Variabel

terpenting dari pemahaman terhadap sumber informasi adalah:

terbiasa dengan sumber informasi yang digunakan, keberhasilan

penggunaan informasi sebelumnya, ketepatan waktu, biaya,

kualitas, dan aksesibilitas sumber informasi.

Dalam fase “information is sought” (informasi ditemukan) anak

panah menunjuk kedua arah, yakni ke arah karakteristik kebutuhan

informasi (characteristics of information needs) dan hasil

(outcome). Hal ini menjelaskan bahwa hasil penelusuran yang

ditemukan harus sesuai dengan kebutuhan informasinya. Dan hasil

2 9 Berlian Eka Kurnia, “Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Penemuan Informasi Di

Kalangan Mubalig Muhammadiyah Kabupaten Jember,” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan

(FISIP) (2014): 5.

Page 38: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

26

akhir dari keseluruhan proses pencarian informasi berupa

“outcomes” yang mempengaruhi sebagian besar aspek-aspek

dalam model melalui putaran umpan balik (feedback) yang

mengarah pada sumber informasi (sources of information),

kesadaran informasi (awareness of information), dan informasi

ditemukan (information is sought). Diagram Leckie dan Pettigrew

ini secara jelas dimaksudkan untuk mengutamakan yang

berhubungan dengan proses kerja.3 0 Pencarian informasi selalu

terpengaruh oleh beberapa komponen sehingga menghasilkan hasil

akhir yang berbeda. Komponen-komponen dalam model ini

dijelaskan sebagai berikut:3 1

1. Fungsi dan tugas (Work Roles and Task)

Setiap profesi mempunyai bermacam-macam fungsi

dalam pekerjaan harian mereka. Lima fungsi profesional

yang sering disebutkan adalah penyedia layanan (service

provider), administrator/manajer, peneliti, pengajar dan

murid. Setiap fungsi tersebut mempunyai tugas khusus

seperti (penilai, penasehat, pengawas, pembuat laporan).

2. Karakteristik kebutuhan informasi (Characteristics of

Information Needs)

3 0 G.J. Leckie, K.E. Pettigrew, and C. Sylvian, “Modeling the Information Seeking of

Professionals: A General Model Derived from Research on Engineers, Health Care Professionals,

and Lawyers,” 1996, accessed April 13, 2020, http://www.jstor.org/stable/4309109. 3 1 G.J. Leckie and K.E. Pettigrew, “A General Model of the Information Seeking of

Professionals: Role Theory through the Back Door?,” n.d., accessed April 13, 2020,

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://smallbusinessnownerib.files.wo

rdpress.com/2011/11/leckie.pdf.

Page 39: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

27

Kebutuhan informasi timbul akibat adanya situasi yang

disebabkan oleh tugas-tugas untuk memenuhi fungsi yang

dijalankan oleh profesional. Oleh karena itu karakteristik

kebutuhan informasi dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor16, diantaranya yaitu:

Demografi individu: mencakup umur, profesi,

spesialisasi, jenjang karir, dan lokasi geografis.

Konteks: mencakup situasi kebutuhan yang khusus,

internal dan eksternal.

Frekuensi: mencakup kebutuhan yang terulang atau

baru .

Prediksi: mencakup kebutuhan informasi yang dapat

diharapkan atau yang tidak diduga.

Kekompleksan: mencakup tingkat kemudahan atau

kerumitan masalah yang membutuhkan informasi.

3. Sumber-sumber informasi (Sources of information)

Profesional mencari informasi menggunakan banyak

sumber seperti kolega, pustakawan, handbook, artikel jurnal,

pengetahuan, dan pengetahuan pribadi. Sumber informasi

dapat dikategorikan secara luas berdasarkan jenis dan format,

yaitu formal (melalui konferensi, jurnal), informal

(pembicaraan atau diskusi), internal atau eksternal (sumber

yang berasal dari dalam organisasi), oral atau tulisan (bentuk

tercetak dan teks elektronik) dan personal (pengetahuan dan

Page 40: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

28

pengalaman pribadi). Pemahaman/pengenalan atas informasi

(Awareness of information). Pengetahuan langsung atau tidak

langsung tentang berbagai sumber dan persepsi tentang

proses yang terbentuk, atau tentang informasi yang

didapatkan, memiliki peranan penting dalam proses pencarian

informasi. Pemahaman tentang sumber-sumber informasi dan

isi/konten informasi dapat menentukan jalan/proses pencarian

informasi yang akan diambil. Variable-variable penting yang

mempengaruhi pemahaman atas informasi mencakup

kemudahan akses (accessibility), keakraban dan kesuksesan

sebelumnya (familiarity and prior sucsess), ketepatan waktu

(timeliness), biaya (cost), kualitas (quality),

4. Hasil Akhir

Hasil akhir adalah hasil dari pencarian informasi. Hasil

yang optimal adalah tercapainya kebutuhan informasi dan

pencarian informasi dalam menuntaskan tugasnya. Akan

tetapi, dapat juga terjadi kemungkinan hasil yang tidak

memuaskan serta tidak dibutuhkan sehingga dibutuhkan

pencarian lanjutan. Hal ini dalam model disebut feedback.

Apabila pencarian kedua dilakukan, maka akan terjadi

perbedaan sumber informasi dan faktor yang mempengaruhi

pencarian.

Page 41: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

29

D. Fenomena Social Distancing

Pada tahun 2020 tepatnya semester awal perkuliahan tahun ajaran

2019/2020 terjadi sebuah fenomema besar yang bernama Virus corona di

Indonesia, yaitu sebuah virus mematikan yang dapat dengan mudah

tersebar kepada banyak orang melalui percikan maupun hembusan nafas

seseoran dalam interaksi sosial mereka. Virus corona ini hampir

menginfeksi seluruh negara di dunia.

Fenomena ini merupakan kejadian yang luar biasa yang terjadi di

dunia pada abad ke 21, karena wabah corona ini baru pertama kali terjadi.

Terhitung mulai tanggal 2 Maret 2020 hingga tanggal 12 Mei 2020

sebanyak 14.265 orang positif corona, 991 orang meninggal dunia dan

pasien yang telah sembuh sebanyak 2.881 orang di Indonesia.3 2 Langkah-

langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus

luar biasa ini, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan

Social Distancing.

Social Distancing adalah praktik pencegahan non-medis untuk

mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak tertentu dengan

orang sehat agar mengurangi peluang penularan. Mengutip dari laman

resmi Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS, social

distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal,

dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah

AS adalah sekitar dua meter. Social distancing sendiri dianggap bisa

mengurangi risiko penyebaran virus corona karena virus menular dari

3 2 Covid19.co.id

Page 42: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

30

manusia ke manusia melalui droplet (partikel air liur) ketika penderita

bersin atau batuk.3 3

Selain itu untuk mengatasi penyebaran virus corona pemerintah

membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa. segala

kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat harus ditunda, serta

meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum

daerah setempat. Sekolah, universitas, hingga objek wisata sementara

ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Social distancing dinilai bisa mengurangi risiko penyebaran virus

corona karena virus ini menular antarmanusia melalui droplet (partikel air

liur) saat penderita bersin atau batuk bahkan dalam embun napasnya saat

berbicara. Dengan menjalani social distancing, Anda dapat menjaga jarak

minimal dua meter dengan orang lain dan dianjurkan tidak berjabat tangan

atau berpelukan saat bertemu orang lain bahkan anda harus berdiam diri di

rumah.

Namun kita ketahui akibat dari social distancing ini banyak instansi

menghentikan aktivitasnya termasuk perpustakaan sekolah, perpustakaan

lembaga kearsipan, dan perpustakaan perguruan tinggi tempat mahasiswa

tingkat akhir melakukan penelitian. Padahal mahasiswa tingkat akhir harus

segera menyelesaikan skripsinya. Dengan fenomena yang terjadi, tidaklah

memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke perpustakaan.

Sehingga mahasiswa tingkat akhir harus mencari alternatif lain untuk

3 3 CNN Indonesia, “Mengenal Social Distancing Sebagai Cara Mencegah Corona,” CNN

Indonesia, 2020, accessed April 16, 2020,

https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20200314102823-255-483358/mengenal-social-

distancing-sebagai-caramencegah-corona.

Page 43: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

31

mendapatkan sumber informasi yang dibutuhkan. Maka dari itu penulis

ingin mengambil tema skripsi ini.

Page 44: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian sendiri dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mendapatkan sebuah data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.3 4 Dalam metode

penelitian ini, penulis akan memaparkan mengenai metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian,

teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan dan analisis data.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian merupakan hal yang harus dipilih oleh penulis untuk

dapat melaksanakan penelitian. Dalam penelitian kualitatif terdapat

beberapa jenis pendekatan penelitian seperti studi kasus, etnografi,

fenomenologi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

jenis penelitian fenomenologi, yang merupakan salah satu jenis metode

penelitian kualitatif. Penelitian fenomenologi yakni penelitian untuk

menggali kesadaran terdalam para subjek mengenai pengalaman beserta

maknanya.3 5 Studi ini bertujuan untuk memahami dan menggambarkan

sebuah fenomena spesifik yang mendalam dan diperolehnya esensi dari

pengalaman hidup partisipan pada suatu fenomena.3 6 Penulis memilih

metode ini karena penulis berfokus pada pencarian pengalaman, perasaan

3 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabet,

2013). h. 2 3 5 Farid Hamid, “Pendekatan Fenomenologi (Suatu Ranah Penelitian Kualitatif,”

Pendekatan Fenomenologi, 2018, accessed April 25, 2020, digilib.mercubuana.ac.id. 3 6 Helaluddin, “Mengenal Lebih Dekat Dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah

Penelitian Kualitatif,” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan (2018). h. 5

Page 45: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

33

dan makna yang dialami oleh subyek yakni mahasiswa tingkat akhir yang

menyelesaikan skripsi dalam masa social distancing.

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut

secara utuh. Penelitian ini juga bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya prilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain-lain.3 7 Penelitian kualitatif ini digunakan

untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana cara mahasiswa tingkat

akhir menyelesaikan skripsi pada masa social distancing yang didapatkan

dari beberapa informan yang dianggap sudah memenuhi kriteria dalam

memberikan informasi tersebut.

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data pertama atau asli yang diambil tanpa

melalui perantara melainkan diambil langsung kepada sumbernya. Sumber

ini dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia.3 8 Dalam penelitian ini

peneliti memperoleh sumber data secara langsung dari informan penelitian

dengan melakukan wawancara kepada mahasiswa tingkat akhir yang

sedang menyelesaikan skripsi pada masa social distancing.

3 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010). h. 6 3 8 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999). h.

86

Page 46: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

34

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data kedua yang diambil melalui

perantara atau secara tidak langsung dari sumbernya melainkan melalui

riset kepustakawanan dan dokumentasi yang digunakan sebagai

pelengkap data pada penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari perpustakaan, karya ilmiah, buku, serta media elektronik

yang berkaitan dengan penelitian.3 9

C. Kriteria Informan

Kriteria Informan adalah kriteria-kriteria orang-orang yang akan

memberikan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan seperti

kondisi tempat atau lapangan, situasi dan kondisi kegiatan serta hal-hal yang

terkait lainnya. Adapun penulis memilih menggunakan purposive sampling,

dimana penulis menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan

ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan tersebut

terdapat 6 orang, Mereka adalah Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Perpustakaan

2013 yang sedang tahap menyelesaikan skripsinya dari bulan maret sampai

mei yang proses penyelesaian terdampak social distancing. Berikut nama-

nama informan yang penulis wawancarai :

N

o

Nama NIM Judul Penelitian Tempat Waktu

Penyelesai

an

Penelitian

1. Ahmad 1113025 Perilaku Pencarian STIEBI Mei

3 9 Ibid. h. 87

Page 47: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

35

Sofyan 100081 Informasi

Mahasiswa STIEBI

Dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi

2. Dita

Irmayani

1113025

100111

Presepsi Pemustaka

Terhadap Desain

Interior Layanan

Anak Pada Dinas

Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi

DKI Jakarta

Perpustak

aan dan

Kearsipan

Provinsi

DKI

Jakarta

Akhir

Maret

3. Hafiz Al

Farisi

1113025

100053

Literasi dan

Kewargaan Dalam

Kegiatan

Diskusi/Kajian Di

Komunitas Rusabesi

dengan

Pendekatan

Fenomenologi

Komunita

s

Rusabesi

Mei

4. Ilham

Sabrulloh

1113025

100040

Pemanfaatan

Literatur Islam

Untuk Tingkat

Mahasiswa Akhir

Di Perpustakaan

Perpustak

aan

Fakultas

Kedoktera

n

Maret

Page 48: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

36

Fakultas

Kedokteran

5. Laga Al

Ahli

1113025

100052

Pelaksaan Kegiatan

Pemusnahan

Arsip Dinamis

Inaktif Study Kasus

Pada Unit Kearsipan

Utama

Sekretariat

Direktorat

Jenderal Pendidikan

dan Dasar

Menengah

Setditjen

Dikdasme

n

Februari

6 Miko

Heratno

mo

1113025

100011

Sikap Pemustaka

Terhadap

Program Gerakan

Literasi Sekolah

di SMPN 2 Depok

SMPN 2

Depok

April

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan data-data yang akurat. Untuk itu teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 49: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

37

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah kegiatan dari pengumpulan data melalui

dokumen-dokumen baik tertulis, foto, gambar, maupun dokumen

elektronik.4 0 Riset kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku dan pedoman yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah perolehan data dengan cara bertemu secara

langsung dan bertatap muka dengan mewawancarai atau melakukan tanya

jawab dengan informan. Wawancara tersebut dapat dengan atau tanpa teks

wawancara dan informan yang akan diwawancarai terlibat dalam proses

penelitian yang diteliti oleh penulis.4 1

Penulis melakukan tanya jawab langsung kepada orang yang

bersangkutan mengenai objek penelitian. Penulis melakukan wawancara

dengan informan yakni mahasisiwa tingkat akhir, hal ini dilakukan untuk

mengetahui respon jawaban dari informan tersebut sehingga diperoleh

data-data mengenai masalah yang diteliti.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data berarti proses atau cara dalam mengolah data.

Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang sesuai dengan apa yang

terjadi di lapangan yang dikumpulkan dengan maksud untuk memecahkan

masalah serta menjawab pertanyaan penelitian. Jadi, teknik pengolahan

data merupakan proses dan cara dalam mengolah data sedemikian rupa

4 0 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. H. 235 4 1 Ibid. h.231

Page 50: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

38

sehingga berhasil dikumpulkan dengan maksud untuk memecahkan

masalah serta menjawab pertanyaan penelitian.4 2

Data penelitian diperoleh dari jawaban yang telah dijawab oleh para

informan dengan menggunakan instrumen penelitian daftar pertanyaan dan

wawancara. Dari hasil wawancara kemudian menghasilkan rekaman suara

dari percakapan dan setelah itu penulis mentranskrip untuk kemudian

dianalisis lebih lanjut.

Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan instrumen yang

menunjang. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena

ini disebut juga sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian kualitatif

instrumen penelitian atau alat penelitian yang utama adalah peneliti itu

sendiri. Tetapi secara spesifik instrumen penelitian yang digunakan adalah

daftar pertanyaan untuk wawancara.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data

dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan

interpretasi. Apabila data berguna untuk mereduksikan data menjadi

wujud yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi

masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.4 3 Teknik analis data yang

dilakukan yaitu:

4 2 Suratno and Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis

(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1988). h. 185 4 3 Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009).

Page 51: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

39

Maret April Mei 2019 -Mei 2020 Mei 2020

3 Penelitian

6 Sidang Skripsi

Bimbingan Skripsi

KegiatanNo .

1

2

4

5 Pengajuan Sidang

Penyusunan Skripsi

Penyusunan dan

Penyerahan Proposal

Waktu Penelitian

1. Reduksi data

Data yang peneliti peroleh melalui observasi dan studi pustaka

akan penulis catat dan dikelompokkan dan difokuskan pada hal-hal

penting saja. Dengan demikian data yang penulis kumpulkan dapat

memberikan gambaran yang jelas serta data tersebut objektif.

2. Penyajian data

Usai mereduksi data, penulis akan menyajikan data dalam bentuk

deskriptif dan berupa teks narasi. Data dari hasil penelitian yang telah

dilakukan akan di pahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang

penulis harapkan.

3. Penarikan kesimpulan

Seluruh data yang terkumpul yang sudah dijabarkan dalam bentuk

narasi, akan penulis buatkan kesimpulan yang nantinya digunakan

untuk menjawab tujuan penelitian.

G. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yaitu kurang lebih 2 minggu mulai

tanggal 26 April – 9 Mei 2020 dengan perincian sebagai berikut :

TABEL 3. 3 JADWAL PENELITIAN

Page 52: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian yang sudah

dilakukan mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir

dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distancing. Penulis meneliti

dan bertanya melalui wawancara kepada mahasiswa tingkat akhir yang

tahap penyelesaian skripsinya terdampak social distancing.

Penulis memilih informan sesuai dengan tujuan dan topik yang

berkaitan, yakni mahasiswa tingkat akhir jurusan ilmu perpustakaan yang

terdiri dari 6 orang informan. Penelitian ini dilakukan selama dua minggu

pada bulan April 2020. Sebelumnya penulis melakukan wawancara dengan

menanyakan perilaku mahasiswa dalam melakukan pencarian informasi,

apakah pada masa social distancing ini, masih melakukan pencarian atau

tidak.

1) Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam

Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing

Penulis akan menguraikan hasil wawancara dengan informan

mengenai perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir

dalam menyelesaikan skripsi pada masa social distancing. Berikut

hasil wawancara penelitiannya :

Page 53: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

41

a. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa Tingkat Akhir

Kebutuhan Informasi timbul karena adanya permintaan

dorongan untuk dapat memenuhi informasi yang dibutuhkannya,

tidak terkecuali dengan mahasiswa tingkat akhir yang sedang

tahap menyelesaikan skripsi, walau pada masa social distancing

ini mereka masih sangat membutuhkan informasi agar skripsinya

bisa segera diselesaikan.

Dari pertanyaan yang penulis sampaikan kepada

mahasiswa. Mahasiswa menyadari betul bahwa mereka masih

sangat membutuhkan informasi untuk penyelesaian skripsi, walau

pada masa social distancing ini. Kebutuhan ini timbul untuk

memenuhi data penelitian mereka. Berikut pernyataan informan:

“Masih sangat butuh untuk melengkapi data yang

kurang karena informasi itu penting untuk memenuhi data

penelitian..” (IS)

Informan lain pun menyebutkan yang sama yakni untuk

melengkapi data penelitian di Bab 4:

“..Saya butuh info itu untuk melengkapi data yang

ada, tentang perpustakaan yang sedang saya teliti di bab

4“ (DI)

Sedangkan pandangan lain mengenai informasi itu penting

terutama dari buku yang dipaparkan oleh seorang mahasiswa

“..Ya masih butuh informasi karena sumber utama

daftar pustaka dari buku. Kita bisa mendapatkan apa yang

kita cari di sana, trutama sumber sumber sekunder kita

mengutip dari buku. Kalo terjadi social distancing, pasti

akan kesulitan mengakses secara langsung.. “ (MH)

Page 54: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

42

Mahasiswa membutuhkan informasi untuk data penelitian.

Dari enam informan yang penulis wawancarai, mayoritas

mengatakan bahwa mereka membutuhkan informasi mengenai

yang dapat melengkapi datanya. Perbedaan terlihat mengenai

kebutuhan informasi yang dicari. Seperti HA membutuhkan

informasi mengenai literasi budaya dan kewargaan,

fenomenologi, dll Berikut pernyataan dari para informan:

“Masih sangat butuh sih, tetapi tetap sifatnya

online, seperti searching melalui Internet dll. Terlebih

kalau untuk proses penyelesaian skripsi itu sangat penting

sekali, karena banyak tahapannya, seperti mengurus

administrasi atau berkas-berkas yg diperlukan untuk ujian

skripsi. Tapi kembali lagi mendapatkannya secara via

online atau bisa juga mendapatkannya melalui update

terbaru dari ketua jurusan maupun sekretaris jurusan.

Masih seputaran tentang penelitian ya pastinya, seperti

literasi budaya dan kewargaan, fenomenologi, komunitas,

dan metode penelitian dan itu semua dilakukan pencarian

mulai dari yg definitif sampai hal yg lebih mendalam lagi”

(HA)

Kebutuhan informasi yang beragam dari mahasiswa tingkat

akhir dalam menyelesiakan skripsi menimbulkan beberapa alasan

tersendiri mengapa mereka membutuhkan informasi tersebut.

Namun kebanyakan mahasiswa tingkat akhir menyebutkan hal

yang sama yakni untuk melengkapi data penelitian yang kurang.

b. Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir

Pencarian informasi merupakan proses selanjutnya untuk dapat

memenuhi kebutuhan informasi. Pencarian informasi di sini penulis

mencantumkan Perilaku pencarian informasi dilihat dengan menggunakan

model David Ellis atau yang lebih dikenal dengan Ellis. Teori Ellis

Page 55: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

43

menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan informasi

sangatlah unik dan berbeda-beda, tergantung dengan aktivitas penemuan

itu sendiri. Ellis mengemukakan ada 8 karakteristik perilaku individu

dalam menemukan informasi, berikut karakteristik beserta hasil

analisisnya :

1. Starting (Memulai)

Starting merupakan tahap mahasiswa tingkat akhir akan

memulai pencariannya terhadap informasi yang dicari atau

aktifitas pertamanya dalam melakukan pencarian informasi.

Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan mahasiswa.

Terdapat beberapa proses starting atau permulaan pencarian

informasi yang dilakukan oleh mahasiswa yakni:

a. Menyiapkan Pertanyaan Untuk Kebutuhan Penelitian

DI menyatakan bahwa pada tahap starting atau

permulaan pencarian informasi dengan cara

mempersiapkan pertanyaan untuk kebutuhan penelitian

dengan cara melihat referensi skripsi lain. Hal tersebut

seperti yang telah disampaikan oleh informan:

“Ada. Saya siapin pertanyaan untuk

penelitian saya, biasanya liat dari skripsi yang

udah ada kalo untuk data sekunder foto datang

langsung ke sana dan lansung foto sedangkan

data perpustakaan yang dibutuhkan saya minta

via wa.” (DI)

Page 56: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

44

b. Menyusun Subyek Kebutuhan Penelitian

Informan AS menjelaskan bahwa ketika mencari

informasi hal yang disiapkan adalah menyusun subyek

yang dibutuhkan.

“Ada, pertama saya buat list subjek yg

dibutuhkan sesuai dengan tema skripsi saya.” (AS)

Informan yang lain juga menyatakan pernyataan

yang sama mengenai tahap starting, dengan menentukan

kebutuhan informasi sesuai kebutuhan skripsi. Berikut

pernyataannya:

“Persiapannya lebih kepada menyusun

kebutuhan informasi sesuai kebutuhan tugas

akhir yang sedang di buat.” (LA)

Hal yang sama disampaikan HA, ia akan

menyiapkan pola dalam menyusun informasi yang

dibutuhkan.

“Ada. Seperti alur dan pola dalam

informasi yang saya butuhkan, entah itu

sebelum dan sesudah mencari sumber informasi

Dan setelah mengetahui alur dan polanya, saya

mencoba mencari sumber yang lain, tetapi

masih dalam korpus yg saya inginkan

Sederhananya hanya sekadar ingin tahu,

sebenarnya informasi apa atau bagaimana yg

saya butuhkan dan mencoba untuk

mengembangkan informasi tersebut dengan

pemikiran saya.” (HA)

c. Memastikan Materi Berhubungan Tajuk Penelitian

Persiapan yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir

ini yakni dengan memastikan materi kita berhubungan

Page 57: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

45

dengan apa yang ingin dicari agar memudahkan berikut

paparannya:

“Mastiin materi itu berhubungan dengan

tajuk penelitian yg kita cari. Agar memudahkan

dalam hal mencari sumber informasi” (IS)

d. Menentukan Latar Belakang dan Tujuan

Informan MH pun mengatakan hal yang berbeda,

dalam mencari informasi yang dibutuhkan yakni primer

dan sekunder, hal yang disiapkan adalah dengan

menentukan tujuan terlebih dahulu baru setelah itu

mencari data.

“Ya tentu saja ada dimulai dari latar

belakang masalah dan tujuan penelitian. jika

sudah menentukan tujuannya, saya mencari

data literatur (sekunder) dan lanjut penelitian

(primer)” (MH)

Dari pernyataan beberapa informan, mereka

melakukan persiapan berupa mencari sumber informasi

yang dibutuhkan dengan cara mempersiapkan pertanyaan

untuk kebutuhan penelitian dengan cara melihat referensi

skripsi lain, menyusun subyek yang dibutuhkan,

memastikan materi kita berhubungan dengan apa yang

ingin dicari agar memudahkan dalam mencari sumber

informasi serta menentukan latar belakang dan tujuan

penelitian.

Page 58: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

46

2) Chaining (Menghubungkan)

Pada tahap ini informan menghubungkan informasi yang

mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari, biasanya

menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan atau dapat

menghubungkan apa yang telah diketahui dengan informasi yang

diinginkan sesuai dengan daftar literatur atau menelusur di luar

rujukan inti, namun tetap berpendoman kepada rujukan inti.

Terdapat beberapa proses chaining atau menghubungkan proses

permulaan dengan proses selanjutnya yang dilakukan oleh

mahasiswa tingkat akhir, yakni:

a. Melakukan Pencatatan Informasi yang Akan Dicari

Setelah tahap starting terdapat tahap chaining yang

dilakukan oleh mahasiswa yaitu dengan cara melakukan

pencatatan informasi yang akan dicari. Hal tersebut seperti yang

telah disampaikan oleh informan:

“Biasanya buat catatan kecil buat

pertanyaan yang ingin diajukan kepada responden

sambil melihat permasalahan yang ada”(DI)

Hal senada pun diungkapkan informan lain

“Membuat catatan kecil sebuah pertanyaan

wawancara dan mencatat permasalahan yang akan

diteliti” (LA)

b. Merujuk Pada Skripsi yang Berkaitan

Sebelum melakukan pencarian, biasanya individu

mempunyai acuan referensi untuk menemukan data atau

Page 59: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

47

informasi yang dibutuhkan, AS menyebutkan ia akan merujuk

pada skripsi yang berkaitan dengan penelitiannya, berikut

pemaparannya:

“ya betul terutama merujuk pada skripsi

yang ada kaitannya dengan penelitian saya,

kemudian mencatat kira-kira apa saja sumber yang

saya butuhkan” (AS)

c. Melihat Daftar Pustaka

Proses chaining juga dapat dilakukan dengan

menggunakan rujukan dari daftar pustaka pada buku yang

digunakan. Pada proses ini, mahasiswa menggunakan rujukan

dari daftar pustaka. Meskipun tidak semua mahasiswa

menggunakan rujukan tersebut. Hal tersebut seperti yang telah

disampaikan oleh informan:

“Beberapa mungkin ada ya, yang mencoba

untuk menghubungkan informasi yang mau dicari.

Sama seperti ini, ada yang mencatat permasalahan,

ada juga yang melihat dari daftar pustaka

litearturnya.” (HA)

d. Menghubungkan Dengan Latar Belakang dan Tujuan

Hal berbeda diungkapkan MH, Pada proses chaining ini

informan akan menghubungkan dengan latar belakang dan

tujuan penelitian. Berikut paparannya:

“Tentu saja saya menghubungkan informasi

yang saya ketahui dan saya cari. karena dimulai

dengan latar belakang dan tujuan penelitian. latar

belakang dan tujuan penelitian merupakan pondasi

awal saya untuk mencari hal yg saya butuhkan.”

(MH)

Page 60: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

48

Dari pernyataan yang dikemukakan beberapa

informan, penulis menyimpulkan bahwa mahasiswa

menghuubungkan informasi yang mereka butuhkan dengan

apa yang mereka akan cari. Mayoritas mahasiswa

mempunyai cara yang berbeda dalam proses ini. Ada yang

menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan

informasi yang akan dicari seperti mencatat pertanyaan

wawancara, ada juga merujuk pada skripsi yang ada

kaitannya dengan penelitian, melihat daftar pustaka dan

menjadikan tujuan penelitian sebagai pondasi awal untuk

mencari hal yang dibutuhkan.

3) Browsing (Menelusur)

Pada tahap ini mahasiswa biasanya melakukan pencarian

informasi lebih spesifik dari satu sumber ke sumber lainnya.

Sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa dalam

proses penyelesaian skripsi yakni sumber informasi primer dan

sumber informasi sekunder. Berikut penjelasannya:

a. Sumber Informasi Primer

Sumber informasi primer merupakan teknik

pencarian informasi secara langsung terhadap objek yang

ingin diamatinya. Biasanya informasi primer didapatkan

melalui akuisisi data lapangan, maupun melalui interaksi

langsung terhadap pengalaman objek penelitian.

Page 61: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

49

Berikut yang di sampaikan mahasiswa terkait

kebutuhan data primer dalam proses penyelesaian skripsi.

“Data primer yang saya gunakan yakni

kepala perpus, pustakawan, pemustaka. Untuk yang

dibutuhkan data pengunjung pemustaka, soalnya

surat kunjungan baru jadi pas awal corona dan

hanya data pengunjung saja yang belom bisa diminta

kalo belom ada surat. Data pengunjung ini yang

nantinya akan saya gunakan untuk menyebarkan

kuisioner jadi tepat sasaran. Penelitian saya tentang

presepsi pemustaka terhadap desain interior layanan

anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi DKI Jakarta jadi saya meneliti pemustaka

meminta pendapat mereka terkait desain layanan

anak di sana mulai dari gedungnya bagaimana,

ruangan, perabot, hirarki, pencahayaan,

perawatannya, kualitas udara dan pewarnaan. Saya

cantumkan itu di kuisioner saya…” (DI)

Hal yang sama juga di sampaikan bahwa mereka

membutuhkan data primer yakni harus wawancara untuk

mendapatkan profil perpustakaan serta visi misinya tempat

mereka penelitian.

“Saya melakukan observasi ke Unit

Kearsipan Utama Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah dan wawancara

ke Hasbi Fikri, S.IP, Madha, S.Pd. MM, Fheby

Azom Arrafiqie, S.IP selaku pustakawan di sana.

Namun untuk wawancara dan observasi sudah di

lakukan sebelum lockdown. Yang saya butuhkan

sekarang seperti visi misi dan profile tempat

penelitian saya serta beberapa data-sata untuk

mengisi lampiran untuk tugas akhir saya…. “(LA)

Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh AS. Berikut

pernyataan dari informan.

Page 62: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

50

“Wawancara yaa ke mahasiswa STIE BI

jurusan Managemen 2015 dan Observasi terkait

bagaimana perilaku informasi mahasiswa tersebut

dalam memenuhi kebutuhan informasinya yang

pasti yaa.. “(AS)

MH juga menyebutkan hal sama membutuhkan data

penelitian karena saat social distancing pertama diterapkan

masih belum menyebarkan kuisioner berikut pertanyaanya :

“Data primer yakni penjaga perpustakaan

dan siswa siswi SMP. Saya sudah observasi,

wawancara, meminta persetujuan pihak sekolah

dan memberikan surat pengantar setelah itu

penyebaran angket di perpustakaan. Data yang

dibutuhkan yang pasti yaa kuisioner itu yaa ini yang

penting karena untuk bab 4 hasil penelitian, kalo

gada kusioner ya gada data. Saya belum sempat

sebar kuioner ke anak-anak sekolah sekolah sudah

keburu tutup karena adanya pandemic. Kuisoner

saya terkait bagaimana sikap pemustaka terhadap

gerakan literasi sekolah.” (MH)

Berbeda dengan informan lain yang menyebutkan

sudah wawancara namun belum mendalam. Data masih

belum lemgkap seluruhnya,

“Untuk sumber primernya didapat dari hasil

wawancara dengan dua penanggung jawab dari

komunitas terkait literaasi budaya. Belum melakukan

wawancara mendalam, jadi baru sekitar 50% data yg

didapat sekitaran bulan Januari – Februari. Kalo

perihal mendapatkan informasinya itu beberapa ada

yg online, ada juga datang langsung ke

perpustakaan.” (HA)

Page 63: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

51

Sedangkan informan lain mengatakan ia membutuhkan

informasi untuk dokumentasi penelitiannya. Ini yang menjadi

kekurangan dalam penelitiannya.

“Kalo aku kan sumber informasinya yang aku

wawancara itu kepala perpustakaan, pustakawan dan

mahasiswa tingkat akhir, untuk wawancara informan

sudah dapet sebelum pandemic. Untuk kekurangan

saat pennelitian itu cuma ga sempet dapet

dokumentasi, ini juga di permasalahkan dosen

penguji….” (IS)

Sumber informasi primer merupakan hal yang paling

penting dalam penyelesaian skripsi karena merupakan inti

dari skripsi yang merupakan sumber utama. Jika tidak ada

data penelitian maka tidak ada hasil yang diperoleh.

Mayoritas mahasiswa masih sangat membutuhkan sumber

primer untuk penyelesaian skripsi. Sumber primer yang

dibutuhkan mahasiswa yakni dengan melakukan observasi,

wawancara dan penyebaran kuisioner dengan objek

penelitian yang masing-masing mahasiswa gunakan.

b. Sumber Informasi Sekunder

Sumber informasi sekunder merupakan cara

memperoleh informasi melalui media. Biasanya informasi

diperoleh dari pengalaman pencari informasi terhadap objek

penelitian seperti terdapat pada internet, jurnal, karya ilmiah,

artikel dan lainnya. Mahasiswa menyebutkan beberapa

sumber sekunder yang masih dibutuhkan dalam proses

Page 64: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

52

penyelesaian skripsi dan bagaimana melakukan

pencariannya.

“….Seperti jurnal online dan internet serta

beberapa data menurut para ahli yang dibutuhkan jadi

ini di masukan di tinjauan literature, lebih fokus di bab

2 kemaren. Dengan cara mencari kata kunci dari sebuah

jurnal yg berkaitan dengan tajuk penelitian” (IS)

HA juga menyebutkan banyak informasi sekunder

yang dibutuhkan dan ia akan mencarinya langsung dengan

mengetik apa yang dibutuhkan di internet, berikut

penjelasannya:

“..Untuk sekunder ada dari jurnal, artikel,

buku, ebook, skripsi juga ada. Banyak banget sih

yang dibutuhkan karena kan baru proposal

penelitian mulai dari nyari pengertian literasi,

komunitas, fenomologi, metode penelitian, filsafat,

dll”

Untuk mencarinya yang utama itu google ya

pastinya, ada juga beberapa portal repository dari

universitas di Indonesia. Ada salah satu situs web,

namanya scribd.id, Kalo strategi untuk mencari

informasi seperti khalayak umum aja sih, yg penting

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. seperti

biasa kalo sedang mencari informasi di internet,

seperti di google atau semacamnya langsung aja

ketik apa yang dibutuhkan..” (HA)

Perihal yang sama juga disampaikan oleh mahasiswa

lain mengenai kebutuhan akan data sekunder.

“..Data sekunder saya peroleh dari koleksi

buku-buku mengenai perpustskaan yang dimiliki saya

dan teman-teman saya, serta beberapa jurnal yang

saya peroleh dari jurnal online seperti milik

perpusnas, onesearch, dll tentu dengan meminta

saran terlebih dahulu buku apa yang cocok untuk

saya ambil datanya.” (AS)

Page 65: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

53

LA menyebutkan akan menggunakan google dalam

mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

Biasanya saya mencari dengan

menggunakan google cendekia, mencari

informasi sesuai apa yang dibutuhkan tugas

akhir, biasanya akan informasi/referensi bisa

ditemui melalui jurnal ilmiah ataupun e-book.

(LA)

Namun beberapa informan mengatakan data sekunder

yang dipakai untuk saat ini masih cukup jadi tidak

melakukan pencarian lagi saat social distancing terjadi.

“Data sekunder saya literatur online,

laporan penelitian skripsi, data perpus dan Data

sekunder aman, sudah tercukupi semua. Udah engga

melalukan pencarian informasi lagi” (DI)

Begitu juga dengan pendapat lainnya.

“Ya seperti biasa aja nur. Bahan pustaka dll

dan saya rasa literatur yg saya pakai sudah cukup

kecuali nanti ada tambahan setelah sidang.. kita

tidak tahu, lihat nanti saja.” (MH)

Sumber informasi sekunder berperan penting dalam

memenuhi kebutuhan para mahasiswa guna untuk

menyelesaikan skripsi. Mahasiswa membutuhkan sumber

informasi sekunder yang berupa jurnal, artikel, skripsi, serta

bahan pustaka lainnya guna memperkuat landasan teori

mereka. Mahasiswa akan melakukan penelusuran melalui

google atau media online lainnya yakni memasukan kata

Page 66: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

54

kunci yang di butuhkan dari sebuah jurnal yg berkaitan

dengan tajuk penelitian. Dari enam mahasiswa, dua

mahasiswa tidak melakukan pencarian terhadap sumber

sekunder karena mahasiswa merasa sudah terpenuhi untuk

saat ini.

4) Differentiating (Memilah)

Tahap selanjutnya adalah memilah sumber informasi.

Menurut Ellis memilah informasi yang diperoleh dengan

memanfaatkan pengetahuan mengenai perbedaan ciri-ciri

sumber informasi, misalnya pengarang, cakupan, kualitas dan

lainnya. Dalam tahap ini penulis bertanya kepada informan,

ketika sudah mendapat informasi yang dibutuhkan apakah

memilahnya terlebih dahulu. Berikut jawaban yang diberikan

oleh informan:

a) Membaca informasi yang telah ditemukan terlebih

dahulu

Ketika melakukan pencarian informasi di

internet mahasiswa mengatakan membaca terlebih

dahulu adalah memilah informasi . Berikut pernyataan

dari informan

Memilahnya itu dengan cara membaca

dahulu apakah sesuai dengan konteks penelitian

saya. (HA)

Page 67: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

55

b) Membuat Abstrak dari Buku

Pernyataan berbeda disampaikan oleh AS dalam

proses memilah-milah sumber informasi ia langsung

akan membuat abstrak dari buku yang didapat. Berikut

pernyataan dari informan

“Ya tentu saja saya memilah lagi biasanya

dari list yang saya buat saya baca lagi abstrak dari

buku tersebut, jika dikira cocok saya lanjut

membaca dan mengambil beberapa teori di

dalamnya sebagai acuan penelitian saya.” (AS)

c) Mencari Sumber yang Relevan

Sedangkan pernyataan dari DI bahwa

mencari sumber informasi yang dibutuhkan sudah

pasti relevan. Berikut pernyataan dari informan:

Iyaaa pasti memilah. dilihat dulu

sumber informasi yang di dapat sudah

sesuai dengan kebutuhan kita atau belom.

Karna udah pasti di cari tau dulu, sudah

pasti relevan. (DI)

Hal yang samapun diungkapkan LA dan IS

sumber informasinya yang relevan pasti.

Iya ketika sudah dapat saya biasanya

memilahnya terlebih dahulu. Sumbernya

relevan serta kualitas informannya pun

terpercaya. (LA)

Kalo menilai kualitas mungkin hanya

sebatas nyambung materi dan saling

berkaitan. Kalo sumber relevan pasti

dikarenakan informan tersebut telah kita

Page 68: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

56

pastikan bisa menjawab apa yang kita

ajukan (IS)

d) Memfilter Pembuatan Kuisioner

Berbeda dengan MH memilah informasi yakni

memfiler data kuisioner dari awal sampai akhir.

Memfilter dari awal pembuatan

kuesioner sampai akhirnya siap disebarkan

kepada resonden. (MH)

Dari semua yang diutarakan oleh mahasiswa,

penulis dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa ketika

sudah mendapatkan informasi atau referensi yang

diinginkan, selanjutnya mahasiswa akan memilah

sumbernya dengan dibaca terlebih dahulu, relevan serta

sesuai atau tidak. Karena yang dicari sudah pasti sesuai

yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

5) Monitoring (Memantau)

Pada tahap ini informan harus tetap memperhatikan

informasi terbaru. mahasiswa melakukan beberapa tahap

monitoring yakni:

a. Melihat Tahun Sumber Informasi

Pada tahap ini LA mengungkapkan sebaiknya

informasi itu uptodate namun informasi yang lama dan

relevan itu cukup.

Iyaa kalau bisa memang baiknya yang up to

date. Akan tetapi jika tidak ada yg baru informasi

Page 69: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

57

yg lama tapi relevan itu cukup. Biasanya melalui

tahun terbitnya. (LA)

Kemudian HA pun mencari informasi berdasarkan

tahun sumber informasi diterbitkan.

Kalo untuk update informasi yg terbaru

mungkin interval waktunya sekitar 3 atau 4 tahun

yg lalu ya, kalo untuk yg tahun sekarang mungkin

engga ya.. (HA)

Mahasiswa lain mengungkapkan penngalamannya

terkait harus mecari sumber infomasi yang update. Berikut

pemaparannya :

Dalam beberapa hal iya, contoh dulu saya

pernah membuat tema tentang otomasi

perpustakaan, tentu saja berkenaan dengan

tekhnologi saya harus mencari sumber yang paling

update, disamping itu saya juga membutuhkan

buku-buku yang memang bersifat fundamental

terhadap bidang ilmu tertentu untuk mengetahui

dasar teorinya kemudian saya develop lagi dengan

menyesuaikan keadaan real di lapangan (AS)

b. Merupakan Sebuah Informasi Baru

MH melakukan pemantauan informasi mengenai

sumber primer dan sekunder yang diinginkan. MH

menampaikan jika sumber primer pasti update karena

informasi itu baru dan untuk sumber sekunder mencari

yang relevan saja. Hal tersebut seperti yang telah

disampaikan oleh informan:

Page 70: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

58

Up to date.. Kalau primer pasti up to date

yak karena kan terbaru. Untuk sumber informasi

sekunder saya hanya mencari yg relevan.. Dapat

yang baru syukur, dapat yg lama ya dipakai. Untuk

yang primer sudah pasti harus up to date. Saya

hanya mencari yg relevan.. up to date bagus, ngga

up to date tetap pakai.. Bisa dilihat dari tahun

sumber dibuat.. (MH)

Mengetahui sebuah informasi up to date bisa

dengan memahami dan memastikan informasi itu baru ada

penambahan. Berikut yang disampaikan informan :

Harus up to date dikarnakan

berkembangnya teknologi di barengi dengan

informasi yg baru juga. Dengan cara memahami

dan meastikan bahwa informasi tersebut baru dan

ada penambahan (IS)

c. Mencari Informasi Sesuai Kebutuhan

Namun berbeda dengan DI yang tidak melakukan

pemantauan informasi karena menyesuaikan dengan

kebutuhan kita. Berikut pernyataan dari informan:

Tergantung sih tidak harus up to date juga

karena kan menyesuaikan dengan kebutuhan kita.

adanya aa, yaa kita pakai itu. (DI)

Kesimpulannya, hampir semua mahasiswa

melakukan tahap pemantauan ini dalam hal mendapatkan

informasi yang up to date dengan cara memastiakn

informasi itu ada penambahan atau baru dilakukan. Namun

beberapa mahasiswa juga mengatakan tidak perlu informasi

Page 71: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

59

yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan, Informasi lama

pun tidak masalah.

6) Extracting (Merangkum)

Tahap extracting ini merupakan aktivitas yang

berhubungan dengan melanjutkan pencarian menggali lebih

dalam sumber informasi dan mengidentifikasi relevansi materi

yang ada dengan selektif. Penulis mengutarakan pertanyaan

apakah mahasiswa mengidentifikasi sumber infromasinya dan

bagaimana caranya. Berikut cara mengidentifikasi sumber yang

diutarakan oleh mahasiswa :

a. Mencocokan Kembali Sesuai Kebutuhan

Mahasiswa DI menjelaskan mengidentifikasi sumber

dengan mencocokkan informasi sesuai dengan kebutuhan.

Biasanya di cocokin dulu sesuai dengan

kebutuhan atau enggaa dengan cara dibaca dulu hal

yang sudah kita peroleh. (DI)

Hal yang samapun diungkapkan oleh HA, ia akan

membaca sumber informasinya terlebih dahulu

Iyaa menyesuaikan informasi tersebut

dengan yang dibutuhkan Yang pertama dilakukan

pasti dibaca dahulu, lalu mencoba menganalisis,

kemudian dibaca ulang sampai menemukan titik

bahwa ini adalah informasi yang akan saya

gunakan. (HA)

Page 72: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

60

Begitu juga dengan AS yang memiliki pernyataan

yang sama dengan informan lain. Berikut pernyataan

informan:

Pertama saya baca abstraknya jika dikira

cocok saya lanjutkan membaca ke daftar isi jika

dalam daftar isi ada pembahasan yang sesuai

dengan kebutuhan saya maka saya akan terus

membacanya untuk memperkaya penelitian saya

(AS)

Hal yang samapun diungkapkan oleh LA dan IS

mengidentifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Iyaa diidentifikasi sesuai apa yang

dibutuhkan di TA kita, karena itu sangat mendukung

untuk relevansi semua informasi yang dicari.. (LA)

Iya pasti memilih dengan cara bawah

sumber informasi tersebut sesuai dengan apa yang

kita mau teliti dan ada keterkaitan dengan

penelitian tersebut (IS)

b. Mencari Lewat Responden

Berbeda dengan MH karena hanya memerlukan

sumber primer. Ia mencari sesuai kebutuhan melalui

responden penelitian

Tentu saja sesuai kebutuhan aja langsug di

carii lewat resonden penelitian karena ane

butuhnya data primer.. (MH)

Dari penjelasan semua informan, penulis

mengetahui bahwa mereka mengidentifikasi sumber dengan

Page 73: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

61

berbagai macam cara yakni dengan mengidentifikasi

sumber sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui

membaca dadulu hal yang sudah kita peroleh lalu mencoba

menganalisisnya, kemudian dibaca ulang sampai kita tahu

bahwa informasi yang akan digunakan adalah sesuai.

Mahasiswa juga melihat abstrak dan daftar isi, jika

pembahasannya sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa akan

terus membacanya untuk memperkaya penelitian mereka.

7) Verifying (Verifikasi)

Tahap ini merupakan pengecekan dan juga penilaian

terhadap informasi yang telah didapatkan apakah informasi yang

didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan. Berikut

penyataan dari informan:

a. Mengecek kembali informasi yang disesuaikan dengan

kebutuhan

Mahasiswa melakukan pengecekan data dengan cara

disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan yang ingin

dicari apakah sudah sesuai atau belum. Hal tersebut seperti

yang telah disampaikan oleh informan:

Ini hal yang perlu dikarnakan pengecekan

tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa

informasi yang kita sajikan sesuai dan kompetibel.

Untuk di tampilkan sesuai informasi tersebut (IS)

Hal yang samapun diungkapkan LA, AS dan HA :

Page 74: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

62

Iyaaa saya mengecek dan memeriksa untuk

memastikan kembali apakah informasi itu relevan

dan cocok untuk kebutuhan TA agar lebih efektif

dan dapat dipertanggung jawabkan. (LA)

Ya beberapa saya cek kembali apakah

memang benar2 diperlukan atau hanya bersifat

opsional, jika informasi yang saya dapat dari

sumber tersebut benar-benar diperlukan untuk

memperjelas atau memperluas pemahanan terhadap

penelitian saya maka saya akan gunakan itu jika

tidak saya akan hapus informasi tersebut (AS)

Pengecekan pasti ya, karena sama seperti

chat yg di atas, dilakukannya analisis kemudian

dituangkan ke dalam sebuah narasi yg sesuai

dengan pemikiran saya sendiri. (HA)

Pengecekan dilakukan agar sidang dapat berjalan

lancar. Berikut pernyataan informan

Pengecekan saya lakukan, saya usahakan

semaksimal mungkin agar sidang dapat berjalan

lancar nantinya. (DI)

Berbeda dengan informan MH menggungkapkan

bahwa untuk sumber sekunder hanya penguat, tidak perlu

dicek lagi. Namun untuk sumber primer di cek kembali.

Ane ngga perlu re check lagi kalau sumber

sekunder dari buku atau jurnal.. tinggal ane copy

paste dan cantumkan sumbernya.. Itukan hanya

sekunder, penguat/pelengkap data primer .. Sedangkan

Data primer di cek kelengkapan datanya aja.. Cek

dalam artian tahap 4 sudah dipilah sejak awal.. Data

primer ane responden dan wawancara. Namun Yaaah,

saya pasti cek kembali informasi yang digunakan agar

situasi sidang masih dalam kendali.. (MH)

Page 75: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

63

Penulis menyimpulkan bahwa semua mahasiswa

melakukan hal yang sama dalam verifikasi informasi, di

mana verifikasi terhadap sebuah data ini sangat perlu

dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang

disajikan sesuai, relevan dan cocok untuk kebutuhan

penelitian sehingga efektif dan dapat dipertanggung

jawabkan pada saat siding skripsi nantinya.

8) Ending (Penyelesaian)

Tahap ini adalah tahap terakhir dari aktifitas dalam

pencarian informasi. Tahap ini menjelaskan bagaimana

informan menyajikan data untuk dapat disampaikan kepada

dosen/penguji.

Iyaa di sajikan dalam betuk word atau ppt kemudian

presentasikan ke dosen penguji sehingga menjadi

penelitian baru saya (DI)

Saya akan melakukan sidang skripsi untuk penelitian

ini.. (MH)

Jika berbicara tentang penyajian informasi tentu saja

benar saya akan buatkan dalam bentuk PPT agar lebih

interaktif dan menarik untuk diulas (AS)

Kalau dalam hal TA ini iyamsaya mennyajikan

informasi dengan cara membuat skipsi untuk disidangkan

dan akan ditaruh di repository UIN Jakarta (LA)

Menyajikan informasi dengan cara persentasi mungkin

lebih tepat. Dengan kita berbicara menerangkan apa yang

kita sajikan membuat pendengar lebih paham dan mudah

mengetahui (IS)

Mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan

sumber informasi, mereka akan menyajikan informasi dalam

Page 76: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

64

bentuk ppt/word dengan presentasi kepada penguji sidang

skripsi dan akan disebarkan melalui repository UIN Jakarta.

2. Upaya Dalam Mengatasi Kendala Pencarian Informasi

Social Distancing merupakan langkah pemerintah untuk menekan

penyebaran virus corona, pemerintah membuat kebijakan belajar dari

rumah bagi pelajar dan mahasiswa. Segala kegiatan yang berhubungan

dengan masyarakat harus ditunda, serta sekolah, universitas,

perpustakaan-perpustakaan umum, perpustakaan khusus, atau tempat

lainnya yang dijadikan objek penelitian mahasiswa mengalami

penutupan sampai waktu yang tidak ditentukan. Mahasiswa

mengungkapkan beberapa perasaan dan pengalaman mereka saat

masih harus mengerjakan skripsi di masa pandemic ini.

“Khawatir tidak bisa selesai, karena adanya covid-19.

hambatannya mager dan merasa asing sendirian dan malah

sedikit abai terhadap skripsi, karena di rumah aja itu bosan.

Penyelesain skripsi masih Bab 3 dan tahap penyebaran kuisioner.

walau udah observasi dan memberikan surat pengantar ke pihak

perpustakaan, namun menyebarkan kuisioner belum dilakukan..

“berpengaruh karena jadi kita tidak perlu lagi pergi ke

kampus dan mengurus surat surat dan berkas-berkas namun ada

kekurangannya yaitu kita jadi merasa lebih free dan agak merasa

sedikit terbebas padahal tidak”…. (MH)

Informan lain juga menyatakan hal yang sama dengan adanya pengaruh

social distancing ini pada skripsi mereka jadi agak kesulitan

“Berpengaruh banget, lebih ke bimbingan sih walaupun

bisa bimbingan online tetep lebih efektif ketemu dospem langsung

dan nanya banyak terkait skripsi kita jadi lebih enak…lagi bab

proses bab 4.

.. Kalo di tanya soal perasaan ga enak pastinya, jadi agak

ribet sih yaa, iyaaa pasti berubah.. yaa ada plus minusnya sih

Page 77: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

65

walaupun ga bisa dateng langsung jadi pustakawan nya pun lebih

tanggap dan cepat melayani apa yang lagi kita butuhkan” (DI)

Kekecewaan juga dirasakan oleh IS akibat adanya social

distancing ini, data skripsi terbatas dan jadi kesulitan untuk

diselesaikan

“Sangat kecewa dikarenakan jadi sulit dalam menyusun

skripsi dan serta terbatas dalam menyelesaikan. … Sangat

berpengaruh dan sangat sulit mendapat data yg berkaitan dengan

tempat penelitian” (IS)

Berbeda dengan mahasiswa LA yang mengatakan biasa-biasa saja

karena data penelitian sudah didapatkan ketika sebelum lockdown.

“Kalau perasaan saya lebih ke biasa-biasa aja. Cuma

sedih aja untuk yang lain semisal belum mendapatakan data dan

literatur yg dibutuhkan untuk tugas akhir karena alhamdulillah

untuk data-data tugas akhir sudah dapat sebelum adanya

lockdown. ..sudah pada tahap pengolahan data di Bab 4.” (LA)

HA mengatakan tetap sama, tidak terlalu menyulitkan karena

harus melakukan aktivitas seperti biasanya, dan memang prosesnya

saja yg berbeda.

“Cukup berpengaruh ya, karena ada beberapa proses di

dalam penelitian skripsi saya yg sekiranya kurang maksimal

seperti pengambilan data. Tapi alhamdulillah dengan cara via

online bisa meminimalisir hambatan yang ada… Masih dalam

tahap proposal skripsi tapi Alhamdulillah sudah tahap

pengumpulan data”

….Tidak terlalu menyulitkan ya rasanya, karena untuk

proses memenuhi literatur yang akan digunakan masih bisa

mengakses secara online, dan untuk proses pengambilan data

atau yang dimaksud dengan wawancara dengan informan, juga

memanfaatkan via online karena memang sikonnya seperti ini,

semua proses yang akan dilakukan sifatnya online. Kondisinya

seperti sekarang ini tentu banyak yang berubah, tapi bagi saya

Page 78: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

66

tetap sama, karena harus melakukan aktivitas seperti biasanya,

dan memang prosesnya saja yang berbeda. Kalo bagi saya tetap

bisa mensyukuri apa yang terjadi, karena memang seperti ini

keadaannya….Tentu ada niat besar untuk menyelesaikan studi,

jauh sebelum adanya pandemi ini juga sudah ada niatan besar

untuk menyelesaikan studi, karena selain sudah semester akhir,

itu memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang

mahasiswa/i” (HA)

AS juga mengatakan akan khawatir tidak kekejar tapi mencoba

mencari solusi yang lain utuk menyelesaikan skripsinya.

“Berpengaruh yaa khawatirr tidak ke kejar skripsinya…

Mencoba ikhlas dengan yang sedang terjadi, dan mencari solusi

lain” (AS)

Perasaan yang dirasakan mahasiswa memang beragam namun

mayoritas beberapa dari mereka khawatir tidak selesai karena data

skripsi terbatas dan jadi kesulitan untuk diselesaikan. Selanjutnya saat

mahasiswa sudah tahu akan kesulitannnya, mahasiswa akan mencoba

mencari solusi atau alternatif lain untuk memnuhi kebutuhan

informasi mereka. Mahasiswa tingkat akhir masih membutuhkan

sumber informasi primer dan sumber sekunder untuk menyelesaikan

skripsinya di tahun ini. Namun kondisi yang saat ini terjadi tidak

memungkinkan untuk mahasiswa datang langsung ke perpustakaan

tempat penelitian. Disini akan dipaparkan solusi mahasiswa dalam

memperoleh informasi. Terdapat dua jenis informasi yang mahasiswa

gunakan yakni sumber informasi rimer dan sumber sekunder

Sumber informasi primer merupakan teknik pencarian informasi

secara langsung terhadap objek yang ingin diamatinya. Jika adanya

Page 79: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

67

penutupan perpustaaan (social distancing, bagaimana mahaiswa

menyelesaikannya berikut pemaparannya :

MF mengatakan untuk mendapatakan solusi ia meminta tolong ke

pustawakan agar bisa menyebarkan angket secara online.

“Meminta pustakawan selaku yang dipilih sekolah dalam

membantu saya untuk menyebarkannya google form kepada para

siswa serta meminta bantuan adik kelas dalam penyelesaian bab

3 dan bab 4. Sempat nunggu kabar dari pustakawan karena

sebelumnya sempat ditolak melakukan penyebaran angket online

karena masa transisi yg tadinya masuk sekolah jadi belajar dari

rumah. Tugas yang diberikan ke anak sekolah sudah sangat

banyak, jadi sempet disuruh nunggu sampe masuk sekolah lagi.

Setelah nunggu hampir 2 minggu, barulah ane mencoba lagi.

Dengan nada meminta tolong dengan sangat serta pustakawan

juga tau bahwa masa belajar anak-anak ditambah akhirnya

diberikan, namun dengan sample yang terbatas, tidak seperti yg

diharapkan sebelumnya. Awal yang diharapkan 70-an jadi 50-an

sekarang..” (MH)

Untuk DI mengatakan ia mengandalkan google form untuk

nyebar sisa kuesionernya dan sosial media yang ada untuk pusatawan

“Sebelumnya saya sudah sering datang ke perpus jauh

sebelum adanya masalah ini, jadi foto perpus sudah di ambil,

kalau untuk kuesioner jadinya saya sebar secara acak lewat web.

Sebar ke pemustaka dengan mengandalkan google form untuk

nyebar sisa kuesionernya. Kalo saya butuh data soal perpus yang

sedang di teliti, pustawakan nya sangat membantu, saya bisa

bertanya lewat sosial media yang ada. Kalo tentang informasi

yang lain seperti ingin melihat skripsi atau buku bisa

memanfaatkan repository kampus.” (DI)

Sama halnya dengan LA ia mengandalkan internet untuk

menelurus visi misi dan profil tempat penelitiannya.

“Saya melakukan pencarian informasi terkait visi misi

dan profile objek penelitian via internet. Melalui website lembaga

Page 80: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

68

tersebut. Serta berusaha menghubungi salah satu informan untuk

meminta lampiran-lampiran berkas atau foto yang saya

butuhkan.” (LA)

Mahasiswa lainnya juga menyebutkan bahwa mewawancara

melalui phone dengan video call/voice note. Ini cara yang paling

rasional pada saat ini

“Data primer itu saya dapat dari observasi dan

wawancara langsung ke tempat penelitian, karena judul saya

mengenai perilaku pustakawan dalam mencari informasi maka

saya observasi perilaku mereka dan melakukan wawancara, jika

tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung saya

meminta izin kepada mereka untuk mewawancarai mereka by

phone, video call/voice note. Video call/phone call cara yang

paling rasional pada saat ini , itupun jika informan mengizinkan”

(AS)

Untuk memenuhi kebutuhan skripsi HA ia akan mewawancara

penanggug jawab komunitas nya melalui via whatsapp dan beliau

bersedia untuk diwawancarai.

“Via whatsapp nanti wawancara mendalamnya. Waktu itu

sekitar dua minggu yg lalu pernah dapet link dari salah satu

sosial media untuk bisa mengakses literatur secara online dan

memang kebanyakan bentuknya pdf. Tetap menggunakan buku

tapi dalam bentuk pdf, dan mendapatkan literatur berbentuk

jurnal Jadi objek penelitian yang saya pakai itu adalah

komunitas, dan kebetulan di dalam komunitas tersebut ada teman

saya sebagai penanggung jawab komunitas tersebut, jadi beliau

bersedia diwawancara melalui via whatsapp dan untuk lampiran

foto beberapa saya dapatkan dari teman saya selaku penanggung

jawab komunitas tersebut, dan bisa mencarinya juga di internet

tapi saya lupa nama linknya itu apa” (HA)

Page 81: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

69

Hal berbeda dikatakan oleh informan IS bahwa sumber informasi

primer yang berupa dokuemntasi merupakan lampiran saja jadi tidak

terlalu dimasalahkan.

“Sebenernya untuk dokumentasi harus ada di karenakan

pas ada pandemi. Jadi ya di kosongkan saja di lampiran tapi ga

terlalu masalah kok, iItu kata dosenya cuman pelengkap jadi

revisinya tambahin itu.” (IS)

Sedangkan untuk sumber informasi sekunder, biasanya diperoleh

dari pengalaman pencari informasi terhadap objek penelitian seperti

terdapat pada internet, jurnal, karya ilmiah, artikel dan lainnya bisa di

perpustakaan atau tempat lainnya. Bagaimana solusi mahasiswa

mendapatkan data sekunder dalam penelitian. Berikut penjelasannya :

AH mengatatakan bahwa ia akan mendapatkan catatan

elektoniknya.

“Ya itu dengan cara online e-book misalnya, atau jurnal

online, dan beberapa saya pinjam dari teman satu jurusan yang

memiliki data sekunder tersebut. Prosesnya sedikit terhambat,

namun buku dan beberapa jurnal masih dapat diperoleh dengan

cara googling dan dengan mendapatkan cetakan elektronik nya”

(AS)

Hal yang sama juga disampaikan oleh IS bahwa kita harus pintar

menyiasasi dengan google serta jurnal online yg sudah ada lebih

banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan penelitian.

“Harus pintar-pintar menyiasatinya dengan cara cari data

atau informasi yg di butuhkan di google serta jurnal online yang

sudah ada lebih banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan

penelitian. Banyak hal yang bisa di cari dari buku online, jurnal

online, dikarnakan ini online banyak kendala dan faktor untuk

Page 82: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

70

data yang di dapat. Untuk teman mungkin sangat membatu untuk

mendapatkan informasi lebih” (IS)

HA juga mengatakan yang utama yaitu google untuk

mendapatkan data sekunder

“Yang utama itu google ya pastinya, ada juga beberapa

portal repository dari universitas di Indonesia. Ada salah satu

situs web, namanya scribd.id dan masih baca literatur yg sudah

ada juga salah satu platformnya dari gramedia.com..”

Berbeda dengan MH, ia akan menanyakan ke teman terkat

keterbatasan informasinya dalam memahami Bab 3 untuk metode

penelitian.

“….bertanya ke teman terkait uji validitas dan tabel r” (MH)

Demikian hasil percakapan terkait sumber informasi yang di

butuhkan. Penulis menyimpulkan mahasiswa dapat mencari solusi

dalam memenuhi kebutuhan informasi skripsinya. Dalam mencari

sumber primer mahasiswa akan menggandalkan media sosial yang ada

seperti whatsapp untuk melakukan wawancara dan internet (google

form) untuk melakukan penyebaran kuisioner. Sedangkan untuk

sumber sekunder mahasiswa menyiasatinya dengan mencarinya

melalui google serta jurnal online untuk mendapatkan cetakan

electronik yang berkaitan dengan penelitian.

Page 83: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

71

C. Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini penulis akan menjelaskan analisis singkat

hasil penelitian yang sudah dijabarkan di bab 4 dan menjawab apa yang

tertera di rumusan permasalahan. Berikut pembahasannya:

1. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Akhir Dalam

Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social Distancing

a. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa Tingkat Akhir

Kebutuhan Informasi timbul karena adanya permintaan

dorongan untuk dapat memenuhi informasi yang dibutuhkannya,

tidak terkecuali dengan mahasiswa tingkat akhir yang sedang

tahap menyelesaikan skripsi, walau pada masa social distancing

ini mereka masih sangat membutuhkan informasi agar skripsinya

bisa segera diselesaikan. Kebutuhan informasi yang beragam dari

mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesiakan skripsi

menimbulkan beberapa alasan tersendiri mengapa mereka

membutuhkan informasi tersebut. Namun kebanyakan mahasiswa

tingkat akhir menyebutkan hal yang sama yakni untuk

melengkapi data penelitian yang kurang.

Sumber informasi yang dibutuhkan mahasiswa yakni

sumber primer dan sumber sekunder. Untuk sumber primer

sendiri, mahasiswa membutuhkan data pengunjung untuk sampel

kuisioner terkait desain layanan anak, membutuhkan visi misi dan

profil tempat penelitian serta beberapa data-sata untuk mengisi

lampiran, observasi terkait perilaku informasi mahasiswa dalam

Page 84: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

72

memenuhi kebutuhan informasinya, kekurangan data dalam

dokumentasi, masih harus menyebaran kuisioner terkait sikap

pemustaka terhadap gerakan literasi sekolah dan belum

melakukan wawancara mendalam untuk penelitian.

Untuk data sekunder pun mahasiswa masih membutuhkan.

Dari enam informan, empat informan masih membutuhkan data

sekunder berupa jurnal, artikel, skripsi, serta bahan pustaka

lainnya yang dapat menunjang landasan teori mereka sesusai

dengan judul penelitia skripsi mereka

b. Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir

Pencarian informasi merupakan proses selanjutnya untuk dapat

memenuhi kebutuhan informasi. Pencarian informasi di sini penulis

mencantumkan Perilaku pencarian informasi dilihat dengan menggunakan

model David Ellis atau yang lebih dikenal dengan Ellis. Teori Ellis

menjelaskan bahwa perilaku individu dalam menemukan informasi

sangatlah unik dan berbeda-beda, tergantung dengan aktivitas penemuan

itu sendiri. Ellis mengemukakan ada 8 karakteristik perilaku individu

dalam menemukan informasi, berikut karakteristik beserta hasil

analisisnya :

1) Starting (Memulai)

Starting merupakan tahap mahasiswa akan memulai

pencariannya terhadap informasi yang dicari atau aktifitas

pertamanya dalam melakukan pencarian informasi. Sesuai dengan

hasil wawancara penulis dengan mahasiswa. Terdapat beberapa

Page 85: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

73

proses starting atau permulaan pencarian informasi yang dilakukan

oleh mahasiswa yakni dengan cara mempersiapkan pertanyaan

untuk kebutuhan penelitian dengan cara melihat referensi skripsi

lain, menyusun subyek yang dibutuhkan, memastikan materi

kita berhubungan dengan apa yang ingin dicari agar

memudahkan serta menentukan latar belakang dan tujuan

penelitian.

2) Chaining (Menghubungkan)

Pada tahap ini informan menghubungkan informasi yang

mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari biasanya

menulis hal- hal yang dianggap penting berupa catatan atau dapat

menghubungkan apa yang telah diketahui dengan informasi yang

diinginkan sesuai dengan daftar literatur atau menelusur di luar

rujukan inti namun tetap berpendoman kepada rujukan inti. Dari

pernyataan yang dikemukakan beberapa informan, penulis

menyimpulkan bahwa mahasiswa menghuubungkan informasi

yang mereka butuhkan dengan apa yang mereka akan cari.

Mahasiswa mempunyai cara yang berbeda-beda dalam proses

ini. Ada yang menulis hal- hal yang dianggap penting berupa

catatan informasi yang akan dicari seperti mencatat pertanyaan

wawancara, ada juga merujuk pada skripsi yang ada kaitannya

dengan penelitian, melihat daftar pustaka dan menjadikan tujuan

penelitian sebagai pondasi awal untuk mencari hal yang

dibutuhkan.

Page 86: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

74

3) Browsing (Menelusur)

Pada tahap ini mahasiswa biasanya melakukan pencarian

informasi lebih spesifik dari satu sumber ke sumber lainnya.

Sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir

dalam proses penyelesaian skripsi yakni sumber informasi

primer dan sumber informasi sekunder. Berikut penjelasannya:

a. Sumber Informasi Primer

Sumber informasi primer merupakan teknik

pencarian informasi secara langsung terhadap objek yang

ingin diamatinya. Sumber primer merupakan hal yang

paling penting dalam skripsi karena ini inti dari skripsi yang

merupakan sumber utama. Jika tidak ada data penelitian

maka tidak ada hasil yang diperoleh. Kebanyakan

mahasiswa masih sangat membutuhkan sumber primer

untuk penyelesaian skripsi mereka. Sumber primer yang

dibutuhkan mahasiswa yakni dengan melakukan observasi,

wawancara dan penyebaran kuisioner dengan objek

penelitian yang masing-masing mereka gunakan.

b. Sumber Informasi Sekunder

Sumber Informasi sekunder berperan penting dalam

memenuhi kebutuhan para mahasiswa guna untuk

menyelesaikan skripsi. Mahasiswa membutuhkan data

sekunder yang berupa jurnal, artikel, skripsi, serta bahan

pustaka lainnya guna memperkuat landasan teori mereka.

Page 87: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

75

Mahasiswa akan melakukan penelusuran melalui google

atau media online lainnya yakni memasukan kata kunci

yang dibutuhkan dari sebuah jurnal yang berkaitan dengan

tajuk penelitian. Dari enam mahasiswa, dua mahasiswa

tidak melakukan pencarian terhadap sumber sekunder

karena mahasiswa merasa sudah terpenuhi kebutuhannya

untuk saat ini.

4) Differentiating (Memilah)

Tahap selanjutnya adalah memilah sumber informasi.

Menurut Ellis memilah informasi yang diperoleh dengan

memanfaatkan pengetahuan mengenai perbedaan ciri-ciri

sumber informasi, misalnya pengarang, cakupan, kualitas dan

lainnya. Dalam tahap ini penulis bertanya kepada informan,

ketika sudah mendapat informasi yang dibutuhkan apakah

memilahnya terlebih dahulu. Dari semua yang diutarakan oleh

informan, penulis dapat menyimpulkan bahwa informan ketika

sudah mendapatkan informasi atau referensi yang diinginkan,

selanjutnya mahasiswa akan memilah sumbernya dengan dibaca

terlebih dahulu, relevan serta sesuai atau tidak. Karena yang

dicari sudah pasti sesuai yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

5) Monitoring (Memantau)

Pada tahap ini mahasiswa harus tetap memperhatikan

informasi terbaru. Hampir semua melakukan tahap pemantauan

ini dalam hal mendapatkan informasi yang up to date dengan

Page 88: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

76

cara memastiakn informasi itu ada penambahan atau baru.

Namun beberapa informan juga mengatakan tidak perlu

informasi yang up to date. Asalkan sesuai kebutuhan, Informasi

lama pun tidak masalah.

6) Extracting (Merangkum)

Tahap extracting ini merupakan aktivitas yang

berhubungan dengan melanjutkan pencarian menggali lebih

dalam sumber informasi dan mengidentifikasi relevansi materi

yang ada dengan selektif. Penulis mengutarakan pertanyaan

apakah mahasiswa mengidentifikasi sumber informasinya dan

bagaimana caranya. Dari penjelasan semua mahasiswa, penulis

mengetahui bahwa mereka mengidentifikasi sumber dengan

berbagai macam cara yakni dengan mengidentifikasi sumber

sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu hal

yang sudah kita peroleh lalu mencoba menganalisisnya,

kemudian dibaca ulang sampai kita tahu bahwa informasi yg

akan saya gunakan adalah sesuai. Mahasiswa juga melihat

abstrak dan daftar isi, jika pembahasannya sesuai dengan

kebutuhan, mahasiswa akan terus membacanya untuk

memperkaya penelitian mereka.

9) Verifying (Verifikasi)

Tahap ini merupakan pengecekan dan juga penilaian

terhadap informasi yang telah didapatkan apakah informasi yang

Page 89: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

77

didapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan. Berikut

penyataan dari informan. Penulis menyimpulkan bahwa semua

mahasiswa melakukan hal yang sama dalam verifikasi

informasi, di mana verifikasi terhadap sebuah data ini sangat

perlu dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang

disajikan sesuai, relevan dan cocok untuk kebutuhan penelitian

sehingga efektif dan dapat dipertanggung jawabkan pada saat

siding skripsi nantinya.

10) Ending (Penyelesaian)

Tahap ini adalah tahap terakhir dari aktifitas dalam

pencarian informasi. Tahap ini menjelaskan bagaimana

informan menyajikan data untuk dapat disampaikan kepada

dosen/penguji. Mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah

mendapatkan sumber informasi, mereka akan menyajikan

informasi dalam bentuk ppt/word dengan presentasi kepada

penguji sidang skripsi dan akan disebarkan melalui repository

UIN Jakarta.

2. Upaya Dalam Mengatasi Kendala Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi merupakan aktivitas yang dilakukan

manusia untuk mencari informasi yang dapat memecahkan masalah,

menjawab pertanyaan dan memahami segala sesuatu. Proses perilaku

pencarian informasi seseorang dimulai ketika dirinya menyadari

bahwa informasi itu diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau

mengatasi suatu masalah. Begitu pula dengan mahasiswa tingkat akhir

Page 90: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

78

yang harus melakukan pencarian infomasi untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang disebutkan diatas.

Pada saat normal mahasiswa mendapatkan sumber informasi

dengan langsung mengunjungi objek penelitian melalui observasi dan

wawancara, serta menyebarkan kuisioner langsung keapada

pemustaka/pustakawan atau lainnya. Namun karena adanya

pembatasan kegiatan (social distancing) yang menyebabkan

ditutupnya instansi, mahasiswa harus mencari alternatif lain untuk

menyelesaikan studinya. Perilaku informasi pun berubah.

Bedasarkan wawancara, mayoritas mahasiswa mencari solusi

mengatasi kendala-kendala dalam melakukan pencarian informasi.

Mahasiswa menggandalkan media sosial yang ada seperti whatsapp

untuk melakukan wawancara dan internet (google form) untuk

melakukan penyebaran kuisioner ini merupakan cara mahasiswa untuk

saat ini yang bisa dilakukan. Sedangkan untuk sumber sekunder

mahasiswa menyiasatinya dengan cara mencari data atau informasi yg

dibutuhkan melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata

kunci sesuai yang diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan

cetakan electroniknya yg berkaitan dengan penelitian.

Page 91: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

79

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelit ian

dan kemudian akan memberikan saran-saran yang dapat dijadikan masukkan bagi

pihak-pihak yang terkait.

A. Kesimpulan

Mengacu pada hasil penelitian yang sudah dilaksanakan berdasarkan

permasalahan penelitian yang diajukan, maka penulis dapat memberi

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada masa social distancing ini, mahasiswa masih membutuhkan

informasi untuk menyelesaikan skripsinya. Tahapan Perilaku

Pencarian Informasi menggunakan model pencarian informasi Ellis

mulai dari starting, dengan cara mempersiapkan pertanyaan, materi

serta latar belakang yang berkaitan dengan penelitian; chaining,

mencatat pertanyaan wawancara, merujuk pada skripsi yang ada

kaitannya dengan penelitian, melihat daftar pustaka; browsing,

menggunakan sumber informasi primer dan sumber informasi

sekunder; differentiating, memilah sumbernya dengan dibaca terlebih

dahulu, relevan serta sesuai atau tidak; monitoring, mencari informasi

yang up to date dengan cara memastikan informasi itu ada

penambahan atau baru. Namun beberapa mahasiswa juga mengatakan

tidak perlu informasi yang up to date, asalkan sesuai kebutuhan

informasi lama pun tidak masalah; extracting, mengidentifikasi

Page 92: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

80

sumber sesuai dengan kebutuhan penelitian melalui membaca dahulu,

melihat abstrak dan daftar isi, jika pembahasannya sesuai dengan

kebutuhan, mahasiswa akan terus membacanya untuk memperkaya

penelitian mereka; verifying, mengecek kembali informasi yang

disesuaikan kebutuhan penelitian sehingga efektif dan dapat

dipertanggung jawabkan pada saat siding skripsi nantinya; tahapan

terakhir adalah ending, menyajikan informasi dalam bentuk ppt/word

dengan presentasi kepada penguji sidang skripsi dan akan disebarkan

melalui repository UIN Jakarta.

2. Mahasiswa mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan informasi

skripsinya pada masa soscial distancing ini. Mahasiswa

menggandalkan media sosial yang ada seperti whatsapp untuk

melakukan wawancara dan internet (google form) untuk melakukan

penyebaran kuisioner, ini merupakan cara mahasiswa yang bisa

dilakukan. Sedangkan untuk sumber sekunder mahasiswa

menyiasatinya dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan

melalui google serta jurnal online dengan memasukan kata kunci

sesuai yang diibutuhkan mahasiswa agar bisa mendapatkan cetakan

electroniknya yang berkaitan dengan penelitian.

B. Saran

1. Untuk perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid dapat membuka

layanan konsultasi informasi yang lebih memadai dan memudahkan

mahasiswa tingkat akhir yang dalam proses penyelesaian skripsi,

Page 93: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

81

agar mahasiswa dapat berbagi kekhawatiran dan kesulitannya

terutama karena adanya social distancing ini.

2. Untuk Perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid membuka layanan

literasi informasi digital yaitu layanan memperoleh koleksi ebook

dan ejournal yang sudah dilanggan oleh perpustakaan sehingga

memudahkan mahasiswa akhir.

3. Untuk perpustakaan Prof. Dr. Nurcholish Madjid perlu memberikan

pelatihan literasi informasi kepada mahasiswa supaya skill

penelusuran informasi menjadi lebih baik lagi

4. Untuk mahasiswa tingkat akhir setelah adanya melakukan social

distancing ini, diharapkan dapat menjaga komunikasi dengan baik

dengan instansi tempat penelitian mereka

.

Page 94: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

82

DAFTAR PUSTAKA

Arsland, A.H. “Studi Tentang Kebutuhan Dan Pencarian Informasi Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Proses Penerbitan

Suatu Undang-Undang Atas Usul Inisiatif.” Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Indoensia (2001).

Astuti, Puji. “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus

Mahasiswa PDPT FIB UI 2007 Dengan Metode Problem Based Learnig.”

Skripsi, Universitas Indonesia, 2008.

CNN Indonesia. “Mengenal Social Distancing Sebagai Cara Mencegah Corona.”

CNN Indonesia, 2020. Accessed April 16, 2020.

https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20200314102823-255-

483358/mengenal-social-distancing-sebagai-caramencegah-corona.

Darmono, and Ardoni. “Kajian Pemakai Dan Sumbangan Kepada Dunia

Pusdokinfo.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi 1. No. 2

(April 1994): 24.

Eviliyana, Isna, and Mecca Arfa. “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Asing

Peserta Darmasiswa Republik Indonesia Tahun Akademik 2014/2015

Universitas Diponegoro.” Jurnal Ilmu Perpustakaan Undip Semarang 4.

No. 3 (July 2015).

Hamid, Farid. “Pendekatan Fenomenologi (Suatu Ranah Penelitian Kualitatif.”

Pendekatan Fenomenologi, 2018. Accessed April 25, 2020.

digilib.mercubuana.ac.id.

Harliansyah, Faizuddin. “Pengembangan Kurikulum Information Literacy Di

Perguruan Tinggi (Best Practices Dari Beberapa Negara Maju).” Al-

Maktabah 14 (December 2015): 32.

Helaluddin. “Mengenal Lebih Dekat Dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah

Penelitian Kualitatif.” Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan (2018).

Herlina, Sri Suriana, and Misroni. “Perilaku Pencarian Mahasiswa Program

Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Farah Dalam Penyusunan

Disertasi.” Tamaddun 14, no 2 (2015): 191.

Huda, Syamsul, Neneng Komariah, and Kusnandar. “Peranan Website

Pariwisata.Garutkab.Go.Id Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Pengguna.” Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran 1 (2012): 2.

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press,

1999.

Page 95: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

83

Ishak. “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis

(PPDS) FK- UI Dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.” Jurnal Studi

Perpustakaan dan Informasi 2. No. 2 (December 2006): 91.

Kartika, Widyana Dewi. “Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti:

Studi Kasus Di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” Jurnal Ilmu

Perpustakaan Undip Semarang (n.d.): 1-.

Kholifah, Nur. “Studi Analisis Kebutuhaan Informasi,” 2017. Accessed May 6,

2020.

https://www.academia.edu/16907199/Studi_analisis_Kebutuhan_informasi

.

Kuhlthau, Carol C. “Inside The Search Process: Information Seeking from the

User’s Perspective.” Journal of the American Society for Information

Science 42. No. 5 (1991): 366–368.

Kurnia, Berlian Eka. “Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Penemuan Informasi Di

Kalangan Mubalig Muhammadiyah Kabupaten Jember.” Jurnal Ilmu

Informasi dan Perpustakaan (FISIP) (2014): 5.

Leckie, G.J., and K.E. Pettigrew. “A General Model of the Information Seeking of

Professionals: Role Theory through the Back Door?,” n.d. Accessed April

13, 2020.

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://smallbu

sinessnownerib.files.wo rdpress.com/2011/11/leckie.pdf.

Leckie, G.J., K.E. Pettigrew, and C. Sylvian. “Modeling the Information Seeking

of Professionals: A General Model Derived from Research on Engineers,

Health Care Professionals, and Lawyers,” 1996. Accessed April 13, 2020.

http://www.jstor.org/stable/4309109.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Mukhtar, Ali Masjono. Audit Sistem Informasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

P, Padma, Ramasamy K, and Sakhti Renugadevi. “Information Needs and

Information Seeking Behaviour of Post Graduate Students of School of

Economics at Madurai Kamaraj University: A User Survey.” International

Journal of Educational Research and Technology 04 (June 2013).

Riani, Nur. “Model Perilaku Pencarian Informasi Guna Memenuhi Kebutuhan

Informasi (Studi Literatur).” Jurnal Publish 1. No. 2 (2017): 18.

Rifai, Agus. “Peran Pustakawan Intermediary Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Pemakai.” Al-Maktabah 4. No. 1 (April 2002): 13.

Sarkhel, Krishna Juran, and Md Milan Khan. “Information Needs and Information

Seeking Behavior of Faculty Members of Agricultural Universities in

Page 96: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

84

Bangladesh: A Study.” The International Journal of Social Sciences 24

(June 30, 2014): 26.

Setiyani, Rediana. “Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar.” Jurnal

Pendidikan Ekonomi Dinamika V. No. 2 (December 2010): 117–123.

Seymour, Tom, Dean Frantsvog, and Satheesh Kumar. “History Of Search

Engines.” International Journal of Management & Information Systems

(IJMIS) 15 (September 12, 2011): 49–54.

Silalahi, Uber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan. Yogyakarta:

Kanisius, 1992.

Subrata, Gatot. “Kajian Ilmu Perpustakaan : Literartur Primer, Sekunder Dan

Tersier.” Jurnal Pustakawan, Universitas Negeri Malang (Oktober).

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabet,

2013.

Sulistyo, and Basuki. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.

Suratno, and Lincolin Arsyad. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi Dan Bisnis.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1988.

Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 1995.

Page 97: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

85

LAMPIRAN

Page 98: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

86

Lampiran 1

DAFTAR WAWANCARA UNTUK INFORMAN

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk TA kamu?

9. Jika iya, kenapa kamu membutuhkan informasi tersebut?

Page 99: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

87

10. Sumber Informasi yang seperti apa yang di butuhkan dalan proses

penyelesaian skripsi? Data primer yang seperti apa yang kamu gunkana

dalam penelitian kamu?

11. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

12. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

13. Untuk data sekunder yang kamu gunakan apa saja? Bagaimana kamu

menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya dalam kondisi

normal?

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Page 100: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

88

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA MENENGENAI PERILAKU

PPENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM

MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MASA SOCIAL DISTANCING

Nama : Ilham Sabrullah (IS)

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Tanggal Wawancara : 23 April 2020

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Alhamdulliah sehat.

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban : Menjalankan sesuai peraturan pemerintah.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Sangat khawatir.

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Sesekali keluar dengan perlindungan diri.

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Sangat berpengaruh dan sangat sulit mendapat data yg

berkaitan dengan tempat penelitian.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Sudah berjalan bab 4 serta sudah dapet data di tempat

penelitian.

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Jawaban : Sangat kecewa dikarenakan jadi sulit dalam menyusun skripsi

dan serta terbatas dalam menyelesaikan.

Page 101: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

89

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Sangat butuh untuk melengkapi data yg kurang karena

informasi itu penting untuk memenuhi data penelitian.

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Jawaban : Kalo aku kan sumber informasinya yang aku wawancara itu

kepala perpustakaan, pustakawan dan 3 mahasiswa tingkat akhir, untuk

wawancara informan sudah dapet sebelum pandemic. Untuk kekurangan

saat pennelitian itu cuma ga sempet dapet dokumentasi, ini juga di

permasalahkan dosen penguji.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Kalo kondisi normal banyak hal dan data yg di peroleh dengan

berkunjung ke perpus, wawancara informan, mencari literatur,dan

mendapatkan dukumentasi serta bisa banyak berkonsultasi.

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Sebenernya untuk dokumentasi harus ada di karenakan pas ada

pandemi. Jadi ya di kosongkan saja di lampiran tapi ga terlalu masalah

kok, iItu kata dosenya cuman pelengkap jadi revisinya tambahin itu.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Seperti jurnal online serta beberapa data menurut para ahli

yang di butuhkan jadi ini di masukan di tinjauan literature, lebih fokus di

bab 2 kemaren.

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : Kalo data sekunder cari yang berkaitan dengan judul yang

relevan tentang pemanfaatan Koleksi Literatur Islam untuk mahasiswa

tingkat akhir di Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Bisa dari jurnal, buku, dan menurut para ahli,

sesudah itu ditambahakan dengan bahasa sendiri. Yaa termasuk tadi

jurnal buku serta hasil wawancara terhadap informan juga termasuk kok.

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : Harus pintar-pintar menyiasatinya dengan cara cari data atau

informasi yg di butuhkan di google serta jurnal online yg sudah ada lebih

banyak browsing hal hal yg berkaitan dengan penelitian. Banyak hal yg

bisa di cari dari buku online, jurnal online, dikarnakan ini online banyak

kendala dan faktor untuk data yg di dapat. Untuk teman mungkin sangat

membatu untuk mendapatkan informasi lebih

Page 102: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

90

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Mengolah data tersebut dengan seefektif mungkin, lalu

menambahkan informasi terkait penelitian dan menyelesaikanya dengan

yakin bahwa data yg dimiliki valid dan dapat di pertanggung jawabkan.

Nama : Laga Al Ahli (LA)

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Tanggal Wawancara : 23 April 2020

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Alhamdulillah baik dan sehat.

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban : Sejauh ini saya melakukan hal tersebut.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Khawatir ada, tapi lebih kepada mengurangi untuk menjaga

diri kita dan orang lain juga.

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Tidak lebih di rumah aja

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Sangat amat berpengaruh.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Saya sudah pada tahap pengolahan data di Bab 4.

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Jawaban : Kalau perasaan saya lebih ke biasa-biasa aja. Cuma sedih aja

untuk yg lain semisal belum mendapatakan data dan literatur yg

dibutuhkan untuk tugas akhir karena alhamdulillah untuk data-data tugas

akhir sudah dapat sebelum adanya lockdown.

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Masih karena untuk melengkapi data-data yang belum terisi.

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Page 103: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

91

Jawaban :Saya melakukan observasi ke Unit Kearsipan Utama Sekretariat

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan wawancara ke

Hasbi Fikri, S.IP, Madha, S.Pd. MM, Fheby Azom Arrafiqie, S.IP selaku

pustakawan di sana. Namun untuk wawancara dan observasi sudah di

lakukan sebelum lockdown. Yang saya butuhkan sekarang seperti visi misi

dan profile tempat penelitian saya serta beberapa data-sata untuk mengisi

lampiran untuk tugas akhir saya.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Iya berkunjung ke perpus pastinya, mengunjungi tempat

penelitian dan melakukan pencarian data yang masih saya butuhkan itu.

Seperti menanyakan visi misi secara langsung, meminta lampiran-

lampiran foto yg dibutuhkan untuk tugas akhir saya secara langsung.

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Saya melakukan pencarian informasi terkait visi misi dan

profile objek penelitian via internet. Melalui website lembaga tersebut.

Serta berusaha menghubungi salah satu informan untuk meminta

lampiran-lampiran berkas atau foto yang saya butuhka

n.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Kajian pustaka dari Buku, Dokumen, Jurnal, Artikel

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : Dengan cara mencari media cetak mengunjungi perpustakaan,

media elektronik melalui internet

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : Data sekundernya dari dokumen2 kaya pedoman, struktur

organisasi, profile organisasi, sama karya tulis orang lain melalui

internet.

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Saya menggunakannya dengan cara menuliskan dan

melampirkan dari apa yg sudah saya dapatkan untuk kebutuhan tugas

akhir saya

Nama : Miko Heratnomo (MH)

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Tanggal Wawancara : 23 April 2020

Page 104: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

92

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Alhamdulillah baik.

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban : Menjalani himbauan pemerintah.. yaaa karena banyak sekali

himbauan-himbauan dari pemerintah juga dari keluarga juga banyak

yang mengatakan bahwa kita harus di rumah aja untuk supaya grafik

kurva yang sakit itu landai supaya tidak menukik tajam ke atas jadi yaa

sya menjalaninya.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Sebenernya agak sedikit khawatir ya karena takutnya kalo

tertular takutnya nanti ketika pulang ke rumah banyak ada orang tua,

adaorang-orang lain yang tertular juga. Dari pribadi sih, dari banyaknya

litearatur yang ada anak muda tuh relative bisa sembuh dalam

penawangannya tapi kan di sini ada orangtua , terutama ada orangtua

yang meroko jadi takutnya kalo terkena, takut kalo orang tua kea.. ada sih

sedikit khawatirnya.

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Tidak karena pertama banyak toko toko yang tutup terutama

tempat rekreasi jadi yaaa kita gabisa seperti biasa bukan karena gamau,

yaaa karena memang gabisa. Kalo untuk ke toko buku , tempat makan..

paling ke tempat makan ya. Kadang ke tempat, yaa makan, beli dan

langsung pulanggg. Ga seperti biasa ke tempat makan, makan di tempat.

Ga selalu bawa pulang. Yaa karena adanya social distancing, ya gabisa

makan di tempat gitu aja. Jadi ya sekadar lewat aja untuk ke tempat umum

juga.

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Ya, berpengaruh karena jadi kta tidak perlu lagi pergi ke

kampus dan mengurus surat surat dan berkas-berkas namun ada

kekurangannya yaitu kita jadi merasa lebih free dan agak merasa sedikit

terbebas padahal tidak.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Penyelesain masih bab 3 dan tahap penyebaran kuisioner.

Swalau udah observasi dan memberikan surat pengantar ke pihak

perpustakaan, namun menyebarkan kuisioner belum dilakukan..

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Page 105: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

93

Jawaban : Khawatir tidak bisa selesai, karena adanya covid-19

hambatannya mager dan merasa asing sendirian dan malah sedikit abai

terhadap skripsi, karena di rumah aja itu bosan.

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Ya masih butuh informasi. Karena sumber utama daftar pustaka

dari buku. Kita bisa mendapatkan apa yang kita cari di sana, trutama

sumber sumber sekunder kita mengutip dari buku. Kalo terjadi social

distancing, pasti akan keuslitan mengakses secara langsung

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Jawaban : Data primer yakni penjaga perpustakaan dan siswa siswi SMP.

Saya sudah observasi, wawancara, meminta persetujuan pihak sekolah

dan memberikan surat pengantar setelah itu penyebaran angket di

perpustakaan. Data yang dibutuhkan yang pasti yaa kuisioner itu yaa ini

yang penting karena untuk bab 4 hasil penelitian, kalo gada kusioner ya

gada data. Saya belum sempat sebar kuioner ke anak-anak sekolah

sekolah sudah keburu tutup karena adanya pandemic. Kuisoner saya

terkait bagaimana sikap pemustaka terhadap gerakan literasi sekolah.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Menyebarkan kuisioner secara langsung ke anak-anak

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Meminta pustakawan selaku yg dipilih sekolah dalam

membantu saya untuk menyebarkannya google form kepada para siswa

serta meminta bantuan adik kelas dalam penyelesaian bab 3 dan bab 4.

Sempat nunggu kabar dari pustakawan karena sebelumnya sempat ditolak

melakukan penyebaran angket online karena masa transisi yg tadinya

masuk sekolah jadi belajar dari rumah. Tugas yg diberikan ke anak

sekolah sudah sangat banyak, jadi sempet disuruh nunggu sampe masuk

sekolah lagi. Setelah nunggu hampir 2 Minggu, barulah ane mencoba lagi.

Dengan nada meminta tolong dengan sangat serta pustakawan juga tau

bahwa masa belajar anak-anak ditambah akhirnya diberikan, namun

dengan sample yang terbatas, tidak seperti yg diharapkan sebelumnya.

Awal yang diharapkan 70an jadi 50an sekarang.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Ya seperti biasa aja nur. Bahan pustaka dll dan saya rasa

literatur yg saya pakai sudah cukup kecuali nanti ada tambahan setelah

sidang.. kita tidak tahu, lihat nanti saja.

Page 106: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

94

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : Penyelesaian Bab 2 dan Bab 3 yang membutuhkan literatur.

Untuk Bab 2 sudah hampir selesai, dapat bahan sebelum covid-19 positif

di Indonesia tapi belum di olah sedangkan Bab 3 juga sebelum covid

namun literaturnya terbatas. dan buku literatur masih ada sebelum covid

(buku dari pu masih dipegang hehe) dan bab 3 juga sudah ada referensi

buku nya juga. Namun, utk bab 3 metode penelitian masih banyak yg

belum paham, adanya keterbatasan makanya disuruh nanya adik kelas

oleh dospem.

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : Bertanya ke teman terkait uji validitas dan tabel r

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Mengolahnya dengan cara biasanya, pahami, tiru, dan

modifikasi

Nama : Hafiz Al Farizi (HA)

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Tanggal Wawancara : 23 April 2020

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Alhamdulillah baik, lancar semua urusan yg belum terlaksana.

Dan masih melakukan aktivitas di rumah.

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban : Hampir 90% semua kegiatan yg biasa dilakukan di luar rumah,

sekarang sudah sepenuhnya dilakukan di rumah. Tapi kadang keluar

rumah hanya sekadar untuk belanja ke warung terdekat atau mengambil

kiriman paket.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Tidak terlalu khawatir sih, karena sebelum adanya pandemi

covid-19 ini sudah menjadi kebiasaan setelah berpergian keluar rumah

selalu menjaga kebersihan diri dengan sewajarnya

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Iyaa kondisinya aja mungkin yg berubah, tapi tetap menjaga

semangat untuk melakukan aktivitas.

Page 107: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

95

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Cukup berpengaruh ya, karena ada beberapa proses di dalam

penelitian skripsi saya yg sekiranya kurang maksimal seperti pengambilan

data. Tapi alhamdulillah dengan cara via online bisa meminimalisir

hambatan yg ada.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Masih dalam tahap proposal skripsi, tetapi sudah

mengumpulkan beberapa persyaratan untuk ujian skripsi.

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Jawaban : Tidak terlalu menyulitkan ya rasanya, karena untuk proses

memenuhi literatur yg akan digunakan masih bisa mengakses secara

online, dan untuk proses pengambilan data atau yg dimaksud dengan

wawancara dengan informan, juga memanfaatkan via online karena

memang sikonnya seperti ini, semua proses yg akan dilakukan sifatnya

online. Kondisinya seperti sekarang ini tentu banyak yg berubah, tapi bagi

saya tetap sama, karena harus melakukan aktivitas seperti biasanya, dan

memang prosesnya saja yg berbeda. Kalo bagi saya tetap bisa mensyukuri

apa yg terjadi, karena memang seperti ini keadaannya. Tentu ada niat

besar untuk menyelesaikan studi, jauh sebelum adanya pandemi ini juga

sudah ada niatan besar untuk menyelesaikan studi, karena selain sudah

semester akhir, itu memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang

mahasiswa/i.

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Masih sangat butuh sih, tetapi tetap sifatnya online, seperti

searching melalui Internet dll. Terlebih kalau untuk proses penyelesaian

skripsi itu sangat penting sekali, karena banyak tahapannya, seperti

mengurus administrasi atau berkas-berkas yg diperlukan untuk ujian

skripsi. Tapi kembali lagi mendapatkannya secara via online atau bisa

juga mendapatkannya melalui update terbaru dari ketua jurusan maupun

sekretaris jurusan. Masih seputaran tentang penelitian ya pastinya, seperti

literasi budaya dan kewargaan, fenomenologi, komunitas, dan metode

penelitian dan itu semua dilakukan pencarian mulai dari yg definitif

sampai hal yg lebih mendalam lagi.

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Jawaban : Untuk sumber primernya didapat dari hasil wawancara dengan

dua penanggung jawab dari komunitas terkait literaasi budaya. Belum

melakukan wawancara mendalam, jadi baru sekitar 50% data yg didapat

sekitaran bulan Januari – Februari. Kalo perihal mendapatkan

Page 108: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

96

informasinya itu beberapa ada yg online, ada juga datang langsung ke

perpustakaan.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Tahapannya itu pertama observasi awal atau pengamatan di

objek yg saya gunakan, wawancara dengan informan tatapmuka, tidak

secara online. Datang langsung ke komunitasnya.

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Via whatsapp nanti wawancara mendalamnya. Waktu itu

sekitar dua minggu yg lalu pernah dapet link dari salah satu sosial media

untuk bisa mengakses literatur secara online dan memang kebanyakan

bentuknya pdf. Tetap menggunakan buku tapi dalam bentuk pdf, dan

mendapatkan literatur berbentuk jurnal Jadi objek penelitian yg saya

pakai itu adalah komunitas, dan kebetulan di dalam komunitas tersebut

ada teman saya sebagai penanggung jawab komunitas tersebut, jadi

beliau bersedia diwawancara melalui via whatsapp dan untuk lampiran

foto beberapa saya dapatkan dari teman saya selaku penanggung jawab

komunitas tersebut, dan bisa mencarinya juga di internet tapi saya lupa

nama linknya itu apa.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Untuk sekunder ada dari jurnal, artikel, buku, ebook, skripsi

juga ada. Banyak banget sih yang dibutuhkan karena kan baru proposal

penelitian mulai dari nyari pengertian literasi, komunitas, fenomologi,

metode penelitian, filsafat, dll

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : Jika tidak ada social distancing yaa mencari literatur literasi,

komunitas, fenomologi, metode penelitian, filsafat tadi langsung dan

mengumpulkan dokumentasi ke lapangan.

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : Yang utama itu google ya pastinya, ada juga beberapa portal

repository dari universitas di Indonesia. Ada salah satu situs web,

namanya scribd.id dan masih baca literatur yg sudah ada juga salah satu

platformnya dari gramedia.com

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Yang pertama dilakukan pasti dibaca dahulu, lalu mencoba

menganalisis, kemudian dibaca ulang sampai menemukan titik bahwa ini

adalah informasi yg akan saya gunakan. Pengecekan pasti ya.. di analisis

Page 109: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

97

kemudian dituangkan ke dalam sebuah narasi yg sesuai dengan pemikiran

saya sendiri.

Nama : Dita Irmanyani

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Tanggal Wawancara : 23 April 2020

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Kurang baik karena adanya social distancing ini.

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban :Iya saya menjalani, tetapi tidak maksimal karena kadang harus

keluar ya.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Pertama mulai virus ini worry banget, cuma semakin kesini ya

udah jalanin aja, kalo emang ada aktivitas yang mengharuskan saya

keluar ya keluar aja.

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Kalo ke toko buku sih engga cuma ke tempat ngopi pernah

beberapa kali selama corona ini.

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Berpengaruh banget, lebih ke bimbingan sih walaupun bisa

bimbingan online tetep lebih efektif ketemu dospem langsung dan nanya

banyak terkait skripsi kita jadi lebih enak.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Lagi proses bab 4

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Jawaban : Kalo di tanya soal perasaan ga enak pastinya, jadi agak ribet

sih yaa, iyaaa pasti berubah.. yaa ada plus minusnya sih walaupun ga bisa

dateng langsung jadi pustakawan nya pun lebih tanggap dan cepat

melayani apa yang lagi kita butuhkan.

Page 110: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

98

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Saya butuh info itu untuk melengkapi data yang ada, tentang

perpustakaan yang sedang saya teliti di bab 4

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Jawaban : Data primer yang saya gunakan yakni kepala perpus,

pustakawan, pemustaka. Untuk yang dibutuhkan data pengunjung

pemustaka, soalnya surat kunjungan baru jadi pas awal corona dan

hanya data pengunjung saja yang belom bisa diminta kalo belom ada

surat. Data pengunjung ini yang nantinya akan saya gunakan untuk

menyebarkan kuisioner jadi tepat sasaran. Penelitian saya tentang

presepsi pemustaka terhadap desain interior layanan anak pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta jadi saya meneliti

pemustaka meminta pendapat mereka terkait desain layanan anak di sana

mulai dari gedungnya bagaimana, ruangan, perabot, hirarki,

pencahayaan, perawatannya, kualitas udara dan pewarnaan. Saya

cantumkan itu di kuisioner saya.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Penyebaran kuisoner pasti langsung ke pemustaka yang ada di

perpustakaan yang sedang di teliti, lebih enak langsung dari pada lewat

google form atau yang lainnya.

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Sebelumnya saya sudah sering datang ke perpus jauh sebelum

adanya masalah ini, jadi foto perpus sudah di ambil, kalau untuk

kuesioner jadinya saya sebar secara acak lewat web. Sebar ke pemustaka

dengan mengandalkan google form untuk nyebar sisa kuesionernya. Kalo

saya butuh data soal perpus yang sedang di teliti, pustawakan nya sangat

membantu, saya bisa bertanya lewat sosial media yang ada. Kalo tentang

informasi yang lain seperti ingin melihat skripsi atau buku bisa

memanfaatkan repository kampus.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Data sekunder saya literatur online, laporan penelitian skripsi,

data perpus dan Data sekunder aman, sudah tercukupi semua. Udah

engga melalukan pencarian informasi lagi

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : -

Page 111: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

99

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : -

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Data yang sudah ada dikembangkan lagi kemudian di olah agar

menjadi data yang valid dan mudah di pahami.

Nama : Ahmad Sofyan (AS)

Angkatan : Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2013

Judul Skripsi : Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa STIE BI dalam

Memenuhi Kebutuhan Informasi

Tanggal Wawancara : 25 April 2020

1. Bagaimana kabarnya selama masa Social Distancing ini?

Jawaban : Alhamdulillah baik

2. Apakah kamu menjalani imbauan pemerintah untuk Social Distancing dan

PSBB?

Jawaban : Iya menjalani, mengikuti anjuran pemerintah seperti diam di

rumah, berkumpul sama keluarga.

3. Apakah kamu merasa khawatir saat melakukan aktivitas di luar rumah?

Jawaban : Sedikit khawatir terhadap

4. Apakah kamu tetap menjalani kebiasaan seperti biasa untuk pergi ke toko

buku, tempat makanan atau tempat-tempat umum lainnya?

Jawaban : Tidak pernah lagi semenjak ada wabah

5. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan skripsi, menurut

kamu Social Distancing ini berpengaruh tidak?

Jawaban : Berpengaruh yaa khawatirr tidak ke kejar skripsinya tapi

alhamdulillahnya kajur dan sekjur memudahkan dan membantu

mahasiswa akhir dengan baik.

6. Pada saat Social Distancing pertama kali di terapkan bulan maret lalu,

sudah sejauh mana skripsi kamu di selesaikan?

Jawaban : Bab 3

7. Bagaimana perasaan kamu ketika Social Distancing dan terjadi penutupan

perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan umum dan

lainnya sedangkan skripsi kamu belum selesai?

Jawaban : Mencoba ikhlas dengan yang sedang terjadi, dan mencari solusi

lain

Page 112: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

100

8. Apakah saat Social Distancing di terapkan, kamu masih butuh informasi

untuk skripsi kamu?

Jawaban : Tentu, karena untuk menghimpun data penelitian. Data primer

harus lengkap, sekunder un demikian khususnya pada bab 4

9. Sumber informasi data primer yang seperti apa yang di butuhkan dalan

proses penyelesaian skripsi?

Jawaban : Wawancara yaa ke mahasiswa STIE BI jurusan Managemen

2015 dan Observasi terkait bagaimana perilaku informasi mahasiswa

tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasinya yang pasti yaa.

10. Bagaimana kamu menyelesaikan data primer kamu yang seharusnya dalam

kondisi normal? ( Misal : Dengan berkunjung ke perpus melalui

wawancara dan menyebarkan kuisioner penelitian)

Jawaban : Harusnya jika secara normal, saya meneliti langsung di tempat

saat informan melakukan pencarian informasi bagaimana mereka mencari

informasi nya dengan cara apa, apa melalui internet atau datang ke

perpustakaan. Wawancara dan observasi secara langsung intinya.

11. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data primer untuk skripsi kamu?

Jawaban : Data primer itu saya dapat dari observasi dan wawancara

langsung ke tempat penelitian, karena judul saya mengenai perilaku

pustakawan dalam mencari informasi maka saya observasi perilaku

mereka dan melakukan wawancara, jika tidak memungkinkan untuk

dilakukan secara langsung saya meminta izin kepada mereka untuk

mewawancarai mereka by phone, video call/voice note. Video call/phone

call cara yang paling rasional pada saat ini , itupun jika informan

mengizinkan.

12. Untuk data sekunder yang kamu butuhkan untuk penelitian kamu?

Jawaban : Data sekunder saya peroleh dari koleksi buku-buku mengenai

perpustskaan yang dimiliki saya dan teman-teman saya, serta beberapa

jurnal yang saya peroleh dari jurnal online seperti milik perpusnas,

onesearch, dll tentu dengan meminta saran terlebih dahulu buku apa yang

cocok untuk saya ambil datanya

13. Bagaimana kamu menyelesaikan data sekunder kamu yang seharusnya

dalam kondisi normal?

Jawaban : Jika normal saya langsung datang ke perpustakaan untuk

mencari data yg saya butuhkan yakni dari buku-buku untuk tnjauan

literatur, jurnal, skripsi teman-teman yang bisa saya jadikan bahan

referensi

14. Jika kita liat kondisi sekarang ini, bagaimana cara kamu mengatasi kondisi

ini untuk mendapatkan data sekunder untuk skripsi kamu?

Jawaban : Ya itu dengan cara online e-book misalnya, atau jurnal online,

dan beberapa saya pinjam dari teman satu jurusan yang memiliki data

Page 113: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

101

sekunder tersebut. Prosesnya sedikit terhambat, namun buku dan

beberapa jurnal masih dapat diperoleh dengan cara googling dan dengan

mendapatkan cetakan elektronik nya.

15. Terakhir setelah kamu mendapatkan data tersebut, bagaimana kamu

menggunakannya untuk menyelesaikan skripsi kamu?

Jawaban : Meninjau dan menganalisis kembali informasi yang dibutuhkan

apakah sudah sesuai atau belum.

Page 114: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

102

LEMBAR TUGAS DOSEN PEMBIMBING

Page 115: PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Dengan fenomena yang terjadi, mahasiswa tingkat akhir kesulitan dalam mendapatkan

103

LEMBAR PERGANTIAN JUDUL

Jakarta, 23 April 2020

Kepada Yth

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif HidayatuIlah Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bersama ini saya

Nama Pembimbing : Hikmah Irfaniah, M.Hum

Nama Mahasiswa : Siti Nurkomara

NIM : 1113025100032

Dengan ini memberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa

bersangkutan.

Judul Awal : Kecenderungan Minat Baca Siswa Terhadap Buku Fiksi

di Perpustakaan SMAN 8 Depok

Judul Baru : Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tingkat Akhir

Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Masa Social

Distancing

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya di ucapkan

terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Dosen Pembimbing Skripsi

Hikmah Irfaniah, M.Hum