SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

…………………………………………………………………DENGAN

PT. AERONUSA SERVICE CENTERTENTANG

PEMBERDAYAAN PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR

Nomer : ……………………………………………. Nomer :……………………………………………….

Pada hari ini ………………… tanggal ……. Bulan ……………….. tahun dua ribu dua belas, yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : …………………………………………………………………………………Jabatan : …………………………………………………………………………………Alamat kantor : …………………………………………………………………………………

Bertindak untuk dan atas nama ……………………………………………, selanjutnya disebut Pihak Pertama

2. Nama : SardjonoJabatan : DirekturAlamat kantor : …………………………………………………………………………………

Bertindak untuk dan atas nama PT. AERONUSA SERVICE CENTER, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Surat Perjanjian Kerja Sama ini selanjutnya disebut sebagai Para Pihak.

Pendahuluan

Sebelumnya Para Pihak menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Pihak Pertama adalah pemilik yang sah atas instalasi air minum yang terdiri dari sumber air di ………………………… , pabrik beserta peralatan mesin pengemasan air minum dan saluran air yang menghubungkan sumber air dengan pabrik, yang kesemuanya dalam keadaan baik tetapi tidak beroperasi. Selanjutnya instalasi air minum tersebut disebut Asset. Daftar rincian Asset terlampir.

2. Pihak Kedua memiliki kemampuan dan pengalaman menejemen yang cukup lama serta memiliki jaringan usaha yang cukup

luas yang mampu untuk memberdayakan dan mengelola asset yang dimaksud sampai memproduksi air minum dalam kemasan.

Lingkup Kerja Sama

Pasal 1

Para Pihak bersepakat dan mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerja sama dalam rangka memberdayakan asset Pihak Pertama dengan menggunakan kemampuan menejemen Pihak Kedua untuk mengusahakan agar asset yang dimaksud dapat berproduksi kembali secara komersial, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut.

Hak Dan Kewajiban

Pasal 2

1. Pihak Pertama menyerahkan kewenangan pengelolaan asset beserta perijinan yang dimilikinya kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima penyerahan kewenangan pengelolaan asset beserta perijinannya tersebut dari Pihak Kesatu.

2. Pihak Kedua sanggup memberdayakan dan mengelola asset tersebut, baik dengan kemampuan sendiri atau dengan cara kerja sama dengan mitra usaha lainnya, agar dapat berproduksi kembali dan menghasilkan air minum dalam kemasan serta memasarkannya secara komersial.

3. Selama masa kerja sama, asset instalasi air minum tersebut tetap menjadi milik Pihak Kesatu. Pihak Kedua hanya diberi hak untuk mengelola, memproduksi dan memasarkan hasilnya.

4. Selama masa kerja sama dan mengelola asset, Pihak Kedua wajib menjaga agar asset yang dimaksud tetap dalam keadaan baik dan dapat berproduksi.

5. Para Pihak sepakat untuk menggunakan “brand name” Pressti yang sudah ada atau nama lain yang dipilih Pihak Kedua dan sepakat untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

6. Pihak Pertama wajib memberikan semua data dan informasi yang diperlukan untuk memungkinkan beroperasinya kembali pabrik air minum dalam kemasan dan memasarkan produknya secara lancar.

7. Dalam menjalankan produksinya, Pihak Kedua wajib menggunakan tenaga kerja yang sudah ada dan sejauh mungkin akan menyerap tenaga kerja lokal melalui seleksi dan pelatihan seperlunya.

Jangka Waktu Kerja sama

Pasal 3

Perjanjian kerja sama ini disepakati berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan Para Pihak.

Pembiayaan

Pasal 4

1. Semua biaya yang timbul selama beroperasinya pabrik air minum dalam kemasan, termasuk pajak-pajak perusahaan, menjadi tanggung jawab Pihak Kedua atau mitra kerjanya.

2. Pajak PBB menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.

3. Selama beroperasinya pabrik, Pihak Kedua wajib memberikan biaya sewa setiap bulannya kepada Pihak Pertama, yang besarnya akan ditentukan kemudian oleh Para Pihak.

4. Keuntungan hasil usaha dibagikan setiap tahun dengan perbandingan ……… % untuk Pihak Pertama dan ……… % untuk Pihak Kedua.

Perselisihan

Pasal 5

Dalam hal terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ini, Para Pihak setuju untuk diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Ketentuan Penutup

Pasal 6

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini sepanjang mengenai hal teknis pelaksanaannya, akan ditetapkan kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Keputusan Bersama.

2. Untuk teknis pelaksanaannya, Pihak Pertama akan menerbitkan Surat Kuasa kepada Pihak Kedua.

3. Surat Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 dua)masing-masing dengan meterai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua.