Upload
vubao
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK
1987-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Ulfa Bughiah
NIM: 1112022000047
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
PERKEMBANGAN PONDOK PE SANTREN
MUHAMMADTYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK
1987-2010
SKRIPSI
Diajtil<an Kepada Fakultas Adab dan l-Itunaniora
urtuk Memenuhi Pers-yaratan L.,lernperoleh
Gelar Sarlana Humaniora (S.Hurn)
Oleh
Lilfa BughiahNIM: 1112022480A47
Pernbintring
NIP: 19581012199203 I 004
PROGRAM STUDI SEJARAH DAI{ KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNryERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF'I{IDAYATULLAH ]
JAKARTA
I.438H tzArcNt
E } PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi bedudul PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
MUIIAMMADTYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK 1987-
2010 telah diujikan dalarn sidang munaqasyah Falarltas Adab dan Htrmaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 28 Desember 2016. Slaipsi ini telah diterirna
sebagai salah satu syarat mernperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada
pro$,Lm studi Sejarah dan Kebudayaan Islam. '
Jakarta, 28 Desember 201 6
SIDANG MUNAQASYAH
NIP: 19690724 19970J I 001
Anggota
- Penguji I
Dr. Parlindungan Siregar. M.AgNIP: 19590115199403 1 002
frfy^ *r*'rl'
Drs. H. Ma'ruf Misbah. M.ANIP: 19591 222 L99103 I 003
Pembimbing
9750417 200501 2 007
19581012199203 I 004
LEMBAR PEI{YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi satah satu persyaratan memperoleh gelar_strata satu di UIN
Syarif Hidayahrllah Jakarta
2. Semua sumber yarg saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakafta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang laiq maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 28 Desember 2016
aq
i
Ulfa Bughiah
ilt
iv
ABSTRAK
ULFA BUGHIAH
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL
ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK 1987-2010
Perkembangan sebuah Pondok Pesantren tidak terlepas dari upaya
seseorang atau kelompok dalam mengelola dan mengembangkan Pondok
Pesantren. Walaupun pesantrendalam potret perjalanannya menghadapi banyak
kendala, tetapi pesantren masih tetap bertahan karena memiliki keunggulan
tersendiri, yaitu nilai-nilai, identitas dan keunggulan lainnya.
Pondok Pesantren Darul Arqom adalah salah satu Pondok Pesantren
Modern Amal Usaha Milik Muhammadiyah Sawangan yang didirikan oleh
lembaga Organisasi (Muhammadiyah) dan dirintis sejak tahun 1987, yang
memakai Struktur Organisasi Modern atau Boarding School, dan menggunakan
Kurikulum Departemen Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Pondok Pesantren secara umum, juga memiliki Kurikulum
yang berbasis Idieologis yaitu dengan memasukan mata pelajaran
Kemuhamadiyahan dan Ketarjihan sebagai mata pelajaran wajib.1
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode penelitian sejarah,
yaitu merekontstruksi kembali sosok sejarah dan perkembangan Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom, melalui tahapan heuristik, kritik, interprertasi,
1Wawancara Dengan Ustadz Abdul Madjid, Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom (Sawangan, 17 November 2015 Pukul, 10.13Wib).
v
histografi, sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah
melalui telaah pustaka, wawancara, dan observasi langsung ketempat
penelitian.Dari hasil penelitian ini akan diperoleh gambaran singkatwilayah kota
depok, dan masyarakat Sawangan, sejarah Pondok Pesantren dan
perkembangannya, perkembangan dalam bidang pendidikan, sosial keagamaan,
dakwah.
Kata Kunci: Pondok Pesantren, Muhammadiyah, Darul Arqom.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah tiada kata yang paling indah yang dapat penulis ungkapkan
selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya serta kekuatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad saw.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan
dan tantangan. Namun, berkat usaha dan bantuan serta kerja sama dari berbagai
pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis
berterima kasih kepada mereka yang telah membantu, membimbing dan
menemeni penulis dalam menyelesaikan skripsi ini:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui
skripsi ini.
2. Bapak H. Nurhasan M.A selaku Ketua Jurusan Sejarah dan
Kebudayaan Islam UIN Syarief Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu memproses demi kelancaran skripsi ini.
3. Ibu Solikhatu Sa’diyah, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan
Kebudayaan Islam yang telah membantu dan memproses skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Azhar Shaleh, M.A selaku pembimbing skripsi yang
selalu memberikan nasehat , petunjuk dan bimbingan yang berharga di
vii
tengah-tengah kesibukan beliau dari awal hingga akhir penulisan
skirpsi.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora , terutama
dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah banyak
memberikan ilmunya selama penulis mengikuti kuliah.
6. Bapak Abdul Madjid, S.Pd,I selaku pimpinan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom yang telah mengizinkan kepada penulis
untuk melakukan penelitian serta seluruh pengurus pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom yang telah berkenan memberikan
informasi yang penulis butuhkan untuk penulisan skripsi ini.
7. Staf Pemerintahan Kecamatan Sawangan dan Staf Pemerintahan
Kelurahan Sawangan Baru yang telah mengizinkan penulis dalam
rangka penelitian untuk penulisan skripsi di daerah setempat.
8. Seluruh staf perpustakaan utama dan Fakultas Adab dan Humaniora
yang telah menyediakan fasilitas dalam rangka penulisan skripsi ini.
9. Kedua orangtuatercinta Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Mahfudz
Hz, dan Ibu Sa’diyah Salam, yang telah mendidik, mengasuh,
membimbing dengan kasih sayang yang tulus sehingga penulis bisa
menyelesaikan studinya sampai perguruan tinggi.
10. Adik-adik tercinta Zia Ulhaq dan Qibtia Zurfah yang selalu
menyemangati dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
11. Suamiku Syaifullah Kamal terimakasih atas suport dan dukungannya
serta bantuannya dalam penyusunan skripsi.
viii
12. Sahabat-Sahabat Angkatan 2012 Fakultas Adab dan Humaniora
Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah menemani selama
perkuliahan di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, terkhusus Sahabati
Restu Diniyanti.
Demikian ucapan terimakasih penulis, semoga amal baik semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, mendapatkan imbalan dan
pahala sebesar-besarnya dari Allah SWT. Akhirnya, jika ada kesalahan dan
kekurangan penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Dan
semoga skripsi ini menjadi bermanfaat bagi almamater khususnya bagi pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 28 Desember 2016
Ulfa Bughiah
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 9
D. Kerangka Teori............................................................................. 10
E. Metode Penelitian......................................................................... 12
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 20
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH SAWANGAN-DEPOK
A. Gambaran Umum Kota Depok .................................................... 22
B. Gambaran Umum Kecamatan Sawangan .................................... 35
x
C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Sawangan ................................ 42
D. Kondisi Pendidikan Masyarakat Sawangan ................................. 45
BAB III PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL
ARQOM
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom .... 52
1. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah dalam Mendirikan Pondok
Pesantren ............................................................................................ 57
2. Struktur Organisasi ............................................................................ 58
3. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 60
B. Tokoh-Tokoh Pendiri Pondok Pesantren ................................................. 68
C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren ..................................................... 71
D. Misi dan Visi Pondok Pesantren .............................................................. 74
E. Respon Masyarakat Ketika Pondok Pesantren Berdiri ............................ 75
F. Alumni-Alumni Pondok Pesantren .......................................................... 76
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
A. Bentuk Perkembangan Pondok Pesantren .................................... 79
a. Bidang Pendidikan ........................................................... 80
b. Bidang Dakwah ................................................................ 99
c. BidangSosial Keagamaan................................................. 101
B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan ................................. 104
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 108
B. Saran-Saran ................................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting.
Ayat al-Qur’an yang pertama kali disampaikan kepada nabi Muhammad saw
berisi seruan untuk membaca. Atau dalam hal ini mencari ilmu, dan media
pencarian ilmu tersebut adalah pendidikan. Secara garis besar pendidikan
adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan
dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efesien.
Sejarah perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia terus
berkembang sejalan dengan perkembangan zaman di negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama islam khususnya di Indonesia sendiri.
Pondok Pesantren oleh para ulama Indonesia selalu menarik dalam
menghasilkan generasi-generasi Islami yang mampu menghadapi perubahan
sosial.1
Pada awal pertumbuhan Pondok Pesantren sampai datangnya masa
pembaharuan sekitar awal abad ke-20, Pondok Pesantren belum mengenal
apa yang disebut dengan ilmu-ilmu umum dan begitu juga sistem
penyampaian belum bersifat klasikal, serta hafalan metodenya memakai
metode sorogan, bandongan, dan wetonan.2
1 Mohamad Said dan Juminar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung:
Jemmars, 1987), h. 7. 2 Kata sorogan berasal dari bahasa jawa yang berarti” sodoran atau yang disodorkan”.
Metode sorogan merupakan sistem metode yang ditempuh dengan cara guru menyampaikan
2
Pondok Pesantren berkembang dari bentuk tradisional (salafiyah)
menjadi kepada Pondok Pesantren (khalafi). Sehingga Pondok Pesantren
bentuk kedua ini sekarang berkembang hampir di seluruh Indonesia, dan
kemoderenan dapat dilihat dari tiga segi. Pertama, mata pelajaran telah
seimbang antara materi ilmu-ilmu agama dengan materi ilmu-ilmu umum.
Kedua, metode pengajaran telah bervariasi, tidak lagi semata-mata hanya
memakai metode sorogan, wetonan, dan hafalan. Ketiga, dikelola
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen pendidikan.3
Keberadaan lembaga pendidikan ini telah banyak berperan mendidik
sebagian bangsa Indonesia sebelum lembaga-lembaga pendidikan lain yang
Bercorak barat, tumbuh subur. Seiring dengan bertambahnya umat Islam di
Indonesia, maka semakin berkembang pula pola pendidikan Pondok
Pesantren. Pondok Pesantren telah banyak mengalami perubahan dan
perkembangan. Perubahan ini Salah satunya, dapat dilihat dari pola
pendidikan yang dikembangkan sendiri, yang mengalami pergeseran baik
misi maupun visi pendidikannya.4
pelajaran kepada santri secara individual, biasanya di samping dilangsungkan di pondok
pesantren juga dilangsungkan di langgar, masjid atau terkadang malah di rumah-rumah. Di
pondok pesantren, sasaran metode ini adalah kelompok santri pada tingkat rendah yaitu
mereka yang baru menguasai pembacaan al-Quran. Metode wetonan (bandongan) ialah suatu
metode pengajaran dengan cara guru membaca, menterjemahkan, menerangkan dan menulis
buku – buku Islam dalam bahasa Arab sedang sekelompok santri mendengarkan.mereka
memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan–catatan (baik arti maupun keterangan )
tentang kata–kata atau buah pikiran yang sulit.
3 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 70. 4 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta, PT, Pustaka
LP3ES Indonesia,1982) Cet, 2 h. 15.
3
Hasbullah dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
menyebutkan bahwa Pondok Pesantren merupakan ”Bapak” dari pendidikan
Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan kebutuhan zaman. Hal
ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah. Sesungguhnya Pondok Pesantren
dilahirkan atas dasar kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni
penyebaran dan pengembangan dakwah Islam sekaligus mencetak kader-
kader ulama atau da’i.5
Dengan demikian, inti pokok dari suatu Pondok Pesantren adalah pusat
pengkajian ilmu-ilmu keagamaan Islam, seperti Fikih, Tauhid, Haditsh,
bahasa Arab, dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu yang dianjurkan itu terbatas
dalam ruang lingkup, ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu-ilmu Agama,
sebagai perbedaan dengan ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu-ilmu
umum.6
Secara garis besar, menurut Dhofier” lembaga Pondok Pesantren dapat
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu: Pondok Pesantren tradisional
(salafiyah) dan Pondok Pesantren modern (khalafi). Pondok Pesantren
tradisional yang dimaksud adalah Pondok Pesantren yang tetap
mempertahankan pengajaran kitab-kitab Klasik sebagai inti pendidikan di
Pondok Pesantren. Sistem Madrasah diterapkan untuk memudahkan sistem
sorogan yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa
mengenalkan pengajaran pengetahuan umum, sedangkan Pondok Pesantren
5 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: LSIK, 1996), h. 138.
6 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
indonesia , . . . h. 70.
4
modern adalah Pondok Pesantren yang telah memasukkan pelajaran-pelajaran
umum dalam lingkungan Pondok Pesantren.7
Dari ide-ide ulama pembaharu maka, hadirlah sekolah-sekolah atau
lembaga-lembaga pendidikan yang telah menerapkan prinsip-prinsip baru,
yang berbeda dengan pendidikan tradisional. Sebelumnya lahirlah Sekolah
Adabiyah di Padang, surau Jembatan Besi Sumatera Thawalib di Padang
Panjang dan kemudian berkembang pesatlah lembaga-lembaga pendidikan
modern yang dibentuk oleh anggota Muhammadiyah di Sumatera. Sesuai
dengan gagasan dan pemikiran Kyiai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah
merupakan organisasi sebagai alat bagi kepentingan penyebarluasan ajaran
agama Islam di daerah Keresedinan Yogyakarta.8 Sebagai organisasi
penggagas dalam bidang pendidikan khususnya.
Bertolak dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
Muhammadiyah sejak awal merupakan gerakan organisasi keagamaan,
pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Gerakan Islam yang bercorak
pembaharuan pada umumnya akan selalu menyatakan bahwa sumber utama
motivasi gerakan adalah pemahaman dan internalisasi para pemimpin gerakan
atas solusi dan keputusan Al-Qur’an berkenaan permasalahan spesifik dengan
kerangka legislasi bagi tujuan keadilan sosial dan pembangunan masyarakat
yang egalitarian.
7 Zamkhasar Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup KYiai,
(Jakarta: LP3ES, 1983), h. 41. 8 AR Fachruddin, Apakah Muhammadiyah Itu?, (PP Muhammadiyah Majlis Tabligh,
Yogyakarta, 1984), h. 16.
5
Dalam perkembangan Muhammadiyah telah banyak mendirikan
sekolah-sekolah umum dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi, tetapi lembaga yang berbentuk pesantren relative sangat jarang,
sehingga pesantren Muhammadiyah Darul Arqom bisa dikatakan sebagai
pionir lembaga pendidikan formal dengan bentuk ”Pondok Pesantren” yang
berada dibawah pengelolaan organisasi Muhammadiyah secara langsung.
Menurut klasifikasi Dhofier, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
ini tergolongkan kepada kategori pesantren khalafi, karena telah memasukan
pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkan
atau membuka tipe-tipe sekolah umum di dalam lingkungan Pondok
Pesantren.
Kehidupan Pondok Pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya
sebagai lembaga pendidikan, tetapi sebagai lembaga dakwah. Pondok
Pesantren memiliki integrasi yang tinggi dengan masyarakat sekitar dan
menjadikan rujukan moral bagi kehidupan umum. Masyarakat umum
memandang Pondok Pesantren sebagai komunitas khusus yang ideal terutama
kehidupan moral keagamaan. Ekstitensi Pondok Pesantren sebagai suatu
lembaga keagamaan telah cukup jelas karena motif, tujuan serta usahanya
bersumber pada Agama.9
Untuk menjadi Pondok Pesantren yang besar, setiap Pondok Pesantren
tidak akan lahir begitu saja, melainkan tumbuh sedikit demi sedikit melalui
kurun waktu yang cukup lama. Selain itu perkembangan Pondok Pesantren
9 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta, INIS, 1994), h. 60.
6
tidak selalu menunjukan grafik naik, melainkan mengalami pasang surutnya
sebuah Pondok Pesantren. Penulis memilih Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom yang mulai tewujud sejak tahun 1987.
Adapun tokoh-tokoh pendiri Pondok Pesantren ialah: H. Abdul Rahman,
HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H. Sanusi dan H. D Adi
Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismail.
Atas usulan pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom Garut, dengan
rencana yang matang serta dengan niat yang ikhlas, juga dengan tekad yang
bulat, dibangunlah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini salah satu Pondok
Pesantren modern milik Muhammadiyah Sawangan. Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom adalah amal usaha Muhammadiyah dirintis
sejak tahun 1987 yang memakai struktur organisasi modern. Status Pondok
Pesantren ini adalah milik Muhammadiyah. Hal ini terlihat dari proses
berdirinya yang secara formal didirikan didirikan bukan oleh perorangan,
tetapi oleh persyarikatan, organisasi kemasyarakatan yaitu pimpinan ranting
Muhammadiyah Sawangan. Dan di awali seperti Majlis Taklim dan dengan
respon yang baik dari masyarakat.10
Lembaga pendidikan yang merupakan pengembangan pendidikan yang
dikelola Muhammadiyah, yang dinilai mempunyai visi untuk mecetak kader-
kader Islam yang berahlak mulia dan mencetak kader-kader ulama
persyarikatan yang berwawasan luas, mandiri, berahlak mulia mampu
10
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015, pukul, 10.23 Wib).
7
berbahasa Arab dan Inggris, serta aktif, kreatif sesuai dengan kepribadian
Muhammadiyah, akan menjadi sebuah lembaga kaderisasi ulama
Muhammadiyah di masa yang akan datang. Karenanya Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan kaum langsung mendapatkan
sambutan yang baik dari warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat
luas pada umumnya.
Pondok Pesantren Muhammadiyah merupakan Pondok Pesantren
modern yang memfokuskan tahfidz dan mengencangkan tajwid.
Diikutsertakan kegiatan belajar orator dan inteleknya, dan ekstrakulikuler
seperti paduan suara, tari saman, tapak suci, pramuka, dan lain sebagainya.
Dan peran aktif dalam even-even yang umum. Dan Pondok Pesantren secara
umum juga memiliki kurikulum yang berbasis idieologis yaitu dengan
memasukan mata pelajaran kemuhamadiyahan dan ketarjihan sebagai mata
pelajaran wajib.11
Begitupun dengan Misi Pondok Pesantren yaitu melaksanakan
pendidikan formal setingkat MTS/SLTP dan MA/SLTA, membekali santri
dengan kemuhammadiyahan dan ahlak karimah serta mempersiapkan kader
ulama yang cendikia, cendikiawan dan ulama berkualitas sholihun dan
shobirun. Visi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ialah
“Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman, berilmu,
berwawasan luas, berahlak mulia, berbahasa Arab dan Inggri aktif, mandiri
dan membangun kultur intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK. Pondok
11
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015, pukul, 10.23 Wib).
8
Pesantren terus mengalami peningkatan dan perkembang baik dalam bidang
pendidikan, dakwah maupun dalam kemasyarakatan, dengan sistem
pendidikan yang mengintergrasikan pengetahuan agama dengan pengetahuan
umum. Serta telah menghasilkan alumni-alumni yang menjadi seorang
cendikiawan, berkecimpung di himpunan pusat tarzih, kementrian
perhubungan, dan lain sebagainya.
Penelitian ini, meneliti Perkembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010. Yang menarik
dari penelitian ini ialah bahwa Muhammadiyah mempunyai Pondok
Pesantren, keunikan tersendiri karena yang kita ketahui Muhammadiyah telah
banyak mendirikan sekolah-sekolah umum dan tetapi lembaga yang
berbentuk Pondok Pesantren relative sangat jarang, khususnya di daerah
Sawangan Depok.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam tentang Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan-
Depok ini, dengan judul ”Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010” dan kenapa dibatasi dari tahun
1987 sampai tahun 2010 karena di tahun ini tahun dimana pondok pesantren
berdiri dan pasti mengalami berbagai pasang surut dalam perkembangannya.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sejarah perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia terus
berkembang sejalan dengan perkembangan zaman di negara-negara yang
9
mayoritas penduduknya beragama islam khususnya di Indonesia sendiri,
sesuiai judul yang di ambil penulis yaitu; “Perkembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010”. Penulis
menyadari bahwa untuk melakukan kajian tentang Pondok Pesantren tidak
akan mungkin dibahas secara keseluruhan, sebab Pondok Pesantren
merupakan lembaga pendidikan yang memiliki ruang lingkup yang luas,
untuk dibahas. Maka sesuai dengan judul dan latarbelakang di atas, penulis
akan memfokuskan dan membatasi penelitian ini, yaitu Gambaran Umum
Kota Depok, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom,
Perkembangan dalam bidang Pendidikan, Sosial Keagamaan, Dakwah, dan
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan.
2. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah Gambaran Umum Kota Depok?
2. Bagaimanakah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom?
3. Bagaimanakah Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom?
4. Bagaimanakah Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Ada beberapa tujuan yang penulis ingin capai melalui penelitian ini
yang terbagi dalam dua tujuan dan manfaat besar, yaitu tujuan dan manfaat
akademis, tujuan dan manfaat praktis.
1. Tujuan Akademis, yang Meliputi:
10
a. Untuk mengetahui sejarah berdiri dan perkembangannya Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
b. Untuk mengetahui lebih peran dan pengembangan apa saja yang
diberikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam
pendidikan di masyarakat Sawangan-Depok.
2. Tujuan Praktis, Yang Meliputi:
a. Sebagai syarat untuk mendapat gelar starta satu (SI) Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom terhadap masyarakat luas.
c. Sebagai wawasan pengetahuan tentang salah satu Pesantren di
Indonesia.
D. Kerangka Teori
Setiap, masyarakat mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan.
Adanya perubahan tersebut dapat dilihat apabila melakukan suatu
perbandingan dengan meneliti suatu masyarakat pada masa tertentu dan
kemudian dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lain
(sebelum-sesudah).
Proses perubahan yang terjadi secara terus menerus itu oleh sartono
kartodirdjo dinamakan gejala sejarah. Suatu gejala sejarah dalam proses
perkembangan sejarah seharusnya dapat mendefinisikan waktu, tempat,
pelaku, mengapa gejala sejarah itu terjadi dan bagaimana gejala sejarah yang
11
terjadi sebelumnya, sesudahnya, atau ada hubungan fungsionalisme dalam
satu sistem.
Dilihat dari prespektif di atas, maka gejala sejarah bisa diartikan
sebagai suatu momentum gerakan historis atau lazim disebut dengan
perubahan sosial, menurut sartono konsep perubahan sosial bertolak dari 2
referensi, yaitu.12
1. Dinamika masyarakat menujukan pergerakan dari tingkat
perkembangannya yang terdahulu ke yang kemudian, lazimnya dari yang
sederhana ke yang lebih maju, unsur-unsur mana yang berubah dan faktor-
faktor apakah yang menyebabkan perubahan (kualitas).
2. Dalam beberapa teori, perubahan sosial mempunyai dari yang sederhana
bentuknya ke yang kompleks, artinya perubahan sosial yang terjadi sering
kali mengarah ke arah yang lebih baik.
Pondok Pesantren berdiri sejak tahun 1987, masih berdiri sampai
sekarang dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah yang berwawasan
luas, Pondok Pesantren memiliki andil besar bagi perubahan sosial
masyarakat Sawangan khusus didunia pendidikan, baik perkembangannya,
dalam dakwah, dan sosial keagamaan.
Untuk melihat berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan
yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dibidang
pendidikan khususnya, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
ialah pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi dalam hal ini yaitu
12
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 99.
12
menggunakan teori-teori sosiologi, untuk melihat perubahan masyarakat
Sawangan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Berkaitan
dengan teori perubahan sosial tersebut peneliti menggunakan teori
fungsionalisme struktural yang dikembangkan oleh talcot parson dari emile
Durkheim.
Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri
atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam
keseimbangan perubahan yang terjadi pada satu bagian yang akan membawa
perubahan pula terhadap bagian lain. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap
struktur dalam sistem sosial fungsional terhad yang lain, sebaliknya kalau
tidak berfungsi maka struktur itu tidak akan ada, hilang dengan sendirinya.13
Teori fungsionalisme struktural dipakai oleh peneliti untuk
menganalisis dan memaparkan keberadaan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom sesuai dengan fungsi yang dijalankan dan
dipenuhinya, permasalahan ini dapat dimulai dari adanya sebuah adaptasi
atau penyesuaian diri yang mengarahkan pada satu tujuan yang sama dalam
perkembangan, kemajuan pendidikan di Sawangan ini.
E. Metode Penelitian
Dalam karya ilmiah metode penelitian mempunyai peranan penting,
karena metode sangat terkait dengan tata cara mengkaji dan menganalisis
persoalan yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan Metode sejarah.
Metode sejarah adalah suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis
13
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 21.
13
terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan data-data yang
telah diperoleh.14
Setelah penulis menetapkan, dan menentukan objek
pembahasan, yaitu tentang Perkembagan Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom di Sawangan-Depok 1987-2010, adalah lembaga pendidikan
yang tentunya dalam mendirikan lembaga tersebut memiliki latar belakang
atau sejarah tersendiri.
Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian mengenai
sejarah berdiri dan perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah,
perkembangan dalam pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan di
Sawangan Depok dan faktor yang mempengaruhi perkembangan.
Menurut Dudung Abdurrahman dalam bukunnya ”Metode Penelitian
Sejarah” Pendekatan sosiologi ialah penggambaran peristiwa masa lalu yang
didalamnya akan terungkap segi-segi sosial, sejarah sosial yakni
pembahasannya mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan
sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status
sosial, dan sebagainya. Karena, ada hubungannya dengan upaya pemahaman
atas pergerakan sosial dan perubahan sosial yang mempunyai efek terhadap
kehidupan masyarakat.
14
Louis Gottshalck, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto (Jakarta: Universitas
Indonesia, Press, 2008), h. 39.
14
Metode sejarah bertumpu pada empat langkah, yaitu heuristik
(pengumpulan data), verivikasi (kritik sumber), interpertasi atau (analisis
fakta sejarah), dan histografi (penulisan).15
Dalam Metode Sejarah Tahapan Dalam Penelitiannya Adalah:
1. Heuristik (Tahapan Pencarian Sumber )
Heuristik merupakan tahapan pertama, yaitu tahapan pengumpulan
sumber. Pengumpulan sumber yang dilakukan penulis melalui survey
lapangan, data tertulis berupa dokumen, buku-buku, majalah, dokumen
arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dan Wawancara
langsung. Untuk itu penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan
suatu alat pengumpulan data penelitian berupa:
Library Research (Penelusuran Kepustakaan) yang dimaksud disini
adalah penulis mengadakan penelusuran terhadap data-data tertulis, berupa
buku-buku dan skripsi-skripsi yang berhubungan dengan tema skripsi, terkait
dengan pencarian sumber penulis mencarinya di perpustakaan utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Adab dan Humaniora dan
Dokumen-Dokumen Pribadi Milik Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom Sawangan.
Field Research (Penelitian Lapangan) yaitu, dengan mengunjungi
kantor kecamatan sawangan dan kantor seketariat Pondok Darul Arqom
Sawangan. Pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis dengan
15
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2007), h. 63, Lihat Juga Sarono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah
(Yogya: Bentang Pustaka, 2005), h. 90.
15
mengajukan beberapa pertanyaan melalui wawancara kepada pimpinan,
pengurus ustadz dan ustadzah, begitupun pengurus yang terlibat maupun anak
tokoh pendiri Pondok Pesantren Muhammadiyah dan santri-santri maupun
alumninya.
a. Observasi
Observasi yaitu penelitian dengan mengumpulkan data, dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-
gejala yang diteliti. Dalam hal ini adalah data-data yang berhubungan
dengan kondisi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom proses
penyelenggaraan program pendidikan, komunikasi (hubungan) yang
terjadi antara pimpinan pesantren, ustadz, ustadzah dan para santri,
pengurus dengan para santri, Pondok Pesantren dan masyarakat umum.
Seperti lokasi, kondisi dan situasi pondok pesantren
Muhammadiyah darul arqom terkait dengan keberadaanya sebagai latar
budaya dakwah, pendidikan dan pengembangannya, serta respon terhadap
perubahan sosial yang dihadapi.
b. Wawancara
Yaitu dengan wawancara peneliti mengumpulkan data dengan
melakukan wawancara secara langsung ke beberapa responden. Seperti
pengelola, pengasuh, pengurus, santri, alumni Pesantren, terlebih padaa
mereka yang mengetahui tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom, serta kondisi pada sebelum sesudah
berdirinya Pondok Pesantren tersebut.
16
Wawancara ini dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan
sejarah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, hubungan sosial
Pondok Pesantren dengan masyarakat dan berbagai hal yang berkaitan
dengan tujuan penelitian.
c. Dokumentasi
Data sejarah yang berupa tertulis dapat diperoleh dengan cara
dokumentasi Data tertulis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
buku-buku arsip, dan dokumen yang diperoleh dari pengurus Pondok
Pesantren, selain itu penulis juga mengumpulkan data dari catatan tertulis,
undangan rapat dan rapat-rapat sekolah, yang di dapatkan dari arsip
pribadi Pondok Pesantren.
Dokumentasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan data
yang komperhensif. Penelusuran dokumen dilakukan untuk memperoleh
data tambahan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara,
dokumen yang terkumpul akan melewati fase seleksi data (kritik sumber).
Proses seleksi data dilakukan sebagai bentuk atau upaya untuk menyeleksi
dan mengubah data mentah yang diperoleh dari catatan lapangan.
2. Verivikasi (Kritik Sumber)
Pada tahapan ini dilakukan verifikasi terhadap data yang ada untuk
menguji keabsahan data tersebut, dalam hal ini yang di uji adalah
kebenaran. Sumber yang dilakukan melalui kritik eksteren dan kritik intern
melalui langkah ini diharapkan dapat di peroleh data yang valid dan
kredibel.
17
a. Kritik Eksteren (Otentisitas)
Tahapan ini dilakukan dalam rangka menguji apakah sumber
tersebut asli atau tidak, baik sumber tertulis maupun lisan, sumber
tertulis dilakukan dengan memperhatikan aspek fisik sumber tertulis
baik dari segi gaya tulisan dan penampilan luar yang lain. Dalam
menguji sumber lisan peneliti mencoba melihat latar belakang
informasi atau responden terkait yang ada hubungannya dengan Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom atau tokoh masyarakat yang
sekiranya memiliki kedekatan waktu atau (sezaman) dengan penelitian
ini.
b. Kritik intern (Kredibilitas)
Langkah ini dilakukan guna menguji sumber dapat dipercaya atau
tidak untuk sumber tertulis, peneliti membandingkan isi sumber
tersebut dengan karya lain, untuk data yang diperoleh dari hasil
wawancara atau sumber lisan peneliti membandingkan hasil wawancara
mulai dari kondisi fisik, dan informasi yang di ungkapkan oleh
responden terkait hubungannya dengan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom dan masyarakat Sawangan.
3. Interpertasi (Analisis Fakta Sejarah)
Interpertasi atau penafsiran sejarah sering disebut juga dengan
analisis sejarah.16
interpertasi atau penafsiran sejarah adalah menguraikan
data yang saling berhubungan dengan pokok persoalan yang diteliti
16
Dudung Abdurrahman, Metodelogi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Ombak,
2011), h. 114.
18
melalui kajian ilmiah (Analisis Sintesis) menjadi sebuah kesimpulan.
Tahapan pertama yaitu analisis menguraikan fakta-fakta sejarah yang
tercerai-berai. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang
menyeluruh secara obyektif dari data sejarah dengan menggunakan teori
sosiologi tentang perubahan sosial.
4. Histografi (Penulis Sejarah)
Yaitu menuliskan kembali sejarah masa lampau berdasarkan data
yang diperoleh. Data-data tersebut diperoleh berdasarkan pengujian dan
analisis kritis terhadap. Peristiwa masa lampau yang memperhatikan aspek
kronologis. Lebih jauh lagi, histografi disini merupakan cara penulisan,
pemaparan atau laporan.
Oleh karena itu, penelitian berusaha menyajikan fakta sejarah
secarsistematis dan dalam penulisannya disajikan dalam beberapa bab
yang saling terkait satu sama lain agar mudah di pahami oleh pembaca.
Sebagai pedoman dalam tehnik penulis skripsi ini, penulis merujuk pada
buku pedoman penulisan karyailmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang
diterbitkan oleh ceqda, UIN Syarif hidayatullah Jakarta.17
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang Pondok Pesantren tentunya bukan penelitian yang
baru. Dunia pesantren merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis.
Penelitian tentang Pondok Pesantren telah banyak dimuat dalam buku-buku,
jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun disertasi.
17
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
(Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007), h. 17.
19
Dengan demikian penelitian yang membahas tentang Pondok Pesantren
telah banyak yang meneliti , dan telah ada peneliti-penelitian sebelumnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis menemukan beberapa
skripsi yang mengangkat judul seperti di atas yang berkaitan dengan lembaga
Muhammadiyah dan Pondok Pesantren di Sawangan Baru.
Dari hasil penelusuran penulis belum menemukan studi mengenai
Pekembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan,
Depok 1987-2010 maka dari itu penulis mengangkat judul tersebut, karena
penulis merasa tertarik dank arena relativ sedikit lembaga Muhammadiyah
yang berbasis Pondok Pesantren khususnya di daerah Sawangan Depok,
karenanya penulis perlu mengangkat Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom.
Perbandingan Strategi Dakwah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama
Ranting Sawangan Baru oleh:
Jamilah Mathar 150262442 Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam kajian tentang lembaga yang sama namun berbeda judul, dia
membahas tentang strategi dakwah dan perbandingan dakwah organisasi
muhammadiyah dan nahdatul ulama di sawangan baru.
Peran Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok Dalam
Mencetak Kader Mubaligh Melalui Muhadharah oleh:
Nur Safwatillah 103051028465 Mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam kajian tentang Pondok Pesantrren namun berbeda Pesantren
20
dan satu wilayah di Sawangan baru ia membahas tentang sejarah berdirinya
Pondok, serta misi visi dan struktur organisasi, kegiatan Pondok, dan peran
Pondok dalam mencetak kader mubaligh melalui muhadharah.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dan mendapatkan gambaran terhadap skripsi ini,
maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I Merupakan BAB Pendahuluan yang membahas tentang A. Latar
Belakang Masalah, B. Pembatasan dan Perumusan Masalah, C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian, D. Kerangka Teori, E. Metodologi
Penelitian, F. Tinjauan Pustaka, G. Sistematika Penulisan.
BAB II Merupakan BAB Tentang Gambaran Umum Wilayah Sawangan-
Depok, Membahas Tentang, A. Gambara Umum Kota Depok, B.
Gambaran Umum Kecamatan Sawangan, C. Kondisi Keagamaan
Masyarakat Sawangan, D. Kondisi Pendidikan Masyarakat
Kecamatan Sawangan.
BAB III Merupakan BAB Tentang Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom, Membahas Tentang A. Sejarah Berdirinya Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, 1. Perjuangan Organisasi
Muhammadiyah Dalam Mendirikan Pondok Pesantren, 2. Struktur
Organisasi, 3. Sarana dan Prasarana, B.Tokoh-Tokoh Pendiri
Pondok Pesantren, C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren, D.
Misi dan Visi Pondok Pesantren, E. Respon Masyarakat Ketika
Pondok Pesantren Berdiri, F. Alumni Pondok Pesantren.
21
BAB IV Merupakan BAB Tentang Perkembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom, Membahas Tentang, A. Bentuk
Perkembangan Pondok Pesantren, a. Bidang Pendidikan, b.
Bidang Dakwah, c. Bidang Sosial Keagamaan dan B. Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan.
22
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH SAWANGAN-DEPOK
A. Gambaran Umum Kota Depok
Kota Depok merupakan bagian dari wilayah jabodetabek yang terletak
di bagian bawah / utara kabupaten Bogor dan berbatasan langsung dengan
DKI Jakarta, Kota Tanggerang dan Bekasi, Depok menjadi Kota yang sangat
strategis di antara Kota-kota disekitarnya. Depok ibu kotanya Pancoran Mas,
Kota Depok adalah sebuah Kota di Provinsi Jawa Barat. Depok dahulu adalah
Kota Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor yang kemudian mendapat
status Kota Administrasi pada tahun 1982.
Kota Depok dahulu merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan,
Cornelis Chastelein membeli tanah tersebut dan sedikit wilayah Batavia
selatan. Untuk mengurus tanah-tanah itu, Cornelis Chastelein mendatangkan
kurang lebih 150 hamba-hamba dari bali dan Sulawesi selatan, yang
kemudian pada tahun 1714 Hamba-hamba tersebut dibebaskan dari ikatan
perbudakan.18
Pada tahun 1975 dimulailah pembangunan kawasan Depok I dan
menyusul pembangunan perumahan yang dikenal dengan kawasan depok II
tengah dan timur. Kemudian dengan pesatnya kemajuan pembangunan di
Depok, maka pada tanggal 18 maret 1982 status pemerintahan yang semula
kecamatan menjadi Kota dministrative Depok kabupaten Bogor. Selama
18
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota
Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h.1.
23
kurang lebih tujuh belas tahun pemerintahan Depok mengalami pergantian
kepemimpian.19
Kemudian dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 1999 tepatnya pada tanggal 27 April 1999, Depok resmi menjadi
Kotamadya / Kota yang membawahi enam wilayah Kecamatan ( Kec.
Pancoran mas, Kec. Beiji, Kec. Sukmajaya, Kec. Cimanggis, Kec. Sawangan
dan Kec.Limo) meliputi 63 Kelurahan. Kemudian Berdasarkan perda Kota
Depok No.8/2008, jumlah Kecamatan yang ada di Kota Depok dimekarkan
menjadi 11 Kecamatan pada tahun 2009.20
Kota Depok diresmikan pada tanggal 27 April 1999 berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No.15 Tahun 1999 Tentang
Pembentukan Kotamadya daerah tingkat II Depok. Setelah dikeluarkan UU
ini, wilayah penyangga DKI Jakarta ini semakin berkembang pesat. Selama
tujuh tahun terakhir, jumlah penduduk naik dua kali lipat, dari 800.000-an
orang pada tahun 1999 menjadi 1,4 juta lebih pada tahun 2006.21
Kondisi Geografi
Secara geografis Kota Depok terletak pada kordinat 06˚ 19’00” – 06˚
28’00” lintang selatan dan 106˚ 43’00” – 106˚ 55’30” Bujur Timur Bentang
alam Depok dari selatan ke utara merupakan daerah dataran rendah –
perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 150 meter diatas
permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 2-15%. Kota Depok
19
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota
Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h. 2. 20
Profil Kota Depok,Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota
Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h. 5. 21
Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota
Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.30 Wib), h. 30.
24
sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah
sekitar 20,029 Ha. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan dengan tiga
Kabupaten dan satu Propinsi.22
Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-
batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten
Tanggerang dan wilyah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Pondok Gede kota Bekasi
dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota
Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat
seiring meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang
tersinkronisasi secara regional dengan Kota-kota lainnya.
Kondisi Demografi
Sebagai Kota yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, Kota
Depok menghadapi berbagai permasalahan perkotaan, termasuk masalah
kependudukan. Sebagai penyangga kota Jakarta, Kota Depok mendapatkan
tekanan migrasi penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari
22 www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 22 April 2016 Pukul, 12.27 Wib).
25
meningkatnya jumlah kawasan pemukiman, pendidikan, perdagangan dan
jasa.
a. Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2011 mencapai 1.813,612 jiwa, yang
terdiri dari penduduk laki-laki 918.835 jiwa dan penduduk perempuan
894,777 jiwa, Kecamatan Cimanggis merupakan Kecamatan yang paling
banyak penduduknya dibanding dengan Kecamatan di Kota Depok, yaitu
91.749 jiwa, di tahun 2011 kepadatan penduduk Kota Depok mencapai
9.055 jiwa/km². Kecamatan Sukmajaya merupakan Kecamatan terpadat di
Kota Depok dengan tingkat kepadatan 13.433 jiwa/km², kemudian
Kecamatan Pancoran Mas dengan tingkat kepadatan 12.059 jiwa/km²,
sedangkan Kecamatan sawangan yaitu 4.977 jiwa/km².23
Penduduk tiap
Kecamatan serta kepadatan penduduk tiap Kecamatan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Menurut Jenis Kelamin Di Kota
Depok
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan Total
1 Sawangan 65.980 62.925 128.908
2 Bojong sari 53.122 50.918 104.040
3 Pancoran mas 111.089 108.512 219.601
23
https://eprints.uns.ac.id> BAB_2 (diakses, 8 Juni 2016, Pukul 01.29 Wib).
26
4 Cipayung 68.172 65.267 133.439
5 Sukmajaya 120.886 121.449 242,335
6 Cilodong 66.234 64.176 130.4100
7 Cimanggis 128.324 124.100 242.424
8 Tapos 113.961 111.586 225.547
9 Beiji 88.106 84.958 173.064
10 Limo 46.694 45.055 91.749
11 Cinere 56,268 55.831 112.099
Jumlah 918.836 894.777 1.813.613
Sumber Data: Profil Kota Depok Dalam Angka 2011
Kota Depok termasuk Kota terpadat sehingga tidak heran apabila tiap
tahun jumlah penduduk di Kota Depok terus bertambah, dari angka
sebelumnya hingga tahun 2011 terus bertambah, begitu juga dengan
pembangunan fisik pun kian berkembang sebagaimana mengikuti arus
perubahan dan perkembangan zaman. Jumlah penduduk setiap Kecamatan luas
wilayahnya dan kepadatan nya sangat besar. Pertumbuhan penduduk yang
demikian tinggi ini dipengaruhi oleh tingginya arus migrasi yang masuk ke
Kota Depok, mengingat Kota Depok dinilai sebagai daerah yang sangat
strategis dilihat dari seluruh fungsi Kota, terutama jasa, perdagangan dan
permukiman.24
24
Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota
Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.30 Wib), h. 31.
27
Tabel 2
Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Luas Wilayah dan Kepadatan
Penduduk di Kota Depok
No Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Luas wilayah
(km)
Kepadatan
penduduk
per km
1 Sawangan 128,905 25,90 4.977
2 Bojong sari 104.040 19,79 5.257
3 Pancoran mas 219.601 18,21 12.059
4 Cipayung 133.439 11,63 11.474
5 Sukmajaya 242.355 18,04 13.433
6 Cilodong 130.410 16,09 8.105
7 Cimanggis 242.424 21,22 11.896
8 Tapos 225.547 32,33 6.976
9 Beiji 173.064 14,30 12.102
10 Limo 91.749 12,32 7.447
11 Cinere 112.009 10,47 10.707
Jumlah 1.813.613 200,29 9.005
Sumber Data: Profil Kota Depok Dalam Angka 2011
Kondisi iklim
Kota Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis denga perbedaan
curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Secara umum
28
musim kemarau antara bulan April-September dan musim hujan antara bulan
Oktober-Maret.25
Kondisi curah hujan seperti di atas, mendukung kegiatan dibidang
pertanian terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis. Sedangkan
untuk daerah dan tidak ada saluran irigasi teknis akan lebih sesuai untuk
tanaman palawija kombinasi dengan padi/lahan basah pada musim hujan
sebagai pertanian tadah hujan. Selain penting sebagai sumber irigasi, curah
hujan juga penting untuk pemberian gambaran penentuan lahan, terutama
lokasi, pola cocok tanam, dan jenis tanaman yang sesuai.26
Adapun kondisi
unsur cuaca dan iklim di kota depok terdapat pada tabel:
Tabel 3
Unsur Cuaca dan Iklim
Unsur Cuaca dan Iklim Keterangan
Temperatur 23˚-33˚ Celcius
Kelembapan rata-rata 57-91 %
Kecepatan angin rata-rata 20 Km/jam
Penyinaran matahari rata-
rata
49,8%
Jumlah curah hujan 2684 m/th
Jumlah hari hujan 222 hari/tahun
Sumber: Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika
25
www.bmkg.go.id ( diakses, 25 Mei 2016 Pukul, 12.10 Wib). 26 www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 22 April 2016 Pukul, 12.37 Wib).
29
Iklim Kota Depok yang tropis mendukung untuk pemanfaatan lahan
pertanian ditambah lagi dengan kadar curah hujan yang berlanjut disepanjang
tahun. Permasalahan mendasar walaupun disatu sisi didukung oleh iklim tropis
yang baik yaitu alokasi tata guna lahan yang harus mempertimbangkan sektor
lain terutama lahan hijau dan permukiman.27
Dan dari tabel ini kita dapat menyimpulkan bahwa unsur cuaca dan
iklim di kota Depok sangantlah seimbang dan baik temperature, kelembapan
rata-rata, kecepatan angin rata-rata, penyinaran matahari rata-rata, jumlah
curah hujan dan jumlah hari hujan.
Lambang Kota Depok
Makna motif dan lambang daerah Kota Depok adalah sebagai berikut:
Bagian pertama, bagian arti lambang.
Lambang kota berbentuk perisai 5 (lima), dengan warna dan bentuk
serta di bagian atas terdapat tulisan “Kota Depok” dan bagian bawah terdapat
tulisan
27
www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 25 Mei 2016 Pukul, 13.12 Wib).
30
“Paricara Dharma”28
dengan warna putih. Dan lambang Kota terdiri dari 3
(tiga) bagian, dengan perincian sebagai berikut:29
A. Bagian depan terdiri dari:
1. Gambar kujang dengan posisi tegak.
2. Kujang merupakan senjata / alat kerja masyarakat Jawa Barat, kujang
dianggap sebagai manifestasi satria-satria pajajaran, yang identik dengan
nilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, dan melambangkan kebenaran dan
rela berkorban.
3. Pada gambar kujang terdapat 2 (dua) buah lubang, dengan lengkungan luar
sebanyak 7 (tujuh) buah tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 (empat)
buah, yang dikelilingi rangkaian padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9
(Sembilan) butir padi dan 9 (Sembilan) kuntum bunga kapas yang
mempunyai arti Kota Depok dilahirkan pada tanggal “27 April 1999”. Padi
dan kapas melambangkan cita-cita pemerintah dan masyarakat Kota
Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran.
4. Dibawah gambar kujang terdapat gambar sebuah mata pena dan gambar
sebuah buku terbuka, yang melambangkan Depok sebagai Kota
pendidikan.
28
“Paricara Dharma” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “Paricara” yang
berarti abdi, sedangkan “Dharma” adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, jadi” Paraicara
Dharma” mengandung makna bahwa pemerintah Kota Depok sebagai abdi Masyarakat dan abdi
Negara senantiasa mengutamakaan kepada kebaikan, kebenaran, dan keadilan. 29
Profil kota depok, Perda Kota Depok Nomor 01 Tahun 1999, (Perpustakaan Umum
Kota Depok Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 12.01 Wib), h . 4.
31
B. Bagian tengah terdiri dari:
1. Gambar pendopo merupakan symbol pusat pemerintahan Kota Depok
dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
2. Gambar bangunan gedung melambangkan Kota Depok sebagai Kota
pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa.
3. Gambaran tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan yang
menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalam melaksanakan
pembangunan di segala bidang.
4. Gambar gelombang ari menggambarkan aliran sungai yang mengalir
diwilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukan Depok
sebagai Kota resapan air.
C. Bagian dasar terdiri dari:
1. Bentuk perisah yang memiliki 5 (lima) sisi melambangkan tameng dan
benteng, yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tentram,
baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depok serta melambangkan
ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala
macam gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun, ke-5
(lima) sisi tersebut melambangkan pula fungsi / peran yang diemban oleh
pemerintah KotaDepok, yaitu sebagai:
a. Kota pemukiman
b. Kota pendidikan
c. Pusat perdagangan dan jasa
32
d. Pusat wisata
e. Kota resapan air
2. Tulisan “Kota Depok” menunjukan sebutan bagi Kota dan pemerintah
Kota Depok.
3. Tulisan “Paricara Dharma” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari
kata “Paricara” yang berarti abdi, sedangkan “dharma” adalah kebaikan,
kebenaran dan keadilan, jadi “Paraicara Dharma” mengandung makna
bahwa pemerintah kota depok sebagai abdi masyarakat dan abdi negara
senantiasa mengutamakan kepaada kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Warna dan lambang Kota mempunyai arti sebagai berikut:
a. Kuning emas melambangkan kemuliaan
b. Merah bata melambangkan keberanian
c. Putih melambangkan kesucian
d. Hijau melambangkan harapan masa depan serta menunjukan daerah yang
subur
e. Hitam melambangkan keteguhan
f. Warna biru melmbangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran
Bagian kedua ukuran perimbangan lambang, bentuk warna dan ukuran
lambang sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan daerah ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan.30
1) Jenis penggunaan lambang Kota
Penggunaan lambang Kota dapat berbentuk:
30
Profil Kota Depok, Perda Kota Depok Nomor 01 Tahun 1999, (Perpustakaan Umum
Kota Depok Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 12.01 Wib), h. 6.
33
a. Panji
b. Bendera
c. Logo
d. Badge (bet)
e. Lencana
f. Vandal/trophy
g. Stiker
h. Plakat
2) Tata cara penggunaan lambang Kota
A. Panji
Ditempatkan didalam ruang kerja walikota Depok, ketua DPRD Kota
Depok berada disebelah kiri meja sejajar dengan bendera merah putih.
B. Bendera
Ditempatkan didalam ruang kerja kepala dinas / instansi / lembaga Kota
/ Kecamatan / Kelurahan desa dan gedung pertemuan resmi berada disebelah
kiri meja / podium sejajar dengan bendera merah putih.
C. Logo
1. Pada gedung pemerintahan Kota, gedung sidang DPRD, kantor BUMD,
rumah dinas kota, ditempatkan pada bagian atas, sedapat mungkin
terlindungi dan dipandang pantas.
2. Pada kop surat resmi kota / dinas / instansi / lembaga Kota, diletakkan
pada kiri atas surat.
3. Pada piagam ditempatkan dibagian tengah atas.
34
4. Pada batas kota / wilayah, ditempatkan pada bagian atas tengah gerbang
atau tugu.
D. Badge (bet)
Diletakkan di kiri meja / podium sejajar dengan bendera merah putih.
E. Lencana
1. Pada peci, disematkan pada sebelah kiri depan.
2. Pada topi, disematkan ditengah bagia depan.
3. Pada Pakaian Sipil Harian / Pakaian Sipil Lengkap / Pakaian Sipil Resmi,
disematkan pada bagian atas saku kiri.
4. Lencana dipergunakan hanya dalam kegiatan hari-hari dinas baik di dalam
dan atau pada waktu melaksanakan tugas dinas luar dan tugas kunjungan
kerja.
F. Vandel / trophy
Ditempatkan ditengah atau diatas.
G. Stiker
Ditempatkan pada tempat sesuai dengan stiker.
H. Plakat
Ditempatkan ditengah-tengah atau diatas.
I. Lambang Kota dapat digunakan dalam bentuk kepala surat termuat dalam:
1. Lembaran daerah Kota Depok
2. Tanda penghargaan, surat-surat keterangan, tanda jasa yang dikeluarkan
oleh pemerintahan Kota
35
3. Buku-buku, majalah, dan penerbitan lain yang dikelurakan oleh
pemerintah Kota
J. Lambang Kota dapat digunkan pada:
a. Stempel atau cap Sekertaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas /
instansi di lingkungan pemerintah Kota
b. Sebagai tanda pada barang milik (aset) lainnya dari pemerintah Kota
B. Gambaran Umum Kecamatan Sawangan
Pemerintahan Kecamatan Sawangan sebagai bagian dari pemerintahan
Kota Depok dan telah mengambil langkah-langkah yang sejalan dengan Visi
dan Misi Kota Depok, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di wilayah kecamatan Sawangan yang ditentukan oleh 3 indicator indeks
pembangunan manusia (IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi
masyarakat.31
Adapun Visi pemerintahan kecamatan Sawangan adalah
”menjadikan kecamatan Sawangan terdepan dalam pelayanan prima”.
Sedangkan Misi dijalankan dalam rangka mencapai Visi tersebut adalah:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
2. Memberdayakan ekonomi mikro masyarakat melalui pengembangan
agribisnis yang berwawasan lingkungan
3. Menngkatkan kinerja aparatur pemerintahan untuk memebrikan pelayanan
kepada masyarakat
31
Wawancara Pribadi, Dengan Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan Kecamatan
Sawangan (Sawangan 21 April 2016 Pukul, 10.00 Wib).
36
Struktur organisasi
Adapun struktur orgnisasi Kecamatan Sawangan terdir dari Camat,
sekertaris camat, Jabatan Fungsional, kasi pemerintahan, kasi trantibum, dan
kasi pembayaran masyarakat. Adapun struktur tersebut yaitu:
Camat: Eko Herwiyanto, AP, M.SI
Jabatan Fungsional+Sekertaris Camat: Amanullah Sarwi
Kasi Pemerintahan: Syamsudin, S. IP
Kasi Trantibumn: Dedi Kusmayadi
Kasi Pembayaran Masyarakat: Hardi Mulyanto, SE
Kondisi Geografis
Kecamatan Sawangan merupakan salah satu dari kecamatan di
wilayah Kota Depok, terletak disebelah barat Kota Depok. Adapun keadaan
geografis kecamatan sawangan adalah sebagai berikut:
a. Tinggi pusat pemerintahan/Height of Central Government Kec. Sawangan
dari permukaan tanah yang relative datar dan tidak berbukit-bukit
b. Suhu maksimum/minimum Max/min temperature : 30C/20 C
c. Batas wilayah (Regional Boundary)
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten dan
Kecamatan Limo.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Bojongsari
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan. Limo dan Kecamatan.
Pancoran Mas.
37
Tabel 4
Lurah, LPM, Rukun Warga, Rukun Tetangga
No Unit Kerja Nama Lurah
Nama Ketua
LPM
Jumlah
rt Rw
1 Kelurahan
Sawangan
H.Muhammad
Sahal, SH,MM
Achmad
Daenuri, SH
43 20
2 Kelurahan
sawangan
baru
Sutisna, S. Sos H.Aman
suherman
41 9
3 Kelurahan
Pasir Putih
Ahmad, S.STP Asmawih,
S.Ag
62 10
4 Kelurahan
Kedaung
Wahidin Mahmudin,
S.Ag
32 10
5 Kelurahan
Cinangka
Fredi Gamida, SE Suherman
Firdaus
60 11
6 Kelurahan
Bedahan
H. R. Deden
Kosasih, S.Sos
Mahrudin,
S.Pd M.pd
75 14
7 Kelurahan
Pengasinan
Hasan Nurdin, Aks Mulyadi 75 13
Jumlah 388 77
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan
38
Kecamatan sawangan memiliki 7 Keluraahan , yang terdiri dari 7
Lurah, 7 Ketua LPM dan 77 Rukun Warga (RW), dan 388 Rukun Tetangga
(RT), sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas.
Kondisi Demografis
Kecamatan sawangan memiliki jumlah penduduk 153,832 jiwa atau
42,325 kepala keluarga yang terdiri dari:
-Laki-laki :79,046 jiwa
-Perempuan:74,786 jiwa
Tabel 5
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
No
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Luas wilayah
(Ha)
Kepadatan
Penduduk
(Jiw/Ha)
1 Kelurahan
sawangan
18,829 534,00 35
2 Kelurahan
sawangan baru
17,867 216,48 83
3 Kelurahan Kedaung 17,837 260,00 69
4 Kelurahan Bedahan 28,316 599,95 47
5 Kelurahan Pasir
Putih
25,240 518,00 49
6 Kelurahan
Pengasinan
25,539 360,00 71
39
7 Kelurahan
Cinangka
20,204 440,50 46
Jumlah 153,832 2,928,93 400
Sumber Data:Kantor Kecamatan Sawangan
Wilayah kecamatan Sawangan sama halnya dengan kecamatan lainnya,
sehingga tidak heran apabila tiap tahun jumlah penduduk dikecamatan
Sawangan terus bertambah, begitu juga dengan pembangunan fisik pun kian
berkembang sebagaimana mengikuti arus perubahan dan perkembangan
zaman.
Berdasarkan data tersebut yang bersumber dari data monografi
kecamatan, saat ini jumlah penduduk Kecamatan Sawangan berjumlah 153,832
jiwa. Dan luas wilayah 2,928,93 Ha, dan kepadatan penduduk 400 jiwa.
Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Sawangan berlangsung cepat,
karna banyak nya migrasi dan tempat tinggal strategis dan membuat penduduk
Kecamatan Sawangan berlangsung cepat.
Luas Penggunaan Tanah
Luas wilayah Kecamatan Sawangan sekitar 2.928,93 Ha. Dengan
ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar 50 s/d 60 m, dengan
permukaan tanah yang relative datar dan tidak berbukti-bukti. Pola penggunaan
tanah secara garis besar tediri:
Perumahan : 695 Ha (23,73%)
Industry: -
Pekarangan: 1,165 Ha (39,78%)
40
Sawah: 211 Ha (7,20%)
Ladang: 92,5 Ha (3,16 %)
Kuburan: 37 Ha (1,26%)
Lain-lainnya: 728,43 Ha (24,87%)
Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Mata pencaharian masyarakat Sawangan cukup beragam, Kecamatan
Sawangan merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam cukup
potensial bila di kelolah dengan baik. Potensi tersebut antara lain di bidang
pertanian, perikanan dan perkebunan.
Didasari oleh hal tersebut, banyak penduduk Kecamatan Sawangan
bergerak di sektor jasa dengan mengadakan transportasi berupa mobil angkot
sehingga mempermudah perpindahan manusia dari tempat satu ke tempat lain,
dan selaian itu berwirausaha dengan memanfaatkan keahlian berjualbeli dan
memanfaatkat hasil alam masyarakat Sawangan dan banyak yang bergerak di
perdagangan ataupun wirausaha.
Sebagian masyarakat kecamatan Sawangan memiliki pekerjaan sebagai
PNS/Swasta, TNI / POLRI dan lain sebagainya, berdasarkan mata pencaharian
yang berada di kecamatan Sawangan sebagian mana terliat Sebagai Berikut:
41
Tabel 6
Jumlah Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Sawangan Petani,
Pedagang, Wiraswasta, PNS
No
KELURAHAN
MATA PENCAHARIAN
Petani Pedagang Wiraswasta PNS
1 Pasir Putih 1,723 2,934 1,704 274
2 Bedahan 1,956 2,935 2,176 146
3 Pengasinan 1,321 2,044 2,896 275
4 Cinangka 1,495 1,817 2,660 127
5 Sawangan 422 1,340 1,390 338
6 Sawangan Baru 1,432 3,061 2,649 186
7 Kedaung 292 1,866 1,571 404
JUMLAH 8,641 15,997 15,046 1,750
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan
Berdasarkan dari data kantor Kecamatan Sawangan, saat ini petani
berjumlah 8,641, pedagang 15,997, wiraswasta 15,046, dan pns berjumlah
1,750 begitupun dapat disimpulkan bahwa masyarakat Sawangan di
katagorikan masyarakat menengah, hal ini dapat dilihat juga dari bangunan-
bangunan rumah mereka yang sudah permanen dan kemampuannya dalam
menyekolahkan anak-anak nya ke sekolah menengah maupun perguruan
tinggi.
42
C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Kecamatan Sawangan
Agama memberi makna dalam kehidupan individu dan kelompok, juga
memberikan harapan tentang kelanggengan hidup sesudah mati. Demikan
pula halnya dengan agama islam, sebagai agama wahyu yang diturunkan
Allah kepada Rasul-Nya (Muhammad), merupakan agama yang mengatur
hubungan dalam kehidupan, baik hubungan manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan sebagai sang Penciptanya.
Maka tidak mengherankan jika islam disebut sebagai agama yang sempurna
dan menjadi rahmat bagi sekalian alam. Kerukunan antar umat beragama
diupayakan agar senantiasa terbina dengan baik demi terlaksananya
kesinambungan pembangunan dan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini juga merupakan usaha membentengi diri terhadap dampak
negatif moderenisasi dan globalisasi.32
Keberagaman agama maupun faham
yang ada di Sawangan baru ini begitu serasi, mayoritas masyarakat Sawangan
beragama islam dan menganut faham Nahdatul Ulama.
Faham Nahdatul Ulama di Sawangan tidak mudah digeser. Budaya
maupun adat istiadat keseharian warga muslim Sawangan baru, tidak jauh
dari faham Nahdatul Ulama, meskipun sering berselisih faham dengan
Muhammadiyah namun hubungan kedua organisasi ini sangat harmonis.
banyak diantara para pengurus Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah masih
merupakan kerabat dan memiliki hubungan kekeluargaan. Sehingga jika ada
32
Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di
Indonesia, (Pt Menara Kudus, 2000), h. 2.
43
pengajian-pengajian seperti tahlilan dan lain sebagainya masyarakat
Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian tersebut. kegiatan umat beragama
di Kecamatan Sawangan semakin semarak dan telah berjalan sebagaimana
mestinya. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penghayatan dan
pengamalan ajaran agama sebagaimana tuntunan kitab suci dan Rasul-Nya.
Kegiatan keagamaan itu sangat didukung pula oleh ketersediaan sarana
keagamaan.
Untuk mendukung hal tersebut pemerintah kecamatan sawangan
senantiasa memfasilitasi kebutuhan pembangunan dan serta menjalin kerja
sama dengan para ulama, tokoh agama untuk meningkatkan harmonis dan
kerukunan hidup sesame umat beragama. Mayoritas masyarakatnya beragama
islam. kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat sangat penting
karena agama merupakan unsur mutlak dalam mencapai keadaan masyarakat
yang aman dan nyaman serta tentram dalam membina masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Kehidupan beragama di Kecamatan Sawangan dapat
dikatakan berjalan lancar dan baik sebagaimana mestinya. Hal ini
dikarenakan penduduk setempat mayoritas beragama islam.
Masyarakat Sawangan merupakan salah satu masyarakat yang agamis
dalam menunjang pendidikan di bidang keagamaan telah di upayakan
pembinaan-pembinaan berupa pengajian baik untuk anak-anak , remaja
maupun orang dewasa yang diadakan musholla-musholla, masjid, ataupun
majlis taklim yang di adakan setiap seminggu atau sebulan sekali, dan
44
berbagai kegiatan sosial keagamaan lainnya.33
hubungan antara umat
beragama berjalan dengan baik sehingga tercipta suasana yang kondusif,
terjalin hubungan yang harmonis antara ulama dan umaro. Adanya kegiatan
seperti dibwah ini dapat menjadi motivasi demi terlaksananya tujuan
tersebut.
1. Dilaksanakannya pengajian-pengjian dilingkungan masing-masing yang
ada di daerah Kecamatan Sawangan yang di adakan setiap minggu dan
bulanan.
2. Ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan musabaqoh tilawatil Qur’an baik
tingkat kecamatan maupun tingkat Kota Depok.
3. Mengadakan safari Ramadhan berupa tarawih keliling di bulan suci
Ramadhan.
4. Mengadakan kegiatan bazar atau pasar murah menjelang hari raya idul
fitri.
Aspek sarana ibadah juga menunjukan kondisi mayoritas pemeluk
agama islam. Pembinaan bidang keagamaan di wilayah Kecamatan ini dapat
berjalan dengan baik, karena ditopang oleh banyaknya tempat pendidikan,
tempat ibadah dan fasilitas lainnya yang cukup memadai.
33
Wawancara Pribadi, Dengan Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan Kecamatan
Sawangan(Sawangan, 21 April 2016 Pukul, 10.00 Wib).
45
Tabel 7
Banyaknya Tempat Ibadah
No Desa/Keurahan Masjid Musholla
Majlis
Taklim
Jumlah
1 Pasir Putih 6 24 10 40
2 Bedahan 6 18 5 29
3 Pengasinan 8 6 11 25
4 Sawangan 5 10 4 19
5 Sawangan Baru 6 12 2 20
6 Cinangka 4 28 10 42
7 Kedaung 3 12 8 23
Jumlah 38 110 50 198
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa sarana tempat ibadah di
Kecamatan Sawangan berjumlah 198 buah, dengan rincian, Masjid 38 buah,
Musholla 110 buah, Majlis Taklim 50 buah. dari tabel di atas dengan
banyaknya sarana ibadah, pendidikan Islam, dapat menunjukan bahwa
masyarakat Sawangan mayoritas beragama Islam. Banyaknya sarana ibadah
dan Pendidikan Islam dapat menunjukan bahwa masyarakat Sawangan
mayoritas beragama Islam.
D. Kondisi Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sawangan
Peningkatan mutu pendidikan islam di Sawangan meningkat, hal ini
dapat terlihat dari munculnya beberapa pesantren dan tempat-tempat pendidikan
46
agama, dan dalam hal ini yang sangat berperan adalah Pondok Pesantren. Secara
umum Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi sebagai lembaga
pendidikan dan penyiaran agama islam, untuk membentuk manusia yang
mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya ajaran-ajaran agama islam.
Tujuan pendidikan tidak semata-mata untuk memperkaya fikiran
murid dengan penjelasan, tetapi untuk meningkatkan moral, melatih dan
mempertinggi semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan,
mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan bermoral, dan
menyiapkan para murid untuk hidup sederhana dan bersih hati. Diantara cita-
cita pendidikan Pondok Pesantren adalah latihan untuk berdiri sendiri dan
membina diri agar tidak menggantungkan sesuatu kepada orang lain kecuali
kepada Tuhan.34
Misi dan Visi Kota Depok dan Kecamatan Sawangan, yaitu ingin
menjadikan Kota Depok sebagai kota pendidikan, meningkatkan kualitas
pendidikan dengan memperbanyak fasilitas-fasilitas pendidikan. Fasilitas-
fasilitas tersebut adalah bagian dari program kerja Kota Depok dan
Kecamatan Sawangan sendiri. Upaya pendidikan dilakukan secara terpadu
dan bersama-sama dengan merata dan memperoleh kesempatan pendidikan,
guna meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun
non formal.
34
Zamkhasar Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup
Kyiai, H.16.
47
a. Pendidikan formal
1. Taman kanak-kanak
2. Sekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI)
3. Sekolah menengah pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTS)
4. Sekolah menengah atas (SMA)/ Madrasa aliyah (MA)
5. Kegiatan paket kelompok belajar (Kejar A dan B)
b. Pendidikan non formal
1. Pondok pesantren
2. Kursus-kursus, seperti Komputer, Bahasa Arab dan Inggris dan lain
sebagainya.
Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Sawangan
dapat di ketahui dalam tabel dibawah ini:
Tabel 8
Sarana Pendidikan
No Desa/Kelurahan TK
SD SL
TP
SLT
A
PT PON
PES
1 Pasir putih 3 4 3 1 - 2
2 Bedahan 3 2 2 3 - 4
3 Pengasinan 9 8 5 6 2 1
4 Cinangka 1 1 - - 1 -
5 Sawangan 4 2 2 1 - 2
6 Sawangan baru 2 2 1 1 - 4
48
7 Kedaung 2 2 1 - - -
Jumlah 24 21 14 13 3 13
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan di kecamatan
sawangan cukup memadai bagi perkembangan intelektual masyarakat. Dan dapat
dilihat dari Sarana pendidikan dari jenjang taman kanak-kanak berjumlah 24,
sampai perguruan tinggi berjumlah 3 buah, juga tersedia. Begitu juga dengan
keberadaan 13 buah Pondok Pesantren menunjukan bagaimana pembinaan
spiritual dan sosial keagamaan di wilayah kecamatan tersebut.
Pondok Pesantren disawangan tidak hanya Pondok Pesantren Nahdatul
ulama saja melainkan disawangan berdiri Pondok Pesantren milik organisasi
Muhammadiyah yang sangat jarang di daerah depok dan sekitarnya. Hadirnya
Pondok Pesantren diwilayah kecamatan sawangan menjadikan sebuah tempat
wisata sejarah religius yang ada di wilyah ini dan untuk mengenalkan ke
masyarakat umum tentang keberadaannya Pondok-Pondok Pesantren yang ada di
wilaayah kecamatan sawangan.
49
BAB III
PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
Istilah Pondok Pesantren di berbagai daerah memiliki sebutan yang
beragam. Minangkabau misalnya, Pesantren di sebut surau, Penyantren di
Madura, Rangkang atau Surau di Aceh dan Pondok di Jawa Barat. Pondok
Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajah
perkembangan sistem pendidikan nasional.35
Dari segi sejarah Pesantren tidak
hanya identik dengan keislaman, Tetapi juga mengandung makna keaslian
Indonesia. Lembaga yang serupa Pondok Pesantren ini sebenarnya telah ada sejak
masa kekuasaan hindu-budha, Sehinga Islam hanya meneruskan dan
mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.36
Pondok Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah” tempat
belajar para santri”, sedangkan Pondok berarti rumah atau tempat tinggal
sederhana yang terbuat dari bambo. Disamping itu kata “Pondok” mungkin juga
berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti “hotel atau asrama”. Perhatian
yang diberikan Pondok Pesantren sebenarnya menunjukan bahwa di lapangan dan
dibidangnya sendiri Pesantren memiliki peranan yang cukup berarti, Peran itu
dapat diktegorikan pada peranan murni yang bersifat keagamaan, dan yang
bersifat kultural (budaya), sosial, dan ekonomi.37
35
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia, h. 23. 36
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, Potret Sebuah Perjalanan, (Jakarta:
Paramadina, 1997), Cet 1, h. 3. 37
Abdurahman Wahid, Penggerak Tradisi, (Yogyakarta: LKIS 2001), h. 7.
50
Berbicara masalah perkembangan islam di Indonesia tentunya tidak lepas
dari membicarakan Pondok Pesantren. Disamping merupakan salah satu benteng
pertahanan ajaran Islam, Pondok Pesantren juga merupaka suatu lembaga tempat
menggali serta mengembangkan ajaran agama islam secara lebih mendasar dan
mendalam. Peranan ini telah ada sejak zaman pra penjajah dan masih ada hingga
saat ini.
Dewasa ini, Pesantren terbagi kedalam dua jenis, yaitu pesantren salafiyah
(masih menggunakan sistem pendidikan sederhana atau tradisional) dan Pondok
Pesantren khalafi/modern ( sudah mengadopsi sistem pendidikan modern atau
umum). Keberhasilan Pesantren telah diakui sebagai sebuah lembaga pendidikan
yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa terutama di zaman kolonial,
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat berjasa bagi umat
islam.
Pondok Pesantren yang merupakan “Bapak” dari pendidikan islam di
Indonesia, didirikan karna adanya Tuntunan dan kebutuhan zaman. Hal ini bisa
dilihat dari perjalanan sejarah, di mana bila dilihat kembali, sesungguhnya
pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni
menyebarkan dan mengembangkan ajaran islam.38
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang besar dan ada hampir
di semua wilayah Indonesia telah memberikan sumbangan yang sangat berarti
bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang religius. Pondok
38
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , h. 139.
51
Pesantren sebagai suatu lembaga telah banyak berkiprah baik pada masa lalu,
masa sekarang, dan juga pada masa yang akan datang.
Disamping itu Pondok Pesantren sebagai lembaga yang berfungsi sebagai
tempat berinteraksi dan bersosialisasi. Sehingga berdirilah lembaga pendidikan
Madrasah di lingkungan Pondok Pesantren, yang menyatukan ilmu agama dengan
ilmu-ilmu umum.
Peranan Pondok Pesantren di masa lalu, selain sebagai lembaga
pendidikan juga sebagai penggerak perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah.
Pada masa sekarang ini Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan keagamaan,
juga berperan dalam pembangunan masyarakat baik bersifat sosial, ekonomi,
maupun budaya. Bentuk Pondok Pesantren di Indonesia yang telah ada sejak 300-
400 tahun yang lalu, khususnya di Jawa Barat, sangat bervariasi. jika diusahakan
dengan baik, Pesantren dapat dijadikan sekolah unggulan. Secara makro, karena
keterlibatan pesantren dalam melaksanakan konsep unggulan dan terpadu, Pondok
Pesantren dapat dijadikan aset yang potensial dalam upaya peningkatan sumber
daya manusia dan menunjang keberhasialn pembangunan nasional.39
Pondok Pesantren Darul Arqom tergolongkan kepada kategori Pesantren
khalafi, karena telah memasukan pelajaran-pelajaran umum dalam Madrasah-
Madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum didalam
lingkungan Pondok Pesantren.
Salah satu Pondok Pesantren milik organisasi Muhammadiyah di
Sawangan Depok adalah Pondok Pesantren Darul Arqom . Sejarah pendirian
39
Pupuh Faturrahman, Alternatif sistem pendidikan terpadu, ( Bandung:, Tunas
Nusantara , 2000), h. 12.
52
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom begitu panjang, di latarbelakangi
oleh hadirnya ide-ide besar untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan islam
yang mencukupi standar Sejarah pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom begitu panjang, di latarbelakangi oleh hadirnya ide-ide besar untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan islam yang mencukupi standar.40
Jumlah Pondok Pesantren di Indonesia sendiri sudah tidak terhitung lagi
jumlahnya, baik yang berbasis salafiyah maupun modern, kombinasi salafiyah dan
modern, atau modern saja seperti sistem boarding school. Kehadiran Pondok
Pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan,
tetapi juga sebagai lembagai penyiaran agama dan lembaga sosial keagamaan.
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terletak di Kecamatan
Sawangan di Jln. H. Maskum No. 65, Sawangan Baru, Kota Depok-Jawa Barat-
Indonesia.Pondok Pesantren Darul Arqom luas tanah 3095 M² dan luas tanah
terbangun 2000 M². Pondok Pesantren Darul Arqom merupakan salah satu sarana
pendidikan milik persyarikatan Muhammadiyah Sawangan kaum yang sudah
cukup di kenal di kalangan msyarakat luas. Pondok Pesantren ini dipimpin oleh
pimpinan yang di kepalai oleh pengurus ranting Muhammadiyah Sawangan kaum
atas persetujuan pimpinan daerah Muhammadiyah kota Depok.
Pondok Pesantren Darul Arqom ini tidak seperti Pondok Pesantren
lainnya yang memakai sistem yayasan atau Pondok Pesantren pribadi, yang
40
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
53
dimana pimpinannya turun temurun masih ada ikatan kekeluargaan ataupun
divoting dan dipilih oleh ketua yayasan sebelumnya.41
Berikut ini adalah sekilas sejarah terbentuknya Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom, pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom hadir
karena melihat kenyataan yang ada dan Merasa prihatin dengan kader-kader
Muhammadiyah di Sawangan dan sekitarnya khususnya yang kurang dalam
memahami ilmu agama; terutama ilmu alat; seperti nahwu dan sharaf. Pendiri
Muhammadiyah merasa perlu mendirikan Pondok Pesantren, melihat
Muhammadiyah jarang memiliki lembaga seperti Pondok Pesantren.
Dengan silaturahmi di antara sesama muslim dan pengajian di tingkat
ranting, cabang, dan daerah serta atas dorongan jama’ah pengajian, dan pemikiran
para tokoh dan masyarakat sekitar sehingga menghasilkan ide dan gagasan bagi
kepengurusan pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan untuk memprogram
pendirian sebuah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan islam, dakwah
dan atas usulan pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom Garut juga.42
Pada tahun 1987 pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan kaum
membuka mualimin / mualimat Pondok Pesantren Darul Arqom Sawangan.
Dengan rencana yang matang serta dengan niat yang ikhlas, juga dengan tekad
yang bulat dibangunlah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom didirikan oleh lembaga
organisasi Muhammadiyah dirintis sejak tahun 1987 yang memakai struktur
41
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 42
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Sejarah Singkat Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Dilihat 24 Juni 2016).
54
organisasi modern, dan memakai pola boarding school, status Pondok Pesantren
ini adalah milik Muhammadiyah, hal ini terlihat dari proses berdirinya yang
secara formal didirikan bukan oleh perorangan, tetapi oleh persyarikatan,
organisasi kemasyarakatan yaitu pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan.
Tanah Pondok Pesantren dibangun diatas tanah wakaf warga
Muhammadiyah Sawangan, Muhammadiyah Depok dan Rumah Sakit Islam
Jakarta (RSIJ). Untuk makanan Sehari-harinya tenaga / kuli bangunan ditanggung
oleh masyarakat Muhammadiyah Sawangan.
Dengan keterbatasan biaya maka para pengurus pimpinan ranting
Muhammadiyah Sawangan dibantu oleh tokoh masyarakat sekitar dalam
mendirikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dengan santri pada
tahun pertama sebanyak 7 orang yang berasal dari lingkungan sekitar. Dengan
kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan,
maka pada tahun berikutnya santri yang berasal dari luar daerah ditampung di
rumah H. Sanusi (tokoh GP Ansor). 43
Pada tahun 1987 / 1989 santri semakin bertambah banyak, dan pengurus
pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan beserta pengurus Pondok Pesantren
membangun asrama putra dua ruang dengan ukuran 10x6 M2 di atas tanah Abdul
Razak (Tokoh masyarakat), sedangkan santri putrinya ditempatkan di rumah AM
Suyatna salah seorang pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah dan sekaligus
sebagai direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan pada
tahun pertama.
43
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
55
Pada tahun 1989 pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan
mendapatkan bantuan dana pembangunan dari pimpinan pusat Muhammadiyah
sebesar RP. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) untuk pembangunan masjid, ruang
belajar, aula, asrama, kantor, dan koperasi, namun dengan keterbatasan biaya
tersebut maka pembangunan tidak seluruhnya terpenuhi, harus mencari bantuan
dana dari berbagai pihak, dengan adanya bantuan pembangunan tersebut, pada
tahun 1990 santri putri yang menempati rumah AM Suyatna dipindahkan ke
gedung asrama yang baru. Pada tahun ajaran 1993 / 1994 pembangunan fisik
kembali dilakukan dengan menjadi aula 2 lantai untuk asrama putra.
Dengan usaha dan do’a dari pengurus dan berbagai pihak untuk
melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan santri
senantiasa dapat terwujudkan menjadi lebih baik lagi.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom milik persyarikatan
Muhammadiyah Sawangan kaum telah dikeluarkan dengan SK. NO. A-2 / 002 /1 /
1990, Tanggal: 29 Rabiul Akhir 1410 H / 28 November 1990 M, Mejadi Pondok
Pesantren wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta yang ditetapkan berdasarkan SK.
Pusat NO. 4293 / II-02 / DKI-86 / 87 Tanggal: 28 Rabiul Awal 1408 H / 20
November 1987 M, Kemudian pada tahun 1988 ditetapkan sebagai pilot proyek
PWM DKI Jakarta. Dalam pelaksanaannya diatur oleh qaidah pondok pesantren
yang ditetapkan PWM DKI Jakarta NO. A.1 / 2013 / II / 1990 Tanggal: 06 Rajab
1410 H / 02 Februari 1990 M.44
44
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan, (Dilihat 24 Juni 2016).
56
Penetapan susunan pengurus Pondok Pesantren oleh badan Pembina
Pondok Pesantren telah ditetapkan pada tanggal, 23 April 1993. Seiring
berjalannya waktu dengan berbagai situasi dan kondisi serta pasang surutnya
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan, kepada pimpinan ranting
Muhammadiyah Sawangan, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai
pengelola, maka Pondok Pesantren Muhammadiya Darul Arqom di Sawangan
bertanggung jawab kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta.
Beberapa tahun kemudian SK Pimpinan Wilayah DKI Jakarta NO. 50 /
KEP / II.0 / B / 2008 Tanggal: 10 Maret 2008, tentang penyerahan Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok kepada pimpinan
wilayah Jawa Barat. Pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Barat mengeluarkan
SK NO. 04 / KEP / II-0 / F / 2008 Tanggal: 21 Rabiul Awal 1429 H / 29 Maret
2008 M, Tentang pelimpahan pengelolaan Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom Sawangan Depok Kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Depok.45
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang berada di bawah
naungan ranting Muhammadiyah Sawangan, disahkan atau dibentuk melalui
persetujuan pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan daerah, dan pimpinan
cabang untuk membentuk lembaga yang bertugas melaksanakan program dan
kegiatan pendukung yang bersifat khusus, dan kemudian terbentuklah pondok
pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
45
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan, (Dilihat 24 Juni 2016).
57
Dalam pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
masyarakat sangat berantusias dan terlibat, terutama warga Muhammadiyah ikut
serta bergotong royong dan membantu seperti dalam menyediakan makanan untuk
para pekerja saat membangun Pondok, mewakafkan tanah untuk Pondok dan
masjid, iuran biaya pembangunan, dan tenaga.
Dibangunnya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom masyarakat
sekitar terutama masyarakat Nahdatul Ulama (NU) cukup menerima keberadaan
Pondok Pesantren ini, kehidupan mereka sangat harmonis, seiring dan sejalan
karena masing-masing mengerti tujuan dan fungsi dari organisasi, apalagi pendiri
Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama masih ada ikatan keluarga, dan saling
mendukung saling menjaga prinsip tidak saling mengusik.46
Masyarakat sekitar yang berpaham Nahdatul Ulama kehidupannya begitu
sangat harmonis dengan masyarakat yang berpaham Muhammadiyah karena
paham Nahdatul Ulama terlebih dahulu menjadi paham ajaran masyarakat
Sawangan, maka dapat dilihat ketika tokoh pendiri Muhammadiyah yang
notabene mertua salah satu tokoh Nahdatul Ulama meninggal masyarakat
Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian takziah dan lain sebagainya.
1. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah dalam Mendirikan Pondok
Pesantren
Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan organisasi keagamaan,
sosial dan dakwah. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah ranting Sawangan
46
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok( Sawangan: 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
58
dalam mendirikan Pondok Pesantren. berjuang dengan cara berdakwah,
berdakwah dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam seperti
lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah ini, berdakwah dimajlis-majlis
dan masjid Muhammadiyah serta mengadakan kajian-kajian
kemuhammadiyahan dan tarjih Muhammadiyah.
Organisasi Muhammadiyah berjuang untuk menghilangkan penyakit
takhayul, bid’ah dan kufarat yang ada dimasyarakat sekitar. Oleh karnanya
organisasi Muhammadiyah membangun lembaga Pondok Pesantren,
organisasi Muhammadiyah membangun lembaga Pondok Pesantren selain
ingin memajukan masyarakat sekitar didalam dunia pendidikan, organisasi ini
juga ingin menghilang kepercayaan takhayul, bid’ah dan kufarat
dimasyarakat dengan menerapkan Idieologis Pedoman Hidup Warga
Muhammadiyah yaitu islam berkemajuan dan moderenis.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang berada di
bawah naungan ranting Muhammadiyah Sawangan, di sahkan atau dibentuk
melalui persetujuan pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan daerah, dan
pimpinan cabang untuk membentuk lembaga yang bertugas melaksanakan
program dan kegiatan pendukung yang bersifat khusus, dan kemudian
terbentuklah pondok pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
2. Struktur Organisasi
Adapun kepengurusan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom, Pondok Pesantren ini merupakan Pondok Pesantren yang secara
formal didirikan bukan oleh perorangan, tetapi oleh persyarikatan, organisasi
59
kemasyarakatan, yaitu pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan.
Penetapan susunan pengurus Pondok Pesantren oleh badan Pembina Pondok
Pesantren yang telah di tetapkan.
Penyerahan pengelola Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom diserahkan kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sawangan
sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengelola Pondok Pesantren
Darul Arqom bertanggung jawab kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah
DKI Jakarta.
Struktur organisasi dan kepengurusannya dipimpin oleh pimpinan
daerah Muhammadiyah Kota Depok.
Adapun Struktur Orgnisasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
adalah:47
Badan Pembina : Pimppinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sawagan Kota
Depok
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sawangan Kaum
Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ)
Ketua / Pimpinan : Abdul Majid, S.Pd. I
Sekertaris : Heri Ansyori
Wakil Sekertaris : Baharudin Muhammad Izhar, S.SI
Bendahara : Dra. Ida Marhamah
Wakil Bendahara : Juanda
47
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom
Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
60
Bagian-Bagian :
Kurikulum : Ir. Syamsuardi
Sarana Prasarana : Hilmi Tejasukmana
Syamsudin
Kewirausahaan : Arsal Bugis
Munadi, S.H, M.M
Kerumahtanggan : Wardahono
Misbah, S.Ag
Laboratorium : Ahnani, S.E
Perpustakaan : A. Subekti
Kesehatan : Eva Yurita, S.Pd
Ranulis Lubis, S.Pd
Humas : Baharudin, S.Pd. I
Syamsul Rizal
Pengkaderan : Sri Hartati, S.Ag
Fuzi Ariyanti, S.HI
K3 : Samsuar
Moh. Rum Bugis Karaeng
3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas adalah salah satu dari sekian banyak penunjang kegiatan-
kegiatan belajar mengajar disekolah atau lembaga pendidikan yang dilakukan
oleh guru dan siswa, keberhasilannya begitu besar dipengaruhi oleh fasilitas
belajar atau sarana dan prasarana. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
61
Arqom berstatus terakredetasi oleh pemerintah. Untuk mecapai tujuan
pendidikan yang di cita-citakan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom menyediakan sarana dan prasarana, sarana dan prasarana disediakan
adalah sebagai berikut:48
1. Gedung Asrama Putra dan Putri
2. Masjid
3. Mushallah Putra
4. Mushallah Putri
5. Ruang Belajar
6. Gedung Asrama Putra dan Putri
7. Masjid
8. Mushallah Putra
9. Mushallah Putri
10. Ruang Belajar
11. Perpustakaan
12. Labratorium IPA
13. Laboratorium Bahasa
14. Laboratorium Computer
15. Ruang kantor pimpina pesantren
16. Ruang Kantor Kepala MA
17. Ruang Kantor Kepala MTs
18. Ruang Kantor Tata Usaha
48
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A
2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016).
62
19. Kantor Guru
20. Ruang Kantor Tamu
21. Ruang IPM
22. Gudang
23. Dapur
24. Kamar Mandi Guru
25. Kamar Mandi Santri Putra / Putri
26. Aula
27. Kantin
28. Lapangan Olahraga
29. Lapangan Upacara
Kegiatan –kegiatan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom antara
lain:
1. Pendidikan Formal memakai kurikulum departemen agama dan
kementrian pendidikan nasional
a. Madrasah Tsanawiyah
b. Madrasah Aliyah
2. Pendidikan Pesantren
a. pendidikan Boarding School tidak menekankan pada kitab kuning /
gundul, memperdalam bahasa Arab, Inggris dan Tahfizh. Serta
memperdalam Tarjih Muhammadiyah.
3. Pendidikan Ekstrakulikuler
a. Muhadatsah (Arab, Inggris)
63
b. Pramuka / Hizbul Wathan
c. Beladiri ( Tapak Suci)
d. Marawis
e. Muhadhoroh ( Latihan Pidato)
f. Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis meja dan lain sebagainya)
g. Nasyid / Acapella
h. Tari Saman (Putri)
i. Paduan Suara49
Beberapa pengembangan di Pondok Pesantren baik secara fisik maupun
kegiatan yang bersifat secara islami. Begitu jelas terlihat nilai keislaman pada
corak Pondok Pesantren sehingga Pondok Pesantren dapat menjadi tempat
bagi seorang santri untuk mengespresikan diri melalui kegiatan Pondok
Pesantren Darul Arqom.
Pondok Pesantren Darul Arqom memberikan sumbangsih terhadap
masyarakat. Tidak lain seperti kegiatan Pondok Pesantren Darul Arqom yang
menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar Pesantren. Tujuan adanya kegiatan
di Pondok Pesantren Darul Arqom, agar para santri bisa belajar dalam
mempraktikan keilmuan dan intelektual mereka pada kegiatan Pondok
Pesantren sehingga apabila santri tersebut sudah lulus belajarnya, maka dapat
memberikan nuansa baru di masyarakat.
Adapun untuk memperlancar jalannya sistem yang diterapkan, maka
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom membuat dan memberikan
49 Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A
2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016).
64
jadwal aktifitas keseharian santri serta tata tertib untuk santri guna mengatur
serta mendisiplinkan santri-santri yang ada.
Kegiatan pembelajaran di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom Sawangan Depok, yaitu memanfaatkan hari-hari efektif mingguan,
hari sabtu sampai kamis dan libur mingguan hari jum’at.
Kegiatan harian santri dimulai dari pukul 03.30 sampai dengan pukul
22.00, Kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqom
merupakan kegiatan sebagai penunjang dan kemandirian santri, adapun
kegiatan yang ada terjadwal di Pondok Pesantren tersebut adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Harian dan Mingguan
NO WAKTU JENIS
KEGIATAN
KETERANGAN
1 30-05.30 Bangun tidur
Shalat sunat tahajud
Shalat subuh Berjamaah
Tadarus al-Qur’an /
Mufrodat
Terbimbing dan
berkelompok
2
5.30-06.45
Muhadhatsah Jum’at pagi
Olahraga Terbimbing
Membersihkan dan
merapihkan kamar
Pribadi
Mandi+cuci Pribadi
65
Makan pagi Bersama
Bersih asrama /
kelas
Kelompok / kelas
3 7.00-09.40
Kegiatan belajar
mengajar
Klasikal
4 9.40-10.00 ISTIRAHAT
5 6.00-12.00 Kegiatan belajar
mengajar
Klasikal
6 2.00-13.30 Shalat dzuhur Berjamaah
ISTIRAHAT
Makan siang Bersama
7 3.30-15.00 Kegiatan belajar
mengajar
Klasikal pondok
8 5.00-17.30 Shalat ashar Berjamaah
Kegiatan
ekstrakulikuler
Berkelompok
Mandi Pribadi
Persiapan ke masjid Pribadi
9 7.30-19.00 Shalat magrib Berjamaah
Tadarus Al-Qur’an Berkelompok dan
terbimbing
Makan malam Bersama
66
10 9.00-21.00 Shalat isya Berjamaah
Belajar kepondokan Klasikal
Muhadharah Setiap kamis malam
11 1.30-03.30 ISTIRAHAT Pribadi
Ekstrakulikuler Mingguan
1 Jumat 05.30-06.00 MUHADATSAH Kelompok /
terbimbing
06.00-06.30 Kerja bakti Kelompok
08.00-10.00 TAPAK SUCI Terbimbing
2 Ahad 13.30-15.30 PRAMUKA Terbimbing
3 Rabu 16.00-17.15 Latihan marawis Terbimbing
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai santri
hampir kurang lebihnya 300an santriawan / I pada saat ini, dan telah
menghasilkan Alumni kurang lebih 1,200 santriawan / I , kebanyakan santri yang
tinggal di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berasal dari
lingkungan Sawangan sekitar, Jakarta, Bogor, Cianjur, dan adapun paling jauh
asal santri berasal dari Papua dan Malasyia.
Dalam lingkungan Pondok Pesantren pasti ada peraturan dan tata tertib,
tata tertib dan peraturan sangat penting diperlakukan dan diterapkan dalam segla
bentuk aktifitas atau kegiatan, baik itu kegiatan formal atau non formal, maka
melakukan segala sesuatu sesuai dengan peraturannya, maka pekerjaan yang
direncanakan pun akan tercapai. Dan menjadikan santri dalam kehidupan sehari-
67
hari, mempunyai peraturan sendiri sehingga hidup dapat terarah dengan mematuhi
peraturan-peraturan yang berlaku yang akan mendidik santri serta mempunyai
ketegasan terhadap hal-hal yang boleh dilakukan dan yang dilarang oleh pihak
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom:
Setiap santriawan / I :
a. Wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada waktu yang telah
ditentukan
b. Pagi hari : Masuk kelas pukul: 07.00 - 12.00 WIB
c. Siang hari : Masuk kelas pukul: 13.30 – 15.00 WIB
d. Wajib menaati, menghormati dan memperhatikan setiap guru, ustadz dan
pembimbing yang sedang mengajar
e. Wajib menjaga kebersihan dan kerapihan kelas masing-masing dan
halaman sekolah
f. Wajib berpakaian seragam sekolah yang telah ditentukan:
a. Hari senin, selasa : Putih biru Mts, Putih Abu-abu MA(upacara senin pagi)
b. Rabu, kamis: Batik-putih
c. Sabtu dan ahad: PRAMUKA
g. Wajib memiliki perlengkapan alat-alat tulis sendiri
h. Wajib mengisi absen siswa / daftar hadir sebelum KBM berlangsung
i. Wajib melapor bagi ketua kelas kepada guru piket apabila ada pelajaran
kosong / guru tidak hadir, dan terjadi keributan di kelas
j. Wajib berada di luar kelas, ketika waktu bel istirahat, kecuali ada
keperluan mendadak
68
k. Wajib meminta izin kepada guru piket apabila terlambat hadir / masuk
kelas dan meninggalkan kelas apabila ada keperluan yang mendesak
l. Wajib mengikuti pelajaran pondok sesuai waktu yang telah ditentukan
m. Wajib menjaga dan memelihara fasilitas pondok
n. Wajib membuang sampah pada tempatnya
o. Wajib membayar segala bentuk keuangan sekolah tepat pada waktunya
p. Wajib menjaga nama baik almamater
q. Wajib mentaati peraturan dan tata tertib pondok pesantren
B. Tokoh-Tokoh Pendiri Pondok Pesantren
Pendirian Pondok Pesantren Darul Arqom tidak terlepas dari peran serta
beberapa tokoh agama maupun para hartawan dan dermawan yang ikut
berperan aktif dalam kegiatan pembangunan, baik dalam bentuk sumbangan
moril maupun materil. Salah satu tokoh yang mempunyai pemikiran dan
gagasan dalam pendirian Pondok pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Sawangan ini adalah Bapak H. Abdur Rahman, seorang yang mempunayi
andil besar di ranting Muhammadiyah Sawangan yang mempunyai gagasan
untuk segera mendirikan lembaga pendidikan islam berbasis Pondok
Pesantren, Pondok Pesantren Muhammadiyah di Sawangan Depok.50
Setelah berkonsultasi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqom
Garut KH. Muhammad Miskun Asy, dan para tokoh muhammadiyah ranting
sawangan kaum, yaitu HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H.
Sanusi dan H. D Adi Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismaail. Dan dengan
50
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom(
Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
69
wakaf tanah dari para tokoh masyarakat dan tokoh Muhammadiyah agar
tanah tersebut dijadikan sebagai tempat didirikannya lembaga pendidikan
islam dengan memakai struktur organisasi modern, dan memakai pola
boarding school.51
Model ini dipilih karena dalam pendidikannya terdapat nilai-nilai
unggul yang dapat dikembangkan khususnya kemandirian, self reliance dan
entrepreneurship. Tidak menekankan kitab kuning seperti Pondok Pesantren
pada umumnya. Setelah disepakati model lembaga pendidikan yang akan
dibentuk, kemudian para pendiri berkonsultasi dengan pimpinan
Muhammadiyah daerah Kota Depok, dan setelah mendapatkan persetujuan
oleh pimpinan Muhammadiyah daerah Kota Depok, dirintislah Pondok
Pesantren Muhammadiyah, tepatnya pada tahun 1987.
Adapun penamaan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom,
yaitu atas inisiatif para pendiri yang berkeinginan untuk mendirikan lembaga
Islam yang bercorak pada Pondok Pesantren dan rasa kekecewaanya atas
ditutupnya pendaftaran untuk anak-anak para pendiri yang berkeinginan
untuk Pesantren di Pondok Pesantren Darul Arqom Garut. Dengan inisiatif
tersebut diberilah nama Pondok Pesantren Muhammadyah Darul Arqom
Sawangan Depok.
salah satu pendiri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
yaitu:
Nama lengkap : H. Abdur Rahman
51
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
70
TTL : Bogor 10 oktober 1939
Alamat : Jl. Raya Muchtar Rt 03/03 Sawangan Baru-Depok
Istri : Hj. Hayati Rahman
Pendidikan :
TK :-
SD : Sekolah Rakyat Bogor
SMP & SMA : Sekolah Akademik Perawat Bandung
Jabatan :
Bekerja di pemerintahan sebagai PNS (Departemen Kesehatan) pada tahun
1965-1972
Kepala PUSKESMAS Sawangan pada tahun 1967-1972
Kepala PUSKESMAS Parung pada tahun 1972-1977
Kepala PUSKESMAS Rumpin 1977-1982
Kembali menjadi kepala PUSKESMAS Parung pada tahun 1982-1984
1984 meminta pension dini
Kiprahnya Di Muhammadiyah:
Menjabat dua kali/dua periode menjadi ketua Ranting Sawangan pada
tahun 1980-1985 periode pertama 1990-1995 periode kedua
Wakil ketua ranting Sawangan pada tahun 1986-1990
Salah satu pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom beliau adalah
penggagas ide bersama dengan HME Sunadi, H. Abdul karim (ketua
majlis tabligh pimpinan wilayah Muhammadiyah Jakarta 1980).
71
Mewakafkan atau pewakaf tanah masjid Darul Arqom seluas 400M
(Samping Puskesmas Sawangan).
Membuka balai pengobatan yang tidak memungut tarif dari setiap
masyarakat sawangan, yang pada saat itu tidak ada layanan/balai
pengobatan pada tahun 1967- beliau wafat.
Kemudian tokoh pendiri kedua adalah:
Nama : HME. Sunadi
Alamat : Jl. Muchtar Sawangan-Depok
TTL : Cianjur, 25 Februari 1940
Istri : Nurhayati
Jabatan terakhir: Pengawas Bangunan Sekolah dasar Jawa Barat
Kiprah di bidang pendidikan : sebagai kepala sekolah di SDN Sawangan
III (1974-1979) Kemudian diangkat menjadi pemilik.
Kiprah di Masyarakat :
Sebagai salah seorang pendiri Muhammadiyah di Sawangan.
Dan menjadi ketua ranting 1996-2000
Mendirikan TK Aisyiah, SD Muhammadiyah, Tsanawiyah dan Aliyah
Darul Arqom
C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama
maupun ilmu yang menyangkut permasalahan duniawi.Karena hidup umat
manusia di muka bumi ini mengharap kebahagian di dunia dan akhirat kelak.
Tujuan pendidikan Islam sebenarnya bukan hanya membentuk pribadi
72
muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT saja, tetapi juga membetuk jiwa
seorang muslim yang dapat menyiarkan ajaran islam kepada muslim lainnya.
Untuk mencapai tujuan itu, sangatlah dibutuhkan suatu wadah
pendidikan bagi umat muslim. Wadah ini direalisasikan demi mendapatkan
kader-kader penyebar ajaran agama islam di masa mendatang.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dibangun atas dasar
keinginan para tokoh Muhammadiyah ranting Sawangan untuk meningkatkan
mutu para lulusan Pondok Pesantren sehingga dapat memberikan perubahan
yang berarti bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya kaum
muslimin.
Pondok Pesantren Darul Arqom, akan di nilai masyarakat. Oleh karena
itu Pondok Pesantren perlu mempunyai cara pandang yang ideal dengan
penilaian masyarakat, sebab pendirian Pondok Pesantren harus sesuai dengan
apa yang diharapkan sehingga dapat memberikan dampak yang positif dan
baik bagi masyarakat atau warga disekitar Pondok Pesantren, sedangkan
dasar tujuan berdirinya Pondok Pesantren Darul Arqom terbagi menjadi dua
tujuan: Yaitu Tujuan Khusus dan Tujuan Umum.52
Untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat agar dapat
menitipkan anak-anak agar menyekolahkan anak-anak mereka. Yaitu dengan
meningkatkan prestasi-prestasi, meningkatkan mutu layanan standar
pendidikan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap Pondok.
Tujuan Umum:
52
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom
Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
73
a. Didirikan Pondok Pesantren yaitu agar para santri mampu berperan aktif
dalam berbagai bidang kehidupan ditengah-tengah masyarakat
b. Didirikan Pondok Pesantren agar para santri dapat menjunjung tinggi
perintah agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya
c. Didirikan Pondok Pesantren agar para santri memiliki kemampuan
disiplin ilmu dan kekuatan jasmani serta rohani membentuk
karakter/pribadi umat yang bermutu tinggi, sehingga tercipta pendidikan
yang dapat melahirkan lulusan yang beriman dan bertakwa dengan
kemampuan yang berkompetitif.
d. Dan tujuan secara umum disamping mencetak insan beriman juga
mencetak insan yang beramal, juga diharapkan setiap santri selalu
berbuat kebaikan serta mencegah dari perbuatan yang mungkar.
Tujuan Khusus:
Adapun yang menjadi tujuan khusus didirikannya Pondok Pesantren
Darul Arqom adalah:
a. Didirikannya Pondok Pesantren yaitu untuk membentuk manusia yang
benar-benar mengamalkan ajaran-ajaran islam dan mampu menegakkan
dengan penuh tanggung jawab, ikhlas semata-mata mengharap ridho
Allah SWT.
b. Mencetak kader persyarikatan Muhammadiyah yang bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, berwawasan luas, hanif, jujur,
istiqomah, professional , sholihun, shobirun.
74
c. Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama bagi
mereka yang tidak melanjutkan studinya.
d. Dan membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama
dalam bidang moral.53
D. Misi dan Visi Pondok Pesantren
Pada umumnya sebuah lembaga pendidikan yang bercorak relegius,
khususnya Pondok Pesantren mempunyai tujuan yang ingin dicapainya untuk
menyelamatkan serta membahagiakan manusia baik dunia maupun
akhirat.Demikian juga Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang
mengharapkan agar tujuan dan pengajaran pendidikan di arahkan kepada para
santri agar memiliki ahlak yang baik, berpengetahuan luas serta berjiwa
ikhlas.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai visi dan misi dalam berdirinya
Pondok Pesantren tersebut.54
Misi: Melaksanakan pendidikan formal setingkat MTS/SLTP dan
MA/SLTA, mengaktifkan santri menggunakkan bahasa Arab dan Inggris,
membekali santri dengan kemuhammadiyahan dan ahlak karimah serta
mempersiapkan kader ulama yang cendikia, cendikiawan, ulama yang
berkualitas sholihun dan shobirun.
53
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A
2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016). 54
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
75
Visi: Visi dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ialah
“Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman, berilmu,
berwawasan luas, berahlak mulia, aktif berbahasa Arab dan Inggri, mandiri
dan membangun kultur intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK.”
E. Respon Masyarakat Ketika Pondok Pesantren Berdiri
Dalam pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom masyarakat sangat berantusias dan terlibat, terutama warga
Muhammadiyah ikut serta bergotong royong dan membantu seperti dalam
menyediakan makanan untuk para pekerja saat membangun Pondok
Pesantren. Mewakafkan tanah untuk Pondok dan masjid, iuran biaya
pembangunan, dan tenaga baik moral maupun moril.
Dibangunnya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
masyarakat sekitar terutama masyarakat Nahdatul Ulama (NU) cukup
menerima keberadaan Pondok Pesantren ini, kehidupan mereka sangat
harmonis, seiring dan sejalan karena masing-masing mengerti tujuan dan
fungsi dari organisasi, apalagi pendiri Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama
masih ada ikatan keluarga, dan saling mendukung saling menjaga prinsip
tidak saling mengusik.55
Masyarakat sekitar yang berpaham agama Nahdatul Ulama
kehidupannya begitu sangat harmonis dengan masyarakat yang berpaham
Muhammadiyah karena paham Nahdatul Ulama terlebih dahulu menjadi
paham ajaran masyarakat Sawangan, maka dapat dilihat ketika tokoh pendiri
55
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
76
Muhammadiyah yang notabene mertua salah satu tokoh Nahdatul Ulama
meninggal masyarakat Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian takziah
dan lain sebagainya.
F. Alumni Pondok Pesantren
Lulusan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom menjadi
lulusan yang multiprofesi seperti dokter, PNS, bekerja dipemerintahan,
pedagang, wirausaha, ulama, perawat dan lain sebagainya.56
Pondok
Pesantren ini telah menghasilkan alumni kurang lebih 1,200 dari awal berdiri
tahun 1987 sampai sekarang. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom yang dirintis oleh para pendiri persyarikatan Muhammadiyah
Sawangan ini sudah banyak mencetak kader para generasi penerus yang dapat
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang di dapat dari Pondok
Pesantren.
Para alumni lulusan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
sebagian mereka meneruskan kejenjang yang lebih tinggi, setelah lulus dari
Madrasah Aliyah, tetapi ada juga mereka yang mengabdikan diri di Pondok
Pesantren untuk membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar di sana,
dan menjadi orang-orang yang berguna di masyarakat.
Dan salah satu alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom yang telah berhasil yaitu:
Nama: Farid Wajdi
56
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
77
Tempat Tanggal Lahir: Bogor, 23 April 1986
Pendidikan Formal
- Gelar Akademis SHI diperoleh dari Kuliah Jurusan Peradilan Agama,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2002-2007
- Gelar Akademis MSI diperoleh dari Pasca Sarjana IAIN Walisongo
Semarang dengan program studi Konsentrasi Ilmu Falak (Islamic
Astronomi) 2010-2012
Pengalaman Trainer/Motivator
- Trainer pada acara Fundamental Magic Workshop, Pare- Kediri, Jawa
Timur 2010
- Assisten Trainer pada acara Fundamental of Hypnotheraphy, Semarang,
2010
- Pekerjaan
- Dosen
- CEO & Founder MIND Hypnotherapy Institute, Jakarta
- Founder IPSA (Indonesian Public Speaking Academy), Pekalongan
- Founder Joker Magic Course, jakarta
- Trainer dan lecturer di Tazakka Institute, Batang-Jawa tengah
- Trainer Hypnotherapy
- Hypnotherapist
- Magician
Maju dan berkembangnya suatu pondok tidak harus dilihat dari
maju dan berkembangnya sebuah bangunan, namun bagi pondok pesantren
78
Muhammadiyah darul arqom itu tidak menjadikan hambatan untuk
pondok pesantren Muhammadiyah darul arqom dalam mencetak dan
membentuk alumni-alumni yang berkualitas.57
Kiprahnya di Muhammadiyah:
Baginya cukup mengingat pesan kyiai Ahmad dahlan untuk hidupilah
Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah dan Prinsip itu
selalu dipegang teguh oleh beliau, baginya orang besar bukanlah mereka
yang memiliki jabatan dan duduk dikursi kebesarannya, tetapi orang besar
adalah mereka yang mau turun kekolong jembatan untuk mendidik anak-anak
terlantar orang yang mau masuk ke kampung-kampung dan membuka
pengajian untuk anak dan orang-orang tidak mampu, kebesaran jiwa sejati
adalah keikhlasan, dan sampai saat ini beliau masih belajar mengejar itu.58
Farid wajdi Masih menjaga kemuhammadiyahaan nya. Dalam
menunjukan bahwa beliau tetatp menjaga kemuhammadiyahan beliau
berperan aktif melakukan bimbingan di sekolah-sekolah Muhammadiyah,
termasuk Darul Arqom sendiri, dalam bentuk seminar-seminar dan pelatihan-
pelatihan non profit baik untuk guru-guru juga anak-anak pelajar, bagi beliau
dalam mengabdi tidak perlu menjabat suatu bidang, juga bukan untuk
mencari jabatan, karena faktanya banyak aktivis Muhammadiyah yang hanya
aktif ketika menjabat saja, sedangkan ketika lepas dari jabatan perannya di
masyarakat tidak lagi nampak dan beliau tidak mau seperti itu.
57
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 58
Wawancara Pribadi Dengan, Farid Wajdi, Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom (Sawangan, 2 Agustus 2016, Pukul 13.05 Wib).
79
BAB IV
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH
DARUL ARQOM
A. Bentuk Perkembangan
Pondok Pesantren tampaknya mengalami perkembangan yang bersifat
kualitatif. Ide-ide pembaharuan dalam Islam, termasuk pembaharuan dalam
bidang pendidikan mulai masuk ke Indonesia, dan mulai merasuk ke dunia
Pondok Pesantren serta dunia pendidikan islam pada umumnya.59
Pada garis
besarnya ide pembaharuan dalam bidang pendidikan yang berkembang di
dunia islam, bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Pembaharuan pendidikan islam yang beroirentasi kepada pola pendidikan
modern di barat, yakni mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kebudayaan. Pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber
kekuatan dan kesejahteraan serta kemakmuran yang dialami barat adalah
sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern
yang mereka capai.
b. Pola pembaharuan pendidikan islam yang beroieorentasi pada pemurnian
kembali ajaran islam. Para pembaharu berpandangan bahwa sesungguhnya
islam sendiri merupakan sumber dan pendorong bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan-kemajuan serta peradaban modern. Ini
dibuktikan oleh sejarah pada zaman keemasan islam di masa lalu.
59
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , Cet 2, h. 150.
80
c. Pola pembaharuan yang berorirentasi kepada kekuatan-kekuatan dan latar
belakang historis atau pembangunan sumber daya nasional atau bangsa
masing-masing. Para pembaharu berpandangan bahwa untuk memperbaiki
dan memajukan kehidupan umat islam, harus memperhatikan dan
berdasarkan kepada situasi dan kondisi obyektif umat islam, yang
kenyataannya terdiri dari berbagai bangsa dengan adat-istiadat dan sistem
budaya yang berbeda-beda.
a. Bidang Pendidikan
Lembaga pendidikan Pondok Pesantren di Indonesia memiliki sejarah
yang panjang sama halnya dengan pendidikan nasional. Keduanya memiliki
ciri khas sistem pendidikan dan metode pengajaran sendiri-sendiri.
Pendidikan Pondok Pesantren memulainya dengan metode sorogan, namun
dalam perkembangan selanjutnya tampaklah pendidikan Pondok Pesantren
mulai mengikuti perkembangan zaman, yaitu dengan melakukan perubahan
dalam sistem dan metode pendidikan di Pondok Pesantren.
Secara umum, Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi
sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama islam. Untuk memajukan
umat islam sebagai umat yang berpengetahuan yang luas dan untuk
melestarikan ajaran-ajaran agama islam untuk diwariskan dan diajarkan serta
disebarkan lagi oleh generasi berikutnya. Pondok Pesantren tidak hanya
menekankan pengetahuan agama semata, akan tetapi mereka menekaankaan
pengetahuan umum juga. Melalui lembaga-lembaga formal ( seperti
Madrasah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah) yang dimiliki.
81
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang tereletak di
desa Sawangan baru Kecamatan Sawangan kota Depok dan dalam
merealisasikan perannya, tidak lepas dari kaidah-kaidah yaitu untuk membina
umat islam yang berada disekitarnya. Tumbuh dan berkembangnya Madrasah
di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan tumbuh dan berkembangnya ide-
ide pembaharu di kalangan umat islam.
Organisasi Islam pun, giat pula melaksanakan pembaharu dalam
bidang pendidikan, tercatat di antaranya yang termasyur adalah
Muhammadiyah, sebagai salah satu Orgaisiasi islam yang banyak bergerak
dibidang sosial kemsyarakatan, tabligh dan dakwah, dan salah satu bidang
garapannya yang banyak mendapat perhatian adalah bidang pendidikan.60
Untuk itu Pondok Pesantren telah menyediakan sarana dan fasilitas
untuk menunjang keberhasilan program pembinaan tersebut. Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini mempunyai dua jenis pendidikan
berupa pendidikan formal dan pendidikan Pesantren. mengikuti Kurikulum
Pengajaran Kementrian Agama, dan Kementrian Pendidikan Nasional
Republik Indonesia yang meliputi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah
Aliyah serta menambahkah mata pelajaran wajib tentang kemuhammadiyahan
dalam kegiatan belajar mengajarnya.61
Pondok Pesantren tetap dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom adalah lembaga yang terstruktur
60
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia, . . . , h. 97. 61
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
82
dibidangnya, dan mempunyai bentuk perkembangan di bidang pendidikan,
pendidian formal, pendidikan pesantren, ekstrakulikuler, bidang dakwah, dan
bidang sosial keagamaan. Organisasi yang ada di Pondok Pesantren ini
adalah: Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) dan yang biasa kita kenal
disekolah-sekolah umum yaitu OSIS, sedangkan dipondok pesantren
Muhammadiyah disebut IPM, IPM seperti organisasi-organisasi disekolah
pada umumnya, organisasi yang ada di lembaga Pondok Pesantren ini
dibawah naungan pimpinan ranting Sawangan dan diprogramkan di Pondok
Pesantren.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom memakai sistem
pendidikan moderat dengan menggunakan metode pengajaran yang
dilaksanakannya dengan sistem klasikal. Pondok Pesantren ini tidak
menekankan pada kitab kuning / gundul, akan tetapi Pondok Pesantren Darul
Arqom ini memperdalam bahasa arab, inggris, tahfidz serta memperdalam
kemuhammadiyahan.
Tenaga pengajar yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom, hampir semua tenaga pengajar adalah Alumni Pondok Pesantren
yang mengabdikan diri mereka kepada Pondok Pesantren, dan para Alumni
mempunyai pengaruh dalam pengembangan awal mula berdirinya Pondok
Pesantren. Tenaga pengajar yaitu tenaga yang professional yang telah lulus
dari berbagai Universitas di Indonesia dan mempunyai prestasi yang bagus di
bidang akademik maupun non akademik.
83
Guru bahasa inggris MA mendapatkan beasiswa selama 3 bulan ke
German, juara umum nasional KADARKUM (keluarga sadar hukum) yang
diselanggarakan oleh KEMENKUMHAM dua kali berturut-turut yang diikuti
oleh 7 guru-guru putri Pondok Pesantren, guru bahasa inggris Mts menjadi
Sarjana lulusan terbaik Prodi Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah
solo, guru bahasa arab MA berhasil menulis tesis terbaik Pasca Sarjana
Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta dan lain sebagainya.
Kurikulum
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang
dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum disusun sedemikian rupa untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional dengan memperhatikan tahapan yang lebih tinggi.
Penyusunan kurikulum dapat memperhatikan tahapan perkembangan siswa
dan keserasian dengan lingkungan siswa, kebutuhan pembangunan nasional
dan perkembangan ilmu dan tehnologi.
Penerapan kurikulum di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom ini diharapkan dapat menghasilkan kader-kader umat yang
berwawasan luas dan berahlaqul karimah, hanif, sholihun, shobirun,
profisionalisme dalam melaksanakaan tugas, menghasilkan generasi muda
kelak.62
62
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul
ArqomSawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
84
Lembaga pendidikan Madrasah merupakan salah satu dari program
lembaga pendidikan formal Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom,
dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dibawah naungan
pimpinan daerah ranting Sawangan, salah satu amal usaha ranting
Muhammadiyah sawangan.
Didaerah sawangan amal usaha Organisasi Muhammadiyah dalam
bidang pendidikan sangat banyak yang berada dibawah naungan ranting
sawangan kaum, dapat kita lihat dalam bidang pendidikan yaitu lembaga
pendidikan taman Kana-Kanak Aisyiah, SD Muhammadiyah dan SMP, SMA
Negri Muhammadiyah yang ada disawangan. Jika melihat dan membahas
lembaga-lembaaga tersebut maka akan berbeda sejarahnya, maka dari itu
penulis hanya memfokuskan kepada lembaga pondok pesantren
Muhammadiyah yang dibawah naungan ranting sawangan kaum dan
pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang
diprogramkan dan di laksanakan oleh Pondok Pesantren yaitu Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.63
Organisasi Muhammadiyah, sebagai salah satu orgaisiasi islam yang
banyak bergerak dibidang sosial kemasyarakatan, tabligh dan dakwah dan
salah satu bidang garapannya yang banyak mendapat perhatian adalah bidang
pendidikan.64
Menurut laporan pimpinan pusat Muhammadiyah dalam
63
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Mar hamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok ( Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
64 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia, . . . , h. 97.
85
mukhtamar ke-45 tahun 2005 dimalang jawa timur, lembaga pendidikan
Muhammadiyah terdistribusi sebagai berikut:65
Lembaga Pendidikan Milik Organisasi Muhammadiyah di Indonesia
NO Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-Kanak 4.218
2 Taman Kanak-Kanak Al-quran 933
3 Sekolah Dasar 1.128
4 Madrasah Ibtidaiyah / Diniyah 1.768
5 Sekolah Menengah Pertama 1.179
6 Sekolah Menengah Umum 541
7 Sekolah MenengahKejuruan 249
8 Madrasah Tsanawiyah 534
9 Madrasah Aliyah 171
10 Pondok Pesantren 79
11 Universitas / Sekolah Tinggi 109
12 Akademik Politehnik 78
1. Pendidikan Formal
Lembaga pendidikan formal Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom berdiri bersamaan dengan berdirinya Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom tetapi pelaksanaan kegiatan belajar
65
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan
Organisasi, Cet 1(Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar (LPID) Universitas
Muhammadiyah, 1995) h. 154.
86
mengajar masih dilakukan di sekolah dasar (SD) Muhammadiyah, karena
belum terealisasinya bangunan tersebut. Didirikan oleh para pengurus
pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan yang menginginkan untuk
memprogram pendirian sebuah amal usaha di bidang pendidikan. Yaitu
HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H. Sanusi dan H. D Adi
Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismaail. Kiprah mereka didalam tubuh
ranting Muhammadiyah Sawangan kaum ialah para kader-kader dan
pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan kaum.
Adapun tujuan didirikan nya lembaga Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom untuk mendidik murid agar peserta didik
dapat mengaktualisasikan, mempraktekan, mengamalkan dan menjalankan
ibadah dengan baik dan tidak hanya menguasai ilmu agama saja akan
tetapi dapat menguasai ilmu pengetahuan umum juga, sebagai bekal
memainkan perannya di masyarakat dan menjadi manusia yang
berwawasan luas.66
Penataan pendidikan yang diterapkan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom selain untuk menjamin penguasaan materi
pelajaran yang disajikan juga yaitu memelihara kemuhammadiyahaanya
dan ketertiban atau kedisiplinan Pondok Pesantren Muhammadiyah di
masyarakat. Madrasah Tsanawiyah Darul Arqom berdiri atas SK pendirian
SK MTs: Nomor: W.i / I / PP.005.1 / 608 / 1992 Tanggal: 7 / 2 / 1992. Dan
Madrasah aliyah darul arqom berdiri atas pendirian SK MA: Nomor: W.i /
66
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
87
PP. 006. 1 / 702 / 1999 Tanggal: 19 / 12 / 1999. Anak yang dapat
ditampung adalah anak lulusan sekolah dasar untuk Madrasah
Tsanawiyah, dan anak lulusan Madrasah Tsanawiyah untuk Madrasah
Aliyah dengan jenjang pendidikan 3 tahun.67
Madrasah Ttsanawiyah atau Madrasah Aliyah Darul Arqom
mempunyai kegiatan yang sama seperti disekolah-sekolah pada umumnya
dan telah lama dikembangkan metode pengajaran kepada murid secara
variatif. Artinya bahwa sistem yang digunakan sebagai pendekatan kepada
murid dalam upaya mengantarkan pada suatu materi yang benar-benar
pada cara belajar yang baik. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya
fenomena atau suasana berbeda yang dihadapi lembaga pendidikan
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, maka para guru diberi
kelonggaran untuk menerapkan metode-metode mengajar sesuai yang
diperlukan, di antaranya diskusi kelas atau kelompok, dan metode
pemberian tugas.
Mata pelajaran yang di ajakrkan yang mengikuti kurikulum
Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional Republik
Indonesia adalah: Alqur’an hadits, Aqidah ahlak, Fiqih, Sejarah
kebudayaan islam, Bahasa arab, Ppkn, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris,
Sejarah nasional, Penjaskes, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sosiologi,
Geografi, Matematika, Seni budaya, Tik. Seminar banyak dilakukan oleh
Pondok Pesantren sendiri maupun lembaga / sekolah lain; dan kegiatan
67
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom
Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
88
seperti ini dapat dilakukan pada kegiatan-kegiatan sekolah pada umumnya,
guna meningkatkan mutu / kualitas pendidikan sekolah.68
Para dewan pengurus Lembaga pendidikan formal Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terus berupaya untuk
meningkatkan pelayanan pendidikan pada seluruh siswa. Hal ini dimaksud
agar seluruh siswa benar-benar mempunyai bekal ilmu yang baik. Oleh
karena itu, sarana prasarana terus ditingkatkan meskipun dalam segi
bangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah darul arqom belum
sempurna dan tidak menjadi halangan untuk seluruh siswa dalam
berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
2. Pendidikan Pesantren
Pendidikan kepesantrenan tidak menekankan pada kitab kuning /
gundul seperti Pondok Pesantren pada umumnya. Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom menjadikan tahfiz Qur’an sebagai program
unggulan Pondok Pesantren, tidak menekannkan pada kitab kuning /
gundul kitab yang dipakai di Pondok Pesantren ini adalah: Ushul Fiqih,
Durushullughah, Kemuhammadiyahan, Al-Khat / Imla, Al- Fiqh Sunnah,
Nahwu, Sharaf, Al- Tajwid, Muthalaah, Tahfidz Qur’an, Al- Hadits,
Khulasah, Tarikh Islam, Mahfudzat, Ahlaq, Ushul Fiqh, Irabul Quran,
Qiroatul Qutub, Tarjih Muhammadiyah dan lain-lain.69
68
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 69
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom
Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
89
Ikatan pelajar Muhammadiyah adalah kader persyarikatan, umat
dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia (remaja / pemuda)
seutuhnya, dan fungsi atau perananan ikatan pelajar Muhammadiyah
sebagai: membina dan meningkatkat kesatuan akidah islamiyah seluruh
remaja / pemuda muslim, membina dan meningkatkan pemahaman serta
pengajaran Islam kepada seluruh remaja / pemuda muslim,
mengembangkan pontensi remaja / pemuda muslim dengan membina dan
meningkatkan kecakapan, keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan
dan tehnologi, dan mempersiapkan kader persyarikatan. Umat dan bangsa
mempunyai kesadaran dan kemampuan untuk menegakkan dan
menjunjung tinggi agama islam, yang sebenar-benarnya.70
Program organisasi IPM adalah salah satu program Pondok
Pesantren yang membantu mengarahkan dalam membentuk karakter
santriawan / I Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. IPM
bertugas mengkordinasikan setiap acara-acara besar di pondok Pesantren
seperti nuzulul qur’an, 1 Muharam, dan acara-acara keagamaan di Pondok
Pesantren menjadi terkordinir oleh IPM dan Pondok Pesantren hanyan
mengarahkan dan membimbing. Susunan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai beberapa
kordinator departemen.
Tugas ketua yaitu menkordinir kelangsungan organisasi. Aktifitas
secara keseluruhan, baik ke dalam maupun keluar sesuai dengan tujuann
70
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan
Organisasi, Cet 1, . . . , h. 142-143.
90
yang telah ditentukan, sebagai kordinator dalam kebijakan umum
organisasi, mengambil kebijakan-kebijakan bila dianggap perlu bagi
kepentingan bersama, berkonsultasi memberikan laporan kepada Pembina
atau pimpinan Pondok Pesantren, semua yang berhubungan dengan
terlaksananya organisasi dan lain sebagainya.
Tugas kordinator departemen keamanan, memantau berjalannya
shalat sunnah Tahajud, duha, berjamaah, dan oprasi akbar, mengontrol
semua santri dalam segi hal apapun ,perizinan santri, mengurus undangan
acara perlombaan-perlombaan untuk santri, bertanggung jawab atas
program kerja keamanan, kepada anggota, organisasi dan mdrasah dan
yang mencakup tata tertib santri dan lain sebagainya.
Tugas kordinator departemen PIP (Pengembangan Ilmu
Pengetahuan) mengawasi dan menjalankan muhadharoh mingguan dan
bulanan, mengadakan diskusi, seminar, membimbing tadaarus, membuat
jadwal tadarus, upacara, muhadharoh, tata tertib berseragam santri,
mengontrol kegiatan belajar mengajar santri, bertanggung jawab atas
seluruh program kerja tarbiyah kepada anggota, organisasi, dan madrasah
dan lain sebagainya.
Tugas kordinator departemen Bahasa, mengadakan pelatihan
bahasa / tadribulughoh, mengadakan lomba drama bahasa asing,
penyampaian mufrodat atau kosakata santriawan / I, memantau
berjalannya santri dalam berbahasa, bertanggung jawab atas seluruh
91
program kerja dalam menaati berbahasa kepada anggota, organisasi, dan
madrasah dan lain sebagainya.
Tugas kordinator departemen kesehatan, memantau kebersihan
kamar, melakukan pelelangan baju dan barang-barang kotor, mengontrol
piket harian, menyediakan peralatan kebersihan dan obat-obatan, merawat
santri yang sakit, bertanggung jawab atas program kerja yang berhubungan
dengan kesehatan santriawan / I dan madrasah, dan lain sebagainya.
Tugas kordinator departemen olahraga, memantau terlaksananya
senam santri dan pramuka, maupun lomba-lomba yang berhubungan
dengan olahraga, bertanggung jawab atas seragam olahraga, mengadakan
sparing partner, mengadakan joging, dan membuat Jadwal olahraga,
bertanggung jawab atas program kerja yang berhubungan dengan olahraga
santriawan / I, dan madrasah dan lain sebagainya.
Tugas HUMAS, mengaktifkan dan mengontrol pembuatan majalah
dinding, dan mengadakan lomba prakarya, memutar murha’tal dan lagu-
lagu yang bernuansa islami, bermakna, dan berbahasa asing, dan
bertangung jawab kepada program kerja yang berhubungan tentang
kemasyarakatan atau pengumuman-pengumuman yang bersifat umum, dan
bertanggung jawab kepada anggota, organisasi , madrasah dan lain
sebagainya.
Tugas keputrian, mengontrol kepribadian putri, busana, dan
mmewajibkan memiliki rok dan kerudung hitam resmi, dan mengadakan
pelatihan kewanitaan, kegiatan masak-memasak, bertanggung jawab atas
92
program kerja yang berhubungan tentang keputrian dan bertanggung jawab
kepada anggota, organisasi, madrasah dan lain sebagainya.
3. Eksrakurikuler
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam
mengantisipasi persaingan bebas khususnya dalam pendidikan formal
mengadakan berbagai kegiaatan eksrakulikuler sebagai wadah dalam
mengembangkan bakat dan minat santri dalam hal pendidikan
keterampilan.
Ada beberapa kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqom
yaitu: Muhadatsah (Arab dan Inggris), Beladiri ( Tapak Suci), Pramuka
Hizbul Wathan, Marawis, Muhadhoroh ( Latihan Pidato Arab dan Inggris),
Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis Meja dll), Nasyid / Acapella,
Tari Saman, Paduan Suara.71
Adapun program komputer yang
dilaksanakan Pesantren dengan mewajibkan santrinya mengikuti kegiatan
komputer agar dapat menguasai dan mengoprsikannya karena memang
sudah menjadi kebutuhan dasar di masa sekarang dan akan datang.
Hampir semua lembaga pendidikan maupun non-pendidikan
memanfaatkan layanan komputer. Kemampuan komputer sudah menjadi
kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua santri dan menghadapi
tehnologi yang semakin berkembang.72
Ekstrakulikuler dilaksanakan
setiap rabu, jumat, dan minggu sore.
71
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A
2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah (dilihat 18 Juli 2016). 72
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
93
a. Muhadatsah (Arab dan Inggris)
Muhadatsah adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri
terlatih berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris, dan kegiatan
Muhadatsah seperti pemberian kosa kata bahasa Arab dan bahasa
Inggris, berlatih bercakap-cakap menggunakan bahasa sesama santri
dan dilaksanakan pada hari jumat pagi pukul 05.30- 06.45 berkelompok
dan terbimbing.
b. Beladiri ( Tapak Suci)
Tapak suci putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom
dilingkungan Muhammadiyah yang menjadi program ekstrakulikuler di
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan. Tapak suci
putra Muhammadiyah mengajarkan pencak silat sebagai olahragawi
menyeimbangkan antara lahir dan batin dalam rangka beribadah kepada
ALLAH SWT. Jadi iman dan ahlak anak didik tapak suci merupakan
sumber kekuatan yang berasal dari allah dan sama sekali bukan berasal
dari manusia itu sendiri. Tapak suci putera Muhammadiyah didirikan
tanggal 31 juli 1963 bertepaatan dengan tanggal 10 rabiul awal 1383H.
kelahirannya ditandai dengan sebuah pertemuan terbuka yang dihadiri
segenap tokoh-tokoh persilataan dari masyarakat umum bertempat di
gedung pesantren aisyiah kauman Yogyakarta.
Dengan melihat perkembangan dan potensi tapak suci yang telah
berperan besar untuk umat islam, bangsa dan negara dalam menentang
94
PKI, KH. Ahmad baidawi ketua PP Muhammadiyah pada saat itu,
memandang tapak suci tepat sekali dijadikan wadah pengkaderan
Muhammadiyah. Untuk itu dalam sidang tanwir Muhammadiyah
tanggal 28 juli 1 agustus 1967, tapak suci ditetapkan sebagai organisasi
otonom Muhammmadiyah dan mempunyai program yang terstruktur,
dan secara berjenjang dari tingkat pimpinan pusat, pimpinan wilayah,
pimpinan cabang dan pimpinan daerah.73
Dan tapak suci yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom ini adalah salah satu program ekstrakulikuler Pondok,
keanggotaan tapak suci terdiri dari siswa siswi Pondok Pesantren
Muhammadiya sendiri. Dan dilaksanakan pada jum’at pagi pukul
08.00-10.00 dan terbimbing.
Maksud dan tujuan tapak suci sebagai berikut:
Mendidik santri Pondok Pesantren serta membina ketangkasan dan
keterampilan pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia
Memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia yang
sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran islam sebagai budaya bangsa
yang luhur dan bermoral
Mendidik dan membina anggota menjadi kader Muhammadiyah
Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta
mempertinggi ahlak yang mulia sesuai dengan ajaran islam
73
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan
Organisasi,Cet 1, . . . , h. 144.
95
Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan kader
Muhammadiiyah
Menyelenggarakan pembinaan seni beladiri Indonesia
Menyelenggarakan pertandingan dan lomba serta pertemuan untuk
memperluas pengalaman dan pesaudaraan
Menggembirakan penyelenggaraan dakwah amar ma’ruf nahi munkar
sesuai dengan proporsi beladiri.
c. Pramuka ( Hizbul Wathan )
Pramuka ( Hizbul Wathan), kepanduan Muhammadiyah semula
bernama padvinder Muhammadiyah, didirikan oleh KH. Ahmad dahlan di
Yogyakarta pada tahun 1918, pelopor berdirinya antara lain siradj dahlan
dan sarbini. Atas usulan H. Agus Salim, Istilah belanda tersebut
diindonesikan dengan “ Kepanduan Muhammadiyah.” Pada tahun 1920,
atas usul R.H. Hadjid, kepanduan Muhammadiyah berganti nama menjadi
hizbul wathan (HW).
Ada beberapa tingkat pada Hizbul Wathan: tingkat athfal untuk usia
8-11 tahun, tingkat pengenal untuk usia 12-16 tahun, dan tingkat penghela
untuk usia 17 ke atas. Setelah orde baru tumbang digantikan dengan orde
reformasi, kegiatan kepanduan yang berbentuk Hizbul Wathan dihidupkan
kembali berdasarkan hasi keputusan mukhtamar Muhammadiyah ke 44
tahun 2000 di jakarta.74
Bahkan dirintiskan untuk mendirikan Hizbul
74 Sudarno Shobron,Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan
Organisasi,Cet 1, . . . , h. 145.
96
Wathan ditingkat Pusat Sampai Tingkat Ranting, kemudian lembaga
Pondok Pesantren Muhammadiyah yang ada dibawah naungan ranting
Sawangan kaum ini, menjadikan Hizbul Wathan sebagai program di
Pondok Pesatren ini.
Hizbul Wathan hampir sama dengan pramuka-pramuka pada
umumnya namun didalam Hizbul Wathan diterapkan pelajaran
kemuhammadiyahan seperti anggaran dasar Hizbul Wathan, janji-janji
pemuda Muhammadiyah dan lain sebagainya.
Hizbul Wathan yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom ini adalah salah satu program ekstrakulikuler Pondok, keanggotaan
Hizbul Wathan terdiri dari siswa siswi Pondok Pesantren Muhammadiya
sendiri.
d. Marawis
Marawis adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri, dan marawis
salah satu jenis “ band tepuk” dengan perkusi sebagai alat music
utamanya. Music ini merupakan kolaborasi antara kesenian timur tengah
dan betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental.75
Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang
merupakan pujian dan kecintaan kepada sang pencipta. Pemain marawis
terdiri 9 orang. Alat-alat marawis terdiri dari 6 marawis berbentuk kecil,
75 www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
97
hajir, dumbuk, dan kecrek. Latihan marawis di Pondok Pesantren ini
dilaksanakan pada hari rabu sore pukul 16.00-17.15 terbimbing, dan
penanggung jawabnya yaitu Mustafa azizan.
e. Muhadhoroh ( Latihan Pidato Arab dan Inggris)
Muhadhoroh adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri agar
terlatih di masyarakat nantinya. Kegiatan muhadhoroh yaitu: Mc santri
dilatih agar terlatih menjadi Mc di acara-acara Pondok, maupun di acara-
acara masyarakat kelak.k emudian pidato bahasa Arab, Inggris dan
Indonesia agar santri terlatih berpidato didepan banyak orang dan mampu
berpidato dimasyarakat kelak dan melatih keberanian santri didepan orang
banyak. Muhadhoroh dilaksanakan pada kamis malam pukul 19.00-21.00
terbimbing.
f. Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis Meja dll)
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya jasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh.Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancer
sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih
efektif dan efesien.76
Olahraga dilaksanakan pada hari jum’at pagi setelah
di laksanakannya muhadatsah dan terbimbing.
g. Nasyid / Acapella
76
www. Pengertianahli.com>kesehatan (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
98
Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan diiringi
gendang dan lain sebagainya.77
dilaksanakan pada hari senin sore pukul
15.00-16.00 terbimbing dan penangung jawabnya yaitu fariz nugraha,
ditampilkan ketika ketika menyambut hari-hari besar dan acara-acara
formal di Pondok Pesantren.
h. Tari Saman
Tari saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam
tarian saman mempergunakan bahasa gayo. Selain itu biasanya tarian ini
juga ditampilkan untuk merayakan kelahirian nabi Muhammad SAW. Tari
saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan dakwah.
Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Beberapa literature menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh syekh saman, seorang ulama yang berasal dari gayo di
aceh.78
dilaksanakan pada hari selasa sore pukul 15.00-16.00 terbimbing
dan penangung jawabnya yaitu Easty syahidah. Tari saman ditampilkan
ketika menyambut hari-hari besar dan acara-acara formal di Pondok
Pesantren.
i. Paduan Suara
Paduan suara adalah eksrakulikuler yang ada dipondok Pesantren ini,
paduan suara adalah kelompok vocal ( vocal group), terdiri atas penyanyi-
77
www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ). 78
www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
99
penyanyi maupun music yang dibawakan oleh grup vocal tersebut. Paduan
suara Pondok Pesantren ini dilaksanakan untuk melatih kemampuan para
santri dalam bidang tarik suara dan dilaksanakan pada hari sabtu sore
15.00-16.00
b. Bidang Dakwah
Pengertian dakwah secara etimologis adalah panggilan, seruan,
ajakan yang berasal dari bahasa arab yaitu isim masdar dari kata da’aa-
yad’u-da’wah.Sedangkan menurut istilah, dakwah yaitu setiap kegiatan
yang menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman kepada
Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan ahlak islamiyah.Adapun
tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup di dunia dan akhirat yang di ridhoi Allah sesuai dengan segi atau
bidang masing-masing.79
Dakwah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dengan mengunakan
metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh perorangan,
sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung
sejak dunia ini terkembang, jelasnya sejak nabi adam sebagai nabi pertama
dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir nanti.
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua yang sudah
mengakar pada masyarakat Indonesia, tentunya memiliki peranan yang
cukup besar dalam kehidupan beragama, sebagai benteng umat dalam
bidang ahlak dan membentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia.
79
Dewan Redaksi Ensklopedi Islam, Ensklopedi Islam cet 3 (Jakarta: Ikhtiar Baru Van
Hoeve, 1994 ), h. 280-281.
100
Pondok Pesantren Muhammadiyah merupakan tempat dimana
kegiatan-kegiatan ranting atau program-program kerja banyak
dilaksanakan. Dalam kegiatan tabligh dan dakwah dimasyarakat, Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berperan sangat aktif, kegiatan
tabligh dan dakwah yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom ini dilaksanakan di masjid Darul Arqom.
Lembaga tabligh dan dakwah adalah lembaga badan pembantu
pimpinan dan organisasi Muhammadiyah, yang berada dibawah naungan
ranting Sawangan kaum dan di programkan di Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom, dan kegiatan-kegiatannya dilakukan di
Pondok Pesantren Darul Arqom khususnya di Masjid Muhammadiyah
Darul Arqom dan dibina oleh ustadz Izhar sebagai ketua DKM.80
Pertama, pengajian dan kajian himpunan tarjih Muhammadiyah dibina
oleh:
Drs. H.Farhan AR. Yang dihadiri oleh kelas 12 Aliyah Pondok
Pesantren Darul Arqom rutin
kemudian pengajian tausyiah di adakan pada satu minggu sekali, sabtu
siang yang dihadiri oleh ibu-ibu masyarakat sekitar pada umumnya
dan juga khususnya ibu-ibu aisyiah
pengajian ranting Muhammadiyah Sawangan di adakan kamis malam
di masjid Darul Arqom dikhususkan untuk bapak-bapak
80
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
101
Ahad malam kaderisasi remaja
Ahad subuh shalat berjamaah
kemudian pengajian tahunan Ramadhan di adakan setiap bulan
ramadhan dan di hadiri oleh remaja sekitar khusus remaja
Muhammadiyah. Pengajian terstruktur bisa jadi umum bisa jadi
khusus.
Sebagai tempat pengkajian pendidikan keagamaan. Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom dalam usahanya untuk meluaskan dan
menyebarkan agama islam menggunakan media dakwah sebagai sarana
pembinaanya.
c. Sosial Keagamaan
Hubungan Pondok Pesantren dengan masyarakat sekitar sangat
berbeda-beda, sesuai dengan fungsi dan peranan Pondok Psantren tersebut
serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Organisasi Muhammadiyah ini
mengedepankan bidang sosial. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan agama saja tetapi juga
sebagai lembaga sosial yang berusaha memecahkan masalah-masalah
kemasyarakatan, khususnya dalam segi ekonomi. Untuk itu Pondok
Pesantren sangat tanggap dengan itu semua, apalagi Pondok Pesantren
yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.
Sebagai mahluk sosial pastilah manusia saling membutuhkan antara
satu dengan yang lainnya. Dalam bidang ini kegiatan dan partisipasi Pondok
102
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom memfokuskan kepada peningkatan
ukhwah islamiyah dengan masyarakat sekitar.
Pondok Pesantren sangat berperan melibatkan santri dalam kegiatan kerja
bakti membersihkan lingkungan sekitar, dan mengajarkan kepada ibu-ibu
aisyiah ranting Sawangan kaum senam santri, ikut serta dalam pengajian, dan
menjadi panitia dalam acara-acara Muhammadiyah di sawangan dan ikut serta
acara-acara yang ada di masyarakat, kegiatan yang diadakan pondok dan
melibatkan santri, di antaranya:
a. Santunan kepada yatim piatu dan menjadi orang tua asuh
Sejak awal, Muhammadiyah memiliki kepedulian yang besar terhadap
nasib anak yatim-piatu. Begitupun dengan Pondok Muhammadiyah Darul
Arqom ini, oleh persyarikatan Muhammadiyah Sawangan kaum yang
mengembangkan amal usaha kegiatan berupa pemberian bantuan dan
pembinaan anak asuh bagi orang yang tidak mampu.81
Kegiatan santunan ini diberikan setiap bulan kepada anak-anak yatim
piatu. Serta warga Muhammadiyah dan masyarakat sekitar yang kurang
mampu dan membutuhkan. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom juga memberikan beasiswa penuh untuk menyekolahkan anak didik
di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom serta fasilitas
kepondokan bagi anak-anak yang kurang mampu yang ingin belajar di
Pondok Pesantren ini.
b. Menerima titipan zakat, infak, dan shodaqoh
81
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan
Organisasi, Cet 1, . . . , h. 158.
103
Kegiatan ini dilakukan setiap bulan suci ramadhan yang kemudian
disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Dalam hal ini
Pondok Pesantren hanya bertindak sebagai kordinator.
c. Pemotongan dan pembagian hewan qurban
Kegiatan ini dilakukan setiap hari raya idul adha. Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom selalu mengadakan pembagian hewan qurban
ke masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah dan panti-panti
sosial lainnya. Pembinaan yang dilakukan Pondok Pesantren Darul Arqom
adalah adanya kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab dari orang-orang
yang mampu untuk menyisihkan sebagian hartanya dengan memberikan
hewan qurban kepada orang-orang yang lebih membutuhkan sebagai bentuk
ibada kepada Allah.
Pemberian hewan qurban ini diharapkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya hidup rukun. Tidak membeda-bedakan kelas atau kedudukan
akan tercipta secara harmonis sebagai wujud pengamalan ajaran agama
setiap individu masyarakat.
d. Peran sosial yang telah diberikan
Tidak hanya santunan, pemberian hewan qurban, zakat dan sodaqoh
saja, Pondok juga berperan luas dan membantu masyarakat, seperti
mengutus santri untuk mengerjakan dan mengisi pengajian pada bulan
ramadhan dan kegiatan itu menjadi imm-imam, kultum, ceramah dan
mua’zin dan ikut serta atas kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan
Pondok, takziyah, dan lain sebagainya.
104
e. Ikatan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Terbentuk ikatan ini yang berpusat di Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom, kegiatan yang dilakukan ini menyampaikan informasi atau
publikasi terhadap masyarakat luas, mengadakan pertemuan-pertemuan
musyawarah untuk memajukan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom. Ikatan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
berpartisipasi juga dalam memberikan bantuan baik material dan non
material.82
B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom itu terwujud karena
adanya dukungan-dukungan. Untuk mencapai keseimbangan lembaga
Pondok Pesantren Muhammadiyah diperlukan dukungan dari berbagai pihak,
karena tanpa adanya dukungan tersebut suatu lembaga pendidikan tidak dapat
berjalan dengan lancar, Untuk menjadi Pondok Pesantren yang besar, setiap
Pesantren tidak akan lahir begitu saja, melainkan tumbuh sedikit demi sedikit
melalui kurun waktu yang cukup lama.
Perkembangan Pondok Pesantren tidak selalu menunjukan grafik naik,
melainkan mengalami pasang surut, oleh karena itu para pendiri Pondok
Pesantren nampaknya memiliki peranan atas pasang surut nya sebuah
pesantren. faktor yang turut memperlancar perkembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah antara lain:
1. Masyarakat
82
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
105
Masyarakat merupakan sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya
yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama, dalam
artian masyarakat sekitar Sawangan atau yang pernah belajar di Pondok
ataupun alumni, sebagian mereka menyerahkan bantuan dan wujud dana,
tenaga, mendukung setiap kegiatan dan berpartisipasi yang tinggi, seperti
ada kegiatan akhir tahun wisuda santri, mereka ikut aktif dalam kegiatan
tersebut.
2. Tokoh Agama
Tokoh agama orang yang ahli dalam hal pengetahuan agama,
sebagai tokoh yang sangat berperan sekali di masyarakat dalam
pengembangan pendidikan di pesantren khususnya dan masyarakat
umumnya. seperti para tokoh pendiri Pondok Pesantren ini, yang
menyumbangkan buah fikiran di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
dalam pendidikan agama maupun non agama, sehingga masyarakat
mempunyai rasa simpati kepada Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
3. Pemerintah
Dalam hal ini adalah pemerintahan setempat, yang mengijinkan atas
berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di lingkutan
tersebut, dan juga memberikan bantuan berupa dukungan terhadap
Pondok, baik dalam hal pendidikan, keagamaan, dan sosial, seperti
memberikan izin dalam pelaksanaan-pelaksanaan hari-hari besar agama
islam, dan keikut sertaan departemen pendidikan dan kebudayaan maupun
departemen agama dalam memantau pendidikan yang ada dipondok
106
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Pengembangan buku-buku
pelajaran dan memberikan pengarahan untuk mengembangkan aktifitas
pendidikan.
4. Memiliki Misi dan Visi yang jelas
Sebuah Pesantren harus memiliki Vsi dan Misi yang jelas yang
dapat di implementasikan dalam setiap tindakan dan program yang
terukur, visi dan misi atau tujuan jangka panjang akan menjadi cita-cita
yang berdampak padaa sikap optimis dan harapan dimasa yang akan
datang, dan visi misi yang terpampang.
Misi Visi yang kuat dapat dijadikan penggerak dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di pondok pesanten ini. Pondok Pesantren
Menyiapkan generasi muslim yang berkualitas, mampu berkomunikasi
berbahasa arab dan inggris aktif, Pondok Pesantren berharap/
mengharapkan Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman,
berilmu, berwawasan luas, berahlak mulia, mandiri dan membangun kultur
intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK.
Pondok Pesantren melaksanakan pendidikan formal setingkat
MTS/SLTP dan MA/SLTA, mengaktifkan santri menggunakkan bahasa
arab dan inggris, membekali santri dengan kemuhammadiyahan dan ahlak
karimah serta mempersiapkan kader ulama yang cendikia dan cendikiawan
ulama yang berkualitas sholihun dan shobirun.
5. Memiliki identitas dan jati diri yang Kuat
107
Identitas dan jati diri adalah dasar yang harus dimiliki oleh suatu
organisasi termasuk Pondok dan sikap toleran terhadap kebudayaan
setempat, dan jika kita ingin memiliki identitas dan jati diri yang kuat,
dapat didukung dari semua, baik, pimpinan, karyawan, murid, dan lain
sebagainya yang membuat kita harus aktif dalam semua hal.83
83
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan, mempelajari, meneliti, berbagai macam
permasalahan dalam penulisan ini yang berjudul” Perkembangan Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan-Depok 1987-2010”
akhirnya penulis pada tahapan kesimpulan dari seluruh pembahasan dalam
bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Kota Depok merupakan bagian dari wilayah jabodetabek yang terletak di
bagian bawah / utara kabupaten bogor dan berbatasan langsung dengan
DKI Jakarta, Kota Tanggerang dan Bekasi. Depok menjadi Kota yang
strategis di antara kota-kota disekitarnya. Kota depok diresmikan pada
tanggal 27 April 1999 dan kota depok menjadi kota administrative,
masyarakat depok mayoritas beragama islam.
2. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terletak dikecamatan
sawangan di jln. H. Maskum No 65, Sawangan Baru, Kota Depok-Jawa
Barat Indonesia, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Luas
Tanah3095 M² dan luas terbangun 2000 M², milik amal usaha
Muhammadiyah ranting Sawangan. Didirikan oleh persyarikatan bukan
perorangan dan pondok pesantren ini memakai sistem boarding school dan
tahfidz Qur’an menjadi aikon Pondok Pesantren ini.
109
3. Pondok mempunyai peran yang sangat besar dalam mengembangkan
pendidikan di sawangan, dan peran besar itu ialah pengembangan dalm
bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan.
a. Bidang Peendidikan
Pendidikan Formal, mengikuti kurikulum dari kantor Departemen
Agama Republik Indonesia dan kurikulum khas kepondokan yaitu
mempelajari kemuhammadiyahan, baik Madrasah Tsanawiyah maupun
Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah mempunyai 2 jurusan yaitu IPA
dan IPS.
Pendidikan Pesantren, memakai sistem boarding school dan tidak
menekankan kitab kuning memperdalam Tarjih Muhammadiyah,
memperdalam bahasa Arab dan Inggris dan Tahfidz Qur’an, karena
Tahfidz Qur’an adalah aikon Pondok Pesantren ini.
Ekstrakulikuler, seperti sekolah pada umumnya, dibina oleh
alumni, seperti, pramuka (Hizbul Wathan), Tapak Suci, Tari Saman,
Paduan Suara, Acapella, Muhadhoroh, dan Muhadasthah bahasa Arab
dan Inggris, semua itu berjalan satu minggu sekali.
b. Bidang Dakwah
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
mengembangkan Dakwah pada Masjid, Majlis Taklim, pengajian dan
kajian secara rutin. Majlis Taklim merupakan sarana Dakwah yang
paling banyak jumlahnya, karena dengan dakwah orang dapat
mengambil ilmu pengetahuan secara luas, dan Dakwah Pondok
110
Pesantren Muhammadiyah menggunakan Metode Dakwah Kultural dan
Moderenis dan Terstruktur.
c. Bidang Sosial Keagamaan
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam
perkembangan yang dicapai dalam Bidang Sosial Keagamaan berupa:
Santunan kepada yatim piatu dan menjadi orang tua asuh, Pemotongan
dan pembagian hewan qurban, Pondok Pesantren juga berperan dalam
membantu masyarakat, seperti mengutus santri untuk mengerjakan dan
mengisi pengajian pada bulan ramadhan, menjadi imam-imam dan
penceramah dan mua’zin dan ikut serta atas kegiatan-kegiatan yang ada
dilingkungan Pondok Pesantren, takziyah, dan lain sebagainya.
4. Faktor yang Mempengaruhi perkembangan:
1. Masyarakat : dengan adanya masyarakat Pondok Pesantren sangat
terbantu untuk mendukung setiap kegiatan yang ada di Pondok
Pesantren.
2. Tokoh Pendiri: sangat berperan didalam masyarakat dalam
pengembangan pendidikan dan menyampaikan pemikiran-pemikiran
dalam pendidikan agama maupun non agama.
3. Pemerintah : berperan dalam memberikan izin dan ikut serta
Departemen Agama dalam memantau pendidikan yang ada di
Pondok Pesantren.
111
4. Memiliki Misi dan Visi yang Jelas : Misi Visi yang kuat menjadi
penggerak dalam setiap kegiatan yang dilakukan di Pondok
Pesantren ini.
5. Memiliki Jati diri yang Kuat : identitas dan jati diri yang kuat dari
semua pihak, Pimpinan, Pengurus Ustadz, Ustadzah, Santri dan lain
sebagainya.
B. Saran
Untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas pondok pesantren
Muhammadiyah darul arqom penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut:
a. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan
Pondok Pesantren Muhammadiyah Daru Arqom yang meneruskan
penelitian ini.
b. Untuk para santri hendaklah mematuhi tata tertib dan program yang
disusun di pondok pesantren Muhammadiyah darul arqom secara baik
dan benar.
c. Suskses selalu dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah yang
berwawasan luas, hanif, jujur, Profesional,sholihun dan shobirun.
112
DAFTAR PUSTAKA
Data tertulis
Mohammad Said dan Juminar Afan, Mendidik Dari Zaman Ke Zaman, Bandung:
Jemmars, 1987.
Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan
Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: PT,
Pustaka LP3ES Indonesia, 1982.
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: LSIK, 1996.
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara,
Abad XVII dan XVIII, Bandung: Mizan, Cet. IV. 1998.
Dhofier Zamkhasar, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyiai,
Jakarta: LP3ES. 1983.
AR. Fachruddin, Apakah Muhammadiyah Itu? . PP Muhammadiyah Majlis
Tabligh, Yogyakarta: 1984.
Mastuhu, Dimanika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: PT, Rineka Cipta, Cet.
2. 1994.
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 1992.
Soerjono Sokanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia,
Indonesia. 1983.
113
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2011.
Louis Gottshalck, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto, Jakarta:
Universitas Indonesia Press. 2008.
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2007.
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Skripsi, Tesis, Disertasi.
Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007.
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok, Perpustakaan Umum Kota
Depok. 2006.
Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok, Perpustakaan Umum Kota
Depok. 2006.
Profil Kota Depok, Perda Kota Depok Nomor 01 tahun 1999, Perpustakaan
Umum Kota Depok.
Data Kecamatan Sawangan Depok, Profil Kecamatan Sawangan Tahun 2011-
2016.
Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di
Indonesia, PT Menara Kudus, 2000.
Abdurahman Wahid, Penggerak Tradisi, Yogyakarta: LKIS 2001.
114
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, Potret Sebuah Perjalanan Jakarta:
Paramadina, 1997.
Drs. H. Achlan Husen dkk, Dasar-Dasar Gerakan Muhammadiyah Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, 2009.
Dewan Redaksi Ensklopedi Islam, Ensklopedi Islam cet 3 Jakarta: Ikhtiar Baru
Van Hoeve, 1994 .
Drs. Sudarno Shobron, M.Ag, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis,
Ideologis, Dan Organisasi, Cet 1 (Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-
Ilmu Dasar (LPID) Universitas Muhammadiyah), 1995.
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah.
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul
Arqom Sawangan Depok.
Buku Induk Madrasah Tsanawiyah , Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom Sawangan Tahun 1988-2010.
Buku Induk Madrasah Aliyah , Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Sawangan Tahun 1988-2010.
Sumber Elektronik
Https://eprints.uns.ac.id> BAB_.
WWW.bmkg.go.id.
WWW.depok.go.id/profil-kota/geografi.
115
www. Pengertianahli.com>kesenian.
www. Pengertianahli.com>kesehatan.
Wawancara Pribadi
Wawancara Pribadi Dengan, Ustadz Abdul Madjid, Pimpinan Pondok Pesantren
Muhammadiay Darul Arqom, Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Ustadz Izhar, Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom, Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Dra. Ida Marhamah Pengurus Pondok Pesantren
Muhammadiya Darul Arqom Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan
Kecamatan Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Farid Wajdi, Alumni Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom.
116
DOKUMENTASI
PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
SAWANGAN, DEPOK
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Terbaru
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Terlama
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
117
Lapangan Yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Lapangan Yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Tempat Wudhu Santri Laki-Laki Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqom
118
Prestasi Santriawan / I Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Ruang Kelas kegiatan belajar mengajar tingkat Aliyah dan bersampingan
dengan ruang guru dan ruang pimpinan Pondok, dan kepala sekolah
Foto Bersama Dengan Santri Putra dan Putri Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom
119
Koprasi / Kantin Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Koprasi / Kantin Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Penyembelihan Hewan Qurban Yang dilaksanakan Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom
120
Gebyar Muharam di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Musyawarah Kerja Organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Kegiatan Belajar Mengajar Santri Putri di Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom
121
Foto bersama Pimpinan Pondok Pesatren Muhammadiyah Darul Arqom dan
pengajar Pondok Pesantren
Foto dengan santri Putri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Pengurus Dapur Senior
122
DATA PENGAJAR PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL
ARQOM SAWANGAN
Kode Nama Pengajar Mata pelajaran Tahun
bertugas
1 Dra. Ida marhamah Bahasa Indonesia 1987
2 Joeanda Bendahara / TU 1987
3 Heriansori TU 1989
4 SuhaenahS.Ag IPS 1992
5 Ir. Syamsuardi Matematika 1995
6 MisbahS.Ag Pkn , sejarah 1997
7 Munadi, SH. MM Geografi 2001
8 Abdul majid, S.Pd.i Ski, akidah, khat 2002
9 Desiariani, S.E Ekonomi 2002
10 Syamsuar, S.Pd.i Bahasa sunda 2002
11 Baharudin, S.Pd.i Akidah, qur’an hadist 2003
12 Sri hartati, S.Ag Fiqih 2004
13 Fuji aryanti, S.Si Bahasa inggris, kmm 2005
14 Zaenal abidin, M.Ag Bahasa arab, sharaf 2005
15 Ranulislubis, S.Pd Penjaskes 2005
16 Faizati Setyorini, S.P.d Bahasa inggris 2007
17 Ahnani, S.E Tik / computer 2007
18 Mayliana fitriani, S.Pd Ipa, fisika 2007
123
19 Baharudin M izhar Bahasa arab, kmm,
nahwu, sharaf
2009
20 Sahroni, S.Pd.i Syirah nabawiyah 2009
21 Eva yurita, M.Pd Sbk, biologi 2009
22 Nurudin setiawan, S.Ag Fiqih 2010
23 Rausanfikri, S.Pd.i Tahfidz, muthalaah 2009
24 Euismulawati Ips, ekonomi, fikih
sunnah
2010
25 Alwin Ips, geografi 2011
26 Mashudin, S.Pd.i Tajwid, tahfidz 2010
27 Medina kurniati Grammar, khulasoh 2013
28 Nurhajijah S Tahfidz, tajwid 2013
29 Nurulazizah Kimia, fisika 2013
30 Faisal Tahfidz, tajwid 2013
31 Nurulilma Tahfidz, tajwid 2012
32 Diva ardini Matematika 2012
33 Annisa Nahwu , sharaf 2012
34 Handriyan Matematika 2012
35 Ahmad baihaqi Grammar 2012
36 Ahmad subekti Ushulfiqih 2012
37 Bahtiarhadi a. tahsin Tajwid 2012
38 Firgi Pramuka 2012
124
39 Rosadian, S.Pd.i Tahfidz, muthalaah 2012
40 M .afdhal Nahwu 2012
41 Melittsabita Durusullugah 2012
Kurikulum MTs dan MA
No Nama pelajaran
MTs
Program IPs
MA
Jumlah
jam
KET
VII VIII IX X XI XII
1 Alqur’an hadits 2 2 2 2 2 2 12 Kemenag
2 Aqidah ahlak 2 2 2 2 2 2 12 Kemenag
3 Fiqih 2 2 2 2 2 2 12 Kemenag
4 Sejarah
kebudayaan
islam
2 2 2 2 8 Kemenag
5 Bahasaarab 4 4 4 4 4 4 24 Kemenag
6 Ppkn 2 2 2 2 2 2 12 Kemdiknas
7 Bahasa
Indonesia
4 4 4 4 4 4 24 Kemdiknas
8 Bahasa inggris 4 4 4 4 4 4 24 Kemdiknas
9 Sejarah nasional 2 2 2 2 4 4 16 Kemdiknas
10 Penjaskes 2 2 2 2 2 2 12 Kemdiknas
11 Fisika 2 2 2 2 8 Kemdiknas
12 Biologi 2 2 2 2 8 Kemdiknas
125
13 Kimia 2 2 Kemdiknas
14 Ekonomi 2 2 2 2 4 4 16 Kemdiknas
15 Sosiologi 2 4 4 16 Kemdiknas
16 Geografi 2 2 2 2 4 4 16 Kemdiknas
17 Matematika 4 4 4 4 4 4 24 Kemdiknas
18 Senibudaya 2 2 2 2 2 2 12 Kemdiknas
19 Tik 2 2 2 2 2 2 12 Kemdiknas
20 Durusulugah 2 2 2 2 2 10 Kurlok
21 Kemuhammadiy
ahan
2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
22 Al-khat/imla 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
23 Al- fiqh sunnah 2 2 2 2 2 10 Kurlok
24 Nahwu 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
25 Sharaf 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
26 Al-tajwid 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
27 Muthalaah 2 2 2 6 Kurlok
28 Tahfidz qur’an 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
29 Al- hadits 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
30 Khulasah 2 2 2 2 6 Kurlok
31 Tarikh islam 2 2 2 6 Kurlok
32 Mahfudzat 2 2 2 6 Kurlok
33 Ahlaq 2 2 2 2 2 2 12 Kurlok
126
34 Ushulfiqh 2 2 4 Kurlok
35 Irabul qur’an 2 2 4 Kurlok
36 Qiroatul qutub 2 2 4 Kurlok
37 Tafsir 2 2 2 6 Kurlok
38 Tarjih 2 2 2 6 Kurlok
Jumlah 62 62 62 62 70 72 384
Berbagai Prestasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat
Daerah Maupun Nasional
1. 2008 / 2009 = Hifdzil Qur’an Gol 30 juzPeringkat II Tingkat kotadepok
2. 2008 / 2009= Hifdzil Qur’an Gol 20 juzputriPeringkat II Tingkat kotadepok
3. 2008 / 2009= Lomba pidato bahasa arab porseni kota depok Peringkat II
Tingkat kotadepok
4. 2009 / 2010= Lomba pidato bahasa Indonesia Peringkat II Tingkat
kecamatan sawangan
5. 2009 / 2010= Hifdzil Qur’an Peringkat I Tingkat JABODETABEK
6. 2009 / 2010= Lomba foto kebersihan HUT kota depok ke X Peringkat III
Tingkat kota depok
7. 2009 / 2010= Lomba pidato SMA / MA Peringkat I Tingkat kota depok
8. 2009 / 2010= Lomba pidato tingkat umum Peringkat III Tingkat kota depok
9. 2009 / 2010= Lomba azan Peringkat II Tingkat kota depok
10. 2009 / 2010= Lomba cerdas cermat SMA / MA Peringkat II Tingkat kota
depok
127
11. 2009 / 2010= Lomba cerdas cermat SMP / MTs Peringkat II Tingkat kota
depok
12. 2010 / 2011= Kompetisi futsal SMA / MA Peringkat II Tingkat kecamatan
sawangan
13. 2010 / 2011= Lomba foto peringatan runtuhnya tembok berlin Peringkat II
Tingkat Nasional
14. 2010 / 2011= Kompetisi futsal SMP / MTs Peringkat I Tingkat kecamatan
sawangan
15. 2011 / 2012= Lomba MHQ SMA / MA Muhammadiyah Peringkat II
Tingkat kota depok
16. 2012 / 2013= Gebya rnasyid UHAMKA Peringkat II Tingkat
JABODETABEK
17. 2012 / 2013= Lomba nasyid SMA / MA Peringkat I Tingkat JABODE
18. 2012 / 2013= Lomba marawis tingkat umumPeringkat II Tingkat kota
depok
19. 2012 / 2013= Cerdas cermat SMP / SMA Peringkat II Tingkat kecamatan
sawangan
20. 2012 / 2013= Lomba kultum SMP / MTs Peringkat II Tingkat kecamatan
sawangan
21. 2012 / 2013= Lomba morse SMA SEDERAJAT Peringkat II Tngkat kota
depok
22. 2012 / 2013= Tahfidz Qur’an dewasa SMA Sederajat Peringkat II Tingkat
kota depok
128
23. 2012 / 2013= Lomba pengetahuan umum kepramukaan SMA Peringkat I
Tingkat kota depok
24. 2012 / 2013= Lomba MTQ SMA Peringkat I Tingkat JABODE
25. 2012 / 2013= Lomba fotografi kreatifitas pelajar Peringkat II Tingkat
kecamatan sawangan
26. 2013 / 2014= lomba morse pramuka penegak Peringkat III Tingkat kota
depok
27. 2014 / 2015= Lomba tenis meja putra PORSENI SMP Peringkat I Tingkat
kota depok
28. 2014 / 2015= festival pencak silat tradisional tingkat remaja Peringkat III
Tingkat kota depok
29. 2014/ 2015= Festival pencak silat tradisional tingkat dewasa Peringkat III
Tingkat kota depok
30. 2014 / 2015= Lomba karyatulis ilmiyah tingkat pelajar SMA / MA
Peringkat III Tingkat Jawa barat
2010= Cerdas cermat KADARKUM Peringkat I Tingkat kota depok
2010= Cerdas cermat KADARKUM WANITA Peringkat II Tingkat
Nasional diselenggarakan oleh kementrian Hukum dan Ham RI Pusat.
129
Data Santri Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat Mts
Tahun
SANTRI
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1988-1989 10 14 24
1989-1990 10 15 25
1990-1991 13 23 36
1991-1992 11 13 24
1992-1993 25 22 47
1993-1994 20 34 54
1994-1995 26 29 55
1995-1996 23 26 49
1996-1997 10 16 26
1997-1998 12 11 23
1998-1999 12 13 25
1999-2000 14 13 27
2000-2001 8 7 15
2001-2002 7 - 7
2002-2003 7 12 19
2003-2004 13 14 27
2004-2005 13 13 26
2005-2006 11 14 25
2006-2007 10 9 19
130
2007-2008 7 9 16
2008-2009 9 8 17
2009-2010 20 17 37
Data Santri Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat MA
Tahun
SANTRI
Jumlah Laki-Laki Perempuan
1988-1989 10 8 18
1989-1990 15 10 25
1990-1991 11 11 22
1991-1992 8 9 17
1992-1993 7 7 14
1993-1994 30 33 63
1994-1995 16 35 51
1995-1996 2 5 7
1996-1997 12 12 24
1997-1998 8 12 20
1998-1999 8 8 16
1999-2000 15 9 24
2000-2001 14 14 28
2001-2002 9 6 15
2002-2003 3 6 9
131
2003-2004 3 6 9
2004-2005 4 10 14
2005-2006 13 6 19
2006-2007 9 9 18
2007-2008 5 11 16
2008-2009 5 6 11
2009-2010 18 9 27
=U)<n
v.t-z.c/)
Fz<(9<ZV:])<m>--ulT:-
-=-)ZFY
z.SFa=o-x.LUo_
*:z,ft<o(r<tsrza\UW[l
u.LU
<-FrA ll<LI2<oco :<co coJJ
Ft
-ms<i==;z<<-zoo-g2<o_<
E==
I
o<)<z2Oa>o-z. <L!dEO=J<df6
t:rdlr-t
a
F
zo
Jo-U
=J=:<E.=:<
FulztS
z.\looxz\)Ufu^ui=o<=t'^
=v.LU
tI,:<
g=to_
-la:<o_
F
d.FlzU
M
lrir!l
z
z
aHHi
HC(44#j;2t3o>e>P<UY
a)?azIJ]&Fzat!F.,{
M
z
I
1
ig
h6l
mffir*t*&__
:,-,1
'ii1 "t)
6s 1g
hs f"- d".fi ! ,=,;i.r
.ltHma' rr:1 ili.l
ri.l.:,. ,,jr.i i._.r
-" :: aj',:: ""1 Hfri ,-q \#
q*
#14H{ShH , affils'-*i #"ffig," i .*l
&ds)qs.$
@e&
4@
ViEd@
@&@qss8tu$#
sdeffice*i6
r@t.&dq9{@@@
tir-6
.<a
-)'):-l
I
)
,--- \ I
!.pkffin{
-)r-,1
(L----
<)l/l
-t:\ 'i-l-l:
-- -.)
i:..\,r' i\
\, 12'"'/ ai-;!-
66
=>.* r;'. a'
" -:.1
a:=
el
.!i
t*t
.ffiLar-E+(Til'
r(d* vLr:Ji
F Ers
-sJ,,4(.*)
.GJIteir#4ctq=}rEtrrJ- {q
-r6s4L-F-
OO
dte_@GdtssB&dlqt
Ed6lt;ktd$S{e&G}&r&t
u!qr9L!9999!uaauu!9u999OOCCCOOOOO.Ctn \O O O C ca ta) O a.) ao ta)
-'a,-i-\Cf-.4-sf+--
**4P*tVPP4**
o''ffiffiSFffi[ f ,f$lr@reI{Eiffietso'o' '3.: ',,, r '':c: ..(E..>.rt. : 'C.E=EF'-
E.!RF€E 8 Ea=f!oli=OE FG) *n e v!-= ts E@ii 6 (gEd=ga'5 L.1s 6gi?<}<(856=CLo(u\rr 'C,,M',1r 3o-
C*RH*;#-a
=Lr) ::'*= -' B 't*i ;<c:t5
=-';E€rl fie)-
FI
tA:^tH
o (\.t-r-AN+CNo;=!s)ro'-alAd--:lu6loN:LL,-.-.-uanutu-.EFqF+=\f-a*l,A\Ulr-F-6lNF-*NNNdi
aE
*E0! :z on ll b! .,il
cioNaetqa4-FaEEZ.trAtr'.
!e9=:a=a=a\J F.\.7 F I/ F
W4&ldEl
4E{I&4AE{til&HA'*i
FI,-{
tsad
,{F,dt.$
"-rl{uir*
'."4.re
(
;ffi!*]li/iki
W
,:.. ,liiili.,;t. C
=cd.). :i.it,i.rl, \OC.,u!
CLVNL !:i
x ? i" l.=ut'= J - ^ =-O-; .) _ .-:
== t ^v = = ;?rZ- , G i o -z-<- F:J,?, ils^ ii -,. = x.: :.:: =A2! a1-A- !r-o=G'r'n.= f _-: !. !lEL L 6 J uS i 6q-a^^i--t^
==!, .:5n= E-d;oOne0C .: q (, 6 =J-OO U - : i a) = V'-
oobo-1=_ ^tr:.=tr-(n==6 o=:.=
oO (g X-n i O = =
q->\ >,N -7 z- N L bf) (g 5 n
\ \- \' a:1* =
2tr d d " -UZ= a r c. i; >
V\/r^V ^ ;^'- Z.l-,.*;.2:...E=tr >' }- >. >, -, -' 7 = oa
= =*OO,auOOO*=oO-ac! O O - O O O O !E O-tr 5 OdOOSOOOO 6_6:a-cs>.LL tL O- LL * LL LL i.(J U O t)a,,,a,,
l;,.,
..-i
[::i
i,'"^-'n[:-:1:;-r:j
, : ill
i,"r,*<q
t-:)i
:. 1
i. ./!il (\T
'ta
a
bo
I
2cal
-i
\./ -, ^,-sotrlo)d^.-!!
itt tr, =
= -r.i
.. t a)
/)-= 1=r: 4)a --izE"5L-i:=-
).=>'a+/
'7'az- e 1Z -= a --71-: -
--Ll
=.iJ=-a-catD':!)-1
' 2
:za-.ta-
,'t,
,J)
aiJ
Z:!
a--!-a:-;/a,'i: r',*--l,3-r-=+
c<i-=c--t'^ <>-od, -.=cc..'\i \c t-- -] .-l r:f r) \o l\ ca oc o, c + d ca- J - -
CtCICt C
a-,
a^,
Ac
i(h -gL*,OA?
FF-U
-o
trZ
,l)F
o
€
--t .!
ej
cra-att) GL.9Oa -.1
= JD)
:=,^-^.-/atJA
A
-a =-
- a- .::-tr '- -
== - ->*cta^Z
ai
=-! cLl
@,u<-
4 7 ata r* ') ,t .A ::)' ):==JJLZ)
6J
CJ
Z.=9.i= =2=E .="J=2 ',' - ;
EiEiE !ii; .ili i E E ffi ?2=- .:---'. 3 =;= , i.'!')^ c - tr! I O A- l--.===; - == j._sg : i 4 z = i': :i:Z*4-=. E-=-/E ;g='z ? E d i, +,,
=.=. =rraaz i'=v'- EE:z = .i- H = = a-= = = e; y. z F * r-= i != - z ' i @ ? E -a,)i= a=4=r= Z='63i .=c1'l : ?!.= e.E = = ='aE- i=i=:-E ?.=*-'V=Z ;7:$ A ,i H a A =
=:-!,;n=:^loZ=iZ;iZElZi :,E:iF, d =
E,Ei E'itEzEA gz=-a-E EZ;,i ?n L+; ffi = = "-,= =='::r,1f, ESe=_a id=2' 'zz 7EZ (D :,::ri
;= Evclti fZeEa Etil ffi : *= 'e E=iE;E==r-iei_|i=*rEEEt(ri= ffi E ,*a * ":EirRi 1laiEi *,=:= E2:E w 1 = ffi : retZi== t=;!iiE1**;:E?i=t" #$ i, * H E:;:;;,- =E7e; ;=;ia -=1f,J Er : ,. f;q
= =4 [+=+|E;E,l iiAl Ei?E P o7 ' [i r:?a,j=i
=>Z =J:t A r^= J ').|tA-c d. .'J ff'
FF]i:i::i)
.fi;(Tr:8
Frlr-lt,li:j":rJ
o/:-:xl)1. .1./
i--:l. _r
.aa\
\C r-
h4e.4@qs4@
ffi,-wwai r trnr, .itdilri,*.x-*'-.,,.*..-.. j
KEMFNTERIAN AGA}IAUNTVERSTTAS rSLAM NEGERT (tlIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
Jl. lr.H. Juanda No. 95 Ciputat 15412, lndonesia 7443329 Fax.7493364
Nomor : tJn.Ot /F2/pp.O09 34?ZenOrcLamp : I Judul& Out LineH.a I : Tugas Menjadi pembimbing
KepadaYth. Bapak/Ibu/SdrDrs. H. Azhar Saieho MAdi
Tempat
NamaNIMSemesterFak/Jurusanyang berjudul
Dangan hormat kami beritahukan bahwa Bapak/ Ibu/ Sdr. ditetapkanmenjadi Pembimbing Skripsiatas :
Jakarta,l I April 2016
Ulfah Bughiah ,1112022000047
IAdab dan Humaniora/Sejarah dan Kebudayaan Islam
Perkembungan Pondok pesantren Muhammadiyah Darur Arqom diSawangan, Depok, I 987-20 1 0
dalam rangka menyelesaikan studi mencapa.i gerarfgjana Strata I
Atas kesediaan Bapak/rbu/Sdr untuk melaksanakan tugas tersebut kamimenyampaikan penghargaan dan terima kasih.
Farkhan, M.Pd
Tembusan:l. Dekan2. Mahasiswa yang bersangkutan
t 002f
3. Arsip
Catatan:a. Diharapkan skripsi diselesaikan paling lambat satu semester.b. Konsultasilbimbingan dengan dosen-pembirnbing minimal 8 (delapan) kali
tatap muka.
Wassalarn,
/.\",-',.<"i-, .'+:.
n-l:l r--'"rla 1*
,,;,,,1;Dts;l"
[i'fl"NiFj
{tiiF.wxE#
I
PONDOK PESANTREN MI.JFIAMMADryAH
"DARUL ARQAIVI"TINGKAT TSANAWIYAH - ALTYAH - TAKHASSUS
sK. pusAr No. 4293 /fi-O2/DKt-86/87REK. BTN : 00174-01-50-001909-7 ATAU REK. MANDIRI 157-00-0131099-5
SEKRE'IARTAT : .rL. MUCHTAR JL. H. MAKSUM NO. 65 SAWANCAN BARTJ - DIIPOK TELP. (0251) 8612110 KODE POS 16511
SURAT KETERANGAI\I TELAII MEM TUGASNomor : 018 /PPMDA/ SKTMT/VIIU2016
Bisuill ahirrn.h n e nirrnhim
Yangbertandat rgandibau,ahini"pimpinanPondokPesantrurDarulArqammhammadiyah
Sawangan Kota Depok, menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Semester
Fak/Jurusan
: Ulfrh Brrghiah
: 1112022000047
: 8 (delapan)
: Adab dan Humaniora/Sejarah dan Kebudayaan Islam
Me,nerangkan bahwa narna tersebrr telah melaksmakan tugas bemrpa Obcerrsi di Pon-Pcs
Muhammediyah Drrul Arqem, dalam mngka menyelesaikan studi mencapai gelil ffianaStrata l, dengan teilra:
'?erkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Sawangan
KotaDepok 1987-2010".
Demikian surat keterangan ini dibuat dengm sebenar- benarnya rmtrk digrrnakan seperlunya.
Nosrun mholluhiws Fotltun Qmieb
Depok,22 Dzul Oa'dah 1437 H2416
DArulAqm
'6..ailt"l
Abdul Majid, S.Pd.I
-._=-!E
PEMtrRTNTAH I(OTA DEFOK.KE,CAMATAN SAV/AhTGAN
ICELURAHAN SAV/ANGAN BARUJl. Sawangan Pcrmai No. 57 Kodc Pos 16511 Tclp. (021) 70888683
Depok, 10 Mei 2016
Kepada Yth.
Dekan Fokultas Adab don HuntanioroILniversitas lslam Negeri (UlN) SyarifHidayatullah JakartaJ:rtl-
Jakarta
Berkenaan dengan surat saudara Nomor : un.01/F2 /PP.00.917161201,6
tanggal 28 April 2016 perihal ijin. penelitian' ,
Sehubungan dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa pada
prinsipnya kami tidak keberatan/memberikan ijin kepada :
: Ulfah Bughiah
: Lt1.2022000047
: Adab dan Humaniora
Program Studi : Sejarah dan Kebudayaan Islam
Untuk mengadakan kegiatan penelitian di lingkungan Kelurahan Sawangan
Baru berkaitan dengan menyurusan skripsi berjudul "Perkembangan
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok, 1987-
2010".
Demikian hal ini kami sampaikan untuk diketahui.
L96311. 198603 101 1
Nomor : 800/ '.' - Sektr.
Lampiran : -
Perihal : Rekomendasi
Nama
NIM
Fakultas
Tembusan:Ytn. Lamat sawangan
#ryR1.,';, --- lisu'. I'iniip rc
l(ELUBAHAN
SAIIVANGAIT BARU
PEMEHINTAT4 KtrTA DEPOK
KECAMATAN SAWANGANJl" Raya Muchtar No. 91 Sawangan Depok Telp. (0251) 861 8177
email : kec.sawangan9l @gmail.com
SURAT KETERANGANNomor: $oCI / [o - uvt
Camat Sawangan Kota Depok dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
Semester
Tahun Akademik
Jenis Kelamin
Alamat
Nama tersebut diatas adalah benar mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah melaksanakan penelitian di wilayah Kecamatan Sawangan yaitu
di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam rangka menyusun tugas akhir /
skripsi.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
ULFAH BUGHIAH
1112022000047
Adab dan Humaniora
Sejarah dan Kebudayaan Islam
VIII (Delapan)
201512016
Perempuan
Jl. H. SulaimanNo.54 Rt OA4l004 Kel. Bedahan
Kec. Sawangan Kota Depok
Sawangan, 29 Agustus 201 6