Upload
putra-senja
View
224
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
plato
Citation preview
1. Pernyataan Plato Mengenai Kebenaran
a. Pengertian
b. Makna regress problem dalam justifikasi
2. Filsafat bagi perkembanan pengetahuan manusia mengenai filafat
Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang
tersusun dengan tertib, akan kebenaran.
3. Kloning dilihat dari sudut pandang filsafat
a. Aspek ontologies
b. Aspek epistomologis
c. Aspek aksiologis
4. Pengambangan ilmu dikenal adanya asumsi
a. Peranan asumsi dan contoh kaitan asumsi dengan pernyataan ilmiah yang
dihasilkan
b. Syarat-syarat dalam mengemangkan asumsi
5. Metode ilmiah pola berpikir kebenaran
a. Contoh penerpan metode ilmiah dalam mendapatkan kebenaan ilmu
b. Kebaikan dan kekurngan dari berpikir ilmiah
6. Pengembangan pengetahuan
7. Perbedaan pandangan tenang perkembangan ilmu pengetahuan menurut Thomas
Kuhn dan Popper. Serta contoh
8. Revolusi Ilmu menurut Thomas Kuhn, contoh-contoh revolusi di bidang Fisika
Revolusi Ilmu merupakan proses perubahan menurut Kuhn Ilmu melalui proses
perubahan dan perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu yang semakin
menuntut untuk
Contoh revolusi ilmu di bidang fisika
Dalam masalah gravitasi misalkan, yang diinterpretasikan sebagai tarikan yang
merupakan bawaan di antara setiap pasang partikel, adalah sifat ghaib dalam arti yang
sama dnegan “kecenderungan untuk jatuh” dari aliran scolastik sebelumnya. Oleh
sebab itu, sementara standar-standar korpuskularisme tetap berlaku, pencarian
penjelasan mekanis dari gravitasi merupakan salah satu masalah yang paling
menantang bagi yang menerimaPrincipia sebagai paradigm. Newton mencurahkan
banyak perhatian kepadanya, demikian juga banyak penerusnya dari abag ke-18. Satu-
satunya pilihan yang tampak adalah menolak teori newton karena tidak berhasil
menerangkan gravitasi, dan alternative ini pun diterima secara luas. Namun, kedua
padangan ini tidak ada yang menang. Karena tidak dapat mempraktekkan sains
tanpa Principia maupun memberlakukannya sesuai dengan standar standar
kospuskular dari abad ke-17, para ilmuan lamban laun menerima pandangan bahwa
gravitasi itu memang bawaan. Pada sekitar pertengahan abad ke-18 interpretasi itu
telah diterima secara hampir universal, dan hasilnya adalah pengembalian yang tulus
kepada standar skolastik. Tarikan dan tolakan bawaan bergabung dengan ukuran,
bentuk, posisi, dan gerakan sebagai sifat-sifat primer materi yang secara fisikal tidak
dapat direduksi.[24] Padangan bahwa adanya anomali dalam teori gravitasi newton
ternyata tidak semestinya mampu dibuktikan dengan paradigm baru, akhirnya proses
revolusi sains yaitu mengikuti teori lama. Maka, sebenarnya tidak mudah membentuk
sebuah konsep dan teori baru ketika ditemukan adanya penyimpangan dalam teori
lama. Gambaran di atas menandakan revolusi memang membutuhkan kesiapan
konsep, teori, dan hipotesis ilmiah yang jelas sehingga revolusi sains dapat diraih.
Contoh lain dari pergeseran paradigma dalam ilmu alam yaitu beberapa “kasus-kasus
klasik” dari pergeseran paradigma Kuhn dalam ilmu pengetahuan di antaranya:
1. Penerimaan teori Biogenesis, bahwa semua kehidupan berasal dari
kehidupan, yang bertentangan dengan teori generasi spontan,yang dimulai pada
abad ke-17 dan tidak lengkap hingga abad ke-19 dengan Pasteur.
2. Penerimaan teori seleksi alam Charles Darwin digantikan Lamarckism sebagai
mekanisme evolusi.
3. Transisi antara pandangan dunia fisika Newton dan pandangan dunia relativistik
Einstein.
Adapun contoh dalam bidang ilmu-ilmu sosial di antaranya tentang :
The Keynesian Revolution yang biasanya dipandang sebagai pergeseran besar
dalam makro-ekonomi. Menurut John Kenneth Galbraith
mengatakan, Hukum didominasi pemikiran ekonomi sebelum Keynes selama lebih
dari satu abad, dan peralihan ke Keynesianisme sangat sulit. Ekonom yang
bertentangan dengan hukum, yang disimpulkan bahwa setengah pengangguran dan
kurangnya investasi (ditambah dengan oversaving) adalah tidak mungkin, berisiko
kehilangan karier mereka. Dalam magnum opus, Keynes dikutip salah seorang
pendahulunya, JA Hobson, yang berulang-ulang menyangkal posisi di universitas
untuk teori sesat. Monetarists berpendapat bahwa kebijakan fiskal tidak penting
bagi stabilisasi ekonomi, berbeda dengan pandangan Keynes bahwa baik kebijakan
fiskal dan moneter merupakan yang penting