120
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI KASUS DI KELURAHAN GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Srata 1 (S.1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) NADHIFATUN 1104083 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH

TELETILAWAH DI TVRI

(STUDI KASUS DI KELURAHAN GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA

SEMARANG)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat

Guna Memperoleh gelar Sarjana Srata 1 (S.1)

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

N A D H I F A T U N

1104083

FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 5 (lima) eksemplar

Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada.

Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang

Di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami

menyatakan bahwa Skripsi Saudara/i :

Nama : Nadhifatun

NIM : 1104083

Fak / Jurusan : Dakwah / KPI

Judul Proposal Skripsi : PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH

TELETILAWAH DI TVRI (STUDI KASUS DI KELURAHAN

GENUKSARI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG)

Dengan ini kami setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian, atas perhatiannya

diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 30 Juni

2011

Pembimbing

Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & Tatatulis

AHMAD FAQIH, S.Ag, M.Si RUSTINI WULANDARI, .Sos,M.Si

NIP. 197303081997031004 NIP. 197408212003122001

Tanggal : ………………………. Tanggal : ………………………….

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

iii

SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG

SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI

(Studi Kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang)

Disusun oleh:

Nadhifatun

1104083

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 30 Juni 2011

dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji Anggota Penguji I

Dekan/Pembantu Dekan

Drs. H. Nurbini, M. S. I Dr. Ilyas Supena, M. Ag

NIP. 19680918 199303 1 004 NIP : 19720410 200112 1 003

Sekretaris Dewan Penguji/ Anggota Penguji II

Pembimbing

Ahmad Faqih, S. Ag, M. Si M. Chodzirin, S. Kom, M,Kom

NIP. 19730308 199703 1 004 NIP : 19691024 200501 003 003

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

iv

PERNYATAAN

Dengan pernyataan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di

dalamnya tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di peguruan

tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil Penerbitan maupun

yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 30 Juni 2011

Penyusun,

Nadhifatun

1104083

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

v

MOTTO

♦ Janganlah kau bermimpi untuk menggapai semua bintang dilangit ♦

♦ Apabila kau tidak mampu menggapainya ♦

♦ Namun jalani hidupmu hari ini seperti air yang mengalir ♦

♦ Niscaya kau kan temukan kebahagiaan hakiki ♦

♦ Lakukan semua yang kau inginkan dengan usaha dan doa ♦

♦ InsyaAllah ♦

♦ Kan kau petik hikmah di kemudian hari ♦

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

♥ Ibu tercinta (she is my idol) yang telah mencurahkan kasih sayangnya,memberikan do’a serta dorongan pada ananda baik secara moril maupun spiritual.

♥ Kakak–kakakku (Anik, Ana, Fifah, Tatik ) semoga karya ini bisa

mengganti baktinku selama ini terabai oleh ego dan inginku. ♥ Keponakanku karena kalianlah hidup jadi bermakna.

♥ Prastyo Widayanto,yang telah memberikan dukungan serta perhatian dalam kesuksesan studiku, serta motivasi.

♥ My Best Friend Anikmah, Eny Mahfiroh, dan Tika, kalian

inspirasiku.

♥ Mbak Atik terimaksih sudah memberikan dorongan dan doanya selama ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya untuk kita semua.

Amien Ya rabbal’Alamien.

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

vii

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat kelurahan

Genuksari Kecamatan Genuk Semarang yang menonton siaran dakwah penulis menggunakan

pendekatan psikologi komunikasi untuk dapat memahami perilaku masyarakat kelurahan

Genuksari tentang persepsi mereka terhadap siaran dakwah Teletilawah, dan untuk menganalisis

data dengan menggunakan metode deskrptif kuantitatif (statistik prosentase yang kemudian

dikualifikasi).

Analisis ini digunakan untuk melihat frekuensi tertentu suatu nilai dalam himpunan data

yang diperoleh dari penelitian terhadap persepsi masyarakat. Jumlah frekuensi tersebut dinyatakan

dalam presentase sama dengan 100%, hasil penelitian ini adalah bahwa persepsi masyarakat

setelah menonton siaran dakwah Teletilawah di TVRI bahwa materi yang ada di siaran dakwah

Teletilawah mencakup kehidupan beragama yang benar, karena materi yang dibahas bersumber al-

Quran dan hadist yang diantaranya membahas persoalan atau fenomena masalah akhlak, ibadah,

dan sebagainya. Sebagai bahan pokok materinya, siaran dakwah Teletilawah di TVRI ditayangkan

setiap hari Senin-Jumat terdapat pesan dakwah yang cukup memberikan pengaruh terhadap

kondisi psikologis masyarakat, baik dari cara berpikir dan tingkah laku mereka, persepsi

masyarakat berhubungan dengan perasaan mereka terhadap siaran dakwah teletilawah

berhubungan dengan perasaan mereka terhadap siaran dakwah Teletilawah yaitu masyarakat cukup

merasa senang dengan keberadaan siaran dakwah Teletilawah sebab acara tersebut disajikan sesuai

dengan keinginan masyarakat.

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang

senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak

akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus

penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo.

2. Dr. Muhammad Sulthon M Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang,

beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik selama penelitian.

3. Ahmad Faqih, S.Ag. M.Si , dan Rustini Wulandari S.Sos, M.Ag. selaku dosen pembimbing

yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan penulisan skripsi ini.

4. Drs. H. M.alFaldi, M.Ag selaku kajur KPI dan Ahmad Faqih, S.Ag. M.Si selaku sekjur KPI

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

5. Keluaraga besar Civitas Akademika Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, khususnya para Dosen

pengajar yang telah membekali ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu tercinta yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik penulis hingga dewasa.

7. Kakak-kakak tercinta (Anik, Ana, Fifah dan Tatik) terima kasih atas dukungan dan doanya

kepada penulis sehingga menyelesaikan studi ini.

8. Prastyo terimakasih sudah memberikan motivasi dan semangat selama ini.

9. Para perangkat Kelurahan Genuksari Semarang yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi

ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

ix

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentulah masih jauh dari sempurna,

baik dari segi bahasa, analisa, maupun materi kajiannya, maka dari itu penulis sangat

mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama dalam

bidang Komunikasi Penyiaran Islam.

Semarang, 30 Juni 2011

Penulis

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6

1.4. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Persepsi .......................................... 11

1. Pengertian Perserpsi ...................................................................... 11

2. Proses Terjadinya Persepsi ............................................................ 14

3. Jenis-jenis Persepsi ........................................................................ 16

4. Aspek-aspek Persepsi..................................................................... 17

2.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Dakwah ........................................... 20

1. Pengertian Dakwah ........................................................................ 20

2. Dasar Pelaksanaan Dakwah ........................................................... 22

3. Dasar Hukum Dakwah ................................................................... 23

4. Unsur-unsur Dakwah ..................................................................... 25

5. Tujuan Dakwah .............................................................................. 40

2.3. Media Elektronik dan Muatan Dakwah ........................................... 42

1. Media elektronik sebagai media komunikasi ................................ 42

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

xi

2. Ciri-ciri komunikasi massa ............................................................ 43

3. Televisi sebagai media dakwah .................................................... 44

4. Pemanfaatan televisi sebagai media dakwah ................................. 47

5. Kelebihan dan kelemahan televisi sebagai media dakwah ............ 50

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian ................................................................ 52

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional .................................................. 54

3.3. Sumber dan Jenis Data ......................................................................... 54

1. Sumber Data .................................................................................. 54

2. Jenis Data ...................................................................................... 54

3.4. Populasi dan Sampel ........................................................................... 55

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57

3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................... 58

3.7. Hipotesis .............................................................................................. 58

BAB IV DATA DAN ANALISISNYA

4.1. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Genuksari ............................... 60

1. Letak Geografis ................................................................................ 60

2. Keadaan Monologis ......................................................................... 61

4.2. Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sebagai Media Dakwah ............ 65

1. Sejarah TVRI ................................................................................... 66

2. Visi dan Misi TVRI ......................................................................... 72

3. Jangkauan Siaran TVRI ................................................................... 73

4. Kekuatan TVRI ................................................................................ 74

5. Program Acara TVRI ....................................................................... 74

4.3. Siaran Dakwah TVRI ........................................................................... 77

1. Waktu Penayangan........................................................................... 77

2. Da’i yang Ditampilkan ..................................................................... 83

3. Metode yang Digunakan .................................................................. 84

4. Materi yang Disampaikan ............................................................... 85

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

xii

5. Persepsi Masyarakat Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang

Tentang Siaran Dakwah Teletilawah Di TVRI ............................... 90

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ..........................................................................................101

5.2. Limitasi ................................................................................................102

5.3. Saran-saran ..........................................................................................103

5.4. Penutup ................................................................................................104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA DIRI

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Usia .............................................................. 61

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................................ 62

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ................................................... 62

Tabel 4. Jumlah Sarana Pendidikan ....................................................................... 63

Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Agama ......................................................... 64

Tabel 6. Jumlah Sarana Ibadah .............................................................................. 65

Tabel 7. Jumlah Media Elektonik Radio dan TV................................................... 65

Tabel 8. Tema-tema Acara Teletilawah ................................................................. 83

Tabel 9. Pesan-pesan Keagamaan pada Siaran Dakwah Teletilawah Tidak Sesuai 90

Tabel 10. Materi yang Disiarkan Dakwah Tidak Sesuai dengan Keinginan Masyaraka 91

Tabel 11. Materi Tentang Al–Qur’an Pada Siaran Dakwah Teletilawah di TVRI Sudah

Memadai ....................................................................................................92

Tabel 12. Materi Ibadah yang Disiarkan Melalui Acara Teletilawah TVRI Sudah Memadai

....................................................................................................................92

Tabel 13. Materi Akhlak yang Disiarkan Melalui Acara Teletilawah TVRI Sudah Memadai

....................................................................................................................93

Tabel 14. Perasaan Saya Menjadi Tentang dan Damai Setelah Menonton Siaran Dakwah

Teletilawah ................................................................................................94

Tabel 15. Pesan–Pesan Dakwah yang Disampaikan dalam Siaran Teletilawah dengan Mudah

Saya Terima ...............................................................................................95

Tabel 16. Saya Bertambah Wawasan Keagamaan dengan Menonton Siaran Dakwah

Teletilawah ................................................................................................96

........................................................................................................................

Tabel 17. Iman Saya Semakin Mantap Setelah Menonton Siaran Dakwah Teletilawah 97

Tabel 18. Saya Merasa Menyesal Jika Tidak Menonton Siaran Dakwah Teletilawah97

Tabel 19. Kehidupan Sosial Keagamaan Makin Baik Dengan Menonton Siaran Dakwah

Teletilawah .................................................................................................98

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan

dakwah Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya tanpa

dakwah Islam akan semakin jauh dari masyarakat dan selanjutnya akan lenyap

dari permukaan bumi. Dalam kehidupan masyarakat, dakwah berfungsi menata

kehidupan yang agamis menuju terwujudnya masyarakat yang harmonis dan

bahagia. Ajaran Islam disiarkan melalui dakwah dapat menyelamatkan manusia

pada umumnya dari hal-hal yang dapat membawa pada kehancuran (Aziz,

2004:37).

Dakwah adalah salah satu tugas yang harus (wajib) dilaksanakan umat

Islam kapan saja dalam keadaan apapun sesuai dengan perkembangan zaman.

Hal ini sesuai dengan tujuan dakwah untuk menumbuhkan pengertian,

kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh

para da’i (Saleh, 1977:1). Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Surat Ali

Imran ayat 104 :

المنكر عه وينهىن ببلمعروف ويأمرون الخير إلى يذعىن أمة منكم ولتكه

المفلحىن هم وأولئك

Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah

dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.

(Departemen Agama RI, 1995 :93).

1

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

2

2

Dakwah antara da’i dengan mad’u tidak hanya pertemuan-pertemuan

langsung antara da’i dengan mad’u akan tetapi dibutuhkan inovasi dengan

menggunakan media lain yang lebih modern, seperti : media cetak dan

elektronik. Media-media tersebut harus diupayakan penggunaannya untuk

kepentingan dakwah Islam secara luas.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman Surat An-Nahl ayat 125 yang

berbunyi:

إن أحسه هي ببلتي وجبدلهم الحسنة والمىعظة ببلحكمة ربك سبيل إلى ادع

ببلمهتذيه أعلم وهى سبيله عه ضل بمه أعلم هى ربك

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan TuhanMu dengan hikmah pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”. (Departemen Agama, 1995:421)

Dari ayat di atas, maka dakwah Islam dengan metode bil hikmah,

mauidhah hasanah dan metode mujadalah tidak harus disampaikan dengan cara

tatap muka antara da’i dengan mad’u tapi dengan kecanggihan teknologi, maka

dakwah Islam pun dapat disampaikan melalui media yang modern misalnya

televisi.

Para pengemban dakwah yang melaksanakan dakwahnya melalui

pemanfaatan teknologi komunikasi yang berbentuk koran, disusul munculnya

radio dan televisi hingga marakya internet. Media-media komunikasi ini bisa

dijadikan sebagai media dakwah. Media dakwah merupakan salah satu unsur

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

3

3

dalam proses strategi yang tepat dalam dakwah. Semua itu penting dipahami

guna menyukseskan serta mengupayakan solusi terbaik dalam mengatasi

berbagai masalah yang dapat menggagalkan proses dakwah.

Zaman modern sekarang ini, televisi merupakan salah satu media

elektronik yang digunakan umat Islam sebagai media dakwah. Melalui televisi,

pesan dakwah dapat disampaikan dalam bentuk bermacam-macam sesuai

program acara yang disajikan oleh masing-masing stasiun televisi, dan tentunya

disesuaikan pula dengan selera penontonnya. Namun munculnya televisi ini akan

membawa pengaruh pada perkembangan masyarakat Indonesia. Salah satu

diantaranya menurut Budiman (2002) menyatakan bahwa menonton televisi bisa

menjadi sebuah dalih untuk memutuskan kontak dengan orang lain, melepaskan

diri dari pembicaraan tentang topik-topik tertentu (Budiman, 2002:72).

Melalui televisi, masyarakat dapat memilih berbagai acara yang

diperlukan oleh mereka. Acara-acara dapat berbentuk berita, hiburan hingga

informasi pendidikan. Ketika media didominasi tayangan yang bersifat hura-hura

atau penuh kemewahan, atau menayangkan gaya hidup anak muda perkotaan

yang penuh glamour, TVRI sebagai salah satu stasiun televisi yang dikelola oleh

pemerintah sekaligus stasiun televisi tertua justru menawarkan alternatif yang

berbeda, yaitu dengan menyuguhkan acara “Teletilawah” yang dipandu Anisa

Rosali dan Rachmaji Asmuri dan dua dewan hakim ustad H. Abdul Sattar Gani

MA, dan H. Syahdi SAS dan musafir Prof. H. Said Agil Husain Munawar.

Teletilawah acara maqro membaca Al-Qur‟an by Phone yang

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

4

4

ditayangkan setiap hari Senin–Jumat pukul 04.00–04.30 WIB. Acara

“teletilawah” bersifat interaktif antara penyiar dengan penonton yang

membacakan ayat Al-Qur‟an. Format itu sendiri secara live (langsung) dan

bukan recording (rekaman).

(http://arumsekartaji.wordpress.com/20011/01/03/interaktif-penyiar-dan-

penonton televisi).

Acara ini hadir untuk menyampaikan ajaran Islam terutama Al-Qur‟an

(sebagai sumber ajaran Islam) walau hanya satu ayat termasuk dakwah dalam

pengertian kedua yaitu segala usaha dan upaya untuk merealisir ajaran Islam

yang terdapat dalam Al-Qur'an pada semua aspek kehidupan manusia.

Al-Qur'an adalah kitab suci Islam yang merupakan kumpulan firman-

firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Diantara tujuan

utama diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk menjadi pedoman dalam menata

kehidupan manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Agar

tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka Al-Qur'an datang dengan

petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan, aturan-aturan, prinsip-prinsip dan

konsep-konsep, baik yang bersifat global maupun yang terinci, yang eksplisit

maupun yang implisit dalam berbagai persoalan dan bidang kehidupan.

Al-Qur‟an memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah,

syari‟ah dan akhlak,dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai

persoalan-persoalan tersebut, dan Allah SWT menugaskan Rasul SAW untuk

memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu : “Kami telah

turunkan kepadamu Al-Dzkir (Al-Qur‟an) untuk kamu terangkan kepada

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

5

5

manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir. (Q.S. 16

: 44). Al-Qur‟an adalah kitab petunjuk, demikian kecil yang kita peroleh dari

mempelajari sejarah turunnya.

Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna (kaffah) maka langkah

pertama yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi Al-Qur'an dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan

konsisten. Hal ini dapat terlaksana bila telah melakukan proses membaca dan

mengamalkan Al-Qur'an (Shihab, 2006:33).

Kegiatan dakwah dapat dimulai dari membaca seperti yang tersirat dalam

hadits Nabi SAW yang berbunyi Rasulullah bersabda: “Sampaikanlah dariku

walaupun satu ayat.”

Hadits di atas menandakan bahwa umat Islam siapapun dia tidak

memandang latar belakang dan asal-usul, nasab/keturunan, pendidikan dan lain-

lain, bisa “mampu” membaca sekaligus memahami yang terkandung dalam Al-

Qur'an walaupun hanya satu ayat. Hal ini bertujuan tidak lain agar umat Islam

mengamalkan hukum dari Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari walaupun

hanya dari satu ayat.

Hadits di atas menandakan bahwasannya tidak mengandung maksud

untuk menggurui mad’u atau umat yang didakwahi karena yang disampaikan

hanya satu ayat yang arti mendalamnya adalah disesuaikan dengan kemampuan.

Namun lebih kepada rasa mengajak sesama manusia untuk mengerti dan

mengamalkan hasil bacaan bahwa dakwah melalui ayat-ayat Al-Qur'an adalah

sebagai proses awal untuk merealisasikan hukum-hukum pada kehidupan sehari-

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

6

6

hari. Dari isi dan kandungan acara “Teletilawah” tersebut, penulis ingin

mengetahui persepsi masyarakat tentang siaran dakwah “Teletilawah” di TVRI

(Studi Kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang).

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana persepsi masyarakat Kelurahan Genuksari tentang siaran

dakwah Teletilawah di TVRI?

1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Menyimpulkan persepsi

masyarakat kelurahan Genuksari kecamatan Genuk Semarang yang menonton

siaran dakwah.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini merupakan sumbangsih bagi keilmuan

dakwah tentang sarana dan metode dakwah di kemudian hari.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat berguna bagi penelitian-penelitian

selanjutnya, baik akademis maupun non-akademis. Penelitian ini dapat

bermanfaat khususnya dalam rangka penyiaran media elektronik.

1.4. Tinjauan Pustaka

Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, maka di bawah ini terdapat

beberapa kajian yang telah diteliti oleh penelitian lain yang relevan dengan judul

yang penulis teliti.

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

7

7

Pertama, Dewi Arum Pangestuti (2008), “Hubungan Menonton Siaran

Dakwah Hikmah Pagi di TVRI Nasional tehadap Pemahaman Kesalehan Sosial

Masyarakat Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes”. Penelitian ini mengetahui

hubungan antara menonton siaran dakwah Hikmah Pagi di TVRI (X) terhadap

pemahaman kesalehan sosial di Kecamatan Brebes (Y). Hikmah Pagi adalah

suatu program acara keagamaan yang disiarkan lewat Televisi Republik

Indonesia Nasional setiap hari Senin pukul 05.00 WIB, disamping mengandung

dua kategori yaitu : kesalehan individu dan kesalehan sosial. Hubungan

menonton Hikmah Pagi di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, masing-masing

memperoleh 26,66% dan sisanya 73,44% dipengaruhi oleh faktor lain,

diantaranya lingkungan masyarakat.

Kajian penelitian penulis yaitu mengetahui hubungan menonton siaran

dakwah Hikmah Pagi di TVRI Nasional masyarakat Kecamatan Brebes

Kabupaten Brebes. Perbedaan lainnya, penelitian yang dilakukan Dewi yaitu

jenis kuantitatif dengan metode statistika. Sedangkan penelitian yang dilakukan

ini akan menghasilkan data deskripsi, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati, pendekatan hal ini diarahkan pada jenis

penelitian kuantitatif prosentase.

Kedua penelitian Moch. Rohman (1997) “Studi tentang Pelaksanaan

Siaran Agama Melalui Media Komunikasi TVRI (Studi Kasus pada Masyarakat

Perumnas Kodia Semarang). Penelitian ini menekankan pada keefektifan media

komunikasi TVRI dalam menyampaikan siaran agama pada masyarakat

Perumnas Kodia Semarang. Media ini dapat diterima masyarakat dengan baik,

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

8

8

hal ini terbukti dengan kesadaran untuk mengikuti member Islam yang ada di

TVRI, dimana dalam penyampaian dakwah, dan bahasanya dapat diterima

masyarakat. Pada dasarnya masyarakat menerima dengan baik siaran agama

Islam yang disampaikan TVRI karena tidak ada kendala atau hambatan yang

berarti dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil dari responden golongan

dewasa ada 77% yang mempunyai respon baik dan 14,2% yang menyatakan

kurang baik, sedangkan 8,5% menyatakan tidak baik, 17% tidak baik, sedangkan

golongan anak-anak 60% mempunyai tanggapan baik, 3% mempunyai

tanggapan baik dan 17% menyatakan tidak baik.

Bila dilihat dari segi media dakwahnya, penelitian tersebut menggunakan

media televisi melalui siaran agama yang obyeknya masyarakat Perumnas Kodia

Semarang, sedang kajian media dakwahnya menggunakan media televisi melalui

interaktif penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan statistika.

Ketiga Retno Kun Ratih (2006), penelitian mengenai tanggapan

masyarakat kecamatan Singorejo Kabupaten Kendal terhadap Program Acara

Al-Hikam di stasiun televisi Borobudur Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bentuk penyajian dan menganalisis acara Al-Hikam yang

disampaikan televisi Borobudur serta mengetahui tanggapan masyarakat

Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal terhadap acara Al-Hikam di televisi

Borobudur. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode

komparatif sebagai teknik analisa data. Jenis penelitian yaitu kualitatif dan

prosentase, sehingga akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

9

9

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh) sedangkan pendekatan

yang digunakan adalah sosiologis.

Al-Hikam adalah suatu program acara keagamaan yang disiarkan lewat

televisi Borobudur Semarang setiap hari Jumat pukul 21.00 WIB. Materi-materi

dakwah yang disampaikan dalam acara Al-Hikam, disamping mengandung

muatan manajemen qalbu juga mengandung kategori yaitu : kasalehan individu

dan kesalehan sosial. Mengenai teknik penyajiannya, pesan dakwah dalam acara

Al-Hikam disampaikan menggunakan media audio visual yaitu melalui

perantaraan televisi Borobudur Semarang. Metode-metode dakwah dapat

diketahui bahwa acara Al-Hikam alam penyajiannya menggunakan metode

ceramah, dan pihak TVB menayangkan ceramahnya tersebut berbentuk rekaman

bukan tayangan langsung (live). Tanggapan masyarakat Kecamatan Singorojo

terhadap program dakwah dalam acara Al-Hikam di TV Borobudur yang

ditayangkan jam 21.00 WIB tidak tepat. Hal ini terbukti dengan sebagian besar

masyarakat cenderung memilih waktu pagi hari dan sore hari, yaitu masing-

masing sebesar 43% dan 40%, sedangkan yang memilih malah hari hanya

sebesar 17%. Selain itu latar belakang aktivitas ataupun pekerjaan responden

mempengaruhi cara pandangan mereka akan waktu luang yang dapat mereka

gunakan untuk mendapat “santapan rohani” dan pukul 21.00 WIB merupakan

waktu untuk istirahat sedangkan mengenai durasi waktunya, menurut sebagian

masyarakat tidak harus ditambah, tetapi diperlukan penambahan durasi

waktunya mengenai materi dakwah dalam acara Al-Hikam,

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

10

10

menurut masyarakat Kecamatan Singorojo perlu penambahan materi

aqidah dan akhlak. Pada dasarnya digunakan metode ceramah. Sedangkan materi

yang disampaikan dalam acara Al-Hikmah, masyarakat Singorojo dapat

memahami dan mengamalkannya.

Sedangkan pada skripsi ini, penulis mengangkat judul “PERSEPSI

MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI

(Studi Kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang).

Pembahasan penelitian ini lebih menekankan tentang persepsi masyarakat dalam

mensikapi muatan pesan siaran dakwah “Teletilawah”studi kasus di Kelurahan

Genuksari Kecamatan Kota Semarang.

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

11

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Persepsi

1. Pengertian Perserpsi

Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia, persepsi berarti

tanggapan (penerimaan) langsung hal melalui pancainderanya (Depdiknas,

2002:1239). Menurut Chaplin, persepsi adalah proses mengetahui atau

mengenal objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera (Chaplin,

1993:358).

Secara terminologi, terdapat beberapa rumusan tentang persepsi,

diantaranya menurut Walgito, persepsi adalah mengelompokkan benda-

benda yang berdekatan atau serupa, dapat memfokuskan perhatiannya pada

satu objek, sedangkan objek-objek lain di sekitarnya dianggap sebagai latar

belakang. Kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan,

memfokuskan dan sebagainya itu, yang selanjutnya dinterpretasi (Walgito,

2004:86).

Menurut Muhammad Utsman Najati, persepsi merupakan fungsi yang

penting dalam kehidupan dengan persepsi makhluk hidup dapat mengetahui

sesuatu yang bermanfaat sehingga ia pun dapat mengungkapnya

(Najati, 2005:195).

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi-persepsi seseorang tidak

timbul begitu saja tetapi ada faktor-faktor yang mengetahuinya, faktor-

11

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

12

12

faktor inilah yang menjadi dua orang yang melihat sesuatu yang sama

akan memberikan interprestasi yang berbeda tentang yang dilihat itu.

Adapun faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor fungsional persepsi

Yang dimaksud faktor fungsional persepsi adalah faktor yang timbul

dari orang yang mempersepsi kebutuhan, sikap (suara hati), kepentingan,

pengalaman dan tahapan dalam mempengaruhi tanggapan seseorang

terhadap sesuatu.

b. Faktor struktural persepsi

Yang dimaksud dengan faktor struktural persepsi yaitu faktor yang

muncul dari apa yang akan dipersepsi, misalnya hal-hal baru seperti

gerakan, tindak-tanduk dan ciri-ciri yang tidak biasa akan turut juga

dalam menentukan persepsi orang yang melihatnya.

c. Faktor situasi persepsi

Yang dimaksud situasi persepsi yaitu faktor yang muncul sehubungan

karena situasi pada waktu mempersepsi sebagai contoh orang yang

memakai pakaian renang di tempat yang tidak ada hubungannya dengan

olahraga renang tentunya akan mempengaruhi persepsi yang dilihatnya.

d. Faktor personal persepsi

Yang dimaksud dengan faktor personal persepsi yaitu: pengalaman,

motivasi, kepribadian. (Subur, 2003:460-462).

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi di atas dapat

disimpulkan bahwa faktor situasi dan sasaran lebih bersifat objektif. Artinya

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

13

13

individu mempunyai kecenderungan yang sama terhadap objek yang akan

dipersepsi sedangkan faktor pelaku lebih objektif karena individu banyak

dipengaruhi untuk keadaan psikisnya.

Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, organisasi persepsi

mengikuti beberapa prinsip antara lain:

1. Wujud dan latar

Objek yang diamati sekitar selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan

hal-hal lainnya sebagai latar (ground). Sebagai contoh ketika kita

melihat seekor burung di bukit berbatu, maka burung itu akan menjadi

wujud dan bebatuan di belakangnya akan menjadi latar.

2. Pola pengelompokan

Hal-hal tertentu cenderung kita kelompokkan-kelompokkan dalam

persepsi kita dan cara kita mengelompokkan-kelompokkan itu akan

menentukan bagaimana mengamati hal-hal tersebut, misalnya: prinsip

kedekatan, prinsip kesempurnaan, prinsip kesamaan, prinsip

kelangsungan dan sebagainya.

3. Ketetapan

Teori Gestalt juga mengemukakan bahwa dari proses belajarnya, manusia

cenderung akan mempersepsikan segala sesuatu sebagai sesuatu yang

tidak berubah, walaupun indra kita sebetulnya menangkap adanya

perubahan. Kalau kita bertemu dengan seorang kawan, misalnya Peter,

maka kita akan mengenalnya sebagai Peter walaupun hari ini berbaju

putih, padahal kemarin dia berbaju biru (Sarwono, 2010: 94-97).

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

14

14

2. Proses Terjadinya Persepsi

Individu mengenali suatu objek dari dunia luar dan ditangkap melalui

inderanya. Bagaimana individu menyadari, mengerti apa yang diindera ini

merupakan suatu proses terjadinya persepsi. Proses terjadinya persepsi dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Proses fisik atau kealaman

Maksudnya adalah tanggapan tersebut dimulai dengan objek yang

menimbulkan stimulus dan akhirnya stimulus itu mengenai alat indera

atau reseptor.

b. Proses fisiologis

Yang dimaksud dengan proses fisiologis yaitu stimulus yang diterima

oleh alat indera kemudian dilanjutkan oleh syarat sensorik ke otak.

c. Proses psikologis

Yang dimaksud dengan proses psikologis adalah proses yang terjadi

dalam otak sehingga seseorang dapat menyadari apa yang diterima

dengan reseptor itu sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya.

(Walgito, 2010 : 90-91).

Jadi proses terjadinya persepsi itu berawal dari objek yang

menimbulkan stimulus kemudian stimulus itu mengenai alat indera,

kemudian dilanjutkan oleh syaraf sensorik ke otak, dalam otak stimulus itu

diproses sehingga seseorang dapat menyadari apa yang diterima dengan

reseptor itu.

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

15

15

Menurut Krech dan Cruch merumuskan dalil persepsi:

a. Persepsi bersifat selektif secara fungsional, yang berarti bahwa yang

mendapat tekanan dalam persepsi biasanya untuk memenuhi tujuan

individu yang melakukan persepsi.

Contohnya : Pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional,

dan latar belakang budaya terhadap persepsi

b. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti

seseorang mengorganisasikan stimuli yang melihat konteksnya walaupun

stimulus yang diterima tidak lengkap, maka mengisinya dengan

interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang seorang

persepsikan (Rahman, 2009 : 56-59).

Persepsi mengarah ke cara umum dilihat, dirasakan, dicicipi atau

dibaui. Dengan kata lain, persepsi dapat dikatakan sebagai apa yang dialami

oleh seorang manusia. Persepsi pengalaman seorang tentang dunia, muncul

dari melakukan penginderaan ditambah cara kita memproses informasi

penginderaan. William James berkata: “Sebagian dari apa yang seorang

dapatkan melalui indera dan objek sebelum seseorang, keluar dari pikiran

seseorang itu sendiri” menunjuk ke proses yang aktif dari melakukan

penginderaan yang membuat pengalaman seseorang tentang dunia.

Proses yang mendasar dalam bentuk persepsi adalah pengenalan akan

suatu figur dalam suatu latar belakang. Seorang melihat objek-objek dan

bentuk-bentuk dari pengalaman sehari-hari berdiri suatu latar belakang.

Contoh gambar digantung di dinding, kata dilihat dalam suatu halaman, dan

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

16

16

melodi berasal dari ulangan nada dalam belakang musik, gambar, kata dan

melodi ini ditangkap sebagai figur, sedang dinding / halaman dan nada-nada

adalah latar belakang. Kemampuan untuk memisahkan suatu objek dari latar

belakang adalah dasar untuk semua bentuk persepsi

(http://id.whipedia.org/wiki/Persepsi Akses, Minggu 05 Desember 2010

pukul 10:00:00).

3. Jenis-jenis Persepsi

Menurut Bimo Walgito ada 5 (lima) jenis persepsi, yaitu sebagai

berikut:

1. Persepsi penglihatan

Persepsi penglihatan didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini

adalah persepsi yang paling awal berkembang dari bayi dan

mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

2. Persepsi pendengaran

Persepsi pendengaran didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

3. Persepsi pengerabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

4. Persepsi pencium

Persepsi pencium atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu

hidung.

5. Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu

lidah (Walgito, 2004 : 8-129).

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

17

17

4. Aspek-aspek Persepsi

Pada hakekatnya sikap adalah mencerminkan suatu interaksi dari

proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen-komponen sikap tersebut

menurut Allport (dalam Mar‟at, 1991) ada tiga yaitu:

1. Komponen kognitif

Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi

yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengalaman

kemudian akan terbentuk suatu kepercayaan tentang objek sikap tersebut.

2. Komponen afektif

Afektif berhubungan dengan rasa bahagia dan tidak bahagia. Jadi

sifatnya langsung yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan

atau sistem nilai yang dimilikinya.

3. Komponen konatif

Merupakan persiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan

dengan objek sikapnya.

Baron dan Byrne, juga Myers (dalam Gerungan, 1996) menyatakan

bahwa sikap itu mengundang tiga komponen yang membentuk struktur sikap

yaitu:

1) Komponen perseptual yaitu komponen yang bersamaan dengan

pengalaman, tatap muka, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

18

18

2) Komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa

bahagia atau tidak bahagia terhadap objek sikap. Rasa bahagia

merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak bahagia merupakan hal

yang negatif.

3) Komponen perilaku yaitu komponen yang berhubungan dengan

kecenderungan tidak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

intensitas sikap yaitu menunjukkan besar kecilnya. Rukoach (Walgito,

2003) memberikan pengertian bahwa dalam persepsi terkandung

komponen perseptual dan juga komponen perilaku, yaitu sikap

merupakan posisi untuk berbuat atau berperilaku. Ini berarti bahwa sikap

berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan posisi untuk berbuat atau

berperilaku. Dari batasan ini juga dapat dikemukakan bahwa persepsi

mengandung komponen perseptual, komponen emosional, dan juga

komponen perilaku, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau

berperilaku. Sikap orang pada suatu objek sikap merupakan manifestasi

dari ketiga komponen tersebut yang saling berinteraktif untuk

memahami, merasakan dan konsisten satu dengan lainnya.

(http://www.masbow.com./2009/08/apa-itu-persepsi.html, Selasa, 08

September 2008 pukul 08:45:00).

5. Teori-teori Persepsi

Teori adalah serangkaian hipotesia atau proporsi yang saling

berhubungan tentang suatu gejala (fenomena) atau sejumlah gejala

(Sarwono, 2008 : 5).

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

19

19

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2008 :241-244), dalam bukunya

yang berjudul “Teori-teori Psikologi Sosial” terdapat 4 teori besar persepsi

sosial yaitu:

a. Teori Heider, adalah teori yang dicetuskan oleh Heider. Teori ini bersifat

umum yaitu tentang hubungan antar pribadi (interpersonal). Dari sifatnya

yang umum tersebut menunjukkan kekayaan dan keluasan pikiran. Oleh

karena itu, teori ini banyak merangsang sumbangan-sumbangan teori

psikolog-psikolog sosial.

b. Teori Jones & Davis adalah teori yang dicetuskan oleh Jones dan Davis.

Teori ini terbatas pada atribusi terhadap orang. Tetapi teori ini

menjelaskan juga tentang kondisi-kondisi yang harus ada untuk dapat

terjadinya prediksi.

c. Teori Kelley, adalah teori yang dikemukakan oleh Kelley. Teori ini

terbatas pada atribusi terhadap lingkungan luar. Teori ini masih relatif

baru dan belum mampu merangsang penelitian karena para psikolog

sosial lebih tertarik pada persepsi, atribusi dan keputusan / penilaian

pribadi daripada atribusi lingkungan.

d. Teori Festinger, adalah teori yang ditemukan oleh Festinger. Teori ini

hanya sedikit menyinggung proses atribusi dan persepsi sosial. Secara

khusus, teori ini membicarakan proses yang digunakan oleh seorang

individu untuk menilai keampuhan pendapatnya sendiri dan kekuatan

dari kemampuan-kemampuannya sendiri dalam hubungan dengan

pendapat-pendapat dan kemampuan-kemampuan orang lain yang ada

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

20

20

dalam suatu lingkungan sosial. Hal terpenting menurit teori Festinger

adalah dampak dari perbandingan sosial terhadap perubahan dari

pendapat pada individu itu sendiri.

2.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah ditinjau dari sudut etimologi atau asal kata (bahasa), berasal

dari bahasa Arab, yang berarti “ajakan, panggilan atau seruan”. Kata

dakwah berbentuk “masdar”. Kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) “yad’u-

da’a” yang artinya memanggil, mengundang atau mengajak. Sedangkan

orang yang memanggil, mengajak atau menyeru atau melaksanakan dakwah

dinamakan “da’i”. Tetapi apabila da’i-nya terdiri dari beberapa orang

(banyak) maka disebut dengan “du’ah” (Pimay, 2006 : 2).

Menurut terminologi, dakwah dapat diartikan sebagai sisi positif dari

ajakan untuk menuju keselamatan dunia akhirat (Aziz, 2004 : 4). Oleh karena

itu, istilah dakwah mengandung pengertian yang beraneka ragam, namun

terdapat satu kesamaan yaitu untuk mencapai satu tujuan dakwah. Berikut ini

penulis kutip beberapa definisi dakwah, antara lain:

a. Menurut Ibnu Taimiyah mendefinisikan dakwah merupakan suatu proses

usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya apa

yang telah diberitakan oleh Rasul dan taat terhada apa yang telah

diperintahkan yang meliputi dua kalimat syahadat, menegakkan shalat,

menunaikan zakat, puasa bulan Ramadhan, menegakkan haji, iman

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

21

21

kepada malaikat, kitab-kitab-Nya, hari kebangkitan, qadha dan qadar.

Selain itu dakwah juga berarti mengajak agar hamba menyembah kepada

Allah seakan-akan melihatnya (Taimiyah, 1985 : 185).

b. Ali Mahfuzh mendefinisikan dalam bukunya “Hidayat al Mursyidin”

memberikan definisi dakwah sebagai berikut: Mendorong (memotivasi)

umum manusia melaksanakan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta

memerintahkan mereka berbuat makruf dan mencegahnya dari perbuatan

munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Berbeda dengan pendapat yang lain, nampaknya Ali Mahfuzh lebih

cenderung mengartikan dakwah sebagai aktivitas untuk memberikan

motivasi kepada umat manusia agar melaksanakan kebaikan dan mengikuti

petunjuk. Dalam hal ini Ali Mahfuzh juga mengartikan dakwah sebagai

usaha menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dengan tujuan

menghantarkan umat manusia menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat

(Mahfuzh, 1975 : 7).

c. Sifuddin Anshari, M.A. mendefinisikan “Dakwah adalah segala aktivitas

yang mengubah suatu situasi kepada situasi yang lain yang lebih baik

menurut ajaran Islam. Tetapi juga berupa usaha-usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat. Konsepsi Islam

tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi

amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan berbagai media dan cara yang

diperolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

22

22

perorangan, perilaku kehidupan berumah tangga (usrah), perikehidupan

bermasyarakat dan perikehidupan bernegara” (Anshari, 1969 : 87).

d. Shalahuddin Sanusi mendefinisikan dakwah itu ialah usaha mengubah

keadaan yang negatif kepada keadaan yang positif, memperjuangkan

yang ma’ruf atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang bathil

(Sanusi, 1964 : 11).

Beberapa pengertian dakwah tersebut, meskipun dituangkan dalam

bahasa dan kalimat yang berbeda, tetapi kandungan isinya tetap sama bahwa

dakwah dipahami sebagai seruan, ajakan, dan panggilan dalam rangka

membangun masyarakat Islami berdasarkan kebenaran ajaran Islam yang

hakiki. Dengan kata lain, dakwah merupakan upaya atau perjuangan untuk

menyampaikan ajaran agama yang benar kepada umat manusia dengan cara

yang simpatik, didik, jujur, tabah dan terbuka, serta menghidupkan jiwa

mereka membahagiakan serta menggetarkan hati mereka dengan ancaman-

ancaman Allah SWT terhadap segala perbuatan tercela, melalui nasehat-

nasehat dan peringatan-peringatan.

2. Dasar Pelaksanaan Dakwah

Adapun dasar untuk pelaksanaan dakwah, tertuang dalam Al-Qur‟an

dan Al-Hadits. Oleh karena itu, dakwah dalam praktek mempunyai dasar dan

landasan yang kuat.

Dasar dari Al-Qur'an, antara lain:

a. Surat An-Nahl ayat 125:

جبدليم ببلتي ىي أحسن إن ػظة الحسنة الم ادع إل سبيل ربك ببلحكمة

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

23

23

أػلم ببلميتذين ى أػلم بمن ضل ػن سبيلو ربك ى

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”. (Depag, 2000:224).

b. Surat Ali Imran ayat 104 :

ن ػن المنكر يني يأمرن ببلمؼرف لتكن منكم أمة يذػن إل الخير

ألئك ىم المفلحن “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari

yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Pimay, 2006 :

14).

Adapun dasar dakwah yang terdapat dalam Al-Hadits, antara lain:

a.

من رأ منكم منكرا فليغيره بيذه، فإن لم يستطغ فبلسبنو، فإن لم يستطغ

رلك أضؼف اإليمبن فبقلبو

“Barangsiapa diantara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah ia

merubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya,

jika tidak mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya, yang

demikian itu selemah-lemahnya iman” [HR. Muslim] (Pimay, 2006 :

15).

b.

آية ولى عنى بلغىا

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (Pimay, 2006 : 15).

3. Dasar Hukum Dakwah

Islam adalah agama risalah untuk seluruh umat manusia di dunia dan

umat Islam adalah pendukung amanah untuk meneruskan risalah dengan

dakwah, baik sebagai umat kepada umat-umat yang lain ataupun selaku

perseorangan di tempat manapun mereka berada, menurut kemampuan

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

24

24

masing-masing. Oleh karena itu, sebagai agama yang sempurna, Islam telah

mengatur segala segi kehidupan dengan hukum. Dengan hukum itulah

manusia harus mendasarkan segala yang dilakukannya. Tidak terlepas dari

itu, dakwah juga harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, yang telah

digariskan oleh Allah SWT.

Dasar hukum dakwah harus sesuai dengan firman Allah dalam QS.

An-Nahl ayat 125 (yang sudah ditulis di atas) dapat dilihat dari kata ادع

yang berarti “serulah”, “ajaklah” adalah fi’il amar atau perintah.

Menurut kaidah Ushul Fiqih, setiap fi’il amar adalah perintah dan

setiap perintah adalah wajib, selama tidak ada dalil lain yang

memalingkannya dari kewajiban itu kepada ketentuan lainnya (Sanwar,

1989:34). Dengan demikian, hukum dakwah adalah wajib, sebab tidak ada

dalil lain yang memalingkannya dari kewajiban itu.

Namun, terdapat perbedaan dari para Ulama dalam mensikapi

kewajiban ini, yakni apakah wajib ‘ain atau wajib kifayah. Perbedaan

tersebut berdasar pada penafsiran terhadap firman Allah surat Ali Imran ayat

104 (yang sudah ditulis di atas), yang artinya: “Dan hendaklah ada diantara

kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang

beruntung”. Para Ulama tersebut ada yang menafsirkan “littab’idh”

(sebagian), sehingga menghukumi dakwah menjadi fardhu kifayah.

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

25

25

Sedangkan sebagian berpendapat “littabyin” (menerangkan), sehingga

menunjuk pada fardhu ‘ain (Sanwar, 1989:35).

4. Unsur-unsur Dakwah

a. Subyek Dakwah (pelaku dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan

maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok atau lewat

organisasi / lembaga.

Secara umum kata da’i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh

(orang yang menyampaikan ajaran Islam), namun sebenarnya sebutan ini

konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung mengartikannya

sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui lisan, seperti

penceramah agama, khatib (orang yang berkhotbah) dan sebagainya. Siapa

saja yang menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad hendaknya

menjadi da’i, dan harus dijalankan sesuai dengan hujjah yang nyata dan

kokoh. Dengan demikian, wajib baginya untuk mengetahui kandungan

dakwah baik dari sisi akidah, syariah, maupun dari akhlak. Berkaitan dengan

hal-hal yang memerlukan ilmu dan keterampilan khusus, maka kewajiban

berdakwah dibebankan kepada orang-orang tertentu.

Masruddin Lathief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan

muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas

ulama. Ahli dakwah adalah wa’ad, mubaligh mustama’in (juru penerang)

yang menyeru, mengajak, memberikan pengajaran dan pelajaran agama

Islam. (Munir dan Ilaihi, 2006 : 21-22).

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

26

26

Da’i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang

Allah, alam semesta dan kehidupan serta apa yang dihadirkan dakwah untuk

memberikan solusi terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-

metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku

manusia tidak salah dan tidak melenceng.

Namun demikian, bagaimana beratnya tugas dakwah, jika hal itu

dilakukan atas dasar keimanan kepada Allah, maka pintu kebenaran akan

terbuka dan akan terlihat permata-permata di dalamnya. Sejarah mencatat

para juru dakwah yang tangguh dengan berbekal keteguhan iman kepada

Allah SWT, antara lain : Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abu „Ubaidah,

Sa‟ad bin Abi Waqash, Khalid bin Walid, Abu Ayyub al Anshari dan

sebagainya. Mereka adalah para penerima ajaran Islam dengan sepenuh hati

mengorbankan seluruh hidup dan kehidupannya bagi perjuangan Islam.

Dengan tanpa ragu dan gentar, mereka menebarkan, mengembangkan dan

menyempurnakan benih-benih kebaikan dalam rangka usaha perubahan

sosial. (Pimay, 2006 : 24-25).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

a) Para juru dakwah harus memiliki bekal pengetahuan, pemahaman, dan

pengalaman keagamaan yang baik agar proses dakwah berjalan dengan

lancar.

b) Para juru dakwah harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan (quduwah)

dan karenanya jiwa para juru dakwah perlu ditempa terlebih dahulu agar

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

27

27

mereka tabah, sabar dan tidak putus asa dengan berbagai cobaan,

halangan ataupun rintangan yang dihadapinya dalam berdakwah.

Disamping kemampuan tersebut, juru dakwah juga dituntut untuk

memiliki kemampuan menangkap tanda-tanda zaman yang sedang

berlangsung. Untuk itu diperlukan pemahaman terhadap indikasi-indikasi

adanya perubahan yang mendasar, baik secara kultural maupun sosial-

keagamaan. Misalnya pada zaman sekarang ini ditemukan indikasi-indikasi

sebagai berikut:

1. Perubahan transisional dari suatu kosmik yang didasarkan pada

keperluan relasi yang lebih terbuka dalam kesatuan.

2. Transisi dari transaksi pada kekuatan magis dan ritual ke arah

ketergantungan pada sains dan kepercayaan.

3. Transisi dari tambahan sejarah atas mitos pada hakekatnya merupakan

suatu kategori baru dalam transaksi.

4. Transisi dari suatu masyarakat yang tertutup, sakral dan tunggal kea arah

keterbukaan, plural dan sekuler.

Indikasi itu dapat dipergunakan dalam mengantisipasi kegiatan dalam

melaksanakan dakwah, dimana kesadaran baru bisa bercorak negatif, tetapi

juga positif. Hal ini merupakan fenomena dialektif yang berlaku secara

universal dalam setiap perubahan sosial budaya. (Pimay, 2006 : 25).

Dalam konteks menghadapi masyarakat yang sudah demikian kritis,

maka yang diperlukan adalah dakwah yang berorientasi kepada transformasi

sosio-kultural dengan pendekatan partisipasif. Intinya adalah bagaimana

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

28

28

mewujudkan tujuan dakwah Islam, yang tidak lain adalah mengembangkan

potensi fitrah dan fungsi kekhalifahan manusia dalam rangka membentuk

muzham al-hayat (sistem kehidupan) yang diridhai Allah SWT.

Akan tetapi, keadaan masyarakat kita tidak sebanding dengan

kesadaran sosial yang baru dari akibat positif dan negatif dari globalisasi

dalam semua aspek kehidupan, sehingga kecurigaan terhadap perubahan

religiusitas manusia yang baru bertumpu pada kesadaran kemanusiaan yang

tinggi menjadi sangat dalam . pada saat-saat yang sama otoritas lembaga-

lembaga keagamaan dan politik serta budaya tidak lagi menjamin

perkembangan manusia dan masyarakat, baik mental maupun struktural –

kondisional, bahkan mungkin menjadi semakin agresif dalam bersikap.

Untuk itu, dakwah masa depan perlu mengagendakan beberapa hal

antara lain:

1. Mendasarkan proses dakwah pada pemihakan terhadap segala bentuk

dakwah demi kepentingan lain.

2. Mengintensifkan dialog dan menjaga ketertiban masyarakat guna

membangun kesadaran kritis untuk memperbaiki keadaan.

3. Memfasilitasi masyarakat agar mampu memecahkan masalah sendiri serta

melakukan transformasi sosial yang mereka kehendaki. Jadi bukan sekedar

menguraikan masalah masyarakat supaya dipecahkan pihak lain.

4. Menjadikan dakwah sebagai media pendidikan dan pengembangan potensi

masyarakat, sehingga dengan demikian masyarakat akan terbebas dari

kejahilan dan kedhaifan.

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

29

29

Dakwah Islam yang perlu dilakukan dalam menghadapi era

globalisasi dapat dirinci secara global sebagai berikut: meletakkan paradigma

tauhid dalam proses dakwah, perubahan masyarakat bermakna perubahan

paradigmatik pemahaman agama, dan yang imperatif dalam dakwah (Pimay,

2006 : 25-26).

b. Mad’u (penerima dakwah)

Mad’u dakwah adalah seluruh umat manusia tanpa kecuali, baik pria

maupun wanita, beragama maupun belum beragama, pemimpin maupun

rakyat biasa (Sanwar, 1989:66).

Rupanya dakwah Islam senantiasa memperhatikan kondisi objek

dakwah dan itulah sebabnya Islam bisa berkembang pesat ke seluruh penjuru

dunia. Dakwah harus disesuaikan dengan konteks masyarakat dengan

pertimbangan tradisi lokal yang berkembang untuk mendapatkan konsiderasi

yang tepat yang meliputi hal-hal berikut:

1) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi

sosiologis, berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil

serta kaum miskin kota.

2) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi struktur

kelembagaan berupa masyarakat desa, pemerintah dan keluarga.

3) Sasaran yang dilihat dari aspek usia, berupa golongan anak-anak, remaja

dan orang tua.

4) Sasaran yang dilihat dari aspek tingkat hidup sosial-ekonomi berupa

golongan orang yang kaya, menengah, miskin dan seterusnya.

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

30

30

5) Sasaran yang dilihat dari aspek okupasional (profesional dan pekerjaan)

berupa petani, pedagang, seniman, buruh, PNS dan sebagainya.

Menurut Abduh, mengacu pada Surat An-Nahl : 125 pada garis

besarnya umat yang dihadapi juru dakwah dapat dibagi tiga golongan yang

masing-masing harus dihadapi dengan cara yang berbeda (Pimay, 2006 : 29-

30).

1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran dan dapat berpikir

secara kritis, cepat dan menangkap arti persoalan. Mereka ini harus

dipanggil dengan hikmah yakni dengan alasan-alasan, dalil dan hujjah

yang dapat diterima oleh kekuatan akal mereka.

2. Golongan awam yakni orang yang kebanyakan belum dapat berpikir

kritis dan mendalam serta belum mampu menangkap pengertian yang

tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil dengan maudidhoh hasanah dengan

anjuran dan didikan yang baik dengan ajaran yang sudah dipahami.

3. Golongan yang kecerdasannya diantara dua golongan tersebut mereka

suka membahas sesuatu tetapi hanya dalam tertentu dan tidak sanggup

mendalami secara benar.

Dewasa ini terdapat kecenderungan dakwah yang menjadi umat

hanya sebagai objek dakwah, yang harus dituntun karena kedha’ifan dan

potensinya bertindak jahl. Maka tugas para juru dakwah adalah menjaga

agar umat tetap berpijak pada jalan lurus mengenai fenomena ini. Mansour

Fakih menyatakan bahwa proses dakwah selama ini cenderung mengarah

pada konsep komunikasi ala bank. Masyarakat diibaratkan sebagai wadah

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

31

31

kosong yang harus diisi perangkat yang keyakinan, nilai moral dan praktek

kehidupan agar disimpan dan dikeluarkan sewaktu dibutuhkan. Akiabtnya,

para da’i menjadi subjek aktif dan umat sebagai objek aktif. Sehingga wajar

ketika kemudian umat mengidenditikasikan da’i sebagai prototipe manusia

ideal. Hal ini diperkokoh oleh kultur masyarakat yang cenderung

paternalistik. Pada hubungan semacam itu melahirkan tolak ukur yang serba

formal dan kuantitatif. Keberhasilan dan kegagalan dakwah dilihat dari laris-

tidaknya seorang da’i. Para da’i diuntungkan secara sosial, politik, maupun

ekonomi sebagai kelompok elit sementara umat sebagai objek dakwah tetap,

bahkan semakin terpuruk, sulit untuk bangkit dan merubah keadaan, karena

yang diberikan para da’i kepada mereka hanyalah obat bius atau kata-kata

hipnotis (Pimay, 2006 : 30-31).

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i

kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah

adalah ajaran Islam itu sendiri.

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat

masalah pokok, yaitu:

1. Masalah akidah

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiah.

Aspek akidah ini yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh

karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah

masalah akidah atau keimanan. Akidah yang menjadi materi utama dakwah

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

32

32

ini mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan agama

lain, yaitu:

a. Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Dengan demikian, seorang

muslim harus selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas

keagamaan orang lain. (Munir dan Ilaihi, 2006 : 24-25).

b. Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah

adalah Tuhan seluruh alam bukan tuhan kelompok atau bangsa tertentu.

Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal-usul manusia.

Kejelasaan dan kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran akidah

baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah untuk

dipahami.

c. Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan.

Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman

dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian

seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju pada

kesejahteraannya. Karena akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal

kemasyarakatan. (Munir dan Ilaihi, 2006 : 25).

Keyakinan demikian yang oleh Al-Qur‟an disebut dengan iman. Iman

merupakan esensi dalam ajaran Islam. Iman juga erat kaitannya antara akal

dan wahyu. Dalam Al-Qur‟an istilah iman tampil dalam berbagai variasinya

sebanyak kurang lebih 244 kali. Yang paling sering adalah melalui

ungkapan, “Wahai orang-orang yang beriman” yaitu sebanyak 55 kali. Meski

istilah ini pada dasarnya ditujukan kepada para pengikut Nabi Muhammad,

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

33

33

11 diantaranya merujuk kepada para pengikut Nabi Musa dan pengikutnya

dan 22 kali kepada para Nabi lain dan para pengikut mereka. Orang yang

memiliki iman yang benar itu akan cenderung untuk berbuat baik, karena ia

mengetahui bahwa perbuatannya itu adalah baik dan akan menjahui

perbuatan jahat, karena dia tahu perbuatan jahat itu akan berkonsekuensi

pada hal-hal yang buruk. Dan iman hakiki itu sendiri terdiri atas amal saleh,

karena mendorong untuk melakukan perbuatan yang nyata.

Posisi iman inilah yang berkaitan dengan dakwah Islam dimana amar

ma’ruf nahi munkar dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama

dari suatu proses dakwah.

2. Masalah syariah

Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam

pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban

mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah

merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan

melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi

kekuatan peradaban di kalangan kaum muslim.

Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat

seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari

kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia, sekaligus merupakan hal

yang patut dibanggakan. Kelebihan dari materi syariah Islam antara lain,

adalah bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain.

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

34

34

Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak umat

muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya

materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna.

(Munir dan Ilaihi, 2006 : 26-27).

3. Masalah mu‟amalah

Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu‟amalah lebih

besar porsinya daripada ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek

kehidupan sosial daripada aspek ritual. Islam adalah agama yang menjadikan

seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam

mu‟amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan

dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Cakupan aspek

mu‟amalah jauh lebih luas daripada ibadah. Statement ini dapat dipahami

dengan alasan:

a) Dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits mencakup proporsi terbesar sumber

hukum yang berkaitan dengan urusan mu‟amalah.

b) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan

ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah (Munir dan Ilaihi, 2006 : 27-

28)

4. Masalah akhlak

Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jamak dari

“khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat.

Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persamaan dengan perkataan

yang berarti “khalqun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

35

35

kholiq yang berarti pencipta, dan “makhluq” yang berarti yang diciptakan.

Sedangkan secara terminologi, pembahasan akhlak berkaitan dengan

masalah tabiat atau kondisi temperatur batin yang mempengaruhi perilaku

manusia. Ilmu akhlak bagi Al-Farabi, tidak lain dari bahasan tentang

keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan

hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan dan tentang berbagai kejahatan

atau kekurangan yang dapat merintangi usaha pencapaian tujuan tersebut.

Kebahagiaan dapat dicapai melalui upaya terus-menerus dalam

mengamalkan perbuatan terpuji berdasarkan kesadaran dan kemauan. Siapa

yang mendambakan kebahagiaan, maka ia harus berusaha secara terus-

menerus menumbuhkan sifat-sifat baik yang terdapat dalam jiwa secara

potensial dan dengan demikian sifat-sifat baik itu akan tumbuh dan berurat

berakar secara aktual dalam jiwa.

Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlak dalam Islam pada

dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari

kondisi perbuatannya. Akhlak dalam Islam bukanlah norma ideal yang tidak

dapat diimplementasikan dan bukan pula sekumpulan etika yang terlepas dari

kebaikan norma sejati (Munir dan Ilaihi, 2006 : 28-29).

d. Metode Dakwah

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki

pengertian “suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara

jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana, sistem, tata

pikir manusia”. Sedangkan dalam metodologi pengajaran Islam disebutkan

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

36

36

bahwa metode adalah “suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam

mencari kebenaran ilmiah”. Dalam kaitannya dengan mencari ajaran Islam,

maka pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi

kepada peserta didik agar dapat diterima dan dicerna dengan baik (Munir dan

Ilaihi, 2006 : 32-33).

Maka sumber utama yang dijadikan rujukan dalam merumuskan

metode dakwah adalah sebagai berikut:

Pertama, Al-Qur‟an sebagai sumber utama seluruh nilai dan ajaran

Islam. Dalam Al-Qur‟an Surat An-Nahl /16 : 125

إن أحسه هي ببلتي وجبدلهم الحسنة والمىعظة ببلحكمة ربك سبيل إلى ادع

وهى سبيله عه ضل بمه أعلم هى ربك يهببلمهتذ أعلم

“Serulah (manusia) kepada jalan TuhanMu dengan hikmah pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”

(Depag, 1971: 421).

Ayat ini menjelaskan bahwa metode dakwah secara global meliputi

metode hikmah, metode al-maudhah al-hasanah (nasehat yang baik) dan

metode mujadalah (metode diskusi). Metode dan teknik dakwah dalam Al-

Qur‟an ini tidak merupakan tuntunan secara terperinci namun secara global.

Hal ini memberi peluang bagi seorang juru dakwah untuk menjabarkan

secara terperinci metode dakwah tersebut sesuai perkembangan zaman.

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

37

37

Kedua, Hadits Nabi. Hadits salah satu fungsinya adalah untuk

menjelaskan makna kandungan Al-Qur‟an. Dapat dikatakan bahwa sikap dan

perilaku Nabi merupakan contoh ideal sebagai wujud pelaksanaan nilai-nilai

yang terkandung dalam Al-Qur‟an. Karena itu, perilaku Nabi selalu dijadikan

contoh yang baik (uswatun hasanah) atau suri tauladan bagi seluruh umat

Islam, termasuk dalam praktek berdakwah.

Beberapa contoh metode dakwah yang dipraktekkan oleh Nabi SAW

adalah sebagai berikut:

a) Metode ceramah. Metode ceramah yang dilakukan Rasulullah SAW

cukup sederhana. Sasarannya adalah qalbu (hati) dan akal manusia.

Karena qalbu dan akal manusia bertempat dalam lubuk jiwa manusia.

Ceramah Rasul tersebut dilakukan dengan cara memperhitungkan suatu

segi yang praktis yaitu mempertimbangkan objek secara tepat dengan

alasan-alasan yang kuat.

b) Metode tanya-jawab. Dalam hal ini, Rasul menjawab segala macam

permasalahan sahabat-sahabatnya dengan sabar dan senang hati.

c) Metode musyawarah. Metode musyawarah ini dinilai sebagai metode

dakwah dalam rangka menjinakkan hati para sahabatnya dan memberi

contoh agar senantiasa masyarakat mengikutinya.

d) Metode tatap muka (face to face). Dalam hal ini, Rasul menyeru keluarga

dan sahabat-sahabat beliau yang terdekat satu demi satu atau disebut

dakwah al-afrad yaitu secara diam-diam dari rumah ke rumah dengan

cara berhadapan muka.

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

38

38

e) Metode keteladanan. Nabi berdakwah dengan jalan memberi teladan

agar dicontoh oleh masyarakat. Meskipun seorang Rasul, Nabi

Muhammad tidak pernah menempatkan dirinya dengan gaya orang

berkuasa. Metode ini dilakukan Nabi dengan harapan agar para sahabat

menirunya.

f) Metode ishlah. Dalam metode ini, Nabi membuat perjanjian

persahabatan dan perdamaian dengan pihak lain yang dikenal dengan

kompromi, seperti yang terjadi dalam perjanjian Hudaibiyyah.

g) Metode sedekah. Dengan cara memberikan harta. Cara ini dilakukan

untuk membantu orang yang berekonomi lemah.

Sumber ketiga yang menjadi rujukan dakwah adalah sejarah hidup

para sahabat dan fuqaha. Sejarah hidup para sahabat dan fuqaha merupakan

contoh yang sangat berguna bagi juru dakwah, karena mereka adalah orang

yang ahli dalam bidang agama. Muadz bin Jabal dan para sahabat lain

merupakan figur yang patut dicontoh sebagai kerangka dalam membangun

misi dakwah.

Sumber keempat yang menjadi rujukan dakwah adalah pengalaman

seorang juru dakwah selama melaksanakan aktivitas dakwah merupakan

sumber yang sangat berharga untuk merumuskan metode dakwah di

kemudian hari. Kekurangan dan kelemahan metode dakwah yang ia lakukan

di masa lampau akan menjadi bahan berharga untuk evaluasi dan perbaikan

di masa yang akan datang. Experience is the best teacher merupakan motto

yang punya pengaruh besar bagi seorang juru dakwah. Pengalaman juru

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

39

39

dakwah baik dalam berdakwah maupun dalam pergaulannya dengan

masyarakat umum dapat dijadikan referensi dalam berdakwah (Pimay, 2006 :

44-46).

e. Media Dakwah

Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan

materi dakwah (ajaran dakwah) kepada mad’u. Untuk menyampaikan ajaran

Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Hamzah

Ya‟qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu : lisan, tulisan,

lukisan, audiovisual dan akhlak.

1. Lisan adalah media dakwah yang paling sederhanaaaa yang

menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk

pidato, ceramah,, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar,

surat-menyurat (korespondensi), spanduk dan sebagainya.

3. Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur, dan

sebagainya.

4. Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film slide,

OHP, internet, dan sebagainya.

5. Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang

mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan

didengarkan oleh mad’u (Munir dan Ilaihi, 2006:32).

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

40

40

5. Tujuan Dakwah

Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai melalui tindakan,

perbuatan atau usaha. Dalam kaitannya dengan dakwah, maka tujuan dakwah

sebagaimana dikatakan Ahmad Ghallausy adalah membimbing manusia

untuk mencapai kebaikan dalam rangka merealisir kebahagiaan. Sementara

itu, Ra‟uf Syalaby menyatakan bahwa tujuan dakwah adalah meng-Esakan

Allah SWT, membuat manusia tunduk kepada-Nya, mendekatkan diri

kepada-Nya dan instropeksi terhadap apa yang telah diperbuat.

Tujuan dakwah ini selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi tujuan

umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum

Tujuan dakwah secara umum adalah menyelamatkan umat manusia

dari lembah kegelapan dan membawanya ke tempat yang terang-benderang

dari jalan yang sesat kepada jalan yang lurus, dari lembah kemusyrikan

dengan segala bentuk kesengsaraan menuju kepada tauhid yang menjanjikan

kebahagiaan.

Pemahaman terhadap tujuan dakwah semacam ini dapat dikaji

dengan mengadakan analisis kritis terhadap sejumlah ayat Al-Qur‟an. Hal ini

misalnya tercermin dalam Surat At-Thalaq / 165 : 11.

“(Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat

Allah (bermacam-macam) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

41

41

beriman dan beramal shalih dan kegelapan kepada cahaya” (Depag, 1971:

947).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara umum tujuan awal

dakwah adalah menyelamatkan manusia dari jurang yang gelap (kekafiran)

yang membuatnya tidak bisa melihat segala bentuk kebenaran dan

membawanya ke tempat yang terang-benderang (cahaya iman).

2. Tujuan khusus

Selain tujuan umum, dakwah juga memiliki tujuan secara khusus

yaitu terlaksananya ajaran Islam secara keseluruhan dengan cara yang benar

dan berdasarkan keimanan, sehingga terwujud masyarakat yang menjunjung

tinggi kehidupan beragama dengan merealisasikan ajaran Islam secara penuh

dan menyeluruh.

Tujuan dakwah ini dapat dikaji dari Al-Qur‟an Surat Al-Baqarah / 2 :

208 sebagai berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara

keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan”

(Depag, 1971:50).

Dalam menafsirkan ayat ini, Sayyid Quthub berpendapat bahwa

tujuan dakwah adalah mewujudkan orang-orang mukmin yang berserah diri

kepada Allah dalam segala aspek kehidupan mereka dengan keseluruhan

jiwa dan amal mereka, baik yang kecil maupun yang besar.

Dengan penyerahan diri ini, maka sudah tidak tersisa lagi

kedurhakaan baik dalam angan-angan maupun dalam ingatan, baik dalam

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

42

42

niatan maupun dalam perbuatan, baik dalam kesukaan maupun dalam

ketakutan, tidak berlagak merendahkan diri kepada Allah serta tidak

membenci hukum-hukum Allah dan ketetapan-ketetapannya (Pimay : 26, 7-

10).

2.3. Media Elektronik dan Muatan Dakwah

1. Media elektronik sebagai media komunikasi

Media elektronik merupakan salah satu bentuk media massa

merupakan sumber kekuatan (alat kontrol), manajemen dan inovasi dalam

masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau

sumber daya lainnya. Denis Mc Quail (1987:8) dalam bukunya yang berjudul

“Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar” menjelaskan bahwa media

elektronik merupakan perlengkapan dasar yang mendominasi komunikasi.

Komunikasi secara bahasa Inggris “communication” yang

mempunyai akar kata dari bahasa Latin “comunicare”. Kata “comunicare”

sendiri memiliki arti yaitu “to make common” atau membangun pertahanan

bersama. Sedangkan secara istilah, terdapat ratusan uraian nyata dan

tersembunyi untuk menggambarkan definisi komunikasi (Mufidz, 2005:1).

Kata “sama” dalam pengertian ini, berarti kesamaan makna antara

komunikator dan komunikan. Komunikasi ini dapat dikatakan efektif apabila

antara komunikator dan komunikan memiliki kesamaan makna terhadap

pesan yang disampaikan. Dengan begitu, maka terjadi kesamaan pikiran.

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

43

43

Komunikasi menurut Lasswell (Effendy, 2000:253) terdiri dari

beberapa unsur yaitu:

a. Komunikator (comunicator)

b. Pesan (message)

c. Media (channel)

d. Komunikan (communicant)

e. Efek (effect)

2. Ciri-ciri komunikasi massa

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, atau disebut

juga komunikasi media massa (Effendy; 1990 : 20-25).

Komunikasi massa ini memiliki ciri-ciri yaitu:

a. Komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication),

artinya: bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada

komunikator.

b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai

saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suara institusi dan

organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam

bahasa asing disebut organized communicator.

c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, artinya: pesan yang

disebarkan melalui media massa bersifat umum (public), karena

ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi, tidak

ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

44

44

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, artinya

kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada

pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah

merupakan ciri paling hakiki dibandingkan media komunikasi lainnya.

e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, artinya : komunikan

atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang

terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju

komunikator bersifat heterogen (terpencar-pencar).

3. Televisi sebagai media dakwah

Dalam perkembangan sejarah Islam, persinggungan antara dakwah

dengan berbagai permasalahan tidak dapat dihindarkan. Hal ini sesuai

dengan salah satu tujuan dakwah itu sendiri yaitu mengajak umat manusia

untuk mengerjakan yang ma’ruf dan menjahui yang munkar. Proses untuk

mengajak masyarakat ataupun komunitas menuju arahan perilaku yang lebih

baik dan menjahui keburukan tentu saja tidak semudah membalik telapak

tangan. Semuanya harus melalui proses yang terencana dan terkonsep

dengan baik. Disamping itu dibutuhkan pula media-media yang dapat

membuat konsep dakwah menjadi lebih efektif dan efisien.

Arti penting penggunaan media tersebut, sejak jaman dahulu para

da’i telah memanfaatkannya untuk kepentingan dakwah. Oleh karena itu

tidak mengherankan pada waktu itu produk budaya semisal wayang ataupun

gamelan dimanfaatkan didalam dakwahnya. Dalam masa yang lebih maju,

media dakwah makin berkembang. Dakwah sudah tidak lagi dikembangkan

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

45

45

hanya sebatas menggunakan media tradisional seperti itu saja akan tetapi

sudah mulai dikembangkan melalui pemanfaatan media-media lain seperti

melalui lembaga-lembaga formal maupun informal, dan juga pemanfaatan

media massa cetak maupun elektronik ataupun berbagai uraian media

lainnya.

Dalam pemanfaatan media dan metode seorang da’i harus berhati-

hati dan paling tidak harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

a. Pengembangan metode-metode yang sesuai tantangan dan kebutuhan.

b. Mempertimbangkan metode dan media sesuai dengan tantangan

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

c. Memilih metode dan media yang relevan, baik mimbar, panggung, media

cetak ataupun elektronik (radio, televisi, kompoter dan internet).

d. Mengembangkan media atau metode kultural atau struktural, yakni

pranata sosial, seni, karya budaya dan wisata alam.

e. Mempertimbangkan struktur sosial dalam tingkatan kadar intelektual

yakni khawas, awam dan yang menentang.

f. Memperhatikan struktur dan tingkatan masyarakat dari segi kekuasaan,

geografis, demografis, sosiologis dan antropologis, politis dan ekonomis.

g. Mengembangkan dan mengamodasikan metode dan media seni budaya

masyarakat setempat yang relevan, seperti wayang, drama, musik,

lukisan dan sebagainya.

h. Mempertimbangkan dan mengkaji metode pendekatan spiritual antara

lain melalui doa dan sholat, silaturahmi dan sebagainya.

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

46

46

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut diharapkan dakwah

akan berlangsung baik. Adapun salah satu media massa elektronik yang

sangat efektif dan sangat berpeluang untuk dijadikan media dakwah adalah

televisi.

Di dalam media televisi bersifat hanya meneruskan maka pesan-

pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut hanya

dapat didengar dan dilihat secara sekilas. Adapun pesan-pesan di televisi

bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak.

Secara umum, tujuan penyampaian pesan dari media televisi adalah sebagai

sarana hiburan, pendidikan, kontrol sosial dan sebagai pengubung ataupun

bahan informasi.

Daya tarik media televisi demikian luas sehingga pola-pola

kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah sama sekali. Media

televisi menjadi panutan baru bagi kehidupan manusia, tidak menonton

televisi sama juga hidup dalam tempurung.

Pada akhirnya media televisi menjadi sarana untuk mencapai sasaran

hidup manusia. Baik untuk kepentingan politik maupun perdagangan.

Bahkan melakukan perubahan ideologi serta tatanan nilai budaya yang sudah

ada sejak lama.

Tetapi walaupun demikian media televisi juga mempunyai banyak

kelebihan disamping beberapa kelemahan. Kekuatan media televisi adalah

menguasai jarak dan ruang, karena teknologi televisi telah menggunakan

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

47

47

elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui

satelit. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar.

Ada kekuatan tentu saja ada kelemahan, kekurangan televisi adalah karena

bersifat transitori maka isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsa (lain halnya

dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk klipingan koran)

media televise saja. (http://arihawa.blogspot.com/2010/03/televisi-sebagai-media-

dakwah.html).

4. Pemanfaatan televisi sebagai media dakwah

Sebuah media dalam proses dakwah tidak dapat dihindari lagi.

Permasalahan masa sekarang terletak pada kemauan dan kepandaian para

da’i dalam memilih media mana yang paling tepat dipakai berdasarkan

kemampuan sebagai da’i maupun spesifikasi mad’u yang menjadi sasaran

dakwah. Dalam hal ini Moh. Ali Aziz menjelaskan bahwa pada dasarnya

dakwah dapat menggunakan berbagai media yang menangkap indera-indera

manusia serta dapat menimbulkan perhatian diterima dakwahnya. Semakin

tepat dan efektif media yang dipakai maka semakin efektif pula upaya

pengetahuan ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.

Penggunaan media (terutama media massa) memiliki peningkatan

intensitas, kecepatan, dan jangkauan komunikasi yang dilakukan umat

manusia terutama bila dibandingkan sebelum adanya media massa seperti

pers, radio, televisi, internet dan sebagainya. Oleh karena itu sudah saatnya

bagi para da’i memanfaatkan media massa tersebut dalam menyebarkan

ajaran Islam diantaranya menggunakan televisi. Televisi merupakan

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

48

48

penggabungan antara gambar dan suara, sebab peran media ini meneruskan

peristiwa dalam bentuk gambar hidup dengan suara bahkan dengan warna

ketika peristiwa itu berlangsung. Namun seberapa besar kelebihan media

televisi, belum mampu bersaing beberapa kelebihan dalam media massa

lainnya terutama media cetak seperti surat kabar, koran dan lain sebagainya

dalam penyampaian materi dakwahnya.

Pada Al-Qur'an dan Hadits, keduanya menjadi pegangan dalam setiap

aktivitas dakwah apapun, dimanapun, kapanpun, dan menggunakan media

apapun termasuk televisi. Dalam memberikan materi dakwahnya Al-Qur'an

terlebih dulu beracuan prinsipnya bahwa manusia yang dihadapi (mad’u)

adalah makhluk yang terdiri atas unsur jasmani, akal dan jiwa sehingga itu

harus dilihat dan diperlakukan dengan keseluruhan unsur-unsurnya secara

bersama-sama dan berkesinambungan baik dari segi materi maupun waktu

penyampaian.

Sebagaimana dikutip oleh Asep Muhyidin, Quraish Shihab

menyampaikan bahwa materi dakwah yang disampaikan oleh Al-Qur'an

dibuktikan kebenarannya dengan argumentasi yang dipaparkan atau dapat

dibuktikan manusia melalui penalaran akalnya. Kenyataan ini dapat ditemui

pada hampir setiap yang disajikan oleh Al-Qur'an. Ada saatnya Al-Qur'an

menuntun manusia dengan tulisan jelas dan tahapan pemikiran yang

sistematis sehingga manusia menemukan sendiri kebenarannya. Sedangkan

untuk mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan dalam penyampaian

materi-materinya, Al-Qur'an menempuh metode-metode sebagai berikut:

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

49

49

1. Mengemukakan kisah-kisah yang berhubungan dengan salah satu tujuan

materi.

2. Nasihat dan panutan. Dalam hal ini Al-Qur'an menggunakan kata-kata

yang menyentuh hati untuk membimbing manusia pada ide-ide yang

diinginkannya.

3. Pembiasaan. Pembiasaan mempunyai peranan yang sangat besar dalam

kehidupan manusia. Dengan kebiasaan seseorang mampu melakukan hal-

hal penting dan berguna tanpa memerlukan tenaga dan waktu yang

banyak.

Materi dakwah dalam televisi hendaknya tetap mengacu pada kedua

sumber pokok ajaran Islam tersebut. Adapun metode penyampaian pesannya

dengan cara mengemukakan kisah-kisah yang berkaitan dengan tujuan

materi. Hal ini bisa dilakukan dengan format:

a. ceramah

b. dialog alternatif

c. sinetron

d. musik Islami

e. talk show

f. film dokumenter

g. film layar kaca

h. drama

Disamping beberapa format acara di atas juga bisa dikembangkan

dengan jenis acara yang lain dapat menunjang terlaksananya dakwah.

Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

50

50

5. Kelebihan dan kelemahan televisi sebagai media dakwah

Televisi sebagai media dakwah memiliki berbagai karakteristik yang

menunjukkan kelebihan maupun kekurangannya, meliputi:

a) Kelebihan televisi

1. Memiliki jangkauandan segera dapat menyentuh rangsang

penglihatan dan pendengaran manusia.

2. Dapat menghadirkan objek yang amat kecil atau besar, berbahaya

atau yang langka.

3. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton.

4. Dapat meniadakan perbedaan jarak dan waktu.

5. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi dan proses dengan

baik.

6. Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain seperti

film, foto, dan gambar dengan baik.

7. Dapat menyimpan berbagai data, informasi dan serentak

menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang

berjauhan.

8. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.

9. Membangunkan perasaan intim atau media personal.

b) Kelemahan televisi

1. Merupakan media satu arah, hanya mampu menyampaikan pesan,

namun tidak bisa menerima umpan balik secara tepat. Untuk

mengatasi kelemahan ini, bisa digunakan media lain sebagai

perlengkapan, misalnya film.

2. Layar pesawat penerima yang sempit tidak memberikan keleluasaan

penonton. Hal ini karena 80% gambar objek mampu disajikan,

sedangkan 20% adalah area lost dan siaran biasanya tidak dapat

diluang kembali.

3. Bingkai cahaya dan rangsang kedip cahaya dapat merusak atau

mengganggu penglihatan penonton.

4. Kualitas gambar yang dipancarkan lebih rendah dibandingkan dengan

visual yang diproyeksikan (film layar lebar) (Sutisno, 1993:3).

Keberadaan media dakwah sebagai sarana penunjang keberhasilan

dakwah menjadi sebuah keharusan. Oleh karena sudah selayaknya bagi da’i

untuk membekali diri dengan berbagai kemampuan, pemanfaatan media

yang ada sehingga dakwah dapat disampaikan secara efektif dan efisien.

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

51

51

Salah satu media dakwah yang cukup efektif dan harus betul-betul

dimanfaatkan dengan baik saat ini adalah televisi.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada didalamnya televisi

memiliki potensi yang luar biasa dalam dakwah terutama dari faktor

jangkauan transmisinya yang begitu luas, mad’u yang bermacam-macam

serta kekuatannya untuk memberikan wadah berbagai jenis metode dakwah

(http://arihawa.blogspot.com/2010/03/televisi-sebagai-media-dakwah.html,

Kamis, 10 Februari 2011.12.00).

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

52

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif (statistik dengan

prosentase). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data-data berupa

angka. Maksud dari analisa kuantitatif ini didapat dari jawaban hasil angket yang

kemudia dikalikan 100%. Hal ini karena dalam penelitian ini menggunakan uraian-

uraian yang berupa kategori untuk menjawab permasalahan-permasalahan penelitian,

misalnya persepsi masyarakat siaran dakwah “Teletilawah”.

Sedangkan spesifikasi dari penelitian ini adalah riset deskriptif sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan. Metode

deskriptif dipergunakan untuk mencari fakta dengan interpretasi yang tepat dan

tujuannya adalah untuk mencari jawaban yang sistematis, fakta dan akurat (Supranto,

2001:237). Menurut Drs. Kasir Ibrahim (1994) dalam “Kamus Lengkap Bahasa

Indonesa Terbaru” mengartikan sistematis yaitu teratur menurut sistem (1994:346).

Fakta yaitu sesuai dengan keadaan dan akurat yaitu pasti dan meyakinkan (1994:3).

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional

Agar penelitian ini mempunyai sasaran yang jelas, maka perlu ada

beberapa penjelasan tentang definisi konseptual dan definisi operasional objek

yang diteliti.

52

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

53

53

Definisi konseptual dalam penelitian ini, yaitu berupa persepsi

masyarakat Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang. Persepsi

adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rokhmat,

2009:51).

Adapun persepsi tersebut berkaitan dengan 3 hal yang menjadi definisi

operasional yaitu :

- Tanggapan yaitu : proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu,

biasanya dipakai dalam persepsi rasa, apabila benda yang kita ingat atau

identitaskan adalah objek yang mempengaruhi organ perasaan (Draver,

1974:206). Tanggapan dalam penelitian ini maksudnya adalah proses

mengingat atau mengidentifikasikan baik kesan, pesan maupun sikapnya

terhadap siaran dakwah "Teletilawah" secara umum dan rubrik agama secara

khusus.

- Sikap atau nilai, adalah : perbuatan berdasarkan pendirian (pendapat atau

keyakinan) (W.J.S. Poerwadarminta, 1976:944). Sikap atau nilai dalam

penelitian ini maksudnya untuk mengetahui perbuatan dan pendirian

masyarakat sebelum dan sesudah menonton siaran dakwah "Teletilawah"

secara umum dan rubrik agama secara umum.

- Perasaan emosi, adalah : hal-hal yang berkenaan dengan faktor-faktor-

psikologis manusia seperti, kemauan, keinginan, motivasi, pengharapan dan

sebagainya (Mulyana, 2002:181-183). Perasaan emosi dalam penelitian ini

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

54

54

maksudnya adalah untuk mengungkap perasaan senang, bahagia, sedih,

jengkel dan sebagainya tentang isi siaran dakwah "Teletilawah".

Siaran dakwah “Teletilawah” adalah siaran dakwah Teletilawah yang

ditayangkan di TVRI pukul 04.00–04.30 WIB setiap hari Senin-Jumat dengan

format maqro membaca Al-Qur'an by phone dan diisi ceramah dari musafir

kondang dan password “Cinta Qur‟an”.

Oleh karena itu, penelitian ini nantinya dapat menjelaskan persepsi

masyarakat di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang yang

menonton siaran dakwah "Teletilawah".

3.3. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek yang

darimana data diperoleh (Arikunto, 2006:129). Karena penelitian ini

menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan datanya maka sumber data

berasal dari responden, yaitu orang merespon pernyataan atau menjawab

pertanyaan dari peneliti baik tertulis ataupun lisan. Responden penelitian ini

adalah masyarakat Genuksari Kota Semarang.

2. Jenis Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti (Ridwan,

2005:51). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket yang

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

55

55

disebarkan pada responden yaitu masyarakat Genuksari Semarang yang

menonton siaran dakwah "Teletilawah"

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh

yang berkepentingan dengan data tersebut (Boediono, 2004:7). Data

sekunder sebagai tambahan, yaitu berupa buku-buku berkaitan dan juga

dokumen.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi ialah sejumlah keseluruhan pengamatan yang diteliti atau yang

menjadi perhatian kita (Boediono, 2004:363). Populasi penelitian ini adalah

masyarakat Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang yang menonton siaran

dakwah "Teletilawah" yang mempunyai ciri-ciri beragama Islam, yang suka

membaca Al-Qur'an yang meliputi orang tua, dewasa, dan remaja.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari subjek dan objek populasi itu

sendiri (Boediono, 2004:364). Sampel yang dimaksud adalah sebagian dari

populasi yang menjadi objek yang nantinya mampu mewakili populasi yang ada.

Berdasarkan kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana, sempit

luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek serta besar kecilnya resiko yang

ditanggung peneliti maka peneliti hanya mengambil sampel dalam lingkup

terbatas yaitu di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan random sampling untuk

menentukan mana yang mewakili populasi. Dari 9 RW yang ada, peneliti hanya

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

56

56

mengambil 3 RW yaitu RW IV, RW V, RW VI. Masing-masing RW tersebut

terdapat sejumlah responden yang terpenuhi dalam kriteria penelitian ini, yaitu

sebanyak 580 responden.

Kemudian dari masing-masing masyarakat Genuksari diambil

berdasarkan sampel proporsi. Teknik pengambilan sampel proporsi dilakukan

untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel

wilayah. Teknik ini digunakan agar jumlah subyek dari setiap daerah seimbang

atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing daerah.

(Arikunto, 2006:139). Landasan proporsi dalam teknik sampel ini adalah teori

Burgin (2005), dengan rumus perhitungan sampel:

1)( 2

dN

Nn

n = Jumlah sampel yang akan dicari

N = Jumlah populasi

d = nilai prosisi (ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a =0,1) (Burgin,

2005: 105).

Dari rumus di atas, maka mendapatkan sampel dari perhitungan :

858,6

580

1)1,0(580

5802

n

Sampel yang diambil sebanyak 85 warga muslim dari RW IV, V dan VI

di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang. Adapun teknik

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

57

57

pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu mengambil

sampel secara acak.

Proporsi pengambilan sampel per RW dihitung sebagai berikut:

2485580

160

2685580

180

3585580

240

xVIRW

xVRW

xIVRW

Untuk menghitung jumlah sampel yang didapat dengan cara : R (atau

jumah responden) per RW, sehingga menjadi:

a. RW IV (240) diambil = 35

b. RW V (180) diambil = 26

c. RW VI (160) diambil = 24

Oleh karena itu jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian

ini yaitu: 35 RW IV + 26 warga RW V + 24 warga RW VI = 85 responden.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data empiris dari lapangan dapat diperoleh dengan menggunakan metode

pengumpulan data, sebagai berikut:

Pertama, Angket (kuesioner), yaitu : sejumlah pertanyaan yang tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006:40). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi masyarakat Genuksari

Semarang tentang siaran dakwah "Teletilawah". Metode angket ini disampaikan

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

58

58

kepada warga RW IV, RW V, RW VI Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk

Kota Semarang.

Kedua, Dokumentasi, yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data yang

telah ada di dalam lambang-lambang tertentu, baik dokumentasi berupa catatan-

catatan hasil penggalian data. Metode ini digunakan untuk menjelaskan tentang

gambaran umum wilayah Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota

Semarang yaitu tentang letak geografis dan keadaan monografi. TVRI sebagai

media dakwah, yang meliputi sejarah dan tujuan berdirinya program acara yang

ditampilkan, siaran "Teletilawah" yang meliputi da’i ditampilkan, metode yang

digunakan, materi yang disampaikan, minat masyarakat terhadap TVRI dan

persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah "Teletilawah".

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang ada, maka digunakan metode deskriptif

kuantitatif (statistik prosentase yang kemudian dikualifikasikan). Analisa ini

digunakan untuk melihat frekuensi tertentu suatu nilai dalam himpunan data

(jumlah frekuensi) yang diperoleh dari penelitian terhadap masyarakat. Jumlah

frekuensi tersebut dinyatakan dalam prosentase sama dengan 100% (Supranto,

2001:239).

3.7. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori, dan belum menggunakan fakta (Sugiyono, 2007:5).

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

59

59

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif (Ho), yakni

kesimpulan sementara terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun

di dalamnya bisa terhadap beberapa kategori. Hipotesis ini akan terbangun dari

teori-teori tentang siaran dakwah dan kecenderungan masyarakat memilih

menonton siaran dakwah teletilawah dan kecenderungan bukan memilih

menonton siaran dakwah teletilawah, maka akan semakin membuka peluang

terjadinya perubahan persepsi masyarakat.

Berdasarkan kerangka teori di atas, maka secara singkat penelitian ini

adalah terhadap persepsi siaran dakwah teletilawah di TVRI (Studi Kasus di

Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang).”

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

BAB IV

DATA DAN ANALISISNYA

4.1. Gambaran Kelurahan Genuksari

1. Letak Geografis

Kelurahan Genuksari adalah wilayah yang dikepalai seorang lurah yang

merupakan ibukota Kecamatan Genuk Kota Semarang Propinvi Jawa Tengah.

Letak Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang

mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Trimulyo

Sebelah selatan : Kelurahan Bangetayu Kulon

Sebelah barat : Kelurahan Gebangsari

Sebelah timur : Kelurahan Banjardowo dan Sembungharjo

Adapun jarak dari pusat pemerintah:

Jarak dari pusat pemerintah kecamatan : 0,5 km

Jarak dari ibukota kotamadya Dati II : 8 km

Jarak dari ibukota propinsi Dati I : 10 km

Jarak dari ibukota Negara : 492 km

Wilayah Kelurahan Genuksari merupakan daerah dataran rendah,

pengairannya cukup baik hingga sangat potensial untuk pertanian dan mayoritas

penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai buruh industri / swasta.

Luas daerah / wilayah Kelurahan Genuksari 244,5 Ha yang terdiri dari tanah

sawah, irigasi teknis, irigasi setengah teknis, dan lain-lain

60

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

61

61

2. Keadaan Monologis

a. Keadaan Penduduk

Dari segi jumlah penduduk Kelurahan Genuksari memiliki potensi

yang besar, karena jumlah penduduk yang sebanyak 13.241 jiwa yang terdiri

dari 2.772 kepala keluarga, meliputi 6.636 jiwa laki-laki dan 6.605 jiwa

perempuan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 1

Jumlah Penduduk Menurut Usia

Kel. Umur Laki - laki Perempuan Jumlah

0 – 4 1.002 870 1.872

5 – 9 511 504 1.015

10 - 14 516 564 1.080

15 – 19 532 547 1.079

20 - 24 568 588 1.156

25 – 29 740 732 1.472

30 - 34 473 515 988

35 – 39 430 465 875

40 – 44 536 467 1.003

45 - 49 571 438 1.009

50 – 54 287 448 735

55 - 59 161 191 352

60 – 64 148 151 299

65+ 168 118 286

Jumlah 6.636 6.005 13.241

(data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

62

62

b. Mata Pencarian Penduduk

Penduduk kelurahan genuksari rata–rata bermata pencaharian sebagai

buruh industri / swasta dan jasa. Untuk lebih detailnya bisa dilihat dalam

tabel berikut.

Tabel 2

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Petani

Buruh tani

Nelayan

Pengusaha

Buruh industri / swasta

Buruh bangunan

Pedagang

Pengangkutan

Pegawai Negeri (sipil, ABRI)

Pensiunan

Lain-lain (jasa)

52

43

--

65

2.160

772

851

94

220

67

2.946

(data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

c. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Tabel 3

Jumlah penduduk menurut pendidikan

NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Perguruan Tinggi

Tamat Akademi

Tamat SLTA

Tamat SLTP/sederajat

Tamat SD/sederajat

Tidak tamat SD

Tidak sekolah

Belum tamat S1

128

223

2.745

2.638

3.320

231

1.008

1.076

(data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

63

63

Dilihat dari segi jenjang pendidikan yang ditempuh seperti dalam tabel

diatas, menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Genuksari

adalah tamat SD, akan tetapi bisa dikatakan bahwa tingkat pendidikan di

Kelurahan Genuksari cukup tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya

prosentase keragaman tingkat pendidikan penduduk.

Tabel 4

Jumlah sarana pendidikan

NO LEMBAGA

PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

Sekolah TK

Sekolah Dasar Negeri

SLTP

SLTA kejuruan

Madrasah Ibtidaiyah

5 buah

6 buah

0 buah

1 buah

2 buah

Jumlah murid 326 orang

Jumlah guru / pengajar 21 orang

Jumlah murid 1.948 orang

Jumlah guru / pengajar 74 orang

Jumlah murid 0 orang

Jumlah guru / pengajar 0 orang

Jumlah murid 569 orang

Jumlah guru / pengajar 27 orang

Jumlah murid 388 orang

Jumlah guru / pengajar 16 orang

( data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

Dilihat dari jumlah sarana pendidikan, seperti dalam tabel diatas

dapat dikatakan bahwa sarana pendidikan yang ada cukup baik, karena di

Kelurahan Genuksari terdapat ragam sarana pendidikan dari tingkat kanak-

kanak sampai tingkat sekolah menengah tingkat pertama.

d. Kehidupan Keberagamaan

Sebagaimana umumnya di daerah-daerah lain di Indonesia, di mana

terdapat bermacam-macam agama yang telah disahkan dan dicatat di kantor

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

64

64

urusan agama. Namun di wilayah Kelurahan Genuksari ini mayoritas

penduduknya adalah beragama Islam. Dalam kehidupannya diwaranai

suasana tentram rukun dan damai.

Tabel 5

Jumlah penduduk menurut agama

NO AGAMA JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

Islam

Katolik

Protestan

Hindu

Budha

12.733 orang

311 orang

133 orang

--

14 orang

( data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

Dengan demikian masyarakat Kelurahan Genuksari kebanyakan

memeluk agama Islam, namun kehidupan keberagamaannya belum begitu

berkembang, dan masih banyak yang tidak melaksankan perintah agama. Hal

ini terlihat masih banyaknya orang-orang atau masyarakat yang belum

mengamalakan ajaran-ajaran agama Islam. Suatu missal masih adanya

perjudian dan mabuk-mabukan.

Maka tepatlah kiranya apabila dakwah sekarang ini membenahi

menawarkan jiwa dan iman, baik melalui penyuluhan keagamaan, penataran,

maupun pengajian-pengajian rutin demi mempertebal keimanan tersebut

yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada Allah yang akan mempertebal

keimanan dan ketakwaan kita dan dapat membentengi hal-hal yang

bertentangan dengan ajaran agama.

Pengembangan pengalaman agama masih relative rendah, dimana

para da’i dan guru-guru ngaji di wilayah Kelurahan Genuksari juga tidak

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

65

65

telalu sedikit, tetapi banyak dari kalangan mereka tidak mau menyalurkan

ilmunya. Mereka lebih banyak terjun ke dunia bisnis meskipun ada sebagian

kecil yang mau menyalurkan dan mengamalkan ilmunya pada remaja.

Tabel 6

Jumlah sarana ibadah

NO SARANA IBADAH JUMLAH

1.

2.

3.

4.

Masjid

Mushola

Gereja

Kuil

5 buah

28 buah

1 buah

--

( data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

Dilihat dari segi sarana ibadah seperti dalam tabel diatas, menunjukan

banyaknya sarana ibadah di Kelurahan Genuksari adalah mushola / surau.

Tabel 7

Jumlah media elektonik Radio dan TV

NO MEDIA JUMLAH

1.

2.

Radio

TV

884 buah

1.407 buah

( data di ambil dari doc kel. Genuksari kec. Genuk Semarang tahun 2010).

4.2. Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sebagai Media Dakwah

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah adalah satu-satunya stasiun

televisi milik pemerintah Indonesia yang tetap berdiri dan mengudara hingga saat

ini. Wilayah jangkauan yang mencapai seluruh pelosok negeri, dari Sabang

sampai Merauke, yang menyiarkan berbagai macam acara mulai berita, siaran

pendidikan dan hiburan.

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

66

66

1. Sejarah TVRI

Televisi Republik Indonesia atau biasa kita kenal dengan

sebutanTVRI, adalah satu-satunya stasiun televisi milik pemerintah Indonesia

yang tetap berdiri dan mengudara hingga saat ini. Wilayah jangkauan yang

mencapai seluruh pelosok negeri, dari Sabang sampai Merauke,yang

menyiarkan berbagai macam acara mulai dari berita (news), Siaran pendidikan

(education), dan hiburan (entertainment).

Televisi Republik Indonesia sejak berdirinya pada tanggal 24 Agustus

1962, atau tepatnya pada saat stasiun televisi tersebut mengadakan siaran

perdana dibawah naungan Yayasan Gelora Olah Raga Bung Karno. Acara

yang pertama kali ditayangkan adalah pesta olah raga Asian Games IV, yang

bertempat di Gelanggang Olah Raga Senayan Jakarta Selatan, dan sejak itu

pula Televisi Republik Indonesia mendapat julukan baru, yaitu TVRI.

Setelah perhelatan besar Asian Games IV berakhir, maka berakhir

pula siaran dari TVRI. Akan tetapi berakhir bukan diartikan secara total, TVRI

masih tetap mengudara tetapi hanya satu jam, dan ini berlangsung selama satu

tahun hingga 1963. Acara yang ditayangkan semua melalui suatu studio dan

peralatan hardware maupun software untuk program siaran darurat di daerah

Senayan Jakarta Selatan. Televisi Republik Indonesia dalam menjalankan

seluruh tugas sebagai media massa yang baru berpedoman pada strategi dan

kebijaksanaan Departemen Penerang Republik Indonesia. Kemudian pada

bulan Oktober 1963 Terbit Surat Keputusan Presiden No. 215 tahun 1963,

tentang pembentukan Yayasan Televisi Republik Indonesia. Dimana Keppres

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

67

67

ini menegaskan tujuan dari Televisi Republik Indonesia adalah alat penghubung

masyarakat (mass communication media) dalam melaksanakan pembangunan

mental dan spiritual serta fisik dari pada bangsa dan negara Indonesia, serta

pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.

Pada tahun 1974, kedudukan dan keberadaan Televisi Republik

Indonesia lebih dikukuhkan lagi melalui surat Keputusan Presiden Nomor. 44

tahun 1974, tentang pokok-pokok organisasi departemen, yang kemudian

ditindaklanjuti dengan surat keputusan Menteri Penerangan republik Indonesia

Nomor. 55A/KEP/MENPEN/1975, tentang susunan organisasi dan tata kerja

departemen penerangan. Berdasar Surat Keputusan Menteri tersebut, Televisi

Republik Indonesia merupakan Direktorat televisi dalam lingkungan

Direktorat Jenderal (Dirjen) radio, televisi dan film Departemen Penerangan.

Setelah kejelasan tentang status dan kedudukan Televisi Republik Indonesia

(TVRI), maka semakin terlihat akan kemajuan-kemajuan yang ditonjolkan.

TVRI yang dahulu hanya mengudara hanya satu jam sehari setelah

timbulnya surat keputusan tersebut atau pada tahun 1976 mulai mengudara

dengan durasi waktu empat jam dalam setiap harinya.

Selain karena timbulnya surat keputusan tersebut, alat-alat (piranti)

penunjang yang digunakan oleh TVRI pun terlihat sudah makin canggih dan

maju dibandingkan pada waktu mengudara pertama kali. Melihat

keberhasilannya dan antusias masyarakat akan kebutuhan suatu media massa

baru yang mereka tunggu-tunggu, TVRI kembali mengadakan suatu gebrakan

baru. Tahun 1978, TVRI mulai mengudara dalam delapan jam setiap harinya.

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

68

68

Ternyata tidak hanya mengudara delapan jam dalam seharinya, TVRI dalam

memanjakan minat dan antusias masyarakat akan suatu media massa dalam

memanjakan minat dan antusias masyarakat akan suatu media massa baru

kembali berbenah. Kali ini bukan hanya siarannya saja, tetapi peralatan yang

digunakan pun juga mulai dibenahi.

TVRI sebagai media massa penghubung dan komunikasi antara

pemerintah dan masyarakat mulai meluaskan wilayah siaran dengan

membangun sembilan stasiun penyiaran (studio), tujuh puluh stasiun pemancar,

dan sebelas stasiun penghubung (relay). Pada tahun ini tercatat 895.180 buah

televisi yang dimiliki oleh masyarakat, dengan jangkauan TVRI yang masih

229.000 KM2 Peningkatan piranti sarana dan prasarana, maupun jam siaran

tidak berhenti di situ saja.

Pada tahun 1984 Televisi Republik Indonesia kembali membenahi jam

siaran yang semula empat jam ditingkatkan menjadi delapan jam sehari. Selain

itu Televisi Republik Indonesia juga semakin membenahi peralatannya, yaitu

dengan menambah stasiun-stasiunnya. Diantaranya adalah memiliki sembilan

stasiun penyiaran, 173 stasiun pemancar, 30 stasiun penghubung (relay) dan

10 unit produksi keliling. Jadi secara keseluruhan Televisi Republik Indonesia

dapat menjangkau wilayah 460.000 KM2.

Sebenarnya bukan hanya pengadaan stasiun ataupun pemancar di

berbagai daerah, akan tetapi pemerintah Indonesia juga telah mengantisipasi

masalah komunikasi tersebut, yaitu dengan diluncurkannya satelit Palapa pada

tanggal 16 Agustus 1976. Satelit Palapa atau juga sebagai satelit komunikasi

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

69

69

domestik. Agar mempersatukan bangsa Indonesia. Nama Palapa sendiri diambil

dari suatu sumpah Mahapatih Majapahit “Gajah Mada”. Satelit Palapa I yang

kita yang kita banggakan ternyata tidak berumur panjang atau hanya berumur 7

tahun. Pada tanggal 18 Juni 1983 pemerintah kembali meluncurkan satelit

Palapa A2 dan B1 dari Pusat Antariksa Kennedy Nasa Amerika. Dimana satelit

Palapa B lebih luas jangkauannya dibandingkan dengan Palapa A dan

dikendalikan oleh Stasiun Pusat Utama (SPU) Cibinong Bogor. Dengan

menggunakan kemajuan teknologi satelit Palapa tersebut, maka daya jangkau

siaran Televisi Republik Indonesia dapat menjangkau seluruh pulau di

Nusantara ini dengan bagus.

Sebagai kelanjutan dari kemajuan teknologi tersebut pada tahun yang

sama diperkenalkan Sistem Direct Broadcasting Satelit atau DBS, dimana

DBS tersebut mempunyai keunggulan untuk mentransmisikan siaran televisi

langsung ke rumah penduduk dengan menggunakan antena televisi meluaskan

wilayah siaran dengan membangun sembilan stasiun penyiaran (studio),

tujuh puluh stasiun pemancar, dan sebelas stasiun penghubung (relay). Pada

tahun ini tercatat 895.180 buah televisi yang dimiliki oleh masyarakat, dengan

jangkauan TVRI yang masih 229.000 KM2.

Peningkatan piranti sarana dan prasarana, maupun jam siaran tidak

berhenti di situ saja. Pada tahun 1984 Televisi Republik Indonesia kembali

membenahi jam siaran yang semula empat jam ditingkatkan menjadi delapan jam

sehari. Selain itu Televisi Republik Indonesia juga semakin membenahi

peralatannya, yaitu dengan menambah stasiun-stasiunnya. Diantaranya adalah

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

70

70

memiliki sembilan stasiun penyiaran, 173 stasiun pemancar, 30 stasiun

penghubung (relay) dan 10 unit produksi keliling. Jadi secara keseluruhan

Televisi Republik Indonesia dapat menjangkau wilayah 460.000 KM2.

Sebenarnya bukan hanya pengadaan stasiun ataupun pemancar di berbagai

daerah, akan tetapi pemerintah Indonesia juga telah mengantisipasi masalah

komunikasi tersebut, yaitu dengan diluncurkannya satelit Palapa pada tanggal 16

Agustus 1976. Satelit Palapa atau juga sebagai satelit komunikasi domestik.

Agar mempersatukan bangsa Indonesia. Nama Palapa sendiri Direct

Broadcasting Satelit atau DBS, dimana DBS tersebut mempunyai keunggulan

untuk mentransmisikan siaran televisi langsung kerumah penduduk dengan

menggunakan antena televisi antena televisi (Wawancara dengan Ibu Yayuk,

Staff HUMAS TVRI Stasiun Pusat Jakarta, tanggal 10 Mei 2010). Sebagai

corong pemerintah maupun sebagai media massa penghubung antara

pemerintah dengan masyarakat, maka TVRI tidak bisa saja menutup mata

terhadap moral dan spiritual bangsa Indonesia. Berdasarkan Surat

Keputusan Presiden No. 215 tahun 1963, tentang tujuan TVRI adalah sebagai

alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam

melaksanakan pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada bangsa dan

negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada

khususnya. Selain itu, fungsi dari media massa itu sendiri juga sebagai

penerangan (information), pendidikan (education) dan hiburan (entertainment).

TVRI juga ikut berperan serta pada pemerintah, yaitu sebagai corong atau alat

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

71

71

penghubung antara pemerintah dengan masyarakat dalam rangka

menyukseskan pembangunan dan program-program lainnya

Pada awal tahun 1999 atau beberapa bulan setelah terjadi era reformasi

yang dilakukan oleh para mahasiswa terhadap pemerintah resmi Orde Baru

pada waktu itu. Keadaan negeri Indonesia terlihat semakin parah, roda

perekonomian macet total, sehingga kemiskinan dan pengangguran menjadi

wabah yang paling mengerikan. Pada tahun itu juga terlihat sekali bahwa

moral para penduduk Indonesia juga menurun sangat drastis. Dimana kejahatan

menjadi tontonan yang sudah biasa. Pemerkosaan sudah bukan lagi sebagai hal

yang tabu, masih banyak hal yang lain lagi yang mengarah pada kemerosotan

moral bangsa yang semakin parah. Melihat situasi yang semakin panas dan tidak

menentu tersebut, maka TVRI sebagai salah satu media massa yang ada, karena

pada waktu itu telah muncul televisi swasta seperti digawangi.

Siti Hardiyanti Rukmana (mba’ Tutut), Rajawali Citra Televisi 38

Indonesia (RCTI) milik Tomy Soeharto dan Surya Citra Televisi (SCTV),

mencoba kembali untuk membantu mengembalikan situasi dan kondisi seperti

semula. TVRI melalui divisi BAPORA atau bagian Pendidikan Agama dan

Penyiaran mencoba menghidupkan kembali salah satu acara siaran keagamaan

yang dulu pernah menjadi primadona dan salah satu andalan dari TVRI yang

hilang dan tayang hanya pada acara-acara keagamaan, serta setiap bulan

Ramadhan. Siaran Mimbar Agama Islam kemudian mnjadi sebuah ide dan

dijadikan sebagai salah satu alternatif siaran keagamaan. Setelah melalui press

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

72

72

perizinan dan persiapan-persiapannya maka pada awal tahun 2000, siaran

Mimbar Agama Islam mengudara.

Daerah komando dan kendali Badan Pengelolaan dan Penyaji Rohani

dan Agama (BAPORA) siaran Mimbar Agama Islam dikelola mulai dari

penyusunan acara yang akan disajikan, format acara yang akan disuguhkan,

materi yang sesuai dengan waktu dan kejadian agar selalu tampil hot dan gres

tanpa ketinggalan mutu kualitas, serta para pemateri atau da’i yang akan tampil

dalam acara tersebut.tepat pada awal tahun millennium sebagai salah satu

mata acara yang ditujukan sebagai peningkatan moral dan spiritual bangsa yang

telah merosot. BAPORA (Badan Pengelola dan Penyaji Siaran Rohani dan

Agama). Melalui divisi Pendidikan Agama Islam mencoba kembali

menayangkan mata siaran keagamaan yang pernah hilang. Segala sesuatu dan

prasarana penunjang siaran baik itu materi yang harus selalu mengikuti trend,

format acara yang ditayangkan sampai penunjukan pemateri atau da’i

(Wawancara dengan Erfiyan Asnan, Staff BAPORA divisi Pendidikan Islam,

tanggal 10 Mei 2010).

2. Visi dan Misi TVRI

1. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam

rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat

kesatuan nasional.

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

73

73

2. Misi

a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan

kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang

utama.

c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan

kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan

negara.

e. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan

kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

(http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php?mod=content&printer=1&

id=15#visimisi).

3. Jangkauan Siaran TVRI

- Jawa Tengah

- Jawa Timur

- Sulawesi Selatan

- Maluku dan Maluku Utara

- Papua

- Gorontalo

- Nusa Tenggara Barat

- Sulawesi Barat

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

74

74

- Sulawesi Tengah

- Kelas lokasi 12.368

- Jumlah penduduk 33.558.722 jiwa

- Jangkauan siaran 4.592 km2 100%

- Kekuatan transmisi antara 20.000 s/d 80.000 watt

4. Kekuatan TVRI

a. Menyajikan berita yang dinamis, hangat dan pasti

b. Reporter yang militant dan cerdas

c. Sinergi dengan ciri khas semua budaya Indonesia

d. Fleksibelitas bagi penonton.

- Berita Terkini

- Sekilas Info

- Pendidikan

- Documenter

- Infotainment

e. Iklan lebih mendapat reaksi dari pemirsa

f. TVRI menjadi kebanggaan pemirsa dan masyarakat Indonesia

(http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php?mod=content&id=14&printe

r=1#bagan).

5. Program Acara TVRI

- Teletilawah

Setiap Jumat, 04.00.

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

75

75

- Hikmah pagi

Setiap hari, 05.00.

- Warta pagi

Setiap hari, 06.00.

- Pensi

Setiap hari, 07.00.

- Budi dan Kerti

Setiap hari, 08.00.

- Sinetron Anak

Setiap hari, 08.30.

- Monitor Olah raga

Setiap hari, 09.00.

- Daerah Membangun

Setiap hari, 09.30.

- Teras

Setiap hari, 10.00.

- Salam Dari Desa

Setiap hari, 11.00.

- Pesona Nusantara

Setiap hari, 11.30.

- Warta Siang

Setiap hari, 12.00.

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

76

76

- Jendela Dunia

Setiap hari, 13.00.

- Pelangi Desa : pusat

Setiap hari, 13.30.

- Siaran Pendidikan

Setiap hari, 14.00.

- Game Show

Setiap hari, 15.00.

- Ingin jadi Aktor

Setiap hari, 15.30.

- Dialog KPk

Setiap hari, 16.00

- Percik Perenungan

Setiap hari, 17.00.

- Situs - Situs

Setiap hari, 17.30.

- Budi Dan Kerti

Setiap hari, 18.00.

- Sinetron Anak

Setiap hari, 18.30

- Warta Malam - Warta Dunia

Setiap hari, 19.00

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

77

77

- Ketoprak

Setiap hari, 20.30.

- Bincang malam

Setiap hari, 22.00

- Ens

Setiap hari, 23.30.

- Wayang

Setiap hari, 24.00

(http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php).

4.3. Siaran Dakwah TVRI

1. Waktu Penayangan

Televisi sebagai salah satu media yang dapat digunakan dalam

berdakwah mempunyai peran yang sangat besar, disamping sebagai media

hiburan bagi masyarakat umum ternyata dalam penayangan program-program

juga dapat disisipkan materi-materi dakwah dakwah Islam.Dalam tahun-tahun

terakhir ini, banyak bermunculan televisi swasta dalam lingkup nasional, tidak

ketinggalan juga televisi-televisi lain juga marak berdiri antara lain (ANTV,

RCTI, SCTV, Indosiar, Trans TV, TV7, dan TPI). Dengan banyaknya stasiun

televisi tersebut maka membuka peluang yang sangat besar bagi penyiaran

dakwah Islam melalui media tersebut.

Media elektronik (televisi) dalam hal ini TVRI, mempunyai program-

program yang bernuansakan dakwah Islam. TVRI sebagai salah satu televisi

Page 91: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

78

78

milik pemerintah dalam mengadakan siaran sehari-hari dimulai dari jam 04.00

pagi sampai 24.00 dini hari.

Berikut ini adalah salah satu sampel jadwal Materi yang berhasil penulis

dapatkan setelah mengadakan kunjungan TVRI stasiun pusat Jakarta, dalam

rangka menyelesaikan studi dan melengkapi data–data skripsi penulis tentang

siaran dakwah Teletilawah yang ditayangkan pada Januari 2011 hingga April

2011.

Page 92: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

79

79

Siaran dakwah Teletilawah /04.00 – 04.30 WIB bulan Januari 2011

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

Materi:

QS : al – Baqarah

Ayat: 1-5

Presenter:

H. Sukeri/Putri

Dewan Hakim:

1. Maria Ulfa,S.Ag

2. H.Syahdi,SAS

Mufassir:

Prof.H.Darwis

Hude,M.Si.

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

Materi:

QS: al – Baqarah

Ayat: 6-9

Presenter:

H.Sukeri/Putri

Dewan Hakim:

1. Drs.H. Idrus

Ismail

2. H.Syahdi, SAS

Mufassir:

H. Ikhsan Tanjung

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

Materi:

QS: al – Baqarah

Ayat: 10 -14

Presenter:

Hj.Evi/Gafar

Dewan Hakim:

1. H. Iwan Azis

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani,

MA

Mufassir:

KH. Anwar Sanusi

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

Materi:

QS: al – Baqarah

Ayat: 15 – 18

Presenter:

Hj. Evi/Sukeri

Dewan Hakim:

1. Drs.KH.

Muchtar

Ilyas

2. Drs.H.Abdul

Sattar

Gani, MA

Mufassir:

KH. Salim Na’im

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

Materi:

QS: al - Baqarah

Ayat: 19 – 23

Presenter:

Annisa/Rahmadi

Dewan Hakim:

1. KH. Safaruddin

2. H.Syahdi SAS

Mufassir:

Dr.Arif Rachman

Page 93: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

80

80

Siaran dakwah Teletilawah /04.00 – 04.30 WIB bulan Februari 2011

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

ELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al–Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format:Lomba

baca al –Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

Materi:

QS: al-Baqarah

Ayat: 24-27

Materi:

QS: al-Baqarah

Ayat: 28-31

Materi:

QS: al-Baqarah

Ayat: 32-36

Materi:

QS: al-Baqarah

Ayat: 37-40

Materi:

QS: al-Baqarah

Ayat: 41-44

Presenter:

H.Evi/H.Sukeri

Presenter:

H.Evi/H.Sukeri

Presenter:

H.Sukeri/Putri

Presenter:

H.Evi/Gafar

Presenter:

Anissa/Rahmadi

Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim:

1. H.Fauzi Ridwan

2. H.Syahdi.SAS

1. Dr. Daud

Rasyid

2. H.Syahdi.SAS

1. H. Masrur, S.Ag.

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani, MA

1. Drs.H.Abdul

Wahid

2. Drs.H.Abdul

Sattar

Gani,MA

1. Prof.Dr.H.Darwis

Hude, M.Si.

2. H.Syahdi,SAS

Mufassir:

Prof.Dr. Said Agil

Husain AlMunawar

Mufassir:

Dr.Hj.Ismai

Salmah

Mufassir:

Dr.H.Ahzami

Samiun

Jazuli MA

Mufassir:

Prof.Dr.KH.

Muslih Abdul

Karim,MA

Mufassir:

Prof.Dr.KH.

Hambali,MA

Page 94: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

81

81

Siaran dakwah Teletilawah /04.00 – 04.30 WIB bulan Maret 2011

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Qur’an

by Phone

Materi:

QS. al-Baqarah

Ayat: 45-48

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat: 49-52

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:53-57

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:58-61

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:62-64

Presenter: Presenter: Presenter: Presenter: Presenter:

1. Putri/H.Sukeri 1. Putri/Gafar 1. Hj.Evi/ H.Sukeri 1. Hj.Evi/H.Sukeri 1. Anissa/Rahmadi

Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim: Dewan Hakim:

1. Drs.H.Idrus Ismail

2. H. Syahdi .SAS

1. Drs.H.Abdul

Wahid

2. H.Syahdi.SAS

1. Drs.H.Abdul

Wahid

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani,

MA.

1. Prof.Dr.H.Darwis

Hude, M.Si.

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani, MA

1.Maria Ulfa, S.Ag

2. H.Syahdi SAS

Mufassir: Mufassir: Mufassir: Mufassir: Mufassir:

Dr.H.Ahzami

Samiun Jazuli MA.

Prof.Dr.Said Agil

Husain AlMunawar

Prof.Dr.KH.Muslih

Abdul Karim,MA

Prof.Dr.H.Darwis

Hude, M.Si.

Prof.Dr.KH.

Hambali, MA.

Page 95: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

82

82

Siaran dakwah Teletilawah /04.00 – 04.30 WIB bulan April 2011

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Baqarah

by Phone

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat: 65-69

Presenter:

1. Putri/H.Sukeri

Dewan Hakim:

1.Drs.H.Idris Ismail

2.H.Syahdi SAS

Mufassir:

Dr.H.Ahzami

Samiun Jazuli MA

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Baqarah

by Phone

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat: 70-73

Presenter:

1. Hj.Evi/Gafar

Dewan Hakim:

1.Dr.Daud Rasyid

2.H.Syahdi SAS

Mufassir:

Dr.Hj. Ismai

Salmah

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Baqarah

by Phone

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:74-78

Presenter:

1. Hj.Evi/H.Sukeri

Dewan Hakim:

1. Drs.H.Abdul

Wahid

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani, MA.

Mufassir:

Prof.Dr.H.Darwis

Hude, M.Si.

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al-Baqarah

by Phone

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:79-83

Presenter:

1. Anissa

/Rahmadi

Dewan Hakim:

1. Prof.Dr.H.

Darwis

Hude, M.Si.

2. Drs.H.Abdul

Sattar Gani,MA.

Mufassir:

H. Ikhsan

Tanjung

TELETILAWAH

LIVE

Format: Lomba

baca al- baqarah

by Phone

Materi:

QS.al-Baqarah

Ayat:84-86

Presenter:

1. Annisa

/Rahmadi

Dewan Hakim:

1. KH. Safaruddin

2. H.Syahdi SAS

Mufassir:

KH.Salim Na’im

Page 96: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

83

83

Tabel 8

Tema-tema acara Teletilawah

NO NAMA

ACARA SUB JUDUL PRESENTER DURASI

1. Teletilawah Mensyukuri karunia Allah Hj.Evi/H.Sukeri 15’

2. Teletilawah Memahami Bencana Dalam

Al-Qur'an

Anissa/Rahmadi 15’

3. Teletilawah Ikhtiar pintu membuka rejeki Putri/H.Sukeri 15’

4. Teletilawah Adab ketika di dalam mesjid Hj.Evi/Gafar 15’

5. Teletilawah Rendah hati Putri/H.Sukeri 15’

6. Teletilawah Mempersiapkan generasi Al-

Quran

Anissa/Rahmadi 15’

2. Da’i yang Ditampilkan

Seperti yang kita ketahui bahwa berdakwah merupakan suatu aktifitas

sacara sadar untuk mendorong (mengajak) manusia supaya memeluk agama

Islam dan mentaati tuntunan Islam, dengan cara yang bijaksana dengan tujuan

agar selalu hidup bahagia atau selamat di dunia maupun di akhirat.

Keberadaan sosok figur seorang dai juga akan berpengaruh dalam proses

dakwah. Perhatian mad’u dengan seorang da’i menjadikan prioritas untuk

mengikuti segala sesuatu yang disampaikan dan tindakan-tindakan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 97: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

84

84

Tanggung jawab besar yang secara tidak langsung diberikan pada da’i

mewajibkan mereka berhati-hati dalam bertindak. Semua yang dikerjakan harus

sesuai dengan apa yang diucapkannya. Itu akan menjadikan contoh bagi mad’u

dan menjadikan dorongan untuk melaksanakan semua ajaran-ajaran Islam yang

disampaikan oleh da’i.

Atas dasar inilah TVRI dalam acara keagamaan dengan program

Teletilawah yang disiarkan setiap hari Jumat pukul 04.00 berusaha untuk

memberikan yang terbaik bagi pemirsanya, dengan menghadirkan sosok da’i

antara lain: Prof. H. Said Agil Husain Munawar.

3. Metode yang Digunakan

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i

untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Al-Islam atau kegiatan untuk

mencapai tujuan tersebut.

Berhasil atau tidaknya usaha dakwah tidak hanya tergantung dari macam-

macam metode dan efisiennya, akan tetapi tergantung pula pada orang yang

melaksanakan metode tersebut. Orang yang ada dibelakang senjata selain orang

yang melaksanakan metode itu, ditentukan pula oleh peranan cara memilih

metode itu sendiri. Dalam setiap usaha dakwah da’i harus memilih dan

menentukan macam metode yang akan dipakai. Seorang da’i harus sadar bahwa

metode dimanapun selalu berubah mengikuti perubahan dan perkembangan

Zaman. Dan harus diinasafi bahwa metode dakwah yang tidak tepat

Page 98: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

85

85

penggunaannya, tidak hanya membuang tenaga yang percuma saja, tetapi juga

menambah jauhnya obyek dakwah terhadap da’i tersebut.

Adapun program Teletilawah yang ditayangkan TVRI menggunakan

metode ceramah (Syukir, 1993:104). yaitu pihak TVRI menayangkan ceramah

da’i , yang berbentuk tayangan langsung (live).

4. Materi yang Disampaikan

Dewasa ini, penyampaian informasi melalui media elektronik kepada

khalayak atau masyarakat tentang perintah dan larangan Allah SWT sesuai

dengan Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW sangat tepat. Dalam masyarakat

yang sistem komunikasi massanya sudah kompleks, sesuai dengan

perkembangan masyarakat tersebut. Umat Islam yang termasuk dalam

komunitas masyarakat tersebut juga ikut terpengaruh oleh dampak yang

ditimbulkan oleh media tersebut.

Adapun materi-materi dakwah yang disampaikan mufassir dalam acara

Teletilawah yang berjumlah 6 tema (lihat table 8) mengandung dua kategori

lain, yaitu kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Untuk lebih jelasnya, tema-tema tersebut dapat penulis rangkum, di

bawah ini:

a. Mensyukuri karunia Allah

Dalam mensyukuri ada 2 fase, maksudnya kita tak hanya mensyukuri

apa yang sudah kita dapat dari semua usaha kita, tapi juga harus mensyukuri

sebelumnya. Contoh, seperti orang melahirkan jangan Cuma mensyukuri

kelahirannya anaknya saja, tapi juga sebelum kita melahirkan kita dikasih

Page 99: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

86

86

kesehatan salama kehamilan. Kita dijenguk tetangga, ditungguin suami waktu

melahirkan itu semua harus disyukuri. Selalu berterima kasih dengan apa yang

tahu kasih apapun yang kita dapat walau cuma sedikit harus tetap bersyukur

karena dengan begitu kita akan bias merasakan nikmat.

Contoh, walau kita cuma punya sepeda onthel, kita tetap bersyukur dari

pada jalan kaki. Supaya kita tetap bisa bersyukur dalam keadaan apapun, kunci

utamanya adalah sabar. Dengan sabar kita akan dapat merasakan nikmat yang

besar. Mengapa manusia bersyukur jika dalam keadaan senang saja, sedang

waktu sudah marah ngomel-ngomel karena manusia lebih sering sedihnya dari

senangnya. Itu bukan berarti kufur tapi memang menusia tempatnya lupa. Kita

biar senantiasa ingat dan bisa tetap bersyukur tak lupa selalu baca

Alhamdulillah biar kita selalu merasakan nikmat.

b. Memahami bencana dalam Al-Qur'an

Setidaknya ada dua ayat dalam Al Quran yang langsung menyatakan

tentang bencana gempa bumi. Bunyinya demikian: Lalu datanglah gempa

menimpa mereka, dan merekapun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan

rumah mereka (Al Quran Surat Al-A’raf ayat 78 dan ayat 91). Ayat ini jelas

menggambarkan bahwa bencana gempa bumi memang disinggung dalam Al-

Quran. Ayat tersebut lebih tepat jika hendak mengaitkan gempa bumi di

Padang yang baru lalu dan gempa bumi lain yang pernah terjadi di Indonesia,

atau bahkan gempa bumi yang pernah terjadi di seluruh dunia dari dulu hingga

sekarang sangat percaya kekuatan Maha Besar, Allah SWT, ada di balik semua

peristiwa gempa bumi dalam sejarah manusia. Itu di satu sisi. Di sisi lain, saya

Page 100: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

87

87

juga mencoba memahami sudut pandang ilmiah mengapa, bagaimana dan apa

penyebab gempa bumi terjadi. Jika kemudian kita belum mampu memprediksi

kapan gempa bumi terjadi, maka ini juga saya yakini sebagai bagian dari

Rahasia Ilahi. Ini domain Ilahi, bukan domain atau wilayah manusiawi. Pada

tataran domain manusiawi inilah, menjadi mungkin terjadi spekulasi, seperti

percobaan otak-atik waktu jam atau waktu terjadinya gempa kemudian

mengaitkannya dengan terjadinya gempa bumi.

Ayat di atas mengkisahkan umat Nabi Sholih yang dikenal dengan

Kaum Tsamud dan umat Nabi Syu’aib yang dikenal dengan penduduk Madyan

yang bengal dan mengingkari risalah Kenabian yang mereka bawa sebagai

Utusan Allah SWT hingga Allah SWT menurunkan bencana gempa bumi.

Peristiwa ribuan tahun yang lalu direkam oleh Al Qur’an, jauh sebelum

manusia modern mengenali penyebab gempa bumi sebagai akibat

bertumbukkannya lempeng bumi. Jika kemudian sampai hari ini gempa bumi

masih terus terjadi, rasanya kita tidak cukup jika hanya merenungkannya.

Sebab merenung cenderung pasif. Akan lebih baik jika dibarengi dengan

tindakan yang nyata. Seperti apa? Membangun diri dan keluarga agar siaga

terhadap bencana dengan tetap menjaga kualitas aqidah yang kita miliki.

Sehingga kalaupun kita harus menjadi korban meninggal akibat bencana

gempa bumi misalnya, kita tetap teguh dalam aqidah dan keimanan kita.

c. Ikhtiar pintu membuka rezeki

Harta yang halal artinya untuk memperoleh harta yang halal diperlukan

kemampuan diri mengendalikan hati, sehingga tidak tergiur dengan tipu daya

Page 101: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

88

88

menghalalkan segala cara. Jika hati sudah tertata dan hidup akan tetap

memperhatikan koridor agama, sehingga apa yang dinafkahkan untuk anak,

istri keluarga menjadikan diri lebih dekat dengan Allah dan dalam memenuhi

kebutuhan hidup itu wajib, tetapi tidak wajib kaya. Jadi ketentuan hasil usaha

itu urusan Allah, dan harta itu hanya untuk beribadah mendekatkan kepada-

Nya.

d. Adab ketika di masjid

Ketika kita masuk ke masjid aturan-aturan yang perlu diketahui suci,

harus dalam keadaan suci. Ketika kita masuk dalam masjid, karena takut akan

mengotori masjid terutama bagi kaum perempuan yang sedang haid, menutup

aurat, tidak boleh berpakaian sembarangan apalagi melakukan shalat. Dan

sunahkan pakai wangi-wangian. Bagi yang rumahnya dekat masjid bagi laki-

laki diwajibkan ikut jamaah di masjid tapi bagi wanita yang bertugas jaga

rumah. Tidak boleh karena wanita yang di rumah pahalanya sama besarnya

dengan laki-laki di masjid. Karena ada yang lebih penting di rumah. Seperti

menjaga anaknya yang masih bayi. Dalam hadits barang siapa yang

meremehkan shalat jamaah maka akan diturunkan 12 balak di dalam

keluarganya antar masjid dan mushola. Bedanya masjid harus tanah wakaf.

Kita ketahui banyak masjid yang digunkan sebagai tempat resepsi

pernikahan, tempat dagang, malah ada yang digunakan sebagai tempat fitness.

Semua boleh asal di luar batas masjid dan masih mengikuti aturan Islam.

Karena masjid bukan area buat bisnis / bermain tapi sebagai tempat ibadah.

Page 102: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

89

89

e. Rendah hati

Beribadat, berdoa atau memohon kepada Allah SWT hendaklah

dengan merendahkan hati kepadanya. Dengan sepenuh hati mengucapkan

tasbih, takbir, tahmid, tahlil memuja asma Tuhan, lebih-lebih tadharru dikala

sujud. Demikian juga dalam pergaulan sesama manusia hendaknya tanpa

perasaan kelebihan diri dari orang lain serta tidak merendahkan orang lain,

maksudnya memberikan setiap hak pada yang mempunyainya, tidak

meninggikan diri derajat yang sewajarnya, tidak menurunkan pandangan

terhadap orang lain tingkatnya.

f. Mempersiapkan generasi Al-Quran

Kita tahu pemuda sekarang adalah pemimpin hari besok yang diharapkan

memiliki kebudayaan dan pengetahuan yang luwes. Namun banyak pemuda

sekarnag yang rusak moralnya, tidak menciptakan generasi Al-Quran yang bagus.

Perlu beberapa tahapan yang perlu kita ketahui antara lain rasa cinta di hati anak

memperkenalkan anak dengan asma-asma Allah, sabar dan tabah dalam

mendidikan memberi tauladan yang baik karena anak akan mengikuti apa yang

dilakukan orang tua. Orang tua memperkenalkan ayat-ayat Al-Quran yang mudah

dulu karena selagi masih kecil anak akan lebih mudah dalam mengingat. Berkat

didikan orang tua yang benar maka kita akan menciptakan generasi yang baik,

disamping itu juga harus disertai doa. Jika kita dekat dengan Allah maka kita akan

selalu terjaga dari hal-hal yang dapat merusak..

Page 103: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

90

90

5. Persepsi Masyarakat Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota

Semarang Tentang Siaran Dakwah Teletilawah Di TVRI

Deskripsi mengenai persepsi masyarakat Kelurahan Genuksari tentang siaran

dakwah Teletilawah di TVRI didapatkan dari jawaban responden yang diperoleh

melalui angket berupa pernyataan-pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dari 11

(sebelas) pernyataan yang dijawab oleh responden, ada beberapa pernyataan yang

tidak valid yaitu dari angket nomor 1, 2 dan 10 sehingga tidak disertakan dalam proses

pembahasan selanjutnya. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen tersebut, peneliti

menggunakan bantuan program SPSS. Setelah diperoleh angka reliabilitas, langkah

selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r Product-Moment

yang ada pada lampiran II (Arikunto, 2006:359). Dari tabel diketahui dengan N=85,

dengan tingkat kepercayaan =95% ( = 5%) diperoleh r tabel =0.213.

TABEL 9

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN

Instrumen rhitung rtabel Ket

X.1 -.1681 0.213 tidak valid

X.2 -.1304 0.213 tidak valid

X.3 .3970 0.213 valid

X.4 .3374 0.213 valid

X.5 .2496 0.213 valid

X.6 .4753 0.213 valid

X.7 .5295 0.213 valid

X.8 .4917 0.213 valid

X.9 .3654 0.213 valid

X.10 .2075 0.213 tidak valid

X.11 .3699 0.213 valid Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011

Page 104: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

91

91

Dari Tabel 9 diketahui ada 3 instrumen yang tidak valid yaitu X.1 (angket

nomor 1), X.2 (angket nomor 2) dan X.10 (angket nomor 10) karena memiliki r hitung

< 0.213.

a. Persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah Teletilawah berhubungan dengan

tanggapan masyarakat

Tabel 10

MATERI TENTANG AL–QUR’AN PADA SIARAN DAKWAH

TELETILAWAH DI TVRI SUDAH MEMADAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 43.00 50.59 Dari angket

nomor 3 Setuju 32.00 37.65

Tidak setuju 4.00 4.71

Sangat tidak setuju 6.00 7.05

JUMLAH 85.00 100.00 %

Tabel 9 menggambarkan materi tentang al-Qu’ran pada siaran dakwah

Teletilawah di TVRI sudah memadai. Dari 85 responden menunjukkan 50.59%

responden sangat setuju bahwa materi tentang al–Quran pada siaran dakwah

Teletilawah di TVRI sudah memadai. Sebanyak 37.65% atau 32 orang mengatakan

setuju jika materi tentang al-Quran pada siaran dakwah Teletilawah di TVRI sudah

memadai. Untuk responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak 4 orang atau

4.71%, sedangkan sisanya sebanyak 6 orang atau 7.05% mengatakan sangat tidak

setuju jika materi tentang al-Quran pada siaran dakwah Teletilawah di TVRI sudah

memadai.

Page 105: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

92

92

Tabel 11

MATERI IBADAH YANG DISIARKAN MELALUI ACARA

TELETILAWAH TVRI SUDAH MEMADAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 29.00 34.12 Dari angket

nomor 4 Setuju 33.00 38.82

Tidak setuju 19.00 22.35

Sangat tidak setuju 4.00 4.71

JUMLAH 85.00 100.00 %

Tabel 11 menunjukkan 34.12% atau 29 orang dari 85 responden mengatakan

sangat setuju bahwa materi ibadah yang disiarkan melalui acara teletilawah di TVRI

sudah memadai. Sedangkan 38.82% atau 33 orang dari 85 responden setuju bahwa

materi ibadah yang disiarkan melalui acara Teletilawah di TVRI sudah memadai.

Untuk responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak 22.35% atau 19 orang dari

85 responden mengatakan tidak setuju mengenai materi ibadah yang disiarkan melalui

acara Teletilawah di TVRI sudah memadai. Sisanya, 4.71% atau 4 orang dari 85

responden mengatakan sangat tidak setuju.

Tabel 12

MATERI AKHLAK YANG DISIARKAN MELALUI ACARA

TELETILAWAH TVRI SUDAH MEMADAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 21.00 24.71 Dari angket

nomor 5 Setuju 36.00 42.35

Tidak setuju 24.00 28.24

Sangat tidak setuju 4.00 4.70

JUMLAH 85.00 100.00 %

Page 106: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

93

93

Dari tabel 12 di atas menunujukkan mengenai materi akhlak yang

disampaikan dalam acara Teletilawah di TVRI sudah memadai. Dari 85

responden, 24.7% atau 21 orang dari 85 responden sangat setuju bahwa materi

akhlak yang disampaikan dalam acara Teletilawah di TVRI sudah memadai.

Sedangkan yang mengatakan setuju mengenai materi akhlak yang disampaikan

dalam acara teletilawah di TVRI sudah memadai sebanyak 42.35% atau 36

orang dari 85 responden. Responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak

28.24% dari 85 responden sisanya 4.70% atau 4 orang dari 85 responden

sangat tidak setuju materi akhlak yang disampaikan dalam acara teletilawah di

TVRI sudah memadai.

b. Persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah Teletilawah berhubungan dengan

Perasaan Emosi.

Tabel 13

PERASAAN SAYA MENJADI TENANG DAN DAMAI SETELAH

MENONTON SIARAN DAKWAH TELETILAWAH

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 29.00 34.12 Dari angket

nomor 6 Setuju 32.00 37.65

Tidak setuju 20.00 23.53

Sangat tidak setuju 4.00 4.70

JUMLAH 85.00 100.00 %

Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa masyarakat ketika menonton siaran

dakwah teletilawah menjadi tenang dan damai. Responden yang sangat setuju

mengenai pernyataan tersebut sebanyak 34.12% atau 29 orang dari 85 responden

mengatakan bahwa perasaan menjadi tenang dan damai ketika menonton siaran

Page 107: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

94

94

dakwah teletilawah. Sedangkan responden yang mengatakan setuju adalah 37.65%

atau 32 orang dari 85 responden. Responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak

23.53%. Sisanya sedikit saja yaitu sebanyak 4.71% atau 4 orang dari 85 responden

mengatakan sangat tidak setuju bahwa perasaan mereka menjadi tenang dan damai

setelah menonton siaran dakwah Teletilawah.

Tabel 14

PESAN–PESAN DAKWAH YANG DISAMPAIKAN

DALAM SIARAN TELETILAWAH DENGAN MUDAH SAYA TERIMA

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 29.00 34.12 Dari angket

nomor 7 Setuju 25.00 29.41

Tidak setuju 23.00 27.06

Sangat tidak setuju 8.00 9.41

JUMLAH 85.00 100.00 %

Dari Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 34.12% atau 29 orang dari

85 responden mengatakan sangat tidak setuju bahwa pesan–pesan yang disampaikan

dalam siaran Teletilawah dengan mudah diterima masyarakat, sedangkan responden

yang mengatakan setuju sebanyak 29.41% dari 85. Responden yang tidak setuju

27.06% atau 23 orang dari 85 responden mengatakan tidak setuju mengenai pesan–

pesan yang disampaikan dalam siaran teletilawah dengan mudah diterima masyarakat,

sisanya 9.41% atau 8 orang dari 85 mengatakan sangat tidak setuju.

Page 108: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

95

95

c. Persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah Teletilawah berhubungan dengan

sikap atau nilai

Tabel 15

SAYA BERTAMBAH WAWASAN KEAGAMAAN

DENGAN MENONTON SIARAN DAKWAH TELETILAWAH

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 34.00 40.00 Dari angket

nomor 8 Setuju 24.00 28.24

Tidak setuju 20.00 23.52

Sangat tidak setuju 7.00 8.24

JUMLAH 85.00 100.00 %

Tabel 15 menggambarkan bahwa 40.00% atau 34 orang dari 85 responden

mengatakan sangat setuju bahwa mereka bertambah wawasan keagamaan dengan

menonton siaran dakwah teletilawah. Responden yang setuju sebanyak 28.24% atau

24 dari 85 responden mengatakan bertambah wawasan keagamaan dengan menonton

siaran dakwah teletilawah. Sedangkan yang mengatakan tidak setuju 23.52% atau 20

orang dari 85 responden mengatakan jika mereka bertambah wawasan keagamaan

dengan menonton siaran dakwah teletilawah. Sisanya sangat tidak setuju sebanyak

8.24% atau 7 orang dari 85 responden mengatakan tidak bertambah wawasan

keagamaan dengan menonton siaran dakwah Teletilawah di TVRI.

Page 109: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

96

96

Tabel 16

IMAN SAYA SEMAKIN MANTAP SETELAH MENONTON

SIARAN DAKWAH TELETILAWAH

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 30.00 35.29 Dari angket

nomor 9 Setuju 36.00 42.35

Tidak setuju 11.00 12.95

Sangat tidak setuju 8.00 9.41

JUMLAH 85.00 100.00 %

Tabel 16 menjelaskan mengenai kemantapan iman setelah menonton siaran

dakwah Teletilawah. Dari 85 responden, sebanyak 30 orang atau 35,29% mengatakan

sangat setuju bahwa iman semakin mantap setelah menonton siaran dakwah

Teletilawah. Responden yang mengatakan setuju sebanyak 42.35% atau 36 orang dari

85 responden mengatakan bahwa iman semakin mantap setelah menonton siaran

dakwah Teletilawah. Sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 12.94% atau

11 dari 85 responden mengatakan tidak setuju jika iman semakin mantap setelah

menonton siaran dakwah teletilawah. Sisanya, hanya sedikit saja yang mengatakan

sangat tidak setuju yaitu 9.41% atau 8 orang.

Tabel 17

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MAKIN BAIK DENGN MENONTON

SIARAN DAKWAH TELETILAWAH

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase % Keterangan

Sangat setuju 27.00 31.77 Dari angket

nomor 11 Setuju 33.00 38.82

Tidak setuju 17.00 20.00

Sangat tidak setuju 8.00 9.41

JUMLAH 85.00 100.00 %

Page 110: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

97

97

Dari Tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa 31.77% atau 27 orang dari 85

responden mengatakan sangat setuju jika kehidupan sosial keagamaan makin baik

dengan menonton siaran dakwah Teletilawah. Responden yang mengatakan setuju

adalah sebanyak 38.82% atau 33 orang dari 85 responden mengatakan setuju jika

kehidupan sosial keagamaan makin baik dengan menonton siaran dakwah Teletilawah.

Sedangkan responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak 20.00% atau 17 dari 85

responden mengatakan bahwa kehidupan sosial keagamaan sosial tidak makin baik

dengan menonton siaran dakwah Teletilawah. Sisanya adalah sebanyak 9.41% sangat

tidak setuju atau 8 orang dari 85 responden mengatakan sangat tidak setuju jika

kehidupan sosial keagamaan makin baik dengan menonton siaran dakwah Teletilawah

di TVRI.

Tabel–tabel diatas itu adalah hasil dari angket yang penulis berikan kepada

masyarakat RW IV, V dan VI di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota

Semarang mengenai “Persepsi masyarakat tentang siaran dakwah Teletilawah di TVRI

(studi kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang)”,

diintepretasikan dengan yang berhubungan dengan tanggapan, sikap/nilai dan juga

perasaan emosi, yaitu sebagai berikut:

a. Persepsi masyarakat setelah menonton siaran dakwah Teletilawah di TVRI bahwa

materi yang ada di siaran dakwah Teletilawah mencakup kehidupan beragama

yang benar, karena materi ysng dibahas bersumber pada al-Qur’an dan Hadist yang

diantaranya membahas persoalan atau fenomena masalah akhlak, ibadah, dan

sebagainya sebagai bahan pokok materinya. Hal ini dapat membuat masyarakat

Page 111: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

98

98

lebih percaya kepada seorang da’i dalam berdakwah, khususnya siaran dakwah

siaran dakwah Teletilawah di TVRI. Seorang da’i dalam melakukan kegiatan

berdakwah memang bertugas untuk menyampaikan materi yang sesuai dengan

minat masyarakat, yaitu salah satunya membahas mengenai masalah yang sering

dihadapi oleh masyarakat, sehingga masyarakat akan lebih paham dan mengingat

dari apa yang disampaikan oleh da’i. Bagi da’i sendiri dalam berdakwah

mempunyai pemahaman masalah tentang keadaan yang dihadapi masyarakat,

sehingga sangatlah penting bagi da’i dalam memiliki wawasan yang modern atau

wawasan kekinian dengan pola pikir yang bagus.

b. Siaran dakwah Teletilawah di TVRI ditayangkan setiap hari Senin–Jum’at terdapat

pesan dakwah yang cukup memberikan pengaruh terhadap kondisi psikologis

masyarakat, baik dari cara berpikir dan tingkah laku mereka. Ini terbukti bahwa

mereka cukup terkesan terhadap mubaligh sebagai mufassir dalam setiap hari

tayang. Bahkan sebagian lagi terdapat masyarakat yang mencontoh ketauladan

para mubaligh tersebut. Siaran dakwah Teletilawah mengacu pada pembelajaran

cara membaca al-Qur’an. Acara ini dikhususkan bagi yang baru belajar membaca

al-Qur’an.

c. Persepsi masyarakat berhubungan dengan perasaan mereka terhadap siaran dakwah

Teletilawah yaitu masyarakat cukup merasa senang dengan keberadaan siaran

dakwah Teletilawah sebab acara tersebut disajikan sesuai dengan keinginan

masyarakat. Ketika acara siaran dakwah Teletilawah mengalami gangguan mereka

mersa kecewa sebab mereka selalu menantikan materi yang ditampilkan dalam

Page 112: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

99

99

acara tersubut. Meskipun persepsi masyarakat terhadap acara berbeda-beda

menurut usia, namun pada dasarnya mereka tertarik untuk menonton.

d. Persepsi masyarakat Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang

tentang siaran dakwah Teletilawah di TVRI menyatakan bahwa materi yang

disajikan dalam acara siaran dakwah Teletilawah terdapat muatan pesan dakwah di

setiap hari tayang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa siaran dakwah

Teletilawah merupakan media dakwah. Dalam hal ini persepsi yang dimiliki oleh

masyarakat berbeda dengan persepsi yang dimiliki oleh orang lain dalam artian

masyarakat mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan (materi) sangat

berbeda karena penglihatan, berupa pemahaman dan pengertian, respon yang

berbeda pula sehingga masyarakat dalam menerima materi yang ada di siaran

dakwah Teletilawah.

Page 113: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

100

100

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah penulis angkat dalam skripsi ini

dan analisa yang penulis lakukan mengenai persepsi masyarakat tentang siaran

dakwah Teletilawah di TVRI (Studi Kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan

Genuk Kota Semarang), maka penulis ambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Berdakwah dengan memanfaatkan media elektronik (televisi) adalah cukup

efisien sebab dapat dinikmati oleh seluruh manusia sebagai objek dakwah

(mad’u). Ini terbukti antara lain dari hasil angket yang penulis bagikan pada

tanggal 14 juni 2011. Dari hasil tersebut, persepsi masyarakat tentang siaran

dakwah Teletilawah adalah bahwa acara siaran dakwah Teletilawah di TVRI

merupakan media dakwah. Selain dalam suguhan keagamaan, muatan materi

dakwah selalu diselipkan dalam suguhan acara yang lain. Dengan kata lain

materi dakwah selalu ada dalam setiap acara siaran dakwah di TVRI.

b. TVRI melalui siaran dakwah Teletilawah mampu membantu mengurangi

rasa haus para pemirsa serta menambah khasanah. Para pemirsa khususnya

tentang agama Islam dengan mengandalkan para da’i yang kredibilitasnya

tidak perlu diragukan lagi, ditambang dengan materi-materi yang komplit

dalam Islam.

c. Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang dulunya digunakan sebagai sarana

hubungan antara pemerintah dengan masyarakat menjadi lebih terbaek, tetapi

Page 114: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

101

101

pihak TVRI terus-menerus melakukan perubahan-perubahan seiring dengan

kemajuan jaman dan teknologi yang ada.

d. Dakwah yang disampaikan melalui siaran dakwah Teletilawah melalui

interaktif penyiar dan penonton Televisi (Live) dimana dapat menimbulkan

feedback antara objek dakwah (mad’u) dengan subjek dakwah (da’i) dan

disampaikan pada pemateri yang ditunjuk dan dianggap menguasai materi

karena tayangan tersebut be rsifat komersiil.

e. Siaran dakwah Teletilawah dimana hal ini sudah mengacu pada pembelajaran

cara membaca al-Qur’an. Acara ini dikhususkan bagi yang baru belajar

membaca al-Qur’an baek anak – anak, maupun remaja.

5.2. Limitasi

Beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Faktor biaya

Meskipun biaya tidak satu-satunya faktor yang menjadi hambatan

dalam penelitian namun biaya pada dasarnya biaya merupakan suatu hal yang

memegang peranan penting dalam menyukseskan penelitian

2. Faktor waktu dan tempat penelitian

Selain faktor biaya, waktu juga memegang peranan yang sangat

penting, namun demikian peneliti menyadari bahwa dalam melakukan

penelitian ini benar-benar menyita waktu.

Page 115: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

102

102

Meskipun banyak kendala dan hambatan dalam melakukan penelitian

mengenai persepsi masyarakat terhadap siaran dakwah Teletilawah di TVRI

(Studi Kasus di Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang),

penulis berusaha menyelesaikannya. Oleh karena itu kepada peneliti yang

akan datang yang berminat dalam bidang yang sama, peneliti ingin

memberikan rambu-rambu agar melakukan penelitian secara lebih berhati-

hati dalam bidang metodologi penelitian, khususnya dalam populasi serta

teknik analisis yang tepat pada penelitian yang akan dilakukan.

5.3. Saran-saran

Beberapa saran yang penulis anggap penting dalam rangka melaksanakan

dakwah melalui media elektronik khususnya siaran dakwah Teletilawah di TVRI

adalah sebagai berikut:

a. Perlu ditegaskan bahwa sasaran penonton siaran dakwah Teletilawah adalah

seluruh masyarakat sebagai objeknya. Melihat mereka yang masih anak-anak

dan remaja dan lebih menyukai acara hiburan, maka alangkah baiknya acara

perlu diselipi atau disusupi muatan pesan dakwah supaya mereka dapat

menerima pesan-pesan dakwah. Dengan begitu selain mereka dapat terhibur,

mereka juga dapat mendapatkan sautu pelajaran berharga berupa pengetahuan

agama.

b. Dari segi penyajian acara, dalam acara siaran dakwah Teletilawah di TVRI

sudah bagus, namun lebih baik acara ini ditayangkan pada waktu yang tepat

yaitu di waktu pagi atau sore hari.

Page 116: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

103

103

c. Setiap acara siaran dakwah Teletilawah di TVRI alangkah baiknya disisihkan

satu acara sebagai dokumentasi. Ini dapat mempermudah bagi masyarakat atau

siapa saja yang ingin menonton.

5.4. Penutup

Syukur alhamdulillah, kehadirat Allah SWT beserta junjungan kita Nabi

Muhammad SAW. Itulah yang pertama penulis ucapkan hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar sebagai manusia adalah tempat salah

dan dosa juga akan kekurangan dalam segi bahasa maupun tulisan, tetapi dengan

ini penulis juga tetap berusaha untuk menjadi baik walaupun bukan yang terbaik.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan diharapkan skripsi ini dapat

bermanfaat dalam menambwah wawasan keilmuan dan pengetahuan. Sekali lagi

segala puji kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kemuliaan-Nya hanya

pada Dia penulis berserah diri. Amin.

Page 117: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Aziz. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Press.

Alex Subur. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV. Pustaka

Setia.cet. I.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

Boediono dan Wayan Kostor. 2004. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Budiman, Kris. 2002. Di Depan Kotak Ajaib: Menonton Televisi sebagai Praktek

Konsumsi. Yogyakarta : Galang Press

Burgin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penada Media.

Chaplin, C.P. 1993. Kamus Lengkap Psikologi Terjemahan Kartini Kartono, Jakarta ,

PT. Raya Grapindo Pers.

Departemen Agama RI. 1995. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Semarang : PT Toha

Putra.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI. 2002. Kamus Besar Indonesia :

Jakarta, Balai Pustaka.

Dewi Arum Pangestuti. 2008. Hubungan Menonton Siaran Dakwah Hikmah Pagi di

TVRI Nasional Terhadap Pemahaman Kesalehan Sosial Masyarakat

Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. IAIN Walisongo Semarang

Dokumen Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang tahun 2010.

Effendy, Onong Uchyana. 1990. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchyana. 2000. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra

Aditya Mukti Bandung.

http://arumsekartaji.wordpress.com/20011/01/03/interaktif-penyiar-dan-penonton

televisi.

http://arihawa.blogspot.com/2010/03/televisi-sebagai-media-dakwah.html. Kamis, 10

Februari 2011. Pukul 11:00:00.

http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html, Selasa, 08 September 2008

pukul 08 : 45 : 00

http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php?mod=content&id=14&printer

=1#bagan.

http://www.tvri.baliserve.com/home/home.php?mod=content&printer=1&id=15#visi

misi.

Page 118: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

Moch. Rohman. 1992. Studi tentang Pelaksanaan Siaran Agama melalui Media

Komunikasi TVRI (Studi Kasus pada Masyarakat Perumnas Kodia

Semarang). IAIN Walisongo Semarang

Mufid, Muhammad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja

Rosda Karya.

Munir, M. dan Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta : Prenada Media.

cet 1.

Najati, Muh. Utsman. 2005. Psikologi dalam Al-Qur'an. Bandung : Pustaka Setia.

Pimay, Awaluddin. 2006. Metodologi Dakwah Kajian Teoritis dari Khazanah Al-

Qur’an. Rasail Ranah Ilmu Sosial Agama dan Interdisipliner. Semarang.

Cet.1.

Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rakhmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosda

Karya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.

Bandung. Cet. 27.

Retno Kun Ratih. 2006. Tanggapan Masyarakat Kecamatan Singorojo Kabupaten

Kendal terhadap Program Acara Al-Hikam di Stasiun Televisi Borobudur

Semarang. IAIN Walisongo Semarang

Riduwan. 2005. Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Saleh, Abdul Rosyad. 1977. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta : Bulan Bintang

Sanwar, Aminuddin. 1989. Pengantar Ilmu Dakwah. Semarang : Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2008. Teori-teori Psikologi Sosial. PT. Rajagrafindo

Persada. Jakarta Edisi.Revisi 13.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2010. Pengantar Psikologi Umum. PT. Rajagrafindo

Persada. Jakarta cet. 2.

Shihab, M. Quraisy. 2006. Membumikan Al-Qur’an. Bandung : PT. Mizan Pustaka.

Shihata, Abdullah. 1986. Dakwah Islamiyah. Jakarta : Depag RI.

Sugiyono. 2007. Statistik Non-Parametris untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Supranto, J. 2001. Pengukuran Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa

Pasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sutisno, PCS. 1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta

: Grafindo Widi Asarana Indonesia.

Page 119: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset, Cet.V.

Wawancara dengan Erfiyan Asnan, Staff BAPORA divisi Pendidikan Islam, tanggal

12 Mei 2010

Wawancara dengan Ibu Yayuk, Staff HUMAS TVRI Stasiun Pusat Jakarta, tanggal

12 Mei 2010.

Page 120: PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SIARAN DAKWAH TELETILAWAH DI TVRI (STUDI

BIODATA PENELITI

Nama : Nadhifatun

Nim : 1104084

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang/ 05 Mei 1985

Alamat : Jl. Bitaran utara no.35 Rt02/03

Kelurahan Banjardowo, Kecamatan

Genuk, Semarang

Jenjang Pendidikan :

- MTS. Hidayatus syubban Semarang

- SMA. Al- Fattah Terboyo Semarang

- Masuk Fakultas Dakwah IAIN Semarang