13
PUPUK PEMUPUKAN A. Definisi Pupuk Dan Pemupukan Pupuk merupakan bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa kimia organik maupun anorganik yang diberikankan ke tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, mengganti dan/atau menambahkan unsur hara dalam tanah yang hilang guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Menurut Buckman (1994) pupuk adalah bahan organik atau anorganik yang ditambahkan kedalam tanah untuk memberikan unsure hara esensial tertentu bagi pertumbuhan tanaman secara normal, sedangkan menurut UU No.12/1992, pupuk adalah bahan kimia atau organism yang berperan dalam menyediakan unsure hara bagi tanaman langsung maupun tidak langsung. Pemupukan merupakan kegiatan memasukkan pupuk kedalam media tanam, lubang tanam ataupun kedalam bagian tanaman. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pemupukan merupakan proses, pembuatan, atau cara pengaplikasian bahan/unsur- unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah, mengganti kehilangan unsur hara, menambahkan unsur hara dalam tanah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. B. Macam-macam pupuk 1. Pupuk organik

pertanian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pupuk dan pemupukan

Citation preview

PUPUK PEMUPUKAN

1. Definisi Pupuk Dan Pemupukan Pupuk merupakan bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa kimia organik maupun anorganik yang diberikankan ke tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, mengganti dan/atau menambahkan unsur hara dalam tanah yang hilang guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Menurut Buckman (1994) pupuk adalah bahan organik atau anorganik yang ditambahkan kedalam tanah untuk memberikan unsure hara esensial tertentu bagi pertumbuhan tanaman secara normal, sedangkan menurut UU No.12/1992, pupuk adalah bahan kimia atau organism yang berperan dalam menyediakan unsure hara bagi tanaman langsung maupun tidak langsung. Pemupukan merupakan kegiatan memasukkan pupuk kedalam media tanam, lubang tanam ataupun kedalam bagian tanaman. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pemupukan merupakan proses, pembuatan, atau cara pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah, mengganti kehilangan unsur hara, menambahkan unsur hara dalam tanah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

1. Macam-macam pupuk 1. Pupuk organik Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Dalam pengaplikasian pupuk organik harus diperhatikan terkait masalah tingkat kematangan pupuk. Menurut Permentan (2011) secara umum pupuk organik dikatakan matang dan siap untuk diaplikasikan jika pupuk tidak berbau, berwarna gelap, suhu tidak panas dan stabil (>40oC), pH 4-8, nisbah C/N rasio kecil dengan criteria untuk bahan padat 15-25% (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat). Pupuk organik dibedakan menjadi beberapa macam menurut bahan dasarnya : Pupuk KandangPupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. KomposKompos adalah kasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio). Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terdekomposisi secara sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terdekomposisi lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah. Pupuk hijauPupuk organik dari tanaman segar yang di benamkan atau diaplikasikan saat hijau atau segera setelah dikomposkan. Pupuk hijau disarankan yang mempunyai C/N ratio rendah. Sumber pupuk hijau dapat berupa tanaman legume, non-legume, sisa tanaman, tanaman pagar, tanaman penutup tanah, azola, dan sesbania rostrata.

1. Pupuk anorganikPupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :1. Pupuk TunggalPupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.a. Pupuk NitrogenFungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah: Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan. Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya. Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea. Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 46% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)1. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.1. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.1. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.1. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.b. Pupuk FosforusFosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses: Respirasi dan fotosintesis Penyusunan asam nukleat Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.1. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.1. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)1. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)c. Pupuk KaliumFungsi kalium bagi tanaman adalah Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:1. Pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).1. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).1. Pupuk MajemukPupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL). Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).Pupuk anorganik menurut cara aplikasinya, 1. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. 1. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit. Menurut cara melepaskannya, pupuk akar dibagi menjadi: 1. fast release, pupuk yang jika ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupukfast releaseantara lain urea, ZA dan KCL.1. Pupukslow releaseatau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupukslow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul.

1. Bentuk-bentuk pupuk organik 1. Pupuk padat yaitu pupuk organik yang berupa padatan, baik yang belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan. 1. Pupuk organik cair yaitu pupuk organik berbentuk cair yang berasal dari kotoran hewan yang masih segar, bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu, serta ekstraksi kompos (teh kompos).

1. Cara Aplikasi Pupuk Kimia1. LarikanCaranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.1. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan TanahCara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.1. Pop UpCaranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupukslow release.1. PenugalanCaranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupukslow releasedan pupuk tablet.1. FertigasiPupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistemsprinkle.

1. Kelebihan / kekurangan pupuk organik Kekurangan pupuk organik Keunggulan pupuk organik

1. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.1. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.1. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).1. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.1. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.1. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.1. Menjadi penyangga pH tanah.1. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.1. Membantu menjaga kelembaban tanah

1. Pemupukan yang tepat 1. Tepat Jenis Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg dibutuhkan tanaman.1. Tepat Dosis Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn jumlah unsur hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman. 1. Tepat Waktu Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur tanaman, dan kondisi iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika ilakukan di awal musim penghujan atau akhir musim kemarau, (b) pengaplikasian sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 11 siang) 1. Tepat Cara Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah. 1. Tepat Sasaran Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal; (1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus berada didalam radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah.

1. RUMUS PERHITUNGAN 1. Menghitung kebutuhan pupuk dan unsur Jumlah tanaman

Kebutuhan pupuk per petak

Kebutuhan pupuk per lubang tanam

Kebutuhan unsure/Ha

1. Menghitung Kebutuhan yang harus diketahui HLO BI Luas lahan Ukuran polybagLangkah :1. Menghitung HLOKLO x BI x LL1. Menghitung kebutuhan pupuk per polybag