Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERTEMPURAN ZALLAQAH 479 H/1086 M DAN KEBERLANGSUNGANKEKUASAAN ISLAM DI ANDALUSIA
SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syaratguna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum.)
Oleh:Elza RamonaNIM:15120002
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAMFAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA
2019
iv
MOTTO
“Lima jari adalah saudara, tapi tak serupa”
Pepatah Afghan1
1Agustinus Wibowo, Selimut Debu (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2011), hlm. 45.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Orang tua penulis, Bapak Zariwal Imran, Mamak Bandiyah
Kakak penulis Peppy Angraini
Seluruh keluarga, teman-teman seperjuangan SKI 2015
vi
ABSTRAK
PERTEMPURAN ZALLAQAH 479 H/1086 M DAN KEBERLANGSUNGANKEKUASAAN ISLAM DI ANDALUSIA
Pertempuran Zallaqah terjadi di sebuah daerah bermedan licin dekat Badajoz,Andalusia. Pertempuran tersebut termasuk pertempuran besar yang sangatberpengaruh dalam menentukan sejarah Islam di Andalusia. Pertempuran tersebutterjadi karena keinginan para penguasa dinasti kecil mempertahankan daerahnya dariserangan Alfonso VI, Penguasa Leon-Castilla. Ini sebagai usaha penguasa dinasti-dinasti kecil mempertahankan eksistensinya di Andalusia. Pertempuran yang terjadipada hari Jum’at 479 H/1086 M tersebut dimenangkan oleh pasukan Muslim,sehingga medan pertempurannya menjadi terkenal dalam sejarah Islam.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji bagaimanakronologi pertempuran Zallaqah, dan mengapa pertempuran Zallaqah terjadi sertaakibat yang ditimbulkannya. Untuk mengkaji topik tersebut, penulis menggunakanpendekatan politik. Pendekatan politik tidak hanya berbicara tentang kebijakan, dankekuasaan, tapi juga pertentangan dan pertempuran. Adapun konsep yang digunakanadalah konsep akibat dengan teori konflik yang dikemukakan Lewis Coser untukmenganalisis konflik yang terjadi dan akibat yang ditimbulkannya. Penulismelakukan studi kepustakaan (Library Research) dengan metode sejarah. Langkah-langkanya yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi melalui eksplanasisejarah secara sistematis, dan kronologis.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pasca runtuhnya DinastiUmayyah II, dinasti-dinasti kecil sering mengalami konflik. Perpecahan danpertempuran antara mereka tidak dapat dielakkan. Selain itu, dominasi Alfonso VIdari Kerajaan Leon Castilla semakin meluas. Puncaknya pasca jatuhnya Toledo dibawah keuasaan Alfonso VI. Jatuhnya Toledo telah mengantarkan benturan antarapara penguasa dinasti kecil dan Alfonso VI di daerah Zallaqah, dekat Badajoz,Andalusia, yang dikenal dengan pertempuran Zallaqah pada 23 Oktober 479 H/1086M. Pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Muslim dan memberikan pengaruhyang besar bagi kekuasaan Islam di Andalusia. Pertempuran Zallaqah yang berawaldari konflik antara para peguasa dinasti kecil dengan Alfonso VI telah menciptakanhubungan aliansi dan persatuan antara para penguasa dinasti kecil dengan penguasaseberang Andalusia, Yusuf bin Tasyfin, dari Afrika Utara. Selain itu, pertempuran inijuga memunculkan komunikasi dan musyawarah antara dinasti-dinasti kecil danpenguasa Afrika Utara. Pertempuran yang dimenangkan pasukan Muslim ini jugatidak hanya sekedar kemenangan, tetapi juga bentuk persatuan kaum MuslimAndalusia dalam menghambat pergerakan Alfonso VI dalam rangka merebut wilayahkekuasaan dinasti-dinasti kecil.
Kata Kunci: Pertempuran, dinasti kecil, Zallaqah.
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman
transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan R.I. No. 158 Tahun 1987 dan No. 05436/U/1987. Secara garis besar
urainnya sebagai berikut:
1. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin
dapat dilihat pada halaman berikut:
Huruf
ArabNama Huruf Latin Nama
ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ب ba b be
ت ta t te
ث tsa ts te dan es
ج jim j je
ح ha h ha dengan garis bawah
خ kha kh ka dan ha
د dal d de
ذ dzal dz de dan zet
ر ra r er
vii
viii
ز za z zet
س sin s es
ش syin sy es dan ye
ص shad sh es dan ha
ض dlad dl de dan el
ط tha th te dan ha
ظ dha dh de dan ha
ع ‘ian ‘ Koma terbalik di atas
غ ghain gh g dan h
ف fa f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wau w we
ھ ha h ha
لا lam alif la l dan a
ء hamzah ' apostrof
ix
ي ya y ye
Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vocal tunggal
atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang
lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:
a. Vokal Tunggal
Tanda Nama Huruf Latin Nama
◌ fathah a a
◌ kasrah i i
◌ dlammah u u
b. Vokal Ganda
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
ي◌ fathah dan ya ai a dan i
و◌ fathah dan wau au a dan u
x
Contoh:
فیك : kaifa
لوھ : haula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
ى◌ ׀ا◌ fathah dan alif atau ya ā a dengan garis di atas
ى◌ kasrah dan ya ī i dengan garis di atas
و◌ dlammah dan wau ū u dengan garis di atas
Contoh:
ىمر : ramā
تومی : yamūtu
4. Ta marbūthah
Transliterasi untuk ta marbūthah ada dua, yaitu: ta marbūthah yang hidup
atau mendapat harkat fathah, kasrah, dan dlammah, transliterasinya adalah (t),
sedangkan ta marbūthah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya
adalah (h). Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbūthah diikuti oleh kata
xi
yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta
marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
contoh: ةمكحلا : al-hikmah
ةماطف : fāthimah
5. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda ( ◌). Dalam transliterasi
dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang bertanda syaddah.
Contoh: خحلا : al-hajj
لزن : nazzala
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf .ال
Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang dilambangkan dengan al-, baik diikuti
oleh huruf syamsiah maupun qamariah.
Contoh: سملشا : al-syamsu
دلابلا : al-bilādu
xii
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, ia
tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh: ءيش : syai’un
ءونلا : al-nau’
8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau
kalimat yang belum di bakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau
sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara
transliterasi di atas. Misalnya kata al-Qur’an (dari al-Qur’ān), dan Sunnah, namun,
bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka
harus ditransliterasi secara utuh.
9. Huruf Kapital
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, dalam transliterasinya
huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PEUBI). Huruf kapital, misalnya, digunakan
xiii
untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama
pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata
sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut
menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal
dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik yang ditulis dalam teks
maupun dalam catatan rujukan.
Contoh: Al-Gazālī
Al-Munqiz min al-Dalāl
Abū Nasr al-Farābī
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah swt., sebagai Penguasa Langit dan Bumi, yang
mana atas Rahmat-Nya, dan doa yang disertai dengan usaha setelah melalui proses
yang panjang, dan melelahkan akhirnya skripsi yang berjudul “Pertempuran Zallaqah
479 H/1086 M dan Keberlangsungan Kekuasaan Islam di Andalusia” ini dapat
diselesaikan. Salawat serta salam teruntuk nabi agung sepanjang zaman, Muhammad
saw. Semoga kehadiran skripsi ini dapat memberi informasi, dan dijadikan referensi
terhadap pihak-pihak yang menaruh minat pada masalah tersebut.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sedalamnya kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyumbangkan ilmu, waktu, pikiran, dan
tenaga guna terselesaikannya penyusunan skripsi ini. ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Ilmu
Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Prof. Dr. M. Abdul Karim, M. A., M. A., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis
sejak awal hingga masa penyusunan skripsi ini.
xiv
xv
5. Ibu Dr. Hj. Siti Maryam, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang senantiasa memotivasi penulis dan teman-teman untuk menjadi lebih
baik.
6. Segenap dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka semua, penulis tidak
akan termotivasi untuk bersemangat meuntut ilmu di Jurusan Sejarah dan
Kebudayaan Islam.
7. Segenap pegawai Tata Usaha, dan jajarannya di Fakultas Adab dan Ilmu
Budaya yang telah membantu proses penelitian.
8. Bapak Zariwal Imran, dan Mamak Bandiyah, selaku orang tua penulis,
yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat sehingga skripsi ini
terlaksana sampai selesai. Mereka telah bersabar tidak hanya dalam bekerja
demi kebutuhan keluarga, melainkan juga menghadapi anak-anak mamak
yang terkadang melukai hati mereka. Terima kasih dan rasa bangga penulis
terlahir di keluarga ini. Semoga penulis membuat mereka bangga.
9. Kakak tercinta Peppy Angraini, yang sama-sama berjuang menyelesaikan
tugas akhir, tidak lupa memberikan doa dan semangat, menemani serta
meluangkan waktu untuk membantu menerjemahkan sumber-sumber
dalam rangka penulisan skripsi ini. Semoga kita membuat bangga mamak
dan bapak.
xvi
10. Sahabat-sahabat penulis, Kartika, Mbak Susi Nurkuat, Siti Zulaikhoh, dan
Sholehuddin yang sudah bersedia mendengarkan cerita-cerita penulis.
Terima kasih atas persahabatan yang hebat ini.
11. Teman-teman SKI 2015, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima
kasih yang tidak henti-hentinya memberikan semangat, dan bekerjasama.
12. Teman-teman KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 96 Padukuhan Wareng,
Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Terima kasih juga untuk
warga padukuhan Wareng yang selalu memberikan doa dan semangat.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya dalam kata
pengantar ini. terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan dari semuanya.
Atas bantuan, doa, dan dukungan dari berbagai pihak di atas skripsi ini dapat
disajikan kepada kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Yogyakarta, April 2019
Penulis,
Elza RamonaNIM: 15120002
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL .............................................................................................. iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.................................................... iiHALAMAN NOTA DINAS............................................................................. iiiHALAMAN MOTTO ...................................................................................... ivHALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vABSTRAK......................................................................................................... viPANDUAN TRANSLITERASI ...................................................................... viiKATA PENGANTAR ...................................................................................... xivDAFTAR ISI..................................................................................................... xviiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1B. Batasan dan Rumusan Masalah..................................................... 5C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 6D. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 7E. Kerangka Teori.............................................................................. 12F. Metode Penelitian.......................................................................... 14G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 17
BAB II: KRONOLOGI PERTEMPURAN ZALLAQAH............................ 19A. Latar Belakang Pertempuran Zallaqah .......................................... 19B. Persiapan Pertempuaran Zallaqah ................................................. 31
1. Meminta Bantuan .................................................................... 312. Mengorganisir Pasukan ........................................................... 343. Persiapan Pasukan Nasrani...................................................... 35
C. Strategi dalam Pertempuran Zallaqah ........................................... 36D. Jalannya Pertempuran Zallaqah..................................................... 39
BAB III: SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERTEMPURAN ZALLAQAH 43A. Perlakuan Alfonso VI.................................................................... 43B. Jatuhnya Toledo ............................................................................ 45
1. Pengepungan atas Toledo........................................................ 452. Sebab-sebab Jatunya Toledo ................................................... 48
C. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Pertempuran Zallaqah.............. 501. Yusuf bin Tasyfin.................................................................... 502. Al-Mu’tamid bin ‘Abbad ........................................................ 523. Alfonso VI............................................................................... 53
BAB IV: AKIBAT PERTEMPURAN ZALLAQAH .................................... 54A. Terciptanya Komunikasi ............................................................... 54B. Kemenangan Kaum Muslim.......................................................... 57
xvii
xviii
1. Memperoleh Kemasyhuran ..................................................... 602. Keamanan Wilayah ................................................................. 613. Persatuan ................................................................................. 62
C. Keadaan kaum Nasrani Pasca-Zallaqah ........................................ 63
BAB V: PENUTUP........................................................................................... 65A. Kesimpulan.................................................................................... 65B. Saran.............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67LAMPIRAN...................................................................................................... 72RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 77
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Nama Halaman
Lampiran 1 Peta Andalusia tahun 711 M-1144 M. 72
Lampiran 2 Peta Andalusia tahun 1065 M 73
Lampiran 3 Peta Andalusia tahun 1086 M. 74
Lampiran 4 Pertempuran Zallaqah dan Yusuf bin Tasyfin. 75
Lampiran 5 Alfonso VI dan al-Mu’tamid bin ‘Abbad. 76
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada awal Abad XI, Dinasti Umayyah II2 di Andalusia3 mengalami masa
kemunduran. Ini ditandai dengan kekhalifahan yang berusia pendek.4 Selain itu,
banyak bermunculan dinasti-dinasti kecil (al-Muluk ath-Thawaif )5 dengan
melepaskan diri dari kekuasan Dinasti Umayyah II di Cordova.6 Pada tahun 422
H/1031 M Dinasti Umayyah II runtuh dengan khalifah terakhir yaitu Hisyam III bin
Muhammad III.7 Dinasti-dinasti kecil kemudian melanjutkan kekuasaan Islam di
Andalusia.
2Dinasti Umayyah II didirikan oleh Abdurrahman al-Dakhil atau Abdurrahman binMuawiyyah bin Hasyim bin Abdul Malik pada tahun 138 H/756 M, dengan menyingkirkan gubernurYusuf bin Abd al-Rahman al-Fihri di Andalusia yang tunduk pada kekuasaan Dinasti Abbasiyah:Maman A. Malik Sya’roni, Peradaban Islam masa Bani Umayyah II di Andalsuia, dalam Siti Maryam,dkk., ed., Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2012),hlm. 81.
3Andalusia atau dikenal dengan Semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) terletakdi Benua Barat Daya Eropa, perbatasan dengan Laut Tengah di bagian Timur dan Tenggara, di bagianSelatan dengan Benua Afrika Utara dipisahkan oleh Selat Gibraltar, bagian Barat dengan SamuderaAtlantik, dan di Utara dengan Teluk Biscy. Di Timur Laut Andalusia dengan Prancis dipisahkan olehbarisan Pegunungan Pyrenia: M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta:Bagaskara, 2015), hlm. 227.
4C. E. Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam, terj. Ilyas Hasan (Edinburgh: Edinburgh UniversityPress, 1980), hlm. 34. Tercatat dari tahun 1009 M telah terjadi 14 kali pergantian penguasa Umayyah II,dan lima orang pernah menduduki dua kali kursi pemerintahan: Sya’roni, Peradaban Islam masa BaniUmayyah II, hlm. 82.
5Al-Muluk Ath-Thawaif ialah dinasti-dinasti kecil yang memiliki hak otonom dan semi otonomatas kekuasaannya sendiri.
6Karim, Sejarah Pemikiran, hlm. 242-243.7Sya’roni, Peradaban Islam masa Bani Umayyah II, hlm. 82.
1
2
Dinasti-dinasti kecil di Andalusia terdiri dari berbagai suku yang
mencerminkan keberagaman kelas-kelas militer di bawah Dinasti Umayyah II,
ketegangan etnis, dan persaingan di antara mereka. Bani ’Abbad di Seville (414-484
H/1023-1090 M) berasal dari suku Arab. Dinasti-dinasti lainnya seperti Bani Dhu al-
Nun di Toledo (428-478 H/1035-1085 M), Dinasti Afthasiyyah di Badajoz, bagian
Barat Andalusia (413-487 H/1022-1094 M), dan Dinasti Ziri di Granada (403-483
H/1012-1090 M) berasal dari suku Berber.8
Pada masa dinasti-dinasti kecil, memperebutkan wilayah kekuasaan menjadi
hal yang biasa, sehingga terjadi perpecahan dan pertentangan. Konflik antara dinasti-
dinasti kecil tersebut terjadi karena klaim wilayah antara dua penguasa, sehingga
beberapa dari dinasti-dinasti kecil yang sudah berdiri tidak dapat bertahan lama. Di
sisi lain, kerajaan-kerajaan Nasrani yang berdiri di Andalusia juga saling berselisih
satu sama lain. Tidak jarang penguasa-penguasa Nasrani yang saling berselisih
meminta bantuan kepada penguasa-penguasa Muslim Andalusia, begitu juga
sebaliknya. Dinasti-dinasti kecil yang berselisih meminta bantuan kepada penguasa-
penguasa Nasrani.
Kerajaan-kerajaan Nasrani9 yang sebelumnya saling berselisih pada tahun 466
H/1072 M dapat bersatu di bawah satu penguasa, yaitu Alfonso VI. Bersatunya
8Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam, hlm. 35-36.9Kerajaan Leon, Kerajaan Castilla, dan Kerajaan Galicia.
3
kerajaan Nasrani mendapat dukungan dari para pendeta gereja dan dimulailah gerakan
Reconquista.10 Alfonso VI memanfaatkan kekacauan yang terjadi di Selatan Andalusia
antara dinasti-dinasti kecil. Ia merebut benteng-benteng satu per satu. Puncaknya
terjadi saat jatuhnya Toledo ke tangan Alfonso VI pada tahun 478 H/1085 M.11
Jatuhnya Toledo semakin mempersempit peta pemerintahan Islam di Andalusia.
Dengan jatuhnya Toledo mengantarkan para penguasa dinasti kecil untuk
meminta bantuan kepada Yusuf bin Tasyfin12 penguasa al-Murabithun di Maghrib
(sekarang Maroko dan sekitarnya). Permintaan ini diterima oleh Yusuf bin Tasyfin.
Pada hari Jum’at 479 H/1086 M Alfonso VI datang menyerang dengan
membawa ±50.00013 pasukan untuk menghadapi pasukan Muslim di daerah
Zallaqah14 dekat Badajoz. Pasukan Muslim berjumlah ±20.00015 menghadapi serangan
10Reconquista merupakan gerakan penaklukkan kembali Nasrani atas wilayah kekuasaanMuslim Andalusia.
11Tim Riset dan Studi Islam Mesir, Ensiklopedia Sejarah Islam, terj. M. Taufik dan Ali Nurdin(Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2013), hlm. 394.
12Yusuf bin Tasyfin merupakan penguasa Dinasti al-Murabithun yang wilayah kekuasaannyameliputi seluruh wilayah Afrika Barat Laut, dengan Andalusia yang hanya dipisahkan oleh SelatGibraltar menjadi alasan dinasti-dinasti kecil meminta bantuan kepadanya. Selain itu, pasukan Dinastial-Murabithun tidak diragukan kekuatannya, yang mana berhasil menyatukan suku-suku yang ada diAfrika Utara (terutama bagian Afrika Barat Laut) di bawah payung pemerintahan Yusuf bin Tasyfin:Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta:Serambi Ilmu Semesta, 2006), hlm. 689.
13As-Sirjani menyebutkan jumlah pasukan Nasrani saat menghadapi pasukan Muslim sebanyak300.000 pasukan, David dan Ahmad Rofi’ menyebutkan 2.500 pasukan.
14Zallaqah adalah sebuah daerah yang jaraknya 10 kilometer dari Utara Kota Badajoz. Tepat ditepi Sungai Guadiana. Orang-orang Nasrani menyebutnya dengan Sagrajas. Sedangkan orang-orangMuslim menyebutnya dengan Zallaqah. Zallaqah memiliki medan licin selain didekat sungai karenakontur daerah disana banyak perbukitan: Gonzalo Martinez Diez, Alfonso VI Senor del Cid,Conquistador de Toledo (Diseno de Cubierta: Liete, 2003), hlm. 62.
4
bertubi-tubi yang dilancarkan pasukan Nasrani. Pasukan Muslim menghadapi
serangan pasukan Nasrani dengan penuh semangat. Serangan demi serangan terus
dilancarkan oleh pasukan Alfonso VI. Pasukan Muslim terus menangkis serangan-
serangan dari pasukan Nasrani pimpinan Alfonso VI. Begitu pula sebaliknya, serangan
demi serangan. Pertempuran sengit tersebut berakhir dengan kemenangan berada di
tangan pasukan Muslim.16
Pertempuran Zallaqah menarik untuk dibahas karena pasukan Muslim
menampilkan kepercayaan diri yang besar setelah apa yang dilakukan Alfonso VI
terhadap mereka. Semangat pasukan Muslim diperkuat dengan nasehat dari para
ulama dan Yusuf bin Tasyfin sebagai pimpinan yang menekankan pada semangat
jihad. Mereka tidak ditanamkan keinginan dan harapan pada harta rampasan perang.17
Jika saja kemenangan tersebut tidak diperoleh pasukan Muslim, dapat
berakibat pada keberlangsungan Islam di tanah Andalusia. Begitu juga dengan
kekuasaan Islam di Andalusia yang bisa saja berakhir. Pertempuran tersebut tentunya
telah mampu menjadikan kekuasaan Islam di Andalusia kembali memperlihatkan
eksistensinya.
15Raghib As-Sirjani, Bangkit dan Runtuhnya Andalusia, terj. Muhammad Ihsan dan AbdulRasyad Shiddiq (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2015), hlm. 509 dan Tim Riset dan Studi Islam Mesir,Ensiklopedia, hlm. 397.
16As-Sirjani, Bangkit, hlm. 582-583, dan Jamil ‘Abdullah Muhammad al-Mishri, Zallaqah:Pertempuran Sengit di Andalusia antara Islam dan Nasrani, terj. Fathul Mujib bin Bahruddin(Yogyakarta: al-Fath Media, 2007), hlm. 65 dan 69-70.
17As-Sirjani, Bangkit, hlm. 577.
5
Selain itu, pertempuran Zallaqah yang dimenangkan oleh pasukan Muslim
menarik sekali untuk diteliti akibatnya karena merupakan pertempuran besar yang
menunjukkan usaha keras dari pasukan Muslim dalam rangka mempertahankan
eksistensi Islam di Andalusia, sehingga memperoleh kemenangan yang gemilang.
Kemenangan yang diraih oleh pasukan Muslim sangat berarti sekali dan daerah
pertempuran tersebut menjadi medan pertempuran yang terkenal dalam sejarah Islam.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk memperjelas kajian ini dan agar kajian ini lebih terfokus diperlukan
adanya batasan dan rumusan masalah. Adapun permasalahan pokok yang dibahas
dalam kajian ini mengenai akibat dari pertempuran Zallaqah sebagai usaha kaum
Muslim mempertahankan esksistensi Islam di Andalusia. Adapun batasan waktu
dalam kajian ini adalah tahun 479 H/1086 M yang merupakan tahun terjadinya
pertempuran Zallaqah. Meskipun demikian, tahun-tahun sebelum pertempuran,
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang mendahului juga diuraikan dalam kajian
ini. Hal tersebut penting untuk melihat makna dari peristiwa yang terjadi. Batasan
Spasial pada kajian ini adalah Zallaqah dekat Badajos, Andalusia, yang merupakan
tempat berlangsungnya pertempuran.
Untuk dapat membahas permasalahan pokok di atas, maka ada beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
6
1. Bagaimana kronologi pertempuran Zallaqah?
2. Mengapa pertempuran Zallaqah terjadi?
3. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari pertempuran Zallaqah?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulis dalam rangka
menjawab persoalan dalam rumusan masalah adalah, sebagai berikut:
1. Menjelaskan dan menggambarkan jalannya pertempuran Zallaqah berdasarkan
fakta-fakta sejarah.
2. Mendeskripsikan latar belakang yang menjadi penyebab terjadinya
pertempuran Zallaqah.
3. Memaparkan akibat pertempuran Zallaqah baik sebelum terjadinya
pertempuran, yaitu pasca jatuhnya Toledo, maupun setelah pertempuran terjadi
dalam rangka mempertahankan eksistensi Islam di Andalusia. Melalui analisis
dan pengungkapan latar belakang peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya,
dan penjelasan terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.
Adapun kegunaan kajian ini adalah:
1. Memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan gambaran tentang
pertempuran Zallaqah dan kekuasaan Islam di Andalusia.
7
2. Menambah referensi atau bahan penelitian mengenai hubungan antara Islam
dan Nasrani serta sebagai referensi mengenai pertempuran Zallaqah dan akibat
yang ditimbulkannya.
3. Menambah keluasaan pemahaman tentang pertempuran Zallaqah, dan
kekuasaan Islam di Andalusia serta hubungan Islam dan Nasrani pada Abad XI
di Andalasuia.
D. Tinjauan Pustaka
Pembahasan mengenai pertempuran Zallaqah ini dapat ditelusuri dari beberapa
karya mengenai pertempuran Zallaqah, Andalusia, dan tentang Dinasti al-Murabithun,
antara lain sebagai berikut:
Karya Jamil ‘Abdullah Muhammad al-Mishri berjudul Zallaqah: Pertempuran
Sengit di Andalusia antara Islam dan Nasrani, diterjemahkan oleh Fathul Mujib bin
Bahruddin, dan diterbitkan al-Fath Media, tahun 2007. Karya Jamil membahas tentang
latar belakang pertempuran Zallaqah, persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum
pertempuran tersebut terjadi, dan proses jalannya pertempuran. Persamaan penulisan
ini dengan karya ini sama-sama menggunakan pendekatan politik untuk menguraikan
pertempuran Zallaqah. Adapun perbedaannya adalah akibat dari Pertempuran Zallaqah
itu sendiri, karena dalam karya ini tidak membahas secara spesifik akibat dari
pertempuran Zallaqah.
8
Karya Raghib as-Sirjani berjudul Bangkit dan Runtuhnya Andalusia: Jejak
Kejayaan Islam di Spanyol, diterjemahkan oleh Muhammad Ihsan dan Abdul Rasyad
Shiddiq, terbitan Pustaka al-Kausar tahun 2015. Karya ini menerangkan tentang
ekspansi Islam ke Andalusia sampai berdirinya kekuasaan Muslim di Andalusia, yaitu
Dinasti Umayyah II, al-Muluk ath-Thawaif, Dinasti al-Murabithun, Dinasti al-
Muwahhidun, dan lain sebagainya. Karya ini juga membahas bagaimana Islam
berkembang di Andalusia sampai pada kehancuran kekuasaan Islam di Andalusia.
Pembahasan mengenai pertempuran Zallaqah dibahas pada bab VII bagian kelima.
Namun, dalam karya ini as-Sirjani tidak membahas secara spesifik dan khusus
bagaimana akibat dari pertempuran Zallaqah.
Selanjutnya, karya Montgomery Watt dan Pierre Chacia berjudul A History of
Islamic Spain, diterbitkan oleh Edinburgh University Press tahun 1992 ini
menjelaskan sekilas tentang pertempuran Zallaqah. Pertempuran Zallaqah dalam karya
ini dibahas dalam bab VII, sub bab kedua yang membahas tentang Dinasti al-
Murabithun di Andalusia. Watt dan Chacia menjelaskan pertempuran Zallaqah hanya
dalam satu paragraf, yang mana pertempuran tersebut menjadi gerbang awal bagi
Dinasti al-Murabithun memasuki Andalusia dan pada akhirnya dapat berkuasa di
Andalusia. Dalam tulisannya, Watt dan Chacia tidak menjelaskan secara rinci
mengenai pertempuran Zallaqah. Begitu juga akibat pertempuran Zallaqah.
9
Karya S. M. Imamuddin berjudul A Political History of Muslim Spain,
diterbitkan oleh Najmah Sons, Dacca tahun 1969. Karya ini membahas pertempuran
Zallaqah dalam bab XV tentang Penguasa Afrika Utara, sub bab pertama tentang al-
Murabithun (1091-1146) pada bagian Yusuf bin Tasyfin. Dalam karya ini pertempuran
Zallaqah dijelaskan dalam satu paragraf, yang bercerita tentang kedatangan Yusuf di
Andalusia dan jumlah pasukan dari masing-masing pihak, baik pasukan Muslim dan
Nasrani serta kemenangan pasukan Muslim atas Nasrani. Dalam karya ini tidak
menjelaskan secara spesifik dan khusus tentang persiapan, jalannya pertempuran, dan
akibat dari pertempuran itu sendiri.
Adapula skripsi karya Nikma Arini dari Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam,
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah tahun 2010, yang berjudul
“Andalusia pada Masa Kekuasaan Dinasti al-Murabitun (1090-1147)”. Skripsi ini
menjelaskan tentang pertempuran Zallaqah pada bab II, sub tentang situasi politik di
Andalusia. Persamaan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama
membahas Islam di Andalusia dan skripsi ini menyinggung tentang pertempuran
Zallaqah sebagai salah satu peristiwa yang mengantarkan Dinasti al-Murabithun
menginjakkan kaki di Andalusia. Adapun perbedaannya skripsi ini membahas Dinasti
al-Murabithun sebagai salah satu institusi yang ingin memperluas wilayah
kekuasaannya dan membahas secara khusus bagaiamana Andalusia di bawah
kekuasaan Dinasti al-Murabithun melalui pendekatan sosio-historis. Penelitian ini
10
berbeda karena membahas pertempuran Zallaqah dan khusus pada akibat dari
pertempuran itu sendiri.
Selanjutnya skripsi karya Ahmad Faqih dari Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018.
Berjudul “ Kepemimpinan Yusuf bin Tasyfin dalam Mempertahankan Andalusia dari
serangan orang-orang Nasrani Tahun 1085-1107 M”. Skripsi ini menjelaskan tentang
pertempuran Zallaqah pada bab II, halaman 43. Persamaan skripsi tersebut dengan
kajian ini adalah sama-sama membahas Islam di Andalusia dan Yusuf bin Tasyfin
sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam pertempuran Zallaqah. Adapun
perbedaannya skripsi tersebut membahas tentang ketokohan Yusuf bin Tasyfin.
Melalui pendekatan psikology-history dan pendekatan kepemimpinan serta teori
psikologi kepemimpinan dijabarkan mengenai peran dan karir politiknya. Kajian ini
membahas pertempuran Zallaqah yang juga diikuti Yusuf bin Tasyfin dan akibat yang
ditimbulkannya.
Skripsi yang ditulis Aminah, berjudul “Dinasti al-Murabithun di Afrika Utara
(Kajian Historis tentang Perannya Terhadap Perkembangan Kebudayaan Islam)” yang
dikeluarkan oleh Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Alauddin Makasar, tahun 2012
juga membahas sedikit tentang pertempuran Zallaqah. Peristiwa itu dibahas pada bab
II tentang sejarah berdirinya Dinasti al-Murabithun, sub bahasan tentang sistem politik
11
Dinasti al-Murabithun pada halaman 33. Skripsi ini menerapkan kajian historis18 dan
menggunakan konsep-konsep dalam menjabarkan tulisannya.
Dalam skripsi tersebut dijelaskan tentang undangan para penguasa dinasti kecil
kepada Yusuf bin Tasyfin, dan tentang pertempuran Zallaqah, berkaitan dengan kapan
terjadinya dan tempat berlangsugnya pertempuran. Dibahas juga kemenangan Yusuf
bin Tasyfin yang mengantarkannya menguasai Andalusia. Persamaan skripsi ini
dengan kajian ini adalah sama-sama membahas Yusuf bin Tasfin. Perbedannya
terletak pada Yusuf bin Tasyfin sebagai penguasa Dinati al-Murabithun terkhusus
ketika ia memimpin di Afrika Utara, sedangkan kajian ini membahas Yusuf bin
Tasyfin sebagai tokoh yang terlibat dalam pertempuran Zallaqah. Dalam skripsi
tersebut juga tidak menjabarkan secara spesifik akibat yang ditimbulkan oleh
pertempuran Zallaqah.
Dalam beberapa karya di atas telah digambarkan mengenai pertempuran
Zallaqah. Untuk penjelas karya tersebut, kajian ini membahas pertempuran Zallaqah
dan akibatnya bagi kekuasaan Islam di Andalusia dalam upaya mempertahankan
eksistensi Islam di Andalusia.
18Kajian historis yang dimaksud dalam skripsi Aminah adalah sebuah kajian penelitian yangdilakukan oleh seorang peneliti sejarah untuk memperoleh data historis yang akurat.
12
E. Kerangka Teori
Pertempuran merupakan perkelahian yang hebat, peperangan, dan perjuangan
antara dua pihak yang terlibat di dalamnya. Ini tergambar dalam pertempuran Zallaqah
yang memperlihatkan perjuangan, pengaruh, dan keputusan, kebijakan, dan kekuasaan
serta interaksi antara kekuatan-kekuatan untuk memperebutkan kekuasaan melalui
peperangan atau konfrontasi fisik. Berdasarkan uraian tersebut digunakan pendekatan
politik untuk kajian ini. Pendekatan politik merupakan gambaran sejarah yang
ditentukan oleh kejadian politik, perang, diplomasi, dan tindakan tokoh-tokoh
politik.19 Pendekatan ini digunakan untuk melihat akibat dari pertempuran Zallaqah
dan usaha-usaha yang dilakukan para penguasa dinasti kecil untuk menghadapi
Alfonso VI pada pertempuran Zallaqah dalam usaha mempertahankan kekuasaannya
di Andalusia.
Selain itu, dalam menguaraikan fokus bahasan kajian ini digunakan konsep
akibat. Akibat dalam Kamus Bahasa Indonesia20 berarti sesuatu yang merupakan akhir
atau hasil suatu peristiwa (pembuatan, keputusan). Akibat juga berarti persyaratan atau
keadaan yang mendahului peristiwa.21 Konsep tersebut diharapkan dapat menjawab
hal-hal yang berhubungan dengan akibat dari pertempuran Zallaqah, baik itu akibat
19Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Ombak, 2011),hlm. 18.
20Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional, 2008), hlm. 28.
21Ibid., hlm. 28.
13
yang ditimbulkan sebelum jalannya pertempuran, maupun akibat setelah pertempuran
itu terjadi.
Pada kajian mengenai pertempuran Zallaqah ini digunakan teori konflik.
Konflik berarti perkelahian, peperangan, atau perjuangan, yaitu berupa konfrontasi
fisik antara beberapa pihak. Konflik juga dimaksudkan dengan ke tidaksepakatan atau
oposisi atas berbagai kepentingan, ide dan lain-lain. Secara istilah konflik berarti
presepsi mengenai perbedaan kepentingan, atau suatu kepercayaan bahwa aspirasi
pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan.22
Menurut Lewis Coser, adakalanya konflik juga cara atau alat untuk
mempertahankan, mempersatukan, dan bahkan mempertegas sistem sosial yang ada.23
Lewis Coser menyebutkan beberapa fungsi konflik antara lain, sebagai berikut:24
1. Konflik dapat memperkuat solidaritas kelompok yang agak longgar. Dalam
masyarakat yang disintegrasi, konflik dengan masyarakat lain bisa menjadi
kekuatan yang mempersatukan.
22Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Sosial, terj. Helly P. Soetjipto dan SriMulyantini Soetjipto (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 9-10.
23I. B. Wirawan, Teori-teori social dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial, danPerilaku Sosial) (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 83.
24Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan GejalaPermasalahan Sosial, Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 372-373.
14
2. Konflik dengan kelompok lainnya dapat menghasilkan solidaritas di dalam
kelompok tersebut dan solidaritas itu bisa menghantarkannya kepada aliansi-
aliansi dengan kelompok-kelompok lainnya.
3. Konflik juga bisa berfungsi untuk komunikasi. Sebelum terjadi konflik
anggota-anggota masyarakat akan berkumpul dan merencanakan apa yang
akan dilakukan. Lewat tukar menukar pikiran bisa mendapat gambaran yang
lebih jelas akan apa yang harus dibuat baik untuk mengalahkan lawan maupun
untuk menciptakan kedamaian.
F. Metode Penelitian
Kajian ini menggunakan jenis penelitian library research (studi kepustakaan)
dengan menggunakan metode sejarah. Metode sejarah bertujuan untuk menguji dan
menganalisis secara kritis analisis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh. Adapun langkah-langkah yang ditempuh secara
berturut-turut, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, kritik sumber atau verifikasi,
interpretasi, dan historiografi.25
1. Heuristik
Heuristik atau pengumpulan sumber merupakan langkah pertama dalam
metode sejarah. Pengumpulan sumber dilakukan dengan penelusuran studi
25Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm. 103-104.
15
kepustakaan (library research).26 Pengumpulan sumber berkaitan dengan Pertempuran
Zallaqah, Andalusia, dan Dinasti al-Murabithun. Sumber-sumber yang dikumpulkan
berupa sumber tertulis terdiri dari buku-buku, skripsi, jurnal, dan ensiklopedia.
Adapun sumber pokok dalam penulisan ini adalah karya Jamil ‘Abdullah Muhammad
al-Mishri berjudul Zallaqah: Pertempuran Sengit di Andalusia antara Islam dan
Nasrani, terj. oleh Fathul Mujib bin Bahruddin, dan diterbitkan oleh al-Fath Media,
tahun 2007. Sumber-sumber diperoleh dari Perpustakaan Pusat Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya,
Grhatama Pustaka, Perpustakaan Prodi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gajah
Mada (UGM), dan Internet. Dalam kajian ini tidak digunakan sumber primer, di
karenakan keterbatasan peneliti, sehingga peneliti hanya menggunakan sumber yang
lebih dekat dengan peristiwa yang ditulis.
2. Verifikasi
Verifikasi atau kritik sumber merupakan tahap kedua setelah sumber-sumber
terkumpul. Kritik sumber dilakukan untuk melihat keabsahan suatu sumber melalui
kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern dilakukan untuk melihat keontetikan dan
keaslian tidaknya sumber yang telah dikumpulkan. Sumber-sumber yang dikumpulkan
berupa buku, jurnal, dan ensiklopedia dikritik satu persatu. Kritik sumber yang telah
lolos kritik ekstern, selanjutnya dilakukan kritik intern. Kritik intern agar dapat
26Ibid., hlm. 105-106.
16
menelaah dan membandingkan isi suatu sumber dengan sumber-sumber lainnya,
sehingga dapat diketahui logis tidaknya isi sumber yang digunakan sebagai bahan
penulisan sejarah pertempuran Zallaqah. Sumber berupa buku, jurnal, dan
ensiklopedia yang diperoleh dikritik melalui perbandingan isi. Hasil yang didapat
bahwa sumber-sumber tersebut dapat digunakan karena isinya logis.
3. Interpretasi
Setelah melakukan kritik, baik itu ekstern maupun intern dilanjutkan dengan
interpretasi. Interpretasi, yaitu melakukan analisis dan penafsiran peristiwa sejarah
berdasarkan pada sumber-sumber yang telah dikritik.27 Dalam hal ini analisis
dilakukan terhadap fakta-fakta mengenai pertempuran Zallaqah dalam upaya
mempertahankan eksistensi Islam di Andalusia. Analisis dibantu teori konflik yang
sebelumnya telah dijelaskan dalam kerangka berfikir. Analisis ini dilakukan sehingga
mendapatkan fakta-fakta berkaitan dengan akibat pertempuran Zallaqah.
4. Historiografi
Tahap akhir setelah melakukan interpretasi, adalah penyusunan dan penulisan
sejarah berdasarkan pemaparan hasil penelitian sejarah. Tahap ini disebut juga
historiografi, yang dilakukan secara sistematis dan kronologis. Untuk menghasilkan
penulisan sejarah yang runtut dan utuh. Pada tahap ini, penting bagi penulis untuk
memberikan pernyataan-pernyataan mengenai akibat dari pertempuran Zallaqah dan
27Ibid., hlm. 114.
17
pemaparan-pemaparan yang kronologis tentang pertempuran Zallaqah berdasarkan
sumber-sumber yang telah melalui proses kritik sumber baik itu ekstern maupun intern
serta interpretasi.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis dan mudah dipahami maka
penyajian kajian ini diuraikan dalam sistematika pembahasan yang terbagi dalam lima
bab. Bab pertama, membahas tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka berfikir, metode
penelitian, dan sistematika pembahasan. Pembahasan ini merupakan penjelasan
mendasar mengenai pembahasan yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
Bab Kedua, membahas mengenai kronologis pertempuran Zallaqah.
Menjelaskan tentang latar belakang pertempuran, persiapan sebelum perang baik itu
pasukan Muslim begitu juga pasukan Nasrani. Dibahas juga strategi yang digunakan
dalam pertempuran, baik dari pasukan Muslim maupun pasukan Nasrani, dan proses
pertempuran Zallaqah itu sendiri yang terjadi disebuah daerah yang bernama Zallaqah.
Bab ini penting dibahas untuk menganalisis hal-hal penyebab terjadinya pertempuran
Zallaqah yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
Bab Ketiga, membahas tentang penyebab terjadimya pertempuran Zallaqah,
mengenai perlakuan Alfonso VI, dan jatuhnya Toledo sebelum pertempuran serta
tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Pembahasan mengenai sebab pertempuran
18
Zallaqah ini penting dibahas untuk meruntut permasalahan yang menjadi akar
pertempuran Zallaqah dan memunculkan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya baik
itu dari pasukan Muslim maupun Nasrani. Bab ini penting dipaparkan mengenai hal-
hal yang menimbulkan pertempuran antara pasukan Muslim dan pasukan Nasrani
untuk melihat akibat pertempuran Zallaqah yang dibahas pada bab selanjutnya.
Bab Keempat, membahas akibat yang ditimbulkan pertempuran Zallaqah
terhadap kekuasaan Muslim di Andalusia dan kekuasaan Nasrani di Andalusia. Bab ini
penting dibahas untuk mengungkap akibat apa saja yang ditimbulkan dari pertempuran
ini, baik sebelum pertempuran maupun sesudah pertempuran.
Bab lima yaitu penutup, berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini dibuat
berdasarkan hasil pembahasan dan agar dapat menjawab permasalahan yang ada.
Berdasarkan kesimpulan yang ada dimuat pula saran yang dapat menjadi
pertimbangan dalam penelitian berikutnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasca runtuhnya Dinasti Umayyah II, dinasti-dinasti kecil terus mengalami
konflik baik internal maupun eksternal, puncaknya pasca jatuhnya Toledo di bawah
Alfonso VI, penguasa Leon-Castilla. Jatuhnya Toledo telah mengantarkan benturan
antara para penguasa dinasti kecil dan Alfonso VI. Para penguasa dinasti kecil
meminta bantuan kepada penguasa Afrika Utara, Yusuf bin Tasyfin.
Pasukan Muslim dan pasukan Nasrani bertemu di Zallaqah, dekat Badajoz,
Andalusia bagian Barat, dikenal dengan pertempuran Zallaqah. Pertempuran ini
terjadi pada 23 Oktober 479 H/1086 M. Pertempuran yang hanya berlangsung selama
satu hari ini dimenangkan pasukan Muslim.
Peristiwa Zallaqah menggambarkan konflik antara peguasa dinasti-dinasti
kecil dengan peguasa Leon-Castilla, Alfonso VI yang kemudian telah menciptakan
hubungan aliansi dan persatuan antara para penguasa dinasti kecil dengan penguasa
seberang Andalusia, Yusuf bin Tasyfin, penguasa Dinasti al-Murabithun, Afrika
Utara. Selain itu, pertempuran ini juga memunculkan komunikasi dan musyawarah
antara para penguasa dinasti kecil dan penguasa Afrika Utara. Pertempuran yang
dimenangkan pasukan Muslim ini juga tidak hanya sekedar kemenengan pasukan
65
66
Muslim, tetapi juga bentuk persatuan dari para penguasa dinasti kecil Andalusia
dalam menghambat pergerakan Alfonso VI untuk mengambil wilayah kekuasaan
dinasti-dinasti kecil.
B. Saran
Adapun saran berkaitan dengan tulisan ini sebagai berikut:
1. Penulis yakin pembahasan tentang pertempuran Zallaqah 479 H/1086 M dan
keberlangsungan kekuasaan Islam di Andalusia ini masih banyak yang tidak
termuat, dan jauh dari kata sempurna. Hendaknya pembaca lebih bijak dan
tidak lelah, serta bosan untuk terus mencari agar lebih luas pengetahuan
tentang pertempuran Zallaqah ini.
2. Hendaknya mengkaji tentang pertempuran Zallaqah tidak hanya sampai di
sini, yang membahas dari satu aspek, yaitu politik. Diharapkan kelak dapat
berlanjut dilihat dari aspek lainnya, seperti sosial, agama, dan ekonomi serta
lain sebagainya.
3. Hendaknya kelak dalam mengkaji pertempuran Zallaqah, dilakukan pencarian
sumber-sumber primer, yang mana dalam penulisan ini masih sangat minim.
Terutama sumber-sumber primer yang berbahasa Spanyol dan Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
‘Abdullah Muhammad Al-Mishri. Jamil. 2007. Zallaqah: Pertempuran Sengit diAndalusia antara Islam dan Nasrani. Terj. Fathul Mujib bin Bahruddin.Yogyakarta: Al-Fath Media.
Abdurrahman, Dudung. 2011. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta:Ombak.
Almond, Ian. 2009. Muslim-Christian Military Alliances in Eleventh Century Spain.Qatar: Georgetown University School of Foreign Service.
Badar, Tamir. 2013. Para Penakluk Muslim yang tak Terlupakan. Terj. MuchlisinNawawi dan M. Taufik. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Barford, Paul M. 2001. The Early Slavs: Culture and Society in Early MedievalEastren Europe. New York: Cornell Universitty Press.
Bosworth, C. E. 1980. Dinasti-Dinasti Islam. Terj. Ilyas Hasan. Edinburgh:Edinburgh University Press.
Carr, Matthew. T. t. Blood and Faith: The Purging of Muslim Spain. New York: TheNew Press.
Chapman, Charles E. 1918. A History of Spain. New York: The Macmillan Company.
Chejne, Anwar G. 1983. Islam and The West The Moriscos: A Cultural and SocialHistory. Albany: University New York Press.
Departemen Agama RI. 2011. Alquran dan Terjemahannya. Bandung: PenerbitDiponegoro.
Doubleday, Simon R. 2015. The Wise King: a Christian Prince, Muslim Spain, andThe Birth of Renaisance. New York: Basic Books.
Dozy, Reinhart. 1913. Spanish Islam: A History of Muslim in Spain. London: ChattoWindus.
Esposito, John L. Ed. 1999. The Oxford History of Islam. Oxford: Oxford UniversityPress.
67
68
Fergosi, Paul. 1998. Jihad in The West: Muslim Conquest from The 7th to The 21st
Centuries. New York: Prometheus Books.
Fernandez-Morera, Diez. T. t. The Myth of The Andalusian Paradise: Muslim,Christians, and Jews under Islamic Rule in Medieval Spain. Wilmington: IsiBooks.
Freeman-Grenville dan Stuart C. Munro-Hay, G. S. P. 2006. Islam: An IllustratedHistory. New York: Continuum.
Hasan, Masudul. 1995. History of Islam (Classical Period 571-1258 C. E.). Delhi:Adam Publisher and distributors.
El Hareir dan El Hadji Ravane M’Baye, Idris. Ed. 2011. The Different Aspects ofIslamic Culture: The Spread of Islam throughout The World. Paris: UNESCOPublishing.
Hitti, Philip K. 2006. History of The Arabs. Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan DediSlamet Riyadi. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Imamuddin, S. M. 1969. A Political History of Muslim Spain. Dacca: Najmah Sons.
. 1981. Muslim Spain 711-1492 A. D.: A Sosiological Study MedievalIberian Peninsula, Texts and Studies. Leiden: E. J. Brill.
Karim, M. Abdul. 2015. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta:Bagaskara.
Khadra Jayyusi, Salma. Ed. 1992. The Legacy of Muslim Spain. Leiden: E. J. Brill.
Levering Lewis, David. 2012. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam MewarnaiPeradaban Barat, terj. Yuliani Liputo. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
MacKAY, Angus. 1977. Spain in The Middle Ages From Frontier to Empire, 1000-1500. London: Macmillan.
Al-Makkari, Ahmed ibn Muhammed. 1964. The History of The MohammedanDynasties in Spain. London: Oriental Translation Fund of Great Britain andIreland.
De Mariana, John. 1699. The General History of Spain. London: Grays-Inn-Gate-Francis Saumbers-Thomas Bennet.
69
Martinez Diez, Gonzalo. 2003. Alfonso VI Senor del Cid, Conquistador de Toledo.Diseno de Cubierta: Liete.
Meri, Josef W. Ed. 2006. Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia. NewYork-London: Routledge.
Maryam, Siti. dkk. Ed. 2012. Sejarah Peradaban Islam: dari Masa Klasik hinggaModern. Yogyakarta: LESFI.
Messier, Ronald A. 2010. The Almoravids and The Meanings of Jihad. California:Praeger.
O’shea, Stephen. 2006. Sea of Faith: Islamand Christianity in The MedivealMediterranean World. New York: Walker and Company.
Phillips. Jr. and Carla Rahn Philips, William D. 2016. A Concise History of Spain.Cambridge: Cambridge University Press.
Pruitt, Dean G. dan Jeffrey Z. Rubin. 2009. Teori Konflik Sosial. Terj. Helly P.Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reilly, Bernard F. 1998. The Kingdom of Leon-Castilla under King Alfonso VII 1I26-1157. Pennsylvania: University Pennsylvania Press.
. 1988. The Kingdom of Leon-Castilla under King Alfonso VI 1069-1109. Princeton: Princeton University Press.
Salisbury, Joyce E. 2017. The History of Spain: Land on A Crossroad. Virginia: TheGreat Courses.
Setiadi dan Usman Kolip, Elly M. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta danGejala Permasalahan Sosial, Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:Kencana.
As-Sirjani, Raghib. 2015. Bangkit dan Runtuhnya Andalusia. Terj. Muhammad Ihsandan Abdul Rasyad Shiddiq. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Suwaidan, Tariq. 2015. Dari Puncak Andalusia: Kisah Islam Pertama KaliMenginjakkan Kaki di Spanyol, Membangun Peradaban, hingga MenjadiWarisan Sejarah Dunia. Terj. Zainal Arifin. Jakarta: Zaman.
Thomson dan Muhammad ‘Ata ‘Ur Rahim, Ahmad. 2004. Islam Andalusia: SejarahKebangkitan dan Keruntuhan. Terj. Kampung Kreasi. Jakarta: Gaya Media.
70
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa DepartemenPendidikan Nasional.
Tim Riset dan Studi Islam Mesir. 2013. Ensiklopedia Sejarah Islam. Terj. M. Taufikdan Ali Nurdin. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Tohir, Muhammad. 1981. Sejarah Islam dari Andalusia sampai Indus. Jakarta:Pustaka Jaya.
Tyerman, Christopher. 2007. God’s War: A New History of The Crusades. London:Penguin.
Watt, Montgomery dan Pierre Chacia. 1992. A History of Islamic Spain. Edinburgh:Edinburgh University Press.
. 1990. Kejayaan Islam: Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis. Terj.Hartono Hadikusumo. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Wirawan, I. B. 2015. Teori-teori social dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial,Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencana.
Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Skripsi dan Artikel:
Aminah. 2012. “Dinasti al-Murabithun di Afrika Utara (Kajian Historis tentangPerannya Terhadap Perkembangan Kebudayaan Islam)”. Skripsi. FakultasAdab dan Ilmu Budaya. UIN Alauddin Makasar.
Arini, Nikma. 2010. “Andalusia pada Masa Kekuasaan Dinasti al-Murabitun (1090-1147)”. Skripsi. Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam. Fakultas Adab danHumaniora. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Tidak diterbitkan.
Faqih, Ahmad. 2018. “Kepemimpinan Yusuf bin Tasyfin dalam MempertahankanAndalusia dari Serangan Orang-Orang Kristen Tahun 1085-1107 M”. Skripsi.Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam. Fakultas Adab dan Humaniora. UINSyarif Hidayatullah. Jakarta. Tidak diterbitkan.
Sokah, Umar Asasuddin. “Dinasti al-Murabithun dan al-Muwahhidun di Andalusia(Suatu studi Perbandingan)”. Dalam Journal al-Jamiah. Nomor 40. Tahun1990.
71
Internet:
www.britannica.com/biography/Alfonso-VI, diakses Kamis, 18 April 2019.
https://alchetron.com/Yusuf-ibn-Tashfin, diakses Kamis, 18 April 2019.
www.artnet.com/arists/roman, diakses Kamis, 18 April 2019.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Gambar 1. Peta Andalusia tahun 711 M-1144 M.160
160Reinhart Dozy, Spaish Islam: A History of The Moslems in Spain (London: Chatto andWindus, 1913), hlm. 748.
72
73
Lampiran 2
Gambar 2. Peta Andalusia tahun 1065 M.161
161Gonzalo Martinez Diez, Alfonso VI Senor del Cid, Conquistador de Toledo (Diseno deCubierta: Liete, 2003), hlm. 18.
74
Lampiran 3
Gambar 3. Peta Andalsuia tahun 1086 M.162
162Gonzalo Martinez Diez, Alfonso VI Senor del Cid, Conquistador de Toledo (Diseno deCubierta: Liete, 2003), hlm. 60.
75
Lampiran 4
Gambar 4. Pertempuran Zallaqah.163
Gambar 5. Yusuf bin Taysfin.164
163Lukisan Roman Lazarev dengan judul “La Bataille de Zalaca, 1086” , media minyak diatas kain kampas, ukuran 116 x 81 cm. (45.7 x 31. 9 in.), dalam www.artnet.com/arists/roman, diaksesKamis, 18 April 2019.
164https://alchetron.com/Yusuf-ibn-Tashfin, diakses Kamis, 18 April 2019.
76
Lampiran 5
Gambar 5. Alfonso VI.165
Gambar 7. Al-Mu’tamid bin ‘Abbad.166
165Emilio Saez, “Alfonso VI King of Leon and Castille”, dalamwww.britannica.com/biography/Alfonso-VI, diakses Kamis, 18 April 2019.
166Ronald A. Messier, The Almoravids and The Meanings of Jihad (California:Praeger, 2010),hlm. 75.
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas DiriNama : Elza RamonaTempat/tgl. Lahir : Teluk Kuali/11 Januari 1997Nama Ayah : Zariwal ImranNama Ibu : BandiyahAsal Sekolah : MAN 1 Pulau TemiangAlamat Kos : Gang Genjah No. 16 A Wisma Anisa, RT 01/RW04,
Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, KabupatenSleman, Provinsi D. I. Yogyakarta
Alamat Rumah : Desa Teluk Kuali, Kecamatan Tebo Ulu, KabupatenTebo, Provinsi Jambi
Email : [email protected]. HP : 082281235153
B. Pendidikan Formal1. TK Pertiwi tahun lulus: 20032. MIN Teluk Kuali tahun lulus: 20093. MTsN Pulau Temiang tahun lulus: 20124. MAN 1 Pulau Temiang tahun lulus: 2015
C. Pengalaman Organisasi1. Gerakan Generasi Tebo (GerGeT) : 2015-sekarang2. Sahabat Masjid : 2016-20173. KMNU UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2017-20184. HIMAJI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2017-2018
77