Upload
asri-syafilla
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pembimbing : Dr. Winres Sapto Priambodo, Sp.AOleh : Asri Syafilla Nur Lestari(406138088)
Apa itu pertusis?
Merupakan penyakit saluran nafas yang ditandai dengan batuk paroksismal disebabkan oleh Bordetella pertussis
Nama LainTusis quinta Whooping coughBatuk rejan
Etiologi : Bordetella pertussisCocobasilus gram negatif, bersifat aerob minotil kecilTidak membentuk spora dan tidak bergerakBisa didapatkan dengan swab pada daerah nasofaring penderita yang ditanam pada agar media Bordet-Gengou
EpidemiologiPertusis merupakan penyakit yang paling menular yang dapat menimbulkan attack rate 80-100% pada penduduk yang rentanDi seluruh dunia ada 60 juta kasus pertusis dalam setahun dengan lebih dari setengah juta meninggal.Di Indonesia, penyakit ini menempati urutan ke-3 yang menyerang balita
EpidemiologiPertusis dapat mengenai semua golongan umurTerbanyak umur 1-5 tahun, umur penderita termuda ialah usia 16 hariRatio : 0.9:1Cara penularan ialah kontak langsung dengan penderita melalui droplet
Bakteri ditularkan melalui udaraperlekatan pada epitel saluran pernafasanpengeluaran toksin (Filamentous Hemaglutinin, Lymphositosis promoting factor, toksin pertusis)multiplikasipenyebaran ke seluruh epitel saluran pernafasanPatofisiologi
Gejala klinis
PenatalaksanaanAntibiotikEritromisin, 40-50 mg/kg/24 jam, per oral dalam dosis terbagi empat (maksimum 2 g/24 jam) selama 14 hari
PenatalaksanaanPerawatan penunjangSelama batuk paroksismal, letakkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dalam posisi telungkup, atau miringOksigenASI dan cairan per oralJika anak demam ( 39 C) berikan parasetamolBila batuk sangat menganggu berikan antitusif
KomplikasiAlat pernafasanApneu, otitis media, bronkitis, bronkopneumonia, ateletaksis, empiemaAlat cerna Prolaps rektum, hernia
KomplikasiSusunan saraf pusat Kejang, kongesti dan edem otakLain-lain Epistaksis, hemoptisis dan perdarahan subkonjungtiva
PrognosisBila terjadi komplikasi terutama komplikasi paru dan saraf pada bayi dan anak kecil maka prognosisnya burukPemulihan secara sempurna terjadi pada pasien dengan usia lebih dari 3 bulan Pada usia kurang dari 3 bulan, mortalitas sebanyak 1-3%Tingkat berkembangnya menjadi pneumonia sebanyak 5%
PencegahanImunisasi vaksin pertusis aselular ditambah dengan difteri dan tetanus toksoid (DTaP)
PencegahanDosis vaksinasi untuk bayi usia 6 minggu-7 tahun : 0,5 mL IM, 3 kali pada usia 2,4,6 bulanDapat diberikan lebih awal saat usia 6 minggu dan diulang setiap 4-8 mingguDosis keempat saat usia 15-20 bulan, setidaknya 6 bulan sesudah dosis ketiga, dan dosis kelima saat usia 4-6 tahun